pertanian pada lahan kering iklim basah

23
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertanian Lahan Kering merupakan aktifitas pertanian (budidaya tanaman pangan, perkebunan, perikanan, peternakan dan kehutanan) yang dilakukan di lahan kering. Lahan kering ini terjadi sebagai akibat dari curah hujan yang sangat rendah, sehingga keberadaan air sangat terbatas, suhu udara tinggi dan kelembabannya rendah. Lahan kering sering dijumpai pada daerah dengan kondisi antisiklon yang permanen, seperti daerah yang terdapat pada antisiklon tropisme. Daerah tersebut biasanya ditandai dengan adanya perputaran angin yang berlawanan arah jarum jam di utara garis khatulistiwa dan perputaran angin yang searah jarum jam di daerah selatan garis khatulistiwa. Lahan kering iklim basah (LKIB) yaitu daerah yang memiliki curah hujan diatas 2500 mm/tahun. Kondisi lahan kering tersebut mengakibatkan sulitnya membudidayakan berbagai produk pertanian. Faktor primer yang diperlukan tanaman untuk tumbuh adalah media tanam, air, cahaya, angin, dan nutrisi tanaman. Semua faktor yang diperlukan tanaman untuk dapat tumbuh dengan baik tersebut terhambat oleh kondisi daerah lahan kering yang memiliki iklim dan cuaca ekstrim. 1

Upload: gema-takbir-nugraha

Post on 27-Oct-2015

404 views

Category:

Documents


26 download

DESCRIPTION

ini merupakan pertanian pada iklim

TRANSCRIPT

Page 1: Pertanian Pada Lahan Kering Iklim Basah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pertanian Lahan Kering merupakan aktifitas pertanian (budidaya tanaman

pangan, perkebunan, perikanan, peternakan dan kehutanan) yang dilakukan di

lahan kering. Lahan kering ini terjadi sebagai akibat dari curah hujan yang sangat

rendah, sehingga keberadaan air sangat terbatas, suhu udara tinggi dan

kelembabannya rendah. Lahan kering sering dijumpai pada daerah dengan kondisi

antisiklon yang permanen, seperti daerah yang terdapat pada antisiklon tropisme.

Daerah tersebut biasanya ditandai dengan adanya perputaran angin yang

berlawanan arah jarum jam di utara garis khatulistiwa dan perputaran angin yang

searah jarum jam di daerah selatan garis khatulistiwa.

Lahan kering iklim basah (LKIB) yaitu daerah yang memiliki curah hujan

diatas 2500 mm/tahun. Kondisi lahan kering tersebut mengakibatkan sulitnya

membudidayakan berbagai produk pertanian. Faktor primer yang diperlukan

tanaman untuk tumbuh adalah media tanam, air, cahaya, angin, dan nutrisi

tanaman. Semua faktor yang diperlukan tanaman untuk dapat tumbuh dengan baik

tersebut terhambat oleh kondisi daerah lahan kering yang memiliki iklim dan

cuaca ekstrim. Untuk mendukung pertanian LKIB yang berkelanjutan, pemerintah

mengeluarkan Prima Tani.

Prima Tani merupakan Program Rintisan Pemasyarakatan Inovasi

Teknologi Pertanian untuk memasyarakatkan inovasi hasil penelitian dan

pengembangan pertanian kepada masyarakat dalam bentuk laboratorium

agribisnis di lokasi yang mudah dilihat dan dikenal masyarakat petani. Tujuan

utamanya adalah untuk mempercepat waktu, meningkatkan kadar dan memperluas

prevalensi adopsi teknologi inovatif yang dihasilkan oleh Badan Litbang

Pertanian. Selain itu, juga untuk menghimpun umpan balik mengenai karakteristik

teknologi tepat-guna spesifik pengguna dan lokasi, yang merupakan informasi

esensial dalam rangka mewujudkan penelitian dan pengembangan berorientasi

kebutuhan pengguna.

1

Page 2: Pertanian Pada Lahan Kering Iklim Basah

1.2. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:

- Mengetahui karakteristik lahan kering iklim basah.

- Mengetahui strategi pemanfaatan lahan kering iklim basah secara

berkelanjutan.

