plan of action

30
DAFTAR ISI DAFTAR ISI...........................................ii DAFTAR TABEL..........................................3 BAB I PENENTUAN SOLUSI TERPILIH.......................1 1.1................................Metode Kuantitatif 1 A. Metode CARL....................................1 1.2 Metode Kualitatif...............................2 A. Metode Delphi....................................2 B. Metode Delbeque..................................6 C. Metode Brainstorming..............................6 D. Metode Brainwriting...............................7 E. Metode Nominal Group Technique (NGT)...............8 BAB II PLAN OF ACTION.................................12 2.1 Pengertian Plan of Action..........................12 2.2 Tujuan Pembuatan Plan of Action....................12 2.3 Persiapan Penyusunan Plan of Action................13 2.4 Langkah Menyusun Plan of Action....................14 2.5 Penyusunan Jadwal Operasional..................16 BAB III IMPLEMENTASI.................................18 3.1 Contoh Penentuan Solusi Terpilih...............18 3.2 Contoh Pembuatan Plan of Action................18 DAFTAR PUSTAKA.......................................19

Upload: harida-wirawati

Post on 22-Nov-2015

88 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

plan of merupakan bentuk implementasi dari apa yang telah direncanakan

TRANSCRIPT

DAFTAR ISI

DAFTAR ISIiiDAFTAR TABEL3BAB I PENENTUAN SOLUSI TERPILIH11.1Metode Kuantitatif1A.Metode CARL11.2 Metode Kualitatif2A.Metode Delphi2B.Metode Delbeque6C.Metode Brainstorming6D.Metode Brainwriting7E.Metode Nominal Group Technique (NGT)8BAB II PLAN OF ACTION122.1 Pengertian Plan of Action122.2 Tujuan Pembuatan Plan of Action122.3 Persiapan Penyusunan Plan of Action132.4 Langkah Menyusun Plan of Action142.5 Penyusunan Jadwal Operasional16BAB III IMPLEMENTASI183.1 Contoh Penentuan Solusi Terpilih183.2 Contoh Pembuatan Plan of Action18DAFTAR PUSTAKA19

ii

DAFTAR TABEL

Tabel1.1 Contoh Penentuan Prioritas Masalah Metode CARL2Tabel2.1 Gantt chart plan of action17BAB I PENENTUAN SOLUSI TERPILIH

1.1 Metode KuantitatifA. Metode CARLMetode CARL merupakan metode yang cukup baru di kesehatan. Adapun metode CARL sebaiknya digunakan apabila pelaksanaan program masih mempunyai keterbatasan (belum siap) dalam menyelesaikan masalah. Penggunaan metode ini menekankan pada kemampuan pelaksana program.Metode CARL juga didasarkan pada serangkaian kriteria yang harus diberi skor 0-10. Kriteria CARL tersebut mempunyai arti:C =Capability yaitu ketersediaan sumber daya (dana, sarana dan peralatan).A =Accessibility yaitu kemudahan, solusi yang ada mudah dilakukan atau tidak. Kemudahaan dapat didasarkan pada ketersediaan metode/cara/teknoloi serta penunjang pelaksanaan seperti peraturan atau juklak.R =Readiness yaitu kesiapan dari tenaga pelaksana maupun kesiapan sasaran, seperti keahlian atau kemampuan dan motivasi.L =Leverage yaitu seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan yang lain dalam pemecahan masalah yang dibahas.Objektifitas hasil peringkat solusi kurang bisa dipertanggungjawabkan karena penentuan skor atas kriteria yang ada bersifat subjektif.Setelah berbagai alternatif solusi diidentifikasi, kemudian dibuat tabel kriteria CARL dan diisi skornya. Bila ada beberapa pendapat tentang nilai skor yang diambil adalah rerata. Nilai total dari CARL merupakan hasil perkalian skor dari masing-masing kriteria C, A, R dan L.

