ppt pleno vii tutorial 4 fixx

36
TRAUMATIC INJURY TRAUMATIC INJURY KELOMPOK TUTORIAL 4 Afthin Maritta Novi (141610101001) Fadhilah Rusmaputeri (141610101008) Arwinda hening P. (141610101010) Qurrotulaini Wahyu P. (141610101035) Anisa Nur Hakima (141610101043) An Nisaa Dejand F. (141610101034) Citra Putri Rengganis (141610101037) Annisa Hanif Metanda (141610101038) Karunia Nur Annisa D. (141610101039) Iffa Nadhiya Puteri (141610101041) Anisa Nur Hakima (141610101043) Kirana rahmawati (141610101044)

Upload: grace-valencia

Post on 12-Jan-2016

241 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

huhhu

TRANSCRIPT

Page 1: Ppt Pleno Vii Tutorial 4 FIXX

TRAUMATIC INJURYTRAUMATIC INJURY

KELOMPOK TUTORIAL 4

Afthin Maritta Novi (141610101001)Fadhilah Rusmaputeri (141610101008)Arwinda hening P. (141610101010)Qurrotulaini Wahyu P. (141610101035)Anisa Nur Hakima (141610101043) An Nisaa Dejand F. (141610101034)Citra Putri Rengganis (141610101037)Annisa Hanif Metanda (141610101038)Karunia Nur Annisa D. (141610101039)Iffa Nadhiya Puteri (141610101041)Anisa Nur Hakima (141610101043)Kirana rahmawati (141610101044)

Page 2: Ppt Pleno Vii Tutorial 4 FIXX

SKENARIO 7TRAUMATIC INJURY

drg. Nuzulul hikmah, M.Biomed

.

seorang anak usia 6 tahun datang ke dokter gigi setelah mengalami kecelakaan lalu lintas. Setelah kecelakaan, bibir berdarah, gigi depan patah, dan sakit. Pemeriksaan intra oral menunjukkan adanya laserasi tidak teratur, panjang 1 cm, dan masih sedikit berdaarah pada mukosa labial atas disertai pembengkaan, kemerahan, dan sakit. Gigi 51 fraktur 1/3 insisal, goyang derajat 2. Gigi 61 intrusi. Pada gigi 31 fraktur 1/3 insisal dengan pulpa yang terbuka dan berdarah dari pulpa, terjadi kegoyangan gigi derajat 2. Pada gigi 41 goyang derajat 2, dan perdarahan dari servikal gigi. Pemeriksaan radiografi menunjukkaan gigi 51 fraktur mahkota mencapai pulpa, intrusi pada gigi 61 serta kerusakan tulang alveolar, gigi 31 fraktur mahkota mencapai dentin, apical gigi masih terbuka.

Page 3: Ppt Pleno Vii Tutorial 4 FIXX

STEP 1

Laserasi :

luka jaringan lunak pada gigi berupa robekan karena adanya trauma.

Gigi goyang derajat 2: gigi goyang 1 mm ke dua arah

Intrusi: pergerakan gigi kedalam ulang alveolar

Page 4: Ppt Pleno Vii Tutorial 4 FIXX

STEP 2

1. Bagaimana hubungan laserasi dengan pembengkaan, kemerahan, dan sakit?

2. Kenapa pada gigi 41 dan 31 goyang derajat 2 tetapi terjadi pendarahan untuk gigi 31 pendarahan dari pulpa sedangkan gigi 41 pendarahan dari servical?

3. Fraktur pada gigi 31 dan 51 sama-sama mengenai 1/3 insisal namun pada Pemeriksaan radiografi menunjukkaan gigi 51 fraktur mahkota mencapai pulpa sedangkan gigi 31 fraktur mahkota mencapai dentin. Kenapa demikian?