2

Page 3: Pertanian Pada Lahan Kering Iklim Basah

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Odum (1971) lahan kering adalah bagian dari ekosistem teresterial

yang luasnya relatif luas dibandingkan dengan lahan basah. Kemudian menurut

Hidayat dkk (2000) lahan kering adalah hamparan lahan yang tidak pernah

digenangi air atau tergenang air pada sebagian waktu selama setahun. Lahan

kering adalah lahan yang dapat digunakan untuk usaha pertanian dengan

menggunakan air secara terbatas dan biasanya hanya mengharapkan dari curah

hujan. Contoh lahan kering berdasarkan iklim terbagi menjadi 2 yaitu :

Lahan kering iklim basah (LKIB) yaitu daerah yang memiliki curah

hujan diatas 2500 mm/tahun.

Lahan kering iklim kering (LKIK) yaitu daerah yang memiliki curah

hujan dibawah 2000 mm/tahun.

Ada beberapa kendala yang dihadapi dalam pengembangan lahan kering

antara lain : tingkat kesuburan tanah relatif rendah, mudah tererosi, ketersediaan

air terbatas, topografi umumnya tidak datar.

Adapun solosi untuk lahan kering :

Perlunya pengolahan tanah yang baik.

Pemberian pupuk organik pada lahan kering.

Pembuatan teras, agar permukaan tanah yang miring menjadi bertingkat-

tingkat untuk mengurangi kecepatan air yang meresap kedalam tanah.

Melakukan konservasi secara kultur teknis.

Penggunaan varietas unggul yang tahan terhadap kekeringan.

Melakukan pola tanam yang efektif.

3

Page 4: Pertanian Pada Lahan Kering Iklim Basah

BAB III

PEMBAHASAN

Lahan kering dataran tinggi di Indonesia menempati luasan yang cukup besar,

yaitu 66,8 juta ha, sehingga mempunyai potensi yang besar untuk pengembangan

komoditas tanaman (Abdurahman et al., 1999). Lahan kering beriklim basah

merupakan suatu ekosistem yang mempunyai potensi untuk pengembangan

tanaman hortikultura khususnya dan tanaman pangan umumnya (Partohardjono et

al., 1988). Lahan kering mempunyai potensi sangat besar untuk pengembangan

tanaman, akan tetapi untuk mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman

jagung yang optimal dibutuhkan input yang relatif tinggi, seperti usaha konservasi

lahan, pengelolaan air, penggunaan varietas unggul yang toleran di lahan kering

dan pemupukan, baik pupuk an organik maupun pupuk organik (Anon, 1992).

Pemanfaatan lahan kering di daerah perbukitan dan pegunungan untuk

pertanian semusim untuk menghasilkan bahan pangan banyak dijumpai dan

dilakukan penduduk yang bermukim di pedesaan. Dengan pemanfaatan lahan

kering di pegunungan dan perbukitan secara terus menerus tanpa memperhatikan

kaidah konservasi akan menyebabkan terjadinya erosi dan penurunan kesuburan

yang berat. Di negara sedang berkembang termasuk Indonesia, kerusakan lahan

ini umumnya bermuara pada merebaknya kemiskinan dan kelaparan. Sedangkan

secara ekologi akan mengganggu keseimbangan ekosistim terjadi penurunan

kekayaan hayati yang berat (Scherr, 2003).

Untuk mengoptimalkan sistem pertanian berkelanjutan dan budidaya tanaman

di daerah berlahan kering beriklim basah para petani harus menggunakan kaidah-

kaidah yang dapat memberikan hasil optimal pada pertaniannya dan juga harus

memperhatikan berbagai aspek yang dapat dilakukan untuk mempertahankan

kondisi lingkungan, seperti:

Perlunya pengolahan tanah yang baik.

Pemberian pupuk organik pada lahan kering.

Pembuatan teras, agar permukaan tanah yang miring menjadi bertingkat-

tingkat untuk mengurangi kecepatan air yang meresap kedalam tanah.

Melakukan konservasi secara kultur teknis.

4

Page 5: Pertanian Pada Lahan Kering Iklim Basah

Penggunaan varietas unggul yang tahan terhadap kekeringan.

Melakukan pola tanam yang efektif.

I. Ruang Lingkup Prima Tani

Prima Tani di Desa Semabi diharapkan mendorong usahatani baik yang

berbasis padi maupun karet. Pada usahatani berbasis padi, diharapkan

produktivitas padi dan mutu beras meningkat, sedangkan keterpaduan dengan

komoditas lainnya seperti sapi, ikan dan sayur-sayuran diharapkan dapat

mendukung peningkatan pendapatan petani. Ruang lingkup Prima Tani di Desa

Semabi meliputi sosialisasi, advokasi dan sinkronisasi, PRA dan Baseline Survei,

Inovasi Kelembagaan dan Inovasi Teknologi Pertanian.

