peningkatan prevalensi diabetes oleh bahan pencemar polychlorinated biphenyls (pcbs)

Upload: ihsan-arham

Post on 05-Jul-2018

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 PENINGKATAN PREVALENSI DIABETES OLEH BAHAN PENCEMAR Polychlorinated Biphenyls (PCBs)

    1/19

    TUGAS INDIVIDU

    MAKALAH TOKSIKOLOGI

    PENINGKATAN PREVALENSI DIABETESOLEH BAHAN PENCEMAR Polychlorinated Biphenyls (PCBs)

    Dosen Mata Kulia !

    D"# Ett$ Riani% MS

    Disusun Ole!

    Isan A"a& P'*'+**

    SEKOLAH PASCASAR,ANA

    PENGELOLAAN SUMBERDA-A ALAM DAN LINGKUNGAN

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR 

    '*.

  • 8/16/2019 PENINGKATAN PREVALENSI DIABETES OLEH BAHAN PENCEMAR Polychlorinated Biphenyls (PCBs)

    2/19

    *# PENDAHULUAN

    *#*# Lata" Bela/an0

    Manusia dengan segala aktivitasnya sangat sangat sulit terhindar dari polusiudara, air maupun tanah. Bahan polutan tersebut dapat berada di lingkungan kerja

    maupun rumah tangga. Polutan tersebut mengandung bahan berbahaya dan beracun

    (B3) yang karena sifat atau konsentrasi, jumlahnya, baik secara langsung maupuntidak langsung, dapat mencemari atau merusak lingkungan hidup, kesehatan,

    kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lain.

    udarmaji (!""#) menjelaskan bah$a berdasrkan data dari %nvironmentalProtection &gency (%P&) tahun ', salah satu bahan beracun berbahaya adalah

    Polychlorinated Biphenyls (P*Bs). Polychlorinated Biphenyls merupakan suatu

    senya$a organoklorine selain mempunyai sifat racun yang sama dengan pestisida, juga mempunyai sifat yang persisten di alam. +onsentrasi P*B yang tinggi akan

     berbahaya bagi kesehatan manusia bila ditemukan di dalam lingkungan, baik didalam air, tanah maupun udara.

    Beberapa penelitian mengungkapkan adanya hubungan antara P*Bs tersebutdengan resistensi insulin dan diabetes tipe !. *harissa (!"'3) menyebutkan bah$a

    P*B merupakan bahan kimia yang tergolong polutan serta termasuk at kimia &gen

    -ranye. Pada beberapa temuan hasil penelitian menunjukkan keberadaan bahan aktif dioin dan turut meningkatkan resistensi insulin.

    P*Bs mempunyai titik didih yang tinggi dan tidak mudah menguap sehingga

    sesuai untuk alat listrik. enya$a ini termasuk bahan cemaran organik yang persisiten(P-P/s) yaitu yang sukar diurai oleh mikroorganime di alam. +ebanyakan dari

    senya$a P-P/s dari hasil pengamatan menunjukkan dapat mengganggu siklus

    reproduksi baik bagi manusia maupun kehidupan organisme hidup lainnya (*olon

    and molen, '#).Muna$ir (!"'") Menerangkan bah$a pada masa sebelum tahun '", P*B

     banyak digunakan sebagai tambahan dalam berbagai industri, sebagai campuran

     bahan isolator, konduktor, kondensor, pompa hampa udara, sistem hidraulik, sebagaiat pe$arna dalam tinta, sebagai bahan dasar kertas fotocopy, plastiser, perekat,

    turbin transmisi gas, sistem pemindah panas, pelumas dan banyak lainnya.

    Menurut umarno (!"''), P*B dengan sengaja diproduksi secara komersildalam jumlah besar sampai produksi tersebut dilarang ditahun '. 0i &merika

    erikat, tingkat dioksin sudah menurun terus sejak a$al tahun '"1an sebagai akibat

    dari aksi aksi pembersihan serta peraturan dari negara bagian dan pusat. Meskipun begitu, tingkat dioksin yang ada sekarang masih harus tetap menjadi perhatian.

    ebagai salah satu bahan beracun berbahaya yang banyak digunakan dalam

    industri, maka sangat relevan dilakukan pengkajian antara pemanfaatan P*Bs dalam

    industri dengan pengaruhnya terhadap kesehatan manausia. Penting juga dikaji secaramendalam penanganan limbah P*B secara makro hingga mikro agar tidak terjadi

     pencemaran yang melebihi ambang batas daya dukung lingkungan. 0ari latar 

     belakang tersebut, sangatlah penting dilakukan pengkajian mengenai mekanisme peningkatan prevalensi diabetes yang disebabkan oleh P*B.

