pengelolaan pembelajaran pendidikan anak usia dini dalam...

182
Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam Membentuk Karakter Peserta Didik di RA Al Makmur, Cikarang Utara (Dalam Perspektif Manajemen Kurikulum) TESIS Disusun Oleh : Nurul Ro’fah (21170181000009) PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020

Upload: others

Post on 31-Mar-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam Membentuk

Karakter Peserta Didik di RA Al Makmur, Cikarang Utara

(Dalam Perspektif Manajemen Kurikulum)

TESIS

Disusun Oleh :

Nurul Ro’fah

(21170181000009)

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020

Page 2: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:
Page 3: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:
Page 4: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:
Page 5: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

i

ABSTRAK

Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009: “Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam Membentuk Karakter Peserta Didik di RA Al Makmur Cikarang

Utara (Dalam Perspektif Manajemen Kurikulum”. Tesis Program Magister Manajemen

Pendiidkan Islam (MPI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini berawal dari keprihatinan terhadap permasalahan yang berkaitan

dengan peserta didik saat ini seperti perilaku-perilaku yang menyimpang atau isu-isu moral dan kurang siapnya peserta didik untuk memasuk usia sekolah. Penelitian ini

dilakukan di Raudhatul Athfal Al Makmur Cikarang Utara. Tujuan penelitian ini untuk

mengetahui pengelolaan pembelajaran pendidikan anak usia dini dalam membentuk

karakter peserta didik. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif melalui wawancara langsung dengan kepala sekolah,

guru dan orang tua peserta didik, serta hasil dari observasi dan studi dokumentasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru di RA Al Makmur belum maksimal dalam memahami perencanaan pembelajaran, namun perencanaan pembelajaran yang

disusun mengandung muatan pendidikan karakter dalam upaya pencapaian visi dan

misi serta tujuan sekolah. Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan sekolah diintegrasikan dengan nilai-nilai karakter melalui kegiatan terprogram dan kegiatan

pembiasaan berupa kegiatan rutin, kegiatan spontan, keteladanan dan pengkondisian

demi ketercapaian pembentukkan karakter peserta didik. Evaluasi yang dilaksanakan

sekolah berupa penilaian pembelajaran melalui pengamatan, catatan, unjuk kerja, hasil karya dan penilaian akhir semester yang berbentuk raport/laporan perkembangan

peserta didik. Pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan mengintegrasikan nilai-

nilai karakter berupa: religius, disiplin, mandiri, tanggung jawab, jujur, hormat dan santun, kemampuan bersosialisasi, peduli lingkungan, keadilan, percaya diri, kreatif,

kerja keras dan pantang menyerah, cinta tanah air, toleransi dan persatuan.

Kata Kunci: Pembelajaran, Pendidikan Karakter, Anak Usia Dini.

Page 6: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

ii

ABSTRACT

Nurul Ro'fah NIM. 21170181000009: "Management of Early Childhood Education Learning in Shaping the Character of Students in RA Al Makmur North

Cikarang (In the Perspective of Curriculum Management". Thesis of the Master

Program in Islamic Education Management (MPI) Faculty of Educational Science Islamic State University (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

This research begins with concerns about problems related to current students

such as deviant behaviors or moral issues and students' lack of readiness to enter school age. This research was conducted at Raudhatul Athfal Al Makmur North Cikarang. The

purpose of this study was to determine the management of early childhood education

learning in shaping the character of students. The method in this study uses a qualitative approach with descriptive analysis method through direct interviews with

principals, teachers and parents of students, as well as the results of observations and documentation studies.

The results of this study indicate that the teachers at RA Al Makmur have not

been maximized in understanding learning planning, but the prepared learning plans

contain the content of character education in an effort to achieve the vision and mission and goals of the school. The learning activities carried out by the school are integrated

with the character values through programmed activities and habituation activities in

the form of routine activities, spontaneous activities, examples and conditioning for the achievement of character formation. Evaluations conducted by schools in the form of

learning assessments through observation, notes, performance, work and final semester

assessment in the form of report cards / student development reports. The management of learning carried out integrates character values in the form of: religious, disciplined,

independent, responsibility, honest, respectful and polite, ability to socialize, care for

the environment, justice, confidence, creative, hard work and never give up, love the motherland, tolerance and unity.

Keywords: Learning, Character Education, Early Childhood.

Page 7: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

iii

الملخص

الاسم نور الرؤوفة ، تسجيل الطالب رقم

: "إدارة التعلم في مرحلة 21170181000009

الطفولة المبكرة في تشكيل شخصية الطلاب في

روضة الأطفال المكور شمال سيكارانغ )من

إدارة منظور إدارة المناهج"( ، برنامج

التربية الإسلامية ، كلية التربية وتدريب

المعلمين. جامعة سياريف هداية الله الإسلامية

.بجاكرتا

يبدأ هذا البحث بمخاوف بشأن المشكلات

المتعلقة بالطلاب الحاليين مثل السلوكيات

المنحرفة أو القضايا الأخلاقية وعدم استعداد

الطلاب لدخول سن المدرسة. تم إجراء هذا

البحث في روضة الأطفال المكور شمال

سيكارانج ، وكان الغرض من هذه الدراسة هو

تحديد إدارة التعليم في مرحلة الطفولة

المبكرة في تشكيل شخصية الطلاب. الطلاب ،

.وكذلك نتائج الملاحظات ودراسات التوثيق

تشير نتائج هذه الدراسة إلى أن المعلمين

يتم تعظيمهم في في روضة الأطفال المكمل لم

فهم تخطيط التعلم ، ولكن خطط التعلم التي

تم إعدادها تحتوي على محتوى تعليم الشخصية

في محاولة لتحقيق الرؤية والرسالة وأهداف

المدرسة. تتكامل أنشطة التعلم التي تقوم

بها المدرسة مع قيم الشخصية من خلال الأنشطة

المبرمجة وأنشطة التعود على شكل أنشطة

وتينية وأنشطة عفوية وأمثلة وتكييف ر

لتحقيق تكوين الشخصية. التقييمات التي

تجريها المدارس في شكل تقييمات التعلم من

Page 8: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

iv

خلال الملاحظة والملاحظات والأداء والعمل

وتقييم الفصل الدراسي النهائي في شكل

بطاقات تقرير / تقارير تطوير الطلاب. تدمج

خصية في شكل: إدارة التعلم المنفذة قيم الش

دينية ، منضبطة ، مستقلة ، مسؤولية ،

صادقة ، محترمة ومهذبة ، القدرة على

الاختلاط بالآخرين ، رعاية البيئة ، العدالة

، الثقة بالنفس ، الإبداع ، العمل الجاد

وعدم الاستسلام أبدا ، حب الوطن الأم ،

..التسامح والوحدة

تعليم الكلمات المفتاحية: التعلم ،

.الشخصية ، الطفولة المبكرة

Page 9: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

v

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirraahiim

Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah S.W.T,

yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis

mendapatkan hidayah dan kemudahan dalam menyelesaikan tesis ini. Shalawat seiring salam penulis limpah curahkan kepada baginda Nabi Muhammad S.A.W yang teramat

besar cintanya kepada umatnya dengan tuntunannya menuju jalan yang di ridhai Allah,

semoga kemuliaan senantiasa terarah kepada keluarga, sahabat dan umatnya hingga akhir zaman.

Tesis ini, penulis susun untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan

gelar Magister Manajemen Pendidikan Islam (M.Pd) pada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Penulis berharap

tesis ini dapat bermanfaat bagi kepentingan pembacanya. Dalam penulisan tesis ini,

penulis tidak luput dari berbagai hambatan dan rintangan. Terselesaikannya tesis ini tidak lepas dari bantuan serta dorongan dari orang-orang sekeliling penulis baik semasa

penulis kuliah maupun semasa penulis menyelesaikan penulisan tesis ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Hj.

Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., beserta jajarannya;

2. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. Susurin, M.Ag., beserta jajarannya;

3. Ketua Program Magister Manajemen Pendidikan Islam, Dr. Jejen Musfah,

M.A. beserta jajarannya, yang telah memberikan pelayanan akademik dengan memuaskan;

4. Pembimbing, Dr. Fidrayani, M.Pd, M.Si., yang telah meluangkan waktu

memberikan bimbingan, arahan, wawasan dan nasehat dengan penuh kesabaran, ketekunan serta keikhlasan di tengah kesibukannya. Sehingga

penulis dapat menyelesaikan tesis ini;

5. Seluruh Dosen dan Staf Program Studi Magister Manajemen Pendidikan yang

telah mendidik dan memberikan pelayanan terbaik dengan ketulusan dan dedikasi yang tinggi selama penulis menjalani perkuliahan;

6. Ibu Alisah, S.Pd.I selaku Kepala Sekolah RA Al Makmur yang telah

memberikan izin, bantuan dan waktu luangnya kepada penulis dalam melakukan penelitian;

7. Seluruh guru, dan orang tua peserta didik RA Al Makmur, yang telah bersedia

menerima penulis dengan sangat ramah dan penuh kasih sayang selama penulis berada di sekolah dan memberikan waktu luangnya kepada penulis dalam

melakukan penelitian;

8. Teristimewa Ayahanda dan Ibunda, kedua orangtua penulis yang selalu

memberikan nasehat dan dukungannya dengan penuh kasih sayang, semangat, serta do’a yang tak pernah henti dipanjatkan kepada Allah S.W.T untuk

Page 10: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

vi

penulis. Semoga Allah selalu memberikan kesehatan, umur yang panjang serta

keberkahan;

9. Suami tercinta M. Luthfi Nadhif, S.E, C.HT yang selalu menemani, memberikan bantuan tenaga dan fikiran serta semangat dengan penuh cinta dan

kasih sayang kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

10. M. Najib Mubarok dan M. Naqib Muwafiq anak-anakku yang banyak memberikan semangat dalam penyelesaian tesis ini dengan penuh perjuangan.

11. Sahabat-sahabat seperjuangan angkatan kedua Prodi Magister Manajemen

Pendidikan Islam, yang telah memberikan kenangan indah, semangat dan motivasi saat berada di bangku perkuliahan kepada penulis. Terimakasih atas

persaudaraan dan kekerabatannya. Semoga silaturahmi dan persaudaraan ini terus terjalin dan diridhai Allah S.W.T;

Terimakasih banyak penulis haturkan untuk pihak-pihak yang tidak penulis

sampaikan satu persatu. Semoga segala bantuan, dukungan dan partisipasi yang

diberikan kepada penulis, mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT.

Akhir kata, semoga Tesis ini dapat bermanfaat untuk semua pihak dalam bidang kependidikan, khususnya bermanfaat bagi penulis sendiri. Penulis memohon

maaf apabila dalam tesis ini terdapat kekurangan. Hanya kepada Allah SWT segala sesuatu penulis kembalikan.

Jakarta, 22 Juli 2020

Penulis

Nurul Ro’fah

Page 11: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN TESIS

LEMBAR PERSETUJUAN PENGUJI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

ABSTRAK ...................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... iv

DAFTAR ISI ................................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ........................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... ix

DAFTAR SKEMA .......................................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ........................................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah ........................................................................................... 6

D. Rumusan Masalah ............................................................................................... 6 E. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 6 F. Kegunaan Penelitian ........................................................................................... 7

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Manajemen Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini ....................................... 8 2. Pengelolaan Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini .......................... 12

3. Tinjauan Mengenai Pendidikan Karakter pada Pendidikan Anak Usia Dini ... 21

B. Penelitian yang Relevan ....................................................................................... 37 C. Kerangka Berpikir ............................................................................................... 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Penelitian ............................................................................................... 40

B. Waktu Penelitian ................................................................................................. 40

C. Pendekatan Penelitian ......................................................................................... 40

Page 12: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

viii

D. Sumber Data ....................................................................................................... 41

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................. 41

F. Teknik Analisis Data ........................................................................................... 43 G. Pengecekan Keabsahan Data ............................................................................... 44

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ..................................................................... 51

B. Temuan Penelitian 1. Pengelolaan Pembelajaran ............................................................................ 63

2. Pelaksanaan Pendidikan Karakter ................................................................. 74

C. Analisis Data 1. Pengelolaan Pembelajaran dalam Membentuk Karakter Peserta Didik ............ 74

2. Pelaksanaan Pendidikan Karakter dalam Membentuk Karakter Peserta

Didik ............................................................................................................. 93 D. Diskusi Hasil Penelitian ....................................................................................... 109

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................................... 112

B. Saran ................................................................................................................... 113

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 114

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................................... 120

Page 13: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rencana Penyusunan Tesis

Tabel 3.2 Responden dalam Wawancara

Tabel 3.3 Instrumen Penelitian

Tabel 3.4 Pedoman Observasi

Tabel 3.5 Pedoman Dokumentasi

Tabel 3.6 Pedoman Wawancara

Tabel 4.1 Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Tabel 4.2 Keadaan Peserta Didik 5 Tahun Terakhir

Tabel 4.3 Data Prestasi Peserta Didik

Tabel 4.4 Program Pengembangan RA Al Makmur

Tabel 4.5 Program Tahunan RA Al Makmur

Tabel 4.6 Pengkodean Hasil Penilaian

Tabel 4.7 Kegiatan Terprogram RA Al Makmur

Tabel 4.8 Kegiatan Rutin

Tabel 4.9 Kegiatan Spontan

Tabel 4.10 Kegiatan Keteladanan

Tabel 4.11 Indikator Pengembangan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter

Page 14: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Ruang Kelas A

Gambar 4.2 Ruang Kelas B

Gambar 4.3 Lemari Kantor

Gambar 4.4 Ruang Tamu Kantor

Gambar 4.5 Komedi Putar

Gambar 4.6 Ayunan

Gambar 4.7 Balok Hijaiyah

Gambar 4.8 Papan Lalu Lintas

Gambar 4.9 Balok

Gambar 4.10 Boneka Tangan

Gambar 4.11 Alat Sulap

Gambar 4.12 Hola Hop

Gambar 4.13 Kamar Mandi

Gambar 4.14 Gudang

Gambar 4.15 Tempat Cuci Tangan/Wudhu

Gambar 4.16 Ruang Tunggu Kelas A

Gambar 4.17 Lemari Kelas

Gambar 4.18 Dispenser Kelas

Gambar 4.19 Papan Tulis

Gambar 4.20 Loker Peserta Didik

Page 15: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

xi

DAFTAR SKEMA

Skema 2.1 Alur Pikir Pembangunan Karakter Bangsa

Skema 3.1 Komponen dalam Analisis Data

Skema 4.1 Struktur Organisasi

Page 16: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran – 1 Uraian Tugas Pengurus dan Guru RA Al Makmur

Lampiran – 2 Pengaturan Beban Belajar/Alokasi Waktu

Lampiran – 3 Tata Tertib RA Al Makmur

Lampiran – 4 Struktur Kurikulum Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Lampiran – 5 Program Semester RA Al Makmur

Lampiran – 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan

Lampiran – 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian

Lampiran – 8 Jadwal Mengajar

Lampiran – 9 Unjuk Kerja Peserta Didik

Lampiran – 10 Transkip Wawancara

Lampiran – 11 Buku Pendidikan dan Majalah

Lampiran – 12 Foto-foto Kegiatan

Lampiran –13 Sarana dan Prasarana

Page 17: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan usaha dalam mempersiapkan dan menumbuhkan kepribadian anak didik atau generasi muda baik jasmani maupun rohani agar kelak

menjadi manusia yang bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat. Dengan demikian,

pendidikan dapat menstimulasi, menyertai dan membimbing perubahan dan perkembangan manusia dari sikap dan intelektualnya sehingga dapat bersaing di era

yang semakin kompetitif. Pendidikan berperan penting dalam menjamin perkembangan

dan kelangsungan hidup suatu negara serta menyempurnakan penyelenggaraan

pendidikan dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional, mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Banyak sekali

upaya yang dilakukan untuk mencapai hal tersebut, salah satunya yakni semakin

banyak berdiri dan berkembangnya lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan adalah wadah atau institusi yang memberikan pelayanan

kepada siswa dan masyarakat umum. Lembaga pendidikan dalam konteks jasa

pendidikan bertujuan memberikan layanan dalam dunia pendidikan. Sebab, pendidikan merupakan investasi kelangsungan hidup manusia. Dalam memenuhi kebutuhan

tersebut, perlu dibentuknya generasi yang berkualitas melalui pendidikan. Pendidikan

adalah bimbingan atau pimpinan yang dilakukan secara sadar oleh pendidik terhadap

perkembangan jasmani dan rohani terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama (Wibowo, 2012:17). Dalam mewujudkan kepribadian yang utama tersebut perlu dilakukan

upaya penanaman karakter sejak usia dini.

Pendidikan karakter bagi anak usia dini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan agar dapat menjadi kebiasaan saat dewasa atau pada jenjang pendidikan

selanjutnya. Pada masa ini, anak mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan

yang pesat. Anak belum memiliki pengaruh negatif yang banyak dari luar atau lingkungannya, sehingga pendidik maupun orang tua akan lebih mudah dalam

mengarahkan dan membimbing anak usia dini terutama dalam menanamkan nilai-nilai

karakter. Menurut Gardner (1998), pendidikan anak usia dini memegang peranan yang

sangat penting karena perkembangan otak manusia mengalami lompatan dan berkembang sangat pesat, yaitu mencapai 80%. Ketika dilahirkan ke dunia anak telah

mencapai perkembangan otak 25%, sampai usia 4 tahun perkembangannya mencapai

50% dan samapai 8 tahun mencapai 80%, selebihnya berkembang sampai usia 18 tahun (Mulyasa, 2012:2).

Perkembangan otak yang pesat perlu dikompilasikan dengan kecerdasan

emosional yang baik. Kemungkinan terbaik dalam membangun kecerdasan emosi

adalam pada anak usia dini. Pada masa usia dini anak mengalami perkembangan psikologis yang kompleks untuk mengembangan kecerdasan emosional. Dikutip dari

pendapat Aziz yahaya “Emotional Intelligence can help calm the mind and thus to

increase the absorption of information received. Thus, it will contribute to their academic achievement as result”(Yahaya et al., 2012:14). Kecerdasan emosional dapat

berkontribusi pada prestasi akademik sehingga dapat mendukung keberhasilan anak di

Page 18: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

2

sekolah. Pengembangan kecerdasan emosional memberikan hasil positif pada

pembentukan citra diri yang lebih baik, masalah perilaku yang kurang, kemampuan

bergaul dan berkomunikasi, peningkatan prestasi akademik dan pembentukan mental. Beberapa hal tersebut tentunya sesuai dengan formulasi nilai-nilai karakter yang

perlu ditanamkan dalam pendidikan di Indonesia, yang terdiri dari sembilan pilar

karakter dasar, antara lain; 1) cinta pada Allah dan semesta beserta isinya; 2) tanggung jawab, disiplin, dan mandiri; 3) jujur; 4) hormat dan santun; 5) kasih saying, peduli dan

kerja sama; 6) percaya diri, kreatif, kerja keras dan pantang menyerah; 7) keadilan dan

kepimpinan; 8) baik dan rendah hati, dan; 9) toleransi, cinta damai dan persatuan (Zubaedi, 2011:69). Nilai-nilai tersebut berdampak pada kecerdasan emosi yang

dimiliki anak agar mampu hidup di masyarakat. Karena keberhasilan seseorang di

masyarakat, 80% dipengaruhi kecerdasan emosi dan 20% ditentukan oleh kecerdasan

otak (Bafirman, 2016:60). Anak-anak yang bermasalah dalam kecerdasan emosi akan mengalami hambatan dalam belajar, bergaul dan terkendala dalam mengontrol

emosinya. Anak-anak yang bermasalah sudah terlihat sejak usia pra-sekolah dan harus

segera ditangani agar tidak berlanjut hingga usia dewasa. Menyikapi perkembangan anak tersebut, maka perlu suatu program pendidikan

yang disusun sesuai dengan tingkat perkembangan anak, yaitu lembaga PAUD/TK/RA.

Pemerintah berupaya memenuhi kebutuhan anak usia dini tersebut dengan memfasilitasi dan mengembangkan kurikulum PAUD yang diharapkan mampu

memberikan pengaruh terhadap kualitas anak usia dini, sehingga dapat membantu

lembaga pendidikan keluarga (informal), lembaga pendidikan masyarakat (non formal)

dan lembaga pendidikan anak usia dini formal (TK/RA) dalam memperoleh akses konsep kurikulum anak usia dini.

Penyelenggaraan program pendidikan anak usia dini didasarkan pada UU No

20/2003 pasal 28 yakni; 1) pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar; 2) pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur

pendidikan formal, non formal, dan/atau informal; 3) pendidikan anak usia dini pada

jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-Kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA),

atau bentuk lain yang sederajat; 4) pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan non formal berbentuk kelompok bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk

lain yang sederajat; 5) pendidikan anak usia dini pada jalur informal berbentuk

pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah usaha pembinaan kepada anak sejak

lahir sampai usia 6 tahun melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membentuk

perkembangan dan pertumbuhan jasmani dan rohani agar anak mempunyai kesiapan dalam memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. Pendidikan menjadi salah satu upaya

pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas suatu bangsa agar dapat bersaing

dengan negara lain baik secara teknologi maupun ilmu pengetahuan. Kemajuan

teknologi saat ini telah memberikan berbagai dampak pada generasi-generasi penerus bangsa, baik positif maupun negatif. Dampak negatif yang muncul tentu menimbulkan

berbagai macam permasalahan yang menyangkut moral dan karakter.

Permasalahan tersebut dapat terlihat dan tersebar di dalam media cetak, televisi dan jaringan internet bahkan di lingkungan masyarakat sehingga berdampak pada

perilaku peserta didik pada zaman sekarang. Perilaku peserta didik pada zaman

sekarang telah berubah ke degradasi moral yang mengkhawatirkan. Beberapa tahun lalu di Sulawesi Selatan, seorang guru bernama Ibu Nurmayani mencubit anak polisi dan

Page 19: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

3

masuk penjara. Kasus tersebut memperlihatkan bahwa seorang murid tidak mempunyai

rasa bersalah, tidak ada lagi rasa hormat, sopan dan santun kepada guru (Erviani,

2018:1). Realita tersebut memperlihatkan nilai-nilai budaya yang di wariskan oleh guru

semakin lama semakin memudar. Peserta didik lebih mementingkan diri sendiri,

bersikap angkuh, sombong, berat tangan, tidak menghargai, tidak sopan dan melawan perkataan orang tua, semua itu menjadi bagian dari moral peserta didik yang

mengalami perubahan pada zaman sekarang. Banyak juga para lulusan sekolah yang

mempunyai nilai yang tinggi (walaupun terkadang tidak murni), berotak cerdas dan mampu menyelesaikan soal dengan cepat, tetapi mempunyai perilaku dan kepribadian

yang kurang baik, sebagaimana nilai yang mereka peroleh di sekolah atau kuliah. Hal

ini terbukti dengan banyaknya pemimpin bangsa dan para pejabat pemerintahan yang

tersandung kasus korupsi dan kejahatan lainnya. Indeks persepsi korupsi yang dilaksanakan oleh lembaga survei transparency international, Indonesia masih masuk

jajaran negara-negara terkorup dengan menempati peringkat 118 dari 174 negara dan

28 anggota dewan tersangkut masalah etika. Fenomena tersebut menggambarkan bahwa Indonesia berada dalam krisis budi pekerti dan moral para pemimpin bangsa

(Kurniati, 2013:1).

Berdasarkan penyimpangan-penyimpangan tersebut, baik pemerintah, lembaga pendidikan, keluarga, masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda perlu bersinergi

dalam membangun karakter bangsa. Hendak dibawa kemana bangsa ini jika peserta

didik tidak memiliki nilai-nilai karakter. Indonesia bisa hancur dalam degradasi moral.

Degradasi moral ditandai dengan memudarnya sikap sopan santun, kebersamaan, dan keramahan dan gotong royong dalam hidup bermasyarakat. Maka dari itu pendidikan

dasar sangat dibutuhkan bagi generasi penerus bangsa. Pada beberapa kasus ditemukan,

peserta didik tidak mampu memasuki jenjang sekolah lanjutan (sekolah dasar), peserta didik kurang siap dan mandiri saat memasuki masa sekolah dan memiliki

perkembangan sosial-emosional yang kurang.

Seperti observasi awal yang peneliti lakukan pada bulan September 2019, menurut

guru di RA Al Makmur diperoleh informasi bahwa terdapat beberapa anak yang mengalami permasalahan dalam pembelajaran seperti menggunakan bahasa yang

kurang sopan, kurang memiliki minat dalam kegiatan pembelajaran, sulit

berkonsentrasi, berkelahi dengan teman, tidak mempedulikan aturan dan sebagainya. Sama halnya dengan sekolah dasar di Desa Waluya, desa yang sama tempat lokasi RA

Al Makmur berdiri. Peneliti bertemu dengan seorang guru kelas I SDN Waluya 01,

guru tersebut sering mendapati masalah tentang anak yang susah berkonsentrasi dan suka mengganggu temannya saat pembelajaran, dimulai dengan membuat keributan

dengan mengajak temannya untuk berlari-lari mengelilingi ruang kelas, sehingga

mengganggu anak-anak yang lain dan mengambil milik temannya, ketika guru

menegurnya dia berpura-pura tidak tahu. Selain itu, ada juga anak yang mengajak beberapa temannya untuk memukul-mukul meja dan berteriak-teriak, sehingga

mengganggu teman yang lain, ada juga siswa yang pasif, lambat menerima

pembelajaran dan butuh waktu yang lama untuk menyelesaikan tugas. Gambaran tersebut tentunya menjadi tantangan bagi lembaga pendidikan yang

berperan sebagai institusi untuk mengembangkan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa serta membantu mempersiapkan peserta didik agar mampu memasuki jenjang sekolah lanjutan. Peserta didik yang siap akan mampu menyesuaikan

Page 20: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

4

diri dan menjalankan masa transisi dengan baik terhadap proses pembelajaran yang

nantinya akan lebih terstruktur saat memasuki jenjang sekolah dasar.

Penelitian Osakwe dengan judul “The Effect of Early Childhood Education Experience on the Academic Performances of Primary School Children” menyatakan

“The study revealed that there is a significant difference between pupils who had pre-

primary education and those without in their academic performances-cognitive ability, social skills and motor skills...”(Osakwe, 2009:143-147). Berdasarkan pernyataan

tersebut, peran pendidikan anak usia dini sangat penting dalam mempersiapkan peserta

didik untuk memasuki jenjang sekolah dasar, karena ada perbedaan yang relatif siginifikasn antara peserta didik yang menempuh jenjang pendidikan pra sekolah atau

PAUD dengan peserta didik yang tidak pernah menempuh jenjang pendidikan pra

sekolah tersebut. Perbedaan tersebut terlihat dari kemampuan kognitif, keterampilan

sosial dan motorik yang dimiliki peserta didik. Pendidikan anak usia dini menjadi alternatif yang dilakukan pemerintah dalam

upaya mengatasi krisis atau isu-isu moral dan karakter dengan menyandingkan

pendidikan karakter pada program pendidikan anak usia dini. Karena masa usia dini merupakan masa potensial bagi perkembangan anak, dimana seluruh instrument besar

manusia terbentuk baik kecerdasan maupun psikis dan emosional. Masa anak usia dini

merupakan masa keemasan atau golden age yang terjadi pada rentang usia 0-5 tahun. Masa ini menjadi dasar bagi anak dalam menentukan masa depannya. Setiap anak

mempunyai keunikan masing-masing. Mereka akan tubuh dan berkembang sesuai pola

yang diperkirakan melalui cara belajar dengan kecepatan perkembangan yang beragam

dan berbeda-beda. Oleh karena itu, guru perlu melihat dan memahami kesiapan peserta didik dengan terus menstimulasi agar memperoleh keterampilan dan pengetahuan

sesuai dengan tahap perkembangan usianya melalui metode-metode yang menarik dan

beragam. Metode penerapan pendidikan karakter dalam pendidikan anak usia dini

diantaranya seperti, bercerita, bernyanyi, bermain peran, memberi teladan, kebiasaan,

dan lain-lain. Penerapan tersebut didukung dengan konsep kurikulum yang

mengintegrasikan pendidikan karakter untuk mewujudkan generasi emas Indonesia pada Tahun 2045 dengan tetap mengembangkan kebijakan kurikulum sesuai daerah

masing-masing. Kurikulum tersebut dijabarkan melalui pengelolaan pembelajaran

pendidikan anak usia dini yang bertujuan untuk mendorong perkembangan peserta didik agar menjadi manusia yang memiliki kemampuan hidup sebagai warga negara

yang beriman, produktif, kreatif, inovatif dan afektif serta mampu berkontribusi dalam

hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, Pengelolaan pembelajaran anak usia dini di susun sebagai upaya mempersiapkan

dan membentuk dasar-dasar pengembangan diri pada anak usia dini.

Penyelenggaraannya memfokuskan pada pertumbuhan dan perkembangan fisik

(motorik halus dan motorik kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio-emosional (sikap, perilaku dan agama) dan bahasa-

komunikasi sesuai dengan keunikan dan tahap perkembangan anak usia dini dalam

pembentukan karakter diri. Demi mencapai pendidikan karakter yang diinginkan perlu adanya manajemen

yang baik untuk mengelola pendidikan karakter pada ranah pendidikan anak usia dini

sebagai cara penanamkan nilai-nilai karakter dalam kehidupan sehari-hari sehingga terbentuk peserta didik yang berkarakter. Bagi peserta didik anak usia dini

Page 21: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

5

pembelajaran dilakukan seraya bermain karena bermain merupakan kegiatan untuk

mengenal diri, orang lain dan lingkungannya. Oleh karena itu, bermain merupakan

salah satu upaya mengembangkan kemampuan dan karakter anak. Dalam menciptakan lingkungan bermain yang kondusif dalam penanaman karakter peserta didik, raudhatul

athfal sebagai lembaga pendidikan anak usia dini harus memiliki program

pembelajaran sambil bermain yang edukatif, tenaga profesional dan fasilitas yang memadai. Oleh karena itu, program pembelajaran yang disusun mulai dari perencanan,

pelaksanaan dan evaluasi memerlukan keterampilan, ketelitian, dan ketepatan dalam

mengelola pembelajaran. Pengelolaan pembelajaran pendidikan anak usia dini memerlukan perencanaan

yang partisipatif dengan melibatkan semua pihak dalam kegiatan pembelajaran.

Dengan begitu, diharapkan pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan mampu

mencapai tujuan sekolah dalam pembentukkan karakter peserta didik. Demikian juga pengelolaan pembelajaran yang diterapkan di Raudhatul Athfal (RA) Al Makmur, RA

Al Makmur menjalankan manajemen pendidikan berbasis agama islam yang saat ini

banyak dipergunakan oleh masyarakat sebagai dasar untuk mengelola lembaga pendidikan. Beragam kegiatan dilaksanakan dalam rangka mewujudkan peserta didik

agar memiliki kepribadian yang islami sejak dini, baik melalui pendidik, orang tua

maupun lingkungan. RA Al Makmur merupakan lembaga pendidikan formal anak usia dini di bawah naungan Kementerian Agama RI yang bernafaskan Islam dan

mengedepankan pembelajaran berbasis iman, taqwa dan Al-Qur’an.

Namun berdasarkan pengamatan awal yang telah peneliti lakukan pada bulan

September 2019, RA Al Makmur menunjukkan masalah dalam proses pengelolaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran yang dibuat tidak mengalami perkembangan

dalam kurun waktu 3 tahun terakhir. Hal tersebut menggambarkan bahwa guru RA Al

Makmur belum cukup memahami bagaimana strategi menyusun perencanaan pembelajaran. Disinilah pentingnya manajemen kurikulum yang baik dalam upaya

menuangkan implementasi kurikulum ke dalam pengelolaan pembelajaran guna

membentuk peserta didik yang memiliki kompetensi akademik dan karakter yang

positif. Sekolah perlu mengembangkan kualitas guru sebagai pelaksana kurikulum dan pengelola pembelajaran. Karena kualitas guru sangat menentukan hasil pembelajaran

yang akan dicapai. Kegagalan dan kesuksesan pendidikan sangat dipengaruhi oleh

kemampuan guru dalam merancang pembelajaran, penguasaan materi, dan metode pengajaran yang digunakan.

Metode pembelajaran yang digunakan RA Al Makmur bercirikhas Islam dengan

mengedepankan potensi, perkembangan serta kebutuhan peserta didik dan lingkungannya. Manajemen pendidikan RA Al Makmur mengintergrasikan semua

pihak dalam pengimplementasan pendidikan karakter anak usia dini dengan melibatkan

keluarga dan masyarakat. Pihak keluarga dilibatkan melalui komunikasi perkembangan

anak, sedangkan masyarakat dilibatkan dalam kegiatan kemasyarakatan seperti zakat fitrah, sedekah, maulid Nabi, posyandu dan kerja bakti. Hal tersebut akan

meningkatkan aspek sosio-emosional peserta didik dan meningkatkan nilai kepedulian

sesama. Pembelajaran yang dilakukan RA Al Makmur setiap hari nya dilaksanakan melalui

latihan membaca, menulis, berhitung dan menghafal Al-Qur’an serta didukung dengan

pembiasaan-pembiasaan ibadah dalam sehari-hari. Hal tersebut dilakukan dalam upaya mewujudkan visi, misi dan tujuan yang diinginkan yakni menjadikan peserta didik

Page 22: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

6

yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berilmu pengetahuan, cerdas dan terampil.

Peserta didik di RA Al Makmur sebagian besar berdomisili di sekitar wilayah sekolah.

Setiap tahunnya RA Al Makmur memiliki jumlah peserta didik yang relatif stabil dan meningkat sejak tahun 1993 hingga saat ini.

Beberapa pemaparan tersebut menjadi panduan peneliti untuk dapat mengetahui

bagaimana pengelolaan pembelajaran pendidikan anak usia dini dalam membentuk karakter peserta didik di RA Al Makmur Cikarang Utara (Dalam perspektif manajemen

kurikulum).

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian, maka dapat ketahui masalah dasar

yang dapat diidentifikasi terdiri sebagai berikut:

1. Menurunnya moral dan karakter di kalangan pelajar sebagai dampak dari kemajuan pengetahuan dan teknologi

2. Kurang siapnya peserta didik dalam memasuki jenjang sekolah

lanjutan/sekolah dasar baik kurang siap dalam aspek kemampuan akademik, kemandirian, social-emosional, dan berbagai aspek karakter lainnya

3. Pemahaman guru yang belum maksimal dalam pengelolaan pembelajaran

pendidikan karakter pada anak usia dini sebagai pelaksana kurikulum.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka diperlukan pembatasan masalah.

Pembatasan masalah yang akan dikaji dan diteliti secara komprehensif dalam tesis ini adalah mengenai pengelolaan pembelajaran dalam membentuk karakater peserta didik

di RA Al Makmur sebagai upaya mengatasi isu-isu moral dan karakter di kalangan

pelajar dan mempersiapkan peserta didik agar mampu memasuki jenjang sekolah lanjutan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka peneliti merumuskan pertanyaan penelitian

mengenai:

1. Bagaimana pengelolaan pembelajaran pendidikan anak usia dini di RA Al

Makmur ?

2. Bagaimana pelaksanaan pendidikan karakter anak usia dini di RA Al Makmur ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat diketahui bahwa tujuan penelitian ini secara umum yakni untuk :

1. Mengetahui dan menganalisis pengelolaan pembelajaran pendidikan anak usia

dini dalam membentuk karakter peserta didik di RA Al Makmur.

Page 23: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

7

2. Mengetahui dan menganalisis pelaksanaan pendidikan karakter dalam

membentuk karakter peserta didik di RA Al Makmur.

F. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini memiliki kegunaan baik secara teoritis maupun secara praktis

sebagai berikut: 1. Secara teoritis, penelitian ini untuk pengembangan wawasan dan ilmu

pengetahuan pada bidang manajemen sekolah, khususnya manajemen

kurikulum sekolah dalam pengelolaan pembelajaran. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangsih akademik dalam hal pengelolaan pembelajaran

dalam membentuk karakter peserta didik pada lembaga pendidikan negeri

maupun swasta sehingga dapat menjadi dasar dalam membuat kebijakan-

kebijakan. 2. Secara praktis, penelitian ini berguna sebagai bahan informasi dan evaluasi

bagi lembaga pendidikan raudhatul athfal sehingga menjadi lebih baik lagi.

Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi referensi bagi kepala sekolah dalam mengelolaa pembelajaran. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan

menjadi acuan dalam memilih sekolah yang berbasis karakter. Sedangkan bagi

yayasan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam upaya pengembangan sekolah.

Page 24: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

8

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Manajemen Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini

a. Pengertian Manajemen Kurikulum

Secara bahasa, asal kata manajemen berasal dari bahasa latin yaitu manus yang berarti tangan dan agare yang berarti melakukan. Bila digabungkan kata tersebut

menjadi managere. Kata managere diartikan ke dalam bahasa inggris dalam bentuk

kata kerja yaitu to manage dengan kata benda management yang berarti pengelolan, (Usman, 2006:5, John M Echols, 2000:372). Secara terminologis dalam buku

principles of management disebut “Management is the coordination of resources

through the processes of planning, organizing, directing and controlling in order to

attain stated objectives.” (Bissey, 1970:120). Manajemen merupakan pengkoordinasian seluruh sumber daya melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

pengendalian dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian inilah yang kemudian disebut prinsip-prinsip manajemen

Mary Parker Follet, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan

pekerjaan melalui orang lain. Disini seorang manajer bertugas mengatur dan

mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi (Danim & Suparno, 2009:2). Setelah pembahasan mengenai manajemen, selanjutnya penulis akan membahas

mengenai kurikulum. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa

kurikulum merupakan “Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.” Tujuan tertentu

tersebut diantaranya tujuan potensi daerah, tujuan kondisi, satuan pendidikan dan peserta didik. Dalam Kamus Bahasa Inggris-Indonesia, Curriculum berarti rencana

pelajaran (John M. Echols, 2000: 160). Kurikulum bukan hanya berupa jenis mata

pelajaran, namun merupakan upaya yang dilakukan untuk membantu peserta didik agar

memperoleh pengalaman belajar yang baik dan tepat. Setelah membahas mengenai kurikulum, selanjutnya penulis akan membahas

mengenai manajemen kurikulum. Manajemen Kurikulum adalah suatu sistem

pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komprehensif, sistemik dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum (Rusman & Seri, 2009:3). Dari beberapa

pengertian yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen

kurikulum merupakan serangkaian perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi melalui sumber daya manusia dan sumber daya lainnya

untuk mencapai tujuan kurikulum yang menjadi pedoman kegiatan pembelajaran di

sekolah agar sesuai dengan yang diharapkan.

Page 25: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

9

b. Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Pendidikan anak usia dini menjadi bagian dalam sistem pendidikan nasional.

Konsepnya mengadopsi konsep Early Child Care and Education (ECCE) yang juga

bagian dari Early Child Development (ECD). Konsep tersebut menjelaskan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dari sejak anak berusia 0 tahun sampai usia

6 tahun. Pemberian materi pembelajaran yang baik pada level usia ini akan membantu

pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, sehingga anak siap dalam menghadapi tingkat pendidikan selanjutnya (Fakhruddin, 2010:27).

Departemen pendidikan Nasional, menjelaskan bahwa pendidikan anak usia dini

merupakan proses pembinaan tumbuh dan kembang anak sejak usia lahir hingga usia enam tahun secara menyeluruh mencakup aspek fisik dan non fisik dengan memberikan

rangsangan perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), fisik-motorik, akal

fikir, sosial-emosioanl yang tepat agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal

(Isjoni, 2009:20). Hal tersebut senada dengan UU No 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat, bahwa pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan suatu upaya pembinaan yang

ditujukan kepada anak sejal lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan

melalui rangsangan pendidikan untuk membantu perkembangan dan pertumbuhan rohani dan jasmani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih

lanjut.

Pengertian lainnya mengungkapkan, “Early Childhood Education (ECE) has been

described as many things: a form of applied child development, purposeful and targeted early intervention, or any of an array of services designed to support the

learning and development of children in the first years of life.” (New & Cochran,

2007:25). Pendidikan anak usia dini merupakan upaya menyediakan dan mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan perkembangan anak dan

mendukung terlaksananya pembelajaran di tahun pertama kehidupannya hingga usia

wajib masuk sekolah. Secara garis besar pendidikan anak usia dini bertujuan mengembangkan berbagai

potensi anak sejak usia dini sebagai bentuk persiapan agar dapat bertahan hidup dan

menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Namun, jika dipisahkan, tujuan dari

pendidikan anak usia dini terbagi menjadi dua yaitu, membentuk anak Indonesia yang berkualitas, serta tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangan

usianya sehingga siap dalam memasuki jenjang pendidikan dasar secara optimal, tujuan

selanjutnya yaitu untuk membantu anak mencapai kesiapan belajarnya secara pribadi di sekolah (Asmani, 2009:64).

Penelitian yang berjudul “Strong Foundations for Gender Equality in Early

Childhood Care and Education - Advocacy Brief” menyatakan, “The early childhood years are critical for cognitive, social and emotional development.” (Unesco., 2007:11)

Program pendidikan anak usia dini memberikan pengaruh terhadap aspek

perkembangan anak baik secara kognitf, sosial dan emosional yang diperoleh dari hasil

mereka mengenyam pendidikan di sekolah. Hal ini sejalan dengan penelitian yang berjudul “Development Of Children’s Personality: The Role Of Early Childhood

Education.” menyatakan “In this sense, preschools and daycares are spaces for the

establishment of relations between children and generic objectifications (arts, sciences, moral, politics and philosophy)…” (Bissoli, 2014:597). Program pendidikan pada anak

Page 26: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

10

usia dini merupakan wadah pembentukan yang menghubungkan anak-anak dengan

objek-objek umum seperti seni, ilmu pengetahuan, moral, politik dan filsafat.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendidikan anak usia dini merupakan bentuk layanan pendidikan formal dan non formal yang diperoleh anak melalui rangsangan

pendidikan dengan mengedepankan aspek fisik dan non fisik meliputi pemberian

bimbingan, arahan dan pengasuhan serta pemberian kegiatan pembelajaran sehingga menghasilkan kemampuan dan keterampilan pada anak.

1) Manajemen Kurikulum PAUD Kurikulum pada pendidikan anak usia dini merupakan seluruh kegiatan atau upaya

sekolah dalam membantu peserta didik agar belajar dengan baik di dalam maupun di

luar kelas (Soemiarti, 2003:56). Kurikulum pendidikan anak usia mengedepankan

beberapa aspek utama, yakni pengembangan moral dan agama, fisik, sosial-emosional dan intelektual. Dari beberapa aspek tersebut terlihar jelas mengenai pentingnya

program pendidikan anak usia dini di Indonesia.

Program pendidikan anak usia dini bertumpu pada empat pilar, yakni; learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live together. Pilar-pilar tersebut

dicapai melalui delapan kompetensi dasar diantaranya; membaca, menulis, menghitung,

mendengar, menutur, menghafal, meneliti, menghayal (Mahfud, 2006:53). Delapan kompetensi dasar tersebut menjadi dasar lembaga pendidikan anak usia dini agar

mampu memasuki jenjang pendidikan dasar. Jadi, peran pendidikan anak usia dini

merupakan jenjang pendidikan pra-dasar yang dikembangkan di Indonesia dalam

rangka mengupayakan peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan memanfaatkan perkembangan otak peserta didik secara optimal sejak usia dini. Oleh

karena itu, kurikulum pendidikan anak usia dini perlu digagas dengan baik melalui

pengelolaan pembelajaran dengan mengembangkan inovasi-inovasi terkait dengan tujuan pendidikan dan upaya mencerdaskan anak bangsa.

2) Prinsip Manajemen Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini

Kurikulum pendidikan anak usia dini perlu dikelola secara efektif dan efisien sehingga dapat membantu pencapaian tujuan kelembagaan. Oleh karena itu,

pengelolaan kurikulum harus berpegang pada prinsip-prinsip manajemen kurikulum.

Prinsip-prinsip manajemen kurikulum tersebut diantaranya sebagai berikut (Suyadi, 2011:93):

a) Bersifat komprehensif; kurikulum harus menyediakan pengalaman belajar yang

meningkatkan perkembangan anak secara menyeluruh dalam berbagai aspek perkembangan.

b) Dikembangkan atas dasar perkembangan secara bertahap; kurikulum harus

menyediakan berbagai kegiatan dan interaksi yang tepat didasarkan pada usia dan tahapan perkembangan setiap anak dengan menyediakan berbagai sarana prasarana

yang disesuaikan terhadap anak dengan berbagai kemampuan.

c) Melibatkan orang tua; keterlibatan orang tua sebagai pendidik utama bagi anak. Oleh karena itu, peran orang tua dalam pendidikan anak usia dini sangat penting

dalam pelaksanaan pendidikan.

d) Melayani kebutuhan anak; kurikulum dapat mewadahi kemampuan, kebutuhan, dan minat setiap anak didik.

Page 27: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

11

e) Merefleksikan kebutuhan dan nilai-nilai masyarakat; kurikulum harus

memperhatikan kebutuhan setiap anak sebagai anggota dari keluarga dan nilai-nilai budaya suatu masyarakat setempat.

f) Mengembangkan standar kompetensi anak; kurikulum harus dapat

mengembangkan kompetensi anak. Standar kompetensi sebagai acuan dalam menyiapkan lingkungan belajar anak.

g) Mewadahi layanan anak berkebutuhan khusus; kurikulum yang dikembangkan

hendaknya memperhatikan semua anak termasuk anak-anak yang berkebutuhan khusus.

h) Menjalin kemitraan dengan keluarga dan masyarakat; kurikulum hendaknya dapat

menunjukkan bagaimana membangun sinergi dengan keluarga dan masyarakat sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai.

i) Memerhatikan kesehatan dan keselamatan anak; kurikulum yang dibangun

hendaknya memerhatikan aspek keamanan dan kesehatan anak saat anak berada di sekolah.

j) Menjabarkan prosedur pengelolaan lembaga; kurikulum hendaknya dapat

menjabarkan dengan jelas prosedur manajemen atau pengelolaan lembaga kepada masyarakat sebagai bentuk akuntabilitas.

k) Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM); kurikulum hendaknya dapat

menggambarkan proses manajemen pembinaan sumber daya manusia yang terlibat di lembaga.

l) Penyedian sarana dan prasarana; kurikulum dapat menggambarkan penyediaan

sarana dan prasarana yang dimiliki lembaga.

Dalam manajemen kurikulum pendidikan anak usia dini, perlu memperhatikan ruang lingkup kurikulum berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 58

Tahun 2009, yang meliputi beberapa aspek perkembangan :

a) Bidang pengembangan pembentukan perilaku melalui pembiasaan

Bidang pengembangan pembentukan perilaku melalui pembiasaan meliputi pengembangan moral dan nilai-nilai agama, serta pengembangan social, emosional, dan

kemandirian. Program pengembangan moral dan nilai-nilai agama bertujuan

meningkatkan ketakwaan peserta didik terhadap Tuhan yang Maha Esa, dan membina sikap peserta didik dalam rangka meletakkan dasar agar peserta didik menjadi warga

negara yang baik. Program pengembangan social dan kemandirian dimaksudkan untuk

membia peserta didik dalam mengendalikan emosinya secara wajar dan dapat

berinteraksi dengan sesamanya ataupun dengan orang dewasa dengan baik, serta dapat menolong dirinya sendiri dalam rangka kecakapan hidup.

b) Bidang pengembangan kemampuan dasar

Pengembangan kemampuan dasar merupakan kegiatan yang dipersiapkan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas sesuai dengan tahap perkembangan

peserta didik, pengembangan kemampuan dasar tersebut meliputi hal berikut.

- Kemampuan berbahasa, tujuannya agar peserta didik mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat, mampu berkomunikasi secara

efektif, dan membangkitkan minat untuk dapat berbahasa Indonesia

- Kognitif, tujuannya adalah mengembangakan kemampuan berpikir peserta didik

dalam mengolah perolehan belajarnya, menemukan berbagai alternative pemecahan

Page 28: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

12

masalah, membantu mengembangkan kemampuan logika matematikanya dan

pengetahuan ruang dan waktu, serta memilah-milah, mengelompokkan serta

mempersiapkan pengembangan kemampuan berpikir teliti. - Fisik/motorik, tujuannya adalah untuk memperkenalkan dan melatih gerakan kasar

dan halus, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan

koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat, sehat dan terampil.

- Seni, Tujuannya adalah peserta didik dapat dan mampu menciptakan sesuatu

berdasarkan hasil imajinasinya, mengembangkan kepekaan, dan dapat menghargai hasil karya yang kreatif.

