pengaruh price discount, positive emotion, fashion ...repository.umrah.ac.id/2974/1/artikel...

19
1 PENGARUH PRICE DISCOUNT, POSITIVE EMOTION, FASHION INVOLVEMENT DAN STORE ATMOSPHERE TERHADAP IMPULSE BUYING PADA KONSUMEN MATAHARI DEPARTMENT STORE Oleh : Reza Fariq Almondra [1] , Akhirman [2] , Roni Kurniawan [3] [email protected] UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 2019 ABSTRAK Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh price discount, positive emotion, fashion involvement, dan store atmosphere terhadap impulse buying. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode observasi dan studi pustaka dengan jenis penelitian kuantitatif dengan menyebar kuisoner kepada konsumen Matahari department store cabang Kota Tanjungpinang. Sampel dalam penelitian ini adalah 50 responden dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu teknik accidental sampling. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) price discount berpengaruh positif terhadap impulse buying; (2) positive emotion secara parsial berpengaruh positif terhadap impulse buying; (3) fashion involvement secara parsial berpengaruh positif terhadap impulse buying; (4) store atmosphere secara parsial berpengaruh positif terhadap impulse buying; (5) Variabel price discount, positive emotion, fashion involvement, dan store atmosphere secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap impulse buying. Kata kunci: price discount, positive emotion, fashion involvement, dan store atmosphere dan impulse buying

Upload: others

Post on 12-May-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PRICE DISCOUNT, POSITIVE EMOTION, FASHION ...repository.umrah.ac.id/2974/1/ARTIKEL PENGARUH... · 1 PENGARUH PRICE DISCOUNT, POSITIVE EMOTION, FASHION INVOLVEMENT DAN STORE

1

PENGARUH PRICE DISCOUNT, POSITIVE EMOTION, FASHION

INVOLVEMENT DAN STORE ATMOSPHERE TERHADAP IMPULSE

BUYING PADA KONSUMEN MATAHARI DEPARTMENT STORE

Oleh : Reza Fariq Almondra[1]

, Akhirman[2]

, Roni Kurniawan[3]

[email protected]

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

2019

ABSTRAK

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh price discount,

positive emotion, fashion involvement, dan store atmosphere terhadap impulse

buying.

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode

observasi dan studi pustaka dengan jenis penelitian kuantitatif dengan menyebar

kuisoner kepada konsumen Matahari department store cabang Kota

Tanjungpinang. Sampel dalam penelitian ini adalah 50 responden dengan

menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu teknik accidental sampling.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) price discount berpengaruh

positif terhadap impulse buying; (2) positive emotion secara parsial berpengaruh

positif terhadap impulse buying; (3) fashion involvement secara parsial

berpengaruh positif terhadap impulse buying; (4) store atmosphere secara parsial

berpengaruh positif terhadap impulse buying; (5) Variabel price discount, positive

emotion, fashion involvement, dan store atmosphere secara bersama-sama

berpengaruh positif terhadap impulse buying.

Kata kunci: price discount, positive emotion, fashion involvement, dan store

atmosphere dan impulse buying

Page 2: PENGARUH PRICE DISCOUNT, POSITIVE EMOTION, FASHION ...repository.umrah.ac.id/2974/1/ARTIKEL PENGARUH... · 1 PENGARUH PRICE DISCOUNT, POSITIVE EMOTION, FASHION INVOLVEMENT DAN STORE

2

PENDAHULUAN

Pada era globalisasi dan perkembangan dunia yang semakin pesat telah

menyebabkan perkembangan dunia usaha, peningkatannya yang signifikan yang

diwarnai dengan munculnya berbagai macam persaingan di segala bidang usaha, yang

di dukung dengan meningkatnya daya beli konsumen termasuk usaha dibidang

fashion. Melihat kondisi tersebut menyebabkan para pelaku usaha semakin dituntut

untuk mempunyai strategi yang tepat dalam memenuhi target volume penjualan.

Mengingat perkembangan teknologi yang semakin dinamis, yang berdampak pada

semakin mudahnya dalam memperoleh suatu hal yang kita inginkan, yang

mengharuskan masyarakatnya dituntut untuk bergerak dengan cepat dan tepat untuk

bertindak agar tidak kalah bersaing dengan yang lainnya. Dengan adanya peluang

bagi perusahaan peritel seperti produk fashion. Melihat kondisi tersebut menyebabkan

para pelaku usaha semakin dituntut untuk mempunyai strategi yang tepat dalam

memenuhi target volume penjualan. Mengingat perkembangan teknologi yang

semakin dinamis, yang berdampak pada semakin mudahnya dalam memperoleh suatu

hal yang kita inginkan, yang mengharuskan masyarakatnya dituntut untuk bergerak

dengan cepat dan tepat untuk bertindak agar tidak kalah bersaing dengan yang

lainnya.