  • 8/16/2019 PENINGKATAN PREVALENSI DIABETES OLEH BAHAN PENCEMAR Polychlorinated Biphenyls (PCBs)

    3/19

    *## Ru&usan Masala

    &dapun rumusan masalah yang akan dikaji oleh penulis dalam makalah ini

    adalah2

    '. Bagaimana mekanisme peningkatan prevalensi diabetes oleh P*Bs

    !. Bagaimana faktor risiko dan penanganan P*Bs3. Bagaimana upaya yang dilakukan dalam pencegahan penyakit diabetes

    Tu1uan Penulisan

    &dapun tujuan penulisan makalah ini adalah2'. Menganalisis mekanisme peningkatan prevalensi diabetes oleh P*Bs4

    !. Mengidentifikasi faktor risiko dan penanganan P*Bs4

    3. Mengidentifikasi upaya yang dapat dilakukan dalam pencegahan penyakit

    diabetes.

  • 8/16/2019 PENINGKATAN PREVALENSI DIABETES OLEH BAHAN PENCEMAR Polychlorinated Biphenyls (PCBs)

    4/19

    # TIN,AUAN TEORITIS

    #*# Ka"a/te"isti/ Pol$2lo"inate3 Bi4en$ls (PCBs)

    P*B ditemukan pertama kali pada tahun '5#6 sebagai bahan sampingan tar 

     batubara. *onnel (!""#) menerangkan bah$a P*B telah dipatenkan oleh chmidtdan chult pada tahun '55' untuk produksi at1at kimia dalam skala laboratorium.

    0i tahun '3" di &merika erikat oleh Mosanto *ompany dari $an *hemical

    *ompany, P*B mulai diproduksi secara masal. 7egara1negara lain yang

    memproduksi P*Bs seperti &ustria, *ina, *echolsovakia, Perancis, 8erman, 9talia,8epang, :usia, panyol, 9nggris dan &merika erikat. Puncak produksi terjadi pada

    tahun '" di &merika erikat yaitu oleh Mosanto sebagai produsen tunggal P*B.

    ebesar ', juta ton P*B dunia diproduksi antara tahun '! sd '5. 7amun di

    tahun '#5 ditemukan kasus medis yaitu ;YUSHO syndrom’  di 8epang dan penelitianyang merujuk pada kemungkinan hubungan antara P*B dan efek kesehatan yang

    merugikan. 0an selanjutnya karena temuan efek kesehatan yang muncul, Monsantokemudian menyusun pembatasan secara sukarela mengenai penjualan P*B untuk 

    alasan lingkungan di tahun '". +adar paparan yang diperbolehkan ' mgal ini disebabkan sifat senya$a ini yaitu mempunyai titik didih yang tinggi

    dan tidak mudah menguap sehingga sesuai untuk alat listrik. enya$a ini termasuk  bahan cemaran organik yang persisiten (P-P/s) yaitu yang sukar diurai oleh

    mikroorganime di alam. +ebanyakan dari senya$a P-P/s dari hasil pengamatan

    menunjukkan dapat mengganggu siklus reproduksi baik bagi manusia maupun

    kehidupan organisme hidup lainnya (*olon and molen, '#). Polychlorinated Biphenyl  atau lebih dikenal sebagai P*Bs, mengandung arti

    senya$a aromatik yang terbentuk sedemikian rupa sehingga atom hidrogen pada

    molekul  Biphenyl   (dua cincin benzena  disatukan oleh satu ikatan carbon) dapatdigantikan sampai dengan '" atom Chlorine atau dikenal sebagai Chlorinated 

    hydrocarbons. :umus kimia dari P*B adalah *'!>('"1n)*ln. Bahan P*B ini juga dapat

    dihasilkan dari produksi yang secara tidak disengaja terbentuk dan terlepas dari proses termal yang melibatkan bahan organik dan klorin sebagai akibat pembakaran

    atau reaksi kimia yang tidak sempurna. truktur molekul P*B dapat dilihat dalam

    gambar ' dan gambar ! berikut.

  • 8/16/2019 PENINGKATAN PREVALENSI DIABETES OLEH BAHAN PENCEMAR Polychlorinated Biphenyls (PCBs)

    5/19

    @ambar ' truktur Molekul P*Bumber 2 =7%P,'

    @ambar ! *ontoh P*B >omologues

    umber 2 7&,!""'

    ifat1sifat P*B meliputi daya uap yang rendah, kelarutan dalam air yang rendah,tahan api, konduktivitas elektrik yang rendah, tahan panas, tingkat kestabilan secara

    kimia yang tinggi, tahan terhadap berbagai oksidan dan bahan kimia lainnya. P*Bs

    dapat larut dalam air dan secara mudah larut dalam lemak, hydrocarbons, dan bahan

  • 8/16/2019 PENINGKATAN PREVALENSI DIABETES OLEH BAHAN PENCEMAR Polychlorinated Biphenyls (PCBs)

    6/19

    organik lainnya. Aat1at ini hanya dapat dihancurkan pada suhu lebih dari 5"" o*selama '" detik (*onnell !""#).