4. Kenapa yang terjadi injuri hanya pada gigi anterior?

5. Apakah ada perbedaan antara injuri pada gigi permanen dan pada desidui?

6. Apa arti dari apical gigi masih terbuka?

7. Teknik radiografi apa yang digunakan?

Page 5: Ppt Pleno Vii Tutorial 4 FIXX

1. Bagaimana hubungan laserasi dengan pembengkaan, kemerahan, dan sakit?

Adanya laserasi (luka tebuka) respon inflamasi tanda tanda inflamasi (pembengkaan, kemerahan, dan sakit)

Page 6: Ppt Pleno Vii Tutorial 4 FIXX

2. Kenapa pada gigi 41 dan 31 goyang derajat 2 tetapi terjadi pendarahan untuk gigi 31 pendarahan dari pulpa

sedangkan gigi 41 pandarahan dari servical?

• Gigi 41: terjadi pendarahan dari daerah servical dimungkinkan karena injuri berada di daerah periodontal (ada benturan mengenai jaringan periodontal mengenai pembuluh darah pada daerah periodontal Pendarahan)

• Pada gigi 31: pendarahan dari pulpa karena pulpa terbuka sehingga pembuluh darah pada daerah pulpa terbuka

Page 7: Ppt Pleno Vii Tutorial 4 FIXX

3. Fraktur pada gigi 31 dan 51 sama-sama mengenai 1/3 insisal namun pada Pemeriksaan radiografi menunjukkaan gigi 51 fraktur

mahkota mencapai pulpa sedangkan gigi 31 fraktur mahkota mencapai dentin. Kenapa demikian?

Gigi 51 merupakan gigi desidui sedangkan gigi 31 merupakan gigi permanen dimana secara anatomi gigi desidui memiliki pulpa lebih besar dari pada gigi permanen. Selain itu besar kecilnya tekanan atau benturan juga mempengaruhi dan berdasarkan jalan fraktur tepi atau tengah

Page 8: Ppt Pleno Vii Tutorial 4 FIXX

4. Kenapa yang terjadi injuri hanya pada gigi anterior?

• Gigi anterior tidak memiliki pelindung sedangkan gigi posterior dilindungi oleh mukosa sehingga gigi anterior lebih mudah berkontak.

• Struktur anatomi gigi anterior lebih sederhana dari pada gigi posterior.

• Karena lokasi benturan atau trauma mengenai gigi anterior.

• Trauma langsung dan tidak langsung: Trauma langsung, merupakan trauma yang langsung

mengenai gigi Trauma tidak langsung, dari fraktur mandibula bisa sampai ke

gigi

Page 9: Ppt Pleno Vii Tutorial 4 FIXX

5. Apakah ada perbedaan antara injuri pada gigi permanen dan pada desidui?

• Gigi desidui ruang pulpa lebih besar dari gigi permanen• Gigi permanen lapisan dentin dan enamelnya lebih tebal• Injuri pada gigi desidui mempengaruhi pertumbuhan gigi

permanen sedangkan injury pada gigi permanen jika gigi tanggal tidak ada penggantinya

• Fraktur pada gigi anak lebih dominan karena anak-anak lebih aktif dan koordinasi tubuh kurang

• Perbedaan anatomis pada gigi

Page 10: Ppt Pleno Vii Tutorial 4 FIXX

6. Apa arti dari apical gigi masih terbuka

Apical gigi masih terbuka artinya pertumbuhan gigi masih belum sempurna (masih dalam pertumbuhan)

Page 11: Ppt Pleno Vii Tutorial 4 FIXX

7. Teknik radiografi apa yang digunakan

• Panoramik

• periapikal

Page 12: Ppt Pleno Vii Tutorial 4 FIXX

STEP 4

Page 13: Ppt Pleno Vii Tutorial 4 FIXX

STEP 5LO:

1. Memahami respon inflamasi karena trauma.

2. Memahami respon hemostasis pada trauma jaringan alveolar anak.

3. Memahami klasifikasi gigi goyang karena trauma.

4. Memahami kerusakan jaringan periodontal

5. Memahami klasifikasi fraktur akibat gigi trauma

6. Memahami dampak pertumbuhan gigi permanen akibat adanya fraktur akibat trauma

7. Memahami kerusakan jaringan alveolar pada kasus intrusi.

8. Memahami kerusakan gigi pada kasus intrusi

9. Memahami dampak pertumbuhan gigi permanen pada kasus intrusi

Page 14: Ppt Pleno Vii Tutorial 4 FIXX

1. Memahami respon inflamasi karena trauma.

MENURUT SMELTZER (2002)• Fase Inflamasi, berlangsung selama 1 sampai 4 hari.• Respons vaskular dan selular terjadi ketika jaringan

cedera. • Vasokonstriksi pembuluh dan bekuan fibrinoplatelet

terbentuk(hemostasis)→ diikuti oleh vasodilatasi venula→ Mikrosirkulasi kehilangan kemampuan vasokonstriksinya dan histamin dilepaskan→ yang meningkatkan permeabilitas kapiler.