Berikut adalah contoh tabel penggunaan metode CARL.Tabel1.1 Contoh Penentuan Prioritas Masalah Metode CARLNoDaftar SolusiCARLTotal NilaiUrutan

1.AabcdaxbxcxdI/II/III

2.BefghexfxgxhI/II/III

3.CijklixjxkxlI/II/III

Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari metode CARL:a. Kelebihan:Dengan solusi yang relatif banyak, bisa ditentukan peringkat atas masing-masing masalah sehingga bisa diperoleh prioritas solusinya.b. Kekurangan:a) Penentuan skor sangat subjektif sehingga sulit untuk distandarisasi.b) Perlu kesepakatan penilaian atas masing-masing kriteria terhadap solusi yang dinilaiagar diperoleh hasil yang maksimal dalam penentuan peringkat (prioritas).

1.2 Metode KualitatifA. Metode DelphiMetode delphi adalah suatu metode dimana dalam proses pengambilan keputusan melibatkan beberapa pakar. Adapun para pakar tersebut tidak dipertemukan secara langsung (tatap muka), dan identitas dari masing-masing pakar disembunyikan sehingga setiap pakar tidak mengetahui identitas pakar yang lain. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya dominasi pakar lain dan dapat meminimalkan pendapat yang bias.Pada teknik delphialternatif solusi didiskusikan oleh sekelompok orang yang mempunyai keahlian yang sama.Melalui diskusi tersebut akan menghasilkan solusi paling mungkin bagi pemecahan masalah yang disepakati bersama.Pendekatan delphi memiliki tiga grup yang berbeda yaitu :1. Pembuat keputusanPembuat keputusan akan bertangungjawab terhadap keluaran dari kajian Delphi.1. StafGrup staf dipimpin oleh kordinator yang harus memiliki pengalaman dalam desain dan mengerti metode delphi serta mengenal problem area. Tugas kordinator staf adalah mengontrol staf dalam pengetikan, membagi tugas pembagian kuesioner dan proses hasil serta pernjadwalan pertemuan. Sedangkan tugas staf adalah melaksanakan tugas yang diberikan oleh koordinator staf.1. RespondenResponden adalah orang yang ahli dalam masalah dan siapa saja yang setuju untuk menjawab kuisioner.Prosedur metode delphi adalah sebagai berikut :a. Mengembangkan pertanyaan delphiLangkah ini dimulai dengan memformulasikan garis besar pertanyaan oleh pembuatan keputusan. Elemen kunci dari langkah ini adalah mengembangkan pertanyaan yang dapat dimengerti oleh responden. Anggota staf harusmenginterview pembuat keputusan benar benar jelas mengenai pertanyaan yang dimaksud dan bagaimana informasi tersebut akan digunakan.b. Memilih dan kontak dengan respondenResponden sebaiknya diseleksi dengan dasar: secara personal responden mengetahui permasalahan, memiliki informasi yang tepat untuk dibagi, tranformasi untuk melengkapi Delphi dan responden merasa bahwa agregasi pendapat panel responden akan termasuk informasi yang mereka nilai dan mereka tidak mengakses dengan cara lain. Seleksi aktual dari responden umumnya menyelesaikan melalui penggunaan proses nominasi.c. Memilih ukuran contohUkuran panel responden bervariasi dengan kelompok yang homogen sebanyak 1015 orang. Akan tetapi dalam sebuah kasus dimanareferenceatau pendapat dari responden dengan latar belakang yang bevariasi diperlukan, maka dibutuhkan lebih banyak responden.d. Mengembangkan kuisioner dan test 1Kuisioner pertama dalam Delphimembebaskan responden untuk menulis respon pada garis besar solusi. Sampul surat termasuk tujuan, guna dari hasil, perintah dan batas akhir respon.e. Analisa kuisioner 1Analisa kuisioner harus dihasilkan dalam ringkasan yang bersisi bagianyang diidentifikasi dan komentar dibuat dengan jelas dan dapat dimengerti responden terhadap kuisioner 2. Anggota grup kerja mendokumentasikan masingmasing respon pada kartu indeks, memilih kartu kedalam katagori umum, mengembangkan sebuah konsensus pada label untuk