presus anestesi_spinal anestesi
TRANSCRIPT
7/21/2019 Presus Anestesi_spinal Anestesi
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesispinal-anestesi 1/20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Usia : 79 th
Jenis Kelamin : perempuan
Alamat : Tingkir, Salatiga
asuk rumas sakit : !! Agustus !"#$
Tanggal dilakukan Anesthesia : !% Agustus !"#$
&. ANAN'SIS P(' )P'(ATI*
Keluhan utama : &en+lan di lipat paha kiri
(i-ayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke pliklinik edah dengan keluhan
en+lan di lipat paha kiri se+ak / 0 ulan S(S. Nyeri
pada daerah en+lan disangkal. Pasien +uga mengeluh
pusing dan mual tanpa disertai muntah dan nyeri
perut.
(i-ayat Penyakit 1ahulu :
(i-ayat en+lan di lipat paha seelumnya disangkal
(i-ayat perasi seelumnya disangkal
(i-ayat menderita penyakit hipertensi disangkal
(i-ayat menderita penyakit 1 disangkal
(i-ayat menderita penyakit asma disangkal
(i-ayat menderita alergi makanan maupun at2atan disangkal
(i-ayat Penyakit Keluarga :
(i-ayat keluhan yang seperti pasien dalam keluarga disangkal
(i-ayat menderita penyakit hipertensi disangkal
(i-ayat menderita penyakit 1 disangkal
(i-ayat menderita penyakit asma disangkal
(i-ayat menderita alergi dalam keluarga disangkal
7/21/2019 Presus Anestesi_spinal Anestesi
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesispinal-anestesi 2/20
3. P''(IKSAAN *ISIK P(' )P'(ATI*
Status generalis
a. Keadaan umum : tampak lemah
. Kesadaran : 4mps mentis
4. 5ital SignTekanan darah : #0"6" mm8g
(espirasi : !% kali6menit
Nadi : 7 6menit, isi dan tekanan penuh
Suhu : 0,$3
d. Kepala : mes4hepal
# ata : kn+ungti;a anemis 262, sklera tidak ikterik, re<lek 4ahaya =6=
pupil iskr, > 0 mm
! 8idung : dis4harge ?2, epistaksis ?2, de;iasi septum ?2
0 ulut : iir kering ?2, lidah ktr ?2, pemesaran tnsil ?2
mallapati kelas #
% @igi : gigi palsu ?2
$ Telinga : dis4harge ?2, de<rmitas ?2
e. eher : pemesaran tirid dan kelen+ar getah ening ?2
<. ThraB : simetris kanan C kiri, tidak ada retraksi
# Pulm
a S1 : ;esikuler ?=6=
ST : rnkhi ?262, -heeDing ?262
! 3r : &J I2II reguler, ising ?2
0 Admen : status lkalis
Inpeksi : datar
Auskultasi : ising usus ?= nrmalPerkusi : timpani
Palpasi : supel, nyeri tekan ?2
% 'Btremitas
Superir : akral hangat ?=6=, edema ?262, siansis ?262
In<erir : akral hangat ?=6=, edema ?262, siansis ?262
Turgr kulit : 4ukup
D. P''(IKSAAN A&)(AT)(IU P(' )P'(ATI*
Pemeriksaan hematlgi :
8 : ##.! g6dl E ?N: #! C # g6dl
euksit : #" ul ?N: %"" C #""" ul
8t : %0,! F ?N: 07 C %7 F
'ritrsit : $.! +t6ul ?N: %.! C $.% +t
Trmsit : !9%"""6ul ?N: #$"""" C %$""""6ul
35 : #." <l ?N: 79 C 99 <l
38 : !$.% pgr ?N: !7 C 0# pgr
383 : 0#.00 F ?N: 00 207 F
8itung +enis :
'sin<il : ".# ?N: ! C %F
7/21/2019 Presus Anestesi_spinal Anestesi
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesispinal-anestesi 3/20
&as<il : ".# ?N: "2#F
&atang : " ?N: ! C $F
Segmen : $.% ?N: %"27" F
im<sit : #". ?N: !$ C %" F
nsit : !. ?N: ! C F
PT : #!.# detik ?N: ##.$2#$.$ detik
APTT : !9. detik ?N: !$20$ detik
'. AP)(AN AN'T8'SI P(' )P'(ATI*
In<rm 3nsent ?=
Assessment: ASA #
1iagnsa pra edah : 8ernia Ingunalis ateralis Sinistra
• Keadaan pasien pra edah aik
• T1: #0"69" mm8g, nadi 9!B6menit, (( !!B6menit, suhu 0,7 3
• 8: ##,! gr6dl
• Pasien puasa pre2perasi ?=
1iagnsa pst edah : 8ernia *emralis
Jenis pemedahan : 8erniraphy
F. 1U(ANT' )P'(ASI
Jenis anesthesia : (eginal Anestesi ?spinal anestesi
Teknik anesthesia : In+eksi suara4hnid
ama anesthesia : #0.""2#%."" ama perasi : #0.#"2#%.""
