personalizing goals

19
PERSONALIZING GOAL & PERSONALIZING FEELING Disarikan dari Buku The Art of Helping Disajikan oleh : Irwan Roza – 1201020 Alan Barok Ulumudin – 1202090 Dalam Perkuliahan Keterampilan Konseling Dosen Pengampu : Prof. Dr.Juntika Nurihsan, M.Pd Dr. Anne Hafina, M.Pd BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH PASCA SARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013

Upload: aim-el

Post on 30-Jun-2015

365 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Personalizing goals

PERSONALIZING GOAL & PERSONALIZING FEELING

Disarikan dari Buku The Art of Helping

Disajikan oleh : Irwan Roza – 1201020Alan Barok Ulumudin – 1202090

Dalam Perkuliahan Keterampilan KonselingDosen Pengampu : Prof. Dr.Juntika Nurihsan, M.Pd Dr. Anne Hafina, M.Pd

BIMBINGAN DAN KONSELINGSEKOLAH PASCA SARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA2013

Page 2: Personalizing goals

2

TAHAP-TAHAP PEMBERIAN BANTUAN

HELPER ATTENDING RESPONDING PERSONALIZING

HELPEE INVOLVING EXPLORING UNDERSTANDING

FREE I II

Page 3: Personalizing goals

3

Mempersonaliisasiikan ( Personalizing)

Menumbuhkan pada klien segala peristiwa, pengalaman yang terjadi di luar

dirinya menjadi sesuatu yang ada pada dirinya. Dengan demikian diharapkan

klien memahami kedudukan dirinya, dan kebutuhan yang ingin dicapainya.

Page 4: Personalizing goals

4

Dengan kata lain, Personalizing

merupakan proses Penetapan dimana

helpee ingin berada, dalam

hubungannya dengan tempat yang

mereka inginkan.

Page 5: Personalizing goals

5

• Cara paling dasar untuk mempersonalisasi

tujuan adalah dengan menentukan perilaku

yang berlawanan dengan masalah yang

terpersonal-isasikan

• Tujuan tersebut dapat digambarkan sebagai sisi

putar masalah

• Mempersonalisasikan tujuan mencakup:

proses (1)personalisasi, (2)internalisasi, dan

(3) konkritisasi kelebihan yang diinginkan atau

yang dibutuhkan

Page 6: Personalizing goals

6

Unsur-unsur Pembentuk Personalizing Goals

•Conceptualizing assets (Mengkonseptulisasikan Kelebihan)

• internalizing assets (Menginternalisasi kelebihan-kelebihan)

•Concretizing Assets•Personalizing Feeling about Goals•Confronting Assets•Personalizing Understanding

Page 7: Personalizing goals

7

Conceptualizing assets (Mengkonseptulisasikan Kelebihan)

• Semakin kita mengkonseptualisasikan kekurangan-kekurangan, makin pula kita mengkonseptualisasi kelebihan yang diinginkan

• Kita dengan mudah memutar-balikkan pertanyaan untuk diajukan seperti: “apa yang dapat memberikan kontribusi untuk pemecahan masalah?”

• Kekurangan interpersonal menunjukan kelebihan interpersonal

• Format yang digunakan:“Kau merasa ____ karena kau tidak bisa ____ dan

kau ingin untuk ____ .”

Page 8: Personalizing goals

8

Contoh

•“Kamu merasa kecewa karena kamu

tidak bisa Berbicara didepan kelas

padahal kamu ingin Berbicara didepan

kelas.”

Page 9: Personalizing goals

9

Internalizing Assets (Menginternalisasi kelebihan-kelebihan)

•Seorang Helpee terkadang mereka dapat mengerti logikanya tapi tidak mampu untuk membiasakan diri dengan kelebihan tersebut

•Seorang Helper membantu untuk mengeksplorasi ketidakmampuan mereka untuk menginternalisasikan kelebihan yang potensial

•Format yang digunakan:“kau merasa ____ karena ____ dan kau benar-

benar ingin untuk mempelajari____ .”