Setelah membahas mengenai ruang lingkup kurikulum pendidikan anak usia dini,

selanjutnya perlu disusun kegiatan manajemen kurikulum yang akan dilaksanaka guna

menunjang proses pembelajaran agar efektif dan efisien. Kegiatan manajemen

kurikulum tersebut diantaranya (Bafadal, 2003:12-25): a) Penyusunan Program

b) Penyusunan Kalender Pendidikan

c) Penyusunan Jadwal Kegiatan Belajar d) Perencanaan Kegiatan Belajar Mengajar

e) Pengaturan Pembukaan Tahun Ajaran Baru

f) Pengaturan Pelaksanaan Program Kegiatan Belajar Mengajar

g) Pengaturan Kegiatan Bermain h) Pengaturan Kegiatan Evaluasi Pelaksanaan Program Kegiatan Belajar

i) Pengaturan Pelaksanaan Bimbingan Dan Penyuluhan

j) Pengaturan Penutupan Tahun Ajaran

2. Pengelolaan Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini

Pengerian pembelajaran berasal dari kata “ajar”, artinya petunjuk yang diberikan

kepada seseorang sehingga menjadi tahu. Fadlillah dalam bukunya “Desain Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini” menyatakan bahwa “Pembelajaran adalah

suatu perubahan perilaku yang relatif tetap dan merupakan hasil praktik yang diulang-

ulang” (Fadillah, 2012:132). Sedangkan pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

pasal 1 ayat 20 menjelaskan “Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”. Dapat dikatakan

juga pembelajaran merupakan interaksi antara guru dengan peserta didik, disertai

dengan sumber belajar dalam sebuah lingkungan belajar agar terdapat perubahan perilaku tertentu.

Maka dapat disimpulkan, bahwa pengelolaan pembelajaran merupakan proses

mengelola kegiatan belajar mengajar yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi guna mencapai tujuan kurikulum yang sudah ditetapkan. Pengelolaan pembelajaran pada lembaga pendidikan anak usia dini membantu mengembangkan

potensi psikis dan fisik peserta didik yang meliputi moral dan agama, sosial-emosional,

seni, bahasa, kognitif, fisik-motorik dan kemandirian agar siap memasuki jenjang pendidikan dasar. Selain itu tujuan program kegiatan belajar peserta didik di

PAUD/RA/TK adalah membantu meletakkan dasar kearah perkembangan sikap,

Page 29: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

13

pengetahuan, keterampilan, dan daya cipta yang diperlukan oleh peserta didik dalam

menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan

selanjutnya (Moeslichatoen, 2004:3). Pada tingkat pendidikan anak usia dini, proses interaksi pembelajaran perlu dirancang dengan menarik dan menyenangkan agar

disukai peserta didik. Bila pembelajaran bersifat monoton dan membosankan, peserta

didik akan tidak bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Setelah mengetahui tujuan dari pembelajaran PAUD, selanjutnya adalah

pemaparan mengenai fungsi pembelajaran di lembaga pendidikan anak usia dini, yakni;

1) mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin kepada peserta didik; 2) mengenalkan peserta didik dunia sekitar; 3) menumbuhkan sikap dan perilaku yang

baik; 4) mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi; 5)

mengembangkan keterampilan, kreatifitas dan kemampuan yang dimiliki peserta didik;

6) menyiapkan peserta didik untuk memasuki pendidikan dasar (Sutarman et al., 2016:107).

Dalam mengelola pembelajaran maka perlu disusun desain pembelajaran. Desain

pembelajaran dianggap menjadi sebuat pendekatan dalam proses perencanaan, pengembangan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran dengan memperhatikan

perbedaan setiap peserta didik (Asmawati, 2014:7). Desain pengelolaan pembelajara

dijabarkan sebagai berikut:

a. Perencanaan pembelajaran

Perencanaan menjadi sebuah proses penentuan tujuan yang akan dicapai dan menetapkan langkah atau komponen yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut

secara efektif dan efisien. Dalam penyusunan perencanaan pembelajaran pendidikan

anak usia dini, perencanaan pembelajaran terbagi ke dalam beberapa bagian, diantaranya (Subur, 2012:125-207):

1) Perencanaan Tahunan Dan Semester

Program tahunan terdiri atas indikator perkembangan anak dalam satu tahun ajaran dan tema yang dikembangkan untuk satu tahun ajaran. Program semester (Promes)

merupakan program pembelajaran yang berisi jaringan tema, bidang pengembangan,

tingkat pencapaian perkembangan, capaian perkembangan dan indikator yang ditata

secara urut dan sistematis, alokasi waktu yang diperlukan untuk setiap jaringan tema, dan sebarannya ke dalam semester 1 dan 2. Adapun langkah-langkah pembuatannya

adalah sebagai berikut:

a) Mempelajari dokumen standar PAUD b) Menjabarkan indikator

c) Mengembangkan tema dan subtema

Dalam mengembangkan tema didasari hal-hal berikut (Sujiono, 2009:12): - Tema yang dihubungkan dengan peristiwa/kejadian

- Tema yang dihubungkan dengan minat anak

- Tema yang dihubungkan dengan hari-hari besar atau spesial

- Tema yang dihubungkan dengan konsep pengetahuan; konsep sains, konsep pengetahuan sosial, konsep matematikan, konsep bahasa dan seni.

Langkah selanjutnya adalah menetapkan alokasi waktu untuk setiap tema yang

dipilih dengan memperhatikan minggu efektif dalam satu tahun.

Page 30: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

14

2) Perencanaan Mingguan

Perencanaan mingguan merupakan penjabaran dari perencanaan semester yang

berisi kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai indikator yang telah direncanakan dalam satu minggu sesuai dengan keluasan pembahasan tema dan subtema. Dalam

perencanaan mingguan dapat disusun dalam model pembelajaran area, kelompok

maupun sentra.

3) Perencanaan Harian

Perencanaan harian merupakan penjabaran dari perencanaan mingguan yang berisi kegiatan-kegiatan pembelajaran, mulai dari pembukaan, kegiatan inti, kegiatan istirahat

dan makan sampai kegiatan penutup. Rencana ini rutin direncanakan oleh para guru

dan kepala sekolah demi menyiapkan materi sebagai acuan seorang guru dalam

mengajar. Langkah membuat RKH, sebagai berikut (Sutarman et al., 2016:107):

a) Memasukkan indikator yang akan digunakan

b) Memasukkan kegiatan yang direncanakan dalam RKM sesuai dengan tahapannya

c) Menuliskan alat/media yang diperlukan dari kegiatan

d) Menuliskan alat penilaian dari setiap kegiatan e) Menuliskan kosa kata yang akan dikembangkan pada hari tersebut

f) Menuliskan konsep yang akan dikembangkan pada hari tersebut.

4) Penyusunan Metode Pembelajaran

Metode adalah cara yang digunakan dalam rangkan pencapaian tujuan kegiatan.

Ada beberapa metode yang digunakan guru dalam pembelajaran. tetapi tidak semua metode tersebut dapat sesuai dan tepat digunakan pada peserta didik. Karena peserta

didik memiliki karakteristik dan kepribadian yang berbeda-beda. Beberapa metode

tersebut diantaranya (Paud Jateng, n.d, 2015:1):

a) Metode Bermain

Metode bermain adalah metode pembelajaran anak usia dini yang menerapkan

permainan tertentu sebagi wahana pembelajaran peserta didik. Teknik ini didasarkan penelusuran literatur maupun pengamatan sepintas dilapangan terbukti

paling efektif dan efisien dibandingkan dengan metode yang lain.

b) Metode Cerita Metode cerita adalah metode pembelajaran anak usia dini yang menggunakan

teknik guru bercerita tentang suatu legenda, dongeng, mitos, atau suatu kisah yang

didalamnya diselipkan pesan-pesan moral atau intelektual tertentu. Metode cerita ini mampu mendidik akal budi imajinasi dan etika seorang anak serta bisa

mengembangkan potensi pengetahuan yang ia miliki.

Metode ini berguna bagi anak bila suatu waktu mereka menemukan masalah

yang hampir sama dengan kisah yang diceritakan guru. dari kisah tersebut alam bawa sadar peserta didik akan menalar dalam memecahkan masalah yang dihadapi

sesuai dengan pesan moral atau intelektual yang diajarkan melalui cerita.

c) Metode Bernyanyi/Bermain Musik Metode bernyanyi merupakan metode pembelajaran yang menggunakan media

lagu atau nyanyian sebagai wahana belajar anak. Ev. Andreas Christanday

Page 31: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

15

berpendapat, musik sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Music memiliki 3

bagian penting yaitu: “beat” (mempengaruhi tubuh), “ritme” (mempengaruhi jiwa),

dan “harmony” (mempengaruhi ruh). Metode lagu/bernyanyi merupakan metode yang menarik perhatian anak, digemari dan mudah untuk diingat (Sa’id &

Muhammad, 2001:34).

d) Metode Karyawisata Metode karyawisata ini membantu peserta didik memperoleh kesempatan

mendapatkan informasi atau mengkaji sesuatu secara langsung. Berkaryawisata

berarti mengajak peserta didik ke tempat objek-objek tertentu sebagai pengayaan pembelajaran, pemberian pengalaman belajar yang tidak dapat diperoleh di dalam

kelas, dan juga memberikan peserta didik kesempatan untuk mengobservasi dan

mengalami sendiri secara dekat.

Berkaryawisata mempunyai makna penting bagi perkembangan anak karena dapat membangkitkan minat anak pada sesuatu hal, memperluas perolehan

informasi, juga memperkaya lingkup program kegiatan belajar anak yang tidak

mungkin dihadirkan dikelas. e) Metode Demonstrasi

Demonstrasi berarti menunjukkan dan menjelaskan. Jadi dalam demonstrasi

guru menunjukkan dan menjelaskan cara-cara mengerjakan sesuatu. Melalui demonstrasi diharapkan anak dapat mengenal langkah-langkah pelaksanaan.

f) Sosiodrama/Bermain peran

Metode sosiodrama (bermain peran) merupakan metode pembelajaran yang

melibatkan interaksi antara dua peserta didik atau lebih tentang suatu topik dimana peserta didik memainkan peran atau mendramatisasikan tingkah laku sesuai dengan

tokoh yang ia lakoni dalam hubungan sosial antar manusia (Putri Tarmizi, n.d,

2013:1) setelah mendengar penjelasan guru tanpa harus mengalami latihan dan menghafal naskah sebelumnya.

Dalam sebuah buku berjudul Methods Of Teaching Social Studies mengatakan

bahwa “Dramatic art affords innumirable opportunities for the correlation of a

large number of subjects” (Kumari, 2004:131). Bermain peran memberikan peluang yang bagus bagi sejumlah orang sehingga dengan kegiatan bermain peran

ini dapat melatih peserta didik untuk mengekspresikan tingkah lakunya

berdasarkan peranan mereka dalam suatu pembelajaran. Selain itu, peserta didik juga dapat belajar untuk berani berpendapat dan bertanggung jawab dengan peran

yang dimainkannya.

Guru sebagai pengelola pembelajaran akan berhasil melaksanakan proses belajar

peserta didik dengan mengembangkan metode belajar yang didasarkan pada apa yang

dibutuhkan dan diinginkan oleh peserta didik. Sebab, dalam sebuah penelitian yang

berjudul “Beginning Teachers' Perceptions of Their Induction Program Experiences”. Menyatakan bahwa “Ensuring a qualified teacher in every classroom is a central part

of the latest agenda to strengthen public education and maximize student

achievement…” (Algozzine et al., 2007:137) Guru yang berkualitas dapat membantu dan membimbing peserta didik dalam meningkatkan prestasi belajarnya dengan

memaksimalkan potensi dan minat yang dimilikinya sehingga menjadi peserta didik

yang berkualitas.

Page 32: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

16

Kualitas peserta didik dapat terlihat ketika seorang guru mampu melaksanakan

program pembelajaran secara baik dan mampu mempersiapkan peserta didik untuk

membangun pengetahuannya. Hal tersebut senada dengan pendapat Carton dan Allen, dalam “Early Childhood Curriculum A Creative-Play” (Catron, 1999:23), menjelaskan

bahwa program pembelajaran bertujuan mengoptimalkan perkembangan peserta didik

secara menyeluruh dan berlangsungnya komunikasi yang interaktif. Penelitian lainnya yang berjudul “Early Childhood Teacher Preparation and Technology Integration: The

Arizona State University West Experience.” (Kelley et al., 2003:67-83), menyimpulkan

bahwa guru perlu mempersiapkan peserta didik agar mampu beradaptasi dengan lingkungan sehingga peserta didik mampu membangun pengetahuan sesuai dengan

konteks yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Dari beberapa langkah perencanaan pembelajaran di atas dapat disimpulkan bahwa

perencanaan berguna sebagai pedoman untuk mengarahkan proses pembelajaran agar dapat berjalan dengan baik untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Tanpa sebuah

perencanaan, proses pembelajaran tidak akan terarah dan tidak fokus sehingga sulit

untuk dipahami peserta didik. Hal tersebut akan menghambat proses pencapaian tujuan yang diinginkan.

b. Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran merupakan kegiatan belajar mengajar yang

sesungguhnya dilakukan oleh guru dan sudah ada interaksi langsung dengan anak didik

mengenai pokok bahasan yang diajarkan (Wibowo, 2012:99). Sebelum melakukan persiapan mengajar, seorang guru perlu menguasai teori dan praktis unsur-unsur yang

terdapat dalam persiapan mengajar. Bila strategi perencanaan pembelajaran sudah

sesuai dengan pedoman yang ada maka pelaksanaan pembelajarannya akan semakin mudah, dan apabila proses pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang

ada maka akan memperoleh hasil yang efektif dan maksimal (Kristiawan & Rozalena,

2017:80).

Oleh karena itu, dalam merancang pembelajaran perlu memperhatikan beberapa hal

sebagai berikut (Sujiono, 2009:11) :

1) Ruangan dan halaman diatur guna menumbuhkan atau membangkitkan minat bereksplorasi anak dengan cara meletakkan media pembelajaran secara

menarik. Pengaturan ruangan dan halaman dapat disesuaikan dengan tema

mingguan. 2) Metode pembelajaran yang dipilih hendaknya merangsang anak untuk

bereksplorasi (penjajakan), menemukan, dan memanfaatkan benda-benda di

sekitarnya. 3) Proses pembelajaran tidak perlu diatur dalam tata ururtan yang ketat. Anak

diberi kesempatan untuk memilih acara kegiatan pembelajarannya.

4) Pelaksanaan kegiatan pembelajarannya dimulai dengan kegiatan yang dapat

merangsang minat anak. 5) Kegiatan yang dijalankan anak hendaknya bervariasi antara kegiatan yang

bersifat ramai dan kegiatan yang melatih konsentrasi anak.

Setelah memperhatikan persiapan mengajar, langkah selanjutnya ialah proses

pelaksanaan pembelajaran anak usia dini, yang antara lain (Mulyasa, 2012:152):

Page 33: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

17

1) Sebelum Masuk Kelas

Setiap hari, setibanya di sekolah, peserta didik disambut guru dengan sikap yang ramah dan kasih sayang. Peserta didik mencium tangan guru sambil

mengucapkan salam kepada guru dan teman-temannya di dalam kelas. Setelah itu

peserta didik menyimpan tas di tempatnya masing-masing. Setelah tanda masuk kelas, peserta didik berbaris rapih dengan penuh semangat mereka bernyanyi

dibimbing oleh guru, setelah itu mereka masuk ke dalam kelas dengan tertib.

Sebelum memasuki kelas, peserta didik melepas sepatu dan menyimpannya di rak yang telah disediakan.

Sebelum masuk kelas, guru perlu memperhatikan kembali pengaturan ruangan

kelas disesuaikan dengan metode pengajaran yang akan digunakan. Dalam

pengaturan ruangan kelas, guru pun perlu memperhatikan penataan tempat duduk peserta didik. Karena kondisi kelas yang efektif akan berpengaruh pada hasil

pembelajaran yang akan dicapai. Penataan tempat duduk yang baik diharapkan

dapat mewujudkan kondisi belajar yang kondusif dan menyenangkan bagi peserta didik. Penataan lingkungan kelas yang tepat berpengaruh terhadap tingkat

keterlibatan dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran. Tempat duduk juga

berpengaruh terhadap jumlah waktu yang digunakan siswa untuk menyelesaikan tugas yang diberikan (Winataputra, 2003:9-20).

Bila dikaitkan dengan pembelajaran, anak usia dini memiliki karakteristik yang

spesifik. Oleh karena itu, pengaturan ruang kelas harus mampu mendukung

terlaksananya pembelajaran efektif bagi anak usia dini. Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh guru dalam menata lingkungan fisik kelas menurut Loisell,

yaitu: 1) visibility (keleluasaan pandangan); 2) accessability (mudah dijangkau); 3)

flexibility (keluwesan); 4) keindahan; dan 5) kenyamanan, (Winataputra, 2003:9-22). Beberapa prinsip tersebut tentu perlu didukung oleh sekolah sebagai penyedia

sarana dan prasarana dan guru sebagai pelaksana pembelajaran.

Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang berjudul “Developing Child

Friendly Environment in Early Childhood Education Classrooms in Pakistan.” Dikatakan “Institutional support and monitoring teachers’ personal propensity to

learning for improving pupils’ learning…” (Murtaza, 2011:408). Bentuk dukungan

lembaga dan pengawasan guru sangat berpengaruh dalam keberlangsungan proses pembelajaran. Dukungan lembaga yang dimaksud dapat berupa fasilitas dan sarana

dan prasarana yang tersedia di sekolah sebagai penunjang terselenggaranya proses

pembelajaran.

2) Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan dilaksanakan secara klasikal dan diikuti oleh seluruh

anak dalam satu kelas, dalam waktu dan kegiatan yang sama. Kegiatan pendahuluan merupakan pemanasan, misalnya bercerita, bercakap-cakap, dan tanya

jawab tentang tema dan sub tema atau pengalaman anak. Jika pada waktu bercerita

terjadi kejenuhan, maka guru dapat mengalihkan perhatian dengan membuat kegiatan yang bervariasi.

Page 34: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

18

3) Kegiatan Inti

Kegiatan inti merupakan suatu kegiatan yang mengaktifkan perhatian,

kemampuan, sosial, spiritual, dan emosional anak. Kegiatan ini dapat dicapai dengan memberi kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi dan bereksperimen

sehingga dapat memunculkan inisiatif, kreativitas, dan kegiatan yang dapat

meningkatkan pemahaman, konsentrasi serta mengembangkan kebiasaan bekerja dengan baik. Kegiatan ini, merupakan proses pembelajaran yang utama bagi

perserta didik disini proses transfer ilmu pengetahuan juga dilakukan.

4) Makan dan Istirahat

Kegiatan yang digunakan untuk mengisi kemampuan anak yang berkaitan

dengan makan, misalnya mengenalkan kesehatan, makanan yang bergizi, tata tertib

makan yang diawali dengan cuci tangan kemudian makan dan berdoa sebelum dan sesudah makan. Selesai makan anak bermain dengan alat permainan di luar kelas

dengan maksud mengembangkan motorik kasar dan bersosialisasi.

Penelitian yang berjudul “Resources for Early Childhood Education (E.C.E). Mediterranean Journal of Social Sciences.” menyatakan “Child development

experts agree that play is very important in learning and emotional development of

all children” (Chukwbikem, 2013:165). Bermain sangat penting dalam pembelajaran dan perkembangan emosional anak. Bentuk kegiatan bermain

disesuaikan dengan keinginan peserta didik, peserta didik makan kemudian

bermain atau sebaliknya. Karena menurut Jean Piaget, “Early childhood education

focuses on children's learning through play, This belief is centered on the power of play” (Nalah, 2012:3). Pembelajaran pendidikan anak usia dini berfokus pada

kegiatan belajar sambil bermain. Karena bermain memiliki kekuatan yang besar

dalam proses belajar anak usia dini agar lebih efisien dalam memperoleh pengetahuan melalui kegiatan berbasis permainan, seperti permainan drama, seni

dan permainan social.

5) Penutup Kegiatan penutup adalah kegiatan penenangan setelah proses pembelajaran

yang dilaksanakan secara klasikal. Kegiatan ini merupakan kegiatan akhir, yang

dapat dilakukan dengan cara misalnya membacakan cerita, mendiskusikan kegiatan satu hari atau menginformasikan kegiatan esok hari, menyanyi, dan berdoa

(Mulyasa, 2012:131).

Seluruh kegiatan pembelajaran yang dilakukan hingga penutup pembelajaran tentunya harus sesuai dengan kebutuhan anak usia dini agar peserta didik memiliki

perkembangan yang baik dan mendukung berbagai potensi yang ia miliki. Krogh

dan Slentz mengungkapkan bahwa kegiatan pembelajaran pada anak usia dini harus

senantiasa berorientasi kepada kebutuhan anak (Krogh & Slentz, 2010:74). Atas dasar hal tersebut, maka aktivitas guru dalam pembelajaran anak usia dini adalah

harus mampu mendorong tercapainya optimalisasi semua aspek perkembangan

baik perkembangan fisik maupun psikis, yaitu intelektual, bahasa, motorik, dan sosio emosional.

Page 35: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

19

c. Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi merupakan upaya memperoleh informasi mengenai keterampilan dan potensi diri individu dengan dua sasaran. Pertama, memberikan umpan balik yang

bermanfaat kepada individu yang bersangkutan. Kedua, sebagai data yang berguna bagi

masyarakat yang ada di sekitarnya (Yus, 2015:39). Perolehan informasi tersebut berkaitan dengan pembelajaran, terutama dalam keberhasilan pembelajaran yang dilalui

peserta didik dengan mempertimbangkan ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan

dalam penilaian. Informasi tersebut memuat ketercapaian peserta didik dalam aspek perkembangan individualnya dan pembelajaran di sekolah.

Swarupa Rani mengatakan bahwa “Evaluation as the last phase of this process

enable him to find out to what extent he has been able to achieve the instructional

objectives and also to know if these instructional objectives need any change” (Rani, 2004:1). Pada proses evaluasi tahap akhir, guru akan menemukan dan mengetahui tolok

ukur pencapaian tujuan instruksional sekolah. Apakah tujuan tersebut membutuhkan

sebuah perubahan ataukah tidak. Penelitian lainnya yang berjudul “A monitoring and evaluation framework for

transformative change from sustainability programs in secondary schools”

menjelaskan bahwa “In this paper, the authors being to develop a monitoring and evaluation framework towards informing transformative change programs, developing

effective education for sustainability initiatives, and predicting their potential for

success or lack there of.” (Michael S. Duggan, 2019:1) Proses evaluasi dan monitoring

akan membantu memberikan informasi mengenai perubahan-perubahan yang perlu dilakukan mengenai program yang sudah dicanangkan. Selain itu evaluasi tersebut akan

mendukung pengembangan pembelajaran yang efektif sebagai kekuatan pendidikan di

sekolah serta memprediksi potensi keberhasilan dan kegagalan yang akan di didapatkan. Dengan begitu, sekolah akan mengetahui apakah perkembangan peserta

didik sudah optimal atau belum.

Evaluasi pada pendidikan anak usia dini dilaksanakan saat proses pembelajaran

berlangsung. Dalam melakukan evaluasi, guru perlu senantiasa berpedoman pada kemampuan dan kompetensi peserta didik yang akan dicapai dalam satu kegiatan

tertentu yang telah direncanakan. Berdasarkan penjelasan mengenai pengertian evaluasi

di atas, ada beberapa langkah dalam melakukan evaluasi pembelajaran, diantaranya:

1) Penilaian Pembelajaran

Penilaian pembelajaran merupakan prosedur yang sistematis untuk mendapatkan informasi mengenai kemampuan dalam berbagai aspek perkembangan yang telah

dicapai oleh peserta didik setelah menempuh pembelajaran dan kegiatan dalam waktu

tertentu. Prosedur sistematis tersebut mencakup upaya mengumpulkan, menganalisis,

dan menafsirkan berbagai informasi yang diperoleh melalui kegiatan pengukuran, dan non pengukuran yang dilakukan secara berkala, menyeluruh, dan berkelanjutan tentang

kinerja dan perkembangan anak untuk pengambilan keputusan (Fadillah, 2012:221).

Adapun teknik penilaian yang dilakukan dalam pembelajaran antara lain (Aqib, 2011:46):

a) Pengamatan, adalah suatu cara untuk mengetahui perkembangan dan sikap

anak yang dilakukan dengan mengamati tingkah laku anak dalam kehidupan sehari-hari.

Page 36: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

20

b) Pencatatan Anekdot, sekumpulan catatan tentang sikap dan perilaku anak

dalam situasi tertentu. Hal-hal yang dicatat meliputi seluruh aktivitas anak yang

bersifat positif maupun negatif. c) Unjuk Kerja, adalah penilaian berdasarkan kumpulan hasil kerja anak dalam

melakukan perbuatan yang diamati.

2) Pelaporan penilaian

Pelaporan penilaian merupakan kegiatan untuk menjelaskan ketercapaian aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan yang telah dimiliki anak dalam waktu tertentu

(Fadillah, 2012:244). Dalam pengertian lain maksudnya, pelaporan adalah

penggambaran kemampuan yang telah dicapai oleh peserta didik. Bentuk nyata dari pelaporan adalah buku laporan perkembangan peserta didik. Hal-hal yang dimuat

didalam laporan adalah perkembangan kemampuan peserta didik baik dalam segi

akademis maupun karakternya dalam rentang pertumbuhan dan perkembangan peserta

didik yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan dan pembelajaran di sekolah.

3) Pengelolaan dan tindak lanjut hasil penilaian Setelah pelaporan penilaian dibuat, langkah selanjutnya ialah mengelola dan

menindaklanjuti hasil penilaian. Pengelolaan penilaian dilakukan dengan membuat

kesimpulan dan laporan untuk ditindaklanjuti berdasarkan informasi yang diperoleh mengenai pekembangan peserta didik. Bentuk tindak lanjut untuk hasil penilaian

tersebut antara lain (Fadillah, 2012:250):

a) Pendidik menggunakan hasil penilaian untuk meningkatkan kompetensi diri.

b) Pendidik menggunakan hasil penilaian untuk memperbaiki program, metode, jenis kegiatan, penggunaan dan penataan alat permainan edukatif, alat

kebersihan dan kesehatan, serta untuk memperbaiki sarana dan prasarana

termasuk anak dengan kebutuhan khusus. c) Mengadakan pertemuan dengan orang tua untuk mendiskusikan dan melakukan

tindak lanjut untuk kemajuan perkembangan anak.

d) Merencanakan program layanan untuk anak yang berkebutuhan khusus.

Maka dapat disimpulkan, ruang lingkup dalam manajemen pembelajaran terdiri

dari perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi yang perlu dilakukan guru dalam proses pembelajaran agar berjalan efektif dan efisien. Dalam merencanakan pembelajaran,

guru menyusun berbagai kegiatan yang akan digunakan, yang terdiri dari indikator

pencapaian kompetensi, kegiatan pembelajaran, metode dan sumber belajar yang sesuai dengan tema, serta instrument penilaian perkembangan peserta didik selama proses

pembelajaran.

Perencanaan pembelajaran bertujuan untuk mengontrol dan mengendalikan proses

pembelajaran agar tetap fokus pada tema yang ditentukan. Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru perlu memperhatikan minat dan potensi peserta didik dengan

memahami karakteristik peserta didik, menciptakan lingkungan kondusif belajar dan

menyampaikan pembelajaran yang menarik sebagai upaya mendorong rasa ingin tahu

peserta didik dan membangkitkan semangat belajarnya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan bernyanyi, mendongeng, bermain tepuk, bercakap-cakap dan lain sebagainya.

Page 37: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

21

Dalam proses evaluasi pembelajaran, guru melakukan penggalian informasi

mengenai kompetensi peserta didik. Evaluasi pembelajaran dapat dilakukan saat proses

pembelajaran dan kegiataan pembiasaan berlangsung. Guru melaksanakan pengajaran sambil melakukan evaluasi dengan acuan standar kompetensi anak yang akan dicapai

sesuai dengan pembelajaran pembelajaran yang telah disusun.

3. Tinjauan Mengenai Pentingnya Pendidikan Karakter

a. Arti Pendidikan Karakter

Pengertian pendidikan karakter memiliki makna yang sama dengan pendidikan

moral. Pada tahun 1997, konferensi internasional pertama tentang pendidikan islam di Mekkah memberikan rekomendasi bahwa yang dimaksud pendidikan karakter yakni

“Education should aim at the balanced growth of the total personality of man, through

the training of man’s spirit, intellect the rational itself, feelings and bodily senses both.

individually and collectively and motivate all these aspect toward goodness and attainment of perfection. these at complete submission to Allah on the level of the

individual, community at large” (Didin, 2009:1). Pendidikan karakter berguna untuk

membentuk kepribadian sesorang secara totalitas mencakup semangat, kecerdasan, perasaan baik dalam kehidupan pribadi atau masyarakat dengan melakukan kebaikan

dan kesempurnaan serta dengan tujuan pengabdian kepada Allah SWT, berupa tindakan

pribadi, masyarakat atau kemanusiaan secara luas Sementara menurut Kementerian Pendidikan Nasional (2012), “Pendidikan

karakter adalah pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai karakter bangsa pada diri

peserta didik sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya,

menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif, dan kreatif.” Berdasarkan Kamus

Besar Bahasa Indonesia (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016), Karakter

memiliki makna watak, tabiat, sifat batin manusia yang mempengaruhi seluruh pikiran dan tingkah lakunya yang secara kodrati ada padanya.

Maka dapat dilihat bahwa yang di maksud karakter adalah budi pekerti dan

perilaku. Karakter erat kaitannya dengan budi pekerti dan perilaku. Budi pekerti adalah alat batin sebagai panduan akal dan perasaan untuk memilih sesuatu yang baik dan

buruk, tabiat, akhlak dan watak. Perilaku diartikan sebagai respon manusia berupa

sikap dan ucapan. Manusia dikatakan berkarakter baik bila menunjukkan sikap yang

baik sesuai dengan norma dan nilai berlaku, begitupula sebaliknya. Orang yang melakukan perbuatan baik seperti membantu sesama, menaati aturan masyarakat,

ramah terhadap orang lain, akan dikatakan memiliki karakter yang baik. Namun orang

yang perilakunya acuh, suka berkata kotor, sombong, akan dikatakan memiliki karakter yang tidak baik (Billah, 2016:252).

Pendidikan karakter di sekolah saling berkaitan dengan manajemen pengelolaan

sekolah. Bagaiman sekolah merencanakan pendidikan karakter, bagaimana

pengorganisasiannya, pelaksanaannya, pengendaliannya, dan pengevaluasiannya dalam kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah secara memadai (Wahyuningtyas & Budi

Wibowo, 2017:30). Komponen pengelolaan tersebut antara lain seperti nilai-nilai yang

perlu ditanamkan, muatan kurikulum yang digunakan, pembelajaran, penilaian,

Page 38: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

22

pendidik dan ketenaga pendidikan, sarana prasarana dan lain sebagainya. Dengan

begitu, manajemen sekolah menjadi salah satu media yang efektif dalam

pengimplementasian karakter di sekolah. Berdasarkan pengertian beberapa ahli diatas, peneliti menyimpulkan bahwa

karakter merupakan kepribadian, akhlak, budi pekerti, perilaku, perasaan dan pola pikir

manusia dan menjadi pembeda antara dirinya dengan orang lain. Karakter menjadi sebuah kebiasaan yang menimbulkan kebaikan secara terus menerus tanpa adanya

paksaan dari orang lain baik dalam segi aspek moral, agama, fisik, psikologi, kognitif,

bahasa seni, sosial dan emosional. Sedangkan pendidikan karakter merupakan pendidikan yang membentuk dan mengembangkan nilai-nilai akhlak atau moral yang

baik tersebut kepada peserta didik, sehingga peserta didik dapat mengetahui sesuatu

yang baik dan buruk, mencintai dan melakukan kebaikan sebagai salah satu warga

masyarakat, bersikap religius, produktif, kreatif dan nasionalis. Diharapkan hal tersebut menjadi dasar generasi muda dalam membentuk kepribadian bangsa.

b. Desain Pendidikan Karakter Menciptakan peserta didik yang berkarakter dan berkepribadian baik bukanlah

perkerjaan yang mudah, melainkan membutuhkan proses yang berkesinambungan dan

upaya yang berkelanjutan. Sebab, untuk membangun generasi emas Indonesia diperlukan peserta didik yang cerdas, berkarakter baik, berkepribadian baik, disiplin,

mandiri, jujur, pekerja keras sehingga mampu menjawab tuntutan zaman dan berdaya

saing tinggi. Pendidikan karakter perlu dikembangkan pada diri setiap orang karena

hakikatnya manusia adalah makhluk yang memiliki kemampuan untuk berusaha membina pribadi yang utuh, terampil berbicara, menggunakan lambang dan isyarat

yang diinformasikan dengan baik. Pada dasarnya unsur terpenting dalam pembentukan

karakter adalah pikiran, karena pikiran merupakan pelopor segalanya, didalamnya terdapat seluruh program yang terbentuk dari pengalaman hidupnya di masyarakat yang

berwujud nilai-nilai karakter.

Di masyarakat, nilai-nilai karakter yang ditanamkan antara lain seperti nilai kesopanan, religius, peduli lingkungan dan sesama, menghargai orang lain, jujur,

mandiri, bertanggung jawab, amanah, berbicara yang baik, saling menghormati,

gotong royong, toleransi, bekerja sama, kerja keras, saling menolong dan lain

sebagainya. Nilai-nilai karakter tersebut menjadi dasarnya terwujudnya pembentukan karakter yang mulia dengan melibatkan seluruh pihak baik rumah atau keluarga,

lingkungan (Subianto, 2013:331). Tiga lingkungan tersebut perlu dibangun secara

sinergis dalam mendukung proses pendidikan dan pembelajaran walaupun dalam penerapannya memerlukan proses yang panjang serta berkelanjutan.

Pada lingkungan sekolah, penanaman nilai-nilai karakter pada warga sekolah

menjadi suatu sistem pendukung pembelajaran yang meliputi pengetahuan, kesadaran

dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai kebaikan atau karakter. Seluruh warga sekolah perlu bersinergi dalam mewujudkan pendidikan karakter melalui komponen-

komponen pendidikan itu sendiri, yakni pengelolaan sekolah, kurikulum, pengelolaan

pembelajaran, proses pembelajaran, penilaian, berbagai aktifitas dan kegiatan sekolah, pemberdayaan sarana dan prasarana, pembiayaan dan etos kerja seluruh warga sekolah.

Dalam rangka mengembangkan pendidikan karakter, pemerintah telah berupaya

merumuskan nilai-nilai karakter yang akan dikembangkan kepada peserta didik melalui kurikulum pendidikan anak usia dini yang terintegrasi nilai-nilai karakter didalam

Page 39: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

23

kompetensi inti dan kompetensi dasar, meliputi aspek religius, sosial, pengetahuan dan

keterampilan. Aspek-aspek tersebut dikembangkan sesuai dangan usia dan tahap

perkembangan anak usia dini. Pada kompetensi dasar terdapat indikator-indikator yang merupakan penanda pencapaian yang dimiliki peserta didik mencakup sikap,

pengetahuan dan keterampilan. Hal tersebut akan membantu guru mengetahui tingkat

pencapaian kompetensi dasar peserta didik.

Kementerian Pendidikan Nasional pada tahun 2010 mengembangkan desain

pembentukan karakter dalam diri individu secara psikologis dan sosial-kultural yang merupakan fungsi dari potensi yang dimiliki manusia baik pada aspek kognitif, afektif

dan psikomotorik dalam ruang lingkup keluarga, sekolah dan masayarakat. Desain

pembangunan karakter bangsa menurut kemendiknas (2010:8) digambarkan sebagai

berikut:

Skema 2.1.

Alur Pikir Pembangunan Karakter Bangsa Indonesia

Alur pikir pembangunan karakter di atas mengungkapkan bahwa pendidikan

merupakan salah satu cara pembangunan karakter bangsa. Pelaksanaannya koheren

dengan strategi sosialisasi, pemberdayaan, pembudayaan dan kerjasama. Pembangunan

karakter dilakukan dengan pendekatan sistematik dan integratif melalui keterlibatan pemerintah, keluarga, satuan pendidikan, masyarakat sipil, anggota legislatif, media

massa, dunia usaha dan dunia industri (Wibowo, 2012:45).

Menurut Character Education Partnership (Schaps & D, 2007:1-4). Ada beberapa

prinsip yang mendukung terwujudnya pendidikan karakter yang efektif, diantarnya;

1) Character education promotes core ethical values as the basis of good character (Mempromosikan nilai-nilai dasar etika sebagai basis karakter).

Page 40: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

24

2) Character must be comprehensively defined to include thinking, feeling and

behavior (Karakter perlu diidentifikasi secara komprehensif supaya mencakup

pemikiran, perasaan dan perilaku). 3) Effective character education requires an intentional, proactive and

comprehensive approach that promotes the core values in all phase of school

life (Menggunakan pendekatan yang tajam, proaktif dan efektif dalam membangun karakter).

4) The school must be caring community (Menciptakan komunitas sekolah yang

memiliki kepedulian). 5) To develop character, student need opportunities for moral action (Memberi

kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukan perilaku yang baik).

6) Effective character education includes a meaningful and challenging academic

curriculum that respects all learners and helps them succeed (Memiliki cakupan terhadap kurikulum yang bermakna dan menantang, yang menghargai

semua peserta didik, membangun karakter mereka dan membantu mereka

untuk sukses). 7) Character education should strive to develop student intrinsic motivation

(Mengusahakan tumbuhnya motivasi diri dari peserta didik).

8) The scool staff must become a learning and moral community in which all share responsibility for character education and attempt to adhere to the same

core values that guide the education students (Memfungsikan seluruh staf

sekolah sebagai komunitas moral yang berbagi tanggung jawab untuk

pendidikan karakter dan setia kepada nilai-nilai dasar yang sama). 9) Character education requires moral leadership from both staff and students

(Adanya pembagian kepemimpinan moral dan dukungan luas dalam

membangun inisiatif pendidikan karakter) 10) The school must recruit parents and community members as full partners in the

character-building effort (Memfungsikan keluarga dan anggota masyarakat

sebagai mitra dalam usaha membangun pendidikan karakter).

11) Evaluation of character education should assess the character of the school, the schoold staffs functioning as character educators and the the extent to

which students manifest good character (Mengevaluasi karakter sekolah,

fungsi staf sekolah sebagai guru-guru karakter dan manifestasi positif dalam kehidupan peserta didik.

c. Pembentukan Karakter Menurut Konsep Islami

Agama Islam menjadi sebuah pandangan hidup dan sumber kebaikan bagi

penganutnya. Agama Islam berperan sebagai landasan dalam pengembangan

pendidikan karakter di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Dalam

mengembangkan pendidikan karakter pada lembaga pendidikan, pelaksanaannya harus sesuai dengan ajaran Islam. Karena pada dasarnya Islam telah mengatur mengenai

pendidikan karakter. Dalam Islam karakter dikenal dengan istilah akhlak. Sebagaimana

diriwayatkan dalam hadist dari Abu Hurairah R.A Rasulullah SAW bersabda:

Page 41: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

25

م بعثت إنما الأخلاق مكارم لأتم

“Sesungguhnya aku di utus (kata Rosulullah) untuk menyempurnakan akhlak-

akhlak yang mulia.” (H.R Al Baihaqi)

Dalam agama Islam, Rosulullah Muhammad SAW merupakan figur utama

manusia dalam menjalani kehidupan sebagaimana dinyatakan oleh Al-Qur’an (QS. Al Ahzab, Ayat 21:

ة ن س ح ة و س أ ول الل س م في ر ك ان ل د ك ق ل“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu Suri Tauladan yang baik bagimu.”

Maka dapat dikatakan bahawa agama merupakan pedoman pembentukan karakter (akhlak) yang utama agar umat manusia dapat menjalin hubungan yang baik dengan

Allah SWT sebagai zat yang menciptakannya dan menjalin hubungan yang baik dengan

sesama makhluk dan lingkungannya. Karena karakter akan menjadi sebuah dasar

penilaian seseorang terhadap orang lain. Bila seseorang berperilaku buruk, tidak jujur, sombong maka dikatakan seseorang tersebut berkarakter buruk. Sebaliknya, bila

seseorang berperilaku baik, jujur, rendah hati, dan bertanggung jawab maka dapat

dikatakan seseorang tersebut berkarakter baik.

Pembentukan karakter dalam proses pembelajaran menurut konsep Islami adalah

sebagai berikut (Fathurrohman & Sutikno, 2019: 127-145):

1) Proses belajar mengajar dalam membentuk karakter didasarkan atas kewajiban

yang dikaitkan dengan niat karena Allah SWT

Niat berperan dalam pelaksanaan suatu berbuatan atau amalan. Niat menjadi factor penentu bagi seseorang yang akan melakukan suatu perbuatan apakah

menjadi bagian dari ibadah atau tidak. Sebagaimana dari Amirul Mukminin, Abu

Hafsh ‘Umar bin Al-Khattab RA, ia berkata mendengar Rasulullah SAW

bersabda:

إنما الأعمال بالن يات وإنما لكل امريء ما نوى

“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya, setiap orang akan

mendapatkan dari apa yang ia niatkan” (HR. Bukhari No.1 dan Muslim No.

1907).

Guru sebagai pendidik dalam menjalankan tugasnya dapat dilihat dari 2 sisi. yaitu sebagai tugas kekhalifahan dan sebagai pelaksanaan ibadah. Jika guru

memandang tugasnya hanya dari segi materi saja untuk mencari gaji dan

Page 42: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

26

kekayaan, maka hal tersebut akan melunturkan niat baik dan nilai-nilai pendidikan

sehingga dapat merusak citra kemuliaan seorang guru muslim.

Sama halnya dengan murid atau peserta didik, mereka mempunyai kewajiban untuk menuntut ilmu. Disinilah proses belajar mengajar dan interaksi keduanya

akan berlangsung. Allah memberikan fitrah kepada manusia untuk

mendayagunakan panca indera dan daya pikirnya guna mendapatkan ilmu pengetahuan melalui proses pembelajaran. Sebagaimana dijelaskan dalam surat

An-Nahl ayat 78:

ر وٱلأف ـدة تكم ل تعلمون شيـا وجعل لكم ٱلسمع وٱلأبص ه ن بطون أم أخرجكم م وٱلل

لعلكم تشكرون “Dan Allah mengeluarkan kalian dari perut ibu-ibu kalian dalam keadaan

tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kalian pendengaran,

penglihatan, dan hati agar kalian bersyukur.”

2) Pembentukan Karakter Memerlukan Kreativitas

Kreativitas merupakan kemampuan menghasilkan sesuatu yang baru.

Seseorang yang kreatif memiliki kebebasan dalam berfikir dan bertindak. Seorang

perlu memiliki kreativitas dalam proses mengajar baik melalui metodenya maupun desain pembelajarannuya agar proses pembelajaran dapat lebih aktif, efektif dan

menarik.

3) Mendidik dengan Keteladanan

Manusia apalagi anak-anak mempunyai kecenderungan untuk meniru, proses peniruan ini menjadi dasar dalam pemberian ketauladanan yang baik dalam proses

belajar mengajar. Dalam Islam, Rasulullah SAW merupakan suri tauladan yang

utama bagi umat manusia. Nabi Muhammad SAW memiliki kesempurnaan akhlak

dan budi pekerti. Sehingga selain guru harus menjadi tokoh keteladanan bagi peserta didik, guru juga harus memberikan keteladanan melalui cerita-cerita Rasulullah

SAW agar peserta didik dapat mencontoh keteladanan yang ada pada Rasulullah

SAW.

4) Dalam Mendidik dibutuhkan Pembiasaan

Pendidikan dapat dibentuk dari kegiatan pembiasaan yang dilakukan dalam

kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu guru dan orang tua perlu memberikan

kegiatan pembiasaan yang positif kepada anak-anak. Rasulullah SAW pun telah menyerukan agar anak-anak perlu diperintahkan untuk mengerjakan shalat saat

berumur 7 tahun. Dalam sabdanya dijelaskan: Seperti hadis yang diriwayatkan dari

Abu Dawud :

Page 43: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

27

ه قال قال رسول عمرو بن شعيب عن أبيه عن جد ليه وسلم مروا ع لى الل ص الل

قوها وهم أ علي هم أولدكم بالصلاة وهم أبناء سبع سنين واضربو ا بينهم بناء عشر وفر

في كتاب الصلاة( في المضاجع* )أخرجه ابوداود

“Dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya, ia berkata; Rasulullah

SAW bersabda, : Suruhlah anak-anakmu melaksanakan shalat ketika mereka

berumur tujuh tahun dan pukullah mereka karena meninggalkan shalat itu jika

berumur sepuluh tahun dan pisahkanlah tempat tidur mereka.” (HR. Abu

Dawud)

Pendidikan sekolah hanya berlangsung sampai anak sudah cukup umur dan

bersifat sementara, sedangkan pendidikan di rumah dan di lingkungan dimulai

sejak usia dini hingga usia dewasa. Maka dari itu selain pembiasaan-pembiasaan yang dilakukan di sekolah, anak-anak juga perlu diberikan pembiasaan-

pembiasaan positif dalam kehidupan sehari-hari di rumah, seperti melaksanakan

ibadah shalat.

5) Proses pembelajaran akan berhasil apabila diawali dan diakhiri dengan doa.

Doa merupakan senjata bagi orang muslim, doa juga merupakan penawar hati

yang duka dan menjadi ibadah khusu yang penghubung antara pikiran dan hati manusia dengan Tuhannya. Berdoa dilakukan saat hendak melakukan sesuatu, saat

melakukan, dan sesudah melakukan suatu usaha atau keinginan. Perintah untuk

berdoa dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat Al Mu’min Ayat 60:

ين ي ذ ن ال م إ ك ل ب ج ت س ي أ ون ع م اد ك ب ال ر ق و ت بر س ن ع ك تي ون ع اد ب

ين ر اخ م د ن ه ون ج ل خ د ي س

Artinya: “Berdoalah kepadaKu, niscaya akan kuperkenankan bagimu, sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahku

akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina.”

Dalam proses pembelajaran, guru perlu membimbing peserta didik agar berdoa

terlebih dahulu sebelum melakukan pembelajaran dan sesudah melakukan pembelajaran agar ilmu yang diperoleh bermanfaat, menjadi nikmat dari Allah dan

sebagai tanda kesyukuran dari Allah SWT.

d. Peran Lingkungan bagi Karakter Peserta Didik Pembentukan karakter peserta didik sejak usia dini sangat diperlukan dalam menghadapi kondisi bangsa yang mangalami krisis karakter mulai dari kalangan

pelajar. Karakter yang dimaksudkan dapat berbentuk akhlak, watak, tabiat atau

kepribadian seseorang yang terbentuk dari internalisasi kebaikan yang dialami dan

digunakan masyarakat melalui cara pandang, pola pikir, bersikap dan bertindak yang

Page 44: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

28

terbentuk dari lingkungan. Untuk mewujudkan lingkungan yang mendukung

terselenggaranya pendidikan karakter secara optimal diperlukan peran guru, keluarga,

sekolah dan masyarakat yang akan dijelaskan sebagai berikut:

1) Peran Guru/Pendidik Guru adalah pendidik yang berhadapan langsung dengan peserta didik, selain harus

memiliki beberapa kompetensi berupa kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian

dan sosial (Hadiati & Fidrayani, 2019:70), guru juga mempunyai tugas ganda, yaitu guru harus menjadikan peserta didik pintar sekaligus membimbing peserta didik agar

berperilaku baik. Pembentukan karakter peserta didik dapat dilakukan dengan

penanaman nilai-nilai karakter melalui keteladanan yang ditunjukkan guru dalam bersikap dan berperilaku. Keteladanan menjadi bagian yang terpenting, karena dalam

mengajar dan mendidik guru menjadi contoh bagi peserta didiknya untuk dapat

diteladani. Guru harus terlebih dahulu memiliki karakter yang baik dalam menanamkan

karakter kepada peserta didik. Maksudnya adalah, seluruh sikap dan tingkah laku guru harus menggambarkan nilai-nilai kebaikan sehingga peserta didik dapat termotivasi dan

meneladani sikap dan tindakan positif gurunya. Guru diharapkan dapat menjadi model

yang akan dilihat, diidolakan, dan ditiru tutur kata, sikap, dan perilakunya. Oleh karena itu guru di sekolah harus mampu berperilaku dan bertutur kata sesuai dengan nilai-nilai

yang berlaku di masyarakat, sehingga pantas menjadi model moral bagi anak (Khaironi,

2017:11).

Hakikatnya guru akan merasa bangga pada keberhasilan peserta didiknya dan akan merasa sedih atas kegagalan yang dialami peserta didiknya. Upaya-upaya selalu

dilakukan oleh guru agar peserta didik sukses dalam ilmu pengetahuan dan baik budi

pekertinya. Guru sebagai suri teladan (role model) dalam kegiatan belajar mengajar harus berkomunikasi dua arah dengan anak berdasarkan keikhlasannya (Sapendi,

2015:18.) Seorang guru perlu membina hubungan yang harmonis dengan peserta didik.

Hubungan yang baik dan harmonis akan berpengaruh pada penanaman akhlak mulia dan ilmu yang disampaikan sehingga keilmuan, kejiwaan dan akhlak peserta didik

dapat dibentuk lebih sempurna. Oleh karena itu, yang perlu diupayakan adalah

bagaimana membina hubungan yang baik dan menumbuhkan kasih sayang antara guru

dan peserta didik. Hubungan kasih sayang dapat dipupuk dengan memperat hubungan antara guru dan

peserta didik melalui beberapa cara sebagai berikut (Shalihah, 2010:38):

a) Seorang guru selalu menebar senyum b) Guru memberikan motivasi kepada peserta didik untuk melakukan sesuatu yang

baik, memberitahukan kesalahannnya dan meluruskan dengan cara yang baik agar

peserta didik tidak patah semangat. c) Guru bersikap lemah lembut dan kasih sayang

d) Guru bersikap tenang, tidak buru-buru ingin melihat hasil, selalu memberikan

nasehat dan bimbingan dengan cara menarik, variatif dan tidak emosional.

e) Guru mendukung dan membantu peserta didik yang ingin melalukan hal baik namun mengalami kesulitan, peserta didik akan mendapatkan perlakuan adil dan

kasih sayang.

f) Guru menempatkan peran sebagai teladan yang baik di depan peserta didik. g) Guru bersikap akrab dengan anak-anak, ceria dan perlu bersikap kekanak-kanakan

di depan peserta didik.