Pelaksanaan kegiatan Prima Tani telah memberikan dampak perubahan yang

positif dalam dinamika pembangunan pertanian di lokasi Desa Semabi, Kabupaten

Sekadau. Penyelenggaraan kegiatan Prima Tani yang baru berlangsung sejak

tahun 2007 hingga tahun 2009 telah memberikan dasar bagi pengembangan

agribisnis berbasis padi di Desa Semabi. Meskipun demikian diperlukan tindak

lanjut dan sinkronisasi pelaksanaan program pada masa mendatang agar dapat

menciptakan Agro Industrial Pedesaan yang benar-benar optimal dan mandiri di

Desa Semabi. Sebagai apresiasi atas kerja sama dan kerja keras berbagai pihak

dalam implementasi Prima Tani di Desa Semabi perlu kami sampaikan kinerja

keberhasilan penyebaran inovasi teknologi pertanian yang telah dicapai.

Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi

Pertanian (Prima Tani), adalah suatu model atau konsep baru diseminasi teknologi

guna mempercepat penyampaian informasi dan inovasi yang dihasilkan. Kegiatan

Prima Tani pada intinya adalah membangun Laboratorium Agribisnis, yaitu

model percontohan Agribisnis Industrial Pedesaan (AIP) berbasis inovasi yang

memadukan sistem inovasi teknologi dan kelembagaan pedesaan. Prima Tani

LKDRIB Kabupaten Sekadau diharapkan mendorong usahatani baik yang

berbasis padi maupun karet. Pada usahatani berbasis padi, diharapkan

produktivitas padi dan mutu beras meningkat, sedangkan keterpaduan dengan

komoditas lainnya seperti sapi, ikan dan sayur-sayuran diharapkan dapat

mendukung peningkatan pendapatan petani. Untuk usahatani berbasis karet

5

Page 6: Pertanian Pada Lahan Kering Iklim Basah

diharapkan dapat mendorong peningkatan pendapatan petani melalui perbaikan

sistem usahatani mulai dari pemilihan bibit karet klon unggul, budidaya,

penanganan panen dan pasca panen. Sementara itu keterpaduan dengan komoditas

lainnya seperti pengembangan ternak ayam, babi, ikan serta produk pengolahan

seperti gula aren dan dodol durian diharapkan akan meningkatkan pendapatan

petani. Ruang lingkup kegiatan Prima Tani lahan kering di Kab. Sekadau sebagai

berikut :

A. Sosialisasi, advokasi dan sinkronisasi

Sosialisasi, advokasi dan sinkronisasi Prima Tani lahan kering

Kab. Sekadau dilakukan di tingkat Propinsi dan Kabupaten. Kegiatan

ini bertujuan untuk mensosialisasikan dan mengadvokasikan program

Prima Tani ke stakeholder dan instansi terkait untuk memperoleh

dukungan dalam mensukseskan program Prima Tani serta menjalin

kerja sama dengan instansi terkait.

B. PRA dan Baseline Survey PRA

Kegiatan PRA dilakukan untuk memahami secara komprehensif

permasalahan di pedesaan melalui partisipasi aktif dari petani atau

masyarakat di lokasi Prima Tani, sebagai dasar penyusunan rancang

bangun laboratorium Lapangan Agribisnis(LLA) di Semabi dan dasar

untuk membuat tahapan kegiatan inovasi teknologi dan kelembagaan

selama 5 tahun. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan

sekunder. Tahapan yang dilakukan dalam kegiatan PRA ini meliputi;

1) pemetaan lokasi, 2) Pembuatan peta transek, 3) pola curah, kalender

musiman, pola tanam dan kegiatan harian petani, 4) Sejarah dan

kecendrungan, 5) Diagram kelembagaan, 6) Identifikasi masalah dan

peluang pengembangan agribisnis, 7) Identifikasi kebutuhan inovasi,

8) Analisis peluang Inovasi, 9) Klarifikasi masalah dan identifikasi

ulang kebutuhan petani, 10) Analisis peluang kegagalan, 11) Analisis

Finansial dan 12) Pemaparan Hasil PRA.

