pengantar untuk rotating equipment
TRANSCRIPT
Ilham B [email protected]
Rotating equipment atau turbo machineryadalah peralatan yang mengalirkan fluidasecara kontinu melalui satu atau lebihbarisan rotating blade.
Energy, sebagai kerja, diambil dari ataudiberikan kepada fluida berdasar aksidinamik barisan rotating blade.
Aksi dinamik pada blade menghasilkan ataudihasilkan oleh torsi poros.
Ilham Budi [email protected]
Rotating equipment atau turbo machineryadalah peralatan yang mengalirkan fluidasecara kontinu melalui satu atau lebihbarisan rotating blade.
Energy, sebagai kerja, diambil dari ataudiberikan kepada fluida berdasar aksidinamik barisan rotating blade.
Aksi dinamik pada blade menghasilkan ataudihasilkan oleh torsi poros.
Mesin konversienergi denganmemanfaakanperubahan momentorsi poros danmomentum (besardan atau arahkecepatan) fluida.
Komponen utamaterdiri dari rotor danstator.
Ilham Budi [email protected]
Mesin konversienergi denganmemanfaakanperubahan momentorsi poros danmomentum (besardan atau arahkecepatan) fluida.
Komponen utamaterdiri dari rotor danstator.
Ilham Budi [email protected]
Mesin kerja Daya poros
moment poros perubahanmomentum fluida
Ilham Budi [email protected]
Mesin kerja Daya poros
moment poros perubahanmomentum fluida
Ilham Budi [email protected]
AksiPompa
Mengubah energi kinetikputaran poros dan impelermenjadi tekanan fluida.
JenisPompa
A. Pompa Aliran RadialB. Pompa Aliran CampurC. Pompa Aliran AksialD. Pompa Turbin
Ilham Budi [email protected]
JenisPompa
A. Pompa Aliran RadialB. Pompa Aliran CampurC. Pompa Aliran AksialD. Pompa Turbin
Ilham Budi [email protected]
Ilham Budi [email protected]
Tekanan : gaya per satuan luas
Ilham Budi [email protected]
Ilham Budi [email protected]
Catatan:- Satuan Pa biasanya terlalu kecil untuk
digunakan.- Satuan yang lebih besar adalah MPa.
1 MPa = 1 N/mm2 = 1.000.000 Pa
Massa (m)◦ Ukuran kualitatif suatu zat.◦ Satuan : kg (SI) dan lbm (Inggris : pound mass)
Massa Jenis ()◦ Besar massa setiap satu satuan volume◦ Satuan : kg/m3 (SI) dan lbm/ft3 (Inggris)◦ Temperatur dan tekanan mempengaruhi besar massa jenis,
terutama untuk fluida. Untuk itu dikenal kondisi Normalyaitu : p=76cmHg dan T=25 C◦ Misalnya : udara=1.2 kg/m3, normal
Berat (G)◦ Gaya tarikan bumi terhadap zat = m x gravitasi◦ Satuan : Newton (SI), lbf (inggris: pound force)
Berat jenis () = g
Ilham Budi [email protected]
Massa (m)◦ Ukuran kualitatif suatu zat.◦ Satuan : kg (SI) dan lbm (Inggris : pound mass)
Massa Jenis ()◦ Besar massa setiap satu satuan volume◦ Satuan : kg/m3 (SI) dan lbm/ft3 (Inggris)◦ Temperatur dan tekanan mempengaruhi besar massa jenis,
terutama untuk fluida. Untuk itu dikenal kondisi Normalyaitu : p=76cmHg dan T=25 C◦ Misalnya : udara=1.2 kg/m3, normal
Berat (G)◦ Gaya tarikan bumi terhadap zat = m x gravitasi◦ Satuan : Newton (SI), lbf (inggris: pound force)
Berat jenis () = g
Specific Gravity (SG):perbandingan berat jenis fluidaterhadap berat jenis air.