Page 45: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

29

h) Orang tua dan guru perlu saling mendukung dalam mempersiapkan peserta didik

agar terlatih dalam berakhlak mulia sebagai upaya mewujudkan tujuan utama

sebuah pendidikan.

2) Peran Orang tua dan Keluarga Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan dalam aspek nilai-nilai akhlak atau budi

pekerti bergantung pada pendidikan yang dibangun dalam keluarga sebagai ruang

lingkup pendidikan informal. Sekolah dan keluarga perlu bersinergi untuk memenuhi kebutuhan peserta didik, khususnya dalam pengembangan karakter. Orang tua sebagai

guru di rumah membutuhkan informasi mengenai semua cara yang dapat

mempengaruhi kesehatan, kepercayaan diri, psikologi dan karakter anak mereka dari guru di sekolah, karena orang tua lah yang berwenang memberikan pendidikan karakter

saat di rumah.

Kehidupan berkeluarga berperan penting dalam proses internalisasi nilai karakter

dan moral pada setiap manusia, khususnya bagi anak usia dini. Proses pendidikan karakter tidak berlangsung sementara, prosesnya membutuhkan waktu secara terus

menerus hingga karakter yang diharapkan dapat terbentuk. Oleh sebab itu,

pembentukan karakter tidak hanya mengandalkan peran sekolah saja, sekolah hanya sebagai wadah dalam melaksanakan proses pembelajaran dalam membangun aspek

ilmu pengetahuan. Aspek etika dan estetika perlu dibangun juga melalui pendidikan

keluarga. Pendidikan dalam keluarga akan lebih berpengaruh pada individual secara

mendalam. Peneliti mengutip pendapat dari Lickona yang mengungkapkan bahwa “Keluarga

merupakan pendidikan moral yang utama bagi anak-anak” (Lickona, 2013:42).

Keluarga khususnya orang tua merupakan guru moral pertama bagi anak-anak, yang dapat memberikan pengaruh dalam waktu yang lama. Anak-anak akan berganti seorang

guru setiap tahunnya, namun mereka hanya memiliki satu orang tua sepanjang

hidupnya. Oleh karena itu hubungan orang tua dan anak berpengaruh sangat siginifikan khususnya dalam aspek emosional, anak-anak akan merasa lebih dicintai dan berharga

bila bersama orang tuanya.

3) Peran Masyarakat/Lingkungan

Hidup dalam masyarakat menggambarkan adanya proses interaksi sosial antara

orang yang satu dengan orang lain yang berada di sekelilingnya. Proses sosialisasi tersebut manusia akan memberikan pengaruh dan mempengaruhi orang lain. Sama hal

nya dengan peserta didik yang hidup dalam lingkungan kehidupan masyarakat. Peserta

didik akan menerima pengaruh dan pengalaman-pengalaman dari kehidupan bermasyarakat. Misalnya, peserta didik yang tinggal di kawasan religius atau dekat

dengan daerah-daerah pesantren, mereka akan cenderung ikut serta dalam setiap

kegiatan keagamaan yang dilaksanakan., seperti sholat berjamaah, bergotong royong,

dan mengikuti majelis-majelis ilmu yang dilaksananakan. Keterlibatan masyarakat secara tidak langsung ikut andil dalam membangun karakter peserta didik tersebut dan

membantu mengidentifikasi nilai-nilai yang diajarkan sekolah, sehingga membuka

jalan bagi terbentuknya keahlian etis peserta didik yang berharga dalam masyarakat, keterlibatan tersebut menginformasikan kepada khalayak umum dan menciptakan

Page 46: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

30

publisitas yang positif atas berbagai upaya yang dilakukan sekolah dalam bidang

pengembangan karakter (Lickona, 2013:536).

Hubungan masyarakat dan sekolah yang baik berperan dalam meningkatkan kepedulian, rasa memiliki, keterlibatan dan dukungan masyarakat terutama dalam segi

moral. Penerapan pendidikan karakter antara sekolah dan masyarakat perlu dibangun

dengan baik sebagai upaya pengembangan potensi peserta didik dan potensi yang dimiliki masyarakat itu sendiri. Sebab, sekolah dan masyarakat mengalami proses

interaksi dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat diharapkan mampu mendukung

sekolah dalam membentuk karakter peserta didik, terutama dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan peserta didik (Mulyasa, 2013:73-74).

4) Peran Sekolah Sebagai Lembaga Pendidikan

Sekolah sebagai lembaga pendidikan merupakan wadah dalam menciptakan

suasana yang kondusif dalam mewujudkan nilai-nilai karakter dalam pembelajaran dan

tindakan sehari-hari di sekolah. Kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan lainnya harus menjadi contoh atau teladan bagi peserta didik dan warga sekolah lainnya.

Dengan begitu, nilai-nilai karakter dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari di

sekolah sebagai kegiatan pembiasaan. Pendidikan karakter yang diterapkan di sekolah diharapkan dapat menjadi upaya dalam mencegah peningkatan isu-isu moral atau

penyimpangan perilau yang terjadi pada kalangan pelajar. Pendidikan karakter yang

diterapkan dapat berupa memberikan pelatihan budi pekerti dan keagamaan kepada

peserta didik sehingga menjadi generasi yang tangguh dan unggul serta mempunyai daya saing yang tinggi bagi diri sendiri dan bangsa.

Thomas lickona dalam The teacher’s role in character education, mengungkap

bahwa “In the meantime character education will serve the nation well if it suceeds in convincing children and adults to practice virtues in the many non controversialways

every day application of honesty, responsibility, kindness and courtesy- that constitute

good character and basic humanity decency.” (Lickona, 1997:79). Pendidikan karakter akan melayani suatu negara dengan baik apabila pendidikan tersebut mampu

meyakinkan anak-anak maupun orang dewasa untuk melakukan kebajikan dan

kebaikan dalam segala hal yang bukan kontroversial, setiap harinya mereka

menerapkan kejujuran, tanggung jawab, kebaikan dan kesopanan yang merupakan karakter positif dan menjadi dasar kemanusiaan.

Hal tersebut didukung oleh Aynur Pala dalam penelitiannya yang berjudul “The

Need For Character Education” yang menyatakan bahwa “Character education includes a broad range of concepts such as positive school culture, moral education,

just communities, caring school communities, socialemotional learning, positive youth

development, civic education, and service learning …” (Pala, 2011:25-26), Pendidikan karakter mencakup berbagai konsep seperti budaya sekolah positif, pendidikan moral,

komunitas adil, komunitas sekolah peduli, pembelajaran sosial-emosional,

pengembangan pemuda positif, pendidikan kewarganegaraan, dan layanan belajar.

Semua pendekatan ini akan mendukung proses pengembangan intelektual, sosial dan emosional generasi mud guna menjadi warga negara yang bertanggung jawab, peduli,

dan berkontribusi.

Penerapan nilai-nilai karakter di sekolah tidak hanya berbentuk kurikulum tertulis, namun dapat berupa pemberian arahan, nasehat, wejangan, dan petunjuk untuk

melakukan kebaikan dengan menciptakan iklim dan budaya sekolah yang baik dan

Page 47: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

31

positif. Hal tersebut dituangkan dalam bentuk tata tertib sekolah, peraturan sekolah

mengenai cara berpakaian, dilarang merokok, tidak berkata kasar, disiplin, menjaga

ketertiban, kebersihan dan keamanan sekolah dan lain sebagainya yang merupakan cara membangun karakter pendidikan peserta didik melalui lingkungan sekolah (Amin,

2011:49-50).

Faktor terselenggaranya pembangunan karakter yang efektif memerlukan iklim sekolah yang kondusif-akademik, yang dapat terlihat dari lingkungan sekolah yang

aman dan tertib, optimis dan harapan yang tinggi dari seluruh pihak sekolah,

kebersihan dan kesehatan sekolah serta kegiatan-kegiatan yang berpusat pada peserta didik sehingga menumbuhkan semangat belajar dan membentuk karakter peserta didik

(Mulyasa, 2013:74). Upaya penciptaan iklim sekolah menjadi kewenangan sekolah.

Kepala sekolah sebagai pemimpin bertanggung jawab melakukan berbagai upaya yang

lebih intensif untuk mewujudkan hal tersebut. Karena keberhasilan implementasi kurikulum pembelajaran di sekolah ditentukan pula oleh iklim dan budaya sekolah

yang berlaku.

Untuk menciptakan iklim yang nyaman dalam proses pembelajaran di sekolah, kepala sekolah dan guru memiliki peranan utama dalam membangun interaksi dan

komunikasi yang efektif dengan peserta didik. Marshall menjabarkan “The following

factors that influence school climate: 1) Number and quality of interactions between adults and students, 2) Students’ and teachers’ perception of their school environment,

or the school’s personality 3) environmental factors (such as the physical buildings and

classrooms, and materials used for instruction) 4) academic performance, 5) feelings of

safeness and school size 6) feelings of trust and respect for students and teachers.” (Marshall, 2004:1) Faktor-faktor tersebut akan berkaitan satu sama lain dalam

membangun iklim dan budaya sekolah yang kondusif dan efektif dalam mendukung

proses pembelajaran. Selain belajar, di sekolah pula peserta didik didorong, dibimbing dan diarahkan

untuk turut serta berperilaku seperti masyarakat dalam kehidupan sehari-hari seperti

sholat berjamaah, gotong royong, saling tolong menolong, saling bersosialisasi dan lain

sebagainya yang merupakan budaya masyarakat yang berlaku. Hal tersebut erat kaitannya dengan pembentukan emosi positif peserta didik serta dapat membentuk

empati, cinta, dan batin peserta didik.

e. Pelaksanaan Pendidikan Karakter pada Pendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan karakter pada anak usia dini merupakan peranan penting dalam

mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Sebab pendidikan karakter merupakan pendidikan yang mengembangkan nilai, sikap dan perilaku yang mencerminkan budi

pekerti luhur dan akhlak mulia. Thomas Lickona menjelaskan bahwa karakter yang

baik dibagi atas tiga komponen, yakni moral knowing atau pengetahuan tentang moral, moral feeling atau perasaan tentang moral, moral action atau perbuatan/tindakan

bermoral (Lickona, 2009). Ketiga komponen tersebut diperlukan agar anak mampu

memahami, merasakan dan mengerjaan nilai-nilai kebaikan.

Selain itu, Thomas Lickona menjelaskan sepuluh kebajikan (karakter) esensial dan utama yang perlu ditanamkan kepada peserta didik baik di rumah, sekolah dan di

masyarakat, diantaranya; kebijaksanaan, keadilan, ketabahan, sikap positif, kendali diri,

Page 48: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

32

kerja keras, rasa syukur, kerendahan hati, integritas dan kasih (Lickona, 2004:3-30).

Sedangkan menurut Zubaedi, Pendidikan di Indonesia perlu didasarkan dengan

sembilan pilar karakter, diantaranya; 1) cintra kepada Allah dan semesta beserta isinya; 2) tanggung jawab, disiplin dan mandiri; 3) jujur; 4) hormat dan santun; 5) kasih

sayang, peduli, dan kerja sama; 6) percaya diri, kreatif, kerja keras dan pantang

menyerah; 7) keadilan dan kepemimpinan; 8) baik dan rendah hati; dan 9) toleransi, cinta damai dan persatuan (Zubaedi, 2011:69).

Kementerian Pendidikan Nasional (2009) memaparkan bahwa ada beberapa nilai

karakter yang perlu dicantumkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa. Nilai tersebut berjumlah 18 nilai karakter diantaranya; 1) religius, sikap dan perilaku patuh

dalam melaksanakan ajaran agama, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain

dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain; 2) jujur, perilaku atau upaya yang

menjadikan dirimya sebagai orang yang dapat dipercaya dalam sikap, perkataan maupun perbuatan; 3) toleransi, sikap yang dapat menghargai perbedaan agama, suku,

etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dengan dirinya; 4) disiplin,

perilaku yang menunjukkan ketertiban dan kepatuhan terhadap berbagai ketentuan dan peraturan.; 5) kerja keras, perilaku sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai

hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya; 6)

kreatif, perilaku dan cara fikir dalam melakukan sesuatu sehingga menghasilkan cara atau temuan baru dari sesuatu yang telah dimiliki; 7) mandiri, sikap dan perilaku yang

tidak tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan; 8)

demokratis, cara bersikap dan berfikir yang menganggap sama hak dan kewajiban

semua orang; 9) rasa ingin tahu, sikap dan perilaku yang berupaya untuk mengetahui sesuatu lebih dalam; 10) semangat kebangsaan, sikap dan cara berfikir yang

memposisikan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan diri dan kelompok,

11) cinta tanah air, sikap dan cara berfikir yang memperlihatkan kepedulian, kesetiaan dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya,

ekonomi, dan politik bangsa, 12) menghargai prestasi, sikap yang mendorong diri

untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat dan mengakui keberhasilan

orang lain; 13) bersahabat/komunikatif, sikap yang memperlihatkan perasaan senang dalam bergaul, berbicara dan bekerja sama dengan orang lain; 14) cinda damai, sikap,

perkataan dan perbuatan yang membuat orang lain merasa senang dan aman atas

kehadirannya; 15) gemar membaca, kegiatan yang menyediakan waktu untuk membaca sesuatu yang memberikan kebajikan kepada dirinya; 16) peduli lingkungan, sikap dan

perilaku yang berupaya menjaga lingkugan dan mencegah kerusakan lingkungan alam

di sekitarnya dan berupaya memperbaiki kerusakan yang telah terjadi; 17) peduli sosial, sikap dan perilaku yang ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat; 18)

tanggung jawab, sikap dan perilaku dalam menjalankan tugas dan kewajiban yang

seharusnya dia lakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan alam sosial dan

budaya, negara dan Tuhan. Sekolah atau guru sebagai pendidikan dapat mengubah nilai-nilai karakter tersebut

sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan lingkungan sekolah serta sesuai dengan

materi SK/KD atau materi bahasan mata pelajaran tertentu.

Penerapan nilai-nilai karakter pada peserta didik dapat dilakukan melalui kegiatan

terprogram, pembiasaan, keteladanan dan kegiatan rutin, suasana dan lingkungan yang dibangun pun harus dalam kondisi aman dan nyaman demi berlangsungnya

Page 49: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

33

pembelajaran pembelajaran yang optimal dalam pembentukan karakter peserta didik.

Kristin A. Termini dan Jeannie A. Golden menjelaskan “Moral behavior is of great

concern to society in general and to parents, teachers and others who care for children…” (Termini & Golden, 2007:477-478) Moral yang baik berasal dari

lingkungan yang cenderung bermoral baik, sebab lingkungan baik menjadi sumber

belajar bagi peserta didik dalam bersikap dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang dianut di masyarakat.

Ulavere dan Veisson dalam penelitiannya menyebutkan “The respondents consider

the following values as most important to be taught to children: honesty, health, helpfulness, cooperation ability, trust, tolerance, sense of duty and independence. In

addition to the provided list of values, the respondents added caring, creativity and

responsibility. The results indicate that values hold an important place in learning and

educational activities, and adults use various methods and activities for teaching them to children.”(Ülavere & Veisson, 2015:118-119)

Nilai-nilai tersebut memegang tempat yang penting dalam kegiatan belajar dan

pendidikan. Guru menggunakan berbagai metode dan kegiatan untuk mengajarkan nilai-nilai karakter tersebut kepada peserta didik. Sebab, dalam mencapai tujuan

pendidikan karakter, metode dan sarana pendidikan sangat berpengaruh dalam proses

penyampaian materi kepada peserta didik. Adapun metode yang berpengaruh dalam proses pembentukan katakter peserta didik terdiri dari 5 hal, yaitu (Ulwan, 2012:516):

a) Mendidik dengan keteladanan. Keteladanan dalam pendidikan adalah cara yang

paling efektif dan berhasil dalam mempersiapkan anak dari segi akhlak membentuk

mental dan sosialnya. Hal ini dilakukan karena pendidik adalah panutan atau idola dalam pandangan anak dan contoh yang baik di mata anak. Bahkan semua bentuk

perkataan dan perbuatan pendidik akan terpatri dalam diri anak.

b) Mendidik dengan kebiasaan. Telah ditetapkan dalam syariat Islam bahwa anak semenjak lahir sudah diciptakan dalam keadaan bertauhid yang murni. Untuk itu

pembiasaan mengambil peran dalam pertumbuhan anak untuk menguatkan ajaran-

ajaran yang telah diterima.

c) Mendidik dengan nasehat. Salah satu metode pendidikan yang efektif dalam membentuk akhlak mental dan sosial anak adalah mendidik dengan nasehat. Hal ini

disebabkan nasehat memiliki pengaruh yang besar untuk membuat anak mengerti

tentang sesuatu hal. d) Mendidik dengan perhatian. Mengikuti perkembangan anak dan mengawasinya

dalam pembentukan mental dan sosial anak.,

e) Mendidik dengan hukuman. Pemberian hukuman pada anak sebaiknya tidak menyakiti perasaan anak dan tidak membebani anak tetapi untuk memotivasi agar

anak menjadi lebih baik dalam bersikap.

Menurut Tim Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Kementerian

Pendidikan Nasional (2012:7-11), penerapan pendidikan karakter anak usia dini di

lembaga pendidikan dapat dilakukan melalui tahapan-tahapan berikut:

1) Perencanaan Perencanaan pendidikan karakter perlu dikembangkan denganmemperhatikan

beberapa hal berikut:

Page 50: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

34

a) Mengenal dan memahami anak seutuhnya sesuai dengan tahapan

perkembangan dan karakteristiknya, seperti anak sebagai peneliti ulung, aktif

gerak, pantang menyerah, maju, tidak pernah putus asa, terbuka, bersahabat, dan tak membedakan.

b) Memilih nilai-nilai karakter yang sesuai dengan tema dan judul kegiatan

pembelajaran. c) Menentukan indikator perkembangan nilai-nilai karakter, sesuai dengan

tahapan perkembangan anak.

d) Menentukan jenis dan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan.

Lee dalam penelitiannya menjelaskan, “Six significant themes concerning the benefits of integrating musical activities into the curriculum to enhance children’s

interest in character development. These themes are: ‘Caring for Others’; ‘Valuing

Courage’; ‘Cooperation’; ‘Respect’; ‘Responsibility’; and ‘Honesty’, ….” (Lee,

2016:1) Secara keseluruhan enam tema tersebut perlu diintegrasikan ke dalam muatan kurikulum guna meningkatkan minat anak dalam pengembangan karakter dan

menghasilkan perubahan positif dalam interaksi sosial dan perilaku peserta didik.

2) Pelaksanaan

Dalam praktik di ruang kelas, seorang guru perlu melakukan pendekatan

komprehensif untuk pembangunan karakter, diantaranya (Lickona, 1997:65-75): a) The teacher as caregiver, moral model and moral mentor, bertindak sebagai

pengasuh, model dan mentor.

b) Creating a caring classroom community, menciptakan komunitas moral. c) Moral discipline, praktekkan disiplin moral.

d) Creating a democratic classroom environment, ciptakan lingkungan kelas yang

demokratis. e) Teaching values through the curriculum, mengajar melalui kurikulum.

f) Coorperative learning, gunakan pembelajaran kooperatif.

g) The conscience of craft, mengembangkan hati nurani.

h) Ethical reflection, mendorong refleksi moral. i) Teaching conflict resolution, mengajarkan resolusi konflik

Penerapan niai-nilai karakter pada pendidikan anak usia dini dapat dilakukan

melalui kegiatan terprogram lembaga/sekolah dan kegiatan pembiasaan yang dilakukan

di sekolah. Berikut ini penjabarannya:

a) Kegiatan Terprogram Sekolah Kegiatan terprogram adalah kegiatan yang dibuat secara terencana (Wandira &

Roesminingsih, 2014:4). Kegiatan terprogram ini adalah kegiatan yang berupa

agenda sekolah yang direncanakan dalam jangka waktu pendek maupun panjang

dan dirancang dalam silabus/perencanaan pembelajaran, dapat berupa kegiatan tahunan, semesteran, rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan dan rencana

pelaksanaan pembelajaran harian, dan lain-lain.

Page 51: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

35

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan kegiatan

terprogram, antara lain:

- Menggali pemahaman setiap nilai karakter pada peserta didik, dapat dilakukan dengan bercerita dan berdialog.

- Membangun penghayatan dengan melibatkan emosi peserta didik agar

menyadari dan menerapkan nilai karakter. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan pertanyaan-pertanyaan melalui pengamatan terhadap situasi yang terjadi

disekitar sekolah.

- Mengajak dan membimbing peserta didik untuk bersama-sama menerapkan nilai-nilai karakter yang diceritakan.

- Ketercapaian tahapan perkembangan peserta didik, dengan memberikan pujian,

penguatan dan sentuhan kasih sayang kepada peserta didik.

Pembelajaran pendidikan anak usia dini dilakukan dengan metode bermain.

Dirjen PAUDNI (2012: 11-12), tahap kegiatan bermain anak antara lain: 1) Pijakan

lingkungan main: a) mengelola awal lingkungan main dengan bahan-bahan yang cukup (3 tempat main untuk setiap anak), b) merencanakan intensitas dan densitas

pengalaman, c) memiliki berbagai bahan yang mendukung tiga jenis main:

sensorimotor, pembangunan dan main peran, d) memiliki berbagai bahan yang mendukung pengalaman keaksaraan, e) menata kesempatan main untuk

mendukung hubungan sosial yang positif; 2) pijakan pengalaman sebelum main: a)

membaca buku yang berkaitan dengan pengalaman atau mendatangkan nara

sumber, b) menggabungkan kosa kata baru dan menunjukkan konsep yang mendukung perolehan keterampilan kerja (standar kinerja), c) memberikan gagasan

bagaimana menggunakan bahan-bahan, d) mendiskusikan aturan dan harapan untuk

pengalaman main, e) menjelaskan rangkaian waktu main, f) mengelola anak untuk keberhasilan hubungan sosial, g) merancang dan menerapkan urutan transisi main;

3) pijakan pengalaman main setiap anak : a) memberikan anak waktu untuk

mengelola dan memperluas pengalaman main mereka, b) mencontohkan

komunikasi yang tepat, c) memperkuat dan memperluas bahasa anak, d) meningkatkan kesempatan sosialisasi melalui dukungan pada hubungan teman

sebaya, e) mengamati dan mendokumentasikan perkembangan dan kemajuan main

anak; 4) pijakan pengalaman setelah main; a) mendukung anak untuk mengingat kembali pengalaman mainnya dan saling menceritakan pengalaman mainnya, b)

menggunakan waktu membereskan sebagai pengalaman belajar positif melalui

pengelompokan, urutan, dan penataan lingkungan main secara tepat. Dengan bermain peserta didik dapat mengembangkan seluruh potensi dasar yang dimiliki

sesuai dengan perkembangannya.

Dirjen PAUDNI (2012: 3-4) mengemukakan manfaat bermain, sebagai berikut:

1) Nilai fisik dan kesehatan, kalau kita amati bermain memang sangat bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan fisik anak, sebab anak menggunakan fungsi

fisik dan motoriknya. Ketika bermain anak bergerak, jika anak bergerak secara

fisik ia akan sehat. 2) Nilai pendidikan dan pengajaran, bermain mempunyai nilai pendididkan dan pengajaran yang berarti. Ketika bermain secara langsung anak

mempelajari berbagai konsep pengetahuan, melalui cara yang dipahaminya. 3)

Nilai Kreativitas, ketika bermain anak aktif dan kreatif mengembangkan ide dan pemikirannya. 4) Nilai Sosialisasi, ketika bermain anak berinteraksi dengan

Page 52: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

36

lingkunggan dan teman sebayanya sehingga dapat meninggkatkan kemampuan

anak untuk berinteraksi dan bersosialisasi. 5) Nilai Kecerdasan Emosi, ketika

bermain anak akan melibatkan emosinya. Melalui kegiatan bermain anak dapat mengembangkan kecerdasan emosionalnya, terlebih jika permainan tersebut

melibatkan banyak orang. Anak lebih banyak belajar untuk mengatur emosinya

pada saat bermain dengan anak maupun orang dewasa lainya. 6) Nilai Bahasa, pada saat bermain anak berinteraksi dengan temannya, bercakap-cakap, bernyanyi,

berdialog, bernegosiasi, dan lainnya. Kegiatan tersebut dapat meningkatkan

kemampuan berbahasa anak. 7) Nilai Moral, nilai moral pada anak sangat penting utnuk diperhatikan. Ketika bermain anak dapat belajar berdisiplin, mematuhi aturan

permainan, belajar dan lainnya. Kegiatan seperi itu dapat mengembangkan

kemampuan moral anak untuk dapat mengembangakn nilai moralnya. 8) Nilai

Terapi, bermain dapat memiliki nilai terapi bagi anak sebab pada saat bermain anak rileks, senang dan tidak tertekan.

b) Kegiatan Pembiasaaan di Sekolah

Kegiatan pembiasaan merupakan kegiatan yang dilakukan secara berulang-

ulang, artinya segala sesuatu yang dilakukan anak dalam pembelajaran diulang terus menerus sampai mereka dapat memahaminya dengan benar dan tertanam di

hatinya (Fadillah, 2012:166). Pada pendidikan anak usia dini, metode pembiasaan

ini baik dan efektif untuk digunakan karena peserta didik pada masa ini suka

menerima dan belum banyak terpengaruh oleh dunia luar. Sehingga seorang guru sebagai pendidik harus memberikan kebiasaan-kebiasaan yang baik kepada peserta

didik agar peserta didik memiliki kepribadian yang baik.

Kegiatan pembiasaan dilakukan dengan:

- Kegiatan rutin lembaga, yaitu kegiatan yang dilakukan sekolah secara terus-menerus dan konsisten setiap saat. Kegiatan rutin, adalah kegiatan yang

dilakukan di sekolah setiap hari, misalnya berbaris, berdoa sebelum dan

sesudah melakukan kegiatan - Kegiatan spontan, yaitu kegiatan yang dilakukan secara langsung atau spontan

pada saat itu juga, biasanya dilakukan pada saat guru mengetahui adanya

perbuatan yang tidak baik/buruk sehingga perlu dikoreksi dan pemberian

apresiasi (penghargaan, pujian) terhadap nilai karakter yang diterapkan oleh anak. Misalnya, meminta tolong dengan baik, menawarkan bantuan dengan

baik, dan menjenguk teman yang sakit (Aqib, 2011:28).

- Keteladanan, yaitu kegiatan yang dapat ditiru dan dijadikan panutan. Dalam hal ini guru menunjukkan perilaku konsisten dalam mewujudkan nilai karakter

yang dapat diamati oleh anak dalam kegiatan sehari-hari baik berada di dalam

atau di luar lembaga. Misalnya mengambil sampah di lingkungan sekolah dan

sopan dalam bertutur kata - Pengkondisian, yaitu situasi dan kondisi lembaga PAUD sebagai pendukung

kegiatan pendidikan karakter.

- Budaya lembaga, mencakup suasana kehidupan di sekolah yang mencerminkan komunikasi yang efektif dan produktif yang mengarah pada perbuatan baik dan

interaksi sesamanya dengan sopan santun, kebersamaan, dan penuh semangat

Page 53: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

37

dalam melakukan kegiatan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan

menyenangkan.

Selain penerapan pendidikan karakter di sekolah melalui pembelajaran dan

keteladanan yang diberikan guru, penerapan pendidikan karakter akan lebih optimal bila orang tua terlibat dalam berbagai kegiatan parenting. Seorang guru dapat

menyampaikan dan mendiskusikan kepada orang tua nilai-nilai karakter yang perlu

diterapkan kepada anaknya nanti. Pembelajaran yang mengintegrasikan nilai karakter harus sesuai dengan perkembangan peserta didik. Oleh karena itu, guru sebagai

pendidik perlu memahami karakteristik setiap peserta didik dan mampu menanganinya

secara baik. Sebab keberhasilan proses pembelajaran dapat dilihat dari kemampuan guru dalam memberikan rangsangan kepada peserta didik.

B. Penelitian Relevan

1. Penyusun Tesis Widiarti Iswandari, Tahun 2018. Judul Tesis Pengelolaan

Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Karakter (Studi Situs PAUD

Islam Makarima). Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta, Program Studi Magister Administrasi Pendidikan. Dari hasil penelitian ditemukan

bahwa perencanaan pembelajaran, pelaksanaan dan evaluasi berbasis karakter yang

dilakukan oleh pengelola PAUD Islam Makarima sudah sesuai dengan acuan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan dengan memadukan

kurikulum dinas dan kurikulum lembaga atau yayasan.

2. Penyusun tesis Bustanul Yuliani, Tahun 2015. Judul tesis Manjemen Pendidikan

Karakter pada Pendidikan Anak Usia Dini (Multistudi di PAUD Terpadu ‘Aisyiyah Nur’aini Ngampelan, PAUD Terpadu An-Nuur Sleman dan TB/TK Ceria

Demangan). Program Pasca Sarjana Prodi Pendidikan Islam, UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa secara umum manajemen pendidikan karakter pada pendidikan anak usia dini di 3 sekolah tersebut melalui

tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pembinaan.

3. Penyusun Tesis, Risma Marno Lestari, Tahun 2018. Dengan Judul Tesis

Manajemen Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dengan Metode Bercerita dalam Pengembangan Karaker (Studi Kasus RA Al-Hidayah Sondriyan Kendal

Ngawi). Program Pascasarjana Manajemen Pendidikan Islam Institut Agama Islam

Negeri Ponorogo. Dari hasil penelitian mengungkapkan bahwa dalam perencanaan pembelajaran di RA Al Hidayah dilakukan dengan mempersiapkan rencana

kegiatan semester (RKS), mingguan (RKM), dan harian (RKH). Setelah itu

mempersiapkan sarana-prasarana yang diperlukan dalam mengajar. Proses evaluasi pembelajaran yang dilakukan berupa unjuk kerja, pengamatan, percakapan

terstruktur dan tidak terstruktur, serta buku penghubung.

4. Penulis, Haira dan Yuhasriati, Tahun 2018. Judul penelitian: Strengthening The

Honesty Character of Young Children at The Islamic Integrated Preschool of Mon Kuta Banda Aceh. Jurnal International Conference on The Roles of Parents in

Shaping Children’s Characters (ICECED). Hasil dari penelitian ini menunjukkan

bahwa strategi yang dilakukan dalam upaya penguatan karakter jujur di sekolah

Page 54: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

38

diterapkan melalui program harian, program mingguan, program bulanan dan

program tahunan.

5. Penulis, Celia Cinantya, Ahmad Suriansyah, Asniwati, Aslamiah Zubaida, Tahun 2019. Judul Penelitian: The Strategy of Religious-Based Character Education in

Early Childhood Education (PAUD) Islam Sabilal Muhtadin. International Journal

of Innovation, Creativity and Change. Hasil dari penelitian ini, sekolah menggunakan Al-Qur’an, As-Sunah dan pancasila yang bertujuan mengembangkan

siswa yang percaya dan mengabdi kepada Allah SWT dan memiliki karakter sesuai

ajaran Islam. Strategi pendidikan karakter diterapkan melalui penugasan, arahan, pembiasaan, model peran dan pengkondisian lingkungan.

6. Penulis, Novan Ardy Wiyani, Tahun 2017. Judul penelitian: Perencanaan Strategik

Pembentukan Karakter Anak Usia Dini di TK Islam Al Irsyad Purwokerto. Al

Athfal: Jurnal Pendidikan Anak. Hasil dari Penelitian ini menunjukkan ada tujuh langkah perencanaan strategik dalam membentuk karakter anak usia dini: pertama,

mengakomodir keinginan dan kebutuhan wali murid; kedua, menyusun visi, misi

dan tujuan; ketiga, menetapkan nilai karakter yang akan diinternalisasikan; keempat, menyusun jaminan mutu lulusan; kelima, menyusun kegiatan

pembudayaan anak; keenam, menyusun program dan strategi pembentukan

karakter; ketujuh, menyusun instrumen penilaian program.

C. Kerangka Berpikir

Salah satu aspek yang mempengaruhi keberhasilan tujuan pendidikan nasional

ialah kurikulum. Proses implementasi kurikulum pendidikan anak usia dini dalam penelitian ini dijabarkan dalam proses pengelolaan pembelajaran yang merupakan

penunjang terlaksanannya pembelajaran. Dalam pengelolaan pembelajaran terdapat

proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Hasil evaluasi tersebut akan dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan pengelolaan pembelajaran dalam membentuk karakter

peserta didik. Upaya yang dilakukan dalam penerapan pendidikan karakter yaitu

dengan memasukkan muatan-muatan pendidikan karakter dalam pengelolaan

pembelajaran. Dalam perencanaan pembelajaran pendidikan anak usia dini membahas tentang

perencanaan tahunan, semester, mingguan dan harian. Sedangkan dalam pelaksanaan

pembelajaran membahas mengenai proses pembelajaran (pendahuluan, kegiatan inti, penutup), materi/bahan dan metode. Pada tahap akhir adalah evaluasi yang akan

membahas tentang penilaian pembelajaran, perkembangan peserta didik dan tindak

lanjut dari pengelolaan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Semua tahap tersebut dimasukkan muatan pendidikan karakter yang akan

diterapkan pada peserta didik dan untuknya di evaluasi. Hasil evaluasi tersebut akan

dijadikan acuan dalam pengelolaan pembelajaran dan pembentukan karakter peserta

didik anak usia dini. Hal tersebut akan dijadikan sebagai pandangan pengelolaan pembelajaran tahun ajaran selanjutnya dalam pembentukkan karakter peserta didik.

Page 55: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

39

Page 56: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

40

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Raudhatul Athfal Al Makmur, yang terletak di Jalan

Raya Utama Lemah Abang, yaitu Jalan Urip Sumoharjo Nomor 21, Kampung Rawa

Makmur, RT 01/RW 01, Desa/Kelurahan Waluya, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat, Kode Pos 17530.

B. Waktu Penelitian

Penelitian mengenai pengelolaan pembelajaran pendidikan anak usia dini ini dilaksanakan pada masa pembelajaran efektif untuk memudahkan peneliti dalam

menemukan data dan menggali informasi yang dibutuhkan yakni pada bulan Juli 2019

sampai dengan bulan Januari 2020.

Tabel 3.1

Rencana Penulisan Tesis

No. Kegiatan Peneliti Bulan

Juli Agu Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar April

1 Observasi Pendahuluan

2 Bimbingan Tesis

4 Penelitian

5 Pengolahan Data dan

Analisis data

6 Pendaftaran dan

Pelaksanaan Ujian Tesis

C. Pendekatan Penelitian

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang diangkat, pendekatan yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif atau metode naturalistik

karena penelitian dilakukan dalam kondisi yang alamiah atau apa adanya (natural

setting). Metode kualitatif deskriptif ini dilakukan melalui studi kasus dengan peneliti terjun secara langsung menjadi instrumen kunci untuk mengamati berbagai kondisi,

Page 57: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

41

peristiwa atau realita yang terjadi di lapangan berkenaan dengan pengelolaan

pembelajaran dalam pembentukan karakter peserta didik.

Dengan demikian, peneliti dapat menggambarkan dan mendeskripsikan data dari sumber yang diperoleh secara jelas mengenai pengelolaan pembelajaran pendidikan

anak usia dini dan upaya pembentukan karakter anak usia dini.

D. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini merupakan pihak-pihak yang menjadi otoritas

pada bidang/obyek yang diteliti, sehingga dapat membuka jalan kemana saja peneliti

dalam melakukan pengumpulan data (Sugiyono, 2011:293). Fokus penelitian yang diambil dalam penelitian ini merupakan data yang berhubungan dengan pengelolaan

pembelajaran dan karakter. Sumber data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua

macam yakni primer dan sekunder (Sugiyono, 2011:308-309).:

1. Sumber primer yakni sumber data yang memberikan data secara langsung

kepada peneliti. Diperoleh dari metode wawancara langsung dengan responden wawancara. Subyek penelitian ini tidak dibatasi, namun apabila subyek

penelitian telah menjawab semua permasalahan dalam penelitian, maka hal

tersebut menjadi dasar pembatasan. 2. Sumber sekunder yakni sumber data yang tidak diberikan secara langsung

kepada peneliti. Sumber data sekunder ini diperoleh dari studi dokumen, buku-

buku, arsip, literatur dan lainnya yang berhubungan dengan pengelolaan

pembelajaran pendidikan anak usia dini dalam membentuk karakter peserta didik.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pelaksanaan penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data untuk memperoleh keakuratan data. Diantaranya yakni; observasi, wawancara dan studi

dokumen, dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi merupakan pengamatan peneliti secara langsung di lapangan penelitian. Obyek yang diobservasi menurut Spradley disebut situasi sosial yang

terdiri dari tiga komponen, yakni pertama, place/tempat interaksi sosial

berlangsung; kedua, actor/pelaku yang sedang menjalankan peran; dan ketiga, activity/aktifitas yang dilakukan aktor dalam situasi sosial berlangsung (Sugiyono,

2011:228).

Melalui metode observasi, peneliti mengamati secara langsung kegiatan pembelajaran dan dapat memahami secara menyeluruh bagaimana implementasi

pengelolaan pembelajaran pendidikan anak usia dini. Peneliti melakukan observasi

di seluruh lingkungan sekolah, seperti ruang kelas, sarana dan prasarana, dan

tempat-tempat yang mendukung proses pembelajaran dengan mencari dan menggali data-data valid yang berkaitan dengan pengelolaan pembelajaran dalam

membentuk karakter peserta didik. Hal tersebut akan memudahkan peneliti

menemukan aspek–aspek yang membantu permasalahan yang muncul dalam

Page 58: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

42

pengelolaan pembelajaran pendidikan anak usia dini dan permasalahan karakter

peserta didik anak usia dini.

2. Wawancara Wawancara adalah interaksi yang dilakukan oleh orang dengan mengolah

pandangan yang mungkin berbeda. Terdapat dua jenis pedoman wawancara yakni;

wawancara terstruktur yaitu wawancara yang disusun secara rinci atau dalam bentuk check-list dan wawancara tidak terstruktur yaitu wawancara yang hanya memuat garis

besar yang akan ditanyakan (Suharsimi, 2013:270). Pengumpulan data wawancara dilakukan dengan cara tanya jawab secara

langsung oleh peneliti kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan penelitian

(terdapat pada tabel 3.2) berkenaan dengan pengelolaan pembelajaran pendidikan

anak usia dini dalam membentuk karakter peserta didik. Pelaksanaan wawancara

menggunakan dasar pedoman wawancara yang telah dibuat oleh peneliti, agar wawancara yang dilakukan tetap fokus dan sistematis sehingga menghasilkan data

yang tepat, komprehensif dan mendalam. Namun, wawancara yang dilakukan pula

bersifat terbuka terhadap pendapat atau ide-ide responden.

Tabel 3.2

Responden Wawancara

No. Sumber Informasi Jumlah orang

1. Kepala Sekolah RA 1 orang

2. Guru Kelas 2 orang

3. Wali Peserta Didik/Orangtua 3 orang

3. Angket (Kuesioner) Angket (Kuesioner) merupakan terknik pengumpulan data dengan cara

memberi seperangkat pernyataan/pernyataan tertulis kepada responden untuk

kemudian dijawab. (Sugiyono, 2011:199). Responden yang digunakan oleh peneliti

pada metode angket ini ialah orang tua peserta didik sejumlah 40 orang. Orang tua peserta didik diharapkan untuk mengisi kolom yang telah disediakan sesuai

indikator-indikator yang tertulis pada tiap nilai-nilai karakter yang telah

dicantumkan. Jawaban responden merupakan pilihan dari tiga alternatif yang ada, yaitu:

: Mulai berkembang

: Berkembang Baik

: Berkembang Sesuai Harapan

4. Studi Dokumen

Studi dokumen merupakan proses mencari data berupa catatan, transkip, dokumentasi, foto, gambar, majalah, buku, agenda, prasasti, surat kabar, lengger,

notulen rapat dan lain sebagainya (Suharsimi, 2013:274). Peneliti menggunakan

studi dokumen untuk mengumpulkan data atau dokumen asli baik dalam bentuk tertulis, gambar dan aspek lainnya secara efektif dan efisien untuk selanjutnya

dianalisis sehingga dapat ditemukan hasil analisis yang sesuai dengan

Page 59: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

43

permasalahan pengelolaan pembelajaran pendidikan anak usia dini dalam

membentuk karakter peserta didik. Untuk mendukung dalam proses studi dokumen,

peneliti menggunakan pedoman studi dokumen yang terdapat pada table 3.5. Dokumen yang dikumpulkan dalam studi dokumen ini seperti identitas lembaga,

alokasi waktu pembelajaran, kurikulum, program kegiatan, program semester,

program mingguan, program harian, prestasi siswa, gambar-gambar mengenai lingkungan sekolah, foto kegiatan dan lain sebagainya sesuai dengan permasalahan

penelitian mengenai pengelolaan pembelajaran dalam membentuk karakter peserta

didik.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan upaya pencarian data dan penyusunan data dengan cara

yang sistematis dari hasil observasi, wawancara, dokumentasi dan lain-lain. Sehingga

dapat dipahami dan temuan yang diperoleh dapat diinformasikan kepada orang lain (Sugiyono, 2011:244). Sedangkan teknik analisis data merupakan cara yang untuk

menguraikan data-data yang diperoleh agar dapat dipahami dan mengetahui hasil

penelitian tersebut. Penelitian ini menggunakan model pengkajian deskriptif dengan mendeskriptifkan

gejala, fenomena, atau peristiwa sejak kegiatan awal penelitian dilakukan sampai

kegiatan akhir penelitian secara komprehensif dan sistematis. Penelitian ini

menggunakan Inteeractive Model dari Miles dan Huberman dalam menganalisi data. Model tersebut memiliki tiga komponen analisis data yakni; reduksi data, penyajian

data dan penarikan kesimpulan (Sugiyono, 2011:247-252). Adapun penjelasan dari

langkah-langkah tersebut ialah :

Skema 3.1

Komponen Analisis Data/Interactive Model

1. Reduksi Data/Data Reduction

Pada tahap awal ini, terjadi proses pemilihan, pemusatan, penyederhanaan dan transformasi data yang diperoleh dari catatan-catatan lapangan. Pada tahap ini,

peneliti menggolongkan, mengarahkan, mengorganisasi data sedemikian rupa dan

membuang yang tidak perlu sehingga dapat diperoleh kesimpulan dan di verifikasi. Data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi akan dipilih

kembali dan diidentifikasi. Bila data yang diperoleh masih kurang relevan, data

Conclusions:drawing/

verifrying

Data

Reduction

Data

Collection Data Display

Page 60: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

44

tersebut akan dibuang dan peneliti akan fokus pada data-data yang relevan

mengenai pengelolaan pembelajaran dalam membentuk karakter peserta didik di

RA Al Makmur.

2. Penyajian Data/Data Display

Penyajian data yang dimaksud ialah kumpulan informasi yang akan memberikan kemungkinan dalam pengambilan kesimpulan dan tindakan. Pada tahap ini, data

yang telah direduksi, dikumpulkan guna memperoleh peluang dalam penarikan

kesimpulan. Dengan demikian, data dapat disajikan dengan baik sesuai kebutuhan peneliti untuk selanjutnya disusun secara sistematis. Upaya ini dilakukan untuk agar

peneliti lebih memahami realita yang terjadi di sekolah dalam bidang pengelolaan

pembelajaran peserta didik dalam membentuk karakter peserta didik di RA Al

Makmur. 3. Pengambilan Kesimpulan/Verivication

Pengambilan kesimpulan menjadi kegiatan konfigurasi dan verifikasi. Verifikasi

dilakukan sebagai upaya mencari kebenaran dan persetujuan agar validitas dapat dicapai. Pada tahap ini, penarikan kesimpulan dari hasil analisis data merupakan

jawaban dari fokus penelitian mengenai pengelolaan pembelajaran pendidikan anak

usia dini dalam membentuk karakter peserta didik, baik dari segi konsep manajemennya maupun penerapannya.

G. Uji/Pengecekan Keabsahan Data

Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan dengan memenuhi tiga hal

diantaranya; mendemonstrasikan nilai yang benar, menyediakan dasar agar dapat diterapkan dan memperbolehkan keputusan luar dibuat mengenai konsistensi dari

prosedurnya dan kenetralan dari temuan yang diperoleh dan keputusannya (Moleong,

2000:320-321). Untuk menguji keabsahan data, dalam penelitian ini menggunakan teknik

triangulasi dengan penjabaran sebagai berikut:

1. Triangulasi metode yaitu dengan cara membandingkan dan mencocokkan

fenomena yang diperoleh peneliti di lapangan dengan data yang diperoleh melalui wawancara dan studi dokumentasi.

2. Triangulasi data dan sumber yakni, peneliti menimbangkan pembandingan data dan

bukti yang diperoleh dari situasi yang berbeda, atau dapat disebut bahaw triangulasi data merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data dan membutuhkan data

sertabukti diluar data tersebut. (Moleong, 2000:327). Sedangkan triangulasi sumber

yakni, memeriksa kembali infromasi dan data yang diperoleh dengan waktu dan alat yang berbeda. Terdapat 3 jenis sumber diantaranya;

a. Orang, yakni data yang dihimpun dari orang-orang yang berbeda namun

aktivitasnya sama.

b. Waktu, yakni data yang dihimpun dalam waktu yang berbeda. c. Tempat, yakni data yang dihimpun pada tempat yang berbeda.

Pada penelitian ini, peneliti akan mencari dan menemukan informasi dari

berbagai subyek penelitian, dalam hal ini guru dan kepala sekolah yang telah

Page 61: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

45

menyusun perencanaan, pelaksanaan dan mengevaluasi pengelolaan pembelajaran

dalam membentuk karakter peserta didik di RA Al Makmur.

Tabel 3.3

Instrumen Penelitian

Variabel Indikator Sub

Indikator

Keterangan Deskripsi

Pengelolaan Pembelajaran

Perencanaan

Pembelajaran

Perencanaan Tahunan/

Semester

1. Visi dan misi

2. Kurikulum 3. Program

Tahunan/

Program Semester

1. Visi dan Misi

mengandung nilai-nilai karakter

2. Kurikulum dan program

tahunan/semester mencakup tentang

pendidikan karakter

Perencanaan

Mingguan

RPPM RPPM memuat nilai-nilai

karakter

Perencanaan

Harian

RPPH RPPH mengandung

muatan-muatan/nilai-nilai

pendidikan karakter yang

diaplikasikan dalam pembelajaran

Pelaksanaan

Pembelajaran

Pengaturan

Kelas

1. Penataan

ruangan 2. Variasi

Dinding

3. Peletakan

Alat peraga/ bermain

1. penataan ruangan

mendukung terlaksananya pendidikan

karakter

2. Variasi dinding memuat

nilai-nilai karakter 3. Alat peraga mendukung

terselenggaranya

pendidikan karakter

Proses

Pelaksanaan

1. Metode

Pembelajaran

2. Pendahuluan/

awal 3. Kegiatan inti

4. Istirahat

5. Penutup

1. Metode pembelajaran

yang digunakan dapat

merangsang

pengembangan karakter peserta didik

2. Kegiatan pendahuluan,

inti, penutup mendukung terselenggaranya

pendidikan karakter

Evaluasi

Pembelajaran

Penilaian

Pembelajaran

1. Pengamatan

2. Anekdot/ Unjuk Kerja

1. Hasil pengamatan

memuat perkembangan karakter peserta didik

2. Anekdot/unjuk kerja

memuat nilai-nilai karakter

Page 62: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

46

Pelaporan

Penilaian

Rapot Mendeskripsikan

perkembangan peserta

didik baik dari segi akademis maupun

karakternya dalam

pembelajaran di sekolah

Tindak lanjut Pertemuan dengan

orangtua

Menjelaskan perkembangan karakter

anak dan menjelaskan

upaya tindak lanjut dirumah.

