perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · perpustakaan.uns.ac.id ... pendidikan program studi...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN MELALUI MEDIA KARTU DOMINO PECAHAN
SISWA KELAS V SD NEGERI I SANAN KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI
TAHUN PELAJARAN 2009/2010
SKRIPSI
Oleh RULLI HARI UTOMO
NIM. X7108741
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN MELALUI MEDIA KARTU DOMINO PECAHAN
SISWA KELAS V SD NEGERI I SANAN KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI
TAHUN PELAJARAN 2009/2010
Oleh RULLI HARI UTOMO
NIM. X7108741
Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul :
Peningkatan Kemampuan Menghitung Pecahan Melalui Media Kartu
Domino PecahanSiswa Kelas V SD Negeri I Sanan Kecamatan Girimarto
Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 2009 / 2010
Oleh :
Nama : Rulli Hari Utomo
NIM : X7108741
Program Studi : S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I
Drs. Sarmino, M.Pd
NIP. 19460507 197903 1 002
Pembimbing II
Dr. H. Suwarto WA, M.Pd.
NIP. 19520907 197903 1 006
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul :
Peningkatan Kemampuan Menghitung Pecahan Melalui Media Kartu
Domino Pecahan Siswa Kelas V SD Negeri I Sanan Kecamatan Girimarto
Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 2009 / 2010 Oleh :
Nama : Rulli Hari Utomo
NIM : X7108741
Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk
memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Hari :
Tanggal :
Tim Penguji Skripsi :
Nama Terang Tanda Tangan
Ketua : Drs. Hadi Mulyono, M.Pd. ...............................................
Sekretaris : Drs. Hasan Mahfud, M.Pd. ...............................................
Anggota I : Drs. Sarmino, M.Pd. ...............................................
Anggota II : Dr. H. Suwarto WA, M.Pd. ...............................................
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan,
Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.
NIP 19600727198702 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRACT
Rulli Hari Utomo, NIM X710741. The Improvement of Fraction Calculating Competency Using Fraction Domino Card Media in the V Graders of Public Elementary School I Sanan of Girimarto Subdistrict of Wonogiri Regency in the School Year of 2009/2010. Thesis. Surakarta. Teacher Training and Education Faculty. Surakarta Sebelas Maret University, June 2011.
The objective of research is to improve the fraction calculating competency of the V graders of SD Negeri I Sanan.
This study belongs to a classroom action research consisting of two cycles, each of which consists of four stages: planning, acting, observing and reflecting. The subject of research was the V graders of SD Negeri I Sanan. Techniques of collecting data used were (1) test for obtaining the data on the student calculation competency based on their learning progress consistent with the predefined competency, (2) observation conducted to optimize the author’s competency from various aspects, and (3) documentation used to obtain the data on situation of the subject studied. Technique of analyzing data used was an interactive model analysis consisting of three analysis components: data reduction, data display and conclusion drawing or verification.
The fraction domino card can improve the the fraction calculating competency viewed from the result of research including (1) there is an increase in the mean value the students obtain in prior condition of 67.50; in the end of first cycle of 72.00; and in the end of second cycle of 77.33, (2) there is an increase in the percentage student learning passing: before action 50%; first cycle 70%; and second cycle 90%.
Considering the result of research, it can be concluded that the use of fraction domino card media in fraction calculating material can improve the fraction calculating competency of V graders of SD Negeri I Sanan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK
Rulli Hari Utomo, NIM X7108741. Peningkatan Kemampuan Menghitung Pecahan Melalui Media Kartu Domino Pecahan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri I Sanan Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 2009 / 2010. Skripsi, Surakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas sebelas Maret Surakarta, Juni 2011. Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah; Untuk Meningkatkan kemampuan menghitung pecahan siswa kelas V SD Negeri I Sanan.
Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas terdiri dari dua siklus, tiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri I Sanan. Teknik pengumpulan data menggunakan (1) tes untuk memperoleh data kemampuan menghitung siswa berdasarkan tahapan kemajuan belajarnya yang sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan, (2) observasi dilalukan untuk memngoptimalkan kemampuan peneliti dari berbagai segi, dan(3) dokumentasi. Dipergunakan untuk mendapatkan data situasi dari subjek yang diteliti. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis model interaktif yang terdiri dari tiga komponen analisis yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan atau verifikasi.
Media kartu domino pecahan dapat meningkatkan kemampuan menghitung pecahan terlihat dari hasil penelitian ini adalah (1) Adanya peningkatan nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada kondisi awal 67,50; akhir siklus pertama 72,00; dan akhir siklus kedua 77,33, (2) Adanya peningkatan prosentase ketuntasan belajar siswa yaitu sebelum tindakan 50%; siklus pertama 70%; dan siklus kedua 90%.
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa melalui penggunaan media kartu domino pecahan materi menghitung pecahan maka kemampuan menghitung pecahan siswa kelas V SD Negeri I Sanan meningkat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
MOTTO
“Jenius adalah 1 % inspirasi dan 99 % keringat. Tidak ada yang dapat
menggantikan kerja keras. Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika
kesempatan bertemu dengan kesiapan”
(Kartika)
“Agar dapat membahagiakan seseorang, isilah tangannya dengan kerja, hatinya
dengan kasih sayang, pikirannya dengan tujuan, ingatannya dengan ilmu yang
bermanfaat, masa depannya dengan harapan, dan perutnya dengan makanan”
(Frederick E. Crane)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
PERSEMBAHAN
Karya ini dipersembahkan kepada :
1. Ibu dan Ayah yang selalu senantisa
menyelimuti dengan kasih dan
sayangnya.
2. Almamaterku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
Rahmat dan hidayah-Nya skripsi ini akhirnya dapat diselesaikan.
Skripsi yang berjudul Peningkatan Kemampuan Menghitung Pecahan Melalui
Media Kartu Domino PecahanSiswa Kelas V SD Negeri I Sanan Kecamatan
Girimarto Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 2009 / 2010. Skripsi,
Surakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret
Surakarta, Juni 2010 Ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari bahwa penelitian tindakan kelas ini tidakakan berhasil
tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak yang telah berpartisipasi dalam
penyusunan skripsi ini. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis
menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada
semua pihak, khususnya kepada:
1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. R. Indianto, M. Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Drs. Hadi Mulyono, M.Pd, selaku Ketua Program Studi PGSD Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Drs. Sarmino, M. Pd, selaku pembimbing I yang mengarahkan dan
membimbing dengan sabar hingga selesainya skripsi ini.
5. Dr. H. Suwarto WA, M. Pd.,selaku Pembimbing II yang membimbing hingga
selesainya skripsi ini.
6. Jumadi, S. Pd., selaku Kepala SD Negeri I Sanan yang telah mengijinkan
penulis mengadakan penelitian di SD tersebut.
7. Bapak/ Ibu Guru SD Negeri I Sanan yang banyak memberikan bantuan dan
dorongan.
8. Semua pihak yang telah memberi bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan
karena keterbatasan pengetahuan yang ada. Oleh karena itu saran dan kritik yang
bersifat membangun sangat penulis harapkan. Harapan penulis semoga skripsi ini
dapat memberi manfaat kepada penulis khususnya dan para pembaca umumnya.
Surakarta, Juli 2010
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR ISI
JUDUL ........................................................................................................ i
PENGAJUAN SKRIPSI............................................................................... ... ii
PERSETUJUAN .......................................................................................... iii
PENGESAHAN ........................................................................................... iv
ABSTRAK .................................................................................................. v
MOTTO........................................................................................................ vii
PERSEMBAHAN ........................................................................................ viii
KATA PENGANTAR ................................................................................ ix
DAFTAR ISI ............................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................. 3
C. Pembatasan Masalah ................................................................ 3
D. Perumusan Masalah .................................................................. 3
E. Tujuan Penelitian...................................................................... 4
F. Manfaat Penelitian .................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 5
1. Hakikat Kemampuan Menghitung Pecahan ........................... 5
2. Hakikat Media Kartu Domino Pecahan ................................. 7
B. Penelitian yang Relevan ............................................................ 23
C. Kerangka Pemikiran ................................................................. 23
D. Hipotesis Tindakan ................................................................... 25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 26
B. Subjek dan Objek Penelitian ..................................................... 26
C. Bentuk dan Strategi Penelitian .................................................. 27
D. Sumber Data ............................................................................. 27
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 28
F. Validitas Data ........................................................................... 30
G. Teknik Analisis Data ................................................................ 31
H. Indikator Kinerja ...................................................................... 31
I. Prosedur Penelitian ................................................................... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian......................................................................... 40
1. Diskripsi Profil Tempat Penelitian ........................................ 40
2. Kondisi Awal ........................................................................ 40
3. Tindakan Siklus I .................................................................. 43
4. Tindakan Siklus II ................................................................. 59
B. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 75
1. Perkembangan Nilai Siswa ................................................... 75
2. Perkembangan Hasil Observasi Siswa .................................. 77
3. Perkembangan Hasil Observasi Guru ................................... 78
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan .................................................................................. 79
B. Implikasi .................................................................................. 79
C. Saran ........................................................................................ 81
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 82
LAMPIRAN ................................................................................................. 84
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Indikator Kinerja Siklus I ........................................................... 32
Tabel 2 : Indikator Kinerja Siklus II .......................................................... 32
Tabel 3 : Data Nilai Siswa Pra Tindakan .................................................... 41
Tabel 4 : Frekuensi Nilai Siswa Pra Tindakan ............................................ 42
Tabel 5 : Data Nilai Siswa Siklus I ........................................................... 53
Tabel 6 : Frekuensi Nilai Siklus I ............................................................... 54
Tabel 7 : Observasi Keaktifan Siswa Siklus I ............................................ 55
Tabel 8 : Observasi Guru Siklus I ............................................................. 57
Tabel 9 : Data Nilai Siswa Siklus II ........................................................... 70
Tabel 10 : Frekuensi Nilai Siswa Siklus II ................................................... 70
Tabel 11 : Observasi Aktifitas Siswa siklus I .............................................. 72
Tabel 12 : Observasi Guru Siklus II ............................................................. 73
Tabel 13 : Perkembangan Nilai Siswa ......................................................... 75
Tabel 14 : Perkembangan Keaktifan Siswa ................................................. 77
Tabel 15 : Perkembangan Observasi Aktivitas Guru ................................... 78
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Media Kartu Domino Pecahan ................................................ 15
Gambar 2 : Media Kartu Domino Pecahan ................................................ 15
Gambar 3 : Media Kartu Domino Pecahan ................................................ 16
Gambar 4 : Media Kartu Domino Pecahan ................................................ 16
Gambar 5 : Media Kartu Domino Pecahan ................................................ 16
Gambar 6 : Media Kartu Domino Pecahan ................................................ 17
Gambar 7 : Media Kartu Domino Pecahan ................................................ 17
Gambar 8 : Media Kartu Domino Pecahan ................................................ 18
Gambar 9 : Media Kartu Domino Pecahan ................................................ 19
Gambar 10 : Media Kartu Domino Pecahan ................................................ 19
Gambar 11 : Media Kartu Domino Pecahan ................................................ 20
Gambar 12 : Kerangka Pemikiran ............................................................... 24
Gambar 13 : Siklus PTK ............................................................................. 27
Gambar 14 : Prosedur Penelitian Tindakan Kelas........................................ 33
Gambar 15 : Grafik Nilai Pra Tindakan ...................................................... 42
Gambar 16 : Media Kartu Domino Pecahan ................................................ 46
Gambar 17 : Media Kartu Domino Pecahan ................................................ 49
Gambar 18 : Media Kartu Domino Pecahan ................................................ 52
Gambar 19 : Grafik Nilai Siklus II .............................................................. 54
Gambar 20 : Grafik Observasi Aktifitas Siswa Siklus I .............................. 55
Gambar 21 : Grafik Observasi Guru Siklus I .............................................. 57
Gambar 22 : Kartu Domino Pecahan .......................................................... 63
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
Gambar 23 : Grafik Nilai Siklus II ............................................................. 71
Gambar 24 : Garfik Observasi Aktifitas Siswa Siklus II ............................. 72
Gambar 25 : Grafik Nilai Observasi Guru Siklus II .................................... 74
Gambar 26 : Perkembangan Nilai Siswa .................................................... 75
Gambar 27 : Grafik Perkembangan Keaktifan Siswa .................................. 77
Gambar 28 : Grafik Perkembangan Observasi Aktivitas Guru .................... 78
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : RPP Siklus I Pertemuan 1..................................................... 84
Lampiran 2 : RPP Siklus I Pertemuan 2..................................................... 80
Lampiran 3 : RPP Siklus I Pertemuan 3..................................................... 95
Lampiran 4 : RPP Siklus II Pertemuan 1 ................................................... 101
Lampiran 5 : RPP Siklus II Pertemuan 2 ................................................... 107
Lampiran 6 : RPP Siklus II Pertemuan 3 ................................................... 112
Lampiran 7 : Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan 1 ............................ 118
Lampiran 8 : Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan 2 ............................ 119
Lampiran 9 : Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan 3 ............................ 120
Lampiran 10 : Lembar Kerja Siswa Siklus II Pertemuan 1........................... 121
Lampiran 11 : Lembar Kerja Siswa Siklus II Pertemuan 2........................... 122
Lampiran 12 : Lembar Kerja Siswa Siklus II Pertemuan 3........................... 123
Lampiran 13 : Evaluasi Siklus I Pertemuan 1 .............................................. 124
Lampiran 14 : Evaluasi Siklus I Pertemuan 2 .............................................. 126
Lampiran 15 : Evaluasi Siklus I Pertemuan 3 .............................................. 129
Lampiran 16 : Evaluasi Siklus II Pertemuan 1 ............................................. 132
Lampiran 17 : Evaluasi Siklus II Pertemuan 2 ............................................. 134
Lampiran 18 : Evaluasi Siklus II Pertemuan 3 ............................................. 137
Lampiran 19 : Kisi - kisi Siklus I Pertemuan 1 ............................................ 140
Lampiran 20 : Kisi - kisi Siklus I Pertemuan 2 ............................................ 141
Lampiran 21 : Kisi - kisi Siklus I Pertemuan 3 ............................................ 142
Lampiran 22 : Kisi - kisi Siklus II Pertemuan 1 ........................................... 143
Lampiran 23 : Kisi - kisi Siklus II Pertemuan 2 ........................................... 144
Lampiran 24 : Kisi - kisi Siklus II Pertemuan 3 ........................................... 145
Lampiran 25 : Daftar Nilai Pra Tindakan .................................................... 146
Lampiran 26 : Daftar Nilai Siklus I Pertemuan 1 ......................................... 147
Lampiran 27 : Daftar Nilai Siklus I Pertemuan 2 ......................................... 148
Lampiran 28 : Daftar Nilai Siklus I Pertemuan 3 ......................................... 149
Lampiran 29 : Daftar Nilai Siklus I ............................................................. 150
Lampiran 30 : Daftar Nilai Siklus II Pertemuan 1 ........................................ 151
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
Lampiran 31 : Daftar Nilai Siklus II Pertemuan 2 ........................................ 152
Lampiran 32 : Daftar Nilai Siklus II Pertemuan 3 ........................................ 153
Lampiran 33 : Daftar Nilai Siklus II ............................................................ 154
Lampiran 34 : Daftar Nilai (pra, Siklus I, Siklus II) .................................... 155
Lampiran 35 : Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan 1. ........................ 156
Lampiran 36 : Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan 2. ........................ 158
Lampiran 37 : Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan 3. ........................ 160
Lampiran 38 : Tabel Hasil Observasi Siswa Siklus I. .................................. 162
Lampiran 39 : Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan 1........................ 163
Lampiran 40 : Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan 2........................ 165
Lampiran 41 : Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan 3........................ 167
Lampiran 42 : Tabel Hasil Observasi Siswa Siklus II. ................................. 169
Lampiran 43 : Observasi Terhadap Guru Siklus I Pertemuan 1 ................... 170
Lampiran 44 : Observasi Terhadap Guru Siklus I Pertemuan 2 ................... 172
Lampiran 45 : Observasi Terhadap Guru Siklus I Pertemuan 3 ................... 174
Lampiran 46 : Observasi Terhadap Guru Siklus II Pertemuan 1 ................. 176
Lampiran 47 : Observasi Terhadap Guru Siklus II Pertemuan 2 ................. 178
Lampiran 48 : Observasi Terhadap Guru Siklus II Pertemuan 3 ................. 180
Lampiran 49 : Jadwal Kegiatan .................................................................. 182
Lampiran 50 : Foto Kegiatan ...................................................................... 183
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran matematika di Sekolah Dasar merupakan salah satu kajian
yang selalu menarik untuk dikemukakan. Menurut Piaget dalam S. Nasution
(1984: 7) anak umur 5 sampai 6 tahun berada dalam fase pra-operasional,
sedangkan pada umur 7 sampai 12 tahun berada dalam fase operasi konkrit.
Sedangkan Matematika adalah ilmu deduktif, aksiomatik, formal, hierarkis
abstrak, bahasa simbol padat arti. Oleh karena itu diperlukan kemampuan khusus
dari seorang guru untuk menjembatani antara dunia anak yang belum berfikir
deduktif untuk dapat mengerti dunia Matematika yang bersifat deduktif.
Banyak orang memandang bahwa Matematika adalah pelajaran yang
paling sukar. Meskipun demikian, setiap orang harus mempelajarinya karena
merupakan sarana untuk memecahkan masalah sehari-hari. Matematika
merupakan salah satu mata pelajaran yang memegang peranan penting dan wajib
diberikan setiap siswa baik di tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah
Pertama, maupun di tingkat Sekolah Menengah Atas.
Di dalam pelajaran Matematika terdapat berbagai materi yang harus
diberikan pada siswa. Dari sekian banyak materi yang diberikan, ada salah satu
materi yang dianggap siswa sangat sulit yaitu mengenai operasi hitung pecahan.