Head : posisi vertikal suatutitik terhadap referensi◦ Satuan : m (SI), ft (Ingris)
Ilham Budi [email protected]
air 1 psi = 2,31 ft air= 2,31 ft cairan / SG
Head(ft) x SG / 2,31 = Tekanan (psi)
231 ft.air x 1,0 / 2,31 = 100 psi231 ft. HCL x 1,2 / 2.31 = 120 psi231 ft.Gasoline x 0,80 / 2.31 = 80 psi
Ilham Budi [email protected]
231 ft.air x 1,0 / 2,31 = 100 psi231 ft. HCL x 1,2 / 2.31 = 120 psi231 ft.Gasoline x 0,80 / 2.31 = 80 psi
air
1 psi = 2,31 ft airX psi = X x 2,31 ft air
= X x 2,31 ft cairan / SG
1 psi = 2,31 ft air1 ft air = 1/2,31 psi = 0,433 psiY ft air= Y/2,31 psi = Y x 0,433 psi
1 psi = 2,31 ft air= 2,31 ft cairan/SG
2,31 ft cairan = 1x SG psi1 ft cairan = 1x SG psi/2,31 = 0,433 SG psiZ ft cairan = Z x SG psi/2,31 = Z x 0,433 SG psi
Ilham Budi [email protected]
1 psi = 2,31 ft airX psi = X x 2,31 ft air
= X x 2,31 ft cairan / SG
1 psi = 2,31 ft air1 ft air = 1/2,31 psi = 0,433 psiY ft air= Y/2,31 psi = Y x 0,433 psi
1 psi = 2,31 ft air= 2,31 ft cairan/SG
2,31 ft cairan = 1x SG psi1 ft cairan = 1x SG psi/2,31 = 0,433 SG psiZ ft cairan = Z x SG psi/2,31 = Z x 0,433 SG psi
Ilham Budi [email protected]
Latihan:200 ps = ……. hp = .……. kW = ……. lbf.ft/sec100 kW = ……. hp = .……. ps = ……. kgf. m/sec
API bukan satu satunya standard yang populer dirotating equipment. Standard lain misalnya ISO1086, ASME PTC , ANSI, dan lain-lain.
Standard API digunakan sebagai panduan praktisdan standardisasi dalam pemilihanproduk/design, namun tidak menutupkemungkinan untuk improvisasi sepanjangdisepakati oleh vendor dan purchaser denganpertimbangan yang bertanggung jawab.
Penggunaan standard, dalam hal ini API, sangatmenguntungkan karena memudahkan danmenghemat waktu untuk perbanding diantarapilihan produk/desain yang tersedia.
Ilham Budi [email protected]
API bukan satu satunya standard yang populer dirotating equipment. Standard lain misalnya ISO1086, ASME PTC , ANSI, dan lain-lain.
Standard API digunakan sebagai panduan praktisdan standardisasi dalam pemilihanproduk/design, namun tidak menutupkemungkinan untuk improvisasi sepanjangdisepakati oleh vendor dan purchaser denganpertimbangan yang bertanggung jawab.
Penggunaan standard, dalam hal ini API, sangatmenguntungkan karena memudahkan danmenghemat waktu untuk perbanding diantarapilihan produk/desain yang tersedia.
Scope:◦ Batasan yang dicakup oleh standard tersebut.
Reference Definition◦ Definisi dari istilah-istilah yang digunakan pada
standard Basic Design◦ Dasar pertimbangan desain dan spesifikasi untuk
komponen utama. Accesories◦ Spesifikasi untuk komponen tambahan seperti
coupling, gear transmision, sistem lubrikasi, dll.
API standard
Ilham Budi [email protected]
Scope:◦ Batasan yang dicakup oleh standard tersebut.
Reference Definition◦ Definisi dari istilah-istilah yang digunakan pada
standard Basic Design◦ Dasar pertimbangan desain dan spesifikasi untuk
komponen utama. Accesories◦ Spesifikasi untuk komponen tambahan seperti
coupling, gear transmision, sistem lubrikasi, dll.
Inspection & Testing◦ List dan spesifikasi dari jenis inspeksi dan
pengujian yang harus dilakukan vendor dalamproses manufakturing hingga equipment siapdikirim ke site.
