persepsi nita

Upload: zoe-quable

Post on 02-Jun-2018

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    1/54

    1

    GAMBARAN PERSEPSI IBU TENTANG PROMOSI KESEHATAN PADA

    BALITA DI DESA BEURINGEN GEUDONG

    KABUPATEN ACEH UTARATAHUN 2014

    KARYA TULIS ILMIAH

    Diajukan Untuk Menyusun Karya Tulis Ilmiah

    Di Akademi Kebidanan Darussalam

    Lhokseumawe

    DisusunOleh

    Ernita

    Nim: 112402 S 11061

    AKADEMI KEBIDANAN DARUSSALAM

    LHOKSEUMAWE

    2014

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    2/54

    HALAMAN PERSETUJUAN

    GAMBARAN PERSEPSI IBU TENTANG PROMOSI KESEHATANPADA BALITA DI DESA BEURINGEN GEUDONG

    KABUPATEN ACEH UTARA

    TAHUN 2014

    KARYA TULIS ILMIAH

    Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui Untuk Mengikuti

    Ujian Karya Tulis Ilmiah Di Akademi Kebidanan

    Darussalam Lhokseumawe

    Lhokseumawe, 30 Oktober 2014

    Pembimbing,

    (Jumiana, S,SiT)

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    3/54

    HALAMAN PENGESAHAN

    GAMBARAN PERSEPSI IBU TENTANG PROMOSI KESEHATAN PADABALITA DI DESA BEURINGEN GEDONG

    KABUPATEN ACEH UTARA

    TAHUN 2014

    KARYA TULIS ILMIAH

    DisusunOleh

    Ernita

    Nim: 112402 S 11061

    Telah Dipertahankan didepan Dewan Penguji dan diterima sebagai Syarat untuk

    Menyelesaikan Program Diploma III Kebidanan Akademi

    Kebidanan Darussalam Lhokseumawe

    Pada Tanggal

    30 Agustus 2014

    Susunan Dewan Penguji TandaTangan

    Penguji I : (Dr. Hj. Ns, Linda Adriani, S.Kep, MMKes) : ( )

    Penguji II : (Zeva Juwita, S,SiT) : ( )

    Penguji III : (Jumiana, S,SiT) : ( )

    Mengetahui

    Direktur Akademi Kebidanan

    Lhokseumawe

    (Dahliana, S,SiT, MMKes)

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    4/54

    PERNYATAAN

    Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat karya yang

    pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tingg yang, dan

    sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis

    atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diajukan dalam naskah ini

    dan disebutkan pula dalam daftar pustaka.

    Lhokseumawe, 28 Agustus 2014

    Ernita

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    5/54

    KATA PENGANTAR

    Dengan mengucapkan Bismillahirrahmannirrahim, segala puji dan syukur

    penulis ucapkan kehadirat Allah SWT ata segala rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat

    menyelasaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Gambaran persepsi ibu

    tentang promosi kesehatan balita di desa Beuringen Geudong Kabupaten Aceh Utara

    Tahun 2014.

    Salawat beriringkan salam kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah

    membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan

    seperti saat ini yang kita rasakan. Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak

    yang telah banyak membantu penulis dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini, untuk itu

    penulis mengucapkan terimakasi kepada:

    1. Bapak Dr. H. Ahmad Arsyi, MMPd selaku Ketua Yayasan Pendidikan Darussalam

    Lhokseumawe

    2. Ibu Dahliana, S.SiT, M.Mkes selaku Direktur Akademi Kebidanan Darussalam

    Lhokseumawe.

    3. Dr. Hj. Ns. Linda Adriani, S,Kep, MMKes selaku penguji I yang telah memberikan

    masukan dalam Karya Tulis Ilmiah ini.

    4. Ibu Zeva Juwita, S.SiT selaku penguji II yang telah memberikan masukan dan

    arahan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah.

    5. Ibu Jumiana, S,SiT yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis

    dalam menyelesaikan pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    6/54

    6. Dosen dan Staf Akademik yang telah memberikan ilmu, dan kesempatan serta

    bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

    7. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan semangat serta memberikan

    pengorbanan material dan moril.

    8. Teman-teman seperjuangan yang saling membantu dan memberikan semangat dalam

    menyelasaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

    Dalam penyusunan Karya TulisI lmiah ini penulis menyadari bahwa ini masih

    banyak kekurangan baik dari segi isi dan penulisannya. Untuk itu Penulis mohon maaf

    atas segala kekurangan dan penulis sangat mengharapkan kritik serta saran yang

    membangun demi perbaikan dimasa yang akan datang.

    Lhokseumawe, 28 Agustus 2014

    Ernita

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    7/54

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

    HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii

    HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii

    PERNYATAAN ....................................................................................................... iv

    KATA PENGANTAR .............................................................................................. v

    DAFTAR ISI ............................................................................................................. vii

    DAFTAR TABEL .................................................................................................... ix

    DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ x

    DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xiINTISARI ................................................................................................................. xii

    BAB I PENDAHULANA.Latar Belakang ............................................................................................. 1

    B.Rumusan Masalah ........................................................................................ 5C.Tujuan Penelitian (Umum dan Khusus) ....................................................... 6

    D.Manfaat Penelitian ....................................................................................... 6

    E.Ruang Lingkup............................................................................................. 7

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    A.

    Landasan Teori............................................................................................. 8B.Kerangka Teori ............................................................................................ 21

    BAB III METODE PENELITIAN

    A.Kerangka Konsep ......................................................................................... 22B.Desain Penelitian ......................................................................................... 23

    C.Variabel Penelitian ....................................................................................... 23

    D.Defenisi Operasional .................................................................................... 24

    E.Cara PengukuranVariabel ............................................................................ 25F.Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 26

    G.Populasi dan Sampel .................................................................................... 26

    H.

    Alatdan Metode Pengumpulan Data ............................................................ 27I. Metode Pengolahan dan Analisa Data ......................................................... 27

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian ........................................................................................... 30B. Pembahasan ................................................................................................. 33

    C. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 36

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    8/54

    BAB V PENUTUPA.Kesimpulan .................................................................................................. 37

    B.

    Saran ........................................................................................................... 37

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    DAFTAR TABEL

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    9/54

    Halaman

    Tabel 3.1 : Definisi Operasional ...................................................... 24

    Tabel 4.1 : Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden ......................................... 30

    Tabel 4.2 : Distribusi Gambaran Persepsi Ibu tentang Promosi Kesehatan pada

    Balita di Desa Beuringen Kabupaten Aceh Utara Tahun 2014 ................. 31

    Tabel 4.3 : Distribusi Gambaran Persepsi Ibu tentang Promosi Kesehatan pada

    Balita di DesaBeuringen Kabupaten Aceh Utara Tahun 2014 .................. 32

    Tabel 4.4 : Distribusi Gambaran Persepsi Ibu tentang Promosi Kesehatan pada

    Balita di Desa Beuringen Kabupaten Aceh Utara Tahun 2014 ................. 32

    Tabel 4.5 : Distribusi Gambaran Persepsi Ibu tentang Promosi Kesehatan pada

    Balita di Desa Beuringen Kabupaten Aceh Utara Tahun 2014 ................. 33

    DAFTAR GAMBAR

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    10/54

    Halaman

    Gambar 2.1 : Kerangka Teoritis .................................................21

    Gambar 3.1 : Kerangka Konsep ............................................................................. 22

    DAFTAR LAMPIRAN

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    11/54

    Lampiran 1 : Lembaran surat pengambilan data awal

    Lampiran 2 : Lembaran kuesioner

    Lampiran 3 : Lembaran table skor

    Lampiran 4 : Lembaran surat izin penelitian

    Lampiran 5 : Lembaran surat pemberian izin penelitian

    Lampiran 6 : Lembaran pengolahan data

    Lampiran 7 : Lembaran master tabel

    Lampiran 7 : Lembaran surat balasan pengambilan data awal dan penelitian

    Lampiran 8 : Lembaran Konsultasi

    GAMBARAN PERSEPSI IBU TENTANG PROMOSI KESEHATAN PADA

    BALITA DI DESA BEURINGEN GEUDONG

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    12/54

    KABUPATEN ACEH UTARA

    TAHUN 20141

    Ernita2,

    Jumiana3

    INTISARI

    Kesehatan balita merupakan indikator penting dalam penyelenggaraan pembangunan di

    bidang kesehatan. Indikator Indonesia Sehat 2020 menegaskan bahwa indikator derajatkesehatan masyarakat meliputi ukuran-ukuran kesakitan, kematian serta status gizi yangberkaitan langsung dengan ibu dan anak sebagai bagian dari masyarakat yang tergolong

    kelompok rentan. Di Indonesia sekitar 11,4% ibu yang mengerti tentang pentingnya

    promosi kesehatan balita, sedangkan 50,6% ibu masih berangkapan bahwa promosikesehatan tidak penting dan sekitar 40% ibu tidak perduli dengan promosi kesehatan

    balita karena mereka beranggapan bahwa penerapan promosi kesehatan balita yang

    dilakukan oleh tenaga kesehatan sulit untuk dilaksanakan. Berdasarkan data dari

    provinsi Aceh, didapatkan bahwa masih banyak ibu-ibu yang belum memahami tentangpromosi kesehatan khususnya promosi kesehatan pada balita. Tujuan penelitian ini yaitu

    untuk mengetahui persepsi ibu tentang promosi kesehatan khususnya pada balita.

