praktikum pembuatan pupuk bokashi

11
Laporan Praktikum KD IPA 2 | 15 “Pembuatan Pupuk Bokashi” A. Tujuan 1. Mengetahui cara pembuatan pupuk bokashi (kotoran hewan dengan activator EM-4) 2. Mendeskripsikan manfaat pupuk bokashi B. Landasan Teori Bokashi (bahan organik kaya akan sumber hayati) adalah pupuk kompos yang dihasilkan dari proses fermentasi atau peragian bahan organik dengan teknologi EM 4 (Effective Organisme 4). Keunggulan penggunaan teknologi EM 4 adalah pupuk organik (kompos) dapat dihasilkan dalam waktu yang relatif singkat dibandingkan cara konvensional (Kartika Chrysti S, 2014). Menurut Vera Belamulia (2012) kompos merupakan hasil fermentasi atau dekomposisi dari bahan-bahan organic seperti tanaman, hewan, atau limbah organic lainnya. Kompos yang digunakan sebagai pupuk disebut pupuk organic karena bahan penyusunnya terdiri dari bahan-bahan organik. Sifat kompos adalah : 1) memperbaiki struktur tanah, 2) memperbesar daya ikat tanah berpasir, 3) meningkatkan daya ikat air pada tanah, 4) memperbaiki drainase dan tata udara dalam tanah, 5) mempertinggi daya ikat tanah terhadap zat hara, 6) membantu pelapukan bahan mineral, 7) memberi ketersediaan bahan makanan bagi mikroba, 8) menurunkan aktivitas mikroorganisme yang merugikan.

Upload: hariyatunnisa-ahmad

Post on 29-Jul-2015

345 views

Category:

