pengaruh kecerdasan emosional terhadap interaksi …

164
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS V SD DHARMA KARYA UT PONDOK CABE Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Phony Dhiana Sinwih NIM 11140183000033 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M

Upload: others

Post on 18-Oct-2021

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP

INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS V

SD DHARMA KARYA UT

PONDOK CABE

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Phony Dhiana Sinwih

NIM 11140183000033

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2018 M

Page 2: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …
Page 3: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …
Page 4: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …
Page 5: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …
Page 6: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

i

ABSTRAK

Phony Dhiana Sinwih (NIM: 11140183000033). Pengaruh Kecerdasan

Emosional Terhadap Interaksi Sosial Siswa Kelas V SD Dharma Karya UT

Pondok Cabe. Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta. 2018.

Penelitian yang berjudul Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Interaksi

Sosial Siswa Kelas V SD Dharma Karya UT Pondok Cabe ini dilakukan dengan

tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kecerdasan emosional terhadap

Interaksi Sosial Siswa Kelas V SD Dharma Karya UT Pondok Cabe. Penelitian

ini dilakukan di SD Dharma Karya UT Pondok Cabe yang dilaksanakan pada

bulan maret 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Pengambilan sampel dilakukan

dengan teknik purposive sampling. Sampel yang digunakan adalah sebanyak 52

siswa yang diambil dari kelas V.2 sebanyak 27 siswa dan kelas V.3 sebanyak 25

siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket kecerdasan emosional

dan angket interaksi sosial. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah

regresi linier sederhana. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rhitung sebesar

0,727. Sementara nilai rtable pada taraf signifikansi 0,05 dengan N=52, maka

diperoleh rtabel sebesar 0,273. Dengan tingkat signifikansi / Probabilitas 0,000 <

0,05. Artinya signifikan. Maka H1 diterima dan H0 ditolak, sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kecerdasan

emosional terhadap interaksi sosial siswa kelas V SD Dharma Karya UT Pondok

Cabe. Berdasarkan kesimpulan diatas peneliti menyarankan bagi guru agar bisa

mendesain pembelajaran yang memberikan stimulus untuk mengembangkan

kecerdasan emosional siswa, bagi orang tua agar memperhatikan pengembangan

dan menjadi teladan yang baik agar kecerdasan emosional siswa dapat meningkat

dan siswa bisa berinteraksi sosial dengan baik pula.

Kata Kunci: Kecerdasan Emosional, Interaksi Sosial.

Page 7: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

ii

ABSTRACT

Phony Dhiana Sinwih (NIM: 11140183000033). The Influence of Emotional

Intelligence on Social Interaction of Grade V Students of Dharma Karya

Primary School UT Pondok Cabe. Thesis Department of Teacher Education

Madrasah Ibtidaiyah Faculty of Tarbiyah and Teacher, State Islamic

University (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2018.

The research entitled The Influence of Emotional Intelligence on Social

Interaction of Grade V Students of Dharma Karya Primary School UT Pondok

Cabe was done with the aim to know how much influence emotional intelligence

to Social Interaction of Grade V Student of Dharma Karya Primary School UT

Pondok Cabe. This research was conducted at Dharma Karya Primary School UT

Pondok Cabe which was held in March 2018. The method used in this research is

correlational method with quantitative approach. Sampling is done by purposive

sampling technique. The sample used is as many as 52 students were taken from

V.2 class as many as 27 students and V.3 class as many as 25 students. The

research instrument used is the collection of emotional intelligence and social

interaction questionnaire. While the data analysis technique used is simple linear

regression. Based on research results obtained rhitung of 0.727. While the value of

rtabel at a significant level of 0,05 with N = 52, then obtained rtabel of 0,273. With a

significance level / Probability of 0,000 ≤ 0,05. meaning Significant. Then H1

accepted and H0 rejected, so it can be concluded that there is a significant

influence between emotional intelligence on social interaction class V Dharma

Karya Primary School UT Pondok Cabe. There are some things that can be

suggested by researchers for teacher’s to be able to design learning that provides

stimulus to develop student’s emotional intelligence, for parent’s to pay attention

to development and be good role model for student’s emotional intelligence can

increase and students can interact socially well as well.

Keywords: Emotional Intelligence, Social Interaction.

Page 8: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahirabbil’aalamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan segala rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga penulis diberi

kesempatan dan kemudahan untuk menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta

salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta

keluarga, kerabat, sahabat, dan umatnya sampai akhir nanti, semoga semangat dan

perjuangan beliau mampu kita internalisasikan dalam kehidupan kita sehari-hari.

Aamiin.

Skripsi ini di susun sebagai salah satu tugas akademik dan merupakan tugas

akhir di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dalam rangka

mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.).

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya tidak akan

terwujud tanpa mendapatkan bantuan dari banyak pihak. Oleh karena itu penulis

ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak

memberikan bantuan, arahan, dan bimbingan serta motivasi sehingga skripsi ini

dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Ucapan terima kasih khususnya penulis

sampaikan kepada :

1. Prof. Ahmad Thib Raya, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta jajarannya.

2. Dr. Khalimi, MA., selaku Ketua Prodi Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Siti Masyithoh,M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk memberikan bimbingan

hingga proposal skripsi ini dapat terselesaikan.

4. Dr. Sita Ratnaningsih, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

telah memberikan bimbingan selama proses perkuliahan.

5. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).

Page 9: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

iv

6. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

(PGMI) yang telah memberikan ilmunya sehingga penulis mampu

menyelesaikan perkuliahan ini dengan sebaik-baiknya.

7. Kedua orang tua tercinta (Alm) Bulus Sinwih dan Ucu yang telah banyak

memberikan dukungan moril dan materil. Juga tak henti-hentinya

memanjatkan do’a untuk puterinya, agar selalu mendapatkan ridho-Nya di

setiap langkah dalam perjuangan meraih kesuksesan dunia dan akhirat.

8. Satrio Setiawan, S.Pd. selaku Kepala Sekolah Dasar Dharma Karya UT

Pondok Cabe beserta jajarannya.

9. Hendri Supriyadi, S.Pd selaku Guru Pamong dan Wali Kelas 5.3 yang

telah memberikan dukungan, arahan, serta bimbingannya kepada penulis.

10. Siswa-siswi Sekolah Dasar Dharma Karya UT Pondok Cabe, yang

terkhusus kelas 5.2 dan 5.3 yang telah memberikan inspirasi kepada

penulis.

11. Kepada kakak terkasih Desi Delvia, SE yang terus memberikan motivasi

dan semangat kepada saya untuk terus menyelesaikan tugas akhir jenjang

pendidikan S1.

12. Kepada Adik tersayang Siti Widya Astuti yang selalu memberikan

motivasi serta dukungan untuk Kakak.

13. Yuniar Afni sahabat yang selalu memberikan semangat dan doa yang tak

henti-hentinya untuk saya.

14. Sahabat seperjuanganku Miftakhul Rahmah Rusadi, Halimatus Sa’diyyah,

Ratih Wulan Safitri, Nur Azizah Hasibuan, Mochamad Ramadhi, dan

Amri Haqi yang selalu memberikan motivasi serta bantuan ketika penulis

menemui hambatan dalam penyelesaian skripsi ini.

15. Segenap teman-teman PGMI angkatan 2014 terkhusus PGMI Kelas A

yang telah mensupport dan memberikan kenangan indah semasa

perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

16. Semua pihak yang terlibat yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,

baik secara langsung maupun tidak langsung yang turut memberikan

dukungan dan doa dalam proses Penulisan Skripsi ini.

Page 10: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

v

Akhirnya penulis hanya dapat memanjatkan doa kepada Allah SWT

semoga segala perhatian, motivasi, dan bantuannya dibalas oleh Allah SWT

sebagai amal kebaikan. Aamiin.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini

terdapat banyak kesalahan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik

yang membangun demi perbaikan di masa mendatang. Besar harapan penulis,

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca dan

membutuhkannya.

Ciputat, 15 Mei 2018

Penulis

Page 11: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

ABSTRAK ....................................................................................................................... i

ABSTRACT .................................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ......................................................................................................... ix

DAFTAR GRAFIK ......................................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .............................................................................................. 7

C. Pembatasan Masalah ............................................................................................. 8

D. Rumusan Masalah ................................................................................................. 8

E. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 8

F. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 9

BAB II KAJIAN TEORI .............................................................................................. 10

A. Deskripsi Teoritis ................................................................................................ 10

1. Interaksi Sosial .............................................................................................. 10

a. Pengertian Interaksi Sosial ...................................................................... 10

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial............................... 12

c. Karakteristik Perkembangan Interaksi Sosial Anak Usia SD ................. 15

2. Kecerdasan Emosional .................................................................................. 23

a. Pengertian Kecerdasan Emosional .......................................................... 23

b. Komponen Kecerdasan Emosional ......................................................... 27

B. Hasil Penelitian Yang Relevan ........................................................................... 30

C. Kerangka Berpikir ............................................................................................... 31

Page 12: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

vii

D. Hipotesis Penelitian ............................................................................................. 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................................... 34

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................................. 34

B. Metode Penelitian................................................................................................ 34

C. Populasi dan Sampel ........................................................................................... 35

1. Populasi ......................................................................................................... 35

2. Sampel ........................................................................................................... 35

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................. 36

E. Teknik Keabsahan Data ...................................................................................... 39

1. Uji Validitas .................................................................................................. 39

2. Uji Reliabilitas .............................................................................................. 43

F. Teknik Pengolahan Data ..................................................................................... 44

G. Teknik Analisis Data ........................................................................................... 46

1. Uji Normalitas ............................................................................................... 46

2. Uji Homogenitas ........................................................................................... 46

3. Uji Regresi Linier Sederhana ........................................................................ 47

4. Uji Hipotesis ................................................................................................. 47

5. Uji Koefisien Determinasi ............................................................................ 48

H. Hipotesis Statistik ............................................................................................... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................. 50

A. Deskripsi Data ..................................................................................................... 50

1. Karakteristik Responden ............................................................................... 50

2. Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................................. 51

B. Pengujian Persyaratan Analisis Dan Pengujian Hipotesis .................................. 54

1. Uji Normalitas ............................................................................................... 55

2. Uji Homogenitas ........................................................................................... 56

3. Uji Analisis Regresi Linear Sederhana ......................................................... 57

4. Uji Hipotesis ................................................................................................. 58

5. Uji Koefisien Determinasi ............................................................................ 59

C. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................................. 60

D. Keterbatasan Penelitian ....................................................................................... 63

Page 13: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

viii

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI. DAN SARAN ............................................... 64

A. Kesimpulan ........................................................................................................... 64

B. Implikasi ............................................................................................................... 64

C. Saran ..................................................................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 66

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1: Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ..................................... 34

Tabel 3.2: Kisi-kisi Angket Kecerdasan Emosional ............................................ 37

Tabel 3.3: Kisi-kisi Angket Interaksi Sosial ........................................................ 38

Tabel 3.4: Hasil Uji Validasi Kecerdasan Emosional ......................................... 40

Tabel 3.5: Hasil Uji Validasi Interaksi Sosial ..................................................... 41

Tabel 3.6: Hasil Uji Reliabilitas Kecerdasan Emosional ...................................... 44

Tabel 3.7: Hasil Uji Reliabilitas Interaksi Sosial ................................................ 44

Tabel 3.8: Kriteria Skor ....................................................................................... 45

Tabel 4.1: Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan kelas ........................... 50

Tabel 4.2: Distribusi Frekuensi Skor Kecerdasan Emosional ............................. 51

Tabel 4.3: Distribusi Frekuensi Skor Interaksi Sosial ......................................... 53

Tabel 4.4: Hasil Uji Normalitas ........................................................................... 55

Tabel 4.5: Hasil Uji Homogenitas ....................................................................... 56

Tabel 4.6: Hasil Uji Regresi Linear Sederhana ................................................... 57

Tabel 4.7: Hasil Uji Hipotesis ............................................................................. 58

Tabel 4.8: Hasil Uji Koefisien Determinasi ........................................................ 59

Page 15: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

x

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1: Diagram Pie Distribusi Responden Berdasarkan Kelas ........................ 50

Grafik 4.2: Histogram Frekuensi Variabel Kecerdasan Emosional ......................... 52

Grafik 4.3: Histogram Frekuensi Variabel Interaksi Sosial ..................................... 54

Grafik 4.4: Histogram Hasil Uji Normalitas ............................................................ 56

Page 16: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Uji Coba Kecerdasan Emosional ....................................... 70

Lampiran 2 Instrumen Uji Coba Interaksi Sosial................................................... 75

Lampiran 3 Instrumen Penelitian Kecerdasan Emosional ..................................... 79

Lampiran 4 Instrumen Penelitian Interaksi Sosial ................................................. 83

Lampiran 5 Tabel Perhitungan Uji Validitas Kecerdasan Emosional ................... 87

Lampiran 6 Tabel Perhitungan Uji Validitas Interaksi Sosial ............................... 90

Lampiran 7 Tabel Rangkuman Hasil Uji Validitas Kecerdasan Emosional .......... 93

Lampiran 8 Tabel Rangkuman Hasil Uji Validitas Interaksi Sosial ...................... 95

Lampiran 9 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kecerdasan Emosional ...................... 97

Lampiran 10 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Interaksi Sosial .................................. 99

Lampiran 11 Tabel Data Penelitian Variabel Kecerdasan Emosional ..................... 101

Lampiran 12 Tabel Data Penelitian Variabel Interaksi Sosial ................................. 103

Lampiran 13 Perhitungan Statistik Deskriptif ......................................................... 105

Lampiran 14 Data Kecerdasan Emosional ............................................................... 107

Lampiran 15 Data Interaksi Sosial ........................................................................... 109

Lampiran 16 Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif ................................................ 111

Lampiran 17 Hasil Uji Normalitas ........................................................................... 116

Lampiran 18 Hasil Uji Homogenitas ....................................................................... 118

Lampiran 19 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana ................................................... 119

Lampiran 20 Hasil Uji Hipotesis ............................................................................. 120

Lampiran 21 Hasil Koefisien Determinasi (R2) ....................................................... 122

Lampiran 22 Uji Referensi ....................................................................................... 123

Lampiran 23 Catatan Lapangan Hasil Observasi di Kelas V................................... 127

Lampiran 24 Surat Bimbingan Skripsi..................................................................... 128

Lampiran 25 Surat Permohonan Izin Penelitian ...................................................... 129

Lampiran 26 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .................................. 130

Lampiran 27 Biodata Penulis ................................................................................... 131

Page 17: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sifat hakikat manusia diartikan sebagai karakteristik yang terus

melakukan pengembangan sampai proses pendidikan berperan. Menurut

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.1

Didalam pendidikan siswa di didik mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kepribadian dan kecerdasan. Kepribadian

merupakan satu kesatuan, tetapi secara garis besar dapat dibedakan dalam

beberapa aspek, yaitu aspek intelektual, fisik-motorik, sosial dan

emosional. Setiap aspek memiliki kekuatan, yang bervariasi dari yang

sangat kuat sampai dengan yang paling lemah.

Salah satu sifat manusia adalah sebagai makhluk sosial yang

mempunyai dorongan untuk mengadakan hubungan dengan orang lain

karena manusia memiliki aspek sosial. Aspek sosial merupakan

kemampuan dan karakteristik untuk membina hubungan dan kerja sama

dengan orang lain.2 Dengan adanya dorongan atau aspek sosial pada

manusia, maka manusia akan mencari orang lain untuk mengadakan

interaksi.

Interaksi merupakan hal yang penting dalam membina sebuah

hubungan antar individu. Interaksi sosial ialah hubungan antara individu

satu dengan individu yang lain, individu satu dapat mempengaruhi

1 Amin Kuneifi Elfachmi, Pengantar Pendidikan, (Jakarta : Erlangga, 2016), h.14.

2 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2009), h. 91.

Page 18: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

2

individu yang lain atau sebaliknya, jadi terdapat adanya hubungan yang

saling timbal balik.3 Hubungan tersebut memiliki keterampilan dalam

berkomunikasi ketika berinteraksi merupakan kemampuan dasar dalam

keberhasilan membina hubungan. Interaksi yang kelihatannya sangat

sederhana, sebenarnya merupakan suatu proses yang cukup komplek.

Namun tingkah laku dalam interaksi sosial tidak sesederhana itu,

tetapi tingkah laku itu didasari oleh berbagai faktor psikologis lain

diantaranya, faktor imitasi adalah faktor dorongan untuk meniru orang

lain; faktor sugesti adalah faktor dimana seorang individu menerima suatu

cara penglihatan atau pedoman-pedoman tingkah laku dari orang lain

tanpa kritik terlebih dahulu; Faktor Identifikasi adalah dorongan untuk

menjadi identik (sama) dengan orang lain; Faktor Simpati adalah perasaan

rasa tertarik kepada orang lain yang timbul atas dasar logis rasional,

melainkan atas dasar perasaan atau emosi.4

Perkembangan interaksi sosial sebenarnya sudah dimulai sejak

anak dilahirkan. Pada peserta didik usia SD kelas V yang berada pada

periode anak akhir, mereka mulai membentuk kelompok bermain yang

dapat berkembang menjadi kelompok belajar dan melakukan aktivitas

pada masa anak. Selanjutnya pada masa puber kadang sudah dialami oleh

peserta didik kelas V, pada masa ini pola interaksi sosial terganggu karena

terjadi perubahan fisik seksual yang sangat pesat, sehingga anak

cenderung menarik diri, kurang dapat berinteraksi dengan orang lain.

Terjadi kemunduran minat untuk bermain dan melakukan aktivitas

kelompok, tingkah laku anak cenderung antisosial masa ini kerap disebut

fase negatif. interaksi sosial pada anak-anak sekolah dasar ditandai dengan

adanya bentuk-bentuk tingkah laku sosial, diantaranya : pembangkangan,

agresi, berselisih, menggoda, persaingan, kerja sama, tingkah laku

berkuasa, memetingkan diri sendiri, dan simpati.

Perkembangan interaksi sosial anak sangat dipengaruhi oleh

3 Bimo Walgito, Psikologi Sosial (Suatu Pengantar), (Yogyakarta : CV Andi Offset,

2003), h. 65 4 Ibid, h. 66-73

Page 19: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

3

lingkungan sosialnya, baik lingkungan keluarga, sanak saudara, orang

dewasa, dan teman sebayanya. Menurut Santrock emosi memegang

peranan penting dalam kesuksesan hubungan anak dengan orang lain,5

bahkan banyak orang yang berpendapat bahwa untuk berinteraksi sosial,

seseorang harus memiliki kecerdasan emosi (EQ) yang tinggi, karena

merupakan bekal potensial yang akan memudahkan untuk berinteraksi

sosial agar bisa diterima didalam anggota suatu kelompok.

Menurut hasil penelitian terdapat korelasi kecerdasan emosional

dengan interaksi sosial siswa. Didapatkan korelasi positif signifikan antara

kecerdasan emosional dengan interaksi sosial siswa. Berarti semakin baik

kecerdasaan emosional siswa, semakin baik pula interaksi sosial siswa,

sebaliknya semakin rendah kecerdasan emosional siswa, semakin rendah

pula interaksi sosial siswa.6

Emotional competencies are thought to be important for social

interaction because emotions serve communicative and social

functions, conveying information about people’s thoughts and

intentions and coordinating social encounters. Positive

emotionality is associated with sociability, whereas persistent

negative affect keeps others at bay. Accordingly, people need to

process manage emotional.7

Dimana dapat dijelaskan bahwa kompetensi emosional dianggap

penting untuk interaksi sosial karena emosi berfungsi komunikatif dan

sosial, menyampaikan informasi tentang pikiran, niat, dan koordinasi

orang-orang saat bertemu. emosi yang positif dikaitkan dengan

kemampuan bersosialisasi, sedangkan pengaruh emosi negatif membuat

orang lain tidak tertarik untuk berinteraksi. Dengan demikian, orang perlu

mengelola emosionalnya.

5 John W. Santrock, Perkembangan Anak, (Erlangga, 2007), Edisi Ke-11, h. 18

6 Murni, Indri Astuti, dkk. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Interaksi Sosial

Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tulungagung Tahun Pelajaran 2014/2015, Jurnal Penelitian,

h. 11 7 Paulo N. Lopes, Marc A. Brackett, Emotional Intelligence And Social Interaction,

Journal Of PSPB Yale University, Vol. 30 No. 8, 2004, Pp. 1018

Page 20: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

4

Islam mempunyai perhatian yang besar terhadap kewajiban

seorang muslim untuk mengelola emosionalnya, sebagaimana yang

tercantum pada Q.S Ali-Imraan(3) ayat 134 :

﴾۱۳۴﴿ ...

Artinya : “…dan orang-orang yang menahan amarahnya dan

mema`afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat

kebajikan”. (QS.Ali-Imraan(3):134).8

Dalam surat Ali-Imraan ayat 134 menjelaskan tentang bahwa Allah

SWT sangat meridhoi dan menyukai orang-orang yang memiliki 3 sifat

takwa. Salah satu diantaranya yaitu orang yang senantiasa mampu

bersabar dalam menjaga amarahnya, serta orang yang dapat memaafkan

kesalahan orang lain walaupun orang itu telah berbuat buruk kepadanya.

Orang-orang yang seperti ini akan mendapatkan balasan yang setimpal

dari Allah SWT atas perjuangannya yang berat di dunia.

Oleh karena itu, seseorang bisa berinteraksi dan berhasil dalam

hidupnya ia harus mampu menangani emosinya dengan baik ketika

berhubungan dengan orang lain karena kemampuan dalam membina

hubungan dengan orang lain merupakan salah satu komponen dasar di

dalam kecerdasan emosional.

Selain kecerdasan emosional, Gardner menyatakan “people are

born with certain amount of intelligences”9

bahwa seorang anak manusia

lahir ke dunia memiliki lebih dari satu potensi kecerdasan yang mungkin

bisa berkembang, walaupun perkembangan tersebut berbeda dari satu

orang dengan orang lain.

Gardner menyebutkan sembilan kecerdasan dalam Suparno yakni

kecerdasan linguistik (linguistic intelligence), kecerdasan logis-

matematis (logical-mathematical intelligence), kecerdasan visual-

spasial (spatial intelligence), kecerdasan musikal (musical

8 Departemen Agama RI, Al-qur’an dan Terjemahnya Special For Woman, (Bandung :

Syaamil Quran, 2013), h. 67. 9 Howard Gardner, Changing Minds, (New York: Harvard Business School Press, 2006),

h. 29.

Page 21: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

5

intelligence), kecerdasan gerak tubuh (bodily-kinesthetic

intelligence), kecerdasan interpersonal (interpersonal intelligence),

kecerdasan intrapersonal (intrapersonal intelligence, kecerdasan

naturalis atau lingkungan (naturalist intelligence) dan kecerdasan

eksistensial (existential intelligence).10

Adapun kesembilan kecerdasan tersebut memiliki perbedaan satu

dengan yang lain diantaranya : kecerdasan linguistik adalah kemampuan

yang lebih menekankan dalam berbahasa; kecerdasan logis-matematis

adalah kemampuan yang lebih menekankan dalam mengolah angka dan

kemahiran menggunakan logika atau akal sehat; kecerdasan visual-spasial

adalah kemampuan menuangkan atau memvisualisasikan baik dalam

bentuk gambar, design, grafis apa yang ada dipikiran, imaginasi, atau

konsepnya; kecerdasan musikal adalah kemampuan yang lebih

menekankan dalam bidang musik memahami suara, irama, birama, tangga

nada dan ketukan; kecerdasan gerak tubuh adalah kemampuan untuk

menggerakan tubuhnya secara tepat dan sesuai yang diinginkan;

kecerdasan interpersonal adalah kemampuan seseorang untuk

berkomunikasi dengan orang lain atau bersosialisasi; kecerdasan

intrapersonal adalah kemampuan seseorang mengendalikan emosi pada

dirinya sendiri; kecerdasan naturalis adalah kemampuan untuk

berhubungan dan menyesuaikan dengan alam; dan yang terakhir

kecerdasan eksistensial adalah kemampuan yang menaruh

perhatian pada masalah hidup yang paling utama dalam menghadapi

kematian, menempatkan diri dalam ciri makna hidup dan kematian.