Pendidikan

Karakter

Proses

pelaksanaan

pendidikan Karakter

Kegiatan

sekolah yang

mengandung nilai-nilai

karakter

Kegiatan

Terprogram

Program Tahunan /

Program kegiatan sekolah

yang mengintegrasikan nilai-nilai karakter

Kegiatan

Pembiasaan

1. Kegiatan Rutin yang

mengandung nilai-nilai karakter

2. Kegiatan Spontan yang

mengandung nilai-nilai

karakter 3. Keteladanan guru yang

menanamkan nilai-nilai

karakter 4. Pengkondisian yang

mengandung nilai-nilai

karakter

Tabel 3.4

Pedoman Observasi

No. Aspek Sekolah Indikator yang diobservasi

1. Sarana dan

Prasarana serta kondisi geografis

a. Letak wilayah sekolah

b. Fasilitas sekolah dan Gedung/bangunan yang menunjang pembelajaran

c. Lingkungan sekolah

2

Kegiatan sekolah

a. Aktivitas pembelajaran di kelas dan diluar kelas

b. Metode/Gaya guru yang digunakan dalam mengajar

3 Pembinaan

Karakter

a. Pembiasaan/kegiatan rutin

b. Keteladanan

Page 63: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

47

Tabel 3.5

Pedoman Dokumentasi

No Aspek Indikator

1

Identitas Lembaga

Sejarah

Status Sekolah

Jumlah Guru/Tenaga pendidikan Data Sarana dan Prasarana

2 Rencana Strategis Sekolah Visi dan Misi

Program

3

Administrasi

Kurikulum

RPPM

RPPH

Administrasi guru & peserta didik

4 Foto-Foto Kegiatan Hasil Karya siswa

Kegiatan sekolah

Tabel 3.6

Pedoman Wawancara

No Variabel Indikator Pertanyaan

1

Pengelolaan Pembelajaran

Perencanaan

Pembelajaran

Kepala Sekolah

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran

di RA Al Makmur? 2. Bagaimana perencanaan pembelajaran

pendidikan karakter yang diterapkan RA

Al Makmur? 3. Bagaimana persiapan yang dilakukan

sekolah dalam pembelajaran pendidikan

karakter?

Guru 1. Bagaimana perencanaan pembelajaran

di RA Al Makmur ? ?

2. Sebagai guru, apakah anda merancang

RPPM dan RPPH secara mandiri sesuai visi dan misi RA Al Makmur?

3. Kendala apa yang anda alami salam

merencanakan pembelajaran?

Kepala Sekolah

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran di

RA Al Makmur?

2. Bagaimana kualitas guru dalam menyampaikan pembelajaran ?

3. Bagaimana pendidik menerapkan

pendidikan karakter kepada anak?

Page 64: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

48

Proses pelaksanaan

pembelajaran

4. Apa saja fasilitas/media yang tersedia

dalam pembelajaran pendidikan

karakter?

Guru

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran di

RA Al Makmur?

2. Apa saja fasilitas/media yang tersedia dalam pembelajaran pendidikan

karakter?

3. Bagaimana Anda mempersiapkan pembelajaran?

4. Bagaimana membangun suasana kelas

yang efektif, kondusif dan nyaman dalam mengajar? Apa respon/timbale

balik dari peserta didik?

5. Metode apa yang digunakan dalam

proses pembelajaran? 6. Bagaimana pengalokasian waktu yang

diterapkan dalam pelaksanaan

pembelajaran? 7. Kendala apa saja yang ditemukan dalam

pelaksanaan pembelajaran?bagaimana

solusi yang dilakukan? 8. Bagaimana mengatasi peserta didik

yang kurang aktif dalam pembelajaran?

Evaluasi

Pembelajaran

Kepala Sekolah

1. Bagaimana Evaluasi pembelajaran di RA Al Makmur ?

2. Siapa yang terlibat dalam pelaksanaan

evaluasi pembelajaran? 3. Apakah pendidik selalu melaporkan

perkembangan peserta didik?

4. Apakah solusi yang anda berikan bila

pendidik mengalami kendalan dalam penerapan pendidikan karakter?

5. Apakah ada perubahan positif dari

peserta didik dalam penerapan pendidikan karakter?

6. Apakah orang tua dan komite sekolah

memiliki peran dalam penerapan

pendidikan karakter?

Guru

1. Siapa saja yang terlibat dalam evaluasi

pembelajaran ? 2. Bagaimana kebijakan dalam melakukan

penilaian harian atau pelaporan

Page 65: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

49

penilaian? Adakah kesepakatan antar

semua guru atau personal saja?

Bagaimana mekanisme penilaiannya? 3. Seperti apa hubungan yang terjalin

antara orang tua dan guru?

4. Apa saja kendala dalam mengevaluasi pembelajaran? bagaimana solusi yang

dilakukan?

5. Apakah guru melayani keluhan orang

tua/wali murid yang berkaitan dengan perkembangan anak?

Orang Tua

1. Bagaimana pengelolaan pembelajaran yang diterapkan RA Al Makmur

menurut anda?

2. Setelah mengikuti pendidikan di RA Al

Makmur, bagaimanakah perkembangan anak anda?

3. Bagaimana respon sekolah terhadap

saran/kritik yang orang tua/wali peserta didik berikan?

4. Apakah sekolah mengadakan diskusi

mengenai perkembangan anak?

2

Pendidikan

Karakter

Penerapan pendidikan

karakter

berupa nilai –nilai yang

diterapkan

dalam

pembelajaran

Kepala Sekolah 1. Menurut anda, apa itu pendidikan

karakter?

2. Menurut anda bagaimana karakter yang dimiliki peserta didik saat baru masuk

sekolah?

3. Apa saja nilai-nilai yang diterapkan pada peserta didik di RA Al Makmur?

4. Dalam penyusunan kurikulum, silabus,

RPPM dan RPPH yang dirancang

apakah sudah memuat nilai-nilai karakter?

5. Bagaimana upaya penanaman nilai

karakter pada peserta didik di RA Al Makmur?

Guru

1. Menurut anda apa itu pendidikan

karakter? 2. Menurut anda bagaimana karakter yang

dimiliki peserta didik saat baru masuk

sekolah? 3. Apa saja nilai-nilai yang diterapkan

pada peserta didik di RA Al Makmur?

Page 66: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

50

4. Dalam penyusunan kurikulum, silabus,

RPPM dan RPPH yang dirancang

apakah sudah memuat nilai-nilai karakter?

5. Bagaimana upaya penanaman nilai

karakter pada peserta didik di RA Al Makmur?

6. Bagaimana cara anda memberi teladan?

7. Apakah ada kendala dalam menerapkan

pendidikan karakter? 8. Bagaimana anda memberi teguran pada

anak?

9. Bagaimana keterlibatan orang tua dalam penilaian karakter anak?

Orang Tua

6. Menurut anda, apa itu pendidikan

karakter? 7. Bagaimana pelaksanaan pendidikan

karakter di tempat anak anda

bersekolah? 8. Sudahkah anda menerapkan pendidikan

karakter yang diajarkan di sekolah?

9. Apakah selama menyekolahkan anak di RA Al Makmur pernah ada parenting?

10. Apakah ada perubahan setelah anak

masuk di RA Al Makmur terkait dengan

penerapan pendidikan karakter di sekolah?

11. Menurut anda, apakah karakter anak

sudah sesuai dengan keinganan anda? yakni berakhlakul karimah?

Tabel 3.4

Pedoman Observasi

No. Aspek Sekolah Indikator yang diobservasi

1. Sarana dan Prasarana serta

kondisi geografis

d. Letak wilayah sekolah e. Fasilitas sekolah dan Gedung/bangunan yang

menunjang pembelajaran

f. Lingkungan sekolah

2

Kegiatan sekolah

c. Aktivitas pembelajaran di kelas dan diluar kelas

d. Metode/Gaya guru yang digunakan dalam

mengajar

3 Pembinaan Karakter

c. Pembiasaan/kegiatan rutin d. Keteladanan

Page 67: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

51

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV (empat) ini merupakan temuan dari penelitian mengenai pengelolaan

pembelajaran dalam upaya pembentukan karakter peserta didik RA Al Makmur, yang

untuk selanjutnya dianalisi soleh peneliti sebagai hasil penelitian sekaligus jawaban terhadap rumusan masalah penelitian. Peneliti melakukan analisis dengan metode

deskriptif kualitatif dengan uraian penjelasan secara rinci terhadap data yang diperoleh

di lapangan kemudian di analisis untuk selanjutnya dijadikan kesimpulan oleh peneliti. Temuan dan hasil tersebut diharapkan dapat menjawab permasalahan-permasalahan

yang muncul dalam proses pengelolaan pembelajaran guna pembentukan karakter

peserta didik pada anak usia dini di RA Al Makmur.

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Profil Sekolah

Nama Sekolah/RA : RA AL MAKMUR

Nama Yayasan : Yayasan AL MAKMUR CIKARANG UTARA Alamat Sekolah : Jalan Urip Sumoharjo No. 21. Kampung Rawa

Makmur. RT 01/RW 01

Desa : Waluya Kecamatan : Cikarang-Utara

Kabupaten/Kota : Bekasi (Kabupaten)

NSS/NSM/NDS/NPSN : 101232010201

Akreditasi : A Tahun didirikan : 1993

Tahun beroperasi : 1993

Status tanah : Milik pribadi Luas sekolah : 242 M2

Status kepemilikan : Yayasan

Luas Bangunan : 116 M2

2. Sejarah Pendirian Sekolah

Raudhatul Athfal Al Makmur pertama berdiri dengan nama awal TK Islam

Al Makmur pada 10 Juli 1993. TK Islam Al Makmur dipelopori oleh Ibu Herawina dan Ibu Alisah (yang saat ini sebagai pemilik sekaligus Kepala

Sekolah) serta didukung oleh ibu-ibu Majlis ta’lim Al Makmuroh. Saat itu TK

Islam Al makmur belum memiliki bangunan sendiri, atas kesepakatan bersama, kami, ibu-ibu Majlis Ta’lim dan Kepala Desa Waluya yang waktu itu dijabat

oleh Bapak Hamdarun menyepakati bahwa TK Islam Al MAKMUR diizinkan

menempati Gedung Majlis Ta’lim Al Makmuroh yang hanya digunakan untuk pengajian mingguan.

Page 68: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

52

Latar belakang dibentuknya TK Islam Al Makmur ini yaitu karena melihat

kegiatan anak-anak pra Sekolah yang hanya bermain-main dan perkembangan

kurikulum SD yang semakin tinggi, selain itu di Desa Waluya pada waktu itu belum ada Taman Kanak-kanak, sehingga tergerak hati kami untuk

mengundang Ibu-ibu yang mempunyai anak usia pra sekolah agar berminat

belajar di TK Islam Al Makmur. Hal ini mendapat respon positif sehingga pada tahun pertama didirikan murid TK Islam Al Makmur mencapai 40 siswa, dari

belajar beralaskan tikar hingga mempunyai bangku dan meja. Namun seiring

waktu berjalan, Pada akhir tahun, TK Islam Al Makmur menghasilkan lulusan angkatan pertama sejumlah 28 siswa.

Pada tahun 1998 TK Islam Al Makmur mendaftarkan diri sebagai lembaga

pendidikan formal di bawah naungan Kementerian agama dan ikut bergabung

dalam kegiatan Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA), maka sejak itu kami menjadi anggota IGRA dan berubah nama menjadi RA Al Makmur.Pada

Tahun 2005, dengan segala usaha dan dukungan dari banyak pihak,

Alhamdulillah RA Al Makmur telah memiliki gedung sendiri dengan 2 kelas dan 1 kamar mandi, sehingga tidak memakai gedung Majelis Ta’lim Al

Makmur lagi.

3. Visi dan Misi RA Al Makmur

a. Visi RA Al Makmur

Terwujudnya anak yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia/berilmu

pengetahuan, cerdas dan terampil.

b. Misi RA. Al Makmur

Membantu meletakkan dasar terbentuknya pribadi muslim seutuhnya serta

mengembangkan kreativitas anak didik yang dimulai sejak dini.

c. Tujuan RA. AL Makmur

1) Memberikan kemampuan dasar dan pengetahuan pada peserta didik

dalam mengembangkan kemampuan berpikir, berbahasa dan kreatif. 2) Memberikan pengetahuan agama Islam sejak usia dini sebagai salah

satu cara penanaman aqidah dan akhlakul karimah.

3) Membina hubungan yang harmonis dan dinamis antar peserta didik dan orang tua serta lingkungan.

4) Meningkatkan budi pekerti disemua bidang.

Page 69: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

53

4. Keorganisasian RA Al Makmur

Skema 4.1

Struktur Organisasi RA Al Makmur

Page 70: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

54

5. Tenaga Pendidik dan Kependidikan RA Al Makmur

Pendidik merupakan guru yangberperan penting dalam kegiatan

pembelajaran dan pengembangan potensi peserta didik. RA Al Makmur

mempunyai beberapa tenaga kependidikan yang memiliki dedikasi tinggi terhadap perkembangan anak-anak. Namun beberapa diantaranya belum

sepenuhnya berkualifikasi akademik sebagai guru.berikut perinciannya:

Tabel 4.1

Data Tenaga Kependidikan dan Guru

No Nama Pendidik Tempat dan tanggal

lahir

Pendidikan

Terakhir Jabatan

1. Dedi Suhaedi,

S.Pd Bekasi, 21 Juni 1965 S.1

Ketua

Yayasan

2 Alisah, S. Pd. I.

Bekasi, 02 Oktober

1975 S. 1

Kepala

Sekolah

3 Ade Erni. S. Sos. I

Bekasi, 30 September

1979 S. 1 Guru Kelas

4 Hanita, S.Pd.I Bekasi, 29 Juli 1987 S. 1 Guru Kelas

5

Diana Safitri,

S.Pd.I Bekasi, 09 Juli 1987 S. 1 Guru Kelas

6 Warnih

Karawang, 21 Agustus

1979 MA Guru Kelas

7

Silvia Uzlifah,

S.HI

Bekasi, 12 September

1996 S1. Guru Kelas

8 Nur Guru Sempoa

9 Yana Guru Sempoa

Dari tabel data diatas, RA Al Makmur pada ajaran 2019/2020 memiliki 5

orang guru kelas dan 2 orang guru ekstrakurikuler. Menurut peneliti hal ini

seimbang dengan peserta didik yang berjumlah 87 anak. Maka dapat disimpulkan bahwa jumlah guru RA Al Makmur cukup memadai dalam

mendukung proses pembelajaran.

6. Keadaan Peserta Didik RA Al Makmur

Berdasarkan data peserta didik dalam 5 tahun terakhir, menggambarkan

bahwa masyarakat yang mempercayakan putra-putrinya menempuh pendidikan anak usia dini di RA Al Makmursetiap tahun mengalami peningkatan dan

relatif stabil. Hal tersebut dipaparkan pula oleh ibu Alisah selaku kepala

sekolah bahwa perkembangan jumlah siswa mulai dari tahun berdiri 1993

Page 71: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

55

sampai tahun 2019 ini mengalami peningkatan dan stabil. Adapun perinciannya

sebagai berikut:

Tabel 4.2

Keadaan Peserta Didik 5 Tahun Terakhir

JumlahSiswa

Kelompok Jumlah Jenis Kelamin Total

A B

Lk Pr Lk Pr Lk Pr

2015-2016 5 8 29 27 34 35 69

2016-2017 8 9 33 26 42 35 77

2017-2018 7 4 38 34 45 38 83

2018-2019 9 7 32 30 41 37 78

2019-2020 8 5 41 33 49 38 87

7. Data Prestasi Peserta Didik RA Al Makmur

Tabel 4.3

Data Prestasi Peserta Didik

NO TANGGAL JENIS LOMBA PENYELENGGARA PERINGKAT

1 07 Oktober 2001 Gerak Jalan Badqo Kabupaten Juara 2

2 07 Oktober 2001 Gerak Jalan Badqo Kabupaten Harapan 2

3 Tahun 2000 Mewarnai Ponpes Al Barkah Juara 1

4 26 Februari 2004 Sholat IGRA Kabupaten Juara 3

5 26 Februari 2004 Mewarnai IGRA Kabupaten Juara 3

6 19 Desember 2004 Cerita (Guru) IGRA Kabupaten Juara 3

7 19 Desember 2004 Kurikulum (Guru) IGRA Kabupaten Juara 3

8 23 Februari 2005 Melengkapi Angka IGRA Kabupaten Juara 1

9 23 Februari 2005 Surat Al-fatihah IGRA Kabupaten Harapan 3

10 23 Februari 2005 Gerak Jalan IGRA Kabupaten Juara 1

11 23 Februari 2005 Sholat IGRA Kabupaten Harapan 1

12 01 Oktober 2005 Adzan IGRA Kecamatan Juara 1

13 13 Maret 2006 Senam Putri IGRA Kabupaten Juara 1

14 13 Maret 2006 Sholat IGRA Kabupaten Harapan 1

15 13 Maret 2006 Surat Pendek IGRA Kabupaten Harapan 3

16 29 Maret 2007 Sholat IGRA Kabupaten Juara 2

17 29 Maret 2007 Melengkapi Angka IGRA Kabupaten Juara 2

Page 72: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

56

18 29 Maret 2007 Menyanyi IGRA Kabupaten Harapan 3

19 29 Maret 2007 Melengkapi Angka IGRA Kabupaten Harapan 3

20 29 Maret 2007 Surat Al-fatihah IGRA Kabupaten Harapan 1

21 10 September 2007 Cerdas Cermat (Gutu) IGRA Kabupaten Juara 2

22 17 Maret 2008 Memindahkan Bendera IGRA Kabupaten Juara 1

23 17 Maret 2008 Sholat IGRA Kabupaten Harapan 1

24 17 Maret 2008 Surat Pendek IGRA Kabupaten Harapan 1

25 17 Maret 2008 Menyanyi IGRA Kabupaten Harapan 2

26 12 Maret 2009 Memasukkan Bola IGRA Kabupaten Juara 2

27 12 Maret 2009 Menyanyi IGRA Kabupaten Harapan 1

28 12 Maret 2009 Memasukkan Bola IGRA Kabupaten Harapan 2

23 12 Maret 2009 Surat Pendek IGRA Kabupaten Harapan 2

30 30 Maret 2010 Mewarnai IGRA Kabupaten Harapan 3

31 30 Maret 2010 Surat Pendek IGRA Kabupaten Juara 3

32 30 Maret 2010 Surat Pendek IGRA Kabupaten Harapan 2

33 30 Maret 2011 Gerak Jalan IGRA Kabupaten Juara 2

34 30 Maret 2011 Surat Pendek IGRA Kabupaten Harapan 1

35 30 Maret 2011 Surat Pendek IGRA Kabupaten Harapan 2

36 30 Maret 2011 Sholat IGRA Kabupaten Harapan 3

37 30 Maret 2011 Gerak Jalan IGRA Kabupaten Harapan 2

38 23 April 2011 Senam IGRA Kabupaten Juara 1

39 23 April 2011 Senam IGRA Kabupaten Harapan

40 18 Maret 2012 Gerak Jalan IGRA Kabupaten Juara 1

41 18 Maret 2012 Menyanyi IGRA Kabupaten Juara 2

42 18 Maret 2012 Tahfidz IGRA Kabupaten Juara 3

43 18 Maret 2012 Tahfidz IGRA Kabupaten Harapan 2

44 18 Maret 2012 Sholat IGRA Kabupaten Harapan 2

45 03 Maret 2013 Sempoa Fajar Aritmatika Juara 4

46 03 Maret 2013 Sempoa Fajar Aritmatika Juara 6

47 26 Maret 2013 Melengkapi angka IGRA Kabupaten Juara 1

48 26 Maret 2013 Tahfidz IGRA Kabupaten Harapan 3

49 26 Maret 2013 Sholat IGRA Kabupaten Harapan 1

50 26 Maret 2013 Gerak Jalan IGRA Kabupaten Juara 2

51 26 Maret 2013 Tahfidz IGRA Kabupaten Juara 3

52 26 Maret 2013 Gerak Jalan IGRA Kabupaten Juara 3

53 26 Maret 2014 Tahfidz IGRA Kabupaten Juara 3

54 26 Maret 2014 Tahfidz IGRA Kabupaten Juara 2

55 26 Maret 2014 Sholat IGRA Kabupaten Harapan 2

56 26 Maret 2014 memasang kata IGRA Kabupaten Juara 2

Page 73: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

57

57 21 Maret 2015 memasang kata IGRA Kabupaten Juara 1

58 21 Maret 2015 Gerak Jalan IGRA Kabupaten Juara 3

59 21 Maret 2015 Tahfidz IGRA Kabupaten Juara 2

60 21 Maret 2015 Mewarnai IGRA Kabupaten Juara 1

61 21 Maret 2015 Sholat IGRA Kabupaten Harapan 3

62 22 Maret 2016 Gerak Jalan IGRA Kabupaten Juara 1

63 22 Maret 2016 Hapalan Surah pendek IGRA Kabupaten Juara 1II

64 22 Maret 2016 Melukis IGRA Kabupaten Harapan 1

65 29 Maret 2017 Melengkapi angka IGRA Kabupaten Juara 2

66 29 Maret 2017 Hapalan Surah pendek A IGRA Kabupaten Juara 2

67 29 Maret 2017 Gerak Jalan IGRA Kabupaten Juara 3

68 29 Maret 2017 Hapalan Surah pendek A IGRA Kabupaten Harapan 3

69 29 Maret 2017 Menyanyi IGRA Kabupaten Harapan 2

70 26 Maret 2018 Tahfidz A IGRA Kabupaten Juara 1

71 26 Maret 2018 Tahfidz B IGRA Kabupaten Juara 1

72 26 Maret 2018 Gerak Jalan A IGRA Kabupaten Juara 2

73 26 Maret 2018 Mars RA IGRA Kabupaten Harapan 1

74 26 Maret 2018 Gerak Jalan B IGRA Kabupaten Harapan 1

75 05 Februari 2019 Tahfidz A IGRA Kabupaten Juara 1

76 05 Februari 2019 Tahfidz B IGRA Kabupaten Juara 1

77 05 Februari 2019 Gerak Jalan IGRA Kabupaten Juara 3

78 05 Februari 2019 Mars RA IGRA Kabupaten Juara 3

79 05 Februari 2019 Mars RA B IGRA Kabupaten Harapan 2

80 05 Februari 2019 Gerak Jalan IGRA Kabupaten Harapan 2

8. Sarana dan Prasarana RA Al Makmur

Sarana dan prasarana ataupun fasilitas pada lembaga pendidikan harus

sesuai dengan kebutuhan lembaga pendidikan tersebut. Sarana dan prasarana ataupun fasilitas mendukung keberlangsungan proses pembelajaran sehingga

peserta didik merasa nyaman saat belajar dan mendapatkan pengetahuan sesuai

harapan lembaga pendidikan dan peserta didik sendiri. RA Al Makmur menyediakan sarana dan prasarana yang dibagi menjadi dua, yakni sarana dan

prasarana umum serta sarana dan prasarana khusus kelas. Berikut ini

penjabarannya antara lain:

a. Sarana dan Prasarana Umum Sekolah

1) Ruang Kelas/Rombel

RA Al Makmur memiliki 2 ruangan kelas, yaitu Kelas A yang dipakai pula oleh kelas B1 pada saat sesi ke dua, dan Kelas B2 yang dipakai juga

Page 74: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

58

oleh kelas B3 pada saat sesi ke dua. Setiap seminggu sekolah, jam

masuknya diatur secara bergantian, bila kelas A dan B2 minggu ini masuk

sesi pertama/pagi maka minggu depan kelas A dan B2 masuk pada sesi kedua/siang. Berdasarkan informasi dari kepala sekolah. RA Al Makmur

akan segera membangun 2 ruangan kelas baru di semester II ini. Ruang

kelas kelompok B dilengkapi dengan 1 AC dan 2 buah kipas angin. Ruang

Kelas A dilengkapi dengan 1 buah AC dan 1 buah kipas angin.

Gambar 4.1

Kelas A/B1

Gambar 4.2

Kelas B2/B3

2) Kantor

RA Al Makmur mempunyai 1 ruang kantor yang digunakan sebagai

ruangan untuk kepala sekolah, ruang tamu yang dilengkapi sofa serta sebagai ruangan tata usaha (TU) yang dilengkapi dengan komputer dan

printer guna administrasi sekolah dan administrasi peserta didik. Di

ruangan kantor pula terdapat kalender pendidikan, papan data guru, moto,

visi dan misi, dan grafik perkembangan jumlah peserta didik, serta papan identitas sekolah yang tertempel di dinding kantor. Di ruang kantor ini pula

terdapat lemari 2 lemari arsip dan 2 lemari piala. Berikut gambaran

ruangan kantor, adapun selengkapnya terdapat pada lampiran.

Gambar 4.3 Lemari Kantor

Gambar 4.4 Ruang Tamu Kantor

Page 75: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

59

3) Alat permainan Outdoor

Alat permainan yang dimaksudkan adalah alat permainan yang berada

di luar ruangan berupa ayunan, jungkit, luncuran/prosotan, jembatan,

tangga panjatan, mangkok berputar, sepeda mini. Alat permainan tersebut digunakan peserta didik saat bermain bebas sepulang sekolah dan alat

permainan tersebut digunakan untuk pencapaian perkembangan fisik dan

motorik peserta didik. Berikut gambaran alat permainan outdoor, adapun

selengkapnya terdapat pada lampiran.

Gambar 4,5

Komedi Putar

Gambar 4.6

Ayunan

4) Alat Permainan Indoor

Alat permainan yang dimaksudkan adalah alat permainan yang dapat

dipakai peserta didik didalam ruangan kelas, seperti balok, papan lalu lintas, boneka tangan, bola, puzzle, hula hoop, papan buah, papan huruf,

microplay buah, microplay hewan, microplay mobil, miniature pakaian

adat, donat susun, angklung, papan meraba dan berbagai jenis alat

permainan lainnya. Alat permainan indoor di RA Al Makmur terbuat dari kayu, plastik maupun bahanbekas. Berikut gambaran alat permainan

Indoor, adapun selengkapnya terdapat pada lampiran.

Gambar 4.7.

Balok Hijaiyah

Gambar 4.8.

Papan Lalu Lintas

Page 76: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

60

Gambar 4.9.

Balok

Gambar 4.10.

Boneka Tangan

Gambar 4.11

Alat Sulap

Gambar 4.12

Hola Hop

5) Kamar mandi

Terdapat 1 kamar mandi yang di lengkapi dengan alat kebersihan yang

lengkap, sabun, dan air yang bersih.

Gambar 4.13

Kamar Mandi/Toilet

6) Ruang Gudang

Gudang digunakan untuk meletakkan barang/peralatan yang jarang

digunakan. Di ruang gudang terdapat perkakas-perkakas rumah tangga

Page 77: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

61

untuk keperluan-keperluan sesuatu atau perbaikan fasilitas-fasilitas yang

ada.

Gambar 4.14

Gudang

7) Tempat cuci tangan

Tempat cuci tangan terdapat di halaman bermain, digunakan pula

dalam praktek berwudhu.

Gambar 4.15 Tempat Cuci Tangan/Wudhu

8) Halaman Sekolah

Pada halaman sekolah terdapat beberapa tanaman dan pada bagian

utara sekolah dijadikan tempat parkir sepedamotor orang tua peserta didik.

9) Ruang Tunggu

Sekolah menyediakan ruang tunggu untuk orang tua peserta didik yang menunggui anaknya hingga pulang sekolah. Ruangan ini terletak didepan

kelas B dan di depan Kelas A atau ruangan kantor. Di depan ruang tunggu

terdapat alat kebersihan masing-masing kelas, berupa sapulidi, pengki,

Page 78: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

62

lap/kain pel dan tempat sampah. Berikut gambaran alat permainan ruang

tunggu, adapun selengkapnya terdapat pada lampiran.

Gambar 4.16

Ruang Tunggu Kelas A

b. Sarana dan Prasarana di dalam Kelas

Sarana dan prasarana atau fasilitas yang ada didalam kelas disediakan untuk menunjang kegiatan pembelajaran. Ruangan kelas di lengkapi dengan 1

buah AC dan 2 buah kipas angin untuk kelas kelompok B, dan 1 buah AC dan

1 buah kipas angin untuk kelas kelompok A. Sarana dan prasarana tersebut diantaranya, loker peserta didik untukmenyimpan tas dan alat tulis lainnya.

Loker dibuat sesuai kondisi anak agar peserta didik dapat menjangkau rak

tersebut. Diatas loker terdapat pula foto-foto guru-guru dan lulusan-lulusan

peserta didik tiap tahunnya. Di dinding kelas juga terdapat dinding busa/Styrofoam tempat menggantung nama-nama peserta didik. Setiap harinya

peserta didik akan meletakkan gantungan nama miliknya secara berurutan

sebagai tanda kedatangan peserta didik dan melatih disiplin dengan urutan 10

anak pertama yang datang ke sekolah lebih awal.

Selain itu terdapat papan tulis serta meja dan kursi. Di sudut ruangan

terdapat karpet/permadani yang digunakan saat peserta didikbermain alat

peraga ataupun saat praktik sholat. Di dalam kelas juga terdapat keranjang-keranjang box untuk tempat penyimpanan alat permainan. Di sudut kelas yang

lain terdapat 2 buah lemari diantaranya; 1 lemari administrasi/dokumentasi

kelas dan 1 lemari buku-buku perpustakaan karena RA Al Makmur belum

memiliki ruangan perpusatakaan khusus. Lemari buku tersebut terdiri dari bermacam-macam buku yang edukatif bagi peserta didik maupun untuk guru

dan kepala sekolah, kurikulum dan buku-buku administrasi lainnya.

Pada masing-masing kelas juga terdapat kotak P3K, timbangan berat badan

dan pengukur tinggi badan, tempat sampah, sound sistem dan dispenser untuk peserta didik mengisi ulang botol air minum yang dibawanya masing-masing.

Di dinding-dinding kelas terdapat hiasan-hiasan dinding berupa lukisan

lukisan, huruf alphabet, penjumlahan angka buah, huruf hijaiyah, papan tema

Page 79: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

63

pembelajaran semester 1 dan semester 2, tata cara sholat dan tata cara

berwudhu.

Gambar 4.17

Lemari Kelas

Gambar 4.18

Dispenser Kelas

Gambar 4.19

Papan Tulis

Gambar 4.20

Loker Peserta Didik

B. Temuan Penelitian

Proses pendidikan di lembaga pendidikanmerupakan tanggung jawab seluruh

stakeholder. Dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan, lembaga pendidikan perlu mengatur dengan baik seluruh komponen yang ada disekolah. Salah satunya

adalah mengelola pembelajaran yang nanti akan diberikan kepada peserta didik.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, RA Al Makmur mengelola pembelajaran dengan menggunakan prinsip-prinsip manajemen yakni meliputi perencanaan

pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran, berikut ini

penjabaran:

1. Pengelolaan Pembelajaran

a. Perencanaan Pembelajaran

1) Menyusun Visi dan Misi RA Al Makmur memiliki Visi yaitu “Terwujudnya anak yang beriman,

bertakwa, berakhlak mulia/ berilmu pengetahuan, cerdas dan trampil”. Dapat

Page 80: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

64

dilihat dari visi tersebut bahwa RA Al Makmur berupaya membentuk peserta

didik menjadi insan yang bertakwa, beriman, berbudi pekerti baik,

berpengetahuan, cerdas serta terampil. Beberapa komponen pencapaian visi tersebut mengandung nilai karakter pada penerapan pendidikan anak usia dini.

Untuk mewujudkan visi, RA Al Makmur tentunya perlu menjalankan misi

yang sudah dibuat yaitu “Membantu meletakkan dasar terbentuknya pribadi muslim seutuhnya serta mengembangkan kreativitas anak didik yang dimulai

sejak dini”. Dalam menjalankan misi, RA Al Makmur didukung dengan

kurikulum dan pembelajaran yang diterapkan pada peserta didik yang mengedepankan kreatifitas peserta didik serta mengintegrasikan muatan nilai-

nilai karakter sehingga peserta didik menjadi pribadi muslim sejak dini.

2) Kurikulum

Dalam mewujudkan visi dan misi serta tujuan RA Al Makmur, sekolah

perlu merencanakan kurikulum dan pembelajaran dengan baik. Dengan

tercapainya tujuan RA Al Makmur, maka terwujud pula tujuan pendidikan Indonesia. Karena RA Al Makmur berada dibawah naungan Kementerian

Agama RI, maka dalam merencanakan kurikulum, RA Al Makmur selalu

mengimbangi dengan aspek keagamaan, karena kurikulum agama menjadi

kurikulum dependen yang menjadi daya tarik di RA Al Makmur tersebut.

Karakterisitik Kurikulum di RA Al Makmur diantaranya:

1. Mengotimalkan perkembangan anak yang meliputi : - Aspek nilai Agama dan Moral

- Fisik-Motorik

- Kognitif

- Bahasa

- Sosial Emosional

- Seni

yang tercermin dalam keseimbangan kompetensi Sikap, Pengetahuan, dan Ketrampilan.

2. Menggunakan pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik dalam

pemberian rangsangan pendidikan. 3. Menggunakan penilaian autentik dalam memantau perkembangan anak. 4. Memberdayakan peran orang tua dalam proses pembelajaran

Program pengembangan & muatan pembelajaran

Tabel 4.4

Program Pengembangan RA Al Makmur

Program pengembangan Alokasi waktu

Page 81: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

65

1. Agama dan Moral

2. Fisik dan Motorik

3. Kognitif 4. Sosial dan Emosional

5. Bahasa

6. Seni

180 menit per hari

7. Muatan Lokal :

- IQRO - Bahasa Sunda

- PLH

- Bahasa Inggris

30 Menit

8. Ekspresi dan Pengembagan diri :

- Angklung

- Mewarnai Gambar

30 Menit

Muatan Pembelajaran

1. Bidang Pengembangan a. Pembiasaan

1) Nilai Agama dan Moral

2) Sosial Emosional

b. Kemampuan Dasar 1) Bahasa

2) Kognitif

3) Fisik/Motorik 4) Seni

2. Muatan Lokal :

a. Angklung b. Bahasa Inggris

c. Bahasa Arab

d. PLH

3. Kegiatan Pengembangan Diri

a. Pembentukan karakter melalui pembiasaan dalam kegiatan : 1) Rutin

a. Mengisi daftar hadir

b. Sarapan pagi dalam bentuk membaca dua kalimat Syahadat &

Surat pendek c. Berdoa sebelum dan sesudah belajar

d. Pemeriksaan kebersihan pakaian sebelum masuk kelas

e. Menyiram tanaman

2) Spontan

a. Memberi salam

b. Membaca doa setelah bersin dan menjawab orang bersin

Page 82: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

66

c. Membuang sampah pada tempatnya

d. Sabar menunggu giliran

e. Membantu teman yang terkena musibah

3) Terprogram

a. Lomba kreatifitas perkelas b. Lomba olah raga dan seni dari tingkat kecamatan ke tingkat kota

c. Peringatan hari-hari besar Nasional

d. Peringatan hari-hari besar Islam e. Manasik haji dan study tour

f. Lepas kenang

4) Keteladanan

a. Berpakaian rapih dan bersih b. Tepat waktu dalam segala hal

c. Penampilan sederhana

b. Pengembangan potensi dan ekspresi diri

1) Sesuai dengan bakat dan minat

a. Bermain Angklung b. Menyanyi diiringi keyboard

c. Bahasa Inggris

d. Melukis

e. Menari f. Senam

2) Kepemimpinan dan bela Negara a. Menjadi pemimpin barisan

b. Peringatan hari kemerdekaan RI

c. Out bond

3) Bidang seni

a. Menari

b. Melukis

c. Sesuai dengan minat

1) Bahasa Inggris 2) Bahasa Arab

3) Angklung

d. Penunjang kurikulum (nilai-nilai kecakapan dan perluasan wawasan). 1) Kunjungan ke Kantor Pos

2) Kunjungan ke Terminal

3) Kunjungan ke Pemadam Kebakaran 4) Kunjungan ke Polres

5) Kunjungan ke Pabrik

6) Kunjungan Peternakan Sapi 7) Kunjungan ke Supermarket/Mini Market

Page 83: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

67

8) Kunjungan ke Pondok Gede untuk Manasik Haji

9) Melihat binatang-biantang ciptaan Allah

10) Percobaan Sains 11) Memasak

12) Berenang

13) Pengenalan profesi

3) Perencanaan Tahunan/Semester

Kepala sekolah RA Al Makmur merencanakan program tahunan bersama yayasan dengan berpedoman pada kalender pendidikan Kementerian agama,

hari-hari besar baik hari besar Islam maupun hari peringatan nasional. Program

tahunan ini menjadi program besar dalam satu tahun ajaran tersebut.

Tabel 4.5

Program Tahunan RA Al Makmur

Tahun Pelajaran 2019-2020

NO BULAN KEGIATAN AGENDA

ACARA TEMPAT

1 Juli

a. Pengenalan Lingkungan

Sekolah

b. Hari pertama masuk sekolah

c. Rapat wali murid

d. Silaturahmi idul fitri

Halal Bi Halal

Open House

Sekolah

2 Agustus Lomba Agustus Lomba antar kelas Sekolah

3 September

1. Pemeriksaan Kesehatan

2. Rapat Wali Murid

3. Pawai Tahun Baru Hijriah

Pemberian imunisasi

Semarak Tahun

baru Hijriah

Puskesmas Sekolah

Lingkungan

sekolah

4 Oktober a. Manasik Haji

b. Photo Rapot & Manasik Haji

Pengembangan PAI Pas Photo Rapot &

Manasik haji

TMII Sekolah

5 November Penilaian Perkembangan Anak Semester I

Evaluasi Sekolah

6 Desember

a. Renang

b. Pembagian Raport Semester

c. Libur Semester 1

Motorik

Laporan Semester 1

Libur Nasional

Megasari

Waterpark

Sekolah

7 Januari

a. Pemeriksaan Kesehatan

b. Awal masuk semester II

c. Dzikir Bersama & Tausiah

Timbang badan Peringatan Maulid

Nabi Muhammad

SAW

Sekolah

8 Februari

a. Lomba Sempoa

b. Pembukaan pendaftaran

penerimaan siswa baru

Lomba

berhitung/aritmatik

a

Living Plaza

Page 84: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

68

9 Maret Lomba Prestasi Ancol

Porseni Anak RA

Se Kabupaten

Bekasi

Ancol

10 April a. Photo Wisuda

b. Fashion show

Photo dokumentasi

Peringatan hari

Kartini

Sekolah

11 Mei Penilaian Perkembangan anak semester II

Evaluasi Sekolah

12 Juni

a. Pemeriksaan Kesehatan

b. Lepas

Kenang/Akhirussanah

c. Pembagian Raport &

Ijazah

Ukur tinggi dan

berat badan Perpisahan

Sekolah

Outdoor

Adapun program semester disusun dalam satu tahun ajaran. Perencanaan program semester dibagi menjadi dua semester dengan alokasi jumlah minggu

yang dibutuhkan tema. Formatnya terdiri dari nomor urut, tema pembelajaran,

sub tema pembelajaran tema, kegiatan dan alokasi minggu, sertastrategi/metode pembelajaran yang digunakan. Dalam mempelajari tema-

tema yang ditentukan, RA Al Makmur berpedoman pada buku-buku kurikulum

KMA No 792 Tahun 2018 dengan memfasilitasi buku pendidikan dan majalah LKA kepada peserta didik tiap semesternya sesuai dengan tema setiap

bulannya. Buku pendidikan dan dan majalah tersebut disusun oleh Pengurus

IGRA Provinsi Jawa Barat yang tentunya akan menunjang pembelajaran

peserta didik setiap harinya.

4) Perencanaan Mingguan

Perencanaan mingguan yang dimiliki RA Al Makmur berbentuk RPPM atau rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan. RPPM ini menjadi dasar

yang digunakan untuk membuat RPPH atau perencaan harian sesuai dengan

tema yang dipilih. Rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan (RPPM) RA Al Makmur menjabarkan kegiatan-kegiatan inti yang perlu dicapai dalam

waktu satu minggu tersebut sesuai dengan tema dan subtema yang telah

direncanakan dan memuat komponen kompetensi dasar yang akan

dicapaidalam tema terseebut, tujuan pembelajaran setiap harinya dalam satu

minggu, serta strategi pembelajaran yang akan digunakan.

5) Perencanaan Harian

Perencanaan harian yang dimiliki RA Al Makmur berbentuk RPPH atau

rencana pelaksanaan pembelajaran harian terdiri dari deskripsi mengenai

kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam satu hari. Langkah-langkah penggunaan RPPH yang digunakan guru di RA Al Makmur diantaranya;

Pertama, guru mempelajari RPPM yang telah dibuat; Kedua, memilih,

Page 85: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

69

menentukan dan membuat dokumen kegiatan yang akan dilangsungkan dalam

satu hari tertentu dengan sesuai dengan tahap perkembangan dan alokasi yang

disediakan; Ketiga, menentukan media dan metode yang digunakan dalam

pembelajaran.

Dari hasil observasi dan dokumentasi yang dilakukan peneliti, kegiatan

ekstrakurikuler di RA Al Makmur di masukkan ke dalam pembelajaran, RA Al

Makmur melaksanakan ekstrakurikuler sempoa setiap hari Rabu dengan tenaga pelatih/pengajar yang profesional dalam pelajaran aritmatika/sempoa. Tenaga

pengajar sempoa tersebut berasal dari lembaga “Fajar Utama Aritmatika

Sempoa”. Namun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran harian yang telah disusun, tidak terdapat pembelajaran sempoa tertulis pada hari Rabu. Hal ini

menunjukkan bahwa guru RA Al Makmur tidak menyeseuaikan proses

pembelajaran dengan RPPH yang telah dibuat.

b. Pelaksanaan Pembelajaran

1) Pengaturan Kelas Adapun pengelompokan tugas pendidik dan tenaga pendidik RA Al

Makmur yakni, Ibu Silvi Uzlifah, S.HI dan Ibu Warni mengajar di Kelas A dan

Kelas B1, dengan Ibu Silvi sebagai wali kelas A dan Ibu Warni wali kelas B1 dengan alokasi waktu yang dibagi menjadi 2 sesi. Sedangkan untuk kelas B2

dan B3 dibimbing oleh 3 orang guru dengan alokasi waktu dibagi 2 sesi. ketiga

guru tersebut yakni, Ibu Diana Safitri S.Pd.I, Ibu Ade Erni, S.Sos.I dan Ibu

Hanita, S.Pd.I, dengan Ibu Ade Erni sebagai wali Kelas B2 dan Ibu Hanita sebagai wali Kelas B3, sedangkan Bu Diana Safitri sebagai guru kelas bantu.

RA Al Makmur memilki guru ekstrakurikuler sempoa sejumlah 2 orang, yakni

Ibu Yana dan Ibu Nur, dengan alokasi waktu di rolling menjadi 4 Sesi, karena setiap kelas menempuh waktu pembelajaran sempoa selama 1 jam pelajaran

saja.

Proses pembelajaran di RA Al Makmur dilaksanakan berdasarkan RPPH

yang ada. Dalam pembelajaran seorang guru mengatur suasana ruangan kelas

sedemikian rupa sesuai dengan tema dalam RPPH yang telah ditentukan. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan berbentuk keseluruhan, kelompok

maupun individu. Selain itu, pelaksanaan pembelajaran harus sesuai dengan

tema yang ditentukan, guru pun harus tetap memberikan kebebasan kepada anak dalam belajar agar anak tetap aktif dalam melaksanakan kegiatan belajar.

Karena dengan mengupayakan agar anak tetap aktif dapat membuat suasana

pembelajaran menjadi nyaman bagi perserta didik dalam berbuat atau mengeksplor diri dan menemukan kegiatan sesuai dengan kebutuhan,

kemampuan dan minatnya.

a) Penataan Ruangan

Penataan tata letak meja dan kursi di buat berbaris ke belakang, namun pada tema-tema harian tertentu penataan meja dan kursi dibuat berkelompok

Page 86: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

70

ataupun tanpa meja dan kursi hanya beralaskan karpet. Disamping itu ada

karpet/permadani di sudut ruangan yang digunakan saat anak bermain alat

peraga ataupun saat praktik sholat. Di sudut kelas yang lain terdapat 2 buah lemari diantaranya; 1 lemari administrasi/dokumentasi kelas dan 1 lemari

buku-buku perpustakaan karena RA Al Makmur belum memiliki ruangan

perpusatakaan khusus.

b) Variasi Dinding

Di dinding-dinding kelas terdapat hiasan-hiasan dinding berupa lukisan lukisan, huruf alphabet, penjumlahan angka buah, huruf hijaiyah, papan tema

pembelajaran semester 1 dan semester 2, tata cara sholat dan tata cara

berwudhu. hiasan-hiasan dinding tersebut tentunya dapat menjadi media

pembelajaran bagi guru di kelas.

c) Peletakkan Alat Peraga/Bermain

Alat permainan outdoor merupakan alat permainan yang terletak di luar

ruangan, tepatnya disebelah ruang tunggu kelas besar (B) RA Al Makmur yang meliputi ayunan, jungkit, luncuran/perosotan, jembatan, tangga panjatan,

mangkok berputar, sepeda mini. Alat permainan tersebut digunakan dalam

kegiatan pengembangan fisik dan motorik kasar peserta didik dan pada waktu bermain peserta didik. Sedangkan untuk alat permainan indoor terletak di

dalam kelas pada keranjang-keranjang box untuk tempat penyimpanan alat

permainan.

Sedangkan alat permainan yang bisa digunakan di dalam ruangan kelas

seperti bola, boneka tangan, balok kayu, lego, papan lalu lintas, puzzle, alat pertukangan, alat memasak, hula hoop, papan buah, papan huruf, microplay

buah, microplay hewan, microplay mobil, miniature pakaian adat, donat susun,

angklung, papan meraba, mainan propesi, alat permainan di ruangan kelas

terbuat dari kayu, plastik maupun bahan bekas.

2) Proses Pelaksanaan Pembelajaran

Bedasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru-guru. Metode pembelajaran yang digunakan di RA Al Makmur bervariasi, diantaranya;

metode bermain, bernyanyi, tebak-tebakkan atau tanya jawab, bercerita atau

mendongeng, bermain peran, karya wisata dan lain-lain. Namun, metode yang umumnya diterapkan kepada peserta didik RA Al Makmur yakni bernyanyi,

tanya jawab dan bercerita. Sebab, peserta didik dalam fase ini, memiliki

keingintahuan yang tinggi, mereka senang dan semangat dalam belajar segala hal. Maka dari itu seorang guru harus pandai membuat rangsangan yang

menarik agar peserta didik dapat merespon dengan baik sebagai bentuk

perkembangan potensi diri, karakter dan pengetahuannya.

Page 87: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

71

Materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru RA Al Makmur berupa

bahan ajar yang sesuai dengan tema dan digunakan guru dalam menyampaikan

pembelajaran yang ditentukan pada rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan (RPPM) dan rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH).

Media belajar yang digunakan pada RA Al Makmurdisesuaikan dengan

kebutuhan pembelajaran. Tentunya guru RA Al Makmur menggunakan media dari bahan-bahan alam atau barang bekas dan murah. Sehingga guru dapat

mengelola media pembelajaran yang efektif.

Berdasarkan RPPH yang ada di RA Al Makmur, kegiatan pembelajaran

dimulai dengan pendahuluan sebelum masuk kelas, berbaris didepan kelas untuk melatih kerapihan dan kedisiplinan peserta didik sambil melakukan ice

breaking, bernyanyi dan melafalkan dua kalimat syahadat. Setelah masuk

kelas, Kegiatan belajar mengajar dimulai dengan pembukaan yakni pembacaan

surat Al-fatihah, mengulang materi sebelumnya, bernyanyi, dan berdoa bersama sambil melakukan tanya jawab dengan metode klasikal yang biasa

menggunakan alat peraga besar dan peraga kecil. Selanjutnya yakni kegiatan

inti, yaitu memberikan pembelajaran dengan individual dan secara klasikal. Lalu penutup berupa penenangan kondisi peserta didik dengan berdoa dan

refleksi pembelajaran di hari tersebut.

c. Evaluasi Pembelajaran

Dalam melakukan evaluasi tentunya seorang kepala sekolah perlu melakukan

pengontrolan proses pembelajaran di kelas yang setiap harinya berdasarkan pada RPPH yang telah ada. Selain kepala sekolah, seorang guru pun perlu melakukan

evaluasi terhadap proses pembelajaran yang berlangsung dan perkembangan

peserta didiknya. berikut ini evaluasi yang dilakukan di RA Al Makmur yakni;

1) Penilaian Pembelajaran

Ruang Lingkup Penilaian Penilaian di RA mencakup dua bidang pengembangan sebagai berikut :

1) Bidang pengembangan pembiasaan meliputi Akhlakul karimah (nilai-nilai

agama, moral, sosial emosional dan kemandirian).

2) Bidang pengembangan kemampuan dasar meliputi kemampuan pendidikan agama islam, berbahasa, kognitif dan fisik.

Penilaian adalah sebagai berikut: 1) Memberikan umpan balik kepada guru untuk memperbaiki kegiatan

pembelajaran.

2) Sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk melakukan kegiatan bimbingan terhadap peserta didik agar fisik maupun psikisnya dapat

tumbuh secara optimal.

3) Sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk menempatkan peserta didik

dalam kegiatan yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya.

Page 88: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

72

4) Memberikan informasi kepada orang tua untuk melaksanakan pendidikan

keluarga yang sesuai dan terpadu dengan proses pembelajaran di RA.

5) Sebagai informasi bagi orang tua untuk melaksanakan pendidikan keluarga yang sesuai dan terpadu dengan proses pembelajaran di RA.

6) Sebagai bahan masukan bagi berbagai pihak dalam rangka pembinaan selanjutnya terhadap peserta didik

Prinsip-prinsip Penilaian

1) Sistematis Penilaian dilakukan secara teratur dan terprogram dengan baik.

2) Menyeluruh

Penilaian mencakup semua aspek perkembangan peserta didik baik moral

dan nilai-nilai agama, sosial-emosioanal, kemandirian, kognitif, fisik/motorik, seni dan bahasa.

