pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terhadap pertumbuhan akar...
DESCRIPTION
penelitian pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terhadap pertumbuhan akar dan tunas bawang merah ini merupakanTRANSCRIPT
OM SUASTIASTU
OLEH
NI WAYAN PERAWATI041 304 1037
LATAR BELAKANG
Multiguna
Permintaan Tinggi
Peningkatan Produksi
Faktor Bibit
Memotong 1/3 bagian ujung
umbi
Mendorong umbi cepat tumbuh
Bawang Merah (Alium ascalonicum)
Peningkatan produksi pertanian
Zat pengatur tumbuh sintetik
Masalah lingkungan dan kesehatan
Masalah lingkungan dan kesehatan
Zat pengatur tumbuh yang terdapat pada
bahan alami
Ekstrak yeast
Ekstrak yeast
kinetinMerangsang pembelahan sel
Mempercepat tumbuhnya tanaman
Rumusan MasalahRumusan Masalah
1)Bagaimanakah pengaruh peningkatan konsentrasi yeast
terhadap pertumbuhan tunas dan akar umbi bawang
merah (Alium ascalonicum)?
2) Bagaimanakah pengaruh pemotongan ujung umbi
terhadap pertumbuhan tunas dan akar umbi bawang
merah (Alium ascalonicum)?
Tujuan PenulisanTujuan Penulisan
1)Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan peneliti dan
menjawab rasa ingin tahu peneliti tentang pengaruh
peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung umbi
terhadap pertumbuhan tunas dan akar umbi bawang merah
(alium ascalonicum).
2)Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi bagi
masyarakat dalam kegiatan pertanian khususnya dalam
kegiatan pembibitan bawang merah (alium ascalonicum).
3)Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi
untuk penelitian selanjutnya.
1)Keadaan fisik dan genotif umbi bawang yang dijadikan sampel
telah memenuhi syarat-syarat penelitian karena dilakukan
pengacakan sehingga semua umbi bawang mempunyai peluang
yang sama untuk menempati masing-masing tempat
perkecambahan.
2)Faktor lingkungan seperti cahaya, suhu, kelembaban udara, dan
kecepatan angin diasumsikan memberikan pengaruh yang sama
terhadap semua sampel penelitian karena semua ditempatkan
pada lokasi yang sama.
3)Tempat yang digunakan dalam penelitian diasumsikan memadai
sebagai tempat penelitian.
4)Media yang digunakan dalam penelitian diasumsikan sama dan
memadai untuk penelitian.
1)Hasil penelitian ini berlaku sepanjang asumsi tersebut diatas
dapat dipertahankan.
2) Pertumbuhan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
dilihat dari munculnya akar dan tunas dari umbi bawang.
3)Faktor-faktor lain yang mungkin berperan terhadap
pertumbuhan umbi bawang ini tidak diteliti dan
diperhitungkan karena keterbatasan pengetahuan penulis.
1)Pengaruh adalah daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang atau)
yang berkuasa atau berkekuatan (gaib atau lain sebagainya) yang ikut
membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang (Depdikbud,
1990). Yang dimaksud pengaruh dalam penelitian ini adalah tunas dan akar
yang muncul akibat perlakuan pemotongan ujung umbi bawang dan
konsentrasi yeast yang berbeda.
2)Konsentrasi adalah persentase kandungan bahan di dalam suatu larutan
(Depdikbud, 1990). Yang dimaksud konsentrasi dalam penelitian ini adalah
persentase kandungan yeast yang digunakan.
3)Yeast adalah mikroorganisme eukariotik uniseluler (www.yeastgenome.org).
4)Pertumbuhan adalah sintesis protoplasma, biasanya diikuti oleh perubahan
bentuk dan penambahan massa yang dapat lebih besar dari penambahan
plasma itu (Sarna,dkk, 1999)
5)Bawang Merah (Alium ascalonicum) merupakan tumbuhan sayuran semusim
yang berumbi lapis (bulb), berakar serabut dan berdaun bentuk silindris.
Tinjauan Tentang Tumbuhan Bawang MerahTinjauan Tentang Tumbuhan Bawang Merah
•Sistematika tumbuhan bawang merah•Sistematika tumbuhan bawang merah
Kingdom : PlantaeDivisi : Spermatophyta Subdivisi : AngiospermaeKelas : Monocotyledonae Ordo : LilialesFamili : LiliaceaeGenus : AlliumSpesies : Allium ascalonicum L.