Tetapi dalam interaksi sosial kecerdasan yang sangat penting

adalah kecerdasan emosional karena betapa banyak dijumpai anak yang

berprestasi tetapi dalam berinteraksi ia kurang karena ia mudah marah,

bersikap angkuh dan sombong hal itu disebabkan ketidakmampuan si anak

dalam mengelola emosinya. Kecerdasan emosional penting dimiliki anak

10

Paul Suparno, Konsep Inteligensi Ganda dan Aplikasinya di Sekolah: Cara

Menerapkan Konsep Multiple Intelligences Howard Gardner, (Yogyakarta: Kanisius, 2007), h. 5.

Page 22: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

6

agar mampu mengontrol tingkah lakunya dalam berinteraksi dengan orang

lain maupun bertindak di dalam kehidupan.

Menurut Goleman dalam Wijanarko mendefisinikan kecerdasan

emosional adalah kemampuan kapasitas dalam mengenali perasaan-

perasaan diri sendiri dan orang lain.11

Goleman membagi kecerdasan

emosional menjadi 2 bagian yaitu kecerdasan intrapersonal dan

interpersonal.12

Goleman mengatakan dalam Mashar bahwa terdapat 5

kemampuan dasar dalam kecerdasan emosi, antara lain kemampuan

mengenali emosi diri; kemampuan mengelola dan mengekspresikan

emosi; kemampuan memotivasi diri; kemampuan mengenali emosi orang

lain/empati; dan kemampuan membina hubungan dengan orang lain.13

Kemampuan tersebut berkaitan erat dengan interaksi orang lain.

Bagi siswa SD, interaksi biasanya dilakukan dengan keluarga, anak juga

mulai membentuk ikatan baru dengan teman sebayanya, anak juga mulai

bekerjasama dalam mengerjakan tugas piket dan tugas kelompok.

Kegiatan yang dilakukan siswa melibatkan interaksi dalam sebuah

kelompok dengan anggota yang tetap karena pada anak kelas 5 SD tidak

mudah menjalin persahabatan. Hal ini mendasari terjadinya pembentukan

kelompok yang memiliki kecenderungan terhadap kesukaan yang sama.

Interaksi sosial yang baik dapat meningkatkan kemampuan siswa

dalam mengenali emosi orang lain dan kemampuan siswa dalam membina

hubungan. Dalam berinteraksi sosial siswa dapat melihat berbagai macam

emosi yang ditunjukan oleh orang yang berinteraksi dengannya, contohnya

ketika seorang teman sedang menangis siswa akan berpikir respon apa

yang tepat untuk situasi tersebut.

Peneliti melakukan observasi terhadap siswa kelas V SD Dharma

Karya UT Pondok Cabe dengan mengamati tingkah laku siswa ketika

11

Jarot Wijanarko, Maksimalkan Otak Anak Anda, (Jakarta : Keluarga Indonesia Bahagia,

2017),h. 101 12

Ibid, h. 103 13

Riana Mashar, Emosi Anak Usia Dini dan Strategi Pengembangannya, (Jakarta :

Prenada Media Group, 2011), h. 62

Page 23: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

7

berinteraksi baik berada di dalam kelas dan di luar kelas. Peneliti

mengamati perilaku interaksi sosial siswa baik dengan teman sebaya

dengan guru maupun kakak kelas di dalam lingkup sekolah.

Hasil pengamatan menunjukkan pada kelas V setiap kelas terdapat

kelompok-kelompok teman sebaya, tiap kelompok umumnya selalu

bersama ketika bermain atau kegiatan lain di waktu senggang di sekolah,

masih ada siswa yang suka menyendiri, anak-anak yang memetingkan diri

sendiri, masih ada beberapa anak berbicara kata-kata kurang baik dengan

teman sebayanya, anak-anak yang menggoda teman, kakak dan ade

kelasnya, anak-anak yang berselisih baik dengan teman, kakak atau ade

kelasnya, anak-anak yang berkuasa terhadap temannya, penolakan

terhadap beberapa hal yang tidak disukai salah satunya teman ketika

bermain, mudah marah dan menangis ketika tersinggung dan keinginannya

tidak terpenuhi, siswa tetap mematuhi tuntutan yang tidak sesuai dengan

kehendak anak, siswa tidak melawan ketika keinginannya tidak terpenuhi,

siswa berbagi makanan dengan temannya ketika temannya tidak membawa

bekal, siswa melakukan persaingan agar mendapatkan nilai yang bagus,

siswa yang tidak mudah marah, menangis, dan tidak berkuasa terhadap

temannya lebih memiliki banyak teman dibandingkan dengan siswa yang

mudah marah, menangis dan memiliki sikap berkuasa memiliki sedikit

teman.14

Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti tertarik

mengadakan penelitian mengenai “Pengaruh Kecerdasan Emosional

Terhadap Interaksi Sosial Siswa Kelas V SD Dharma Karya UT Pondok

Cabe Pamulang”.

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah

yang timbul antara lain :

14

Catatan Lapangan Hasil Observasi Di Sekolah Dharma Karya UT Pada Tanggal 13

November 2017

Page 24: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

8

1. Kecerdasan emosional memegang peranan penting dalam interaksi

sosial siswa.

2. Interaksi sosial murid kelas V SD Dharma Karya UT dapat

dikembangkan.

3. Terdapat pengaruh kecerdasan emosional terhadap interaksi sosial

siswa.

4. interaksi sosial anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan keluarga,

sekolah, teman sebayanya, dan kecerdasan emosionalnya.

5. Kecerdasan emosional siswa kelas V SD Dharma Karya UT Pondok

masih rendah.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, terdapat beberapa aspek yang

mempengaruhi interaksi sosial anak, akan tetapi penelitian ini hanya

dibatasi pada :

1. Kecerdasan emosional siswa (mengenali emosi diri, mengelola emosi,

memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain) dalam

mempengaruhi proses interaksi sosial siswa di SD Dharma Karya UT

2. Lingkup subjek penelitian dibatasi pada kelas V SD Dharma Karya

UT.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang

diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

“Apakah terdapat Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Interaksi

Sosial Siswa kelas V SD Dharma Karya UT Pondok Cabe ?”

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data secara empirik

mengenai “Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Interaksi Sosial

Page 25: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

9

Siswa kelas V SD Dharma Karya UT Pondok Cabe”.

F. Manfaat Penelitian

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan memiliki

manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat menambah serta

memperkaya data penelitaan yang sudah ada dan memberi penjelasan

mengenai pengaruh kecerdasan emosional terhadap interaksi sosial

siswa.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah:

a. Bagi guru, diharapkan penelitian ini menjadi bahan pertimbangan

bahwa dalam proses pembelajaran tidak hanya berorientasi pada

perkembangan intelektual siswa semata, akan tetapi kecerdasan

emosional siswa juga perlu dikembangkan secara lebih maksimal

agar bisa berinteraksi baik dengan orang disekelilingnya.

b. Bagi sekolah, sebagai bahan evaluasi mengenai kecerdasan

emosional yang dimiliki setiap siswa serta memberikan kemudahan

bagi pihak sekolah dalam membimbing dan memotivasi siswa

untuk menggali kecerdasan emosional agar terjalin interaksi sosial

yang baik.

c. Bagi orangtua, diharapkan lebih memperhatikan dan membantu

anak dalam mengembangkan kecerdasan emosionalnya agar dapat

menjalin interaksi sosial dengan orang lain dengan baik karena

saling berpengaruh satu sama lain.

d. Bagi siswa, diharapkan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi

diri dalam berinteraksi dengan orang disekitarnya dan lebih mampu

mengelola emosinya.

Page 26: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

10

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik

1. Interaksi Sosial

a. Pengertian Interaksi Sosial

Menurut Chaplin dalam Kamus Psikologi mengatakan

bahwa interaksi adalah satu pertalian sosial antar individu sehingga

individu yang bersangkutan saling mempengaruhi satu sama

lainnya.1 Sedangkan interaksi sosial dalam Walgito merupakan

proses hubungan sosial antara individu yang satu dengan yang lain,

yang saling memengaruhi satu dengan yang lainnya.2

Menurut H. Bonner dalam Gerungan interaksi sosial adalah

suatu hubungan antara dua atau lebih individu manusia, dimana

kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau

memperbaiki kelakuan individu yang lain, atau sebaliknya.3

Rumusan ini dengan tepat menggambarkan kelangsungan timbal-

baliknya interaksi sosial antara dua atau lebih manusia ketika

berinteraksi.

Menurut Walgito interaksi sosial ialah hubungan antara

individu satu dengan individu yang lain, individu satu dapat

mempengaruhi individu yang lain atau sebaliknya, jadi terdapat

adanya hubungan yang saling timbal balik.4 Hubungan tersebut

dapat antara individu dengan individu, individu dengan kelompok,

atau kelompok dengan kelompok.

Menurut Gillin dalam Soekanto interaksi sosial merupakan

hubungan-hubungan sosial yang dinamis, yang menyangkut

1Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2006), h. 254

2 Bimo Walgito, op.cit., h. 3

3 Gerungan, Psikologi Sosial, (Bandung : PT Eresco, 1988), h.57

4 Bimo Walgito, Psikologi Sosial (Suatu Pengantar), (Yogyakarta : Cv Andi Offset,

2003), h. 65

Page 27: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

11

hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-

kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan

kelompok manusia.1 Apabila dua orang atau suatu kelompok

bertemu, interaksi sosial dimulai pada saat mereka saling menegur,

berjabat tangan, saling berbicara, saling berkelahi, maupun hanya

menyium wangi parfume yang kemudian menentukan tindakan apa

yang akan dilakukan selanjutnya.

Interaksi sosial adalah proses dimana antara individu

dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok

dengan kelompok berhubungan satu dengan yang lain.2 Tanpa

disadari ketika berinteraksi, seseorang atau kelompok sebenarnya

sedang berusaha atau belajar memberikan perlakuan kepada

seseorang atau kelompok lainnya.

Menurut Theodore M. Newcomb dalam Santoso social

interaction is this a complex affair, involving behavior which is

both stimulus and response and which may have one meaning as

stimulus and another as response.3 Dimana dapat dijelaskan bahwa

interaksi sosial adalah sesuatu proses yang berhubungan dengan

keseluruhan tingkah laku anggota-anggota kelompok kegiatan

dalam hubungan dengan yang lain dan dalam hubungan dengan

aspek-aspek keadaan lingkungan, selama kelompok tersebut dalam

kegiatan.

Dari beberapa pendapat para ahli jadi dapat disimpulkan

interaksi sosial adalah hubungan tingkah laku sosial antara individu

satu dengan lainnya maupun dengan kelompok yang dapat

memberi pengaruh atau timbal balik antara individu satu dengan

individu lainnya.

1 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta : CV Rajawali, 1987), h. 51.

2 Dwi Narwoko, dkk. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan, (Jakarta : Prenada Media

Group, 2007), h. 20 3 Slamet Santoso, Teori-Teori Psikologi Sosial,(Bandung : PT Refika Aditama, 2014), h.

162-163

Page 28: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

12

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Interaksi Sosial

Menurut Vide Bonner dalam Walgito kelangsungan

interaksi sosial ini, sekalipun dalam bentuknya yang sederhana,

ternyata merupakan proses yang kompleks, tetapi padanya kita

beda-bedakan beberapa faktor yang mendasari interaksi sosial,

diantaranya :

1) Faktor Imitasi

Seperti yang dikemukakan oleh G. Tarde faktor yang

mendasari interaksi adalah faktor imitasi. Imitasi merupakan

dorongan untuk meniru orang lain. Menurut Tarde faktor

imitasi ini merupakan satu-satunya faktor yang mendasari atau

melandasi interaksi sosial.

Imitasi tidaklah berlangsung dengan sendirinya, sehingga

individu yang satu akan datang dengan sendirinya mengimitasi

individu yang lain, demikian sebaliknya.4 Untuk mengadakan

imitasi atau meniru ada beberapa syarat terlebih dahulu yang

haruslah terpenuhi, yaitu :

a) Minat perhatian yang cukup besaar akan hal tersebut,

b) Sikap menjunjung tinggi atau mengagumi hal-hal yang

dimitasi, dan berikutnya dapat pula suatu syarat lainnya,

yaitu bahwa dapat juga orang-orang mengimitasi suatu

pandangan atau tingkah laku, karena hal itu mempunyai

penghargaan sosial yang tinggi. Jadi, seseorang mungkin

mengimitasi sesuatu karena ia ingin memperoleh

penghargaan sosial didalam lingkungannya.

Imitasi bukan menjadi dasar pokok dari semua interaksi

sosial seperti yang diuraikan oleh Gabriel Tarde, melainkan

imitasi merupakan suatu segi dari proses interaksi sosial yang

menerangkan mengapa dan bagaimana dapat terjadi

keseragaman dalam pandangan dan tingkah laku di antara

4 Bimo Walgito, op.cit., h. 66-67

Page 29: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

13

orang banyak. Dengan cara imitasi, pandangan dan tingkah

laku seseorang mewujudkan ide-ide, sikap-sikap, dan adat

istiadat dari suatu keseluruhan kelompok masyarakat, dan

dengan demikian pula seseorang itu dapat lebih melebarkan

dan meluaskan hubungan-hubungannya dengan orang-orang

lain.5

Tetapi disamping itu diakui juga bahwa faktor imitasi

memang mempunyai peranan dalam interaksi sosial misal dalm

perkembangan bahasa, akan berlaku faktor imitasi ini. Apa

yang diucapkan oleh anak, anak akan mengimitasi dari keadaan

sekelilingnya. Demikian pula dalam berperilaku, mode-mode

dan sebagainya, imitasi banyak memegang peranan. Bila

diobservasi, mode-mode yang melanda masyarakat adalah

karena faktor imitasi.

2) Faktor Sugesti

Sugesti ialah pengaruh psikis, baik yang datang dari diri

sendiri, maupun yang datang dari orang lain, yang pada

umunya diterima tanpa adanya kritik dari individu yang

bersangkutan. Karena itu sugesti dapat dibedakan menjadi : (1)

auto-sugesti, yaitu sugesti terhadap diri sendiri, sugesti yang

datang dari dalam diri individu yang bersangkutan, dan (2)

hetero-sugesti yaitu sugesti yang datang dari orang lain. Baik

auto-sugesti maupun hetero-sugesti dalam kehidupan sehari-

hari memegang peranan yang penting.6

Arti sugesti dan imitasi dalam hubungannya dengan

interaksi sosial hampir sama. Bedanya ialah bahwa dalam

imitasi itu orang yang satu mengikuti sesuatu diluar dirinya,

sedangkan pada sugesti, seseorang memberikan pandangan

sikap dari dirinya yang lalu diterima oleh orang lain diluarnya.

5 Gerungan, op. cit., h. 60

6 Bimo Walgito, op.cit, h. 67

Page 30: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

14

Sugesti di dalam interaksi sosial adalah suatu proses

dimana seorang individu menerima suatu cara penglihatan atau

pedoman-pedoman tingkah laku dari orang lain tanpa kritik

terlebih dahulu.7

Peranan sugesti dan imitasi dalam interaksi sosial hampir

sama satu dengan yang lain, namun sebenarnya keduanya

berbeda. Dalam hal imitasi orang yang mengimitasi

keadaannya aktif, sedangkan yang dimitasi adalah pasif, dalam

arti bahwa yang diimitasi tidak dengan aktif memberikan apa

yang diperbuatnya, dalam sugesti orang dengan sengaja secara

aktif memberikan pandangan-pandangan, pendapat-pendapat,

norma-norma dan sebagainya agar orang lain dapat menerima

apa yang diberikan itu.

3) Faktor Identifikasi

Faktor lain yang memegang peranan dalam interaksi sosial

ialah faktor identifikasi. Identifikasi adalah suatu istilah yang

dikemukakan oleh freud, seorang tokoh dalam psikologi dalam,

khususnya dalam psikoanalisis. Identifikasi merupakan

dorongan untuk menjadi identik (sama) dengan orang lain.8

Proses identifikasi pertama-tama berlangsung secara tak

sadar (secara “dengan sendirinya”), keduanya secara irasional,

jadi berdasarkan perasaan-perasaan atau kecenderungan-

kecenderungan dirinya yang tidak diperhitungkan secara

rasional, dan ketiganya identifikasi mempunyai gunanya untuk

melengkapi sistem norma, cita-cita, dan pedoman tingkah laku

orang yang mengidentifikasi itu. Identifikasi dilakukan orang

kepada orang lain yang dianggapnya ideal dalam suatu segi

yang masih kekurangan pada dirinya.9

Demikianlah dalam garis-garis besarnya peranan faktor

7 Gerungan, op. cit., h. 61-62

8 Bimo Walgito, op.cit, h. 72

9 Gerungan, op. cit., h. 68

Page 31: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

15

identifikasi dalam interaksi sosial. Nyata bahwa interaksi sosial

yang berlangsung pada identifikasi itu lebih mendalam

daripada hubungan yang berlangsung melalui proses-proses

sugesti ataupun imitasi.

4) Faktor Simpati

Selain faktor-faktor tersebut diatas faktor simpati juga

memegang peranan dalam interaksi sosial. Simpati merupakan

perasaan rasa tertarik kepada orang lain. Oleh karena simpati

merupaka perasaan, maka simpati timbul tidak atas dasar logis

rasional, melainkan atas dasar perasaan atau emosi. Simpati

berkembang dalam hubungan individu satu dengan individu

yang lain, demikian pula antipati. Dengan timbulnya simpati,

akan terjalin saling pengertian yang mendalam antara individu

satu dengan individu yang lain jadi, kalau simpati itu bersifat

positif maka antipati bersifat negatif.10

Timbulnya simpati itu merupakan proses yang sadar bagi

diri manusia yang merasa simpati terhadap orang lain. Simpati

dorongan utama adalah ingin mengerti dan ingin kerja sama

dengan orang lain, hubungan simpati menghendaki hubungan

kerja sama antara dua atau lebih orang yang setaraf.11

Dengan

demikian maka interaksi sosial yang berdasarkan atas simpati

akan jauh lebih mendalam bila dibandingkan dengan interaksi

baik atas dasar sugesti maupun imitasi.

c. Interaksi Sosial Anak Usia SD

Pada usia anak sekolah dasar, interaksi sosial salah satu

cara individu untuk memelihara tingkah laku sosial individu

tersebut sehingga individu tetap dapat bertingkah laku sosial

10

Bimo Walgito, op.cit, h. 73 11

Gerungan, op. cit., h. 70

Page 32: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

16

dengan individu lain.12

Interaksi sosial dapat pula meningkatkan

kualitas dari tingkah laku sosialnya sehingga individu makin

matang didalam bertingkah laku sosial dengan individu lainnya.

Menurut Syamsu Yusuf bentuk-bentuk tingkah laku sosial

adalah sebagai berikut :

1) Pembangkangan (Negativisme)

Pembangkangan merupakan suatu bentuk tingkah laku

melawan pada orang lain. Tingkah laku ini merupakan reaksi

terhadap penerapan suatu peraturan yang mengharuskannya

untuk disiplin ataupun adanya tuntutan dari orang tua atau

lingkungan yang tidak sesuai dengan apa yang diinginkannya.

Dalam hal ini, sebaiknya orang tua mau memahami tentang

proses perkembangan anak, yaitu bahwa secara naluriah anak

itu mempunyai dorongan untuk berkembang dari posisi

“dependent” (ketergantungan) ke posisi “independent”

(bersikap mandiri). Tingkah laku melawan merupakan salah

satu bentuk dari proses perkembangan tersebut.13

2) Agresi (Agression)

Agresi yaitu perilaku menyerang balik secara fisik (non

verbal) maupun kata-kata (verbal). Agresi ini merupakan salah

satu bentuk reaksi terhadap frustasi (rasa kecewa karena tidak

terpenuhi kebutuhan atau keinginannya) yang di alami. Agresi

ini mewujud dalam perilaku menyerang, seperti : memukul,

mencubit, menendang, menggigit, marah-marah dan mencaci

maki. Pemicu yang umum dari agresi adalah ketika seseorang

mengalami suatu kondisi emosi tertentu, emosi yang sering

terlihat adalah emosi marah.

3) Berselisih (Guarreling)

Sikap ini terjadi jika anak merasa tersinggung atau pun

12

Slamet Santoso, Op.cit., h. 157 13

Syamsu Yusuf,Psikologi Perkembangan Anak & Remaja, (Bandung : PT Remaja

Rosdakarya, 2010), h. 106

Page 33: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

17

terganggu oleh sebab atau perilaku anak lain. Misalnya ketika

anak sedang mengerjakan latihan soal kemudian teman-

temannya mengganggu dengan mengobrol atau lari-larian

dalam kelas, pertengkaran juga bisa disebabkan oleh rebutan

mainan atau barang miliknya direbut oleh temannya.

4) Menggoda (Teasing)

Menggoda merupakan bentuk lain dari sikap agresif,

menggoda merupakan serangan mental terhadap orang lain

dalam bentuk verbal (kata-kata ejekan atau cemoohan) yang

menimbulkan marah pada orang yang digodanya.

5) Persaingan (Rivarly)

Persaingan yaitu keinginan untuk melebihi orang lain dan

selalu didorong oleh orang lain. Yaitu persaingan, prestise

(merasa ingin menjadi lebih dari orang lain).

6) Kerjasama (Cooperation)

Kerjasama yaitu sikap mau bekerja sama dengan orang lain

atau kelompok. Anak sudah dapat mengembangkan sikap

kerjasama dengan lebih baik lagi, misalnya anak sudah mampu

bekerja kelompok dengan teman-temannya dalam

menyelesaikan suatu tugas atau latihan yang diberi oleh

seorang guru.14

7) Tingkah Laku Berkuasa (Ascendant Behavior)

Tingkah laku yaitu tingkah laku untuk menguasai situasi

sosial, mendominasi atau bersikap bossiness. Wujud dari ini

adalah : memaksa, meminta, menyuruh, mengancam, atau

memaksa orang lain untuk memenuhi kebutuhan dirinya.

8) Memetingkan Diri Sendiri (Selfishness)

Memetingkan diri sendiri yaitu sikap egosentris dalam

memenuhi interest atau keinginannya. Anak selalu ingin di

14

Nafia Wafiqni dan Asep Ediana Latif, Psikologi Perkembangan Anak Usia MI/SD,

(Jakarta : UIN Press, 2015), h. 149

Page 34: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

18

penuhi keinginannya dan apabila ditolak atau tidak dipenuhi

keinginannya, maka anak tersebut akan protes dengan

menangis, menjerit atau marah-marah.

9) Simpati (Sympaty)

Simpati yaitu sikap yang mendorong individu untuk

menaruh perhatian terhadap orang lain, mau mendekati atau

bekerja sama dengannya. Seiring dengan bertambahnya usia,

anak mulai dapat mengurangi sikap “selfish”-nya dan dia mulai

mengembangkan sikap sosialnya, dalam hal ini rasa simpati

terhadap orang lain.15

Pada waktu mulai sekolah, anak memasuki “usia gang”,

yaitu usia yang pada saat itu kesadaran sosial berkembang pesat.

Menjadi pribadi yang sosial merupakan salah satu tugas

perkembangan yang utama dalam periode ini. Anak menjadi

anggota suatu kelompok teman sebaya yang secara bertahap

menggantikan keluarga dalam mempengaruhi perilaku.

Pada masa transisi dari usia pragang masa kanak-kanak

akhir, anak beralih dari satu kelompok ke kelompok lain atau dari

aktivitas kelompok ke aktivitas individual. Pola perilaku yang

dipelajari dari keanggotaan gang yaitu kerentanan terhadap

penerimaan dan penolakan sosial, kepekaan yang berlebihan,

mudah dipengaruhi dan tidak mudah dipengaruhi, persaingan,

sikap sportif, tanggung jawab, wawasan sosial, diskriminasi sosial,

antogonisme jenis kelamin, dan prasangka.

