penumpulan saraf ginjal metode baru...

2
[(OMPAS o Senin Selasa 0 Rabu o Kamis 0 Jumat o Sabtu 0 Minggu 123 17 18 19 456 7 20 21 22 8 9 ® 11 23 24 25 26 12 13 14 1S 16 27 28 29 30 31 .Jan OPeb o Mar OApr OMei OJun OJul 0 Ags OSep OOkt ONov ODes PENUMPULAN SARAF GINJAL Metode Baru Terapi Hipertensi Tekanan darah tinggi tak mudah dikendalikan walau dengan obat kombinasi antihipertensi. Membiarkan tekanan darah tetap tinggi bukan tanpa risiko. . Lonjakan tekanan darah terbukti mengganggu fungsi organ tubuh seperti otak, jantunq, qinjal, dan mata. Para ahli menerapkan metode baru, denervasi renal. Oleh A FAUZI YAHYA D enervasi renal adalah ea- ra invasif pengendalian tekanan darah dengan menumpulkan sinyal saraf di ginjal yang berperan penting da- lam pelonjakan tekanan darah. Penulis belum lama ini ber- kesempatan menyaksikan de- monstrasi strategi baru meng- atasi hipertensi ini saat meng- hadiri Transcatheter Cardiovas- cular Therapeutics 2011di San Francisco, Amerika Serikat. Seseorang umumnya diang- gap menderita hipertensi jika tekanan darah mencapai 140/90 mmHg ke atas. Diperkirakan sa- at ini di seluruh dunia ada 1 miliar penderita hipertensi dan pada tahun 2025 jumlah pen- derita melonjak menjadi 1,5mi- liar. Tiga perempat penderita hi- pertensi akan berada di negara berkembang. Sekitar 7,1juta ke- matian terkait dengan hiperten- si. Di Indonesia, 1dari 3 pen- duduk berusia 18tahun ke atas mengidap hipertensi. Sebagian besar penyebab hi- pertensi tak diketahui. Namun, para ahli telah lama mendeteksi sistem saraf simpatis di ginjal yang terkoneksi dengan otak berperan penting meningkatkan tekanan darah. Sistem saraf ini jika terangsang dapat mengerut- kan pembuluh darah, menam- bah volume darah, memicu de- bar jantung, dan merangsang pelepasan hormon renin yang turut melejitkan tekanan darah. Pada hipertensi terjadi hiperak- tivasi sistem saraf simpatis yang terus-menerus sehingga tekanan darah tetap tinggi. Dalam mengatasi hipertensi, pada awalnya dokter meng- anjurkan pola hidup sehat de- ngan mengatur diet dan ber- olahraga secara rutin serta, jika diperlukan, diberikan obat pe- nurun tekanan darah. Pada hi- pertensi tingkat lanjut, kadang dokter meresepkan lebih dari satu jenis obat agar hipertensi terkontrol. Pada sekitar 20 persen pen- derita hipertensi, tekanan darah tak kunjung normal walau men- dapat tiga atau lebih kombinasi pil. Ini disebut hipertensi resis- ten. Pada hipertensi jenis ini pe- nambahan jenis obat sering kali bukan membuat tekanan darah turun, melainkan efek samping obat menjadi naik. ~enghadapihipertensiyang tak mempan obat ini, Henry Krum dari Universitas Monash, Australia, bersama para kolega mencoba melakukan denervasi renal, terapi baru yang belum pernah dilakukan pada manusia. Intinya, menumpulkan saraf simpatis di lapisan dalam pem- buluh darah ginjal dengan tek- nik invasif dengan kateter. Caranya, kateter berbentuk seperti selang lentur, dengan diameter seukuran sedotan mi- numan, diarahkan ke muara pembuluh darah ginjal melalui sayatan kecil melewati pembu- luh darah paha Lewat kateter, seutas kawat berujung elektroda yang tersambung dengan gene- rator mentransmisikan energi radiofrekuensi ke dinding dalam pembuluh darah ginjal untuk "memotong" sinyal saraf simpa- tis (denervasi). Tindakan non- bedah yang mirip kateterisasi jantung ini hanya perlu waktu kurang dari satu jam untuk me- KIlping Humas Qnpad 20 I,.