3) Berkesinambungan

Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap dan terus-menerus untuk memperoleh gambaran tentang pertumbuhan dan perkembangan peserta

didik.

4) Objektif Penilaian dilakukan terhadap semua aspek perkembangan sebagaimana

mestinya.

5) Mendidik

Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi, mengembangkan dan membina anak agar tumbuh dan berkembang secara

optimal.

6) Kebermaknaan Hasil penilaian harus mempunyai arti dan bermanfaat bagi guru, orang tua,

peserta didik dan pihak lain.

7) Kesesuaian Penilaian harus sesuai antara apa yang diajarkan di RA dengan laporan

yang dibuat.

Alat dan Cara Penilaian Dalam melaksanakan penilaian, alat dan cara yang dapat digunakan antara lain

sebagai berikut :

1) Observasi (observasi) 2) Catatan Anekdot (anecdotal record)

3) Percakapan

4) Penugasan (project)

5) Unjuk Kerja (performance) 6) Hasil Karya 7) Portofolio

Pengkodean Hasil Penilaian

Pengkodean hasil penilaian berdasarkan tingkat kemampuan anak yaitu :

Page 89: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

73

Tabel 4.6

Pengkodean Hasil Penilaian

Kode Istilah Pengertian

- BB

(Belum Berkembang)

Perkembangan anak belum sesuai dengan

indicator seperti yang diharapkan dalam RKH

atau dalam melaksanakan tugas selalu dibantu guru

√ MB

(Mulai Berkembang)

Anak sudah mulai berkembang sesuai dengan

indicator yang diharapkan dalam RKH

● BSH

(Berkembang Sesuai Harapan)

Anak sudah berkembang sesuai harapan pada

indicator seperti yang diharapkan dalam RKH

BSB

(Berkembang Sangat Baik)

Anak sudah mencapai kemampuan melebihi

indicator seperti yang diharapkan dalam RKH

a) Pengamatan Salah satu metode evaluasi yang digunakan pada RA Al Makmur setiap

hari diantaranya yaitu dengan melakukan pengamatan langsung, sebagai

evaluasi untuk anak-anak yang paling menonjol saja. Pengamatan yang dilakukan RA Al Makmur yakni berupa alat pengumpulan data yang dilakukan

dengan mengamati tingkah laku peserta didik. Pengamatan tidak hanya

dilakukan pada saat pembelajaran saja, tetapi di luar kegiatan pembelajaran. Misalnya bermain, makan, istirahat, sertapada saat anak berkomunikasi

terhadap sesama teman maupun gurunya. Proses evaluasi guru dalam

mengamati peserta didik dilaksanakan pada saat belajar dan kegiatan bermain

peserta didik sampai pada waktu pulang sekolah agar guru-guru dapat memastikan bahwa peserta didik benar-benar dijemput oleh orang

tua/saudaranya. Lalu hasil pengamatan dalam setiap hari nya tersebut

didiskusikan dengan guru dan kepala sekolah setelah seluruh peserta didik

pulang.

b) Catatan/Anekdot/Unjuk Kerja

Pada teknik evaluasi unjuk kerja, guru melakukan penilaian melalui

kegiatan praktek yang mencerminkan karakter maupun kreatifitas peserta didik.

Sedangkan dalam catatan anekdot guru mencatat tingkah laku peserta didik

mengenai sikap dan perilakunya baik dalam hal positif maupun hal negatif.Pencatatan dilakukan berdasarkan kejadian nyata/fakta berdasarkan

penglihatan dan pendengaran yang diterima oleh guru dari peserta didik.

Selain pengamatan dan catatan, guru pun melakukan penilaian melalui

penugasan dikelas pada buku tulis peserta didik, lembar kerja anak (LKA) dan penugasan di rumah agar peserta didik belajar secara mandiri di rumah dengan

bimbingan orang tuanya.

Page 90: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

74

2) Pelaporan Penilaian

Sementara untuk laporan perkembangan peserta didik ditulis dalam sebuah

buku laporan pribadi peserta didik (Raport). Raport ini tentunya merupakan penilaian yang dilakukan tiap akhir semester, dimana buku raport ini nantinya

akan diberikan kepada orang tua peserta didik dengan penilaian berbentuk

narasi. Laporan perkembangan peserta didik ini berguna dalam membantu guru merencanakan pembelajaran selanjutnya agar sesuai dengan kebutuhan anak,

memberitahukan kepada orang tua peserta didik mengenai perkembangan

anaknya dan membantu kelancaran seluruh program sekolah, guru dan orang

tua.

3) Tindak Lanjut

Tindak lanjut dalam evaluasi pelaksanaan pembelajaran salah satunya adalah pelaksanaan rapat yang dilakukan kepala sekolah dan dewan guru pada

setiap awal dan akhir semester dan setiap tahun ajaran baru. Selain itu, saat

buku laporan perkembangan peserta didik (Raport) dibagikan kepada orang tua peserta didik, kepala sekolah dan dewan guru mendiskusikan perkembangan

anaknya agar orangtua perlu lebih membimbing anak-anaknya dirumah

berdasarkan laporan buku raport peserta didik yang diterima masing-masing.

2. Pelaksanaan Pendidikan Karakter dalam Membentuk Karakter Peserta Didik

Pelaksanaan Pendidikan Karakter yang diterapkan di RA Al Makmur, pada

dasarnya mengacu pada kegiatan terprogram dan kegiatan pembiasaan. Kegiatan terprogram tersebut berupa program tahunan, program semester, RPPM dan RPPH

yang telah disusun dengan mengintegrasikan nilai-nilai karakter didalamnya.

Adapun kegiatan pembiasaan yang diterapkan, menjadi bagian dari kurikulum tersembunyi, sehingga penerapan kegiatan pembiasaan tersebut menjadi suatu

pembiasaan yang tidak dituliskan dalam program kurikulum yang ada di RA Al

Makmur.

C. Analisis Data

1. Pengelolaan Pembelajaran dalam Membentuk Karakter Peserta Didik

a. Perencanaan Pembelajalan dalam Membentuk Karakter Peserta Didik

1) Menyusun Visi dan Misi Visi merupakan gambaran dan karakteristik dalam suatu lembaga.

Sedangkan misi merupakan pernyataan mengenai hal yang perlu diupayakan

dalam menggapai visi tersebut. Sebagaimana dalam gambaran umum lokasi penelitian, RA Al Makmurmemiliki visi “Terwujudnya anak yang beriman,

bertakwa, berakhlak mulia/ berilmu pengetahuan, cerdas dan terampil” dan

Misinya “Membantu meletakkan dasar terbentuknya pribadi muslim seutuhnya

serta mengembangkan kreativitas anak didik yang dimulai sejak dini”. Dapat dilihat dari visi tersebut bahwa RA Al Makmur berupaya mendukung

Page 91: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

75

perkembangan peserta didik agar menjadi insan yang beriman, bertakwa,

berakhlakul karimah, berpengetahuan, cerdas, kreatif dan terampil.

Beberapa komponen pencapaian visi tersebut mengandung muatan-muatan

pendidikan karakter anak usia dini. Pada kata “beriman” dan “bertakwa” menggambarkan nilai karakter religius yang harus dimiliki oleh peserta didik.

Pada kata “berakhlak mulia” menggambarkan nilai karakter hormat dan santun

serta berperilaku baik yang perlu dimiliki oleh peserta didik. Pada kata “berilmu pengetahuan”, “cerdas” dan “terampil” menggambarkan nilai

kepercayaan diri, kreatif, pantang menyerah dan kerja keras yang perlu

dibentuk pada peserta didik. Dalam mewujudkan visi RA Al Makmur tentunya perlu menjalankan misi yang sudah dibuat yang juga memfokuskan pada

perkembangan kepribadian peserta didik agar menjadi pribadi muslim yang

baik dengan tetap mengembangkan kreatifitas dan potensi yang dimiliki.

Dengan demikian penyusunan visi dan misi RA Al Makmur ini dapat dijadikan acuan pokok untuk mengembangkan karakter peserta didik dalam

pembelajaran. Visi dan misi yang dibuat diupayakan dapat menjadi problem

solving dalam menanangani berbagai masalah karakter yang terjadi dalam dunia pendidikan. Lembaga pendidikan harus ikut berperan aktif dalam

memecahkan problem sosial. Komitmen (kesepakatan) dan concern

(permufakatan) terhadap pemecahan problem sosial menjadi bagian dari visi

dan misi dunia pendidikan nasional. (Zubaedi, 2011:5)

2) Kurikulum

RA Al Makmur mengaplikasikan sistem pembelajaran yang

mengedepankan pendidikan keislaman dan kreatifitas peserta didik melalui pembelajaran sambil bermain dengan menggunakan Kurikulum KTSP sesuai

dengan KMA 792 Tahun 2018 dan standar kompetensi RA Kementerian

Agama tentang Pedoman Implementasi Kurikulum Raudhatul Athfal yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungan dengan standar tingkat

pencapaian perkembangan anak. Hal ini terlihat dari karakteristik kurikulum

yang dimiliki RA Al Makmur yang memaksimalkan perkembangan anak

meliputi nilai-nilai moral dan agama, kognitif, fisik-motorik, bahasa dan seni. Hal ini sesuai dengan pendapat Maila Dinia dan Husni Rahim dalam

penelitiannya, “There are six aspects of development that are focused on in

kindergarten education: moral and religious values; social and emotional. development and independence; language ability; cognitive ability;

physical/motor ability; and artistic ability.” (Rahim, 2012:454)

Aspek aspek perkembangan ini tentunya disinergikan dengan penanaman

pendidikan karakter pada peserta didik melalui pembelajaran tematik dengan

pendekatan saintifik dalam memberikan rangsangan pendidikan kepada peserta didik dengan tetap menyeimbangkan aspek bidang keagamaan, sebab

kurikulum yang digunakan adalah kurikulum berdasarkan kementerian agama

yang menjadi daya tarik RA Al Makmur tersebut serta disesuaikan dengan

Page 92: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

76

kebutuhan anak usia dini. Karena pendidikan anak usia dini harus berlandaskan

padakebutuhan anak, yang disesuaikan dengan nilai-nilai yang dianut di

lingkungan sekitarnya, disesuaikan dengan tahap perkembangan fisik dan psikologi anak, dilaksanakan dalam suasana bermain yang menyenangkan,

serta dirancang untuk mengoptimalkan potensi anak (Sutarman et al., 2016:88).

RA Al Makmur sudah mengupayakan pemenuhan kebutuhan peserta didik tersebut melalui pembelajaran dengan sistem PAIKEM GEMBROT yakni

pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, gembira dan

belajar tuntas.Sehingga guru dapat memberikan penilaian yang autentik dalam

memantau perkembangan anak.

Pelaksanaan Kurikulum RA Al Makmur dijabarkan dalam sebuah

pengelolaan pembelajaran. Pengelolaan pembelajaran di RA Al Makmur terdiri

dari perencanaan pembelajaran yang dibagi atas perencanaan tahunan dan

semester, rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan (RPPM) dan rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH). Selanjutnya ialah proses kegiatan

belajar mengajar yang terdiri dari kegiatan pembukaan, kegiatan inti dan

kegiatan penutup sesuai dengan tema yang ditentukan. Setelah proses pembelajaran dilaksanakan selanjutnya adalah melakukan evaluasi terhadap

pembelajaran dan perkembangan peserta didik tersebut dalam bentuk penilaian.

Hal ini sesuai dengan pendapatnya Rozalena dan Kristiawan dalam

penelitiannya yang mengemukakan bahwa, “Sistem pengelolaan pembelajaran PAUD meliputi kegiatan belajar mengajar, menelaah kalender dan pengaturan

jadwal pembelajaran.”(Kristiawan & Rozalena, 2017).

3) Perencanaan tahunan/semester

Perencanaan tahunan atau semester diawali dengan guru atau kepala

sekolah menelaah terlebih dahulu kalender pendidikan yang sudah di buat oleh IGRA Provinsi Jawa Barat/IGRA Kabupaten Bekasi untuk mengetahui

kegiatan-kegiatan besar apa saja yang akan dilaksanakan dalam satu tahun

ajaran, dan menelaah kembali hari-hari besar nasional untuk menjadi acuan

dalam menyusun program tahunan/semester yang akan diterapkan.

Program tahunan merupakan rancangan pembelajaran yang berisi tema, lingkup perkembangan dan indikator pencapaian. Penyusunan program tahunan

di RA Al Makmur terlihat kurang efektif, karena pada setiap tahunnya tidak

ada pembaharuan yang siginifikan. Umumnya program tahunan ini sama dengan tahun sebelumnya, hanya terdapat sedikit perbedaan saja.

Pengembangan program semester merupakan penjabaran atau rincian dari

program tahunan. Dalam satu tahun memuat dua semester yang masing-masing semester memiliki tema yang berbeda-beda. Pada semester I, yaitu aku hamba

Allah, keluarga sakinah, lingkunganku dan binatang ciptaan Allah. Kemudian

pada semester II, yaitu tanaman ciptaan Allah, kendaraan, alam semesta, dan

negaraku.

Page 93: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

77

Tema-tema yang telah disajikan pada tiap semester juga bersifat permanen,

terutama dari urutan penyampaiannya. Namun dalam penelitian ini, peneliti

hanya mengambil tema “binatang ciptaan Allah” dan “Tanaman Ciptaan Allah” sebagai sampel pembelajaran. Pada tema-tema yang penulis amati tersebut,

masing-masing sudah menunjukkan pengembangan karakter namun bentuknya

seringkali ditingkatkan dalam bentuk pembiasaan atau diluar kegiatan inti

pembelajaran yang tercantum dalam perencanaan pembelajaran.

Pada setiap bulannya, RA Al Makmur melaksanakan hari gizi. Dimana

pada 1 hari dalam sebulan tersebut, peserta didk dianjurkan untuk membawa

bekal makanan yang sehat dengan gizi seimbang dari rumahnya masing-masing. Umumnya pelaksanaan hari gizi ini dikoordinir oleh ketua komite dari

orang tua peserta didik dan ketua persatuan wali peserta didik setiap kelasnya,

sehingga bekal makanan yang dibawa peserta didik sama bentuknya.

Pelaksanaan hari gizi ini, selain menanamkan nilai kekompakan atau persatuan juga menanamkan nilai kebersihan dan kesehatan kepada peserta didik dengan

memakan makanan yang sehat dan bergizi serta berdoa bersama saat

melaksanakan makan bersama.

4) Perencanaan mingguan

Guru RA Al Makmur membuat perencanaan pembelajaran untuk satu minggu pada saat rapat guru dengan kepala sekolah. Perencanaan pembelajaran

mingguan disusun dengan mengacu pada program semester yang dijabarkan ke

dalam beberapa bidang pengembangan diri dan kegiatan pembelajaran yang

akan dicapai dalam tema satu minggu tersebut baik dalam aspek moral, agama, bahasa, kognitif, sosial-emosioal dan seni. Bidang pengembangan diri tersebut

tentunya diintegrasikan muatan-muatan pendidikan karakter.

Perencanaan mingguan ini tentu disesuaikan dengan tema-tema yang

sudah ada. Dalam prosesnya guru dibantu dengan buku pendidikan yang disusun oleh IGRA Provinsi Jawa Barat sesuai dengan tema-tema dan diselingi

majalah-majalah berlangganan yang sudah disusun pula sesuai dengan tema-

tema pembelajaran yang sudah ditentukan. Isi dari buku pendidikan dan

majalah tersebut sudah disesuaikan dengan aspek-aspek pengembangan peserta didik, seperti nilai agama dan moral, bahasa, fisik-motorik, kognitif, sosial-

emosional dan seni. Muatan aspek-aspek dalam buku-buku tersebut tentunya

disinergikan dengan pengembangan karakter peserta didik.

5) Perencanaan Harian

Rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH) bertujuan untuk mengarahkan pembelajaran agar sesuai dengan tema yang telah disiapkan oleh

guru. Rencana kegiatan harian ini dibuat guru maksimal satu hari sebelum

proses pembelajaran dilaksanakan, sehingga guru dapat mempersiapkan bahan-

bahan yang digunakan sesuai tema. RA Al Makmur memuat pembelajaran

Page 94: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

78

yang mengandung nilai-nilai karakter dalam kehidupan sehari-hari. Muatan

pendidikan karakter tersebut diimplementasikan sesuai dengan tema dan

kegiatan pembelajaran yang tercantum dalam perencanaan harian (RPPH) yang

telah dibuat.

Menurut Kepala Sekolah, nilai-nilai karakter yaitu nilai keagamaan,

kemandirian, kejujuran, kedisiplinan, percaya diri, rasa ingin tahu, toleransi,

persatuan dan cinta tanah air, tanggung jawab, peduli sosial dan lingkungan yang diterapkan pada kegiatan pembelajaran dan kehidupan sehari-hari.

Keterangan kepala sekolah sesuai dengan pendapat guru-guru di RA Al

Makmur.yakni Ibu Hanita yang berpendapat bahwa

“Nilai-nilai karakter yang kami terapkan di RA Al Makmur diantaranya

seperti; kemandirian, kedisiplinan, kejujuran, dan tanggung jawab, cinta tanah air, peduli lingkungan, percaya diri, cinta damai, dan rasa ingin tahu.Nilai-nilai

karakter tersebut sudah termuat dalam RPPH sesuai dengan tema dan judul

kegiatan.”

Berdasarkan wawancara peneliti tersebut, peneliti dapat mengetahui bahwa persiapan sekolah dalam mendukung pembelajaran yang mengintegrasikan

karakter dilakukan melalui penyusunan program tahunan dan semester,

perencanaan mingguan dan perencanaan harian yang memuat nilai-nilai karakter seperti: religius/cinta kepada Allah, mandiri, jujur, disiplin,

bertanggung jawab, peduli lingkungan, keadilan, percaya diri, rasa ingin tahu,

kemampuan bersosialisasi, cinta tanah air, toleransi dan persatuan, dan lain

sebagainya. Muatan nilai-nilai karakter tersebut diterapkan dengan

menyesuaikan tahap perkembangan peserta didik.

Berdasarkan hasil observasi peneliti, dalam mempersiapkan perencanaan

para guru membuat RPPH atau rencana pelaksanaan pembelajaran harian yang

disusun meliputi keterangan tema yang akan disampaikan, hari/tanggal, sub tema yang akan dipelajari, inti materi dan pembiasaan-pembiasaan. RPPH yang

disusun guru diintegrasikan dengan muatan-muatan pendidikan karakter dan

dipersiapkan dengan baik dengan komponen-kompomen berupa metode,

media/alat dan materi yang dibutuhkan dalam upaya merangsang keaktifan peserta didik guna mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki baik dari

aspek sosial, kognitif, bahasa, moral dan agama untuk mendukung

pembentukan karakter peserta didik.

Dari dokumentasi yang diperoleh peneliti memaparkan bahwa RPPH yang disusun RA Al Makmur adalah sebuah penjabaran dari rencana pelaksanaan

pembelajaran mingguan (RPPM) yang sudah dibuat RA Al Makmur, yang

nantinya diterapkan pada pembelajaran. Dokumentasi RPPH yang digunakan

guru di RA Al Makmur memang disusun dengan baik. Namun hasil dokumentasi peneliti dari tahun 2017 tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

Page 95: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

79

Sehingga hal tersebut menunjukkan kurang berkembangnya kreatifitas guru

dalam mengembangkan materi pembelajaran.

Dalam rencana pelaksanaan pembelajaran harian, termuat beragam

kegiatan peserta didik baik kelompok maupun individu dalam satu hari. Rencana pelaksanaan pembelajaran atau RPPH terdiri dari berbagai kegiatan

yakni: 1) pembukaan: dilakukan dengan pemanasan secara klasikal melalui

kegiatan hafalan doa-doa, bernyanyi, tadarus, surat-surat pendek, maupun tebak-tebakkan untuk merangsang daya pikir anak dan menumbuhkan suasana

kelas serta berdiskusi membicarakan tema atau subtema yang akan dipelajari,

2) kegiatan inti: kegiatan yang mengedepankan kemampuan berfikir anak, perhatian atau konsentrasi, kemampuan berinteraksi, spiritual dan emosional

peserta didik, 3) kegiatan penutup, kegiatan akhir pembelajaran dengan

mengingat kembali pembelajaran hari tersebut, bernyanyi pulang sekolah,

memberikan pesan moral dan tugas untuk di rumah, berdoa dan memberikan info untuk pembelajaran esok hari bila ada yang perlu disampaikan untuk

dibawa.

Dari beberapa uraian yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat

disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran yang dilakukan RA Al Makmur diantaranya yaitu menyusun program kegiatan tahunan dan semester,

perencanaan mingguan dan perencanaan harian. Perencanaan disusun

disesuaikan dengan tahap perkembangan peserta didik. Karena biladitinjau dari

psikologi perkembangan, usia prasekolah merupakan masa yang menentukan bagi perkembangan anak pada tahapan selanjutnya. Pada masa ini, situasi anak

peka untuk menerima rangsangan dari luar yang sesuai tahapan

perkembangannya, maka kemampuan anak akan berkembang optimal, sehingga rangsangan akan keagamaan yang diberikan pada masa ini dengan

tidak mengacuhkan tingkat perkembangannya akan sangat bermanfaat bagi

kedewasaan anak akan agama (Soemiarti, 2003:66). Dalam perencanaan pembelajaran tersebut RA Al Makmur mengintegrasikan pendidikan karakter

dalam pembelajaran sehari-hari. Perencanaan pembelajaran yang disusun

berdasarkan acuan KMA No. 792 tahun 2018 mengenai pedoman implementasi

kurikulum raudhatul athfal.

b. Pelaksanaan Pembelajaran dalam Membentuk Karakter Peserta Didik 1) Pengaturan Kelas

Berdasarkan data tercatat di RA Al Makmur, jumlah siswa pada tahun

ajaran 2019/2020 sebanyak 87 peserta didik, terdiri dari 13 anak pada kelompok A dan 74 anak pada kelompok B. Secara keseluruhan, sarana dan

prasarana RA Al Makmur dalam mendukung pembelajaran sudah baik dan

ideal. Namun alokasi waktu pembelajaran RA Al Makmur di rolling menjadi 2

sesi, karena terkendala bangunan kelas yang kurang, dan berdasarkan pemaparan kepala sekolah akan segera dibangunan 2 ruang kelas baru agar

proses pembelajaran berjalan lebih efektif dan maksimal. Hal ini sesuai dengan

pendapat Asmani bahwa, “Suatu lembaga pendidikan agar dapat berjalan

Page 96: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

80

efektif dan efisien diperlukan adanya penataan, pengaturan, pengelolaan dan

kegiatan.” (Asmani, 2009:89) Adapun pengaturan kelas sesuai observasi

peneliti adalah sebagai berikut:

a) Penataan Ruangan

Penataan tata letak meja dan kursi di buat berbaris ke belakang, namun

pada tema-tema harian tertentu penataan meja dan kursi dibuat berkelompok ataupun tanpa meja dan kursi hanya beralaskan karpet. Penataan meja dan kursi

ini tentunya mempertimbangkan nilai karakter berupa pengembangan sosial-

emosional agar anak percaya diri dan dapat berkomunikasi dengan baik karena memiliki ruang gerak yang lebih leluasa. Namun di RA Al Makmur jarang

sekali penataan tempat duduk peserta didik berubah karena banyak peserta

didik yang tidak ingin berpindah tempat duduk. Dalam beberapa kasus, tempat

duduk peserta didik harus berpindah jika ada pertengkaran dengan teman

duduknya.

Disudut ruangan kelas ada karpet/permadani yang digunakan saat anak

bermain alat peraga ataupun saat praktik sholat. Belajar lesehan/tanpa meja dan

kursi ini tentunya melatih anak agar lebih berbaur dengan teman kelas dan membuat peserta didik tidak bosan dan merasa lebih dekat dengan gurunya.

Hal tersebutnya termasuk dalam penanaman nilai-nilai karakter dengan melatih

kemampuan sosial peserta didik. Nilai karakter yang terdapat dalam

pembelajaran ini adalah anak menjadi lebih bersahabat dan komunikatif dengan

guru ataupun temannya.

Dari beberapa penjelasan diatas disimpulkan bahwa penataan tempat duduk

di RA Al Makmur disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Sesuai dengan

pendapat Mulyasa yang mengungkapkan bahwa, “Pengelompokkan meja dan kursi disesuaikan dengan kebutuhana anak sehingga mereka memiliki ruang

gerak yang lebih leluasa.” (Mulyasa, 2012:151) Di sudut kelas yang lain

terdapat 1 Loker tas/alat tulis peserta didik dan 2 buah lemari diantaranya; 1

lemari administrasi/dokumentasi kelas dan 1 lemari buku-buku perpustakaan karena RA Al Makmur belum memiliki ruangan perpusatakaan khusus. lemari

buku tersebut terdapat bermacam-macam buku pelajaran yang edukatif yang

terdiri dari buku bergambar, buku cerita atau dongeng, buku sains serta buku-buku guru seperti metode mengajar, pedoman merencanakan pembelajaran,

kurikulum dan lain sebagainya.

Lemari buku ini tentunya perlu dirawat dan dibuat menarik agar tertanam

kedisiplinan dalam belajar dengan gemar membaca. Loker tas/Rak Tas/alat tulis peserta didik ini dibuat sesuai dengan kondisi fisik peserta didik, agar

mereka dapat menjangkau sendiri barangnya masing-masing sehingga peserta

didik dapat belajar dan membiasakan diri untuk meletakkan barang sesuai

tempatnya. Hal tersebut tentunya melatih nilai karakter kemandirian peserta didik. Namun loker tas/alat tulis ini hanya tersedia di ruang kelas kelompok

Page 97: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

81

besar (B) saja, tidak tersedia di kelompok kecil (A). Selain lemari buku, kelas

juga dilengkapi dengan rak buku untuk menyimpan buku pendidikan dan

majalah serta buku tulis peserta didik yang dikumpulkan disekolah. Buku-buku

tersebut dibagikan kepada peserta didik saat mereka diberikan tugas dari guru.

b) Variasi Dinding

Di dinding-dinding kelas terdapat hiasan-hiasan dinding berupa lukisan-

lukisan, huruf alfabet, penjumlahan angka buah, huruf hijaiyah, papan tema

pembelajaran semester 1 dan semester 2, tata cara sholat dan tata cara berwudhu. Hiasan-hiasan dinding tersebut tentunya dapat menjadi media

pembelajaran bagi guru di kelas. Pada variasi dinding berupa tata cara sholat

dan berwudhu serta lukisan seorang anak yang mendoakan ibunya dengan

lukisan kaligrafi doa untuk kedua orang tua, tentunya hal tersebut menjadi nilai karakter khusus, karena mengandung nilai-nilai religius dan nilai kasih sayang

kepada orang tua. Selain itu, di depan kelas di atas papan tulis terdapat foto

garuda sebagai lambang negara pancasila serta foto presiden dan wakil presiden. Hal tersebut tentunya menjadi nilai-nilai karakter yang diterapkan

kepada peserta didik berupa nilai cinta tanah air atau kenegaraan. Tak luput

pula terdapat jam dinding sebagai pengarah waktu agar guru dapat mengalokasikan waktu pembelajaran dengan baik dan juga dapat melatih

peserta didik untuk mandiri dan disiplin dengan mengajarkan mereka untuk

mengendalikan waktu dengan baik.

Selain variasi dinding di dalam kelas, di luar kelas pun terdapat variasi

dinding berupa lukisan-lukisan hewan, buah-buahan, keindahan alam dan selogan-selogan yaitu: “jagalah kebersihan”, “buanglah sampah pada

tempatnya” dan “kebersihan sebagian dari iman”. Beberapa variasi dinding

tersebut menggambarkan nilai-nilai karakrer peduli lingkungan dan religius karena mengandung pesan hadist kecil bahwa kebersihan merupakan sebagian

dari iman.

Berdasarkan pemaparan diatas, RA Al Makmur sudah mengaplikasikan

variasi dinding dengan baik karena telah menyesuaikan dengan kebutuhan

anak. Variasi dinding yang dibuat dapat juga menjadi sumber belajar dan penanaman nilai-nilai karakter pada peserta didik.Hal ini sesuai dengan

pendapat Mulyasa (2012:151) bahwa, “Dinding dapat digunakan untuk

menempel sarana yang dipergunakan sebagai sumber belajar dan hasil kegiatan

anak tetapi jangan tertalu banyak agar tidak menganggu perhatian anak.”

c) Peletakkan Alat Peraga/Bermain

Di dalam kelas juga terdapat keranjang-keranjang box untuk tempat

penyimpanan alat permainan. Sedangkan alat permainan yang bisa digunakan

di dalam kelas yakni, hola hoop, balok kayu, papan lalu lintas, bola, puzzle,

boneka tangan, papan buah, papan huruf, microplay buah, microplay hewan,

Page 98: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

82

microplay mobil, miniature pakaian adat, donat susun, angklung, papan

meraba, mainan propesi. Alat permainan di ruangan kelas terbuat dari kayu,

plastik maupun bahan bekas. Alat permainan ini diletakkan secara strategis agar anak dapat menjangkau alat permainannya sendiri, dan agar peserta didik

dapat membereskan mainannya sendiri. Hal tersebut tentunya mengandung

nilai-nilai karakter peserta didik, dengan melatih kemandirian, kreatifitas dan tanggung jawab peserta didik untuk tetap menjaga kerapihan kelas dengan

membereskan mainan dan mengembalikan alat permainan pada tempatnya.

Beberapa hasil dari pemaparan peneliti diatas sesuai dengan pendapat

Mulyasa (2012:151) bahwa, “Peletakan dan penyimpanan alat bermain diatur sedemikian rupa sesuai dengan fungsinya sehingga dapat melatih anak untuk

pembiasaan yang ingin di capai seperti kemandirian, tanggung jawab, membuat

keputusan, kebiasaan mengatur kembali peralatan dan sebagainya.” Guru

sebagai fasilitator yang membimbing anak dalam bermain alat peragatelah memperhatikan alat permainan apa yang sesuai dengan tema pembelajaran atau

permainan apa yang sesuai dengan kompetensi perkembangan anak. Sehingga

pada akhirnya hal tersebut dapat memudahkan guru dalam mengamati perkembangan peserta didik untuk selanjutnya diberikan penilaian. Hal tersebut

sesuai dengan pendapatnya Ibrahim Bafadal (2003:22) bahwa, “Guru harus

bisa memilah dan menyediakan alat permainan dan cara bermain yang sesuai

dengan perkembangan anak. Guru merupakan fasilitator permainan yang memiliki empat tugas, yaitu: merancang permainan, menyediakan ruang atau

tempat, menyediakan berbagai peralatan untuk bermain murid, mengevaluasi

keberhasilan permainan dalam pembentukan kemampuan dasar murid.”

Berdasarkan pemaparan peneliti diatas, penataan ruangan, variasi dinding dan peletakan alat peraga/permanan sudah diupayakan dengan baik di RA Al

Makmur. Selain tujuannya untuk mendukung proses pembelajaran peserta

didik, pengaturan kelas tersebut juga mendukung pembentukan karakter peserta didik agar mencapai standar kompetensi yang diinginkan. Hal ini sesuai dengan

pendapatnya Mulyasa (2012:151) bahwa, “Pengaturan kelas merupakan

penataan ruangan maupun pengorganisasian peserta didik sesuai dengan

kebutuhan dan program yang direncanakan akan membantu pencapaian standar

kompetensi dan kompetensidasar, serta tujuan pembelajaran secara optimal.”

Ruangan kelas dibuat menyenangkan dengan berbagai variasi dinding yang

disediakan dengan lukisan-lukisan yang berwarna. Penutup jendela/gorden

bermotif boneka atau bentuk-bentuk yang disukai anak-anak dipasang setengah jendela agar cahaya matahari dapat masuk ke dalam kelas. Hal ini sesuai

dengan pendapat Mulyasa (2012:151) bahwa, “Kelas untuk anak TK perlu di

rancang menyenangkan.Warna-warna terang dan riang sangat di sukai anak.

Tetapi jangan terlalu ramai warna karena dapat mengalihkan perhatian anak.

Cahaya matahari di usahakan dapat masuk dengan baik agar kelas tidak gelap.”

Page 99: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

83

2) Proses Pelaksanaan Pembelajaran dalam Membentuk Karakter Pesera Didik.

a) Metode Pembelajaran

Guru berperan sangat penting dalam proses pembelajaran agar dapat

terlaksana dengan baik dan sesuai dengan rencana yang dibuat sehingga tujuan lembaga pendidikan atau sekolah dapat terwujud. Maka dalam melaksanakan

pembelajaran guru harus mempertimbangkan metode dan media apa yang akan

digunakan dalam pembelajaran tersebut. “Media merupakan alat peraga sebagai gambaran materi yang disampaikan guru dalam proses pembelajaran.

Seorang guru dapat memanfaatkan alat permainan sebagai media

pembelajaran.” (Maman, 2016:47)

Dalam mempersiapkan pembelajaran, seorang guru perlu mempersiapkan

alat/media yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Contohnya, tema binatang ciptaan Allah, guru RA Al Makmur menyediakan miniatur/gambar-gambar

binatang dan mengintruksikan anak untuk membuat kolase dari kapas untuk di

tempelkan pada sebuah gambar binatang. Media tersebut sudah termuat dalam RPPH yang telah disusun oleh guru dengan temabinatang ciptaan Allah.

Dengan demikian proses pembelajaran dapat dilaksanaan secara optimal.

Media pembelajaran yang digunakan RA Al Makmur dalam menunjang

pendidikan karakter sangat bervariatif tergantung dengan tema yang telah ditentukan dalam RPPH. Contohnya menggunakan media kapas, kertas

origami, buku pendidikan, majalah, miniatur-miniatur, boneka tangan dan lain

sebagainya. Selain itu, pembentukan karakter pada peserta didik juga dilakukan

dengan mengajarkan peserta didik untuk menghormati orang yang usianya lebih tua, bersalaman dan membantu teman yang butuh pertolongan serta

melerai pertengkaran dengan mengajarkan anak untuk selalu memaafkan dan

mengungkapkan rasa terimakasih.

Metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran meliputi; pertama, metode bernyanyi yang biasanya dilakukan sebelum masuk kelas dan

pada pendahuluan pembelajaran. Kedua, metode bermain yang biasanya

dilakukan di inti pembelajaran dan pada saat istirahat. Ketiga, metode bercerita

dilakukan pada inti pembelajaran yang juga menjadi latihan fokus peserta didik dan menjadi suatu suri tauladan bagi peserta didik. Keempat, metode simulasi

atau bermain peran dan metode problem solving. Pada metode bermain peran,

selain alat permainan, peserta didik juga dapat menjadi peraga dalam kegiatan pembelajaran. Berbagai metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru

tentunya sudah dirancang dalam RPPH, namun terkadang pada tema tertentu

dalam pelaksanaannya bersifat kondisional dengan tetap memperhatikan situasi dan media yang dibutuhkan. Disinilah peserta didik dapat menjadi media

pembelajaran itu sendiri.

Adapun metode pembelajaran yang diterapkan di RA Al Makmur sesuai

dengan pendapat Suyadi diantaranya ; Pertama, metode bernyanyi, aktivitas

Page 100: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

84

anak-anak di sekolah selain bermain adalah bernyanyi, di lembaga PAUD

hampir setiap hari, dan semua anak menyukai aktivitas ini. Semua semangat

dalam mengeluarkan suaranya masing-masing dengan lantang dan nyaring; Kedua, metode bermain, bagi anak-anak bermain sama saja dengan belajar.

Ketiga, metode cerita, dalam setiap pembelajaran mendongeng, anak-anak

selalu memperhatikan, mereka akan terpukau dengan dongeng yang

disampaikan oleh gurunya (Suyadi, 2011).

Berbagai metode dan media yang digunakan guru tentunya perlu dirancang

dan dibuat semenarik mungkin, selain untuk melatih kreatifitas peserta didik,

hal tersebut juga untuk melatih kreatifitas guru dalam merancang pembelajaran. Dengan demikian kualitas guru tersebut pun akan semakin baik.

Sesuai dengan pendapatnya Maman (2016:47) bahwa, “Semakin meningkat

kualitas guru semakin meningkat pula kualitas proses pengajaran dan kualitas

peserta didik.”

b) Pelaksanaan Pembelajaran

1. Sebelum Masuk Kelas

Pelaksanaan pembelajaran di RA Al Makmur juga mengandung muatan-muatan pendidikan karakter yang terdiri dari kegiatan sebelum masuk kelas,

kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Proses pelaksanaan

pembelajaran tentunya dibarengi dengan pembiasaan-pembiasaan yang

mengandung nilai-nilai karakter dalam kehidupan sehari-hari. Pada kegiatan sebelum masuk kelas, peserta didik berbaris di depan kelas dengan bimbingan

guru seraya melafalkan dua kalimat syahadat, bernyanyi, bermain tepuk/ice

breaking, dan periksa kebersihan dan kerapihan peserta didik sebelum masuk kelas. Saat hendak memasuki kelas, peserta didik diberikan pertanyaan-

pertanyaan atau tebak-tebakkan dan yang bisa menjawabnya dapat masuk kelas

terlebih dahulu. Hal tersebut tentunya menjadi nilai akademis dengan peserta

didik mengingat kembali pelajaran yang sudah disampaikan oleh gurunya.

Nilai-nilai karakter yang ditanamkan pada kegiatan sebelum masuk kelas

ini diantaranya nilai religius melalui ikrar syahadat yang diucapkan, nilai

kepercayaan diri melalui bernyanyi bersama, peserta didik sangat antusias dan

bersemangat dalam bernyanyi dan menjawab pertanyaan/tebak-tebakkan yang diajukan guru. Pada saat berbaris sambil bernyanyi, peserta didik pun terlatih

untuk bersikap disiplin dan rapih dalam berbaris. Saat memasuki kelas peserta

didik harus dalam keadaan bersih dan sehat dengan pemeriksaan kuku dan kerapihan rambut. Dengan begitu peserta didik menyadari bahwa kuku harus

selalu bersih dan dipotong jika sudah mulai panjang. Hal tersebut menghindari

agar tidak terkena kuman berbahaya dan tidak membahayakan orang lain serta

diri sendiri saat kuku sudah mulai panjang. Saat memasuki kelas, peserta didik dibimbing untuk tetap tertib dan mengantri, tidak saling dorong. Beberapa hal

Page 101: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

85

tersebut menjadi pembiasaan-pembiasaan karakter yang diterapkan pada

peserta didik sebelum masuk kelas.

2. Kegiatan Pendahuluan

Pada kegiatan pendahuluan, peserta didik dibimbing oleh guru di depan

kelas seraya melafalkan surah-surah pendek, doa-doa sehari-hari, bertepuk-tepuk, bersolawat dan bernyanyi. Seorang guru perlu mengkondisikan situasi

peserta didik, ada kalanya terdapat peserta didik yang tidak mengikuti, maka

guru memperhatikan dan menegur peserta didik tersebut, sama halnya dengan peserta didik yang tidak memperhatikan seperti bercanda dan berlari-lari, guru

pun akan menegurnya dengan strategi yang aman dan menyenangkan juga,

misalnya; tidak diberi bintang, tidak diajak wisata dan berenang atau

sebagainya.

Kegiatan pendahuluan dibuat menyenangkan dan ramah anak agar menjadi refleksi sebelum pembelajaran sehingga mereka fokus pada pembelajaran.

Mereka dibuat nyaman terlebih dahulu agar peserta didik tidak merasa takut

dan stres saat belajar. Karena pada dasarnya pembelajaran pada pendidikan anak usia dini ada pembelajaran sambil bermain. Pada kegiatan pendahuluan

nilai-nilai karakter sudah mulai ditanamkan pada peserta didik, terlihat dari

pengamalan doa-doa sebelum dan sesudah belajar, menghafalkan surat-surat pendek, menghafalkan doa keseharian, hadist-hadist, nama-nama Nabi dan

Malaikat, rukum iman dan islam, kalimat syahadat, dan lain sebagainya yang

mencerminkan nilai karakter religius dan merangsang pengetahuan keislaman

peserta didik yang biasanya dilakukan pada kegiatan pendahuluan

pembelajaran.

Kegiatan pendahuluan tersebut selain mengandung nilai religius, juga

membangkitkan kepercayaan diri peserta didik melalui kegiatan bernyanyi atau

bersolawat bersama dengan bimbingan guru di depan kelas, peserta didikselalu terlihat antusias. Selain bernyanyi lagu-lagu anak-anak, pada suatu waktu

peserta didik diajarkan pula lagu-lagu nasional. Hal tersebut merupakan upaya

penaman nilai karakter rasa cinta tanah air kepada peserta didik. Nilai disiplin

juga diterapkan bagi peserta didik yang tidak patuh terhadap guru, bercanda dan bertengkar dengan temannnya, guru akan memberikan teguran dengan

baik. Guru juga tampak mengenalkan tata tertib selama berada di sekolah

sebagai bentuk dari nilai kedisiplinan diantaranya dengan datang ke sekolah tepat waktu, mengenalkan aturan bermain di luar kelas dan tidak jajan selama

proses pembelajaran berlangsung. Kemudian seorang guru bercerita tentang

tema-tema yang akan dipelajari, misalnya seperti tempat rekreasi kebun binatang, yang akan mencerminkan nilai rasa ingin tahu peserta didik. Kegiatan

pendahuluan ini berlangsung sekitar 15 sampai 20 menit.

Page 102: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

86

3. Kegiatan Inti

Pada akhir kegiatan pendahuluan guru telah memberikan stimulasi terlebih

dahulu tentang pembelajaran yang akan dipelajari untuk membangkitkan rasa

ingin tahu peserta didik. Pada kegiatan inti ini, peneliti mengambil tema tentang “Binatang Ciptaan Allah” dan “Tanaman Ciptaan Allah”. Guru terlebih

dahulu menerangkan mengenai materi pembelajaran sambil peserta didik

dipanggil satu persatu ke meja guru untuk latihan membaca buku bacaan dan buku Iqro yang sudah dimiliki peserta didik satu persatu, latihan membaca ini

sudah dimulai sejak kegiatan pendahuluan berlangsung saat guru memberikan

refleksi pada kegiatan pendahuluan. Setelah peserta didik membaca beberapa halaman, halaman tersebut akan diberikan tanggal dan nilai bintang bagi

peserta didik yang mampu membaca halaman-halaman tersebut dengan lancar.

Bagi peserta didik yang belum lancar membaca halaman tersebut akan

dituliskan kata “ulang” untuk dibimbing kembali pada halaman tersebut

sebelum berlanjut ke halaman selanjutnya.

Pada kegiatan inti juga, guru mengajarkan menulis dan berhitung didepan

kelas. Guru memberikan contoh menulis dan berhitung di depan kelas dan di

papan tulis. Setelah kira-kira peserta didik mulai paham, guru akan mengintruksikan peserta didik untuk menulis di buku tulisnya masing-masing.

Selain peserta didik diajarkan menulis dan berhitung, mereka juga diajarkan

untuk belajar fokus dan mengingat dengan memberikan dikte angka atau dikte

bacaan untuk ditulis di buku tulisnya masing-masing. Pembelajaran menulis, membaca dan berhitung tentunya sudah membantu guru dalam menanamkan

nilai kerja keras dan kemandirian pada peserta didik. Mereka terlatih untuk

mengerjakan tugasnya sendiri.

Setelah mereka selesai mengerjakan tugas di buku tulis, guru akan memberikan majalah atau buku pendidikan sesuai dengan tema pada minggu

tersebut. Pada penelitian ini peneliti mengambil tema binatang ciptaan Allah

dengan sub tema binatang peliharaan darat. Guru terlebih dahulu membimbing

peserta didik untuk menyebutkan binatang peliharaan apa saja yang hidup di darat, lalu mengintruksikan peserta didik untuk membuka majalah pada

halaman tertentu. Di halaman tersebut ada tugas untuk peserta didik yakni

menarik garis untuk menghubungkan binatang dengan kepalanya. Kemudian peserta didik diintruksikan untuk membuka buku pendidikan dan mewarnai

gambar sapi, di bawah gambar ada tulisan kata sapi bergaris-garis. Peserta

didik ditugaskan untuk menebalkan huruf tersebut.Suasana kelas dibuat menyenangkan saat inti pembelajaran dengan berbagai macam hal yang

ditanyakan oleh guru kepada peserta didik atau sebaliknya yang merangsang

rasa ingin tahu peserta didik. Karena penanaman nilai karakter juga salah

satunya adalah rasa ingin tahu, serta ada kalanya pula peserta didik menjawab berbagai macam pertanyaan yang diajukan guru atau temannya. Hal tersebut

tentunya membantu penanaman nilai kreatifitas peserta didik melalui cara

berfikir yang peserta didik miliki.

Page 103: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

87

Setelah mewarnai gambar dan menebalkan huruf, peserta didik

diintruksikan untuk mengeluarkan kapas yang sebelumnya sudah diberitahukan

untuk di bawa ke sekolah. Tugas selanjutnya ialah mengisi pola dengan kapas. Pola yang ada pada kapas adalah pola binatang kucing, yang merupakan

binatang peliharaan berkaki empat. Media pembelajaran dengan menggunakan

kapas ini merupakan upaya mewujudkan kompetensi dasar peserta didik yakni mencerminkan nilai kreatifitas dan estetis, terlihat bagaimana cara peserta didik

menempelkan kapas tersebut dan serta kerapihan dan keindahan yang

dihasilkan. Setelah itu, peserta didik mengumpulkan tugasnya masing-masing untuk diberikan stempel bintang oleh guru. Buku pendidikan dan majalah yang

telah dipakai dikumpulkan lagi di sekolah, tidak untuk di bawa ke rumah.

4. Kegiatan Penutup

Setelah selesai mengerjakan tugas, peserta didik merapihkan buku dan alat

tulisnya untuk dimasukkan ke dalam tas. Nilai kemandirian sudah dimiliki

peserta didik saat mereka mampu merapihkan barang-barangnya sendiri. Sambil merapihkan alat tulis, peserta didik pun sambil bernyanyi lagu

“sayonara” atau “gelang sipatu gelang” dan melafalkan ikrar janji pulang

sekolah. Setelah merapihkan alat tulis dan bukunya masing-masing, peserta didik merapihkan bangku dan meja nya agar sesuai barisan dan mengambil

sampah-sampah yang berserakan di sekitar meja. Hal ini melatih kebersihan

dan kedisiplinan peserta didik.

Setelah anak duduk rapih, peserta didik berdoa bersama dengan bimbingan

guru dan guru memberikan pesan kepada peserta didik untuk membawa media/alat pembelajaran yang perlu dibawa esok hari. Pada sub tema kali ini,

peneliti mengamati bahwa guru memberikan informasi kepada peserta didik

untuk membawa kuas esok hari. Sebelum meninggalkan kelas, guru akan memberikan pertanyaan untuk mengingat kembali pelajaran yang tadi

dipelajari. Selain melatih konsentrasi dan daya ingat, tertanam juga nilai kerja

keras kepada peserta didik dan kepercayaan diri dengan menjawab pertanyaan

dari guru. Peserta didik yang dapat menjawab bisa pulang terlebih dahulu, baik membawa teman-temannya dalam satu barisan tempat duduk, maupun pulang

dengan sendiri, tergantung peraturan guru tersebut.

5. Istirahat dan Bermain

Peserta didik dapat istirahat atau bermain didik di luar kelas pada saat

pulang sekolah.Karena terkendala waktu dan ruangan, maka pembelajaran dipadatkan dan tidak ada waktu istirahat dan bermain di luar kelas di sela-sela

pembelajaran. Biasanya, peserta didik akan jajan atau bermain di halaman

terlebih dahulu di sekolah sebelum akhirnya pulang ke rumah. Adapun bermain

di dalam kelas tetap dilaksanakan juga oleh peserta didik, karena hakikatnya

pembelajaran pada anak usia dini adalah pembelajaran sambil bermain.

Page 104: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

88

Selain bermain dengan alat permainan yang telah sediakan, anak-anak

dapat melakukan permainan tepuk di dalam kelas dengan bimbingan guru.

Adakalanya permainan tepuk ini disesuaikan pula dengan tema pembelajaran atau kegiatan terprogram yang akan dilaksanakan. Misalnya, pada

pembelajaran dengan tema binatang, guru mengajarkan tepuk monyet, tepuk

kupu-kupu dan lain sebagainya, serta tepuk pelaksanaan ibadah haji. “Salah satu permainan yang sering digunakan oleh guru dan disukai anak adalah

permainan tepuk. Dalam permainan tepuk guru dapat menyesuaikan materi

yang diajarkan sesuai dengan tema yang dipelajari dalam periode tersebut. Guru dapat memberikan materi yang cocok untuk anak-anak, mudah dipahami

dan disukai anak-anak dan bisa dikaitkan dengan pengalaman anak.”

(Fauziddin & Mufarizuddin, 2018)

Kegiatan bermain di luar kelas pada saat pulang sekolah biasanya

dilakukan peserta didik dengan bermain alat-alat permainan outdoor yang melatih perkembangan motorik peserta didik. Hal ini tentunya merupakan

penanaman nilai-nilai karakter dalam bentuk kerja sama, berani, percaya diri,

bersahabat/komunikatif. Maka dapat terlihat bahwa kegiatan bermain berpengaruh positif terhadap perkembangan anak. Mereka tidak peduli kondisi

fisik dan psikis dalam dirinya, apakah dalam kondisi baik atau tidak, mereka

melakukan permainan dengan senang dan gembira karena bermain merupakan

kebutuhan bagi mereka. Pada masa inilah peran guru sebagai pendidik di sekolah dan orang tua sangat dibutuhkan dalam memberikan bimbingan dan

pengawasan. Guru dan orang tua juga perlu memilah-milih permainan yang

sesuai dengan perkembangan anak tidak hanya karena alasan anak tersebut

menyukainya.