    +estabilan terhadap panas dan kimia tersebutlah yang menjadikan P*Bs sangat

     banyak dipakai dalam skala industri. ebagai contoh, P*B telah ditambahkan ke

    dalam plastik untuk menambahkan ketahanan terhadap api dan menambah $aktuhidup. P*Bs dalam keadaan murni seringkali ditemui sebagai kristal tidak ber$arna,

    tetapi P*Bs komersial yang merupakan campuran P*B murni dengan senya$a lain

    diberi pe$arna kuning terang atau $arna gelap (-liver et al  '5).ifat1sifat P*Bs dapat dikatakan mirip dengan insektisida organoklor dan dengan

    demikian teknik isolasi yang mirip digunakan dalam pembuatan sampel untuk 

    analisis. ebelum pertengahan tahun '#"1an, pendeteksi P*B dilakukan dengananalisa kromatografi gas dari sampel diisolasi. &nalisa ini menyebabkan deteksi

     puncak1puncak kromatogram yang ;palsu/.

    Pada saat tersebut menurut *onnel (!""#) menjelaskan bah$a tampaknyaterdapat kebingungan antara puncak kromatografi gas P*B dan puncak yang

    disebabkan oleh insektisida organoklor dalam pustaka ilmiah sebelum masa itu. 0itahun '## telah dipastikan bah$a puncak /palsu/ tersebut ternyata karena P*B. >al

    inilah yang memicu penelitian di seluruh dunia mengenai keberadaan P*B dilingkungan hingga saat ini.

    ## Pen$e5a5 3an Ge1ala Dia5etes

    0iabetes atau biasa dikenal sebagai 0iabetes Melitus adalah penyakit kelainanmetabolik yang dikarakteristikkan dengan hiperglikemia kronis serta kelainan

    metabolisme karbohidrat, lemak dan protein diakibatkan oleh kelainan sekresi insulin,

    kerja insulin maupun keduanya (+ardika et.al. !"").  0iabetes Mellitus (0M)merupakan salah satu kelompok penyakit metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia

    karena gangguan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. +eadaan hiperglikemiakronis dari diabetes berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, gangguan fungsidan kegagalan berbagai organ, terutama mata, ginjal, saraf, jantung, dan pembuluh

    darah (&0&, !"'!).

    0iabetes Mellitus adalah sindrom klinis yang ditandai dengan hiperglikemia

    karena defisiensi insulin yang absolut maupun relatif. +urangnya hormon insulindalam tubuh yang dikeluarkan dari sel B pankreas mempengaruhi metabolisme

    karbohidrat, protein, dan lemak menyebabkan gangguan signifikan. +adar glukosa

    darah erat diatur oleh insulin sebagai regulator utama perantara metabolisme. >atisebagai organ utama dalam transport glukosa yang menyimpan glukosa sebagai

    glikogen dan kemudian dirilis ke jaringan perifer ketika dibutuhkan (Bis$as, !""#).

    orld Health Organization (>-) sebelumnya telah merumuskan bah$a 0Mmerupakan sesuatu yang tidak dapat dituangkan dalam satu ja$aban yang jelas dan

    singkat tetapi secara umum dapat dikatakan sebagai suatu kumpulan problema

    anatomi dan kimia$i akibat dari sejumlah faktor dimana didapat defisiensi insulinabsolut atau relatif dan gangguan fungsi insulin (Purnamasari, !"").

    0iabetes terbagi menjadi tiga tipe. +ardika (!""#) menjelaskan bah$a 0M

    adalah kelainan endokrin yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah. ecara

  • 8/16/2019 PENINGKATAN PREVALENSI DIABETES OLEH BAHAN PENCEMAR Polychlorinated Biphenyls (PCBs)

    7/19

    etiologi 0M dapat dibagi menjadi 0M tipe ', 0M tipe !, 0M dalam kehamilan, dandiabetes tipe lain2

    a. 0iabetes Mellitus Cipe '

    0M tipe ' atau yang dulu dikenal dengan nama !nsulin "ependent "iabetes

     #ellitus $!""#%& terjadi karena kerusakan sel D pankreas (reaksi autoimun).el D pankreas merupakan satu1satunya sel tubuh yang menghasilkan insulin

    yang berfungsi untuk mengatur kadar glukosa dalam tubuh. Bila kerusakan sel

    D pankreas telah mencapai 5"1"E maka gejala 0M mulai muncul. Perusakansel ini lebih cepat terjadi pada anak1anak daripada de$asa. ebagian besar 

     penderita 0M tipe ' sebagian besar oleh karena proses autoimun dan sebagian

    kecil non autoimun. 0M tipe ' yang tidak diketahui penyebabnya juga disebutsebagai type ' idiopathic&  pada mereka ini ditemukan insulinopenia tanpa

    adanya petanda imun dan mudah sekali mengalami ketoasidosis. 0M tipe '

    sebagian besar (6E kasus) terjadi sebelum usia 3" tahun dan 0M Cipe inidiperkirakan terjadi sekitar 61'" E dari seluruh kasus 0M yang ada.

