penerapan model pembelajaran tandur dalam …
TRANSCRIPT
i
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TANDUR
DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS
PADA SISWA KELAS V SD NEGERI LEMOA
KECAMATAN BONTOLEMPANGAN
KABUPATEN GOWA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Oleh:
NURMIDAYANTI
105401136418
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021
ii
iii
iv
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Kantor jl Sultan Alauddin No. 259, (0411) 866132, Fax (0411
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Nurmidayanti
Nim : 105401136418
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Judul Skripsi : Penerapan Model Pembelajaran TANDUR Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas V
SD Negeri Lemoa Kecamatan Bontolempangan
Kabupaten Gowa
UPT SPF : SD Negeri Lemoa
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di
depan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan ciptaan
orang lain atau dibuatkan oleh siapapun.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima
sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Lassa-Lassa, 27 Februari 2021
Yang Membuat Pernyataan
Nurmidayanti
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
v
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR Kantor jl Sultan Alauddin No. 259, (0411) 866132, Fax (0411
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Nurmidayanti `
Nim : 105401136418
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikian
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut :
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya
akan menyusun sendiri skripsi saya ( tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (Plagiat) dalam menyusun skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Lassa-lassa, 27 Februari 2021
Yang Membuat Perjanjian
Nurmidayanti
vi
MOTTO
“MAN JADDA WA JADA”
SIAPA YANG BERSUNGGUH-SUNGGUH
AKAN BERHASIL
“KEGAGALAN ADALAH KESEMPATAN UNTUK
MEMULAI KEMBALI”
Kupersembahkan Karya ini untuk
Kedua orang tuaku, Saudara, dan
sahabatku atas keikhlasan dan doanya
dalam mendukung penulis dalam
mewujudkan harapan menjadi
kenyataan
ABSTRAK
vii
NURMIDAYANTI 2021, Penerapan Model Pembelajaran Tandur Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Lemoa
Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa. (dibimbing oleh Syarifah Aeni
Rahman, S.Pd., M.Pd dan Rubianto, S.Pd., M.Pd ).
Penelitian ini mengkaji tentang Peningkatan hasil belajar IPS melalui
penerapan model pembelajaran TANDUR pada siswa kelas V SD Negeri Lemoa
Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa. Negeri Daya 1 Kecamatan
Biringkanaya Kota Makassar. Permasalahan yang dikaji yaitu: (1) Bagaimanakah
penerapan model pembelajaran TANDUR di Kelas V SD Negeri Lemoa
Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa (2) Bagaimanakah hasil belajar IPS
siswa Kelas V SD Negeri Lemoa Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa
setelah menerapkan model pembelajaran TANDUR? Tujuan penelitian ini yaitu
(1) Bagaimanakah penerapan model pembelajaran TANDUR di Kelas V SD
Negeri Lemoa Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa?(2) Bagaimanakah
hasil belajar IPS siswa Kelas V SD Negeri Lemoa Kecamatan Bontolempangan
Kabupaten Gowa setelah menerapkan model pembelajaran TANDUR?
Penelitian ini merupakan penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahap, yakni 1)
Perencanaan; 2) pelaksanaan tindakan; 3) observasi: dan 4) refleksi. Subyek
penelitian adalah guru dan siswa kelas V SD Negeri Lemoa yang berjulmalah 28
orang. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi guru dan
siswa, tes hasil belajar dan dokumentasi. Tehnik analisis data yang digunakan
adalah analisis data kualitatif deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Penerapan Model pembelajaran
TANDUR pada pembelajaran IPS dikelas V SD Negeri Lemoa terlaksana dengan
baik Pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai dengan langkah-langkah dalam
model pembelajaran TANDUR, Peneliti menciptakan suasana pembelajaran yang
menyenangkan, memberikan penguatan dan penghargaan kepada siswa, dan
meyakinkan kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran. 2) Hasil
Belajar IPS Kelas V SD Negeri Lemoa pada siklus I menunjukkan bahwa
persentase siswa yang nilainya di atas KKM baru mencapai 67,86%, sehingga
masih belum dapat mencapai kriteria keberhasilan penelitian. Pada siklus II
Persentase nilai siswa yang di atas KKM pada siklus II meningkat menjadi 100%.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran TANDUR dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa Kelas V
SD Negeri Lemoa Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa.
Kata kunci : Model Pembelajaran TANDUR, Hasil Belajar IPS
KATA PENGANTAR
viii
Segala Puji Bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam karena atas
kehendaknyalah penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan Judul
“Penerapan Model Pembelajaran TANDUR Dalam Meningkatkan Hasil Belajar
IPS Pada Siswa Kelas V SD Negeri Lemoa Kecamatan Bontolempangan
Kabupaten Gowa”
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Penulisan Skripsi ini tidak tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Prof. DR. H. Ambo Asse., M. Ag., Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Erwin Akib, S. Pd., M. Pd., Ph. D., Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Ibu Hj. Sitti Hawang, S.Pd.,MM. Kepala Sekolah SD Negeri Lemoa .
4. Bapak Aliem Bahri, S.Pd.,M.Pd. sebagai ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah
Makassar.
5. Syarifah Aeni, S.Pd, M.Pd. sebagai Pembimbing I dan Bapak
Rubianto, S.Pd.,M.Pd. Pembimbing II, yang dengan senang hati
memberikan motivasi dan bimbingan kepada kami.
ix
6. Nursiah, S.Pd sebagai guru Pamong yang telah memberikan begitu
banyak masukan terutama dalam melaksanakan proses belajar
mengajar di kelas.
7. Bapak dan ibu guru serta staf tata usaha SD Negeri Lemoa , yang telah
mendukung pelaksanaan Penelitian di SD Negeri Lemoa.
8. Peserta didik kelas SD Negeri Lemoa yang telah berpartisipasi aktif
dalam kegiatan proses belajar mengajar selama Penelitian berlangsung.
9. Rekan- rekan mahasiswa yang telah bekerjasama dengan baik.
Semoga kebersamaan itu memberikan hikmah yang bermanfaat bagi
kita semua.
Namun sepenuhnya penulis menyadari bahwa Skripsi ini tidak luput dari
kekurangan ataupun kesalahan, olehnya itu penulis sangat mengharapkan saran
dan kritik yang sifatnya membangun guna penyempurnaan Penelitian
selanjutnya.
Demikian Skripsi ini saya buat, semoga Allah SWT selalu
mencurahkan Rahmat dan karunia-Nya kepada hamba-Nya dan semua amal
bakti kita dapat bernilai ibadah disisi-Nya. Amin Ya Rabbil Alamin. Billahi
Fiisabilil Haq Fastabiqul Khaerat.
Lassa-Lassa, 27 Februari 2021
Penulis
x
DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING iii
SURAT PERNYATAAN iv
SURAT PERJANJIAN v
MOTTO vi
ABSTRAK vii
KATA PENGANTAR viii
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR LAMPIRAN xiv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 6
C. Tujuan Penelitian 7
D. Manfaat Penelitian 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9
A. Tinjauan Pustaka 9
B. Penelitian Relevan 21
C. Kerangka Pikir 22
xi
D. Hipotesis Penelitian 25
BAB III METODE PENELITIAN 26
A. Jenis Penelitian 26
B. Lokasi dan Subjek Penelitian 26
C. Fokus Penelitian 27
D. Definisi Operasional 27
E. Prosudur Pelaksanaan Penelitian 27
F. Instrumen Penelitian 30
G. Teknik Analisis Data 31
H. Indikator Keberhasilan 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35
A. Hasil Penelitian 35
B. Pembahasan Penelitian 51
BAB V PENUTUP 58
A. Kesimpulan 58
B. Saran 58
DAFTAR PUSTAKA 60
LAMPIRAN-LAMPIRAN 62
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran TANDUR 20
Tabel 3. 1 Kriteria Tingkat Keberhasilan siswa. 33
Tabel 3.2 Persentase Keberhasilan Aktivitas Mengajar Guru dan Belajar 34
Siswa
Tabel 3.3 KKM kelas V SD Negeri Lemoa tahun pelajaran 2019/2020 34
Tabel 4.1 Jumlah Siswa SD Negeri Lemoa 35
Tabel 4.2 Data Hasil Observasi Aktivitas Siklus I 39
Tabel 4.3 Data Hasil Observasi aktivitas Siswa Siklus I 40
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar IPS Siklus I 41
Tabel 4.5 Kriteria Pencapaian Hasil Belajar IPS Siklus I 41
Tabel 4.6 Data Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Siklus II 46
Tabel 4.7 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II 46
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar IPS Siklus II 47
Tabel 4.9 Kriteria Pencapaian hasil belajar IPS Siklus II 48
Tabel 4.10 Hasil Tes Siklus I dan Siklus II 49
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir 24
Gambar 3.1 Bagan Prosedur Pelaksanaan Penelitian 28
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Data Awal Hasil Observasi Belajar Siswa Kelas V 60
Lampiran 2
SD Negeri Lemoa.
Silabus siklus I dan Siklus II
61
Lampiran 3 RPP Siklus I dan Siklus II 69
Lampiran 4 Materi Siklus 1 dan Siklus II 85
Lampiran 5 Pedoman Penskoran 91
Lampiran 6 Tes Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II 93
Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa Siklus I dan Siklus II 95
Lampiran 8 Lembar Observasi Aktivitas Siswa dan Guru Siklus I 99
Lampiram 9
Dan Siklus II.
Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V Siklus I dan Siklus II
115
Lampiran 10 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas V
SD Negeri Lemoa.
117
Lampiran 11 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Mengajar
Peneliti dan Belajar Siswa Kelas V.
119
Lampiran 12 Dokumentasi 120
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai dengan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam pembangunan
adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini mengandung pengertian yang luas
bahwa bangsyang cerdas dan berkompetensi, yang ditandai dengan adanya
kemampuan berfikir, kepribadian yang bagus dan memiliki keterampilan menjadi
tujuan dari pembangunan tersebut. Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa
kemudian ditegaskan melalui berbagai kebijakan. Undang-Undang RI nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa:
Pendidikan adalah usaha saar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampian yang dibutuhkan bagi dirinya,
masyarakat dan bangsa.
Sejalan dengan itu, Undang-undang no. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional, makin
mempertegas keseriusan pemerintah dalam mencapai tujuan pembangunan
nasional khususnya dalam bidang pendidikan. Pendidikan merupakan suatu hal
yang sangat mendasar dan penting bagi perkembangan suatu bangsa. Perbaikan dan
penyesuaian kurikulum nasional terus dikembangkan sesuai dengan perkembangan
Dinamika pendidikan dewasa ini ditandai dengan suatu pembaharuan dan
transformasi pemikiran tentang hakekat pembelajaran sebagai suatu proses yang
2
aktif, interaktif dan konstruktif. Titik sentral setiap pelaksanakan pembelajaran
terletak pada keberhasilan siswa dalam mengorganisasikan pengalamannya,
mengembangkan berfikir dan menginplementasikan ilmunya dalam kehidupan
sehari-hari.
Sesuai konteks pendidikan, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan
proses pembelajaran yang menghasilkan siswa yang mampu berpikir kritis, analitis,
dan kreatif. Indikator keberhasilan IPS ditandai dengan bertambahnya pengetahuan,
keterampilan dan perubahan perilaku siswa, serta tercapainya ketuntasan belajar
siswa sehingga siswa mampu mengatasi masalahnya sendiri dan dapat menjalin
hubungan antarsesama manusia dan lingkungannya
Mata pelajaran IPS di sekolah dasar merupakan perwujudan dari satu
pendekatan interdisipliner dari pelajaran ilmu-ilmu sosial. IPS mengkaji
seperangkat peristiwa, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial.
Mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan kemampuan anak didik agar
menjadi anggota masyarakat yang memiliki pengetahuan, pemahaman, dan
kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki
kehidupan bermasyarakat yang dinamis.
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum terintegrasi yang memungkinkan
siswa baik secara individual maupun secara klasikal aktif menggali dan
menemukan konsep dan prinsip-prinsip secara holistik bermakna dan otentik,
melalui pertimbangan itu maka berbagai pandangan dan pendapat tentang
pembelajaran terintegrasi, tapi semuanya menekankan pada penyampaian
pembelajaran yang bermakna dengan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran,
3
sehingga melalui pembelajaran terintegrasi ini siswa diharapkan memperoleh
pengetahuan secara menyeluruh dengan cara mengaitkan satu pelajaran dengan
pelajaran yang lain.
Salah satu tujuan pengajaran IPS di SD adalah memiliki komitmen dan
kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. Berangkat dari komponen-
komponen tujuan pembelajaran IPS sekolah dasar tersebut di atas, maka dapat
dikatakan bahwa tugas guru bukan hanya sekedar menyampaikan informasi,
mentransfer pengetahuan yang dimilikinya kepada siswa atau cenderung
mendorong siswa untuk sekedar menguasai materi pelajaran, namun pembelajaran
IPS harus diarahkan untuk menjadi pembelajaran yang menyenangkan bagi setiap
peserta didik, berpikir logis dan kritis, berkomunikasi, bekerjasama dalam
memecahkan sebuah masalah dan memiliki keterampilan dalam kehidupan sosial
dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial, agar nantinya hasil belajar siswa dapat
meningkat. Siswa harus dapat bekerjasama untuk mewujudkan tujuan pembelajaran
maka disetiap pembelajaran harus digunakan teknik pembelajaran yang tepat.
Masalah-masalah yang dialami oleh siswa dalam pembelajaran tidak
muncul begitu saja, tetapi ada faktor - faktor penyebabnya yang bisa berasal dari
guru dan siswa itu sendiri. Apabila guru mampu mengidentifikasi penyebab
timbulnya masalah yang dialami oleh siswa, maka guru tersebut dapat melakukan
penanganan-penanganan yang tepat dalam memcahkan masalah pembelajaran.
Peningkatan hasil belajar sangat penting dalam penyelenggaraan
pendidikan di sekolah dasar, khususnya pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial IPS memiliki peranan dalam mengarahkan dan membimbing siswa pada
4
nilai-nilai dan perilaku yang demokratis, memahami dirinya dalam kehidupan, dan
memahami tanggung jawabnya sebagai bagian dari masyarakat global. Kosasih
mengemukakan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial juga membahas tentang hubungan
antara manusia dengan lingkungannya. Lingkungan masyarakat di mana siswa
tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari masyarakat, dihadapkan pada
berbagai permasalahan.hasil belajar akan mendorong dan mengarahkan sikap siswa
agar memilki keinginan untuk belajar IPS. Dengan belajar IPS, maka membantu
siswa dalam memecahkan permasalahan yang ada dan dihadapi sehingga akan
menjadikan semakin mengerti dan memahami lingkungan sosial masyarakatnya.
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Lemoa adapun alasan Peneliti
melaksanakan penelitian di SD Negeri Lemoa yaitu selain karena lokasi yang
mudah dijangkau dan ekonomis, pembelajaran guru di sekolah tersebut masih
kurang dalam hal penggunaan model pembelajaran yang sesuai untuk peserta didik
sehingga masih ada beberapa mata pelajaran yang yang belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM ) yang telah ditetapkan disekolah tersebut terutama
dalam mata pelajaran IPS yang memiliki KKM 75.
Berdasarkan observasi dan hasil wawancara peneliti pada hari Rabu 22
Januari 2020 di SD Negeri Lemoa dengan Guru Kelas V SD Negeri Lemoa
Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa di ruangan Kelas V,terungkap
bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS tergolong rendah dengan nilai
rata-rata 68,71 % Hal ini disebabkan karena dalam proses pembelajaran yang
dilakukan oleh guru di Kelas kurang efektif dan efisien, diantaranya dalam prose
pembelajaran IPS guru masih menggunakan metode pembelajaran yang bersifat
5
konvensional dan kurang bervariasi, sehingga siswa kurang berminat dan cepat
bosan dalam mengikuti proses pembelajaran IPS hal ini ditandai dengan siswa tidak
fokus pada materi yang diajarkan kemudian kurangnya pengawasan dari guru
sehingga siswa lebih banyak bermain dalam proses pembelajaran terutama siswa
yang duduk dibangku paling belakang, kemudian guru kurang melibatkan siswa
dalam proses pembelajaran sehingga sebagian besar siswa pasif dan pembelajaran
hanya didominasi oleh siswa yang memiliki kemampuan tinggi saja.
Perilaku siswa tersebut sangat berpengaruh terhadap hasil belajar IPS. Hal
ini terbukti masih rendahnya hasil belajar IPS di Kelas V SD Negeri Lemoa
Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa. Dari 28 jumlah siswa kelas V,
terdapat 15 siswa atau 54% yang memperoleh nilai standar dan 13 siswa atau 46%
yang memperoleh nilai dibawah standar dengan Kriteria Ketuntasan Minimal 75
(KKM) untuk mata pelajaran IPS yang telah ditetapkan.
Salah satu upaya yang dikembangkan oleh peneliti untuk menunjang
peningkatan hasil belajar IPS siswa Kelas V SD Negeri Lemoa Kecamatan
Bontolempangan Kabupaten Gowa yaitu dengan menerapkan model pembelajaran
TANDUR dalam pembelajaran ini dapat membuat siswa menyukai pelajaran
sehingga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa karena siswa merasa tidak
dipaksa dalam belajar.
Sa’ud (2008 :125) Mengemukakan Penggunaan
model yang tepat akan menjadikan siswa lebih mudah
memahami materi pelajaran, salah satu model
pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah model pembelajaran TANDUR
merupakan suatu model pembelajaran khususnya
menyangkut keterampilan guru dalam merancang,
mengembangkan, dan mengelola sistem pembelajaran
6
yang efektif, menggairahkan dan memiliki keterampilan
hidup.
Deporter (2007: 10) Mengemukakan dengan
adanya model pembelajaran TANDUR memberdayakan
seluruh potensi dan lingkungan belajar yang ada sehingga
proses belajar menjadi menyenangkan. Seorang guru dapat
mengorkestrasi kesuksesan belajar melalui lingkungan
pembelajaran dan melalui konten atau isi pembelajaran.
Kerangka TANDUR dengan kata Tumbuhkan, Alami,
Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan.
TANDUR dapat diterapkan dalam berbagai pembelajaran, salah satunya
adalah pembelajaran IPS. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang
sarat akan konsep dan konsep-konsep IPS tersebut perlu divisualisasikan agar
menjadi konkret. Pembelajaran TANDUR dapat menjadi sarana untuk
memungkinkan guru memberikan materi, menvisualisasikan dan menghubungkan
dengan pengetahuan apa yang telah dimiliki siswa. Dengan demikian TANDUR
dapat menfasilitasi siswa dalam meningkatkan hasil belajar IPS.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti melakukan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran
TANDUR Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas V SD
Negeri Lemoa Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah penerapan model pembelajaran TANDUR di Kelas V SD
Negeri Lemoa Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa?
2. Bagaimanakah hasil belajar IPS siswa Kelas V SD Negeri Lemoa
Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa setelah menerapkan
7
model pembelajaran TANDUR?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas,
maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui penerapan model pembelajaran TANDUR di Kelas V
SD Negeri Lemoa Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa.