masingmasing katagori dan menyiapkan ringkasan bayangan yang berisi kategori.f. Pengembangan kuisioner dan test 2Kuisioner kedua dikembangkan menggunakan ringkasan responden dari kuisioner 1. Fokus dari kuisioner ini adalah untuk mengidentifikasikan area yang disetujui dan yang tidak, mendiskusikan dan mengidentifikasi bagian yang diinginkan serta membantu responden mengetahui masingmasing posisi dan bergerak menuju pendapat yang akurat, responden diminta untuk memilih pada bagian ringkasan kuisioner 1.g. Analisa kuisioner 2Tugas dari kelompok kerja adalah menghitung jumlah suara masingmasing bagian yang meringkas komentar yang dibuat responden tentang masing-masing bagian. Tujuan dari tahapan ini adalah untuk menentukan jika informasi lengkap akan membantu untuk menentukan solusi terpilih.h. Mengembangkan kuisioner dan test 3Kuisioner 3 didesain untuk mendorong masukan proses Delphi.i. Analisis kuisioner 3Analisa tahap ini mengikuti prosedur yang sama pada analisis kuisioner 2.j. Menyiapkan laporan akhirAdapun kelebihan dan kekurangan metode delphi ini menurut Garrod (2007) adalah sebagai berikut :a. Kelebihana) Teknik ini fleksibel untuk diaplikasikan dalam berbagai situasi dan berbagai bentuk solusi yang rumit, dimana seringkali tidak ada metode analisis yang cocok untuk diterapkan.b) Prosedur penerapannya memungkinkan para ahli memikirkan kembali penilaian mereka berdasarkan feedback dari rekan ahli yang lain.c) Proses ini memberikan cukup banyak waktu kepada responden untuk memikirkan kembali ide-ide mereka sebelum memberikan penilaian, hal ini tentunya akan memberikan respon yang berkualitas.d) Pendekatan anonimitas memungkinkan para ahli untuk lebih bebas berpendapat tanpa adanya tekanan dari pihak manapun.e) Metode ini dapat untuk mengevaluasi sabaran pendapat dari para ahli ataupun poin-poin konsensus (hal-hal yang telah disepakati).b. Kekurangan a) Delphi bisa sangat sensitif terhadap hal-hal berikut :i. Level keahlian dari para respondenii. Komposisi respondeniii. Kejelasan pertanyaaniv. Cara project manager melaporkan outlierv. Administrasi kuesionerb) Teknik ini mengasumsikan para ahli memperbolehkan penilaian mereka direvisi oleh pendapat orang lain.c) Panel ahli rentan terhadap atrisi (proses pelemahan) disebabkan karena :i. Kejenuhan dengan subyek/ topik penelitianii. Ketidakpuasan terhadap prosesiii. Kekurangan waktu untuk melengkapi kuesionerd) Teknik ini seringkali memerlukan sejumlah waktu untuk melengkapi kuesioner dan seringkali menyita banyak waktu dari periset.e) Ada kemungkinan terbentuk konsensus semu dimana panelis menyetujui dan menyesuaikan penilaian dari grup.B. Metode DelbequeMenetapkan solusi paling mungkin melalui diskusi kelompok namun peserta diskusi terdiri dari para peserta yangtidak sama keahliannya. Oleh karena itu sebelum diskusi berlangsung perlu dijelaskan terlebih dahulu maksud dan topik dari diskusi sehingga mereka mempunyai persepsi yang sama terhadap alternatif solusi terhadap masalah yang akan dibahas. Hasil diskusi ini adalah solusi yang palingmungkin bagi pemecahan masalah yang disepakati bersama.Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu juga dengan metode Delbeg. Kelebihan yang dimiliki metode ini adalah dengan menggunakan kajian dan evaluasi yang teliti, maka hasilnya akan memuaskan, jika hasilnya distandarkan sesuai dengan referensi yang telah disepakati dengan sumber informasi yang obyektif maka akan dapat dihasilkan suatu solusi atau pemecahan masalah yang tepat.Kekurangan dari metode ini adalah biaya yang tinggi serta waktu yang relatif lama, karena harus mengkaji ulang kriteria yang ada dan mengklasifikasikan yang sama atau yang hampir sama untuk digabung.