Psisi : Supine
)ksigen 0 liter per menit selama " menit
)at2atan yang dierikan :
• 1e4ain $ mg # amp
• In;mit # amp i;
• Trasi4 # amp i;
3airan masuk:
• Pre perati< : <imahes $"" 44
• 1urante perati< : asering #""" 44 3airan keluar:
• Perdarahan : =#"" 44
7/21/2019 Presus Anestesi_spinal Anestesi
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesispinal-anestesi 4/20
7/21/2019 Presus Anestesi_spinal Anestesi
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesispinal-anestesi 5/20
@.
@.
@.
@.
@.
@.
@.
@.
@.
@.
@.
@.
@.
@.
@.
@.
@.
@.
@.
@.
@.
@.
@.
@.
@.
@.
@.
@.
TIN1AKAN 1AN P'ANTAUAN S'AA )P'(AS
Jam
(waktu)
Tindakan Tekanan
darah
(mmHg)
Nadi
(xmenit)
!".## Pasien masuk ke
kamar perasi dan di
pindahkan ke me+a
perasi
Pemasangan
mnitring tekanan
darah, nadi, saturasi
ksigen.
In<us ( terpasang
pada tangan kiri
#%"690 97
SP)!: 99 F
!$.%% Pasien dipsisikanduduk dengan kepala
menunduk
1ilakukan asepsis
dan antisepsis pada
daerah anestesi
1ilakukan spinal
anestesi pada daerah
5ertera 02%
Pemerian )ksigen 0liter6menit
#069" 90
SP)! : #""F
!$.!% 1ilakukan asepsis dan
antisepsis lapangan
perasi
)perasi dimulai
#0"6" 0 B6mnt
SP)! : 99 F
!$.$% 1ierikan in+eksi
in;mit dan trasi4 #
amp i;
#0!6! " B6mnt
SP)! : #"" F
!&.%% )perasi selesai #!6% 7" B6mnt
SP)! : #"" F
7/21/2019 Presus Anestesi_spinal Anestesi
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesispinal-anestesi 6/20
8. Keadaan akhir pemedahan
Tekanan darah : #0%6% mm8g, Nadi : B6m, Saturasi )! : #""F
Penilaian Pemulihan Kesadaran ?erdasarkan Skr Aldrete :
Ni'ai " ! %
eadaran Sadar, rientasi
aik
1apat diangunkan Tak dapat
diangunkan
*arna erah muda ?pink Pu4at atau kehitaman Siansis dengan )!
7/21/2019 Presus Anestesi_spinal Anestesi
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesispinal-anestesi 7/20
tanpa )!,
Sa)! G 9!
F
perlu )! agar
Sa)! G 9"F
Sa)! tetap H
9"F
Akti+ita % ekstremitas
ergerak
! ekstremitas ergerak Tak ada ekstremitas
ergerak
,e-irai 1apat napas dalam
&atuk
Napas dangkal
Sesak napas
Apnu atau struksi
ardi+aku'a
r
Tekanan darah
eruah !"
F
&eruah !"20" F &eruah G $" F
Ttal Pasien tetap dipantau di ruang pemulihan
I. P()@N)SA
#. ad ;itam ad nam
!. ad <un4tinam duia ad nam
0. ad sanatinam ad nam
BAB II
TINJAUAN PU/TAA
A. 1'*INISI SPINA AN'ST'SI
Anestesi Spinal ?Suara4hnid &lk merupakan salah satu teknik anestesi
reginal dengan 4ara penyuntikan at anestesi l4al ke dalam ruang suarahnid
7/21/2019 Presus Anestesi_spinal Anestesi
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesispinal-anestesi 8/20
dengan tu+uan untuk mendapatkan analgesi setinggi dermatm tertentu dan relaksasi
tt rangka.