Morphologi tumbuhan bawang merahMorphologi tumbuhan bawang merah
c
A. Penampang membujur tumbuhan bawang merah
B. Penampang melintang umbi bawang merah
C. Bunga bawang merah sebelum dan sesudah mekar
(1) Akar serabut, (2) Batang pokok rudimenter yang seperti
cakram, (3) Umbi lapis, (4) Tunas lateral, (6) Daun
muda, (7) Titik tumbuh atau calon tunas
Syarat tumbuh tumbuhan bawang merahSyarat tumbuh tumbuhan bawang merah
Bawang Merah menyukai daerah yang beriklim
kering dengan suhu agak panas dan mendapat sinar
matahari lebih dari 12 jam. Bawang merah dapat
tumbuh baik didataran rendah maupun dataran tinggi
(0-900 mdpl) dengan curah hujan 300 - 2500 mm/th
dan suhunya 25 derajat celcius - 32 derajat celcius.
Jenis tanah yang baik untuk budidaya bawang merah
adalah regosol, grumosol, latosol, dan aluvial, dengan
pH 5.5 – 7 (Wibowo,2001).
Pembibitan bawang merahPembibitan bawang merah
umbiumbi
berasal dari tumbuhan yang sudah cukup tua umurnya yaitu 70-80 hari setelah tanam, ukuran 5-10 g, dengan tampilan segar dan sehat, bernas dan tidak keriput, dan warnanya cerah (tidak kusam)
Sebelum ditanam, kulit luar umbi yang mengering dibersihkan. Dan dilakukan pemotongan ujung umbi sepanjang kurang lebih seper empat bagian dari seluruh umbi.
umbi dapat tumbuh merata, merangsang tumbuhnya umbi samping, mendorong terbentuknya anakan dan daun sehingga banyak anakan yang banyak daunnya dan merangsang tumbuhnya tunas sehingga tumbuhan cepat tumbuh (Wibowo, 2001).
Tinjauan Tentang Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
Tinjauan Tentang Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan ukuran sel atau organisme. Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif atau terukur.
Perkembangan merupakan proses menuju kedewasaan pada organisme, yang berlangsung secara kualitatif.
Faktor dalam faktor lingkungan
air, tanah dan mineral, kelembaban udara, suhu dan cahaya.
keadaan benih, varietas dari tumbuhan, hormon tumbuhan
Interfase Profase Metafase Anafase
Telofase
Pembelahan mitosisPembelahan mitosis
Tinjauan Tentang Hormon Pada Tumbuhan
Hormon pada tumbuhan (fitohormon) merupakan senyawa organik yang
disintesis disalah satu bagian tumbuhan, dan kemudian
ditransportasikan ke seluruh bagian tumbuhan.
Ahli biologi tumbuhan telah mengidentifikasi 5 macam hormon pada
tumbuhan (fitohormon) yaitu auksin, sitokinin, giberelin, asam absisat dan
etilen.
1)Auksin
Auxin adalah salah satu hormon tumbuh yang memacu pemanjangan
sel yang menyebabkan pemanjangan batang dan akar. Auksin juga
mempengaruhi perkembangan buah, dominasi apikal, fototropisme
dan geotropisme.
2. Sitokinin
Pada tahun 1913 Haberlandt menemukan suatu senyawa yang dapat
merangsang pembelahan sel serta menyebabkan pembentukan
kambium gabus dan penyembuhan luka pada potongan umbi kentang.
Hal tersebut merupakan percobaan pertama yang menunjukkan bahwa
tumbuhan mengandung senyawa-senyawa yang dikenal dengan nama
sitokinin.
3. Giberelin
Giberelin adalah jenis hormon tumbuh yang mula-mula ditemukan di
Jepang oleh Kurosawa pada tahun 1926. Kurosawa melakukan penelitian
terhadap penyakit “bakane” yang menyerang tanaman padi yang
disebabkan oleh jamur Gibberella Fujikuroi. Penyakit ini menyebabkan
pemanjangan ruas-ruas yang berlebihan, sehingga menyebabkan
tumbuhan mudah rebah. Dan senyawa aktif yang berhasil diisolasi dari
jamur tersebut dinamakan giberelin.
