preskas anes ppt
DESCRIPTION
anestesiTRANSCRIPT
Pembimbing:Dr Riza M. Farid,Sp.An
Dr. Sonny, Sp.An
Dr. Asep, Sp.An KIC M.kes
Dr. M. Naufal, Sp.An
.
Penyusun:
Aprilia Ramandani Jamin (1102008041)
Dinda Putri Ayuningrum (1102010081)
Fitri Rahmawati (1102010104)
Hernia Insisional Permagna Irreponible
Bismillaahirrahmaannirrahiim
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
IDENTITAS PASIENNama : Ny. MNo. RM : 74-71-68Umur : 56 tahunJenis Kelamin : PerempuanAgama : IslamAlamat : JL.Dukuh Kramat
Jati,Jakarta TimurTanggal Masuk RS : 24 Februari
2015Tanggal Anamnesa : 01 Maret
2015
ANAMNESISKeluhan UtamaBenjolan di perut kananKeluhan TambahanNyeri menetap, benjolan tidak dapat dimasukkan kembali.
Riwayat Penyakit SekarangPasien datang ke RS Polri dengan keluhan
terdapat benjolan pada perut sebelah kanan sejak dua tahun yang lalu. Pasien mengaku terdapat nyeri yang hilang timbul akibat benjolan tersebut.
Awalnya, pasien merasakan benjolan tersebut sewarna dengan kulit, hilang timbul, dapat keluar dan dimasukkan kembali, khususnya setelah pasien batuk atau mengedan.
Riwayat Penyakit SekarangTetapi sekitar 3 bulan terakhir
benjolan dirasakan membesar, sudah menetap di lokasi dan tidak dapat dimasukkan kembali disertai nyeri yang menetap.
Mual (-), muntah (-), nyeri (+).Sebelumnya pasien pernah dioperasi
di RS Ps Rebo dengan keluhan tersebut dan kemudian dinyatakan sembuh.
Riwayat Penyakit DahuluSebelumnya pasien pernah
memiliki penyakit seperti ini dan 5 tahun yang lalu pasien pernah di operasi seperti ini di RSUD Pasar Rebo.
Hipertensi (-),Diabetes Mellitus (-),Asma (-),Alergi (-).
Riwayat KeluargaTidak ada keluarga pasien dengan keluhan yang serupa.
Hipertensi (-),Diabetes Mellitus (-),Asma (-),Alergi (-).
Pemeriksaan FisikStatus GeneralisKeadaan Umum : Compos
Mentis, GCS E4M6V5Vital Sign: TD : 120/80 mmHg
N : 70 x/menit R : 20 x/menit S : 36,3 0C
Pemeriksaan FisikKepala : NormocephalMata : Konjungtiva Anemis (-/-),
Sklera Ikterik (-/-), Eksolftalmus (-/-)Edema palpebra (-/-)Leher : Tidak ada pembesaran KGB
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Trakea tepat berada ditengah
Pemeriksaan FisikCor : Inspeksi: Iktus kordis terlihat samar Palpasi: Iktus cordis teraba pada
SIC V linea midclavicula sinistra
Perkusi: Jantung normal Auskultasi: BJ I-II iregular, Murmur
(-), Gallop (-)Pulmo : Inspeksi: Simetris dalam keadaan
statis dan dinamisPalpasi: Fremitus taktil dan vokal simetris kanan &
kiriPerkusi: Sonor pada kedua lapang paruAuskultasi: vesikuler ka-ki, wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
Pemeriksaan FisikAbdomen : Datar, supel, bising
usus dalam batas normal NT/NL: -/- Hepar/Lien tidak teraba
pembesaranEkstremitas: Akral hangat, edema
ektremitas (-/-), sianosis (-/-)
Pemeriksaan FisikStatus LokalisRegio abdomen Inspeksi: benjolan di regio
abdomenPalpasi : massa (+), bulat, ukuran
3x2x2 cm, hiperemis (-), ukuran rata, konsistensi kenyal, fluktuasi (-), nyeri tekan (+), reposisi (-)
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan PenunjangFoto Polos Toraks (Tanggal:
26/02/2015)Sinus diafragma baik. Cor
membesar CTR >50%, elongatio aorta, vasculer bertambah disertai edema sekitarnya. Tak tampak proses spesifik paru.