     b. 0iabetes Mellitus Cipe !0M tipe ! merupakan "E dari kasus 0M yang dulu dikenal sebagai non

    insulin dependent "iabetes #ellitus $(!""#%. Bentuk 0M ini bervariasimulai yang dominan resistensi insulin& defisiensi insulin relatif sampai defek 

    sekresi  insulin. Pada diabetes ini terjadi penurunan kemampuan insulin

     bekerja di  jaringan perifer (insulin resistance% dan disfungsi sel D. &kibatnya, pankreas tidak   mampu memproduksi insulin yang cukup untuk 

    mengkompensasi insulin resistance. +edua hal ini menyebabkan terjadinya

    defisiensi insulin relatif.+egemukan sering berhubungan dengan kondisi ini.0M tipe ! umumnya terjadi  pada usia F ?" tahun. Pada 0M tipe ! terjadi

    gangguan pengikatan glukosa oleh reseptornya tetapi produksi insulin masih

    dalam batas normal sehingga penderita  tidak tergantung pada pemberian

    insulin. alaupun demikian pada kelompok diabetes melitus tipe1! seringditemukan komplikasi mikro)askuler dan makro)askuler .

    c. 0iabetes Mellitus @estasional

    0M dalam kehamilan (*estational "iabetes #ellitus + *"# ) adalahkehamilan yang disertai dengan peningkatan insulin resistance (ibu hamil

    gagal mempertahankan euglycemia%. Pada umumnya mulai ditemukan pada

    kehamilan trimester kedua atau ketiga. Gaktor risiko @0M yakni ri$ayatkeluarga 0M, kegemukan dan  glikosuria. @0M meningkatkan morbiditas

    neonatus, misalnya hipoglikemia& ikterus& polisitemia dan makrosomia. >al

    ini terjadi karena bayi dari ibu @0M mensekresi insulin lebih besar sehinggamerangsang pertumbuhan bayi dan makrosomia.+asus @0M kira1kira 316E

    dari ibu hamil dan para ibu tersebut meningkat risikonya untuk menjadi 0M

    di kehamilan berikutnya.

    d. 0iabetes Mellitus Cipe Hainubkelas 0M lainnya yakni individu mengalami hiperglikemia akibat

    kelainan spesifik (kelainan genetik fungsi sel beta), endokrinopati (penyakit

    Cushing’s& akromegali), penggunaan obat yang mengganggu fungsi sel beta

  • 8/16/2019 PENINGKATAN PREVALENSI DIABETES OLEH BAHAN PENCEMAR Polychlorinated Biphenyls (PCBs)

    8/19

    (dilantin), penggunaan obat yang mengganggu kerja insulin (b+adrenergik )dan infeksi atau sindroma genetik ( "o,n’s& -lineelter’s%.

    6# PEMBAHASAN

    6#*# Me/anis&e Penin0/atan P"e7alensi Dia5etes ole PCBs

    Prevalensi adalah bagian dari studi epidemiologi yang memba$a pengertian

     jumlah orang dalam populasi yang mengalami penyakit, gangguan atau kondisi

    tertentu pada suatu tempoh $aktu dihubungkan dengan besar populasi dari manakasus itu berasal. Prevalensi sepadan dengan insidensi dan tanpa insidensi penyakit

    maka tidak akan ada prevalensi penyakit. 9nsidensi merupakan jumlah kasus baru

    suatu penyakit yang muncul dalam satu periode $aktu dibandingkan dengan unit populasi tertentu dalam periode tertentu. 9nsidensi memberitahukan tentang kejadian

    kasus baru. Prevalensi memberitahukan tentang derajat penyakit yang berlangsungdalam populasi pada satu titik $aktu (Cimmereck, !""').

    Pada Cahun !""", lima 7egara dengan jumlah penderita  "iabetes mellitusterbanyak pada kelompok !"1 tahun adalah 9ndia (3', juta), *ina (!",5 juta),

    &merika (', juta), 9ndonesia (5,? juta), dan 8epang (#,5 juta). Berdasarkan survei

    lokal, prevalensi 0M di Pulau Bali pada tahun !""?, mencapai angka ,! E. Padatahun !""6, di 0+9 8akarta telah dilakukan survei, dan diperoleh prevalensi 0M

    sebesar '!,5 E. (uyono, !""6).

    Prevalensi 0iabetes Mellitus di 9ndonesia, jika diasumsikan sebesar ! persenmaka akan didapatkan 3,6# 8uta pasien 0iabetes Mellitus. 8umlah tersebut merupakan

     jumlah yang cukup besar untuk ditangani oleh para ahli 0iabetes Mellitus. &ngka

    tersebut akan cenderung meningkat terus seiring dengan tingkat pertumbuhan

    ekonomi. =ntuk itu biaya pengelolaan 0iabetes Mellitus sangat mahal, diagnosissecara dini adalah satu1satunya cara untuk mengendalikan penyakit kronis ini

    (+risnatuti dan >astuti,'6).

    edangkan menurut laporan P%:+%79 tahun !""6 dari berbagai penelitianepidemiologi di 9ndonesia, menunjukkan bah$a angka prevalensi 0M terbanyak 

    terdapat di kota1kota besar, antara lain 2 8akarta '!,5 E, urabaya ',5 E, Makassar 

    '!,6 E,dan Manado #, E. edangkan prevalensi 0M terendah terdapat di daerah pedesaan antara lain Casikmalaya sebesar ',5 E dan Canah Coraja sebesar ", E.

