pertemuan 9 sistem komunikasi intrapersonal · adalah beberapa pengertian komunikasi intrapersonal...
TRANSCRIPT
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |1 Copyright © September 2019
PERTEMUAN 9
SISTEM KOMUNIKASI INTRAPERSONAL
Kompetensi Dasar:
Mahasiswa mengerti dan memahami Sistem Komunikasi Intrapersonal.
Sumber:
Psikologi Komunikasi, Jalaluddin Rachmat, 2013, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Prof. Dr. Nina W. Syam, M.S. 2011. Psikologi Sebagai Akar Ilmu Komunikasi. Simbiosa
Rekatama Media. Bandung.
SISTEM KOMUNIKASI INTRAPERSONAL
Sebagai ilmu terapan dan ilmu sosial, perjalanan sejarah perkembangan ilmu komunikasi
sangatlah panjang. Berawal dari ilmu pernyataan manusia pada masa Yunani dan Romawi
Kuno hingga ilmu publisistik di Eropa dan Ilmu komunikasi di Amerika Serikat. Selama
perjalanan itu, beragam penelitian telah dilakukan oleh para ahli hingga menghasilkan
beragam program studi. Hal ini membuktikan bahwa ilmu komunikasi memiliki cakupan
yang sangat luas. Ruang lingkup ilmu komunikasi yang luas dapat kita lihat diantaranya
melalui berbagai konteks komunikasi dan bidang komunikasi.
Adapun yang termasuk ke dalam konteks komunikasi adalah komunikasi intrapersonal
(Intrapersonal Communication), komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi
(Interpersonal Communication), komunikasi kelompok (Group Communication), komunikasi
organisasi (Organizational Communication), dan komunikasi massa (Mass Communication).
Sementara itu, bidang komunikasi meliputi berbagai aspek komunikasi politik, komunikasi
dalam manajemen, komunikasi sosial, komunikasi periklanan, komunikasi bisnis, komunikasi
pembangunan, komunikasi hukum, komunikasi pemasaran, komunikasi terapeutik dalam
keperawatan, komunikasi pendidikan, komunikasi internasional, komunikasi lingkungan,
komunikasi kesehatan, komunikasi tradisional, komunikasi pembelajaran, komunikasi visual,
komunikasi pemerintahan, dan lain sebagainya.
Salah satu konteks komunikasi yang dianggap sebagai dasar bagi semua bentuk komunikasi
adalah Komunikasi Intrapersonal. Komunikasi Intrapersonal dalam studi komunikasi
merupakan sebuah proses pertukaran dan transformasi pesan yang sangat unik karena
dilakukan dari, untuk, dan oleh diri sendiri. Komunikasi Intrapersonal merupakan bidang
studi komunikasi termuda dan paling akhir berkembang. Meski demikian, komunikasi
intrapersonal telah menjadi sebuah model dalam teori komunikasi yang dapat diterima,
khususnya dalam ranah bicara dan komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi
(Cunningham, 1989).
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |2 Copyright © September 2019
Pengertian Komunikasi Intrapersonal
Upaya untuk mendefinisikan komunikasi intrapersonal telah dilakukan oleh para ahli. Berikut
adalah beberapa pengertian komunikasi intrapersonal yang dikemukakan oleh ahli, yaitu :
Jalaludin Rakhmat (2001), menyatakan bahwa jika dilihat dari segi psikologi komunikasi
maka yang dimaksud dengan komunikasi intrapersonal adalah proses pengolahan informasi
yang meliputi sensasi, persepsi, memori, dan berpikir.
Armawati Arbi (2012), berpendapat bahwa komunikasi intrapersonal merupakan akar dari
komunikasi Islam atau komunikasi fitrah terkait dengan peran komunikasi keluarga dalam
menciptakan komunikasi fitrah guna membangun keluarga yang sakinah sesuai dengan ajaran
Islam. Terkait dengan hal ini, orang tua berperan menanamkan nilai-nilai ajaran Islam kepada
anak-anaknya melalui komunikasi dakwah dalam keluarga. Komunikasi intrapersonal terjadi
manakala dakwah menjadi sebuah panggilan kepada diri sendiri untuk menjalankan ajaran
Islam sesuai dengan Al Quran dan Al Hadits.
Judy Pearson dan Paul Nelson (2011), mendefinisikan komunikasi intrapersonal sebagai
proses menggunakan pesan untuk menghasilkan makna di dalam diri.