Dari pemaparan yang telah di jelaskan sebelumnya, peneliti dapat

menyimpulkan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan RA Al Makmur

mengintegrasikan pendidikan karakter yang sesuai dengan tahap perkembangan anak usia dini. Muatan pendidikan karakter tersebut di integrasikan pada proses

pembelajaran, kegiatan terprogram dan pembiasaan yang dilakukan dalam

kehidupan sehari-hari. Pelaksanaan pembelajaran yang diterapkan terdiri dari

kegiatan awal atau pembukaan seperti berdoa, bernyanyi dan bertepuk. Pada kegiatan inti pembelajaran, proses yang dilakukan ialah mengajarkan, mengamati

dan menanyakan. Peserta didik pun diberikan tugas dan stimulasi positif untuk

mengembangkan minat dan gagasannya baik secara klasikal maupun individu. Pada kegiatan akhir yaitu penutup, guru akan merefleksikan kegiatan hari tersebut,

memberikan tugas atau pekerjaan rumah dan berdoa. Hal ini sesuai dengan

pendapat kepala sekolah RA Al Makmur bahwa:

“Pelaksanaan terdiri dari kegiatan pembukaan, inti dan penutup dan berdiskusi

tentang tema dan sub tema untuk merangsang pengetahuan peserta didik, misalnya kendaraan. Kegiatan intinya nanti guru mengajak mengamati alat/bahan yang

disediakan, guru menanyakan kepada anak tentang kegiatan yang akan dilakukan

dan mempersilahkan anak mengelompokkan alat/bahan sesuai dengan yang

Page 105: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

89

dipahami anak, kemudian anak melakukan kegiatan sesuai dengan yang diminati

dan gagasannya. Pada kegiatan penutup ya seperti menanyakan perasaan anak,

berdiskusi, bercerita dengan pesan-pesan moral, menginformasikan kegiatan untuk

besok dan berdoa”.

Selain itu, guru-guru RA Al Makmur melakukan pembentukan karakter diluar

perencanaan pembelajaran melalui penanaman sikap toleransi kepada teman,

saling menghormati orang lain dengan berbicara yang sopan dan sikap yang santun. Sikap kemandirian pun terlihat saat peserta didik tidak ditemani belajar di

kelas oleh orang tuanya. Sikap jujur terlihat saat peserta didik mengembalikan

barang yang bukan miliknya. Nilai karakter tanggung jawab terlihat dari peserta didik merapihkan alat permainan setelah selesai bermain dan tidak membuatnya

rusak serta mengembalikan alat tulis teman yang dipinjamnya. Nilai kepedulian

tercermin dari anak yang tetap menjaga kebersihan dengan membuang sampah di

tempat sampah, membantu menyiram tanaman dan tidak merusaknya, serta

menjenguk dan mendoakan teman yang sakit.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti bersama wali peserta didik atau orang

tua mengungkapkan, proses pembelajaran di RA Al Makmur telah berjalan dengan

baik sebab anak-anak dididik dan dibimbing pengetahuan akademik melalui membaca, menulis dan berhitung, anak-anak juga diajarkan pendidikan karakter

dengan menerapkanpembiasaan yang bernilai karakter, seperti nilai religius,

moral, kemandirian, kejujuran, kepedulian, tanggung jawab dan lain-lain.

Dalam pelaksanaan pembelajaran terkadang alokasi waktu dan metode

pembelajaran tidak sesuai dengan RPPH. Karena seorang guru anak usia dini perlu bersikap fleksibel dan kondisional saat mengajar dan membimbing peserta didik.

Sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan tidak terlalu monoton.

Karena menghadapi anak-anak usia dini bukanlah perkara yang mudah. Menurut Maila Dinia & Husni Rahim (2012:454) dalam penelitian memaparkan bahwa,

“Early childhood is a crucial stage in terms of a child's physical, intellectual,

emotional and social development. Mental and physical abilities progress at an

astounding rate and a very high proportion of learning takes place from birth to age six years old.” Perkembangan kemampuan fisik dan rohani anak-anak rata-rata

akan berkembang pesat pada saat anak baru lahir hingga usia enam tahun.

Tentunya kemajuan perkembangan tersebut dicapai melalui hasil belajar dan lingkungan, sehingga perlu ada stimulasi yang baik agar pertumbuhan dan

perkembangannya dapat berjalan optimal.

Sebagai guru pendidikan anak usia dini, guru harus menyesuaikan situasi dan

kondisi kelas, terkadang terdapat anak yang menangis, ada pula yang bertengkar dan tidak dapat berhenti jalan-jalan dan bercanda. Maka dari itu sebagai guru anak

usia dini, harus pandai membuat suasana hati anak menjadi nyaman dalam

pembelajaran.

Page 106: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

90

c. Evaluasi Pembelajaran dalam Membentuk Karakter Peserta Didik

Evaluasi dilakukan sebagian besar saat proses pembelajaran dan kegiatan

pembiasaan berlangsung. Guru mengajar peserta didik seraya melangsungkan

evaluasi dengan memperhatikan kompetensi yang perlu dicapai sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang dibuat. Dalam melaksanakan pembelajaran,

sebagai guru tentunya harus mengetahui perkembangan peserta didiknya baik

perkembangan akademik maupun perkembangan karakternya. Maka dari itu untuk mengetahui perkembangan peserta didik dan tolok ukur pelaksanaan pembelajaran

yang dilaksanakan diperlukan kegiatan evaluasi. Dengan melakukan evaluasi guru

dapat mengetahui tingkat pencapaian peserta didik dalam hal akademik dan karakter peserta didik. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Rozalena dan

Kristiawan (2017) bahwa, “Kegiatan evaluasi pembelajarannya mengacu pada

acuan menu pembelajaran generik, dimana dalam menu tersebut tenaga pengajar

harus melakukan penilaian menyeluruh, berkesinambungan, objektif, mendidik dan bermakna baik bagi guru, orang tua, anak didik maupun pihak lain yang

memerlukan.”Berikut ini standar penilaian yang termuat dalam kurikulum RA Al

Makmur:

1) Penilaian Pembelajaran

Alat penilaian yang digunakan di RA Al Makmur berdasarkan yang

termuat dalam struktur kurikulumnya berupa; pengamatan (observasi),

penugasan, percakapan, catatan anekdot, unjuk kerja, hasil karya dan portofolio. Namun pada kenyataan di lapangan secara umum yang lebih sering

digunakan dalam penilaian pembelajaran di RA Al Makmur ini yaitu berbentuk

pengamatan, catatan, penugasan, hasil karya dan unjuk kerja. Berikut ini analisisnya:

a) Pengamatan

Salah satu metode evaluasi yang digunakan pada RA Al Makmur setiap

hari diantaranya yaitu dengan melakukan pengamatan langsung, Pengamatan

tidak hanya dilakukan pada saat pembelajaran saja, tetapi di luar kegiatan

pembelajaran. Pengamatan merupakan salah satu teknik evaluasi yang paling efektif dan hampir setiap hari dilakukan oleh guru terhadap kemampuan

peserta didiknya, terutama dalam pengembangan karakter melalui pengamatan

mulai anak sampai di sekolah hingga anak pulang sekolah, baik pada saat anak bermain, bergaul, maupun berkomunikasi terhadap teman sebaya dan orang

lain yang lebih tua. Karena pada kegiatan pembelajaran maupun diluar

pembelajaran guru harus selalu mengetahui apa yang dilakukan peserta

didiknya.

Hal ini sesuai dengan pendapatnya Suyadi (2011:116) bahwa, “Kegiatan

evaluasi di taman kanak-kanak dilaksanakan selama proses belajar mengajar

berlangsung. Seiring kegiatan belajar mengajar atau bermain, guru dapat

Page 107: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

91

melaksanakan kegiatan sekaligus mengevaluasi.” Pada saat proses belajar

mengajar guru dapat melakukan pengamatan. Melalui pengamatan, guru akan

mengenal karakteristik peserta didiknya satu per satu, baik dalam hal akademik maupun tingkah lakunya, dari sini lah tolok ukur penanaman nilai nilai karakter

pada peserta didik akan terlihat. Contoh pengamatan yang dilakukan saat

istirahat, peserta didik akan bermain bersama temannya, maka guru akan mengamati bagaimana cara peserta didik ini bergaul. Ketika memiliki

makanan, apakah dia bersedia berbagai kepada temannya atau tidak. Ketika

temannya menangis atau terluka, apakah dia membantu dan menghibur

temannya atau tidak.

Contoh penilaian melalui pengamatan yakni saat peserta didik tiba ke

sekolah, mereka datang didampingi orang tua, ada juga yang hanya diantar

sampai depan sekolah saja. Saat sepulang sekolah, peserta didik mengantri

untuk bersalaman dengan guru. Saat menyimpan sepatu dan mengambil sepatu di rak sepatu peserta didik pun mengantri, ada pula yang saling dorong tidak

sabar mengambil sepatu. Pada saat pembelajaran, ada pula peserta didik yang

harus tetap didampingi oleh orang tua dalam kelas, sekitar satu dan dua anak. Adapula yang orangtuanya menunggu di luar dan dijemput kembali saat pulang

sekolah. Dari beberapa hal tersebut juga dapat tercermin nilai kemandirian,

kesabaran dan kedisiplinan peserta didik.

b) Catatan/Anekdot/Unjuk Kerja

Pada teknik evaluasi unjuk kerja, guru melakukan penilaian melalui

kegiatan praktek yang mencerminkan karakter maupun kreatifitas peserta didik. Sedangkan dalam catatan anekdot guru mencatat tingkah laku peserta didik

yang berkaitan dengan sikap dan perilaku anak yang khusus baik positif

maupun negatif. Pencatatan dilakukan berdasarkan kejadian nyata/fakta dari

apa yang didengar dan dilihat oleh guru terhadap peserta didik.

Hasil wawancara peneliti dengan guru dan kepala sekolah RA Al Makmur

menunjukkan bahwa evaluasi yang dilakukan berbentuk penilaian dari catatan

tugas pada buku tulis, buku pendidikan dan majalah lembar kerja peserta didik,

hasil karya peserta didik dan unjuk kerja. Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan menunjukkan bahwa guru RA Al Makmur melakukan evaluasi

pembelajaran dengan berdiskusi bersama kepala sekolah dan guru yang lain.

Pada dasarnya, teknik penilaian yang dilakukan telah memenuhi prinsip, tetapi guru tidak menggunakan lembar observasi dalam mengevaluasi pembelajaran,

sehingga pengamatan yang dilakukan hanya mengandalkan ingatan saja.

Dari dokumentasi yang diperoleh peneliti, ditemukan bahwa evaluasi

pembelajaran yang dilakukan RA Al Makmur terdiri dari catatan tugas, hasil

karya dan unjuk kerja. Selain itu, penilaian perkembangan peserta didik di RA Al Makmur pun diperoleh dari penugasan kepada peserta didik pada buku

tulisnya masing-masing, buku pendidikan RA dan buku majalah/lembar kerja

Page 108: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

92

yang dikerjakan di sekolah. Hasil karya peserta didik pada penelitian ini sesuai

kegiatan inti yaitu membuat kolase atau mengisi pola dengan kapas dan

pewarna. Berikut contoh-contoh hasil karya peserta didik

Gambar 4.21 Kolase Kupu-kupu

Gambar 4.22 Kolase Kucing

2) Pelaporan Penilaian

Pelaporan Penilaian yang termuat dalam kurikulum RA Al Makmur perlu dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Setiap satu bulan sekolah dan disampaikan kepada wali murid berupa lisan

maupun tulisan.

b) Setiap semester dan disampaikan kepada orang tua saat pembagian buku laporan perkembangan peserta didik (raport) pada semester 1 dan semester

2.

c) Pelaporan insidental, disampaikan bila terjadi kejadian khusus yang berkaitan dengan peserta didik.

Setelah melakukan penilaian pembelajaran, evaluasi selanjutnya adalah membuat pelaporan penilaian yang umumnya dilakukan per semester oleh guru

Laporan perkembangan peserta didik berbentuk buku (Raport) dilakukan per

semester, yang untuk selanjutnya diserahkan kepada wali peserta didik

sehingga orangtua peserta didik dapat mengetahui perkembangan anaknya dalam satu semester. Pelaporan dilakukan sebagai bentuk penggambaran

kemampuan peserta didik dalam hal akademik maupun karakternya berupa

sikap dan perilaku. Melalui pelaporan tersebut guru dan orang tua akan mengetahui sejauh mana ketercapaian pertumbuhan dan perkembangan anak

yang diperoleh dari proses pembelajaran dan penanaman karakter yang dilakukan sekolah.

Buku laporan perkembangan peserta didik (Raport) ini ditulis oleh guru

sebagai sarana komunikasi terhadap orang tua murid untuk mengetahui

perkembangan anaknya selama mengikuti pembelajaran baik dalam segi akademik maupun pengembangan karakternya. Selain buku raport, pelaporan

penilaian juga dapat berupa buku induk yang berisi biodata lengkap peserta

didik dan juga beberapa program yang dinilai seperti keislaman, pengembangan pembiasaan, dan pengembangan kemampuan Dasar. Jadi,

antara raport dan buku induk memiliki kesamaan isi, hanya saja buku induk

Page 109: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

93

digunakan sebagai arsip sekolah. Namun di RA Al Makmur, guru-guru kurang

memperhatikan untuk mengisi penilaian pada buku induk karena terkendala waktu dan kesibukan lainnya.

3) Tindak Lanjut Hasil Pembelajaran

Tindak lanjut dalam evaluasi pelaksanaan pembelajaran salah satunya

adalah pelaksanaan evaluasi yang dilakukan kepala sekolah melalui rapat

bersama guru-guru setiap semester dan awal ajaran baru. Dalam tindak lanjut dari pelaporan penilaian, saat buku laporan perkembangan peserta didik

(Raport) diserahkan kepada orang tua peserta didik, kepala sekolah dan dewan

guru mengadakan pertemuan dengan orangtua peserta didik. Dengan demikian antara guru dan orang tua dapat mendiskusikan perkembangan masing-masing

anak dengan mengacu pada perkembangan anak yang telah dicapai

sebelumnya. Bagi peserta didik yang belum mencapai perkembangan yang

lebih baik, guru mengingatkan agar orangtua perlu lebih membimbing anak-anaknya dirumah baik dalam hal akademik maupun karakter berupa sikap dan

perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Karena pembelajaran di sekolah

hanya terbatas waktu, anak lebih menghabiskan waktu bersama orangtua dan lingkungan. Bagi guru laporan perkembangan dijadikan landasan untuk

mengevaluasi kekurangan-kekurangan yang dimilikinya pada saat mengajar,

baik dalam hal metode, maupun kegiatan pembelajarannya serta penanaman nilai-nilai karakter yang diterapkan.

Laporan perkembangan peserta didik dalam satu semester tersebut akan

menjadi bahan evaluasi pada saat rapat dewan guru mengenai pengelolaan pembelajaran yang diterapkan di RA Al Makmur. Karena dari berbagai

langkah dalam mengevaluasipembelajaran ini dapat digunakan guru untuk

mengetahui sejauh mana peserta didik memahami semua materi yangtelah disampaikan guru dan sejauh mana peserta didik dapat merespon dengan baik

penanaman karakter yang diterapkan oleh guru. Pelaporan perkembangan

peserta didik juga digunakan sebagai tolok ukur bagi guru dalam pengambilan keputusan untuk merencanakan pembelajaran pendidikan karakter selanjutnya.

2. Pelaksanaan Pendidikan Karakter

Berdirinya program pendidikan usia dini menjadi sangat penting bagi anak, karena hal tersebut sebagai salah satu cara dalam pembentukan moral, agama,

sosial, emosi dan semangat kompetensi anak sejak usia dini. Dengan adanya

program pendidikan anak usia dini, perkembangan anak akan lebih efektif, pembentukan karakter yang diharapkan pun akan lebih progresif. Oleh Karena itu,

dalam beberapa wilayah saat ini terdapat beberapa lembaga pendidikan anak usia

dini, karena pemerintah mencanangkan bahwa setiap desa memiliki minimal satu

lembaga anak usia dini baik dalam bentuk lembaga taman kanak-kanak maupun raudhatul athfal. Hal ini didukung oleh pendapat Asmani (2009:14) bahwa, “Jika

PAUD bisa berdiri dan berkembang diseluruh wilayah Indonesia, maka harapan

lahirnya kader-kader muda berkualitas dimasa depan semakin besar.”

Page 110: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

94

Berjalannya program pendidikan anak usia dini perlu dibarengi dengan upaya

pendidikan karakter dengan memperhatikan aspek perkembangan. RA Al Makmur

perlu memperhatikan bidang pengembangan pendidikan anak usia dini yang mencakup lingkup pengembangan meliputi: (1) nilai-nilai agama dan moral, (2)

fisik, (3) kognitif, (4) bahasa, (5) seni dan (6) sosial emosional. Aspek

perkembangan tersebut tentunya sangat mendukung dalam upaya penanaman nilai-nilai karakter bagi anak usia dini. Upaya tersebut dilakukan dengan kerjasama para

warga sekolah, tidak hanya peserta didik dan guru saja. Hal ini sejalan dengan

penelitian Masrukhi & prihatin yang menyampaikan “The development of character must involve the various components of the nation, both at the level of

supra and political infrastructure, theo-reticians and practitioners, the various

com-ponents of education at all levels and types…” (Prihastanto et al., 2016)

Dengan begitu, dalam upaya memperbaiki strategi pendidikan karakter, beberapa komponen harus bekerja sama dengan seluruh stakeholder di sekolah dan perlu

dilanjutkan secara berkesinambungan karena pengembangan karakter yang

sebenarnya merupakan tuntutan dari perubahan yang tak dapat ditawar.

Nilai-nilai karakter yang perlu ditanamkan kepada peserta didik tersebut menurut Thomas Lickona (2004:3-30), “Terdiri dari sepuluh kebaikan (karakter)

esensial dan utama yang harus ditanamkan kepada peserta didik baik di sekolah, di

rumah, dan di komunitas atau masyarakat, meliputi; kebijaksanan, keadilan,

ketabahan, kendali diri, kasih, sikap positif, kerja keras, integritas, rasa syukur, kerendahan hati”. Sedangkan menurut Zubaedi (2011: 69), “Pendidikan karakter di

Indonesia didasarkan pada sembilan pilar karakter dasar. antara lain; 1) cinta

kepada Allah dan semesta beserta isinya; 2) tanggung jawab, disiplin, dan mandiri; 3) jujur; 4) hormat dan santun; 5) kasih sayang, peduli, dan kerja sama; 6) percaya

diri, kreatif, kerja keras, dan pantang menyerah; 7) keadilan dan kepemimpinan; 8)

baik dan rendah hati, dan 9) toleransi, cinta damai, dan persatuan.”Adapun nilai-nilai karakter menurut Kemendiknas (2009) yakni berjumlah 18 antara lain;

religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa

ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,

bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli

social dantanggung jawab.

Berdasarkan beberapa teori tersebut, pada penelitian pendidikan anak usia dini

ini, peneliti menyimpulkan nilai-nilai karakter yang perlu diterapkan diantaranya;

1) religius/cinta kepada Allah dan semesta, 2) hormat dan santun, 3) disiplin, 4) mandiri, 5) jujur, 6) bertanggung Jawab, 7) cinta tanah air, 8) toleransi, cinta damai

dan persatuan, 9) percaya diri, kerja keras, pantang menyerah dan kreatif, 10)

kemampuan bersosialisasi, 11) peduli lingkungan, 12) rasa ingin tahu, dan 13)

kendali diri.

Beberapa indikator nilai-nilai karakter tersebut ditanamkan melalui kegiatan terprogram dan kegiatan pembiasaan kepada peserta didik dengan penjelasan

sebagai berikut:

Page 111: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

95

a. Kegiatan Terprogram

Kegiatan terprogram adalah kegiatan yang telah disusun sesuai agenda

sekolah baik berupa program kegiatan besar yang dilaksanakan dalam satu

tahun mengikuti kalender pendidikan dan hari-hari besar Islam dan nasional, program pembelajaran dalam satu semester, program mingguan dan harian

dengan tema yang sudah direncanakan dalam perencanaan pembelajaran.

Berikut ini kegiatan terprogram berupa jadwal program kegiatan 1 tahun:

Tabel 4.7

Kegiatan Terprogram RA Al Makmur

Tahun Pelajaran 2019-2020

No Bulan Kegiatan Rincian

Kegiatan Deskripsi Nilai Karakter

1 Juli

Halal Bi Halal

- Pengenalan

Lingkungan

Sekolah

- Hari pertama

masuk sekolah

- Rapat wali

murid

- Silaturahmi idul

fitri

Pada kegiatan ini, mengandung nilai

religius karena bertepatan dengan suasana silaturahmi idul fitri dan

mengandung nilai kemampuan

bersosialisasi untuk menjalin hubungan awal dengan orangtua dan peserta didik

pada saat rapat. Pada kegiatan tersebut

terdapat pula nilai-nilai kedisiplinan dengan penjelasan tata tertib sekolah

untuk peserta didik dan orangtua

2 Agustus

Lomba

Agustus

Lomba antar

kelas

Pada kegiatan ini mengandung nilai

karakter cinta tanah air dalam perayaan

hari kemerdekaan RI. Selain itu, pada kegiatan lomba yang diikuti peserta

didik terdapat nilai-nilai karakter berupa

cinta damai, persatuan, kendali diri, kerja keras. Peserta didik harus memliki

nilai – nilai toleransi untukmengakui

kekalahan, dan rendah hati bila

memenangkan perlombaan mereka terlatih untuk kerja keras dan percaya

diri memenangkan perlombaan,

mengendalikan diri dengan cinta damai dan persatuan untuk tidak bertengkar

dengan sesama peserta lomba

3 September

- Pemeriksaan

Kesehatan

- Semarak

Tahun baru

- Pemberian

imunisasi

- Rapat Wali

Murid

Pada kegiatan pemberian imunisasi

mengandung nilai peduli sosial dan rasa syukur atas segala kesehatan yang

diberikan Allah dengan mengikuti

program vaksinasi agar terhindar dari

Page 112: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

96

Hijriah - Pawai Tahun

Baru Hijriah

virus dan penyakit menular.

Pada kegiatan Pawai tahun baru,

sekolah bekerja sama dengan majelis dan SD terdekat untuk merayakan tahun

baru hijriah dengan pawai keliling

kampung, kegiatan tersebut mengandung nilai-nilai religius dan

persatuan serta kemampuan bersosial

karena bekerja sama dengan lembaga

lain.

4 Oktober

- Manasik Haji

- Foto Rapot &

Manasik Haji

- Pengembangan

PAI

- Foto Rapot &

Manasik haji

Pada kegiatan manasik haji

mengandung nilai karakter religius

karena haji merupakan bagian dari rukun islam yang ke 5. Dalam kegiatan

Foto rapot juga melatih peserta didik

agar percaya diri dan berpakaian rapi

5 November Evaluasi

- Penilaian

Perkembangan

Anak Semester

I

Pada kegiatan ini, peserta didik mengerjakan ulangan semester 1.

Tentunya menanamkan karakter jujur,

kerja keras, pantang menyerah dan kreatif serta mandiri dalam

mengerjakan soal ulangan sendiri.

6 Desember

- Renang

- Pembagian

Raport

Semester

- Libur

Semester 1

- Pengembangan

Motorik

- Laporan

Semester 1

- Libur Nasional

Pada kegiatan renang, mengandung

kegiatan rekreasi untuk mempererat kebersamaan peserta didik serta

orangtuanya hal tersebut mengandung

nilai karakter sosial dan kendali diri untuk melatih motorik peserta didik

7 Januari

- Pemeriksaan

Kesehatan

- Peringatan

Maulid Nabi

Muhammad

SAW

- Timbang badan

- Dzikir Bersama

& Tausiah

Pada pemeriksaan kesehatan peserta

didik dilatih kepercayaan dirinya

mengenai berat badannya. Pada kegiatan peringatan Maulid Nabi SAW,

terdapat penanaman karakter religius

pada peserta didik.

8 Februari

- Lomba

Prestasi

Ancol

- Pendaftaran

penerimaan

siswa baru

- Porseni Anak

RA Se

Kabupaten

Bekasi

- Pembukaan

penerimaan

siswa baru

Pada kegiatan Porseni, anak-anak sudah

dilatih terlebih dahulu di sekolah selama

beberapa minggu untuk mengikuti lomba, hal tersebut mengandung nilai-

nilai karakter bagi peserta didik yakni

kerja keras, pantang menyerah, kreatif,

percaya diri

9 Maret - Lomba

Sempoa

- Lomba

Aritmatika

Lomba sempoa bermanfaat untuk

melatih kompetensi peserta didik dalam

Page 113: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

97

- Outing - Mengunjungi

Jendela Alam

berhitung dan mengandung nilai-nilai

karakter berupa kedisiplinan dalam

berhitung, kerja keras, dan pantang menyerah.

Pada kegiatan outing ke Jendela Alam,

anak berlatih dalam bertani, beternak, menanam, melukis, menganyam dan

kegiatan alam lainnya yang tentunya

menanamkan nilai-nilai karakter berupa

peduli lingkungan, cinta tanah air beserta isinya, kreatif, percaya diri,

keadilan, kendali diri dan disiplin

peserta didik karena mereka harus mengikuti peraturan dan arahan

pembimbing.

10 April - Photo Wisuda

- Fashion show

- Photo

dokumentasi

- Peringatan hari

Kartini

Pada kegiatan fashion show dalam

memperingati hari kartini ini peserta didik di anjurkan untuk memakai

pakaian daerah sebagai bentuk rasa

kebangsaan dan cinta tanah air, dan juga melatih kepercayaan diri peserta didik.

11 Mei

- Evaluasi

- Pesantren

Kilat

- Penilaian

Perkembangan

anak semester II

- Pengembangan

PAI

Pada kegiatan ini, peserta didik

mengerjakan ulangan semester 1.

Kegiatan ini menanamkan karakter jujur, kerja keras, pantang menyerah

dan kreatif serta mandiri dalam

mengerjakan soal ulangan sendiri. Pada Kegiatan pesantren kilat, sekolah

mengadakan dzikir dan solawat bersama

dan diisi oleh penceramah (Pendongeng anak) sebagai motivasi selama bulan

ramadhan bagi peserta didik, hal

tersebut mengandung nilai-nilai karakter

berupa nilai religious dan kendali diri.

12 Juni

- Pemeriksaan

Kesehatan

- Lepas

Kenang/Akhir

ussanah

- Ukur tinggi dan

berat badan

- Perpisahan dan

Pembagian

Raport & Ijazah

Pada pemeriksaan kesehatan peserta

didik dilatih kepercayaan dirinya

mengenai tinggi dan berat badannya. Pada kegiatan perpisahan sekolah

mengadakan acara untuk menunjukkan

prestasi kemampuan-kemampuan yang

dimiliki oleh peserta didik sebagai bentuk pencapaian akhir sekolah, hal

tersebut melatih karakter peserta didik

dengan nilai-nilai sebagai berikut kerja keras, pantang menyerah, kreatif,

percaya diri, dan

Page 114: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

98

bersahabat/komunikatif dengan

memperat tali silaturahim peserta didik,

orangtua dan guru

Kegiatan terprogram lainnya telah diatur dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran harian berdasarkan tema dan sub tema yang ditentukan, media

pembelajaran yang dibutuhkan dan metode pembelajaran yang sesuai, dengan tetap memasukan muatan nilai-nilai karakter dalam proses pembelajaran.

Proses pembelajaran juga menggunakan buku pendidikan dan majalah yang

telah disusun sesuai tema yang sedang dipelajari, didalam buku dan majalan tersebut sudah termuat indikator pencapaian pembelajaran dan muatan karakter

yang akan dicapai dalam pembelajaran

b. Kegiatan Pembiasaan

Selain kegiatan terprogram, nilai-nilai karakter juga ditanamkan pada

peserta didik melalui pembiasaan yang dilakukan di sekolah.Adapun kegiatan pembiasaan tersebut yakni berupa kegiatan rutin, kegiatan spontan, keteladanan

dan pengkondisian sekolah. Dengan penjelasan berikut:

1) Kegiatan Rutin

Kegiatan ini adalah kegiatan yang dilaksanakan secara terus menerus oleh

peserta didik dengan tujuan melatih peserta didik. Adapun Indikator nilai-nilai karakter yang terintegrasi pada kegiatan rutin peserta didik adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.8

Kegiatan Rutin

No Nilai Karakter Indikator

1 Hormat dan Santun - Bersalaman dengan guru dan orangtua

saat memasuki kelas.

- Mengucapkan salam saat memasuki

kelas dan bertemu guru di luar sekolah

- Berbicara dengan bahasa yang baik dan

sopan tidak secara keras dan kasar.

2 Religius/Cinta Allah,

Semesta beserta Isinya

- Berdoa’a sebelum pembelajaran dimulai

dan diakhiri,

- Melafalkan ikrar syahadat sebelum

Page 115: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

99

memasuki kelas

- Melafalkan doa-doa sehari-hari

- Melafalkan hadist-hadist kecil

- Melafalkan surat Al-Qur’an (Juz ‘Ama)

- Bersolawat

- Menghafalkan nama-nama Nabi dan

Malaikat, bulan hijriah, rukun iman dan

islam

3 Disiplin - Tiba di sekolah tepat waktu

- Berpakaian rapih sesuai peraturan

- Berbaris sebelum masuk kelas memulai

pembelajaran

- Memakai sandal ketika bermain di luar

- Pemeriksaan kuku dan rambut sebelum

masuk kelas/memotong kuku

- Memahami dan melaksanakan

budayaantri saat memasuki kelas dan

keluar kelas pada saat pulan sekolah

untuk bersalaman dengan guru

4 Mandiri - Memakai dan meletakkan sepatu/sandal

di rak sepatu yang tersedia

- Mengerjakan dan Mengumpulkan tugas

sendiri

- Mencuci tangan sendiri

- Merapihkan alat tulis sendiri setelah

selesai pembelajaran

- Ke toiler sendiri

5 Tanggung Jawab - Merapihkan dan meletakkan mainan

pada tempatnya setelah selesai

memakainya

6 Kemampuan bersosial - Melakukan zakat fitrah

Page 116: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

100

- Bersedekah pada bulan ramadhan

- Bermain dengan teman di halaman saat

istirahat/pulang sekolah

- Guru memimpin peseta didik untuk

melakukan senam kecil/mendongeng

atau ice breaking dengan gerakan untuk

melatih konsentrasi

7 Peduli lingkungan - Membuang sampah di tempat sampah

8 Percaya Diri, Kreatif,

Kerja Keras, Pantang

Menyerah

- Menyelesaikan tugas sendiri

- Berani maju ke depan

- Peserta didik dilatih untuk menabung

9 Cinta tanah air

- Menyanyikan lagu-lagu nasional dan

lagu anak-anak Indonesia

10 Jujur - Tidak mencontek saat mengerjakan tugas

2) Kegiatan Spontan

Kegiatan spontan merupakan sikap atau perilaku yang dilaksanakan pada saat itu oleh peserta didik dan guru. Kegiatan spontan ini pula dilakukan saat

guru menemukan perilaku menyimpang dan tidak baik dari peserta didik dan

harus diperbaiki saat itu juga. Kegiatan spontan dilakukan tanpa adanya perencanaan terlebih dahulu. Adapun indicator nilai karakter pada kegiatan

spontan yang dimaksudkan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9

Kegiatan Spontan

No Nilai Karakter Indikator

1. Hormat, Santun - Mengingatkan peserta didik yang tidak

mengucapkan salam saat masuk atau keluar

kelas.

- Mengingatkan peserta didik bila tidak

bersalaman dengan guru.

- Menegur peserta didik yang berkata kasar

dan tidak sopan

Page 117: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

101

- Mengucapkan permisi

- Tidak bersikap sombong

2 Disiplin - Guru memperingatkan peserta didik yang

tidak mengikuti pelajaran dengan baik

- Meminta izin kepada guru ketika akan

melakukan sesuatu dan mengambil sesuatu

3 Kemampuan bersosial

- Mengingatkan peserta didik untuk tidak

bertengkar dan berteman dengan baik

penuh kasih sayang

- Menjenguk teman yang sakit

- Mengucapkan selamat dan memberikan

hadiah kepada teman yang berulang tahun

- Mau berbagi makanan kepada sesama

teman

- Menghimpun uang/barang untuk

disumbangkan saat ada teman terkena

musibah dan saat ada bencana atau

musibah di masyarakat.

- Mengajak dan merayu peserta didik yang

tidak mengikuti pembelajaran dengan

membuatnya nyaman terlebih dahulu

- Peserta didik mau meminjamkan barang

kepada temannya yang membutuhkan

- Mengucapkan terimakasih dan permintaan

tolong

4 Tanggung Jawab - Mengakui kesalahan dan mengucapkan

permohonan maaf saat melakukan

kesalahan

- Memperingatkan peserta didik yang tidak

merapihkan mainan agar merapihkan dan

mengembalikan mainan pada tempatnya

Page 118: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

102

- Mengembalikan barang yang ia pinjam

kepada temannya

5 Peduli Lingkungan - Memperingatkan peserta didik yang

membuang sampah sembarangan

- Tidak mencorat-coret meja dan tembok

6 Percaya diri, kerja

keras, pantang

menyerah dan kreatif.

- Berani berpendapat serta mengemukakan

ide-ide

- Memberikan pujian/apresiasi kepada

peserta didik

- Mau memimpin doa di depan kelas

7 Toleransi, cinta damai

dan persatuan

- Mengadakan permainan kecil dengan

peserta didik dan yang kalah harus

menerima konsekuensinya

- Tidak membeda-bedakan dalam berteman

- Mampu melerai pertengkaran

- Saling memaafkan (berbaikan) saat

bertengkar tanpa disuruh oleh guru

- Tidak mengejek teman

8 Jujur - Peserta didik memberikan barang yang

bukan miliknya kepada guru untuk

diumumkan didepan kelas

- Melarang mencuri dan berbohong

9 Rasa Ingin Tahu

- Memberikan pertanyaan kepada teman

maupun guru

10 Kendali diri - Mampu menahan marah dan tangis saat

temannya tidak berbuat baik/diejek

temannya

3) Keteladanan

Proses pembelajaran di sekolah tentunya sebagian besar dijalankan oleh guru yang membimbing dan mendidik peserta didik. Oleh karenanya, peran

guru sebagai tenaga pendidik sangatlah penting baik dalam hal akademis

Page 119: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

103

maupun dalam penanaman karakter. Hal tersebut sesuai dengan pendapatnya

Maman (2016:47) bahwa, “Salah satu aspek yang terdapat dalam sistem

pendidikan adalah tenaga pendidik dan kependidikan, dalam proses pendidikan mereka memegang peranan penting, terutama dalam upaya membentuk

karakter bangsa melalui pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang

hendak dicapai.”

Seorang guru patutnya menjadi model utama bagi peserta didik di sekolah yang harus memberikan keteladanan dalam aktifitas pembelajaran. Keteladanan

merupakan sikap ataupun perilaku guru/kepala sekolah/pegawai yang dapat

menjadi contoh terhadap peserta didik agar dapat berperilaku baik.Keteladanan merupakan kegiatan yang menjadi bagian dari penerapan pendidikan karakter

yang mudah dimengerti peserta didik. Karena peserta didik lebih mudah

meniru dari sesuatu yang mereka dengar dan lihat.

Hal ini senada dengan pendapatnya Yuliani (2009:7) bahwa, “PAUD pada

dasarnya meliputi seluruh upaya dan tindakan yang dilakukan oleh pendidik dan orang tua dalam proses perawatan, pengasuhan dan pendidikan pada anak

dengan menciptakan lingkungan dimana anak dapat mengeksplorasi

pengalaman yang memberikan kesempatan untuk mengetahui dan memahami pengalaman dengan cara mengamati, meniru dan bereksperimen secara

berulang-ulang dan melibatkan seluruh potensinya.” Contoh keteladanan

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.10

Kegiatan Keteladanan

No Nilai Karakter Kegiatan

1 Religius/Cinta kepada

Allah dan semesta

beserta Isinya

- Guru ikut bersama-sama berdoa

- Guru ikut bersama-sama melafalkan hadist

- Guru ikut bersama-sama melafalkan hadist,

rukun iman dan rukun islam, surat-surat

pendek Al-Quran, nama nabi dan malaikat,

bulan hijriah dan lain sebagainya.

- Guru mengajarkan peserta didik sikap

dalam berdoa

2 Hormat dan Santun

- Guru berkata baik dan tidak kasar ataupun

berteriak

- Guru mengucapkan terimakasih dan

Page 120: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

104

permintaan tolong

- Guru menyambut kedatangan anak dengan

ramah

3 Disiplin

- Guru datang tepat waktu, sebelum peserta

didik berdatangan

- Guru mengikuti senam setiap hari sabtu

- Guru tidak mengobrol atau mengantuk saat

pembelajaran

4 Cinta Tanah Air

Indonesia

- Guru berbicara dengan bahasa Indonesia

yang baik dan benar

5 Peduli lingkungan

- Guru mengambil sampah yang berserakan

untuk dibuang ke tempat sampah

- Guru merapihkan dan membersihkan kelas

sepulangnya peserta didik dari sekolah.

6 Kemampuan Bersosial

- Guru menjenguk peserta didik yang sakit

- Guru membuat kotak sumbangan untuk

korban yang tertimpa musibah

- Guru memiliki sikap sabar

- Guru membujuk anak yang tidak mau

belajar di sekolah.

- Guru memiliki rasa empati dan mau

memaafkan

- Guru memperlakukan seluruh peserta didik

dengan perhatian yang sama

7 Jujur - Guru menepati janji

4) Pengkondisian Sekolah

Pengkondisian disini adalah upaya sekolah dalam menata lingkungan fisik

maupun non-fisik agar terwujud suasana yang mendukung proses pembelajaran yang mengintegrasikan karakter dalam lingkungan sekolah. Contoh

pengkodisian adalah sebagai berikut:

Page 121: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

105

a) Toilet selalu bersih dan air selalu tersedia

b) Tempat cuci tangan selalu tersedia air

c) Tempat sampah di setiap ruang kelas, ruang tunggu dan halaman d) Meja dan kursi kelas selalu tertata rapih

e) Papan tulis selalu bersih dan memuat tanggal hari dan tahun

f) Kata-kata bijak/variasi dinding di lingkungan sekolah g) Menjaga kerukunan orangtua dan guru

h) Menjaga kerukunan antar guru dan kepala sekolah dan peserta didik

Tiga belas aspek nilai karakter diatas telah peneliti analisis menggunakan

indikator-indikator yang sesuai dengan pengelolaan pembelajaran di sekolah baik melalui kegiatan terprogram maupun pembiasaan. Adapun keberhasilan

pengembangan nilai-nilai karakter tersebut dapat pula dilihat dari penerapannya

dirumah bersama orang tua dan keluarga. Untuk membantu hal tersebut, peneliti

melalukan pengumpulan data menggunakan angket yang diberikan kepada orang

tua peserta didik yang tercantum pada tabel berikut ini:

Tabel 4.11

Indikator Hasil Pengembangan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter

No Aspek Indikator Keterangan Total

1 Religius 1. Berdoa sebelum dan sesudah

beraktivitas. (mis: belajar, makan,

tidur, ke kamar mandi)

2. Melaksanakan sholat

27,5

%

45%

50%

45%

22,5%

10%

36,2

5%

47,5

%

16,25%

2 Tanggung

Jawab

3. Mengembalikan alat permainan

sesuai tempatnya

4. Menyiapkan dan mengembalikan

alat tulis dan buku pelajaran sendiri

setelah dipakai

25%

12,5

%

25%

50%

50%

37,5%

18,7

5%

37,5

%

43,75%

3 Jujur 5. Mengakui kesalahan diri sendiri

dan meminta maaf

6. Mengembalikan barang yang bukan

miliknya

25%

10%

40%

40%

35%

50%

17,5

%

40% 42,5%

4 Hormat dan

Santun

7. Bersalaman dengan yang lebih tua

8. Mau membantu orangtua dan

keluarga di rumah

12,5

%

35%

42,5

%

42,5

%

45%

22,5%

23,7

5%

42,5

%

33,75%

5 Disiplin 9. Berangkat sekolah tepat waktu

10. Paham membagi waktu antara

bermain, belajar dan beristirahat

20%

12,5

%

27,5

%

32,5

%

52,5%

55%

16,2

5%

30% 53,75%

6 Mandiri 11. Makan sendiri

12. Memakai/melepas pakaian dan

sepatu sendiri

5%

15%

40%

40%

55%

45%

10

%

40% 50%

7 Percaya diri,

Kreatif, Kerja

13. Rajin belajar

14. Mengerjakan tugas sekolah sendiri

30%

20%

40%

40%

30%

40%

25

%

40% 35%

Page 122: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

106

Keras &

Pantang

Menyerah

8 Kemampuan

Bersosialsasi

15. Meminjakan mainan dan berbagi

kepada teman

16. Menjenguk orang yang sakit

17,5

%

35%

42,5

%

25%

40%

40%

26,2

5%

33,75

%

40%

9 Peduli

Lingkungan

17. Membuang sampah pada

tempatnya,

18. Merawat tanaman/menyayangi

binatang

25%

50%

47,5

%

25%

27,5%

25%

37,5

%

36,25

%

26,25%

10 Rasa Ingin

Tahu

19. Bertanya/merespon sesuatu yang

baru

20. Bereksplorasi/mencari pengalaman

atau permainan baru

15%

25%

37,5

%

37,5

%

47,5%

37,5%

20

%

37,5

%

42,5%

11 Cinta Tanah

Air

21. Menyenangi lagu anak-anak

Indonesia

22. Bermain permainan tradisional atau

khas daerah setempat

15%

15%

62,5

%

57,5

%

22,5%

27,5%

15

%

60% 25%

12 Kendali Diri 23. Tidak bertengkar atau berselisih

dengan teman

24. Melerai pertengkaran

2,5%

22,5

%

52,5

%

30%

45%

47,5%

12,5

%

41,25

%

46,25%

13 Toleransi,

Cinta Damai &

Persatuan

25. Tidak membeda-bedakan teman

26. Mengucapkan salam atau selamat

pagi/siang/sore saat bertemu teman

atau orang

0%

17,5

%

70%

47,5

%

30%

35%

8,75

%

58,75

%

32,5%

Keterangan:

: Mulai Berkembang

: Berkembang Baik : Berkembang Sesuai Harapan

Berdasarkan Tabel 4.11 diatas, peneliti dapat mendeskripsikan 13 aspek nilai-

nilai karakter yang berkembang pada peserta didik di RA Al Makmur, diantaranya;

1) pada nilai religius 36,35 % mulai berkembang, 47,5% berkembang baik, dan 16,25 % berkembang sesuai harapan; 2) pada nilai tanggung jawab, 18,75% mulai

berkembang, 37,5% berkembang baik dan 43,75% berkembang sesuai harapan; 3)

pada nilai jujur, 17,5% mulai berkembang, 40% berkembang baik dan 42,5% berkembang sesuai harapan; 4) pada nilai hormat dan santun, 23,75% mulai

berkembang, 42,5% berkembang baik dan 33,75% berkembang sesuai harapan; 5)

pada nilai disiplin, 16,25% mulai berkembang, 30% berkembang baik dan 53,75%

berkembang sesuai harapan; 6) pada nilai mandiri, 10% mulai berkembang, 40% berkembang baik dan 50% berkembang sesuai harapan; 7) pada nilai percaya diri,

kreatif, kerja keras & pantang menyerah, 25% mulai berkembang, 40%

berkembang baik dan 35% berkembangan sesuai harapan; 8) pada nilai kemampuan bersosialisasi, 26,25% mulai berkembang baik, 33,75% berkembang

Page 123: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

107

baik dan 40% berkembang sesuai harapan; 9) pada nilai peduli lingkungan, 37,5%

mulai berkembang, 36,25 berkembang baik dan 26,5 berkembang sesuai harapan;

10) pada nilai rasa ingin tahu, 20% mulai berkembang, 37,5% berkembang baik dan 42,5% berkembang sesuai harapan; 11) pada nilai cinta tanah air, 15% mulai

berkembang, 60% berkembang baik dan 25% berkembang sesuai harapan; 12) pada

nilai kendali diri, 12,5% mulai berkembang, 41,25% berkembang baik dan 46,25% berkembang sesuai harapan; 13) pada nilai toleransi, cinta damai dan persatuan,

8,75% mulai berkembang, 58,75% berkembang baik dan 32,5% berkembang sesuai

harapan.

Berdasarkan persentase data tersebut, pengembangan nilai-nilai karakter peserta didik menurut orang tuanya masing-masing lebih dominan pada keterangan

berkembang baik dan berkembang sesuai harapan. Artinya, pelaksanaan pendidikan

karakter pada peserta didik tentunya tidak hanya di sekolah, keluarga dan

lingkungan ikut serta dalam pembentukan karakter peserta didik. Perkembangan berpikir anak sebagian besar bergantung pada seberapa jauh anak aktif

memanipulasi dan aktif berinteraksi dengan lingkungannya (Maman, 2016:22).

Para wali peserta didik /orang tua menyadari bahwa RA Al Makmur telah melaksanakan pelaksanaan pembelajaran yang mengintegrasikan pendidikan

karakter dalam keseharian anak. Orang tua merasa bahwa anak-anak mereka telah

mengalami perkembangan yang baik dan lebih mandiri saat di rumah. Anak-anak

mulai menerapkan nilai-nilai karakter yang diajarkan sekolah. Tentunya hal tersebut tidak luput dari bimbingan orangtua di rumah. Misalnya seperti; mencuci

tangan sebelum makan, berdoa sebelum dan sesudah makan, menghafalkan surat-

surat pendek, makan sendiri, memakai sepatu sendiri, mengerjakan tugas sekolah sendiri, merapihkan alat tulis sendiri, membantu orang tua, berteman dengan baik

di lingkungan rumah, saling memaafkan saat bertengkar dan lain sebagainya.

Pemaparan diatas telah menggambarkan bahwa RA Al Makmur telah mampu

mencapai tujuan dari program pendidikan anak usia dini, diantaranya: anak mampu melakukan ibadah, anak melakukan gerakan motorik dan sensorik, mampu menalar

dan menggunakan bahasa yang baik dalam berkomunikasi, mampu memecahkan

masalah, memiliki rasa ingin tahu, mengenal lingkungan alam, mampu

bersosialisasi, mengontrol diri, merespon terhadap tepuk tangan, bunyi/irama, menyanyi dan mampu membuat hasil karya. Pemaparan tersebut sesuai dengan

pendapatnya Yuliani (2009:43), secara khusus tujuan pendidikan anak usia dini

ialah:

a) Anak mampu beribadah, mengenal dan percaya terhadap ciptaan Tuhan serta mencintai sesama makhluk.

b) Anak dapat mengelola keterampilan tubuh seperti gerakan yang

mengontrol tubuh, baik motorik halus dan motorik kasar serta merespon

rangsangan sensorik. c) Anak menggunakan bahasa dengan pemahaman pasif dan berkomunikasi

dengan efektif agar mampu berfikir dan belajar.

Page 124: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

108

d) Anak mampu berfikir kritis, logis, mengemukakan alasan, menyelesaikan

masalahan dan memahami hubungan sebab akibat.

e) Anak mengenal lingkungan sosial, lingkungan alam, peranan masyarakat dan keberagaman sosial dan budaya serta dapat mengembangkan konsep,

sikap positif, mengontrol diri dan rasa memiliki.

f) Anak memiliki rangsangan terhadap berbagai bunyi, irama, raga, bertepuk

tangan dan mengahasilkan hasil karya kreatif.

RA Al Makmur sebagai sekolah selalu terbuka mengenai perkembangan

peserta didik pada orang tua mereka, sebab anak mereka memiliki waktu lebih

banyak dengan orang tua atau keluarga dan lingkungan tempat tinggalnya. Pendidikan karakter yang diupayakan sekolah tentunya harus tetap diarahkan dan

dibimbing juga di rumah oleh orang tuanya masing-masing agar anak menjadi

pribadi lebih baik lagi dalam bermasyarakat serta menjadi bekal untuk pendidikan

selanjutnya. Hal ini senada dengan pendapat Yuliani (2009:46) bahwa, “Pendidikan anak usia dini sangat bermanfaat bagi pembentukan perilaku dan cara berfikir

seorang anak dalam masa perkembangan untuk mempersiapkan anak dalam

menghadapi lingkungan dan juga jenjang pendidikan yang selanjutnya, mampu memberikan kesempatan anak untuk bereksplorasi yang selalu dalam pengawasan

dan arahan.”