Menurut Hurlock tingkah laku dalam situasi sosial pada

masa siswa sekolah dasar dibagi menjadi dua yaitu pola tingkah

laku sosial dan pola tingkah laku yang tidak sosial, pola tingkah

laku sosial diantaranya :

1) Kerja Sama

Sejumlah kecil anak belajar bermain atau bekerja secara

15

Syamsu Yusuf, Op.cit., h. 125

Page 35: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

19

bersama dengan anak lain bersama sampai mereka berumur 4

tahun. semakin banyak kesempatan yang mereka miliki untuk

melakukan sesuatu bersama-sama, semakin cepat mereka

belajar melakukanya dengan cara bekerja sama.

2) Persaingan

Jika persaingan mereka dorong bagi anak-anak untuk

berusaha sebaik-baiknya, hal itu akan menambah sosialisasi

mereka. Jika hal itu diekspresikan dalam pertengkaran dan

kesombongan, akan mengakibatkan timbulnya sosialisasi yang

buruk.

3) Kemurahan Hati

Kemurahan hati sebagaimana terlihat pada kesediaan untuk

berbagi sesuatu dengan anak lain, meningkat dan sikap

mementingkan diri sendiri semakin berkurang setelah anak

belajar bahwa kemurahan hati menghasilkan penerimaan sosial.

4) Hasrat Akan Penerimaan Sosial

Jika hasrat untuk diterima kuat, hal itu mendorong anak

untuk menyesuaikan diri dengan tuntunan sosial. Hasrat untuk

diterima oleh orang dewasa biasanya timbul lebih awal di

bandingkan dengan hasrat untuk diterima oleh teman sebaya.

5) Simpati

Anak sekolah dasar belum mampu berperilaku simpatik

sampai mereka pernah mengalami situasi yang mirip dengan

dukacita. Mereka mengekspresikan simpati dengan berusaha

menolong atau menghibur seseorang yang sedang bersedih.

6) Empati

Empati kemampuan meletakkan diri sendiri dalam posisi

orang lain dan menghayati pengalaman orang tersebut. Hal ini

hanya berkembang jika anak dapat memahami ekspresi wajah

atau maksud pembicaraan orang lain.

7) Ketergantungan

Page 36: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

20

Ketergantungan terhadap orang lain dalam hal bantuan,

perhatian, dan kasih sayang mendorong anak untuk berperilaku

dalam cara yang diterima secara sosial. Anak yang berjiwa

bebas kekurangan motivasi ini.

8) Sikap Ramah

Anak kecil memperlihatkan sikap ramah melalui kesediaan

melakukan sesuatu untuk atau bersama anak / orang lain

dengan mengekspresikan kasih sayang kepada mereka.

9) Sikap Tidak Mementingkan Diri Sendiri

Anak yang mempunyai kesempatan dan mendapat

dorongan untuk membagi apa yang mereka miliki dan yang

tidak terus-menerus menjadi pusat perhatian keluarga, belajar

memikirkan orang lain dan berbuat untuk orang lain dan

bukannya hanya memusatkan perhatian pada kepentingan dan

milik mereka sendiri.

10) Meniru

Dengan meniru seseorang yang diterima baik oleh

kelompok sosial, anak-anak sekolah dasar mengembangkan

sifat yang menambah penerimaan kelompok terhadap diri

mereka.

11) Perilaku Kelekatan

Dari landasan yang diletakkan pada masa bayi, yaitu tatkala

bayi mengembangkan suatu kelekatan yang hangat dan penuh

cinta kasih kepada ibu atau pengganti ibu, anak kecil

mengalihkan pola perilaku ini kepada anak / orang lain dan

belajar membina persahabatan dengan mereka.16

Pola perilaku yang tidak sosial, diantaranya :

1) Negativisme

Negativisme adalah perlawanan terhadap tekanan dari

16

Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 1 Edisi Keenam, (Jakarta : Erlangga,

2013), h.262

Page 37: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

21

pihak lain untuk berperilaku tertentu. Ekspresi fisiknya mirip

dengan ledakan kemarahan, tetapi secara setahap demi setahap

diganti dengan penolakan lisan unt uk menuruti perintah.

2) Agresi

Adalah tindakan permusuhan yang nyata atau ancaman

permusuhan, biasanya tidak ditimbulkan oleh orang lain. Anak-

anak mungkin mengekspresikan sikap agresif mereka berupa

penyerangan secara fisik atau lisan terhadap pihak lain,

biasanya terhadap anak yang lebih kecil.

3) Pertengkaran

Pertengkaran merupakan perselisihan pendapat yang

mengandung kemarahan yang umumnya dimulai apabila

seseorang melakukan penyerangan yang tidak beralasan.

Pertengkaran berbeda dari agresi; pertama karena pertengkaran

melibatkan dua orang atau lebih sedangkan agresi merupakan

tindakan individu, dan kedua karena salah seorang yang

terlibat didalam pertengkaran memainkan peran bertahan

sedangkan dalam agresi peran selalu agresif.

4) Mengejek Dan Menggertak

Mengejek merupakan serangan secara lisan terhadap orang

lain, tetapi menggertak merupakan serangan yang bersifat fisik.

Dalam kedua hal tersebut si penyerang memperoleh keputusan

dengan menyaksikan ketidakenakan korban dan usahanya

untuk membalas dendam.

5) Perilaku Yang Sok Kuasa

Perilaku yang sok kuasa adalah kecenderungan untuk

mendominasi orang lain atau menjadi majikan. Jika diarahkan

secara tepat hal ini dapat menjadi sifat kepemimpinan, tetapi

umumnya tidak demikian, dan biasanya hal ini mengakibatkan

timbulnya penolakan dari kelompok sosial.

Page 38: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

22

6) Egosentrisme

Hampir semua anak sekolah dasar bersifat egosentrik dalam

arti bahwa mereka cenderung berpikir dan berbicara tentang

diri mereka sendiri. Apakah kecenderungan ini akan hilang,

menetap, atrau akan berkembang semakin kuat, sebagian

bergantung pada kesadaran anak bahwa hal itu membuat

mereka tidak populer dan sebagian lagi bergantung pada kuat

lemahnya keinginan mereka untuk menjadi populer.

7) Prasangka

Landasan prasangka terbentuk pada masa sekolah dasar

yaitu tatkala anak menyadari bahwa sebagian orang berbeda

dari mereka dalam hal penampilan dan perilaku dan bahwa

perbedaan ini oleh kelompok sosial dianggap sebagai tanda

kerendahan. Bagi anak kecil tidaklah umum mengekspresikan

prasangka dengan bersikap membedakan orang-orang yang

mereka kenal.

8) Antagonisme Jenis Kelamin

Ketika masa sekolah dasar berakhir, banyak anak laki-laki

ditekan oleh keluarga laki-laki dan teman sebaya untuk

menghindari pergaulan dengan anak perempuan atau

memainkan permainan anak perempuan. Mereka juga

mengetahui bahwa kelompok sosial memandang laki-laki lebih

tinggi derajatnya daripada perempuan. Walaupun demikian,

pada umur ini anak laki-laki tidak melalukan pembedaan

terhadap anak perempuan, tetapi menghindari mereka dan

menghindari aktivitas yang dianggap sebagai aktivitas anak

perempuan.17

Dari pendapat-pendapat ahli diatas maka, dapat

disimpulkan bahwa interaksi sosial yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah hubungan tingkah laku sosial antara individu

17

Ibid, h. 263

Page 39: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

23

satu dengan lainnya maupun dengan kelompok yang dapat

memberi pengaruh atau timbal balik. Yang dapat dilihat dari

beberapa indikator yaitu pembangkangan, agresi, berselisih,

menggoda, persaingan, kerjasama, tingkah laku berkuasa,

memetingkan diri sendiri, dan simpati.

2. Kecerdasan Emosional

a. Pengertian Kecerdasan Emosional

Istilah kecerdasan emosional pertama kali dilontarkan pada

tahun 1990 oleh psikolog Peter Salovey dari Harvad University

dan John Meyer dari University of New Hampshire.18

Untuk

memahami kecerdasan emosional, perlu dipahami terlebih dahulu

tentang apa itu kecerdasan dan emosi. Terdapat beberapa

penjelasan pengertian tentang kecerdasan dan emosi.

Menurut Woolfolk dalam Yusuf mengemukakan bahwa

kecerdasan itu meliputi tiga pengertian yaitu (1) kemampuan untuk

belajar; (2) keseluruhan pengetahuan yang diperoleh; dan (3)

kemampuan untuk beradaptasi secara berhasil dengan situasi baru

atau lingkungan pada umumnya.19

Kecerdasan itu satu atau

beberapa kemampuan untuk memperoleh dan menggunakan

pengetahuan dalam rangka memecahkan masalah dan beradaptasi

dengan lingkungan.

Menurut Binet dalam Prawira kecerdasan adalah

kecenderungan untuk mengambil dan mempertahankan pilihan

yang tetap, kapasitas untuk beradaptasi dengan maksud

memperoleh tujuan yang diinginkan dan kekuatan untuk

autokritik.20

Sifat kecerdasan itu ada 3 macam yaitu (1) kecerdasan

untuk menetapkan tujuan tertentu, semakin cerdas seseorang

18

Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung : Alfabeta, 2014), h. 85 19

Syamsu Yusuf, op.cit,. h. 106 20

Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan Dalam Perspektif Baru, (Jogjakarta : Ar-

Ruzz Media, 2012), h. 140-141

Page 40: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

24

semakin cakaplah dia membuat tujuan sendiri tanpa diperintah oleh

orang lain; (2) kemampuan untuk mengadakan penyesuaian untuk

mencapai tujuan yang sudah dibuat; (3) kemampuan belajar dari

kesalahan yang telah dibuatnya agar tidak akan terjadi kembali.

Menurut Sarlito dalam Yusuf berpendapat bahwa emosi

merupakan setiap keadaan pada diri seseorang yang disertai warna

afektif baik pada tingkat lemah (dangkal) maupun pada tingkat

yang luas (mendalam).21

Artinya bahwa emosi merupakan

perasaan-perasaan tertentu yang dialami pada saat situasi tertentu.

Menurut Sukmadinata dalam Susanto emosi adalah

perpaduan dari beberapa perasaan yang mempunyai intensitas yang

relatif tinggi dan menimbulkan gejolak suasana batin.22

Seperti

halnya perasaan, emosi juga membentuk suatu kontinum, bergerak

dari emosi positif hingga yang bersifat negatif.

Salovey dan Meyer mula-mula mendefinisikan kecerdasan

emosional sebagai himpunan bagian dari kecerdasan sosial yang

melibatkan kemampuan memantau perasaan dan emosi baik pada

diri sendiri maupun pada orang lain, memilah-milah semuanya, dan

menggunakan informasi ini untuk membimbing pikiran dan

tindakan.23

Keduanya memberikan isyarat bahwa kecerdasan

emosional bukanlah lawan dari kecerdasan kognitif, namun saling

berhubungan satu dengan lainnya.

Kecerdasan emosional dalam perspektif islam sebagaimana

yang tercantum pada Q.S Ali-Imraan (3) ayat 134 :

﴾۱۳۴﴿ ...

21

Syamsu Yusuf, op.cit., h. 115 22

Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini, (Jakarta : Kencana Prenada Media

Group, 2011), h. 135 23

Aunurrahman, op.cit., h. 87

Page 41: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

25

Artinya : “…dan orang-orang yang menahan amarahnya

dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang- orang

yang berbuat kebajikan”. (QS.Ali-Imraan(3):134).24

Dalam surat Ali-Imraan ayat 134 menjelaskan bahwa Allah

SWT sangat meridhoi dan menyukai orang-orang yang memiliki 3

sifat takwa. Salah satu diantaranya yaitu orang yang senantiasa

mampu bersabar dalam menjaga amarahnya, serta orang yang

dapat memaafkan kesalahan orang lain walaupun orang itu telah

berbuat buruk kepadanya. Orang-orang yang seperti ini akan

mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT atas

perjuangannya yang berat di dunia.

Tafsir ayat diatas adalah menggambarkan Sifat atau ciri-ciri yang

berkaitan erat dengan perstiwa perang uhud, karena kesudahan

peperangan itu adalah gugurnya sekian banyak kaum muslimin yang

tentu saja mengundang penyesalan, bahkan kemarahan terhadap

penyebab-penyebabnya. Sifat yang ditonjolkan adalah yang mampu

menahan amarah,bahkan yang memaafkan kesalahan orang. Bahkan akan

sangat terpuji mereka yang pernah melakukan kesalahan

karena Allah menyukai yakni melimpahkan rahmat dan

anugerah-Nya tanpa henti untuk orang-orang yang

berbuat kebajikan.

Dalam konteks menghadapi kesalahan orang lain,

ayat ini menunjukkan tiga kelas manusia atau jenjang

sikapnya. pertama, yang mampu menahan amarah. Kata

al-khazimin mengandung makna penuh dan menutupnya

dengan rapat. Ini mengisyaratkan bahwa perasaan tidak

bersahabat masih memenuhi hati yang bersangkutan,

pikirannya masih menuntut balas, tetapi dia tidak

memperturutkan ajakan hati dan pikiran itu, dia

menahan amarah. Dia menahan diri sehingga tidak

mencetuskan kata-kata buruk dan perbuatan negatif. Di atas tingkat ini

24

Departemen Agama RI, Al-qur’an dan Terjemahnya Special For Woman, (Bandung :

Syaamil Quran, 2013), h. 67.

Page 42: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

26

adalah yang memaafkan, kata al-afn yang diterjemahkan dengan kata

maaf, kata ini antara lain menghapus. Seorang yang memaafkan orang

lain adalah yang menghapus bekas luka hatinya akibat

kesalahan yang dilakukan orang lain terhadapnya. Untuk

mencapai tingkat ketiga Allah mengingatkan bahwa

yang disukainya adalah orang-orang yang berbuat kebajikan, yakni bukan

sekedar menahan amarah atau memaafkan, tetapi justru yang berbuat

baik kepada yang pernah melakukan kesulitan.25

Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk

menguasai emosinya, berkomunikasi dengan diri sendiri serta

berkomunikasi dengan orang lain dan lingkungan.26

Kecerdasan

emosional mengatur emosi agar bertindak, menentukan tujuan dan

bangkit dari masalah yang dihadapinya.

Menurut Thompson dalam Masyithoh, “emotional

intelligence a persons innate ability to perceive and manage

his/her own emotions in a manner that result in succesful

interactions with the environment and if others are present, to also

perceive and manage their emotions in a manner that results in

succesful interpersonal interactions”.27

Dimana dapat dijelaskan

bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan bawaan

seseorang untuk memahami dan mengelola emosinya sendiri

dengan cara yang menghasilkan interaksi yang sukses dengan

lingkungan dan jika orang lain hadir, untuk juga memahami dan

mengelola emosinya dengan cara yang menghasilkan interaksi

interpersonal yang sukses.

Menurut Goleman dalam Efendi mendefinisikan bahwa

Kecerdasan emosi sebagai kemampuan mengenali perasaan diri

sendiri dan perasaan orang lain. Dalam kemampuan memotivasi

25

Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al Qur’an, (Jakarta,:

Lentera Hati, 2002), h. 245-247. 26

Jarot Wijanarko, Maksimalkan Otak Anak Anda, (Jakarta : Keluarga Indonesia Bahagia,

2017),h. 101 27

Siti Masyithoh, “The Influence of parents’s parenting and emotional quetient on

student’s social skills”, journal of education in muslim society, 4, 2017, pp. 37.

Page 43: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

27

diri sendiri dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada

diri sendiri dan dalam hubungannya dengan orang lain.28

Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk

mengenali, mengolah, dan mengontrol emosi agar anak mampu

merespons secara positif setiap kondisi yang merangsang

munculnya emosi-emosi ini.29

Seperti cemas, marah, cemburu,

peduli, kasih sayang dan berkomunikasi dengan orang lain.

Menurut Naseer dalam Inam “having high levels of

emotional intelligence has been able to mark its presence in

making a person in control of his actions, rethinking his decisions

in a practical way and in being more considerate of others around

him”.30

Dimana dijelaskan seseorang yang memiliki tingkat

kecerdasan emosional yang tinggi telah mampu mengendalikan

tindakannya, memikirkan kembali keputusan yang akan diambil

dengan cara yang praktis dan lebih memperhatikan orang lain di

sekitarnya.

Dari beberapa pendapat para ahli diatas jadi dapat

disimpulkan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan

mengelola emosi diri sendiri untuk bisa berhubungan baik dengan

orang lain.

b. Komponen Kecerdasan Emosional

Goleman dalam Wijanarko membagi kecerdasan emosional

menjadi 5 bagian yaitu tiga bagian berupa kompetensi emosional

intra-personal yaitu kemampuan seseorang untuk pengenalan

dirinya sendiri, pengendalian diri dan motivasi. Dan dua komponen

berupa kompetensi sosial inter-personal adalah kemampuan

28 Agus Efendi, Revolusi Kecerdasan Abad 21, (Bandung: Alfabeta, 2005), h. 171. 29

Riana Mashar, Emosi Anak Usia Dini dan Strategi Pengembangannya, (Jakarta :

Prenada Media Group, 2011), h. 60 30

Attiya Inam, dkk., Relationship Of Emotional Intelligence With Social Anxiety And

Social Competence Of Adolescents, Journal Of Pakistan Home Economics Association, Vol. 8:1,

2014, pp. 21

Page 44: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

28

seseorang untuk berketerampilan sosial yaitu kemampuan

seseorang untuk berkomunikasi dengan orang lain dan kemampuan

seseorang untuk mengerti orang lain (empati) dan memberikan

respons (simpati) kepada orang lain.31

Salovey dan Mayer menempatkan kecerdasan emosional

dalam lima komponen sebagai berikut :

1) Mengenali Emosi Diri Sendiri

Kemampuan mengenali diri sendiri merupakan kemampuan

dasar dari kecerdasan emosional. Kemampuan ini mempunyai

peranan untuk memantau perasaan dari waktu ke waktu, juga

berfungsi untuk mencermati perasaan-perasaan yang muncul.

kekuasaan emosi manakala ia tidak memiliki kemampuan

untuk mencermati perasaan yang sesungguhnya. Hal penting

yang perlu dipahami dalam kemampuan mengenali emosi diri

sendiri meliputi kesadaran diri, tenggalam dalam permasalahan,

dan pasrah.

2) Mengelola Emosi

Kemampuan mengelola emosi meliputi kemampuan

menguasai diri sendiri, termasuk menghibur dirinya sendiri,

melepaskan kecemasan, kemurungan atau ketersinggungan,

dan akibat-akibat yang timbul karena kegagalan dalam

mengelola keterampilan dasar emosi. Anak yang terampil

mengelola emosinya akan mampu menenangkan kembali

kekacauan – kekacauan yang dialaminya sehingga ia dapat

bangkit kembali.

3) Memotivasi Diri Sendiri

Kemampuan dasar memotivasi diri sendiri meliputi

berbagai segi, yaitu pengendalian dorongan hati, kekuatan

berpikir positif, dan optimisme. Anak yang mempunyai

keterampilan memotivasi diri sendiri dengan baik cenderung

31

Jarot Wijanarko, op.cit., h. 103

Page 45: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

29

jauh /lebih produktif dan efektif dalam segala tindakan yang

dikerjakan. Kemampuan ini tentunya didasari oleh kemampuan

mengendalikan emosinya, yaitu menahan diri terhadap

kepuasan dan mengendalikan dorongan hati. Jadi, kemampuan

seseorang dalam menata emosi merupakan modal pokok si

anak untuk mencapai tujuan atau citacitanya hal itu juga sangat

vital untuk memotivasi dan menguasai diri sendiri.

4) Mengenali Emosi Orang Lain (Empati)

Kemampuan yang terampil mengenali emosi orang lain

disebut juga empati, yaitu kemampuan yang bergantung pada

kesadaran diri emosional. Hal itu, sebagai mana dinyatakan

oleh salovey dan mayer, merupakan suatu keterampilan dasar

bergaul. Menurut kedua ahli tersebut, orang empati lebih

mampu menangkap sinyal-sinyal sosial tersembunyi yang

mengisyaratkan apa yang dibutuhkan atau dikehendaki oleh

orang lain. Jadi, bisa dipahami orang dengan kemampuan yang

andal dalam mengenali emosi orang lain akan mudah sukses

dalam pergaulannya dengan orang lain ditengah-tengah

masyarakat luas.

5) Membina Hubungan Dengan Orang lain

Menurut Aisah Indiati menguraikan bahwa seni membina

hubungan sosial merupakan keterampilan mengelola emosi

orang lain yang meliputi keterampilan sosial yang menunjang

popularitas, kepemimpinan, dan keberhasilan hubungan antara

pribadi.32

Dari pendapat-pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan

bahwa dalam penelitian ini yang dimaksud kecerdasan emosional

adalah kecakapan seseorang dalam mengenali emosi diri,

mengelola emosi, dan memotivasi diri sendiri. Ketiga dimensi

kecerdasan emosional tersebut dapat terlihat dari beberapa

32

Purwa Atmaja Prawira, op.cit,. h.160-162

Page 46: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

30

indikator yaitu mengungkapkan kesadaran emosi, mengendalikan

emosi, dapat bertahan menghadapi frustasi, beradaptasi, disukai,

dorongan untuk berprestasi, optimis, dan kemandirian.

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Ada beberapa penelitian yang relevan yang telah dilakukan oleh

para peneliti terdahulu tentang pengaruh kecerdasan emosional terhadap

interaksi sosial siswa diantaranya :

1. Sugiyah (2015) Universitas Nusantara PGRI Kediri dalam

penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Kecerdasan Emosional

Terhadap Interaksi Sosial Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2

Tulungagung Tahun Pelajaran 2014/2015” hasil penelitiannya

menyatakan bahwa berdasarkan hasil perhitungan uji korelasi Pearson

Product Moment, diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,606, dengan

nilai signifikansi atau Sig (2-tiled) sebesar 0,000. Karena Sig (2-tiled)

< 0,05 maka (H0) ditolak. Dari output penghitungan dengan bantuan

IBM SPSS Statistic 21 bahwa pengujian statistik diatas dapat

diketahui nilai korelasi pearson variabel kecerdaan emosional

terhadap interaksi sosial sebesar 0,606. Karena nilai korelasi berada di

range 0,60 - 0,799, maka disimpulkan bahwa pengaruh variabel X

terhadap variabel Y adalah kuat. Dengan demikian dapat dibuat

kesimpulan, yaitu: Ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap

interaksi sosial pada siswa SMP Negeri 2 Tulungagung tahun pelajaran

2014/2015.

2. Nurul Febriana (2017) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam

penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Kecerdasan Emosional

Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Studi

Kasus Pada Siswa Kelas XI IPS MAN 12 Jakarta)” hasil

penelitiannya menyatakan bahwa berdasarkan hasil perhitungan

diperoleh thitung sebesar 5,796. Sementara nilai ttabel pada taraf

signifikansi 5% dengan N=58, maka diperoleh ttabel sebesar 1,672.

Page 47: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

31

Kemudian variable kecerdasan emosional memiliki tingkat

signifikansi/ Probabilitas 0,000 < 0,05. Artinya signifikan. Jadi

diperoleh nilai thitung > ttable yaitu 5,796 > 1,672 maka Ha diterima dan

Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan antara kecerdasan emosional terhadap hasil belajar pada

mata pelajaran ekonomi (studi kasus pada siswa kelas XI IPS MAN 12

Jakarta).

3. Siti Masyithoh (2017) Universitas Negeri Jakarta dalam

penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua dan

Kecerdasan Emosional Terhadap Keterampilan Sosial” hasil

penelitiannya menyatakan bahwa perkembangan keterampilan sosial

sebagaimana perkembangan yang lainnya, sangat dipengaruhi oleh

internal / bawaan individu dan stimulus-stimulus yang diberikan

lingkungan terhadap individu tersebut. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa faktor bawaan (hereditas) berpengaruh lebih

besar dibandingkan pengaruh lingkungan terhadap keterampilan sosial.

