nurul hajjah.pdf

17
1 PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP NET PROFIT MARGIN (NPM) PADA SWAMITRA CITRA NIAGA DI SAMARINDA ARTIKEL Sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Oleh: NURUL HAJJAH NIM : 1001035357 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA 2015

Upload: adeyuna

Post on 12-Sep-2015

92 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

  • 1

    PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN PERPUTARAN PIUTANG

    TERHADAP NET PROFIT MARGIN (NPM)

    PADA SWAMITRA CITRA NIAGA DI SAMARINDA

    ARTIKEL

    Sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh

    gelar Sarjana Ekonomi

    Oleh:

    NURUL HAJJAH NIM : 1001035357

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS MULAWARMAN

    SAMARINDA

    2015

  • 2

  • 3

  • 4

    PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN PERPUTARAN PIUTANG

    TERHADAP NET PROFIT MARGIN (NPM) PADA SWAMITRA CITRA NIAGA DI

    SAMARINDA

    Oleh:

    Nurul Hajjah ([email protected]) Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman

    Hj. Rusdiah Iskandar

    Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman

    Salmah Pattisahusiwa Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman

    ABSTRACT

    This study aimed to determine the effect of working capital turnover and account receivable turnover in measuring the company profitability (net profit margin). Object of this study is Swamitra Citra Niaga located throughout Indonesia. using the full financial statements from 2004 to 2013.

    The study was conducted by using analytical tools working capital turnover, account receivable turnover, net profit margin (NPM), multiple regression analysis, hypothesis testing, as well as the classic assumption test.

    Result of hypothesis testing using multiple regression analysis showed that simultaneous working capital turnover and account receivable turnover in Swamitra Citra Niaga in the period 2004-2013 have a significant effort on the net profit margin. While the partially working capital turnover in Swamitra Citra Niaga in 2004-2013 has a a significant effect to net profit margin however, account receivable turnover did not have significant effet to net profit margin at Swamitra Citra Niaga period 2004-2013.

    Keywords: working capital turnover, account receivable turnover, net profit margin

    Ringkasan

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perputaran modal kerja dan perputaran piutang dalam mengukur profitabilitas (NPM) perusahaan.Objek penelitian ini adalah Swamitra Citra Niaga Samarinda.dengan menggunakan laporan keuangan dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2013.

    Penelitian dilakukan dengan menggunakan alat analisis tingkat perputaran modal kerja, tingkat perputaran piutang, Net Profit Margin (NPM), analisis regresi berganda, uji

    hipotesis, serta uji asumsi klasik. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan metode analisis regresi berganda

    menunjukan bahwa secara simultan perputaran modal kerja dan perputaran piutang pada Swamitra Citra Niaga periode 2004-2013 berpengaruh signifikan terhadap net profit margin.Sedangkan secara parsial perputaran modal kerja pada Swamitra Citra Niaga periode 2004-2013 memiliki hubungan yang signifikan terhadap net profit margin namun, perputaran piutang tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap net profit margin pada Swamitra Citra Niaga Periode 2004-2013.

    Kata kunci: perputaran modal kerja, perputaran piutang, net profit margin.

  • 5

    PENDAHULUAN Tujuan utamanya didirikannya sebuah perusahaan adalah untuk memperoleh laba

    yang seoptimal mungkin dari kegiatan yang dilakukan.Selain itu juga bagaimana perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.Peranan manajer beserta stafnya sangat menentukan dalam mengelola aktivitas perusahaan secara efektif dan efisien sehingga dapat mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan perusahaan yang telah ditetapkan Pengelolaan dana yang ditanam menjadi suatu hal yang penting karena dengan demikian kita dapat mengetahui efisiensi penggunaan dana tersebut dalam menghasilkan laba.