Page 10: Personalizing goals

10

Contoh

“Kamu merasa kecewa karena kamu tidak

tidak dapat Berbicara didepan kelas dan

kamu benarbenar ingin belajar tentang

cara Berbicara didepan kelas”

Page 11: Personalizing goals

11

Concretizing/specifying assets (Mengkongkritkan kelebihan-kelebihan)

•Seorang helper perlu untuk mencari beberapa sumber keahlian dalam menkonkretkan kelebihan-kelebihan tersebut dan membalikkan kriteria dalam mengkonkretkan kekurangan.

•Dalam mengkonkretkan kelebihan, kita dapat menggunakan format:“Kau merasa _____ karena kau tidak bisa

____ dan kau benar-benar ingin_______ seperti ditunjukkan oleh_____.”

Page 12: Personalizing goals

12

“Kamu merasa kecewa karena kamu tidak

tidak dapat berbicara di depan kelas dan

kamu benar-benar ingin belajar berbicara

depan kelas sebagaimana yang ditunjukkan

dengan kemampuanmu untuk

mengembangkan dan melaksanakan

program berbicara depan kelas .”

Page 13: Personalizing goals

13

Personalizing Feeling about Goals (Mempersonalisasikan perasaan mengenai tujuan)

• Sama halnya dengan perasaan ‘down’ yang biasanya menyertai suatu masalah, perasaaan yang ‘naik’ atau perasaan tentang kebahagiaan juga biasa menyertai tujuan-tujuan

• Maka pertanyaan empati yang • Dalam mempersonalisasikan perasaan tentang

tujuan, kita dapat menggunakan format: “Kau merasa_____karena kamu akan_____.”

Page 14: Personalizing goals

14

contoh

“Kamu merasa sangat bersemangat

karena kamu akan belajar mewawancarai

secara efektif.”

Page 15: Personalizing goals

15

Confronting assets

•Ada juga seorang helpee yang enggan untuk menghadapi kelebihan-kelebihan mereka

•Mereka lebih takut pada keberhasilan daripada kegagalan

•Pada beberapa level tertentu mereka mungkin telah mengakomodasikan kegagalan dalam hidup mereka dengan rasa nyaman

•konfrontasi hanya efektif dan ekonomis bila berada di tangan helper yang terampil.

Page 16: Personalizing goals

16

“Kamu mengatakan bahwa kamu tidak

yakin (ragu-ragu) tentang pencapaian

tujuan-tujuanmu sementara kamu

mengenali kekuatan-kekuatan yang bisa

kamu gunakan untuk mencapai tujuan-

tujuan tersebut.”

Page 17: Personalizing goals

17

Personalizing Understanding(Mempersonalisasikan Pemahaman)

• Seorang helpee menginformasikan kepada helper bahwa mereka akan pindah dari sekedar Pemahaman untuk bertindak lebih nyata.

• helpees menginformasikan kepada helper akan kesiapan mereka dengan melakukan sendiri hal-hal yang telah helper lakukan untuk mereka.

• Format yang digunakan:Anda merasa (perasaan negative terhadap diri

sendiri) disebabkan (kekurangan diri) dalam/untuk _______ dan Anda benar-benar

_________ untuk ________

Page 18: Personalizing goals

18

Pernyataan helpee

•“Aku tidak tahu apa yang akan kulakukan. Di satu sisi aku sangat ingin pergi dan di sisi lain aku tidak ingin pergi.”

•“Terkadang aku suka menunda-nunda dan tidak mengambil keputusan sama sekali.”

•“Aku kira aku tidak bisa membuat keputusan.”•“Aku kira aku benar-benar membodohi diriku

selama ini.”•“Aku hanya akan terus tumbuh dan

menanggung konsekuensinya.”

Page 19: Personalizing goals

19

contoh

“Anda merasa kecewa pada diri Anda

sendiri karena ketidakmampuan Anda

untuk membuat keputusan yang matang

dan Anda bersungguh-sungguh untuk

belajar melakukannya.”