Didalam menghitung pecahan, siswa pada SD Negeri I Sanan Kecamatan
Girimarto Kabupaten Wonogiri mengalami banyak kesulitan. Hal ini terlihat dari
hasil ulangan harian yaitu 50 % siswa mendapat nilai diatas 63 dan 50 % siswa
belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), adapun KKM yang
ditetapkan yaitu 63 (lampiran 25 halaman 142). Kurangnya kemampuan
menghitung demikian tentu saja banyak penyebabnya, antara lain karena siswa
kurang tertarik pada mata pelajaran Matematika terutama mengenai operasi hitung
pecahan sebab materinya sangat sulit. Mungkin juga karena kurangnya
penggunaan media dalam menyampaikan materi operasi hitung pecahan oleh
guru. 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
2
Kemampuan menghitung pecahan yang rendah membuat kita prihatin,
mengingat begitu pentingnya peranan menghitung pecahan dalam kehidupan
siswa. Berdasarkan kenyataan itulah maka kemampuan siswa dalam
menyelesaikan pacahan harus ditingkatkan. Untuk meningkatkan kemampuan
siswa dalam menghitung pecahan perlu memperhatikan proses pembelajaran.
Didalam proses pembelajaran ada faktor yang mempengaruhi proses dan hasil
pembelajaran. Faktor yang mempengaruhi tersebut yaitu penggunaan media
pembelajaran. Dengan menggunakan media pembelajaran maka materi yang
disampaikan akan lebih mudah dipahami oleh siswa. Dengan penggunaan media
tersebut akan berpengaruh pada kemampuan siswa menghitung pecahan.
Media merupakan salah satu sarana belajar yang membantu siswa untuk
memahami suatu materi yang disampaikan. Penggunaan media tersebut sangat
bermanfaat terhadap proses kegiatan belajar yaitu mempermudah kemampuan
siswa untuk memahami suatu materi. Pemanfaatan media kartu domino pecahan
dalam menyampaikan materi merupakan salah satu cara untuk perbaikan dalam
sistem pembelajaran termasuk penyajian materi. Tujuan digunakan media kartu
domino pecahan adalah memudahkan siswa dalam menangkap dan memahami
materi khususnya menghitung pecahan. Berdasarkan hal tersebut kartu domino
pecahan sebagai media yang sangat penting dalam menunjang kelancaran
pelaksanaan pembelajaran dalam peningkatan kemampuan menghitung pecahan
siswa.
Berdasarkan paparan diatas, maka peneliti melakukan perbaikan melalui
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) khususnya kemampuan menghitung pecahan,
dengan mengupayakan peningkatan kemampuan siswa melalui penggunaan media
kartu domino pecahan dengan judul “PENINGKATAN KEMAMPUAN
MENGHITUNG PECAHAN MELALUI MEDIA KARTU DOMINO PECAHAN
SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI I SANAN KECAMATAN
GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2009/2010”.
B. Identifikasi Masalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
3
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat teridentifikaskan masalah-
masalah sebagai berikut :
1. Adanya anggapan siswa bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit dan
menakutkan.
2. Kurangnya pengguanaan media kartu domino pecahan dalam peningkatan
kemampuan menghitung pecahan di Sekolah Dasar Negeri I Sanan
Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri.
3. Kemampuan menghitung pecahan di Sekolah Dasar Negeri I Sanan
Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri masih belum memenuhi kriteria
ketuntasan minimal.
C. Pembatasan Masalah
Agar hasil penelitian tindakan kelas ini lebih mendalam dan
permasalahan yang dikaji tidak menyimpang dari tujuan penelitian maka peneliti
membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut :
1. Peningkatkan kemampuan menghitung pecahan (operasi penjumlahan dan
pengurangan) siswa kelas V SD Negeri I Sanan Kecamatan Girimarto
Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 2009/ 2010.
2. Penggunaan media kartu domino pecahan pada materi operasi penjumlahan
dan pengurangan bilangan pecahan di kelas V SD Negeri I Sanan Kecamatan
Girimarto Kabupaten Wonogiri.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan permasalahan dalam
penelitian ini adalah: “Apakah penggunaan media kartu domino pecahan dapat
meningkatkan kemampuan menghitung pecahan siswa kelas V SD Negeri I Sanan
Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 2009/ 2010?”
E. Tujuan Penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
4
Penelitian ini bertujuan untuk Meningkatkan Kemampuan Menghitung
Pecahan Melalui Media Kartu Domino Pecahan Siswa Kelas V Sekolah Dasar
Negeri I Sanan Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran
2009/2010.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi
pengembangan pengetahuan di dunia pendidikan dan dapat memberikan
pengetahuan kepada guru tentang media pembelajaran yang inovatif serta
penerapannya yaitu kartu domino pecahan.
2. Manfaat praktis
a. Bagi siswa
1) Siswa dapat menghilangkan kesan sulitnya belajar matematika.
2) Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami konsep pecahan.
3) Siswa dapat meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan soal-
soal matematika yang berkaitan dengan pecahan. b. Bagi Guru
1) Memperluas pengalaman mengajar guru di kelas dalam rangka
merencanakan pembelajaran yang efektif, khususnya dalam
menggunakan media kartu domino pecahan.
2) Menambah kreatifitas guru untuk menerapkan pembelajaran yang
bervariasi. c. Bagi sekolah
1) Memberi masukan dalam usaha perbaikan proses pembelajaran para
guru, sehingga mutu pendidikan meningkat .
BAB II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
5
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Hakikat Kemampuan Menghitung Pecahan
a. Hakikat Kemampuan Menghitung
Poerwodarminta (2007: 742) menyatakan “Kemampuan diartikan
sebagai kesanggupan, kekuatan, kekayaan”. Menurut Kamus Lengkap Bahasa
Indonesia (Em Zul Fajri dan Ratu Aprilia Senja, 2008: 546) “Kemampuan
adalah kesanggupan, Kekuatan untuk melakukan sesuatu”.
Menurut Chaplin (1997) ability (kemampuan, kecakapan,
ketangkasan, bakat, kesanggupan) merupakan tenaga (daya kekuatan) untuk
melakukan suatu perbuatan. Kemampuan bisa merupakan bawaan sejak lahir,
atau merupakan hasil latihan maupun praktek (Robbins, 2000).
(http://diglib.petra.ac.id.com, 7 Februari 2010)
“Ability is The quality or state of being able; power to perform, whether physical, moral, intellectual, conventional, or legal; capacity; skill or competence in doing; sufficiency of strength, skill, resources, etc.;in the plural, faculty, talent” (http://www.brainyquote.com/words/ab/ability 126113.html, 22 April 2010).
Kemampuan adalah Kualitas atau keadaan mampu; kekuatan untuk
melakukan, baik fisik, moral, intelektual, konvensional, atau hukum;
kapasitas keterampilan atau kompetensi dalam melakukan; kecukupan
kekuatan, keterampilan, sumber daya, dan sebagainya; dalam bentuk jamak,
fakultas , bakat.
Robbins (2000) menyatakan bahwa kemampuan terdiri dari dua
faktor, yaitu: (1) Kemampuan intelektual (intelectual ability), yaitu
merupakan kemampuan melakukan aktivitas mental, (2) Kemampuan fisik
(physikal ability), yaitu merupakan kemampuan melakukan aktivitas
berdasarkan stamina kekuatan dan karakteristik fisik. Menurut Keith Davis
dalam Mangkunegara (2000) “secara psikologis, kemampuan (ability) terdiri
dari kemampuan potensi (Inteligent Quality) dan kemampuan reality
(knowledge skill), artinya siswa yang memiliki IQ di atas rata-rata dengan 5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
6
latihan yang cukup, akan terampil dalam mengerjakan sesuatu maka lebih
mudah mencapai prestasi yang maksimal. (http://diglib.petra.ac.id.com, 7
Februari 2010)
Nyimas Aisyah, dkk (2007: 6-5) berpendapat bahwa “Kemampuan
menghitung merupakan salah satu kemampuan yang penting dalam
kehidupan sehari-hari, dapat dikatakan bahwa dalam semua aktifitas
kehidupan semua manusia memerlukan kemampuan menghitung”.
Dari berbagi pendapat ahli tersebut diatas maka dapat disimpulkan
bahwa kemampuan menghitung merupakan suatu kesanggupan dalam
mengoperasikan bilangan bilangan yang berbentuk angka untuk
mengembangkan keterampilan berhitung sebagai alat dalam kehidupan
sehari-hari.
b. Hakikat Pecahan
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (W.S.J Poerwadarminta,
2005: 853) “Pecahan adalah bilangan kurang dari satu”.
Karso, dkk (2008: 7.2) menyatakan bahwa “Pecahan adalah
perbandingan bagian yang sama terhadap keseluruhan dari suatu benda atau
himpunan bagian yang sama terhadap keseluruhan dari suatu himpunan”.
Sedangkan Heruman (2007: 43) “Pecahan dapat diartikan sebagai
bagian dari sesuatu yang utuh”. Dalam ilustrasi gambar, bagian yang
dimaksud adalah bagian yang diperhatikan, yang biasanya ditandai dengan
arsiran. Bagian inilah yang dinamakan pembilang. Adapun bagian yang utuh
adalah bagian yang dianggap sebagai satuan, dan dinamakan penyebut.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka disimpulkan bahwa
pecahan adalah bilangan terdiri dari pembilang dan penyebut yang
membandingkan himpunan bagian yang sama terhadap keseluruhan dari suatu
himpunan.
Pecahan dibedakan menjadi dua yaitu: pecahan murni atau sejati dan
pecahan campuran. Hal ini sesuai dengan pendapat Karso, dkk (2008: 7.7).
1) Pecahan murni atau sejati
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
7
Pecahan murni atau sejati adalah pecahan yang pembilangnya
lebih kecil daripada penyebutnya dan pecahan itu tidak dapat
disederhanakan lagi. Contoh , , , � �� �
dan seterusnya.
2) Pecahan campuran
Pecahan campuran yaitu pecahan yang terdiri dari campuran
bilangan bulat dengan bilangan pecahan murni/ sejati, misal 1 , 2 ,
5� �
atau dapat juga ditulis , � � , � �� �
.
Bahan yang dijadikan penelitian ini adalah pokok pecahan biasa,
pecahan campuran, penjumlahan pecahan, kesamaan pecahan, yang
pengajarannya menggunakan media kartu domino pecahan.
2. Hakikat Media Kartu Domino Pecahan
a. Pengertian Media
Sri Anitah (2009: 1) mengatakan “Kata media berasal dari bahasa
latin, yang merupkan bentuk jamak dari kata medium, yang berarti sesuatu
yang berada ditengah (antara dua pihak atau kutub) atau suatu alat”.
Aristo Rahadi (2003: 9) menyampaikan “Media adalah segala
sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada
penerima informasi”.
Samaldino dkk dalam Sri Anitah, (2009: 2) “Media adalah suatu alat
komunikasi dan sumber informasi.”
Menurut Schramm dalam Sri Anitah, dkk (2008: 6.4) menyatahan
bahwa “Media adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan
untuk keperluan pembelajaran.”
Menurut pendapat Lesle J. Briggs dalam Asra, dkk (2007: 5-5)
menyatakan “Media adalah alat untuk memberi perangsang bagi bagi siswa
supaya terjadi proses belajar.”
A. Dakir, dkk (2005: 76) berpendapat bahwa “Media merupakan
saluran yang dilalui pesan dalam suatu peristiwa komunikasi”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
8
Menurut pendapat Brown dalam Asra, dkk (2007: 5-5) menyatakan
bahwa media yang digunakan guru atau siswa dengan baik dapat
mempengaruhi efektifitas proses belajar dan mengajar.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan
bahwa media adalah alat untuk menyampaikan informasi dalam proses
belajar dan mengajar sebagai perangsang bagi siswa supaya terjadi proses
belajar.
b. Kriteria Pemilihan Media Media digunakan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari proses
belajar mengajar. Pemilihan media dalam pembelajaran harus disesuaikan
dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Dick dan Carey
mengemukakan kriteria pemilihan media sebagai berikut: (Basuki dan
Farida, 2001: 100).
1) Tujuan
Kalau yang ingin diajarkan adalah suatu proses, media gerak
seperti video, film atau TV merupakan pilihan yang sesuai. Kalau yang
ingin diajarkan adalah suatu keterampilan dalam menggunakan alat
tertentu, maka benda sesungguhnya atau mock up-nya merupakan
pilihan yang sesuai. Kalau tujuannya hanya ingin memperkenalkan
faktor atau konsep tertentu, maka media foto, slide, atau realita
mungkin merupakan pilihan yang tepat.
2) Karakteristik Siswa
Pemilihan media perlu mempertimbangkan jumlah siswa,
tempat digunakannya media, gaya pembelajaran yang akan
dilaksanakan. Dan berbagai karakteristik lainnya yang mempengaruhi
pemilihan media itu.
3) Karakteristik Media
Dalam pemilihan media perlu mempertimbangkan kelebihan
dan keterbatasan masing-masing media itu. Media foto, misalnya tentu
kurang sesuai untuk mengajarkan gerakan. Sebaliknya media TV akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
9
terlalu mahal untuk mengajarkan fakta yang tidak bergerak yang dapat
dijelaskan menggunakan slide.
4) Alokasi Waktu
Waktu yang diperlukan untuk kegiatan perencanaan,
pengembangan, pengadaan ataupun penyajian. Semua hal tersebut perlu
menjadi bahan pertimbangan dalam memilih media.
5) Ketersediaan
Ketersediaan media yang di sekolah atau memungkinkan guru
untuk mendesain sendiri media yang akan digunakan, merupakan hal
perlu dipertimbangkan.
6) Efektifitas
Media akan sangat efektif penggunaannya apabila diorganisir
secara sistematis sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, sehingga
tidak asal dalam penggunaannya.
7) Kompatibilitas
Penggunaan media sesuai dengan norma-norma yang berlaku,
tersedia sarana penunjang pengoperasiannya, praktis dan luwes dalam
penggunaaannya, merupakan hal perlu dipertimbangkan dalam
pemilihan media.
8) Biaya
Biaya yang akan dikeluarkan dalam pengadaan, pengelolaan,
dan pemeliharaan media harus seimbang dengan hasil yang akan
dicapai.
Sri Anitah (2009: 89) menyarankan pertimbangan yang lebih
singkat dalam pemilihan media adalah:
a) Tujuan pembelajaran
b) Pebelajar
c) Ketersediaan
d) Ketepatgunaan
e) Biaya
f) Mutu teknis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
10
g) Kemampuan SDM
c. Prinsip-prinsip Umum Penggunaaan Media
Dalam memilih media untuk pembelajaran, guru tidak hanya cukup
mengetahui tentang kegunaan, nilai, serta landasannya tetapi juga harus
mengetahui bagaimana cara menggunakan media tersebut. Menurut Sri
Anitah (2009: 93) adapun prinsip-prinsip umum penggunaan media adalah
sebagai berikut: (1) penggunaan media pembelajaran hendaknya dipandang
sebagai bagian integral dalm sistem pembelajaran, (2) media pembelajaran
hendaknya dipandang sebagai sumber daya, (3) guru hendaknya memahami
tingkat hirarki (sequence) dari jenis alat dan kegunaannya, (4) pengujian
media pembelajaran hendaknya berlangsung terus, sebelum, selama, dan
sesudah pemakainnya, (5) penggunaan multi media akan sangat
menguntungkan dan memperlancar proses pembelajaran.
d. Jenis Media
Rudy Brets (dalam Cepi Riana, 2007: 5-7) mengklasifikasikan media
sebagai berikut: (1) media audio visual gerak, (2) media audio visual diam,
(3) audio semi gerak, (4) Media visual gerak, (5) Media visual diam, (6)
Media audio, (7) Media cetak.
Sedangkan Klasek (dalam Cepi Riana, 2007: 5-7 – 5-8) membagi
media pembelajaran sebagai berikut: (1) media visual gerak, (2) media audio,
(3) media display, (4) pengalaman nyata dan simulasi, (5) media cetak, (6)
belajar terprogram, (7) pembelajaran melalui komputer.
Cepi Riana, (2007: 5-8) mengelompokkan media kedalam 5 jenis
yaitu, (1) media visual, (2) media audio, (3) media audio visual, (4)
multimedia, (5) media realia.
Sri Anitah (2008: 7-67) mengatakan media dapat dibedakan menjadi
tiga jenis yaitu; Media Visual, Media Audio, dan Media Audio Visual.
Pengklasifikasian media menurut ahli diatas memiliki
keberagamanan, bernilai positif, dan memberikan banyak pilihan bagi guru
untuk menyampaikan materi pembelajaran. Secara umum media-media
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
11
tersebut dapat dikelompokkan kedalam media Media Visual, Media Audio,
dan Media Audio Visual.
1) Media Visual
Media visual juga disebut media pandang, karena seseorang
dapat menghayati media tersebut melalui penglihatannya. Media ini
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a) Media visual yang tidak diproyeksikan
Media visual yang tidak diproyeksikan media yang
sederhana, tidak membutuhkan projektor dan layar untuk
memproyeksikannya. Media ini digunakan oleh guru karena lebih
mudah pembuatan maupun penggunaannya. Termasuk dalam jenis
ini antara lain: Gambar mati atau gambar diam, ilustrasi, karikatur,
poster, bagan, diagram, grafik, peta datar, raealia dan model,
berbagai jenis papan.
b) Media visual yang diproyeksikan
Media ini juga merupakan suatu media visual, namun dapat
diproyeksikan pada layar melalui suatu pesawat projektor.Media ini
terdiri dari dua unsur yang tidak dapat dipisahkan, yaitu perangkat
keras dan perangkat lunak. Media visual ini banyak jenisnya, akan
tetapi pada buku ini hanya akan ditampilkan beberapa jenis yang
banyak digunakan dilapangan. Adapun jenis-jenis dari media visual
yang diproyeksikan yaitu: Overhead Projector (OHP), Slide (film
bingkai), Filmstrip (film rangkai), opaque projector.
