potensi parasitoid diadegma semiclausum hellen …
TRANSCRIPT
POTENSI PARASITOID Diadegma semiclausum Hellen SEBAGAI MUSUH ALAMI Plutella xylostella L. PADA TANAMAN
CRUCIFERRAE DI BALI
KETUT AYU YULIADHI1 DAN TRISNA AGUNG PHABIOLA1
1Fakultas Pertanian, Universitas Udayana Email untuk korespondensi : [email protected]
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui potensi parasitoid Diadegma semiclausum Hellen sebagai musuh alami Plutella xylostella L. pada tanaman Cruciferrae di Bali. Percobaan dilakukan pada dua lahan dengan perlakuan yang berbeda. Petak percobaan pertama tanpa pestisida dan petak percobaan kedua dengan pestisida. Pengambilan sampel untuk mengetahui jenis hama pemakan daun kubis dengan metode diagonal. Pengamatan tingkat parasitisasi D. semiclausum terhadap larva P. xylostella L. dilakukan di Laboratorium Perlindungan Tanaman, Fakultas Pertanian, UNUD. Jenis hama pemakan daun kubis pada lahan percobaan dengan perlakuan tanpa pestisida dan pada lahan percobaan dengan perlakuan pestisida ditemukan 8 spesies yaitu Plutella xylostella L., Crocidolomia pavonana Fab., Spodoptera litura Fab., Helicoverpa armigera Hub., Chrysodiexis orichalcea L., Aphis brasicae L., Agrotis ipsilon Hufn., dan Achatina fulica. Delapan spesies tersebut yang merupakan hama utama dari hama pemakan daun kubis yaitu P. xylostella dan C. pavonana. Tingkat parasitisasi D. semiclausum Hellen meningkat pada tujuh minggu setelah tanam sebesar 64% pada pertanaman kubis tanpa perlakuan pestisida dan 56% pada pertanaman kubis dengan perlakuan pestisida.
Kata Kunci : Diadegma semiclausum, Plutella xylostella, dan Tanaman Kubis.
POTENSI PARASITOID Diadegma semiclausum Hellen SEBAGAI
MUSUH ALAMI Plutella xylostella L. PADA TANAMAN CRUCIFERRAE DI BALI
Dr. Ir. Ketut Ayu Yuliadhi, MP, NIDN 0006076004 Dr. Trisna Agung Phabiola, SP., Msi NIDN 0012107408
PENDAHULUAN
� Plutella xylostella L. yang dikenal dengan nama Diamond Back Moth (DBM) merupakan salah satu serangga hama yang selalu menjadi masalah pada tanaman Brassicaceae . � Petani dalam usaha menekan serangan hama P. xylostella masih sangat bergantung pada penggunaan insek>sida sinte>s
• Pengaplikasian insek>sida scr berlebihan dapat mencemari lingkungan, lebih fatal lagi yaitu, ma>nya musuh alami hama bersangkutan
� Salah satu komponen PHT yang ramah lingkungan adalah memanfaatkan musuh alaminya
� Musuh alami yang diketahui berasosiasi dengan P. xylostella a l: Diadegma semiclausum,
Cotesia plutellae
Peneli9an ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai kisaran tanaman inang, >ngkat parasi>sasi dan kerapatan musuh alami P. xylostella di Bali. Tujuan peneli>an dicapai dengan melakukan >ga topik peneli>an yaitu 1. Kerapatan parasitoid P. xylostella di lapang 2. Tingkat parasi>sasi parasitoid P. xylostella 3. Kisaran tanaman inang P. xylostella pada berbagai ke>nggian tempat.
Tujuan Peneli>an
METODE PENELITIAN Alir penelitian (Flow chart)
2 Kab. : Tabanan dan
Badung
Lokasi Sampel diambil
Merupakan sentra
budidaya hor>kultura
Petani sayur
Sayuran
Bahan Baku
Tanaman Cruciferae
Budidaya sayuran di plot percobaan
Pengambilan sampel
Pengamatan populasi larva dan pupa P. xylostella
Parasitoid dari P. xylostella
Metode
Peralatan
Pemeliharaan larva dan pupa P. xylostella di toples
Perhitungan populasi secara manual
Kisaran tanaman inang, >ngkat parasi>sasi parasitoid, dan kerapatan parasitoid dari P. xylostella
EFFECT CAUSE
Luaran : • Publikasi • Seminar • SENASTEK • ICBB
Waktu dan Tempat Peneli9an
� Peneli>an dilaksanakan di dua kabupaten yaitu: Tabanan dan Badung, selama 6 bulan yaitu dari bulan April sampai September 2018. � Peneli>an Lab. dilaksanakan di Laboratorium Pengendalian Hama dan penyakit Terpadu (IPM Lab.) Fakultas Pertanian Universitas Udayana.