    &danya perbedaan prevalensi 0M di perkotaan dengan di pedesaan menunjukkan

     bah$a gaya hidup mempengaruhi kejadian 0M (aspadji, !""6).Berbagai studi menunjukkan adanya pengaruh pajanan P*Bs terhadap

     peningkatan prevalensi 0iabetes. alah satunya adalah yang dilakukan di +ota

    &nniston, &merika erikat pada tahun !"''. Peneliti, ilverstone et.al (!"'!)

    menemukan bah$a ini di antara responden sebanyak ?E &frika &merika, "E perempuan, dengan usia rata1rata 6?,5 tahun. Prevalensi diabetes adalah !E dalam

     populasi penelitian, sesuai dengan estimasi prevalensi '#E untuk &nniston

    keseluruhan4 beban P*B tubuh 36 congener utama berkisar,''1'",?! ppb, berat basah. 0isesuaikan atau dibandingkan dengan prevalensi diabetes di kelima

  • 8/16/2019 PENINGKATAN PREVALENSI DIABETES OLEH BAHAN PENCEMAR Polychlorinated Biphenyls (PCBs)

    9/19

    dibandingkan kuintil pertama serum P*B adalah !,5 (6E *92 '."", .3), denganasosiasi sejenis yang diperkirakan untuk kedua melalui kuintil keempat. 0alam

     peserta I66 tahun, yang disesuaikan :asio Perkembangan (-:) diabetes untuk 

    tertinggi dibandingkan kuintil terendah ?,5 (6E *92 '.'', !",#), sedangkan pada

    mereka J 66 tahun, tidak ada hubungan yang signifikan dengan P*B. Prevalensidiabetes Peningkatan diamati dengan kenaikan ' 0 di tingkat P*B log pada $anita

    (-: K ',6!4 6E *92 ',"', !,!5)4 prevalensi penurunan diamati pada pria (-: K ",#54

    6E *92 ",33, ',?').Penelitian tersebut adalah salah satu bukti adanya hubungan antara pajanan

    P*Bs dengan meningkatnya prevalensi dabetes mellitus di &nniston. ilverstone et al 

    (!"'!) menyebutkan bah$a peningkatan prevalansi diabetes dapat diakibatkan olehadanya interaksi antara pajanan P*Bs dengan empat hal yaitu4 a) Cingkat pendidikan,

    d) >ubungan pernikahan4 c) Merokok dan d) Hama tinggal di &nniston.

    Pajanan P*Bs dapat terjadi di lingkungan tempat manusia banyak  beraktivitas. Menurut &C0: (!"'?) manusia dapat mengabsorbsi P*B melalui

    inhalasi, oral, dan dermal. 0ua sumber utama pajanan P*B berasal dari lingkungandan tempat kerja. +arena mereka tahan terhadap degradasi, senya$a P*B sangat

    chlorinated dapat bertahan di lingkungan selama beberapa dekade. 7amun, selamadua dekade terakhir, konsentrasi P*B di sebagian besar media lingkungan secara

    umum mengalami penurunan.

    Makanan adalah sumber utama pajanan P*B untuk masyarakat umum (*0*!""). Paparan terjadi terutama dengan menelan makanan tinggi lemak seperti

     produk susu, telur, lemak, ikan dan sat$a liar (&C0: !"""). *0* menerbitkan

    Haporan 7asional Paparan Manusia +imia Hingkungan. Haporan ini merupakan penilaian berkelanjutan dari paparan bahan kimia lingkungan pada populasi umum di

    &. Haporan +eempat (*0* !"") berisi data selama bertahun1tahun '1!""",

    !""'1!""!, dan !""31!""? dari peserta 7ational >ealth dan 7utrition %amination

    urvey (7>&7%).0alam lingkungan perairan, lipofilisitas yang tinggi pada P*B menyebabkan

    senya$a ini untuk keluar dari air dan terserap menjadi sedimen. Meskipun adsorpsi

    sedimen membantu mencegah kontaminasi pasokan air minum, bagian P*B padasedimen berperan dalam kecenderungan senya$a ini menjadi terkonsentrasi pada

    organisme akuatik. 9kan yang makan dari perairan di bagian ba$ah (bottom1feeding

    fish) secara tidak langsung mengumpulkan P*B dari sedimen. >ambatan darisenya$a ini, penyebab biodegradasi P*B menjadi lebih terkonsentrasi ketika mereka

     bergerak ke atas melalui rantai makanan dari organisme bottom1feeding. ebagai

    hasil dari biokonsentrasi dan biomagnifikasi, tingkat P*B dalam organisme air dapatsebanyak satu juta kali lebih tinggi dari tingkat dalam lingkungan air (&C0: !""").

    0alam studi 7asional +imia :esidu di Gish dilakukan antara tahun '5# dan '5

    (%P& '!), konsentrasi rata1rata P*B pada ikan bottom1feeding sebesar ', ppm.