    Dana yang ditanamkan untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari merupakan modal kerja.Menurut Sudjaja dan Barlian (2003: 187) menyatakan bahwa modal kerja yaitu aktiva lancar yang mewakili bagian dari investasi yang berputar dari satu bentuk ke bentuk lainnya dalam melaksanakan suatu usaha. Selain modal kerja dalam penelitian ini juga menghitung pengaruh piutang dalam koperasi tersebut. Menurut kasmir (2008) dalam Ali (2013) mengemukakan bahwa perputaran piutang adalah rasio yang memperlihatkan lamanya untuk mengubah piutang menjadi kas. Semakin efektifnya pengelolaan kredit maka pendapatan dan laba yang diterima akan semakin tinggi. Dalam mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba adalah dengan cara perhitungan rasio profitabilitas.

    Dalam mencapai profitabilitas yang tinggi salah satunya dilakukan dengan cara menaikkan laba bersih, maka untuk menghitung profitabilitas tersebut dilakukan pembandingan laba bersih dengan beberapa unsur seperti penjualan, total aset, modal sendiri, dan investasi. Profitabilitas digunakan untuk mengevaluasi baik atau tidaknya dalam menjalankan suatu bisnis.Profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Net profit margin (NPM) sebagai alat mengukur profitabilitas perusahaan. Salah satu lembaga keuangan yang menjalankan sistem koperasi simpan pinjam adalah Swamitra Citra Niaga Samarinda. Swamitra Citra Niaga Samarinda adalah lembaga yang terbentuk berkat adanya kerjasama antara Bank Bukopin cabang Samarinda dengan koperasi Pasar Citra Niaga.

    Berdasarkan informasi yang diperoleh dari manajemen koperasi Swamitra Citra Niaga terdapat kecenderungan peningkatan dari tahun 2004 hingga tahun 2013 yang dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut:

    Tabel 1.1 Keadaan Tingkat Perolehan Sisa Hasil Usaha (SHU) Swamitra Citra Niaga Samarinda Pada tahun 2004-2013

    Tahun Sisa Hasil Usaha (SHU)

    2004 Rp836.334.849

    2005 Rp706.032.754

    2006 Rp637.027.732

    2007 Rp531.422.784

    2008 Rp549.766.058

    2009 Rp379.136.675

    2010 Rp393.144.151

    2011 Rp411.943.179

    2012 Rp1.207.448.241

    2013 Rp2.412.518.578

    Sumber: Data laporan keuangan Swamitra Citra Niaga Samarinda

    Berdasarkan tabel 1.1 dapat diketahui bahwa tingkat perolehan sisa hasil usaha (SHU) Swamitra Citra Niaga Samarinda dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 43%. Perubahan tingkat perolehan sisa hasil usaha (SHU)

  • 6

    koperasi Swamitra Citra Niaga di Samarinda dan seluruh koperasi pada umumnya disebabkan beberapa faktor diantaranya adalah faktor-faktor jumlah anggota koperasi, volume usaha, jumlah simpanan dan jumlah hutang (Sonny, 2003:198). Selain faktor-faktor tersebut, perubahan perolehan sisa hasil usaha (SHU) dapat disebabkan oleh perputaran modal kerja, karena dengan modal kerja maka koperasi akan beroperasi secara efektif dan efisien sehingga memungkinkan suatu koperasi beroperasi secara ekonomis (Kartasapoetra, 2005:55).

    Pengetahuan tentang pengaruh analisis peputaran modal kerja dan piutang terhadap profitabilitas akan berguna dalam mengetahui laba yang akan datang sehingga manajemen dapat memilih alternatif dalam memanfaatkan dananya secara optimal. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengambil judul penelitian dengan tema: Pengaruh Perputaran Modal Kerja dan Perputaran Piutang terhadap Net Profit Margin (NPM) pada Swamitra Citra Niaga di Samarinda.

    Atas dasar alasan tersebut, maka rumusan masalah penelitian ini adalah Apakah perputaran modal kerja dan perputaran piutang berpengaruh terhadap Net Profit Margin

    (NPM) pada Swamitra Citra Niaga di Samarinda ? Dengan tujuan Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh perputaran modal dan

    perputaran piutang kerja terhadap Net Profit Margin (NPM) pada Swamitra Citra Niaga di Samarinda.