    Promosi kesehatan adalah upaya perubahan/perbaikan perilaku kesehatan disertaidengan upaya mempengaruhi lingkungan atau hal-hal lain yang sangat berpengaruh

    terhadap perbaikan perilaku dan kualitas kesehatan. Populasi dalam penelitian ini adalah

    40 ibu yang memiliki balita yang berada di Desa Beuringen Geudong Kabupaten Aceh

    Utara. Metode pengambilan sampel adalah total populasi. Waktu penelitian ini daritanggal 14 s/d 18 Juli, pengumpulan data yang dilakukan menggunakan kuesioner.

    Pengolahan data dilakukan secara editing, coding, tabulating dan analisis. Dari hasil

    penelitian didapatkan persepsi ibu berada pada kategori positif 24 responden (60%). halini dikarenakan ibu yang memiliki jenjang pendidikan tinggi mampu secara mandiri

    meningkatkan kesehatan balitanya dan selalu berkonsultasi dengan tenaga kesehatan.

    Diharapkan kepada seluruh ibu untuk menerapkan apa yang telah didapat daripenyuluhan kesehatan pada balita karena balita suatu masa yang masih rentan terhadap

    penyakit sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan.

    Kata Kunci : Persepsi ibu, promosi kesehatan, kesehatan balitaKepustakaan : 15 buku (2003-2011), 7 Internet (2005-2014)

    Jumlah Halaman : xi, 38 Halaman, Gambar 2, Tabel 8, Lampiran 8

    Keterangan :1. Judul Karya Tulis Ilmiah2. Mahasiswa D III Akademi Kebidanan Darussalam

    3. Dosen Pembimbing Karya Tulis Ilmiah

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    13/54

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.Latar Belakang

    Promosi kesehatan (Health Promotion) merupakan perwujudan dari

    perubahan konsep pendidikan kesehatan seperti yang terjadi pada struktural

    organisasi WHO (World Healht Organization). Penyelenggaraan promosi kesehatan

    dilakukan dengan mengkombinasikan berbagai strategi yang tidak hanya melibatkan

    sektor kesehatan, tetapi melibatkan juga koordinasi dan kerjasama segenap unsur

    masyarakat (Mubarak, 2011).

    Kesehatan balita merupakan indikator penting dalam penyelenggaraan

    pembangunan di bidang kesehatan. Dalam indikator Indonesia Sehat 2020 ditegaskan

    bahwa indikator derajat kesehatan masyarakat meliputi ukuran-ukuran kesakitan,

    kematian serta status gizi yang berkaitan langsung dengan ibu dan anak sebagai

    bagian dari masyarakat yang tergolong kelompok rentan. Sebagai indikator terpenting

    dari derajat kesehatan masyarakat, kesehatan ibu dan anak memerlukan penanganan

    yang sangat serius, baik dari segi teknis maupun manajemen (Idris, 2014).

    Masih banyak ibu yang kurang memahami cara merawat dan menjaga

    kesehatan balita. Berbagai persepsi ibu mengenai promosi kesehatan balita, ada yang

    berpendapat bahwa promosi kesehatan balita tidak berperan penting dalam

    meningkatkan kesehatan balita. Terbukti dengan didapatkan data bahwa ibu masih

    beranggapan bahwa promosi kesehatan balita tidak mencakup semua lapisan

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    14/54

    masyarakat. Pola fikir ibu yang seperti ini dapat memperhambat tumbuh kembang

    balita (Idris, 2014).

    Anak di bawah usia lima tahun (balita) merupakan salah satu periode usia

    manusia setelah bayi sebelum anak awal. Rentan usia balita dimulai dari 2 sampai 5

    tahun atau usia 24-60 bulan. Periode usia ini disebut juga sebagai usia prasekolah.

    Usia anak adalah periode yang sangat menentukan perkembangan pada usia dewasa

    nantinya (Mubarak, 2011).

    Pentingnya upaya promosi kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan ibu

    dan anak secara optimal berdasarkan pada kenyataan bahwa masalah-masalah

    kesehatan ibu dan anak yang muncul, umumnya diakibatkan oleh kebiasaan, gaya

    hidup maupun perilaku ibu, baik semasa prakonsepsi, kehamilan, kelahiran maupun

    semasa pengasuhan bayi dan balita. peran manajemen dalam program promosi

    kesehatan ibu dan anak (KIA) berlandaskan pada teori-teori mengenai kedua hal

    tersebut. Pengetahuan berkenaan dengan teori-teori manajemen dan teori-teori yang

    berkenaan dengan perubahan perilaku sebagai inti dari promosi kesehatan, bertujuan

    untuk memandu promotor kesehatan dalam memilih dan menentukan metode yang

    tepat dalam melaksanakan programnya (Ilirdha, 2012).

    Menurut Notoatmodjo (2005), promosi kesehatan tidak dapat lepas dari media

    karena melalui media, pesan-pesan disampaikan dengan mudah dipahami dan lebih

    menarik. Media juga dapat menghindari kesalahan persepsi, memperjelas informasi,

    mempermudah pengertian. Disamping itu, dapat mengurangi komunikasi yang

    verbalistik dan memperlancar komunikasi. Dengan demikian sasaran dapat

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    15/54

    mempelajari pesan tersebut dan mampu memutuskan mengadopsi perilaku sesuai

    dengan pesan-pesan yang disampaikan.

    Media promosi kesehatan yang baik adalah media yang mampu memberikan

    informasi atau pesan-pesan kesehatan yang sesuai dengan tingkat penerimaan

    sasaran, sehingga sasaran mau dan mampu untuk mengubah perilaku sesuai dengan

    pesan-pesan yang disampaikan. Promosi kesehatan di sekolah misalnya, merupakan

    langkah yang strategis dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat, khususnya

    dalam mengembangkan perilaku hidup sehat (Notoatmodjo, 2005). Menurut Suhardjo

    (2003), media sebagai sarana belajar mengandung pesan atau gagasan sebagai

    perantara untuk menunjang proses belajar atau penyuluhan tertentu yang telah

    direncanakan.

    Untuk dapat memberikan informasi dan edukasi yang efektif kepada pasien,

    diperlukan kemampuan komunikasi yang baik, dalam hal ini dikenal dengan istilah

    komunikasi, informasi dan edukasi (KIE). Oleh karena itu, penting komunikasi yang

    efektif (Mubarak, 2011).

    Proses pendidikan kesehatan merupakan proses transfer informasi tentang

    kesehatan yang diharapkan melalui komunikasi. Komponen komunikasi tersusun atas

    pengirim dan penerima pesan, isi pesan, media dan efek dari pesan. Metode

    penyampaian pesan dalam komunikasi dapat berupa komunikasi satu arah maupun

    komunikasi dua arah. Media sebagai saluran informasi merupakan salah satu

    komponen penting dalam pendidikan kesehatan (Mubarak, 2011).

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    16/54

    Media sebagai saluran menyampaikan pesan kesehatan dipengaruhi metode yang

    digunakan. Beberapa metode pendidikan kesehatan dikenal antara lain metode

    pendidikan perorangan, kelompok dan massa. Metode pendidikan perorangan dapat

    berupa bimbingan dan penyuluhan (konseling) serta wawancara. Metode pendidikan

    kelompok dapat dilakukan dengan ceramah, diskusi kelompok, curah pendapat,

    metode bola salju, permainan peran dan permainan simulasi. Metode pendidikan

    massa umumnya bersifat tidak langsung (satu arah) seperti ceramah umum, pidato di

    media massa, simulasi, sinetron, tulisan di media massa, spanduk, poster, dan lain-

    lain (Adnyana, 2012).