2. Untuk mengetahui hasil belajar IPS siswa Kelas V SD Negeri Lemoa
Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa Setelah menerapkan
Model Pembelajaran TANDUR.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi lembaga pendidikan yaitu dapat menjadi literatur dalam pengembangan
proses belajar mengajar dan sebagai masukan dalam upaya meningkatkan
hasil belajar sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
b. Bagi peneliti yaitu dapat menjadi referensi atau bahan pembanding untuk
penelitian yang relevan denganvariabel yang berbeda.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru, model pembelajaran TANDUR merupakan salah satu alternatif
untuk mengatasi permasalahan dalam meningkatkan hasil belajar IPS.
b. Bagi siswa khususya kelas V, melalui model pembelajaran TANDURdapat
memberikan pengalaman belajar yang lebih aktif dan menyenangkan serta
memiliki tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.
8
c. Bagi sekolah yaitu dapa memberikan masukan positif dalam perbaikan proses
dan hasil pembelajaran sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAK0A
Tinjauan pustaka merupakan dasar dan landasan untuk mencari teori yang
digunakan dalam menca0ri pemecahan masalah terhadap berbagai masalah dalam
masalah. Oleh sebab itu, maka pada bab ini akan dikemukakan beberapa teori atau
pendapat para ahli yang sehubungan dengan permasalahan dalam penelitian ini.
Jadi dengan teori atau pendapat yang dikemukakan pada bab ini diharapkan dapat
memecahkan dengan sebaik-baiknya permasalahan yang diungkapkan di dalam
penelitian ini.
A. Tinjauan Pustaka
1. Hasil Belajar IPS
a. Definisi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu pelajaran inti yang
diajarkan di setiap jenjang pendidikan terutama di Sekolah Dasar. IPS sebagai imu
sosial mengajarkan manusia dalam bersosialisasi atau berinteraksi, baik dengan
sesama manusia maupun dengan lingkungan sekitar. Dalam hal ini Atmadja
(Gunawan, 2011: 19), mengemukakan bahwa “IPS berkenaan dengan kehidupan
manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya”. Sedangkan
Susanto (2013: 137) menyatakan bahwa “IPS adalah ilmu yang mengkaji berbagai
disiplin ilmu sosial dan humanioraserta kegiatan dasar manusia yang dikemas
secara ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam
kepada peserta didik, khususnya ditingkat dasa dan menengah”. Luasnya kajian IPS
10
ini mencakup berbagai kehidupan yang beraspek majemuk baik hubungan sosial,
ekonomi, psikologi budaya, sejarah, maupun politik.
Menurut Trianto (2013: 171) bahwa:
Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan gabungan dari
berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi,
sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya.
Ilmu pegetahuan sosial dirumuskan atas dasar realitas dan
fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan
interdisipliner dari aspek dan cabang- cabang ilmu-ilmu
sosial (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik,
hukum, dan budaya).
Geografi, sejarah dan antropologi merupakan disiplin ilmu yang memiliki
keterpaduan yang tinggi. Pembelajaran geografi memberikan kebulatan wawasan
yang berkenaan dengan wilayah-wilayahnya, sedangkan sejarah memberikan
wawasan berkenaan dengan peristiwa-peristiwa dari berbagai periode. Antropologi
meliputi studi-studi komparatif yang berkenaan dengan nilai-nilai , kepercayaan,
struktur sosial, aktivitas-aktivitas ekonomi, organisasi politik, ekspresi-ekspresi dan
spiritual, teknologi dan benda-benda budaya dari budaya-budaya terpilih. Ilmu
politik dan ekonomi tergolong ke dalam ilmu-ilmu tentang perilaku seperti konsep
peran, kelompok, institusi, proses interaksi dan kontrol sosial.
Menurut Sardjiyo (2009: 126) mengemukakan bahwa pengertian “IPS
adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala dan masalah
sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau satu
perpaduan”.
Berdasarkan beberapa pengertian IPS di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa ilmu pengetahuan sosial adalah perpaduan dari berbagai ilmu-ilmu
sosialyang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara manusia dengan
11
lingkungannya.
b. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Mata pelajaran IPS di sekolah dasar merupakan program pengajaran yang
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah
sosial yang terjadi di masyarakat, dan terampil mengatasi setiap masalah yang
terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa
masyarakat sekitarnya. Tujuan tersebut dapat dicapai apabila program-program
pelajaran IPS di sekolah diorganisasikan dengan baik.
Gunawan (2011: 39) mengemukakan bahwa mata
pelajaran IPS bertujuan agar anak didikmemiliki
kemampuan sebagai berikut:
1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dengan lingkungannya.
2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa
ingin tahu kritis, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan
dalam kehidupan sosial.
3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhada nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan
berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal,
nasional dan global.
Trianto (2013: 176) mengemukakan bahwa “tujuan
utama Ilmu Pengetahuan Sosial ialah untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap
masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap
mental positif perbaikan segala ketimpangan yang terjadi,
dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjdi sehari-
hari, baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang
menimpa masyarakat”
Sejalan dngan itu Susanto (2013: 145) menjelaskan bahwa:
Tujuan utama IPS adalah untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang
terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif
perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil
mengatasi setiap masalah yang terjdi sehari-hari,baik yang
12
menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa
masyarakat.
Menurut Sardjiyo dkk. (2009: 128) mengemukakan
tujuan pendidikan IPS di SD adalah sebagai berikut:
1) Membekali anak didik dengan penetahuan sosial
yang berguna dalam kehidupannya kelak di
masyarakat.
2) Membekali anak didik dengan kemampuan
mengidentifikasi, menganalisis dan menyusun
alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi
dalam kehidupan di masyarakat.
3) Membekali anak didik dengan kemampuan
berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat
dan berbagai bidang keilmuan dan bidang
keahlian.
4) Membekali anak didik dengan kesadaran , sikap
mental positif dan keterampilan terhadap
pemanfaatan terhadap lingkungan hidup yang
menjadi bagian dari kehidupan tersebut.
5) Membekali anak didik dengan kemampuan
mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS
sesuai dengan perkembangan kehidupan,
masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah mengenalkan berbagai
konsep terhadap anak didik untuk mengembangkan kemampuannya agar dapat
menghadapi berbagai masalah sosial yang terjadi baik dalam dirinnya maupun
masyarakat.
c. Hasil Belajar
Menurut Aunurrahman (2009: 35) “ Belajar adalah suatu proses yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri di dalam interaksi
dengan lingkungannya” Sejalan dengan itu, Slameto (2010: 2) mengemukakan
bahwa: “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
13
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang terjadi pada seseorng untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.
Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah suatu perubahan tingkah laku yang terjadi pada seseorang sebagai hasi dari
interaksi dengan lingkungannya. Sasaran utama dari kegiatan belajar mengajar
adalah hasil belajar. Apabila proses belajar mengajar berjalan dengan baik, maka
hasil belajar juga akan baik. Hasil belajar dapat dijadikan tolak ukur kualitas suatu
pembelajaran. Sasaran utama dari kegiatan belajar mengajar adalah hasil belajar.
Hasil belajar ini dapat diukur dengan menggunakan tes hasil belajar.
Menurut Sudjana (2008: 22),“Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan
yang dimiliki murid setelah ia menerima pengalaman belajarnya”. Sedangkan
Kunandar (2013: 62) mengemukakan bahwa “hasil belajar adalah kompetensi atau
kemampuan tertentu baik kognitif, afektif, maupun psikomotor yang dicapai atau
dikuasai peserta didik setelah mengikuti proses belajar mengajar”. Selanjutnya
Susanto (2013: 5), mengemukakan bahwa “hasil belajar siswa adalah kemampuan
yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar”.
Romiszwoski (Abdurrahman, 2012: 26) “hasil
belajar dapat dikelompokkan kedalam dua macam saja,
yaitu pengetahuan dan keterampilan”. Pengetahuan terdiri
dari empat kategori, yaitu pengetahuan tentang fakta,
prosedur, konsep dan prinsip keterampilan juga terdiri dari
empat kategori, yaitu keterampilan untuk berfikir atau
keterampilan kognitif, keterampilan untuk bertindak atau
keterampilan motorik, keterampilan bereaksi atau
bersikap, dan keterampilan bersikap. Berdasarkan uraian
dari beberapa pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dicapai oleh
siswa setelah mengikuti kegiatan proses belajar mengajar,
14
baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, maupun
psikomotor.
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar siswa merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang
mempengaruhi baik dari dalam diri maupun yang berasal dari luar terhadap siswa.
Pengenalan terhadap faktor-faktor tersebut penting dalam membantu siswa mencaai
hasi belajar yang sebaik-baiknya. Disamping itu, diketahuinya faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar, akan dapat diidentifikasi faktor yang menyebabkan
kegagalan bagi siswa sehingga dapat dilakukan antisipasi atau penanganan secara
dini agar siswa tidak gagal dalam belajarnya atau mengalami kesulitan belajar.
Menurut Slameto (2010: 54), faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
adalah sebagai berikut:
1) Faktor internal, meliputi:
a) Faktor jasmaniah: kesehatan dan cacat tubuh.
b) Faktor psikologis: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan
kesiapan
c) Faktor kelelahan: jasmani dan rohani.
2) Faktor eksternal, meliputi:
a) Faktor keluarga: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga,
suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan
latar belakang kebudayaan.
b) Faktor sekolah: metode mengajar, kurikulum, rekasi guru dengan siswa,
relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah,
standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas
15
rumah.
c) Faktor masyarakat: kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman
bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar menurut
Syah (2008: 132) adalah sebagai berikut:
1) Faktor internal (faktor dari dalam murid),yakni
keadaan/kondisi jasmani dan rohani murid.
2) Faktor eksternal (faktor dari luar murid), yakni kondisi
lingkungan di sekitar murid.
3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni
jenis upaya belajar murid yang meliputi strategi dan
metode yang digunakan murid untuk melakukan
kegiatan pembelajaran materi-materi pembelajaran.
Pendapat yang senada dikemukakan oleh Wasiman (Susanto, 2013: 12),
hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara
berbagai faktor yang mempengaruhi baik faktor internal maupun eksternal, secara
terperinci mengenai faktor internal dan eksternal, sebagai berikut:
Faktor internal; faktor internal merupakan faktor yang
bersumber dari dalam diri peserta didik, yang
mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini
meliputi: kecerdasan, minat, dan perhatian, motivasi
belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi
fisik dan kesehatan. Faktor eksternal;faktor yang berasl
dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil
belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keadaan
keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Keluarga yang morat morit keadaan ekonominya,
pertengkaran suami istri, perhatian orang tua yang kurang
terhadap anaknya, serta kebiasaan sehari-hari berperilaku
kurang baik dari orang tua dalam kehidupan sehari-hari
berpengaruh dalam hasil belajar peserta didik.
Ruseffendi (Susanto, 2013: 14) mengidentifikasi “faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar kedalam sepuluh macam, yaitu: kecerdasan, kesiapan
16
anak, bakat anak, kemauan belajar, minat anak, model penyajian materi, pribadi dan
sikap guru, suasana belajar, kompetensi guru, dan kondisi masyarakat”.
Berdasarakan beberapa pendapat tersebut di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dapat
diklasifkasikan atas dau faktor, yaitu faktor yang bersumber dari dalam diri siswa
(internal) dan faktor dari luar diri (eksternal). Faktor-faktor tersebut dapat
berpengaruh terhadap hasil belajar, baik hasil belajar yang meningkat maupun hasil
belajar yang menurun.
Dengan demikian yang dimaksud hasil belajar IPS adalah perubahan
tingkah laku pada aspek kognitif, afektif dan psikomotor serta perubahan aspek-
aspek lain yang ada pada individu setelah mengikuti proses pembelajaran pada mata
pelajaran IPS dan Hasil belajar IPS dalam penelitian ini adalah kemampuan yang
dimiliki atau yang diperoleh siswa dalam mata pelajaran IPS setelah mengikuti
proses pembelajaran TANDUR yang diukur melalui tes tertulis dalam ranah
kognitif sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2. Model Pembelajaran TANDUR
a. Konsep Dasar TANDUR
Menurut Deporter (2015: 4) Model Pembelajaran TANDUR adalah “suatu
rancangan model yang diharapkan dapat sepenuhnya membuat siswa tertarik dan
berminat pada pelajaran, memberikan pengalaman yang langsung kepada siswa
dan berusaha menjadikan isi pelajaran nyata bagi mereka”. Sedangkan Menurut
Arifin (2014: 1) Model Pembelajaran TANDUR adalah “Penerapan dari Quantum
Teaching singkatan dari Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan Ulangi dan
17
Rayakan yang cocok untuk mata Pelajaran apapun tingkat kelasnya dan model ini
menjamin siswa menjadi tertarik dan berminat dalam setiap pelajaran.
Deporter (2007: 5) Mengemukakan bahwa:
Model Pembelajaran TANDUR adalah interaksi yang
mengubah energi menjadi cahaya. Maksudnya dalam
Model Pembelajaran TANDUR terdapat pengubahan
bermacam-macam interaksi yang ada di dalam kegiatan
pembelajaran. Interaksi-interaksi ini mencakup unsur-
unsur belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan
siswa. Mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa
menjadi cahaya yang bermanfaat bagi kemajuan mereka
sendiri dan bagi orang lain dalam belajar secara efektif
dan efisien.
Berdasarkan Pendapat tersebut diatas maka dapat disimpulkan Bahwa
Model Pembelajaran TANDUR adalah salah satu Model Pembelajaran yang
dirancang untuk membantu mengatasi siswa yang mengalami kesulitan dalam
memahami pelajaran serta menumbuhkan minat siswa dan bakat alamiah siswa
menjadi cahaya yang bermanfaat bagi kemajuan mereka sendiri dan bagi orang
lain dalam belajar secara efektif dan efisien.
b. Asas TANDUR
Terdapat dua hal utama yang digunakan dalam pembelajaran TANDUR
guna mewujudkan energi guru dan siswa menjadi cahaya belajar yaitu percepatan
belajar melalui usaha sengaja untuk mengikis hambatan-hambatan belajar
tradisional dan fasilitas belajar yang mempermudah belajar. Percepatan belajar
dan fasilitas belajar ini akan mendukung asas utama yang digunakan dalam
pembelajaran TANDUR.
18
Menurut Deporter (2003: 7) Asas utama yang
melandasi pembelajaran TANDUR, yaitu “Bawalah Dunia
Mereka ke Dunia Kita dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia
Mereka.” Asas tersebut mengingatkan bahwa betapa
pentingnya memasuki dunia siswa sebagai langkah
pertama dalam sebuah pembelajaran. Memahami dunia
dan kehidupan siswa merupakan hak bagi guru untuk
memimpin, menuntun dan mempermudah perjalanan siswa
dalam meraih hasil belajar dan menuju kesadaran ilmu
pengetahuan yang lebih luas.
Penelitian ini salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mengaitkan
apa yang diajarkan oleh guru dengan peristiwa, perasaan dan tindakan yang
diperoleh siswa baik itu di rumah, sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
Setelah kaitan itu terbentuk, maka guru dapat membawa siswa ke dalam dunia
guru dan memberikan pemahaman tentang bagaimana isi dunia itu. Isi dunia itu
merupakan materi pembelajaran yang akan diajarkan yaitu tentang perkembanga
teknologi dan permasalahan sosial di daerahnya sesuai dengan perkembangan,
bakat, dan minat serta kemampuan siswa.
c. Prinsip TANDUR
Menurut Saefuddin (2008:128) Model Pembelajaran TANDUR memiliki
lima prinsip yang serupa dengan asas utamanya. Bawalah Dunia Mereka ke Dunia
Kita, dan antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka’, prinsip-prinsip ini mempengaruhi
seluruh aspek qauntum teaching. Lima prinsip tersebut adalah:
1) Segalanya Berbicara
Seluruh lingkungan kelas hingga bahasa tubuh guru, hendaknya dirancang
untuk membawa pesan belajar yang diterima oleh siswa. Semua rancangan
kurikulum dan pembelajaran guru, gerakan, kata-kata dan tindakan guru serta
kondisi lingkungan harus dapat membawa pesan belajar bagi siswa.
19
2) Segalanya bertujuan
Semuanya yang terjadi dalam pengubahan pembelajaran harus mempunyai
tujuan-tujuan yang jelas dan terkontrol. Segala sumber dan fasilitas yang terlibat
dalam pembelajaran digunakan untuk membantu perubahan perilaku kognitif,
afektif dan psikomotorik siswa.
3) Pengalaman sebelum pemberian Nama
Otak berkembang pesat dengan adanya rangsangan kompleks yang akan
menggerakkan rasa ingin tahu. Oleh karena itu, proses belajar paling baik terjadi
ketika siswa mengalami informasi sebelum mereka memperoleh nama untuk apa
yang mereka pelajari. Maksudnya, sebelum siswa belajar mengidentifikasi,
mengkonseptulisasi, dan mengkategorikan hendaknya siswa telah memiliki
pengalaman informasi terkait dengan upaya pemberian nama tersebut.
4) Mengikuti setiap Usaha
Jadi dalam belajar, terkadang mengandung resiko yang besar dan keluar
dari rasa nyaman. Pada langkah ini siswa berhak atas pengakuan guru dan siswa
lainnya atas kecakapan rasa percaya diri dan usaha belajar yang dilakukan siswa.
Pengakuan ini sangat penting agar siswa selalu berani melangkah ke bagian
pembelajarn berikutnya. Seorang guru harus mengakui dan memperkuat bahwa
apa yang siswa lakukan sudah sesuai dengan aturan dan terus memberikan
motivasi agar siswa mampu berkembang dan terus belajar.
d. Langkah – Langkah Model Pembelajaran TANDUR
Langkah-Langkah Model Pembelajaran TANDUR Menurit Ihwani (2014:
1) adalah sebagai berikut :
20
Tabel 2.1 : Langkah-langkah Model Pembelajaran TANDUR
Tahap Tingkah Laku Guru
Tumbuhkan Guru mengawali pembelajaran dengan
menghadirkan permasalahan atau fakta yang
dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa
untuk menumbuhkan motivasi siswa.
Alami Berdasarkan permasalahan yang dimunculkan,
siswa mengerjakan LKS dan saling
berkompetisi secara sehat.
Namai Pengetahuan yang telah diperoleh,
didemonstrasikan oleh siswa dengan
mempresentasikan hasil temuannya di depan
kelas.
Demonstrasikan Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
Menunjukkan kemampuan yang telah
diperoleh selama proses pembelajaran.
Ulangi Guru meluruskan dan menguatkan konsep
yang dipahami siswa dengan tanya jawab.
Rayakan Memberi dukungan dan pengakuan untuk
setiap usaha siswa memberikan penghargaan
Kepada Kelompok.
e. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran TANDUR Menurut
21
Shoimin ( 2014: 145) yaitu :
1. Kelebihan Model Pembelajaran TANDUR adalah sebagai berikut :
1) Model pembelajaran TANDUR dapat menjadikan peserta didik lebih aktif
2) Dapat meningkatkan pemahaman peserta didik karena materi yang
diberikan dapat langsung di alami peserta didik
3) Peserta didik dapat mengembangkan sendiri materi yang telah diberikan.
4) Peserta didik dapat berinteraksi langsung dengan lingkungan belajar
2. Kekurangan dari model pembelajaran TANDUR adalah sebagai berikut:
1) Menuntut kreatifitas guru dalam menyampaikan materi kepada peserta
didik.
2) Tidak semua materi mudah dimanipulasi dalam bentuk permainan
atau pengalaman langsung.
3) Menutut fasilitas yang sedikit mahal
4) Perlunya perencanaan yang cukup matang.