Ronald B. Adler dan George Rodman (2006), mendefinisikan komunikasi intrapersonal
sebagai komunikasi dengan diri sendiri.
Dictionary of Mass Communication dan Media Research (2005), mendefinisikan
komunikasi intrapersonal sebagai komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang. Dalam hal
ini, pengirim pesan dan penerima pesan adala orang yang sama.
Dictionary of Media (2009), mendefinisikan komunikasi intrapersonal sebagai dialog
internal atau berbicara dengan diri sendiri.
Jurgen Ruesch dan Gregory Bateson berpendapat bahwa komunikasi intrapersonal adalah
bentuk khusus dari komunikasi interpersonal dan dialog adalah dasar dari semua wacana.
Komunikasi intrapersonal mencakup berbicara kepada diri sendiri, membaca dalam hati,
mengulangi apa yang didengar, berbagai kegiatan tambahan dalam hal berbicara dan
mendengar apa yang dipikirkan, membaca dan mendengar dapat meningkatkan konsentrasi
dan retensi.
Charles V. Roberts (1983), mendefinisikan komunikasi intrapersonal sebagai semua
penguraian, pemrosesan, penyimpanan, dan pengkodean pesan fisiologis dan psikologis yang
muncul di dalam individu pada tingkat sadar dan tidak sadar kapanpun mereka
berkomunikasi dengan dirinya sendiri atau orang lain untuk tujuan mendefinisikan,
mempertahankan, dan/atau mengembangkan masalah sosial, psikologis, dan/atau diri fisik.
Dalam Ilmu Komunikasi dikenal ungkapan : “Words don’t mean; people mean“.
Setiap informasi akan diberi makna berbeda oleh orang yang berbeda.
Setiap kali manusia menerima informasi, ia akan mengolahnya, lalu menyimpan (memori)
dan bisa menghasilkannya kembali (recall).
Proses ini terjadi di dalam diri manusia sendiri Komunikasi Intrapersonal.
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |3 Copyright © September 2019
Variabel Intrapersonal
Terdapat beberapa variabel intrapersonal yang mempengaruhi komunikasi intrapersonal yaitu
nilai-nilai-nilai, sikap, dan kepercayaan. Ketiga hal tersebut merupakan dasar kesadaran diri
yang menjadi landasan bagi komunikasi intrapersonal. Variabel Intrapersonal dijabarkan
sebagai berikut, yaitu:
1) Nilai-nilai adalah orientasi ideal yang berdasarkan kepercayaan.
2) Sikap adalah reaksi terhadap orang atau kejadian yang dapat dipelajari dan
berimplikasi terhadap evaluasi positif atau negatif tentang seseorang atau sesuatu.
3) Kepercayaan adalah pandangan mendasar tentang apa yang baik dan apa yang buruk.
Agar kita dapat menjadi seorang komunikator yang baik maka seseorang harus memiliki
kesadaran diri yang mencakup nilai-nilai, sikap, serta kepercayaan.
Elemen-elemen Komunikasi Intrapersonal
Pada umumnya, proses komunikasi yang efektif harus melalui tahap-tahap komunikasi dan
didukung oleh berbagai elemen komunikasi. Selain itu, faktor-faktor yang mempengaruhi
komunikasi pun harus dipertimbangkan dengan baik. Terkait dengan hal tersebut, maka
komunikasi intrapersonal juga memiliki elemen-elemen komunikasi atau komponen-
komponen komunikasi atau unsur komunikasi yang mendukung proses komunikasi
intrapersonal. Adapun elemen-elemen komunikasi intrapersonal adalah sebagai berikut :
1) Decoding – bagian dari proses komunikasi intrapersonal yang harus dilalui dimana
pesan-pesan atau informasi diambil ke dalam otak dan dibuat menjadi masuk akal.
2) Intergrasi (Integration) – bagian dari proses komunikasi intrapersonal dimana berbagai
bagian kecil informasi ditempatkan bersama. Kita menghubungkan satu bagian informasi
kepada orang lain, membuat perbandingan dan analogi, menggambarkan perbedaan, dan
kemudian mengelompokkannya atau membuat sebuah keputusan tentang bagian
informasi dimana ia berada.
3) Memori (Memory) – ruang penyimpanan dalam komunikasi intrapersonal. Dalam ruang
penyimpanan ini berbagai kenyataan dan kejadian, sikap, penilaian sebelumnya dan
kepercayaan disimpan. Memori melibatkan kemampuan untuk menyimpan informasi dan
memanggilnya kembali.