Menurut Miranti Hadisusilo selaku Corporate Secretary and Legal Director

Matahari Department Store (Berita Satu, 2016) gaya hidup konsumen saat ini semakin

meningkat, khususnya warga Tanjungpinang dan sekitarnya. Potensi pasar kelas

menengah yang terus berkembang semakin meyakinkan manajemen untuk kembali

berekspansi dan membuka gerainya di Tanjungpinang. Karena potensi gaya hidup

konsumen dalam berbelanja sering sekali di artikan sebagai salah satu kesenangan

pribadi bagi seseorang, dengan berbelanja seseorang bisa memenuhi kebutuhan

mungkin yang belum dimilikinya, alasan lain mengapa orang senang berbelanja selain

itu untuk memenuhi kebutuhannya atau hanya sekedar memenuhi keinginannya yang

sebenarnya tidak terlalu penting. Ketika seseorang yang berjalan-jalan ke mall dan

melihat koleksi baru di toko / department store yang terdapat di mall timbul rasa

untuk memilikinya, yang sebelumnnya tidak ada rencana sama sekali untuk

berbelanja namun akhirnya dia membelinya, inilah yang bisa di sebut fenomena

pembelian tidak terencana atau impulse buying . Fenomena ini menjadi suatu peluang

bagi perusahaan ritel seperti Matahari department store untuk memperoleh

keuntungan.

Page 3: PENGARUH PRICE DISCOUNT, POSITIVE EMOTION, FASHION ...repository.umrah.ac.id/2974/1/ARTIKEL PENGARUH... · 1 PENGARUH PRICE DISCOUNT, POSITIVE EMOTION, FASHION INVOLVEMENT DAN STORE

3

KAJIAN PUSTAKA

Price Discount

Menurut Kotler (Sari, 2017) pengertian diskon adalah pengurangan langsung

dari harga barang pada pembelian selama suatu periode waktu yang dinyatakan.

sedangkan Menurut Putri dan Edwar (2015) price discount merupakan

penghematan yang ditawarkan pada konsumen dari harga normal akan suatu produk,

yang tertera di label atau kemasan produk tersebut. Price discount memberikan

beberapa keuntungan diantaranya: dapat memicu konsumen untuk membeli

dalam jumlah yang banyak, mengantisipasi promosi pesaing, dan mendukung

perdagangan dalam jumlah yang lebih besar.

Menurut Pilip Kotler (Hidayat, 2018) ada beberapa macam bentuk dari

Price discount, yaitu:

1. Diskon Tunai

2. Diskon Kuantitas

3. Diskon Fungsional

4. Diskon Musiman

5. Potongan

Indikator Price Discount

Indikator yang digunakan untuk mengukur price discount yang di

kembangkan oleh Blech & Belch (Pratama, 2016) yang terdiri dari 3 indikator

yaitu:

1. Dapat memicu konsumen untuk membeli dalam jumlah yang banyak.

2. Mengantisipasi promosi pesaing.

3. Mendukung perdagangan dalam jumlah yang besar.

Positive Emotion

Menurut Apriliani (2017) emosi positif adalah reaksi penilaian positif dari

sistem saraf seseorang terhadap rangsangan eksternal atau internal. Atau bisa juga

diartikan sebagai suasana hati seorang konsumen karena adanya pengaruh dari luar

yang membuat dirinya merasa senang

Positive emotion juga dipengaruhi oleh lingkungan mikro. Menurut Peter

dan Olson (Aprilliani, 2017) lingkungan mikro merujuk kepada aspek fisik dan social

Page 4: PENGARUH PRICE DISCOUNT, POSITIVE EMOTION, FASHION ...repository.umrah.ac.id/2974/1/ARTIKEL PENGARUH... · 1 PENGARUH PRICE DISCOUNT, POSITIVE EMOTION, FASHION INVOLVEMENT DAN STORE

4

yang lebih dapat diraba pada lingkungan dekat seseorang seperti lantai kotor pada

sebuah toko, wiraniaga yang cerewet, cuaca panas hari ini, atau orang-orang

pada satu keluarga atau rumah tangga. Faktor berskala kecil-kecil seperti itu

berpengaruh langsung terhadap perilaku, pemikiran, dan perasaan konsumen yang

khusus. Putra (2014) menyatakan bahwa respon afektif lingkungan atas perilaku

pembelian dapat diuraikan oleh 3 variabel yaitu:

1. Pleasure. 2. Arousal. 3. Dominance.

Indikator Positive Emotion

Menurut Aprilliani (2017) terdapat 4 indikator untuk mengukur positive

emotion yaitu:

a. Perasaan nyaman saat berbelanja.

b. Perasaan puas saat berbelanja.

c. Perasaan senang saat berbelanja.

d. Rasa ingin datang kembali.

Fashion Involvement

Menurut Japarianto dan sugiharto (2011) fashion involvement adalah

keterlibatan seseorang dengan suatu produk pakaian karena kebutuhan, kepentingan,

ketertarikan dan nilai terhadap produk tersebut. Dalam membuat keputusanpembelian

pada fashion involvement ditentukan oleh beberapa faktor yaitu karakteristik

konsumen, pengetahuan tentang fashion, dan perilaku pembelian.

