pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan...

12
PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN KENTUCKY FRIED CHICKEN (KFC) Nama : Dian Sukmana Dwi Astuti NPM : 11210973 Kelas : 3EA13

Upload: vuongkiet

Post on 08-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGARUH PELATIHAN

TERHADAP KINERJA

KARYAWAN KENTUCKY

FRIED CHICKEN (KFC)

Nama : Dian Sukmana Dwi Astuti

NPM : 11210973

Kelas : 3EA13

Keberhasilan suatu perusahaan tak lepas dari persaingan perusahaan-

perusahaan sejenis baik kecil, menengah, maupun besar yang mengakibatkan

semakin ketatnya persaingan di antara perusahaan. Untuk mengantisipasi

situasi yang demikian, pimpinan perusahaan harus selalu berusaha untuk

meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia agar perusahaan

yang dipimpinnya mampu mengantarkan perusahaan untuk mencapai tujuan

yang diharapkan sebelumnya, yaitu salah satunya dengan cara pengadaan

pelatihan.

Penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai bagaimana pelatihan dan

kinerja karyawan pada Kentucky Fried Chicken, dan adakah pengaruh

pelatihan terhadap kinerja karyawan itu sendiri. Berdasarkan pernyataan

tersebut, maka penulis mencoba untuk melakukan penelitian dengan

mengambil judul “PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA

KARYAWAN KENTUCKY FRIED CHICKEN (KFC).”

LATAR BELAKANG

1. Bagaimanakah pelatihandan kinerja karyawan pada KFC Metropolitan Mall

Bekasi?

2. Bagaimanakah pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan pada KFC

Metropolitan Mall Bekasi?

Untuk lebih memfokuskan batasan masalah mengenai data yang akan

dikumpulkan dan dibahas, maka penulis membatasi masalah dalam penelitian

ini yaitu pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan pada Kentucky Fried

Chicken (KFC) Metropolitan Mall Bekasi.

RUMUSAN MASALAH

BATASAN MASALAH

1. Untuk mengetahui pelatihan dan kinerja karyawan pada KFC Metropolitan

Mall Bekasi.

2. Untuk mengetahui apakah pelatihan berpengaruh terhadap kinerja karyawan

KFC Metropolitan Mall Bekasi.

Alat analisis yang digunakan dalam penulisan ilmiah ini adalah dengan

menggunakan alat analisis kualitatif yaitu suatu metode analisis penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan serta informasi dari objek

yang diamati. Dan juga data kuantitatif, yaitu dengan menggunakan Uji Validitas,

Reliabilitas, Regresi Linier Sederhana, Koefisien Determinasi, dan Uji Keberartian

Koefisien Korelasi dengan menggunakan uji t.

Tujuan Penelitian

Alat Analisis yang Digunakan

Pembahasan

Analisis Deskriptif Responden

1. Karakteristik Data Pegawai Berdasarkan Usia

UMUR KARYAWAN JUMLAH RESPONDEN (%)

18-37 36 72%

38-57 14 28%

TOTAL 50 100%

2. Karakteristik Data Pegawai Berdasarkan Pendidikan Terakhir

PENDIDIKAN JUMLAH RESPONDEN (%)

SMP 7 14%

SMU 30 60%

D3 12 24%

S1 1 2%

TOTAL 50 100%

Pembahasan

Analisis Deskriptif Responden3. Karakteristik Data Pegawai Berdasarkan Masa Kerja

4. Karakteristik Data Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin

MASA KERJA JUMLAH RESPONDEN (%)

< 1 Tahun 6 12%

1 - 2 Tahun 15 30 %

3 - 4 Tahun 22 44%

5 - 8 Tahun 7 14%

TOTAL 50 100%

JENIS KELAMIN JUMLAH RESPONDEN (%)

LAKI - LAKI 32 64%

PEREMPUAN 18 36%

TOTAL 50 100%

A. Uji Validitas dengan analisis Koefisien Korelasi pearson product – moment

r = n(∑XY) – (∑X)(∑Y)

√(n∑X² - (∑X)²) (n∑Y² - (∑Y)²)

r = 50(46066) – (1613)(1427)