B. Penelitian Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Veni Astiti 2016, dengan judul ”Peningkatan
Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Model TANDUR Pada Siswa Kelas IV
SDN Minomartani 1 Ngaklik Sleman” Berdasarkan penelitian tersebut
menunjukkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran TANDUR dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS yaitu Pada Siklus I
Persentase ketuntasan sebesar 68,42% sedangkan pada siklus ke II Persentase
ketuntasan mencapai 89,47 % .
2. Penelitian yang dilakukan Merry Aditaningrum pada tahun 2016, dengan judul
22
“Penggunaan model TANDUR Untuk meningkatkan hasil belajar Siswa Pada
mata pelajaran IPS Kelas IV SD Negeri Sinduadi I Kecamatan Mlati”
Berdasarkan penelitian tersebut menunjukkan bahwa melalui Penggunaan
model TANDUR dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
IPS yaitu pada Siklus I Presentase Ketuntasa sebesar 70,92% dan Pada siklus
Ke II Presentase Ketuntasan Sebesar 79,00 dan sudah mencapai KKM.
Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu yang telah dilaksanakan oleh
Veni Astiti dan Merry Aditaningrum dengan menggunakan Model TANDUR pada
Mata pelajaran IPS Maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan Model
Pembelajaran TANDUR dapat meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada mata
pelajaran IPS dengan rata - rata mencapai ketuntasan Belajar Secara Klasikal.
Selanjutnya peneliti mengambil Model yang sama namun yang menjadi perbedaan
dengan penelitian terdahulu yaitu selain peneliti ingin meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata Pelajaran IPS dalam penelitian ini peneliti ingin Meningkatkan
Aktivitas Belajar siswa dan Aktivitas Mengajar Guru.
C. Kerangka Berpikir
Pencapaian hasil belajar yang maksimal merupakan target yang paling
utama dalam proses belajar mengajar. Untuk mencapai hasil belajar yang maksimal,
seorang guru harus mampu memilih model pembelajaran yang tepat. Di SD Negeri
Lemoa Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa, mata pelajaran IPS
merupakan salah satu mata pelajaran yang kurang diminati oleh siswa Kelas V
Rendahnya hasil belajar siswa di Kelas V dalam proses pembelajaran dipengaruhi
oleh dua aspek yaitu aspek guru dan siswa. Aspek guru disebabkan karena guru
23
masih Menggunakan metode pembelajaran yang bersifat konvensional dan kurang
bervariasi , guru kurang mengawasi siswa dalam proses pembelajaran, serta guru
kurang melibatkan siswa dalam pembelajaran. Sedangkan dari aspek siswa
disebabkan Kurangnya minat dan siswa cepat bosan terhadap materi pelajaran IPS,
Tidak fokus dan Lebih banyak bermain pada saat proses pembelajaran, serta siswa
Pasif dalam kegiatan pembelajaran. Olehnya itu dalam usaha peningkatan hasil
belajar siswa diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat menjadikan siswa
aktif dalam proses pembelajaran.
Pemilihan model pembelajaran yang tepat diharapkan mampu
mengoptimalisasi prestasi akademik siswa. Dalam hal ini, model pembelajaran
TANDUR dapat menjadi pilihan untuk melibatkan semua siswa dalam menelaah
materi terhadap isi peajaran tersebut sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil
belajar IPS siswa Kelas V SD Negeri Lemoa.
Secara singkat, skema kerangka pikir dalam penelitian ini adalah sebagai
24
berikut: Rendahnya Hasil Pembelajaran
IPS di Kelas V SD Negeri Lemoa
Langkah-langkah Model Pembelajaran TANDUR
Guru mengawali pembelajaran dengan menghadirkan
permasalahan atau fakta yang dekat dengan kehidupan
sehari-hari siswa untuk menumbuhkan motivasi siswa.
Siswa dibagi kedalam 4 kelompok secara Heterogen
Berdasarkan permasalahan yang dimunculkan, siswa
mengerjakan LKS dan saling berkompetisi secara sehat.
Pengetahuan yang telah diperoleh, didemonstrasikan
oleh siswa dengan mempresentasikan hasil temuannya di
depan kelas.
Guru meluruskan dan menguatkan konsep yang dipahami
siswa dengan tanya jawab.
Memberikan Penghargaan
Model Pembelajaran TANDUR
Melalui Penerapan Model Pembelajaran TANDUR Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Meningkat
Penerapan Model Pembelajaran TANDUR
Faktor Siswa
Kurangnya minat dan siswa
mudah bosan terhadap materi
pelajaran IPS
banyak bermain pada saat
proses pembelajaran.
Pasif dalam kegiatan
pembelajaran
Faktor Guru:
Menggunakan metode
pembelajaran yang bersifat
konvensional dan kurang
bervariasi.
Kurang pengawasan terhadap
siswa
Kurang melibatkan siswa dalam
proses pembelajaran
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir
D. Hipotesis Penelitian
25
Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pikir di atas, maka hipotesis
tindakan dalam penelitian ini adalah: “jika Model Pembelajaran TANDUR
diterapkan pada mata pelajaran IPS maka hasil belajar siswa kelas V SD Negeri
Lemoa Kecamatan Bontolempangan dapat meningkat.
BAB III
26
METODE PENELITIAN
Metode merupakan teknik atau cara yang dipergunakan untuk mencari
pembuktian secara ilmiah yang dilakukan secara sistematis dalam mengungkap dan
memberikan jawaban atas permasalahan yang dilakukan. Vistanisti (2013)
menerangkan bahwa “Metode merupakan prosedur atau cara yang ditempuh untuk
mencapai tujuan tertentu”.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action
Research). Secara sederhana, Arikunto (2015) mengemukakan bahwa “Penelitian
Tindakan Kelas adalah penelitian tindakan (Action Research) yang dilakukan
dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya” sedangkan
Menurut Kunandar (2008) “Penelitian Tindakan Kelas adalah Suatu Kegiatan yang
dilakukan oleh pendidik atau bersama - sama dengan orang lain (Kolaborasi ) yang
bertujuan untuk meningkatkan atau memperbaiki mutu proses Pembelajarn dalam
Kelas. Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari empat tahap yaitu: perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi, yang selanjutnya tahap-tahap tersebut
dirangkai dalam satu atau lebih siklus kegiatan.
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Lemoa Kecamatan
Bontolempangan Kabupaten Gowa. pada semester Ganjil tahun pelajaran
2020/2021. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V SD
Negeri Lemoa Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa Jumlah siswa
sebanyak 28 orang yang terdiri dari 12 orang laki-laki dan 16 orang perempuan.
27
C. Fokus Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
yang menjadi fokus dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:
1. Penerapan model pembelajaran TANDUR pada mata pelajaran IPS di
Kelas V SD Negeri Lemoa Kecamatan Bontolempngan hal ini dapat
dilihat dari proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi
Aktivitas belajar siswa dan Guru.
2. Hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran TANDUR
pada mata pelajaran IPS di Kelas V SD Negeri Lemoa.
D. Definisi Operasional
Adapun definisi operasional dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Model pembelajaran TANDUR adalah suatu rancangan Model yang
diharapkan dapat sepenuhnya membuat siswa tertarik dan berminat pada
pelajaran, memberikan pengalaman yang langsung kepada siswa dan
berusaha menjadikan isi pelajaran nyata bagi mereka.
2. Hasil belajar IPS adalah kemampuan yang dimiliki atau diperoleh siswa
dalam mata pelajaran IPS setelah mengikuti proses pembelajaran yang
diukur melalui tes tertulis.
E. Prosedur pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan melalui rancangan Penelitian Tindakan Kelas
atau PTK yang terdiri dua atau tiga siklus, masing-masing siklus tingkatan
keberhasilannya disesuaikan dengan kompetensi yang diharapkan dapat dikuasai
siswa. Mekanisme penelitian ini didasarkan pada model Arikunto (2015) dengan
28
tiap siklus mencakup 4 tahap yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,
observasi dan refleksi.
Adapun tahap penelitian yang dimaksud sebagai berikut:
Gambar 3.1.Bagan Prosedur Pelaksanaan Penelitian (Arikunto 2015: 42)
1. Tahap Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
Persiapan menyamakan persepsi antara peneliti, sekolah dan guru kelas
V SD Negeri Lemoa dalam menentukan strategi pelaksanaan dengan
menggunakan model pembelajaran TANDUR pada mata pelajaran IPS, sebagai
berikut:
1) Menelaah kurikulum 2013 dan Silabus SD kelas V semester genap mata
pelajaran IPS yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan.
2) Membuat perangkat pembelajaran (RPP) dan LKS yang mengacu pada
model pembelajaran TANDUR
Pelaksanaan
Perencanaan
Refleksi
Pengamatan
SIKLUS II Refleksi Pelaksanaan
Perencanaan
Pengamatan
SIKLUS I
29
3) Membuat lembar observasi tiap pertemuan untuk memantau aktivitas
siswa selama proses belajar mengajar.
4) Membuat tes hasil belajar IPS untuk mengetahui pencapaian hasil
belajar siswa.
b. Pelaksanaan Tindakan
Tahap ini merupakan implementasi rencana pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran TANDUR , dengan tahapan sebagai
berikut:
1) Guru mengawali pembelajaran dengan menghadirkan permasalahan
atau fakta yang dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa untuk
menumbuhkan motivasi siswa.
2) Siswa dibagi kedalam 4 kelompok secara Heterogen
3) Berdasarkan permasalahan yang dimunculkan, siswa mengerjakan
LKS dan saling berkompetisi secara sehat.
4) Pengetahuan yang telah diperoleh, didemonstrasikan oleh siswa
dengan mempresentasikan hasil temuannya di depan kelas.
5) Guru meluruskan dan menguatkan konsep yang dipahami siswa
dengan Tanya jawab.
6) Memberikan Penghargaan.
c. Observasi
Pada tahap ini, dilaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan
tindakan dengan cara-cara:
1. Peneliti memperhatikan segala sesuatu yang terjadi pada awal
sampai akhir kegiatan pembelajaran.
30
2. Pemantauan keaktifan siswa pada saat pembelajaran berlangsung
berdasarkan format yang telah disiapkan.
3. Peneliti memperhatikan sejauh mana keberhasilan siswa dalam
belajar kelompok untuk menyelesaikan tugas-tugas pada mata
pelajaran IPS melalui penerapan model pembelajaran TANDUR.
d. Refleksi
Tahap refleksi dilakukan dengan mengkaji hasil dan kekurangan-
kekurangan yan ditemui selama berlangsungnya proses pembelajaran IPS melalui
penerapan model pembelajaran TANDUR pada siklus I sehingga menjadi
pertimbangan atau masukan dalam pembelajaran IPS pada siklus berikutnya.
2. Tahapan Siklus II
Berdasarkan hasil refleksi tindakan yang dilaksanakan pada siklus I, maka
dilakukan perbaikan pelaksanaan pembelajaran pada siklus II. Pelaksanaan
tindakan pada siklus II disesuaikan dengan perubahan yang ingin dicapai. Hasil
yang dicapai pada siklus ini, atau siklus berikutnya yang akan dikumpulkan serta
dianalisa untuk menetapkan suatu kesimpulan.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data-
data yang diperlukan dalam penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Lembar observasi, tes hasil belajar dan dokumentasi. Instrumen tersebut
dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Lembar Observasi
31
Lembar Observasi digunakan untuk mengamati langkah-langkah yang
dilakukan oleh guru dalam pembelajaran IPS melalui penerapan model
pembelajaran TANDUR dan seluruh aktivitas siswa selama proses pembelajaran
berlangsung dengan kelompoknya yang dibagi secara heterogen.
2. Tes hasil belajar
Hasil belajar merupakan pengumpulan data dengan menggunakan soal-
soal. Tes diberikan oleh guru kepada siswa sebagai alat untuk mengetahui hasil
belajar IPS setelah diterapkannya sebagai model pembelajaran TANDUR . Tes
diberikan pada setiap akhir siklus yang terdiri dari tes siklus I dan tes siklus II
atau siklus ke-n berupa soal-soal dalam bentuk isian dan uraian.
3. Dokumentasi
Teknik ini dilakukan melalui pengumpulan data tertulis dari sekolah
mengenai nama dan jumlah siswa kelas V SD Negeri Lemoa Kecamatan
Bontolempangan Kabupaten Gowa , KKM mata pelajaran IPS, serta hasil belajar
IPS siswa kelas V SD Negeri Lemoa semester Ganjil tahun pelajaran 2019/2020.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
data kualitatif deskriptif. Data yang diperoleh dari observasi mengajar guru dan
belajar siswa yang dianalisis secara kualitatif. Sedangkan untuk hasil belajar IPS
siswa kelas V SD Negeri Lemoa Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa
dengan menggunakan model pembelajaran TANDUR , berdasarkan tes hasil belajar
siklus I dan II (hasil data kuantitatif) dianalisis secara deskriptif.
32
1. Analisis Aktivitas Mengajar Guru dan Belajar Siswa
Analisis hasil observasi terhadap aktivitas mengajar guru dan belajar siswa
dilakukan dengan menghitung frekuensi rata-rata dan presentasi tiap aspek pada
setiap pertemuan. Selanjutnya aktivitas dalam pembelajaran tersebut merupakan
rata-rata aktivitas mengajar guru dan belajar siswa pada setiap siklus.
2. Analisis Hasil Belajar IPS
Kriteria yang digunakan untuk menetukan pencapaian hasil belajar IPS
dalam penelitian ini adalah menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
pada kelas V SD di SD Negeri Lemoa Kecamatan Bontolempangan Kabupaten
Gowa . Seorang siswa dianggap berhasil dalam belajar apabila memperoleh nilai
minimal sama dengan KKM yaitu 75. Secara klasikal dikatakan tuntas belajar
apabila 85% siswa mencapai skor minimal sama dengan KKM.
Bentuk tes yang digunakan adalah isian dan uraian. Soal-soal tersebut
disesuaikan dengan indikator dan penskoran 2 untuk menjawab benar pada isian
dan penskoran 3 atau 4 pada soal uraian, dan untuk jawaban yang salah atau kurang
tepat diserahkan pada kebijaksanaan guru.
Data dari hasil evaluasi ini digunakan untuk menyusun refleksi dalam
rangka persiapan perencanaan berikutnya jika ada masalah. Sedangkan kriteria
yang digunakan untuk mengungkapkan keberhasilan dari segi hasil pembelajaran
adalah berikut :
33
Tabel 3.B 1 Kriteria Tingkat Keberhasilan siswa
Skor Kategori
85 < x ≤ 100 Sangat Baik
75 < x ≤ 84 Baik
65 < x ≤ 74 Cukup
0 < x ≤ 64 Kurang
Sumber: SD Negeri Lemoa
Setelah hasil belajar yang diperoleh setelah dilakukan tindakan kelas untuk
mengetahui ketuntasan hasil belajar secara klasikal dihitung dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut:
Ketuntasan klasikal =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 ≥ 75
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠100 %
H. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini dilihat dari dua segi, yaitu:
1. Indikator proses dalam penelitian ini dilihat dari adanya peningkatan keaktifan,
kerjasama dan rasa tanggungjawab siswa kelas V SD di SD Negeri Lemoa
Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa dalam proses pembelajaran
melalui penerapan model pembelajaran TANDUR. Proses pembelajaran
dikatakan berhasil apabila aktivitas mengajar guru dan belajar siswa berada pada
kategori (C) dengan persentase 55% - 69%. Peningakatan persentase aktivitas
mengajar guru dan belajar siswa dalam skala deksriptif mengacu pada Safari (2003)
sebagai berikut :
Ketuntasan klasikal =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 ≥ 75
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠100 %
34
Tabel 3.2 Persentase Keberhasilan Aktivitas Mengajar Guru dan Belajar
Siswa
Aktivitas Kategori
85%-100% Sangat Baik
70%-85% Baik
55%-69% Cukup
40%-54% Kurang
0%-39 Sangat Cukup
2. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah adanya peningkatan hasil
belajar siswa kelas V SD Negeri Lemoa pada pembelajaran IPS setelah
menggunakan model pembelajaran TANDUR apabila terdapat 85% siswa yang
memperoleh nilai minimal 75 maka kelas dianggap tuntas secara klasikal. Dan
siswa mencapai ketuntasan individual apabila memperoleh nilai 75 keatas yang
sesuai dengan kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan. Kriteria keberhasilan
yang digunakan berdasarkan kategorisasi standar yang ditetapkan oleh guru
kelas V di SD Negeri Lemoa Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa.
Tabel 3.3 KKM kelas V SD Negeri Lemoa tahun pelajaran 2020/2021
No. Skor/ Nilai Kriteria
1 75-100 Tuntas
2 0-74 Tidak Tuntas
Sumber: SD Negeri Lemoa
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Lemoa Kecamatan
Bontolempangan Kabupaten Gowa. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk
meningkatkan hasil belajar IPS dengan menggunakan model pembelajaran
TANDUR Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan 3 kali
pertemuan 2 kali tindakan 6 jam pelajaran dan 1 kali tes hasil belajar.
2. Deskripsi subjek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Lemoa Kecamatan
Bontolempangan Kabupaten Gowa tahun ajaran 2019/2020 yang berjumlah 28
siswa dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 4.1 Jumlah Siswa
Sumber: Absen Kelas V SD Negeri Lemoa Kecamatan Bontolempangan
Kabupaten Gowa.
Menurut peneliti siswa kelas V memilki kemampuan akademik yang
beragam. Ada yang memiliki kemampuan akademik tinggi, sedang, dan rendah.
Sebagian besar siswa kelas V memiliki kemampuan akademik sedang.
No Jenis Kelamin Jumlah Presentase
1 Laki-laki 12 42.86%
2 Perempuan 16 57.14%
Jumlah Keseluruhan 28 100%
36
3. Deskripsi Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian tindakan kelas.
Peneliti menggunakan Model TANDUR Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus.
Siklus 1 Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari kamis tanggal 16 Juli 2020 dan
pertemuan ke 2 dilaksanakan pada hari kamis tanggal 23 juli 2020 sedangkan siklus
I Pertemuan 1 dilaksanakan pada hari pada hari rabu tanggal 05 Agustus 2020 dan
pertemuan ke 2 dilaksanakan pada hari Rabu 12 Agustus 2020. dimana setiap akhir
siklus diadakan evaluasi untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa setelah
proses pembelajaran berlangsung.
3. Deskripsi Data Siklus 1
Data awal yang peneliti anggap sebagai pedoman awal melakukan
penelitian yaitu menggunakan hasil tes. Data tersebut nantinya digunakan sebagai
patokan awal sebelum dilakukan tindakan. Penelitian ini dimulai dengan observasi
di kelas V SD Negeri Lemoa Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa.
a. Perencanaan
Rencana tindakan pada siklus I ini merupakan upaya untuk meningkatkan
pemahaman terhadap pembelajaran IPS pada siswa kelas V SD Negeri Lemoa
Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa. Pelaksanaan pembelajaran pada
siklus I .
Pada perencanaan ini, peneliti bertindak sebagai pemberi tindakan dalam
proses pembelajaran, sedangkan kegiatan pengamatan/observasi dilakukan oleh
guru Kelas Ibu Nursiah, S.Pd.
37
Adapun rancangan tindakan siklus I disusun sebagai berikut :
1) Peneliti mengawali pembelajaran dengan menghadirkan permasalahan atau
fakta yang dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa untuk menumbuhkan
motivasi siswa.
2) Siswa dibagi kedalam 4 kelompok secara Heterogen
3) Berdasarkan permasalahan yang dimunculkan, siswa mengerjakan LKS dan
saling berkompetisi secara sehat.
4) Pengetahuan yang telah diperoleh, didemonstrasikan oleh siswa dengan
mempresentasikan hasil temuannya di depan kelas.