Indikator Fashion Involvement

Menurut Kim (Japarianto dan sugiharto , 2011 : 34) mengemukakan bahwa untuk

mengetahui hubungan fashion involvement terhadap impulse buying adalah dengan

menggunakan indikator berikut ini :

a. Mempunyai satu atau lebih pakaian dengan model yang terbaru (trend)

b. Fashion adalah satu hal penting yang mendukung aktifitas

c. Lebih suka apabila model pakaian yang digunakan berbeda dengan yang lain

d. Pakaian menunjukkan karakteristik

e. Dapat mengetahui banyak tentang seseorang dengan pakaian yang digunakan

f. Ketika memakai pakaian favorit, membuat orang lain tertarik melihatnya

g. Mencoba produk fashion terlebih dahulu sebelum membelinya

Page 5: PENGARUH PRICE DISCOUNT, POSITIVE EMOTION, FASHION ...repository.umrah.ac.id/2974/1/ARTIKEL PENGARUH... · 1 PENGARUH PRICE DISCOUNT, POSITIVE EMOTION, FASHION INVOLVEMENT DAN STORE

5

h. Mengetahui adanya fashion terbaru dibandingkan dengan orang lain

Store Atmosphere

Store atmosphere merupakan salah satu komponen dari citra toko, dimana

didalamnya terdapat kombinasi antara produk yang dijual, pelayanan, pelanggan, toko

sebagai tempat untuk menikmati kesenangan hidup dan aktivitas promosi toko

berdasarkan pendapat Sutisna (Anggraeni dkk , 2016) .

Elemen-Elemen Store Atmosphere

Store atmosphere memiliki elemen-elemen yang semuanya berpengaruh

terhadap suasana toko yang ingin diciptakan (Berman and Evan, dalam

Anggraeni dkk , 2016), elemen-elemen tersebut terdiri dari : exterior, interior,

store layout, interior display, social dimensions.

Indikator Store Atmosphere

Menurut Asmani & Hadi (2017) indikator yang digunakan dalam store

atmosphere adalah sebagai berikut :

1. Penataan display produk,

2. Penataan jarak layout dalam tata ruang gerak;

3. Pewarnaan dinding toko;

4. Pencahayaan toko;

5. Kebersihan toko;

6. Kesesuaian jenis musik yang diputar;

7. Volume musik yang diputar;

8. Aroma di dalam toko;

9. Suhu udara di dalam toko;

10. kesempatan untuk memegang

barang;

11. kesempatan untuk mencoba

barang.

Page 6: PENGARUH PRICE DISCOUNT, POSITIVE EMOTION, FASHION ...repository.umrah.ac.id/2974/1/ARTIKEL PENGARUH... · 1 PENGARUH PRICE DISCOUNT, POSITIVE EMOTION, FASHION INVOLVEMENT DAN STORE

6

Pembelian Tak Terencana (Impulse Buying)

Para konsumen sering kali membeli produk atau jasa tanpa direncanakan

terlebih dahulu. Menurut Putra (2014) Pembelian tidak terencana (unplanned buying)

adalah suatu keputusan pembelian yang tidak direncanakan atau tanpa direncanakan

sebelumnya

untuk membeli produk atau layanan. Sedangkan menurut Kharis (Putra, 2014)

Impulse buying tidak membedakan antara unplanned buying dengan impulse buying,

tetapi memberikan perhatian penting kepada periset, pelanggan harus memfokuskan

pada interaksi antara point-of-sale dengan pembeli yang sering diabaikan.

Indikator Pembelian Tak Terencana (Impulse Buying)

Menurut Aprilliani (2017) terdapat beberapa indikator impulse buying adalah

sebagai berikut :

1. Spontanitas pembelian.

2. Mengabaikan pertimbangan.

3. Tidak dapat menahan keinginan.

4. Perasaan senang setelah melakukan pembelian.

Kerangka Pemikiran

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Page 7: PENGARUH PRICE DISCOUNT, POSITIVE EMOTION, FASHION ...repository.umrah.ac.id/2974/1/ARTIKEL PENGARUH... · 1 PENGARUH PRICE DISCOUNT, POSITIVE EMOTION, FASHION INVOLVEMENT DAN STORE

7

METODOLOGI PENELITIAN

Objek dan ruang lingkup penelitian adalah price discount , positive emotion,

fashion involvement, dan store atmosphere terhadap impulse buying. Ruang lingkup

penelitian ini dilakukan di Matahari Department Store cabang Tanjungpinang.

Metode Penelitian

Penelitian ini berupa penelitian kuantitatif karena data penelitian

menggunakan angka yang di dapat dari kuisioner yang di sebarkan, kemudian data

yang diperoleh dianalisis dengan uji statistik SPSS (statistic package social sciences)

25 untuk membatu mengolah data penelitian dalam bentuk perhitungan angka-angka

untuk menganalisis data yang di peroleh.