4) Serangkaian persepsi atau schemata – menggambarkan struktur berpikir atau cara
mengorganisasi informasi.
5) Encoding – bagian akhir dari proses komunikasi intrapersonal dimana pemaknaan
diberikan untuk menghasilkan komunikasi yang penuh makna.
6) Umpan balik (Feedback) – Komunikasi intrapersonal juga memiliki umpan balik yang
dinamakan umpan balik diri. Terdapat dua jenis umpan balik diri yaitu umpan balik diri
eksternal dan umpan balik diri internal. Yang dimaksud dengan umpan balik diri
eksternal adalah bagian dari pesan yang didengar. Sementara itu, yang dimaksud dengan
umpan balik diri internal adalah bagian yang kita terima dalam diri kita sendiri.
7) Gangguan – Elemen lain dalam komunikasi intrapersonal adalah interferensi atau
gangguan. Berbagai bentuk gangguan terjadi ketika kita memproses beberapa informasi
pada tingkatan yang salah. Gangguan ini dapat menimbulkan hambatan-hambatan
komunikasi.
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |4 Copyright © September 2019
Proses Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi Intrapersonal meliputi sensasi, persepsi, memori dan berpikir. Dalam hal ini
peranan panca indra sangat penting.
a. Sensasi
Sensasi merupakan tahap paling awal dalam penerimaan informasi. Sensasi berasal dari
kata “Sense” (alat pengindraan) yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya.
Jadi, sensasi adalah proses menangkap stimuli melalui alat indra. Proses sensasi terjadi
saat alat indra mengubah informasi menjadi impuls-impuls syaraf yang dimengerti otak.
Sensasi tiap orang bisa berbeda-beda terhadap stimuli yang sama.
Penyebabnya:
• Faktor Personal (kapasitas alat indra, perbedaan pengalaman, dan lingkungan
budaya).
• Faktor situasional / faktor luar stimulinya harus cukup kuat untuk bisa ditangkap
alat indra (mis: keras lembutnya suara, tajam-halusnya bebauan, terang-buramnya
cahaya).
Contoh :
• Ari minum jamu pahit muntah, adiknya tidak, malah dengan mudah dapat
menelannya.
• Edu makan gado-gado kepedasan sampai keluar air mata, Emon tenang-tenang saja
memakannya.
• Masakan Padang sangat pedas bagi orang Jawa, tetapi biasa-biasa saja bagi orang
Sumbar.
Alat indra = Panca indra + Kinestesis + Vestibular.
Perbedaan kapasitas alat indra menyebabkan perbedaan dalam memilih pekerjaan / jodoh,
mendengarkan musik, atau memutar radio.
b. Persepsi
Persepsi adalah memberikan makna pada stimuli indrawi (sensory stimuli).
Cara menginterpretasi atau mengerti pesan yang telah diproses sistem indrawi kita
proses memberi makna pada sensasi. Jadi sensasi adalah bagian dari persepsi.
Pengalaman-pengalaman lansung dan mendasar akibat dari suatu stimulus fisik tertentu.
Dengan persepsi:
- Manusia memperoleh pengetahuan baru
- Mengubah sensasi menjadi informasi
Contoh perbedaan sensasi-persepsi :
• S : Telinga Budi menangkap suara / bunyi
P : Suara ternyata memanggil namanya, lalu Budi menoleh.
• S : Rosi mencium bau parfum
P : Rosi sadar bau parfum itu sama dengan bau parfum pacarnya.
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |5 Copyright © September 2019
• S : Emon merasakan nikmatnya tiupan anginya
P : Emon ingat suasana waktu di pantai
SKEMA PROSES PERSEPSI
Contoh :
Anda melihat objek berwarna biru. Indra mata menangkap objek tersebut, lalu mengirim
sinyal ke otak. Otak akan mengolahnya dengan mencari pengalaman sejenis sebelumnya.
Karena anda sudah pernah mengenal warna biru, maka anda segera memahami bahwa
objek yang anda lihat berwarna biru.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi, antaralain:
1) Faktor-faktor personal karakter orang yang bersangkutan:
a) Kebutuhan atau motif
b) Sikap nilai preferensi, dan keyakinan.
c) Tujuan
d) Kapasitas
e) Kegunaan
f) Gaya komunikasi
g) Pengalaman dan kebiasaan
2) Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi berasal dari stimuli, yaitu:
a) Karakter fisik stimuli
b) Pengorganisasian pesan
c) Novelty ( kebaruan, keluarbiasaan )
d) Model
e) Asal mula informasi
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |6 Copyright © September 2019
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang
diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah
memberikan makna pada stimuli indrawi. Hubungan sensasi dengan persepsi sudah jelas.