5) Peneliti meluruskan dan menguatkan konsep yang dipahami siswa dengan
Tanya jawab.
6) Memberikan Penghargaan
b. Pelaksanaan
Dalam pelaksanan siklus I ini guru atau wali kelas bertindak sebagai
observer (Pengamat).
Tahap pelaksanaan tindakan ini antara lain :
1) Kegiatan Awal
Kegiatan awal termaksud pada tahap orientasi siswa, pada penelitian ini
berbeda dengan metode mengajar seperti pada umumnya proses pembelajaran
dengan tatap muka seluruh siswa tetapi dengan adanya pandemic Covid-19,
dilakukan Work from home sehingga siswa melakukan kegiatan belajar mengajar
di rumah. Adapun kegiatan yang dilakukan peneliti, kegitan pembelajaran di rumah
dengan menempatkan satu rumah untuk satu kelompok heterogen, kegiatan
38
pemebelajaran dilakukan sesuai protokol kesehatan. Peneliti menunjuk
ketuakelompok untuk menyiapkan temannya dalam mengikuti pelajaran dengan
mengucapkan salam dan memimpin doa serta peneliti mengabsen kehadiran siswa
dengan jumlah siswa yang hadir dalam satu kelompok terdiri dari 7 orang siswa
sehingga terbentuk sebanyak 4 kelompok. Selanjutnya melakukan apersepsi
mengenai materi sebelumnya dan terihat hanya sebagian siswa yang berpartisipasi
dan menanggapi umpan balik dan sebagian siswa lain terlihat melakukan kegitan
yang lain dan tidak memperhtikan penjelasan dari peneliti. Selanjutnya peneliti
menyampaikan tujuan pembelajaran serta memotivasi siswa agar lebih aktif dalam
proses pembejaran.
2) Kegiatan Inti
1) Peneliti Menyampaikan materi pembalajaran yaitu Usaha Ekonomi yang
dikelola Sendiri.
2) Selanjutnya peneliti menghadirkan permasalahan atau fakta yang dekat
dengan kehidupan sehari-hari siswa sesuai dengan materi untuk
menumbuhkan motivasi siswa.
3) Siswa dibagi kedalam 4 kelompok secara Heterogen
4) Berdasarkan permasalahan yang dimunculkan, siswa mengerjakan LKS dan
saling berkompetisi secara sehat.
5) Pengetahuan yang telah diperoleh, didemonstrasikan oleh siswa dengan
mempresentasikan hasil temuannya di depan kelas.
6) Peneliti meluruskan dan menguatkan konsep yang dipahami siswa dengan
Tanya jawab.
39
7) Memberikan Penghargaan
3) Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir pembelajaran merupakan tahap menarik kesimpulan, yaitu
membimbing siswa untuk membuat kesimpulan mengenai materi pembelajaran.
Pada tahap ini peneliti memberikan penghargaan dan penguatan kepada siswa baik
yang hasil kerjanya baik maupun yang kinerjanya masih kurang.
c. Hasil Observasi
Tingkat keberhasilan tindakan pada siklus I ini diamati selama proses
pelaksanaan. Fokus pengamatan adalah perilaku siswa selama proses pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang melakukan pengamatan
adalah guru kelas V pada tindakan siklus I.
1) Hasil observasi aktivitas guru siklus I
Pembelajaran tindakan siklus I diamati oleh guru kelas V SD Negeri Lemoa
Kecamatan Bontolempanagan Kabupaten Gowa. Adapun pelaksanaan tindakan
siklus I yang terdiri dari pertemuan I dan II yang diamati untuk peneliti yang sesuai
pada tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.2 Data Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru Siklus I
Indikator Siklus I
Pertemuan I Pertemuan II
Sangat Baik (5) 1 2
Baik (4) 2 4
Cukup (3) 5 4
Kurang (2) 2 0
Sangat Kurang (1) 0 0
Persentase 64 % 76%
Kategori Cukup Baik
40
Dari tabel 4.2 di atas dapat disimpulkan pada pelaksanaan tindakan siklus I
menunjukkan bahwa proses pelaksanaan pembelajaran terlaksana dengan
kategori cukup dan baik. Namun terlepas dari itu proses pembelajaran belum
sepenuhnya berjalan secara optimal karena masih ada beberapa pelaksanaan
yang belum terlaksana seperti pemberian penghargaan dan membimbing siswa
tampil mendemonstrasikan hasil penelitiannya.
2) Hasil observasi aktivitas siswa siklus I
Tabel 4.3 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
Indikator Siklus I
Pertemuan I Pertemuan II
Sangat Baik (5) 0 1
Baik (4) 1 2
Cukup (3) 4 5
Kurang (2) 5 2
Sangat Kurang (1) 0 0
Persentase 52 % 64%
Kategori Kurang Cukup
Dari tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa pada pelaksanaan tindakan siklus
I menunjukkan bahwa proses pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama
terlaksana dengan kategori kurang dan pada pertemuan kedua terlaksana dengan
kategori cukup. Hal ini ditujukkan dengan indikator siswa belum bisa mandiri
sepenuhnya, keaktifan siswa masih kurang, hasil kerja kelompok belum optimal
karena belum terlihat kerja sama antara anggota kelompok, peneliti belum berhasil
membimbing siswa membuat kesimpulan serta mendorong siswa bertanya.
41
3) Hasil belajar mata pelajaran IPS siswa siklus I
Hasil analisis deskriptif kuantitatif menunjukkan nilai rata-rata kelas yang
diperoleh keseluruhan siswa pada evaluasi siklus I mencapai nilai rata rata dengan
skor 75,54 dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 60. Adapun nilai yang
diperoleh siswa pada siklus I dapat disajikan dalam tabel 4.4 sebagai berikut.
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar IPS Siklus I
No. Nilai Frekuensi Persentase (%)
1 60 3 10,71 %
2 65 2 7,14%
3 70 4 14,29 %
4 75 5 17,86%
5 80 10 35,71 %
6 85 2 7,14%
7 90 2 7,14%
Total 28 100 %
Berdasarkan tabel 4.4 di atas diketahui bahwa siswa kelas V yang sudah
memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu ≥ 75 terdapat 19 siswa
(67,86%). Hal tersebut dapat dilihat dari jumla frekuensi siswa yang mendapatkan
nilai mulai 75 ke atas. Sedangkan yang belum mencapai kriteria ketuntasan
minimal (KKM) yaitu ≥ 75 terdapat 9 siswa (32,14%) dapat dilihat dari jumlah
frekuensi siswa yang mendapatkan nilai di bawah 75. Berikut kriteria pencapaian
hasil belajar IPS di kelas V SD Negeri Lemoa Kecamatan Bontolempangan
Kabupaten Gowa.
42
Tabel 4.5 Kriteria Pencapaian Hasil Belajar IPS Siklus I
No
Tingkat
Keberhasilan
Predikat
Keberhasilan
Frekuensi
(Siswa)
Nilai Rata-
Rata Kelas
(%)
Pesentase
Ketutantas
an (%)
1 85< x ≤ 100 Sangat baik 4
75,54
67,86%
2 75< x ≤ 84 Baik 15
3 65< x ≤ 74 Cukup 6
4 0< x ≤ 64 Kurang 3
Total 28
Pada tabel 4.5 dapat diketahui hasil belajar siswa dalam kategori sangat baik ada 4
siswa, kategori baik ada 19 siswa dan kategori cukup ada 5 siswa. Hasil belajar
pada siklus I menunjukkan 67,86% siswa telah mencapai KKM. Hasil tersebut
mengindikasikan penerapan model pembelajaran TANDUR belum berhasil karena
belum memenuhi Ketuntasn secara klasikal yaitu 85% dari keseluruhan siswa
telah mencapai KKM.
d. Refleksi Siklus I
Tahap keempat dalam penelitian ini adalah refleksi. Refleksi dilakukan
berdasarkan hasil pengamatan tentang hasil belajar IPS dengan menggunakan
model pembelajaran TANDUR pada siswa kelas V SD Negeri Lemoa Kecamatan
Bontolempangan Kabupaten Gowa. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkatan
hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran TANDUR terhadap
pembelajaran IPS.
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat dikatakan bahwa
pembelajaran pada siklus I dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Persentase hasil
belajar IPS siswa yang mencapai nilai tuntas adalah 75%, secara keseluruhan
pelaksanaan kegiatan pembelajaran IPS dengan model pembelajaran TANDUR
43
sudah berjalan dengan lancar. Guru telah mengajar sesuai dengan langkah-langkah
dalam model pembelajaran TANDUR, namun masih terdapat beberapa hal yang
perlu dievaluasi.
Beberapa hal yang masih kurang dalam pembelajaran pada siklus 1, yaitu
perlu diperbaiki pada siklus II dari pihak siswa yaitu:
a. Terdapat siswa yang kurang aktif dalam kegiatan kelompok, asyik
bermain sendiri dan hanya mengandalkan ketua kelompok dalam
mengerjakan tugas.
b. Siswa juga masih malu untuk bertanya dan menyampaikan ide dan
tanggapannya. Siswa kurang percaya diri dan tegas dalam
menyampaikan pertanyaan.
Kendala-kendala tersebut harus segera ditangani agar upaya meningkatkan
hasil belajar IPS degan model pembelajaran TANDUR pada siswa kelas V SD
Negeri Lemoa Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa dapat berjalan sesuai
dengan rencana. Berdasarkan hasil observasi dan refleksi yang telah diperoleh, hasil
belajar siswa dirasakan kurang maksimal karena belum sesuai dengan kriteria
keberhasilan tindakan. Untuk perlu adanya rencana perbaikan yang akan
dilaksanakan pada siklus selanjutnya, yaitu siklus ke-II.
4. Deskripsi Data Siklus 1I
Perencanaan pada siklus II hampir sama dengan perencanaan pada siklus I.
Pelaksaan tindakan kelas siklus II dilakukan dengan memperhatikan hasil refleksi
pada penelitian tindakan kelas siklus I. Kendala-kendala yang terdapat dalam
pelaksanaan tindakan kelas siklus diupayakan untuk dapat di antisipasi.
44
a. Perencanaan
Rencana tindakan pada siklus II ini merupakan upaya untuk meningkatkan
pemahaman terhadap pembejaran IPS pada siswa kelas V SD Negeri Lemoa
Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa. Pelaksanaan pembelajaran pada
siklus II dengan memperhatikan pemahaman siswa dalam mendalami pembelajaran
Pada perencanaan ini, peneliti bertindak sebagai pemberi tindakan dalam proses
pembelajaran, sedangkan kegiatan pengamatan/observasi dilakukan oleh
guru. Adapun rancangan tindakan siklus II disusun sebagai berikut :
1) Peneliti mengawali pembelajaran dengan menghadirkan permasalahan
atau fakta yang dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa untuk
menumbuhkan motivasi siswa.
2) Siswa dibagi kedalam 4 kelompok secara Heterogen
3) Berdasarkan permasalahan yang dimunculkan, siswa mengerjakan LKS
dan saling berkompetisi secara sehat.
4) Pengetahuan yang telah diperoleh, didemonstrasikan oleh siswa dengan
mempresentasikan hasil temuannya di depan kelas.
5) Peneliti meluruskan dan menguatkan konsep yang dipahami siswa dengan
Tanya jawab.
6) Memberikan Penghargaan.
b. Pelaksanaan
Dalam pelaksanan siklus II ini guru bertindak sebagai observer (Pengamat)
dan peneliti yang melakukan tindakan dalam menggunakan model TANDUR.
Tahap pelaksanaan tindakan ini antara lain :
45
1) Kegiatan Awal
Kegiatan awal termask pada tahap orientasi siswa yaitu peneliti
mempersilahkan ketua kelompok untuk menyiapkan temannya dalam mengikuti
pelajaran dengan mengucapkan salam dan memimpin doa serta peneliti mengabsen
kehadiran siswa dengan jumlah siswa yang hadir 28 orang. Selanjutnya peneliti
melakukan appersepsi mengenai materi sebelumnya dengan menggunakan alat
peragadan menciptakan yel-yel sebagai motivasi belajar siswa, terlihat keaktifan
siswa dalam menanggapi umpan balik dari peneliti. Selanjutnya guru
menyampaikan tujuan pembelajaran serta memotivasi siswa agar lebih aktif dalam
proses pembejaran.
2) Kegiatan Inti
1) Peneliti Menyampaikan materi pembalajaran yaitu Usaha Ekonomi yang
Dikelola Kelompok.
2) Selanjutnya peneliti menghadirkan permasalahan atau fakta yang dekat dengan
kehidupan sehari-hari siswa sesuai dengan materi pembelajaran untuk
menumbuhkan motivasi siswa.
3) Siswa dibagi kedalam 4 kelompok secara Heterogen
4) Berdasarkan permasalahan yang dimunculkan, siswa mengerjakan LKS dan
saling berkompetisi secara sehat.
5) Pengetahuan yang telah diperoleh, didemonstrasikan oleh siswa dengan
mempresentasikan hasil temuannya di depan kelas.
6) Peneliti meluruskan dan menguatkan konsep yang dipahami siswa dengan
Tanya jawab.
46
3) Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir pembelajaran merupakan tahap menarik kesimpulan, yaitu
membimbing siswa untuk membuat kesimpulan mengenai materi pembelajaran.
Pada tahap ini guru memberikan penghargaan dan penguatan kepada siswa baik
yang hasil kerjanya baik maupun yang kinerjanya masih kurang.
c. Observasi Siklus II
Pelaksanaan siklus II tetap sama dengan pelaksanaan pada siklus
sebelumnya yaitu observasi terhadap aktivitas proses belajar mengajar guru.
1) Data hasil observasi guru siklus II
Berdasarkan pengamatan observer, data hasil observasi aktivitas mengajar
guru disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 4.6 Data Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Siklus II
Indikator Siklus II
Pertemuan I Pertemuan II
Sangat Baik (5) 5 9
Baik (4) 4 4
Cukup (3) 1 0
Kurang (2) 0 0
Sangat Kurang (1) 0 0
Persentase 88 % 98%
Kategori Baik Sangat Baik
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pada pelaksanaan tindakan
siklus II menunjukkan bahwa proses pembelajaran terlaksana dengan kategori
sangat baik. Peneliti mengoptimalkan pembelajaran dengan fokus pada.
47
pemahaman dengan selalu melakukan umpan balik dan membuat suasana belajar
yang menarik dengan terus memberikan yel-yel dan pengutan kepada siswa.
2) Data hasil observasi siswa siklus II
Tabel 4.7 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
Indikator Siklus II
Pertemuan I Pertemuan II
Sangat Baik (5) 4 8
Baik (4) 2 2
Cukup (3) 4 0
Kurang (2) 0 0
Sangat Kurang (1) 0 0
Persentase 80 % 96%
Kategori Baik Sangat Baik
Dari tabel 4.7 dapat disimpulkan bahwa pada pelaksanaan tindakan siklus
II dengan dua kali pertemuan menunjukkan proses pembelajaran terlaksana dengan
sangat baik.
Hasil observasi menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran TANDUR sudah berjalan semakin baik, peneliti sudah bisa
mengarahkan siswa untuk bisa kerja secara kelompok dan melakukan berbagai
kegiatan pembelajaran.
3) Hasil belajar IPS siswa siklus II
Dari hasil tes didapat data yang berupa angka-angka mengenai jumlah skor
yang diperoleh masing-masing siswa. Hasil analisis deskriptif kuantitatif
menunjukkan nilai rata-rata kelas yang diperoleh keseluruhan siswa pada evaluasi
siklus II dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut.
48
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar IPS Siklus II
No. Nilai Frekuensi Persentase
(%)
1. 80 9 32,14%
2. 90 9 32,14%
3. 100 10 35,72%
Total 28 100%
Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa
kelas V sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu ≥ 75. Berikut
kriteria pencapaian hasil belajar IPS pada siklus II.
Tabel 4.9 Kriteria Pencapaian hasil belajar IPS Siklus II
No
Tingkat
Keberhasilan
Predikat
Keberhasilan
Frekuensi
(Siswa)
Nilai
Rata- Rata
Kelas
(%)
Pesentase
Ketutantasan
(%)
1 85 < x ≤ 100 Sangat baik 28
90,36
100%
2 75 < x ≤ 84 Baik 0
3 65 < x ≤ 74 Cukup 0
4 0 < x ≤ 64 Kurang 0
Total 28
Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa hasil tes siklus II yang
diikuti oleh 28 siswa, nilai rata-rata kelas sudah mencapai 90,36%. Dari data
tersebut, kriteria keberhasilan rata-rata kelas pada siklus II sudah terpenuhi.
Dengan melihat persentase ketuntasan untuk keseluruhan siswa yaitu 100% dari
jumlah siswa mendapatkan nilai ≥ 75 sudah terpenuhi pada siklus II. Persentase
ketuntasan siswa yang memenuhi KKM mencapai 100% semua siswa telah
mencapai KKM. Perbandingan nilai antara siklus I dan siklus II dapat dilihat dalam
tabel 4.10 berikut :
49
Tabel 4.10 Hasil Tes Siklus I dan Siklus II
Aspek Yang Di Amati Siklus I Siklus II
Nilai tertinggi 90 100
Nilai terendah 60 80
Nilai rata-rata 75,54 90,36
Jumlah siswa yang
belum mencapai KKM
9 0
Jumlah siswa yang
telah mencapai KKM
19 28
Persentase siswa yang
telah mencapai KKM
67,86% 100%
Dari data pada tabel 4.10 di atas dapat disimpulkan bahwa, antara nilai siswa
pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Nilai rata-rata kelas pada
siklus I hanya mencapai 75,54sedangkan nilai rata-rata kelas pada siklus II telah
mencapai 90,36. Persentase ketuntasan siswa yang sudah memenuhi KKM dari
keseluruhan siswa juga mengalami peningkatan. Pada siklus I ketuntasan
siswanya hanya mencapai 67,86% yaitu 19 siswa, sedangkan pada siklus II
mencapai 100% yaitu 28 siswa.
d. Refleksi Siklus II
Refleksi dilakukan berdasarkan hasil pengamatan tentang hasil belajar IPS
dengan menggunakan model pembelajaran TANDUR pada siswa V SD Negeri
Lemoa Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan
model pembelajaran TANDUR.
Hasil belajar IPS setelah dilakukan tindakan pada siklus II, terdapat 28
siswa (100%) yang memenuhi kriteria keberhasilan tindakan yang telah ditentukan
yaitu dengan skor ≥ 75 atau memiliki hasil belajar tinggi. Berdasarkan hasil
50
observasi, secara keseluruhan pelaksanaan kegiatan pembelajaran IPS dengan
model pembelajaran TANDUR sudah berjalan dengan lancar. Pembelajaran yang
dilakukan sudah sesuai dengan langkah-langkah dalam model pembelajaran
TANDUR, Peneliti menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan,
memberikan penguatan dan penghargaan kepada siswa, dan meyakinkan
kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran. Selain itu siswa sudah
aktif dalam pembelajaran sesuai dengan strategi TANDUR. Menyampaikan tujuan
pembelajaran, appersepsi dan apa manfaat yang diperoleh siswa dari mempelajari
materi tersebut.