Kesan: Cardiomegali/HHD. Edema Paru.
DIAGNOSISDiagnosis klinis : Hernia
Resisional Permagna Irreponible relaps.
PENATALAKSANAANKonsul ke dokter bedah
Laporan AnestesiNama : Ny. MUmur : 56 tahunNo. RM : 74-71-68Diagnosis Pre Operasi : Hernia Resisional
Permagna Irreponible
Diagnosis Post Operasi : Hernia Resisional Permagna
IrreponibleAhli Bedah : dr Hamid,Sp.BAhli Anestesi : dr Riza,Sp.AnJenis Operasi : Laparotomi
Laporan AnestesiTanggal Anestesi : 01 Maret 2015Tanggal Operasi & Anestesi : 01 Maret 2015Premedikasi : Fentanyl 100 mcgMedikasi : Propofol, Fentanyl, Roculax,
Piralen, Efedrin, TramadolMaintanance : Propofol, Roculax, EfedrinCairan Infus : Ringer Laktat 500ml
Laporan Durate Op Mulai Anestesi : 15.15 WIB Mulai Operasi : 15.30 WIB Selesai Operasi : 21.50 WIB Selesai Anestesi : 22.00 WIB Tekanan Darah dan nadiTD 120/80 – 110/80 – 112/70 – 130/86 – 140/88 – 142/85 – 140/80 –
180/110 – 130/80 – 135/82 – 120/75 – 100/70 – 90/68 – 110/80 – 100/85 – 120/80
N 70 – 68 – 50 – 65 – 68 – 66 – 78 – 76 – 75 – 72 – 70 – 80 – 80 – 78
– 80 – 80 – 80 – 80 -78 – 80
Pasien diberikan premedikasi Fentanyl 100mcg secara bolus intravena.
Pasien diinduksi dengan Propofol 200mg. Pasien diinjeksikan Rocuronium 40mg. Pasien diintubasikan.
TalaksanaA. Terapi umumSementara puasaIVFD KaEN Mg3 1000: RL 1500 = 2500/24
jamCek lab post opObservasi TTV dan nyeriB. Terapi khususInjeksi Cefotaxim 2 x 1 grInjeksi Omeprazole 2 x 40 mgInjeksi Ketorolac 3 x 30 mgInjeksi Ondancentron 2 x 8 mg
Laporan Anestesi di RR
Keluhan : (-)Pemeriksaan FisikAirway paten,napas spontan,RR 18x/menit,rhonki
(-),wheezing (-).TD 120/70mmHg, Nadi 80x/menit, BJ I/II regular,
murmur (-), gallop (-).Compos mentis, GCS E4M6V5, pupil isokor
3mm/3mm.Bising usus (+).Akral hangat, CTR <2s.Terapi cairan dan obatKebutuhan cairan per jam 100cc/jam.
Laporan Anestesi di RRPenilaian pulih sadar:Menghitung Aldrette Score. Bila nilainya
>9, pasien dapat dipindahkan ke ruang perawatan.
Hernia AbdomenHernia InguinalHernia UmbilicalHernia FemoralHernia InsisionalHernia e.c OlahragaInkarserata & Strangulasi
Hernia InguinalTerletak diatas Inguinal & SkrotumLaki-laki : Perempuan : 2 : 1Terdapat 2 tipe Direk & Indirek
Hernia UmbilicalTerletak didekat UmbilicusTerbanyak pada bayiPada orang dewasa dikarenakan obesitas,
kehamilan, asites
Hernia FemoralTerletak diantara Inguinal dan PahaTerbanyak pada perempuan
Hernia InsicionalTerjadi dikarenakan bekas luka saat
operasiDapat terjadi beberapa tahun setelah
operasi
Faktor resikoVery oldUsia lanjutKonsumsi steroid secara rutinMemiliki riwayat operasi paruMemiliki luka bekas operasi di sekitar
abdomen
PengobatanLaparotomy
Hernia e.c OlahragaDikarenakan robeknya otot, tendon, dan
ligamen disekitar selangkangan & skrotum
Inkarserata & StrangulasiInkarserata: mampetnya saluran pada usus
dikarenakan herniaStrangulasi: usus yang tipis memblok aliran
darah menuju usus tersebut
ANESTESI UMUM suatu tindakan menghilangkan rasa sakit
ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh
Anestesi umum adalah suatu keadaan meniadakan nyeri secara sentral yang dihasilkan ketika pasien diberikan obat-obatan untuk amnesia, analgesia, kelumpuhan otot, dan sedasi
Komponen anestesi yang ideal terdiri dari: 1. Hipnotik, 2. Analgetik, 3. Relaksasi otot
Metode Pemberian Obat AnastesiParenteralParektalInhalasi
ParenteralPentothal
Dipergunakan dalam larutan 2,5% atau 5% dengan dosis permulaan 4-6 mg/kg BB danselanjutnya dapat ditambah sampai 1 gram.