     7amun, tingkat P*B setinggi !" ppm telah terdeteksi pada ikan yang diambil dari perairan dekat lokasi limbah berbahaya (&C0: !""").

    Cotal tudi 0iet yang dilakukan oleh Good and 0rug &dministration (G0&)

    telah mengungkapkan bah$a jumlah tingkat P*B telah menunjukkan tren penurunankonsentrasi dari tahun '"1an sampai '5"1an dan asupan yang relatif stabil dari

  • 8/16/2019 PENINGKATAN PREVALENSI DIABETES OLEH BAHAN PENCEMAR Polychlorinated Biphenyls (PCBs)

    10/19

    tahun '5! sampai '. ebagai contoh, jumlah diet studi yang dilakukan '5!1'5? untuk orang de$asa antara usia !6 dan 3" menunjukkan bah$a asupan harian

    rata1rata P*B adalah I",""' mikrogram < kilogram (mg < kg) berat badan < hari

    sedangkan pada studi tahun ', rata1ratanya adalah ".""! mg < kg berat badan < hari

    (&C0: !""").elain di lingkunan terbuka, manusia juga dapat terkena dampak P*Bs di

    lingkungan terbuka. alah satunya ialah kelompok masyarakat yang tinggal di dekat

    insinerator, fasilitas pembuangan P*B lainnya, atau situs limbah berbahaya lainnyadimana P*B telah terdeteksi dapat menerima pajanan tinggi P*B daripada populasi

    umum. %ksposur tersebut mungkin melalui konsumsi, inhalasi, atau kontak dengan

    kulit (&C0: !""").

    6## 8a/to" Risi/o 3an Penan0anan PCBs

    Gaktor :isiko Penggunaan P*Bs dapat diukur dengan tingkat toksisitas pada

    P*Bs yang sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor.diantaranya2

    '. *ongener P*B. Coksisitas P*B tergantung pada congener P*B yang spesifik (&C0:, !""").

    !. +ebakaran dan sumber suhu tinggi. eperti insinerator limbah berbahaya dan

    kebakaran trafo listrik, juga dapat meningkatkan toksisitas campuran P*B dengan

     pembentukan *0G (&C0:, !"""). Misalnya, dalam kebakaran trafo di

    Binghamton (7e$ Lork), cairan dielektrik terdiri dari #6E &roclor '!6? dan 36E

     benena polychlorinated adalah pyrolyed. Pirolisis ini menyebabkan

     pembentukan jelaga berminyak, yang didistribusikan ke seluruh bangunan melalui

    lubang ventilasi. elain P*B, jelaga juga mengandung *0G tingkat tinggi, *00s,

    termasuk !,3,,51etrachlorodibenodioin (C*00), biphenylenes diklorinasi, dan

     bahan kimia lainnya. 9nformasi yang terbatas tersedia tentang efek kesehatan pada

    orang yang terkena jelaga di kulit, jika terhirup, atau konsumsi dari makan dengan

    tangan kotor.

    3. Pengikatan metabolit P*B dengan makromolekul seluler nukleofilik dapat

     berkontribusi pada efek racun dari P*B. P*B dimetabolisme oleh sistem

    mikrosomal monooygenase yang dikatalisis oleh sitokrom P1?6" untuk fenol

    (melalui intermediet aren oksida), yang dapat terkonjugasi atau dihidroksilasi lebih

    lanjut untuk membentuk suatu katekol. &rene oksida intermediet bersifat

    elektrofilik di alam, kovalen dan dapat mengikat makromolekul nukleofilik selular 

    (misalnya, protein, 07&, :7&) dan menginduksi untaian 07& dan perbaikan07&, yang dapat berkontribusi terhadap respon toksik dari P*B. elain itu, arena

    oksida intermediet dapat terkonjugasi dengan glutathione dan selanjutnya

    dimetabolisme untuk membentuk metabolit metilsulfonil, yang telah diidentifikasi

    dalam serum dan jaringan sampel manusia dan pada he$an laboratorium.

    Pengikatan metabolit metilsulfonil dengan beberapa protein dapat berkontribusi

  • 8/16/2019 PENINGKATAN PREVALENSI DIABETES OLEH BAHAN PENCEMAR Polychlorinated Biphenyls (PCBs)

    11/19

    untuk beberapa efek racun dari P*B. >al ini juga telah dihipotesiskan bah$a

    metabolit P*B hydroylated dapat berkontribusi terhadap toksisitas P*B (&C0: 

    !"'3).

    ebagai penangan atau pengurangan dampak P*Bs terhadap manusia maka

     perlu dilakukan pengaturan 7ilai &mbang Batas penggunaan P*Bs. -ccupational

    afety and >ealth &dministration (->&) menyarankan batas pemaparan yang

    diiinkan (Pemissible %posure Himit atau P%H) sebesar '," miligram per meter 

    kubik (mg < m3) pada area kerja udara selama 5 jam kerja per hari atau ?" jam per 

    minggu (C&) untuk P*B yang mengandung ?!E klorin (rata1rata rumus molekul

    *'!>*l3). &dapun P%H untuk P*B dengan 6?E klorin dan rumus molekul rata1rata

    *'!>6*l6 adalah ",6 mg < m3  (->& '5). +edua standar mencakup semua bentuk 

    fisik senya$a seperti &erosol, uap, kabut, spray (semprotan), dan partikel debu yang

    sarat akan P*B.