C. Metode BrainstormingBrainstorming adalah suatu metode untuk menghasilkan ide gagasan yang banyak mengenai topik tertentu secara kreatif dan efisien, yang dalam hal ini untuk menentukan bentuk solusi apa yang akan menjadi prioritas (Rahmawati, 2011).Berikut merupakan langkah-langkah dalam melakukan metode brainstorming menurut Intiasari (2010):a. Pemimpin diskusi adalah fasilitator.b. Diperlukan fasilitator yang handal dan menguasai metode implementasi dan bentuk solusi.c. Peserta diskusi ditantang untuk mengemukakan pendapat sebanyak-banyaknya tetapi menghindari saling kritik.d. Peserta memiliki keahlian atau kemampuan dan pengalaman yang relatif sama.e. Waktu efektif 1 jam dan peserta maksimal 10-12 orang.Adapun kelebihan dan kekurangan dari metode brainstorming menurut (Rahmawati, 2011) adalah :a. Kelebihan metode brainstorming:a) Adanya spektrum pengetahuan yg lebih luas.b) Pencarian alternatif keputusan lebih luas dan variatif.c) Adanya kerangka pandangan / perspektif yg lebih luas.d) Resiko keputusan ditanggung kelompok.e) Setiap individu termotivasi untuk memberikan pendapat (shared value).f) Dapat terwujudnya kreativitas dan inovasi yg lebih luas, karena adanya berbagai pandangan.b. Kekurangan metode brainstorming:a) Memakan waktu dan biaya lebih.b) Efisiensi pengambilan keputusan menurun.c) Keputusan kelompok dapat merupakan kompromi atau bukansepenuhnya keputusan kelompok.d) Bila ada anggota yang dominan, keputusan bukan mencerminkan keinginan kelompok.

D. MetodeBrainwritingBrainwriting merupakan teknik untuk memunculkan ide atau pendapat tentang bentuk solusi apa yang akan diprioritaskan dari berbagai macam pihak yang tersampaikan dalam wujud tulisan. Ide yang muncul demikian bersifat personal atau dikenal dengan sebutan nominal brainwriting. Sedangkan interacting brainwriting tidak lain merupakan sebutan dimana ide muncul dari kelompok atau beberapa orang (Mulyana, 2008). Berikut adalah langkah-langkah dalam melakukan brainwriting (Intiasari, 2010) :a. Peserta 6-8 orang dengan keahlian dan latar belakang pendidikan dan pengalaman yang relatif sama atau setara.b. Pimpinan diskusi mengajukan bentuk solusi pada secarik kertas dan diletakkan di atas kertas.c. Semua peserta membacanya kemudian menuliskan pendapatnya pada pada kertas-kertas yang ada. Hal ini dilakukan berulang-ulang sampai lengkap.d. Kertas-kertas dibagikan lagi, kemudian peserta menambah atau mengurangi pendapatnya.e. Semua pendapat ditulis di kertas atau di papan tulis kemudian didiskusikan untuk dicari pendapat yang terbanyak.Dibawah ini adalah kelebihan dan kekurangan metode Brainwriting:a. Kelebihan metodebrainwritinga) Semua anggota kelompok, bahkan orang pendiam atau pemalu memiliki kesempatan yang setara untuk mengungkapkan idenya.b) Oleh karena tidak ada diskusi selama putaran untuk menghasilkan ide awal, sehingga dapat menghasilkan banyak ide dalam waktu yang singkat.c) Tidak ada keterangan nama pada kertas, sehingga memungkinkan kebebasan untuk menyampaikan ide yang kreatif.b. Kekurangan metode brainwritinga) Membutuhkan persiapan kertas.b) Tidak ada diskusi lebih lanjut dalam kelompok.