Teknik Penentuan Populasi dan Sampel

Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2017: 80) Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri dari objek atau subjek penelitian yang mempunyai kuantitas dan karakteristik

tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.

Populasi penelitian ini dikategorikan sebagai tidak terhingga, yaitu

elemen yang sukar dicari batasannya.Maka populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh pengunjung yang datang ke PT. Matahari Department Store Tbk.

Sampel

Sugiyono (2017:81) menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini

menggunakan teknik nonprobability sampling, yaitu teknik yang tidak memberikan

kesempatan yang sama terhadap anggota populasi. Teknik yang digunakan ini karena

jumlah populasi yang tidak diketahui. Sugiyono (2017:84-85) teknik nonprobability

sampling sampling yang di gunakan pada penelitian ini adalah proposive sampling

dan accidental sampling.

Page 8: PENGARUH PRICE DISCOUNT, POSITIVE EMOTION, FASHION ...repository.umrah.ac.id/2974/1/ARTIKEL PENGARUH... · 1 PENGARUH PRICE DISCOUNT, POSITIVE EMOTION, FASHION INVOLVEMENT DAN STORE

8

Menurut Roscoe dalam buku Research Method For Business (Sugiyono,

2017:90-91) jumlah sampel yang memenuhi persyaratan sampel ideal harus di

penuhi dalam alat regresi berganda, jika jumlah populasi tidak diketahui dengan

jelas yaitu di tentukan dari sepuluh kali jumah variabel. Dalam penelitian ini

adalah lima variabel sehingga jika dikalikan sepuluh maka minimal jumah sampel

yang harus diteliti adalah 50 .Jadi, mengambil sampel berjumlah 50 orang yang

diteliti oleh peneliti telah memenuhi syarat yang ditentukan minimal.

Teknik Analisis Data

Untuk menjelaskan pengaruh antara price discount, positive emotion, fashion

involvement dan store atmosphere terhadap impulse buying (pembelian tidak

terencana), di gunakanlah teknik analisis data berikut ini :

1. Scoring

2. Tabulating

Teknik Pengujian Instrumen

Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrument

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrument tersebut sudah baik.

Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidtan atau kesahihan sesuatu instrument.

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2013:160) uji normalitas bertujuan untuk mengetahui

apakah masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak.

Page 9: PENGARUH PRICE DISCOUNT, POSITIVE EMOTION, FASHION ...repository.umrah.ac.id/2974/1/ARTIKEL PENGARUH... · 1 PENGARUH PRICE DISCOUNT, POSITIVE EMOTION, FASHION INVOLVEMENT DAN STORE

9

Uji Multikolinearitas

Ghozali (2016:52) mengatakan bahwa model regresi yang baik adalah

yang tidak mengakibatkan terjadinya korelasi antar variabel independen. Uji

Multikolineritas digunakan sebagai upaya untuk menentukan ada dan tidaknya

korelasi yang sempurna atau mendekati hubungan yang sempurna.

Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain

(Ghozali, 2011:125)

Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Uyanto (2009: 216), analisis regresi linier berganda (Multiple Linear

Regression Analysis) merupakan pengembangan dari analisis regresi sederhana di

mana terdapat lebih dari satu variable independen X. Dan pada penelitian ini regresi

yang digunakan adalah regresi linier berganda. Adapun model yang akan digunakan

dalam penelitian ini sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 +b2X3+b4X4 + e

Keterangan:

Y : Impulse Buying

a : Intercept (Konstanta) X1: Price Discount

b1 : Koefisien regresi untuk X1 X2: Positive Emotion

b2 : Koefisien regresi untuk X2 X3: Fashion Involvement

b3 : Koefisien regresi untuk X3 X4: Store Atmosphere

b4 : Koefisien regresi untuk X4 e : Nilai error

Pengujian Hipotesis

Penguian hipotesis menggunakan 3 uji: yaitu Uji t bertujuan untuk menguji

pengaruh satu variabel bebas / independen (price discount , positive emotion,

fashion involvement, dan store atmosphere) secara individual terhadap variabel

terikat/dependen (impulse buying (pembelian tidak terencana))

Uji F bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh seluruh variabel

secara simultan, serentak, atau bersamaan terhadap variabel dependen Selain itu

Page 10: PENGARUH PRICE DISCOUNT, POSITIVE EMOTION, FASHION ...repository.umrah.ac.id/2974/1/ARTIKEL PENGARUH... · 1 PENGARUH PRICE DISCOUNT, POSITIVE EMOTION, FASHION INVOLVEMENT DAN STORE

10

Uji f adalah alat untuk menguji kebenaran pengaruh variable independen (X)

terhadap variable dependen (Y) secara bersama-sama sehingga dapat dibuktikan

bahwa pengaruh yang didapat bukan satu kebetulan belaka (Sugiyono, 2017).