Sensasi adalah bagian dari persepsi. Walaupun begitu, menafsirkan makna informasi
indrawi tidak hanya melibatkan sensasi, tetapi juga atensi, ekspektasi, motivasi, dan
memori (Desiderato, 1976:129). Persepsi seperti juga sensasi, ditentukan oleh faktor
personal dan faktor situasional. David Krech dan S. Crtuchfield menyebutnya faktor
fungsional dan faktor struktural.
Faktor lainnya yang sangat mempengaruhi persepsi:
1) Perhatian (Attention)
Salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi adalah perhatian (attention). Perhatian
terjadi bila kita memusatkan diri hanya pada salah satu indra dan mengabaikan masukan
melalui indra-indra lain.
Perhatian adalah proses mental stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam
kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah, menurut Kenneth E. Andersen. Perhatian
terjadi bila kita mengkonsentrasikan diri pada salah satu alat indra kita, dan
mengesampingkan masukan-masukan melalui alat indra yang lain.
Contoh:
Budi mendengar sayup-sayup suara orang menangis di tengah malam sepi ketika
melewati rumah Pak Roni. Budi berhenti melangkah, mencoba mendengar dengan lebih
jelas. Semakin ia memusatkan indra pendengarannya semakin jelas suara tangisan itu.
Faktor faktor yang mempengaruhi perhatian:
• Faktor eksternal
Apa yang kita perhatikan ditentukan oleh faktor-faktor situasional dan personal.
Faktor situasional terkadang disebut sebagai determinan perhatian yang bersifat
eksternal atau penarik perhatian (Attention Getter).
Stimuli diperhatikan karena mempunyai sifat-sifat yang menonjol, antara lain:
(a) Gerakan. Seperti organisme yang lain, manusia secara visual tertarik pada objek-
objek yang bergerak.
(b) Intensitas Stimuli. Kita akan memperhatikan stimuli yang lebih menonjol dari
stimuli yang lain.
(c) Kebaruan (Novelty). Hal-hal yang baru, yang luar biasa, yang berbeda, akan
menarik perhatian.
(d) Perulangan. Hal-hal yang disajikan berkali-kali, bila disertai dengan sedikit
variasi, akan menarik perhatian.
• Faktor Internal antara lain:
(a) Faktor- faktor Biologis. Dalam keadaan lapar semua pusat perhatiannya adalah
makanan.
(b) Faktor-faktor Sosiopsikologis. Motif sosiogenesis, sikap, kebiasaan, dan
kemauan, mempengaruhi apa yang kita perhatikan.
Kenneth E. Anderson menyimpulkan dalil-dalil tentang perhatian selektif yang harus
diperhatikan oleh ahli-ahli komunikasi.
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |7 Copyright © September 2019
Perhatian itu merupakan proses yang aktif dan dinamis, bukan pasif dan refleksif.
Kita cenderung memperhatikan hal-hal tertentu yang penting, menonjol, atau
melibatkan diri kita.
Kita menaruh perhatian kepada hal-hal tertentu sesuai dengan kepercayaan, sikap,
nilai, kebiasaan, dan kepentingan kita.
Kebiasaan sangat penting dalam menentukan apa yang menarik perhatian.
Dalam situasi tertentu kita secara sengaja menstrukturkan perilaku kita untuk
menghindari terapan stimuli tertentu yang ingin kita abaikan.
Konsentrasi yang sangat kuat mendistorsi persepsi kita.
Perhatian tergantung pada kesiapan mental kita.
Tenaga-tenaga motivasional sanngat penting dalam menentukan perhatian dan
persepsi.
Intensitas perhatian tidak konstan.
Dalam hal stimuli yang menerima perhatian, perhatian juga tidak konstan.
Usaha untuk mencurahkan perhatian sering tidak menguntungkan.
Kita mampu menaruh perhatian pada berbagai stimuli sacara serentak.
Perubahan atau variasi sangat penting dalam menarik dan memeperhatikan
perhatian.
2) Faktor-Faktor Fungsional yang Menentukan Persepsi
Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal lain yang
termasuk apa yang kita sebut sebagai faktor-faktor personal. Yang menentukan
persepsi bukan jenis atau bentuk stimuli, tetapi karekteristik orang yang memberikan
respons pada stimuli itu. Krech dan Crutchfield merumuskan dalil Persepsi bersifat
selektif secara fungsional. Dalil ini berarti bahwa objek-objek yang mendapat tekanan
dalam persepsi kita biasanya objek-objek yang memenuhi tujuan individu yang
melakukan persepsi.