KetalarDiberikan IV atau IM berbentuk larutan 10
mg/cc dan 50 mg/cc.Dosis: IV 1-3 mg/kgBB,IM 8-13 mg/kgBB1-3 menit setelah penyuntikan operasi dapat dimulai.
ParektalPentothal 10% dosis 40 mg/kgBB Tribromentothal (avertin) 80 mg/kgBB
InhalasiInduksi halotanInduksi sevofluranInduksi dengan sevofluran lebih disenangi
karena pasien jarang batuk walaupun langsung diberikan dengan konsentrasi tinggi sampai 8 vol %. Seperti dengan halotankonsentrasi dipertahankan sesuai kebutuhan.
Induksi dengan enfluran (ethran), isofluran ( foran, aeran ) atau desfluran jarang dilakukan karena pasien sering batuk dan waktu induksi menjadi lama.
Faktor-faktor yang mempengaruhi anestesiFaktor respirasi (untuk obat inhalasi)Faktor sirkulasiFaktor jaringanFaktor obat anestesi
Stadium AnestesiStadium IStadium IIStadium IIIStadium IV
Induksi AnestesiS: ScopeT: TubeA: AirwayT: TapeI: IntroducerC: ConnectorS: Suction
Persiapan Anestesi UmumPersyaratan Minimum Anestesi UmumMenyiapkan PasienManajemen Jalan Napas (Malampati I-IV)
Keuntungan Anestesi UmumMenurunkan kesadaran dan ingatan pasien selama
operasiMemungkinkan relaksasi otot yang tepat untuk jangka
waktu yang lamaMemfasilitasi kontrol penuh terhadap jalan napas,
pernapasan, dan sirkulasiDapat digunakan dalam kasus-kasus yang sensitif
terhadap zat anestesi localDapat diberikan tanpa memindahkan pasien dari posisi
terlentangDapat disesuaikan dengan mudah untuk prosedur
operasi dengan durasi waktu yang tak dapat diprediksi atau pada keadaan penambahan waktu operasi
Dapat diberikan dengan cepat dan reversibel
Kerugian Anestesi UmumMembutuhkan peningkatan kompleksitas perawatan dan
biaya yang terkaitMembutuhkan persiapan pasien praoperasiDapat menyebabkan fluktuasi perubahan fisiologis yang
memerlukan intervensi aktifTerkait dengan komplikasi kurang serius seperti mual atau
muntah, sakit tenggorokan, sakit kepala, menggigil, dan dibutuhkan waktu dalam pengembalian fungsi mental yang normal
Terkait dengan kondisi hipertermia yang gawat, sebuah kondisi yang jarang, terkait dengan kondisi otot yang terkena paparan beberapa (tidak semua) zat anestesi umum yang dapat menyebabkan kenaikan suhu akut dan berpotensi mematikan, hiperkarbia, asidosis metabolik, dan hyperkalemia.
Aldrette’s Score
Alhamdulillaahirrabbil’alamiin
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
KEPUSTAKAANLatief SA, Suryadi KA, Dachlan MR. Petunjuk Praktis
Anestesiologi. Edisi kedua. Jakarta: FKUI.2011Wiryana IM, Sujana IBG, Sinardja K, Budiarta IG. Buku
Ajar Ilmu Anestesia dan Reanimasi. Jakarta: Indeks. 2010
Desai AM, General Anesthesia. Accessed on March 2015. Available at http://emedicine.medscape.com/article/1271543-overview#showall.
General Anesthesia. Accessed on March 2015. Available at http://www.mayoclinic.com/health/anesthesia/MY00100
Muhiman M, Latief SA, Basuki G. Anestesiologi. Jakarta: Bagian Anestesiologi dan terapi Intensif FKUI.