Upload: vudieu

Post on 20-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENUMPULAN SARAF GINJAL Metode Baru TerapiHipertensipustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/01/kompas-20120110-me... · jantung inihanyaperluwaktu kurang darisatujam untuk me-KIlping

[(OMPASo Senin • Selasa 0 Rabu o Kamis 0 Jumat o Sabtu 0 Minggu

12317 18 19

456 720 21 22

8 9 ® 1123 24 25 26

12 13 14 1S 1627 28 29 30 31

.Jan OPeb oMar OApr OMei OJun OJul 0Ags OSep OOkt ONov ODes

PENUMPULAN SARAF GINJAL

Metode BaruTerapi Hipertensi

Tekanan darah tinggi tak mudah dikendalikan walaudengan obat kombinasi antihipertensi. Membiarkantekanan darah tetap tinggi bukan tanpa risiko.

. Lonjakan tekanan darah terbukti mengganggu fungsiorgan tubuh seperti otak, jantunq, qinjal, dan mata.Para ahli menerapkan metode baru, denervasi renal.

Oleh A FAUZI YAHYA

D enervasi renal adalah ea-ra invasif pengendaliantekanan darah dengan

menumpulkan sinyal saraf diginjal yang berperan penting da-lam pelonjakan tekanan darah.Penulis belum lama ini ber-

kesempatan menyaksikan de-monstrasi strategi baru meng-atasi hipertensi ini saat meng-hadiri Transcatheter Cardiovas-cular Therapeutics 2011di SanFrancisco, Amerika Serikat.Seseorang umumnya diang-

gap menderita hipertensi jikatekanan darah mencapai 140/90mmHg ke atas. Diperkirakan sa-at ini di seluruh dunia ada 1miliar penderita hipertensi danpada tahun 2025 jumlah pen-derita melonjak menjadi 1,5mi-liar. Tiga perempat penderita hi-pertensi akan berada di negaraberkembang. Sekitar 7,1juta ke-matian terkait dengan hiperten-si. Di Indonesia, 1 dari 3 pen-duduk berusia 18 tahun ke atasmengidap hipertensi.Sebagian besar penyebab hi-

pertensi tak diketahui. Namun,para ahli telah lama mendeteksisistem saraf simpatis di ginjalyang terkoneksi dengan otakberperan penting meningkatkantekanan darah. Sistem saraf inijika terangsang dapat mengerut-kan pembuluh darah, menam-bah volume darah, memicu de-bar jantung, dan merangsangpelepasan hormon renin yangturut melejitkan tekanan darah.Pada hipertensi terjadi hiperak-tivasi sistem saraf simpatis yangterus-menerus sehingga tekanandarah tetap tinggi.Dalam mengatasi hipertensi,

pada awalnya dokter meng-

anjurkan pola hidup sehat de-ngan mengatur diet dan ber-olahraga secara rutin serta, jikadiperlukan, diberikan obat pe-nurun tekanan darah. Pada hi-pertensi tingkat lanjut, kadangdokter meresepkan lebih darisatu jenis obat agar hipertensiterkontrol.Pada sekitar 20 persen pen-

derita hipertensi, tekanan darahtak kunjung normal walau men-dapat tiga atau lebih kombinasipil. Ini disebut hipertensi resis-ten. Pada hipertensi jenis ini pe-nambahan jenis obat sering kalibukan membuat tekanan darahturun, melainkan efek sampingobat menjadi naik.~enghadapihipertensiyang

tak mempan obat ini, HenryKrum dari Universitas Monash,Australia, bersama para kolegamencoba melakukan denervasirenal, terapi baru yang belumpernah dilakukan pada manusia.Intinya, menumpulkan sarafsimpatis di lapisan dalam pem-buluh darah ginjal dengan tek-nik invasif dengan kateter.Caranya, kateter berbentuk

seperti selang lentur, dengandiameter seukuran sedotan mi-numan, diarahkan ke muarapembuluh darah ginjal melaluisayatan kecil melewati pembu-luh darah paha Lewat kateter,seutas kawat berujung elektrodayang tersambung dengan gene-rator mentransmisikan energiradiofrekuensi ke dinding dalampembuluh darah ginjal untuk"memotong" sinyal saraf simpa-tis (denervasi). Tindakan non-bedah yang mirip kateterisasijantung ini hanya perlu waktukurang dari satu jam untuk me-

KIlping Humas Qnpad 20 I,.