Vendor’s Data◦ List dari data yang harus disupply oleh vendor
kepada purchaser,◦ Standard pelaporan dan dokumentasi data
equipment, termasuk progress report dan drawing.◦ Guidance hal-hal yang perlu didiskusikan antara
purchaser dan vendor sehingga menghidari disputedi kemudian hari.
API standard
Ilham Budi [email protected]
Inspection & Testing◦ List dan spesifikasi dari jenis inspeksi dan
pengujian yang harus dilakukan vendor dalamproses manufakturing hingga equipment siapdikirim ke site.
Vendor’s Data◦ List dari data yang harus disupply oleh vendor
kepada purchaser,◦ Standard pelaporan dan dokumentasi data
equipment, termasuk progress report dan drawing.◦ Guidance hal-hal yang perlu didiskusikan antara
purchaser dan vendor sehingga menghidari disputedi kemudian hari.
Mengatur secara terperinci apa yang dicakupoleh standard dan apa yang tidak tercakup.
Misalnya:◦ API 611 : General purpose Steam turbine. Yang
dimaksud dengan general purpose adalah untuknon-critical service, kondisi steam tidak lebih dari48 bar dan 400 Celcius, atau putaran di bawah6000 rpm. Di luar spesifikasi itu maka di cakupoleh API 612: Special purpose Steam Turbine
API standard
Ilham Budi [email protected]
Mengatur secara terperinci apa yang dicakupoleh standard dan apa yang tidak tercakup.
Misalnya:◦ API 611 : General purpose Steam turbine. Yang
dimaksud dengan general purpose adalah untuknon-critical service, kondisi steam tidak lebih dari48 bar dan 400 Celcius, atau putaran di bawah6000 rpm. Di luar spesifikasi itu maka di cakupoleh API 612: Special purpose Steam Turbine
Secara umum API mensyaratkan peralatanharus didesain dengan service life 20 th,dengan minimum service tanpa henti 3 th.
API juga merefer pada standard-standard lainyang telah “umum”. Misalnya:◦ Pressurized casing, API mensyaratkan casing
didesain berdasarkan ASME sect VIII div. 1,◦ Pemodelan karakteristik dinamik rotor merujuk
pada API 684,◦ Material yang terekspose pada sour environment
merujuk pada NACE MR 1075, dst nya.
API standard
Ilham Budi [email protected]
Secara umum API mensyaratkan peralatanharus didesain dengan service life 20 th,dengan minimum service tanpa henti 3 th.
API juga merefer pada standard-standard lainyang telah “umum”. Misalnya:◦ Pressurized casing, API mensyaratkan casing
didesain berdasarkan ASME sect VIII div. 1,◦ Pemodelan karakteristik dinamik rotor merujuk
pada API 684,◦ Material yang terekspose pada sour environment
merujuk pada NACE MR 1075, dst nya.
API mengatur pertimbangan design :◦ Material yang digunakan beserta pengentesan yang
diperlukan,◦ Casing dan koneksi ke & dari casing,◦ Komponens internal statik,◦ Komponen rotor : material, teknik produksi,
spesifikasi geometri dan toleransi, perlakuan akhir,dsb nya.◦ Karakteristik dinamik dari rotating equipment dan
analis kestabilan.◦ Komponen utama lainnya yang berpengaruh pada
equipment seperti : seal, lubrikasi, gear.
API standard
Ilham Budi [email protected]
API mengatur pertimbangan design :◦ Material yang digunakan beserta pengentesan yang
diperlukan,◦ Casing dan koneksi ke & dari casing,◦ Komponens internal statik,◦ Komponen rotor : material, teknik produksi,
spesifikasi geometri dan toleransi, perlakuan akhir,dsb nya.◦ Karakteristik dinamik dari rotating equipment dan
analis kestabilan.◦ Komponen utama lainnya yang berpengaruh pada
equipment seperti : seal, lubrikasi, gear.