    KAJIAN PUSTAKA Manajemen Keuangan

    Pengertian manajemen keuangan menurut Martono dan Harjito (2008:4) yaitu: Manajemen keuangan merupakan manajemen (pengelolaan) mengenai bagaimana memperoleh aset, mendanai aset dan mengelola aset untuk mencapai tujuan perusahaan. Pengertian lainnya manajemen keuangan menurut Sutrisno (2009:3) yaitu: Manajemen keuangan atau sering disebut pembelanjaan dapat diartikan sebagai semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien. Usaha untuk mendapatkan dana sering disebut pembelanjaan pasif, dan bila kita lihat dineraca akan terlihat di sisi passiva, sedangkan usaha mengalokasikan dana disebut pembelanjaan aktif dan dineraca akan terlihat di sisi aktiva.

    Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen keuangan memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu perusahan maupun lembaga keuangan lainnya dimana peranan tersebut merupakan pengambilan keputusan dalam masa depan perusahaan tersebut.

    Modal Kerja

    Berikut ini beberapa pengertian modal kerja diantaranya sebagai berikut; pengertian modal kerja menurut Sudjaja dan Barlian (2003:187) yaitu: Modal kerja yaitu aktiva lancar yang mewakili bagian dari investasi yang berputar dari satu bentuk ke bentuk lainnya dalam melaksanakan suatu usaha, atau Modal kerja adalah kas/bank, surat-surat berharga yang mudah diuangkan (misal giro, cek, deposito), piutang dagang dan persediaan yang tingkat perputarannya tidak melebihi 1 tahun atau jangka waktu operasi normal perusahaan. Pengertian lain menurut Santoso (2013) perputaran modal kerja atau working capital turnover adalah suatu rasio yang digunakan dalam mengukur keefektifan modal kerja perusahaan selama periode tertentu.

    Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa modal kerja merupakan bagian investasi dari sebuah perusahaan yang diantaranya adalah kas, piutang, persediaan, surat-surat berharga dan aktiva lancar lainya yang diharapkan dapat berputar sehingga kegiatan operasional dapat berjalan secara maksimal serta memperoleh tingkat keuntungan yang maksimal pula. Berdasarkan hasil perhitungan apabila perputaran modal kerja rendah berarti pengelolaan modal kerja belum efektif dan sebaliknya apabila

  • 7

    perputaran modal kerja tinggi berarti modal kerja perusahaan telah efektif (kasmir, 2011:182). Rumus untuk mengukur perputaran modal kerja sebagai berikut, Kasmir (2011:183):

    Atau

    Pengertian Piutang

    Ada beberapa pengertian mengenai piutang, diantaranya sebagai berikut; pengertian piutang menurut Sutrisno (2009:55) yaitu Piutang dagang adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain sebagai akibat penjualan secara kredit. Pengertian lainnya menurut Syamsudin (2011:255) yaitu: Piutang merupakan harta yang timbul karena terjadinya transaksi penjualan secara kredit atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Tingkat Perputaran piutang (Receivable turnover) merupakan ukuran efektivitas pengelolaan piutang. Semakin cepat perputaran piutang, semakin efektif perusahaan dalam mengelola piutangnya. Piutang berkaitan dengan penjualan kredit (Sutrisno, 2009:220).

    Rumus untuk menghitung perputaran piutang adalah sebagai berikut, Sutrisno (2009:220):

    Rasio Profitabilitas

    Laporan keuangan tidak cukup menunjukkan aktivitas perusahaan dimasa mendatang, sehingga beberapa macam analisis profitabilitas, yang didasarkan pada laporan keuangan merupakan informasi yang berguna bagi manajer. Rasio profitabilias yang lazim digunakan meliputi: Net profit margin, Return on Investment, dan Return on Net wort (Muslich, 2003:51). Menurut Sutrisno (2009:222) rasio keuntungan terdiri dari beberapa indikator antara lain:

    1. Profit margin merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan penjualan yang dicapai.

    2. Return on Asset merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba sebelum bunga dan pajak atau EBIT.

    3. Return on equty ini sering disebut dengan rate of return on Net Worth yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilakan keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki sehingga ROE ini ada yang menyebutkan sebagai rentabilitas modal sendiri.