Education


6 download

TRANSCRIPT

1. Laporan Praktikum KD IPA 2 | 15 Pembuatan Pupuk Bokashi A. Tujuan 1. Mengetahui cara pembuatan pupuk bokashi (kotoran hewan dengan activator EM-4) 2. Mendeskripsikan manfaat pupuk bokashi B. Landasan Teori Bokashi (bahan organik kaya akan sumber hayati) adalah pupuk kompos yang dihasilkan dari proses fermentasi atau peragian bahan organik dengan teknologi EM 4 (Effective Organisme 4). Keunggulan penggunaan teknologi EM 4 adalah pupuk organik (kompos) dapat dihasilkan dalam waktu yang relatif singkat dibandingkan cara konvensional (Kartika Chrysti S, 2014). Menurut Vera Belamulia (2012) kompos merupakan hasil fermentasi atau dekomposisi dari bahan-bahan organic seperti tanaman, hewan, atau limbah organic lainnya. Kompos yang digunakan sebagai pupuk disebut pupuk organic karena bahan penyusunnya terdiri dari bahan-bahan organik. Sifat kompos adalah : 1) memperbaiki struktur tanah, 2) memperbesar daya ikat tanah berpasir, 3) meningkatkan daya ikat air pada tanah, 4) memperbaiki drainase dan tata udara dalam tanah, 5) mempertinggi daya ikat tanah terhadap zat hara, 6) membantu pelapukan bahan mineral, 7) memberi ketersediaan bahan makanan bagi mikroba, 8) menurunkan aktivitas mikroorganisme yang merugikan. 2. Laporan Praktikum KD IPA 2 | 16 Fermentasi merupakan proses peruraian senyawa kimia komplek menjadi senyawa lebih sederhana oleh aktivitas enzimatis jasad renik dalam kondisi anaerob. Sebenarnya proses fermentasi merupakan peruraian gula (karbohidrat) dengan hasil alcohol dan CO2. Berdasarkan ada dan tidaknya alcohol dalam produk, fermentasi dibedakan menjadi dua yaitu fermentasi alcohol dan fermentasi non alcohol. Proses fermentasi membawa dampak pengawetan bahan pangan di samping peningkatkan mutunya. Makanan fermentasi umumnya lebih tahan simpan. Mutu pangan fermentasi lebih unggul dalam artian komposisinya lebih sederhana sehingga mudah dicerna, disamping senyawa baru yang ikut menentukan flavour pangan. Kelebihan kompos yang dibuat dengan memanfaatkan aktifator atau mikroba adalah mengandung mikroba yang berfungsi untuk melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit. Beberapa contoh kompos yang dibuat dengan menggunakan mikroba decomposer/pengurai antara lain yaitu Bokashi. Pupuk Bokashi merupakan salah satu pupuk organik yang banyak memberikan manfaat bagi masyarakat. Dengan penggunaan pupuk bokashi diharapkan dapat membantu menyuburkan tanaman, mengembalikan unsur hara dalam tanah, sehingga kesuburan tanah tetap tejaga dan ramah lingkungan Vera Belamulia (2012). Pembuatan bokashi sangat perlu untuk diterapkan, karena merupakan teknologi baru yang tepat guna, dengan biaya murah serta mudah dilaksanakan dengan memanfaatkan limbah ternak dan limbah pertanian yang ada. Bokashi terdiri dari beberapa macam yaitu : 1. Bokashi pupuk kandang 2. Bokashi pupuk kandang arang 3. Bokashi pupuk kandang tanah 4. Bokashi jerami 5. Bokashi cair 3. Laporan Praktikum KD IPA 2 | 17 6. Bokashi eksores 24 jam 7. Bokashi sebagai pakan ternak Menurut Holda Yulianthie (2013) larutan Effective Microorganism 4 (EM4) ditemukan pertama kali oleh Prof. Dr. Teruo Higa dari Universitas Ryukyus Jepang dengan kandungan mikroorganisme sekitar 80 genus. Mikroorganisme tersebut dipilih yang dapat bekerja secara efektif dalam memfermentasikan bahan organik. EM4 sendiri mengandung Azotobacter sp., Lactobacillus sp., ragi, bakteri fotosintetik dan jamur pengurai selulosa. Bahan untuk pembuatan bokashi dapat diperoleh dengan mudah di sekitar lahan pertanian, seperti jerami, rumput, tanaman kacangan, sekam, pupuk kandang atau serbuk gergajian. Namun bahan yang paling baik digunakan sebagai bahan pembuatan bokashi adalah dedak karena mengandung zat gizi yang sangat baik untuk mikroorganisme. Manfaat larutan EM-4 yaitu : 1. Memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah 2. Meningkatkan ketersediaan unsur hara, serta menekan aktivitas hama dan mikroorganisme pathogen. 