Kecerdasan emosional sebagai faktor bawaan berpengaruh sebesar

39,4% terhadap keterampilan sosial jauh lebih besar dibandingkan

pengaruh pola asuh sebagai faktor dari lingkungan yang hanya sebesar

4,4%. Dengan demikian dapat dibuat kesimpulan, yaitu ada Pengaruh

Pola Asuh Orang Tua dan Kecerdasan Emosional Terhadap

Keterampilan Sosial.

C. Kerangka Berpikir

Pada sekolah dasar anak banyak melakukan perkembangan karena

lingkungan anak pun semakin luas yang bukan hanya keluarga saja

melainkan anak sudah memiliki lingkungan sekolah dan teman sebayanya.

Dalam perkembangan anak usia MI/SD bukan hanya perkembangan pada

kognitif saja tetapi masih banyak lagi yang berkembang diantaranya

perkembangan fisik-motorik; perkembangan bahasa; perkembangan

Page 48: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

32

moral; perkembangan sosial; perkembangan emosi; dan perkembangan

agama.

Perkembangan sosial anak salah satunya yaitu bagaimana anak

berinteraksi sosial dengan orang lain. Interaksi sosial merupakan

hubungan sosial antara individu yang satu dengan yang lain baik secara

kelompok maupun individual yang saling mempengaruhi satu dengan yang

lainnya. Dalam interaksi sosial akan terdapat perilaku baik antar individu

maupun kelompok.

Interaksi sosial disebabkan oleh berbagai aspek, salah satunya

aspek kecerdasan emosional karena interaksi sosial dan emosional

merupakan dua aspek yang berlainan namun dalam kenyataannya satu

sama lain saling mempengaruhi. Perkembangan emosional dan sosial

merupakan dasar perkembangan kepribadian di masa yang akan datang.

Setiap orang akan mempunyai emosi rasa senang, marah, kesal, dalam

menghadapi lingkungannya sehari-hari.

Kecerdasan emosional pun memainkan peran yang sedemikian

penting dalam kehidupan khususnya sosial. Melalui kecerdasan emosional

anak belajar cara mengubah perilaku agar dapat menyesuaikan diri dengan

tuntutan dan ukuran sosial disekelilingnya. Perkembangan interaksi sosial

sangat erat dengan perkembangan bagaimana siswa mengelola kecerdasan

emosinya dan emosi orang lain untuk bisa berinteraksi dengan baik,

khususnya pada anak kelas V Sekolah Dasar anak sudah memasuki masa

anak-anak akhir dimana anak sudah mulai belajar mengendalikan

emosinya dan juga sudah mengenal konsep baik serta buruk

lingkungannya.

Oleh sebab itu peneliti ingin meneliti apakah ada pengaruh ketika

semakin tinggi kecerdasan emosional siswa semakin tinggi pula interaksi

sosial siswa atau malah sebaliknya.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan teori dan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis

Page 49: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

33

penelitian ini dirumuskan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan

emosional terhadap interaksi sosial siswa kelas V SD Dharma Karya UT,

maka penulis dalam hal ini mengajukan hipotesis sebagai berikut :

Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kecerdasan emosional

terhadap interaksi sosial siswa kelas V SD Dharma Karya UT.

H1: Terdapat pengaruh yang signifikan antara kecerdasan emosional

terhadap interaksi sosial siswa kelas V SD Dharma Karya UT.

Page 50: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Dharma Karya UT Pondok Cabe

yang terletak di Jalan Pala Raya No.3 Pondok Cabe-Pamulang Nomor

Telp 021-7424348.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2017 / 2018 di

semester genap, yaitu di mulai bulan Maret sampai dengan Mei 2018.

Rincian kegiatan yang dilaksanakan terdapat pada tabel 3.1 berikut :

Tabel 3.1

Kegiatan dan Waktu Penelitian

No. Keterangan Bulan 2017 / 2018

Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei

1. Observasi

2. Penyusunan

Proposal

3. Seminar Proposal

4. Revisi Proposal

5. Pembuatan Bab 1,

2, dan 3 skripsi

6. Pembuatan

Instrumen

Penelitian

7. Uji Coba Angket

8. Pelaksanaan

Penyebaran

angket

9. Analisis Data

10. Penyempurnaan

Laporan

12 Sidang Skripsi

Page 51: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

35

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode analisis korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Analisis data

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan analisis

regresi linier sederhana.

Analisis regresi linier sederhana adalah analisis untuk memprediksi

dari suatu distribusi data yang terdiri dari satu variabel terikat (Y) dan satu

variabel bebas (X).1 Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh

secara fungsional antara satu variabel bebas dengan satu variabel terikat

yaitu kecerdasan emosional (variabel bebas) terhadap interaksi sosial

(variabel terikat) siswa.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.2 Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa

kelas V di SD Dharma Karya UT Pondok Cabe yang berjumlah 136

siswa.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti.3 Untuk

menyatakan besarnya sampel, Suharsimi Arikunturo menyatakan

bahwa jumlah populasi yang kurang dari 100 lebih baik diambil semua

dan penelitiannya disebut penelitian populasi, dan jika jumlah lebih

dari 100 maka sampelnya diambil antara 10-15% atau 20-25% atau

1Mikha Agus Widiyanto, Statistika Terapan: Konsep & Aplikasi SPSS dalam Penelitian

Bidang Pendidikan, Psikologi & Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2013), h.

213. 2 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2011), Cet. 18, hal. 215 3 Ibid, h. 215

Page 52: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

36

lebih.4 Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu Non-Probabilty Sampling adalah teknik sampling

yang tidak memberikan peluang pada setiap anggota populasi untuk

dijadikan anggota sample, dengan cara Purposive Sampling dimana

cara pengambilan sampel ini yaitu dengan tidak berdasarkan random,

daerah atau strata, melainkan berdasarkan atas adanya pertimbangan

yang berfokus pada tujuan tertentu.5 Maka, penulis mengambil sampel

dalam penelitian ini yaitu berjumlah 52 siswa. Sampel yang peneliti

pilih adalah siswa kelas V.2 sebanyak 27 siswa dan kelas V3 sebanyak

25 siswa SD Dharma Karya UT Pondok Cabe.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat

digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.6 Pengumpulan data

dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai

cara yang sesuai dengan kebutuhan peneliti, maka dalam hal ini peneliti

perlu memperhatikannya, sehingga informasi yang didapat benar-benar

valid. Maka dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik

pengumpulan data melalui penelitian lapangan, untuk memperoleh data

lapangan, penulis menggunakan instrumen pengumpulan data sebagai

berikut :

1. Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner teknik pengumpulan

data yang efisien yang dapat berupa pertanyaan-pertanyaan tertutup

4 Suharsimi Arikunturo, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2002), h.64

5Suharsimi Arikunturo, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2013), h.183 6 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula,

(Bandung : Alfabeta, 2015), h.69

Page 53: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

37

atau terbuka.7 Dengan kuesioner langsung ke responden akan

menciptakan suatu kondisi yang cukup baik, sehingga responden

dengan sukarela akan memberikan data obyektif dan cepat.

Adapun instrumen daftar pertanyaan dapat berupa pertanyaan isian

(berupa isian yang akan diisi oleh responden), pilihan ganda (berupa

pertanyaan yang jawabannya sudah disediakan responden tinggal

memilih), check list (berupa pilihan dengan cara memberi tanda check

pada kolom yang disediakan), dan rating scale (sebuah pernyataan

diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan

tertentu, misalnya mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak

setuju).8 Angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup

yaitu jenis angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga

responden tinggal memilih.9

Angket tertutup ini menggunakan skala

likert. Dengan menyediakan 4 pilihan jawaban yaitu sangat setuju

(SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS).

Sehingga responden hanya memberikan tanda checklist pada jawaban.

Angket kecerdasan emosional ini terdiri dari 50 item dan angket

interaksi sosial terdiri dari 45 pernyataan untuk mengukur pengaruh

kecerdasan emosional terhadap interaksi sosial.

Berikut ini adalah kisi-kisi instrumen angket dari indikator variabel

kecerdasan emosional dan interaksi sosial, seperti disajikan pada Tabel

3.2 dan tabel 3.3 sebagai berikut :

Tabel 3.2

Kisi-kisi Angket Kecerdasan Emosional

Dimensi Indikator

Nomor Butir

Jumlah

Positif Negatif

Mengenali Mengungkapkan dan 1,3,4,8 2 5

7 Sugiyono, op.cit., h. 142

8 Suharsimi Arikunto (2013), op.cit., h. 195

9 Ibid., h. 195

Page 54: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

38

emosi diri memahami emosi diri

Mengelola

emosi

a. Kendali emosi

b. Bertahan

menghadapi

frustasi

c. Disukai

d. Adaptasi

11,12

13,15

30,43,45

,44

37,39,41

9,10

5,6,14

38

25,40

4

5

5

5

Memotivasi

diri sendiri

a. Memotivasi diri

b. Kemandirian

c. Ketekunan

d. Kemampuan

memecahkan

masalah

16,17,18

20

23,27

46,48,49

7,19

21,22

24,26

42,47

5

3

4

5

Mengenali

emosi orang

lain.

Memahami emosi

orang lain

28,

31,32,

33, 34,

50

29,35,36 9

Tabel 3.3

Kisi-kisi Angket Interaksi Sosial

No Indikator Nomor Butir

Jumlah Positif Negatif

1 Pembangkangan 1,5 2,3,4 5

2 Agresi 11,14 12,13,40 5

3 Berselisih 44 41,42,43,45 5

4 Menggoda 32 30,31,33,34 5

5 Persaingan 28,29 25,26,27 5

6 Kerjasama 6,7,8,10 9 5

7 Tingkah Laku

Berkuasa 39 35,36,37,38 5

8 Memetingkan

Diri Sendiri 20,21,24 22,23 5

Page 55: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

39

9 Simpati 15,16,18,1

9 17 5

E. Teknik Keabsahan Data

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen

dapat mengukur sesuatu dengan tepat apa yang hendak diukur.10

Validitas menurut Arikunto dalam Riduwan adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur.11

Perhitungan validitas dilakukan dengan menggunakan rumus Product

Moment dari Pearson yaitu sebagai berikut:

(∑ ) (∑ ) (∑ )

√* ∑ (∑ ) + * ∑ (∑ ) +

Keterangan :

rhitung : koefisien korelasi

∑ Xi : jumlah skor item

∑ Yi : jumlah skor total (seluruh item)

n : Jumlah responden

Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal maka rhitung

dibandingkan dengan rtabel product moment dengan α =0,05. Jika rhitung

≤ rtabel, maka soal tersebut dinyatakan tidak valid sedangkan jika rhitung

≥ rtabel, maka soal tersebut dinyatakan valid dan tetap dipertahankan

dalam instrumen yang selanjutnya digunakan untuk proses pengolahan

data dalam penelitian yang sebenarnya.

Dalam penelitian ini, perhitungan uji validitas menggunakan

bantuan program Microsoft Excel 2010 dengan maksud untuk

mengukur instrumen yang digunakan valid atau tidak valid. Setelah

dilakukan uji coba dari 50 item kecerdasan emosional dan 45 item

interaksi sosial yang dikembangkan oleh peneliti, 10 item dinyatakan

10

Sambas Ali Muhidin, dkk. Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur Dalam Penelitian:

Dilengkapi Aplikasi Program SPSS, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2001), Cet.2, h. 30. 11

Riduwan, op.cit., h. 97

Page 56: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

40

tidak valid sehingga tidak bisa digunakan dalam penelitian. Berikut

deskripsi dari hasil uji validitas.

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Kecerdasan Emosional

1 0,41 0,28 Valid

2 -0,22 0,28 Tidak Valid

3 0,16 0,28 Tidak Valid

4 0,45 0,28 Valid

5 0,18 0,28 Tidak Valid

6 0,01 0,28 Tidak Valid

7 -0,05 0,28 Tidak Valid

8 0,38 0,28 Valid

9 0,45 0,28 Valid

10 0,53 0,28 Valid

11 0,36 0,28 Valid

12 0,33 0,28 Valid

13 0,36 0,28 Valid

14 0,33 0,28 Valid

15 0,37 0,28 Valid

16 0,49 0,28 Valid

17 0,36 0,28 Valid

18 0,55 0,28 Valid

19 0,37 0,28 Valid

20 0,27 0,28 Tidak Valid

21 0,49 0,28 Valid

22 0,46 0,28 Valid

23 0,41 0,28 Valid

24 0,37 0,28 Valid

25 0,22 0,28 Tidak Valid

26 0,55 0,28 Valid

27 0,43 0,28 Valid

28 0,50 0,28 Valid

29 0,51 0,28 Valid

30 0,21 0,28 Tidak Valid

31 0,36 0,28 Valid

32 0,41 0,28 Valid

33 0,46 0,28 Valid

Page 57: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

41

34 0,43 0,28 Valid

35 0,58 0,28 Valid

36 0,49 0,28 Valid

37 0,36 0,28 Valid

38 0,02 0,28 Tidak Valid

39 0,42 0,28 Valid

40 0,56 0,28 Valid

41 0,61 0,28 Valid

42 0,20 0,28 Tidak Valid

43 0,64 0,28 Valid

44 0,28 0,28 Valid

45 0,43 0,28 Valid

46 0,40 0,28 Valid

47 0,34 0,28 Valid

48 0,40 0,28 Valid

49 0,52 0,28 Valid

50 0,64 0,28 Valid

Jadi, dapat disimpulkan pada tabel 3.3 bahwa variabel kecerdasan

emosional dari 50 item pernyataan terdapat 10 item yang tidak valid

sehingga tidak bisa digunakan yaitu nomor item

2,3,5,6,7,20,25,30,38,42 maka peneliti menggunakan 40 item

pernyataan yang valid serta dapat digunakan pada penelitian yaitu

nomor item 1,4,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,21,22,23,24,26,27,

28,29,31,32,33,34,35,36,37,39,40,41,43,44,45,46,47,48,49,50.

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Interaksi Sosial

1 0,41 0,28 Valid

2 0,57 0,28 Valid

3 0,53 0,28 Valid

4 0,51 0,28 Valid

5 0,26 0,28 Tidak Valid

6 0,11 0,28 Tidak Valid

7 0,42 0,28 Valid

8 0,32 0,28 Valid

Page 58: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

42

9 0,39 0,28 Valid

10 0,13 0,28 Tidak Valid

11 0,45 0,28 Valid

12 0,60 0,28 Valid

13 0,38 0,28 Valid

14 0,13 0,28 Tidak Valid

15 0,57 0,28 Valid

16 0,40 0,28 Valid

17 0,03 0,28 Tidak Valid

18 0,30 0,28 Valid

19 0,44 0,28 Valid

20 0,34 0,28 Valid

21 0,06 0,28 Tidak Valid

22 0,47 0,28 Valid

23 0,14 0,28 Tidak Valid

24 0,33 0,28 Valid

25 0,37 0,28 Valid

26 0,51 0,28 Valid

27 0,35 0,28 Valid

28 0,29 0,28 Valid

29 0,53 0,28 Valid

30 0,34 0,28 Valid

31 0,55 0,28 Valid

32 0,41 0,28 Valid

33 0,66 0,28 Valid

34 0,55 0,28 Valid

35 0,30 0,28 Valid

36 0,23 0,28 Tidak Valid

37 0,45 0,28 Valid

38 0,59 0,28 Valid

39 -0,43 0,28 Tidak Valid

40 0,45 0,28 Valid

41 0,62 0,28 Valid

42 0,45 0,28 Valid

43 0,60 0,28 Valid

44 0,21 0,28 Tidak Valid

45 0,40 0,28 Valid

Page 59: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

43

Jadi, dapat disimpulkan pada tabel 3.4 bahwa variabel interaksi

sosial dari 45 item pernyataan terdapat 10 item yang tidak valid yaitu

item nomor 5,6,10,14,17,21,23,36,39,44 maka peneliti menggunakan

35 item pernyataan yang valid serta dapat digunakan pada penelitian

yaitu item nomor 1,2,3,4,7,8,9,11,12,13,15,16,18,19,20,22,24,25,26,27

28,29,30,31,32,33,34,35,37,38,40,41,42,43,45.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut

sudah baik.12

Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan

hasil yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu

atas kesempatan yang berbeda.13

Dalam penelitian ini, perhitungan uji

reliabilitas menggunakan bantuan program SPSS for windows 24.

Adapun kriteria suatu instrumen penelitian menggunakan rumus Alpha

Cronbach, yaitu sebagai berikut:14

[

] [

]

Keterangan:

= Reliabilitas tes secara keseluruhan

K = Jumlah butir soal valid

= Jumlah variansi skor tiap item

= Variansi total

Dalam penelitian ini, perhitungan uji reliabilitas menggunakan

bantuan program SPSS 24 for windows dengan maksud untuk

mengukur instrumen yang digunakan reliabel atau tidak. Setelah

12

Suharsimi Arikunto (2013), op.cit., h.170 13

Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2010),

Cet.2, h.258. 14

Suharsimi Arikunto (2013), op.cit., h.86.

Page 60: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

44

dilakukan uji coba berikut deskripsi dari hasil uji validitas. Hal ini

seperti terlihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3.5

Hasil Uji Realibilitas Kecerdasan Emosional

Dari tabel 3.5 diatas diketahui bahwa nilai Alpha sebesar 0,894

kemudian diketahui rtabel sebesar 0,28. Kesimpulannya Alpha = 0,894 ≥

rtabel = 0,28 artinya item-item angket kecerdasan emosional dalam

penelitian ini reliabel atau terpercaya sebagai alat pengumpul data

dalam penelitian.

Tabel 3.6

Hasil Uji Realibitas Interaksi Sosial

Dari tabel 3.6 diatas diketahui bahwa nilai Alpha sebesar 0,888

kemudian diketahui rtabel sebesar 0,28. Kesimpulannya Alpha = 0,888 ≥

rtabel = 0,28 artinya item-item angket interaksi sosial dalam penelitian

ini reliabel atau terpercaya sebagai alat pengumpul data dalam

penelitian.

F. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data adalah kegiatan lanjutan setelah pengumpulan data

dilaksanakan. Pada penelitian kuantitatif ini, pengolahan data secara

umum dilaksanakan melalui dua tahap yaitu tahap Pemberian Kode / Skor

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,894 40

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,888 35

Page 61: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

45

(Codeting / Skoring), dan Proses Pembeberan (Tabulasi). Dapat dijabarkan

sebagai berikut :

1. Codeting / Skoring

Tahap codeting / skoring adalah tahap dimana data akan diberikan

identitas yang memberikan arti tertentu pada saat menganalisis data

dilakukan dengan cara memberi tanda atau skor berbentuk angka pada

masing-masing jawaban. Pada penelitian ini codeting / skoring dengan

frekuensi, dimana jawaban pada poin memiliki bobot atau skor yang

ditentukan hal ini seperti terlihat pada tabel 3.7 sebagai berikut :

Tabel 3.7

Kriteria Skor

No Alternatif Jawaban Positif Negatif

Jumlah Skor

1 Sangat Setuju 4 1

2 Setuju 3 2

3 Tidak Setuju 2 3

4 Sangat Tidak Setuju 1 4

2. Tabulating

Tabulasi adalah proses penempatan data ke dalam bentuk tabel

yang telah diberi kode sesuai dengan kebutuhan analisis.15

Tabulasi

juga merupakan mentabulasikan data jawaban yang berhasil

dikumpulkan kedalam tabel yang telah disediakan, setelah

pengumpulan data dilakukan tahap berikutnya data tersebut dianalisa

kuantitatif ditentukan presentasenya dengan menggunakan distribusi

frekuensi :

Keterangan :

15

Syofian Siregar,Statiska Deskriptif Untuk Penelitian Dilengkapi Perhitungan Manual

Dan Aplikasi SPSS Versi 17, ( Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 208.

Page 62: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

46

F = frekuensi yang sedang dicari presentasenya

N = Number of cases (jumlah frekuensi / banyaknya individu)

P = angka presentase.16

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu uji prasayarat analisis

untuk menentukan jenis statistik yang digunakan apakah menggunakan

statistik parametrik atau non parametrik. Uji prasyarat yang digunakan

meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Dalam penelitian ini

perhitungan uji prasayarat analisis data menggunakan bantuan program

SPSS for Windows 24.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berasal

dari populasi yang berdistribusi normal atau berada dalam sebaran

normal.17

Cara yang dapat digunakan untuk menguji normalitas data

sangat banyak modelnya. Salah satunya dengan menggunakan statistik

Kolmogorof- Smirnov. Untuk menguji normalitas data, salah satu cara

yang digunakan adalah dengan melihat normal probability plot yang

membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi data normal. Maka

garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis

diagonalnya.

Deteksi normalitas dapat juga dilakukan dengan melihat kolom

Sig.yang ada pada tabel Kolmogorof-Smirnov. Kriteria penilaian data

yang mempunyai distribusi normal jika nilai signifikansi ≥ 0,05 pada

taraf signifikansi 5% ( = 0,05) dan sebaliknya jika nilai signifikansi

≤ 0,05 maka data tersebut dikatakan tidak berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas dilakukan untuk analisis yang sifatnya

16

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : PT

Rineka Cipta, 2010), h.128 17

Mikha Agus Widiyanto, Op.Cit., h. 154

Page 63: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

47

membandingkan dua kelompok rata-rata atau lebih. Dalam analisis ini

yang diuji apakah varians dari kelompok rata-rata dalam variabel X

dan Y bersifat homogen atau tidak.18

Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji homogenitas

adalah jika nilai signifikansi ≥ 0,05, maka dapat dikatakan bahwa

varians dari dua atau lebih kelompok adalah sama sebaliknya jika nilai

signifikansi ≤ 0,05, maka dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih

kelompok populasi data adalah tidak sama.19

3. Uji Regresi Linier Sederhana

Regresi linier sederhana merupakan sarana yang dipergunakan

untuk menunjukkan hubungan dua variabel yaitu satu variabel bebas

(independent) dan satu variabel terikat (dependent).20

Dalam penelitian

ini menggunakan analisis regresi linier sederhana karena analisis ini

digunakan untuk mengetahui pengaruh dari satu variabel bebas

terhadap satu variabel terikat. Berikut akan disajikan persamaan

regresi linier sederhana :

Keterangan :

Y = variabel terikat

X = variabel bebas

a dan b = konstanta21

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi

Product Moment yang digunakan untuk mencari terdapat atau tidaknya

pengaruh antara variabel X dengan variabel Y. Dengan perumusan

18

Ibid, h. 170 19

Syofian Siregar,Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Dengan

Perhitungan Manual Dan Aplikasi SPSS Versi 17, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2013), Cet. I, h. 178. 20

Budi Susetyo, Statistika Untuk Analisis Data Penelitian, (Bandung : Pt Refika

Aditama, 2010), h.125 21

Ibid, h.126

Page 64: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

48

sebagai berikut :

(∑ ) (∑ ) (∑ )

√* ∑ (∑ ) + * ∑ (∑ ) +

Keterangan:

rxy : koefisien korelasi

∑ Xi : jumlah skor item

∑ Yi : jumlah skor total (seluruh item)

n : Jumlah responden

Selanjutnya, untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau

rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi),

digunakan penafsiran atau interpretasi angka.22

5. Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel bebas terhadap

variabel terikat dinamakan koefisien determinasi. Koefisien

determinasi diperoleh dengan menguadratkan koefisien korelasi,23

dengan rumus :

KD = rxy2 x 100%

Keterangan:

KD : Kontribusi variabel X terhadap variabel Y

r2 : Koefisien korelasi antara variabel X terhadap variabel Y

Selain menggunakan cara manual, untuk dapat menentukan

koefisien determinasi dalam penelitian ini menggunakan program

SPSS 24 for windows.

H. Hipotesis Statistik

22

Riduwan, Op.Cit., h. 138 23

Mikha Agus Widiyanto, Op.cit., h. 197.

Page 65: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

49

Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh kecerdasan emosional

terhadap interaksi sosial pada siswa kelas V, Hipotesis statistik yang akan

diuji pada penelitian ini adalah :

Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kecerdasan emosional

terhadap interaksi sosial siswa kelas V di SD Dharma Karya UT Pondok

Cabe.