5. Asam abisat
Senyawa ini lebih berperan dalam memelihara dormansi dari pada
proses absisi pada daun. Asam abisat ditemukan oleh ahli fisiologi
Inggris P.F. Wareing bersama dengan kelompoknya dan kelompok
Amerika di bawah pimpinan F.T.Addicot, yang menamakan senyawa
tersebut sebagai dormin dan absisin II. Sekarang senyawa tersebut
dikenal dengan nama asam abisat (ABA) dan menyebabkan dormansi
pada biji (Sasmitamihardja, 1996).
5. Gas etilen
Etilen merupakan senyawa yang berbentuk gas dan dapat
mempengaruhi perkembangan pada tumbuhan. Senyawa ini
diproduksi dalam daun dan dapat merangsang proses penuaan
(senescence), sedangkan pada buah dapat merangsang
pematangan. Sintesisnya sangat dipengaruhi oleh auksin
(Sasmitamihardja, 1996).
Pertumbuhan Akar dan Tunas pada Umbi Bawang Merah
Akar-akar serabut pada umbi bawang merah muncul atau
tumbuh dari bagian bawah cakram, sedangkan tunas muncul dari
bagian atas cakram, diantara lapisan kelopak daun yang
membengkak. Proses munculnya akar dimulai dari masuknya air ke
dalam umbi secara imbibisi, yang didukung oleh O2 dalam udara
mengakibatkan sel mengembang,sehingga jaringan dalam umbi pun
mengembang dan membengkak mengakibatkan perubahan ukuran.
Umbi menjadi lunak, sirkulasi O2 dan CO2 menjadi lancar. Setelah air
terabsorpsi, hormon dan enzim menjadi aktif, mengakibatkan calon
akar maupun tunas mengalami pertumbuhan memanjang dan
membesar (AAK,2003).
Tinjauan Tentang YeastTinjauan Tentang Yeast
organisme eukariotik uniseluler yang terdiri dari sel-sel yang berbentuk oval ataupun bulat. Saccharomyces cerevisiae
Jenis yeast yang paling sering dimanfaatkan adalah Saccharomyces cerevisiae, yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut (E.C.Hansen)
Kingdom : FungiPhylum : AscomycotaSubphylum : SaccharomycotinaClass : SaccharomycetesOrder : SaccharomycetalesFamily : SaccharomycetaceaeGenus : SaccharomycesSpecies : Saccharomyces cerevisiae
Alami
Zat Pengatur Tumbuh
Umbi Bawang
Pertumbuhan tunas dan akar pada umbi
bawang merah
Merangsang pembelahan sel dan diferensiasi akar
Ekstrak yeast Masalah lingkungan dan kesehatan
sintetik
Memperpendek masa istirahat
Pemotongan 1/3 ujung umbi
ada pengaruh pemotongan umbi bawang merah dan peningkatan konsentrasi larutan yeast terhadap pertumbuhan tunas dan akar bawang merah
ada pengaruh pemotongan umbi bawang merah dan peningkatan konsentrasi larutan yeast terhadap pertumbuhan tunas dan akar bawang merah
Hipotesis PenelitianHipotesis Penelitian
METODE PENELITIANMETODE PENELITIAN
Jenis Penelitian penelitian eksperimental.
desain penelitian faktorial 2 x 4
Rancangan yang digunakan
Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua faktor
A
xA1 A2 A3 A4
X1 X1A1 X1A2 X1A3 X1A4
X2 X2A1 X2A2 X2A3 X2A4
Tabel. Kombinasi Perlakuan Dua Faktor 2 × 4
Populasi
Variabel Penelitian
Sampel
Seluruh umbi bawang merah yang berasal dari lahan yang sama
umbi bawang merah sebanyak 240 umbi
Variabel bebas
Variabel terikat
pemotongan ujung umbi bawang dan konsentrasi larutan yeast yang digunakan yaitu dengan variasi 0 %, 0,05%, 0,1%, dan 0,15%.
pertumbuhan tunas dan akar umbi bawang merah serta kecepatan pembelahan sel yang diamati pada bawang merah.
Teknik pengumpulan dataTeknik pengumpulan data
Tahap PersiapanTahap pelaksanaan
Tahap Pencatatan
•Penyiapan alat dan bahan•Penyediaan bibit atau umbi bawang merah•Persiapan media•Pemotongan kawat•Pemotongan umbi bawang merah•Pengikatan umbi bawang
•Pemberian perlakuan•Pengkodean•Pengamatan pembelahan sel
Teknik Analisis DataTeknik Analisis Data
Anatomi Morfologi
uji Chi-Kuadrat uji ANAVA dua jalur
OM SANTIH SANTIH SANTIH OM