    4. Return on Invesment merupakan kemapuan perusahaan untuk menghasilakan keuntungan yang akan digunakan untuk menutup investasi yang dikeluarkan.

    5. Earning Per Share atau laba per saham merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan perlembar saham pemilik.

  • 8

    Dalam penelitian ini rasio yang digunakan adalah Net profit margin (NPM). Rasio ini mengukur profitabilitas operasi perusahaan relatif terhadap penjualan dan menuntut analisis mendapatkan pemahaman atas profitablitas suatu perusahaan (subranyaman, 2010:152). Sutrisno (2009:222) menyatakan bahwa profit margin merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan penjualan yang dicapai. Sementara itu menurut kasmir (2011:199) menyatakan bahwa profit margin merupakan margin laba berdasarkan pada penjualan, rasio ini merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan. Cara pengukuran rasio ini adalah dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dengan penjualan bersih. Terdapat dua jenis pengukuran untuk mencari profit margin yaitu:

    a. Margin laba kotor

    b. Margin laba bersih

    Berdasarkan pengertian di atas, dengan mengetahui margin bersih, maka koperasi

    dapat menganalisis pengembalian aset operasi bersih. Net Profit Margin (NPM) menggambarkan tingkat pengemabalian dari koperasi yang berguna untuk membandingkan dan menganalisis profitabilitas koperasi.

    Kerangka Konsep dan Model Penelitian

    Secara sistematis kerangka konsep dalam penelitian ini adalah pengaruh perpuaran modal kerja dan perputaran piutang terhadap net profit margin (NPM) yang dapat digambarkan sebagai berikut:

    Variabel Independen (X) Variabel Dependen (Y)

    Gambar 2.1

    Kerangka konsep dengan pendekatan Regresi Berganda

    Perputaran Modal Kerja (X1

    )

    Perputaran Piutang (X2

    )

    Rasio Profitabilitas:

    Net Profit Margin (Y)

  • 9

    Pengaruh perputaran modal kerja terhadap Net Profit Margin (NPM) Menurut Santoso (2013) Perputaran modal kerja atau working capital turnover adalah

    suatu rasio yang digunakan dalam mengukur keefektifan modal kerja perusahaan selam periode tertentu. Apabila perputaran modal kerja rendah berarti pengelolaan modal kerja belum efektif dan sebaliknya apabila perputaran perputaran modal kerja tinggi berarti modal kerja perusahaan telah efektif (Kasmir, 2011:183). Pada penelitian ini profitabilitas yang digunakan adalah net profit margin.Perusahaan yang dikatakan memiliki tingkat profitabilitas

    tinggi berarti tinggi pula efisiensi penggunaan modal kerja yang digunakan perusahaan tersebut. Dalam perusahaan diperlukan adanya pengelolaan modal kerja yang tepat karena pengelolaan modal kerja akan berpengaruh pada kegiatan operasional perusahaan. Kegiatan operasional ini akan berpengaruh pada pendapatan yang akan diperoleh perusahaan. Pendapatan tersebut akan dikurangi dengan beban pokok penjualan dan beban operasional atau beban lainnya sampai diperoleh laba atau rugi, dengan kata lain pengelolaan modal kerja ini berpengaruh pada kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan (profitabilitas) (Rahma, 2009).

    Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Dewi Noratika (2014) menunjukkan bahwa perputaran modal kerja berpengaruh terhadap NPM, dan juga Purwita Dharsanti (2011) menunjukkan bahwa perputaran modal kerja berpengaruh terhadap perubahan laba, sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Santoso (2012) menyatakan bahwa perputaran modal kerja pada PT. Pegadaian (Persero) tidak berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas perusahan. Adanya ketidakkonsistenan tersebut maka diperlukan penelitian secara mendalam.

    Hipotesis 1: Perputaran modal kerja berpengaruh secara signifikan terhadap Net Profit Margin (NPM) pada Swamitra Citra Niaga di Samarinda.