E. Metode Nominal Group Technique (NGT)Nominal Group Technique (NGT) adalah salah satu quality tools yang bermanfaat dalam mengambil solusi terbaik. Dalam quality management, metode ini dapat digunakan untuk berbagai hal, mulai dari mencari solusi permasalahan, hingga memilih ide pengembangan produk baru.NGT adalah suatu metode untuk mencapai konsensus dalam suatu kelompok, dengan cara mengumpulkan ide berupa solusi dari tiap peserta, yang kemudian memberikan voting dan ranking terhadap ide-ide yang mereka pilih. Ide yang dipilih adalah yang paling banyak skor-nya, yang berarti merupakan konsensus bersama.NGT cocok diimplementasikan ketika kita membutuhkan suatu konsensus yang dari tim, sementara tim sendiri punya pendapat dan perspektif yang berbeda mengenai suatu solusi. Jika butuh konsensus yang cepat, NGT juga cocok, dibandingkan dengan brainstorming yang memakan waktu lebih lama. (Putri, 2010)Sebelum NGT dilakukan, maka perlu mempersiapkan beberapa hal terlebih dulu, yaitu:1. Ruang pertemuan yang cukup besar untuk menampung sekitar 5 hingga 9 peserta rapat.1. Meja dengan bentuk U, dengan papan tulis di ujung depan, dilengkapi oleh spidol/marker, pensil, ballpoint, isolasi, kertas, hingga index card untuk tiap partisipan.1. Prosedur untuk mengimplementasikan NGT.Berikut ini adalah langkah-langkah dalam mengimplementasikan NGT:0. IntroductionPada tahap ini, fasilitator/moderator membuka sesi NGT, menyapa para peserta, sekaligus menjelaskan tujuan dan prosedur dari pertemuan.0. Generating IdeasFasilitator mengutarakan pertanyaan atau solusi ke kelompok dalam bentuk tertulis di kertas. Selanjutnya, masing-masing peserta diminta untuk menuliskan seluruh solusi untuk mengatasi masalah yang muncul di kepalanya. Para peserta diminta untuk bekerja secara independen, tanpa berdiskusi sama sekali dengan peserta lain. Tahap ini membutuhkan sekitar 10 menit. 0. Sharing &Recording IdeasSelanjutnya, fasilitator meminta peserta untuk berbagi solusi yang sebelumnya sudah mereka tuliskan di kertas. Fasilitator menuliskan solusi dari tiap peserta pada papan tulis, supaya semuanya dapat melihat. Solusi yang sama tidak disertakan, namun jika ada perspektif atau penekanan yang berbeda, dapat dimasukkan. Proses ini dilanjutkan hingga seluruh solusi dari tiap peserta dapat terdokumentasi. Pada tahap ini tidak ada diskusi atau debat, dan peserta boleh menuliskan solusi-solusi baru yang muncul sepanjang proses. Tahap ini membutuhkan sekitar 15-30 menit.0. Discussing IdeasSelanjutnya, peserta diminta untuk memberikan penjelasan yang lebih detail mengenai solusi-solusi yang telah dikemukakan. Setiap peserta boleh mengajukan komentar ataupun pertanyaan mengenai solusi-solusi tersebut, dan yang menjawab tidak harus orang yang mengajukan solusi tersebut. Intinya, fasilitator bertugas untuk memastikan bahwa tiap peserta dapat memberikan kontribusi pada diskusi, serta menjaga proses tetap netral, tanpa ada judgement atau serangan ke pihak tertentu. Fasilitator juga bertugas supaya seluruh solusi dapat dibahas secara menyeluruh, dan tidak terpaku pada beberapa solusi saja. Dalam tahap ini, tidak ada solusi yang dieliminasi, hanya memberikan pemahaman mengenai solusi-solusi tersebut kepada para peserta dan memberi gambaran mengenai pentingnya solusi-solusi tersebut. Tahap ini membutuhkan waktu sekitar 30-45 menit.0. Voting and Ranking on IdeasTahap terakhir, masing-masing peserta memberikan voting terhadap solusi-solusi yang ada. Sebelumnya, fasilitator harus menentukan terlebih dahulu kriteria-kriteria yang digunakan untuk voting solusi. Jadi, misalnya tiap peserta diminta untuk memilih 5 solusi terbaik dari daftar yang ada, kemudian mereka harus memberikan ranking prioritas bagi tiap solusi tersebut. 1 untuk solusi yang kurang penting, hingga 5 untuk yang paling penting. Solusi yang memperoleh skor paling tinggi merupakan solusi yang paling disukai dan disepakati bersama oleh kelompok.Berikut ini adalah kelebihan dan kelemahan dari NGT.a. Keunggulan NGT:a) Menghasilkan solusi yang lebih banyak dibandingkan dengan diskusi biasa.b) Menyeimbangkan peran masing-masing individu, membatasi dominasi dari orang yang punya pengaruh dalam kelompok.c) Menghilangkan persaingan dalam kelompok juga tekanan untuk konformitas.d) Mendorong peserta untuk menyelesaikan masalah dengan constructive problem solving.e) Tiap peserta dapat memberikan prioritas solusinya secara independentdan tertutup.b. Kelemahan NGT:a) Membutuhkan persiapan yang matang terutama bagi fasilitator.b) Hanya memfasilitasi untuk pencapaian satu tujuan saja. Satu pertemuan hanya membahas satu topik.c) Diskusi hanya terbatas, tidak seperti brainstorming yang menstimulasi perkembangan dari solusi-solusi.