Kerangka Rujukan (Frame of Reference)
Faktor-faktor fungsional yang mempengaruhi persepsi lazim disebut sebagai kerangka
rujukan. Dalam kegiatan komunikasi, kerangka rujukan mempengaruhi bagaimana
orang memberi makna pada pesan yang diterimanya. Menurut McDavid dan Harari,
para psikolog menganggap konsep kerangka rujukan ini amat berguna untuk
menganalisis interpretasi perseptual dari peristiwa yang dialami.
3) Faktor-Faktor Struktural yang Menentukan Persepsi
Krech dan Crutchfield merumuskan dalilnya lagi yang kedua, yaitu Medan Perseptual
dan kognitif selalu diorganisasikan dan diberi arti. Kita mengorganisasikan stimuli
dengan melihat konteksnya walaupun stimuli yang kita terima itu tidak lengkap, kita
akan mengisinya dengan interpretasi yang konsisten dengan rangkaian stimuli yang
kita persepsi.
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |8 Copyright © September 2019
Dalil ketiga dari Krech dan Crutchfield adalah Sifat-sifat perseptual dan kognitif dari
substruktur ditentukan pada umumnya oleh sifat-sifat struktur secara keseluruhan.
Jika individu dianggap sebagai anggota kelompok, semua sifat individu yang
berkaitan dengan sifat kelompok akan dipengaruhi oleh keanggotaan kelompoknya,
dengan efek yang berupa asimilasi atau kontras. Karena manusia selalu memandang
stimuli dalam konteksnya, dalam strukturnya, maka ia pun akan mencoba mencari
struktur pada rangkaian stimuli. Struktur ini diperoleh dengan jalan mengelompokkan
berdasarkan kedekatan atau persamaan. Prinsip kedekatan menyatakan bahwa stimuli
yang berdekatan satu sama lain akan dianggap satu kelompok.
Dalil keempat dari Krech dan Crutchfield adalah Objek atau peristiwa yang
berdekatan dalam ruang dan waktu atau menyerupai satu sama lain, cenderung
ditanggapi sebagai bagian dari struktur yang sama. Dalil ini umumnya betul-betul
bersifat struktural dalam mengelompokkan objek-objek fisik, seperti titik, garis, atau
balok. Pada persepsi sosial, pengelompokkan tidak murni struktural; sebab apa yang
dianggap sama atau berdekatan oleh seorang individu, tidaklah dianggap sama atau
berdekatan oleh individu yang lain. Kebudayaan juga berperan dalam melihat
kesamaan. Pengelompokkan kultural erat kaitannya dengan label; dan yang kita beri
label yang sama cenderung dipersepsi sama. Dalam komunikasi, dalil kesamaan dan
kedekatan ini sering dipakai oleh komunikator untuk meningkatkan kredibilitasnya.
Jadi, kedekatan dalam ruang dan waktu menyebabkan stimuli ditanggapi sebagai
bagian dari stuktur yang sama. Sering terjadi hal-hal yang berdekatan juga dianggap
berkaitan atau mempunyai hubungan sebab dan akibat.
Pengaruh Media dan Lingkungan.
Media (channel) berpengaruh dalam penerimaan dan pengolahan informasi. Informasi
yang diambil dari berita TV akan dipersepsi berbeda dengan informasi yang sama yang
diambil dari berita politik. Berita yang sama yang diambil dari sesama sumber atau
pelaku politik-pun bisa dipersepsikan berbeda.
Faktor lingkungan juga sangat berpengaruh. Situasi komunikasi, setting / konteks yang
mendasari suatu proses komunikasi berpengaruh pada persepsi kita akan sesuatu.
c. Memori
Memori adalah stimuli yang telah diberi makna, direkam, dan kemudian disimpan dalam
otak manusia.
Memori memegang peranan penting dalam proses persepsi. Otak akan merekam stimulus
yang ditangkap panca indra, baik secara sadar maupun tidak sadar.
Menurut Schlessinger dan Groves (1976:352), Memori melewati 3 proses tahapan, yaitu :
1) Perekaman (encoding)
2) Penyimpanan (storage)
3) Pemanggilan kembali / mengingat kembali (retrieval)
Jadi, mengingat adalah perbuatan menyimpan hal-hal yang sudah diketahui, untuk pada
suatu saat lain dikeluarkan dan digunakan kembali.