H1: Terdapat pengaruh yang signifikan antara kecerdasan emosional

terhadap interaksi sosial siswa kelas V di SD Dharma Karya UT Pondok

Cabe.

Page 66: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Karakteristik Responden

Berdasarkan teknik purposive sample, maka penelitian ini

disebarkan kepada responden yang merupakan siswa-siswi kelas V di

SD Dharma Karya UT Pondok Cabe sebanyak 52 siswa. Berdasarkan

kelas, data ini dapat menggambarkan perbandingan antara kelas V.2

dan V.3 di SD Dharma Karya UT Pondok Cabe. Hal ini seperti terlihat

pada tabel dan grafik sebagai berikut :

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kelas

Sumber: Data Primer yang diolah SPSS for Windows 24, 2018

Grafik 4.1

Distribusi Responden Berdasarkan Kelas

48,1% 51,9%

Kelas

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid V.2 27 51,9 51,9 51,9

V.3 25 48,1 48,1 100,0

Total 52 100,0 100,0

Page 67: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

51

Berdasarkan tabel 4.1 dan grafik 4.1 di atas, dapat dijelaskan

bahwa jumlah responden yang terlibat dalam penelitian ini yaitu kelas

V.2 sebanyak 27 orang dengan presentase 51,9% dan kelas V.3

sebanyak 25 orang dengan presentase 48,1%.

2. Deskripsi Hasil Penelitian

Berikut ini adalah penyajian deskripsi data setiap variabel yang

diperoleh peneliti di lapangan.

a. Variabel Kecerdasan Emosional

Data kecerdasan emosional diperoleh dari skor hasil

pengolahan data angket yang diisi oleh siswa kelas V SD Dharma

Karya UT Pondok Cabe. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui

data kecerdasan emosional diperoleh dengan nilai tertinggi adalah

96, dan nilai terendah adalah 61. Jumlah kelas interval ditentukan

dengan rumus K = 1 + 3,3 log 52, hasilnya adalah 6,663 dibulatkan

menjadi 7. Rentang data 96 - 61 = 35, sedangkan panjang kelas

didapat dari rentang dibagi dengan jumlah 35/7 = 5. Hal ini seperti

terlihat pada Tabel 4.2

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Skor Kecerdasan Emosional

No Kelas Interval

Batas Kelas

F absolut F (%) Batas

Bawah

Batas

Atas

1 61-65 60,5 65,5 2 3,85

2 66-70 65,5 70,5 9 17,31

3 71-75 70,5 75,5 13 25

4 76-80 75,5 80,5 11 21,15

5 81-85 80,5 85,5 12 23,07

6 86-90 85,5 90,5 2 3,85

7 91-95 90,5 95,5 2 3,85

8 96-100 95,5 100,5 1 1,92

Sumber: Data Primer yang diolah SPSS for Windows 24, 2018

Page 68: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

52

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, dapat dilihat bahwa

presentase jumlah siswa yang memiliki skor kecerdasan emosional

antara 61-65 sebanyak 2 siswa dengan persentase sebesar 3,85%,

yang memiliki nilai antara 66-70 sebanyak 9 siswa dengan

persentase sebesar 17,31%, yang memiliki nilai antara 71-75

sebanyak 13 siswa dengan persentase sebesar 25%, yang memiliki

nilai antara 76-80 sebanyak 11 siswa dengan persentase sebesar

21,15%, yang memiliki nilai antara 81-85 sebanyak 12 siswa

dengan persentase sebesar 23,07%, yang memiliki nilai antara 86-

90 sebanyak 2 siswa dengan persentse sebesar 3,85%, yang

memiliki nilai antara 91-95 sebanyak 2 siswa dengan persentase

sebesar 3,85%. dan yang memiliki nilai antara 96-100 sebanyak 1

siswa dengan persentase sebesar 1,92%. Dari jumlah tersebut

diperoleh rata-rata (mean) adalah 76,56 dengan standar deviasi

7,683. Median 76,00. Modus 76. Data distribusi frekuensi tersebut

dapat disajikan dalam bentuk grafik histogram, hal ini seperti

terlihat pada Grafik 4.2 sebagai berikut :

Grafik 4.2

Distribusi Frekuensi Variabel Kecerdasan Emosional

Page 69: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

53

b. Variabel Interaksi Sosial

Data interaksi sosial diperoleh dari skor hasil pengolahan

data angket yang diisi oleh siswa kelas V SD Dharma Karya UT

Pondok Cabe. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui data

interaksi sosial diperoleh dengan nilai tertinggi adalah 98, dan nilai

terendah adalah 55. Jumlah kelas interval ditentukan dengan rumus

K = 1 + 3,3 log 52, hasilnya adalah 6,663 dibulatkan menjadi 7.

Rentang data 98 - 55 = 43, sedangkan panjang kelas didapat dari

rentang dibagi dengan jumlah 43/7 = 6.14 dibulatkan menjadi 6.

Hal ini seperti terlihat pada Tabel 4.3

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Skor Interaksi Sosial

No Kelas Interval

Batas Kelas

F absolut F (%) Batas

Bawah

Batas

Atas

1 55-60 54,5 60,5 1 1,92

2 61-66 60,5 66,5 1 1,92

3 67-72 66,5 72,5 5 9.62

4 73-78 72,5 78,5 14 26,92

5 79-84 78,5 84,5 15 28,85

6 85-90 84,5 90,5 9 17,31

7 91-96 90,5 96,5 6 11,54

8 97-102 96,5 102,5 1 1,92

Sumber: Data Primer yang diolah SPSS for Windows 24, 2018

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, dapat dilihat bahwa

presentase jumlah siswa yang memiliki skor interaksi sosial antara

55-60 sebanyak 1 siswa dengan persentase sebesar 1,92%, yang

memiliki nilai antara 61-66 sebanyak 1 siswa dengan persentase

sebesar 1,92%, yang memiliki nilai antara 67-72 sebanyak 5 siswa

dengan persentase sebesar 9,62%, yang memiliki nilai antara 73-78

sebanyak 14 siswa dengan persentase sebesar 26,92%, yang

memiliki nilai antara 79-84 sebanyak 15 siswa dengan persentase

sebesar 28,85%, yang memiliki nilai antara 85-90 sebanyak 9

Page 70: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

54

siswa dengan persentse sebesar 17,31%, yang memiliki nilai antara

91-96 sebanyak 6 siswa dengan persentase sebesar 11,54%. dan

yang memiliki nilai antara 97-102 sebanyak 1 siswa dengan

persentase sebesar 1,92%. Dari jumlah tersebut diperoleh rata-rata

(mean) adalah 80,37 dengan standar deviasi 8,499. Median 80,00.

Modus 76. Data distribusi frekuensi tersebut dapat disajikan dalam

bentuk grafik histogram, hal ini seperti terlihat pada Grafik 4.3

sebagai berikut :

Grafik 4.3

Distribusi Frekuensi Variabel Interaksi Sosial

B. Pengujian Persyaratan Analisis Dan Pengujian Hipotesis

Pengujian prasyarat analisis dilakukan sebelum uji hipotesis. Hal

ini dilakukan untuk menunjukkan data yang dianalisis memenuhi syarat

untuk dilakukan penghitungan dengan menggunakan statistik. Uji

prasyarat yang harus dilakukan dalam penelitian ini adalah uji normalitas

dan uji homogenitas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah

data berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau dalam sebaran

Page 71: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

55

normal. Sedangkan uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah

data berasal dari populasi yang homogen.

1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan teknik one-

simple kolmogorov-smirnov test pada program SPSS 24 for windows

terhadap data. Data dianggap normal apabila koefisien Asymp. Sig atau

P-value lebih besar dari 0,05 yang berarti tidak signifikan. Berikut

hasil perhitungan uji normalitas dengan menggunakan bantuan

program SPSS 24 for windows, hal ini seperti terlihat pada Tabel 4.4

Tabel 4.4

Hasil Uji Normalitas

Sumber: Data Primer yang diolah SPSS for Windows 24, 2018

Berdasarkan hasil perhitungan terhadap 52 sample data interaksi

sosial dengan menggunakan teknik one-simple kolmogorov-smirnov

test pada program SPSS 24 for window, diperoleh hasil menunjukkan

koefisien asymp. Sig atau P-value lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar

0,127 ≥ 0,05 yang berarti tidak signifikan. Apabila P-value ≥ 0,05,

maka dapat disimpulkan bahwa data yang diuji berasal dari populasi

yang berdistribusi normal. hal ini seperti terlihat pada Grafik 4.4

sebagai berikut :

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 52

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std.

Deviation

5,27539949

Most Extreme Differences Absolute ,112

Positive ,112

Negative -,083

Test Statistic ,112

Asymp. Sig. (2-tailed) ,127c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Page 72: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

56

Grafik 4.4

Hasil Uji Normalitas

2. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

akan dianalisis memiliki variasi atau keragaman nilai yang sama

sehingga dapat dilakukan analisis dengan menggunakan statistik

parametrik. Adapun kriteria pengujian, jika nilai signifikansi > 0,05

maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data

adalah sama atau homogen sebaliknya jika nilai signifikansi < 0,05

maka data tersebut tidak sama atau tidak homogen. Berikut hasil

perhitungan uji homogenitas dengan menggunakan bantuan program

SPSS 24 for windows, hal ini seperti terlihat pada Tabel 4.5 sebagai

berikut :

Tabel 4.5

Hasil Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Kecerdasan Emosional

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1,735 13 27 ,110

Page 73: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

57

Berdasarkan tabel 4.6 di atas dari hasil analisis menunjukkan

bahwa besarnya koefisien P-value adalah 0,110 yang lebih besar dari

0,05. Oleh karena P-value lebih besar dari 0,05 yang berarti tidak

signifikan memiliki makna bahwa varians dari kedua data yang

dibandingkan adalah homogen.

3. Uji Analisis Regresi Linier Sederhana

Regresi sederhana digunakan untuk memprediksi atau menguji

pengaruh antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Dalam

penelitian ini analisis regresi yang digunakan adalah analisis regresi

sederhana, karena variabel penelitian hanya terdiri satu variabel bebas

(X) yaitu kecerdasan emosional dan satu variabel terikat (Y) yaitu

interaksi sosial. Berikut hasil perhitungan uji analisis regresi sederhana

dengan menggunakan bantuan program SPSS 24 for Windows, hal ini

seperti terlihat pada Tabel 4.6

Tabel 4.6

Hasil Uji Regresi Linier Sederhana

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

T Sig.

B Std.

Error

Beta

1 (Constant) 18,7

95

8,263 2,27

5

,027

Kecerdasan

Emosional

,804 ,107 ,727 7,48

8

,000

a. Dependent Variable: Interaksi Sosial

Sumber: Data Primer yang diolah SPSS for Windows 24, 2018

Berdasarkan tabel 4.6 di atas, menunjukkan bahwa model

persamaan regresi untuk perkiraan interaksi sosial yang dipengaruhi

oleh kecerdasan emosional adalah = 18,795 + 0,804X. Dapat

dianalisis beberapa hal, antara lain :

Page 74: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

58

a. Apabila seorang siswa kelas V memiliki kecerdasan emosionalnya

(X = 61) diperoleh dari hasil kecerdasan emosional terendah, maka

perkiraan ia akan mendapatkan hasil interaksi sosial sebesar 18,795

+ 0,804 (61) = 67, 839.

b. Apabila seorang siswa kelas V memiliki kecerdasan emosionalnya

(X = 95) diperoleh dari hasil kecerdasan emosional tertinggi, maka

perkiraan ia akan mendapatkan hasil interaksi sosial sebesar 18,795

+ 0,804 (95) = 95,979 dibulatkan menjadi 96.

Oleh karena persamaan linier berarti dapat digunakan untuk

memprediksi yaitu bahwa regresi ini mengandung arti apabila siswa

mampu mengelola kecerdasan emosionalnya dengan baik maka

interaksi sosialnya akan meningkat sebesar 0,804 pada konstanta

18,795.

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan uji r product moment pearson. Penggunaan uji r sebagai

pengujian hipotesis ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat, apakah pengaruhnya signifikansi atau

tidak. Berikut hasil perhitungan uji hipotesis (uji-r), seperti disajikan

pada tabel 4.7 sebagai berikut :

Tabel 4.7

Hasil Uji Hipotesis (Uji r)

Correlations

Kecerdasan

Emosional

Interaksi Sosial

Kecerdasa

n

Emosional

Pearson

Correlation

1 ,727**

Sig. (2-tailed) ,000

N 52 52

Interaksi

Sosial

Pearson

Correlation

,727**

1

Sig. (2-tailed) ,000

N 52 52

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 75: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

59

Berdasarkan tabel 4.7 diatas, diperoleh bahwa besarnya koefisien

korelasi sebesar 0,727 dengan P-value sebesar 0,000 memiliki

keberartian (uji signifikansi) atau tidak dengan membandingkan r tabel

atau dengan membandingkan koefisien P-value dengan taraf

signifikansi 0,05.

Dari hasil output diatas dapat dilihat bahwa rhitung koefisien korelasi

adalah 0,727. Sedangkan rtabel dapat dihitung pada tabel r,

dengan = 0,05 dan df = 50 (diperoleh dari rumus n-2, dimana n adalah

jumlah data 52-2 = 50). Maka diperoleh rtabel adalah 0,273.

Variabel kecerdasan emosional memiliki tingkat signifikansi /

Probabilitas 0,000 < 0,05. artinya signifikan. Sedangkan rhitung > ttabel

yaitu 0,727 > 0,273 maka H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara

kecerdasan emosional terhadap interaksi sosial siswa kelas V SD

Dharma Karya UT Pondok Cabe.

5. Uji Koefisien Determinasi

Dalam penelitian ini Uji Koefisien Determinasi untuk mengetahui

besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y, perhitungannya

menggunakan SPSS 24 For Windows. Berikut hasil perhitungan uji

koefisien determinasi, seperti disajikan pada tabel 4.8 sebagai berikut :

Tabel 4.8

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Berdasarkan tabel 4.8 diatas, diperoleh nilai koefisien determinasi

sebesar 52,9%, hal ini berarti bahwa 52,9% interaksi sosial ditentukan

Model Summaryb

Model R R

Squar

e

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 ,727a ,529 ,519 5,89353 1,866

a. Predictors: (Constant), Kecerdasan Emosional

b. Dependent Variable: Interaksi Sosial

Page 76: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

60

oleh kecerdasan emosional siswa, sedangkan 47,1% sisanya

dipengaruhi oleh faktor lain.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Dari hasil analisis, angket yang disebarkan kepada responden yaitu

mengenai kecerdasan emosional dan interaksi sosial. Berdasarkan kelas

dari 52 responden, maka diperoleh sebanyak 27 siswa dengan presentase

51,9% kelas V.2 dan sebanyak 25 siswa dengan presentase 48,1% Kelas

V.3. Hal ini menunjukan bahwa sebaran responden dalam penelitian ini di

dominasi oleh responden kelas V.2 yaitu sebesar 51,9%.

Berdasarkan data distribusi frekuensi variabel (X) bahwa

presentase jumlah siswa yang memiliki skor kecerdasan emosional antara

61-65 sebanyak 2 siswa dengan persentase sebesar 3,85%, yang memiliki

nilai antara 66-70 sebanyak 9 siswa dengan persentase sebesar 17,31%,

yang memiliki nilai antara 71-75 sebanyak 13 siswa dengan persentase

sebesar 25%, yang memiliki nilai antara 76-80 sebanyak 11 siswa dengan

persentase sebesar 21,15%, yang memiliki nilai antara 81-85 sebanyak 12

siswa dengan persentase sebesar 23,07%, yang memiliki nilai antara 86-90

sebanyak 2 siswa dengan persentse sebesar 3,85%, yang memiliki nilai

antara 91-95 sebanyak 2 siswa dengan persentase sebesar 3,85%. dan yang

memiliki nilai antara 96-100 sebanyak 1 siswa dengan persentase sebesar

1,92%. Dari jumlah tersebut diperoleh rata-rata (mean) adalah 76,56

dengan standar deviasi 7,683. Median 76,00. Modus 76.

Berdasarkan data distribusi frekuensi variabel (Y) bahwa

presentase jumlah siswa yang memiliki skor interaksi sosial antara 55-60

sebanyak 1 siswa dengan persentase sebesar 1,92%, yang memiliki nilai

antara 61-66 sebanyak 1 siswa dengan persentase sebesar 1,92%, yang

memiliki nilai antara 67-72 sebanyak 5 siswa dengan persentase sebesar

9,62%, yang memiliki nilai antara 73-78 sebanyak 14 siswa dengan

persentase sebesar 26,92%, yang memiliki nilai antara 79-84 sebanyak 15

siswa dengan persentase sebesar 28,85%, yang memiliki nilai antara 85-90

Page 77: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

61

sebanyak 9 siswa dengan persentse sebesar 17,31%, yang memiliki nilai

antara 91-96 sebanyak 6 siswa dengan persentase sebesar 11,54%. dan

yang memiliki nilai antara 97-102 sebanyak 1 siswa dengan persentase

sebesar 1,92%. Dari jumlah tersebut diperoleh rata-rata (mean) adalah

80,37 dengan standar deviasi 8,499. Median 80,00. Modus 76.

Berdasarkan hasil perhitungan hipotesis uji korelasi product

moment pearson antara kecerdasan emosional terhadap interaksi sosial

siswa kelas V SD Dharma Karya UT Pondok Cabe bahwa rhitung koefisien

korelasi adalah 0,727. Sedangkan rtabel dengan = 0,05 dan df = 50

(diperoleh dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data 52-2 = 50). Maka

diperoleh rtabel adalah 0,273. Variabel kecerdasan emosional memiliki

tingkat signifikansi / Probabilitas 0,000 < 0,05. artinya signifikan.

Sedangkan rhitung > rtabel yaitu 0,727 > 0,273 maka H0 ditolak dan H1

diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan antara kecerdasan emosional terhadap interaksi sosial siswa

kelas V SD Dharma Karya UT Pondok Cabe.

Hasil uji koefisien determinasi diperoleh nilai koefisien

determinasi sebesar 52,9%, hal ini berarti bahwa 52,9% interaksi sosial

ditentukan oleh kecerdasan emosional siswa, sedangkan 47,1% sisanya

dipengaruhi oleh faktor lain.

Hal ini seperti pendapat Goleman yang dikutip oleh Wijanarko

bahwa kecerdasan emosional sebagai kemampuan dalam mengenali

perasaan-perasaan diri sendiri dan orang lain.1 Dengan kemampuan ini

seseorang bisa berhubungan antar pribadi atau berinteraksi dengan orang

lain, serta perlu ditumbuhkembangkan pada setiap anak agar mereka

secara diri dapat diterima dan tidak dikuncilkan oleh orang lain dan

memiliki kepekaan sosial yang tinggi terhadap orang lain.

kecerdasan emosional bagi interaksi sosial ditegaskan pula oleh

Goleman dalam Sunar bahwa kontribusi IQ bagi keberhasilan seseorang

1 Jarot Wijanarko, Maksimalkan Otak Anak Anda,(Jakarta : Keluarga Indonesia

Bahagia,2017), h. 101

Page 78: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

62

hanya sekitar 20% dan sisanya 80% ditentukan oleh serumpun faktor yang

disebut dengan kecerdasan emosi.2 Berdasarkan penjelasan tersebut

jelaslah bahwa betapa pentingnya pengaruh kecerdasan emosional harus

dimiliki oleh siswa agar ia bukan hanya mementingkan akademik saja

namun dalam berhubungan dengan sosialnya yaitu berinteraksi.

Menurut George C. Homans yang dikutip oleh Slamet Santoso

bahwa “salah satu aspek dalam proses interaksi sosial adalah setiap

individu mempunyai kecerdasan emosional yang sama”.3 Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa untuk berinteraksi sosial dengan baik

sangat diperlukan kecerdasan emosional yang sama setiap individunya

karena jika individu memiliki kelemahan dalam kecerdasan emosional

membuat interaksi dengan orang lainnya akan ikut terganggu.

Selanjutnya hal ini diperkuat berdasarkan penelitian sebelumnya

oleh Sugiyah (2015) Universitas Nusantara PGRI Kediri yang berjudul

“Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Interaksi Sosial Pada Siswa

Kelas VIII SMP Negeri 2 Tulungagung Tahun Pelajaran 2014/2015”.

Memberikan kesimpulan bahwa kecerdasan emosional memberikan

pengaruh yang kuat terhadap interaksi sosial pada siswa SMP

Negeri 2 Tulungagung tahun pelajaran 2014/2015. Oleh karena

itu, apabila siswa memiliki kecerdasan emosional yang baik dapat

memberikan dampak yang baik pula terhadap interaksi sosialnya.

Selanjutnya pada peneliti lainnya yaitu oleh Murni, M. Asrori, Indri Astuti

(2015) Universitas Tanjungpura Pontianak yang berjudul “Korelasi

Kecerdasan Emosional Dengan Interaksi Sosial Siswa Kelas VII MTS

Negeri 2 Pontianak”. Memberikan kesimpulan bahwa hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan antara

kecerdasan emosional dengan interaksi sosial siswa kelas VII MTS Negeri

2 Pontianak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kecerdasan

emosional merupakan salah satu aspek penting yang seharusnya dimiliki

2 Sunar, D.P, Edisi Terlengkap Tes IQ, EQ, SQ, (Yogyakarta : Flashbooks, 2010), h. 51

3 Slamet Santoso, Teori-Teori Psikologi Sosial, (Bandung : Refika Aditama, 2014), h. 184

Page 79: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

63

oleh siswa. Karena semakin baik kecerdasaan emosional siswa, semakin

baik pula interaksi sosialnya. sebaliknya semakin rendah kecerdasan

emosional siswa, semakin rendah pula interaksi sosial siswa.

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dikemukakan dalam

penelitian ini, diketahui terdapat pengaruh yang sangat signifikan antara

kecerdasan emosional terhadap interaksi sosial siswa kelas V SD Dharma

Karya UT Pondok Cabe. Dari perhitungan itu pula maka hasil

penelitiannya dapat diinterpretasikan bahwa kecerdasan emosional

mempengaruhi interaksi sosial siswa kelas V, semakin tinggi tingkat

kecerdasan emosional yang dimiliki oleh siswa maka semakin tinggi pula

interaksi sosial siswa, begitu pun sebaliknya. Besarnya pengaruh tersebut

sebesar 52,9% sedangkan 47,1% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.

D. Keterbatasan Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini terdapat banyak keterbatasan,

diantaranya adalah :

1. Instrumen yang digunakan peneliti dikembangkan sendiri oleh peneliti

atau bukan merupakan instrumen yang baku, sehingga sangat mungkin

terjadi kekeliruan yang tidak disengaja.

2. Keterbatasan souvenir dalam menyebarkan angket.

3. Banyak hal-hal yang diluar kemampuan peneliti yang tidak terjangkau,

hal ini sehubungan dengan keterbatasan waktu, tenaga dan biaya yang

dimiliki peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini.

Page 80: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

64

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dari penelitian yang telah

dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional memiliki

pengaruh yang sangat signifikan terhadap interaksi sosial. hal tersebut

telah dibuktikan dari hasil analisis perhitungan uji hipotesis uji rhitung

sebesar 0,727. Sementara nilai rtabel pada taraf signifikansi 0,05

dengan N=52, diperoleh rtabel sebesar 0,273. Jadi diperoleh nilai rhitung >

rtable yaitu 0,727 > 0,273 Hasil pengujian hipotesis (Uji r Product Moment)

tersebut menunjukkan bahwa berdasarkan kriteria yang telah ditentukan,

maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis satu (H1) diterima maka

dapat diketahui bahwa kecerdasan emosional memiliki pengaruh terhadap

interaksi sosial.

Kecerdasan emosional memberikan pengaruh dalam interaksi

sosial. hal ini terbukti dari hasil perhitungan uji koefisien determinasi

diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 52,9%, hal ini berarti bahwa

52,9% interaksi sosial ditentukan oleh kecerdasan emosional siswa,

sedangkan 47,1% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.