2) Media Audio
Media audio sangat penting peranannya untuk kegiatan belajar
tipe auditif. Kegiatan ini meliputi beberapa langkah yaitu, (1) dalam
proses mendengarkan , seseorang mendengarkan secara aktual karena
adanya stimululus auditif. (2) otak meneruskan stimulus kedalam uat
syaraf otak dan memprosesnya. (3) menghubungkan aspek kkognitif
yang sesuai dengan informasi tersebut ke peristiwa riil atau ke materi
yang telah dipelajari sebelumnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
12
Media audio dibedakan kedalam dua jenis, yaitu media audio
tradisional dan media audio digital.
3) Media Audio Visual
Media ini memberikan dua funsi yang saling mendukung,
seseorang dapat melihat sekaligus mendengarkan sesuatu yang
dievaluasikan. Media audio visual ini memiliki banyak jenis anatara lain:
slide suara, televisi, dan berbagai alat multimedia lainya.
Setiap media memiliki karakteristik masing-masing. Demikian
juga media audio visual memuliki kelebihan dan kelemahan. Edward
vockell dkk (1992:12) menyatakan:
“strengths: 1) Graphics can be realistic and interesting 2) Grapic and sound can focus attention effectively 3) Visual and auditory track employ different (complementary) modalities. Weaknesses: 1) Learner cannot control rate of presentation 2) learner cannot back up and review information “. Kelebihan: 1) Gambar akan lebih nyata dan menarik; 2) Gambar dan suara dapat memusatkan perhatian secara efektif; 3) Tampilan dan bunyi sebagai modal yang penting. Kelemahan: 1) Pendengar tidak dapat mengontrol presentasi; 2) Pendengar tidak dapat mengembalikan dan mengulang informasi.
e. Media Pembelajaran
Sri Anitah (2009: 2) “ media pembelajaran adalah setiap orang,
bahan, alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang
memungkinkan pembelajar menerima pengetahuan, keterampilan, dan sikap”.
Menurut Asra dkk (2007: 5-5) menyatakan bahwa “Media
pembelajaran adalah sebagai wahana penyalur pesan atau informasi belajar
untuk mengkondisikan seseorang untuk belajar”.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa media pembelajaran adalah wahana penyalur pesan atau informasi
belajar untuk mengkondisikan seseorang untuk belajar pengetahuan,
keterampilan, dan sikap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
13
Menurut Asra dkk (2007 : 5-7) media pembelajaran terdiri dari lima
jenis yaitu: media visual, media audio, media audio visual, multimedia, dan
media realia.
1) Media Visual
Media visual yaitu media yang hanya dapat dilihat.yang
termasuk kelompok visual seperti foto, gambar, poster, grafik, kartun,
liflet, buklet,torso,film bisu, model dimensi seperti diorama dan make up.
2) Media Audio
Media audio adalah media yang hanya dapat didengar saja,
seperti kaset audio, radio, MP3 Player, iPod.
3) Media Audio Visual
Media audio visual yaitu media yang dapat dilihat sekaligus
dapat didengar, seperti film bersuara, video, televisi, sound slide.
4) Multimedia
Multimedia adalah media yang dapat menyajikan unsur media
secara lengkapseperti suara, animasi, video, grafis dan film. Multimedia
sering diindentikan dengan komputer, internet dan pembelajaran berbasis
komputer (CBI).
5) Media Realia
Media realia adalah semua media nyata yang ada di lingkungan
alam,baik digunakan dalam keadaan hidup maupun sudah diawetkan,
seperti tumbuhan, batuan, binatang, insektarium, herbarium, air,sawah
dan sebagainya.
Jadi, media pembelajaran adalah wahana penyalur pesan atau
informasi belajar untuk mengkondisikan seseorang untuk belajar
pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
f. Media Kartu Domino Pecahan
Menurut Darhim (2001: 304) menyatakan “Kartu domino merupakan
suatu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk menarik minat siswa
dalam pembelajaran matematika”. Selain itu kartu domino juga digunakan
untuk menghafal fakta dasar penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
14
pembagian serta digunakan untuk menghafal bangun-bangun geometri. Kartu
domino disini bukanlah suatu kartu yang digunakan oleh orang untuk berjudi,
melainkan suatu media untuk pembelajaran yang bentuknya dibuat seperti
kartu domino untuk menarik minat siswa dalam belajar matematika.
(http://citineu.blogspot.com, 11 Maret 2011)
Niniek (2009) mengatakan Kartu domino pecahan sebagai media
pembelajaran dapat dimanfaatkan oleh guru dan siswa dalam mengatasi
pemahaman pecahan . Media ini juga dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran
menulis dan membaca pecahan dengan gambar dan membandingkan pecahan
yang berpenyebut sama. Media ini sangat sederhana, dan terkait dengan
kehidupan sehari-hari. (http://citineu.blogspot.com, 11 Maret 2011)
Berdasarkan penjelasan para ahli diatas,maka dapat disimpulkan
bahwa media kartu domino pecahan adalah media yang berbentuk kartu
domino digunakan untuk menarik minat siswa dalam membaca pecahan,
membandingkan pecahan, penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian.
Media ini berbentuk kartu domino yang isinya berupa angka
pecahan. Media kartu domino memiliki beberapa kelebihan antara lain:
1) Media kartu domino ini cenderung digunakan untuk permainan. Hal ini
sangat cocok untuk siswa karena siswa bisa belajar melalui permainan.
2) Media kartu domino pecahan dapat menimbulkan persepsi yang sama
pada siswa yang mempunyai latar belakang berbeda-beda, sehingga
menghindarkan terjadinya salah komunikasi (miss comunication).
3) Melalui penggunaan media kartu domino pecahan dalam pengajaran,
memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan siswa, sehingga
pesan pengajaran yang disampaikan guru dapat diterima dengan baik.
4) Media kartu domino ini memiliki bentuk yang sederhana yaitu berbentuk
kartu domino.
Agar lebih jelas, maka disini akan dipaparkan cara penggunaan media
kartu domino pecahan, yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
15
1) Siswa mengulang kembali materi pecahan dimana materi pecahan telah
diperkenalkan di kelas III dan IV. Kemudian siswa diperkenalkan media
kartu domino pecahan yang mempunyai beberapa model yaitu:
(1) (2)
+ + +
(3) (4)
- +� �
(5)
Gambar 1: Kartu Domino Pecahan
2) Siswa dijelaskan penggunaan masing-masing model kartu domino
pecahan yaitu:
a) Model kartu 1
A B
A merupakan lambang pecahan, sedangkan B merupakan gambar
yang menunjukkan gambar lambang pecahan A tiap kartu, jadi
permainan kartu tersebut yaitu menggabungkan lambang pecahan (A)
ke gambar lambang pecahan (B) pada kartu lain yang sesuai.
Gambar 2: Kartu Domino Pecahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
16
b) Model kartu 2
A B
Gambar 3: Kartu Domino Pecahan
Dalam kartu ini sama-sama merupakan lambang pecahan, tetapi dalam
permainannya, lambang pecahan (A) digabungkan dengan lambang
pecahan (B) yang mempunyai nilai yang sama atau sebaliknya pada
kartu lain.
c) Model kartu 3
+
A B
Gambar 4: Kartu Domino Pecahan
Dalam kartu ini, A berbentuk penjumlahan pecahan dan B merupakan
hasil penjumlahan. Jadi di dalam permainan penjumlahan (A) harus
digabungkan dengan B yang merupakan hasil penjumlahan A pada
kartu lain.
d) Model kartu 4
+ +
A B
Gambar 5: Kartu Domino Pecahan
Dalam kartu ini, A berbentuk penjumlahan pecahan dan B juga
berbentuk penjumlahan. Jadi di dalam permainan penjumlahan (A)
harus digabungkan dengan B dimana penjumlahan A dan B
mempunyai hasil yang sama pada kartu lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
17
e) Model kartu 5
- +� �
A B
Gambar 6: Kartu Domino Pecahan
Dalam kartu ini, A berbentuk pengurangan pecahan berpenyebut beda
dan B berbentuk penjumlahan pecahan berpenyebut beda. Jadi di
dalam permainan pengurangan (A) harus digabungkan dengan kartu
lain yang pengurangan mempunyai hasil yang sama. Pada
penjumlahan kartu B jugadigabungkan dengan kartu lain yang
mempunyai hasil penjumlahan yang sama.
3) Siswa melakukan permainan dimana setiap siswa dihadapkan pada
sebuah kartu domino. Kemudian siswa mencari pasangan kartu domino
yang dipasang secara tepat.
4) Dalam permainan tersebut dilakukan secara urut mulai dari model kartu
domino 1 sampai dengan model kartu domino 4.
Dari setiap model kartu mempunyai cara yang berbeda.
1) Kartu domino pecahan model 1
Kartu domino model 1 ini merupakan kartu domino yang berisi gambar
pecahan dan nilai dari gambar pecahan tersebut.
Gambar 7: Kartu Domino Pecahan
2) Kartu domino pecahan model 2
Kartu domino model 2 ini merupakan kartu pecahan senilai. Pecahan
senilai adalah pecahan-pecahan yang cara penulisannya berbeda, tetapi
mempunyai hasil bagi yang sama dan mewakili bagian atau daerah yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
18
sama (Karso, dkk: 7.7). Pada awalnya guru memberikan contoh
penempatan kartu domino yang tepat. Misal:
Gambar 8: Kartu Domino Pecahan
Pada kartu diatas telah dipasangkan pecahan dan Karso, dkk (2008: 7.9) menyatakan “Persamaan pecahan dapat dicari
dengan menggunakan cara mengalikan pembilang dan penyebut dengan
bilangan yang sama atau mengalikan pecahan tersebut dengan pecahan
yang nilainya sam dengan satu”.
Rumus:
=
dengan = 1
Maka,
=
Jadi pembilang dan penyebut dikalikan 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
19
3) Kartu domino pecahan model 3
Kartu domino ini merupakan kartu penjumlahan.
+
+
Gambar 9: Kartu Domino Pecahan
Pada kartu diatas telah menggabungkan penjumlahan pecahan dengan
hasil penjumlahan yaitu + =
Dalam penjumlahan tersebut ditemukan rumus penjumlahan
senilai yaitu
+ =
Dengan ditemukan rumus penjumlahan diatas melalui media
kartu domino pecahan maka dapat diperoleh rumus untuk menghitung
pengurangan senilai yaitu
- =
4) Kartu domino pecahan 4
Kartu domino ini merupakan gabungan antara kartu domino 2 dan kartu
domino 3 yang melibatkan penjumlahan dan senilai
+ +
B A
+ +
Gambar 10: Kartu Domino Pecahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
20
a) Penjumlahan
Rumus = + = A = + = =
B = + = = Hasil dari penjumlahan adalah dan
b) Persamaan nilai pecahan
=
Jadi dan adalah senilai
5) Kartu domino pecahan 5
A
+ -
Gambar 11: Kartu Domino Pecahan
a) Penjumlahan
Dalam penjumlahan pecahan dengan penyebut beda harus disamakan
terlebih dahulu penyebut dari kedua pecahan tersebut. Dalam
menyetarakan pecahan dapat menggunakan rumus
+ =� � + � �� �
Atau menentukan penyebut dapat ditentukan dengan cara mencari
nilai KPK dari penyebut b dan d.
- + � �
+ −
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
21
Dengan rumus diatas maka soal dapat dikerjakan, yaitu
+� �
=
Kedua pecahan tersebut mempunyai penyebut yang berbeda yaitu 3
dan 5. Kedua penyebut tersebut dicari KPKnya. KPK dari 5 dan 15
adalah 15, maka dapat dikerjakan
+ � �
=� �
+ � �
+ � �
=� �
+ � �
=� �
Pada kartu lain juga ditemukan penjumlahan yang senilai dengan
penjumlahan diatas, yaitu
+ =
Kedua pecahan tersebut mempunyai penyebut yang berbeda yaitu 5
dan 3. Kedua penyebut tersebut dicari KPKnya. KPK dari 5 dan 3
adalah 15, maka dapat dikerjakan
+ = � �
+ � �
+ = � �
+ = � �
b) Pengurangan
Dalam pengurangan pecahan dengan penyebut beda harus disamakan
terlebih dahulu penyebut dari kedua pecahan tersebut. Dalam
menyetarakan pecahan dapat menggunakan rumus
− =� � − � �� �
Atau menentukan penyebut dapat ditentukan dengan cara mencari
nilai KPK dari penyebut b dan d
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
22
Dengan rumus diatas maka soal dapat dikerjakan, yaitu
- =
Kedua pecahan tersebut mempunyai penyebut yang berbeda yaitu 4
dan 8. Kedua penyebut tersebut dicari KPKnya. KPK dari 4 dan 8
adalah 8, maka dapat dikerjakan
- = -
- =
- =
Pada kartu lain juga ditemukan penjumlahan yang senilai dengan
penjumlahan diatas, yaitu
- =
Kedua pecahan tersebut mempunyai penyebut yang berbeda yaitu 5
dan 3. Kedua penyebut tersebut dicari KPKnya. KPK dari 5 dan 3
adalah 15, maka dapat dikerjakan
- = -
- =
- =
Dari penggunaan media kartu domino pecahan, dapat ditemukan
rumus untuk menghitung penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa.
Dalam menghitung pecahan campuran tetap menggunakan rumus menghitung
pecahan biasa tetapi pecahan campuran tersebut harus diubah dahulu menjadi
pecahan biasa. Untuk mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa
dengan cara:
Pecahan campuran berbentuk a Rumus mengubah pecahan biasa menjadi pecahan biasa
a = � � �
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
23
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dalam penelitian ini adalah:
Penelitian Sukarman (2005) dengan judul “Penggunaan Alat Peraga
Kartu Pecahan dalam Pembelajaran untuk Meningkatkan Prestasi Belajar
Matematika Kelas V SD 3 Gondosari, Gebong, Kudus.” Penelitian ini
menunjukkan kemampuan siswa terhadap materi pembelajaran yang dilakukan
di setiap akhir ujicoba memperlihatkan peningkatan dengan menggunakan alat
peraga kartu pecahan. Hal ini dapat dilihat dari hasil penilaian siklus I nilai
rata-rata 63,25 dengan kategori nilai cukup. Sedangkan pada siklus II nilai rata-
rata 74 dengan kategori baik.
Penelitian ini memiliki persamaan yaitu pada materi pecahan dan
peningkatan kemampuan menghitung luas bangun datar yang diukur dari hasil
belajar siswa. Adapun perbedaan penelitian ini adalah pada media yang digunakan
yaitu media kartu domino pecahan dan alat peraga kartu pecahan yang mana
media kartu domino pecahan berbentuk kartu domino sedangkan kartu pecahan
berbentuk lembaran. Selain itu, ukuran media sebesar kartu domino sedangkan
kartu pecahan cenderung lebih besar.
C. Kerangka Pemikiran
Pada kondisi awal, guru masih menerapkan metode konvensional dan
teacher center dalam pembelajaran. Dalam menyampaikan materi, guru hanya
melakukan metode ceramah dan tidak memanfaatkan media pembelajaran
sehingga pembelajaran kurang menarik, hal ini berdampak pada kemampuan
menghitung pecahan menjadi rendah.
Kegiatan pembelajaran yang masih konvensional serta rendahnya
kemampuan menghitung pecahan, maka dilakukan tidakan untuk mengatasi hal
tersebut. Untuk meningkatkan kemapuan siswa serta meningkatkan mutu
pembelajaran dilakukan tindakan dengan menggunakan media pembelajaran.
Media pembelajaran yang digunakan yaitu media kartu domino pecahan.
Dengan penggunaan media pembelajaran yang berupa kartu domino
pecahan dapat meningkatkan kemampuan menghitung pecahan siswa kelas V.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
24
Dengan penggunaan media pembelajaran siswa mampu mengerjakan soal-soal
pecahan.
Berdasarkan uraian diatas dapat digambarkan bagan kerangka pemikiran
seperti pada gambar 12
Bagan Kerangka Pemikiran
Gambar 12: Kerangka pemikiran
Kodisi awal
Guru sudah memanfaatkan media kartu domino pecahan dalam pembelajaran Tindakan
Kondisi Akhir
Kemampuan menghitung pecahan masih rendah
1. Guru masih menerapkan metode pembelajaran konvensional
2. Jarang menggunakan media pembelajaran
Melalui pemanfaatan media kartu domino pecahan, kemampuan
menghitung pecahan bagi siswa kelas V SD Negeri 1 Sanan semester 2
tahun pelajaran 2009/ 2010 meningkat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
25
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan landasan teori diatas dapat disusun perumusan hipotesis
penelitian sebagai berikut:
“Dengan menggunakan media kartu domino pecahan, maka kemampuan
menghitung pecahan siswa kelas V SD Negeri 1 Sanan meningkat”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Sanan Kecamatan Girimarto
Kabupaten Wonogiri. SD Negeri I Sanan memiliki 6 ruang kelas. Kelas yang
digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah siswa kelas V.
Alasan pemilihan sekolah ini sebagai lokasi penelitian adalah pertama,
peneliti sebagai guru di SD Negeri I Sanan sejak 18 Mei 2009. Kedua, waktu,
biaya, dan tempat penenelitian dapat dijangkau dengan mudah oleh peneliti.