• Ketika mikrosirkulasi mengalami kerusakan→elemen darah menembus spasium vaskular→ edema, teraba hangat, kemerahan dan nyeri

Page 15: Ppt Pleno Vii Tutorial 4 FIXX

2. Memahami respon hemostasis pada trauma jaringan alveolar anak.

• Terjadi karena interaksi dari 4 sistem yaitu:Vaskuler Trombosit Faktor koagulasi 1.SISTEM INTRINSIK, yang diperankan oleh faktor-faktor yang ada dalam sirkulasi

darah

2.SISTEM EKSTRINSIK, yang membutuhkan faktor jaringan (didapat dr pembuluh drh yg rusak)

Fibrinolisis

Page 16: Ppt Pleno Vii Tutorial 4 FIXX

Faktor Koagulasi

Page 17: Ppt Pleno Vii Tutorial 4 FIXX

3. Memahami klasifikasi gigi goyang karena trauma.

Derajat kegoyangan gigi secara horizontal:

Derajat 1: ringan/ <1mm

Derajat 2: jelas /1mm

Derajat 3: parah/ >1mm

Page 18: Ppt Pleno Vii Tutorial 4 FIXX

4. Memahami kerusakan jaringan periodontal

Kerusakan jaringan periodontal resorbsi permukaan sementum smentoblas pelindung utuh, membentuk sementum dengan insersi shaper fiber baru dan ligamen periodontal baru

Bila kerusakan jaringan periodontal parah ankilosis

EVALUASI YANG PERLU DIPERHATIKAN:• Kerusakan lig. Periodontal• Kerusakan sementum• Kerusakan alveolar• Kerusakan gigi permanen• Pengaruh faktor usia

Page 19: Ppt Pleno Vii Tutorial 4 FIXX

Resorpsi permukaan (berkaitan dengan penyembuhan)

• Gambar A: ada kerusakan lapisan PDL terdekat dengan sementum (tidak sampai tubulus dentin), daerah diresorpsi oleh makrofag dan osteoclast

• Gambar B: menyebabkan kavitas pada permukaan akar • Gambar C: jika kavitas ini tidak berkontak dengan tubulus dentin dan

lapisan cementoblast sekitarnya utuh, kavitas resorpsi ini diperbaiki ooleh cementum baru dan insersi Sharpey’s fiber baru. Luas ligamen normal dan mengikuti kontur kerusakan

Page 20: Ppt Pleno Vii Tutorial 4 FIXX

Memahami kerusakan jaringan periodontal :

Dampak pada gigi:

• 1. Concusion,

• 2. Subluxation

• 3. Luksasi ekstrusi (partial displacement)

• 4. Luksasi,

• 5. Luksasi intrusi,

• 6. Laserasi (hilang atau ekstrartikulasi

Page 21: Ppt Pleno Vii Tutorial 4 FIXX
Page 22: Ppt Pleno Vii Tutorial 4 FIXX

Subluxation

• Gigi sudah goyang, tetapi belum mengalami perpindahan tempat

Page 23: Ppt Pleno Vii Tutorial 4 FIXX

Luksasi lateral• displacement gigi pada arah mesial, distal, lingual /

labial• umumnya diikuti dg fraktur alveolar • Mahkota ke arah palatal, akar ke labial, jadi tidak

mengganggu benih gigi

Page 24: Ppt Pleno Vii Tutorial 4 FIXX

Luksasi intrusifDisplacement gigi ke arah tulang alveolar (melesak ke dalam) sehingga terlihat memendek

Page 25: Ppt Pleno Vii Tutorial 4 FIXX

Luksasi ekstrusifdisplacement sebagian gigi lepas dari soketnya

Page 26: Ppt Pleno Vii Tutorial 4 FIXX

4. AvulsiGigi lepas dari soketnya

Page 27: Ppt Pleno Vii Tutorial 4 FIXX

5. Memahami klasifikasi fraktur akibat gigi trauma

Menurut Ellise dan Davey

• Kelas I :Fraktur yang hanya mengenai enamel

• Kelas II :Fraktur yang terjadi pada mahkota gigi dengan terbukanya dentin yang luas tetapi belum mengenai pulpa.