    Che 7ational 9nstitute for -ccupational afety and >ealth (79->)

    merekomendasikan '" jam C& dari '," mikrogram per meter kubik (ug < m3)

     berdasarkan konsentrasi minimum yang terdeteksi dan potensi karsinogenisitas dari

    P*B. 79-> juga merekomendasikan bah$a semua paparan di tempat kerja

    dikurangi ke tingkat terendah yang layak (79->, !""6).

    %P& menganggap P*B sebagai at yang mungkin karsinogen pada manusia

    dan melarang limbah industri di ba$ah Pedoman ater &ct %ffluent. Cujuan %P&

    untuk tingkat kontaminasi maksimum (Maimum *ontaminant Hevel atau M*H) dari

    air minum adalah nol, dan M*H untuk P*B dalam sistem air publik sebesar "."""6

     ppm (%P& !""'). %P& mensyaratkan bah$a tumpahan P*B atau secara tidak sengajarilis ke lingkungan dari ' pound atau lebih dilaporkan ke %P& (&C0: !""").

    G0& me$ajibkan toleransi P*B dari ",!13," ppm untuk semua makanan,

    dengan tingkat toleransi pada ikan yaitu ! ppm. G0& juga membatasi P*B di kertas

     bahan makanan kemasan untuk '" ppm (G0& '#). Che Good and &griculture

    -rganiation (G&-) dan -rganisasi +esehatan 0unia (>-) membolehkan asupan

    P*B harian # mg < kg per hari.

  • 8/16/2019 PENINGKATAN PREVALENSI DIABETES OLEH BAHAN PENCEMAR Polychlorinated Biphenyls (PCBs)

    12/19

  • 8/16/2019 PENINGKATAN PREVALENSI DIABETES OLEH BAHAN PENCEMAR Polychlorinated Biphenyls (PCBs)

    13/19

    0i 9ndonesia, baku mutu P*B diatur dalam Peraturan Pemerintah 7omor '5 Cahun

    ' Centang Pengelolaan Himbah Bahan Berbahaya dan Beracun.

    6#6# U4a$a Pen2e0aan Dia5etes

    Beban penyakit diabetes sangatlah besar apalagi bila terjadi komplikasi.

    =paya pengendalian diabetes menjadi tujuan yang sangat penting dalam

    mengendalikan dampak komplikasi yang menyebabkan beban yang sangat berat baik 

    individu maupun keluarga juga pemerintah (>-, !""#).=paya pencegahan penyakit diabetes mellitus dapat dilakukan dengan cara

    yang diungkap oleh 7urrahmani (!"'!) sebagai berikut2

    a# Pen2e0aan P"i&e"

    *ara ini adalah cara yang paling sulit karena sasarannya adalah orang sehat.

    >al ini dilakukan dengan tujuan untuk mencegah agar 0M tidakterjadi pada orang

    atau populasi yang rentan (risiko tinggi), yang dilakukan sebelum timbul tanda1tanda klinis dengan cara 2

  • 8/16/2019 PENINGKATAN PREVALENSI DIABETES OLEH BAHAN PENCEMAR Polychlorinated Biphenyls (PCBs)

    14/19

    • Makan seimbang artinya adalah apa yang dimakan dan apa yang dikeluarkan

    seimbang disesuiakan dengan aktifitas fisik dan kondisi tubuh, denganmenghindari makanan yang mengandung lemak tinggi karena bisa

    menyebabkan penyusutan konsumsi energi. Mengkonsusmsi makanan dengan

    kandungan karbohidrat yang berserat tinggi dan bukan olahan.• Meningkatkan kegiatan olah raga yang berpengaruh pada sensitifitas insulin dan

    menjaga berat badan agar tetap ideal.

    • +erjasama dan tanggung ja$ab antara instansi kesehatan, masyarakat, s$asta

    dan pemerintah, untuk melakukan penyuluhan kepada masyarakat

    5# Pen2e0aan Se/un3e"

      0itujukan pada pendeteksian dini 0M serta penanganan segera dan efektif,

    sehingga komplikasi dapat dicegah.