Sebagai ilustrasi, API 617 mengaturdiantaranya tentang:◦ Poros terbuat dari satu kesatuan bahan dengan
cara pemesinan.◦ Poros dilindungi dari goresan dan gesekan oleh
sleeve yang dapat diperbarui setiap saat.◦ Daerah poros yang akan dekat dengan sensor
getaran maka harus bebas dari takik (keyways,dll) atau goresan serta harus di-demagnetisasisehingga total run-out nya lebih kecil dari 25%maksimum peak-to-peak amplitudo getaranyang diijinkan (sekitar 6 µm (0.25 mil) untukraidal dan 13 µm (0.5 mil) untuk aksial).
API standard
Ilham Budi [email protected]
Sebagai ilustrasi, API 617 mengaturdiantaranya tentang:◦ Poros terbuat dari satu kesatuan bahan dengan
cara pemesinan.◦ Poros dilindungi dari goresan dan gesekan oleh
sleeve yang dapat diperbarui setiap saat.◦ Daerah poros yang akan dekat dengan sensor
getaran maka harus bebas dari takik (keyways,dll) atau goresan serta harus di-demagnetisasisehingga total run-out nya lebih kecil dari 25%maksimum peak-to-peak amplitudo getaranyang diijinkan (sekitar 6 µm (0.25 mil) untukraidal dan 13 µm (0.5 mil) untuk aksial).
Equipment harus didesain agar tetap amanberoperasi pada range frekuensinya, meskipunmengalami kenaikkan getaran akibat berbagaimasalah seperti◦ Unbalance, misalignment, rubbing dan semua
ketidaksempurnaan mekanik, maupun◦ Ketidaksempurnaan hydrodinamik dan akibat aliran dari
fluida kerja. Analisis dinamik diperlukan untuk mengetahui:◦ karakteristik dinamik equipment, terutama yang
berhubungan dengan putaran kritis,◦ Respon dinamik equipment terhadap eksitasi getaran
seperti di atas.
API standard
Ilham Budi [email protected]
Equipment harus didesain agar tetap amanberoperasi pada range frekuensinya, meskipunmengalami kenaikkan getaran akibat berbagaimasalah seperti◦ Unbalance, misalignment, rubbing dan semua
ketidaksempurnaan mekanik, maupun◦ Ketidaksempurnaan hydrodinamik dan akibat aliran dari
fluida kerja. Analisis dinamik diperlukan untuk mengetahui:◦ karakteristik dinamik equipment, terutama yang
berhubungan dengan putaran kritis,◦ Respon dinamik equipment terhadap eksitasi getaran
seperti di atas.
Proses pemodelan, analisis stabilitas danpengujian/verifikasi model adalah bagian darideliverable document dari vendor kepurchaser.
Apabila ada kriteria yang tidak terpenuhimaka vendor dan purchaser dapat berdiskusibersama untuk mencari jalan keluar yangekonomis dan bertanggungjawab.
Maximum getaran unbalance dan unbalancesisa merujuk pada ISO 1940 grade G1.
API standard
Ilham Budi [email protected]
Proses pemodelan, analisis stabilitas danpengujian/verifikasi model adalah bagian darideliverable document dari vendor kepurchaser.
Apabila ada kriteria yang tidak terpenuhimaka vendor dan purchaser dapat berdiskusibersama untuk mencari jalan keluar yangekonomis dan bertanggungjawab.
Maximum getaran unbalance dan unbalancesisa merujuk pada ISO 1940 grade G1.
Mechanical run test dimaksudkan untukmenguji bahwa mesin dapat beroperasi padarange yang dirancang minimal dalam waktu 4jam tanpa harus ada beban.
Semua parameter pada pemodelan harusdirekam dan dibandingkan dengan hasilpemodelan.
Semua sistem instrumentasi, control danproteksi harus bekerja dengan baik.
Pengujian pada full load dapat dilakukan ataspersetujuan vendor dan purchaser.
API standard
Ilham Budi [email protected]
Mechanical run test dimaksudkan untukmenguji bahwa mesin dapat beroperasi padarange yang dirancang minimal dalam waktu 4jam tanpa harus ada beban.
Semua parameter pada pemodelan harusdirekam dan dibandingkan dengan hasilpemodelan.
Semua sistem instrumentasi, control danproteksi harus bekerja dengan baik.