3. Meningkatkan dan menjaga kestabilan produksi tanaman. 4. Mempercepat proses fermentasi pada pembuatan bokashi. C. Alat dan Bahan 1 kg sekam/merang 4. Laporan Praktikum KD IPA 2 | 18 1 kg kotoran hewan Larutan EM-4 Molase/gula Thermometer 5. Laporan Praktikum KD IPA 2 | 19 Karung goni D. Langkah Kerja 1. Menyiapkan alat dan bahan 2. Membuat perbandingan larutan EM-4 : gula : air = 1 ml : 1 ml : 1 liter air 3. Mencampur semua bahan sampai rata diatas lantai yang kering 4. Menyiram bahan dengan larutan EM 4 secara perlahan dan bertahap sehingga berbentuk adonan. Adonan yang terbentuk jika dikepal dengan tangan maka tidak ada air yang keluar dari adonan. Begitu juga bila kepalan dilepaskan maka adonan akan kembali mengembang (kandungan air sekitar 30%) 5. Membuat adonan menjadi gundukan dan ditutup karung goni selama 3-4 hari. Selama dalam proses suhu adonan dipertahankan antara 40-50o C, jika suhu melebihi 50o C maka karung penutup dibuka dan bahan adonan dibolak balik selanjutnya adonan ditutup kembali. 6. Membuka karung goni setelah 4 hari. Pembuatan bokasi berhasil jika bahan terfermentasi dengan baik dengan ciri-ciri: bokashi ditumbuhi jamur berwarna putih dengan aroma sedap, sedangkan jika bokasi berbau busuk maka gagal. 7. Mengeringkan bokashi dengan cara mengangin-anginkan diatas lantai hingga kering, kemudian dapat dikemas di kantong plastik. Dan bokashi yang sudah jadi, sebaiknya segera digunakan. 6. Laporan Praktikum KD IPA 2 | 20 E. Hasil Pengamatan Mencampur sekam, kotoran hewan, larutan EM-4 dan molase hingga rata Mengukur suhu pupuk bokashi Menutup pupuk bokashi dengan karung goni selama 4 hari Mengukur suhu pupuk bokashi setelah 4 hari ditutup karung goni 7. Laporan Praktikum KD IPA 2 | 21 Pupuk bokashi siap digunakan F. Hasil Percobaan No Tanggal Suhu Keadaan Pupuk Keterangan 1 25-11-2014 28o C Kering, belum ada jamur, masih berbau pupuk kandang Belum jadi 2 26-11-2014 28o C Belum berjamur dan masih berbau pupuk kandang Belum jadi 3 27-11-2014 32o C Belum ada jamur, tetapi sudah tidak terlalu berbau pupuk kandang Belum jadi 4 28-11-2014 32o C Sebagian berjamur dan berbau harum dan segar Sudah jadi, Berhasil G. Pembahasan Kegiatan praktikum yang kedua yaitu pembuatan pupuk bokashi. Bokashi (bahan organik kaya akan sumber hayati) adalah pupuk kompos yang dihasilkan dari proses fermentasi atau peragian bahan organik dengan teknologi EM 4 (Effective Organisme 4). Keunggulan penggunaan teknologi EM 4 adalah pupuk organik (kompos) dapat dihasilkan dalam waktu yang relatif singkat dibandingkan cara konvensional (Kartika Chrysti S, 2014). Menurut Vera Belamulia (2012) kompos merupakan hasil fermentasi atau dekomposisi dari bahan-bahan organic seperti tanaman, hewan, atau limbah organik lainnya. Kompos yang digunakan sebagai pupuk disebut pupuk organic karena bahan penyusunnya terdiri dari bahan-bahan organik. 8. Laporan Praktikum KD IPA 2 | 22 Beberapa manfaat penggunaan pupuk bokashi, diantaranya adalah : 1. Untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanam. 2. Kandungan hara dalam pupuk bokashi lebih tinggi dibandingkan dengan pupuk kompos. 3. Periode tumbuh pada tanaman lebih cepat. 4. Peningkatan aktivitas mikroorganisme yang menguntungkan seperti mycorhiza, rhizobium, bakteria pelarut fosfat dll. 5. Menghambat pertumbuhan hama dan penyakit yang merugikan tanaman. 