Page 2: PENUMPULAN SARAF GINJAL Metode Baru TerapiHipertensipustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/01/kompas-20120110-me... · jantung inihanyaperluwaktu kurang darisatujam untuk me-KIlping

METODE PENGOBATAN HIPERTENSI MELALUI PENUMPULAN SARAF GINJALHipertensimeningkatkanrisiko:

stroke-.J

Kebutaan ---;.-

• Tekanan darah normal: kurang dari 120/80 mmHg• Prahipertensi: 120/80 to 139/89 mmHg• Hipertensi tingkat 1: 140/90 to 159/99 mmHg• Hipertensi tingkat 2: 160/100 mmHg ke atas

Gejala hipertensi:

• Sakit kepala• Pusing• Lelah• Telinga berdenging

Metode Menurunkan Hipertensi Melalui Kateter Saraf Ginjal• Kateter selang lentur diarahkanke muarapembuluhdarahginjal

melalui savatankeeil melalui pembuluhdarahpaha.• Lewat kateter seutas kawat berujungelektroda mentransmisikan

energi radiofrekuensi kedinding dalam pembiJluhdarahginjal untuk"memotong" sinyal saraf simpatis (denervasi).

• Tekanandarahmenurun karenadilumpuhkannyasinyal saraf ginjal.

seranganjantung

Sumber: Medscape, Renal Nerve Denervatlon, www.drugs.com GUNAWAN

disertai denervasi renal diban-dingkan dengan obat-obatan sa-ja. Penelitian itu juga dimuatLancet tahun 2010.Keberhasilan sejumlah pene-

litian terkait denervasi renalmendapat sambutan luas di se-jumlah negara Pihak berwe-nang di Eropa dan Australia te-lah menyetujui tindakan ini un-tuk digunakan sebagai upayaterapi hipertensi.Juli 2011,FDAAmerika Se-

rikat mengizinkan penelitiandenervasi renal yang melibatkansekitar 500 pasien dari 60 pusatmedis di Amerika. Apabila studiini juga memperlihatkan hasilyang baik, kemungkinan besarmetode ini segera diterapkan---~

secara luas di Negeri PamanSam itu.Para ahli memprediksi

metode ini bisa digunakan lebihluas, tidak hanya pada hiper-tensi yang bandel, tetapi jugapada hipertensi biasa, Akankahterapi ini meniadakan perananobat-obat dalam penanganan hi-pertensi? Waktu yang akanmenjawab. Yangpasti jangan bi-arkan tekanan darah Anda tetaptinggi.

A FAUZI YAHYADokier Spesialis Jantung dan

Pembuluh Darah RS HasanSadikinjFK Universitas

Padjadjaran, Bandung, danPengurus Pusat Perhimpunan

Hipertensi Indonesia

numpulkan persarafan di keduapembuluh darah ginjal.

Buktl keberhasllanSebanyak 45 orang yang

menderita hipertensi yang takmempan obat berpartisipasi da-lam studi Krum dan kolega, Ha-silnya, denervasi renal berhasilmenurunkan tekanan darah se-cara bermakna tanpa komplikasiserius. Krum dan kolega me-mublikasikan hasil studi di jur-nal kedokteran Lancet.Penelitian lebih lanjut antara

lain dilakukan oleh Murray Es-ler dan kolega terhadap lebihdari 100 pasien hipertensi re-sisten. Esler membuktikan ke-unggulan terapi hipertensi yang