&. ANAT)I K)UNA 5'(T'&(AIS
@amar !.# Anatmi Klumna 5erteralis
Sumer : http:66---.espine.4m6
Klumna ;erteralis terdiri dari 00 krpus ;erteralis diantaranya: 7
ser;ikal, #! trakal, $ lumal, $ sakral dan % kksigeus. Klumna ;erteralis
mempunyai % lekukan, yaitu lrdsis ser;ikalis, ki<sis trakalis, lrdsis lumalis
dan ki<sis sakralis. ekukan klumna ;erteralis erpengaruh terhadap penyearan
at analgetika lkal dalam ruang suarakhnid. Pada psisi terlentang titik tertinggi
pada ;ertera lumal 0 dan terendah pada trakal $. 7
Segmen medula spinal terdiri dari 0# segmen: segmen ser;ikal, #!
trakal, $ lumal, $ sakral dan # kksigeus yang dihuungkan dengan melekatnya
kelmpk2kelmpk sara<. apisan yang harus ditemus untuk men4apai ruang su
arakhnid dari luar yaitu kulit, sukutis, ligamentum supraspinsum, ligamentum
<la;um dan duramater. Arakhnid terletak antara duramater dan piamater serta
mengikuti tak sampai medula spinalis dan melekat pada duramater. Antara
arakhnid dan piamater terdapat ruang yang diseut ruang su arakhnid.(uang su
arakhnid merupakan seuah rngga yang terletak sepan+ang tulang elakang erisi
4airan tak, +aringan lemak, pemuluh darah dan seraut sara< spinal yang erasal
dari medula spinalis. Pada rang de-asa medula spinalis erakhir pada sisi ;ertera
lumal !.!,7
7/21/2019 Presus Anestesi_spinal Anestesi
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesispinal-anestesi 9/20
3. IN1IKASI
Adapun indikasi untuk dilakukannya anestesi spinal adalah untuk pemedahan daerah
tuuh yang dipersara<i 4aang T% ke a-ah ?daerah papila mammae ke a-ah#0.
Anestesi spinal ini digunakan pada hampir semua perasi admen agian a-ah?termasuk seksi sesaria, perineum dan kaki. %
1. K)NT(AIN1IKASI
#. Kntraindikasi Aslut diantaranya: penlakan pasien, in<eksi pada tempat suntikan,
hip;lemia, penyakit neurlgis yang tidak diketahui, kagulpati, dan peningkatan
tekanan intrakanial, ke4uali pada kasus2kasus pseudotumor cerebri.
!. kntraindikasi relati< meliputi
Sepsis pada tempat tusukan ?misalnya, in<eksi ekstremitas kriamninitis atau leih
rendah dan lama perasi yang tidak diketahui, syk hip;lemia pra perati< dapat
meningkatkan risik hiptensi setelah pemerian anestesi spinal, tekanan intrakranial
yang tinggi +uga dapat meningkatkan risik herniasi un4us ketika 4airan
sererspinal keluar melalui +arum, +ika tekanan intrakranial meningkat. Setelah
in+eksi anestesi spinal, herniasi tak dapat ter+adi, kelainan kagulasi dapat
meningkatkan risik pementukan hematma, hal ini sangat penting untuk
menentukan +umlah -aktu yang diutuhkan untuk menyelesaikan perasi seelum
menginduksi anestesi spinal, penyakit +antung yang le;el sensrik di atas T
merupakan kntraindikasi relati< terhadap anestesi spinal seperti pada stensis arta,
dianggap seagai kntraindikasi mutlak untuk anestesi spinal. #%
E. 'KANIS' K'(JA AN'ST'SI ('@I)NA
at anestesi lkal memerikan e<ek terhadap semua sel tuuh, dimana tempat
ker+anya khususnya pada +aringan sara<. Penggunaan pada daerah meradang tidak
akan memeri hasil yang memuaskan leh karena meningkatnya keasaman +aringan
yang mengalami peradangan sehingga akan menurunkan akti<itas dari Dat anestesi
lkal ?p8 nanah sekitar $. Anestesi lkal men4egah pementukan dan knduksi
impuls sara<, e<eknya pada aksplasma hanya sedikit sa+a. Seagaimana diketahui,
ptensial aksi sara< ter+adi karena adanya peningkatan sesaat ?sekilas pada
permeailitas memran terhadap in Na akiat deplarisasi ringan pada memran.