    Upaya promosi kesehatan pada anak balita yang diberikan bidan meliputi

    promosi mengenai ASI, gizi atau nutrisi, pertumbuhan dan perkembangan, interaksi,

    imunisasi, sosialisasi dan keamanan. Anak balita adalah salah satu sasaran promosi

    kesehatan dalam pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh bidan (Mubarak, 2011).

    Di Indonesia sekitar 11,4% ibu yang mengerti tentang pentingnya promosi

    kesehatan balita, sedangkan 50,6% ibu masih berangkapan bahwa promosi kesehatan

    tidak penting dan sekitar 40% ibu tidak perduli dengan promosi kesehatan balita

    karena mereka beranggapan bahwa penerapan promosi kesehatan balita yang

    dilakukan oleh tenaga kesehatan sulit untuk dilaksanakan (Idris, 2014).

    Berdasarkan data dari provinsi Aceh, didapatkan bahwa masih banyak ibu-ibu

    yang belum memahami tentang promosi kesehatan khususnya promosi kesehatan

    pada balita. Terdapat hanya 43% ibu yang memiliki balita yang memahami tentang

    promosi kesehatan balita, 30 % ibu kurang memahami tentang manfaat dan fungsi

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    17/54

    dari promosi kesehatan balita dan 27 % ibu tidak perduli dengan promosi kesehatan

    balita karena ibu-ibu beranggapan bahwa cara meningkatkan derajat kesehatan

    balitanya tidak melalui pendidikan promosi kesehatan melainkan melalui asupan

    nutrisi saja (Profil Kesehatan Aceh, 2010).

    Data dari Dinas Kesehatan Aceh Utara Tahun 2009 menyebutkan bahwa masih

    banyaknya ditemukan kendala dalam promosi kesehatan balita terutama di desa-desa

    terpencil yang ada di Aceh Utara, ini disebabkan oleh masih banyak ibu-ibu yang

    lebih mengutamakan bagaimana cara memenuhi kebutuhan balitanya dari pada

    mengikuti penyuluhan tentang promosi kesehatan balita (Adnyana, 2012).

    Berdasarkan survey awal yang penulis lakukan di desa Beuringen Kecamatan

    Geudong Kabupaten Aceh Utara 3 dari 10 ibu yang memiliki balita memahami

    tentang pengertian kesehatan balita, pengertian media, keuntungan media dan

    pengertian promosi kesehatan balita.

    B.Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat membuat rumusan

    masalah yaitu Gambaran persepsi ibu tentang promosi kesehatan pada balita di Desa

    Beuringen Geudong Kabupaten Aceh Utara tahun 2014.

    C.Tujuan

    1. Tujuan Umum

    Untuk mengetahui persepsi ibu tentang promosi kesehatan pada balita di

    Desa Beuringen Geudong Kabupaten Aceh Utara tahun 2014.

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    18/54

    2. Tujuan Khusus

    1.

    Untuk mengetahui persepsi ibu ditinjau dari penginderaan di Desa Beuringen

    Geudong Kabupaten Aceh Utara tahun 2014.

    2. Untuk mengetahui persepsi ibu balita ditinjau dari perhatian di Desa

    Beuringen Geudong Kabupaten Aceh Utaratahun 2014.

    3. Untuk mengetahui persepsi ibu ditinjau dari penilaian di Desa Beuringen

    Geudong Kabupaten Aceh Utara tahun 2014.

    D.Manfaat Penelitian

    1. Bagi Responden

    Diharapkan ibu dapat meningkat pengetahuan tentang penanganan kesehatan

    balita melalui berbagai penyuluhan kesehatan balita yang disampaikan oleh tenaga

    kesehatan.

    2.

    Bagi Tempat Penelitian

    Dapat diajdikan salah satu sumber informasi dan referensi bagi tenaga

    kesehatan dan ibu-ibu yang memiliki balita dalam meningkatkan pelayanan

    kesehatan bagi balitanya.

    3. Bagi Pihak Institusi Pendidikan

    Dapat digunakan sebagai acuan untuk menambah sumber informasi yang

    dapat dijadikan referensi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian

    lebih lanjut bagi yang membutuhkan.

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    19/54

    4. Bagi Peneliti

    Menambah pengetahuan tentang persepsi ibu tentang promosi kesehatan

    pada balita sehingga dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan dan dapat

    dijadikan referensi pada penulisan selanjutnya.

    E.Ruang Lingkup

    1. Ruang Lingkup Materi

    Ruang lingkup materi dalam penelitian ini untuk mengetahui persepsi ibu

    tentang promosi kesehatan pada balita di Desa Beuringen Geudong Kabupaten

    Aceh Utara.

    2. Ruang Lingkup Responden

    Responden dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang memiliki balita di Desa

    Beuringen Geudong Kabupaten Aceh Utara.

    3.

    Ruang Lingkup Waktu

    Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei s/d Agustus tahun 2014.

    4. Ruang Lingkup Tempat

    Penelitian ini dilakukan di Desa Beuringen Geudong Kabupaten Aceh Utara.

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    20/54

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A.Landasan Teori

    1. Konsep Persepsi

    a. Pengertian Persepsi

    Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan yang diawali oleh

    proses penginderaan, yaitu proses diterimanya stimulus oleh alat indera,

    kemudian individu ada perhatian, lalu diteruskan ke otak dan baru kemudian

    individu menyadari tentang sesuatu yang dinamakan persepsi. Dengan persepsi

    individu menyadari dapat mengerti tentang keadaan lingkungan yang ada

    disekitarnya maupun tentang hal yang ada dalam diri individu yang

    bersangkutan (Sunaryo, 2006).

    Menurut Walgito (2007), persepsi merupakan proses psikologis dan

    hasil dari penginderaan serta proses terakhir dari kesadaran, sehingga

    membentuk proses berpikir. Persepsi adalah suatu proses aktivitas seseorang

    dalam memberikan kesan, penilaian, pendapat, merasakan dan

    menginterpretasikan sesuatu berdasarkan informasi yang ditampilkan dari

    sumber lain (yang dipersepsi). Melalui persepsi kita dapat mengenali dunia

    sekitar kita, yaitu seluruh dunia yang terdiri dari benda serta manusia dengan

    segala kejadian-kejadiannya (Mateson, 2005).

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    21/54

    Menurut Semiun (2006), persepsi merupakan kesan yang pertama

    diterima dari lingkungan, sehingga membentuk proses berpikir. Menurut

    Winardi (2007), persepsi merupakan proses menyadari adanya sesuatu hal dan

    memebrikan suatu tanggapan, kesadaran itu diperoleh berkat penggunaan panca

    indera. Menurut Hanurawan (2007), persepsi adalah sejenis aktivitas

    pengelolaan informasi yang menghubungkan seseorang dengan

    lingkungannya.

    b.

    Proses Pembentukan Persepsi

    Menurut Hestina (2013) proses persepsi meliputi 3 (tiga) tahap yaitu :

    1)Sensasi (penginderaan) adalah proses pengiriman pesan ke otak melalui

    panca indra yaitu mata, hidung, telinga, lidah dan kulit. Panca indera

    adalah reseptor yang menghubungkan otak kita dengan lingkungan sekitar.

    Informasi yang kita tangkap dari proses melihat, mencium, mendengar,

    merasakan dan meraba tersebut kita proses kembali untuk

    dapatmenghasilkan persepsi terhadap sesuatu.

    2)Atensi (perhatian) adalah suatu tahap dimana kitamemperhatikan informasi

    yang telah ada sebelum kita menginterprestasikannya. Sebenarnya banyak

    sekali hal yang tertangkap oleh panca indera, namun tidak semua kita

    perhatikan.