Ketiga, peneliti sudah mengetahui karakteristik sekolah, guru, dan peserta didik
sehingga memudahkan penelitian. Keempat, sekolah tersebut belum pernah
digunakan sebagai obyek penelitian yang sejenis. Kelima, berdasarkan observasi
peneliti di lapangan, terdapat permasalahan dalam menghitung pecahan pada
kelas V.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester II Tahun Pelajaran 2009/2010
selama enam bulan yaitu mulai bulan Januari sampai bulan Juni 2010
(lampiran 49). Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan 2 siklus,
yaitu:
1. Siklus I terbagi menjadi 3 pertemuan dilaksanakan pada tanggal 19 April, 22
April, dan 26 April 2010.
2. Siklus II terbagi menjadi 3 pertemuan dilaksanakan pada tanggal 29 April, 17
Mei, dan 20 Mei 2010.
B. Subjek dan Obyek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri I Sanan
Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri yang berjumlah 20 siswa terdiri dari
8 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Sedangkan objek penelitian ini adalah
mata pelajaran Matematika pada pokok bahasan menghitung pecahan.
26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
27
C. Bentuk dan Strategi Penelitian
1. Bentuk Penelitian
Berdasarkan dari masalah- masalah yang diajukan dalam penelitian ini,
maka bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dengan
menggunakan bentuk penelitian ini akan mampu menyerap informasi- informasi
untuk meningkatkan kegiatan belajar- mengajar yang lebih profesional.
2. Strategi Penelitian
Strategi penelitian ini berupa tindakan (action) yang menggunakan model
siklus. Langkah-langkah pelaksanaan PTK dilakukan melalui empat tahap, yaitu
perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observasing), dan
refleksi (reflecting). Secara jelas langkah-langkah tersebut dapat divisualisasikan
pada gambar 2 berikut :
Model PTK (pengembangan) (Sarwiji Suwandi, 2008: 35)
D. Sumber Data
Keberhasilan suatu penelitian didukung oleh sumber data. Menurut
Suharsimi Arikunto (2006: 129) “sumber data dalam penelitian adalah subjek dari
mana data diperoleh”. Data atau informasi yang paling penting untuk
dikumpulkan dan dikaji akan diperoleh sebagai data kualitatif. Informasi tersebut
akan digali dari beragam sumber data dan jenis data yang akan dimanfaatkan
dalam penelitian ini meliputi:
1. Nara sumber, yang terdiri dari Kepala Sekolah, Guru, teman kolaborasi, dan
Siswa.
Gambar 13. Siklus PTK
Plan
Reflect
Act
Observe
Plan
Reflect
Act
Observe
Siklus 1 Siklus 2
dst
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
28
2. Arsip berupa kurikulum tingkat satuan pendidikan dan dokumen berupa data
nilai mata pelajaran matematika, khususnya materi tentang penjumlahan dan
mengurangan pecahan.
3. Hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran Matematika di SD
Negeri I Sanan Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri.
E. Teknik Pengumpulan Data
Sugiyono (2008: 224) menyatakan teknik pengumpulan data adalah
“Langkah yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”.
Sesuai dengan bentuk penelitian dan jenis sumber data yang dimanfaatkan, maka
teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Obsevasi
Observasi adalah pengamatan mengenai sesuatu yang diteliti untuk
memperoleh data. Observasi ini digunakan untuk mendapatkan informasi
tentang pelaksanaan pembelajaran, letak geografis, kondisi siswa dan
masyarakan sekitar sekolah.
Suharsimi Arikunto (2006: 156) Observasi atau yang disebut
pengamatan meliputi pemusatan perhatian terhadap sesuatu obyek dengan
menggunakan seluruh alat indra. Jadi mengobservasi dapat dilakukan melalui
penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba dan pengecap. Observasi dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu:
a. Observasi non-sistematis, yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat
dengan tidak menggunakan instrumen pengamatan.
b. Observasi sistematis, yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat
dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan.
Pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin
timbul dan akan diamati dengan cara memberi simbol pada kolam tempat
peristiwa muncul. Dalam penelitian ini menggunakan observasi sistematis
Observasi dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri I Sanan
Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri yaitu observasi sistematis untuk
mengetahui perkembangan kemampuan siswa dalam pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
29
menghitung pecahan dengan menggunakan media kartu domino pecahan.
Serta dalam observasi ini berkolaborasi dengan guru mitra sebagai observer.
2. Dokumentasi
Menurut W. Gulo (2002: 123) Dokumen adalah catatan tertulis
tentang berbagai kegiatan atau peristiwa pada waktu yang lalu. Metode
dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang situasi siswa kelas V
SD Negeri I Sanan Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri yang meliputi:
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), foto kegiatan, hasil observasi
selama proses pembelajaran, nama siswa, dan hasil belajar yang diperoleh
siswa pada pembelajaran matematika sebelum dan sesudah penelitian
dilakukan.
3. Tes
Teknik tes ini dipergunakan untuk memperoleh data hasil belajar
Matematika.Suharsimi Arikunto (2002:127), menyatakan “tes adalah
serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat
yang dimiliki individu atau kelompok.” Ditinjau dari sasaran atau objek yang
akan dievaluasi, maka ada enam jenis tes yaitu :
a. Tes kepribadian atau personality test, yaitu tes yang digunakan untuk
mengungkap kepribadian seseorang. Yang diukur bisa kreatifitas,
disiplin, kemampuan khusus dan sebagainya.
b. Tes inteligensi, yaitu tes yang digunakan untuk mengadakan estimasi
atau perkiraan terhadap tingkat intelektual seseorang dengan cara
membeerikan berbagai tugas kepada orang yang akan diukur
inteligensinya.
c. Tes Sikap atau attitude test, yaitu alat yang digunakan untuk mengadakan
pengukuran terhadap berbagai sikap seseorang.
d. Teknik proyeksi atau projective technique.
e. Tes minat atau measures of interest, yaitu alat untuk menggali minat
seseorang terhadap sesuatu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
30
f. Tes prestasi atau achievement test, yaitu tes yang digunakan untuk
mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu.
Dalam penelitian ini menggunakan metode tes prestasi atau
achievement test, untuk mengukur pencapaian siswa setelah pelaksanaan
pembelajaran. Tes yang digunakan adalah tes obyektif berupa 10 soal dan 10
soal essay.
F. Validitas Data
Data yang sudah digali, dikumpulkan, dan dicatat dalam kegiatan
penelitian, harus dimantapkan kebenarannya. Oleh karena itu penulis harus
memilih dan menentukan cara-cara yang tepat untuk mengembangkan validitas
data yang telah diperolehnya. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan
oleh STY. Slamet dan Suwarto, WA ( 2007 : 54 ) bahwa “Ketepatan data tersebut
tidak hanya bergantung dari ketepatan memilih sumber data dan teknik
pengumpulannya, tetapi juga diperlukan teknik pengembangan validitas datanya”.
Untuk menjamin dan mengembangkan validitas data yang dikumpulkan
dalam penelitian ini, penulis menggunakan cara trianggulasi. Adapun dari
trianggulasi yang ada penulis hanya menggunakan dua teknik, yaitu :
1) Trianggulasi Penyidik
Teknik yang digunakan untuk menguji kebenaran data dalam
penelitian ini adalah teknik trianggulasi penyidik. Moeloeng ( 2007 : 331 )
menjelaskan bahwa “teknik trianggulasi penyidik ialah jalan memanfaatkan
peneliti atau pengamat lain untuk keperluan pengecekan kembali derajat
kepercayaan data.
2) Validitas isi ( content validity )
Suharsimi Arikunto ( 2008 : 67 ) Sebuah tes dikatakan memiliki
validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan
materi atau isi pelajaran yang diberikan. Oleh karena materi yang diajarkan
tertera dalam kurikulum maka validitas isi ini sering juga disebut validitas
kurikuler.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
31
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan adalah analisis interaktif (Huberman
1984 dalam Sutopo 2002: 91). Untuk menganalisis data-data yang telahberhasil
dikumpulkan, dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: reduksi data, paparan data, dan
penarikankesimpulan (verifikasi)
Tiga tahapan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Reduksi data
Reduksi data adalah proses penyederhanaan yang dilakukan melalui
seleksi, pemfokusan, dan pengabstraksian data mentah menjadi informan
yang bermakna. Data reduksi adalah suatu bentuk analisis yang mempertegas,
memperpendek, membuat fokus, membuang hal yang tidak penting dan
mengatur data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dilakukan. Dalam
penelitian ini, reduksi yang dilakukan dengan pemilihan dan penyederhanaan
data kondisi SD Negeri I Sanan, data nilai kemampuan siswa, dan daftar
observasi siswa dan guru kelas V
2. Paparan Data
Paparan data adalah proses penampilan data secara sederhana dalam
bentuk paparan naratif, representasi tabular termasuk format matriks,
representasi grafis, dan sebagainya. Paparan data disusun dalam bentuk tabel,
grafik, dan dinarasikan dalam pembahasan penelitian. Data yang disajikan
dalam penelitian ini meliputi data nilai kemampuan siswa kelas V SD Negeri
I Sanan sebelum dan sesudah tindakan, data hasil observasi siswa dan guru.
3. Penarikan Kesimpulan (verifikasi)
Penyimpulan data adalah proses pengambilan intisari dan sajian data
yang telah terorganisasi tersebut dalam bentuk pernyataan kalimat dan/atau
formula yang singkat dan padat, tetapi mengandung pengertian yang luas.
H. Indikator Kinerja
Indikator kerja adalah alat untuk mengukur keberhasilan suatu tindakan.
Dalam indikator kerja memuat indikator kerja itu sendiri, kriteria keberhasilan,
target dari peneliti, dan alat pengumpulan data. Adapun indikator kerja dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
32
penelitian ini ada dua yaitu kemampuan siswa menghitung pecahan dan
keberhasilan penerapan penggunaan media kartu domino pecahan.
Tabel 1: indikator siklus I
No. Indikator Kriteria Target Pengumpulan
data
1. Kemampuan
siswa
menghitung
pecahan
Nilai minimal
(KKM) dalam
menghitung pecahan
adalah 63
60 % siswa
mendapat nilai
63
Evaluasi
menghitung
pecahan
2. Peran serta siswa
dalam
penggunaan
media kartu
domino pecahan
Siswa dapat
mengikuti
pembelajaran
penggunaan media
kartu domino
pecahan dengan
kriteria sedang.
Siswa dapat
mengikuti
penggunaan
media kartu
domino pecahan
dengan kriteria
sedang.
Observasi
dalam
pembelajaran
Tabel 2 : indikator siklus II
No. Indikator Kriteria Target Pengumpulan
data
1. Kemampuan
siswa
menghitung
pecahan
Nilai minimal
(KKM) dalam
menghitung pecahan
adalah 63
80 % siswa
mendapat nilai
63
Evaluasi
menghitung
pecahan
2. Peran serta siswa
dalam
penggunaan
media kartu
domino pecahan.
Siswa dapat
mengikuti
pembelajaran
penggunaan media
kartu domino pecahan
kriteria tinggi.
Siswa dapat
mengikuti
penggunaan
media kartu
domino pecahan
kriteria tinggi.
Observasi
dalam
pembelajaran
I. Prosedur Penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
33
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus. Tiap-tiap
siklus dilaksanakan tiga kali tatap muka yang masing-masing 2x35 menit, sesuai
skenario pembelajaran dan RPP pada siswa. Tiap siklus dilaksanakan sesuai
perubahan yang dicapai, seperti yang telah didesain. Untuk mengetahui
permasalahan yang menyebabkan rendahnya kemampuan menghitung pecahan
kelas V SD Negeri I Sanan Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri, dilakukan
observasi terhadap kegiatan pembelajaran melalui langkah-langkah tersebut akan
dapat ditentukan tindakan yang tepat dalam rangka meningkatkan Kemampuan
menghitung pecahan. Berdasarkan kemampuan menghitung pecahan siswa kelas
V SD Negeri I Sanan melalui metode pembelajaran konvensional maka didapat
refleksi awal.
Dengan berpedoman pada refleksi awal tersebut, maka prosedur
pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini meliputi perencanaan, pelaksanaan
tindakan, observai dan refleksi dalam setiap siklus.
Gambar 14. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
Berdasarkan gambar 14, tahapan penelitian dijelaskan sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan
Pelaksanaan Tindakan I Observasi, Refleksi, dan Evaluasi I
Pelaksanaan Tindakan II
Perencanaan Tindakan II
Observasi, Refleksi, dan Evaluasi II
Solusi, Temuan, dan Kesimpulan
Refleksi Awal Perencanaan Tindakan I
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
34
Pada tahap perencanaan ini kegiatannya antara lain:
a. Menentukan langkah-langkah penelitian yang terdiri dari:
1) Analisis kurikulum untuk menentukan konsep, alokasi waktu dan
buku-buku sumber yang sesuai
2) Mempelajari materi pelajaran dari berbagai literatur yang sesuai
dengan materi
3) Identifikasi masalah
4) Melakukan analisis dan perumusan masaah
5) Rancangan pemecahan masalah
6) Analisis pemecahan masalah.
b. Mempersiapkan instrumen, terdiri dari :
1) Menentukan pokok bahasan dari materi yang diajarkan
2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
3) Menyediakan media kartu domino pecahan, buku paket,dan LKS
4) Menyiapkan lembar observasi aktifitas belajar dan alat evaluasi hasil
belajar siswa.
Pada tahap kegiatan perencanaan ini penelitian dibantu oleh dua
orang observer yang bertugas untuk pengambilan data aktivitas siswa dan
guru. Observer diambil dari teman sejawat di SD yang menjadi tempat
penelitian yakni guru SD Negeri I Sanan Kecamatan Girimarto
Kabupaten Wonogiri.
c. Jadwal Kegiatan
Jadwal penelitian perlu direncanakan agar penelitian dapat
berjalan efektif dan efisien serta tepat waktu. Adapun perencanaan
kegiatan yang dicantukan dalam jadwal rencana kegiatan meliputi :
perijina, merumuskan masalah, menentukan tujuan penelitian, menyusun
rencana tindakan, menentukan dan menyusun instrumen, pelaksanaan
kegiatan, analisis data, dan pelaporan hasil penelitian.
2. Pelaksanaan Tindakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
35
Pelaksanaan tindakan yang dilakukan guru yaitu melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan perencanaan. Adapun pelaksanaan tindakan
dalam penelitian ini adalah
a. Kegiatan awal (10 menit)
1) Motivasi
Guru mengenalkan media kartu domino pecahan, melakukan
peragaan singkat untuk membangkitkan respon siswa.
2) Perumusan permasalahan
Merangsang siswa untuk mengemukakan pertanyaan mengenai
peragaan guru.
b. Kegiatan inti (45 menit)
1) Melakukan pembelajaran dengan sistem siklus
2) Guru mendemonstrasikan media dan siswa mengamati
3) Kontruksi atau pengulangan peragaan media oleh siswa
4) Siswa menarik kesimpulkan setelah mempraktekkan penggunaan
media kartu domino pecahan
5) Pemantapan materi.
c. Kegiatan akhir (15 menit)
1) Mengadakan pengamatan jalannya proses pembelajaran pada tiap-
tiap siklus
2) Evaluasi hasil pengamatan melalui post test untuk refleksi
3) Merencanakan tindakan yang diperlukan tiap-tiap siklus.
3. Tahapan Obsevasi
Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu mengamati
aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Matematika dengan penggunaan
media kartu domino pecahan. Sekaligus melakukan pengambilan data yang
berupa tes hasil kemampuan menghitung pecahan siswa sebagai bahan
masukan dalam refleksi. Dalam kegiatan observasi proses pembelajaran,
peneliti dibantu oleh guru mitra yaitu Samsi Suryanjani, S. Pd. Adapun
langkah-langkah yang dilakukan dalam observasi adalah
a. Memonitor siswa pada saat pembelajaran Matematika berlangsung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
36
b. Memandu siswa dalam membuat dan menggunakan media kartu domino
pecahan
c. Hasil kemampuan siswa
4. Tahapan Refleksi
Pada tahapan ini peneliti bersama pengamat menganalisis
pembelajaran tentan menghitung pecahan. Peneliti bersama pengamat
mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil dan dampak dari
tindakan. Dalam hal ini data yang diperoleh melalui observasi, tes dianalisa
sampai menemukan refleksi kegiatan. Melalui observasi dan test diperoleh
data bahwa siswa belum mampu menghitung pecahan sehingga peneliti
merencanakan siklus.
Siklus I
a. Perencanaan
Adapun langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah:
1) Menentukan pokok bahasan, yaitu penjumlahan dan pengurangan
pecahan
2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
menggunakan media kartu domino pecahan
3) Menyusun lembar observasi guru dan siswa
4) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk materi dan latihan
soal
5) Menetapkan indikator keteercapaian yang dilaksanakan dalam proses
pembelajaran.
b. Tindakan
Tindakan pada siklus I dilaksanakan dalam 3 x pertemuan.
Pertemuan pertama mempelajari cara membaca pecahan dan menentukan
pecahan senilai. Pertemuan kedua mempelajari penjumlahan dan
pengurangan pecahan biasa berpenyebut sama. Pertemuan ketiga
mempelajari tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa
berpenyebut beda. Adapun langkah-langkah yang dilakukan, yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
37
1) Siswa menjawab pertanyaan guru tentang cara membaca pecahan
dan menentukan pecahan senilai
2) Siswa bertanya jawab dengan guru tentang materi penjumlahan dan
pengurangan pecahan biasa.
3) Guru membantu peningkatan pemahaman konsep siswa dengan
menggunakan kartu domino pecahan.
4) Siswa membentuk kelompok dengan anggota masing-masing
kelompok 4 siswa dan diberi tugas untuk berdiskusi mengenai materi
yang disampaikan dengan bantuan penggunaan media kartu domino
pecahan.
5) Melalui permainan dengan menggunakan kartu domino pecahan,
siswa melaporkan hasil diskusi di depan kelas. Guru memberikan
umpan balik terhadap hasil diskusi yang disampaikan.
6) Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu.
7) Guru memberikan penilaian dan penguatan.
c. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan untuk mengetahui aktifitas guru
dan siswa selama proses pembelajaran. Dalam kegiatan observasi proses
pembelajaran, peneliti dibantu oleh guru mitra yaitu guru kelas VI.
Kegiatan observasi ini meliputi pengamatan keaktifan siswa dan
observasi kegiatan guru. Selain itu, guru juga melakukan pengamatan
terhadap hasil tes kemampuan siswa di setiap akhir pembelajaran.
d. Refleksi
Sumber data yang dikumpulkan oleh observer dianalisis. Data-
data yang diperoleh selanjutkan disimpulkan bagaimana kemampuan
siswa, langkah berikutnya adalah refleksi terhadap hasil yang dikerjakan.
Peneliti menganalisis pemahaman konsep siswa sesuai dengan nilai saat
evaluasi pembelajaran. Jika siswa yang berhasil saat evaluasi sebanyak
12 siswa atau mencapai indikator ketercapaian kinerja sebesar 60%,
maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media kartu domino
pecahan tersebut telah berhasil. Namun, jika siswa mengalami
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
38
peningkatan belum mencapai indikator ketercapaian kinerja sebesar 60%,
maka proses pembelajaran dengan menggunakan media kartu domino
pecahan tersebut perlu diperbaiki lagi dan disempurnakan pada siklus II.
Siklus II
a. Perencanaan
Perencanaan pada siklus II meliputi rencana perbaikan
pembelajaran dan penyempurnaan media kartu domino pecahan yang
didasarkan pada refleksi pada siklus I. Rencana perbaikan pada siklus II
dilaksanakan untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Berdasarkan hasil
refleksi pada siklus I maka diadakan perencanaan ulang yang meliputi:
1) Identifikasi siklus I dan penetapan altrnatif perbaikan pada siklus II.
2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
menggunakan media kartu domino pecahan.
3) Menyusun lembar observasi guru dan siswa
4) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk materi dan latihan
soal
5) Menetapkan indikator keteercapaian yang dilaksanakan dalam proses
pembelajaran
b. Tindakan
Pada dasarnya tindakan pada siklus II hampir sama dengan
siklus I yaitu pembelajaran dengan menggunakan media kartu domino
pecahan. Pebedaannya hanya pada proses pembelajaran yaitu jumlah
anggota kelompok menjadi 2 siswa dan penggunaan media tambahan
dalam menyampaikan materi. Tindakan pada siklus II dilaksanakan
dalam 3 x pertemuan. Pertemuan pertama mempelajari cara membaca
pecahan dan menentukan pecahan senilai. Pertemuan kedua mempelajari
penjumlahan dan pengurangan pecahan campuran berpenyebut sama.
Pertemuan ketiga mempelajari tentang penjumlahan dan pengurangan
pecahan campuran berpenyebut beda dan menyelesaikan soal cerita yang
berkaitan dengan pecahan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan,
yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
39
1) Memperbaiki tindakan sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang telah disempurnakan berdasarkan hasil refleksi
pada siklus I.
2) Guru menerapkan pembelajaran dengan menggunakan media kartu
domino pecahan yang telah diperbaiki dan disempurnakan. Media
kartu domino pecahan tersebut berupa CD pembelajaran yang
dilengkapi dengan video, audio, dan animasi yang menarik.
3) Siswa membentuk kelompok dengan anggota masing-masing
kelompok 2 siswa dan diberi tugas untuk berdiskusi mengenai
materi yang disampaikan dengan bantuan penggunaan media kartu
domino pecahan. Setiap peserta didik leluasa menggunakan kartu
domino pecahan saat diskusi berlangsung.
4) Diskusi kelompok dengan media kartu domino pecahan melalui
permainan menjadi lebih menyenangkan. Setiap kelompok berlomba
untuk menjadi yang terbaik.
5) Siswa melaporkan hasil diskusi di depan kelas. Guru memberikan
umpan balik terhadap hasil diskusi yang disampaikan.
6) Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu.
7) Guru memberikan refleksi kepada peserta didik
c. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan untuk mengetahui aktifitas guru
dan siswa selama proses pembelajaran. Dalam kegiatan observasi proses
pembelajaran, peneliti dibantu oleh guru mitra yaitu guru kelas VI.
Kegiatan observasi ini meliputi pengamatan keaktifan siswa dan
observasi kegiatan guru. Selain itu, guru juga melakukan pengamatan
terhadap hasil tes kemampuan siswa di setiap akhir pembelajaran.
d. Refleksi
Jika 80% siswa kelas III nilai matematika pada kompetensi
menghitung pecahan telah mencapai indikator kinerja, maka dapat
disimpulkan bahwa penggunaan media kartu domino pecahan telah
berhasil.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Diskripsi Profil Tempat Penelitian
a. Keadaan Siswa Sekolah Dasar Negeri I Sanan
Siswa SD Negeri I Sanan berjumlah 123 siswa. Kelas 1 sebanyak 22
siswa, kelas II sebanyak 23 siswa, kelas III sebanyak 25 siswa, kelas IV
sebanyak 21 siswa, kelas V sebanyak 20 siswa, dan kelas VI sebanyak 15
siswa. Kepala Sekolah beserta guru dan karyawan selalu berusaha untuk
meningkatkan mutu pendidikan SD Negeri I Sanan.
b. Keadaan Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar Negeri I Sanan
Sekolah Dasar Negeri I Sanan berdiri diatas tanah seluas 1500 m2
dengan luas bangunan 500 m2. Bangunan yang terdiri diantaranya adalah 6
ruang kelas, 1 ruang kantor dan guru, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang serba
guna untuk ruang UKS dan menyimpan alat-alat peraga, 1 ruang dapur, 1
rumah dinas. Selain itu ada juga bangunan WC dan tempat parkir sepeda
motor yang letaknya terpisah dengan bangunan sekolah.
SD Negeri I Sanan juga memiliki halaman yang luas yang digunakan
untuk sarana kegiatan pembelajaran penjaskes dan ekstrakurikuler.
Disamping digunakan untuk kegiatan pembelajaran, halaman sekolah juga
digunakan untuk pelaksanaan kegiatan upacara bendera.
Berbagai jenis media pembelajaran untuk berbagai mata pelajaran
tersedia dengan lengkap, namun itu semua tidak terawat dengan baik
walaupun ada juga media pembelajaran yang tersedia di dalam kelas.
2. Kondisi Awal
Kondisi awal (pra tindakan), diperoleh data nilai siswa. Dari data
kondisi awal siswa dapat dilihat pada tabel 3.
40
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
41
Tabel 3. Nilai Pra Tindakan
NO SISWA NILAI KKM KETUNTASAN
1 3711 50 63 Belum tuntas 2 3725 55 63 Belum tuntas 3 3726 60 63 Belum tuntas 4 3727 50 63 Belum tuntas 5 3729 60 63 Belum tuntas 6 3733 60 63 Belum tuntas 7 3740 75 63 Tuntas 8 3741 85 63 Tuntas 9 3745 85 63 Tuntas
10 3746 55 63 Belum tuntas 11 3748 80 63 Tuntas 12 3749 75 63 Tuntas 13 3750 80 63 Tuntas 14 3751 60 63 Belum tuntas 15 3753 60 63 Belum tuntas 16 3754 80 63 Tuntas 17 3755 70 63 Tuntas 18 3756 75 63 Tuntas 19 3757 60 63 Belum tuntas 20 3760 75 63 Tuntas
Jumlah 1350 Rata-rata 67,5 Nilai Terendah 50 Nilai Tertinggi 85 Siswa Belajar Tuntas 50%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
42
Dari data nilai siswa pra tindakan dapat dibuat frekuensi nilai
siswa pra tindakan pada tabel 4 sebagai berikut:
Tabel 4. Data Nilai Siswa Pra Tindakan
No Nilai Frekuensi Prosentase (%)
1 50-55 4 20 2 56-61 6 30 3 62-67 0 0 4 68-73 1 5 5 74-79 4 20 6 80-85 5 25
Jumlah 20 100
Berdasarkan tabel 4. prosentase nilai tes awal maka dapat digambarkan
grafik pada gambar 15:
Gambar 15. Grafik Nilai Pra Tindakan
Berdasarkan gambar grafik 15 siswa kelas V SD Negeri I Sanan
yang berjumlah 20 siswa, frekuensi nilai 50-55 sejumlah 4 anak, nilai 56-
61 sejumlah 6 siswa, nilai 68-73 sejumlah 1 siswa, nilai 74-79 sejumlah 4
siswa, dan nilai 80-85 sejumlah 5 siswa. Dari data nilai siswa, hanya 10
siswa atau 50% memperoleh nilai sesuai dengan Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM). Sebanyak 10 siswa atau 50% memperoleh nilai di
4
6
1
4
5
0
1
2
3
4
5
6
7
50-55 56-61 62-67 68-73 74-79 80-85
Frekuensi
Nilai
Nilai Siswa Pra Tindakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
43
bawah batas nilai ketuntasan yaitu 63, dari pihak sekolah ketuntasan
siswa diharapkan mencapai lebih dari 80 %. Dari nilai pra tindakan
tersebut, maka dilakukan tindakan lanjutan untuk meningkatkan
kemampuan menghitung pecahan.
Dari nilai pra tindakan pada tabel di atas dapat disimpulkan
bahwa kemampuan menghitung pecahan siswa kelas V SD Negeri I
Sanan masih kurang.
3. Tindakan Siklus 1
Tindakan Siklus 1 dilaksanakan selama 3 x pertemuan ( 3 x 70 menit )
selama 2 minggu dalam bulan April 2010. Adapun tahapan-tahapan yang
dilakukan pada siklus 1 adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil observasi terhadap proses pembelajaran dan
kemampuan menghitung siswa sebelum tindakan, dapat diperoleh informasi
sebagai data awal. Hasil pencatatan menunjukkan bahwa dari siswa kelas V
sebanyak 20 siswa terdapat 10 siswa atau 50 % yang masih belum mencapai
KKM. Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap lembar pekerjaan siswa,
ternyata sebagian besar siswa belum dapat memahami tentang konsep
menghitung pecahan. Atas dasar itulah, guru kelas melakukan koordinasi
dengan kepala sekolah dan buru kelas lain tentang alternatif yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menghitung siswa kelas V
SD Negeri I Sanan. Berdasarkan hasil koordinasi dengan kepala sekolah dan
guru-guru lain, guru lebih memilih media kartu domino pecahan untuk
meningkatkan kemampuan menghitung pecahan siswa kelas V SD Negeri I
Sanan.
Dengan berpedoman Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD
2007 Kelas III, peneliti melakukan langkah-langkah perencanaan
pembelajaran materi luas bangun datar menggunakan media satuan luas,
Rencana pelakasaan pembelajaran pada siklus I ini dapat diuraikan sebagai
berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
44
Standar Kompetensi : Menggunakan pecahan dalam memecahkan masalah.
Kompetensi Dasar : Menjumlahkan dan mengurangkan berbagai bentuk
pecahan.
Indikator :
1) Menentukan nilai pecahan pada gambar
2) Menentukan pecahan yang senilai
3) Melakukan operasi penjumlahan pecahan biasa berpenyebut sama
4) Melakukan operasi pengurangan pecahan biasa berpenyebut sama
5) Melakukan operasi penjumlahan pecahan biasa berpenyebut beda
6) Melakukan operasi pengurangan pecahan biasa berpenyebut beda
Rencana Tindakan :
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Guru menyusun RPP selama 3 kali pertemuan dengan alokasi
waktu 2 x 35 menit. RPP yang disusun meliputi standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dampak pengiring,
materi pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah
pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, dan penilaian.
2) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung
Fasilitas dan sarana yang dipersiapkan untuk pelaksanaan
pembelajaran adalah:
a) Ruang kelas didesain secara klasikal. Pada saat diskusi kelompok,
meja dan kursi disusun secara berkelompok untuk mempermudah
siswa bekerjasama.
b) Menyiapkan media kartu domino pecahan. Selain itu, dipersiapkan
kamera digital sebagai sarana dokumentasi proses pembelajaran
Matematika materi penjumlahan dan pengurangan pecahan.
3) Menyiapkan Lembar Pengamatan dan Lembar Penilaian
Lembar pengamatan digunakan untuk merekam segala aktifitas
siswa selama pembelajaran berlangsung. Peneliti juga menyusun lembar
observasi guru yang berupa Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG).
Sedangkan untuk lembar penilaian disusun berdasarkan pada kisi-kisi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
45
soal yang telah disesuaikan dengan indikator dan tujuan pembelajaran
yang dicapai. Lembar penilaian berupa tes individu.
b. Pelaksanaan
Pada tahap ini, guru melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan media kartu domino pecahan sesuai rencana pelaksanaan
pembelajaran yang telah disusun. Siklus I dilaksanakan selama 3 kali
pertemuan.
1) Pertemuan ke 1
Pertemuan 1 dilaksanakan pada hari senin tanggal 19 April 2010
materi yang diajarkan adalah membaca pecahan dan menentukan
pecahan yang senilai dengan indikator membaca nilai pecahan pada
gambar dan menentukan pecahan yang senilai.
a) Kegiatan Awal
Kegiatan diawali dengan berdoa bersama dan absensi.
Setelah berdoa, guru mengadakan tanya jawab tentang materi yang
telah diajarkan pada kelas III dan IV mengenai membaca pecahan
dan mencari pecahan yang senilai. Setelah kegiatan apersepsi
tersebut, kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai.
b) Kegiatan Inti
Kegiatan inti meliputi 3 proses, yaitu eksplorasi, elaborasi,
dan konfirmasi.
(1) Eksplorasi
Siswa menyimak materi tentang membaca dan
menentukan pecahan yang senilai dengan menggunakan media
kartu domino pecahan. Setelah menyimak materi, guru
menyuruh siswa mendiskripsikan cara membaca pecahan dan
menentukan pecahan yang senilai. Sebagian besar siswa enggan
untuk mengemukakan pendapatnya, sehingga guru memancing
siswa untuk berpendapat dengan cara memberikan pertanyaan-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
46
pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan yang diberikan hanya
mencakup materi yang baru saja dibahas.
(2) Elaborasi
Dalam elaborasi, siswa dibagi menjadi 5 kelompok
untuk melakukan diskusi. Siswa mendiskusikan tentang cara
membaca pecahan dan menentukan pecahan yang senilai. Guru
menulis sebuah pecahan dipapan tulis. Kemudian guru
menempelkan contoh kartu domino dipapan tulis. Kemudian
guru menjelaskan cara mencari pecahan yang mempunyai nilai
pecahan yang sama. Setelah menjelaskan, kemudian salah satu
siswa mencari pecahan yang senilai di papan tulis tersebut.
Kemudian guru memberikan media kartu domino kepada
masing-masing kelompok. Melalui kerja kelompok, siswa
terpacu untuk menggunakan kartu domino pecahan. Dalam
menggunakan media, siswa bisa saling membantu dalam
menggunakan kartu domino dan dapat digunakan sebagai
permainan.
Gambar 16. Kartu Domino Pecahan
Pada kartu diatas telah dipasangkan pecahan dan Persamaan pecahan dapat dicari dengan menggunakan cara
mengalikan pembilang dan penyebut dengan bilangan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
47
sama atau mengalikan pecahan tersebut dengan pecahan yang
nilainya sam dengan satu.
Rumus:
=
dengan = 1
Maka,
=
Jadi pembilang dan penyebut dikalikan 2
Dengan menggunakan media kartu domino pecahan
maka siswa dapat membaca dan mencari pecahan senilai secara
berulang-ulang. Dengan kegiatan berulang-ulang tersebut maka
secara tidak langsung pemantapan kemampuan siswa akan naik.
Untuk mengetahui keberhasilan dan kemampuan siswa, guru
memberi tugas kepada beberapa siswa untuk mengerjakan soal-
soal dipapan tulis
Setelah diskusi selesai, masingimasing kelompok
mengumpulkan hasil diskusi. Hasil diskusi yang ditulis
kemudian dibacakan oleh perwakilan setiap kelompok.
(3) Konfirmasi
Pada proses konfirmasi, siswa bersama guru
mengevaluasi hasil diskusi. Kemudian guru memberikan umpan
balik positif dan konfirmasi tentang hasil diskusi yang
didasarkan atas beberapa sumber belajar.
c) Kegiatan Penutup
Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran yang telah
dilakukan. Siswa mengerjakan tes individu yang diberikan guru.
Sebagai tindak lanjut guru memberikan pekerjaan rumah.
2) Pertemuan ke 2
Pada pertemuan ke 2 dialkasanakan pada hari kamis 22 April
2010. Materi yang diajarkan adalah penjumlahan dan pengurangan
pecahan dengan indikator melakukan operasi penjumlahan pecahan biasa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
48
berpenyebut sama dan pengurangan pecahan biasa berpenyebut sama.
Adapun langkah-langkah pembelajaran mencakup kegiatan-kegiatan
sebagai berikut:
a) Kegiatan Awal
Kegiatan diawali dengan berdoa bersama dan absensi.
Kemudian, guru mengadakan Tanya jawab tentang materi yang telah
diajarkan pada kelas IV mengenai penjumlahan dan pengurangan
pecahan berpenyebut sama.
b) Kegiatan Inti
Kegiatan inti meliputi 3 proses, yaitu eksplorasi, elaborasi,
dan konfirmasi.
(1) Eksplorasi
Siswa menyimak materi tentang penjumlahan dan
pengurangan pecahan biasa berpenyebut sama dengan
menggunakan media kartu domino pecahan. Setelah menyimak
materi, guru menyuruh siswa mendiskripsikan cara menghitung
penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa berpenyebut sama.
Sebagian siswa berani untuk mengemukakan pendapatnya,
sehingga guru memancing agar semua siswa untuk berpendapat
dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa.