√(50(52081) – (1613)² x (50(40809) – (1427)²

r = 2303300– 2301751

√(2604050– 2601769) x (2040450– 2036329)

r = 1549

√(2281) x (4121)

r = 1549

√ 9400001

r = 1549

3065,9

r = 0,5052

B. Uji Reliabilitas menggunakan teknik belah dua dari Spearman Brown (splits half).

C. Koefisien Determinasi

KD = r² x 100%

= (0,5052)² x 100%

= 0,2552 x 100%

= 25,52%

D. Regresi Linier Sederhana

Y = a + bx

• a = (∑Y).ΣX2 – (ΣX)(ΣXY)

n∑X² - (∑X)²

= 1427.52081 – (1613)(46066)

50(52081) – (1613)²

= 74319587 – 74304458

2604050 - 2601769

= 15129

2281

a = 6,632

• b = n.ΣXY – (ΣX)(ΣY)

n. ΣX2 – (ΣX)2

= 50. 46066 – (1613) (1427)

50. 52081 – (1613) 2

= 2303150 - 2301751

2604050 - 2601769

= 1549

2281

b = 0,680

Sehingga persamaan regresi linear sederhana adalah : Y = 6,632 + 0,680X

E. Uji Keberartian Koefisien Korelasi menggunakan uji t

1. Hitung Kesalahan Standar Estimasi (Se)

1. Berdasarkan hasil perhitungan kuesioner terhadap 50 sampel, didapat mayoritas

responden sangat setuju jika adanya program pelatihan mampu meningkatkan

keterampilan dan keahlian karyawan dalam bekerja. Karyawan yang memiliki kemampuan

tinggi, maka mereka dapat mengerjakan tugasnya dengan lebih mudah dan memberikan

hasil lebih baik. Dampaknya adalah secara psikologis karyawan akan lebih menyukai dan

senang dalam menjalankan tugas pekerjaannya. Responden juga setuju jika sistem

pemberian tanggung jawab kepada karyawan sudah disesuaikan dengan kemampuan dan

ketrampilan karyawan. Jika dalam suatu perusahaan pemberian tanggung jawab kepada

karyawan sudah sesuai dengan kemampuan dan keterampilan karyawannya maka tentu

saja akan menekan terjadinya kesalahan yang dilakukan karyawan selama melaksanakan

tugasnya, karena mereka telah menguasai dan terampil terhadap pekerjaan yang menjadi

tanggung jawab mereka.

2. Dari hasil perhitungan regresi linier sederhana menunjukkan bahwa :

Y = 6,632 + 0,680X

Yang berarti jika tidak ada variabel pelatihan, maka kinerja akan dicapai sebesar 6,632.

Sedangkan nilai 0,680 merupakan koefisien regresi yang menunjukkan bahwa setiap

penambahan 1 point pelatihan, maka akan ada peningkatan sebesar 0,680.

Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, diperlihatkan bahwa pemberian pelatihan

pada karyawan dapat membuat karyawan lebih meningkat kinerjanya. Oleh karena

itu Kentucky Fried Chicken harus selalu memperhatikan program pelatihan yang

dilakukan saat merekrut karyawannya, apakah perlu adanya pembaharuan, seperti

perbaikan dan penambahan dalam program pelatihan atau tidak, sehingga nantinya

kinerja karyawan akan semakin meningkat.

2. Agar kinerja karyawan pada Kentucky Fried Chicken tetap terjaga dengan baik,

selain dengan adanya pengadaan kualifikasi kerja seperti pemberian

pengembangan dan pelatihan bagi karyawan yang khusus mendukung kinerja,

perlu juga adanya pelatihan untuk peningkatan jabatan karyawan, misalnya untuk

menjadi manajer, dimana masa pelatihan diambil dari 2-4% waktu kerja, sehingga

karyawan akan semakin giat bekerja dan lebih meningkatkan lagi kemampuannya

untuk terampil dan lebih percaya diri dalam melaksanakan tugasnya sehingga

kinerjanya akan semakin meningkat.

Saran