Pengujian pada full load dapat dilakukan ataspersetujuan vendor dan purchaser.
Untuk keperluan analysis dinamika rotor, APImemberikan panduan bagaimana sistemporos rotor harus dimodelkan termasukdamping dan stifness bearing.
Analysis yang harus dilakukan minimaladalah:◦ Penghitungan frekuensi pribadi (kritikal speed)◦ Penentuan mode shape◦ Penentuan respon unbalance
API 684 dijadikan rujukan dan pada semuarotating equipment standard di API
Ilham Budi [email protected]
Untuk keperluan analysis dinamika rotor, APImemberikan panduan bagaimana sistemporos rotor harus dimodelkan termasukdamping dan stifness bearing.
Analysis yang harus dilakukan minimaladalah:◦ Penghitungan frekuensi pribadi (kritikal speed)◦ Penentuan mode shape◦ Penentuan respon unbalance
API 684 dijadikan rujukan dan pada semuarotating equipment standard di API
Salah satu tujuan dari pemodelan dinamikequipment adalah untuk mengetahui apakahrentang putaran operasi cukup “jauh” dariputaran kritis.
Ilham Budi [email protected]
Salah satu tujuan dari pemodelan dinamikequipment adalah untuk mengetahui apakahrentang putaran operasi cukup “jauh” dariputaran kritis.
Putaran kritis ditentukan berdasarkanamplification faktor.
Amplification Faktor = N/(N2-N1) Jika FAN ≥ 2.5 maka N adalah putaran kritis.
Ilham Budi [email protected]
Putaran kritis ditentukan berdasarkanamplification faktor.
Amplification Faktor = N/(N2-N1) Jika FAN ≥ 2.5 maka N adalah putaran kritis.
SM (SeparationMargin) jarak antarabatas putaran mesinminimal kepadaputaran kritis dibawahnya atau jarakantara putaranmaksimum mesinkepada putarankritis di atasnya.
SM2 lebih lebardaripada SM1.
Ilham Budi [email protected]
SM (SeparationMargin) jarak antarabatas putaran mesinminimal kepadaputaran kritis dibawahnya atau jarakantara putaranmaksimum mesinkepada putarankritis di atasnya.
SM2 lebih lebardaripada SM1.
Mode shape pada setiap putaran kritis (frequencypribadi) dianalisis untuk:
Penentuan lokasibalancing planedan peletakanbalancing massyang palingoptimal,
Penentuanmaksimumdefleksi darikomponen rotoryang bergetar.
Ilham Budi [email protected]
Mode shape pada setiap putaran kritis (frequencypribadi) dianalisis untuk:
Penentuan lokasibalancing planedan peletakanbalancing massyang palingoptimal,
Penentuanmaksimumdefleksi darikomponen rotoryang bergetar.
Untuk mengetahui maksimum defleksi padarotor akibat gaya eksitasi unbalance (F).
Massa unbalance harus lebih besar darimaximal residual unbalance (U) namun tidaklebih dari dua kalinya.
Ilham Budi [email protected]
Untuk mengetahui maksimum defleksi padarotor akibat gaya eksitasi unbalance (F).
Massa unbalance harus lebih besar darimaximal residual unbalance (U) namun tidaklebih dari dua kalinya.
U = 6350 W/N
API juga memberikan panduan tentangbagaimana model dinamik poros-rotor harusdivalidasi.
Penyimpangan antara model daneksperimental harus di bawah range yangdiijinkan.
Ilham Budi [email protected]
API juga memberikan panduan tentangbagaimana model dinamik poros-rotor harusdivalidasi.
Penyimpangan antara model daneksperimental harus di bawah range yangdiijinkan.
API juga memberikan panduan tentangbagaimana model dinamik poros-rotor harusdivalidasi.
Penyimpangan antara model daneksperimental harus di bawah range yangdiijinkan.
Ilham Budi [email protected]
API juga memberikan panduan tentangbagaimana model dinamik poros-rotor harusdivalidasi.
Penyimpangan antara model daneksperimental harus di bawah range yangdiijinkan.