Pertanyaan yang diberikan hanya mencakup materi yang baru
saja dibahas.
(2) Elaborasi
Dalam pembelajaran, penggunaan media kartu domino
pecahan dilakukan secara kelompok. Setiap kelompok terdiri
dari 4 siswa. Dengan kegiatan kelompok siswa terpacu untuk
menggunakan kartu domino pecahan. Dalam menggunakan
media, siswa bisa saling membantu dalam menggunakan kartu
domino dan dapat digunakan sebagai permainan sesuai arahan
guru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
49
+
+
Gambar 17. Kartu Domino Pecahan
Pada kartu diatas telah menggabungkan penjumlahan
pecahan dengan hasil penjumlahan yaitu + = Dalam penjumlahan tersebut ditemukan rumus
penjumlahan senilai yaitu
+ =
Dengan ditemukan rumus penjumlahan diatas melalui
media kartu domino pecahan maka dapat diperoleh rumus untuk
menghitung pengurangan senilai yaitu
- =
Dengan menggunakan media kartu domino pecahan
maka siswa dapat menjumlahkan dan mengurangkan pecahan
berpenyebut sama secara berulang-ulang. Dengan kegiatan
berulang-ulang tersebut maka secara tidak langsung pemantapan
kemampuan siswa akan naik. Untuk mengetahui keberhasilan
dan kemampuan siswa, guru memberi tugas kepada beberapa
siswa untuk mengerjakan soal-soal di papan tulis.
Kemudian guru membagikan lembar kerja untuk
didiskusikan dan dikerjakan secara kelompok membahas cara
menjumlahkan dan mengurangkan pecahan berpenyebut sama.
Setelah selesai dikerjakan, lembar diskusi dikumpulkan untuk
dibahas bersama.Masing-masing kelompok mempresentasikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
50
hasil diskusinya sehingga setiap kelompok dapat memberikan
pendapat kelompok masing-masing.kegiatan inti, murid
melakukan penjumlahan dan pengurangan pecahan berpenyebut
sama dengan media kartu domino pecahan.
Setelah semua membacakan hasil diskusi baru
didiskusikan bersama untuk mencari kesimpulan tentang cara
menjumlahkan dan mengurangkan pecahan berpenyebut sama.
Kegiatan selanjutnya guru memberikan evaluasi dengan lembar
evaluasi pada siswa.Sebagai tindak lanjut guru memberikan
pekerjaan rumah.
(3) Konfirmasi
Pada proses konfirmasi, siswa bersama guru
mengevaluasi hasil diskusi. Kemudian guru memberikan umpan
balik positif dan konfirmasi tentang hasil diskusi yang
didasarkan atas beberapa sumber belajar.
c) Kegiatan Penutup
Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran yang telah
dilakukan. Siswa mengerjakan tes individu yang diberikan guru.
Sebagai tindak lanjut guru memberikan pekerjaan rumah.
3) Pertemuan ke 3
Pertemuan ke 3 dilaksanakan pada hari senin 26 April 2010.
Materi yang diajarkan adalah penjumlahan dan pengurangan pecahan
dengan indikator melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan
pecahan biasa berpenyebut. Adapun langkah-langkah pembelajaran
mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a) Kegiatan Awal
Kegiatan diawali dengan berdoa bersama dan absensi.
Kemudian, guru mengadakan tanya jawab tentang tentang materi
yang telah diajarkan mengenai penjumlahan dan pengurangan
pecahan berpenyebut beda. Sebagai awal kegiatan, guru mengulang
kembali materi pelajaran KPK. Dalam menjumlahkan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
51
mengurangkan pecahan, pecahan tersebut harus mempunyai
penyebut yang sama. Agar penyebut sama maka digunakan prinsip
KPK. Untuk mengerjakan soal tersebut dapat menggunakan rumus :
+ =� � + � �� �
Atau dengan mencari KPK dari penyebut b dan d. Dalam
rumus pengurangan pecahan berpenyebut beda, dapat diperoleh
rumus:
− =� � − � �� �
b) Kegiatan Inti
Kegiatan inti meliputi 3 proses, yaitu eksplorasi, elaborasi,
dan konfirmasi.
(1) Eksplorasi
Siswa menyimak materi tentang penjumlahan dan
pengurangan pecahan biasa berpenyebut beda dengan
menggunakan media kartu domino pecahan. Setelah menyimak
materi, guru menyuruh siswa mendiskripsikan cara menghitung
penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa berpenyebut beda.
Pada pertemuan ini terjadi peningkatan keaktifan dibandingkan
pada pertemuan 1 dan 2. Sebagian siswa berani untuk
mengemukakan pendapatnya, sehingga guru memancing agar
semua siswa untuk berpendapat dengan cara memberikan
pertanyaan-pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan yang diberikan
hanya mencakup materi yang baru saja dibahas.
(2) Elaborasi
Dalam proses elaborasi, guru membagi siswa menjadi
beberapa kelompok. Masing-masing kelompok berjumlah 4
siswa. Guru memberikan 1 lembar kertas diskusi yang berisi
contoh soal kepada masing-masing kelompok. Sambil
memberikan bimbingan, guru membagikan kartu domino kepada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
52
siswa untuk mempermudah pemahaman materi. Kartu domino
digunakan secara kelompok.
A
+ –
Gambar 18. Kartu Domino Pecahan
Siswa berdiskusi untuk mengerjakan soal pecahan
berpenyebut beda tersebut secara kelompok serta dengan
bimbingan guru. Setelah siswa menemukan KPK dari penyebut
pecahan tersebut maka pecahan berpenyebut beda tersebut dapat
dijumlahkan dan dikurangkan. Prinsip penjumlahan dan
pengurangan telah didiskusikan pada pertemuan ke-2.
Setelah selesai dikerjakan, lembar diskusi dikumpulkan
untuk dibahas bersama. Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya sehingga setiap kelompok
dapat memberikan pendapat kelompok masing-masing. Setelah
semua membacakan hasil diskusi baru didiskusikan bersama
untuk mencari kesimpulan tentang cara menjumlahkan dan
mengurangkan pecahan berpenyebut beda. Kegiatan selanjutnya
guru memberikan evaluasi dengan lembar evaluasi pada siswa.
Sebagai tindak lanjut guru memberikan pekerjaan rumah.
(3) Konfirmasi
Pada proses konfirmasi, siswa bersama guru
mengevaluasi hasil diskusi. Kemudian guru memberikan umpan
balik positif dan konfirmasi tentang hasil diskusi yang
didasarkan atas beberapa sumber belajar.
– + � �
+ −
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
53
c) Kegiatan Penutup
Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran yang telah
dilakukan. Siswa mengerjakan tes individu yang diberikan guru.
Dari hasil tes pada pertemuan 1, 2, dan 3 diperoleh nilai siklus I. Data
hasil nilai siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel 5 sebagai berikut:
Tabel 5. Nilai Siklus I
No Siswa Perte-
muan 1 Perte-
muan 2 Perte-
muan 3 Rata-rata Ketuntasam
1 3711 65 55 55 58 Belum Tuntas 2 3725 65 60 60 62 Belum Tuntas 3 3726 65 60 60 62 Belum Tuntas 4 3727 65 65 65 65 Tuntas 5 3729 60 60 55 58 Belum Tuntas 6 3733 60 70 65 65 Tuntas 7 3740 85 85 90 87 Tuntas 8 3741 90 85 80 85 Tuntas 9 3745 85 85 85 85 Tuntas
10 3746 65 60 55 60 Belum Tuntas 11 3748 90 85 80 85 Tuntas 12 3749 75 90 75 80 Tuntas 13 3750 85 85 80 83 Tuntas 14 3751 70 70 70 70 Tuntas 15 3753 60 60 55 58 Belum Tuntas 16 3754 80 80 70 77 Tuntas 17 3755 75 75 75 75 Tuntas 18 3756 80 75 80 78 Tuntas 19 3757 70 70 70 70 Tuntas 20 3760 80 80 75 78 Tuntas Jumlah 1470 1455 1400 1442 Rata-rata 73,5 72,75 70 72,08 Nilai Terendah 58 Nilai Tertinggi 85 Siswa Belajar Tuntas 70%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
54
Dari data nilai siswa siklus I, dapat dibuat frekuensi nilai siswa
siklus I pada tabel 6 sebagai berikut:
Tabel 6. Frekuensi Nilai Siklus I
No Nilai Frekuensi Prosentase (%)
1 58-62 6 30 2 63-67 2 10 3 68-72 2 10 4 73-77 2 10 5 78-82 3 15 6 83-87 5 25
Jumlah 20 100
Berdasarkan tabel 4 frekuensi nilai matematika pada siklus 1 dapat
dilihat grafik pada gambar 19 :
Gambar 19. Grafik nilai siklus I
Dari data gambar 19, siswa yang memperoleh nilai pada rentang 58-
62 sebanyak 6 siswa atau 30 %, rentang 63-67, 68-72 dan 73-77 sebanyak 2
siswa atau 10 %, rentang 78-82 sebanyak 3 siswa atau 15 % sedangkan pada
rentang tertinggi nilai 83-87 sebanyak 5 siswa atau 25 % siswa yang
mencapainya.
Berdasarkan data nilai di atas dapat dilihat bahwa pada siklus I,
siswa kelas V SD Negeri 1 Sanan 20 siswa, 14 siswa atau 70 % memperoleh
6
2 2 2
3
5
0
1
2
3
4
5
6
7
58-62 63-67 68-72 73-77 78-82 83-87
Frekuensi
Nilai
Nilai Siklus I
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
55
nilai di atas batas nilai ketuntasan minimal. Sebanyak 6 siswa atau 30%
memperoleh nilai di bawah batas nilai ketuntasan. Dari data tersebut
diperoleh nilai terendah 58 dan nilai tertinggi adalah 85, sehingga didapat
rata-rata nilai kelas yaitu 72.00.
Dari data nilai diatas maka dapat disimpulkan bahwa nilai siklus I
meningkat. Pada siklus I, jumlah siswa belajar tuntas sebesar 70%, yang
semula pada pra tindakan 50%.
c. Observasi
1) Hasil observasi siswa
Adapun diskriptor penilaian aktifitas siswa adalah sebagai
berikut: (1) Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran, (2)
Memperhatikan penjelasan guru, (3) Bertanya pada guru, (4) Menjawab
pertanyaan guru, (5) Ketepatan mengumpulkan tugas. Dari hasil penelitian
pada siklus 1, dapat dilihat hasil observasi siswa (lampiran 38) dapat
dibuat tabel 7
Tabel 7. Observasi Keaktifan siswa siklus I
No Kriteria keaktivitas Frekuensi Prosentase 1 Sangat Rendah 0 0 % 2 Rendah 3 15% 3 Sedang 9 45% 4 Tinggi 6 30% 5 Sangat Tinggi 2 10%
Rata – rata 9,1 dengan kriteria “sedang” Berdasarkan tabel 5 nilai observasi pada siklus I dapat dibuat
grafik pada gambar 20
0
3
9
6
2
0
2
4
6
8
10
SR R S T ST
Skor
Kriteria
Observasi Keaktifan Siswa Siklus I Keterangan SR : Sangat Rendah R : Rendah S : Sedang T : Tinggi
Gambar 20 Grafik Observasi Aktifitas Siswa Siklus I
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
56
Keterangan kriteria penilaian dapat dijelaskan sebagai berikut: ST
(Sangat Tinggi) untuk nilai 5 jika semua aspek terpenuhi; T (Tinggi) untuk
nilai 4 jika hanya 4 aspek terpenuhi; S (Sedang) untuk nilai 3 jika hanya 3
aspek terpenuhi; R (Rendah) untuk nilai 2 jika hanya 2 aspek terpenuhi;
SR (Sangat Rendah) untuk nilai 1 jika hanya 1 aspek terpenuhi.
Dari data pada tabel 7 menunjukkan bahwa 2 siswa atau 10 %
tergolong dalam kriteria keaktifan sangat tinggi, 6 siswa atau 30%
tergolong dalam kriteria keaktifan tinggi, 9 siswa atau 45% tergolong
dalam kriteria keaktifan sedang dan 3 siswa atau 15 % tergolong dalam
kriteria rendah. Berdasarkan hasil observasi siswa diatas diperoleh nilai
rata-rata 9,1 dengan kriteria sedang.
2) Hasil observasi guru
Berdasar dari hasil observasi pada pertemuan pertama dan
kedua, maka guru berusaha meningkatan kegiatan pembelajaran. Pada
(lampiran 45) hasil penilaian siklus I pertemuan 3 adalah baik, dengan
uraian pada kegiatan awal guru telah menggunakan pembukaan
pembelajaran dengan sangat tepat, mengkomunikasikan tujuan
pembelajaran, menghubungkan materi dengan kegiatan materi dengan
pelajaran yang lalu cukup tepat, tepat dalam menghubungkan materi
dengan lingkungan sehari-hari untuk memotivasi siswa.
Pada kegiatan inti pengamat menilai baik. Guru banyak
mendapatkan sorotan dari observer pada aspek: (1) penguasaan alat
peraga, (2) bimbingan pada kegiatan siswa, (3) kejelasan penyajian
konsep, dan (4) penguasaan kelas.
Pengamat menilai baik pada saat kegiatan akhir meliputi: (1)
Membimbing siswa diskusi dan membuat kesimpulan, (2) Mengaitkan
materi dengan pelajaran yang akan datang, (3) Memberi tugas pada
siswa, (4) Mengadakan evaluasi.
Sehingga dari hasil observasi terhadap guru selama kegiatan
pembelajaran tersebut didapat rata-rata nilai yaitu 76,67. Hasil observasi
guru dapat dilihat pada tabel 8 berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
57
Tabel 8 : Observasi Guru Siklus I
Observasi Guru Siklus I
No Keterangan Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 3 Rata- rata
1 Siklus I 73.33 76.67 80 76,67
Berdasarkan tabel 6 nilai observasi guru siklus 1 dapat dilihat
grafik pada gambar 21 sebagai berikut:
Gambar 21: Grafik Observasi Guru Siklus I
Berdasarkan data observasi guru di atas dapat dilihat bahwa pada
pertemuan 1 memperoleh nilai 73,33, pertemuan 2 naik menjadi 76,67, dan
pada pertemuan 3 menjadi 80. Dari data observasi guru dapat disimpulkan
bahwa nilai observasi guru setiap pertemuan mengalami kenaikan sehingga
pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 76,67.
d. Refleksi
Data-data yang diperoleh dari observasi dikumpulkan untuk
dianalisis. Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan selama proses
tindakan, pada materi membaca pecahan, menentukan pecahan senilai, dan
operasi hitung pecahan biasa berpenyebut sama telah menunjukkan
peningkatan prestasi yang lebih baik, sedangkan pada materi operasi hitung
pecahan biasa berpenyebut beda belum menunjukkan perubahan yang
signifikan.
73.33
76.67
80
68
70
72
74
76
78
80
82
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
Skor
Observasi Guru Siklus I
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
58
Hasil pengamatan pada proses pembelajaran menunjukkan bahwa
masih ada siswa yang kurang mampu mengikuti petunjuk dalam melakukan
peragaan menggunakan media kartu domino pecahan. Peningkatan yang
terjadi belum memenuhi indikator kinerja yang diharapkan yaitu 80% yang
pada siklus I hanya 70%, maka pertemuan ini masih harus di ulang pada
siklus selanjutnya. Berdasarkan musyawarah peneliti dengan pengamat,
disimpulkan dalam menjelaskan penggunaan media kartu domino pecahan
satuan sebaiknya menggunakan kalimat yang lebih sederhana dan mudah
dipahami oleh siswa. Disarankan juga oleh pengamat (observer) untuk
membagi kelas pada kelompok kecil yaitu 2 siswa dalam satu kelompok serta
menggunakan media tambahan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam
mengikuti pembelajaran.
Dari analisis data dan diskusi dengan pengamat, disimpulkan bahwa
pembelajaran siklus I dilanjutkan ke siklus berikutnya yaitu siklus II. Untuk
siklus II perlu memperhatikan hal-hal:
1) Bagi siswa
a) Masih ada beberapa siswa yang sulit memahami materi operasi
hitung pecahan biasa berpenyebut beda.
b) Siswa cukup aktif dalam kegiatan pembelajaran namun masih perlu
ditingkatkan lagi.
2) Bagi Guru
a) Guru sebaiknya membagi kelompok kedalam kelompok kecil agar
lebih efektif.
b) Guru memotivasi siswa dan memberikan bantuan jika diperlukan,
terutama siswa bagi yang mengalami kesulitan dalam mengikuti
pentunjuk.
c) Guru harus lebih memotivasi siswa untuk mengemukakan pendapat
maupun menanggapi dalam diskusi.
d) Guru harus memperhatikan waktu yang digunakan dalam
pelaksanaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
59
e) Dalam menyampaikan cara penggunaan media satuan luas
hendaknya lebih sederhana dan mudah dipahami serta diikuti oleh
siswa.
f) Dalam menyampaikan materi hendaknya menggunakan media
tambahan agar pembelajaran lebih menarik.
4. Tindakan Siklus II
Tindakan Siklus II dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan (175 menit)
selama 2 minggu di bulan Mei 2010. Adapun tahap-tahapan yang dilakukan pada
siklus II adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan
Setelah dilakukan pemerikasaan lebih lanjutan pada hasil observasi
guru, siswa dan lembar kerja siswa, ternyata sebagian siswa masih mengalami
kesulitan memami konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan.
Berdasarkan kesulitan-kesulitan tersebut, guru kelas berkoordinasi dengan
guru pengamat sepakat untuk memperbaiki kekurangan pada siklus I. Ada
beberapa hal yang perlu diperbaiki guru dalam melaksanakan tindakan pada
siklus II sebagai upaya untuk mengatasi berbagai kekurangan yang ada, yaitu
sebagai berikut:
1) Perbaikan strategi pembelajaran dalam menggunakan media, yaitu dengan
menggunakan bantuan LCD untuk memutas CD pembelajaran.