B. Implikasi

Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dijelaskan

sebelumnya, maka terdapat beberapa implikasi yang timbul dari penelitian

ini, yaitu penting bagi guru serta orang tua untuk memperhatikan

kecerdasan emosional anak. Guru pun dalam pembelajaran harus

memberikan stimulus-stimulus agar bisa meningkatkan kecerdasan

emosional siswa, karena siswa dengan kecerdasan emosional tinggi

memiliki interaksi sosial yang lebih baik dibandingkan dengan murid yang

kecerdasan emosionalnya rendah.

Page 81: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

65

Dengan meningkatkan kecerdasan emosional di dalam diri seorang

siswa maka siswa akan dapat mengontrol emosi dalam dirinya sehingga

ketika ia berinteraksi sosial dengan orang lain ia akan lebih mengerti

bagaimana berperilaku yang baik agar bisa berinteraksi dengan orang lain.

Selain itu interaksi sosial yang baik diperoleh jika siswa memiliki

kecerdasan emosional yang tinggi. Untuk mendapatkan kecerdasan

emosional yang baik diperlukan peranan dari berbagai pihak. Peran orang-

orang di sekitar siswa sangat besar pengaruhnya terhadap pembentukan

kecerdasan emosional dalam diri seorang siswa. Pengalaman yang pernah

dilalui oleh siswa tersebut akan semakin membentuk kecerdasan

emosional seorang siswa.

C. Saran-Saran

Berdasarkan hasil penelitian, implikasi, dan kesimpulan yang telah

dijelaskan sebelumnya, maka terdapat beberapa hal yang dapat disarankan

peneliti, diantaranya adalah :

1. Bagi siswa, diharapkan agar selalu mengembangkan kecerdasan

emosionalnya lebih bisa mengelola emosinya dengan baik, bisa

beradaptasi dengan lingkungannya, mampu memotivasi dirinya serta

selalu belajar untuk memahami perasaan orang lain, karena mengingat

anak usia SD kelas V adalah tahap masa kanak-kanak akhir.

2. Bagi orang tua, agar memperhatikan pengembangan kecerdasan

emosional siswa dan menjadi teladan yang baik agar kecerdasan

emosional siswa dapat meningkat dan interaksi sosial siswa pun ikut

meningkat.

3. Bagi guru, agar bisa mendesain pembelajaran untuk memberikan

stimulus agar bisa mengembangkan kecerdasan emosional siswa dan

sosial seperti mengenai interaksi sosialnya, agar terhindar dari hal-hal

yang kurang diinginkan ketika siswa tidak mampu mengembangkan

aspek sosial maupun pribadinya.

Page 82: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

66

DAFTAR PUSTAKA

Agama RI, Departemen. Al-qur’an dan Terjemahnya Special For Woman,

Bandung: Syaamil Quran, 2013.

Arifin, Zaenal. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. Cet.2.

2010.

Arikuntoro, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta, 2002.

Arikuntoro, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta, 2010.

Arikuntoro, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta, 2013.

Astuti, Indri. Murni. dkk. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Interaksi

Sosial Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tulungagung Tahun

Pelajaran 2014/2015. Jurnal Penelitian.

Aunurrahman. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta, 2014.

Brackett, Marc A. Paulo N. Lopes. Emotional Intelligence And Social Interaction.

Journal Of PSPB Yale University, Vol. 30 No. 8, 2004.

Chaplin. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006.

Efendi, Agus. Revolusi Kecerdasan Abad 21. Bandung: Alfabeta, 2005.

Elfachmi,Amin Kuneifi. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Erlangga, 2016.

Page 83: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

67

Gerungan. Psikologi Sosial. Bandung: Eresco, 1988.

Gardner, Howard. Changing Minds. New York: Harvard Business School Press.

2006

Hurlock, Elizabeth B. Perkembangan Anak Jilid 1 Edisi Keenam. Jakarta:

Erlangga, 2013.

Inam, Attiya. etc., Relationship Of Emotional Intelligence With Social Anxiety

And Social Competence Of Adolescents. Journal Of Pakistan Home

Economics Association, Vol. 8:1, 2014.

Mashar, Riana. Emosi Anak Usia Dini dan Strategi Pengembangannya. Jakarta:

Prenada Media Group, 2011.

Masyithoh, Siti. The Influence Of Parents’s Parenting And Emotional Quetient

On Student’s Social Skills. Journal Of Education In Muslim Society, 4,

2017.

Muhidin, Sambas Ali. dkk. Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur Dalam

Penelitian: Dilengkapi Aplikasi Program SPSS. Bandung: Pustaka Setia,

Cet.2, 2001.

Narwoko, Dwi. dkk. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Prenada

Media Group, 2007.

Prasetyono, Sunar Dwi. Edisi Terlengkap Tes IQ, EQ, SQ. Yogyakarta:

Flashbooks, 2010.

Prawira, Purwa Atmaja. Psikologi Pendidikan Dalam Perspektif Baru.

Yogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012.

Page 84: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

68

Riduwan. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula.

Bandung: Alfabeta, 2015.

Santrock, John W. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga, Edisi Ke-11, 2007.

Santoso, Slamet. Teori-Teori Psikologi Sosial. Bandung: Refika Aditama, 2014.

Siregar, Syofian. Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi

Dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: Bumi

Aksara, Cet. I, 2013.

Siregar, Syofian. Statistika Deskriptif Untuk Penelitian Dilengkapi Dengan

Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: Rajawali Pers.

2011.

Shihab, Quraish. Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an.

Jakarta : Lentera Hati. 2002.

Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali, 1987.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,

Cet. 18, 2011.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2009.

Suparno, Paul. Konsep Intelegensi Ganda Dan Aplikasinya di Sekolah : Cara

Menerapkan Konsep Multiple Intelligences Howard Gardner. Yogyakarta:

Kanisius. 2007.

Page 85: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

69

Susanto, Ahmad. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2011.

Susetyo, Budi. Statistika Untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: Refika

Aditama, 2010.

Wafiqni, Nafia. dan Asep Ediana Latif, Psikologi Perkembangan Anak Usia

MI/SD. Jakarta: UIN Press, 2015.

Walgito, Bimo. Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Yogyakarta: Andi Offset,

2003.

Widiyanto, Mikha Agus. Statistika Terapan: Konsep & Aplikasi SPSS dalam

Penelitian Bidang Pendidikan, Psikologi & Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta:

Elex Media Komputindo. 2013.

Wijanarko, Jarot. Maksimalkan Otak Anak Anda. Jakarta: Keluarga Indonesia

Bahagia, 2017.

Yusuf, Syamsu. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2010.

Page 86: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

LAMPIRAN

Page 87: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

70

Lampiran 1

Instrumen Uji Coba Kecerdasan Emosional

INSTRUMEN PENELITIAN UJI COBA

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI

SOSIAL SISWA KELAS V SD DHARMA KARYA UT PONDOK CABE

A. Identitas Responden

Nama :

Jenis kelamin :

Kelas :

B. Petunjuk Pengisian

1. Isilah identitas pada tempat yang telah disediakan.

2. Bacalah “Basmalah” sebelum anda mengisi pernyataan ini!

3. Bacalah pernyataan disetiap kolom dengan sebaik-baiknya, berilah

tanda ceklis (√) pada salah satu pilihan jawaban yang sesuai dengan

keadaan kamu, dengan pilihan jawaban sebagai berikut :

SS : jika kalian sangat menyetujui pernyataan tersebut

S : jika kalian menyetujui pernyataan tersebut.

TS : jika kalian tidak menyetujui pernyataan tersebut.

STS : jika kalian sangat tidak menyetujui pernyataan tersebut.

4. Dalam hal ini tidak ada jawaban yang salah semua jawaban benar

apabila sesuai dengan keadaan kamu yang sesungguhnya.

5. Periksalah jawaban kamu sebelum diserahkan, jangan sampai ada

nomor yang tidak diisi, terimakasih karena sudah mengisi angket ini.

6. Terima kasih atas kerjasama dan kesediaan anda dalam mengisi angket

ini.

Instrumen Penelitian Kecerdasan Emosional

No Pertanyaan SS S TS STS

1 Saya tahu kalau saya sedang sedih.

2 Saat cemas, saya tertawa.

Page 88: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

71

3 Saya marah ketika ada yang menyakiti.

4 Ketika ada sesuatu yang membuat saya

sedih, saya menangis.

5 Saya tetap gugup dalam mengerjakan soal

ulangan meski sudah belajar.

6 Suasana yang menegangkan membuat

saya tidak dapat berpikir dengan tenang.

7 Saya merasa banyak kekurangan

dibandingkan dengan orang lain.

8 Hal yang menyeramkan membuat saya

takut.

9 Saya membanting barang ketika marah.

10 Saya melabrak orang yang menghina.

11 Saya tetap tenang menghadapi orang

yang tiba-tiba marah.

12 Saya bersikap biasa saja terhadap orang

yang menghina.

13 Saya tetap mengerjakan tugas kelompok

dengan baik meski saya tidak menyukai

salah satu teman sekelompok.

14 Saya merasa tidak mampu melakukan

tugas-tugas sekolah.

15 Saya tetap belajar meski nilai ulangan

sering kali rendah.

16 Saya yakin dengan usaha dan doa, cita-

cita akan tercapai.

17 Saya yakin dapat melaksanakan tugas

dengan baik.

18 Saya termotivasi belajar serius walaupun

dalam keadaan kecewa.

Page 89: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

72

19 Saya tidak memiliki cita-cita untuk masa

depan.

20 Saya menyiapkan alat sekolah sendiri.

21 Saya meminta orang tua menyiapkan baju

seragam.

22 Saya menangis ketika ditinggal sendiri

dirumah.

23 Ada ulangan atau tidak, setiap hari saya

belajar.

24 Saya hanya belajar ketika ada ulangan.

25 Saya tidak suka ketika harus pindah

sekolah baru.

26 Saya tidak perlu belajar karena nilai

ulangan saya pasti rendah.

27 Saya berkonsentrasi mendengarkan

penjelasan guru dikelas.

28 Saya dapat mengenali emosi orang lain

melalui ekpresi wajahnya.

29 Saya tidak peduli orang tua marah karena

kenakalan saya.

30 Saya disapa orang-orang disekolah

31 Saya tahu ketika teman-teman kecewa

kepadaku.

32 Saya tahu ketika orang lain kesal padaku.

33 Saya mendengarkan keluh kesah teman.

34 Saya membantu pekerjaan orangtua di

rumah karena tahu pekerjaan rumah

melelahkan.

35 Saya menertawakan teman yang

mendapat hukuman dari guru.

Page 90: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

73

36 Saya senang ketika ada teman yang

bersedih

37 Saya mudah bergaul dengan teman yang

baru

38 Ketika saya menyampaikan pendapat di

kelas, teman-teman tidak mau

mendengarkan.

39 Saya akrab dengan semua orang di

sekolah

40 Tempat yang baru tidak membuat saya

nyaman.

41 Saya langsung mendapat teman di tempat

yang baru.

42 Saya mendiamkan masalah yang

membuat hubungan pertemanan

terganggu meskipun saya tidak nyaman.

43 Saya memiliki banyak teman di sekolah.

44 Teman-teman senang bermain dengan

saya.

45 Teman-teman sekolah mengajakku

bermain ke rumahnya di hari libur.

46 Saya menyelesaikan masalah yang terjadi

dengan teman dengan cara yang baik.

47 Saya merasa perlu melabrak orang-orang

yang mencibir.

48 Ketika ada teman yang tidak mau

berbicara dengan saya, saya akan tanya

baik-baik.

49 Saya membantu menyelesaikan teman

yang berselisih.

Page 91: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

74

50 Saya mendengarkan pendapat orang yang

lebih tua meskipun saya tidak sependapat

dengannya.

Page 92: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …
Page 93: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …
Page 94: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …
Page 95: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …
Page 96: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …
Page 97: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

75

Lampiran 2

Instrumen Uji Coba Interaksi Sosial

INSTRUMEN PENELITIAN UJI COBA

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI

SOSIAL SISWA KELAS V SD DHARMA KARYA UT PONDOK CABE

C. Identitas Responden

Nama :

Jenis kelamin :

Kelas :

D. Petunjuk Pengisian

7. Isilah identitas pada tempat yang telah disediakan.

8. Bacalah “Basmalah” sebelum anda mengisi pernyataan ini!

9. Bacalah pernyataan disetiap kolom dengan sebaik-baiknya, berilah

tanda ceklis (√) pada salah satu pilihan jawaban yang sesuai dengan

keadaan kamu, dengan pilihan jawaban sebagai berikut :

SS : jika kalian sangat menyetujui pernyataan tersebut

S : jika kalian menyetujui pernyataan tersebut.

TS : jika kalian tidak menyetujui pernyataan tersebut.

STS : jika kalian sangat tidak menyetujui pernyataan tersebut.

10. Dalam hal ini tidak ada jawaban yang salah semua jawaban benar

apabila sesuai dengan keadaan kamu yang sesungguhnya.

11. Periksalah jawaban kamu sebelum diserahkan, jangan sampai ada

nomor yang tidak diisi, terimakasih karena sudah mengisi angket ini.

12. Terima kasih atas kerjasama dan kesediaan anda dalam mengisi angket

ini.

Instrumen Penelitian Interaksi Sosial

No Pertanyaan SS S TS STS

1 Saya mentaati setiap peraturan yang telah

dibuat.

Page 98: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

76

2 Saya melawan jika ada yang tidak sesuai

dengan keinginan.

3 Saya membantah setiap perintah yang

diberikan oleh guru.

4 Saya tidak mau mematuhi peraturan yang

telah dibuat.

5 Saya menuruti perintah kakak kelas.

6 Saya mengerjakan soal latihan bersama

teman-teman.

7 saya aktif menyampaikan pendapat saat

berdiskusi.

8 Menghargai hasil kerja anggota kelompok.

9 Saya membersihkan kelas bersama teman

piket.

10 Ketika berdiskusi saya dapat

berkomunikasi dengan baik.

11 Saya memukul teman yang membuat saya

marah.

12 Saya membalas ketika teman menghina

saya.

13 Saya sabar ketika keinginan tidak

terpenuhi.

14 Saya mengabaikan ketika teman mencubit

saya.

15 Saya mengucapkan selamat kepada teman

yang berbahagia.

16 Saya menghibur teman yang sedang

menangis.

17 Saya membantu teman apabila diberikan

imbalan.

Page 99: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

77

18 Ketika keluarga teman meninggal saya

mengucapkan turut berduka cita.

19 Saya menjenguk teman yang sedang sakit.

20 Saya mengajarkan teman yang kesulitan

dalam mengerjakan soal.

21 Saya hanya mau mengomentari tetapi tidak

mau dikomentari.

22 Saya hanya mau dimaafkan tetapi saya

tidak mau minta maaf.

23 Saya menghargai keputusan yang bukan

pendapat saya.

24 Saya menerima kekalahan ketika bermain.

25 Saya merendahkan teman.

26 Saya bersaing dengan teman untuk menjadi

pusat perhatian orang lain.

27 Saya menjelekkan orang lain agar menjadi

teman terbaik.

28 Saya belajar dengan giat agar mendapatkan

peringkat 1 dikelas.

29 Saya giat belajar agar menjadi perwakilan

lomba antar sekolah.

30 saya dan teman-teman saling mengolok-

olok satu sama lain.

31 saya suka menceritakan kejelekan orang

lain.

32 Saya tidak suka menghina kekurangan

teman.

33 Saya mengejek nama orangtua teman.

34 Saya menertawakan teman apabila

melakukan kesalahan.

Page 100: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

78

35 Saya meminta teman untuk mengerjakan pr

saya.

36 Saya menjadi ketua di kelompok saya.

37 Saya memaksa teman untuk menyelesaikan

tugas kelompok saya.

38 Saya mengancam teman yang tidak mau

menuruti permintaan saya.

39 Saya memaksa teman untuk mengerjakan

piket bersama-sama.

40 Saya menyelesaikan masalah dengan

berkelahi.

41 Saya bertengkar karena berbeda keinginan

dengan teman.

42 Saya mengganggu teman yang sedang

konsentrasi sampai bertengkar.

43 Saya berselisih ketika mainan saya diambil

oleh teman.

44 Saya mengabaikan sikap teman yang sudah

menyakiti.

45 Saya bertengkar dengan kakak kelas karena

tersinggung atas sikapnya.

Page 101: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …
Page 102: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …
Page 103: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …
Page 104: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …
Page 105: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

79

Lampiran 3

Instrumen Penelitian Kecerdasan Emosional

INSTRUMEN PENELITIAN

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI

SOSIAL SISWA KELAS V SD DHARMA KARYA UT PONDOK CABE

E. Identitas Responden

Nama :

Jenis kelamin :

Kelas :

F. Petunjuk Pengisian

1. Isilah identitas pada tempat yang telah disediakan.

2. Bacalah “Basmalah” sebelum anda mengisi pernyataan ini!

3. Bacalah pernyataan disetiap kolom dengan sebaik-baiknya, berilah

tanda ceklis (√) pada salah satu pilihan jawaban yang sesuai dengan

keadaan kamu, dengan pilihan jawaban sebagai berikut :

SS : jika kalian sangat menyetujui pernyataan tersebut

S : jika kalian menyetujui pernyataan tersebut.

TS : jika kalian tidak menyetujui pernyataan tersebut.

STS : jika kalian sangat tidak menyetujui pernyataan tersebut.

4. Dalam hal ini tidak ada jawaban yang salah semua jawaban benar

apabila sesuai dengan keadaan kamu yang sesungguhnya.

5. Periksalah jawaban kamu sebelum diserahkan, jangan sampai ada

nomor yang tidak diisi, terimakasih karena sudah mengisi angket ini.

6. Terima kasih atas kerjasama dan kesediaan anda dalam mengisi angket

ini.

Instrumen Penelitian Kecerdasan Emosional

No Pertanyaan SS S TS STS

1 Saya tahu kalau saya sedang sedih.

2 Ketika ada sesuatu yang membuat saya

Page 106: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

80

sedih, saya menangis.

3 Hal yang menyeramkan membuat saya

takut.

4 Saya membanting barang ketika marah.

5 Saya melabrak orang yang menghina.

6 Saya tetap tenang menghadapi orang

yang tiba-tiba marah.

7 Saya bersikap biasa saja terhadap orang

yang menghina.

8 Saya tetap mengerjakan tugas kelompok

dengan baik meski saya tidak menyukai

salah satu teman sekelompok.

9 Saya merasa tidak mampu melakukan

tugas-tugas sekolah.

10 Saya tetap belajar meski nilai ulangan

sering kali rendah.

11 Saya yakin dengan usaha dan doa, cita-

cita akan tercapai.

12 Saya yakin dapat melaksanakan tugas

dengan baik.

13 Saya termotivasi belajar serius walaupun

dalam keadaan kecewa.

14 Saya tidak memiliki cita-cita untuk masa

depan.

15 Saya meminta orang tua menyiapkan baju

seragam.

16 Saya menangis ketika ditinggal sendiri

dirumah.

17 Ada ulangan atau tidak, setiap hari saya

belajar.

Page 107: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

81

18 Saya hanya belajar ketika ada ulangan.

19 Saya tidak perlu belajar karena nilai

ulangan saya pasti rendah.

20 Saya berkonsentrasi mendengarkan

penjelasan guru dikelas.

21 Saya dapat mengenali emosi orang lain

melalui ekpresi wajahnya.

22 Saya tidak peduli orang tua marah karena

kenakalan saya.

23 Saya tahu ketika teman-teman kecewa

kepadaku.

24 Saya tahu ketika orang lain kesal padaku.

25 Saya mendengarkan keluh kesah teman.

26 Saya membantu pekerjaan orangtua di

rumah karena tahu pekerjaan rumah

melelahkan.

27 Saya menertawakan teman yang

mendapat hukuman dari guru.

28 Saya senang ketika ada teman yang

bersedih

29 Saya mudah bergaul dengan teman yang

baru

30 Saya akrab dengan semua orang di

sekolah

31 Tempat yang baru tidak membuat saya

nyaman.

32 Saya langsung mendapat teman di tempat

yang baru.

33 Saya memiliki banyak teman di sekolah.

34 Teman-teman senang bermain dengan

Page 108: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

82

saya.

35 Teman-teman sekolah mengajakku

bermain ke rumahnya di hari libur.

36 Saya menyelesaikan masalah yang terjadi

dengan teman dengan cara yang baik.

37 Saya merasa perlu melabrak orang-orang

yang mencibir.

38 Ketika ada teman yang tidak mau

berbicara dengan saya, saya akan tanya

baik-baik.

39 Saya membantu menyelesaikan teman

yang berselisih.

40 Saya mendengarkan pendapat orang yang

lebih tua meskipun saya tidak sependapat

dengannya.

Page 109: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …
Page 110: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …
Page 111: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …
Page 112: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …
Page 113: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

83

Lampiran 4

Instrumen Penelitian Interaksi Sosial

INSTRUMEN PENELITIAN

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI

SOSIAL SISWA KELAS V SD DHARMA KARYA UT PONDOK CABE

A. Identitas Responden

Nama :

Jenis kelamin :

Kelas :

B. Petunjuk Pengisian

1. Isilah identitas pada tempat yang telah disediakan.

2. Bacalah “Basmalah” sebelum anda mengisi pernyataan ini!

3. Bacalah pernyataan disetiap kolom dengan sebaik-baiknya, berilah

tanda ceklis (√) pada salah satu pilihan jawaban yang sesuai dengan

keadaan kamu, dengan pilihan jawaban sebagai berikut :

SS : jika kalian sangat menyetujui pernyataan tersebut

S : jika kalian menyetujui pernyataan tersebut.

TS : jika kalian tidak menyetujui pernyataan tersebut.

STS : jika kalian sangat tidak menyetujui pernyataan tersebut.

4. Dalam hal ini tidak ada jawaban yang salah semua jawaban benar

apabila sesuai dengan keadaan kamu yang sesungguhnya.

5. Periksalah jawaban kamu sebelum diserahkan, jangan sampai ada

nomor yang tidak diisi, terimakasih karena sudah mengisi angket ini.

6. Terima kasih atas kerjasama dan kesediaan anda dalam mengisi angket

ini.

Instrumen Penelitian Interaksi Sosial

No Pertanyaan SS S TS STS

1 Saya mentaati setiap peraturan yang telah

dibuat.

Page 114: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

84

2 Saya melawan jika ada yang tidak sesuai

dengan keinginan.

3 Saya membantah setiap perintah yang

diberikan oleh guru.

4 Saya tidak mau mematuhi peraturan yang

telah dibuat.

5 saya aktif menyampaikan pendapat saat

berdiskusi.

6 Menghargai hasil kerja anggota kelompok.

7 Saya membersihkan kelas bersama teman

piket.

8 Saya memukul teman yang membuat saya

marah.

9 Saya membalas ketika teman menghina

saya.

10 Saya sabar ketika keinginan tidak

terpenuhi.

11 Saya mengucapkan selamat kepada teman

yang berbahagia.

12 Saya menghibur teman yang sedang

menangis.

13 Ketika keluarga teman meninggal saya

mengucapkan turut berduka cita.

14 Saya menjenguk teman yang sedang sakit.

15 Saya mengajarkan teman yang kesulitan

dalam mengerjakan soal.

16 Saya hanya mau dimaafkan tetapi saya

tidak mau minta maaf.

17 Saya menerima kekalahan ketika bermain.

18 Saya merendahkan teman.

Page 115: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

85

19 Saya bersaing dengan teman untuk menjadi

pusat perhatian orang lain.

20 Saya menjelekkan orang lain agar menjadi

teman terbaik.

21 Saya belajar dengan giat agar mendapatkan

peringkat 1 dikelas.

22 Saya giat belajar agar menjadi perwakilan

lomba antar sekolah.

23 saya dan teman-teman saling mengolok-

olok satu sama lain.

24 saya suka menceritakan kejelekan orang

lain.

25 Saya tidak suka menghina kekurangan

teman.