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |9 Copyright © September 2019
Jenis-jenis memori:
1) Pengingatan (Recall) adalah proses aktif untuk menghasilkan kembali fakta dan
informasi secara kata demi kata, tanpa petunjuk yang jelas.
2) Pengenalan (Recognition) adalah agar sukar untuk mengingat kembali sejumlah fakta;
lebih mudah mengenalnya kembali.
3) Belajar Lagi (Learning) adalah menguasai kembali pelajaran yang sudah pernah kita
peroleh termasuk pekerjaan memori.
4) Reintegrasi (Reintegration) adalah merekonstruksi seluruh masa lalu dari sat petunjuk
memori kecil.
Namun terkadang manusia sering lupa apa yang terdapat dalam memorinya, penyebab
manusia sering lupa :
• Tidak digunakan, materi itu lenyap dengan sendirinya.
• Materi tidak lenyap, tapi mengalami perubahan secara sistematis (penghalusan,
penegasan).
• Pelajaran baru mengurangi daya ingat pelajaran lama, atau materi baru tidak dapat
kita pelajari karena terhambat materi yang lebih dulu dipelajari.
Mekanisme Memori
Ada tiga teori yang menjelaskan memori:
1) Teori Aus (Disuse Theory).
Menurut teori ini, memori hilang atau memudar karena waktu. Sperti otot memori kita
akan kuat, bila diatih terus-menerus.
2) Teori Interferensi (Interference Theory).
Menurut teori ini, memori merupakan meja lilin atau kanvas. Pengalaman adalah
lukisan pada meja lilin atau kanvas itu. Interferensi adalah menyebabkan terhapusnya
rekaman yang pertama atau mengaburkannya. Terjadinya pengurangan memori
disebut inhibisi retroaktif (hambatan ke belakang). Lebih sering mengingat, lebih
jelek daya ingat kita, ini disebut inhibisi proaktif ( hambatan ke depan). Masih ada
satu hambatan lagi – walaupun tidak tepat masuk teori interfernsi. Ini disebut
hambatan motivasional. Amnesia adalah lupa sebagian atau seluruh memori bisa
terjadi karena gangguan fisik atau psikologi; karena kerusakan otak atau neurosis.
3) Teori Pengolahan Informasi (Information Processing Theory).
Teori ini menyatakan bahwa informasi mula-mula disimpan pada sensory storage,
kemuadian masuk short-term memory (STM); lalu dilupakan atau dikoding untuk
dimasukkan ke dalam long-term memory (LTM). Sensory storage lebih merupakan
perseptual dari pada memoeri. Ada dua macam memori: memori ikonis untuk materi
yang kita peroleh secara visual, dan memori ekosis untuk materi yang masuk secara
auditif.
Untuk mengingatkan kemampuan short-term memory kelompoknya disebut chunk.
Bila informasi ini berhasil dipertahankan pada STM, ia akan masuk LTM. Inilah yang
umumnya kita kenal sebagai ingatan. LTM meliputi periode penyimpanan informasi
sejak semenit sampai seumur hidup. Seperti disebut di atas, kita dapat memasukkan
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |10 Copyright © September 2019
informasi dari STM ke LTM dengan chunking, rehearsals (mengaktifkan STM untuk
waktu yang lama dengan mengulang-ngulangnya), clustering (mengelompokkan
dalam konsep-konsep), method of loci (memvisualisasikan dalam benak kita materi
yang harus kita ingat).
d. Berpikir
Berpikir adalah setiap perilaku yang menggunakan ide (Hilgard).
Menurut Anita Taylor mendefinisikan berpikir sebagai proses penarikan kesimpulan
(Thinking is an inferring process).
Manusia disebut berpikir ketika ia membayangkan sesuatu atau berusaha
memecahkan persoalan.
Berpikir diperlukan dalam pembuatan keputusan dan memecahkan masalah.
Tahapan Proses berpikir, yaitu :
1. Minat timbul sadar akan masalah
2. Timbul beberapa alternatif pemecahan
3. Konsekwensi alternatif dievaluasi
4. Pengambilan keputusan
5. Putusan itu dilaksanakan.
Selain itu menurut proses berpikir terbagi ke dalam 2 macam, yaitu:
1) Berpikir autistic, yaitu melamun, berfantasi, menghayal, dan whisful thinking.