    Hubungan perputaran piutang dengan Net Profit Margin (NPM) Piutang berkaitan dengan penjualan kredit, sehingga melaksanakan pengelolaan

    kredit yang baik akan memberikan dampak yang baik pula bagi perusahaan (Gitosudarmo dan Basri, 2002:81). Gitosudarmo dan Basri (2002:81) menyatakan bahwa kredit merupakan sumber utama keuntungan yang diperoleh suatu lembaga keuangan. Piutang sebagai salah satu elelmen modal kerja selalu dalam keadaan berputar. Tingkat perputaran piutang yang tinggi berarti pengembalian dana yang tertanam dalam piutang berlangsung secara cepat sehingga resiko kerugian piutang dapat diminimalkan (Wijaya, 2012).

    Sehingga dapat dikatakan bahwa besarnya profit yang diperoleh suatu lembaga keuangan baik bank maupun non bank terkait dengan besar kecilnya kredit yang disalurkan. Semakin besar kredit yangdisalurkan maka dimungkinkan keuntungan yang diperoleh akansemakin meningkat.

    Santoso (2012) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa perputaran piutang pada PT. Pegadaian (Persero) berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas perusahaan, sedangkan Dewi Noratika (2014) dan Abdul Kadir (2012) menunjukkan bahwa perputaran piutang tidak berpengaruh signifikan terhadap NPM. Adanya ketidakkonsistenan tersebut maka diperlukan penelitian secara mendalam. Hipotesis 2: Perputaran piutang berpengaruh secara signifikan terhadap Net profit margin (NPM) pada Swamitra Citra Niaga di Samarinda.

  • 10

    METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data

    Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Sumber data yang diperoleh oleh penulis merupakan data kuantitatif yang berasal dari Swamitra Citra Niaga di Samarinda. sumber data yang diperoleh berupa laporan sisa hasil usaha (SHU) periode 2004-2013 dan Neraca periode tahun 2004-2013.

    Analisis Regresi Linear Berganda

    Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS (Statistical Package for the Social Statistics) versi 21. Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji hubungan beberapa variabel independen terhadap variabel dependen. Persamaan regresi linear berganda ini dirumuskan sebagai berikut, Sugiono (2010:277):

    Keterangan:

    Y = Net Profit Margin (NPM)

    a = Konstanta

    b1, b2 = Koefisien Determinasi

    X1 = Perputaran Modal kerja

    X2 = Perputaran Piutang

    e = Unsur Gangguan (error)

    HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas

    Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam pembahasan ini akan digunakan analisis grafik Normal Probability Plot .Dengan melihat grafik Normal Probabolity plot (lihat gambar 1) menunjukkan bahwa titik-titik (menggambarkan data) menyebar disekitar garis diagonal yang mengikuti garis normal, sehingga grafik ini menunjukkan bahwa regresi tersebut memenuhi asumsi normalitas. Berdasarkan tabel 1 diatas menunjukkan bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov signifikan yang diperoleh adalah 0,191. Hal tersebut menunjukkan bahwa data berdistribusi normal dan konsisten dengan uji grafik sebelumnya karena tingkat signifikannya lebih besar dari 0,05 sehingga model regresi memenuhi asumsi normalitas.

    Uji Multikolinearitas

    Tabel 2 menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak multikolinearitas antar variabel indepeden dalam regresi ini.

    Y = a + b1X1+ b2X2+ e

  • 11

    Uji Heterosedastisitas Berdasarkan gambar 2 dapat dilihat bahwa titik titik menyebar mengikuti pola secara

    acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. hal ini dapat disimpulakan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak untuk memprediksi NPM berdasarkan masukan variabel perputaran modal kerja dan perputaran piutang.

    Uji Autokorelasi Hasil uji DW dalam tabel 3 menunjukkan nilai DW sebesar 2,018. Dengan demikian

    dapat dikatakan bahwa dalam model tidak terjadi autokorelasi, karena nilai DW berkisar antara 1,65 < (2,018) < 2,35 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi relatif baik.