Menurut Ghozali (2016:95), koefisien determinasi (R2) yaitu untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dipenden. Nilai

R2 yang kecil menunjukkan kemampuan variabel – variabel independen dalam

menjelaskan variabel – variabel dependen amat terbatas.

PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Distribusi Responden

Tabel 1. Distribusi Responden

Keterangan Jumlah Persentase

Sampel 50 100%

Kuisoner yang didistribusikan 50 100%

Kuisoner yang gugur (jawaban

- 0% yang tidak lengkap)

Kuisoner yang dapat diolah 50 100%

(Sumber : hasil distribusi responden 2019)

Berdasarkan data hasil distribusi kuesioner kepada para pengunjung toko

X dapat diketahui bahwa jumlah kuisoner yang disebarkan berjumlah 50 lembar

kueisoner. Dari 50 jumlah kuisoner yang disebarkan masing masing di jawab

dengan lengkap oleh responden dan kuesioneryang dapat diolah adalah 50 dengan

persentasi 100% dari jumlah kuisoner yang di sebarkan.

Analisis Statistik Deskriptif

Menurut Ghozali (2013:19) analisisi statistik digunakan untuk

menggambarkan secara statistik dari variabel yang ada didalam penelitian ini,

dilihat dari maksimal, minimum, mean dan standart deviasi.

Page 11: PENGARUH PRICE DISCOUNT, POSITIVE EMOTION, FASHION ...repository.umrah.ac.id/2974/1/ARTIKEL PENGARUH... · 1 PENGARUH PRICE DISCOUNT, POSITIVE EMOTION, FASHION INVOLVEMENT DAN STORE

11

Tabel 2. Analisis Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

IMPULSE BUYING 50

50

5

9

20

24

16.46

19.76

2.712

3.242 POSITIVE EMOTION

PRICE DISCOUNT 50 9 30 24.50 3.776

FASHION INVOLVMENT 50

22 47 40.38 4.989

STORE ATMOSPHERE 50

50

5 20 16.46 2.712

Valid N (listwise)

Sumber: Data diolah dari SPSS 25, 2019

Uji Validitas

Uji validitas merupakan uji yang digunakan untuk melihat tingkat kualitas

data pada penelitian. Untuk nilai N=50 maka nialai r tabelnya adalah 0.2732 ini

berdasarkan r tabel, jika r hitung > r tabel maka pengujian tersebut di nyatakan

valid,sebab r hitung lebih besar dari r tabel dan butir instrument valid digunakan

dalam penelitian, jika butir pertanyaan itu tidak valid maka tidak di gunakan

dalam penelitian.

Uji Reliabilitas

Sugiyono (2013:56-57) menjelaskan bahwa hasil yang diperoleh dari

pengujian reliabilitas dengan teknik cronbach’s alpha ini juga menggunakan

internal consistency reliability yang mana kriteria suatu instrument dikatakan

reliable jika koefisiensi reliabilitas (r7) > 0,6 nilainya maka data yang

dikumpulkan semakin dapat dipercaya.dapat disimpulkan bahwa instrument yang

digunakan mengukur seluruh variabel price discount , positive emotion, fashion

involvement, store atmosphere dan impulse buying adalah reliable.

Uji Normalitas

Jika penyebaran titik berada di sekitar garis diagonal, maka menunjukkan

pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi memenuhi

asumsi normalitas.

Page 12: PENGARUH PRICE DISCOUNT, POSITIVE EMOTION, FASHION ...repository.umrah.ac.id/2974/1/ARTIKEL PENGARUH... · 1 PENGARUH PRICE DISCOUNT, POSITIVE EMOTION, FASHION INVOLVEMENT DAN STORE

12

Sumber: Olah data SPSS 25, 2019

Gambar 2. Histogram

Sumber: Data diolah SPSS 25, 2019

Gambar 3. Histogram

Uji Kolomogrov Smirnov (K-S) dengan nilai signifikan diatas 0,05 (>0,05) maka

data distribusi dengan normal.

Tabel 3. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 50

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation .52977307

Most Extreme

Differences

Absolute .072

Positive .045

Negative -.072

Test Statistic .072

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber : Data Primer Diolah SPSS 25 , 2019

Page 13: PENGARUH PRICE DISCOUNT, POSITIVE EMOTION, FASHION ...repository.umrah.ac.id/2974/1/ARTIKEL PENGARUH... · 1 PENGARUH PRICE DISCOUNT, POSITIVE EMOTION, FASHION INVOLVEMENT DAN STORE

13

Berdasarkan tabel diatas, dengan melihat nilai Kolmogoriv- Smirnov dan nilai

Asymp. Sig adalah > 0,05 yaitu nilai Kolmogrov-Smirnov sebesar 0,072 dan nilai

Asymp sig sebesar 0,200. Hal ini berarti data residual terdistribusi normal.