2) Berpikir realistic, disebut juga nalar (reasoning), ialah berpikir dalam rangka
menyesuikan diri dengan dunia nyata.
Proses pembuatan keputusan sangat tergantung pada faktor-faktor personal atau
individual, yakni :
• Kognisi
• Motif
• Sikap
Fungsi Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi intrapersonal memiliki beberapa fungsi, yaitu :
1) Kesadaran diri. Komunikasi intrapersonal memungkinkan orang untuk menyadari setiap
aspek kepribadian mereka sendiri. Dengan introspeksi, orang akan menjadi sadar akan
kualitas yang membantu membentuk kepribadiannya yang pada gilirannya membuatnya
sadar akan motivasi, aspirasi, dan harapannya kepada dunia. Jika pemahaman diri
seseorang mutlak, akan membantu mengkomunikasikan keinginan dan kebutuhannya
kepada orang lain dengan mudah.
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |11 Copyright © September 2019
2) Rasa percaya diri. Sadar diri membuat seseorang merasa aman dan meningkatkan
kepercayaan diri.
3) Manajemen diri. Fakta bahwa seseorang sadar akan kekuatan dan kekurangan yang
dimilikinya, ia melengkapi dirinya untuk mengelola urusan sehari-hari secara efisien
dengan menggunakan kekuatannya secara maksimal yang pada gilirannya
mengkompensasi kelemahannya.
4) Motivasi diri. Pengetahuan mutlak tentang apa yang seseorang inginkan dari kehidupan
dan memungkinkan orang tersebut berusaha mencapai tujuan dan sasaran tersebut sambil
terus memotivasi diri mereka sendiri.
5) Terfokus. Kualitas motivasi diri dan manajemen diri akan membantu mengembangkan
konsentrasi yang lebih dalam mengarahkan fokusnya pada tugas yang ada.
6) Kemandirian. Kesadaran diri memungkinkan orang untuk mandiri.
7) Kemampuan beradaptasi. Orang akan sangat mudah beradaptasi dengan lingkungannya
karena pengetahuan tentang kualitasnya sendiri memungkinkannya untuk percaya diri dan
dengan tenang mengambil keputusan dan mengubah pendekatannya sesuai dengan respon
terhadap stimulus situasional.
Teori-teori Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi Intrapersonal adalah komunikasi internal dengan diri sendiri yang mendorong
proses untuk membawa makna individual terhadap beragamnya pesan. Terdapat 4 (empat)
teori yang meneliti aspek komunikasi intrapersonal, yaitu :
a. Teori Message Design Logic
Pada umumnya setiap orang memiliki pemikiran yang berbeda tentang komunikasi.
Karenanya, mereka akan membentuk berbagai jenis pesan yang berbeda. Terdapat 3 (tiga)
logika perancangan pesan, yaitu :
(1) Expressive Message Logic. Orang menggunakan pola ini dengan menitikberatkan
pada ekspresi diri. Komunikasi dipandang sebagai pengiriman pemikiran dan
perasaan seseorang kepada yang lain. Nilai-nilai seperti keterbukaan, kejujuran, dan
kejelasan sangatlah penting. Komunikator sering kali memberikan sedikit perhatian
pada koneks dan kesesuaian.
(2) Conventional Design Logic. Orang menggunakan pola ini karena melihat
komunikasi sebagai sebuah aturan. Mereka menaruh perhatian pada kesesuaian dan
melakukan hal yang benar.
(3) Rhetorical Message Design Logic. Seorang menggunakan pola ini karena melihat
komunikasi sebagai cara untuk menciptakan situasi dan negosiasi beberapa tujuan.
Mereka menaruh perhatian pada fleksibilitas, kepuasan dan keterampilan
komunikasi. penggunaan pola ini ditujukan untuk menarik perhatian terhadap
komunikasi yang dilakukan oleh orang lain sebagai usaha mengetahui sudut pandang
orang lain.
b. Teori Akomodasi Komunikasi
Teori yang dikembangkan oleh Howard Giles dan kawan-kawan menyuguhkan sebuah
platform informative untuk memahami perbedaan dan kesamaan budaya yang berkaitan
dengan bahasa dan tutur kata. Teori akomodasi komunikasi menitikberatkan pada
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |12 Copyright © September 2019
bagaimana dan mengapa orang memodifikasi atau merubah perilaku komunikasi mereka
dalam situasi yang berbeda. Teori ini berpendapat bahwa ketika berkomunikasi, orang
berupaya untuk mengurangi atau meningkatkan perbedaan antara diri mereka sendiri
dengan orang lain. Mereka akan melakukan hal-hal yaitu berkomunikasi seperti yang
orang lain lakukan atau menampakkan perbedaan cara berkomunikasi.