Prses inilah yang dihamat leh at anestesi lkal dengan kanal Na= yang pekaterhadap peruahan ;ltase muatan listrik ?voltase sensitive Na+ channels). 1engan
7/21/2019 Presus Anestesi_spinal Anestesi
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesispinal-anestesi 10/20
ertamahnya e<ek anestesi lkal di dalam sara<, maka amang rangsang memran
akan meningkat se4ara ertahap, ke4epatan peningkatan ptensial aksi menurun,
knduksi impuls melamat dan <aktr pengaman ? safety factor knduksi sara< +uga
erkurang. *aktr2<aktr ini akan mengakiatkan penurunan kemungkinan
men+alarnya ptensial aksi, dan dengan demikian mengakiatkan kegagalan
knduksi sara< ,9.
Ada kemungkinan Dat anestesi lkal meninggikan tegangan permukaan
lapisan lipid yang merupakan memran sel sara<, sehingga ter+adi penutupan saluran
?channel pada memran terseut sehingga gerakan in ?ionik shift melalui
memran akan terhamat. at anestesi lkal akan menghamat perpindahan natrium
dengan aksi ganda pada memran sel erupa#" :
#. Aksi ker+a langsung pada reseptr dalam saluran natrium.3ara ini akan ter+adi sumatan pada saluran, sehingga natrium tak dapat keluar
masuk memran. Aksi ini merupakan hampir 9"F dari e<ek lk.
!. 'kspansi memran.
&eker+a nn spesi<ik, seagai kealikan dari interaksi antara at dengan reseptr.
Aksi ini analg dengan stailisasi listrik yang dihasilkan leh Dat non-polar lemak,
misalnya barbiturat , anestesi umum dan benzocaine.
Untuk dapat melakukan aksinya, at anestesi lkal pertama kali harus dapat
menemus +aringan, dimana entuk kation adalah entuk yang diperlukan untuk
melaksanakan ker+a at di memran sel. Jadi entuk katin yang ergaung dengan
reseptr di memran sel yang men4egah timulnya ptensial aksi. Agar dapat
melakukan aksinya, at anestesi spinal pertama sekali harus menemus +aringan
sekitarnya.
Ta0e'.!. Be0era-a 1eni 0at anetei 'ka' 2ang di-akai -ada anetei -ina'.
7/21/2019 Presus Anestesi_spinal Anestesi
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesispinal-anestesi 11/20
*. P'(SIAPAN PASI'N
Pasien seelumnya dieri in<rmasi tentang tindakan anestesi spinal
?informed concernt meliputi pentingnya tindakan ini dan kmplikasi yang mungkin
ter+adi. Pemeriksaan <isik dilakukan meliputi daerah kulit tempat penyuntikan untuk
menyingkirkan adanya kntraindikasi seperti in<eksi. Perhatikan +uga adanya s4lisis
atau ki<sis. Pemeriksaan laratrium yang perlu dilakukan adalah penilaian
hematkrit. asa prtrmin ?PT dan masa trmplastin parsial ?PTT dilakukan ila
diduga terdapat gangguan pemekuan darah.
Perlengkapan tindakan anestesi spinal harus dierikan dengan persiapan
perlengkapan perasi yang lengkap untuk mnitr pasien, pemerian anestesi umum,
dan tindakan resusitasi. Jarum spinal dan at anestetik spinal disiapkan. Jarum spinal
memiliki permukaan yang rata dengan stilet di dalam lumennya dan ukuran #@
sampai dengan 0"@. at anestetik lkal yang digunakan adalah prkain, tetrakain,
lidkain, atau upi;akain. &erat +enis at anestetik lkal mempengaruhi aliran at
dan perluasan daerah teranestesi. Pada anestesi spinal +ika erat +enis at leih esar
dari erat +enis 3SS ?hiperarik, maka akan ter+adi perpindahan at ke dasar akiat
gra;itasi. Jika leih ke4il ?hiparik, at akan erpindah dari area penyuntikan ke
atas. &ila sama ?isarik, at akan erada di tingkat yang sama di tempat
penyuntikan. Pada suhu 073 4airan sererspinal memiliki erat +enis #,""02#,"".
Perlengkapan lain erupa kain kasa steril, p;idn idine, al4hl, dan duk
steril +uga harus disiapkan. 1ikenal ! ma4am +arum spinal, yaitu +enis yang u+ungnya
run4ing seperti u+ung am run4ing ?Luin4ke2&a44k atau @reene dan +enis yang
7/21/2019 Presus Anestesi_spinal Anestesi
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesispinal-anestesi 12/20
u+ungnya seperti u+ung pensil ?-hita4re. U+ung pensil anyak digunakan karena +arang
menyeakan nyeri kepala pas4a penyuntikan spinal.