     

    >al ini dapat dilakukan dengan skrining, untuk menemukan penderita sedini

    mungkin terutama individu

  • 8/16/2019 PENINGKATAN PREVALENSI DIABETES OLEH BAHAN PENCEMAR Polychlorinated Biphenyls (PCBs)

    15/19

    Program pengendalian diabetes mellitus dilaksanakan secara terintegrasi

    dalam program pengendalian penyakit tidak menular terintegrasi yaitu antara lain 2'. Pendekatan faktor risiko penyakit tidak menular terintegrasi di fasilitas

    layanan primer (Pandu PCM)

    • =ntuk peningkatan tatalaksana faktor risiko utama (konseling berhenti

    merokok, hipertensi, dislipidemia, obesitas dan lainnya) di fasilitas

     pelayanan dasar (puskesmas, dokter keluarga, praktik s$asta)

    • Catalaksana terintegrasi hipertensi dan diabetes mellitus melalui

     pendekatan faktor risiko

    • Prediksi penyakit jantung dan stroke dengan charta >-

    !. Posbindu PCM ( Pos Pembinaan Cerpadu Penyakit Cidak Menular)Pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan ke$aspadaan dini

    dalam memonitoring faktor risiko menjadi salah satu tujuan dalam program

     pengendalian penyakit tidak menular termasuk diabetes mellitus. PosbinduPCM merupakan program pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular 

     berbasis masyarakat yang bertujuan meningkatkan ke$aspadaan masyarakat

    terhadap faktor risiko baik terhadap dirinya, keluarga dan masyarakat

    lingkungan sekitarnya.3. *%:09+ dan P&C=> di Posbindu PCM dan Balai @aya >idup ehat

    Program P&C=>, yaitu 2P 2 Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter 

    & 2 &tasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur 

    C 2 Cetap diet sehat dengan gii seimbang

    = 2 =payakan beraktivitas fisik dengan aman

  • 8/16/2019 PENINGKATAN PREVALENSI DIABETES OLEH BAHAN PENCEMAR Polychlorinated Biphenyls (PCBs)

    16/19

    > 2 >indari rokok, alcohol dan at karsinogenik lainnyaProgram *%:09+, pesan peningkatan gaya hidup sehat yang disampaikan di

    lingkungan sekolah, yaitu 2

    * 2 *ek kondisi kesehatan secara berkala

    % 2 %nyahkan asap rokok : 2 :ajin aktivitas fisik 

    0 2 0iet sehat dengan kalori seimbang

    9 2 9stirahat yang cukup+ 2+endalikan tress

  • 8/16/2019 PENINGKATAN PREVALENSI DIABETES OLEH BAHAN PENCEMAR Polychlorinated Biphenyls (PCBs)

    17/19

    +# PENUTUP

    +#*# Kesi&4ulan

    0ari penjelasan di atas, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut2

    '. Peningkatan prevalensi diabetes oleh P*Bs sangat dipengaruhi oleh interaksi

     pajanan P*Bs dengan gaya hidup masyarakat seperti tingkat pendidikan, hubungan

     pernikahan4 merokok dan lama tinggal di daerah pajanan P*Bs.!. Gaktor risiko P*Bs berasal dari congener P*Bs, kebakaran dan sumber suhu tinggi

    serta pengikatan metabolit P*B dengan makromolekul seluler nukleofilik.

    3. =paya penanganan dan pengendalian penyakit diabetes di Masyarakat dapatdilakukan dengan Populationigh :isk &pproach (Pendekatan 9ndividu)

    +## Sa"an

    Bahaya P*Bs sangat mengkha$atirkan kelangsungan hidup manusia. =ntuk 

    itu perlu dilakukan pengkajian lebih mendalam lagi mengenai mekanisme

     peningkatan prevalansi berbagai penyakit yang disebabkan oleh P*Bs. elain itu,

    dibutuhkan bahan alternatif yang memiliki peran dan fungsi sama dengan P*Bs

    sebagai bahan pengganti yang ramah lingkungan.

  • 8/16/2019 PENINGKATAN PREVALENSI DIABETES OLEH BAHAN PENCEMAR Polychlorinated Biphenyls (PCBs)

    18/19

    DA8TAR PUSTAKA

    &merican 0iabetes &ssociation &0&N. !"'!,  "iagnosis and Classiication o 

     "iabetes #ellitus. "iabetes Care )olume /0 Supplement ' 2 #?1'.&C0:N. !""", 1o2icological Proile 3or Polychlorinated Biphenyls $PCBs%

    onlineN. &vailable from2 http2B. '5. Polychlorinated Biphenyls. 0i dalam2 &fghanB+, *hau &L, editor. &nalysis of Crace -rganic in the &Ruatic %nvironment.

    Boca :aton, Glorida2 *:* Press. hlm 3'S#5

    P%:+%79. !"''. -onsensus Pengelolaan dan Pencegahan "# tipe 7 di !ndonesia.Purnamasari, 0. !"".  "iagnosis dan -lasiikasi "iabetes #ellitus. 9n2 udoyo, &ru

    ., Bambang etyohadi, 9drus &l$i, Marcellus imadibrata, iti etiati. Buku 4

  • 8/16/2019 PENINGKATAN PREVALENSI DIABETES OLEH BAHAN PENCEMAR Polychlorinated Biphenyls (PCBs)

    19/19

    udarmaji, dkk. !""#. Coksikologi Hogam Berat B3 dan 0ampaknya terhadap+esehatan. $$$.journal.unair.ac.id 5eport o a HOStudy *roup. orld >ealth -rganisation. @eneva1$iterland. !""#. 613#