    3)Interpretasi (penilaian) adalah inti dari persepsi dimana proses penafsiran

    informasi atau pemberian makna dari informasi yang telah kita tangkap dan

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    22/54

    kita perhatikan sehingga pendapat dan persepsi yang dihasilkan tentunya

    akan beragam tergantung latar belakang kita masing-masing.

    c. Jenis-jenis Persepsi

    Menurut Robins (2008), Proses pemahaman terhadap rangsang atau

    stimulus yang diperoleh oleh indera menyebabkan persepsi terbagi menjadi

    beberapa jenis

    1)Persepsi visual

    Persepsi visual didapatkan dari penglihatan. Penglihatan adalah

    kemampuan untuk mengenali cahaya dan menafsirkannya, salah satu dari

    indra. Alat tubuh yang digunakan untuk melihat adalah mata. Banyak

    binatang yang indra penglihatannya tidak terlalu tajam dan menggunakan

    indra lain untuk mengenali lingkungannya, misalnya pendengaran untuk

    kelelawar.Manusia yang daya penglihatannya menurun dapatmenggunakan

    alat bantu atau menjalani operasi lasik untuk memperbaiki penglihatannya.

    Persepsi ini adalah persepsi yang paling awal berkembang pada

    bayi, dan mempengaruhi bayi dan balita untuk memahami dunianya.

    Persepsi visual merupakan topik utama dari bahasan persepsi secara umum,

    sekaligus persepsi yang biasanya paling sering dibicarakan dalam konteks

    sehari-hari.

    2)Persepsi auditori

    Persepsi auditori didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga.

    Pendengaran adalah kemampuan untuk mengenali suara. Dalam manusia

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    23/54

    dan binatang bertulang belakang, hal ini dilakukan terutama oleh sistem

    pendengaran yang terdiri dari telinga, syaraf-syaraf, dan otak.

    Tidak semua suara dapat dikenali oleh semua binatang. Beberapa

    spesies dapat mengenali amplitudo dan frekuensi tertentu. Manusia dapat

    mendengar dari 20 Hz sampai 20.000 Hz. Bila dipaksa mendengar

    frekuensi yang terlalu tinggi terus menerus, sistem pendengaran dapat

    menjadi rusak.

    3)

    Persepsi perabaan

    Persepsi perabaan didapatkan dari indera taktil yaitu kulit. Kulit

    dibagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian epidermis, dermis, dan subkutis.

    Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot

    dan tulang; sebagai alat peraba dengan dilengkapi bermacam reseptor yang

    peka terhadap berbagai rangsangan; sebagai alat ekskresi; serta pengatur

    suhu tubuh. Sehubungan dengan fungsinya sebagai alat peraba, kulit

    dilengkapi dengan reseptor reseptor khusus. Reseptor untuk rasa sakit

    ujungnya menjorok masuk ke daerah epidermis. Reseptor untuk tekanan,

    ujungnya berada di dermis yang jauh dari epidermis. Reseptor untuk

    rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak di dekat

    epidermis.

    4)Persepsi penciuman

    Persepsi penciuman atau olfaktori didapatkan dari indera

    penciuman yaitu hidung. Penciuman, penghiduan, atau olfaksi, adalah

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    24/54

    penangkapan atau perasaan bau. Perasaan ini dimediasi oleh sel sensor

    tespesialisasi pada rongga hidung vertebrata, dan dengan analogi, sel

    sensor pada antena invertebrata. Untuk hewan penghirup udara, sistem

    olfaktori mendeteksi zat kimia asiri atau, pada kasus sistem olfaktori

    aksesori, fase cair. Pada organisme yang hidup di air, seperti ikan atau

    krustasea, zat kimia terkandung pada medium air di sekitarnya. Penciuman,

    seperti halnya pengecapan, adalah suatu bentuk kemosensor. Zat kimia

    yang mengaktifkan sistem olfaktori, biasanya dalam konsentrasi yang

    sangat kecil, disebut dengan bau.

    5)Persepsi pengecapan

    Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera pengecapan

    yaitu lidah. Pengecapan atau gustasi adalah suatu bentuk kemoreseptor

    langsung dan merupakan satu dari lima indra tradisional. Indra ini merujuk

    pada kemampuan mendeteksi rasa suatu zat seperti makanan atau racun.

    Pada manusia dan banyak hewan vertebrata lain, indra pengecapan terkait

    dengan indra penciuman pada persepsi otak terhadap rasa. Sensasi

    pengecapan klasik mencakup manis, asin, masam, dan pahit. Belakangan,

    ahli-ahli psikofisik dan neurosains mengusulkan untuk menambahkan

    kategori lain, terutama rasa gurih (umami) dan asam lemak.

    Pengecapan adalah fungsi sensoris sistem saraf pusat. Sel reseptor

    pengecapan pada manusia ditemukan pada permukaan lidah, langit-langit

    lunak, serta epitelium faring dan epiglotis.

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    25/54

    d. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Persepsi

    Menurut Pieter (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi yaitu:

    1)Minat, artinya semakin tinggi minat seseorang terhadap sesuatu objek atau

    peristiwa, maka semakin tinggi juga minatnya memersepsikan objek atau

    peristiwa.

    2)Kepentingan, artinya semakin dirasakan penting terhadap suatu objek atau

    peristiwa tersebut bagi diri seseorang, maka semakin peka dia terhadap

    objek-objek persepsinya.

    3)Kebiasaan, artinya objek atau peristiwa semakin sering dirasakan

    seseorang, maka semakin terbiasa dirinya di dalam membentuk persepsi.

    4)Konstansi, artinya adanya kecenderungan seseorang untuk selalu melihat

    objek atau kejadian secara konstan sekalipun sebenarnya itu bervariasi

    dalam bentuk, ukuran, warna, dan kecenderungan. Konsep Media

    2. Konsep Promosi Kesehatan

    a. Pengertian Promosi Kesehatan

    Menurut Green (dalam Mubarak, 2011), Promosi kesehatan adalah

    segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait

    dengan ekonomi, politik dan organisasi yang dirancang untuk memudahkan

    perubahan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan.

    Promosi kesehatan adalah sebuah proses yang memungkinkan seseorang

    untuk meningkatkan kemampuan mengontrol kesehatan, sehingga

    meningkatkan derajat sehat mereka (Charter, 2005).

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    26/54

    Promosi kesehatan adalah upaya perubahan/perbaikan perilaku di

    bidang kesehatan disertai dengan upaya mempengaruhi lingkungan atau hal-

    hal lain yang sangat berpengaruh terhadap perbaikan perilaku dan kualitas

    kesehatan (Mubarak, 2011).

    b. Tujuan Promosi Kesehatan

    Menurut Mubarak (2011), promosi kesehatan menempatkan masyarakat

    bukan sebagai objek melainkan sebagai subjek, atau sebagai pelaku bukan

    sasaran, sehingga diharapkan untuk aktif berbuat dan tidak hanya pasif

    menunggu. Dengan demikian tujuan utama promosi kesehatan adalah agar

    setiap orang atau masyarakat mampu :

    1) Memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka

    2) Menciptakan suatu keadaan, yakni perilaku dan lingkungan yang

    kondusif bagi kesehatan.

    3) Menetapkan masalah dan kebutuhan mereka sendiri serta menjadikan

    kesehatan sebagi sesuatu yang bernilai di masyarakat.

    4) Memahami apa yang dapat mereka lakukan dengan sumber daya yang

    ada pada mereka ditambah dengan dukungan dari luar untuk mengatasi

    masalahnya.

    5) Mendorong individu agar mampu secara mandiri/kelompok mengadakan

    kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat.

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    27/54

    6) Mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana

    pelayanan kesehatan yang ada.

    7) Memutuskan kegiatan yang paling tepat untuk meningkatkan taraf hidup

    sehat dan kesejahteraan masyarakat.

    Menurut Wong (2009), tujuan promosi kesehatan adalah :

    1) Agar masyarakat memiliki tanggung jawab yang lebih besar pada

    kesehatan serta keselamatan lingkungan.

    2)

    Agar melakukan langkah dalam mencegahan hal-hal yang memperparah

    terjadinya suatu wabah penyakit.

    3) Agar masyarakat memiliki pengertian dan mencegah ketergantungan

    melalui rehabilitasi cacat yang disebabkan penyakit oleh balita.

    4) Mengajarkan ibu atau keluarga untuk dapat mendiri melakukan

    pertolongan pertama dalam menangani kesehatan.

    c. Kegiatan Promosi Kesehatan

    Menurut WHO (2010), upaya-upaya peningkatan promosi kesehatan

    harus memperhatikan persyaratan-persyaratan yang terdiri atas sumber daya

    dan kondidi dasar yang meliputi : perdamaian (peace), perlindungan

    (shelter), pendidikan (education), makanan (food), pendapatan (income),

    ekosistem yang stabil (a stable ecosystem), sumber daya yang

    berkesinambungan (a sustainable resources) serta kesetaraan dan keadilan

    sosial (sosial justice and equty).