@. T'KNIK AN'ST'SI SPINA
Psisi duduk atau psisi tidur lateral dekuitus dengan tusukan pada garis
tengah ialah psisi yang paling sering diker+akan. &iasanya diker+akan di atas me+a
perasi tanpa dipindah lagi dan hanya diperlukan sedikit peruahan psisi pasien.
Peruahan psisi erleihan dalam 0" menit pertama akan menyeakan menyearnya
at. Adapun langkah2langkah dalam melakukan anestesi spinal adalah seagai erikut% :
#. Setelah dimnitr,tidurkan pasien misalkan dalam psisi lateral dekuitus. &eri
antal kepala,selain enak untuk pasien+uga supaya tulang elakang stail. &uat pasien
memungkuk maBimal agar pr4essus spinsus mudah teraa. Psisi lain adalah
duduk.
!. Penusukan +arum spinal dapat dilakukan pada !20, 02%, %2$. Tusukan pada
#2! atau diatasnya erisik trauma terhadap medulla spinalis.
0. Sterilkan tempat tusukan dengan etadin atau alkhl.
%. &eri anastesi lkal pada tempat tusukan,misalnya dengan lidkain #2!F !20ml.
$. 3ara tusukan median atau paramedian. Untuk +arum spinal esar !!@, !0@, !$@
dapat langsung digunakan. Sedangkan untuk yang ke4il !7@ atau !9@ dian+urkan
menggunakan penuntun +arum yaitu +arum suntik iasa semprit #"44. Tusukkan
intrduser sedalam kira2kira !4m agak sedikit kearah se<al, kemudian masukkan
+arum spinal erikut mandrinnya ke luang +arum terseut. Jika menggunakan +arum
ta+am ?Luin4ke2&a44k irisan +arum ?e;el harus se+a+ar dengan serat duramater,
yaitu pada psisi tidur miring e;el mengarah keatas atau kea-ah, untuk
menghindari ke4ran likur yang dapat erakiat timulnya nyeri kepala pas4a
spinal. Setelah resensi menghilang, mandrin +arum spinal di4aut dan keluar likur,
pasang semprit erisi at dan at dapat dimasukkan pelan2pelan ?",$ml6detikdiselingi aspirasi sedikit, hanya untuk meyakinkan psisi +arum tetap aik. Kalau
anda yakin u+ung +arum spinal pada psisi yang enar dan likur tidak keluar, putar
arah +arum 9" iasanya likur keluar. Untuk analgesia spinal kntinyu dapat
dimasukan kateter.
. Psisi duduk sering diker+akan untuk edah perineal misalnya edah hemrid
?-asir dengan anestetik hiperarik. Jarak kulit2ligamentum <la;um de-asa / 4m.
7/21/2019 Presus Anestesi_spinal Anestesi
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesispinal-anestesi 13/20
Posisi duduk ideal spinal anestesi
8. K)PIKASI
Tindakan anestesi spinal memiliki eerapa resik kmplikasi, antara lain:
m-'ikai dini intra-erati+e m-'ikai 'an1ut
8iptensi Pst dural pun4ture heada4he ?P1P8
7/21/2019 Presus Anestesi_spinal Anestesi
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesispinal-anestesi 14/20
8enti +antung Nyeri punggung
ual dan muntah eningitis
Penurunan panas tuuh (etensi urin
Parestesia Spinal hematm
Kehilangan penglihatan pas4a perasi
I. K'&UTU8AN 3AI(AN
Pada -aktu intake ral tidak ada, de<i4it 4airan dan elektrlit dapat ter+adi dengan
4epat karena adanya pementukan urin yang terus erlangsung, sekresi gastrintestinal,
keringat dan insensile lsses dari kulit dan paru. Keutuhan pemeliharaan nrmal dapat
diestimasi dari tael erikut:
Ta0e' Estimasi Kebutuhan Cairan Pemeliharaan
Berat Badan e0utuhan
#" kg pertama % ml6kg6+am
#"2!" kg kedua ! ml6kg6+am
asing2masing kg G !" kg # ml6kg6+am
keutuhan 4airan pemeliharaan untuk pasien dengan erat adan $ kg adalah
%"=!"=$#!$ ml6+am
Pasien yang akan diperasi setelah semalam puasa tanpa intake 4airan akan
menyeakan de<isit 4airan seanding dengan lamanya puasa. 1e<isit ini dapat
diperkirakan dengan mengalikan nrmal maintenan4e dengan lamanya puasa. Untuk
$ kg, puasa +am, perhitungannya ?%" = !" = $ ml 6 +am B +am atau #""" ml.