PELAKSANAAN PENELITIAN
• SURVEI DAN PENGAMBILAN SAMPEL Survei dilakukan di dua kabupaten yaitu
ü Tabanan (Desa Bangli, Desa Candikuning Kec. Baturiti; Desa Pinge, Kec. Marga)
ü Badung (Desa Pelaga, Kec. Petang)
Alat dan Bahan Peneli9an Alat: Stoples plas>k dengan ukuran diameter 9 cm dan >nggi 11 cm, 35 cm x 20 cm, sarung tangan, gun>ng, kuas, botol vial, kertas millimeter blok, karet pengikat dan kantong plas>k 5 kg. Bahan: larva dan pupa P. xylostella, alkohol 70%, lem dan kain kasa.
Pelaksanaan Peneli9an
� Pengambilan sampel larva dan pupa P. xylostella dilakukan pada tanaman umur 3, 5, dan 7 mst � Masing-‐masing sampel dimasukkan kedalam stoples yang terpisah, � dicatat lokasi, jenis tanaman dan waktu pengambilan sampel.
• Pengamatan kerapatan parasitoid dilakukan saat parasitoid muncul dari pupa P. xylostella.
• Imago parasitoid yang muncul dan dikumpulkan ke dalam botol kecil yang diisi alkohol 70%.
• Iden>fikasi parasitoid berdasarkan buku panduan The Pests of Crops in Indonesia oleh Kalshoven revised by Van der Laan ( 1981).
Kerapatan Parasitoid P. xylostella di Lapang
TINGKAT PARASITISASI PARASITOID P. xylostella
q Larva dan pupa P. xylostella yang ditemukan di lapang dipelihara di
laboratorium menggunakan gelas plas>k yang berukuran >nggi 12 cm dengan diameter 8 cm dan bagian tutupnya dibuat jendela dari kain kasa yang berukuran 5 cm untuk menjaga sirkulasi udara.
� Tingkat parasi>sasi dari masing-‐masing parasitoid di hitung menggunakan rumus :
� Keterangan : � P = Tingkat parasi>sasi parasitoid (%) � ∑ Parasitoid A = Jumlah salah satu jenis parasitoid yang
muncul � ∑ Inang = Jumlah total inang P. xylostella
KISARAN TANAMAN INANG P. xylostella
• Dari hasil survei di lapang akan didapat kisaran tanaman inang P. xylostella.
• Pada masing-masing ketinggian tempat dicatat tanaman yang terserang P. xylostella.
HASIL dan PEMBAHASAN
1. Kerapatan Parasitoid D. semiclausum di Lapang
Ditemukan 16 pupa pada pertanaman brokoli dan 1 pupa pada pertanaman kol bunga di Desa Bangli-‐Tabanan. Pada pertanaman sawi china ditemukan 13 pupa dan 16 pupa pada pertanaman brokoli di Desa Candikuning-‐Tabanan. Sedangkan di Desa Pelaga-‐Badung ditemukan 5 pupa D. semiclausum. Kerapatan D. semiclausum ter>nggi pada tanaman brokoli yaitu 16 ekor di Desa Bangli Kecamatan Baturi> dengan ke>nggian tempat 950 m dpl dan 16 ekor di Desa Candikuning dengan ke>nggian tempat lebih dari 1000 m dpl.
2 Tingkat Parasi9sasi Parasitoid D. semiclausum Hasil pengamatan di laboratorium menunjukkan bahwa: >ngkat parasi>sasi D. semiclausum ter>nggi pada tanaman brokoli 42,10% di Desa Bangli dengan ke>nggian tempat 950 m dpl. Tingkat parasi>sasi pada tanaman sawi china 40,48% di Desa Candikuning. Tingkat parasi>sasi terendah pada tanaman kol bunga 5,55% di Desa Bangli.
3. Kisaran Tanaman Inang P. xylostella pada Berbagai Ke9nggian Tempat
Hasil pengamatan di lapang, tanaman inang P. xylostella yaitu berasal dari famili Brassicaceae/Crucifere antara lain kubis, kol bunga, brokoli dan sawi china.
Kisaran tanaman inang ditemukan dari ke>nggian tempat 640 m dpl sampai lebih dari 1000 m dpl. Masing-‐masing tanaman inang mempunyai kepadatan populasi P. xylostella yang berbeda-‐beda sesuai ke>nggian tempat.
• KESIMPULAN
1. Kerapatan D. semiclausum ter>nggi 16 ekor pada tanaman brokoli yang ada pada ke>nggian tempat 950 m dpl sampai 1000 mdpl dan kerapatan D. semiclausum terendah ditemukan 1 pupa pada pertanaman kol bunga dengan ke>nggian tempat 950 m dpl sampai 1000 mdpl.
2. Tingkat parasi>sasi D. semiclausum ter>nggi pada tanaman brokoli 42,10% di Desa Bangli dengan ke>nggian tempat 950 m dpl. Tingkat parasi>sasi pada tanaman sawi china 40,48% di Desa Candikuning. Tingkat parasi>sasi terendah pada tanaman kol bunga 5,55% di Desa Bangli.
3. Kisaran tanaman inang P. xylostella di lapang yaitu berasal dari famili Brassicaceae/Cruciferae. Tanaman yang menjadi inang P. xylostella dalam peneli>an ini adalah kubis, kol bunga, brokoli dan sawi china
TERIMAKASIH
Scanned with CamScanner