Kegiatan Baseline Survey dilakukan untuk mendapatkan informasi

tentang kondisi awal desa Semabi sebelum dilaksanakan kegiatan

Prima Tani sehingga dapat dijadikan acuan dasar dan sebagai

6

Page 7: Pertanian Pada Lahan Kering Iklim Basah

pembanding setelah dilakukan kegiatan Prima Tani. Informasi yang

dikumpulkan melalui baseline survey meliputi kinerja teknologi pada

setiap kegiatan agribisnis, kinerja kelembagaan agriibisnis pada setiap

bidang kegiatan agribisnis dan lembaga pendukung agribisnis, kinerja

hasil pada setiap bidang kegiatan agribisnis, kinerja sistem agribisnis

dan karakteristik rumah tangga petani dan sumber daya yang dimiliki.

Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan bantuan

kuesioner.

C. Inovasi Kelembagaan

Inovasi kelembagaan yang akan dilakukan melalui kegiatan Prima

Tani di Lahan Kering Kab. Sekadau diantaranya :

Penguatan kelompok tani padi, kelompok tani karet dan

kelompok peternak melalui pertemuan kelompok tani secara

berkala.

Pembentukan dan pembinaan gapoktan.

Membentuk Klinik Agribisnis yang berfungsi sebagai sumber

informasi pertanian, lembaga percontohan inovasi pertanian

bagi petani, tempat pelatihan bagi petani, lembaga konsultasi

bagi petani dalam memecahkan berbagai masalah pertanian,

serta sebagai layanan teknologi yang diperlukan petani.

Forum pertemuan penyuluh pertanian pedesaan yang

direncanakan dilaksanakan setiap bulan. Pertemuan ini

bertujuan untuk menjalin komunikasi yang lebih efektif antara

penyuluh dan petani, mendiskusikan permasalahan yang

dihadapi petani dalam usahataninya dan untuk mendapatkan

alternatif pemecahan masalah yang dihadapi oleh petani.

Membentuk lembaga keuangan mikro (LKM) dalam bentuk

Kelompok Usaha Mandiri (KUM) untuk memudahkan akses

petani terhadap lembaga permodalan.

D. Inovasi Pertanian

Implementasi inovasi pertanian yang akan dilakukan melalui

kegiatan Prima Tani di Lahan Kering Kab. Sekadau meliputi :

7

Page 8: Pertanian Pada Lahan Kering Iklim Basah

Inovasi teknologi peningkatan produksi karet rakyat melalui

sosialisasi dan koordinasi dengan instansi terkait, penyuluhan

mengenai teknik budidaya, penyadapan, pengolahan hasil serta

pemasaran hasil produksi.

Inovasi teknologi budidaya padi melalui kegiatan PTT padi

yang meliputi; penggunaan varietas unggul yang cocok untuk

lokasi setempat, pengembalian sisa tanaman (jerami) dan

pemberian pupuk kandang, pemupukan organik sesuai dengan

rekomendasi, perbaikan tata air, pengendalian hama penyakit

utama pada tanaman padi dan penanganan panen dan pasca

panen secara tepat dengan introduksi alat mesin pertanian

untuk meningkatkan mutu hasil beras.

Inovasi teknologi pengembangan ternak sapi bali melalui

integrasi tanaman dengan ternak, introduksi hijauan makanan

ternak (HMT), formulasi pakan ternak induk dan ternak

potong, perbaikan kandang dengan sistem kandang kelompok,

teknologi pengendalian penyakit ternak, teknologi pembuatan

biogas sederhana, serta pembuatan pupuk organik.

Inovasi teknologi pemanfaatan lahan pekarangan melalui

budidaya tanaman sayuran, budidaya ternak ayam buras dan

pembuatan kolam ikan.

II. Kinerja Penyebarluasan Inovasi Pertanian

Jenis teknologi yang diintroduksikan dalam pelaksanaan Prima Tani di

LKDRIB Kabupaten sekadau sesuai dengan sumberdaya dan komoditas unggulan

yang esksis di lokasi Prima Tani. Maka jenis teknologi yang diintroduksi

mendukung pengembagan komoditas unggulan yaitu komoditas karet, padi dan

ternak sapi.