Uji Multikolinieritas

Suatu model dikatakan bebas dari multikolinieritas apa bila nilai VIF yang

kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,10.

Tabel 4. Hasil Uji Multikolonieritas

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Price Discount .208 4.798

Positive Emotion .399 2.507

Fashion Involvement .398 2.514

Store Atmosphere .322 3.105

a. Dependent Variabel: Impulse Buying

Sumber : Data Primer Diolah SPSS 25 , 2019

Berdasarkan tabel diatas, nilai tolerance variabel price discount sebesar

(0,208>0,10) dan nilai VIF (4,798<10), nilai tolerance variabel positive emotion

sebesar (0,399>0,10) dan nilai VIP (2,507<10) , nilai tolerance variabel fashion

involvement sebesar (0,398>0,10) , nilai tolerance variabel store atmosphere

sebesar (0,322>0,10) dan nilai VIP (3,105<10) jadi dapat kita lihat keempat

variabel X dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas.

Uji Heteroskedastisitas

Sumber: hasil pengolahan data SPSS 25, 2019

Gambar 4. Uji Heteroskedastisitas

Page 14: PENGARUH PRICE DISCOUNT, POSITIVE EMOTION, FASHION ...repository.umrah.ac.id/2974/1/ARTIKEL PENGARUH... · 1 PENGARUH PRICE DISCOUNT, POSITIVE EMOTION, FASHION INVOLVEMENT DAN STORE

14

Dari gambar diatas terlihat bahwa titik-titik penyebaran secara acak dan

tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. hal ini dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga

model regresi layak pakai untuk mendeskripsikan variabel independen variabel

price discount , positive emotion, fashion involvement, dan store atmosphere

Analisis Linier Berganda

Tabel 5. Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) -3.411 .790 -4.316 .000

Price Discount .474 .046 .660 10.342 .000

Positive Emotion .105 .039 .126 2.723 .009

Fashion Involvement .065 .025 .119 2.579 .013

Store Atmosphere .081 .028 .150 2.923 .005

a. Dependent Variabel: Impulse Buying

Sumber: data diolah SPSS 25,2019

Dari data di atas , maka data disusun persamaan linier berganda sebagai berikut :

Y = -3.411 + 0,474 X1 + 0,105 X2 + 0,065 X3 + 0,081 X4 + e

Menurut Rietvield dan Sunaryanto (Peterria dan Suryani, 2016) nilai

konstanta yang negative tidak menjadi masalah sepanjang variabel bebas tidak

sama dengan 0 (nol) . Jika price discount (X1) , positive emotion (X2), fashion

involvement (X3), dan store atmosphere (X4) nilainya adalah 0 (nol) , maka

impulse buying nilainya adalah sebesar -3.411. Artinya apabila price discount,

positive emotion , fashion involvement , dan store atmosphere tidak ada maka

impulse buying Akan mengalami kenaikan sebesar -3.411

Uji t (Parsial)

Tabel 6. Hasil Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) -3.411 .790 -4.316 .000

Price Discount .474 .046 .660 10.342 .000

Positive Emotion .105 .039 .126 2.723 .009

Page 15: PENGARUH PRICE DISCOUNT, POSITIVE EMOTION, FASHION ...repository.umrah.ac.id/2974/1/ARTIKEL PENGARUH... · 1 PENGARUH PRICE DISCOUNT, POSITIVE EMOTION, FASHION INVOLVEMENT DAN STORE

15

Fashion

Involvement

.065 .025 .119 2.579 .013

Store Atmosphere .081 .028 .150 2.923 .005

a. Dependent Variabel: Impulse Buying

Sumber: data diolah SPSS 25,2019

Berdasarkan hasil dari sumber data di atas , Jika nilai signifikansi 0,000 < α ,

untuk α = 5% maka Ho diterima . serta berdasarkan perbandingan thitung dengan ttable ,

di dapat thitung > ttable (2,01410 ). Maka dapat beri kesimpulan sebagai berikut :

1. Ha diterima dan Ho di tolak sehingga Price discount secara parsial berpengaruh

terhadap impulse buying.

2. Ha diterima dan Ho di tolak sehingga Positive emotion secara parsial berpengaruh

terhadap impulse buying.

3. Ha diterima dan Ho di tolak sehingga Fashion involvement secara parsial

berpengaruh terhadap impulse buying.

4. Ha diterima dan Ho di tolak sehingga Store atmosphere secara parsial

berpengaruh terhadap impulse buying.

Uji F (Simultan)

Tabel 7. Hasil Uji F

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 346.668 4 86.667 283.589 .000b

Residual 13.752 45 .306

Total 360.420 49

a. Dependent Variabel: Impulse Buying

b. Predictors: (Constant), Store Atmosphere, Fashion Involvement , Positive

Emotion , Price Discount

Sumber: data diolah SPSS 25,2019

Berdasarkan tabel diatas, hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai Fhitung >

Ftable (283.589 > 2,57) dan dengan melihat probabilitasnya (Sig) yang lebih kecil

dari taraf siginifikan (0,000 < 0,05) maka hipotesis Ho di tolak dan Ha diterima.

Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel price discount, positive emotion , fashion

involvement , dan store atmosphere secara simultan berpengaruh terhadap

impulse buying.

Page 16: PENGARUH PRICE DISCOUNT, POSITIVE EMOTION, FASHION ...repository.umrah.ac.id/2974/1/ARTIKEL PENGARUH... · 1 PENGARUH PRICE DISCOUNT, POSITIVE EMOTION, FASHION INVOLVEMENT DAN STORE

16

Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 8. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .981a .962 .958 .553

a. Predictors: (Constant), Store Atmosphere, Fashion Involvement , Positive

Emotion , Price Discount

Sumber: data diolah SPSS 25,2019

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui nilai R Square sebesar 0,962. Hal

ini mengandung arti nilai yang mendekati satu berarti variabel – variabel

independent memberikan hamper semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh

variabel price discount, positive emotion , fashion involvement , dan store

atmosphere secara simultan berpengaruh terhadap impulse buying adalah sebesar

adalah sebesar 96,2%.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis dan pembahasan dari data tentang penilaian responden

tentang pengaruh price discount , positive emotion , fashion involvement dan store

atmosphere terhadap impulse buying pada konsumen matahari department store

kota tanjungpinang, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu:

1. Karena hasil perhitungan uji parsial variabel price discount yang diperoleh

nilai thitung 10,342 > ttable 2,01410. Maka dapat di simpulkan bahwasanya

variabel price discount berpengaruh signifikan terhadap impulse buying di

Matahari Department Store Kota Tanjungpinang.

2. Karena hasil perhitungan uji parsial variabel positive emotion yang diperoleh

nilai thitung 2.723 > ttable 2,01410. Maka dapat di simpulkan bahwasanya

variabel positive emotion berpengaruh signifikan terhadap impulse buying di

Matahari Department Store Kota Tanjungpinang.

3. Karena hasil perhitungan uji parsial variabel fashion involvement yang

diperoleh nilai thitung 2,579 > ttable 2,01410. Maka dapat di simpulkan

Page 17: PENGARUH PRICE DISCOUNT, POSITIVE EMOTION, FASHION ...repository.umrah.ac.id/2974/1/ARTIKEL PENGARUH... · 1 PENGARUH PRICE DISCOUNT, POSITIVE EMOTION, FASHION INVOLVEMENT DAN STORE

17

bahwasanya variabel fashion involvement berpengaruh signifikan terhadap

impulse buying di Matahari Department Store Kota Tanjungpinang.

4. Karena hasil perhitungan uji parsial variabel store atmosphere yang diperoleh

nilai thitung 2,923 > ttable 2,01410. Maka dapat di simpulkan bahwasanya

variabel store atmosphere berpengaruh signifikan terhadap impulse buying di

Matahari Department Store Kota Tanjungpinang.

5. Berdasarkan hasil uji F variabel price discount, positive emotion, fashion

involvement dan store atmosphere terhadap impulse buying terdapat hasil

perhitungan uji F dengan nilai Fhitung > Ftable (283.589 > 2,57). Maka dapat

disimpulkan bahwa variabel price discount, positive emotion, fashion

involvement dan store atmosphere berpengaruh signifikan secara bersama-

sama (simultan) terhadap impulse buying pada konsumen Matahari

Department Store Kota Tanjungpinang.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diberikan saran sebagai berikut:

1. Diharapkan bagi pihak Matahari department store bisa seterusnya

meningkatkan dan mempertahankan price discount. Peningkatan tersebut

dapat dilakukan dengan memberikan potongan harga / price discount yang

lebih baik lagi agar konsumen tidak ragu untuk membeli lebih banyak

produk dan dapat membandingkan harga yang termurah sesuai dengan

kualitas produk yang di tawarkan.

2. Matahari department store perlu meningkatan rasa antusiasme pelanggan

adalah dengan cara memberikan stimulus terhadap lingkungan toko yang

lebih baik lagi.

3. Matahari department store perlu meningkatkan daya tarik produk melalui

usaha yang strategis untuk menarik ketertarikan konsumen terhadap fashion

(fashion involvement) yang menarik dan sesuai dengan selera konsumen.

Supaya konsumen lebih tertarik untuk memiliki satu atau lebih pakaian

dengan model terbaru dari Matahari department store.

4. Diharapkan peningkatan store atmosphere lebih baik lagi yaitu diperlukannya

aroma ruangan dan mengatur suhu udara yang lebih pas dan nyaman dengan

Page 18: PENGARUH PRICE DISCOUNT, POSITIVE EMOTION, FASHION ...repository.umrah.ac.id/2974/1/ARTIKEL PENGARUH... · 1 PENGARUH PRICE DISCOUNT, POSITIVE EMOTION, FASHION INVOLVEMENT DAN STORE

18

iklim atau cuaca setiap hari agar dapat menciptakan suasana toko / store

atmosphere yang lebih baik lagi

5. Secara simultan price discount, instory display, dan shopping life style

berpengaruh terhadap impulse buying. Jadi karna setiap variabel saling

berpengaruh terhadap impulse buying, walaupun dirasa belum begitu kuat.