CD pembelajaran berisi tentang kartu domino pecahan dan konsep
penjumlahan dan pengurangan pecahan.
2) Perbaikan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu pada saat diskusi yang
awalnya masing-masing kelompok siswa berjumlah 4 siswa dijadikan
setiap kelompok berjumlah 2 siswa.
Pada dasarnya langkah yang dilakukakan untuk siklus II adalah sama
dengan siklus sebelumnya yaitu guru melakukan langkah-langkah
menentukan pokok bahasan dari materi yang diajarkan, membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyediakan media kartu domino pecahan,
buku paket,dan LKS, menyiapkan lembar observasi aktifitas belajar dan alat
evaluasi kemampuan siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
60
Dengan berpedoman Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD
2007 Kelas V, peneliti melakukan langkah-langkah perencanaan
pembelajaran materi menghitung pecahan menggunakan media kartu domino
pecahan, Rencana pelakasaan pembelajaran pada siklus II ini dapat diuraikan
sebagai berikut :
Standar Kompetensi : Menggunakan pecahan dalam memecahkan masalah.
Kompetensi Dasar : Menjumlahkan dan mengurangkan berbagai bentuk
pecahan.
Indikator :
1) Menentukan nilai pecahan pada gambar
2) Menentukan pecahan yang senilai
3) Melakukan operasi penjumlahan pecahan campuran berpenyebut sama
4) Melakukan operasi pengurangan pecahan campuran berpenyebut sama
5) Melakukan operasi penjumlahan pecahan campuran berpenyebut beda
6) Melakukan operasi pengurangan pecahan campuran berpenyebut beda
7) Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan pecahan.
Rencana Tindakan :
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Guru menyusun RPP selama 3 kali pertemuan dengan alokasi
waktu 2 x 35 menit. RPP yang disusun meliputi standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dampak pengiring,
materi pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah
pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, dan penilaian.
2) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung
Fasilitas dan sarana yang dipersiapkan untuk pelaksanaan
pembelajaran adalah:
a) Ruang kelas didesain secara klasikal. Pada saat diskusi kelompok,
meja dan kursi disusun secara berkelompok untuk mempermudah
siswa bekerjasama.
b) Menyiapkan media kartu domino pecahan. Selain itu, dipersiapkan
alat multimedia, diantaranya: laptop, LCD Proyektor, dan Speaker
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
61
aktif. Kamera digital disiapkan sebagai sarana dokumentasi proses
pembelajaran Matematika materi penjumlahan dan pengurangan
pecahan.
3) Menyiapkan Lembar Pengamatan dan Lembar Penilaian
Lembar pengamatan digunakan untuk merekam segala aktifitas
siswa selama pembelajaran berlangsung. Peneliti juga menyusun lembar
observasi guru yang berupa Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG).
Sedangkan untuk lembar penilaian disusun berdasarkan pada kisi-kisi
soal yang telah disesuaikan dengan indikator dan tujuan pembelajaran
yang dicapai. Lembar penilaian berupa tes individu.
Adapun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) selengkapnya
terlampir.
b. Pelaksanaan
Guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media kartu
domino pecahan sesuai rancana yang telah disusun. Siklus dilaksanakan
selama 3 kali pertemuan.
1) Pertemuan 1
Pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 29 April
2010. Kegiatan diawali dengan berdoa bersama dan absensi. Setelah
berdoa, guru mengadakan tanya jawab tentang materi yang telah
diajarkan pada siklus I pertemuan 1 mengenai membaca pecahan dan
mencari pecahan yang senilai. Adapun langkah-langkah pembelajaran
mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a) Kegiatan Awal
Kegiatan diawali dengan berdoa bersama dan absensi.
Setelah berdoa, guru mengadakan tanya jawab tentang materi yang
telah diajarkan pada siklus I pertemuan 1 mengenai membaca
pecahan dan mencari pecahan yang senilai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
62
b) Kegiatan Inti
Kegiatan inti meliputi 3 proses, yaitu eksplorasi, elaborasi,
dan konfirmasi
(1) Eksplorasi
Siswa menyimak materi tentang membaca dan
menentukan pecahan yang senilai dengan menggunakan media
kartu domino pecahan. Setelah menyimak materi, guru
menyuruh siswa mendiskripsikan cara membaca pecahan dan
menentukan pecahan yang senilai. Karena pada siklus I hanya
menggunakan media kartu domino pecahan maka dalam
menyampaikan materi guru menggunakan CD Pembelajaran.
(2) Elaborasi
Guru menjelaskan cara membaca dan mencari pecahan
senilai dengan kartu domino pecahan. Dalam pembelajaran,
penggunaan media kartu domino pecahan dilakukan secara
kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 2 siswa. Dengan
menggunakan media tambahan yang berupa LCD, guru
menyampaikan materi.Dengan adanya tambahan media tersebut,
pemantapan materi lebih baik dan materi diserap dengan baik
oleh siswa. Guru menulis sebuah pecahan dipapan tulis.
Kemudian guru menempelkan contoh kartu domino dipapan
tulis. Kemudian guru menjelaskan cara mencari pecahan yang
mempunyai nilai pecahan yang sama. Setelah menjelaskan,
kemudian salah satu siswa mencari pecahan yang senilai di
papan tulis tersebut. Kemudian guru memberikan media kartu
domino kepada masing-masing kelompok. Melalui kerja
kelompok, siswa terpacu untuk menggunakan kartu domino
pecahan. Dalam menggunakan media, siswa bisa saling
membantu dalam menggunakan kartu domino.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
63
Gambar 22. Kartu Domino Pecahan
Pada kartu diatas telah dipasangkan pecahan dan Persamaan pecahan dapat dicari dengan menggunakan cara
mengalikan pembilang dan penyebut dengan bilangan yang
sama atau mengalikan pecahan tersebut dengan pecahan yang
nilainya sama dengan satu.
Rumus:
=
dengan = 1
Maka,
=
Jadi pembilang dan penyebut dikalikan 2
Dengan menggunakan media kartu domino pecahan
maka siswa dapat membaca dan mencari pecahan senilai secara
berulang-ulang. Dengan kegiatan berulang-ulang tersebut maka
secara tidak langsung pemantapan kemampuan siswa akan naik.
Untuk mengetahui keberhasilan dan kemampuan siswa, guru
memberi tugas kepada beberapa siswa untuk mengerjakan soal-
soal dipapan tulis.
Kemudian guru membagikan lembar kerja untuk
didiskusikan dan dikerjakan secara kelompok membahas cara
membaca pecahan dan mencari pecahan yang senilai. Setelah
selesai dikerjakan, lembar diskusi dikumpulkan untuk dibahas
bersama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
64
(3) Konfirmasi
Pada proses konfirmasi, siswa bersama guru
mengevaluasi hasil diskusi. Kemudian guru memberikan umpan
balik positif dan konfirmasi tentang hasil diskusi yang
didasarkan atas beberapa sumber belajar.
c) Kegiatan Penutup
Siswa diberikan refleksi tentang pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Siswa dengan bantuan guru membuat kesimpulan
tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru kemudian
memberikan evaluasi dengan lembar evaluasi pada siswa dan
dikerjakan secara individu. Sebagai tindak lanjut guru memberikan
pekerjaan rumah
2) Pertemuan 2
Pertemuan ke 2 dilaksanakan pada hari Senin tanggal 17 Mei
2010. Materi yang diajarkan adalah penjumlahan dan pengurangan
pecahan dengan indikator melakukan operasi penjumlahan dan
pengurangan pecahan campuran berpenyebut sama. Adapun langkah-
langkah pembelajaran mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a) Kegiatan Awal
Kegiatan diawali dengan berdoa bersama dan absensi.
Setelah berdoa, guru mengadakan tanya jawab tentang materi yang
telah diajarkan pada siklus I pertemuan 2 mengenai penjumlahan dan
pengurangan pecahan berpenyebut sama. Setelah kegiatan apersepsi
tersebut, kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai.
b) Kegiatan Inti
Kegiatan inti meliputi 3 proses, yaitu eksplorasi, elaborasi,
dan konfirmasi.
(1) Eksplorasi
Siswa menyimak materi tentang penjumlahan dan
pengurangan pecahan campuran berpenyebut sama dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
65
menggunakan media kartu domino pecahan. Setelah menyimak
materi, guru menyuruh siswa mendiskripsikan cara menghitung
penjumlahan dan pengurangan pecahan campuran berpenyebut
sama. Karena pada siklus I hanya menggunakan media kartu
domino pecahan maka dalam menyampaikan materi guru
menggunakan CD Pembelajaran
(2) Elaborasi
Dalam pembelajaran, siswa dibentuk menjadi beberapa
kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 2 siswa. Pada siklus I,
guru menyampaikan materi secara langsung, tetapi pada siklus
ke-2 menggunakan media tambahan berupa LCD. Penggunaan
LCD sangat berpengaruh untuk menambah motivasi belajar
siswa. Dalam pembelajaran, guru tidak hanya menjelaskan
penjumlahan pecahan biasa melainkan penjumlahan pecahan
campuran. Sambil menyampaikan materi, guru membagikan
kartu domino kepada setiap kelompok. Dalam menggunakan
media, siswa bisa saling membantu dalam menggunakan kartu
domino.
Dalam penjumlahan tersebut ditemukan rumus
penjumlahan senilai yaitu
+ =
Dalam pembelajaran ini tidak hanya pecahan biasa
melainkan pecahan campuran. Dalam menghitung pecahan
campuran tetap menggunakan rumus menghitung pecahan biasa
tetapi pecahan campuran tersebut harus diubah dahulu menjadi
pecahan biasa. Untuk mengubah pecahan campuran menjadi
pecahan biasa dengan cara:
Pecahan campuran berbentuk a Rumus mengubah pecahan biasa menjadi pecahan biasa
a = � � �
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
66
Setelah diubah menjadi pecahan biasa maka
penjumlahan dan pengurangan dapat dilakuan dengan rumus
penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa. Dengan
menggunakan media kartu domino pecahan maka siswa dapat
menjumlahkan dan mengurangkan pecahan berpenyebut sama
secara berulang-ulang.
Untuk mengetahui keberhasilan dan kemampuan siswa,
guru memberi tugas kepada beberapa siswa untuk mengerjakan
soal-soal di papan tulis. Kemudian guru membagikan lembar
kerja untuk didiskusikan dan dikerjakan secara kelompok
membahas cara menjumlahkan dan mengurangkan pecahan
berpenyebut sama. Setelah selesai dikerjakan, lembar diskusi
dikumpulkan untuk dibahas bersama. Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya sehingga setiap kelompok
dapat memberikan pendapat kelompok masing-masing. Setelah
semua membacakan hasil diskusi baru didiskusikan bersama
untuk mencari kesimpulan tentang cara menjumlahkan dan
mengurangkan pecahan berpenyebut sama. Kegiatan selanjutnya
guru memberikan evaluasi dengan lembar evaluasi pada siswa.
Sebagai tindak lanjut guru memberikan pekerjaan rumah.
(3) Konfirmasi
Pada proses konfirmasi, siswa bersama guru
mengevaluasi hasil diskusi. Kemudian guru memberikan umpan
balik positif dan konfirmasi tentang hasil diskusi yang
didasarkan atas beberapa sumber belajar
c) Kegiatan Penutup
Siswa diberikan refleksi tentang pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Siswa dengan bantuan guru membuat kesimpulan
tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru kemudian
memberikan evaluasi dengan lembar evaluasi pada siswa dan
dikerjakan secara individu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
67
3) Pertemuan ke 3
Pertemuan ke 3 Dilaksanakan pada hari kamis tanggal 20 Mei
2010. Materi yang diajarkan adalah penjumlahan dan pengurangan
pecahan dengan indikator melakukan operasi penjumlahan dan
pengurangan pecahan campuran berpenyebut beda dan menyelesaikan
soal cerita yang berkaitan dengan pecahan. Adapun langkah-langkah
pembelajaran mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a) Kegiatan Awal
Kegiatan diawali dengan berdoa bersama dan absensi.
Kemudian, guru mengadakan tanya jawab tentang tentang materi
yang telah diajarkan mengenai penjumlahan dan pengurangan
pecahan berpenyebut beda. Sebagai awal kegiatan, guru mengulang
kembali materi pelajaran KPK. Dalam menjumlahkan dan
mengurangkan pecahan, pecahan tersebut harus mempunyai
penyebut yang sama. Agar penyebut sama maka digunakan
prisip KPK.
b) Kegiatan Inti
Kegiatan inti meliputi 3 proses, yaitu eksplorasi, elaborasi,
dan konfirmasi.
(1) Eksplorasi
Siswa menyimak materi tentang penjumlahan dan
pengurangan pecahan campuran berpenyebut beda dengan
menggunakan media kartu domino pecahan. Setelah menyimak
materi, guru menyuruh siswa mendiskripsikan menghitung
penjumlahan dan pengurangan pecahan campuran berpenyebut
beda. Karena pada siklus I hanya menggunakan media kartu
domino pecahan maka dalam menyampaikan materi guru
menggunakan CD Pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
68
(2) Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru membagi siswa menjadi
beberapa kelompok. Masing-masing kelompok berjumlah 2
siswa. Guru menyampaikan materi tentang penjumlahan dan
pengurangan berpenyebut beda dengan bantuan media LCD.
Guru memberikan 1 lembar kertas diskusi yang berisi contoh
soal kepada masing-masing kelompok. Siswa berdiskusi untuk
mengerjakan soal pecahan berpenyebut beda tersebut secara
kelompok serta dengan bimbingan guru. Setelah siswa
menemukan KPK dari penyebut pecahan tersebut maka pecahan
berpenyebut beda tersebut dapat dijumlahkan dan dikurangkan.
Prinsip penjumlahan dan pengurangan telah didiskusikan pada
pertemuan ke-2.
Dalam pembelajaran ini tidak hanya pecahan biasa
melainkan pecahan campuran. Dalam menghitung pecahan
campuran tetap menggunakan rumus menghitung pecahan biasa
tetapi pecahan campuran tersebut harus diubah dahulu menjadi
pecahan biasa. Untuk mengubah pecahan campuran menjadi
pecahan biasa dengan cara:
Pecahan campuran berbentuk a Rumus mengubah pecahan biasa menjadi pecahan biasa
a = � � �
Dalam menjumlahkan dan mengurangkan pecahan
berpenyebut beda, pecahan tersebut harus mempunyai penyebut
yang sama. Agar penyebut sama maka digunakan prisip KPK.
Untuk mengerjakan soal tersebut dapat menggunakan rumus :
+ =� � + � �� �
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
69
Atau dengan mencari KPK dari penyebut b dan d.
Dalam rumus pengurangan pecahan berpenyebut beda, dapat
diperoleh rumus:
− =� � − � �� �
Setelah selesai dikerjakan, lembar diskusi dikumpulkan
untuk dibahas bersama. Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya sehingga setiap kelompok
dapat memberikan pendapat kelompok masing-masing. Setelah
semua membacakan hasil diskusi baru didiskusikan bersama
untuk mencari kesimpulan tentang cara menjumlahkan dan
mengurangkan pecahan berpenyebut beda. Kegiatan selanjutnya
guru memberikan evaluasi kepada siswa secara individu.
(3) Konfirmasi
Pada proses konfirmasi, siswa bersama guru
mengevaluasi hasil diskusi. Kemudian guru memberikan umpan
balik positif dan konfirmasi tentang hasil diskusi yang
didasarkan atas beberapa sumber belajar.
c) Kegiatan Penutup
Siswa diberikan refleksi tentang pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Siswa dengan bantuan guru membuat kesimpulan
tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru kemudian
memberikan evaluasi dengan lembar evaluasi pada siswa dan
dikerjakan secara individu.
Dari hasil tes pada pertemuan 1, 2, dan 3 diperoleh nilai siklus II.
Data hasil nilai siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel 9 sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
70
Tabel 9. Nilai Siklus II NO SISWA PERTE-
MUAN 1
PERTE- MUAN
2
PERTE- MUAN 3
RATA-RATA KETUNTASAN
1 3711 65 60 55 60 Belum Tuntas 2 3725 70 70 65 68 Tuntas 3 3726 65 65 60 63 Tuntas 4 3727 70 70 65 68 Tuntas 5 3729 65 60 60 62 Belum Tuntas 6 3733 80 80 70 77 Tuntas 7 3740 100 90 95 95 Tuntas 8 3741 100 90 90 93 Tuntas 9 3745 100 100 90 97 Tuntas 10 3746 75 75 60 70 Tuntas 11 3748 85 90 90 88 Tuntas 12 3749 85 90 95 90 Tuntas 13 3750 85 80 70 78 Tuntas 14 3751 85 90 75 83 Tuntas 15 3753 65 65 65 65 Tuntas 16 3754 80 85 80 82 Tuntas 17 3755 80 90 85 85 Tuntas 18 3756 70 80 65 72 Tuntas 19 3757 80 75 70 75 Tuntas 20 3760 75 75 75 75 Tuntas Jumlah 1580 1580 1480 1547 Rata-rata 79 79 74 77,33 Nilai Terendah 60 Nilai Tertinggi 97 Siswa Belajar Tuntas 90%
Dari data nilai siswa siklus II, dapat dibuat frekuensi nilai
siswa siklus II pada tabel 10 sebagai berikut:
Tabel 10. Frekuensi nilai siswa siklus II
No Nilai Frekuensi Prosentase (%) 1 60-65 4 20 2 66-71 3 15 3 72-77 4 20 4 78-83 3 15 5 84-89 2 10 6 90-95 4 20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
71
Jumlah 20 100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
71
Berdasarkan Tabel 10 dapat dibuat grafik nilai siklus II seperti
gambar 23:
Gambar 23. Grafik Nilai Siklus II
Dari data gambar 23, siswa yang memperoleh nilai pada rentang
60-65 sebanyak 4 siswa atau 20 %, rentang 66-71 sebanyak 3 siswa atau
15 %, 72-77 sebanyak 4 siswa atau 20%, 78-83 sebanyak 3 siswa atau 15 %,
84-89 sebanyak sebanyak 2 siswa atau 10% dan 90-95 sebanyak 4 siswa atau
20 %.