Teknologi inovasi unggulan Badan Litbang Pertanian yang diharapkan dapat

diadopsi oleh petani antara lain : Teknologi PTT Padi, teknologi Integrasi

Tanaman Ternak Sapi, Integrasi Tanaman dengan Ternak Ayam Buras, Integrasi

Tanaman, Ternak dan Ikan, Teknologi Varietas dan Klon Unggul, Teknologi

8

Page 9: Pertanian Pada Lahan Kering Iklim Basah

varietas sayuran unggul, Teknologi budidaya sayuran, Teknologi Budidaya

Ternak Sapi, Teknologi Budidaya Ternak Ayam Buras, Teknologi Pengolahan

Karet, Teknologi Pengolahan Pakan Ternak dan Ikan, Teknologi Perkawinan

Ternak Sapi, Ayam Buras dan Ikan, Prototipe Alsintan, Peta Karakterisasi Lahan,

Teknologi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit pada tanaman, ternak, ikan

dan tanaman karet, Teknologi pengolahan hasil pertanian dan perkebunan,

teknologi pengembangan kelembagaan pertanian (Gapoktan), dan pengembangan

pemasaran hasil pertanian Inovasi teknologi peningkatan produksi karet rakyat

melalui sosialisasi dan koordinasi dengan instansi terkait, penyuluhan mengenai

teknik budidaya, penyadapan, pengolahan hasil serta pemasaran hasil produksi.

Rekomendasi pemupukan untuk tanaman karet digolongkan pada tanaman yang

belum menghasilkan dan tanaman yang sudah menghasilkan.

Inovasi teknologi budidaya padi melalui kegiatan PTT padi yang meliputi;

penggunaan varietas unggul yang cocok untuk lokasi setempat, pengembalian sisa

tanaman (jerami) dan pemberian pupuk kandang, pemupukan organik sesuai

dengan rekomendasi, perbaikan tata air, pengendalian hama penyakit utama pada

tanaman padi dan penanganan panen dan pasca panen secara tepat dengan

introduksi alat mesin pertanian untuk meningkatkan mutu hasil beras.

Berdasarkan kajian sumberdaya lahan yang telah dilakukan, peningkatan

produktivitas lahan bisa dicapai dengan pemberian kebutuhan pupuk berimbang,

penyusunan pola tanam yang tepat, jadwal tanam dengan mempertimbangkan

resiko kegagalan panen akibat cekaman air, dan pemberian air irigasi. Usahatani

dengan pola tanam: padi-padi-jagung, rekomendasi teknologi aplikatif yang

disarankan adalah:

9

Page 10: Pertanian Pada Lahan Kering Iklim Basah

Tabel 1. Rekomendasi Pemupukan

Awal masa tanam optimum padi musim tanam I antara tanggal 1-10 Oktober.

Awal masa tanam optimum padi musim tanam II antara tanggal 10-20 Februari.

Awal masa tanam optimum jagung musim tanam III tanggal 20-30 Juni.

Untuk kegiatan Musim Tanam Gadu 2009 telah dilakukan introduksi varietas

unggul yang merupakan salah satu komponen penerapan PTT Padi. Varietas yang

diintroduksi adalah varietas Mekongga, varietas Mendawak dan varietas Indragiri.

Ketiga varietas tersebut tergolong benih penjenis atau BS (Breeder Seed) dengan

demikian diharapkan dapat menambah produktivitas lahan pertanian di Desa

Semabi melalui keunggulan genetic yang dimiliki varietas unggul tersebut.

Pemilihan varietas tersebut berdasarkan hasil uji coba pada tahun 2007 dan 2008

melalui partisipasi aktif petani setempat. Inovasi teknologi pengembangan ternak

sapi bali melalui integrasi tanaman dengan ternak, introduksi hijauan makanan

ternak (HMT), formulasi pakan ternak induk dan ternak potong, perbaikan

kandang dengan sistem kandang kelompok, teknologi pengendalian penyakit

ternak, teknologi pembuatan biogas sederhana, serta pembuatan pupuk organik.

Inovasi teknologi pemanfaatan lahan pekarangan melalui budidaya tanaman

sayuran, ternak ayam buras dan karamba jaring.

Inovasi kelembagaan yang akan dilakukan melalui kegiatan Prima Tani di

Lahan Kering Kab. Sekadau diantaranya :

Penguatan kelompok tani padi, kelompok tani karet dan kelompok

peternak melalui pertemuan kelompok tani secara berkala.

Pembentukan dan pembinaan gapoktan.