Pada kegiatan inti, lebih menekankan pada kegiatan yang mengutamakan
keaktifan siswa. Masing-masing siswa mendapatkan kesempatan yang sama untuk
berpendapat dan mendemonstrasikan . Hal ini membawa implikasi bahwa setiap
anggota kelompok harus paham hasil diskusi kelompoknya dan berani
mempresentasikan di depan kelas. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan telah
mengakomodasi tiga gaya belajar siswa, yaitu visual, auditorial dan
kinestetik.Gaya belajar auditorial dilakukan siswa dengan menyanyikan sebuah
lagu sesuai dengan materi permasalahan sosial. Gaya belajar kinestetik dilakukan
siswa dengan memperagakan contoh usaha dan peristiwa pada lingkungan di
daerahnya.
Pada kegiatan akhir peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya apabila masih ada materi yang kurang jelas. Selain itu peneliti juga
memotivasi siswa dalam belajar dengan memberikan penghargaan pada setiap
usaha yang dilakukan. Hasil pengamatan dan refleksi menunjukkan bahwa
51
penerapan pembelajaran TANDUR dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran IPS. Pembelajaran TANDUR ini menciptakan suasana yang riang,
menyenangkan, kontekstual dengan kehidupan siswa, serta adanya penghargaan
terhadap setiap usaha siswa. Situasi pembelajaran demikian membuat siswa merasa
senang, bersemangat, antusis dan termotivasi untuk belajar IPS.
Berdasarkan data yang telah diperoleh peneliti baik berupa observasi dan
tes, hasilnya telah memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan sebelumnya.
Maka penelitian dilaksanakan sampai siklus II dan tidak perlu dilanjutkan ke siklus
berikutnya.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil tes yang dilakukan oleh peneliti pada siklus I, diperoleh
data hasil belajar siswa yang memiliki skor <75 atau memiliki hasil belajar rendah
sebanyak 9 siswa (32,14%), skor 60-74 atau memiliki hasil belajar tinggi sebanyak
19 siswa (67,86%) dan skor 75-90. Berdasarkan data tersebut maka dapat dikatakan
hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Lemoa Kecamatan Bontolempangan
Kabupaten Gowa, cukup rendah karena tidak mencapai nilai Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM) yaitu 75. Kurangnya perhatian siswa pada saat kegiatan
pembelajaran sehingga banyak yang bermain dan siswa bosan dengan gaya
mengajar peneliti menjadi masalah rendahnya hasil belajar siswa oleh karena itu,
perlu adanya upaya atau tindakan perbaikan yang harus segera dilakukan untuk
meningkatkan hasil belajar yang rendah tersebut.
Brophy (2013:8) menjelaskan bahwa strategi yang digunakan untuk
memberikan rangsangan agar siswa termotivasi dalam kegiatan pembelajaran
adalah dengan dengan menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif,
52
perencanaan pembelajaran yang penuh variasi, memberi kesempatan siswa untuk
berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran dan adanya kegiatan yang menarik
dalam pembelajaran. Tindakan yang dipilih oleh peneliti yaitu dengan menerapkan
model pembelajaran TANDUR pada mata pelajaran IPS. Model TANDUR
adalah model pembelajaran yang meningkatkan nalar siswa dengan
mengeksplorasikan pengalaman yang disesuaikan dengan materi yang di ajarkan.
Model pembelajaran TANDUR dapat menciptakan lingkungan belajar yang
efektif, bagaimana cara merancang pembelajaran, menyampaikan bahan
pembelajaran, dan bagaimana menyederhanakan proses belajar sehingga dapat
memudahkan belajar siswa, membuat siswa termotivasi dan aktif serta terlibat
langsung dalam pembelajaran.
Model pembelajaran TANDUR dalam penelitian ini adalah melakukan
perubahan pembelajaran yang monoton, konvensional dan tidak membosankan
bagi siswa menjadi pembelajaran yang menyenangkan, dengan suasana keriangan,
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, menerapkan strategi TANDUR,
mengakomodasi gaya belajar siswa serta mengorkestrasi unsur-unsur belajar.
Proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran TANDUR terdiri
dari 2 siklus. Pelaksanaan pada siklus 1 peneliti telah menerapkan strategi
TANDUR serta mengakomodasi gaya belajar siswa. Hal ini membuat siswa lebih
antusias dan bersemangat untuk mengikuti pembelajaran. Pada pelaksanaan
pembelajaran TANDUR, peneliti menumbuhkan motivasi siswa terlebih dahulu
agar siswa antusias dan siap untuk mengikuti proses pembelajaran. Kemudian
peneliti melakukan apersepsi dengan mengaitkan materi pembelajaran dengan
53
pengalaman- pengalaman yang telah dimiliki atau diperoleh siswa dalam
hidupnya sehingga semua materi yang dipelajari akan lebih terasa
kebermaknaannya oleh mereka.
Peneliti memberitahukan kepada siswa materi yang akan dipelajari dan
apa manfaatnya bagi siswa mempelajari materi tersebut. Setelah peneliti berhasil
menumbuhkan motivasi siswa terhadap materi yang akan dipelajari, selanjutnya
siswa melakukan kegiatan yang membuat mereka memahami konsep-konsep yang
akan dipelajari. Kemudian siswa menjelaskan konsep-konsep pada materi tersebut
melalui kegiatan diskusi. Setiap kelompok diberi kesempatan untuk berdiskusi,
guru membimbing siswa dalam diskusi. Setiap kelompok mempresentasikan dan
mendemonstrasikan hasil kerja masing-masing kelompok. Setelah itu peneliti
membimbing siswa untuk mengulangi materi yang telah dipelajari dengan
menyuruh siswa untuk merangkum atau menyimpulkan materi tersebut.
Selain itu, peneliti mengajak siswa untuk menyanyikan lagu atau
meneriakan yel-yel kelas sebagai bentuk perayaan atas keberhasilan siswa dalam
proses pembelajaran. Perayaan ini, dapat membuat siswa merasa bangga dan
merasa dihargai di dalam kelas. Selain menrepakan model TANDUR tersebut, guru
juga harus bisa menciptakan kondisi kelas yang menyenangkan sehingga siswa
akan merasa nyaman selama proses pembelajaran. Hal itu dapat dilakukan mulai
dari penataan lingkungan kelas, penataan tempat duduk siswa yang dibuat
bervariasi sehingga siswa tidak merasa bosan dengan letak tempat duduknya yang
monoton.
Siswa di berikan suatu objek atau gambar pada pembelajaran kemudian
54
diberikan kesempatan untuk mengemukakan pemahaman yang dikaitkan dengan
pengalaman kemudian menceritakan di depan kelasnya sehingga menjadikan siswa
di kelas sebagai center pembelajaran dengan menciptakan suasana demokratis
sehingga siswa memiliki kebebasan untuk menyampaikan gagasan atau
pendapatnya dan tidak merasa takut atau segan untuk menyampaikan pertanyaan-
pertanyaan. Dalam menjawab atau menaggapi pertanyaan siswa, guru juga harus
bisa menggunakan bahasa yang penuh motivasi dan empati.
Hasil penelitian terhadap hasil belajar siswa setelah diberikan pada siklus I
menunjukkan adanya peningkatan bila dibandingkan dengan siklus II. Hal ini
ditunjukkan dengan persentase siswa pada pertemuan pertama adalah 52%
termasuk kategori kurang dan pertemuan kedua adalah 64% masuk dalam kategori
cukup pada siklus I. Pada siklus II, persentase siswa pada pertemuan pertama
adalah 80% termasuk kategori baik dan pertemuan kedua adalah 96% masuk dalam
kategori sangat baik.
Dalam pelaksanaan tindakan pada siklus I dengan model pembelajaran
TANDUR terdapat beberapa hal yang kurang maksimal. Hal-hal tersebut diantaranya
yaitu (1) peneliti kurang memotivasi belajar siswa sehingga siswa bosan dalam kelas
(2) peneliti belum maksimal dalam memunculkan gaya belajar kinestetik dalam
kegiatan pembelajaran siswa (3) peneliti belum maksimal dalam memberikan
penghargaan atau reward kepada siswa yang memiliki prestasi dan berhasil
menyelesaikan tugas (4) terdapat siswa yang kurang aktif dalam kegiatan
kelompok, asyik bermain sendiri dan hanya mengandalkan ketua kelompok dalam
mengerjakan tugas (5) Siswa masih malu untuk bertanya dan menyampaikan ide
dan tanggapannya, dan (6) siswa kurang percaya diri dan tegas dalam
55
menyampaikan pertanyaan. Oleh karena itu peneliti melakukan tindakan lagi
untuk memperbaiki kendala yang muncul pada siklus I pada siklus II. Pada
pelaksanaan siklus II, pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
TANDUR lebih kondusif. menjelaskan materi dengan menyesuaikan gaya belajar,
dan memberikan penghargaan atau reward kepada siswa yang memiliki prestasi
dan berhasil menyelesaikan tugas dengan memberikan stiker prestasi. Selain itu
aktivitas dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran kelompok mengalami
peningkatan. Siswa lebih antusias dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran. Penggonaan model pembelajaran TANDUR, membuat siswa lebih
aktif dan terlibat langsung proses pembelajaran dalam kelompok. Setiap
kelompok memperagakan materi yang diperoleh. Tidak ada lagi siswa yang hanya
bermain sendiri dalam kelompok dan mengandalkan temannya dalam
menyelesaikan tugas kelompok. Siswa yang tadinya malu-malu dan tidak berani
tampil di depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya juga
menjadi lebih berani. Siswa aktif menjawab dan menanggapi pendapat temannya.
Siswapun terlihat semakin antusias, senang, dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kegiatan
pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri Lemoa dengan menerapkan model
pembelajaran TANDUR dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa. Pada siklus
II hasil belajar siswa telah mencapai kriteria skor ≥75 atau masuk dalam kategori
tinggi dengan peningkatan sebesar 32,14%, dari 67,86% pada siklus I menjadi
100% pada siklus II.
Setelah dilakukan tindakan pada siklus I indikator hasil belajar IPS siswa
mengalami peningkatan. Terdapat tiga indikator yang mengalami peningkatan
56
cukup tinggi, yaitu minat dan keinginan untuk belajar IPS, adanya rasa senang dan
puas dalam mengerjakan tugas IPS, kegiatan belajar yang menarik saat
pembelajaran IPS yang pada saat pra tindakan berada dalam kategori rendah
mengalami peningkatan berada dalam kategori tinggi. Sedangkan empat indikator
lainnya yaitu dorongan dan kebutuhan untuk belajar IPS, harapan dan cita-cita
dalam belajar IPS, lingkungan belajar yang kondusif saat pembelajaran IPS serta
penghargaan dan hukuman dalam pembelajaran IPS berada dalam kategori sedang.
Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui bahwa pada pelaksanaan siklus I ini
terdapat satu indikator yang tidak mengalami peningkatan yaitu penghargaan dan
hukuman dalam pembelajaran IPS tetap berada dalam kategori sedang.
Berdasarkan hasil pengamatan seluruh rangkaian tindakan tersebutlah yang
menyebabkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terus meningkat jika
dibandingkan dengan sebelum dilakukan penelitian tindakan. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa penerapan model TANDUR pada pembelajaran IPS
dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Lemoa Kecamatan
Bontolempangan Kabupaten Gowa.
57
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan Hasil Observasi secara keseluruhan pelaksanaan pembelajaran IPS
dengan model pembelajaran TANDUR sudah berjalan dengan lancar.
Pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai dengan langkah-langkah dalam
model pembelajaran TANDUR, Peneliti menciptakan suasana pembelajaran
yang menyenangkan, memberikan penguatan dan penghargaan kepada siswa,
dan meyakinkan kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran.
2. Hasil penelitian siklus I menunjukkan bahwa persentase siswa yang nilainya di
atas KKM baru mencapai 67,86%, sehingga masih belum dapat mencapai
kriteria keberhasilan penelitian. Pada siklus II Persentase nilai siswa yang di
atas KKM pada siklus II meningkat menjadi 100%. Berdasarkan hasil
penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
TANDUR dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa Kelas V SD Negeri
Lemoa Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa.
B. Saran
Peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan
menggunakan Model Pembelajaran TANDUR yang di kembangkan melalui
penelitian tindakan kelas (PTK) ini diharapkan memberikan kontribusi sebagai
berikut:
a. Bagi Siswa diharapkan dengan hasilnya penelitian ini, siswa diharapkan
dapat lebih berani dan percaya diri dalam mengajukan pertanyaan dan
58
menjawab pertanyaan yang sesuai dengan materi pembelajaran, Kerja
sama dan menghargai pendapat siswa lain dalam kerja kelompok/diskusi
kelompok perlu dikembangkan dalam pembelajaran supaya mendapatkan
hasil yang baik. Serta mengikuti pembelajaran dengan semangat dan
motivasi yang tinggi sehingga hasil belajar siswa semakin meningkat
b. Bagi Guru, diharapkan dapat menjadi pedoman untuk kegiatan
pembelajaran berikutnya, memiliki keterampilan dalam mengajar serta
dalam memodifikasi berbagai strategi dalam model pembelajaran
TANDUR.
c. Calon peneliti yang akan melakukan penelitian dalam bidang
kependidikan agar dapat meneliti lebih lanjut tentang model- model
pembelajaran yang lebih efektif dan efisien dalam mengatasi kesulitan
belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran IPS dan umumnya pada
semua mata pelajaran.
59
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M.2012. Anak Berkesulitan BelajarTeori Diagnostik, dan
Remidiasinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Arifin, Dedy. 2017. Pengertian Model Pembelajaran Tandur. (online)
http://dedyarifin.blogspot.com/2017/03/model-pembelajaran-
tandur.html. Diakses 11 Mei 2020.
Aunurahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Pontiank: Alfabeta.
Arikunto, S. 2015. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
DePorter, B. 2003. Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman dan
Menyenangkan. Bandung: Kaifa.
2007. Model Pembelajaran TANDUR. Bandung: Kaifa.
2015. Model Pembelajaran TANDUR. Bandung: Kaifa.
Daryanto.2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta:
Gava Media.
Gunawan, R. 2011. Pendidikan IPS Filosofi, Konsep dan Aplikasi. Jakarta:
Alfabeta.
Ihwani, 2014. Langkah – langkah Model Pembelajaran TANDUR, (Online),
(http://Ihwanifisika.blogspot.com/2014/02/v-
behaviorurldefaultvmlo.html?m=1, Diakses 13 April 2020.
Kunandar. 2013. Penilaian Autentik ( Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik
Berdasarkan Kurikulum 2013) Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta:
PT Grafindo Persada.
Sardjiyo, Didih., & Ischak. 2009. Pendidikan IPS di SD. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Susanto, A.2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di SD. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Sudjana, N. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Shoimin, Aris. 2014. Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: AR-ruz media.
Solihatin, Etin dan Raharjo. 2007. Peningkatan Hasil Belajar. Jakarta: Bumi
aksara.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Syah, Muibbin. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Trianto. 2013. Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategis, dan
Implementasinya dalam KTSP. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sa’ud, Udin Saefuddin. 2008. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Bagian Penjelasan Tentang Sistem
Pendidikan Nasional.2003.Jakarta: Kemendikbud.
Vistanisti. 2013. Pengertian Metode. (Online),http://Vistanisti-meblog.
Blogspot.com/2013/05/pengertian -metode.html, Diakses 14 April
2020
LAMPIRAN
Lampiran 1
DATA AWAL HASIL OBSERVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD
NEGERI LEMOA KECAMATAN LASSA-LASSA
NO NAMA NILAI KETERANGAN
1 St. Nayla Febrianti 70 Tidak Tuntas
2 Nur. Afifah. B 79 Tuntas
3 Mita Rahma 75 Tuntas
4 Sri Wahyuni B 76 Tuntas
5 Khumairah Aulia 79 Tuntas
6 Selvita Dewani 76 Tuntas
8 Dwi Aulia 75 Tuntas
9 Azzarirah Azis 69 Tidak Tuntas
10 Ahmad Chandra 85 Tuntas
11 Azza Ramadhani 80 Tuntas
12 Muh Al Imran 60 Tidak Tuntas
13 Muh. Fikriansyah 77 Tuntas
14 Muh. Arga 70 Tidak Tuntas
15 Ina Wulandri 75 Tuntas
16 Nur Azizah 90 Tuntas
17 Aulia Tri Wardani 65 Tidak Tuntas
18 Sri Ramadhani 69 Tidak Tuntas
19 Muh Paujung 70 Tidak Tuntas
20 Muh Firmansyah 75 TTuntas
21 Nurul Zafirah Ainun 55 Tidak Tuntas
22 Muh. Faiz 59 Tidak Tuntas
23 Muh. Ardiansyah 77 Tuntas
24 Muh. Rifki. A 65 Tidak Tuntas
25 Muh. Rifki. R 80 Tuntas
26 Muh. Rafli 60 Tidak Tuntas
27 Resky Ekawati 57 Tidak Tuntas
28 Jalali Wal Ikram 56 Tidak Tuntas
Jumlah 1924 68,71 %
63
Lampiran 2
SILABUS SIKLUS I
Satuan Pendidikan : SD Negeri Lemoa
Kelas : V (Lima)/ II (Genap)
Tema 8 : Lingkungan Sahabat Kita
Subtema 2 : Perubahan Lingkungan
Kompetensi Inti :
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru, dan tetangga, dan negara
3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya,
dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat bermain
64
4. Menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa
yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan tindakan
yang mencerminkan perilaku anak sesuai dengan tahap perkembangannya.
Mata Pelajaran dan Kompetensi Dasar
Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Belajar
IPA
3.8 Menganalisis siklus air
dan dampaknya pada
peristiwa di bumi serta
kelangsungan makhluk
hidup
4.8 Membuat karya tentang
skema siklus air
berdasarkan informasi
dari berbagai sumber
➢ Siklus air dan dampaknya
➢ Siklus air
➢ Dampak siklus air
pada peristiwa di
bumi serta
kelangsungan
mahluk hidup
• Melakukan
percobaan tahap-
tahap dalam siklus air
seperti evaporasi,
kondensasi, dan
presipitasi
• Mendiskusikan siklus
air dan dampaknya
bagi peristiwa di
bumi serta
kelangsungan mahluk
hidup
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap: Lembar Observasi
b. Penilaian pengetahuan: Tes
c. Penilaian
Keterampilan:
Unjuk Kerja
Rubrik Penilaian
Mempraktikkan
Gerak sikap
tubuh (duduk,
membaca,
berdiri, jalan),
dan bergerak
secara lentur
serta seimbang
(KD 3.6 dan 4.6) 1. Teknik
Penilaian
18 JP
• Buku guru
• Buku Siswa
• Materi
• Gambar tentang
aktivitas yang
memanfaatk an
kerja organ
gerak manusia
• Gambar tentang
kelainan tulang
manusia,
teks
65
a. Penilaian Sikap: Lembar Observasi
b. Penilaian pengetahuan: Tes
c. Penilaian Keterampilan: Unjuk Kerja
IPS
3.3 Menganalisis peran
ekonomi dalam upaya
menyejahterakan
kehidupan masyarakat di
bidang sosial dan budaya
untuk memperkuat
kesatuan dan persatuan
bangsa Indonesia serta
hubungannya dengan
karakteristik ruang
4.3 Menyajikan hasil analisis
tentang peran ekonomi dalam upaya menyejahterakan
kehidupan masyarakat di bidang sosial dan budaya untuk memperkuat kesatuan
dan persatuan bangsa
➢ Kegiatan ekonomi
untuk meningkatkan
kesejahteraan
bangsa Indonesia
dalam bidang:
➢ Pertanian
➢ Peternakan
➢ perkebunan dan
kehutanan
➢ perikana
➢ pertambangan
➢ perindustrian
➢ Mengamati gambar/foto/
video/teks bacaan tentang
kegiatan ekonomi
➢ Mengidentifikasi jenis-jenis
kegiatan ekonomi
➢ Menjelaskanberbagai
bentuk kegiatan ekonomi
beserta contohnya
➢ Memahamipenyajian
berbagai bentuk data terkait
kegiatan ekonomi(tabel,
diagramgaris, grafik
batang, gambar.