Terapi 4airan periperati< teragi men+adi penggantian kehilangan 4airan
yang telah dilalui, memenuhi 4airan pemeliharaan ?maintenance, dan penggantian
kehilangan 4airan selama intraperasi dan pas4aperasi. Keutuhan pemeliharaan
nrmal dapat diperkirakan dengan keutuhan #,$ m6kg6+am dan iasanya diganti
dengan normal saline dan gluksa $ F. Pasien dalam keadaan demam meningkatkan
kehilangan 4airan seesar !" F 63. Setiap # m darah yang keluar digantikan leh 0
m kristalid ?normal saline, dekstrsa, # m klid ?alumin, deBtran M, # m
hole blood , atau # m packed red blood cells. Jika 8 turun hingga di a-ah 7,$
g6d, diutuhkan trans<usi darah.
Kehilangan 4airan pas4aperasi +uga harus digantikan sama seperti
kehilangan 4airan preperasi. Keutuhan pemeliharaan, insensible ater loss yang
anrmal, kehilangan 4airan yang nampak +elas ?melalui naso!astric tube, muntah,
dan seagainya, semua harus diperkirakan. Karena terdapat risik hipnatremia
7/21/2019 Presus Anestesi_spinal Anestesi
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesispinal-anestesi 15/20
pada <ase ini, kminasi normal saline ! dan # gluksa per hari merupakan
re+imen yang sesuai untuk pemeliharaan.
Perdarahan yang diiDinkan ?alloed blood loss, A& merupakan +umlah
perdarahan yang dapat ditleransi pada seuah perasi melalui perhitungan
hematkrit atau hemglin terendah yang masih dapat ditleransi. A& dapat
diperleh dengan rumus seagai erikut :
EBV ×( Hi− Hf ) Hi
= ABL
8i hematkrit a-al
8< hematkrit terendah yang masih dapat ditleransi
EBV ×( Hbi− Hbf ) Hbi = ABL
8i hemglin a-al
8< hemglin terendah yang masih dapat ditleransi
Untuk menghitung perkiraan ;lume darah yang ada pada pasien, dapat
diketahui dengan memperhitungkan erat adan, dengan rumus seagai erikut :
EBV =berat badan (kg )× rerata volume darah
Ta0e' !. (erata ;lume darah
Usia 5lume darah ?m6kg
Nenatus premature 9$
Nenatus aterm $
In<ant "
1i atas 0 tahun 7"27$
aki2laki de-asa 7$
anita de-asa $
J. )&AT AN'ST'SI SPINA
#. &UPI5AKAIN
&upi;akain merupakan at anestesi lkal dengan rumus angun #2utyl2N2?!,2
dimethylphenyl2piperide4arBamide hydr4hlride. &upi;akain adalah deri;at
util dari mepi;akain yang kurang leih tiga kali leih kuat daripada asalnya. )at
ini ersi<at lon! actin! . Se4ara kmersial upi;akain tersedia dalam $ mg6ml
solutions. 1engan ke4enderungan yang leih menghamat sensris daripada mtris
7/21/2019 Presus Anestesi_spinal Anestesi
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesispinal-anestesi 16/20
menyeakan at ini sering digunakan untuk analgesia selama persalinan dan pas4a
edah#.
Salah satu si<at yang paling disukai dari upi;akain selain dari ker+anya yang
pan+ang adalah si<at l4kade mtrisnya yang lemah. Tksisitasnya leih kurang
sama dengan tetrakain#. &upi;akain +uga mempunyai lama ker+a yang leih pan+ang
dari lignkain karena mempunyai kemampuan yang leih esar untuk mengikat
prtein. 1sis maksimal pada pemerian tunggal adalah #7$ mg. 1sis rata2ratanya
0 C % mg 6 kg&&. #7
a. *armaklgi upi;akain
&upi;akain eker+a menstailkan memran neurn dengan 4ara menginhiisi
peruahan inik se4ara terus menerus yang diperlukan dalam memulai dan
menghantarkan impuls. 'liminasi upi;akain ter+adi di hati dan melalui perna<asan
?paru2paru. Tanda dan ge+ala prapemantauan dimani<estasikan seagai rasa teal
dari lidah dan rasa lgam, gelisah, tinitus, dan tremr. Tingkat lkade simpatik
?radikardia dengan lk diatas T$ menentukan tingkat hiptensi ?sering ditandai
dengan mual dan muntah setelah upi;akain spinal 6 suarakhnid. 8idrasi 4airan
?#"2!" ml6kg larutan NS atau (, at ;aspresr ?4nthnya e<edrin dan
pergeseran uterus ke kiri pada pasien hamil, dapat digunakan seagai pr<ilaksis dan
pengatan. emerikan sul<as atrpin untuk mengati radikardi#.
