ppt baru humanistik

20
TEORI BELAJAR HUMANISTIK DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN By : ANGEL TRI HARTATI TENDRY HARDIANSYAH KESSI OKTAVIANI

Upload: irpandi-uciha

Post on 27-Sep-2015

246 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

hjvyj

TRANSCRIPT

TEORI BELAJAR HUMANISTIK DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN

TEORI BELAJAR HUMANISTIK DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN

By : ANGEL TRI HARTATITENDRYHARDIANSYAHKESSI OKTAVIANI A. Pengertian Belajar Menurut Teori Humanistik

menurut teori humanistik proses belajar harus dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri

Teori ini humanistik sangat mementingkan isi yang dipelajari dari pada proses belajar itu sendiri

Teori ini berpendapat bahwa teori apapun dapat dimanfaatkan , asal tujuannya untuk memanusiakan manusia yaitu mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri, serta realisasi orang yang belajar , secara optimal.B. Tokoh Teori Humanistik

Kolb (Belajar 4 tahap)

A. Tahap pengalaman konkretPada tahap paling awal dalam peristiwa belajar adalah seseorang mampu atau dapat mengalami suatu peristiwa atau suatu kejadian sebagaimana adanya.

B. Tahap pengamatan aktif dan reflektifTahap kedua dalam peristiwa belajar adalah bahwa seseorang makin lama akan semakin mampu melakukan observasi secara aktif terhadap peristiwa yang dialaminya.

C. Tahap konseptualisasiTahap ke tiga dalam peristiwa belajar adalah seseorang sudah mulai berupaya untuk membuat abstraksi, mengembangkan suatu teori, konsep, atau hokum dan prosedur tentang sesuatu yang menjadi objek perhatiannya.

D. Tahap eksperimen aktifTahap terakhir dari peristiwa belajar menurut Kolb adalah malakukan eksperimentasi secara aktif.

2. Pandangan Honey dan Mumford terhadap belajar Honey dan Mumford mendapatkan pandangan mengenai belajar dari Kolb mengenai tahap-tahap belajar nya.

Honey dan Mumford menggolongkan orang yang belajar ke dalam empat macam golongan , yaitu :

Kelompok aktivisOrang-orang yang termasuk ke dalam kelompok aktivis adalah mereka yang senang melibatkan diri dan berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh pengalaman-pengalaman baru.

Mudah diajak berdialokmudah percaya pada orang lainMemiliki pemikiran terbukaMenghargai pendapat orang lainDalam melakukan suatu tindakan sering kali kurang pertimbangan secara matang.Dalam melakukan kegiatan lebih terdorong karena kesenangan Dalam belajar lebih senang kepada sesuatu yang bersifat baru.b. Kelompok reflektor

mereka yang termasuk kedalam kelompok ini mempunyai kecendrungan yang berlawanan dengan mereka yang termasuk kedalam kelompok aktifis.Dalam melakukan suatu tindakan sering kali mempertimbangan secara matang.Tidak mudah percaya pada orang lain

c. Kelompok teoris

Memiliki kecendrungan yang sangat kritisSuka menganalisisSelalu berfikir rasional dengan menggunakan penalarannyaSegala sesuatu sering dikembalikan kepada teori-teori dan konsep-konsep atau hukum-hukumTidak menyukai pendapat yang bersifat subjektifDalam melakukan suatu tindakan sering kali mempertimbangan secara matang.

Tegas, memiliki pendirian yang kuatTidak mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain.d. Kelompok prakmatis

Memiliki sifat-sifat yang praktisTidak suka berpanjang lebar dengan Segala sesuatu seperti teori-teori dan konsep-konsep atau hukum-hukumSesuatu hanya bermanfaat jika dapat dipraktekan dan dimanfaatkan bagi kehidupan manusia.

4. Pandangan Habermas terhadap belajar

Mnurut Habermas belajar baru akan terjadi jika ada interaksi antara individu dengan lingkungannya( alam an sosial ) Habermas membagi tipe belajar menjadi tiga , yaitu :a. Belajar teknis ( Technical learning )

Belajar teknis adalah belajar bagaimana seseorang dapat berinteraksi dengan lingkungan alamnya secara benar.oleh sebab itu , ilmu-ilmu alam atau sains amat dipentingkan dalam belajar teknis.b. Belajar Praktis (Practical Learning)Belajar praktis adalah belajar bagaimana seseorang dapat berinteraksi denagn lingkungan sosialnya, yaitu dengan orang-orang disekelilingnya dengan baik.c. Belajar Emansipatoris (Emancipatory Laerning)

Belajar Emansipatoris mmenekankan upaya agar seseorang mencapai suatu pemahaman dan kesadaran yang tinggi akan terjadinya perubahan atau transformasi budaya dalam lingkungan sosialnya .5. Pandangan Bloom dan Krathwohl terhadap BelajarBloom dan Krathwohl lebih menekankan perhatiannya pada apa yang mesti dikuasai oleh individu (sebagai tujuan belajar) , setelah melalui peristiwa-peristiwa belajar. Tujuan belajar yang dikemukakannya dirangkum kedalam tiga kawasan yang dikenal dengan sebutan Taksonomi Bloom.3 kawasan dalan Taksonomi Bloom

a. Domain kognitif, terdiri atas 6 tingkatan, yaitu :

1) Pengetahuan (Mengingat , menghafal)2) Pemahaman ( menginterpretasikan)3) Aplikasi ( menggunakan konsep untuk memecahkan masalah)4) Analisis ( menjabarkan suatu konsep)5) Sintesis (Menggabungkan bagian-bagian konsep menjadi suatu konsep utuh )6) Evaluasi ( Membandingkan nilai-nilai , ide, metode, dsb.)

b. Domain Psikomotor , terdiri dari 5 tingkatan, yaitu :

1) Peniruan (menirukan gerak)2) Penggunaan ( menggunakan konsep untuk melakukan gerak)3) Ketepatan ( Melakuka gerak dengan benar )4) Perangkaian ( melakukan beberapa geraka sekaligus dengan benar )5) Naturalisasi ( Melakukan gerak secara wajar )

c. Domain Efektif , terdiri dari 5 tingkatan, yaitu :

1) Pengenalan ( ingin menerima , sadar akan adanya sesuatu)2) Merespon ( aktif berpartisipasi)3) Pengahargaan ( Menerima nilai-nili, setia kepada nilai-nilai tertentu)4) Pengorganisasian ( menghubung-hubungkan nilai-nilai yang dipercayainya)5) Pengamalan ( menjadikan nilai-nilai sebagai bagian dari pola hidupnya)C. Aplikasi Teori Belajar Huanistik dalam Kegiatan Pembelajaran Dalam prakteknya teori humanistik ini cenderung mengarahkan siswa untuk berfikir induktif, mementingkan pengalaman, serta membutuhka keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar Suciati dan Prasetya Irawan mengemukakan langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan humanistik .

1. menentukan tujuan-tujuan pembelajaran2. menentukan ma teri pembelajaran3. mengidentifikasi kemampuan awal ( entri behavior) siswa.4. mengidentifikasi topik-topik pelajaran yang memungkinkan siswa secara aktif melibatkan diri atau mengalami dalam belajar.5. merancang fasilitas belajar seperti lingkungan lingkungan dan media pembelajaran.

6. membimbing siswa belajar secara aktif7. membimbing siswa untuk memahami hakikat makna dari pengalaman belajarnya8. membimbing siswa membuat konseptualisasi pengalaman belajarnya.9. membimbing siswa dalam mengaplikasikan konsep-konsep baru ke situasi nyata.10. mengevaluasi proses dan hasil belajar selesai