Aceeptance criteria 1.◦ Tidak ada kecepatan kritis pada range operasi
equipment,◦ Semakin besar faktor amplifikasi maka semakin
lebar separation margin nya.◦ SM2 >SM1
Ilham Budi [email protected]
Aceeptance criteria 1.◦ Tidak ada kecepatan kritis pada range operasi
equipment,◦ Semakin besar faktor amplifikasi maka semakin
lebar separation margin nya.◦ SM2 >SM1
Aceeptance criteria 1.◦ Penentuan separation margin untuk putaran
maksimum di bawah kecepatan kritis.
Ilham Budi [email protected]
Aceeptance criteria 1.◦ Penentuan separation margin untuk putaran
minimum di atas kecepatan kritis.
Ilham Budi [email protected]
Aceeptance criteria 2◦ Amplitudo (Defleksi)
maksimum darirespon unbalancerotor tidak boleh lebihdari ¾ clearanceminimum antara rotordan stator.
Ilham Budi [email protected]
Aceeptance criteria 2◦ Amplitudo (Defleksi)
maksimum darirespon unbalancerotor tidak boleh lebihdari ¾ clearanceminimum antara rotordan stator.
ISO 10816 (1995) merupakan pengganti dariISO 2372 (1974).
Perubahan yang utama adalah pada:◦ Evaluasi pada vibration severity merujuk pada Vibration magnitude Perubahan pada vibration magnitude◦ Dimungkinkan analisis dengan menggunakan unit
dan parameter: Broad band dalam acceleration atau displacement Narrow band dalam acceleration, velocity atau
displacement
Ilham Budi [email protected]
ISO 10816 (1995) merupakan pengganti dariISO 2372 (1974).
Perubahan yang utama adalah pada:◦ Evaluasi pada vibration severity merujuk pada Vibration magnitude Perubahan pada vibration magnitude◦ Dimungkinkan analisis dengan menggunakan unit
dan parameter: Broad band dalam acceleration atau displacement Narrow band dalam acceleration, velocity atau
displacement
ISO 10816-1 : General guidelines ISO 10816-2 : Large land-based steam turbine
generator sets in excess of 50MW ISO 10816-3 : Industrial machines with nominal
power above 15KW and nominal speeds between120 r/min and 15000 r/min when measured insitu
ISO 10816-4 : Gas turbine sets excluding aircraftderivatives
ISO 10816-5 : Machine sets in hydraulic powergenerating and pumping plants
ISO 10816-6 : Reciprocating machine above 100kW
Ilham Budi [email protected]
ISO 10816-1 : General guidelines ISO 10816-2 : Large land-based steam turbine
generator sets in excess of 50MW ISO 10816-3 : Industrial machines with nominal
power above 15KW and nominal speeds between120 r/min and 15000 r/min when measured insitu
ISO 10816-4 : Gas turbine sets excluding aircraftderivatives
ISO 10816-5 : Machine sets in hydraulic powergenerating and pumping plants
ISO 10816-6 : Reciprocating machine above 100kW
Evaluasi getaran mengikuti prinsip:◦ Pengukuran velocity menggunakan broad band
analysis◦ Kaji banding vibration magnitude dengan
acceptance criteria tergantung dari kelas mesin,tipe dan power nya : Criteria 1◦ Kaji banding perubahan vibration magnitude
dengan acceptance criteria : Criteria 2
Ilham Budi [email protected]
Evaluasi getaran mengikuti prinsip:◦ Pengukuran velocity menggunakan broad band
analysis◦ Kaji banding vibration magnitude dengan
acceptance criteria tergantung dari kelas mesin,tipe dan power nya : Criteria 1◦ Kaji banding perubahan vibration magnitude
dengan acceptance criteria : Criteria 2
general shape :
Ilham Budi [email protected]
Zone A : level getaran dari mesin baru seharusnyaada pada zona ini.
Zone B : mesin yang beroperasi dengan levelgetaran pada zone pada umumnya acceptabledan dapat dioperasikan untuk jangka panjang.