• Kelas III :Fraktur pada mahkota gigi dengan dentin dan pulpa terkena

• Kelas IV :Fraktur yang menyebabkan gigi menjadi non vital dengan atau tanpa disertai hilangnya struktur mahkota

Page 28: Ppt Pleno Vii Tutorial 4 FIXX

• Kelas V : Trauma pada gigi yang menyebabkan terjadinya avulse ( lepasnya gigi dari soketnya)

• Kelas VI :Fraktur pada akar dengan atau tanpa disertai hilangnya struktur mahkota gigi

• Kelas VII :Trauma yang menyebabkan berpindahnya gigi. Contoh : Intrusi,Ekstrusi,rotasi,dll.

• Kelas VIII :Trauma yang menyebabkan fraktur mahkota yang besar

• Kelas IX :Trauma yang Menyebabkan kerusakan pada gigi sulung biasanya pada gigi anterior

Page 29: Ppt Pleno Vii Tutorial 4 FIXX

Klasifikasi menurut Hargreaves dan Craig (1970):

• Ada V kelas• Klasifikasi tersebut hampir sama dengan

klasifikasi Ellis • Perbedaannya terletak pada kelas IV yaitu

fraktur pada akar dengan atau tanpa fraktur koronal, dengan atau tanpa perubahan posisi pada gigi

Page 30: Ppt Pleno Vii Tutorial 4 FIXX

Klasifikasi fraktur mahkota gigi menurut World Health Organization(WHO)

• Infraksi enamel. • Fraktur enamel. • Fraktur enamel-dentin. • Fraktur mahkota yang mengenai enamel dan dentin,

dengan terbukanya pulpa.• Fraktur akar. • Fraktur mahkota-akar.

Page 31: Ppt Pleno Vii Tutorial 4 FIXX

6. Memahami dampak pertumbuhan gigi permanen akibat adanya fraktur akibat

trauma

• Hipoplasia enamel

• Hipokalsifikasi

• Dilaserasi

• prematur

• kelambatan erupsi atau impaksi

Page 32: Ppt Pleno Vii Tutorial 4 FIXX

7. Memahami kerusakan jaringan alveolar pada kasus intrusi.

Intrusi

perubahan posisi apikal gigi menuju tulang alveolar. Gigi terdorong ke dalam soket, menekan ligamentum periodontal dan umumnya menyebabkan fraktur yang meremukkan soket alveolar

Page 33: Ppt Pleno Vii Tutorial 4 FIXX

dari temuan klinis menyatakan bahwa gigi tampak memendek atau dalam kasus yang berat gigi tampak hilang. Biasanya apeks gigi berpindah tempat ke arah labial atau melewati tulang labial pada gigi primer dan terdorong ke dalam procesus alveolaris pada gigi tetap. Gigi tersebut tidak goyang dan tidak lunak saat di sentuh.

Page 34: Ppt Pleno Vii Tutorial 4 FIXX

8. Memahami kerusakan gigi pada kasus intrusi

• Nekrosis pulpa• Rusaknya jaringan periodonsium• Adanya kalsifikasi pulpa. Tandanya warna

gigi kekuningan

*komplikasi pasca perawatan:

Resobsi akar eksterna, resorbsi pengganti, hilangnya tulang marginal

Page 35: Ppt Pleno Vii Tutorial 4 FIXX

9. Memahami dampak pertumbuhan gigi permanen pada kasus intrusi

1. Hipoplasia

2. Keterlambatan erupsi gigi permanen

Page 36: Ppt Pleno Vii Tutorial 4 FIXX