. *armakkinetik upi;akain dalam ruang suarakhnid.
)at upi;akain segera setelah penyuntikan suarakhnid akan mengalami
penurunan knsentrasi dengan se4ara ertahap karena ter+adinya: dilusi dan
pen4ampuran di li"uor serebro spinalis, di<usi dan distriusi leh +aringan sara<,
uptake dan <iksasi leh +aringan sara<, asrsi dan eliminasi leh pemuluh darah .
Akti;itas anestesi lkal dalam ruang suarakhnid yang penting di akar2akar sara< di
medula spinalis ?primer, ganglia drsalis dan sinap2sinap di krnu anterir dan psterir ?sekunder dan traktus asenden dan desenden parenkim di medula
spinalis#7. ama analgesik anestetik suarakhnid tergantung pada eerapa <aktr,
yang pertama adalah knsentrasi anestetik lkal dalam li"uor cerebro spinalis dan
yang kedua adalah asrpsi at anestetik leh sistim ;askuler. Semakin esar
knsentrasinya akan semakin lama e<ek analgesiknya. ,9
4. ama Ker+a &upi;akain ",$F 8iperarik dan Isarik
engenai lama ker+a anestetik ditentukan leh ke4epatan asrsi
sistemiknya, +enis anestesi lkal, esarnya dsis, ;asknstriktr dan penyearan
7/21/2019 Presus Anestesi_spinal Anestesi
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesispinal-anestesi 17/20
anestesi lkal. Semakin tinggi daya ikat prtein terhadap reseptr semakin pan+ang
lama ker+anya. 1ikatakan ah-a lama ker+a lkade sensrik dan mtrik
upi;akain hiperarik leih pan+ang diandingkan dengan upi;akain isarik.
Sedangkan penelitian menemukan <akta yang erlainan yaitu pada !" sampel yang
mendapatkan anestesi spinal dengan upi;akain ",$F #" mg hiperarik mempunyai
lama ker+a lkade sensrik dan mtrik ! kali leih 4epat ? rata2rata 9! menit
diandingkan isarik ?rata2rata #77 menit##.
K. 1'(AJAT &)K
Untuk mengukur dera+at lk mtrik pada pasien yang mendapatkan
anestesi spinal, digunakanlah skr rmage. Untuk mengetahui skr rmage, dapatdilakukan dengan 4ara meminta pasien untuk mengangkat kakinya dalam keadaan lurus.
Ketidakmampuan mengangkat kaki dalam keadaan lurus atau skr rmage 0 merupakan
salah satu tanda keerhasilan lk mtrik, sehingga pasien yang telah men4apai skr
rmage 0 dapat dilakukan tindakan perasi.
Skr &rmage &lk trik Tanda
" Tidak ada Kekuatan dan pergerakan penuh.
# Parsial &isa <leksi lutut dan tumit. Ada penurunan kekuatan pada kuadrisep
+ika ditahan.
! 8ampir kmplet Tidak isa <leksi lutut, tetapi tumit
masih dapat eas ergerak. )tt
kuadrisep tidak ada kekuatan.
0 Kmplet Tidak ada pergerakan pada tungkai
a-ah.
BAB I3
PE4BAHA/AN
A. P(' )P'(ATI*
Persiapan pre perati< yang dilakukan pada pasien dalam kasus ini diantaranya :
#. Persiapan alat
7/21/2019 Presus Anestesi_spinal Anestesi
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesispinal-anestesi 18/20
Persiapan alat meliputi alat untuk spinal anastesi, mnitr tanda ;ital dan alat2
alat pendukung lain yang erada di ruang perasi.