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap:
Lembar Observasi
b. Penilaian
pengetahuan: Tes
c. Penilaian
Keterampilan:
Unjuk Kerja
Rubrik Penilaian
Mempraktikkan
Gerak sikap tubuh
(duduk, membaca,
berdiri, jalan), dan
bergerak secara
lentur serta
seimbang (KD 3.2
dan 4.2)
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap:
Lembar Observasi
b. Penilaian
pengetahuan: Tes
c. Penilaian
Keterampilan:
Unjuk Kerja
18 JP
• Buku guru
• Buku Siswa
• Materi
• peta
Indonesia
• atlas
66
PPKn
1.3 Mensyukuri keragaman
social masyarakat sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha
Esa dalam konteks Bhineka
Tunggal Ika
2.3 Bersikap toleran dalam
keragaman sosial budaya
masyarakat dalam konteks
Bhineka Tunggal Ika
3.3 Menelaah keragaman social
budaya masyarakat
4.3 Menyelenggarakan kegiatan
yang mendukung
keragaman sosial budaya
masyarakat
➢ Keberagaman Sosial
Budaya
Masyarakat
➢ Menyimakbacaan tentang
keberagaman sosial budaya
masyarakat
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap:
Lembar Observasi
b. Penilaian
pengetahuan: Tes
c. Penilaian
Keterampilan:
Unjuk Kerja
Rubrik Penilaian
Mempraktikkan
Gerak sikap tubuh
(duduk, membaca,
berdiri, jalan), dan
bergerak secara
lentur serta
seimbang (KD 3.2
dan 4.2)
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap:
Lembar Observasi
b. Penilaian
pengetahuan: Tes
c. Penilaian
Keterampilan:
Unjuk Kerja
30 JP
• Buku guru
• Buku Siswa
• Materi
• Gambar perilaku
yang sesuai dan
tidak sesuai
dengan
nilai-nilai
Pancasila
SBdP
3.3 Memahami pola lantai
dalam tari kreasi daerah
4.3 Mempraktikkan pola lantai
pada gerak tari kreasi daerah
➢ Membuat gambarcerita.
➢ Memainkan alat musik sederhana
➢ Memainkan alat musik
sederhana untuk
mengiringi lagu
bertangga nada mayor
dan minor
➢ Mempraktikkan gerak
melangkahkan kaki ke
berbagai arah dan
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap:
Lembar Observasi
b. Penilaian
pengetahuan: Tes
c. Penilaian
Keterampilan:
Unjuk Kerja
Rubrik Penilaian
24 JP
• Buku guru
• Buku Siswa
• Contoh
gambar
cerita
• peralatan
67
mengayun ke berbagai
arah mengikuti
ketukan/tepuk tangan
Mempraktikkan
Gerak sikap tubuh
(duduk, membaca,
berdiri, jalan), dan
bergerak secara
lentur serta
seimbang (KD 3.2 dan 4.2)
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap:
Lembar Observasi b. Penilaian
pengetahuan: Tes c. Penilaian
Keterampilan: Unjuk Kerja
menggambar
Bahasa Indonesia
3.8 Menguraikan urutan
peristiwa atau tindakan yang
terdapat pada teks nonfiksi
4.8 Menyajikan kembali
peristiwa atau tindakan
dengan memperhatikan latar
cerita yang terdapat pada
teks fiksi
➢ Teks nonfiksi ➢ Mengamati gambar
urutan proses
pembuatan
makanan yang
diacak
➢ Mengurutkan
urutan gambar
pembuatan makanan
dengan tepat
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap:
Lembar Observasi
b. Penilaian
pengetahuan: Tes
c. Penilaian
Keterampilan:
Unjuk Kerja
Rubrik
Penilaian
Mempraktikkan
Gerak sikap tubuh
(duduk, membaca,
berdiri, jalan), dan
bergerak secara
lentur serta
seimbang (KD 3.3
24 JP
• Buku guru
• Buku Siswa
• Materi
• Teks bacaan
68
dan 4.3)
1. Teknik
Penilaian
a. Penilaian Sikap:
Lembar
Observasi
b. Penilaian
pengetahuan:
Tes
c. Penilaian
Keterampilan:
Unjuk Kerja
Mengetahui
Kepala Sekolah SD Negeri Lemoa
Hj. Sitti Hawang, S.Pd.,MM
NIP. 196611021987032006
Lassa-lassa , 2020
Guru Kelas V
Nursiah, S.Pd
NIP. 197106052006042043
69
SILABUS SIKLUS II
Satuan Pendidikan : SD Negeri Lemoa
Kelas/Semester : V / I
Tema 8 : Lingkungan Sahabat Kita
Subtema 3 : Usaha Pelestarian Lingkungan
Kompetensi Inti :
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru, dan tetangga, dan negara
3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya,
dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat bermain
4. Menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa
yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan tindakan
70
yang mencerminkan perilaku anak sesuai dengan tahap perkembangannya.
Mata Pelajaran dan Kompetensi Dasar
Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Belajar
IPA
3.8 Menganalisis
siklus air dan
dampaknya pada
peristiwa di bumi
serta
kelangsungan
makhluk hidup
4.8 Membuat karya
tentang skema
siklus air
berdasarkan
informasi dari
berbagai sumber
➢ Siklus air
dan dampaknya
➢ Siklus air
➢ Dampak siklus air
pada peristiwa di bumi
serta kelangsungan
mahluk hidup
➢ Melakukan percobaan
tahap- tahap dalam
siklus air seperti
evaporasi, kondensasi,
dan presipitasi
➢ Mendiskusikan siklus
air dan dampaknya bagi
peristiwa di bumi serta
kelangsungan mahluk
hidup
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap: Lembar Observasi
b. Penilaian pengetahuan: Tes
c. Penilaian Keterampilan: Unjuk
Kerja
Rubrik Penilaian Mempraktikkan
Gerak sikap tubuh (duduk,
membaca, berdiri, jalan), dan
bergerak secara lentur serta seimbang
(KD 3.6 dan 4.6)
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap: Lembar Observasi
b. Penilaian pengetahuan: Tes
c. Penilaian Keterampilan: Unjuk
Kerja
18 JP
• Buku guru
• Buku Siswa
• Materi
• Gambar
tentang
aktivitas
yang
memanfaatk
an kerja
organ gerak
manusia
• Gambar
tentang
kelainan
tulang
manusia,
Teks
71
IPS
3.3 Menganalisis
peran ekonomi
dalam upaya
menyejahterakan
kehidupan
masyarakat di
bidang sosial dan
budaya untuk
memperkuat
kesatuan dan
persatuan bangsa
Indonesia serta
hubungannya
dengan
karakteristik
ruang
4.3 Menyajikan hasil
analisis tentang
peran ekonomi
dalam upaya
menyejahterakan
kehidupan
masyarakat di
➢ Kegiatan ekonomi unntu
meningkatkan
kesejahteraan bangsa
Indonesia dalam
bidang:
➢ Pertanian
➢ Peternakan
➢ perkebunan
dankehutanan
➢ perikanan
➢ pertambangan
➢ Mengamati gambar/foto/
video/teks bacaan
tentang kegiatan
ekonomi
➢ Mengidentifikasi jenis-
jenis kegiatan ekonomi
➢ Menjelaskan berbagai
bentuk kegiatan ekonomi
beserta contohnya
➢ Memahami penyajian
berbagai
bentukdataterkait
kegiatanekonomi(tabel
,
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap: Lembar Observasi
b. Penilaian pengetahuan: Tes
c. Penilaian Keterampilan: Unjuk
Kerja Rubrik Penilaian
Mempraktikkan Gerak sikap
tubuh (duduk, membaca, berdiri,
jalan), dan bergerak secara lentur
serta seimbang (KD 3.2 dan 4.2)
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap: Lembar Observasi
b. Penilaian pengetahuan: Tes
c. Penilaian Keterampilan: Unjuk
Kerja
18 JP
• Buku guru
• Buku Siswa
• Materi
• peta
Indonesia
• atlas
72
bidang sosial dan
budaya untuk
memperkuat
kesatuan dan
persatuan bangsa
➢ perindustrian diagram garis, grafik
batang, gambar
PPKn
1.3 Mensyukuri
keragaman social
masyarakat
sebagai anugerah
Tuhan Yang
Maha Esa dalam
konteks Bhineka
Tunggal Ika
2.3 Bersikap toleran
dalam keragaman
sosial budaya
masyarakat
dalam konteks
Bhineka Tunggal
Ika
3.3 Menelaah
keragaman social
budaya masyarakat
4.3
Menyelenggara
kan kegiatan
yang
mendukung
➢ Keberagaman Sosial
Budaya Masyarakat
➢ Menyimakbacaan
tentang keberagaman
sosial budaya
masyarakat
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap: Lembar Observasi
b. Penilaian pengetahuan: Tes
c. Penilaian Keterampilan: Unjuk
Kerja
Rubrik Penilaian Mempraktikkan
Gerak sikap tubuh (duduk, membaca,
berdiri, jalan), dan bergerak secara
lentur serta seimbang (KD 3.2 dan
4.2)
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap: Lembar Observasi
b. Penilaian pengetahuan: Tes
c. Penilaian Keterampilan: Unjuk
Kerja
30 JP
• Buku guru
• Buku Siswa
• Materi
• Gambar
perilaku
yang sesuai
dan tidak
sesuai
dengan
nilai-nilai
Pancasila
73
keragaman
sosial budaya
masyarakat
SBdP
3.1 Memahami
gambar cerita
4.1 Membuat gambar
cerita
➢ Membuat gambarcerita.
➢ Memainkan alat musik sederhana
➢ Memainkan alat
sederhana untuk
mengiringi lagu
bertangga nadamayor
dan minor.
➢ Mempraktikkan
gerak melangkahkan
kaki ke berbagai arah
dan mengayun ke
berbagai arah
mengikuti
ketukan/tepuk tangan
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap: Lembar Observasi
b. Penilaian pengetahuan: Tes
c. Penilaian Keterampilan: Unjuk
Kerja Rubrik Penilaian
Mempraktikkan Gerak sikap
tubuh (duduk, membaca, berdiri,
jalan), dan bergerak secara lentur
serta seimbang (KD 3.2 dan 4.2)
1. Teknik Penilaian a. Penilaian Sikap: Lembar Observasi
b. Penilaian pengetahuan: Tes
c. Penilaian Keterampilan: Unjuk
Kerja
24 JP
• Buku guru
• Buku Siswa
• Contoh
gambar
cerita
• peralatan
menggambar
Bahasa Indonesia
3.8 Menguraikan
urutan
peristiwa atau
tindakan yang
terdapat pada
teks nonfiksi
4.8 Menyajikan
kembali
peristiwa atau
tindakan
dengan
memperhatikan
latar cerita yang
➢ Teks nonfiksi
➢ Mengamati gambar
urutan proses pembuatan
makanan yang diacak
➢ Mengurutkan urutan
gambar pembuatan
makanan dengan
tepat
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap: Lembar Observasi
b. Penilaian pengetahuan: Tes
c. Penilaian Keterampilan: Unjuk
Kerja
Rubrik Penilaian Mempraktikkan
Gerak sikap tubuh (duduk,
membaca, berdiri, jalan), dan
bergerak secara lentur serta
seimbang (KD 3.3 dan 4.3)
24 JP
• Buku guru
• Buku Siswa
• Materi
• Teks bacaan
74
terdapat pada
teks fiksi
Lassa-lassa, 2020
Guru Kelas V
Nursiah, S.Pd NIP. 197106052006042043
75
Lampiran 3.
SIKLUS 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SD Negeri Lemoa
Kelas /Semester : V/2 (dua )
Tema 8 : Lingkungan Sahabat Kita
Subtema 2 : Perubahan Lingkungan
Pembelajaran ke- : 3
Fokus Pembelajaran : IPS
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
A. KOMPETENSI INTI (KI)
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya
di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
76
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI IPS
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan pengamatan, siswa mampu mengidentifikasi keragaman
jenis- jenis usaha di lingkungan sekitarnya dengan benar.
2. Melalui kegiatan membuat kliping, siswa mampu menyajikan hasil analisis
tentang peran ekonomi dari setiap jenis usaha dengan baik.
3. Melalui kegiatan membaca dan berdiskusi, siswa mampu mengidentifikasi
keunikan adat istiadat dalam keragaman sosial budaya masyarakat
Indonesia.
4. Melalui kegiatan berdiskusi, siswa mampu mengidentifikasi peristiwa atau
5. kejadian dalam bacaan.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Teks Penjelasan menjelaskan terjadinya siklus air
2. teks, menjelaskan keragaman sosial budaya masyarakat Indonesia
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Menganalisis peran ekonomi
dalam upaya menyejahterakan
kehidupan masyarakat di bidang
sosial dan budaya untuk
memperkuat kesatuan dan
persatuan bangsa Indonesia serta
hubungannya dengan
karakteristik ruang
3.3.1 Mengamati gambar/foto/vidio/
teks bacaan tentang interaksi
sosial dan hasil-hasil
pembangunan di lingkungan
masyarakat,
4.3 Menyajikan hasil analisis tentang
peran ekonomi dalam upaya
menyejahterakan
kehidupan masyarakat di bidang
sosial dan budaya untuk
memperkuat kesatuan dan
persatuan bangsa
4.3.1 Mengamati gambar/foto/vidio/
teks bacaan tentang interaksi
sosial dan hasil-hasil
pembangunan di lingkungan
masyarakat, serta pengaruhnya
terhadap pembangunan
sosial, budaya, dan
ekonomi masyarakat
77
3. teks, menjelaskan jenis--jenis usaha dan kegiatan ekonomi masyarakat
Indonesia
E. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran : TANDUR
Metode Pembelajaran : Simulasi, percobaan, diskusi, tanya jawab, penugasan,
dan ceramah.
F. MEDIA/ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR
Media/Alat : Teks bacaan.
Beragam benda di kelas dan lingkungan sekitar.
Bahan : -
Sumber Belajar : 1. Buku Guru dan Buku Siswa Kelas V, Tema 6: Panas dan
Perpindahannya. .Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
(Revisi 2019). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu
Pendahuluan 1) Kelas dibuka dengan salam, menanyakan
kabar, dan mengecek kehadiran siswa.
2) Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin
oleh salah seorang siswa.
3) Siswa difasilitasi untuk bertanya jawab
pentingnya mengawali setiap kegiatan
15 Menit
78
dengan doa. Selain berdoa, guru dapat
memberikan penguatan tentang sikap
syukur.
4) Siswa diajak menyanyikan yel-yel. Guru
memberikan penguatan tentang pentingnya
menanamkan semangat kebangsaan.
5) Siswa diminta memeriksa kerapian diri dan
kebersihan kelas.
6) Siswa memperhatikan penjelasan guru
tentang tujuan, manfaat, dan aktivitas
pembelajaran yang akan dilakukan.
7) Siswa menyimak penjelasan guru tentang
pentingnya sikap disiplin yang akan
dikembangkan dalam pembelajaran.
8) Pembiasaan membaca. Siswa dan guru
mendiskusikan perkembangan kegiatan
literasi yang telah dilakukan.
9) Siswa diajak menyanyikan lagu daerah
setempat untuk menyegarkan suasana
kembali.
79
Kegiatan
inti 1) Guru Menyampaikan Pokok Materi yaitu
“Jenis Eknomi yang dikeloala Sendiri”.
2) Guru mengawali pembelajaran dengan
menghadirkan permasalahan atau fakta
yang dekat dengan kehidupan sehari-hari
siswa untuk menumbuhkan motivasi siswa.
3) Siswa dibagi kedalam 4 kelompok secara
Heterogen.
4) Berdasarkan permasalahan yang
dimunculkan, siswa mengerjakan LKS dan
saling berkompetisi secara sehat.
➢ Siswa mengidentifikasi jenis usaha
yang dikelola secara perorangan di
lingkungan tempat tinggalnya.
➢ Siswa membuat kliping tentang jenis-
jenis usaha yang dikelola perorangan.
Kliping memuat gambar dan
keterangan dari setiap jenis usaha yang
dikelola perorangan.
➢ Sumber kliping dapat diambil dari
majalah, surat kabar, buku, atau dari
internet.
➢ Kegiatan-kegiatan di atas bertujuan
70
menit
80
untuk memberikan pemahaman kepada
siswa tentang menganalisis peran
ekonomi dalam upaya
menyejahterakan kehidupan
masyarakat (IPS KD 3.3 dan 4.3).
5) Pengetahuan yang telah diperoleh,
didemonstrasikan oleh siswa dengan
mempresentasikan hasil temuannya di
depan kelas.
6) Peneliti meluruskan dan menguatkan
konsep yang dipahami siswa dengan Tanya
jawab.
7) Memberikan Penghargaan.
81
Penutup 1) Siswa bersama guru melakukan refleksi atas
pembelajaran yang telah berlangsung:
➢ Apa saja yang telah dipelajari dari
kegiatan hari ini?
➢ Apa yang akan dilakukan untuk
menghargai perbedaan di sekitar?
2) Siswa bersama guru menyimpulkan hasil
pembelajaran pada hari ini.
3) Siswa menyimak penjelasan guru tentang
aktivitas pembelajaran pada pertemuan
selanjutnya. Termasuk menyampaikan
kegiatan bersama orang tua yaitu: meminta
orang tua untuk menceritakan
pengalamannya menghargai perbedaan di
lingkungan sekitar rumah lalu menceritakan
hasilnya kepada guru.
4) Siswa menyimak cerita motivasi tentang
pentingnya sikap disiplin.
5) Siswa melakukan operasi semut untuk
menjaga kebersihan kelas.
6) Kelas ditutup dengan doa dipimpin seorang
siswa.
7) Memberikan Penghargaan. Bers
15 Menit
82
H. PENILAIAN
a. Teknik Penilaian
b. Penilaian Sikap
Mencatat hal-hal menonjol (positif atau negatif) yang
ditunjukkan siswa dalam sikap disiplin.
a. Penilaian Pengetahuan.
Muatan Indikator Teknik
Penilaian Bentuk
Instumen
IPS Membuat laporan hasil pengamatan
Membuat kliping
KD Ilmu Pengetahuan Sosial 3.3
dan 4.3
A. Unjuk Kerja
Membuat Kesimpulan dari Bacaan Bentuk Penilaian : Tertulis Instrumen
Penilaian : Daftar Periksa KD BI 3.3 dan 4.3
Muatan Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk
Instumen
IPS KD Ilmu Pengetahuan Sosial 3.3
dan 4.3
Diskusi dan
unjuk hasil
Rubrik
penilaian pada
BG halaman
13-14.
b. Remedial
Siswa yang belum terampil dalam menemukan gagasan pokok dan
gagasan pendukung dapat diberikan contoh-contoh tambahan teks sebagai latihan
83
tambahan. Siswa dapat dibantu oleh siswa lain yang telah sangat terampil dalam
menemukan gagasan pokok dan gagasan pendukung.
c. Pengayaan
Apabila memiliki waktu, siswa dapat memainkan ansambel bunyi mereka
kepada kelas lain.