Berdasarkan data nilai di atas dapat dilihat bahwa pada siklus II,
siswa kelas V SD Negeri 1 Sanan 20 siswa, 18 siswa atau 70 % memperoleh
nilai di atas batas nilai ketuntasan minimal. Sebanyak 2 siswa atau 10%
memperoleh nilai di bawah batas nilai ketuntasan. Dari data tersebut
diperoleh nilai terendah 60 dan nilai tertinggi adalah 95, sehingga didapat
rata-rata nilai kelas yaitu 77,33.
Dari data nilai diatas maka dapat disimpulkan bahwa nilai siklus II
meningkat. Pada siklus II, jumlah siswa belajar tuntas sebesar 90%, yang
semula pada siklus I sebesar 70%.
c. Observasi
1) Hasil observasi bagi siswa
Data hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II (lampiran 42)
dapat diuraikan pada tabel 8:
4
3
4
3
2
4
0
1
2
3
4
5
60-65 66-71 72-77 78-83 84-89 90-95
Frekuensi
Nilai
Nilai Siklus II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
72
Tabel 11. Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
No Kriteria Frekuensi Prosentasi (%)
1 Sangat Rendah 0 0 2 Rendah 0 0 3 Sedang 5 25 4 Tinggi 8 40 5 Sangat Tinggi 7 35
Jumlah 20 100
Rata-rata 11,3 dengan kriteria
“tinggi” Berdasarkan tabel 8 nilai observasi pada siklus II dapat dibuat
grafik pada gambar 24
Gambar 24 Grafik Observasi Aktifitas Siswa Siklus II
Keterangan kriteria penilaian dapat dijelaskan sebagai berikut: ST
(Sangat Tinggi) untuk nilai 5 jika semua aspek terpenuhi; T (Tinggi) untuk
nilai 4 jika hanya 4 aspek terpenuhi; S (Sedang) untuk nilai 3 jika hanya 3
aspek terpenuhi; R (Rendah) untuk nilai 2 jika hanya 2 aspek terpenuhi;
SR (Sangat Rendah) untuk nilai 1 jika hanya 1 aspek terpenuhi.
Dari data pada tabel 3 menunjukkan bahwa 7 siswa atau 35 %
tergolong dalam kriteria keaktifan sangat tinggi, 8 siswa atau 40%
tergolong dalam kriteria keaktifan tinggi, dan 5 siswa atau 25% tergolong
dalam kriteria keaktifan sedang. Berdasarkan hasil observasi siswa diatas
diperoleh nilai rata-rata 11,3 dengan kriteria tinggi.
0 0
5
8 7
0123456789
SR R C T ST
Skor
Kriteria
Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Keterangan: SR : Sangat Rendah R : Rendah S : Sedang T : Tinggi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
73
2) Hasil observasi bagi guru
Berdasar dari hasil observasi pada pertemuan pertama dan
kedua, maka guru berusaha meningkatan kegiatan pembelajaran. Pada
lampiran 48 hasil penilaian siklus II pertemuan 3 adalah baik, dengan
uraian pada kegiatan awal guru telah menggunakan pembukaan
pembelajaran dengan sangat tepat, mengkomunikasikan tujuan
pembelajaran, menghubungkan materi dengan kegiatan materi dengan
pelajaran yang lalu cukup tepat, tepat dalam menghubungkan materi
dengan lingkungan sehari-hari untuk memotivasi siswa.
Pada kegiatan inti pengamat menilai baik. Pada siklus I Guru
banyak mendapatkan sorotan dari observer, akan tetapi pada siklus II
aspek: (1) penguasaan alat peraga, (2) bimbingan pada kegiatan siswa,
(3) kejelasan penyajian konsep, (4) penguasaan kelas telah dilaksanakan
dengan baik.
Pengamat menilai pada saat kegiatan akhir meliputi: (1)
Membimbing siswa diskusi dan membuat kesimpulan, (2) Mengaitkan
materi dengan pelajaran yang akan datang, (3) Memberi tugas pada
siswa, (4) Mengadakan evaluasi.
Sehingga dari hasil observasi terhadap guru selama kegiatan
pembelajaran tersebut didapat rata-rata nilai yaitu 85,56. Hasil observsi
guru dapat dilihat pada tabel 12
Tabel 12. Observasi Guru Siklus II
Observasi Guru Siklus II
No Keterangan Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 3 Rata-rata
1 Siklus II 81.67 85 90 86,56
Berdasarkan tabel 9 nilai observasi guru siklus 1 dapat dilihat
grafik pada gambar 25:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
74
Gambar 25. Grafik Nilai Observasi Guru Siklus II
Berdasarkan data observasi guru di atas dapat dilihat bahwa pada
pertemuan 1 memperoleh nilai 81,67, pertemuan 2 naik menjadi 85, dan pada
pertemuan 3 menjadi 90. Dari nilai observasi guru pertemuan 1, 2, dan 3,
siklus II diperoleh nilai rata-rata 86,56
d. Refleksi
Data-data yang diperoleh dari observasi dikumpulkan untuk
dianalisis. Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan selama proses
tindakan, pada materi membaca pecahan, menentukan pecahan senilai, dan
operasi hitung pecahan campuran berpenyebut sama dan berpenyebut beda
telah menunjukkan peningkatan kemampuan yang lebih baik.
Berdasarkan penelitian ini pembelajaran dikatakan berhasil apabila
kemampuan menghitung pecahan siswa disetiap indikator sama atau melebihi
target pada indikator keberhasilan, yaitu lebih dari atau sama dengan 80%.
Maka peningkatan kemapuan menghitung pecahan melalui media kartu
domino pecahan yang telah dilaksanakan selama 2 siklus sudah dikatakan
berhasil pada siklus II. Hal ini dapat diamati dari setiap siklusnya kemampuan
menghitung pecahan siswa kelas V selalu mengalami peningkatan, dan pada
siklus II tingkat kemampuan menghitung pecahan siswa sudah melebihi
target minimal. Sehingga, penelitian tidak perlu dilanjutkan ke siklus
berikutnya. Namun guru harus terus melaksanakan bimbingan belajar untuk
81.67
85
90
767880828486889092
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
Skor
Observasi Guru Siklus II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
75
mempertahankan keaktifan, partisipasi, dan suasana di kelas V sebagai tindak
lanjut.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pelaksanaan pada siklus I dan II dapat dinyatakan
bahwa menghitung pecahan dengan menggunakan media kartu domino pecahan
dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas V SD Negeri I Sanan.
1. Perkembangan nilai siswa dari pra tindakan hingga siklus 2 (lampiran 34)
dapat dilihat tabel 13 :
Tabel 13. Perkembangan Nilai Siswa
Keterangan Pra Tindakan Siklus I Siklus II
Rata-rata nilai 67,5 72 77,33 Dari tabel 10 maka dapat digambarkan grafik perkembangan nilai
siswa dari pra tindakan hingga siklus I dan siklus II, yaitu dapat dilihat pada
gambar 26:
Gambar 26. Perkembangan Nilai Siswa Pra Tindakan, Siklus I, Siklus II
Berdasarkan perkembangan nilai siswa, merefleksikan bahwa
peningkatan kemampuan menghitung pecahan melalui media kartu domino
pecahan dinyatakan berhasil karena secara klasikal telah menunjukkan
peningkatan kemampuan siswa kelas V dalam penghitung pecahan.
Peningkatan kemapuan menghitung pecahan tersebut tercapai secara
bertahap. Dimulai dari nilai pra tindakan ternyata kemampuan menghitung
pecahan siswa hanya mencapai 50% dari KKM yang telah ditetapkan. Hal ini
67.5
72
77.33
60
65
70
75
80
Pra Siklus I Siklus II
Skor
Perkembangan Nilai Siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
76
dapat dilihat bahwa siswa yang mendapat nilai yang memenuhi KKM hanya
10 siswa sedangkan yang tidak memenuhi KKM berjumlah 10 siswa.
Rata-rata nilai siswa pada pra tindakan adalah adalah 67,50. Maka dapat
dikatakan kemampuan menghitung pecahan siswa sangat kurang.
Peningkatan kemapuan menghitung pecahan tersebut tercapai secara
bertahap. Dimulai dari pelaksanaan siklus I pertemuan ke-1 ternyata tingkat
kemampuan siswa berdasarkan hasil tes siswa mencapai 85% dengan nilai
rata-rata 73,5. Kemudian pada pertemuan yang ke-2 tingkat kemampuan
siswa mencapai 75% dengan nilai rata-rata 72,75. Pada pertemuan k-3 tingkat
kemampuan menghitung siswa mencapai 70% dengan nilai rata-rata 70. Dari
nilai siswa tersebut diperoleh nilai rata-rata pada silkus I yaitu 72 dengan
prosentase 70%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan
menghitung pecahan siswa sudah meningkat yang semula dari nilai pra
tindakan diperoleh nilai rata-rata 67,5 dengan prosentase 50% dan pada
siklus I nilai rata-rata naik menjadi 72 dengan prosentase 70%.
Hasil nilai siswa pada proses pembelajaran menunjukkan bahwa
masih ada siswa yang kurang mampu mengikuti petunjuk dalam melakukan
peragaan menggunakan media kartu domino pecahan. Peningkatan yang
terjadi belum memenuhi indikator kinerja yang diharapkan yaitu 80% yang
pada siklus I hanya 70%. Berdasarkan hasil tersebut peneliti melakukan
perbaikan pada siklus II dengan membagi kelas pada kelompok kecil yaitu 2
siswa dalam satu kelompok serta menggunakan media tambahan untuk
meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Tingkat kemampuan siswa berdasarkan tes siswa pada siklus III
tampak semakin meningkat yaitu pertemuan ke-1 nilai rata-rata 79 dengan
prosentase 100%. Pada pertemuan ke-2 nilai rata-rata 79 dengan prosentase
90%. Sedangkan pada pertemuan ke-3 nilai rata-rata 74 dengan prosentase 80
%. Dari nilai siswa tersebut diperoleh nilai rata-rata pada silkus II yaitu 77,33
dengan prosentase 90%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa
kemampuan menghitung pecahan siswa sudah meningkat yang semula dari
nilai siklus I diperoleh nilai rata-rata 72 dengan prosentase 70% dan pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
77
siklus II nilai rata-rata naik menjadi 77,33 dengan prosentase 90%.
Berdasarkan hasil pelaksanaan siklus III dipandang sudah cukup. Dengan
demikian hipotesis tindakan dan indikator kinerja sudah dapat dicapai, maka
tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya.
Melalui keseluruhan tindakan atau siklus yang telah dilaksanakan
dapat disimpulkan bahwa dengan penggunaan media kartu domino pecahan
dapat meningkatkan kemampuan menghitung pecahan siswa. Hal ini terlihat
jelas dengan adanya peningkatan nilai siswa dicapai dari pra tindakan sampai
siklus II. Dengan demikian dapat dibuat suatu rekomendasi bahwa terjadi
peningkatan kemampuan menghitung pecahan siswa melalui media kartu
domino pecahan siswa kelas V SD Negeri I Sanan tahun pelajaran
2009/ 2010.
2. Perkembangan hasil observasi terhadap siswa selama kegiatan pembelajaran
berlangsung dapat dilihat pada tabel 14:
Tabel 14. Perkembangan Keaktifan Siswa
Keterangan Siklus I Siklus II
Skor/ Kriteria 9,1/ Sedang 11,3/ Tinggi Dari tabel 14 dapat digambarkan grafik pada gambar 24:
a. Perkembangan rata-rata nilai observasi siswa dari siklus I hingga siklus II
menunjukkan adanya peningkatan yaitu siklus I dengan rata-rata nilai 9,1
dan pada siklus II dengan rata-rata nilai 11.3
9.1 11.3
0
5
10
15
Siklus I Siklus II
Skor
Perkembangan Keaktifan Siswa
Gambar 27. Grafik Perkembangan Keaktifan Siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
78
3. Perkembangan hasil observasi terhadap guru selama kegiatan pembelajaran
berlangsung dapat dilihat pada tabel 15:
Tabel 15. Perkembangan Observasi Aktifitas Guru
Keterangan Siklus I Siklus II
Guru 76,67 85,56 Dari tabel 15 dapat digambarkan grafik pada gambar 28:
Hasil observasi terhadap guru menunjukkan adanya peningkatan yaitu
rata-rata nilai dari siklus I 76.67 dan siklus II 85,56.
76.67
85.56
7075808590
Siklus I Siklus II
Skor
Observasi Guru
Gambar 28. Grafik Perkembangan Observasi Aktifitas Guru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
79
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil Penelitian yang dilakukan dalam 2 siklus dapat
disimpulkan penggunaan media kartu domino pecahan dapat meningkatkan
kemampuan menghitung menghitung pecahan, terlihat dari nilai rata-rata kelas
terjadi peningkatan yaitu pada tes awal sebesar 67,5; siklus I 72; dan pada siklus
II naik menjadi 77,33. Untuk siswa tuntas belajar (nilai ketuntasan 63) pada tes
awal 50% siswa tuntas, tes siklus I 70% siswa dan pada tes siklus II 90% siswa
tuntas.
B. Implikasi
Penerapan pembelajaran dan prosedur dalam penelitian ini didasarkan
pada pembelajaran dengan penggunaan media kartu domino pecahan dalam
pembelajaran menghitung pecahan. Model yang dipakai dalam penelitian ini
adalah model siklus. Prosedur penelitiannya terdiri dari 2 siklus. Siklus I
dilaksanakan pada hari Senin tanggal 19 April 2010, Kamis tanggal 22 April 2010
dan Senin 26 April 2010. Siklus II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 29 April
2010, Senin tanggal 17 Mei 2010 dan Kamis tanggal 20 Mei 2010.
Dalam setiap pelaksanaan siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu perencanaan
tindakan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Kegiatan ini dilaksanakan
berdaur ulang.
Berdasarkan pada kajian teori dan hasil penelitian ini, maka dapat
diajukan implikasi yang berguna dalam upaya meningkatkan kemempuan
menghitung pecahan baik secara teoretis maupun secara praktis.
1. Implikasi Teoretis
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan
penggunaan media kartu domino pecahan dapat meningkatkan kemampuan
menghitung siswa serta mendapatkan respon positif dari siswa, hal tersebut
dapat ditinjau dari hal berikut :
79
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
80
a. Pembelajaran dengan menggunakan media kartu domino pecahan
meningkatkan kemampuan menghitung pecahan siswa karena
penggunaan media melibatkan keaktifan siswa dalam kegiatan
pembelajaran, dan penghargaan dari guru saat siswa berhasil melakukan
kegiatan dengan baik. Secara umum telah menunjukkan perubahan yang
signifikan. Guru dalam melaksanakan pembelajaran semakin mantap dan
luwes dengan kekurangan-kekurangan kecil diantaranya kontrol waktu.
Prosentase kemampuan menghitung siswa meningkat. Hal ini terbukti
adanya peningkatan siswa mencetuskan pendapat, mengeluarkan
pendapat, berinteraksi dengan guru, mampu mendemonstrasikan,
kerjasama dengan kelompok meningkat, dan menyelesaikan soal-soal
latihan. Dengan partisipasi siswa yang aktif dan kreatif siswa dalam
pembelajaran yang semakin meningkat, suasana kelaspun menjadi lebih
menyenangkan dan kemampuan menghitung pecahan siswa kelas V SD
Negeri I Sanan meningkat.
b. Menggunakan media kartu domino pecahan secara tepat sehingga
kemampuan menghitung pecahan siswa meningkat.
Implikasi teoretis dari penelitian ini adalah bahwa peningkatan
prestasi belajar siswa melalui pembelajaran tematik dapat digunakan sebagai
alternatif model pembelajaran bagi guru dalam menyampaikan materi
pelajaran IPA kepada siswa.
2. Implikasi Praktis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi guru dan
calon guru untuk meningkatkan keefektifan strategi guru dalam mengajar dan
meningkatkan kualitas proses belajar mengajar sehubungan dengan
kemampuan belajar siswa yang akan dicapai. Kemampuan siswa dapat
ditingkatkan dengan media yang tepat bagi siswa.
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang diuraikan pada bab
IV, pembelajaran dengan menggunakan media kartu domino pecahan dapat
digunakan dan dikembangkan oleh guru yang menghadapi permasalahan
yang sejenis, terutama untuk mengatasi masalah kemampuan menghitung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
81
siswa. Adapun kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan penelitian ini harus
diatasi semaksimal mungkin.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, penggunaan media
kartu domino pecahan pada siswa kelas V SD Negeri 1 Sanan tahun pelajaran
2009 / 2010. Saran-saran yang dapat diberikan sebagai sumbangan pemikiran
untuk meningkatkan mutu pendidikan dan meningkatkan kompetensi peserta didik
SD Negeri 1 Sanan adalah :
1. Bagi Siswa
a. Untuk memudahkan siswa dalam menerima materi tentang menghitung
pecahan.
b. Untuk meningkatkan kemampuan menghitung pecahan.
1. Bagi Guru
Untuk meningkatkan kemampuan menghitung pecahan disarankan
menggunakan media kartu domino pecahan.
b) Bagi Sekolah
Class-room action and research dapat membantu meningkatkan
mutu pembelajaran di sekolah.