    Menurut Blum (2005) kegiatan promosi kesehatan diantara lain :

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    28/54

    1)Membangun kebijakan publik berwawasan kesehatan (build healty public

    policy)

    2)Menciptakan lingkungan yang mendukung (create supportive

    enivorments)

    3)Memperkuat kegiatan-kegiatan komunitas (strengthen community

    actions)

    4)Mengembangkan keterampilan individu (develop personal skils)

    5)

    Reorientasi pelayanan kesehatan (reorient health services)

    6)Bergerak ke masa depan (moving into the future)

    3. Konsep Balita

    a. Pengertian Balita

    Anak balita sebagai masa emas atau Golden Age yaitu insan manusia

    yang berusia 0-5 tahun (UU No. 20 Tahun 2003), meskipun demikian

    sebagian pakar menyebutkan bahwa anak balita adalah anak dalam rentang

    usia 0-8 tahun (Depkes, 2009).

    Balita merupakan salah satu periode manusia setelah bayi sebelum anak

    awal. Rentang usia balita dimulai dari dua sampai dengan lima tahun atau 24-

    60 bulan. Periode ini juga disebut juga sebagai usia prasekolah (Mubarak,

    2011).

    Balita adalah bayi yang berada pada rentang usia 0-5 tahun. Pada usia

    ini otak anakmengalami pertumbuhan yang sangat pesat yang dikenal dengan

    istilah masa keemasan The Golden Age dan pada masa ini harus

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    29/54

    mendapatkan stimulasi secara menyeluruh baik gizi, kesehatan, pengasuh dan

    pendidikan. Istilah ini sudah sering didengar dan dipahami oleh semua orang

    tua (Dian, 2013).

    4. Konsep Tumbuh Kembang Balita

    1) Pengertian Tumbuh Kembang

    Istilah tumbuh kembang mencakup dua peristiwa yang sifatnya

    berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan

    dan perkembangan. Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan

    dalam besar, jumlah, atau ukuran, yang bisa ukur dengan ukuranberat

    (gram, kilogram) dan ukuran panjang (cm, meter), sedangkan

    perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi

    tubuh yang lebih kompleks dari seluruh bagian tubuh sehingga masing-

    masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi,

    intelektual dan tingkah laku sebagai hasil berinteraksi dengan

    lingkungannya (Dian, 2013).

    Pertumbuhan adalah bertambah banyak dan besarnya sel seluruh

    bagian tubuh yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur; sedangkan

    perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi dari alat

    tubuh.Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar,

    jumlah ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu;

    perkembangan lebih menitikberatkan aspek perubahan bentuk atau fungsi

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    30/54

    pematangan organ atau individu, termasuk perubahan aspek sosial atau

    emosional akibat pengaruh lingkungan (Depkes, 2009).

    2) Prinsip-prinsip Tumbuh Kembang

    Menurut Aziz (2007), tumbuh kembang merupakan proses yang

    dinamis dan terus menerus. Ada beberapa prinsip tumbuh kembang

    diantaranya:

    a)Tumbuh kembang terus menerus dan komplek

    b)Tumbuh kembang merupakan proses yang teratur dan dapat diprediksi

    c)Tumbuh kembang berbeda dan terintegrasi

    d)Setiap aspek tumbuh kembang berbeda dalam setiap tahapnya dan dapat

    dimodifikasi

    e)Tahapan tumbang spesifik untuk setiap orang

    3) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang

    Banyak sekali faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan

    perkembangan bayi. Faktor tersebut terdiri dari 2 golongan, yaitu:

    a)Faktor internal yaitu: perbedaan ras/etnik atau bangsa, keluarga, umur,

    jenis kelamin, kelainan genetic dan kelainan kromosom.

    b)Faktor eksternal yaitu: faktorpranatal :gizi, mekanis, toksin, endokrin,

    radiasi, infeksi, kelainan imunologi, anoksia embrio dan psikologis ibu.

    Faktor persalinan yaitu: komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    31/54

    kepala, dan asfiksia dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan otak.

    Pasca natal yaitu gizi,penyakit kronis/kelainan kongenital, lingkungan

    fisik dan kimia, psikologis, endokrin (gangguan hormone), sosioekonomi,

    lingkungan pengasuhan, stimulasi dan obat-obatan.

    5. Konsep Persepsi Ibu Tentang Promosi Kesehatan Pada Balita

    Pentingnya upaya promosi kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan

    ibu dan anak secara optimal berdasarkan pada kenyataan bahwa masalah-

    masalah kesehatan ibu dan anak yang muncul, umumnya diakibatkan oleh

    kebiasaan, gaya hidup maupun perilaku ibu, baik semasa prakonsepsi,

    kehamilan, kelahiran maupun semasa pengasuhan bayi dan balita. Mulai dari

    keyakinan ibu terkait dengan kehamilan, kebiasaan mengkonsumsi makanan dan

    minuman yang tidak sehat, konsumsi makanan yang rendah gizi, kebiasaan

    merokok, keengganan untuk memeriksakan diri dan atau kehamilannya, serta

    dukungan dari pihak keluarga (terutama suami) yang kurang dalam hal menjaga

    kesehatan kehamilannya. Semua hal tersebut menjadi sasaran dari upaya promosi

    kesehatan yang dilakukan (Notoatmodjo, 2007).

    Pada tingkatan yang lebih tinggi, promosi kesehatan tidak hanya ditujukan

    bagi peningkatan keterampilan individual dalam memelihara kesehatannya,

    melainkan mencakup konteks yang lebih luas dalam hal mengubah masyarakat,

    lingkungan, dan kondisi ekonomi, agar dampak negatif terhadap kesehatan

    individu dan masyarakat dapat dikurangi. Agar promosi kesehatan dapat

    memberikan hasil maksimal serta dapat dilakukan secara berkelanjutan,

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    32/54

    sebaiknya dilakukan melalui tahapan-tahapan yang bersifat rasional dan ilmiah,

    dengan menggunakan kaidah-kaidah manajemen (Dian, 2013)

    B.Kerangka Teoritis

    Berdasarkan landasan teori, maka kerangka teoritis penelitian dapat

    digambarkan secara sistematis sebagai berikut :

    Gambar2.1 KerangkaTeoritisKerangka Teori Modifikasi dari Arini (2012), Suparyanto (2011),

    Hestina (2013), Pieter (2010)

    Keterangan :

    : kategori yg digunakan

    Faktor yang mempengaruhi

    persepsi :- Minat

    - Kepentingan

    - Kebiasaan- Konstansi

    Persepsi Ibu tentang

    promosi kesehatan balita

    1. Penginderaan (sensasi) ibu tentang promosi

    kesehatan pada balita2. Perhatian (atensi) ibu tentang promosi

    kesehatan pada balita

    3. Penilaian (interpretasi) ibu tentang promosi

    kesehatan pada balita

    KategoriPositif

    Negatif

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    33/54

    : Ada hubungan/ada pengaruh (tidak diteliti)

    : Dimensi gambaran persepsi Ibu

    : yang diteliti

    : yang tidak diteliti

    BAB III

    METODELOGI PENELITIAN

    A.Kerangka Konsep

    Berdasarkan kerangka teoritis, maka kerangka konsep dalam penelitian ini

    dibuat berdasarkan kerangka teoritis, dapat digambarkan secara sistematis sebagai

    berikut :

    Gambar 3:1 Kerangka Konsep

    Persepsi ibuPromosi kesehatan

    pada balita

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    34/54

    B.Desain Penelitian

    Menurut Arikunto (2010), jenis penelitian yang akan digunakan dalam

    penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif yaitu gambaran secara umum.

    Deskriptif adalah pengumpulan informasi mengenai status gejala yang ada menurut

    apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Penelitian deskriptif tidak dimasukkan

    untuk menguji hipotesa tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang

    suatu variabel, gajala dan keadaan.

    Dalam penelitian ini, peneliti bermaksud untuk menggambarkan persepsi ibu

    tentang promosi kesehatan pada balita di desa Beuringen Geudong Kabupaten Aceh

    Utara Tahun 2014.