Zone C : mesin yang beroperasi dengan levelgetaran pada zona ini tidak direkomendasikanuntuk beroperasi dalam jangka waktu lama lagi.Mesin dapat dioperasikan dalam rentangterbatas untuk dijadwalkan segera dilakukanperbaikan/perawatan.
Zone D : mesin dengan level getaran pada zona iniberbahaya untuk dioperasikan dan dapatberpotensi terjadinya kerusakan pada mesin.
Ilham Budi [email protected]
Zone A : level getaran dari mesin baru seharusnyaada pada zona ini.
Zone B : mesin yang beroperasi dengan levelgetaran pada zone pada umumnya acceptabledan dapat dioperasikan untuk jangka panjang.
Zone C : mesin yang beroperasi dengan levelgetaran pada zona ini tidak direkomendasikanuntuk beroperasi dalam jangka waktu lama lagi.Mesin dapat dioperasikan dalam rentangterbatas untuk dijadwalkan segera dilakukanperbaikan/perawatan.
Zone D : mesin dengan level getaran pada zona iniberbahaya untuk dioperasikan dan dapatberpotensi terjadinya kerusakan pada mesin.
ALARM value◦ Jika kriteria ke 1 didasarkan pada level getaran maka
pada kriteria ke 2 didasarkan pada perubahan padalevel getaran dari data yang telah terekamsebelumnya (baseline).◦ Direkomendasikan bahwa nilai ALARM harus diset
dengan harga 25% lebih tinggi dari batas atas zone B.Tidak direkomendasikan harga ALARM value melebihi1.25 kali dari batas atas for zone B.◦ Jika baseline cukup rendah maka harga ALARM ada
boleh bawah zone C
Ilham Budi [email protected]
ALARM value◦ Jika kriteria ke 1 didasarkan pada level getaran maka
pada kriteria ke 2 didasarkan pada perubahan padalevel getaran dari data yang telah terekamsebelumnya (baseline).◦ Direkomendasikan bahwa nilai ALARM harus diset
dengan harga 25% lebih tinggi dari batas atas zone B.Tidak direkomendasikan harga ALARM value melebihi1.25 kali dari batas atas for zone B.◦ Jika baseline cukup rendah maka harga ALARM ada
boleh bawah zone C
◦ Level getaran adalah hasil pengukuran level getarandalam rms yang dilakukan dengan range frekuensitertentu.Tipe dan power yang berbeda memilikirujukan rentang frekuensi yang berbeda. Contoh:
ISO 10816-part 2 : range pengukuran 10Hz - > 500Hz ISO 10816-part 3 : range pengukuran 10Hz – 1000 Hz,
untuk speed engine diatas 600 rpm.◦ Mesin yang dicakup pada ISO 10816 terbatas pada
yang range operasi putarannya secara eksplisitdisampaikan pada standard.◦ Untuk mesin yang belum dicakup dari part 2 – part
6, untuk sementara hingga ISO 10816mengeluarkan aturannya, maka standard berdasarISO 2372 dapat digunakan.
Ilham Budi [email protected]
◦ Level getaran adalah hasil pengukuran level getarandalam rms yang dilakukan dengan range frekuensitertentu.Tipe dan power yang berbeda memilikirujukan rentang frekuensi yang berbeda. Contoh:
ISO 10816-part 2 : range pengukuran 10Hz - > 500Hz ISO 10816-part 3 : range pengukuran 10Hz – 1000 Hz,
untuk speed engine diatas 600 rpm.◦ Mesin yang dicakup pada ISO 10816 terbatas pada
yang range operasi putarannya secara eksplisitdisampaikan pada standard.◦ Untuk mesin yang belum dicakup dari part 2 – part
6, untuk sementara hingga ISO 10816mengeluarkan aturannya, maka standard berdasarISO 2372 dapat digunakan.
Ilham Budi [email protected]
◦ Class 1 : ≤ 15 kW, dengan pondasi rigid.◦ Class 2 : 15kW < Daya Mesin ≤ 75 kW◦ Class 3 : > 75 kW,◦ Class 4 : > 75 kW dengan pondasi yang
relatife lunak.
Ilham B [email protected]