Anak usia dini sebagai bagian dari masyarakat dan calon generasi penerus

bangsa harus mendapatkan ruang kondusif bagi penanaman dan pembentukan budi

pekerti di masyarakat agar tercipta persatuan dan perdamaian dalam lingkungan bermasyakarat. Penanaman semangat persatuan tersebut bisa dimulai sejak usia

dini. Di RA Al Makmur, pembelajaran diintegrasikan dengan penanaman nilai

karakter cinta tanah air, toleransi dan persatuan yang terntunya menjadi bekal untuk peserta didik hidup di masyarakat. Hal ini senada dengan penelitian Nasir,

Rahmawati, Adam bahwa “Semangat persatuan dapat dibangun dengan

mengintegrasikan budaya sebagai bagian dari pendidikan, mempersiapkan mereka lebih efektif untuk menghadapi berbagai situasi dalam kehidupan, menempatkan

mereka dalam lingkungan fisik dan sosial dengan lebih baik, dan menjadikan

mereka terlibat dalam masyarakat dengan semangat pengakuan atas keunikan dan

toleransi atas keragaman manusia dan budaya. Dalam budaya terdapat pesan hidup,

pesan moral sehingga tercipta masyarakat yang berkarakter.”(Nasir et al., 2019).

RA Al Makmur selalu membangun diskusi yang baik dengan orang tua

mengenai perkembangan peserta didik agar anak dapat terus dibimbing dalam

hidup bermasyarakat. Guru dan kepala sekolah pun merespon berbagai kritik dan saran yang disampaikan orang tua peserta didik. Hanya saja diskusi ini sering kali

dikhususkan bagi peserta didik yang mengalami masalah atau kendala selama

pembelajaran. Untuk kegiatan khusus “Parenting” RA Al Makmur hanya

melaksanakannya ketika awal ajaran baru masuk sekolah, dan saat awal pembelajaran ekstrakurikuler Sempoa dilaksanakan. Karena sebelum pembelajaran

sempoa berlangasung. RA Al Makmur mengadakan pertemuan orang tua untuk

mengetahui manfaat dan tujuan dari pembelajaran sempoa tersebut. Selain itu,

Page 125: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

109

orang tua pula diajarkan bagaimana tata cara pembelajaran sempoa agar orang tua

dapat membantu peserta didik mengerjakan tugas sempoa di rumah jika peserta

didik mengalami kesulitan.

Menurut peneliti, RA Al Makmur menyadari bahwa pembelajaran yang menanamkan karakter pada peserta didik sangatlah penting dan menjadi tantangan

dimasa sekarang dan mendatang, terlihat dengan adanya pembiasaan atau pun

kegiatan rutin yang tentunya memberikan dampak terhadap peserta didik disekolah dan berpengaruh dalam kehidupan peserta didik sehari-hari. Peran guru pun sangat

penting dalam menanamkan nilai-nilai karakter di sekolah karena guru adalah

tokoh utama yang menjadi panutan peserta didik.

D. Diskusi Hasil Penelitian

Pada penelitian ini, penulis melakukan kajian terhadap penelitan terdahulu

yang relevan pada penelitian ini dengan tujuan untuk melihat bentuk persamaan dan perbedaan pada penelitian yang telah dilakukan, serta untuk menghindari

pengulangan terhadap kajian data yang ditemukan oleh peneliti terdahulu.Beberapa

penelitian terdahulu yang menjadi bahan perbandingan penelitan dijelaskan sebagai

berikut.

Pertama, Widiarti Iswandari, Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia

Dini Berbasis Karakter (Studi Situs PAUD Islam Makarima) Tahun 2018.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan pembelajaran,

pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran berbasis karakter di PAUD Islam Makarima. Persamaan pada penelitian ini yakni meneliti pengelolaan pembelajaran

berbasis karakter pada jenjang pendidikan anak usia dini. Perbedaan pada

penelitian ini ialah sebagian besar membahas pengelolaan pembelajaran, tidak membahas mengenai nilai-nilai karakternya pada sub bab khusus. Sedangkan pada

penelitian yang saat ini dilakukan oleh peneliti, mengkaji pengelolaan

pembelajaran dan membahas pendidikan karakter melalui nilai-nilai karakter yang

ditanamkan pada anak usia dini.

Kedua, Bustanul Yuliani, Manjemen Pendidikan Karakter pada Pendidikan Anak Usia Dini (Multistudi di PAUD Terpadu ‘Aisyiyah Nur’aini Ngampelan,

PAUD Terpadu An-Nuur Sleman dan TB/TK Ceria Demangan) Tahun 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen pendidikan karakter anak usia dini pada 3 sekolah tersebut dan mengetahui faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi manajemen pendidikan di 3 sekolah tersebut. Persamaan pada

penelitian ini yakni membahas mengenai pendidikan karakter pada anak usia dini. Perbedaan pada penelitian ini ialah penelitian merupakan penelitian multistudi pada

3 sekolah jenjang anak usia dini dan tidak membahas mengenai pengelolaan

pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah-sekolah tersebut. Sedangkan penelitian

yang saat ini dikaji oleh peneliti membahas pengelolaan pembelajaran pada pendidikan anak usia dini dan mengaitkannya pada penerapan nilai-nilai karakter

Page 126: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

110

pada anak usia dini melalui kegiatan terprogram dan pembiasaan yang dianalisis

secara rinci dalam bentuk nilai-nilai karakter sebagai upaya membentuk karakter

peserta didik anak usia dini.

Ketiga, Risma Marmo, Manajemen Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dengan Metode Bercerita dalam Pengembangan Karaker (Studi Kasus RA Al-

Hidayah Sondriyan Kendal Ngawi) Tahun 2018. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran dengan metode bercerita dalam pengembangan karakter peserta

didik. Persamaan pada penelitian ini yakni membahas pengelolaan pembelajaran

mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang dilakukan dalam pembelajaran. Perbedaan pada penelitian ini ialah fokus pembahasan pembelajaran

yang diintegrasikan dengan pengembangan karakter hanya dalam pembelajaran

dengan metode bercerita saja. Sedangkan pada penelitian yang dikaji saat ini

peneliti membahas mengenai pengelolaan pembelajaran dengan menganalisis nilai-

nilai karakter secara umum dalam seluruh kegiatan pembelajaran.

Keempat, Haira dan Yuhasriati, Strengthening The Honesty Character of

Young Children at The Islamic Integrated Preschool of Mon Kuta Banda Aceh.

Tahun 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan karakter jujur yang diterapkan di sekolah. Persamaan pada penelitian ini yakni

membahas pendidikan karakter yang diterapkan melalui program harian, mingguan,

program bulanan dan program tahunan. Penguatan pendidikan karakter juga

diberikan melalui kegiatan terprogram dan pembiasaan. Perbedaan pada penelitian ini ialah fokus pembahasan pendidikan karakter yang hanya membahas penguatan

karakter kejujuran. Sedangkan pada penelitian yang dikaji saat ini, peneliti

membahas mengenai program tahunan, bulanan, mingguan dan harian yang diintegrasikan dengan seluruh nilai-nilai karakter yang ada di sekolah, tidak hanya

karakter jujur saja.

Kelima, Celia Cinantya, Ahmad Suriansyah, Asniwati, Aslamiah Zubaida. The

Strategy of Religious-Based Character Education in Early Childhood Education

(PAUD) Islam Sabilal Muhtadin, Tahun 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan strategi pendidikan karakter berbasis agama

dalam pendidikan anak usia dini. Persamaan pada penelitian ini ialah strategi

pendidikan karakter yang diterapkan melalui penugasan, arahan, pembiasaan, model peran/teladan dan pengkondisian. Namun, perbedaannya ialah strategi

penerapan pendidikan karakter yang dibahas lebih berfokus pada karakter religius

melalui pengembangan siswa yang percaya dan mengabdi kepada Allah SWT dan memiliki karakter sesuai ajaran Islam dengan implementasi nilai-nilai karakter

agama yang dilakukan. Sedangkan pada penelitian yang dikaji saat ini membahas

mengenai pengelolaan pembelajaran yang diterapkan disekolah dengan

mengintegrasikan nilai-nilai karakter pada seluruh kegiatan sekolah.

Keenam, Novan Ardy Wiyani, Perencanaan Strategik Pembentukan Karakter Anak Usia Dini di TK Islam Al Irsyad Purwokerto, Tahun 2017. Penelitian ini

Page 127: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

111

bertujuan untuk mengetahui strategi pembentukan karakter pada anak usia dini

yang diterapkan di sekolah. Persamaan pada penelitian ini ialah membahas

mengenai pembentukan karakter pada anak usia dini. Namun perbedaannya, pembentukan karakter yang dibahas lebih berfokus pada perencanaan strategik

yang dibuat. Sedangkan pada penelitian yang dikaji saat ini, pembentukan karakter

yang dibahas diterapkan langsung melalui pengelolaan pembelajaran sekolah yang diintegrasikan dengan nilai-nilai karakter.

Dari beberapa penelitian yang telah dikemukakan di atas sebagian besar

membahas mengenai karakter.Penelitian tersebut menjadi bahan pijakan bagi

penulis pada bagian-bagian yang relevan pada penelitian ini. Penelitian ini dilakukan atas rasa keingintahuan dan keinginan untuk menganalisis dan menggali

lebih dalam segala hal yang ada di RA Al Makmur khususnya pengelolaan

pembelajaran dalam membentuk karakter peserta didik. Karena RA Al Makmur

menjadi sekolah jenjang anak usia dini yang selalu mendapat respon positif dari masyarakat terbukti dengan jumlah peserta didik selalu menempati posisi terbanyak

di Desa Waluya bahkan sampai ke tingkat kecamatan.

Tanpa mengurangi arti penting dari penelitian-penelitian terdahulu, peneliti

melakukan penelitian yang tampak berbeda, karena penelitian ini lebih fokus pada pengelolaan pembelajaran yang mengintegrasikan pendidikan karakter melalui

analisis nilai-nilai karakter yang dilakukan oleh peneliti di RA Al Makmur

Cikarang Utara.Peneliti menganalisis pembentukan karakter melalui kegiatan

terprogram dan kegiatan pembiasaan yang diterapkan di RA Al Makmur.

Peneliti mengambil penelitian pada ranah pendidikan anak usia dini karena pembentukan karakter sejak usia dini merupakan hal yang penting sebagai dasar

dan bekal yang akan tertanam pada kepribadian anak untuk memasuki jenjang

sekolah lanjutan, sehingga perlu pengelolaan pembelajaran yang baik dalam mengintegrasikan nilai-nilai karakter didalamnya, agar pembentukan karakter

menjadi lebih terarah dan dapat menjadikan proses pembelajaran pada jenjang anak

usia dini lebih baik lagi.

Page 128: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

112

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, peneliti

dapat mengambil kesimpulan dan saran dari penelitian pengelolaan pembelajaran

pendidikan anak usia dini dalam membentuk karakter peserta didik sebagai berikut:

A. Kesimpulan

Pengelolaan pembelajaran di RA Al Makmur dijabarkan dalam beberapa tahapan,

yakni; pertama, perencanaan pembelajaran yang terdiri dari program tahunan, perencanaan semester, rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan (RPPM) dan

rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH). Kedua, pelaksanaan pembelajaran

yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan peserta ddik dan berpedoman pada RPPH yang pelaksanaannya bersifat fleksibel dan kondisional. Ketiga, evaluasi pembelajaran

yang dilakukan setiap hari, melalui pengamatan, hasil karya dan tugas individu. Pada

setiap semesternya, evaluasi dapat berupa unjuk kerja dan penilaian akhir semester

yang dilaporkan pada buku Raport. Untuk menindaklanjuti hasil evaluasi, sekolah mengadakan rapat dengan dewan guru dan orang tua untuk memantau perkembangan

anak dan mengatasi permasalahan yang muncul pada pelaksanaan pembelajaran dalam

membentuk karakter peserta didik.

Proses pembelajaran dalam upaya pembentukan karakter peserta didik di RA Al Makmur diiringi dengan penanaman nilai-nilai karakter melalui kegiatan terprogram

dan kegiatan pembiasaan. Dari penerapan pendidikan karakter yang telah dilaksanakan,

peneliti menemukan 13 nilai karakter yang ditanamkan diantaranya; 1) religius/cinta

kepada Allah dan semesta, 2) hormat dan santun, 3) disiplin, 4) mandiri, 5) jujur, 6) bertanggung Jawab, 7) cinta tanah air, 8) toleransi, cinta damai dan persatuan, 9)

percaya diri, kerja keras, pantang menyerah dan kreatif, 10) kemampuan bersosialisasi,

11) peduli lingkungan, 12) rasa ingin tahu, 13) kendali diri.

Penerapan pendidikan karakter berdasarkan nilai-nilai tersebut tidak hanya diterapkan di sekolah, pengembangannya pun dilakukan di rumah maupun di

lingkungan masyarakat. Berdasarkan angket penelitian yang telah disebar kepada orang

tua peserta didik, pengembangan nilai-nilai karakter tersebut secara keseluruhan sudah berkembang dengan baik dan sesuai harapan orang tuanya masing-masing. Dengan

menerapkan pembelajaran dan kegiatan sehari-hari yang terintegrasi nilai-nilai

karakter, diharapkan peserta didik menunjukkan sikap positif dan berakhlak mulia,

didukung dengan nilai-nilai keislaman yang diterapkan dalam proses pembelajaran

dalam kehidupan sehari-hari.

Page 129: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

113

B. Saran

Dari hasil Pemaparan kesimpulkan diatas, peneliti mengemukakan beberapa saran

sebagai berikut:

1. Sekolah perlu meningkatkan kualitasnya dalam pengelolaan pembelajaran

mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran dengan mengadakan bimbingan dan pelatihan-pelatihan khusus bagi pendidik dan

tenaga kependidikan agar pembelajaran pendidikan dalam membentuk karakter

peserta didik dapat berjalan lebih maksimal. 2. Dalam penanaman nilai-nilai karakter, seluruh komponen sekolah baik

yayasan, kepala sekolah, pegawai, guru serta orang tua peserta didik perlu

bekerja sama memberikan pengaruh positif terhadap pembinaan karakter

peserta didik. Sekolah perlu mempelopori orang tua dengan mengadakan kegiatan Parenting sebagai upaya pengawasan perkembangan peserta didik

dari perilaku dan sikap yang menyimpang dan tidak sesuai bagi usia nya, baik

di rumah dan di masyarakat sebagai upaya memaksimalkan penerapan pengelolaan pembelaajaran pendidikan anak usia dini dalam membentuk

karakter peserta didik.

Penelitian pengelolaan pembelajaran dalam membentuk karakter peserta didik ini

masih dirasakan kurang maksimal. Peneliti berharap perguruan tinggi atau lembaga lain dapat mengembangkan kembali penelitian mengenai pengelolaan pembelajaran dalam

membentuk karakter peserta didik ini untuk membangun moral dan karakter generasi

muda seiring perkembangan zaman yang semakin maju.

Page 130: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

114

DAFTAR PUSTAKA

Algozzine, B., Gretes, J., Queen, A. J., & Cowan-Hathcock, M. (2007). Beginning

teachers’ perceptions of their induction program experiences. The Clearing

House: A Journal of Educational Strategies, Issues and Ideas, 80(3), 137–143.

Amin, M. M. (2011). Pendidikan karakter anak bangsa. Baduose Media.

Aqib, Z. (2011). Pedoman Teknis Penyelenggaraan PAUD. Bandung: Nuansa Aulia.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

PT Rineka Cipta.

Asmani, J. M. (2009). Manajemen Strategis PAUD. Jogjakarta: Diva Press (Anggota

IKAPI).

Asmawati, L. (2014). Ruang Lingkup Pengelolaan Kegiatan di Lembaga PAUD. Modul

1 Ruang Lingkup Pengelolaan Kegiatan Di Lembaga PAUD, 1(4407), 1.2-1.54.

http://repository.ut.ac.id/4719/1/PAUD4407-M1.pdf

Bafadal, I. (2003). Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar Dari Sentralisasi Menuju Desentralisasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Bafirman, H. B. (2016). Pembentukan Karakter Siswa Melalui Pembelajaran

Penjasorkes. Prenada Media Group.

Billah, A. (2016). Pendidikan Karakter Untuk Anak Usia Dini dalam Perspektif Islam

dan Implementasinya dalam Materi Sains. ATTARBIYAH: Journal of Islamic Culture and Education, 1(2), 243–272. https://doi.org/10.18326/attarbiyah.v1i2.

Bissey, W. K. (1970). Sisk," Principles of Management: A Systems Approach to the

Management Process"(Book Review). Review of Financial Economics, 5(2), 120.

Bissoli, M. de F. (2014). Development of Children’s Personality: The role of early

childhood education. Psicologia Em Estudo, 19(4), 587–597.

Catron, C. E. (1999). J dan Allen. Early Childhood Curriculum A Creative-Play Model.

New Jersey: Merill, Prentice-Hall.

Chukwbikem, P. E. I. (2013). Resources for early childhood education (E.C.E). Mediterranean Journal of Social Sciences, 4(8), 161–172.

https://doi.org/10.5901/mjss.2013.v4n8p161

Danim, S., & Suparno, D. (2009). Manajemen dan kepemimpinan transformasional

kekepalasekolahan: visi dan strategi sukses era teknologi, situasi krisis, dan

Page 131: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

115

internasionalisasi pendidikan. Rineka Cipta.

Erviani, D. (2018). Solusi Mengatasi Minimnya Pendidikan Karakter - Hargo.

https://hargo.co.id/berita/solusi-mengatasi-minimnya-pendidikan-karakter.html

Fadillah, M. (2012). Desain Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini: Tinjauan

Teoritik & Praktik. Ar-Ruzz Media.

Fakhruddin, A. U. (2010). Sukses menjadi guru TK-PAUD. Yogyakarta: Bening.

Fathurrohman, P., & Sutikno, M. S. (2019). Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami.

Fauziddin, M., & Mufarizuddin, M. (2018). Useful of Clap Hand Games for Optimalize

Cogtivite Aspects in Early Childhood Education. Jurnal Obsesi : Jurnal

Pendidikan Anak Usia Dini, 2(2), 162. https://doi.org/10.31004/obsesi.v2i2.76

Hadiati, E., & Fidrayani. (2019). Manajemen Pembelajaran Pendidikan Anak Usia

Dini. Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak Uisa Dini, 2(1), 69–78.

Isjoni, H. (2009). Pembelajaran kooperatif meningkatkan kecerdasan komunikasi antar peserta didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kelley, M., Wetzel, K., Padgett, H., Kim, M. I. A., & Odom, M. (2003). Early

Childhood Teacher Preparation and Technology Integration : The Arizona State

University West Experience. 3, 67–83.

Khaironi, M. (2017). Pendidikan Moral Pada Anak Usia Dini. Jurnal Golden Age Universitas Hamzanwadi, 01(1), 1–16.

Kristiawan, M., & Rozalena. (2017). Pengelolaan Pembelajaran Paud Dalam

Mengembangkan Potensi Anak Usia Dini. JMKSP (Jurnal Manajemen,

Kepemimpinan, Dan Supervisi Pendidikan), 2(1), 76–86.

Krogh, S. L., & Slentz, K. L. (2010). Early childhood education: Yesterday, today, and

tomorrow. Routledge.

Kumari, B. V. (2004). Methods of teaching social studies. Discovery Publishing House.

Kurniati, B. (2013). PROBLEMATIKA PENDIDIKAN KARAKTER, ANTARA KONSEP DAN REALITA | bettykurniaty.

https://bettykurniaty.wordpress.com/2013/03/23/problematika-pendidikan-

karakter-antara-konsep-dan-realita/

Lee, A. (2016). Implementing character education program through music and

Page 132: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

116

integrated activities in early childhood settings in Taiwan. International Journal

of Music Education, 34(3), 340–351.

Lickona, T. (1997). The Teacher’s Role in Character Education. In Journal of

Education (Vol. 179, Issue 2, pp. 63–80). https://doi.org/10.1177/002205749717900206

Lickona, T. (2004). Character matters: How to help our children develop good

judgment, integrity, and other essential virtues. Simon and Schuster.

Lickona, T. (2009). Educating for character: How our schools can teach respect and

responsibility. Bantam.

Lickona, T. (2013). Persoalan Karakter; Bagaimana Membantu Anak Mengembangkan Penilaian Yang Baik, Integritas dan Kebajikan Lainnya terj. Juma Abdu

Wamaungo. Jakarta: Bumi Aksara.

Mahfud, C. (2006). Pendidikan multikultural. Pustaka Pelajar.

Marshall, M. L. (2004). Examining school climate: Defining factors and educational

influences. Georgia State University Center for School Safety, School Climate,

and Classroom Management, 4. http://schoolsafety.education.gsu.edu/wp-content/blogs.dir/277/files/2013/10/whitepaper_marshall.pdf

Michael S. Duggan, T. F. S. and D. C. T. (2019). A monitoring and evaluation

framework for transformative change from sustainability programs in secondary

schools. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Moeslichatoen, R. (2004). Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak, cet ke-2 (Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Moleong, L. J. (2000). Metode Penelitian Kualitatif, Cetak Ke-12. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, H. E. (2012). Manajemen Paud. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, H. E. (2013). Manajemen Pendidikan Karakter, Cet. Ke-3, Jakarta: Bumi

Aksara.

Murtaza, K. F. (2011). Developing child friendly environment in early childhood

education classroom in Pakistan. 1(October), 408–418.

Nalah, A. B. (2012). Early Childhood Education and Sustainable Functional Education In NigeriaEarly Childhood Education and Sustainable Functional Education In

Page 133: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

117

Nigeria. Nasarawa State University.

https://www.researchgate.net/publication/265383089_EARLY_CHILDHOOD_E

DUCATION_AND_SUSTAINABLE_FUNCTIONAL_EDUCATION_IN_NIGERIA.

Nasir, N., Rahmawati, R., & Adam, A. (2019). Identifikasi Nilai Pedagogis Tarian Lulo

untuk Memperkuat Rasa Persatuan pada Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal

Pendidikan Anak Usia Dini, 4(1), 371. https://doi.org/10.31004/obsesi.v4i1.336

New, R. S., & Cochran, M. (2007). Early childhood education: An international encyclopedia (Vol. 4). Greenwood Publishing Group.

Osakwe, R. N. (2009). The effect of early childhood education experience on the

academic performances of primary school children. Studies on Home and

Community Science, 3(2), 143–147.

Pala, A. (2011). the Need for Character Education. International Journal of Social

Sciences and Humanity Studies, 3(2), 23–32.

Paud Jateng. (n.d.). Metode Pembelajaran PAUD yang Efektif dan Menyenangkan - PAUD JATENG. Retrieved June 5, 2020, from

https://www.paud.id/2015/04/metode-pembelajaran-paud-yang-efektif.html

Prihastanto, A., Samsudi, S., Masrukhi, M., & Prihatin, T. (2016). The development of

holistic model of character education management for senior high schools in Pemalang Regency. The Journal of Educational Development, 4(1), 73–82.

Putri Tarmizi, H. (n.d.). Metode Pembelajaran Sosiodrama. Retrieved June 5, 2020,

from http://heryantiputritarmizi.blogspot.com/2013_09_15_archive.html

Rahim, H. (2012). The use of stories as moral education for young children.

Rani, J. S. (2004). Educational measurement and evaluation. Discovery Publishing

House.

Rusman, M. K., & Seri, I. I. (2009). Jakarata: PT. Raja Grafindo Persada.

Sa’id, M. M., & Muhammad, S. (2001). Seni Mendidik Anak. Jakarta: Arroyan.

Sapendi, I. N.-N. M. A. (2015). Pada Anak Usia Dini. Jurnal At-Turats, 9(2).

Schaps, E., & D, P. (2007). CEP ’ s of Effective Character Education Effective

Character Education : Education.

Shalihah, M. (2010). Mengelola PAUD Mendidik Budi Pekerti, Anak Usia Dini bagi

Page 134: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

118

Program PAUD, TK Play Group, dan di Rumah. Bantul: Kreasi Wacana Offset.

Soemiarti, P. (2003). Pendidikan anak prasekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Subianto, J. (2013). Peran Keluarga, Sekolah, Dan Masyarakat Dalam Pembentukan

Karakter Berkualitas. Edukasia : Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 8(2), 331–

354. https://doi.org/10.21043/edukasia.v8i2.757

Subur, M. (2012). Kurikulum RA. Yogyakarta: Bidang Mapenda Kemenag.

Sugiyono, D. (2011). Prof., 2011, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi, A. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta.

Sujiono, Y. N. (2009). Konsep dasar pendidikan anak usia dini.

Sutarman, D. H. M., Pd, M. M., Asih, S. P., & Pd, M. M. (2016). Manajemen

Pendidikan Usia Dini. Bandung: Pustaka Setia.

Suyadi. (2011). Manajemen PAUD TPA-KB-TK/RA. Pustaka Pelajar.

Termini, K. A., & Golden, J. A. (2007). Moral behaviors: What can behaviorists learn

from the developmental literature? International Journal of Behavioral

Consultation and Therapy, 3(4), 477–493. https://doi.org/10.1037/h0100818

Ülavere, P., & Veisson, M. (2015). Values and Values Education in Estonian Preschool Child Care Institutions. Journal of Teacher Education for Sustainability, 17(2),

108–124. https://doi.org/10.1515/jtes-2015-0014

Ulwan, A. N. (2012). Pendidikan Anak dalam Islam; Terjemahan Arif Rahman Hakim

dkk. Solo: Insan Kamil.

Unesco. (2007). Strong Foundations for Gender Equality in Early Childhood Care and

Education : Advocacy Brief. UNESCO.

Usman, H. (2006). Manajemen: teori, praktik, dan riset pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Wahyuningtyas, A., & Budi Wibowo, U. (2017). Manajemen Pendidikan Karakter pada

SMP Full Day School di Kota Yogyakarta, 3(1), 87.

https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Wandira, D., & Roesminingsih, E. (2014). Kemampuan Sosial Emosional Anak

Kelompok A DI Tk Nurul Ulum Bambe Driyorejo Gresik. PAUD Teratai, 3(3).

Page 135: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

119

Wibowo, A. (2012). Pendidikan Karakter Anak Usia Dini. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Winataputra, U. S. (2003). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Pusat Penerbitan

Universitas Terbuka.

Yahaya, A., Bachok, N. S. E., Yahaya, N., Boon, Y., Hashim, S., & Goh, M. L. (2012). The impact of emotional intelligence element on academic achievement. Archives

Des Sciences, 65(4), 2–17.

Yus, A. (2015). Penilaian perkembangan belajar anak taman kanak-kanak. Kencana.

Zubaedi, M. (2011). Desain Pendidikan karakter: konsepsi dan dan aplikasinya dalam

lembaga pendidikan. Jakarta. Pranada Media Grup.

SUMBER LAIN

Hafidhuddin, Didin. (2009) Pendidikan Karakter Bangsa Berbasis Agama. makalah

pada workshop Nasional Standarisasi MPK-PAI. Jakarta 13 Agustus, h.1.

HR. Al-Bayhaqi dalam al-Sunan al-Kubrâ’ (no. 20782), al-Bazzar dalam Musnad-nya (no. 8949) Imam Bukhari dalam Al Adaab Al Mufraad hal 42, Ahmad 2/381, Al

Hakim 2/613, Ibnu Saad dalam Thabaqaatul Kubra (1/192), Al Qudhaa’iy

dalam Musnad Asysyihaab No.1165) https://bacasitus.com/agama/inilah-maksud-aku-diutus-menyempurnakan-akhlak.html diakses 27 April 2020 11.58.

John M. Echols., Shadily, Hassan. 2000. Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta: Gramedia

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2016). KBBI Daring. https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Karakter

__________. 2010. Kerangka Acuan Pendidikan Karakter Tahun Anggaran 2010.

Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

__________. 2012. Pedoman Pendidikan Karakter pada Pendidikan Anak Usia Dini.

Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan

Anak Usia Dini.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

Page 136: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

120

LAMPIRAN

Page 137: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

121

Lampiran 1

URAIAN TUGAS PENGURUS DAN GURU

RA AL MAKMUR

1. Tugas Pengelola Lembaga RA AL MAKMUR a. Menyusun rencana program dan kegiatan tahunan dengan melibatkan bagian

tata usaha dan penanggung jawab masing-masing program

b. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan program yang dilaksanakan di RA AL MAKMUR

c. Melakukan pengawasan dan evaluasi seluruh program dan kegiatan yang

diselenggarakan oleh lembaga RA AL MAKMUR

d. Melakukan kerja sama dengan berbagai lembaga, organisasi, instansi, dan masyarakat dalam rangka peningkatan akses dan mutu layanan PAUD di

lembaga RA AL MAKMUR

2. Tugas Kepala RA AL MAKMUR

a. Menyusun rencana program dan kegiatan tahunan yang menjadi tanggung

jawabnya, dengan melibatkan pendidik PAUD RA AL MAKMUR

b. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan program

pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru c. Melakukan pembinaan terhadap program dan kegiatan yang diselenggarakan

guru

d. Melakukan kerjasama dengan penanggung jawab program lainnya dalam rangka mutu layanan PAUD di lembaga RA AL MAKMUR

3. Tugas Sekretaris RA AL MAKMUR

a. Mengelola Administrasi Sekolah. 1) Formulir Pendaftaran

2) Buku Induk Anak

3) Buku Daftar Inventaris

4) Buku Tamu

5) Daftar Hadir Pendidik

2. Mengarsipkan Dokumen

3. Menyiapkan Surat-menyurat

4. Menyusun laporan-laporan

4. Tugas Bendahara RA AL MAKMUR:

a. Mengelola administrasi Keuangan 1) Kartu Iuran Orang Tua

2) Buku Kas kelompok Bermain

b. Menghimpun Iuran Orang Tua dan Sumber Lain

Page 138: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

122

c. Membukukan dan menyimpan Bukti pengeluaran

d. Menyusun laporan keuangan

5. Tugas Guru RA AL MAKMUR

a. Menyusun Rencana Pembelajaran anak

b. Melaksanakan program pembelajaran

c. Melaksanakan penilaian kepada perkembangan anak d. Membimbing Anak, Menyiapkan lingkungan belajar yang mendukung

pengembangan semua potensi anak dan perkembangan sikap serta perilaku

anak e. Menyiapkan/ mengisi Administrasi Kelompok

f. Mendampingi Anak dalam bermain

Page 139: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

123

Lampiran 2

PENGATURAN BEBAN BELAJAR/ALOKASI WAKTU

1. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (2 semester) adalah 34 minggu

2. Satu jam tatap muka (satu jam pelajaran) adalah 30 menit. 3. Jam belajar efektif per hari adalah 3 jam (180 menit), berarti 6 jam pelajaran.

4. Jam belajar per minggu 180 menit x 5 hari pembelajaran sama dengan 900

menit per minggu

5. Perencanaan pembelajaran untuk satu hari terdiri dari :

Pertemuan pagi 30 menit

Kegiatan inti 90 menit

Istirahat 15 menit

Makan 15 menit

Kegiatan siang 30 menit

6. Alokasi waktu untuk pengembangan ekspresi dan potensi diri ditambah 30

menit.

7. Pengembangan diri dalam rangka pembentukan karakter, disesuaikan dengan kondisi dan situasi RA, tidak setiap hari dilaksanakan. Waktunya pun kadang

30 menit kadang kurang atau lebih.

8. Penyusunan program pembelajaran melalui pendekatan tematik yang merupakan suatu strategi pembelajaran yang melibatkan beberapa bidang atau

aspek pengembangan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna

bagi peserta didik.

9. Tema yang digunakan adalah tema yang ada, dapat disesuaikan dengan satuan

pendidikan dengan tidak mengurangi minggu efektif.

Page 140: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

124

Lampiran 3

TATA TERTIB RA AL MA’MUR

TAHUN 2019/2020

A. BAGI MURID RA AL MA’MUR 1. Datang 10 menit sebelum pelajaran dimulai

2. Seluruh anak harus datang pada Hari Senin 15 Juli 2019

3. Berpakaian rapih dan bersepatu Senin – selasa : Baju Batik dan celana/ rok Biru

Rabu - Kamis : Celana / blus rompi (pink)

Jum’at : Muslim Putih Sabtu : Kaos Olah raga

4. Tidak dperkenankan memakai perhiasan emas

5. Tidak boleh makan/ jajan ketika jam belajar berlangsung

6. Tidak boleh membawa pulang mainan yang ada di Sekolah dan tidak membawa mainan dari rumah ke Sekolah

7. Jika sakit atau berhalangan hadir harus memberitahu / kabar ke Sekolah

B. BAGI PENGANTAR SISWA/ ORANGTUA SISWA

1. Berpakaian sopan

2. Membiasakan anak melakukan sendiri seperti ; a) Menyimpan Tas-nya sendiri

b) Menyimpan buku PR -nya sendiri

c) Membuka tas dan bukunya sendiri

d) Merapihkan alat tulisnya sendiri 3. Tidak Menunggu anak di dalam kelas untuk melatih mental anak..

4. Tidak dipernankan mengintip pada saat proses belajar mengajar berlangsung

5. Tidak diperkenankan duduk dan main pada tempat mainan anak-anak 6. Uang Sekolah dibayar paling lambat tanggal 10 setiap bulannya

7. Berpartisipasi menjaga ketertiban dan kebersihan lingkungan Sekolah

8. Berpartisipasi pada setiap kegiatan Sekolah dan Program Orangtua Murid (POMG)

. Cikarang Utara, Juli 2019

Kepala RA AL MA’MUR

Page 141: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

125

Lampiran 4

Struktur Kurikulum Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

KI-1: Menerima ajaran agama yang dianutnya

1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaan-Nya

1.2 Menghargai diri sendiri, orang lain, dan

lingkungan sekitar sebagai rasa syukur kepada Tuhan

KI-2: Memiliki perilaku hidup

sehat, rasa ingin tahu, kreatif

dan estetis, percaya diri, disiplin, mandiri, peduli,

mampu bekerja sama, mampu

menyesuaikan diri, jujur, dan santun dalam berinteraksi

dengan keluarga, pendidik

dan/atau pengasuh, dan teman

2.1 Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup

sehat

2.2 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu

2.3 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap

kreatif 2.4 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap

estetis

2.5 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap

percaya diri 2.6 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap

taat terhadap aturan sehari-hari untuk melatih

kedisiplinan 2.7 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap

sabar (mau menunggu giliran, mau mendengar

ketika orang lain berbicara) untuk melatih kedisiplinan

2.8 Memiliki perilaku yang mencerminkan

kemandirian

2.9 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli dan mau membantu jika diminta

bantuannya

2.10 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap menghargai dan toleran kepada orang

lain.

2.11 Memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan

diri 2.12 Memiliki perilaku yang mencerminkan

sikap tanggung jawab

2.13 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur

2.14Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap

santun kepada orang tua, pendidik dan/atau pengasuh, dan teman

KI-3: Mengenali diri, keluarga,

teman, pendidik dan/atau

3.1 Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari

3.2 Mengenal perilaku baik sebagai cerminan

Page 142: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

126

pengasuh, lingkungan sekitar,

teknologi, seni, dan budaya di

rumah, tempat bermain dan satuan PAUD dengan cara:

mengamati dengan indra

(melihat, mendengar, menghidu, merasa, meraba);

menanya; mengumpulkan

informasi; mengolah

informasi/mengasosiasikan,dan mengkomunikasikan melalui

kegiatan bermain

akhlak mulia

3.3 Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan

gerakannya untuk pengembangan motorik kasar dan motorik halus

3.4 Mengetahui cara hidup sehat

3.5 Mengetahui cara memecahkan masalah sehari-hari dan berperilaku kreatif

3.6 Mengenal benda -benda disekitarnya (nama,

warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara,

tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya) 3.7 Mengenal lingkungan sosial (keluarga,

teman, tempat tinggal, tempat ibadah, budaya,

transportasi) 3.8 Mengenal lingkungan alam (hewan, tanaman,

cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll)

3.9 Mengenal teknologi sederhana (peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan

pertukangan, dll)

3.10 Memahami bahasa reseptif (menyimak dan

membaca) 3.11 Memahami bahasa ekspresif

(mengungkapkan bahasa secara verbal dan

non verbal) 3.12 Mengenal keaksaraan awal melalui bermain

3.13 Mengenal emosi diri dan orang lain

3.14 Mengenali kebutuhan, keinginan, dan minat

diri 3.15 Mengenal berbagai karya dan aktivitas seni

KI-4: Menunjukkan yang diketahui,

dirasakan, dibutuhkan,dan dipikirkan melalui bahasa,

musik, gerakan, dan karya

secara produktif dan kreatif,

serta mencerminkan perilaku anak berakhlak mulia

4.1 Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari

dengan tuntunan orang dewasa 4.2 Menunjukkan perilaku santun sebagai

cerminan akhlak mulia

4.3 Menggunakan anggota tubuh untuk

pengembangan motorik kasar dan halus 4.4 Mampu menolong diri sendiri untuk hidup

sehat

4.5 Menyelesaikan masalah sehari-hari secara kreatif

4.6 Menyampaikan tentang apa dan bagaimana

benda-benda disekitar yang dikenalnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara,

tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya) melalui

berbagai hasil karya

4.7 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, gerak tubuh, dll

tentang lingkungan sosial (keluarga, teman,

tempat tinggal, tempat ibadah, budaya,

Page 143: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

127

transportasi)

4.8 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk

gambar, bercerita, bernyanyi, gerak tubuh, dll tentang lingkungan alam (hewan, tanaman,

cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll)

4.9 Menggunakan teknologi sederhana (peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan

pertukangan, dll) untuk menyelesaikan tugas

dan kegiatannya

4.10 Menunjukkan kemampuan berbahasa reseptif (menyimak dan membaca)

4.11 Menunjukkan kemampuan berbahasa

ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan non verbal)

4.12 Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal

dalam berbagai bentuk karya 4.13 Menunjukkan reaksi emosi diri secara wajar

4.14 Mengungkapkan kebutuhan, keinginan dan

minat diri dengan cara yang tepat

4.15 Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai media

Page 144: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

128

Lampiran 5

Program Semester I RA Al Makmur

No Tema Kompetensi

Dasar Sub Tema Sub-sub Tema

Alokasi

waktu

1

Aku Hamba

Allah

1.1, 1.2, 2.1, 2.2, 2.3, 2.4, 2.5, 2.6,

2.7,2.8, 2.9, 2.10,

2.11, 2.12,

2.13,2.14, (3.1-4.1), (3.2-4.2),

(3.3-4.3), (3.4-

4.4), (3.5-4.5), (3.6-4.6), (3.7-

4.7), (3.8-

4.8),(3.9-

4.9),(3.10-4.10), (3.11-4.11), (3.12-

4.12), ((3.13-

4.13), (3.14-4.14), (3.15-4.15)

Identitasku

Nama,usia,jenis kelamin, alamat rumah

lengkap,agamaku

1 Minggu

Tubuhku

Anggota tubuh, bagian-

bagian anggota tubuh, fungsi, gerak, kebersihan,

ciri-ciri khas, kesehatan dan

keamanan diri

2 Minggu

Kesukaanku

Makanan.& minuman yang

halal, mainan dan macam-

macam kegiatan

2 Minggu

2 Keluarga Sakinah

1.1, 1.2, 2.1, 2.2,

2.3, 2.4, 2.5, 2.6,

2.7,2.8, 2.9, 2.10, 2.11, 2.12, 2.13,

2.14,(3.1-4.1),

(3.2-4.2), (3.3-4.3), (3.4-4.4),

(3.5-4.5), (3.6-

4.6), (3.7-4.7), (3.8-4.8),(3.9-

4.9),(3.10-4.10),

(3.11-4.11), (3.12-

4.12), ((3.13-4.13), (3.14-4.14),

(3.15-4.15)

Anggota

keluargaku

Ayah, ibu, kakak, adik,

kakek, nenek, paman dan

bibi

2 Minggu

Profesi

anggota

keluarga

Macam-macam pekerjaan

1 Minggu

3 Lingkunganku

1.1, 1.2, 2.1, 2.2, 2.3, 2.4, 2.5, 2.6,

2.7,2.8, 2.9, 2.10,

2.11, 2.12, 2.13,

2.14,(3.1-4.1), (3.2-4.2), (3.3-

4.3), (3.4-4.4),

(3.5-4.5), (3.6-4.6), (3.7-4.7),

Rumahku

Fungsi rumah Bagian-bagian rumah

Jenis peralatan rumah

Tangga,kursi,meja,tempat

tidur,kasur, peralatan makan, lemari es, radio, televisi,

kaset, CD, telepon

Fungsi peralatan rumah tangga

2 Minggu

Page 145: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

129

(3.8-4.8),(3.9-

4.9),(3.10-4.10),

(3.11-4.11), (3.12-4.12), ((3.13-

4.13), (3.14-4.14),

(3.15-4.15)

Cara menggunakan peralatan

rumah tangga

Sekolahku

Gedung dan halaman

sekolah, ruang belajar,

tempat bermain dan alat-alat permainan orang-orang yang

ada di sekolah dan tata tertib

di sekolah

1 Minggu

Mesjidku

Fungsi Mesjid Bagian-bagian mesjid

Orang-orang yang ada di

masjid Tata tertib di mesjid

1 Minggu

4

Binatang

ciptaan Allah

1.1, 1.2, 2.1, 2.2,

2.3, 2.4, 2.5, 2.6,

2.7,2.8, 2.9, 2.10, 2.11, 2.12, 2.13,

2.14, (3.1-4.1),

(3.2-4.2), (3.3-4.3), (3.4-4.4),

(3.5-4.5), (3.6-

4.6), (3.7-4.7),

(3.8-4.8),(3.9-4.9),(3.10-4.10),

(3.11-4.11), (3.12-

4.12), ((3.13-4.13), (3.14-4.14),

(3.15-4.15)

Binatang

Qurban

Bagian-baguan tubuh

binatang

Makanan, bahaya, manfaat 1 Minggu

Binatang

Peliharaan

Bagian-baguan tubuh

binatang Makanan, bahaya, manfaat

2 Minggu

Binatang

Serangga

Bagian-baguan tubuh

binatang

Makanan, bahaya, manfaat

1 Minggu

Binatang

Buas

Bagian-baguan tubuh

binatang

Makanan, bahaya, manfaat 1 Minggu

TOTAL 17 Minggu

Page 146: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

130

Program Semester II RA Al Makmur

N

o Tema

Kompetensi

Dasar Sub Tema Sub-sub Tema

Alokasi

waktu

1

Tanaman

Ciptaan Allah

1.1, 1.2, 2.1, 2.2,

2.3, 2.4, 2.5, 2.6,

2.7,2.8, 2.9, 2.10,

2.11, 2.12, 2.13, 2.14, (3.1-4.1),

(3.2-4.2), (3.3-

4.3), (3.4-4.4), (3.5-4.5), (3.6-

4.6), (3.7-4.7),

(3.8-4.8),(3.9-4.9),(3.10-4.10),

(3.11-4.11),

(3.12-4.12),

((3.13-4.13), (3.14-4.14),

(3.15-4.15)

Tanaman

buah

- Macam-macam tanaman buah

- Bagian-bagian tanaman

buah

- Manfaat tanaman buah

- Cara nenanam dan merawat tanaman buah

2 Minggu

Tanaman

sayur

- Macam-macam tanaman

sayur

- Bagian-bagian tanaman

sayur

- Manfaat tanaman sayur

- Cara nenanam dan merawat

tanaman sayur

1 Minggu

Tanaman

Hias

- Macam-macam tanaman

hias

- Bagian-bagian tanaman hias

- Manfaat tanaman hias

- Cara nenanam dan merawat

tanaman hias

1 Minggu

Tanaman

Obat

- Macam-macam tanaman

obat

- Bagian-bagian tanaman

obat

- Manfaat tanaman obat

- Cara nenanam dan merawat

tanaman obat

1 Minggu

Tanaman

Umbi-umbian

- Macam-macam tanaman

umbi-umbian

- Bagian-bagian tanaman

umbi-umbian

- Manfaat tanaman umbi-umbian

- Cara nenanam dan merawat

tanaman umbi-umbian

1 Minggu

2 Kendaraan

1.1, 1.2, 2.1, 2.2, 2.3, 2.4, 2.5, 2.6,

2.7,2.8, 2.9, 2.10,

2.11, 2.12, 2.13, 2.14 (3.1-4.1),

(3.2-4.2), (3.3-

Kendaraan di

Darat

- Jenis kendaraan di Darat

- Fungsi dan kegunaan

- Nama Pengemudi

- Tempat pemberhentian

- Bagian-bagian kendaraan

2 Minggu

Page 147: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

131

4.3), (3.4-4.4),

(3.5-4.5), (3.6-

4.6), (3.7-4.7), (3.8-4.8),(3.9-

4.9),(3.10-4.10),

(3.11-

4.11), (3.12-4.12), ((3.13-

4.13), (3.14-

4.14), (3.15-4.15)

Kendaraan di Air

- Jenis kendaraan di Air

- Fungsi dan kegunaan

- Nama Pengemudi

- Tempat pemberhentian

- Bagian-bagian kendaraan

1 Minggu

Kendaraan di

Udara

- Jenis kendaraan di Udara

- Fungsi dan kegunaan

- Nama Pengemudi

- Tempat pemberhentian

- Bagian-bagian kendaraan

1 Minggu

3

Alam Semesta

1.1, 1.2, 2.1, 2.2,

2.3, 2.4, 2.5, 2.6,

2.7,2.8, 2.9, 2.10, 2.11, 2.12, 2.13,

2.14, (3.1-4.1),

(3.2-4.2), (3.3-4.3), (3.4-4.4),

(3.5-4.5), (3.6-

4.6), (3.7-4.7),

(3.8-4.8),(3.9-4.9),(3.10-4.10),

(3.11-4.11),

(3.12-4.12), ((3.13-4.13),

(3.14-4.14),

(3.15-4.15)

Benda-benda

alam

- Jenis benda- benda alam

(tanah, air, udara, api, pasir, batu, besi, emas, perak )

- Manfaat benda-benda alam

2 Minggu

Benda-benda langit

- Jenis benda-benda langit (matahari, bulan, bintang)

- Manfaat benda-benda langit

1 Minggu

Gejala alam

- Macam-macam gejala alam (siang, malam, banjir,

gunung meletus, tanah

longsor, ombak, pelangi, petir, hujan, gempa bumi ) 2 Minggu

4 Negaraku 1.1, 1.2, 2.1, 2.2, 2.3, 2.4, 2.5, 2.6,

2.7,2.8, 2.9, 2.10,

2.11, 2.12, 2.13,2.14, (3.1-

4.1), (3.2-4.2),

(3.3-4.3), (3.4-4.4), (3.5-4.5),

(3.6-4.6), (3.7-

4.7), (3.8-

4.8),(3.9-4.9),(3.10-4.10),

(3.11-4.11),

(3.12-4.12),

Tanah Airku - Nama Negara

- Lambang Negara

- Presiden dan Wakil Presiden

- Lagu Kebangsaan

- Bendera

- Pahlawanku

1 Minggu

Tempat

Wisata

- Wisata Laut

- Pegunungan

- Taman

- Museum

- Kebun Binatang

1 Minggu

Page 148: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

132

((3.13-4.13),

(3.14-4.14),

(3.15-4.15)

TOTAL 17 Minggu

Page 149: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

133

Lampiran 6

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MINGGUAN (RPPM)

Kelompok : B ( 5-6 tahun )

Semester/ minggu : 1/14

Tema : BINATANG CIPTAAN ALLAH

Sub Tema/sub-sub tema :BINATANG PELIHARAAN DARAT / Bagian tubuh binatang,makanan, bahaya dan manfaat KD : 1.1, 1.2, 2.1, 2.2, 2.3, 2.4, 2.5, 2.6, 2.7, 2.8, 2.9, 2.10, 2.11,2.12, 2.13, 2.14, 3.1, 4.1, 3.2, 4.2, 3.3, 4.3, 3.4, 4.4,

3.5, 4.5, 3.6, 4.6, 3.7, 4.7, 3.8, 4.8, 3.9, 4.9, 3.10, 4.10, 3.11, 4.11, 3.12, 4.12, 3.13, 4.13, 3.14, 4.14, 3.15, 4.15

BINATANG PELIHARAAN DARAT

Puncak tema :

PEMOTONGAN HEWAN QURBAN

Jum’at Bebek

1. Meniru gerakan bebek 2. Menyanyikan lagu potong bebek 3. Membedakan telur ayam dan telur bebek 4. Tanya jawab manfaat bebek 5. Mewarnai gambar bebek Tujuan Pembelajaran: Anak mengenal bebek StrategiPembelajaran: Pembelajaran

dilakukan melalui observasi, penugasan, dan demonstrasi, unjuk kerja

Senin : BINATANG DARAT

1. Menyebutkan Asmaul husna (NAM)

2. Dapat mengucapkan terimaksih (sos) 3. Menyebutkan nama hewan yang hidup didarat(bhs)

4. Membedakan hewan yang berkaki 2 dan 4 (kognitif)

5. Menjiplak dan mewarnai gambar binatang Angsa

(Mt. halus)