Lassa-lassa , 16 Juli 2020
Wali Kelas V Peneliti
Nursiah, S.Pd Nurmidayanti
Nip. 197106052006042043
Mengetahui,
Kepala Sekolah SD Negeri Lemoa
Hj. Sitti Hawang, S.Pd.,MM
Nip. 196611021987032006
84
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SD Negeri Lemoa
Kelas /Semester : V/2 (dua )
Tema 8 : Lingkungan Sahabat Kita
Subtema 2 : Perubahan Lingkungan
Pembelajaran ke- : 4
Fokus Pembelajaran : IPS
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
A. KOMPETENSI INTI (KI)
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya
di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
85
KOMPETENSI
IPS
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Menganalisis peran ekonomi
dalam upaya menyejahterakan
kehidupan masyarakat di
bidang sosial dan budaya
untuk memperkuat kesatuan
dan persatuan bangsa
Indonesia serta hubungannya
dengan karakteristik ruang
3.3.1 Mengamati gambar/foto/vidio/ teks
bacaan tentang interaksi sosial dan
hasil-hasil pembangunan di
lingkungan masyarakat,
4.3 Menyajikan hasil analisis
tentang peran ekonomi dalam
upaya menyejahterakan kehidu
pan masyarakat di bidang
sosial dan budaya untuk
memperkuat kesatuan dan
persatuan bangsa
4.3.1 Mengamati gambar/foto/vidio/ teks
bacaan tentang interaksi sosial dan
hasil-hasil pembangunan di
lingkungan masyarakat, serta
pengaruhnya terhadap pembangunan
sosial, budaya, dan ekonomi
masyarakat
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan mengamati bacaan dan berdiskusi, siswa mampu membuat
peta pikiran tentang usaha ekonomi yang dikelola kelompok dengan benar.
2. Melalui kegiatan membuat kliping, siswa dapat mengidentifikasi jenisjenis
usaha yang dikelola kelompok dengan benar.
86
3. Melalui kegiatan mengamati, siswa dapat menceritakan keragaman adat
istiadat di lingkungan sekitarnya dengan benar.
4. Melalui kegiatan bercerita, siswa dapat menyebutkan kebiasaan kerja sama
dan bergaul dengan lintas suku dan agama.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Teks jenis-jenis usaha masyarakat dalam bentuk peta pikiran
2. teks, menjelaskan mengidentifikasi keragaman sosial di lingkungan sekitarnya
berdasarkan jenis usaha.
3. teks, menjelaskan jenis--jenis usaha dan kegiatan ekonomi masyarakat
Indonesia
E. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran : TANDUR
Metode Pembelajaran : Simulasi, percobaan, diskusi, tanya jawab, penugasan,
dan ceramah.
F. MEDIA/ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR
Media/Alat : 1. Teks bacaan.
2. Alat musik tradisional daerah masing-masing.
3. Beragam benda di kelas dan lingkungan sekitar.
Bahan : -
Sumber Belajar : 1. Buku Guru dan Buku Siswa Kelas V, Tema 6: Panas
dan Perpindahannya. Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013 (Revisi 2017). Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
87
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1) Kelas dibuka dengan salam, menanyakan
kabar, dan mengecek kehadiran siswa.
2) Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin
oleh salah seorang siswa.
3) Siswa difasilitasi untuk bertanya jawab
pentingnya mengawali setiap kegiatan
dengan doa. Selain berdoa, guru dapat
memberikan penguatan tentang sikap
syukur.
4) Siswa diajak menyanyikan Lagu Indonesia
Raya. Guru memberikan penguatan tentang
pentingnya menanamkan semangat
kebangsaan.
5) Siswa diminta memeriksa kerapian diri dan
kebersihan kelas.
6) Siswa memperhatikan penjelasan guru
tentang tujuan, manfaat, dan aktivitas
pembelajaran yang akan dilakukan.
7) Siswa menyimak penjelasan guru tentang
pentingnya sikap disiplin yang akan
dikembangkan dalam pembelajaran.
15 menit
88
8) Pembiasaan membaca. Siswa dan guru
mendiskusikan perkembangan kegiatan
literasi yang telah dilakukan.
9) Siswa diajak menyanyikan lagu daerah
setempat untuk menyegarkan suasana
kembali.
Kegiatan Inti 1) Guru Menyampaikan Pokok Materi yaitu
“Jenis Eknomi yang dikelolah Kelompok”.
2) Guru mengawali pembelajaran dengan
menghadirkan permasalahan atau fakta
yang dekat dengan kehidupan sehari-hari
siswa untuk menumbuhkan motivasi siswa.
3) Siswa dibagi kedalam 4 kelompok secara
Heterogen.
4) Berdasarkan permasalahan yang
dimunculkan, siswa mengerjakan LKS dan
saling berkompetisi secara sehat.
➢ Tiap kelompok membuat peta pikiran
tentang usaha ekonomi yang dikelola
kelompok berdasarkan bacaan.
➢ Selanjutnya setiap kelompok
mempresentasikan hasil kegiatannya
dan digunakan sebagai bahan diskusi
70 menit
89
kelas.
➢ Siswa membuat kliping tentang jenis-
jenis usaha ekonomi yang dikelola
kelompok.
➢ Pada setiap gambar dituliskan
keterangan- keterangan sebagai
berikut.Nama perusahaan, Jenis usaha,
Tempat kedudukan usaha dan Sumber
gambar.
➢ Kegiatan-kegiatan ini bertujuan untuk
memberikan pemahaman kepada siswa
tentang jenis-jenis usaha ekonomi
dalam
➢ masyarakat (IPS KD 3.3 dan 4.3).
5) Pengetahuan yang telah di peroleh, di
demonstrasikan oleh siswa dengan
mempresentasikan hasil temuannya di
depan kelas.
6) Guru meluruskan dan menguatkan
konsepyang dipahami siswa dengan Tanya
jawab.
7) Memberikan Penghargaan.
90
Kegiatan Akhir 1. Siswa bersama guru melakukan refleksi
atas pembelajaran yang telah
berlangsung:
• Apa saja yang telah dipelajari dari
kegiatan hari ini?
• Apa yang akan dilakukan untuk
menghargai perbedaan di sekitar?
2. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil
pembelajaran pada hari ini.
3. Siswa menyimak penjelasan guru tentang
aktivitas pembelajaran pada pertemuan
selanjutnya. Termasuk menyampaikan
kegiatan bersama orang tua yaitu:
meminta orang tua untuk menceritakan
pengalamannya menghargai perbedaan
di lingkungan sekitar rumah lalu
menceritakan hasilnya kepada guru.
4. Siswa menyimak cerita motivasi tentang
pentingnya sikap disiplin.
5. Siswa melakukan operas semut
untuk menjaga kebersihan kelas.
6. Kelas ditutup dengan doa bersama
dipimpin salah seorang siswa.
15 Menit
91
H. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap
b. Penilaian Pengetahuan
Muatan Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk
Instumen
IPS Instrumen Penilaian: Rubrik KD
IPS 3.3 dan 4.3
I. Unjuk Kerja
Muatan Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk
Instumen
IPS Instrumen Penilaian: Rubrik KD
IPS 3.3 dan 4.3
Diskusi dan
unjuk hasil
Rubrik penilaian
pada BG
halaman 13-14.
Lassa-lassa, 23 Juli 2020
Wali Kelas V Penliti
Nursiah, S.Pd Nurmidayanti
Nip. 197106052006042043
Mengetahui,
Kepala Sekolah SD Negeri Lemoa
Hj. Sitti Hawang, S.Pd.,MM.
Nip. 196611021987032006
92
SIKLUS II
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SD Negeri Lemoa
Kelas /Semester : V/2 (dua )
Tema 8 : Lingkungan Sahabat Kita
Subtema 3 : Usaha Pelestarian Lingkungan
Pembelajaran ke- : 3
Fokus Pembelajaran : IPS
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
A. KOMPETENSI INTI (KI)
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya
di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
93
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
IPS
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Menganalisis peran ekonomi dalam
upaya menyejahterakan kehidupan
masyarakat di bidang sosial dan
budaya untuk memperkuat kesatuan
dan persatuan bangsa Indonesia serta
hubungannya
dengan karakteristik ruang
3.3.1Mengamati gambar/ foto/
vidio/ teks bacaan tentang
interaksi sosial dan hasil-hasil
pembangunan di lingkungan
masyarakat.
4.3 Menyajikan hasil analisis tentang peran
ekonomi dalam upaya
menyejahterakan
kehidupan masyarakat di bidang sosial
dan budaya untuk memperkuat
kesatuan dan persatuan bangsa
4.3.1Mengamati gambar/ foto/
vidio/ teks bacaan tentang
interaksi sosial dan hasil-
hasil pembangunan di
lingkungan masyarakat,
serta pengaruhnya terhadap
pembangunan sosial,
budaya, dan ekonomi
masyarakat
94
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan membaca, siswa mampu menjelaskan pengaruh kegiatan
ekonomi terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat dengan benar.
2. Melalui kegiatan mencoba, siswa dapat membuat peta pikiran (mind map)
tentang poin-poin penting dari teks bacaan dengan benar.
3. Melalui kegiatan berdiskusi, siswa dapat menceritakan keuntungan dari
keragaman sosial akibat adanya berbagai jenis usaha.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Teks Penjelasan kegiatan ekonomi
2. Teks, menjelaskan keragaman sosial budaya masyarakat Indonesia
3. teks, menjelaskan jenis--jenis usaha dan kegiatan ekonomi masyarakat
Indonesia.
E. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran : TANDUR
Metode Pembelajaran : Simulasi, percobaan, diskusi, tanya jawab, penugasan,
dan ceramah.
F. MEDIA/ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR
Media/Alat :
1. Teks bacaan.
2. Alat musik tradisional daerah masing-masing.
3. Beragam benda di kelas dan lingkungan sekitar.
Bahan : -
95
Sumber Belajar : 1. Buku Guru dan Buku Siswa Kelas V, Tema 6: Panas dan
Perpindahannya. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
(Revisi 2017). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1) Kelas dibuka dengan salam, menanyakan kabar,
dan mengecek kehadiran siswa.
2) Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh
salah seorang siswa.
3) Siswa difasilitasi untuk bertanya jawab
pentingnya mengawali setiap kegiatan dengan
doa. Selain berdoa, guru dapat memberikan
penguatan tentang sikap syukur.
4) Siswa diajak menyanyikan Lagu yel-yel. Guru
memberikan penguatan tentang pentingnya
menanamkan semangat kebangsaan.
5) Siswa diminta memeriksa kerapian diri dan
kebersihan kelas.
6) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang
tujuan, manfaat, dan aktivitas pembelajaran yang
akan dilakukan.
15
menit
96
7) Siswa menyimak penjelasan guru tentang
pentingnya sikap disiplin yang akan
dikembangkan dalam pembelajaran.
8) Pembiasaan membaca. Siswa dan guru
mendiskusikan perkembangan kegiatan literasi
yang telah dilakukan.
9) Siswa diajak menyanyikan lagu daerah setempat
untuk menyegarkan suasana kembali.
Kegiatan inti 1) Guru Menyampaikan Pokok Materi yaitu
Pengaruh Kegiatan Ekonomi terhadap
Kesejahteraan Masyarakat
2) Guru mengawali pembelajaran dengan
menghadirkan permasalahan atau fakta yang dekat
dengan kehidupan sehari-hari siswa untuk
menumbuhkan motivasi siswa.
3) Siswa dibagi kedalam 4 kelompok secara
Heterogen.
4) Berdasarkan permasalahan yang dimunculkan,
siswa mengerjakan LKS dan saling berkompetisi
secara sehat.
➢ Setiap kelompok mengamati kegiatan
produksi dan distribusi di lingkungan
sekitarnya.
70 menit
97
➢ Pada setiap kegiatan produksi atau
distribusi itu, siswa mengidentifikasi
orang-orang yang diuntungkan dan
keuntungan yang diperoleh.
➢ Setiap kelompok menuliskan hasil
pengamatan dan identifikasinya ke dalam
tabel seperti dalam Buku Siswa.
➢ Setiap kelompok mempresentasikan hasil
pengamatannya di depan guru dan
kelompok- kelompok lain.
➢ Setiap kelompok memberi tanggapan dan
atau masukan atas hasil.
5) Pengetahuan yang telah di peroleh, di
demonstrasikan oleh siswa dengan
mempresentasikan hasil temuannya di depan
kelas.
6) Guru meluruskan dan menguatkan konsep yang
dipahami siswa dengan Tanya jawab.
7) Memberikan Penghargaan.
98
Penutup 1) Siswa bersama guru melakukan refleksi atas pembelajaran yang telah berlangsung:
• Apa saja yang telah dipelajari dari kegiatan hari
ini?
• Apa yang akan dilakukan untuk menghargai
perbedaan di sekitar?
2) Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran pada hari ini.
3) Siswa menyimak penjelasan guru tentang aktivitas
pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.
Termasuk menyampaikan kegiatan bersama orang
tua yaitu: meminta orang tua untuk menceritakan
pengalamannya menghargai perbedaan di
lingkungan sekitar rumah lalu menceritakan
hasilnya kepada guru.
4) Siswa menyimak cerita motivasi tentang
pentingnya sikap disiplin.
5) Siswa melakukan operasi semut untuk menjaga
kebersihan kelas.
6) Kelas ditutup dengan doa bersama dipimpin salah
seorang siswa.
15 enit
H. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian Sikap
Mencatat hal-hal menonjol (positif atau negatif) yang ditunjukkan siswa
dalam sikap disiplin.
99
b.Penilaian Pengetahuan
Muatan Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk
Instumen
IPS Membuat peta pikiran (mind map)
tentang poin-poin penting dari
bacaan KD Ilmu Pengetahuan Sosial
3.3 dan 4.3
2. Unjuk Kerja
Membuat Kesimpulan dari Bacaan Bentuk Penilaian : Tertulis Instrumen
Penilaian : Daftar Periksa KD BI 3.3 dan 4.3
e. Remedial
Siswa yang belum terampil dalam menemukan gagasan pokok dan
Muatan Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk
Instumen
IPS Membuat peta pikiran (mind map)
tentang poin-poin penting dari bacaan
KD Ilmu Pengetahuan Sosial
3.3 dan 4.3
Diskusi dan
unjuk hasil
Rubrik
penilaian
pada BG
halaman
13-14.
100
gagasan pendukung dapat diberikan contoh-contoh tambahan teks sebagai
latihan tambahan. Siswa dapat dibantu oleh siswa lain yang telah sangat
terampil dalam menemukan gagasan pokok dan gagasan pendukung.
f. Pengayaan
Apabila memiliki waktu, siswa dapat memainkan ansambel bunyi mereka
kepada kelas lain.
Lassa-lassa, 05 Agustus 2020
Wali Kelas V Penliti
Nursiah, S.Pd Nurmidayanti
NIP. 197106052006042043
Mengetahui,
Kepala Sekolah SD Negeri Lemoa
Hj. Sitti Hawang, S.Pd.,MM.
NIP. 196611021987032006
101
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SD Negeri Lemoe
Kelas /Semester : V/2 (dua )
Tema 8 : Lingkungan Sahabat Kita
Subtema 3 : Usaha Pelestarian Lingkungan
Pembelajaran ke- : 4
Fokus Pembelajaran : IPS
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
A. KOMPETENSI INTI (KI)
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
102
KOMPETENSI
IPS
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Menganalisis peran ekonomi
dalam upaya menyejahterakan
kehidupan masyarakat di
bidang sosial dan budaya untuk
memperkuat kesatuan dan
persatuan bangsa Indonesia
serta hubungannya
dengan karakteristik ruang
3.3.1 Mengamati gambar/foto/vidio/
teks bacaan tentang interaksi
sosial dan hasil-hasil
pembangunan di lingkungan
masyarakat,
4.3 Menyajikan hasil analisis
tentang peran ekonomi dalam
upaya menyejahterakan
kehidupan masyarakat di
bidang sosial dan budaya
untuk memperkuat kesatuan
dan persatuan bangsa
4.3.1 Mengamati gambar/foto/vidio/
teks bacaan tentang interaksi
sosial dan hasil-hasil
pembangunan di lingkungan
masyarakat, serta pengaruhnya
terhadap pembangunan sosial,
budaya, dan ekonomi masyarakat
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan mengamati dan berdiskusi, siswa mampu menjelaskan cara-
cara menghargai kegiatan orang lain dalam usaha dengan baik.
2. Melalui kegiatan mengamati dan berdiskusi, siswa mampu menjelaskan arti
penting memahami keragaman sosial budaya dengan baik.
103
3. Melalui kegiatan mengamati dan menulis, siswa dapat mengidentifikasi
informasi penting dari teks dengan benar.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Teks jenisjenis usaha masyarakat dalam bentuk peta pikiran teks,
menjelaskan mengidentifikasi keragaman sosial di lingkungan sekitarnya
berdasarkan jenis usaha.
2. Teks, menjelaskan jenis--jenis usaha dan kegiatan ekonomi masyarakat
Indonesia.
E. MODEL DAN ETODE PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran : TANDUR
Metode Pembelajaran : Simulasi, percobaan, diskusi, tanya jawab, penugasan, dan
ceramah.
F. MEDIA/ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR
Media/Alat : 1. Teks bacaan.
3. Alat musik tradisional daerah masing-masing.
4. Beragam benda di kelas dan lingkungan sekitar.
Bahan : -
Sumber Belajar : 1. Buku Guru dan Buku Siswa Kelas V, Tema 6: Panas dan
Perpindahannya. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
(Revisi 2017). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
104
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1) Kelas dibuka dengan salam, menanyakan kabar,
dan mengecek kehadiran siswa.
2) Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh salah
seorang siswa.
3) Siswa difasilitasi untuk bertanya jawab pentingnya
mengawali setiap kegiatan dengan doa. Selain
berdoa, guru dapat memberikan penguatan tentang
sikap syukur.
4) Siswa diajak menyanyikan Lagu Indonesia Raya.
Guru memberikan penguatan tentang pentingnya
menanamkan semangat kebangsaan.
5) Siswa diminta memeriksa kerapian diri dan
kebersihan kelas.
6) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang
tujuan, manfaat, dan aktivitas pembelajaran yang
akan dilakukan.
7) Siswa menyimak penjelasan guru tentang
pentingnya sikap disiplin yang akan
dikembangkan dalam pembelajaran.
8) Pembiasaan membaca. Siswa dan guru
15 menit
105
mendiskusikan perkembangan kegiatan literasi
yang telah dilakukan.
9) Siswa diajak menyanyikan lagu daerah setempat
untuk menyegarkan suasana kembali.
Kegiatan
inti
1) Guru Menyampaikan Pokok Materi yaitu “
Keragaman Sosial”
2) Guru mengawali pembelajaran dengan
menghadirkan
permasalahan atau fakta yang dekat dengan
kehidupan
sehari-hari siswa untuk menumbuhkan motivasi
siswa.
3) Siswa dibagi kedalam 4 kelompok secara
Heterogen.
4) Berdasarkan permasalahan yang dimunculkan,
siswa mengerjakan LKS dan saling berkompetisi
secara sehat
➢ Setiap kelompok mengamati usaha ekonomi di lingkungan sekitarnya dan sikap pelaku usaha dalam menjalin hubungan dengan pesaing.
➢ Setiap kelompok mengidentifikasi peran dan
keuntungan yang diperoleh dari setiap pihak
dalam proses produksi pakaian: petani kapas,
pemintal benang, pemilik pabrik tekstil,
pegawai pabrik tekstil, dan penjahit.