c. Teori Pengurangan Ketidakpastian
Teori yang dirumuskan oleh Charles Berger dan Richard Calabrese ini mencoba untuk
menjelaskan dan memprediksi kapan, mengapa, dan bagaimana setiap individu
menggunakan komunikasi untuk meminimalisasi keraguan mereka ketika berinteraksi
dengan orang lain. Secara garis besar, terdapat 3 (tiga) asumsi yang digunakan dalam
teori ini yaitu :
(1) Tujuan utama komunikasi adalah untuk meminimalisasi ketidakpastian yang dimiliki
manusia tentang sekitarnya.
(2) Setiap individu mengalami ketidakpastian yang menyebabkan ketidaknyamanan.
(3) Komunikasi adalah alat untuk mengurangi ketidakpastian.
Setiap individu termotivasi untuk mengurangi ketidakpastian berdasarkan 3 (tiga)
kondisi:
(1) Antisipasi interaksi masa depan, terjadi ketika kita akan bertemu dengan orang yang
sama.
(2) Nilai insentif, terjadi ketika orang memiliki potensi untuk menyediakan ganjaran dan
hukuman kepada kita .
(3) Deviansi terjadi ketika seseorang melakukan hal yang tidak biasa untuk melawan
harapan orang lain.
Terdapat 2 (dua) macam ketidakpastian yaitu Ketidakpastian Perilaku dan Ketidakpastian
Kognitif.
(1) Ketidakpastian Perilaku adalah bagaimana untuk bertindak dengan sesuai.
(2) Ketidakpastian Kognitif adalah bagaimana untuk berpikir tentang seseorang atau
sesuatu.
d. Teori Pelanggaran Harapan
Teori pelanggaran harapan yang digagas oleh Judee Burgoon dan kawan-kawan ini
menjelaskan berbagai perilaku orang ketika ruang pribadinya mengalami pelanggaran.
Ruang pribadi dapat juga merujuk pada ruang psikologis dan ruang emosional. Sebagian
besar inti teori pelanggaran harapan memiliki asumsi bahwa manusia memiliki kebutuhan
untuk ruang pribadi dan afiliasi. Ketika kita menerima satu kebuuhan yang telah
dikompromikan, teori ini memprediksi bahwa kita akan mencoba untuk melakukan
sesuatu tentang hal itu. Kita dapat bergerak mendekat atau melawan. Terdapat 3 (tiga)
konsep dalam teori pelanggaran harapan yaitu :
Pengharapan merujuk pada apa yang diantisipasi oleh seorang individu dalam suatu
situasi berdasarkan tiga faktor, yaitu konteks, hubungan, dan karakteristik komunikator.
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |13 Copyright © September 2019
Pelanggaran valensi yaitu evaluasi baik positif maupun negatif yang dibuat tentang
perilaku yang tidak kita antisipasi.
Komunikator menghargai valensi yaitu sebuah evaluasi yang dibuat tentang seseorang
yang berkomitmen terhadap pelanggaran.
Dapat kita lihat bahwa teori-teori komunikasi intrapersonal terkait erat dengan teori-teori
komunikasi antar pribadi atau teori komunikasi interpersonal. Hal ini disebabkan karena
menurut beberapa ahli komunikasi intrapersonal merupakan bentuk khusus dari
komunikasi interpersonal. Selain itu, sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa
komunikasi interpersonal yang efektif dapat terjadi manakala komunikasi intrapersonal
berjalan dengan sukses.
PRAKTEK
DESKRIPSI TUGAS (INDIVIDU)
Tugas ini memberikan pengetahuan dalam penentuan sensasi, persepsi dan perhatian bagi
mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari.
Metode Pengerjaan :
1. Mahasiswa mengerjakan tugas secara Individu
2. Memberikan 2 contoh secara sensasi, persepsi dan perhatian.
3. Setiap contoh saling terkait antara sensasi, persepsi dan perhatian.
Deskripsi Pengeluaran :
• Tugas dikerjakan pada selembar kertas.
• Tugas ditulis rapi dan bersih tidak dengan coretan-coretan.
• Pada bagian atas kertas tercantum Nama Lengkap, NIM dan Kelas dan memberikan judul
Contoh Sensasi, persepsi dan perhatian.
Pengumpulan langsung pada pertemuan 9