    C.Variabel Penelitian

    Variabel adalah objek penelitian atau sesuatu hal yang menjadi titik perhatian

    suatu penelitian (Arikunto, 2010). Variabel dalam penelitian yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah variabel penginderaan (sensasi) ibu tentang promosi kesehatan

    pada balita perhatian (atensi) ibu yentang promosi kesehatan pada balita dan

    penilaian (interpretasi) ibu tentang promosi kesehatan balita yang mempengaruhi

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    35/54

    persepsi ibu tentang promosi kesehatan balita di desa Beuringen Geudong Kabupaten

    Aceh Utara Tahun 2014.

    D.Definisi Operasional

    Tabel 3.1 Definisi Operasional

    No VariabelDefenisi

    OperasionalCara Ukur Alat Ukur

    Skala

    Ukur

    Hasil

    Ukur

    Persepsi ibu

    tentang

    promosi

    kesehatan

    pada balita

    Hasil

    pemahaman atau

    pendapat ibu

    tentang promosi

    kesehatan pada

    balita

    Penyebaran

    kuesioner

    Kuisioner Nominal Positif

    x 34, 55Negatif

    x < 34,55

    1 Penginderaan

    (sensasi) ibutentang

    promosi

    kesehatan

    pada balita

    Informasi yang

    di tangkapmelalui panca

    indera ibu

    tentang promosi

    kesehatan pada

    balita

    Penyebaran

    kuesioner

    Kuesioner Ordinal Positif

    x 34, 55Negatif

    x < 34,55

    2 Perhatian

    (atensi) ibu

    tentang

    promosi

    kesehatan

    pada balita

    Pandangan ibu

    tentang promosi

    kesehatan pada

    balita

    Penyebaran

    kuesioner

    Kuesioner Nominal Positif

    x 34, 55Negatif

    x < 34,55

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    36/54

    3 Penilaian

    (interpretasi)

    ibu tentangpromosi

    kesehatan

    pada balita

    Tanggapan ibu

    tentang promosi

    kesehatan padabalita

    Penyebaran

    kuesioner

    Kuesioner Nominal Positif

    x 34, 55

    Negatifx < 34,55

    E.Cara Pengukuran Variabel

    Untuk mengukur persepsi ibu tentang promosi kesehatan balita di Desa

    Beuringen Geudong Kabupaten Aceh Utara, yaitu dengan mengajukan 15 pertanyaan

    yaitu penginderaan (sensasi) , perhatian (atensi), dan penilaian (interpretasi) ibu

    tentang promosi kesehatan pada balita.

    Menurut Nursalam (2010), pengukuran persepsi dilakukan dengan skala likert

    yaitu :

    1.

    Untuk pertanyaan Positif nilainya : Setuju (S) nilainya 3, Ragu-ragu (RR) nilainya

    2, dan Tidak Setuju (TS) nilainya 1

    2. Untuk pertanyaan Negatif nilainya : Setuju (S) nilainya 1, Ragu-ragu (RR)

    nilainya 2, dan Tidak Setuju (TS) nilainya 3

    Untuk menentukan nilai maka digunakan rumus mean menurut Arikunto

    (2010), yaitu :

    Keterangan :

    : Nilai rata-rata

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    37/54

    : Jumlah keseluruhan nilai

    : Jumlah pertanyaan

    Menurut Suparyanto (2011), persepsi mempunyai kategori yaitu pernyataan

    positif dan pernyataan negatif. Kriteria pengukuran persepsi yaitu :

    a. Positif jika nilai ( mean )x 34, 55

    b.Negatif jika ( mean ) x < 34,55

    F.Tempat dan Waktu Penelitian

    1. Tempat Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di Desa Beuringen Geudong Kabupaten Aceh

    Utara.

    2.

    Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilakukan mulai dari tanggal 7 Mei sampai dengan 30

    Agustus Tahun 2014.

    G.Populasi dan Sampel

    1. Populasi

    Populasi penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki balita yang ada di

    Desa Beuringen Geudong Kabupaten Aceh Utara yang terdiri dari 3 dusun

    dengan jumlah ibu 40 ibu pada bulan Juli Tahun 2014.

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    38/54

    2. Sampel

    Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi yaitu seluruh populasi

    diajadikan sampel dengan jumlah ibu 40 ibu pada bulan Juli 2014. Kriteria

    sampel dalam penelitian ini adalah:

    a. Ibu dapat membaca dan menulis.

    b. Ibu-ibu yang memiliki balita usia 0-5 tahun.

    c.

    Ibu bersedia menjadi responden.

    d. Ibu yang bertempat tinggal di desa Beuringen Geudong Kabupaten Aceh

    Utara.

    H.Alat dan Metode Pengumpulan data

    1. Alat pengumpulan data

    Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang berisi 15 pertanyaan

    tentang persepsi ibu tentang promosi kesehatan pada balita. Data yang

    dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder.

    2. Metode pengumpulan data

    a. Data primer

    Data primer yang diperoleh peneliti dari tempat penelitian dengan cara

    menyebarkan kuesioner dari rumah ke rumah ibu yang memiliki balita dan ibu

    berada dirumah pada saat peneliti melakukan penelitian. Selanjutnya peneliti

    menjelaskan langkah-langkah dalam pengisian kuesioner. Kuesioner berisikan

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    39/54

    15 pernyataan yang terdiri dari 5 soal tentang persepsi ibu ditinjau dari

    penginderaan, 5 soal tentang persepsi ibu ditinjau dari perhatian dan 5 soal

    ditinjau dari penilaian. kuesioner telah disusun dengan sistematis agar dapat

    memudahkan peneliti untuk mendapatkan informasi yang ingin diketahui,

    yang dijawab dan diisi langsung oleh responden. Setelah respon mengisi

    jawaban kemudian peneliti mengumpulkan hasil jawaban responden.

    b. Data sekunder

    Data yang diperoleh dari buku dan internet.

    I. Metode Pengelolahan dan Analisa Data

    1. Metode Pengolahan data

    Setelah data diperoleh, maka dilakukan pengolahan data dengan

    menggunakan pengolahan data menurut Budiarto (2003), yaitu :

    a.

    Edit (Editing)

    Yaitu melakukan pengecekan kembali terhadap hasil pengisian kuesioner

    yang telah dikumpulkan yang meliputi : kelengkapan identitas dan kelengkapan

    jawaban yang diberikan responden. Apakah semua pertanyaan pada kuesioner

    telah diisi dan melihat apakah ada kekeliruan yang mungkin dapat menganggu

    pengolahan data selanjutnya. Sehingga kuesioner penelitian yang telah diisi

    tersebut memenuhi syarat untuk menjadi kuesioner penelitian.

    b. Kode (Coding)

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    40/54

    Untuk memudahkan peneliti dalam pengolahan data dari hasil penelitian,

    peneliti melakukan pengkodean terhadap masing-masing jawaban responden,

    yaitu memberikan kode berupa nomor pada setiap jawaban yang telah diisi oleh

    responden.

    c. Memasukan data (Transfering)

    Yaitu data yang telah diberikan kode di susun secara berurutan mulai dari

    responden pertama hingga responden terakhir untuk kemudian dimasukkan

    kedalam tabel sesuaidengan sub variabel yang diteliti.

    d. Tabel (Tabulating)

    Pengelompokkan jawaban responden berdasarkan kategori yang telah

    ditetapkan untuk tiap tiap sub variabel yang diukur untuk kemudian analisa

    dimasukkan kedalam tabel distribusi frekuensi.

    2. Analisa Data

    Menurut Budiarto (2003), analisa data untuk melihat data distribusi

    frekuensi dari variabel dan variabel terikat, sehingga dapat diketahui dari masing

    masing variabel dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

    Keterangan :

    P=

    x 100 %

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    41/54

    P : Jumlah persentase yang ingin dicapai

    f : Jumlah frekuensi karakteristik responden

    n : Jumlah sampel

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian

    1. Karakteristik Responden

    Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 14 s/d 18 Juli

    2014 di desa Beuringen Geudong Kabupaten Aceh Utara terhadap 40 ibu yang

    memiliki balita maka diperoleh hasil sebagai berikut :

    Tabel 4.1DISTRIBUSI FREKUENSI KARAKTERISTIK GAMBARAN PERSEPSI IBU

    TENTANG PROMOSI KESEHATAN BALITA DI DESA BEURINGEN

    GEUDONG KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 2014

    Karakteristik Frekuensi (F) Presentase (%)

    Umur

    20-35 tahun

    >35 tahun

    17

    23

    42,5

    57,5

    Jumlah 40 100Pendidikan

    SMA

    DII

    DIIISI

    14

    5

    174

    35

    12,5

    42,510

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    42/54

    Jumlah 40 100

    Penyuluhan

    Pernah

    Tidak pernah

    40

    -

    100

    -

    Jumlah 40 100

    Berdasarkan table 4.1 diatas menunjukan bahwa karakteristik responden

    berdasarkan umur mayoritas ibu berumur 35 tahun keatas yaitu 23 responden atau

    57,5%, sedangkan karakteristik responden berdasarkan pendidikan, mayoritas ibu

    berpendidikan DIII yaitu 17 responden (42,5%) dan karakteristik responden

    berdasarkan pernah mendapatkan penyuluhan, seluruh ibu pernah mendapatkan

    penyuluhan yaitu 40 responden (100%).