A. 19

BAB II PLAN OF ACTION

2.1 Pengertian Plan of ActionPlan of action atau action planning atau action plan atau rencana kegiatan di definisikan secara beragam oleh beberapa tokoh, diantaranya yaitu sebagai berikut:Menurut Janet Shapiro, action planning is the process that guides the day-to-day activities of an organisation or project (proses yang mengarahkan aktivitas sehari-hari organisasi atau sebuah proyek tertentu).Menurut Business Dictionary,action plan is a sequence of steps that must be taken, oractivitiesthat must be performed well, for astrategyto succeed (rangkaian langkah yang harus diambil, atau aktivitas yang harus dilakukan agar strategi bisa dicapai dengan suskes).Menurut Supriyanto dan Nyoman (2007), rencana tindakan atau action plan adalah sebuah rencana yang lebih operasional dan spesifik agar program tahunan dapat dilaksanakan dengan lebih baik.Dari ketiga pengertian di atas, kelompok kami menyimpulkan bahwa plan of action adalah rangkaian aktivitas spesifik yang harus dilakukan untuk mengoperasionalkan strategi yang telah ditentukan.

2.2 Tujuan Pembuatan Plan of ActionTujuan pembuatan plan of action diantaranya yaitu:a. Mengidentifikasi aktivitas yang perlu dilakukan.b. Menjadi kontrol untuk menyesuaikan pencapaian waktu sasaran, kemampuan organisasi dalam mencapai sasaran, dan ketersediaan berbagai sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran.c. Menjadi media komunikasi yang dapat mensinergiskan kerja manajemen tingkat atas, menengah dan bawah.d. Dapat memotivasi berbagai pihak yang berkepentingan dalam pencapaian sasaran