    Analisis Regresi Berganda

    Berdasarkan pada tabel 4 diatas, dapat disusun persamaan regresi liniear berganda sebagai berikut:

    Y = a + b1X1 + b2X2 + e NPM = 0,887 0,273 X1 + 0,024 X2 + e Keterangan: Y = Net Profit Margin (NPM) a = Konstanta b1, b2 = Koefisien Determinasi X1 = Perputaran Modal kerja X2 = Perputaran Piutang e = Unsur Gangguan (error) Dari hasil persamaan regresi linier berganda tersebut di atas maka dapat dianalisis

    sebagai berikut: 1. Konstanta

    Persamaan regresi linier berganda mempunyai konstanta sebesar 0,887. Besaran konstanta menunjukkan bahwa jika variabel-variabel independen (perputaran modal kerja, perputaran piutang) diasumsikan dalam keadaan konstan, maka variabel dependen (NPM) akan naik sebesar 0,887%.

    2. Perputaran modal kerja (X1) terhadap NPM (Y) Koefisien regresi untuk variabel perputaran modal kerja pada Swamitra Citra Niaga Samarinda sebesar 0,273 dan bertanda negatif. Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan perputaran modal kerja satu satuan maka NPM (Y) akan turun sebesar 0,273 atau 27,3% dengan asumsi bahwa variabel independen yang lain dari model regresi tetap.

    3. Perputaran piutang (X2) terhadap NPM (Y) Koefisien regresi untuk variabel perputaran piutang pada Swamitra Citra Niaga Samarinda sebesar 0,024 dan bertanda positif. Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan perputaran piutang satu satuan maka NPM (Y) akan naik sebesar 0,024 atau 2,4% dengan asumsi bahwa variabel independen yang lain dari model regresi tetap.

    Pengujian Goodness of Fit suatu model Berdasarkan tabel 5 hasil analisis regresi dapat diketahui bahwa secara bersama-

    sama variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Hal ini menunjukkan bahwa model dalam penelitian ini layak digunakan dengan nilai signifikansi (sig) sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi (sig) lebih kecil dari nilai 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi NPM atau dapat dikatakan bahwa perputaran modal kerja dan perputaran piutang secara bersama-sama berpengaruh terhadap NPM.

  • 12

    Koefisien Determinasi Berdasarkan tabel 6 output SPSS 21 model summary diperoleh nilai Adjusted R2

    sebesar 0,854 atau 85,4%. Hal ini berarti 85,4% variasi NPM dapat dijelaskan oleh variasi dari kedua variabel independen yaitu perputaran modal kerja dan perputaran piutang. Sedangkan sisanya sebesar 14,6% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak

    dimasukkan dalam model penelitian ini.

    Pengujian Secara Parsial (Uji Statistik t) Hasil pengujian hipotesis secara parsial (uji t) berdasarkan pada tebel 7 adalah

    sebagai berikut: a. Pengujian hipotesis variabel modal kerja (X1)

    Berdasarkan output tabel 4.11 diperoleh t hitung sebesar -6,635 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka hipotesis diterima, artinya bahwa perputaran modal kerja berpengaruh signifikan terhadap NPM dan arahnya negatif karena nilai t hitung atau koefisiennya bertanda negatif. Maka dapat disimpulkan perputaran modal kerja memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap NPM.

    b. Pengujian hipotesis variabel perputaran piutang (X2) Berdasarkan output tabel 4.11 diperoleh t hitung sebesar 1,101 dan nilai signifikansi sebesar 0,308 > 0,05 maka hipotesis ditolak, artinya bahwa perputaran piutang berpengaruh tidak signifikan terhadap NPM dan arahnya positif karena nilai t hitung atau koefisiennya bertanda positif. Maka dapat disimpulkan perputaran piutang memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap NPM.

    PEMBAHASAN Pengaruh perputaran modal kerja terhadap Net profit margin (NPM)

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perputaran modal kerja memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap NPM. Sesuai dengan hasil pengujian nilai thitung < t tabel (-6,635 < 2,365) pada tingkat signifikansi sebesar 0,05 dan nilai signifikan 0,000 < 0,05 maka dengan demikian hipotesis 1 diterima. Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Dewi Noratika (2014) menunjukkan bahwa perputaran modal kerja pengaruh negatif dan signifikan terhadap NPM, dan juga Purwita Dharsanti (2011) menunjukkan bahwa perputaran modal kerja pengaruh negatif dan signifikan terhadap perubahan laba.