26 Saya mengejek nama orangtua teman.

27 Saya menertawakan teman apabila

melakukan kesalahan.

28 Saya meminta teman untuk mengerjakan pr

saya.

29 Saya memaksa teman untuk menyelesaikan

tugas kelompok saya.

30 Saya mengancam teman yang tidak mau

menuruti permintaan saya.

31 Saya menyelesaikan masalah dengan

berkelahi.

32 Saya bertengkar karena berbeda keinginan

dengan teman.

33 Saya mengganggu teman yang sedang

konsentrasi sampai bertengkar.

34 Saya berselisih ketika mainan saya diambil

Page 116: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

86

oleh teman.

35 Saya bertengkar dengan kakak kelas karena

tersinggung atas sikapnya.

Page 117: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …
Page 118: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …
Page 119: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …
Page 120: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

Lampiran 5

Tabel Perhitungan Uji Validitas Kecerdasan Emosional

No Nomor Butir

Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4

2 4 4 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3

3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4

4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 4 3 4 4

5 4 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3

6 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4

7 2 3 3 3 4 3 1 4 4 3 3 2 4 4 3 3 3 4 4 4

8 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 2 2 2 3

9 3 4 4 3 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 3

10 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4

11 2 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 1 4

12 3 3 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 4

13 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 0 3 2 3 3 3 2 1 3

14 4 4 3 1 4 3 4 3 4 4 3 2 4 3 4 3 4 1 1 4

15 3 2 3 2 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4

16 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 2 3 3 4 4 4

17 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 2 1 4

18 4 3 2 2 1 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 1 2 1 4

19 3 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 2 1 4

20 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3

21 3 2 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 4

22 4 1 4 4 2 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

23 4 2 3 1 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4

24 4 1 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

25 2 4 4 2 3 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 2 2 4

26 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 1 3

27 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4

28 4 4 4 1 1 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 2 3 4 3 4

29 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 2 2 4

30 4 2 2 1 3 2 4 3 4 4 4 3 3 4 3 1 3 4 4 4

31 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 2 2 3

32 1 3 2 3 3 4 3 3 3 4 4 2 1 3 3 3 4 3 3 4

33 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 4 4

34 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 3 4 4

35 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 4 3

36 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4

37 4 4 3 4 4 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3

38 3 2 4 3 4 2 3 3 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 4 3

39 4 3 3 2 2 2 3 2 3 4 4 2 4 2 3 3 3 3 3 4

40 3 4 3 2 3 3 2 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 2 4

41 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 2 4 4 3 3 2 3 2 3 3

42 3 3 4 2 2 1 3 3 3 3 4 3 4 4 4 1 4 2 2 4

43 4 4 4 2 3 0 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 1 4

44 1 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3

45 2 3 2 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4

46 4 4 4 2 4 2 4 4 3 4 2 3 4 4 4 3 3 2 3 4

47 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 1 4 4 3 4 4 3 3 4

48 4 4 4 1 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4

49 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 2 3 4

50 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4

0,41

-0,22 0,16 0,45 0,18 0,01

-0,05 0,38 0,45 0,53 0,36 0,33 0,36 0,33 0,37 0,49 0,36 0,55 0,37 0,27

0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28

Vld TVld

Tdk Vld Vld

Tdk Vld

Tdk Vld

Tdk Vld Vld Vld Vld Vld Vld Vld Vld Vld Vld Vld Vld Vld

Tdk Vld

Page 121: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

No Nomor Butir

Res 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 3 4 4 2 4 3 4 3 2 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 2 1 3 3 4 2 3 4 2 3 2 3 3 2 4 3 2 4 4 3 3 2 3 4 4 4 2 3 3 2 3 3 3 3 2 5 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 6 4 2 3 3 2 2 1 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 7 3 3 3 4 3 2 2 3 4 4 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 8 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 9 4 4 3 4 3 3 3 2 3 0 4 4 2 2 2 4 2 3 2 4 10 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 11 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 12 4 3 3 0 3 2 2 4 4 4 4 1 2 3 2 3 1 4 3 3 13 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 14 3 1 3 4 3 3 3 1 3 3 4 3 3 4 3 4 1 2 3 1 15 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 16 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 17 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 18 3 3 3 2 4 4 4 3 3 4 4 4 3 2 3 3 2 3 2 4 19 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 20 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 21 4 3 3 4 0 3 2 4 4 4 4 4 3 4 3 2 3 4 3 3 22 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 23 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 2 3 4 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 25 3 3 4 4 3 2 3 3 3 4 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 26 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 27 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 28 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 2 4 1 3 4 4 4 4 3 29 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 30 3 1 3 4 3 3 2 4 4 4 4 3 2 3 1 2 2 3 2 2 31 4 2 3 3 2 3 3 3 3 4 4 2 2 3 2 3 3 4 3 3 32 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 33 3 3 2 3 3 3 1 2 3 4 3 2 2 3 2 1 2 2 2 1 34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 3 3 2 1 1 3 35 3 2 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 1 2 3 2 4 3 3 3 3 37 4 3 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 38 4 3 3 3 4 4 2 4 4 4 4 2 4 3 3 4 3 4 3 4 39 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 2 3 4 4 4 3 40 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 2 4 2 4 2 2 4 4 41 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 42 4 4 3 2 3 3 4 2 3 3 4 2 3 3 2 4 3 2 3 3 43 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 2 2 4 3 3 3 3 3 44 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 45

3 4 4 4 3 4 2 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 2 4 3 46 3 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 1 4 2 3 3 4 47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 4 3 3 3 2 48 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 49 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 50 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 rtab 0,49 0,46 0,41 0,37 0,22 0,55 0,43 0,50 0,51 0,21 0,36 0,41 0,46 0,43 0,58 0,49 0,36 0,02 0,42 0,56 rhit 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28

Vld Vld Vld Vld Tdk Vld Vld Vld Vld Vld

Tdk Vld Vld Vld Vld Vld Vld Vld Vld

Tdk Vld Vld Vld

Page 122: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

No Nomor Butir ∑

Res 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50

1 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 186 2 4 1 4 1 4 2 1 3 4 4 168 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 4 153 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 149 5 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 143 6 3 2 4 3 4 1 3 3 2 4 161 7 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 156 8 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 138 9 4 3 3 3 3 4 2 2 2 3 155 10 3 2 3 2 4 4 3 3 4 4 168 11 2 3 4 2 3 3 3 3 3 4 159 12 1 4 3 3 2 2 4 3 3 4 150 13 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 139 14 2 1 2 4 2 4 2 2 4 3 144 15 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 165 16 3 4 3 4 3 1 3 3 3 4 166 17 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 157 18 4 1 4 3 3 3 2 2 3 3 153 19 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 140 20 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 153 21 3 4 3 2 4 3 4 4 4 4 169 22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 185 23 4 1 3 4 4 4 3 3 4 4 171 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 188 25 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 150 26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 143 27 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 151 28 4 1 4 4 3 2 3 3 4 4 167 29 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 148 30 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 144 31 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 147 32 2 3 3 3 2 2 3 3 0 3 143 33 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 138 34 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 173 35 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 144 36 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 165 37 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 182 38 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 173 39 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 154 40 4 2 4 2 0 3 3 2 4 3 158 41 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 142 42 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 152 43 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 160 44 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 152 45

4 2 4 2 3 3 2 3 4 3 168 46 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 163 47 3 4 3 2 3 4 1 1 4 3 169 48 2 3 4 3 4 2 1 2 4 3 166 49 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 165 50 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 187 rtab 0,61 0,20 0,64 0,28 0,43 0,40 0,34 0,40 0,52 0,64 rhit 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28

Vld Tdk Vld Vld Vld Vld Vld Vld Vld Vld Vld

Page 123: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

Lampiran 6

Tabel Perhitungan Uji Validitas Interaksi Sosial

No Nomor Butir

Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 1 3 3 3 1 4 3 2 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 2 3 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 2 1 3 4 4 3 4 3 6 3 3 4 3 3 2 2 3 4 3 2 3 4 3 4 3 3 4 4 4 7 4 2 4 4 3 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 9 3 1 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 1 4 4 1 3 3 3 10 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 11 3 1 4 3 3 4 3 3 4 4 2 2 1 1 4 3 4 4 3 2 12 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 1 4 3 3 13 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 1 3 4 2 14 3 3 1 2 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 2 15 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 16 4 3 3 4 2 3 3 4 4 4 3 2 3 2 3 4 2 4 3 3 17 4 2 4 4 1 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 18 3 4 4 4 1 1 3 3 1 3 4 4 3 1 3 3 4 3 3 3 19 3 3 4 3 2 3 3 4 3 2 4 3 3 2 3 4 2 4 4 3 20 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 21 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 1 3 4 1 3 4 2 22 3 3 4 3 3 1 3 4 3 3 2 2 3 2 3 3 1 4 3 3 23 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 24 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 4 4 3 25 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 2 4 4 3 3 4 3 26 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 3 27 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 28 4 2 1 3 3 4 2 4 3 4 3 3 4 4 3 4 2 2 3 3 29 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 30 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 2 4 4 3 31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 32 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 33 4 2 4 4 1 4 3 4 3 4 1 2 1 2 3 4 1 4 3 4 34 3 4 3 4 4 2 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 35 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 36 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 38 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 39 4 2 3 4 0 3 4 4 4 3 3 2 3 2 4 4 4 4 4 3 40 3 0 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 41 4 3 4 3 3 2 4 4 4 3 3 2 4 3 3 3 1 3 4 3 42 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 1 4 4 3 43 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 44 3 4 4 4 3 2 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 45

3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 0 0 47 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 48 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 1 3 4 3 49 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3 4 3 50 4 4 4 3 3 1 2 3 4 2 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 rtab 0,40 0,56 0,52 0,53 0,27 0,17 0,47 0,35 0,38 0,17 0,44 0,60 0,37 0,13 0,56 0,39 0,04 0,29 0,43 0,33 rhit 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28

Vld Vld Vld Vld Tdk Vld

Tdk Vld Vld Vld Vld

Tdk Vld Vld Vld Vld

Tdk Vld Vld Vld

Tdk Vld Vld Vld Vld

Page 124: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

No Nomor Butir

Res 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 3 4 4 2 4 3 4 3 2 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 2 1 3 3 4 2 3 4 2 3 2 3 3 2 4 3 2 4 4 3 3 2 3 4 4 4 2 3 3 2 3 3 3 3 2 5 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 6 4 2 3 3 2 2 1 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 7 3 3 3 4 3 2 2 3 4 4 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 8 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 9 4 4 3 4 3 3 3 2 3 0 4 4 2 2 2 4 2 3 2 4 10 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 11 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 12 4 3 3 0 3 2 2 4 4 4 4 1 2 3 2 3 1 4 3 3 13 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 14 3 1 3 4 3 3 3 1 3 3 4 3 3 4 3 4 1 2 3 1 15 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 16 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 17 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 18 3 3 3 2 4 4 4 3 3 4 4 4 3 2 3 3 2 3 2 4 19 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 20 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 21 4 3 3 4 0 3 2 4 4 4 4 4 3 4 3 2 3 4 3 3 22 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 23 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 2 3 4 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 25 3 3 4 4 3 2 3 3 3 4 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 26 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 27 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 28 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 2 4 1 3 4 4 4 4 3 29 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 30 3 1 3 4 3 3 2 4 4 4 4 3 2 3 1 2 2 3 2 2 31 4 2 3 3 2 3 3 3 3 4 4 2 2 3 2 3 3 4 3 3 32 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 33 3 3 2 3 3 3 1 2 3 4 3 2 2 3 2 1 2 2 2 1 34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 3 3 2 1 1 3 35 3 2 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 1 2 3 2 4 3 3 3 3 37 4 3 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 38 4 3 3 3 4 4 2 4 4 4 4 2 4 3 3 4 3 4 3 4 39 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 2 3 4 4 4 3 40 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 2 4 2 4 2 2 4 4 41 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 42 4 4 3 2 3 3 4 2 3 3 4 2 3 3 2 4 3 2 3 3 43 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 2 2 4 3 3 3 3 3 44 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 45

3 4 4 4 3 4 2 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 2 4 3 46 3 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 1 4 2 3 3 4 47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 4 3 3 3 2 48 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 49 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 50 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 rtab 0,49 0,46 0,41 0,37 0,22 0,55 0,43 0,50 0,51 0,21 0,36 0,41 0,46 0,43 0,58 0,49 0,36 0,02 0,42 0,56 rhit 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28

Vld Vld Vld Vld Tdk Vld Vld Vld Vld Vld

Tdk Vld Vld Vld Vld Vld Vld Vld Vld

Tdk Vld Vld Vld

Page 125: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

No Nomor Butir ∑

Res 41 42 43 44 45

1 3 3 3 2 4 140 2 3 4 3 1 2 140 3 3 3 1 3 1 121 4 4 4 4 2 2 148 5 4 3 4 4 4 158 6 3 3 3 3 3 140 7 4 3 3 3 3 154 8 4 4 4 4 4 171 9 3 3 3 2 4 138 10 4 3 3 3 2 149 11 3 4 3 4 2 143 12 3 4 3 2 2 140 13 3 3 3 3 3 142 14 4 3 3 3 4 142 15 3 3 2 2 3 133 16 3 4 2 1 2 145 17 4 4 2 1 2 147 18 4 4 4 1 4 142 19 3 1 2 2 4 136 20 3 3 3 3 3 133 21 3 4 3 1 4 148 22 3 4 3 1 2 138 23 4 4 3 4 4 166 24 3 3 4 3 2 140 25 4 3 3 3 3 150 26 3 3 3 4 2 152 27 3 3 3 2 4 155 28 3 1 2 3 1 118 29 3 4 3 1 2 146 30 3 4 2 1 1 139 31 3 3 4 3 4 138 32 3 4 4 2 4 139 33 1 4 1 3 1 128 34 3 3 3 3 3 147 35 3 3 3 2 1 135 36 3 3 3 2 3 129 37 2 3 2 3 3 130 38 4 4 4 2 3 167 39 3 4 4 1 4 150 40 3 3 2 2 2 114 41 3 4 2 2 4 139 42 4 4 3 2 4 159 43 3 3 2 3 3 135 44 4 4 4 4 3 160 45

3 3 3 3 3 142 46 3 3 3 3 3 138 47 3 3 3 3 3 133 48 3 3 3 2 4 136 49 3 3 3 2 4 140 50 3 4 4 4 3 153 rtab 0,63 0,44 0,59 0,19 0,40

rhit 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28

Vld Vld Vld Tdk Vld Vld

Page 126: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

Lampiran 7

Tabel Rangkuman Hasil Uji Validitas Kecerdasan Emosional

No. Butir

Lama

No. Butir

Baru rhitung rtabel Keterangan

1 1 0,41 0,28 Valid

2 -0,22 0,28 Tidak Valid

3 0,16 0,28 Tidak Valid

4 2 0,45 0,28 Valid

5 0,18 0,28 Tidak Valid

6 0,01 0,28 Tidak Valid

7 -0,05 0,28 Tidak Valid

8 3 0,38 0,28 Valid

9 4 0,45 0,28 Valid

10 5 0,53 0,28 Valid

11 6 0,36 0,28 Valid

12 7 0,33 0,28 Valid

13 8 0,36 0,28 Valid

14 9 0,33 0,28 Valid

15 10 0,37 0,28 Valid

16 11 0,49 0,28 Valid

17 12 0,36 0,28 Valid

18 13 0,55 0,28 Valid

19 14 0,37 0,28 Valid

20 0,27 0,28 Tidak Valid

21 15 0,49 0,28 Valid

22 16 0,46 0,28 Valid

23 17 0,41 0,28 Valid

24 18 0,37 0,28 Valid

25 0,22 0,28 Tidak Valid

Page 127: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

26 19 0,55 0,28 Valid

27 20 0,43 0,28 Valid

28 21 0,50 0,28 Valid

29 22 0,51 0,28 Valid

30 0,21 0,28 Tidak Valid

31 23 0,36 0,28 Valid

32 24 0,41 0,28 Valid

33 25 0,46 0,28 Valid

34 26 0,43 0,28 Valid

35 27 0,58 0,28 Valid

36 28 0,49 0,28 Valid

37 29 0,36 0,28 Valid

38 0,02 0,28 Tidak Valid

39 30 0,42 0,28 Valid

40 31 0,56 0,28 Valid

41 32 0,61 0,28 Valid

42 0,20 0,28 Tidak Valid

43 33 0,64 0,28 Valid

44 34 0,28 0,28 Valid

45 35 0,43 0,28 Valid

46 36 0,40 0,28 Valid

47 37 0,34 0,28 Valid

48 38 0,40 0,28 Valid

49 39 0,52 0,28 Valid

50 40 0,64 0,28 Valid

Page 128: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

Lampiran 8

Tabel Rangkuman Hasil Uji Validitas Interaksi Sosial

No. Butir

Lama

No. Butir

Baru rhitung rtabel Keterangan

1 1 0,41 0,28 Valid

2 2 0,57 0,28 Valid

3 3 0,53 0,28 Valid

4 4 0,51 0,28 Valid

5 0,26 0,28 Tidak Valid

6 0,11 0,28 Tidak Valid

7 5 0,42 0,28 Valid

8 6 0,32 0,28 Valid

9 7 0,39 0,28 Valid

10 0,13 0,28 Tidak Valid

11 8 0,45 0,28 Valid

12 9 0,60 0,28 Valid

13 10 0,38 0,28 Valid

14 0,13 0,28 Tidak Valid

15 11 0,57 0,28 Valid

16 12 0,40 0,28 Valid

17 0,03 0,28 Tidak Valid

18 13 0,30 0,28 Valid

19 14 0,44 0,28 Valid

20 15 0,34 0,28 Valid

21 0,06 0,28 Tidak Valid

22 16 0,47 0,28 Valid

23 0,14 0,28 Tidak Valid

24 17 0,33 0,28 Valid

25 18 0,37 0,28 Valid

Page 129: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

26 19 0,51 0,28 Valid

27 20 0,35 0,28 Valid

28 21 0,29 0,28 Valid

29 22 0,53 0,28 Valid

30 23 0,34 0,28 Valid

31 24 0,55 0,28 Valid

32 25 0,41 0,28 Valid

33 26 0,66 0,28 Valid

34 27 0,55 0,28 Valid

35 28 0,30 0,28 Valid

36 0,23 0,28 Tidak Valid

37 29 0,45 0,28 Valid

38 30 0,59 0,28 Valid

39 -0,43 0,28 Tidak Valid

40 31 0,45 0,28 Valid

41 32 0,62 0,28 Valid

42 33 0,45 0,28 Valid

43 34 0,60 0,28 Valid

44 0,21 0,28 Tidak Valid

45 35 0,40 0,28 Valid

Page 130: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

Lampiran 9

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kecerdasan Emosional

Case Processing Summary

N %

Case

s

Valid 50 100,0

Exclude

da

0 ,0

Total 50 100,0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,894 40

Item-Total Statistics

Scale

Mean if

Item

Deleted

Scale

Variance if

Item

Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if

Item

Deleted

Item_1 123,26 162,849 ,356 ,892

item_2 123,84 161,402 ,358 ,892

item_3 123,26 165,339 ,293 ,893

item_4 123,00 164,980 ,395 ,891

item_5 122,76 165,207 ,486 ,891

item_6 123,02 165,000 ,343 ,892

item_7 123,48 163,398 ,294 ,893

item_8 122,80 165,592 ,309 ,892

item_9 123,10 164,704 ,271 ,893

item_10 123,12 163,904 ,341 ,892

item_11 123,24 161,778 ,421 ,891

item_12 123,14 164,735 ,328 ,892

item_13 123,60 158,980 ,515 ,889

item_14 123,74 160,768 ,299 ,894

item_15 123,08 164,647 ,458 ,891

Page 131: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

item_16 123,44 161,558 ,436 ,891

item_17 123,18 165,579 ,369 ,892

item_18 123,10 163,929 ,311 ,893

item_19 123,26 162,564 ,514 ,890

item_20 123,70 161,806 ,382 ,891

item_21 123,42 161,432 ,435 ,891

item_22 123,12 164,067 ,437 ,891

item_23 122,86 166,735 ,309 ,892

item_24 123,50 161,806 ,398 ,891

item_25 123,60 161,837 ,457 ,890

item_26 123,46 162,702 ,399 ,891

item_27 123,70 158,990 ,534 ,889

item_28 123,24 161,696 ,461 ,890

item_29 123,78 162,298 ,335 ,892

item_30 123,48 163,479 ,401 ,891

item_31 123,48 159,724 ,550 ,889

item_32 123,66 156,229 ,626 ,887

item_33 123,28 161,267 ,611 ,889

item_34 123,72 165,634 ,225 ,894

item_35 123,62 161,751 ,404 ,891

item_36 123,48 163,112 ,368 ,892

item_37 123,68 164,875 ,271 ,893

item_38 123,58 164,657 ,361 ,892

item_39 123,34 160,392 ,499 ,890

item_40 123,16 160,423 ,591 ,889

Page 132: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

Lampiran 10

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Interaksi Sosial

Case Processing Summary

N %

Case

s

Valid 50 100,0

Exclude

da

0 ,0

Total 50 100,0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

,888 35

Item-Total Statistics

Scale

Mean if

Item

Deleted

Scale

Variance if

Item

Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if

Item

Deleted

Item_1 111,10 121,684 ,357 ,886

item_2 111,52 116,296 ,487 ,883

item_3 111,06 116,547 ,532 ,883

item_4 111,20 120,122 ,483 ,884

item_5 111,52 120,704 ,401 ,885

item_6 110,98 122,306 ,300 ,887

item_7 111,08 121,871 ,269 ,887

item_8 111,32 118,630 ,371 ,886

item_9 111,56 117,925 ,530 ,883

item_10 111,34 120,107 ,314 ,887

item_11 111,14 119,756 ,500 ,884

item_12 111,10 121,480 ,345 ,886

item_13 111,12 121,618 ,311 ,887

item_14 111,12 119,373 ,374 ,886

item_15 111,54 120,539 ,301 ,887

Page 133: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

item_16 111,30 118,990 ,429 ,885

item_17 111,40 120,612 ,296 ,887

item_18 111,34 119,658 ,394 ,885

item_19 111,40 115,796 ,491 ,883

item_20 111,48 118,132 ,296 ,889

item_21 110,76 123,370 ,252 ,887

item_22 111,02 117,571 ,488 ,883

item_23 111,28 120,042 ,371 ,886

item_24 111,22 116,420 ,558 ,882

item_25 111,30 118,173 ,368 ,886

item_26 111,28 116,328 ,636 ,881

item_27 111,32 117,896 ,487 ,884

item_28 111,32 120,671 ,276 ,888

item_29 111,06 120,915 ,425 ,885

item_30 111,14 117,266 ,563 ,882

item_31 111,26 118,972 ,401 ,885

item_32 111,34 118,556 ,563 ,883

item_33 111,20 118,286 ,476 ,884

item_34 111,60 116,612 ,524 ,883

item_35 111,64 118,317 ,304 ,888

Page 134: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

Lampiran 11

Tabel Data Penelitian Variabel Kecerdasan Emosional

No Nomor Butir

Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 2 2 3 2 3 3 2 3 3 4 4 3 3 4 4 3 2 2 3 3 2 2 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 4 3 4 3 4 3 2 4 3 4 2 3 3 3 2 2 1 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 4 5 2 3 4 1 1 2 2 2 3 4 4 3 3 4 4 4 2 2 4 3 6 2 1 2 3 4 4 2 1 4 3 4 4 3 4 1 4 2 2 4 4 7 3 1 2 3 2 1 2 3 4 4 4 4 4 4 2 4 2 2 4 3 8 4 2 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 9 4 2 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 4 3 10 4 3 4 2 1 2 1 3 4 4 4 4 3 4 3 3 2 1 3 4 11 3 2 4 1 2 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 4 3 1 4 4 4 4 4 4 3 13 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 2 2 4 3 14 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 4 1 3 3 2 2 4 2 15 1 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 3 16 3 3 4 2 3 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 1 4 4 17 1 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 2 4 3 3 4 3 18 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 19 2 2 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 4 4 2 2 2 4 3 20 2 3 3 4 2 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 21 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 22 3 1 1 4 1 1 1 3 3 3 4 3 3 4 2 4 3 3 4 3 23 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 4 2 2 3 2 3 2 2 1 4 24 3 4 2 4 2 4 2 3 4 4 4 4 4 4 2 4 2 1 4 3 25 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 26 1 2 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 2 2 4 4 27 3 4 4 1 1 2 2 3 3 4 4 3 4 4 2 4 3 0 4 3 28 1 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 29 4 3 4 3 2 2 2 3 4 3 4 3 3 4 2 4 2 2 4 3 30 4 4 4 3 2 2 1 3 3 4 4 3 2 4 2 3 2 2 4 2 31 4 4 3 4 1 3 2 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 32 4 4 4 2 3 2 2 4 4 3 4 4 4 4 2 3 2 2 4 4 33 4 2 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 34 4 4 3 3 4 3 2 3 4 3 4 4 3 4 3 3 2 2 4 3 35 3 2 3 3 4 1 2 4 3 3 4 4 3 4 2 3 4 1 4 4 36 2 3 3 1 1 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 37 1 3 4 4 2 1 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 3 38 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 2 4 4 39 3 2 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 1 3 3 40 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 1 4 1 3 4 41 1 3 4 3 2 2 1 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 42 4 2 3 3 2 1 2 3 3 4 3 2 4 3 4 2 2 2 4 2 43 2 3 3 1 1 1 1 3 2 4 4 3 3 4 2 4 2 1 4 3 44 1 3 3 1 2 2 2 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 45