    2. Persepsi Ibu Tentang Promosi Kesehatan Pada Balita

    Tabel 4.2

    DISTRIBUSI FREKUENSI GAMBARAN PERSEPSI IBU TENTANGPROMOSI KESEHATAN PADA BALITA DI DESA BEURINGEN

    GEUDONG KABUPATEN ACEH UTARA

    TAHUN 2014

    No Kategori Frekuensi (F) Presentase (%)

    1 Positif 24 60

    2 Negatif 16 40

    Jumlah 40 100

    Dari tabel 4.2 diatas dapat dilihat hasil penelitian mengenai gambaran persepsi

    ibu tentang promosi kesehatan pada balita di desa Beuringen Geudong Kabupaten

    Aceh Utara Tahun 2014 maka diperoleh sebagian besar persepsi ibu berada pada

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    43/54

    kategori positif 24 responden (60%), hasil tersebut diperoleh berdasarkan dimensi

    sebagai berikut:

    3. Persepsi ibu ditinjau dari Penginderaan

    Tabel 4.3

    DISTRIBUSI FREKUENSI GAMBARAN PERSEPSI IBU DITINJAU DARI

    PENGINDERAAN TENTANG PROMOSI KESEHATAN PADA

    BALITA DI DESA BEURINGEN GEUDONG

    KABUPATEN ACEH UTARA

    TAHUN 2014

    No Kategori Frekuensi Presentase

    1 Positif 17 42,5

    2 Negatif 23 57,5

    Jumlah 40 100

    Dari tabel 4.3 di atas dapat dilihat hasil penelitian mengenai gambaran persepsi

    ibu ditinjau dari penginderaaan tentang promosi kesehatan di desa Beuringen

    Geudong Kabupaten Aceh Utara Tahun 2014 maka diperoleh sebagian besar persepsi

    ibu berada pada kategori negatif 23 responden (57,5%).

    4. Persepsi ibu ditinjau dari perhatian (atensi)

    Tabel 4.4

    DISTRIBUSI FREKUENSI GAMBARAN PERSEPSI IBU DITINJAU DARI

    PERHATIAN TENTANG PROMOSI KESEHATAN PADA

    BALITA DI DESA BEURINGEN GEUDONG

    KABUPATEN ACEH UTARA

    TAHUN 2014

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    44/54

    No Kategori Frekuensi Presentase

    1 Positif 23 52,52 Negatif 17 42,5

    Jumlah 40 100

    Dari tabel 4.4 diatas dapat dilihat hasil penelitian mengenai gambaran persepsi

    ibu ditinjau dari perhatian tentang promosi kesehatan di desa Beuringen Geudong

    Kabupaten Aceh Utara Tahun 2014 maka diperoleh sebagian besar persepsi ibu

    berada pada kategori positif 23 responden (57,5).

    5. Persepsi ibu ditinjau dari penilaian

    Tabel 4.5

    DISTRIBUSI FREKUENSI GAMBARAN PERSEPSI IBU DITINJAU DARI

    PENILAIAN TENTANG PROMOSI KESEHATAN PADA

    BALITA DI DESA BEURINGEN GEUDONG

    KABUPATEN ACEH UTARA

    TAHUN 2014

    No Kategori Frekuensi Presentase

    1 Positif 19 47,52 Negatif 21 52,5

    Jumlah 40 100

    Dari tabel 4.5 diatas dapat dilihat hasil penelitian mengenai gambaran persepsi

    ibu ditinjau dari penilaian tentang promosi kesehatan di desa Beuringen Geudong

    Kabupaten Aceh Utara Tahun 2014 maka diperoleh sebagian besar persepsi ibu

    berada pada kategori negatif 21 responden (52,5).

    B. Pembahasan

    Penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 14 s/d 18 Juli 2014 di desa

    Beuringen Geudong Kabupaten Aceh Utara untuk melihat gambaran persepsi ibu

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    45/54

    tentang promosi kesehatan pada balita, maka diperoleh hasil persepsi dengan

    kategori positif dengan rincian sebagai berikut :

    1. Persepsi ibu ditinjau dari penginderaan

    Hasil penelitian tentang persepsi ibu ditinjau dari penginderaan berada pada

    kategori negatif yaitu 23 responden (57,5%). Hal ini dakarenakan respon atau

    daya tangkap ibu terhadap penyuluhan yang diberikan oleh tenaga kesehatan

    kurang maksimal sehingga mempengaruhi penerimaan informasi yang diperoleh

    dari penyuluhan.

    2. Persepsi ibu ditinjau dari perhatian

    Hasil penelitian tentang persepsi ibu ditinjau dari perhatian berada pada kategori

    positif yaitu 23 responden (57,5%). Hal ini dikarenakan informasi yang

    disampaikan oleh tenaga kesehatan menarik dan metode yang disampaikan tidak

    membosankan sehingga perhatian ibu terpusat pada objek atau informasi yang

    disampaikan tenaga kesehatan.

    3. Persepsi ibu ditinjau dari penilaian

    Hasil penelitian tentang persepsi ibu ditinjau dari penilaian berada pada kategori

    kategori negatif 21 responden (52,5%). Hal ini disebabkan oleh penafsiran

    informasi yang diterima oleh masing-masing ibu berbeda, hal ini dipengaruhi

    oleh daya tangkap dan perhatian ibu terhadap materi yang disampaikan oleh

    tenaga kesehatan.

    Sebagian besar dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapat bahwa ibu

    memiliki persepsi yang negatif mengenai promosi kesehatan pada balita. Hal ini

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    46/54

    dikarenakan ibu memiliki tingkat pendidikan yang baik beranggapan bahwa ibu

    mampu secara mandiri dalam meningkatkan derajat kesehatan balitanya karena ibu

    berpendapat bahwasannya apa yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan dalam

    sebuah promosi kesehatan baik bidan, perawat atau dinas kesehatan di desa

    Beuringen Geudong Kabupaten Aceh Utara adalah hal yang biasa saja.

    Masih banyak ibu yang kurang memahami cara merawat dan menjaga

    kesehatan balita. Berbagai persepsi ibu mengenai promosi kesehatan balita, ada yang

    berpendapat bahwa promosi kesehatan balita tidak berperan penting dalam

    meningkatkan kesehatan balita. Terbukti dengan didapatkan data bahwa ibu masih

    beranggapan bahwa promosi kesehatan balita tidak mencakup semua lapisan

    masyarakat. Pola pikir ibu yang seperti ini dapat memperhambat tumbuh kembang

    balita (Idris, 2014).

    Promosi Kesehatan (Health Promotion) merupakan ilmu dan seni membantu

    masyarakat menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimal

    didefenisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual, dan

    intelektual. Agar promosi kesehatan dapat berjalan secara sistematis, terarah dan

    terencana sesuai konsep promosi kesehatan bahwa individu dan masyarakat bukan

    hanya objek/sasaran yang pasif menunggu tetapi juga sebagai pelaku maka perlu

    pengelolaan program promosi kesehatan mulai dari pengkajian, perencanaan,

    penggerakan, pelaksana, pemantauan dan penilaian (Bowden, 2011).

    Diharapkan kepada seluruh ibu untuk menerapkan apa yang telah didapat

    dari penyuluhan/promosi kesehatan terutama kesehatan pada balita karena balita

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    47/54

    suatu masa yang masih rentan terhadap penyakit sehingga dapat meningkatkan

    derajat kesehatan keluarga dan secara tidak langsung telah berpratisipasi dalam

    menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi/balita di Indonesia. Kesehatan

    adalah kunci utama kemajuan sebuah bangsa.