    Arah yang negatif dan signifikan menunjukkan bahwa perputaran modal kerja mempunyai hubungan yang negatif disebabkan oleh sumber modal kerja dalam Swamitra Citra Niaga sebagian besar berasal dari dana pinjaman, akan tetapi dana pinjaman tersebut belum dikelola secara optimal sehingga menyebabkan perolehan laba menjadi rendah. Selain itu juga terdapat pengumpulan perputaran piutang pada Swamitra Citra Niaga tersebut tidak efektif yang menunjukkan terlambatnya pelunasan anggota koperasi yang melakukan pinjaman. Keterlambatan tersebut dapat menyebabkan kurangnya ketersediaan kas yang digunakan untuk memberikan pinjaman terhadap anggota lain sehingga dapat mengganggu kegiatan opersionalnya.

    Pengaruh perputaran piutang terhadap net profit margin (NPM)

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perputaran piutang memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap NPM. Sesuai dengan hasil pengujian nilai t hitung < t tabel ( 1,101 < 2,365) pada tingkat signifikan sebesar 0,05 dan nilai signifikan 0,308 > 0,05 maka dengan demikian hipotesis 2 ditolak. Penelitian ini menunjukkan konsisten karena mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dewi Noratika (2014) dan Abdul Kadir (2012) bahwa perputran piutang pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap NPM.

  • 13

    Arah yang positif menunjukkan bahwa perputaran piutang mempunyai hubungan yang positif dengan NPM pada Swamitra Citra Niaga Samarinda. meskipun bernilai positif namun perputaran piutang tidak mempunyai kontribusi yang besar terhadap NPM, karena hasil penelitian yang menunjukkan perputaran piutang tidak berpengaruh signifikan terhadap NPM. Hal ini disebabkan oleh perputaran piutang tidak efektif.

    KESIMPULAN

    Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan pengujian dengan analisis regresi linear berganda yang telah dilakukan terhadap permasalahan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengaruh perputaran modal kerja berpengaruh secara signifikan terhadap net profit margin (NPM) sedangkan perputaran piutang tidak berpengaruh signifikan terhadap Net Profit Margin (NPM).

    Diharapkan penelitian selanjutnya untuk menggunakan tahun penelitian yang lebih panjang sehingga sampel yang didapatkan lebih besar agar dapat lebih menjelaskan Net Profit Margin (NPM). Dan dapat menambah variabel lain yang mempengaruhi Net Profit Margin.

  • 14

    DAFTAR PUSTAKA

    Gitosudarmo, Indriyo dan Basri. 2002. Manajemen Keuangan, Edisi Keempat. Cetakan

    Pertama. BPFE, Yogyakarta. Kadir, Abdul. 2012. Analisis faktor-faktor yang Mempengaruhi Net Profit Margin Perusahaan

    Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. file:///C:/Users/ACER/Downloads/JUMA%20PA%20KADIR,%20STEFANIE.pdf , diaksespada24 April 2014.

    Kasmir. 2011, Analisis Laporan Keuangan, Penerbit Rajawali Pers, Jakarta. Martono dan D. Agus Harjito. 2008. Manajemen Keuangan, Edisi Pertama. Cetakan Ketujuh.

    Ekonisa. Yogyakarta. Muslich, Mohamad. 2003. Manajemen keuangan Modern (Analisis, Perencanaan, dan

    Kebijaksanaan), Cetakan Ketiga. PT. Bumi Aksara. Jakarta.

    Noratika, Dewi. 2014. Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Perputaran Piutang, Perputaran

    Kas, dan Perputaran Persediaan terhadap Net Profit Margin (NPM) pada Perusahaan Industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013.http://jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1ec61c9cb232a03a96d0947c6478e525e/2014/08/JURNAL23.pdf diakses pada 02 Oktober 2014.

    Rahma, Aulia. 2009. Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas

    Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur PMA Dan PMDN Yang Terdaftar Di Bei Periode 2004-2008). http://eprints.undip.ac.id/28981/1/JURNAL.pdf, diaksespada 26 April 2014.