Membentuk Klinik Agribisnis yang berfungsi sebagai sumber informasi

pertanian, lembaga percontohan inovasi pertanian bagi petani, tempat

pelatihan bagi petani, lembaga konsultasi bagi petani dalam memecahkan

berbagai masalah pertanian, serta sebagai layanan teknologi yang

diperlukan petani.

Forum pertemuan penyuluh pertanian pedesaan. Pertemuan ini bertujuan

untuk menjalin komunikasi yang lebih efektif antara penyuluh dan petani,

mendiskusikan permasalahan yang dihadapi petani dalam usahataninya

10

Page 11: Pertanian Pada Lahan Kering Iklim Basah

dan untuk mendapatkan alternatif pemecahan masalah yang dihadapi oleh

petani.

Membentuk lembaga keuangan mikro (LKM) dalam bentuk Kelompok

Usaha Mandiri (KUM) sebagai dasar untuk membentuk badan hukum

koperasi sehingga memudahkan akses petani terhadap lembaga

permodalan.

III. Kontribusi Inovasi Pertanian Dalam Pembangunan Pertanian

Wilayah

Pada awal palaksanaan Prima Tani, petani di Desa Semabi sebagian besar

menanam padi dengan pola 1 kali setahun dengan menggunakan padi lokal.

Setelah dikembagkan LLA di Desa Semabi, maka penduduk desa mulai merubah

pola tanam menjadi 2 kali setahun. Terutama untuk masyarakat dengan etnis

Dayak yang umumnya menanam varietas lokal sekali setahun, sekarang telah

menanam 2 kali setahun dengan menggunakan varietas unggul. Pada musim gadu

2009 telah dilakukan penanaman padi oleh petani dengan menggunakan varietas

unggul Ciherang, Mendawak dan Mekongga. Ketiga jenis bibit padi unggul ini

merupakan komponen teknologi PTT padi yang diintroduksikan oleh Prima Tani

Sekadau. Pada awalnya benih yang digunakan berasal dari pengembangan benih

yang ditanam pada areal percontohan tanaman padi pada tahun 2008. Pilihan

petani pada varietas Ciherang disebabkan petani pernah menanam dengan hasil

yang memuaskan, mudah dijual dan sesuai selera petani. Varietas Mekongga dan

Mendawak ditanam petani karena memiliki pertumbuhan seperti padi local yang

sudah lama dikenali oleh petani. Selain itu hasil varietas mekongga dan

mendawak di tingkat petani tanpa menggunakan pupuk dapat menghasilkan panen

lebih dari 3 ton per hektar, sehingga memberikan harapan untuk dapat dijual ke

kota oleh petani di lokasi Prima Tani. Selain itu varietas mendawak dan

mekongga dirasakan lebih tahan serangan hama dan penyakit dibandingkan

ciherang.

Untuk musim gadu 2009 ini terjadi peningkatan areal tanam yang

signifikan dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 20 – 30 hektar meningkat

menjadi 105 hektar. Pada luasan areal tersebut ditanam varietas unggul ciherang,

11

Page 12: Pertanian Pada Lahan Kering Iklim Basah

mendawak dan mekongga dengan proporsi masing-masing yang sebanding antar

varietas (sekitar 33,33%). Dengan demikian selain peningkatan areal tanam pada

musim gadu, juga terjadi peningkatan penggunaan benih unggul oleh petani di

Desa Semabi. Peningkatan produksi padi sebagai akibat peningkatan areal tanam

di tahun 2009 ini secara kualitatif ditunjukkan dengan rencana penduduk Desa

Semabi untuk mengundang Bupati Kabupaten Sekadau untuk melaksanakan

kegiatan panen raya di Desa Semabi.

Produksi padi secara signifikan juga terjadi peningkatan, yaitu dari 1,5 – 2

ton per hektar menjadi 3 – 4,5 ton perhektar dengan penerapan PTT padi di Desa

Semabi, Kabupaten Sekadau. Dengan demikian terjadi peningkatan produksi

sebesar 2,5 ton perhektar atau sebesar 125 %. Peningkatan produksi padi

perhektar dan peningkatan areal tanam dalam satu tahun di Desa semabi secara

langsung meningkatkan produktivitas lahan sawah petani di Desa Semabi.

Pelaksanaan Prima Tani di Kabupaten Sekadau telah mendorong pengembangan

usahatani di Desa Semabi melalui peningkatan produksi padi. Keadaan ini

dibuktikan dengan adanya keinginan petani untuk membuat kios pemasaran hasil

produksi mereka di Kota Sekadau. Petani telah melakukan koordinasi dengan

pihak terkait untuk menindaklanjuti harapan petani tersebut.