Tujuan Pembelajaran: Anak mengenal binatang darat

StrategiPembelajaran: Pembelajaran dilakukan

melalui observasi, penugasan, dan demonstrasi,

unjuk kerja

Selasa : Ayam Jagoku 1. Menyanyikan lagu kukuruyuk 2. Memberi makan ayam 3. Menghitung kaki ayam 4. Menirukan gerakan ayam 5. Bercakap-cakap tentang manfaat ayam 6. Tanya jawab makanan ayam Tujuan Pembelajaran: Anak mengenal ayam jago StrategiPembelajaran: dilakukan melalu

observasi, penugasan, dan demonstrasi, unjuk kerja

KAMIS : Kelinciku

1. merawat dan memberi makan kelinci

2. Meniru gerakan kelinci

3. menyanyikan lagu kelinciku

4. Menggunting dan menempel gambar

wortel

5. Mencampur warna merah dan

kuning

Tujuan Pembelajaran: Anak mengenal kelinci StrategiPembelajaran: Pembelajaran

dilakukan melalui observasi, penugasan, dan

demonstrasi, unjuk kerja

Rabu : Kucingku yang belang

1. Menulis huruf hijaiyah 2. Mengucapkan syair “kucingku” 3. Kolase gambar kucing dengan kertas 4. Menarik garis gambar binatang dengan

kakinya Tujuan Pembelajaran: Anak mengenal kucing

StrategiPembelajaran: Pembelajaran dilakukan melalui , penugasan, dan demonstrasi, unjuk kerja

Page 150: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

134

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MINGGUAN (RPPM)

Kelompok : B ( 5-6 tahun )

Semester/ minggu : II/1

Tema : TANAMAN CIPTAAN ALLAH

Sub Tema/sub-sub tema : TANAMAN BUAH/ macamtanaman ,bagian,manfaat dan cara menanam tanaman buah

KD : 1.1, 1.2, 2.1, 2.2, 2.3, 2.4, 2.5, 2.6, 2.7, 2.8, 2.9, 2.10, 2.11,2.12, 2.13, 2.14, 3.1, 4.1, 3.2, 4.2, 3.3, 4.3, 3.4, 4.4, 3.5, 4.5,

3.6, 4.6, 3.7, 4.7, 3.8, 4.8, 3.9, 4.9, 3.10, 4.10, 3.11, 4.11, 3.12, 4.12, 3.13, 4.13, 3.14, 4.14, 3.15, 4.15

TANAMAN BUAH

Puncak tema:

Membuat ES Buah

Senin : MACAM-MACAM TANAMAN BUAH 1.Rukun Iman (NAM) 2.Menjaga Dan Merawat Tanaman (NAM) 3.Menyebutkan Macam Tanaman Buah (BHS) 4.Mengurutkan Pola Gambar Bagian-Bagian Tanaman

(KOG) 5.Menirukan Gerakan Pohon Ditiup Angin (FISIK

MOTORIK) 6.Menyanyi Lagu Tentang Tanaman (SENI) TujuanPembelajaran: Anak mengenal Macam-macam

tanaman buah,bagian nmanfaat dan cara menanamnya - StrategiPembelajaran: Pembelajaran dilakukan dengan

Tanya jawabi, unjuk kerja, penugasan

Senin : MACAM-MACAM TANAMAN BUAH 1.Rukun Iman (NAM) 2.Menjaga Dan Merawat Tanaman (NAM) 3.Menyebutkan Macam Tanaman Buah (BHS) 4.Mengurutkan Pola Gambar Bagian-Bagian Tanaman

(KOG) 5.Menirukan Gerakan Pohon Ditiup Angin (FISIK

MOTORIK) 6.Menyanyi Lagu Tentang Tanaman (SENI) TujuanPembelajaran: Anak mengenal Macam-macam

tanaman buah,bagian nmanfaat dan cara menanamnya - StrategiPembelajaran: Pembelajaran dilakukan dengan

Tanya jawabi, unjuk kerja, penugasan

Kamis : Pepaya 1.Menghafal Surah Annashr (NAM) 2.Hormat Terhadap Guru Dan Orang Tua (NAM)

3.Mengelompokkan Kata Yang Berawalan Huruf Yang Sama(BHS) 4.Menjiplak Bentuk Daun Pepaya(MOTORIK) 5.Dapat Bekerjasama Dengan Kelompok (SOSEM)

TujuanPembelajaran: Anak mengenal buah papaya, bagian-bagian buah papaya dan manfaat buah pepaya

- StrategiPembelajaran: Pembelajaran dilakukan dengan

Tanya jawabi, unjuk kerja, penugasan

Rabu : Jeruk 1.Mengucapkan Surah Annashr (NAM) 2.Memasang Gambar Dengan Pasangannya (KOG) 3.Menggunting Dan Menempel Gambar Jeruk(MOTORIK) 4.Tanya Jawab Tentang Bagian-Bagian Gambar Jeruk(BHS)

5.Praktek Mengupas Jeruk (FISIK MOTOIK) TujuanPembelajaran: Anak mengenal jbuah eruk,

bagian-bagian buah jeruk - StrategiPembelajaran: Pembelajaran dilakukan

dengan Tanya jawabi, unjuk kerja, penugasan

Jumat : Es Buah 1.Menghafal Do’a Keluar Kelas (NAM) 2.Menjaga Kebersihan Diri (NAM) 3.Menyebutkan Macam-Macam Buah Yang Akan Dibuat Untuk Es Buah (KOG) 4.Menggambar macam-macam buah (MOTORIK) 5.Saling Tolong Menolong (SOSEM)

TujuanPembelajaran: Anak mengenal buah –buah yang digunakan untuk membuat es buah

- StrategiPembelajaran: Pembelajaran dilakukan dengan Tanya jawabi, unjuk kerja, penugasan

Selasa : Mangga

1.Mengenal sifat-sifat Allah (NAM) 2.Menyebutkan bagian buah mangga (BHS) 3.Menggambar buah mangga (MOTORIK) 5.Menghargai Hasil Karya sendiri (SOSEM) 6.Syair Tentang”Mangga” (SENI)

TujuanPembelajaran: Anak mengenal buah

mangga, bagian-bagian buah mangga. - StrategiPembelajaran: Pembelajaran dilakukan

dengan Tanya jawabi, unjuk kerja, penugasan

Page 151: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:
Page 152: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

136

Lampiran 7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

Model Pembelajaran Kelompok dengan kegiatan Pengaman

Usia : 5 – 6 tahun Tema/Sub.Tema/Sub-sub Tema : Binatang Ciptaan Allah/Binatang Peliharaan Darat

Semester/Minggu : 1/1 Hari/Tanggal: …………………………………………

StrategiPembelajaran : Pembelajaran dilakukan melalui permainan, bernyanyi dan penugasan

KompetensiDasar LangkahKegiatan Media/sumberbelajar IndikatorPencapaianPembelajara

n

1.1, 1.2, 2.1, 2.2, 2.3,

2.4, 2.5, 2.6, 2.7,2.8,

2.9, 2.10, 2.11, 2.12,

2.13, 2.14, (3.1-4.1),

(3.2-4.2), (3.3-4.3),

(3.4-4.4), (3.5-4.5), (3.6-4.6), (3.7-4.7),

(3.8-4.8),(3.9-

4.9),(3.10-4.10),

(3.11-4.11), (3.12-

4.12), ((3.13-4.13),

(3.14-4.14), (3.15-

4.15)

Pembukaan 30 menit

- Berdoa,salam

- Membaca surat Al Fatihah

- Bernyanyi dan bermain tepuk

Inti 90 menit

a. Mengamati - Anak mengamati gambar sederhana dan menjawab

keterangan secara sederhana

b. Menanya

- Anak didorong untuk bertanya tentang jenis-jenis

binatang

c. Mengumpulkan informasi

- Guru merespon pertanyaan anak

- Anak mengumpulkan informasi dengan

mendengarkan jenis-jenis binatang

d. Menalar

- Anak menalar dengan menghubungkan binatang

dengan kepalanya

e. Mengkomunikasikan

Syair Kucingku

- Anak berdoa dengan baik

- Anak bernyanyi rukun iman,

rukun islam, bernyanyi peragaan

manasik haji

- Anak membaca surat Al Fatihah

- Anak dapat membedakan jenis

binatang darat, laut dan udara

Page 153: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

137

- Anak menyebutkan jenis-jenis binatang darat

- Anak mengucapkan syair “Kucingku”

- Anak dapat menceritakan tentang binatang kesukaan

atau peliharaannya.

Kegiatan 1 : Menebak gambar binatang

- Anak menulis huruf hijaiyah

- Anak menyebutkan hewan darat kesukaannya

- Anak mewarnai gambar sapi kecil

-

Kegiatan 2: mencocokan gambar

- Guru membagikan majalah dan buku pendidikan

- Anak mengubungkan binatang dengan kepalanya

- Anak menebalkan huruf

Kegiatan 3: Mengisi pola gambar kucing

dengan Kapas

- Anak membuka buku pendidikan dan mengisi pola

gambar kucing dengan kapas

- Mengucapkan syair kucing

Istirahat, makan, bermain 30 menit

Penutup 30 menit

- Diskusi tentang kegiatan satu hari

- Bernyanyi lagu “Sikancil”

- Berdoa,salam

KegiatanPengaman :

Bermain puzzle , bermain plastisin

-

- Buku Tulis Anak

- Majalah Lembar kerja anak

- Buku Pendidikan

- Kapas

- Lem atau double tip

- Anak dapat mengetahui jenis

binatang peliharaan darat

- Anak dapat mencocokan bentuk

tubuh hewan

- Anak dapat mengisi pola dengan

kapas

Anak dapat menyanyikanl agu “Si

Kancil”

Page 154: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

138

Lampiran 8

JADWAL MENGAJAR SEMESTER I

GURU RAUDHATUL ATHFAL AL MAKMUR

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

NO. WAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU

1

07:30 - 11:30

Do'a Harian Suroh pendek

Do'a Harian Suroh pendek

SEMPOA

Do'a Harian Suroh pendek

Do'a Harian Suroh pendek

JASMANI

2 Bahasa Bahasa Kognitif

Matematika Praktek Ibadah

3 IQRO IQRO IQRO IQRO BAHASA

5 Seni Motorik Halus Kognitif sains Keimanan & Ketaqwaan

Motorik Halus

6 Motorik Halus Keimanan &

Ketaqwaan

Keimanan &

Ketaqwaan

Cikarang Utara, 15 Juli 2019

Mengetahui :

Kepala RA. AL MAKMUR

Guru Kelas

ALISAH, S. Pd. I

KELOMPOK B

Page 155: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

139

JADWAL ALOKASI WAKTU MENGAJAR SEMESTER I

GURU RAUDHATUL ATHFAL AL MAKMUR

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

NO. WAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU

1

07:30 - 11:30

Do'a Harian Suroh

pendek

Do'a Harian

Suroh pendek

Do'a Harian

Suroh pendek

Do'a Harian

Suroh pendek

Do'a Harian Suroh

pendek

JASMANI 2 Bahasa Bahasa Kognitif sains Kognitif

Matematika Praktek Ibadah

3 IQRO IQRO IQRO IQRO IQRO

5 Seni Motorik Halus kognitif

Matematika Kognitif sains

Keimanan &

Ketaqwaan Motorik Halus

6 Motorik Halus Keimanan &

Ketaqwaan

Keimanan &

Ketaqwaan

Cikarang Utara, 15 Juli 2019

Mengetahui :

Kepala RA. AL MAKMUR

Guru Kelas

ALISAH, S. Pd. I

KELOMPOK A

Page 156: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

140

Lampiran 9

Page 157: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

141

Page 158: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

142

Lampiran 10

TRANSKIP WAWANCARA KEPALA SEKOLAH

Nama : Alisah, S.Pd.I Waktu/Tanggal : 11.30 WIB, 13 Desember 2019

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran di RA Al Makmur ?

Jawaban: Perencanaan pembelajaran pertama kali dirancang melalui kurikulumnya,

kurikulum ini nantinya akan dituangkan ke dalam bentuk RPPM dan RPPH. Selain itu,

perencanaan pembelajaran juga ada dalam program kegiatan besar untuk satu tahun

ajaran.

2. Apakah RA Al Makmur memiliki perencanaan pendidikan karakter dan bagaimana

perencanaan tersebut ?

Jawaban: Perencanaan pendidikan karakter sebenernya udah termuat dalam RPPM atau

RPPH yang dirancang, namun ada juga perencanaan tersebut yang tidak tertulis di dalam RPPM dan RPPH, masuknya ke pembiasaan anak-anak dan kegiatan rutin anak-

anak

3. Apasajakah persiapan yang dilakukan pihak sekolah dalam pembelajaran

pendidikan karakter ?

Jawaban: sama halnya dengan mempersiapkan pembelajaran seperti biasa, karena

pembelajaran kita sehari-hari pun sudah memuat nilai-nilai karakter. Persiapannya guru harus menguasai terlebih dahulu apa saja yang akan di pelajari anak-anak, metode apa

yang akan dipakai dan alat apa yang akan digunakan dalam pembelajaran nanti.

4. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran di RA Al Makmur?

Jawaban: Pelaksanaan terdiri dari kegiatan pembukaan, inti dan penutup. Pembukaan

.dan berdiskusi tentang tema dan sub tema untuk merangsang pengetahuan peserta didik, misalnya kendaraan. Kegiatan intinya nanti guru mengajak mengamati alat/bahan

yang disediakan, guru menanyakan kepada anak tentang kegiatan yang akan dilakukan

dan mempersilahkan anak mengelompokkan alat/bahan sesuai dengan yang dipahami

anak, kemudian anak melakukan kegiatan sesuai dengan yang diminati dan gagasannya. Pada kegiatan penutup ya seperti menanyakan perasaan anak, berdiskusi, bercerita

dengan pesan-pesan moral, menginformasikan kegiatan untuk besok dan berdoa”.

5. Bagaimana kualitas guru dalam menyampaikan pembelajaran ?

Page 159: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

143

Jawaban: saya rasa cukup baik, guru dapat berbaur dengan anak-anak dan guru-guru

juga memahami setiap kondisi yang dialami anak dalam belajar. Mereka membuat

suasana yang menyenangkan dan anak nyaman.

6. Bagaimana pendidik menerapkan pendidikan karakter kepada anak ?

Jawaban: karakter itu akan terbentu melalui pembiasaan yang kita ajarkan dan tunjukan kepada anak-anak. Guru-guru menggunakan pembelajaran menarik untuk

mengembangkan potensi anak dan menunjukan keteladanan sikap dan perilaku yang

baik juga.

7. Apa saja fasilitas/media yang tersedia dalam pembelajaran pendidikan karakter?

Jawaban: fasilitas yaa yang ada di kelas dan di luar kelas aja atau engga kita minta anak untuk membawa bahan pembelajaran dari rumah. Dan anak-anak juga sebenernya bisa

menjadi media sendiri dalam pembelajaran karakter.

8. Bagaimana Evaluasi pembelajaran di RA Al Makmur ?

Jawaban: evaluasi buat anak-anak kita lakuin setiap hari dengan menilai tugas tugas

mereka dan mengamati proses mereka dalam belajar setiap hari. Setiap hari sepulang

sekolah juga biasanya kita guru-guru diskusi tentang pembelajaran hari ini. kalo dalam semesterannya kaya biasa umumnya sekolah kita ada penilaian akhir semester untuk

mengetahui kemampuan anak-anak dan perkembangan karakter mereka. hasilnya nanti

akan dilaporin ke buku rapot dan jadi bahan diskusi antara guru dan orang tua.

9. Siapa saja yang terlibat dalam evaluasi pembelajaran ?

Jawaban: Kalo untuk penilaian yang terlibat yaa saya sebagai kepala sekolah dan guru-

guru aja. Tapi untuk hasil atau tindak lanjut kita pasti melibatkan orang tua saat

pembagian rapot.

10. Apakah pendidik selalu melaporkan perkembangan peserta didik?

Jawaban: iya, setiap hari guru diskusi tentang anak-anak, rata-rata yang jadi bahan

diskusi anak-anak yang agak sulit di atur atau anak yang susah dalam belajar.

11. Bagaimana cara anda jika pendidik mengalami kendala dalam penerapan

pendidikan karakter?

Jawaban: kalo cara saya yaa ngasih solusi dan buka diskusi bareng-bareng juga dengan

guru yang lain biar lebih mudah menyelesaikan masalahnya.

12. Adakah perubahan pada sikap anak usia dini terkait dengan penerapan pendidikan

karakter ?

Page 160: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

144

Jawaban: Alhamdulillah ada, dari awalnya gak tau apa-apa dan mereka masih malu-

malu sekarang udah percaya diri, mandiri, berani dan tanggung jawab dengan tugasnya.

13. Bagaimana peran orang tua dan komite sekolah dalam penerapan pendidikan

karakter?

Jawaban: kita kan di sekolah sebentar yaa. Penerapan pendidikan karakter sepenuhnya ada di keluarga dan lingkungan. Disini kita juga diskusi dengan orang tua untuk

memberikan dorongan positif pada anak-anak baik kalo ada masalah dengan anaknya

ataupun engga.

14. Apa yang anda ketahui tentang pendidikan karakter ?

Jawaban: pendidikan karakter itu pendidikan moral, sikap, tingkah laku, kepribadian,

sifat dan kebiasaan yang baik yang harus diterapin kepada siswa atau anak-anak.

15. Bagaimana karakter peserta didik yang baru masuk?

Jawaban: karakter anak-anak awal masuk kebanyakan sih masih malu-malu. Ada juga

yang langsung percaya diri.

16. Nilai-nilai karakter apa saja yang ditanamkan pada anak usia dini di RA Al

Makmur ?

Jawaban: agama, kesopanan dan santun, mandiri, tanggung jawab, disiplin, kasih

sayang, peduli lingkungan, peduli sesama teman, jujur, percaya diri, usaha, kreatif dan

gak mudah menyerah, cinta tanah air, toleransi, cinta damai.

17. Apakah nilai-nilai karakter tersebut sudah dimasukkan dalam kurikulum, silabus,

RPPM dan RPPH ?

Jawaban: iya, nilai-nilai karakter itu masuk ke komponen pencapaian anak

18. Bagaimana bentuk penanaman nilai karakter pada anak usia dini di RA Al Makmur

?

Jawaban: bentuk penanaman nilai karakter yaa lewat pembelajaran itu sendiri, dari

kegiatan pembiasaan dan kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah. Penanamannya tentu melalui guru ya, karena guru itu jadi tauladan bagi anak-anak dan guru-guru juga yang

membimbing kegiatan anak keseluruhan di sekolah.

Page 161: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

145

TRANSKIP WAWANCARA GURU

Nama : Silvi Wali Kelas: Kelompok A dan Guru Kelas B1

Waktu/Tanggal : 12.00 WIB/12 Desember 2019

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran di RA Al Makmur ?

Jawaban: Perencanaan pembelajaran yang di RA Al Makmur yaa itu RPPH, RPPM

2. Apakah anda merancang RPPM, RPPH, sesuai dengan visi misi RA Al Makmur

dengan menyesuaikan nilai-nilainya ?

Jawaban: Saya si engga bikin semuanya sendiri, saya cuma mengikuti dari tahun sebelumnya. Tapi sebelumnya di revisi dulu sebelum disusun, siapa tau ada yang perlu

diperbaiki.

3. Sebagai guru, apa saja kendala-kendala yang dihadapi dalam perencanaan

pembelajaran ?

Jawaban: engga ada sih. Karena saya Cuma ngikutin yang ada sudah ada. Dan ngerevisi

dikit aja.

4. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran di RA Al Makmur?

Jawaban: Pertama yaa kaya klasikal dulu gitu, anak-anak baca doa sehari-hari, surat-surat pendek, menyanyi. Setelah itu baru pembelajarannya. Belajarnya yaa di buku

biasa, buku tulis sama buku LKA. Yaa awalnya saya ngejelasin dulu, nerangin ke anak-

anak, setelah di jelasin mereka anak-anak disuruh maju ke depan, paham atau engga

nya.

5. Apa saja fasilitas/media yang tersedia dalam pembelajaran pendidikan karakter?

Jawaban: fasilitasnyaa yaa yang ada di dalam kelas aja. Kadang juga pake media lain,

alat peraga atau simbolik gitu, tapi jarang si.

6. Bagaimana Anda mempersiapkan pembelajaran?

Jawaban: saya menyiapkan pembelajaran seusuai yang dibuku dan di RPPH aja,

misalnya kaya kolase, atau menyiapkan kertas origami kalo yang dibutuhin origami,

kalo yang dibutuhin kapas dan lem, 1 hari sebelumnya dan melalui WA kita suruh

mereka bawa lem dan kapas. Ya gitu aja si, besok kita belajar apa, hari ini nya kita udah persiapin apa aja yang dibutuhin dan perlu di bawa atau engga sama anak-anak, nanti

kita omongin ke anak-anak pas mau pulang sekolah

Page 162: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

146

7. Bagaimana anda menumbuhkan suasana kelas? Apakah ada timbal balik dari

peserta didik?

Jawaban: Dengan cara biasa aja. Biasanya kan awal-awal masuk mereka belom fokus.

Yaa kita biasanya ajak pake permainan atau becanda-becanda sedikit sama anak-anak untuk ngerangsang fokusnya. Kalo mereka udah focus baru kita mulai ke inti

pembelajaran. Yaa permainannya bisa pake tebak-tebakkan atau kuis gitu

8. Bagaimana metode yang digunakan dalam pembelajaran ?

Jawaban: Metode sentral, yaa kalo lagi bercerita yaa kita bikin lingkaran kumpul yaa

gitu si. Metode bernyanyi atau bermain peran juga bisa. Yaa tergantung tema yang udah

ada aja.

9. Bagaimana alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pembelajaran di

kelas ?

Jawaban: dari jam setengah 8 sampe jam 8, biasanya kita klasikal dulu atau lebih 15

menit lah, setelah itu 15 menit nya lagi saya ngejelasin bisa sambil dikte huruf atau

angka. Setelah itu anak dikasih tugas masing-masing di buku sambil di panggil satu persatu ke depan untuk belajar membaca. Setelah itu anak-anak dikasih LKA untuk di

isi.

10. Sebagai guru, apa saja kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan

pembelajaran ? bagaimana solusinya ?

Jawaban: engga ada sih sebenernya, yaa paling pas ngatur anak-anak aja. Ya lebih

kondisional aja buat anak-anak nyaman dan bawa suasana kelas kondusif

11. Apa yang anda lakukan dengan anak yang kurang aktif ?

Jawaban: yaa itu saya juga suka bingung, ada anak yang di ajakin ngobrol diem aja, di rayu-rayu juga diem, tapi yaa kita harus buat dia nyaman dan deket sama kita terus

sampe akhirnya dia percaya diri mau ngobrol sama kita. Nanti dia akan terbiasa dengan

yang lain juga.

12. Siapa saja yang terlibat dalam evaluasi pembelajaran ?

Jawaban: Guru dan kepala sekolah sih

13. Apakah ada kesepakatan antar semua guru ataukah kebijakan personal dalam

melakukan penilaian harian ataupun laporan penilaian anak didik? Bagaimana

mekanisme penilaiannya ?

Jawaban: Itu ada kebijakannya, ada standarnya. kita juga kalo ngasih nilai ke anak itu

gak sendirian, saya diskusi dengan guru pendamping dan kepala sekolah, baru

Page 163: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

147

dirembukin baiknya penilaiannya gimana. Penilaian setiap harinya itu yaa dari buku

tugas PR kita nilai atau di kasih bintang, LKA di kasih nilai atau dikasih bintang. Kalo

bagus yaa dikasih nilai 100. Evaluasi ke kepala sekolahnya yaa paling kalo kita ada

masalah atau kendala aja.

14. Bagaimana hubungan guru dengan orang tua anak?

Jawaban: Alhamdulillah sejauh ini, informasi nya baik-baik aja. Ya walopun ada

orangtua yang deket sama kita ada juga yang gak deket sama kita. Kebanyakan mereka

pasti menanyakan perkembangan anak-anaknya.

15. Sebagai guru, apa saja kendala-kendala yang dihadapi dalam evaluasi pembelajaran

? bagaimana solusinya ?

Jawaban: Kaya ada anakya nakal, tapi dia pintar cerdas. Yaa suka bingung aja nilainya.

Misalnya cerdas tapi kurag sopan. Suka berkata kasar. Yaa solusinya kita tetap

ngimbangin perilaku keseharian dia dan akademisnya

16. Apakah guru melayani keluhan orang tua/ wali murid yang berkaitan dengan

perkembangan anak?

Jawaban: iya melayani. Tapi biasanya orangtua lebih ke akademik keluhannya. Misalnya baca nya belom lancer atau menghitungnya. Tapi ada juga sih yang keluhan

mengenai anak yang nakal dan gak bisa diatur. Orang tua yang lain takut dia

mengganggu anak yang lain dan galak sama semua anak. Orang tua yang lain ingin anak itu dikeluarkan, tapi saya yakin anak itu pelan-pelan bisa berubah. Dan

Alhamdulillah sekarang udah lebih baik.

17. Apa yang anda ketahui tentang pendidikan karakter ?

Jawaban: Pendidikan yang mendidik perilaku dan karakter anak. Bagaimana kita

mengetahui karakteristik anak-anak lebih dalam. Kita juga harus lebih mengenal anak

itu kaya gimana, bagaimana orangtuanya.

18. Bagaimana karakter peserta didik yang baru masuk?

Jawaban: karakter anak sih ya macem-macem, ada yang masih malu-malu, ada yang berani, baru masuk udah pengen maju aja ke depan kelas, ada yang anaknya cari

perhatian. Ya gitu macem-macem, istilahnya kalo dalam keseharian kita harus beri

kebiasaan – kebiasaan yang baik, Karena namanya anak baru itu bagaikan gelas yang

kosong. Dan harus di isi air, dengan yang baik-baik

19. Nilai-nilai karakter apasaja yang ditanamkan pada anak usia dini di RA Al Makmur

?

Page 164: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

148

Jawaban: yaa kaya sopan santun, tidak suka membentak, mandiri, disiplin, jujur,

religius, tanggung jawab

20. Apakah nilai-nilai karakter tersebut sudah dimasukkan dalam kurikulum, silabus,

RPPM dan RPPH ?

Jawaban: saya rasa sih sudah ada ya

21. Bagaimana bentuk penanaman nilai karakter pada anak usia dini di RA Al Makmur

?

Jawaban: penanaman nilai karakternya ya lewat kegiatan sehari-hari aja. Kita harus

berlaku baik di depan mereka. Karena yang namanya anak usia dini mereka lebih suka

meniru. Bahkan perilaku yang jelek itu saya rasa lebih cepet di tiru anak-anak. Kita

sebagai guru harus berbicara yang baik gak teriak-teriakin anak.

22. Bagaimana cara anda memberi teladan ?

Jawaban: menunjukkan sikap yang baik, ramah anak, yaa biasa kaya adik sama kaka

juga gitu.

23. Apakah ada kendala dalam menerapkan pendidikan karakter?

Jawaban: kendala sih saya rasa gak ada, tapi yaa kita disini sama-sama belajar, kalo ada

peserta didik yang kurang, yaa kita sambil sama-sama ajarin mereka untuk lebih baik

lagi karena semua itu butuh proses. Kendala nya sih jangan sampe anak-anak yang

kurang baik ini mempengaruhi anak-anak lainnya.

24. Bagaimana anda memberi teguran pada anak ?

Jawaban: memberi dia terguran dengan baik. deketin dulu mereka, buat mereka

nyaman.

25. Bagaimana anda melibatkan orang tua dalam penilaian nilai-nilai karakter

anak?

Jawaban: kalo penilaian akademik saya kira gak pernah kita melibatkan orang tua. Yaa

paling kita melibatkan orang tua dalam segi perilaku anak aja atau keseharaian anak aja yang mungkin bermasalah, supaya anak dinasehati lagi sama orang tua nya di rumah.

Page 165: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

149

TRANSKIP WAWANCARA GURU

Nama : Hanita Wali Kelas: Kelompok B3 dan Guru Kelas B2

Waktu/Tanggal : 12.00 WIB/11 Desember 2019

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran di RA Al Makmur ?

Jawaban: Perencanaannya yaa bikin RPP gitu. Silabus gitu sesuai sama kurikulumnya

2. Apakah anda merancang RPPM, RPPH, sesuai dengan visi misi RA Al Makmur

dengan menyesuaikan nilai-nilainya ?

Jawaban: Rancangannya sih udah ada biasanya, kita tinggal ngubah-ngubah aja. Kalo sesuai atau engga dengan visi misi saya rasa sesuai, karena tentunya pembelajaran kita

bertujuan membentuk anak-anak menjadi pribadi muslim yang beriman, berakhlak,

berilmu.

3. Sebagai guru, apa saja kendala-kendala yang dihadapi dalam perencanaan

pembelajaran ?

Jawaban: kendala sih engga ada yaa, kita Cuma ngikutin tahun sebelumnya trus di

revisinya juga gak banyak sih. Gak beda jauh biasanya.

4. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran di RA Al Makmur?

Jawaban: Pertama sebelum masuk kelas, kita barisin anak-anak dulu didepan kelas,

sambil melakfalkan dua kalimat syahadat, nyanyi-nyanyi, dan tebak-tebakkan sebelum

masuk kelas, yang bisa jawab perorangan atau perbarisan boleh masuk. Trus masuk

kelas. Guru-guru mimpin anak baca surat-surat pendek, hadist menyanyi atau sholwatan sambil anak di panggil satu-satu ke meja guru untuk belajar baca, atau engga guru yang

nyamperin ke meja anaknya. Trus mereka dikasih tugas di buku tulis, ngerjain LKA,

trus pulang sekolah. Sebelum pulang sekolah anak-anak baca janji pulang sekolah, trus

baris salam keluar kelas.

5. Apa saja fasilitas/media yang tersedia dalam pembelajaran pendidikan karakter?

Jawaban: media pembelajarannya yaa kita gunain buku atau alat peraga sesuai sama apa

yang kita mau pelajarin hari ini. Kalo fasilitasnya sih yang ada di kelas. Meja kursi,

tempelan-tempelan di dinding huruf-huruf.

6. Bagaimana Anda mempersiapkan pembelajaran?

Jawaban: kita nyiapin pelajaran satu hari sebelum pelajaran. Buat kita ancang-ancang

ada atau engga yang perlu di bawa ke sekolah sama anak-anak, biar nanti kita umumin

Page 166: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

150

pas pulang sekolah. Media apa yang kita pake besok kita udah diskusiin, kadang

ngikutin apa yang ada dibuku, kadang yaa gimana situasi aja, spontan.

7. Bagaimana anda menumbuhkan suasana kelas? Apakah ada timbal balik dari

peserta didik?

Jawaban: yaa biasa, kalo saya ngajarnya, yaa kita gak boleh terlalu serius, biar anak enjoy gak takut. Ada waktunya kita tegas, becanda, yaa namanya anak-anak kan gak

bisa kita galakkin. Belajarnya harus sambil nyanyi-nyanyi, sambil becanda. kita

fokusin anak-anak dulu lewat pertanyaan atau becandaan, biar dia konsentrasi dulu. Timbal baliknya anak-anak ngerespon apa yang kita ucapin. Misalnya kita kasih tebak-

tebakkan atau engga nyanyi bareng. Trus kita kasih semangat. Misalnya yang gak ikut

baca, atau becanda gak dapet bintang, atau ga di ajak lomba.

8. Bagaimana metode yang digunakan dalam pembelajaran ?

Jawaban: Metode nyanyi, metode cerita, metode bermain peran atau sentral gitu kita

buat lingkaran sama berkelompok

9. Bagaimana alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pembelajaran di

kelas ?

Jawaban: 10-15 menitan kita baris tuh di depan kelas sama anak-anak. Pas udah masuk

kelas. Kita baca-baca surat, nyanyi, bercerita, kita refreshin anak dulu biar anak gak

tegang, biar santai pas belajar, itu Sampe setengah 9, itu anak-anak sambil baca juga satu satu. Dari setengah 9 kita masuk ke inti pembelajaran ngejelasin di depan trus anak

dikasih tugas. Masuk ke jam 9 lewat 15 menitan kita ngerjain LKA, trus refleksi

sebelum pulang atau penutup gitu pas udah jam setengah 10 lewat. Baru anak-anak

pulang. Trus roling yang kelas berikutnya yang masuk.

10. Sebagai guru, apa saja kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan

pembelajaran ? bagaimana solusinya ?

Jawaban: Kendala sih banyak ya, kaya anak susah diatur, gak mau belajar, anak

berantem, anak nangis, tapi selama ini sih kita masih bisa nanganinnya. Solusinya yaa

itu tadi kita kuasain dulu suasana kelas, biar anak-anak fokus, kalo ada masalah kita

tegur baik-baik, kita bujuk kita rangkul buat mereka nyaman dan asik aja sama kita.

11. Apa yang anda lakukan dengan anak yang kurang aktif ?

Jawaban: di pepetin terus, dideketin terus sambil dikit-dikit diajak becanda, dibuat nyaman biar dia akrab sama kita, gak malu malu dan kita dorong terus biar berani,

percaya diri gitu maksudnya.

12. Siapa saja yang terlibat dalam evaluasi pembelajaran ?

Page 167: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

151

Jawaban: Cuma saya dan kepala sekolah sih

13. Apakah ada kesepakatan antar semua guru ataukah kebijakan personal dalam

melakukan penilaian harian ataupun laporan penilaian anak didik? Bagaimana

mekanisme penilaiannya ?

Jawaban: standarnya sih ada. Kalo di buku tulis biasanya kita kasih nilai 70 sampe 100. kalo di LKA kita biasanya pake cap/stempel bintang, ada yang bintangnya satu, dua,

tiga sampe 5. Kalo untuk nilai rapot juga ada standarnya sendiri. Selain kita ngeliat ke

akademisnya, kita juga liat dari kesehariannya..

14. Bagaimana hubungan guru dengan orang tua anak?

Jawaban: Alhamdulillah baik sih, mereka selalu menanyakan perkembangan anak-

anaknya.

15. Sebagai guru, apa saja kendala-kendala yang dihadapi dalam evaluasi pembelajaran

? bagaimana solusinya ?

Jawaban: Selama ini gak ada, Cuma yaa paling kaya tugas atau PR yang kadang

keliatan banget dikerjain sama orangtuanya. Jadi yaa kita mau nilainya gimana.

Dibagusin tapi itu bukan dia yg ngerjain. Keliatan tulisannya orang tuanya.

16. Apakah guru melayani keluhan orang tua/ wali murid yang berkaitan dengan

perkembangan anak?

Jawaban: Selama ini melayani selalu, karena istilahnya mereka tu customer kita.

Biasanya ada yang lewat wa atau ada yang langsung nemuin kita di sekolah.

17. Apa yang anda ketahui tentang pendidikan karakter ?

Jawaban: menurut saya pendidikan karakter itu lebih ke perilaku atau kebiasaan anak

yaa. Kaya kejujuran, kemandirian, kedisiplinan, keislaman, kebersihan, bertanggung

jawab, yaa gimana cara kita biar anak-anak punya itu semua.

18. Bagaimana karakter peserta didik yang baru masuk?

Jawaban: karakternya beda-beda macem-macem. Kebanyakan yaa masih manja sama orangtua., minta ditungguin atau sedikit-sedikit pengen keluar kelas manggilin

orangtuanya. Kalo mau apa-apa pengen keluar nyamperin mamahnya. Yaa makin kesini

mereka makin mandiri, makin berani, makin disiplin nurut apa yang kita guru kasih tau.

19. Nilai-nilai karakter apasaja yang ditanamkan pada anak usia dini di RA Al Makmur

?

Page 168: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

152

Jawaban: Ada kecepatan, ketelitian, konsentrasi, daya ingat itu kalo dari akademis atau

permainan gitu yaa. Kaya mencongak atau dikte itu kan melatih konsentrasi. Terus anak

kita kasih PR di rumah itu kan melatih dia untuk belajar di rumah. Kedisiplinan,

kemandirian juga ada, dan menanamkan sikap yang baik kepada mereka.

20. Apakah nilai-nilai karakter tersebut sudah dimasukkan dalam kurikulum, silabus,

RPPM dan RPPH ?

Jawaban: iya itu ada di RPP

21. Bagaimana bentuk penanaman nilai karakter pada anak usia dini di RA Al Makmur

?

Jawaban: penanamannya yaa itu tadi lewat kita kasih tugas atau PR ke mereka biar mereka belajar, biar mereka mandiri. terus lewat dikte angka atau huruf juga buat

melatih konsentrasi dan daya ingat anak-anak. Terus satu lagi yang penting lewat sikap.

Bagaimana sikap mereka seharusnya kepada teman, bagaimana sikap mereka kepada

guru. Apa masih susah diatur atau gimana, yaa kita sebagai guru terus ngasih tau yang

baik dan harusnya seperti apa.

22. Bagaimana cara anda memberi teladan ?

Jawaban: kita harus selalu bersikap baik sama mereka, ramah, ngasih tau kalo mereka

salah dengan cara yang baik. Dan ngasih tau mereka biar mereka mandiri, bersikap

sopan dan santun sambil kita bimbing terus.

23. Apakah ada kendala dalam menerapkan pendidikan karakter?

Jawaban: kendala gak ada yaa. Macem-macem masalah sih pasti banyak tapi kita guru

Alhamdulillah selama ini bisa mengatasinya. Yang penting ngadepin anak-anak TK itu yaa kudu sabar aja. Watak dan kepribadian mereka kan macem-macem, kita harus

sambil ngimbangin tetap bimbing mereka.

24. Bagaimana anda memberi teguran pada anak ?

Jawaban: negur anak pasti secara baik dong. Karena kita kan orang tua mereka di

sekolah. Mana ada orang tua yang mau anaknya di omel-omelin. Abis kita kasih tau baik-baik kita arahin dan kadang buat perjanjian untuk gak mengulangi kesalahan itu

lagi.

25. Bagaimana anda melibatkan orang tua dalam penilaian nilai-nilai karakter

anak?

Jawaban: kalo penilaian karakter anak-anak di sekolah sih kita gak pernah ngelibatin

orang tua. Paling kita libation orang tua itu yaa untuk saling diskusi aja tentang perkembangan anak-anaknya.

Page 169: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

153

TRANSKIP WAWANCARA ORANG TUA

Nama : Mama Noval__________ Waktu/Tanggal : 11.00 WIB / 16 Desember 2019

1. Menurut anda bagaimana dengan pengelolaan pembelajaran yang diterapkan di RA

Al Makmur ?

Jawaban : baik-baik aja sih kalo kata saya mah, anak-anak belajar baca, berhitung,

belajar bahasa juga, doa-doa

2. Bagaimana perkembangan anak anda sesudah mengikuti pendidikan di RA Al

Makmur ?

Jawaban : Alhamdulillah baik yah, jadi lebih mandiri, suka inget apa yang dikasih tau

guru di sekolah. Suruh ngerjain PR, tapi tetep kita terus bimbing. Misalnya kaya doa

mau makan, abis makan, mau tidur, masuk kamar mandi sama doa buat orangtua.

3. Apakah sekolah merespon masukan/kritikan dari bapak/ibu sebagai wali murid ?

Jawaban : selama ini responnya baik sih, selalu denger keluhan atau masukan dari kita,

di ajak diskusi juga tentang anak-anak

4. Seberapa sering orang tua diajak diskusi mengenai perkembangan anak ?

Jawaban : kita biasanya dikumpulin kalo mau ada acara atau kegiatan aja, misalnya

rapat, ancol, manasik atau renang. Kalo diskusi biasa yaa paling tentang anak-anak aja

kalo ada masalah.

5. Apa yang anda ketahui tentang pendidikan karakter ?

Jawaban : yang tau si ya karakter itu yaa karakteristik anak, sikap anak.

6. Menurut anda bagaimana pelaksanaan pendidikan karakter di RA Al Makmur ?

Jawaban : baik sih, gurunya ngajarin buat salaman sama orang tua, makan sendiri, di

kelas sendiri, ngerjain sendiri, berani maju ngejawab ke depan. Gak boleh berantem

7. Apakah anda sudah menerapkan pendidikan karakter yang diajarkan di sekolah?

Jawaban : sudah. Anak-anak sambil kita kasih tau di rumah kita bimbing dan ingetin,

“hayoo apa kata bu guru di sekolah” .

8. Apakah selama menyekolahkan anak di RA Al Makmur pernah ada parenting ?

Page 170: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

154

Jawaban : Parentingnya yaa di awal masuk sekolah pertama kali. Kita saling

pengenalan dan milih ketua pmog

9. Apakah ada perubahan setelah anak masuk di RA Al Makmur terkait dengan

penerapan pendidikan karakter di sekolah?

Jawaban: Alhamdulillah sih ada. Yang tadinya masih cengeng, bulak balik terus pengen nyamperin saya, sekarang udah engga, yang tadinya pengen ditungguin di kelas skrg

udah engga. Saya nunggu di luar kelas.

10. Apakah menurut anda karakter anak tersebut sudah sesuai dengan keinginan

bapak/ibu dengan karakter yang berakhlakul karimah?

Jawaban : ya namanya juga anak yaa. Kita tetap harus ngikutin dia juga. Kita kan mau anak semuanya baik dari segala sisi. Tapi kan pengaruh dari luar juga susah. Tapi

Alhamdulillah anak-anak yang penting pada baik sikap nya sopan santun.

Page 171: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

155

.TRANSKIP WAWANCARA ORANG TUA

Nama : Mama Nadin__________ Waktu/Tanggal : 09.00 WIB / 16 Desember 2019

1. Menurut anda bagaimana dengan pengelolaan pembelajaran yang diterapkan di RA

Al Makmur ?

Jawaban : saya sih gak merhatiin bangat ya gimana guru nya ngajarin soalnya saya jarang nganterin, yang nganterin neneknya. Tapi kalo diliat dari anaknya, baik

pengelolaan pembelajarannya. Anak-anak pada bisa baca, ngitung, hafal doa-doa dan

surat al quran

2. Bagaimana perkembangan anak anda sesudah mengikuti pendidikan di RA Al

Makmur ?

Jawaban : Selama ini sih baik, kebetulan anak saya di kelas A, jadi udah mau 2 tahun sekolah disini, perkembangannya baik. dari pada dia ga sekolah di rumah Cuma maen-

maen nonton tv atau pengen maen hpm yaa mending sekola.

3. Apakah sekolah merespon masukan/kritikan dari bapak/ibu sebagai wali murid ?

Jawaban : ngerespon.

4. Seberapa sering orang tua diajak diskusi mengenai perkembangan anak ?

Jawaban : sering sih engga. Cumaa ya kalo ada masalah aja atau ada yang kurang-

kurang dari perkembangan anak. Atau si anak curhat ke kita gimana di kelas tapi gak

berani ngomong ke guru, akhirnya kita yang bilangin.

5. Apa yang anda ketahui tentang pendidikan karakter ?

Jawaban : pendidikan karakter itu ya sifat sama sikap anak.

6. Menurut anda bagaimana pelaksanaan pendidikan karakter di RA Al Makmur ?

Jawaban : baik. dari awal anak-anak udah dikasih tata tertib pas pertama kali masuk. Kaya baris sebelum masuk kelas biar rapih dan disiplin, naro sepatu di rak sepatu,

ngerjain tugas sendiri, gak boleh ditungguin orang tua di kelas, berperilaku baik sopan

salaman sama guru dan orang tua.

7. Apakah anda sudah menerapkan pendidikan karakter yang diajarkan di sekolah?

Jawaban : sudah, di rumah anak-anak tetap di ajarin di praktekin kesehariannya. Kaya

solat, makan sendiri, pake sepatu sendiri, ngerjain PR sendiri, sama doa-doa sambil di

Page 172: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

156

apalin biasanya saya suka nyuruh nya sebelum tidur buat dia inget doa-doa yang

diajarin di sekolah.

8. Apakah selama menyekolahkan anak di RA Al Makmur pernah ada parenting ?

Jawaban : maksudnya kaya pelatihan gitu yaa. Engga ada sih, Cuma kita pernah

kumpul aja pas awal masuk sekolah buat ngejelasin tata tertib dan kaya gimana

pelajarannya nanti sekalian milih ketua pmog.

9. Apakah ada perubahan setelah anak masuk di RA Al Makmur terkait dengan

penerapan pendidikan karakter di sekolah?

Jawaban: Alhamdulillah ada. Jadi lebih mandiri, mudah berteman, tau mana yang baik

atau engga. Suka inget apa yang dibilang guru. Kata bu guru ini kata bu guru itu.

10. Apakah menurut anda karakter anak tersebut sudah sesuai dengan keinginan

bapak/ibu dengan karakter yang berakhlakul karimah?

Jawaban : sesuai keinginan mah ya susah ya. Namanya anak kan kadang susah kadang nurut. Kan pengaruh nya juga dari lingkungan juga dari tv dari temen dari hp. Tapi

yang penting anak saya berperilaku baik, mau dikasih tau.

Page 173: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

157

.TRANSKIP WAWANCARA ORANG TUA

Nama : Mama Fahri_______________ Waktu/Tanggal : 10.00 WIB / 14 Desember 2019

1. Menurut anda bagaimana dengan pengelolaan pembelajaran yang diterapkan di RA

Al Makmur ?

Jawaban : baik-baik aja, anak di ajarin baca, ngitung, doa-doa. Kalo di rumah mah

susah diajarinnya

2. Bagaimana perkembangan anak anda sesudah mengikuti pendidikan di RA Al

Makmur ?

Jawaban : Baik. ya jadi punya temen, anak belajar bersosialisasi. Jadi mandiri. Mau

belajar. Ya kalo sama kita orang tuanya susah kadang di suruh belajar ge kalo sama

guru mah kan biasanya nurut

3. Apakah sekolah merespon masukan/kritikan dari bapak/ibu sebagai wali murid ?

Jawaban : respon. Kita wa selalu bales

4. Seberapa sering orang tua diajak diskusi mengenai perkembangan anak ?

Jawaban : tergantung kita ada masalah atau engga, biasanya kalo ada masalah aja.

5. Apa yang anda ketahui tentang pendidikan karakter ?

Jawaban : sikap anak sifat dia kaya gimana di ajarinnya

6. Menurut anda bagaimana pelaksanaan pendidikan karakter di RA Al Makmur ?

Jawaban : baik. di ajarin disiplin, damai, gak boleh berantem, mandiri. Ngerjain tugas

sendiri, jujur gak boleh bohong, santun, gak boleh galak sama temen di sekolah.

7. Apakah anda sudah menerapkan pendidikan karakter yang diajarkan di sekolah ?

Jawaban : sudah. Yaa kita itung-itung meraktekin yang udah di ajarin di sekolah, biar anak-anak inget. Terus bimbing dia biar bisa mandiri sendiri. Makan, pake sepatu, pake

baju, ngerjain PR, solat, biar semuanya sendiri, sambil kita ajarin juga.

8. Apakah selama menyekolahkan anak di RA Al Makmur pernah ada parenting ?

Page 174: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

158

Jawaban : gak ada si kalo seminar-seminar gitu. Ada juga paling sekolahan SD yang

pada promosi ke kita nayangin sekolahannya. Kita dikumpulin

9. Apakah ada perubahan setelah anak masuk di RA Al Makmur terkait dengan

penerapan pendidikan karakter di sekolah?

Jawaban: ada pastinya. Jadi lebih teratur aja, walopun namanya anak masih susah di kasih tau ya. Tapi kan dari pada gak sekolah Cuma di rumah aja maen nonton tv, ya

mending sekolah, belajar sambil bermain, jadi punya temen juga.

10. Apakah menurut anda karakter anak tersebut sudah sesuai dengan keinginan

bapak/ibu dengan karakter yang berakhlakul karimah?

Jawaban : sesuai keinginan mah ya susah atuh pengennya baik semua. Tapi kan anak-anak yaa gitu sesuka hati mereka. yang penting anak-anak terus aja di ajarin di didik,

dikasih tau, biar mereka sikapnya baik, gak Cuma sama orang tua, tapi temen-temennya

juga. Alhamdulillah selama ini anak saya baik-baik. kalo ya berantem-berantemn dikit

atau sering nangis pengen ini pengen itu, ya biasalah ya bocah.

Page 175: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

159

Lampiran 11

Buku Pendidikan dan Majalah

Majalah

Buku Hurup Sambung dan Huruf Hijaiyah

Buku Semester 1

Buku Semester 2

Page 176: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

160

Lampiran 12

FOTO – FOTO KEGIATAN

Peragaan Manasik Haji

Renang

Praktek Sikat Gigi

Membuat Bonsai (Media Akar Tanaman)

Gebyar Senam Anak RA Se-Kab Bekasi

Bermain Lempar Bola

Page 177: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

161

Family Gathering Guru-Guru

Lomba Makan Kerupuk (17 Agustus)

Pemberian Vaksin (Imunisasi)

Akhirussanah (Rekreasi)

Praktek Sholat

Lomba Tahfidz (Porseni Ancol)

Page 178: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

162

Lomba Aritmatika (Sempoa)

Hari Gizi (Makan bersama)

Outing to Jendela Alam

Belajar bertani

Belajar berternak

Lomba merias Anak (Hut RI 17 Agustus)

Page 179: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

163

Pengenalan Hari Pertama Masuk Sekolah

Lomba Fashion Show “Hari Kartini”

Pembagian Piala Bintang Kelas

Lomba Gerak Jalan (Porseni Ancol)

Lomba Menyanyi Mars RA (Porseni Ancol)

Lomba Mewarnai (Hari Anak)

Page 180: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

164

Lampiran 13

Sarana dan Prasarana

1) Ruang Kantor

2) Alat Permainan Outdoor

3) Alat Permainan Indoor

Page 181: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

165

4) Alat Kebersihan Ruang Tunggu

Page 182: Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51258... · 2020. 7. 7. · i ABSTRAK Nurul Ro’fah NIM. 21170181000009:

166

5) Fasilitas Kelas