2.3 Persiapan Penyusunan Plan of ActionPlan of action dan tujuan strategik sangat berkaitan. Dengan adanya tujuan strategik, pelaku organisasi akan mengetahui arah yang akan dicapai oleh organisasi dan juga alasan kenapa organisasi harus mencapai arah tersebut. Jika tujuan strategik tersebut tidak dijabarkan dalam sebuah plan of action, maka tujuan strategik tersebut hanya akan menjadi mimpi besar saja dan organisasi tidak akan pernah mencapai arah yang hendak dituju. Oleh karena itu sebelum menyusun plan of action ada beberapa hal dalam ranah manajemen strategik yang menurut Janet Shapiro perlu dipastikan telah ada, diantaranya yaitu:a. Visi yang bisa menjelaskan arah jangka panjang organisasi.b. Pemahaman yang mendalam terkait permasalahan yang mungkin ada pada tujuan yang akan dicapai.c. Satu set nilai yang menggambarkan kepercayaan organisasi dan menjadi dasar bagi organisasi untuk mencapai tujuan.d. Misi yang jelas dan menyatakan apa yang dilakukan organisasi, bagaimana organisasi melakukan hal tersebut, untuk kepentingan siapa hal tersebut dilakukan, dimana tempat yang tepat untuk melakukan hal tersebut, dan dengan siapa kerja sama perlu dilakukan.e. Tujuan jangka panjang yang dapat menjawab masalah spesifik yang akan dipecahkan agar tercipta situasi yang mendukung pencapaian visi organisasi.f. Tujuan jangka pendek yang dapat memberikan kontribusi atas pencapaian tujuan jangka panjang.g. Strategi spesifik yang bisa membantu pencapaian tujuan jangka pendek.Selanjutnya, dalam ranah manajemen operasional menurut Supriyanto dan Nyoman (2007) yang perlu disiapkan sebelum menyusun plan of actiondiantaranya yaitu:a. Hasil dari tahap analisis situasiAnalisis situasi akan memberikan gambaran tentang kondisi internal maupun eksternal organisasi. Dengan melihat kondisi internal organisasi dapat ditelusuri sumber daya yang dimiliki oleh organisasi yang meliputi 6M2T1I. Sumber daya inilah yang nantinya dalam pembuatan plan of action akan didistribusikan sesuai kebutuhan.b. Penentuan penyebab masalah dan solusi penyelesaiannyaPenyelesaian masalah akan kurang efektif jika tidak dilakukan dengan penyelesaian akar penyebab masalah. Oleh karena itu diperlukan analisis penyebab masalah terlebih dahulu. Setelah penyebab masalahnya ditemukan maka perlu ditentukan berbagai alternatif solusi untuk menyelesaikan penyebab masalah tersebut. Dan karena adanya keterbatasan sumber daya, maka penentuan solusi terpilih dilakukan untuk menfokuskan penyelesaian masalah. Dengan demikian solusi terpilih inilah yang nantinya diurai untuk dioperasionalisasikan dengan pembuatan plan of action.c. Teknik dan piranti perencanaanSebelum membuat plan of action, berbagai teknik dan piranti yang menunjang proses perencanaan harus dipersiapkan terlebih dahulu. Misalnya teknik dalam pengambilan keputusan atau piranti untuk membuat gantt chart. Tanpa adanya teknik dan piranti tersebut maka proses pembuatan plan of action akan terhambat.

2.4 Langkah Menyusun Plan of ActionMenurut Supriyanto dan Nyoman (2007), langkah dalam menyusun plan of action adalah sebagai berikut:a. Mengemukakan suatu solusi dalam rangkaian tujuanSetelah menyepakati solusi terpilih untuk masalah tertentu dalam organisasi, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mendefinisikan solusi tersebut dalam tujuan. Sebagai contoh, setiap tujuan dapat dituangkan dalam pernyataan seperti berikut: Agar kita dapat..., kita harus...b. Membuat daftar berbagai tindakan untuk setiap tujuanSetelah melakukan langkah pertama, maka dari setiap tujuan yang telah dinyatakan dibuat daftar tindakan apa saja yang perlu dilakukan agar tujuan-tujuan tersebut dapat tercapai. Setiap tindakan dalam daftar harus diatur secara berurutan.c. Membuat timelinePembuatan timeline berguna untuk mengalokasikan tanggal dateline untuk setiap tindakan yang telah didaftar sebelumnya. Agar tujuan dapat tercapai dengan efektif maka perlu mempertimbangkan urutan waktu dari setiap kegiatan secara tepat.d. Mengalokasikan sumber daya yang adaSumber daya utama yang penting untuk dialokasikan pada setiap rencana tindakan adalah sumber daya manusia dan sumber daya finansial. Pengalokasian sumber daya ini harus disesuaikan dengan kemampuan organisasi.e. Mengidentifikasi kemungkinan masalah yang akan munculUntuk mengurangi kemungkinan gagalnya pelaksanaan plan of action, maka perlu mempertimbangkan berbagai hal yang berpotensi menjadi masalah atau kendala dalam proses pelaksanaan plan of action. Oleh karena itu perlu disusun daftar masalah yang mungkin terjadi pada setiap tindakan, lalu dicari pula penyebabnya. Setelah itu perlu dipikirkan pula cara untuk mengatasi penyebab masalah tersebut.f. Mengembangkan strategi untuk memantau kemajuanUntuk memantau plan of action agar dapat dipastikan bahwa pelaksanaan plan of action nanti berjalan sesuai dengan rencana, maka perlu dipertimbangkan strategi apa yang akan digunakan untuk memantau kemajuan pelaksanaan plan of action. Dengan demikian tahapan pemantauan juga perlu disertakan dalam timeline.g. Mendelegasikan tugasDalam setiap tindakan atau titik dalam timeline harus ada orang yang bertanggung jawab melaksanakan tindakan tersebut. Pembagian tanggung jawab ini harus dilakukan sesuai dengan kompetensi individu atau tim dalam organisasi. Dengan demikian akan didapatkan the right man in the right place.h. Memperkirakan berbagi biayaSemua biaya yang dibutuhkan dalam setiap tindakan harus diperhitungkan dengan teliti karena biaya inilah yang dimasukkan dalam anggaran. Jika dana yang tersedia dalam organisasi tidak mencukupi kebutuhan anggaran, maka perlu dipertimbangan berbagai alternatif seperti pemangkasan biaya, pengurangan tindakan, penggantian tindakan, atau meminjam dana beserta dengan segala konsekuensinya.i. Mengimplementasikan rencanaSetelah semua langkah di atas dilakukan, maka plan of action harus disusun dengan lengkap dan rapi sehingga mudah dibaca dan dimengerti terutama oleh orang yang akan didelegasikan dalam setiap tindakan. Dalam plan of action setidaknya harus tercantum semua tindakan yang diperlukan, orang yang bertanggung jawab untuk setiap tindakan, kapan tindakan harus diselesaikan, dan berapa dana yang diperlukan. Setelah plan of action selesai, maka harus dibagikan pada semua orang yang akan terlibat.