    C. Keterbatasan Penelitian

    Selama melakukan penelitian, penulis mengalami banyak kendala baik dalam

    segi penulisan dan pembiayaan. Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini penulis

    kesulitan dalam memperoleh sumber buku-buku yang membahas tentang promosi

    kesehatan pada balita. Sedangkan, proses penelitian penulis mengalami kesulitan

    dalam penyebaran kuesioner karena jarak tempuh dari tempat tinggal penulis dan

    biaya yang harus penulis keluarkan.

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    48/54

    BAB V

    PENUTUP

    A.Kesimpulan

    Setelah dilakukan penelitian mengenai Gambaran Persepsi Ibu tentang

    Promosi Kesehatan pada Balita di Desa Beuringen Kabupaten Aceh Utara Tahun

    2014 sebsanyak 40 responden ibu yang memiliki balita, maka dapat disimpulkan

    sebagai berikut :

    1.

    Persepsi ibu tentang promosi kesehatan pada balita ditinjau dari penginderaan,

    mayoritas persepsi ibu berada pada kategori negatif yaitu 23 responden (57,5%).

    2. Persepsi ibu tentang promosi kesehatan pada balita ditinjau dari perhatian,

    mayoritas persepsi ibu berada pada kategori positif yaitu 23 responden (57,5%).

    3. Persepsi ibu tentang promosi kesehatan pada balita ditinjau dari penilaian,

    mayoritas persepsi ibu berada pada kategori negatif 21 responden (52,5%).

    B.Saran

    1. Bagi Responden

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    49/54

    Diharapkan ibu dapat meningkat pengetahuan tentang penanganan

    kesehatan balita melalui berbagai penyuluhan kesehatan balita yang disampaikan

    oleh tenaga kesehatan.

    2. Bagi Tempat Penelitian

    Dapat diajdikan salah satu sumber informasi dan referensi bagi tenaga

    kesehatan dan ibu-ibu yang memiliki balita dalam meningkatkan pelayanan

    kesehatan bagi balitanya.

    3. Bagi Pihak Institusi Pendidikan

    Dapat digunakan sebagai acuan untuk menambah sumber informasi yang

    dapat dijadikan referensi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian

    lebih lanjut bagi yang membutuhkan.

    4. Bagi Peneliti

    Menambah pengetahuan dan dapat dijadikan sumber referensi dalam

    melaksanakan penyuluhan kesehatan terhadap persepsi ibu tentang promosi

    kesehatan pada balita.

    .

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    50/54

    DAFTAR PUSTAKA

    Adnyana (2012). Media Sebagai Alat Bantu. From: http://www./2012/10/12/ media-sebagai-alat-bantu, (diakses, 11 April 2014).

    Arikunto, S (2010).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: RinekaCipta.

    Aziz, H (2007). Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisa Data. Jakarta:

    Penerbit Salemba Medika.

    Budiarto (2003). Metodelogi Penelitian Dan Analisis Data. Jakarta: Penerbit SalembaMedika.

    Depkes, RI (2009).Promosi Kesehatan Ibu, Bayi Dan Balita. Jakarta.

    Hamalik, dkk (2008). Klasifikasi Media Promosi Kesehatan.

    From:http://www./2012/10/12/ klasifikasi-media-promosi-kesehatan, (diakses,

    10 April 2014)

    Ilirdha (2012).Media Promosi Kesehatan. From:

    http://ilirdha.wordpress.com/2012/10/12/media-promosi-kesehatan, (diakses 10

    April).

    Idris (2014). Tumbuh Kembang Bayi dan Balita di Indonesia. From:

    http://idris.wordpress.com/2014/11/12/tumbuh-kembang-bayi-dan-balita-di-

    indonesia,(diakses, 10 April 2014).

    Kusmiyati, Y ( 2010).Metodelogi Penelitian. Fitramaya. Yogyakarta.

    http://ilirdha.wordpress.com/2012/10/12/media-promosi-kesehatanhttp://idris.wordpress.com/2014/11/12/tumbuh-kembang-bayi-dan-balita-di-indonesiahttp://idris.wordpress.com/2014/11/12/tumbuh-kembang-bayi-dan-balita-di-indonesiahttp://idris.wordpress.com/2014/11/12/tumbuh-kembang-bayi-dan-balita-di-indonesiahttp://idris.wordpress.com/2014/11/12/tumbuh-kembang-bayi-dan-balita-di-indonesiahttp://ilirdha.wordpress.com/2012/10/12/media-promosi-kesehatan
  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    51/54

    Mahfoedz, I (2009) MetodelogiPenelitian Bidang Kesehatan, Perawatan, Kebidanan,

    Kedokteran. Yogyakarta : Fitramaya.

    Mubarak (2011).Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan.Jakarta: Penerbit Salemba

    Medika.

    Notoadmodjo, S (2007).Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

    Nursalam (2003).Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Perawat. Jakarta:

    Salemba Medika.

    Pieter. H.Z Lubis. N.L (2010). Pengantar Psikologi dalam keperawatan. Jakarta :

    Kencana

    Ross, S, Raymond (2005). Pengertian Komunikasi. From: http//www.pengerttian-

    komunikasi.com/, (diakses, 10 April 2014).

    Rogers (2013). Pengertian Komunikasi Dan Manfaat Komunikasi.From:

    http//www.Komunikasi Dalam Promosi Kesehatan.com/, (diakses, 10 April

    2014).

    Semiun. (2006).Kesehatan Mental 2. Yogyakarta: Kanisius.

    Suhardjo (2003).Perilaku dan Media Organisasi.Jakarta: PT Indeks Garmedia

    Subagyo, S (2011).Jaminan Persalinan, Angka Kematian Ibu dan KB. From:

    http://www.kbr68h.jaminan-persalinan.com/ , (diakses 10 April 2014).

    Sunaryo. (2006).Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta EGC.

    Walgito. (2007).Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Yogyakarta

    http://www.kbr68h.jaminan-persalinan.com/http://www.kbr68h.jaminan-persalinan.com/
  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    52/54

    LEMBARAN KUESIONER

    PERSEPSI IBU TENTANG PROMOSI KESEHATAN PADA BALITA

    DI DESA BEURINGEN GEUDONG

    KABUPATEN ACEH UTARA

    TAHUN 2014

    I. Data Responden

    Nama :

    Umur :

    Pendidikan :

    Pernah mendapatkan penyuluhan : Pernah

    Tidak pernah

    II. Petunjuk pengisian

    a.

    Bacalah dengan baik dan teliti setiap pertanyaan

    b. Berilah tanda check list () pada kolom alternatif jawaban

    PERNYATAAN

    ALTERNATIF

    S RR TS

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    53/54

    No Penginderaan

    1 Promosi kesehatan balita sebuah alat bantu dalam

    meningkatkan derajat kesehatan2 Gambar, liflet dan spanduk adalah alat bantu yang

    digunakan dalam promosi kesehatan balita

    3 Pelaksanaan posyandu salah satu bentuk promosi

    kesehatan balita

    4 Promosi kesehatan balita sebuah informasi penting

    untuk kesehatan

    5 Penggunaan panca indra yang baik memudahkan

    penyampaian pesan dalam sebuah promosi kesehatan

    balita

    B Perhatian

    6 Promosi kesehatan adalah kombinasi pendidikan dan

    kesehatan

    7 Promosi kesehatan balita bertujuan untuk memelihara

    dan meningkatkan kesehatan balita

    8 Promosi kesehatan mendorong ibu agar mampu

    mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat

    9 Promosi kesehatan balita memperlambat tumbuh

    kembang balita

    10 Upaya promosi meliputi ASI, gizi dan nutrisi,pertumbuhan dan perkembangan, interaksi serta

    imunisasi merupakan tujuan promosi kesehatan balita

    C Penilaian

    11 Promosi kesehatan balita tidak bermanfaat bagi

    pertumbuhan dan perkembangan balita

    12 Promosi kesehatan balita mempersulit ibu dalam

    merawat balita

    13 Menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman

    membantu tumbuh kembang balita14 Mendorong ibu untuk menggunakan sarana pelayanan

    kesehatan balita secara tepat adalah tujuan promosi

    kesehatan balita

    15 Meningkatkan pengetahuan ibu tentang merawat balita

    tidak diperlukan promosi kesehatan balita

  • 8/10/2019 Persepsi Nita

    54/54