DAFTAR PUSTAKA

Andreas Sutanto , Pengaruh Fashion Involvement Dan Store Atmosphere Terhadap

Impulse Buying Dengan Positive Emotion Sebagai Variabel Mediasi Di Sogo

Galaxy Mall Surabaya , Skripsi 2016

Anjani, Ni Luh Gede Geeta. 2012. Pengaruh Fashion Involvement, Emosi Positif

dan Hedonic Consumtion Tendency Terhadap Pembelian Impulsif di

Department Store. S2 Thesis. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik Tanjungpinang 2018. http://tanjungpinangkota.bps.go.id/

statisticable/2018/01/16/148/-upah-minimum-regional-umr-kota-tanjung

pinang-2007-2017.html (Diakses pada 00:15 wib senin ,07/01/2019)

Berita Satu. https://www.beritasatu.com/ekonomi/367010-matahari-department-store-

hadir-di-tanjungpinang-city-center.html (Diakses pada 00:15 wib Senin

,07/01/2019)

Denny Kurniawan., dan Yohanes Sondang Kunto. 2013. Pengaruh Promosi dan

Store Atmosphere Terhadap Impulse Buying dengan Shoping Emotion Sebagai

Variabel Intervening Studi Kasus di Matahari Departement

Store Cabang Supermall Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran,

1(2), pp: 1-8.

Ghozali, Imam. 2011. Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Semarang: BP

Undip.

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23

(Edisi 8). Cetakan ke VIII. Semarang : Badan Penerbit Universitas

Diponegoro.

Hatane Samuel. 2005. Respons Lingkungan Berbelanja Sebagai Stimulus

Pembelian Tidak Terencana pada Toko Serba Ada (Toserba) (Studi

Kasus Carrefour Surabaya). Jurnal Manajemen & Kewirausahaan,

7(2), pp: 152-170.

Page 19: PENGARUH PRICE DISCOUNT, POSITIVE EMOTION, FASHION ...repository.umrah.ac.id/2974/1/ARTIKEL PENGARUH... · 1 PENGARUH PRICE DISCOUNT, POSITIVE EMOTION, FASHION INVOLVEMENT DAN STORE

19

Hidayat, Syarif. 2018. Pengaruh Price Discount, In-Story Display, Dan Shopping Life

Stye Terhadap Pembelian Tidak Terencana. Skripsi. Program Studi S1

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Herukalpiko, Diah Kenanga D.Prihatini, Apriatni Endang & Widayanto. 2013.

Pengaruh Kewajaran Harga, Atmosfer Toko Dan Pelayanan Toko

Terhadap Perilaku Impulse Buying Konsumen Robinson Department

Store Semarang

I Km. Wisnu Bayu Temaja, Gede Bayu Rahanatha Dan Ni Nyoman Kerti Yasa

Pengaruh Fashion Involvement, Atmosfer Toko Dan Promosi Penjualan

Terhadap Impulse Buying Pada Matahari Department Store Di Kota Denpasar

, E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 4, No. 6, 2015 : 1466-1482

I’sana, A. D. 2013. Analisis Pengaruh Display Produk, Promosi Below the Line, Dan

Emosi Positif Terhadap Keputusan Pembelian Impulsif Pada Sri Ratu Pemuda

Department Store. Skripsi. Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomika

dan Bisnis Universitas Diponegoro.

Jenni Anggraeni , Patricia Dhiana Paramita, dan M Mukery Warso , Pengaruh

Keanekaragaman Produk, Kualitas Pelayanan Dan Store Atmosphere

Terhadap Impulse Buying Di Butik Cassanova Semarang. Journal Of

Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

Kasimin, P. P. Dhiana dan M. M. Warso. 2015. Effect Of Discounts, Sales Promotion

And Merchandising On Impulse Buying At Toko Intan Purwokerto. Jurnal

Ekonomi dan Manajemen Indonesia:5

Kotler, Philip and Kevin Lane Keller, 2011. Manajemen Pemasaran, Edisi 13 Jilid 1

dan 2, Alih Bahasa : Bob Sabran, Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip and Kevin Lane Keller, 2012. Marketing Management, Edisi 14, New

Jersey: Prentice-Hall Published.

Kotler, Philip and Kevin Lane Keller, 2016. Marketing Management, 15th Edition,

Pearson Education,Inc.

Perusahaan BUMN dan Swasta. 2014-2018. PT Matahari Department Store Tbk

(Matahari).http://www.bumn-swasta.web.id/2015/05/pt-matahari-department-

store-tbk.html Diakses tanggal 23 november 2018.