!. Persiapan at
)at yang disiapkan diantaranya :
a. 1e4ain # amp
. In;mit # amp
4. Trasi4 # amp
d. Pethidin yang sudah di en4erkan
0. Penilaian dan persiapan pasien
Penilaian dan persiapan pasien diantaranya:
a. Anamnesis
Pada saat anamnesis ditanyakan mengenai identitas, ri-ayat asma, ri-ayat
alergi at dan makanan, ri-ayat penyakit +antung, diaetes melitus dan
hipertensi, serta ri-ayat perasi seelumnya. Pada kasus ini pasien tidak memiliki ri-ayat asma, alergi, penyakit +antung, diaetes melitus dan hipertensi.
8asil anamnesis mengindikasikan minimalnya kemungkinan penyulit yang akan
ter+adi pada saat perasi dilakukan.
. Pemeriksaan <isik dan laratrium
4. Penilaian status pasien ?ASA I
d. Puasa +am pre perasi
e. Persiapan in<rmed 4nsent, suatu persetu+uan medis untuk mendapatkan
i+in dari pasien sendiri dan keluarga pasien untuk melakukan tindakan
anestesi dan perasi, seelumnya pasien dan keluarga pasien dierikan
pen+elasan mengenai risik yang mungkin ter+adi selama perasi dan pst
perasi.
&. 1U(ANT' )P'(ATI*
Teknik anestesi yang digunakan adalah reginal anestesi dengan mengamil
teknik spinal anastesi. Pemilihan teknik ini dilakukan dengan alasan perasi akan
dilakukan pada agian tuuh in<erir, sehingga 4ukup memlk agian tuuh in<erir
seelum perasi dilakukan.
)at anastesi yang dierikan pada pasien ini adalah 1e4ain yang didalamnya
mengandung &upi;a4aine 83l mnhydrate $mg yang erperan dalam relaksasi
muskular yang 4ukup pada ekstremitas a-ah selama !2!,$ +am.
3airan in<us yang dierikan pada pasien yaitu <imahes $"" 44 dilading
seelum perasi dilakukan. 8al ini dilakukan untuk men4egah ter+adinya hiptensi
7/21/2019 Presus Anestesi_spinal Anestesi
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesispinal-anestesi 19/20
selama perasi erlangsung. Selain itu +uga dierikan asering #""" 44 untuk
mengganti kehilangan 4airan seelum dan selama perasi erlangsung.
S eagai analgetik digunakan trasi4 # ampul yang mengandung ketrla4 0"
yang eker+a menghamat sintesis prstaglandin sehingga
dapat menghilangkan rasa nyeri. Selain itu pasien +uga di in+eksi in;mit
# ampul yang mengandung ndansetrn untuk mengurangi rasa mual dan
men4egah muntah pada pasien akiat anastesi s pinal yang dilakukan.
3. P)ST )P'(ATI*
Setelah perasi selesai, pasien dia-a ke ruang pera-atan. )ser;asi pst perasi
herniraphy dilakukan selama #$ menit dan dilakukan pemantauan tekanan darah.
)ksigen tetap dierikan. Setelah tidak ditemukan tanda2tanda kega-atan, pasien
dia-a kemali ke ruangan.
BAB 3
DAFTA, PU/TAA
#. atie< SA, Kartini AS, uhammad (1. Petun+uk Praktis Anestesilgi edisi kedua.
Jakarta: &agian Anestesilgi dan Terapi Intensi< *akultas Kedkteran Uni;ersitas
IndnesiaO !"#"
!. &arash, 3ullen &*, Stelting (K. 'pidural and Spinal Anesthesia. In: &arrash P@, ed.
3lini4al Anesthesia $th ed. Philadelphia: ippin4tt illiam ilkinsO !"", #%02
9.
0. &r-n 1. Spinal, 'pidural, and 3audal Anesthesia. In: illerQs Anesthesia 7 th ed.
Philadelphia: 'lse;ier 3hur4hill i;ingstneO !""9.
7/21/2019 Presus Anestesi_spinal Anestesi
http://slidepdf.com/reader/full/presus-anestesispinal-anestesi 20/20
%. Snell (S. Anatmi Klinik 'disi . USA: ippin4t illiams ilkins In4O !""",
"29!$.
$. rgan @', ikhail S. (eginal Anesthesia and Pain anagement. In 3lini4al
Anasthesilgy. *rth 'ditin. Ne- Rrk. Pretin4e 8all Internatinal In4. !"". Pages
!2!7.
. uhiman, , Thai,(,dkk. Anestesi (eginal dalam &uku Anestesilgi. *KUI.
Jakarta. !""%.