2.5 Penyusunan Jadwal OperasionalAgar dapat lebih mudah dipahami, plan of action pada umumnya disusun dalam bentuk gantt chart. Dalam pembuatan gantt chart ini perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:a. Tujuan dari masing-masing tindakan.b. Kesibukan atau situasi lapangan seperti musim, kalender pendidikan dan sebagainya.c. Keterkaitan dengan program atau sektor lain.d. Ketersediaan sumber daya.

Gantt chart ini hendaknya dibuat secara terperinci dalam kertas tersendiri. Berikut adalah contoh gantt chart.Tabel2.1 Gantt chart plan of actionNoKegiatanSasaranTargetVol.KegPerincian PelaksanaanLokasiTenagaJadwalKebutuhan

Sumber: Supriyanto dan Nyoman (2007)

BAB III IMPLEMENTASI

3.1 Contoh Penentuan Solusi Terpilih3.2 Contoh Pembuatan Plan of Action

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2003. Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK. http://www.kmpk.ugm.ac.id/data/SPMKK/9POA(revWas%20%26%20Feb%2703).doc . Sitasi tanggal 1 Desember 2012Garrod, B. 2007. The Delphi Technique. University of Wales Aberystwyth. Wales : Institute of Rural science.http://www.businessdictionary.com/g/action-plan.html. Sitasi 2 Desember 2012Intiasari, Arih Diyaning.2010. Menetapkan Prioritas Masalah.http//www.kesmas.unsoed.ac.id/wp.../Buku-PBL-2010.doc. Sitasi 2 Desember 2012.Mulyana, Imam. 2008. Brainwriting, Brainstorming. http://id.shvoong.com/business-management/management/1754368-brainwriting-brainstorming/.Sitasi 1 Desember 2012.Putri, Rinella. 2010. Mengenal Metode Nominal Group Technique, Alternatif Brainstorming.http://management.co.id/journal/index/category/quality_management/79/30.Sitasi 2 Desember 2012.Rahmawati, Zeny. 2011. Brainstorming. http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2179580-brainstorming/#ixzz2DQu3JAZa. Sitasi 1 Desember 2012.Shapiro, Janet. Action Planning Toolkit. http://www.civicus.org/new/media/Action%20Planning.pdf. Sitasi 2 Desember 2012.Supriyanto, Stefanus dan Nyoman Anita Damayanti. 2007. Perencanaan dan Evaluasi. Surabaya: Airlangga University Press.