Untuk Pengembangan komoditas karet, terjadi perbaikan genetik karet

rakyat dengan penggunaan klon karet unggul untuk mengganti karet lokal yang

masih dipertahankan petani. Penggunaan klon karet unggul masih dalam masa

pertumbuhan dan akan mulai berproduksi 3-4 tahun ke depan. Untuk saat ini

produksi karet masih mengandalkan tanaman karet rakyat yang sudah tua.

Diharapklan penggunaan klon unggul akan meningkatkan produksi karet di Desa

Semabi.

Untuk ternak sapi bali, teknologi pemeliharan ternak sapi melalui

dukungan perkandangan ternak sapi, hijauan makanan ternak unggul, pemberian

pakan tambahan dan supplemen pakan diharapkan dapat meningkatan efisiensi

produksi ternak sapi di Desa Semabi.

Kerja sama dengan Pemda Kabupaten Sekadau telah terjalin melalui

penerapan rekomendasi yang dihasilkan pada penyusunan rancang bangun Prima

12

Page 13: Pertanian Pada Lahan Kering Iklim Basah

tani Desa Semabi, seperti perbaikan saluran irigasi, pembuatan jalan usaha tani,

pengadaan alat mesin pertanian dan sebagainya.

13

Page 14: Pertanian Pada Lahan Kering Iklim Basah

BAB V

KESIMPULAN

Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi

Pertanian (Prima Tani), adalah suatu model atau konsep baru diseminasi teknologi

guna mempercepat penyampaian informasi dan inovasi yang dihasilkan. Ruang

lingkup kegiatan Prima Tani lahan kering di Kab. Sekadau meliputi sosialisasi,

advokasi dan sinkronisasi, PRA dan Baseline Survei, Inovasi Kelembagaan dan

Inovasi Teknologi Pertanian.

Jenis teknologi yang diintroduksikan dalam pelaksanaan Prima Tani di

LKDRIB Kabupaten sekadau sesuai dengan sumberdaya dan komoditas unggulan

yang esksis di lokasi Prima Tani. Maka jenis teknologi yang diintroduksi

mendukung pengembagan komoditas unggulan yaitu komoditas karet, padi dan

ternak sapi.

Kontribusi inovasi pertanian dalam pembangunan pertanian untuk

pengembangan komoditas padi, terjadi perbaikan pola tanam yang biasanya

melakukan pola 1 kali setahun kini berubah menjadi 2 kali setahun dan

penggunaan varietas unggul. Untuk Pengembangan komoditas karet, terjadi

perbaikan genetik karet rakyat dengan penggunaan klon karet unggul untuk

mengganti karet lokal yang masih dipertahankan petani. Untuk ternak sapi bali,

teknologi pemeliharan ternak sapi melalui dukungan perkandangan ternak sapi,

hijauan makanan ternak unggul, pemberian pakan tambahan dan supplemen pakan

diharapkan dapat meningkatan efisiensi produksi ternak sapi di Desa Semabi.

14

Page 15: Pertanian Pada Lahan Kering Iklim Basah

DAFTAR PUSTAKA

Afrizon. 2009. Pengelolaan Agroekosistem Lahan Kering (diakses online:

http://uwityangyoyo.wordpress.com/2009/04/12/pengelolaan-

agroekosistem-lahan-kering/ tanggal 8 September 2013)

Bagus Aribawa, Ida. 2012. ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG DI

LAHAN KERING DATARAN TINGGI BERIKLIM BASAH. Balai

Pengkajian Teknologi Pertanian: Bali. (diakses online:

http://pertanian.trunojoyo.ac.id/semnas/wp-content/uploads/ADAPTASI-

BEBERAPA-VARIETAS-JAGUNG-DI-LAHAN-KERING-DATARAN-

TINGGI-BERIKLIM-BASAH.pdf pada tanggal 8 September 2013)

L. M Gufroni, Ar, dll. 2009. PRIMA TANI LAHAN KERING DATARAN

RENDAH IKLIM BASAH DI KABUPATEN SEKADAU KALIMANTAN

BARAT. BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN: Kalimantan

Barat. (diakses online: http://www.slideshare.net/gufroni/succes-story-

transfer-prima-tani pada tanggal 8 September 2013)

15