3 1 1 1 1 3 4 3 2 3 4 4 3 1 4 1 3 1 4 4 46 4 3 1 1 1 1 1 4 3 4 4 3 4 1 1 4 3 3 4 4 47 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 1 4 3 48 1 2 2 1 3 4 2 3 3 3 4 3 3 4 2 4 2 3 3 3 49 3 3 4 2 2 3 4 4 2 3 4 4 3 4 2 4 3 1 3 3 50 1 2 3 3 2 3 2 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 51 2 3 3 3 1 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 52 3 3 4 2 2 2 3 2 2 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3 3

Page 135: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

No Nomor Butir

Res 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

1 4 4 2 3 3 4 3 4 3 2 3 3 4 3 2 2 2 3 3 4 119 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 154 3 4 4 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 4 3 4 2 3 3 4 120 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 4 2 107 5 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 1 2 2 2 3 3 1 4 3 4 109 6 2 4 1 1 2 4 3 3 1 3 3 3 3 4 1 2 3 3 2 2 108 7 1 4 3 3 3 3 2 2 4 3 4 2 3 3 1 3 3 3 1 3 112 8 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 3 4 144 9 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 122 10 2 3 2 3 3 4 3 3 4 2 1 3 4 3 4 3 1 3 3 4 117 11 3 4 4 4 4 4 1 2 1 3 4 1 2 1 3 3 4 1 1 3 122 12 1 2 4 2 3 4 3 2 3 4 3 3 4 2 3 3 2 2 3 4 103 13 4 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 2 4 3 4 3 1 4 4 4 125 14 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 105 15 4 4 4 4 3 4 4 3 1 2 2 2 3 3 1 4 4 4 3 4 133 16 3 4 4 3 3 4 4 4 2 2 3 2 4 4 4 3 4 4 3 4 133 17 3 4 2 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 2 2 4 2 2 3 120 18 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 149 19 4 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 122 20 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 2 2 4 4 4 4 2 4 3 3 132 21 2 4 3 3 4 4 4 4 3 2 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 143 22 1 4 4 3 3 3 1 1 4 2 4 3 4 4 1 3 1 3 2 4 109 23 2 4 2 4 3 2 3 3 3 2 3 3 0 0 3 4 1 4 4 3 107 24 3 3 4 4 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 4 2 2 4 4 3 128 25 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 118 26 3 4 1 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4 134 27 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 133 28 1 4 4 4 1 3 3 4 3 2 1 4 4 3 1 2 4 4 2 4 129 29 3 4 2 3 3 3 2 3 2 1 3 2 3 3 2 2 2 3 2 4 113 30 3 4 4 4 3 1 3 3 3 1 3 3 3 3 4 3 1 2 3 2 114 31 2 4 4 4 2 4 4 4 3 2 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 130 32 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 3 2 4 135 33 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 147 34 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 2 3 4 4 3 4 3 3 3 131 35 4 4 2 1 3 4 2 4 4 2 3 2 1 2 4 4 1 3 3 3 117 36 4 4 1 1 1 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 1 4 4 4 129 37 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 133 38 4 4 3 3 3 3 4 4 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 4 120 39 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 115 40 4 4 1 1 1 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 134 41 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 3 2 3 2 3 2 3 121 42 4 4 3 4 4 3 3 3 4 2 2 2 4 3 3 1 3 2 2 4 115 43 1 2 1 4 2 3 2 3 4 3 2 4 4 3 1 1 1 1 1 3 97 44 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 1 4 3 3 3 4 121 45

3 4 4 3 4 4 4 2 3 2 4 2 2 3 4 2 2 4 4 4 115 46 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 0 0 0 0 0 110 47 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 4 3 3 2 3 2 4 123 48 4 3 3 3 1 2 3 3 3 2 3 2 2 2 1 2 3 3 3 3 106 49 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 2 3 3 4 2 1 2 4 4 3 124 50 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 121 51 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 1 4 4 4 117 52 3 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 4 121

Page 136: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

Lampiran 12

Tabel Data Penelitian Variabel Interaksi Sosial

No Nomor Butir

Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 3 3 2 3 3 4 4 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 2 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 2 1 3 4 4 3 2 3 1 3 3 3 4 3 3 3 4 2 4 2 6 3 3 1 2 2 4 4 2 2 4 2 1 2 3 4 2 3 2 3 2 7 4 3 4 4 2 3 4 2 2 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 8 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 9 3 3 2 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 10 4 3 4 3 3 4 4 3 1 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 11 4 4 3 3 3 4 4 1 2 4 2 2 4 3 2 3 4 4 4 4 12 3 2 4 3 3 3 3 1 1 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 13 3 2 2 3 2 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 14 2 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 15 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 16 3 2 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 4 2 4 4 4 17 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 2 4 3 3 2 3 4 3 4 18 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 19 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 2 4 3 4 3 4 3 20 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 21 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 0 4 4 4 22 4 3 3 4 2 3 4 3 1 3 3 4 3 1 2 4 3 1 4 2 23 3 2 3 3 3 3 4 2 4 3 4 4 4 4 3 2 4 2 1 2 24 2 4 2 2 1 4 4 2 1 4 4 4 3 3 2 4 4 2 3 3 25 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 27 3 2 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 1 4 4 4 28 3 3 4 4 3 4 4 2 4 4 3 2 4 2 4 4 4 3 4 4 29 3 3 4 4 3 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 30 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 31 3 2 2 3 3 2 4 4 2 3 3 3 4 2 4 3 3 4 4 4 32 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 33 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 34 3 3 3 4 2 3 4 4 2 3 4 4 3 2 4 3 3 3 4 4 35 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 2 4 2 4 4 3 4 3 4 36 4 4 4 4 3 4 4 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 37 3 4 3 4 4 4 4 3 1 4 4 4 4 1 4 4 3 3 3 4 38 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 39 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 40 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 3 2 3 2 41 3 4 4 4 3 3 4 3 1 3 4 4 3 3 3 3 2 2 4 4 42 2 4 2 3 4 3 3 3 1 2 2 3 4 2 0 1 2 4 4 3 43 3 2 2 2 3 3 3 1 1 4 1 1 4 1 3 2 4 2 0 4 44 3 4 2 4 3 4 4 2 2 3 3 3 3 1 3 4 3 4 4 4 45

4 2 4 2 3 3 3 2 2 2 3 4 4 4 1 4 4 3 4 4 46 4 3 3 3 3 4 4 1 1 4 2 3 4 4 3 4 4 3 4 4 47 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 48 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 49 4 2 4 2 2 4 4 4 1 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 50 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 51 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 52 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2

Page 137: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

No Nomor Butir

Res 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

1 3 2 3 2 2 4 3 3 4 4 3 3 4 2 2 109 2 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 133 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 105 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 107 5 3 3 3 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 1 2 105 6 2 2 4 4 2 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 102 7 4 2 2 1 2 4 2 4 3 4 3 4 4 4 4 114 8 4 3 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 124 9 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 114 10 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 113 11 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 121 12 3 2 2 2 3 4 4 4 4 4 2 4 1 1 4 94 13 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 110 14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 102 15 4 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 131 16 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 3 0 2 3 107 17 3 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 124 18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 135 19 3 2 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 2 117 20 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 2 120 21 4 4 4 3 2 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 121 22 3 4 1 1 1 4 1 4 4 3 2 3 1 4 3 96 23 2 4 2 0 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 100 24 4 3 3 2 4 2 2 4 3 2 3 3 3 0 4 100 25 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 107 26 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 137 27 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 123 28 3 3 3 3 2 2 2 4 4 3 3 4 4 2 4 115 29 3 2 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 2 3 106 30 3 3 4 2 2 2 3 4 4 4 4 2 3 1 1 103 31 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 118 32 4 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 111 33 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 128 34 3 2 4 3 2 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 115 35 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 2 122 36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 129 37 4 4 3 3 2 4 3 4 4 1 4 4 3 1 1 113 38 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 123 39 2 2 2 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 107 40 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 106 41 4 4 4 2 3 4 3 4 4 1 4 4 3 2 1 111 42 0 3 3 1 2 4 4 4 4 3 2 3 4 1 1 91 43 2 2 1 2 4 1 2 2 3 3 1 2 3 2 1 77 44 3 3 2 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 112 45

4 4 3 2 3 4 2 2 3 3 2 3 3 1 4 105 46 4 4 3 4 1 3 4 4 3 4 2 4 2 1 4 112 47 4 4 4 3 4 4 3 4 4 2 4 3 4 3 4 128 48 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 100 49 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 125 50 4 3 3 3 3 2 2 4 3 4 3 3 4 3 3 111 51 4 4 3 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 112 52 3 3 2 3 3 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 103

Page 138: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

Lampiran 13

Perhitungan Statistik Deskriptif

Karena data dalam jumlah yang besar, maka data dikelompokkan menurut

kelas-kelas dengan panjang kelas tertentu.

Mean

F = nilai tengah

x = frekuensi

Modus

Mo = [

]

Mo = Modus

b = batas bawah kelas modus

p = panjang kelas

d1 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya

d2 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudahnya

Median

Me = [

]

Me = median

b = batas bawah kelas median (batas bawah – 0,5)

p = panjang kelas

n = banyak data

F = Jumlah frekuensi kelas-kelas sebelum kelas median

f = frekuensi kelas median

Rentang

Rentang = DB – DK

DB = data terbesar

DK = data terkecil

Page 139: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

Standar Deviasi dan Varians

s = √∑

(∑ )

sedangkan varians adalah s2

Page 140: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

Lampiran 14

Data Kecerdasan Emosional

No Responden Kecerdasan Emosional

1 74

2 96

3 75

4 67

5 68

6 68

7 70

8 90

9 76

10 73

11 76

12 64

13 78

14 66

15 83

16 83

17 75

18 93

19 76

20 83

21 89

22 68

23 67

24 80

25 74

26 84

27 83

28 81

29 71

30 71

31 81

32 84

33 92

34 82

35 73

36 81

37 83

38 75

39 72

40 84

Page 141: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

41 76

42 72

43 61

44 76

45 72

46 69

47 77

48 66

49 78

50 76

51 73

52 76

Page 142: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

Lampiran 15

Data Interaksi Sosial

No Responden Interaksi Sosial

1 78

2 95

3 75

4 76

5 75

6 73

7 81

8 89

9 81

10 81

11 86

12 67

13 79

14 73

15 94

16 76

17 89

18 96

19 84

20 86

21 86

22 69

23 71

24 71

25 76

26 98

27 88

28 82

29 76

30 74

31 84

32 79

33 91

34 82

35 87

36 92

37 81

38 88

39 76

40 76

Page 143: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

41 79

42 65

43 55

44 80

45 75

46 80

47 91

48 71

49 89

50 79

51 80

52 74

Page 144: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

Lampiran 16

Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif

Perhitungan Statistik Deskriptif Kecerdasan Emosional

Statistics

kecerdasan emosional

N Valid 52

Missi

ng

0

Mean 76,56

Std. Error of

Mean

1,066

Median 76,00

Mode 76

Std. Deviation 7,683

Variance 59,036

Range 35

Minimum 61

Maximum 96

Sum 3981

kecerdasan emosional

Frequen

cy

Percen

t

Valid

Percent

Cumulativ

e Percent

Valid 61 1 1,9 1,9 1,9

64 1 1,9 1,9 3,8

66 2 3,8 3,8 7,7

67 2 3,8 3,8 11,5

68 3 5,8 5,8 17,3

69 1 1,9 1,9 19,2

70 1 1,9 1,9 21,2

71 2 3,8 3,8 25,0

72 3 5,8 5,8 30,8

73 3 5,8 5,8 36,5

74 2 3,8 3,8 40,4

75 3 5,8 5,8 46,2

76 7 13,5 13,5 59,6

Page 145: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

77 1 1,9 1,9 61,5

78 2 3,8 3,8 65,4

80 1 1,9 1,9 67,3

81 3 5,8 5,8 73,1

82 1 1,9 1,9 75,0

83 5 9,6 9,6 84,6

84 3 5,8 5,8 90,4

89 1 1,9 1,9 92,3

90 1 1,9 1,9 94,2

92 1 1,9 1,9 96,2

93 1 1,9 1,9 98,1

96 1 1,9 1,9 100,0

Tot

al

52 100,0 100,0

Nilai tertinggi = 96

Nilai terendah = 61

r = 35

k = 1 + 3,3 log 52 = 1 + 5,663 = 6,663

Panjang Kelas = 35 / 6,663 = 5

Nilai Rata-rata = 76,56

Tabel Distribusi Frekuensi Skor Kecerdasan Emosional

No Kelas Interval

Batas Kelas

F absolut F (%) Batas

Bawah

Batas

Atas

1 61-65 60,5 65,5 2 3,85

2 66-70 65,5 70,5 9 17,31

3 71-75 70,5 75,5 13 25

4 76-80 75,5 80,5 11 21,15

5 81-85 80,5 85,5 12 23,07

6 86-90 85,5 90,5 2 3,85

7 91-95 90,5 95,5 2 3,85

8 96-100 95,5 100,5 1 1,92

Jumlah 52 100%

Page 146: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

Berdasarkan distribusi frekuensi skor kecerdasan emosional siswa maka

dapat dibuat grafik histogram distribusi frekuensi sebagai berikut :

Grafik Histogram Kecerdasan Emosional

Perhitungan Statistik Deskriptif Interaksi Sosial

Statistics

Interaksi Sosial

N Valid 52

Missing 0

Mean 80,37

Std. Error of

Mean

1,179

Median 80,00

Mode 76

Std. Deviation 8,499

Variance 72,236

Range 43

Minimum 55

Maximum 98

Sum 4179

Page 147: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

Interaksi Sosial

Frequency Percen

t

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 55 1 1,9 1,9 1,9

65 1 1,9 1,9 3,8

67 1 1,9 1,9 5,8

69 1 1,9 1,9 7,7

71 3 5,8 5,8 13,5

73 2 3,8 3,8 17,3

74 2 3,8 3,8 21,2

75 3 5,8 5,8 26,9

76 6 11,5 11,5 38,5

78 1 1,9 1,9 40,4

79 4 7,7 7,7 48,1

80 3 5,8 5,8 53,8

81 4 7,7 7,7 61,5

82 2 3,8 3,8 65,4

84 2 3,8 3,8 69,2

86 3 5,8 5,8 75,0

87 1 1,9 1,9 76,9

88 2 3,8 3,8 80,8

89 3 5,8 5,8 86,5

91 2 3,8 3,8 90,4

92 1 1,9 1,9 92,3

94 1 1,9 1,9 94,2

95 1 1,9 1,9 96,2

96 1 1,9 1,9 98,1

98 1 1,9 1,9 100,0

Total 52 100,0 100,0

Nilai tertinggi = 98

Nilai terendah = 55

r = 43

k = 1 + 3,3 log 52 = 1 + 5,663 = 6,663

Page 148: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

Panjang Kelas = 43 / 6,663 = 6

Nilai Rata-rata = 80,37

Tabel Distribusi Frekuensi Skor Interaksi Sosial

No Kelas Interval

Batas Kelas

F absolut F (%) Batas

Bawah

Batas

Atas

1 55-60 54,5 60,5 1 1,92

2 61-66 60,5 66,5 1 1,92

3 67-72 66,5 72,5 5 9.62

4 73-78 72,5 78,5 14 26,92

5 79-84 78,5 84,5 15 28,85

6 85-90 84,5 90,5 9 17,31

7 91-96 90,5 96,5 6 11,54

8 97-102 96,5 102,5 1 1,92

Berdasarkan distribusi frekuensi skor Interaksi Sosial siswa maka dapat dibuat

grafik histogram distribusi frekuensi sebagai berikut :

Page 149: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

Lampiran 17

Hasil Uji Normalitas

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

1 Regressio

n

1591,505 1 1591,505 56,066 ,000b

Residual 1419,322 50 28,386

Total 3010,827 51

a. Dependent Variable: Kecerdasan Emosional

b. Predictors: (Constant), Interaksi Sosial

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

t Sig.

B Std.

Error

Beta

1 (Constant) 23,736 7,093 3,346 ,002

Interaksi

Sosial

,657 ,088 ,727 7,488 ,000

a. Dependent Variable: Kecerdasan Emosional

Residuals Statisticsa

Minimu

m

Maximu

m

Mean Std.

Deviation

N

Predicted

Value

59,89 88,15 76,56 5,586 52

Residual -7,918 10,312 ,000 5,275 52

Std. Predicted

Value

-2,984 2,075 ,000 1,000 52

Std. Residual -1,486 1,935 ,000 ,990 52

a. Dependent Variable: Kecerdasan Emosional

Page 150: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 52

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std.

Deviation

5,27539949

Most Extreme

Differences

Absolute ,112

Positive ,112

Negative -,083

Test Statistic ,112

Asymp. Sig. (2-tailed) ,127c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Berdasarkan output diatas, diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar

0,127 lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang di uji

berdistribusi normal.

Page 151: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

Lampiran 18

Hasil Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Kecerdasan Emosional

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

1,735 13 27 ,110

ANOVA

Kecerdasan Emosional

Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

Between

Groups

2085,994 24 86,916 2,537 ,010

Within

Groups

924,833 27 34,253

Total 3010,827 51

Page 152: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

Lampiran 19

Uji Regresi Linear Sederhana

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

1 Regressio

n

1947,371 1 1947,371 56,066 ,000b

Residual 1736,687 50 34,734

Total 3684,058 51

a. Dependent Variable: Interaksi Sosial

b. Predictors: (Constant), Kecerdasan Emosional

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 18,795 8,263 2,27

5

,027

Kecerdasan

Emosional

,804 ,107 ,727 7,48

8

,000

a. Dependent Variable: Interaksi Sosial

Page 153: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

Lampiran 20

Uji Hipotesis Product Moment

Correlations

Kecerdasan

Emosional

Interaksi

Sosial

Kecerdasan

Emosional

Pearson Correlation 1 ,727**

Sig. (2-tailed) ,000

N 52 52

Interaksi Sosial Pearson Correlation ,727**

1

Sig. (2-tailed) ,000

N 52 52

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

1 Regressio

n

1947,371 1 1947,371 56,066 ,000b

Residual 1736,687 50 34,734

Total 3684,058 51

a. Dependent Variable: Interaksi Sosial

b. Predictors: (Constant), Kecerdasan Emosional

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficient

s

t Sig. Collinearity

Statistics

B Std.

Error

Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 18,795 8,263

2,275 ,027

Kecerdasan

Emosional

,804 ,107 ,727 7,488 ,000 1,000 1,00

0

a. Dependent Variable: Interaksi Sosial

Page 154: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

Collinearity Diagnosticsa

Mod

el

Dimensi

on

Eigenval

ue

Condition

Index

Variance Proportions

(Consta

nt)

Kecerdasan

Emosional

1 1 1,995 1,000 ,00 ,00

2 ,005 20,172 1,00 1,00

a. Dependent Variable: Interaksi Sosial

Residuals Statisticsa

Minimu

m

Maxim

um

Mean Std.

Deviation

N

Predicted Value 67,8534 96,001

5

80,365

4

6,17930 52

Std. Predicted Value -2,025 2,530 ,000 1,000 52

Standard Error of

Predicted Value

,819 2,242 1,108 ,333 52

Adjusted Predicted

Value

69,2755 96,171

1

80,401

3

6,15445 52

Residual -

12,8533

9

11,649

27

,00000 5,83547 52

Std. Residual -2,181 1,977 ,000 ,990 52

Stud. Residual -2,298 2,015 -,003 1,009 52

Deleted Residual -

14,2755

3

12,104

74

-

,03594

6,05877 52

Stud. Deleted

Residual

-2,406 2,081 -,004 1,029 52

Mahal. Distance ,003 6,403 ,981 1,352 52

Cook's Distance ,000 ,292 ,019 ,043 52

Centered Leverage

Value

,000 ,126 ,019 ,027 52

a. Dependent Variable: Interaksi Sosial

Page 155: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

Lampiran 21

Hasil Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 ,727a ,529 ,519 5,89353 1,866

a. Predictors: (Constant), Kecerdasan Emosional

b. Dependent Variable: Interaksi Sosial

Page 156: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …
Page 157: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …
Page 158: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …
Page 159: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …
Page 160: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …
Page 161: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …
Page 162: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …
Page 163: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …
Page 164: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI …

Biodata Penulis

Phony Dhiana Sinwih. Lahir di Depok, 02 Juni 1996

merupakan putri kedua dari bapak (Alm) Bulus Sinwih dan ibu

Ucu, penulis memiliki 1 orang kakak perempuan dan 1 orang

adik perempuan. Penulis beralamat di lokasi Jl. H. Konim

Gang Anggrek II RT 005 RW 002 No.63 Kel. Grogol Kec.

Limo Kota Depok.

Penulis memulai pendidikan pada tahun 2001-2002 yaitu

dengan pendidikan TK di RA An Nuriyah Beji Depok,

dilanjutkan kesekolah jenjang Pendidikan Dasar di SD Negeri

Mampang 1 Depok pada tahun 2003-2008. Kemudian Penulis melanjutkan

pendidikan ketingkat menengah di SMP Negeri 13 Depok pada tahun 2008-2011.

Setelah itu pada tahun 2011-2014 penulis melanjutkan sekolah menengah atas di

SMK Ekonomika Depok. Setelah lulus sekolah menengah kejuruan penulis

bercita-cita ingin menjadi guru sehingga penulis memutuskan untuk melanjutkan

kuliah ke UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengambil jurusan PGMI melalui jalur

SPMB Mandiri.

Selain itu penulis juga aktif dalam beberapa kegiatan. Penulis mulai mengikuti

kegiatan aktif sejak berada di SMK yaitu kegiatan organisasi Rohis (Rohani

Islam) menjabat sebagai Humas periode 2012-2013. Pada tahun 2016, penulis

menjadi anggota HMJ PGMI UIN Jakarta sebagai anggota bidang

Kemahasiswaan selama 1 tahun pada periode 2016, kemudian menjadi anggota

Senat Mahasiswa FITK UIN Jakarta sebagai Ketua Komisi Kominfo selama 1

tahun pada periode 2017. Disamping kegiatan keorganisasian dan kuliah penulis

juga mengisi waktu luang untuk mengajar les privat SD sejak 2017 hingga saat

ini.

Demikian deskripsi singkat penulis, semoga skripsi ini dapat menginspirasi guru

di Indonesia terutama guru kelas. Apabila ada kritik dan saran dalam penyusunan

skripsi ini dapat dikirim ke email penulis [email protected].