6. Bila bokashi dimasukan ke dalam tanah, bahan organiknya dapat digunakan sebagai substrat oleh mikroorganisme, efektif untuk berkembang biak dalam tanah, sekaligus sebagai tambahan persediaan unsur hara bagi tanaman. Pada hari pertama (25 November 2014), suhu pupuk bokashi 28o C, suhu pupuk bokashi di ukur dengan menggunakan thermometer, pupuk juga masih berbau kotoran hewan (kotoran kambing) dan belum berjamur. Dihari kedua, belum terdapat perubahan pada suhu pupuk maupun penampilan pupuk. Dihari ketiga yaitu pada tanggal 27 November 2014, bau kotoran hewan pada pupuk sudah mulai berkurang, dan pupuk masih belum ditumbuhi jamur. Pada 28 November 2014, dihari terakhir, pupuk berbau harum dan segar, tidak lagi berbau kotoran hewan dan pupuk sudah terlihat berjamur, yaitu adanya jamur putih pada sebagian pupuk dan pupuk dinyatakan berhasil dan siap digunakan. Dari percobaan tersebut, dapat terlihat bahwa pupuk bokashi terbentuk akibat adanya proses fermentasi bahan organik dengan teknologi EM-4 (Effective Microorganisme 4). Karena dengan menggunakan activator EM-4, pembuatan pupuk bokashi bisa dengan cepat dibandingkan menggunakan cara konvensional. 9. Laporan Praktikum KD IPA 2 | 23 H. Kesimpulan Berdasarkan hasil percobaan, cara pembuatan pupuk bokashi dengan kotoran hewan dan aktivator EM-4 adalah sebagai berikut : a. Membuat perbandingan larutan EM-4 : gula : air = 1 ml : 1 ml : 1 liter air b. Mencampur semua bahan sampai rata diatas lantai yang kering c. Menyiram bahan dengan larutan EM 4 secara perlahan dan bertahap sehingga berbentuk adonan. Adonan yang terbentuk jika dikepal dengan tangan maka tidak ada air yang keluar dari adonan. Begitu juga bila kepalan dilepaskan maka adonan akan kembali mengembang (kandungan air sekitar 30%) d. Membuat adonan menjadi gundukan dan ditutup karung goni selama 3-4 hari. Selama dalam proses suhu adonan dipertahankan antara 40-50o C, jika suhu melebihi 50o C maka karung penutup dibuka dan bahan adonan dibolak balik selanjutnya adonan ditutup kembali. e. Membuka karung goni setelah 4 hari. Pembuatan bokasi berhasil jika bahan terfermentasi dengan baik dengan ciri-ciri: bokashi ditumbuhi jamur berwarna putih dengan aroma sedap, sedangkan jika bokasi berbau busuk maka gagal. f. Mengeringkan bokashi dengan cara mengangin-anginkan diatas lantai hingga kering, kemudian dapat dikemas di kantong plastik. Dan bokashi yang sudah jadi, sebaiknya segera digunakan. Pupuk bokashi memiliki beberapa manfaat dalam pertanian, yaitu : 1. Untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanam. 2. Kandungan hara dalam pupuk bokashi lebih tinggi dibandingkan dengan pupuk kompos. 3. Periode tumbuh pada tanaman lebih cepat. 4. Peningkatan aktivitas mikroorganisme yang menguntungkan seperti mycorhiza, rhizobium, bakteria pelarut fosfat dll. 5. Menghambat pertumbuhan hama dan penyakit yang merugikan tanaman. 10. Laporan Praktikum KD IPA 2 | 24 6. Bila bokashi dimasukan ke dalam tanah, bahan organiknya dapat digunakan sebagai substrat oleh mikroorganisme, efektif untuk berkembang biak dalam tanah, sekaligus sebagai tambahan persediaan unsur hara bagi tanaman. Bokashi yang berhasil dibuat dengan menggunakan proses fermentasi dapat diamati dengan mencium bokashi. Jika masih berbau pupuk kandang berarti proses fermentasi belum berhasil. Jika, sudah tidak berbau pupuk kandang lagi maka proses fermentasi pupuk bokashi telah berhasil. 11. Laporan Praktikum KD IPA 2 | 25 I. Daftar Pustaka Belamulia, Vera. 2012. Praktikum Pembuatan Pupuk Kompos Bokashi Kotoran Ternak. Diunduh pada tanggal 06 Desember 2014 di situs : http://verabelamulia.blogspot.com/2012/04/praktikum-pembuatan- pupuk-kompos.html Suryandari, Kartika Chrysti. 2014. Petunjuk Praktikum Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Alam 2. Surakarta : Universitas Sebelas Maret. Yulianthie, Holda. 2013. Pembuatan dan Manfaat Pupuk Organik (Bokashi). Diunduh pada tanggal 06 Desember 2014 di situs : http://holdakristhomas.blogspot.com/2013/04/pembuatan-dan-manfaat- pupuk-organik_16.html