    . Santoso, E.E Clairene. 2012. Perputaran Modal Kerjadan Perputaran Piutang Pengaruhnya

    terhadap Profitabilitas Pada PT. Pegadaian (Persero). file:///C:/Users/ACER/Downloads/2963-5510-1-SM.pdf di akses pada 25 Agustus 2014.

    Sudjaja, S Ridwan dan Barlian, Inge. 2003. Manajemen Keuangan Satu. Edisi Kelima.

    Literata Lintas Media. Jakarta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Alfabeta. Bandung. Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan: Teori, Konsep & Aplikas. Edisi Pertama. Cetakan

    Ketujuh. Ekonisia. Yogyakarta. Wijaya, Nil. 2012. Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang Dan Tingkat Perputaran

    Persediaan Terhadap Perolehan Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada Primer Koperasi Kepolisian (PRIMKOPPOL) Polresta Samarinda. Skripsi Akuntansi. Universitas

    Mulawarman. Samarinda.

  • 15

    Tabel 1 Uji Normalitas Data

    Tests of Normality

    Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

    Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

    Unstandardized Residual ,219 10 ,191 ,886 10 ,152

    a. Lilliefors Significance Correction

    Tabel 3 Uji Autokorelasi

    Model Summaryb

    Model R R Square Adjusted R

    Square

    Std. Error of the

    Estimate

    Durbin-Watson

    1 ,941a ,886 ,854 ,04967 2,018

    a. Predictors: (Constant), PerputaranPiutang, PerputaranModalKerja

    b. Dependent Variable: NetProfitMargin

    Tabel 2 Uji Multikolinearitas

    Coefficientsa

    Model Unstandardized

    Coefficients

    Standardized

    Coefficients

    t Sig. Collinearity

    Statistics

    B Std. Error Beta Toleran

    ce

    VIF

    1

    (Constant) ,887 ,097 9,121 ,000

    PerputaranModal

    Kerja

    -,273 ,041 -,887 -6,635 ,000 ,910 1,098

    PerputaranPiutan

    g

    ,024 ,022 ,147 1,101 ,308 ,910 1,098

    a. Dependent Variable: NetProfitMargin

  • 16

    Tabel 4 Hasil Regresi Berganda

    Coefficientsa

    Model Unstandardized Coefficients Standardized

    Coefficients

    T Sig.

    B Std. Error Beta

    1

    (Constant) ,887 ,097 9,121 ,000

    PerputaranModalKerja -,273 ,041 -,887 -6,635 ,000

    PerputaranPiutang ,024 ,022 ,147 1,101 ,308

    a. Dependent Variable: NetProfitMargin

    Tabel 5 Hasil perhitungan Uji F

    Tabel 6 Hasil Uji Koefisien (R2)

    Tabel 6 Hasil koefisien Determinasi

    ANOVAa

    Model Sum of

    Squares

    Df Mean

    Square

    F Sig.

    1

    Regression ,134 2 ,067 27,243 ,000b

    Residual ,017 7 ,002

    Total ,152 9

    a. Dependent Variable: NetProfitMargin

    b. Predictors: (Constant), PerputaranPiutang, PerputaranModalKerja

    Model Summaryb

    Model R R Square Adjusted R

    Square

    Std. Error of the

    Estimate

    1 ,941a ,886 ,854 ,04967

    a. Predictors: (Constant), PerputaranPiutang, PerputaranModalKerja

    b. Dependent Variable: NetProfitMargin

  • 17

    Tabel 7 Hasil Perhitungan Uji t

    Coefficientsa

    Model Unstandardized

    Coefficients

    Standardized

    Coefficients

    T Sig.

    B Std. Error Beta

    1

    (Constant) ,887 ,097 9,121 ,000

    PerputaranModalKerj

    a

    -,273 ,041 -,887 -6,635 ,000

    PerputaranPiutang ,024 ,022 ,147 1,101 ,308

    a. Dependent Variable: NetProfitMargin

    Gambar 1 Grafik normal P-Plot

    Gambar 2 Uji Heteroskedastisitas