70 menit
106
➢ Setiap kelompok menuliskan hasil
identifikasinya dalam bentuk table seperti
contoh pada Buku Siswa atau bentuk lain
yang lebih menarik.
5) Pengetahuan yang telah di peroleh, di
demonstrasikan oleh siswa dengan
mempresentasikan hasil temuannya di depan kelas.
6) Guru meluruskan dan menguatkan konsep yang
dipahami siswa dengan Tanya jawab.
7) Memberikan Penghargaan.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan
pemahaman kepada siswa tentang peran ekonomi
dalam upaya menyejahterakan kehidupan
masyarakat (IPS KD 3.3 dan 4.3).
Penutup 1) Siswa bersama guru melakukan refleksi atas
pembelajaran yang telah berlangsung:
• Apa saja yang telah dipelajari dari kegiatan hari
ini?
• Apa yang akan dilakukan untuk menghargai
perbedaan di sekitar?
2) Siswa bersama guru menyimpulkan hasil
pembelajaran pada hari ini.
3) Siswa menyimak penjelasan guru tentang aktivitas
15 Menit
107
pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.
Termasuk menyampaikan kegiatan bersama orang
tua yaitu: meminta orang tua untuk menceritakan
pengalamannya menghargai perbedaan di
lingkungan sekitar rumah lalu menceritakan
hasilnya kepada guru.
4) Siswa menyimak cerita motivasi tentang pentingnya
sikap disiplin.
5) Siswa melakukan operasi semut untuk
menjaga kebersihan kelas.
6) Kelas ditutup dengan doa bersama dipimpin salah
seorang siswa.
H. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap
Mencatat hal-hal menonjol (positif atau negatif) yang ditunjukkan siswa
dalam sikap disiplin.
b. Penilaian Pengetahuan
108
Muatan Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk
Instumen
IPS Berdiskusi tentang cara menghargai kegiatan
usaha orang lain dalam
usaha memperkuat
kesatuan dan
persatuan bangsa
c. Unjuk Kerja
Membuat Kesimpulan dari Bacaan Bentuk Penilaian : Tertulis
Instrumen Penilaian : Daftar Periksa KD BI 3.3 dan 4.3
Muatan Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk
Instumen
IPS Berdiskusi tentang cara menghargai kegiatan
usaha orang lain dalam
usaha memperkuat
kesatuan dan persatuan
bangsa KD IPS 3.3 dan 4.3
Diskusi dan unjuk hasil
Rubrik penilaian pada BG
halaman 13-14.
d. Remedial
Siswa yang belum terampil dalam menemukan gagasan pokok dan gagasan
pendukung dapat diberikan contoh-contoh tambahan teks sebagai latihan
tambahan. Siswa dapat dibantu oleh siswa lain yang telah sangat terampil dalam
menemukan gagasan pokok dan gagasan pendukung.
e. Pengayaan
109
Apabila memiliki waktu, siswa dapat memainkan ansambel bunyi mereka
kepada kelas lain.
Lassa-lassa, 12 Agustus 2020
Wali Kelas V Penliti
Nursiah, S.Pd Nurmidayanti
NIP. 197106052006042043
Mengetahui,
Kepala Sekolah SD Negeri Lemoa
Hj. Sitti Hawang, S.Pd.,MM.
NIP. 196611021987032006
110
Lampiran 4.
MATERI SIKLUS 1
Jenis Usaha Ekonomi yang Dikelola Sendiri
Amatilah kegiatan ekonomi di lingkungan sekitarmu! Bagaimana
pengelolaan kegiatan ekonomi tersebut? Jika dicermati, kegiatan ekonomi
tersebut ada yang dikelola sendiri. Ada pula kegiatan ekonomi yang dikelola
secara berkelompok.
Usaha yang dikelola sendiri disebut usaha perorangan. Usaha ekonomi ini
memiliki modal terbatas dan biasanya dikelola secara sederhana. Contoh usaha
ekonomi perorangan sebagai berikut.
1. Usaha Pertanian
Sebagian besar usaha pertanian dikelola secara perorangan. Usaha ini
memiliki modal terbatas. Lahan yang digarap petani biasanya terbatas, lahan
persawahan dan tegalan. Namun, ada juga usaha pertanian yang dilakukan secara
besar-besaran.
111
2. Usaha Perdagangan
Usaha perdagangan secara perorangan biasanya berskala kecil dan sedang.
Contoh usaha perdagangan antara lain, pedagang asongan, pedagang keliling,
pedagang kaki lima, pedagang di pasar, warung, dan toko kelontong.
3. Usaha Jasa
Perhatikan usaha jasa perorangan di daerah sekitarmu! Coba sebutkan
usaha jasa tersebut! Secara umum, banyak usaha jasa yang dikelola secara
perorangan, contohnya usaha salon, fotokopi, bengkel, potong rambut, dan
penjualan pulsa
4. Industri Kecil
Sektor industri yang dikelola perorangan merupakan industri rumahan.
Contoh industri rumahan antara lain usaha kerajinan tangan berupa pembuatan
keramik, souvenir, tembikar, anyaman, dan mebel.
Ayo Membaca
Desa Unik di Bali
Bali merupakan tujuan wisata yang sangat terkenal, baik di dalam negeri
maupun luar negeri. Banyak hal yang membuat Bali menarik untuk dikunjungi
wisatawan. Salah satu daya tarik Bali adalah adanya beberapa desa unik. Desa
apa sajakah itu? Apa keunikannya? Bacalah penjelasan berikut.
Desa Tenganan
Desa Tenganan terletak di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem
di sebelah timur Pulau Bali. Desa Tenganan merupakan salah satu desa tertua di
112
Bali. Masyarakat desa ini masih menjunjung tinggi nilai adat dan budaya. Desa
Tenganan merupakan salah satu Desa Bali Aga (desa asli suku Bali). Desa ini
terkenal dengan kesederhanaannya.
Desa Trunyan
Desa Trunyan terletak di pinggir Danau Batur, Kintamani, Kabupaten Bangli,
Bali Utara. Keunikan desa ini adalah tradisi pemakamannya. Pada masyarakat
Hindu Bali, jenazah orang meninggal akan dibakar atau yang disebut ngaben.
Namun, di Desa Trunyan jenazah orang meninggal hanya diletakkan di atas tanah
di dalam gua, bahkan di atas pohon. Tradisi ini mereka sebut dengan istilah
mepasah.
Desa Penglipuran
Desa Penglipuran terletak di Kabupaten Bangli, lebih kurang 45 km dari
Kota Denpasar. Desa ini memiliki struktur bangunan yang teratur dan rapi.
Masyarakat Desa Penglipuran tidak pernah melepaskan adat dan budaya yang
berlaku turun- temurun. Oleh karena itu, masyarakat Desa Penglipuran banyak
melakukan acara adat, seperti pemasangan dan penurunan odalan serta perayaan
Galungan, dan hari besar lainnya.
113
MATERI SIKLUS II
Usaha Ekonomi yang Dikelola Kelompok
Pada Pembelajaran 3 telah dibahas usaha ekonomi perorangan. Ada pula usaha
ekonomi yang dikelola secara berkelompok. Usaha ekonomi kelompok ini
dikelola secara bersama, baik modal, pengelolaan, maupun keuntungan. Bentuk
usaha ekonomi bersama sebagai berikut.
1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau perusahaan negara yaitu sebuah
perusahaan yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki negara. BUMN
dapat berbentuk perusahaan umum (perum) dan perseroan terbatas (persero).
BUMN bergerak di bidang usaha yang bersifat strategis atau vital, misalnya
bidang energi listrik dan telekomunikasi.
Di Indonesia juga terdapat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau
perusahaan daerah. BUMD merupakan perusahaan yang seluruh atau sebagian
besar modalnya dimiliki pemerintah daerah. Apa sajakah tujuan pendirian
BUMD?
2. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
Badan Usaha Milik Swasta merupakan perusahaan yang seluruh
sahamnya dimiliki oleh swasta. Ada beberapa macam BUMS sebagai berikut.
a. Firma
Firma adalah usaha ekonomi bersama yang didirikan oleh sekurangnya
dua sekutu. Pendiri firma biasanya orang-orang yang saling kenal satu dengan
114
yang lain. Setiap anggota firma memiliki hak untuk bertindak atas nama firma.
Anggota firma juga bertanggung jawab secara penuh atas risiko kerugian firma.
Usaha berbentuk firma biasa bergerak di bidang layanan konsultasi hukum dan
keuangan.
b. Persekutuan Komanditer
Persekutuan komanditer (CV) didirikan oleh sekurangnya dua orang yang
menyetorkan modal. Pada CV terdapat dua jenis sekutu, yaitu sekutu aktif dan
sekutu pasif. Sekutu aktif berperan sebagai investor dan pengelola CV. Sekutu
pasif berperan sebagai investor tanpa terlibat dalam pengelolaan CV. Usaha
berbentuk CV dapat dikembangkan dari firma. Ini dimungkinkan jika firma ingin
memperluas usahanya dan membutuhkan banyak modal.
c. Perseroan Terbatas
Perseroan terbatas (PT) adalah usaha bersama yang modalnya berupa
kumpulan saham. Saham diartikan sebagai bukti kepemilikan suatu perusahaan
atas penyetoran modal. Setiap saham memiliki nilai nominal tertentu. Pemilik
saham akan memperoleh keuntungan berupa dividen. Bagi perseroan yang ingin
mengembangkan dan memperluas usaha, sahamnya dapat diperdagangkan di
pasar modal.
3. Koperasi
Di Indonesia berkembang usaha bersama yang bertujuan menyejahterakan
anggotanya. Usaha yang dimaksud adalah koperasi. Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, koperasi adalah badan usaha yang
115
beranggotakan orang- orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi sesuai dengan UUD 1945 pasal 33 ayat
(1), yaitu bentuk perekonomian disusun atas usaha bersama berdasarkan asas
kekeluargaan. Koperasi pertama kali dikembangkan oleh Drs. Mohammad Hatta.
Atas perannya tersebut beliau dijuluki Bapak Koperasi Indonesia.
Ada berapa bentuk koperasi yang berkembang di Indonesia? Bentuk -
bentuk koperasi di Indonesia sebagai berikut.
a) Koperasi konsumsi, yaitu koperasi yang menyediakan berbagai barang
konsumsi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Contohnya beras, gula,
minyak, sabun, peralatan rumah tangga, dan barang elektronik. Tujuan
koperasi ini adalah memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari bagi
anggota dengan harga dan mutu layak.
b) Koperasi simpan pinjam, yaitu koperasi yang menyediakan layanan
simpan dan pinjam. Koperasi jenis ini menerima simpanan dari anggota.
Selanjutnya, uang yang telah terkumpul dipinjamkan kepada anggota.
c) Koperasi produksi, yaitu koperasi yang menyediakan bahan baku
produksi dan menyalurkan hasil produksi anggotanya. Koperasi ini
beranggotakan para produsen atau pengusaha, misalnya pengusaha batik,
tahu dan tempe, dan sapi perah.
d) Koperasi jasa, yaitu koperasi yang menyediakan layanan atau jasa tertentu
bagi anggotanya. Contohnya, koperasi angkutan.
116
e) Koperasi serbausaha, yaitu koperasi mengelola berbagai jenis usaha,
misalnya penyediaan barang konsumsi, simpan pinjam, penyediaan bahan
baku, dan penyaluran hasil produksi. Contohnya, koperasi unit desa
(KUD).
117
Lampiran 5
Pedoman Penskoran Siklus I Skor tiap soal
NO JAWABAN
1 Jika benar 3, nilainya 3
Jika benar 2, nilainya 2
Jika benar 1, nilainya 1
Jika salah, nilainya 0,5
Jika tidak menjawab nilainya 0
2 Jika benar 3, nilainya 3
Jika benar 2, nilainya 2
Jika benar 1, nilainya 1
Jika salah, nilainya 0,5
Jika tidak menjawab nilainya 0
3 Jika benar 5, nilainya 5
Jika benar 4, nilainya 4
Jika benar 3, nilainya 3
Jika benar 2, nilainya 2
Jika benar 1, nilainya 1
Jika salah, nilainya 0,5
Jika tidak menjawab nilainya 0
4 Jika benar 3, nilainya 3
Jika benar 2, nilainya 2
Jika benar 1, nilainya 1
Jika salah, nilainya 0,5
Jika tidak menjawab nilainya 0
5 Jika benar 5, nilainya 5
Jika benar 4, nilainya 4
Jika benar 3, nilainya 3
Jika benar 2, nilainya 2
Jika benar 1, nilainya 1
Jika tidak menjawab nilainya 0
118
Pedoman Penskoran Siklus II
Skor tiap soal
NO JAWABAN
1 Jika benar 3, nilainya 3
Jika benar 2, nilainya 2
Jika benar 1, nilainya 1
Jika salah, nilainya 0,5
Jika tidak menjawab nilainya 0
2 Jika benar 5, nilainya 5
Jika benar 4, nilainya 4
Jika benar 3, nilainya 3
Jika benar 2, nilainya 2
Jika benar 1, nilainya 1
Jika salah, nilainya 0,5
Jika tidak menjawab nilainya 0
3 Jika benar 3, nilainya 3
Jika benar 2, nilainya 2
Jika benar 1, nilainya 1
Jika salah, nilainya 0,5
Jika tidak menjawab nilainya 0
4 Jika benar 3, nilainya 3
Jika benar 2, nilainya 2
Jika benar 1, nilainya 1
Jika salah, nilainya 0,5
Jika tidak menjawab nilainya 0
5 Jika benar 5, nilainya 5
Jika benar 4, nilainya 4
Jika benar 3, nilainya 3
Jika benar 2, nilainya 2
Jika benar 1, nilainya 1
Jika salah, nilainya 0,5
Jika tidak menjawab nilainya 0
119
Lampiran 6
Tes Hasil Belajar Siklus 1
1. Apa yang dimaksud dengan
a. Produsen
b. Konsumen
c. Distributor
2. Sebutkan masing-masing 3 contoh kegiatan yang termasuk
kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi!
3. Tuliskan 5 jenis pekerjaan dalam kegiatan ekonomi!
4. Jelaskan 3 cara menghargai kegiatan usaha ekonomi yang dimiliki orang
lain!
5. Tuliskan 5 pekerjaan yang menghasilkan barang dan jasa!
120
Tes Hasil Belajar Siklus 1I
1. Tulisakan 3 nama-nama usaha yang sebagian modal atau seluruhnya dimiliki
oleh negara indonesia
2. Tuliskan 5 keuntungan dari Perseroan terbatas
3. Tuliskan 3 ciri-ciri dari Perseroan Terbatas (PT)
4. Sebutkan 5 jenis-jenis koperasi yang ada di Indonesia!
5. Sebutkan masing-masing 3 contoh usaha ekonomi yang dikelola sendiri di
bidang pertanian, perdagangan dan jasa!Lampiran 6
121
Lampiran 7
Lembar Kerja Siswa (LKS)
SIKLUS 1
Ayo Mengamati
Amatilah lingkungan sekitarmu. Identifikasilah jenis-jenis usaha ekonomi yang
dikelola secara perorangan berdasarkan setiap jenisnya. Buatlah laporan dalam
bentuk tabel seperti contoh berikut.
Ayo Berkreasi
Buatlah kliping mengenai jenis-jenis usaha yang dikelola perorangan.
1. Siapkan buku gambar atau buku tulis tipis.
2. Carilah gambar dari buku, surat kabar, atau majalah lama.
3. Guntinglah gambar dengan rapi, lalu tempelkan pada buku gambar atau buku
tulis.
4. Berilah keterangan di bawah setiap gambar:
a. Nama jenis usaha
b. Sumber gambar
122
LEMBAR KERJA LKS
SIKLUS I
Ayo Berdiskusi
Buatlah kelompok diskusi bersama 4-5 orang temanmu. Kemudian,
jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Apa saja keunikan desa-desa pada bacaan “Desa Unik di Bali”?
Jawab: Desa Tenganan terkenal dengan kesederhanaannya. Desa Trunyan
jenazah orang meninggal hanya diletakkan di atas tanah di dalam gua, bahkan
di atas pohon, masyarakat Desa Penglipuran banyak melakukan acara adat,
seperti pemasangan dan penurunan odalan serta perayaan Galungan, dan hari
besar lainnya.
2. Adakah keunikan dari daerah tempat tinggalmu? Apa sajakah itu?
Jawab: Banyak kuliner nusantara dan budaya adat siri napacce
3. Bagaimana sikapmu atas perbedaan budaya dan adat istiadat daerahmu
dengan daerah lain?
Jawab : Kita harus saling menghargai walaupun saling berbeda
suku/budaya/adat istiadat, tidak saling menghina.
123
LEMBA KERJA SISWA
SIKLUS II
Ayo Berdiskusi
Kamu telah membaca teks “Usaha Ekonomi yang Dikelola Kelompok”.
Temukan pengertian dan ciri-ciri khusus dari setiap jenis usaha. Tulislah pada
peta pikiran berikut.
Firma Persekutuan Komanditer (CV)
Pengertian:
Firma adalah usaha ekonomi bersama
yang didirikan oleh sekurang-
kurangnya dua sekutu.
Pengertian:
CV adalah usaha ekonomi yang
didirikan oleh sekurangnya dua
orang yang menyetorkan modal.
Ciri-ciri:
1. Setiap anggota firma memiliki
hak untuk bertindak atas nama
firma.
2. Anggota firma bertanggung jawab
penuh atas risiko kerugian firma.
3. Biasanya bergerak di bidang
hukum atau keuangan.
Ciri-ciri
1. Ada dua jenis sekutu, yaitu
sekutu aktif (sebagai investor
dan pengelola usaha) dan
sekutu pasif (sebagai investor
tetapi tidak ikut mengelola
usaha)
2. Tanggung jawab sekutu
aktif tak terbatas, sedangkan
sekutu pasif terbatas.
3.
124
Perseroan Terbatas Koperasi
Pengertian:
Perseroan terbatas adalah usaha
bersama yang modalnya berupa
kumpulan saham.
Pengertian
Koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-orang atau
badan hukum koperasi.
Ciri-ciri:
1. Bukti kepemilikan berupa saham
(penyetoran modal).
2. Pemilik saham akan memperoleh
keuntungan berupa dividen sesuai
besar saham.
3. Untuk mengembangkan dan
memperluas usaha, saham perseroan
dapat diperdagangkan di pasar
modal
Ciri-ciri:
1. Usaha bersama berdasarkan asas
kekeluargaan.
2. Bertujuan menyejahterakan
anggotanya.
3. Pembagian keuntungan menurut
perbandingan jasa.
4. Sifat sukarela pada
keanggotannya.
5. Modal tidak tetap, berubah
menurut banyaknya simpanan
anggota.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Pengertian BUMN adalah perusahaan yang seluruh atau sebagian modalnya
dimiliki negara.
125
Ciri-ciri:
1. BUMN dapat berupa perusahaan umum (Perum) atau perseroan
terbatas (Persero).
2. BUMN bergerak di bidang usaha strategis atau vital, misalnya listrik dan
kereta api.
126
Lampiran 8
Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelas V Siklus I
Pertemuan 1
Petunjuk:
1. Pengamatan ditunjukkan kepada guru saat proses pemberian perlakuan.
2. Mengisi kolom pengamatan sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan.
3. Berilah tanda (√) pada kolom skor yang tersedia sesuai dengan
pengamatan anda pada saat guru memberikan perlakuan.
Pedoman penskoran :
Skor 5 : Sangat Baik
Skor 4 : Baik
Skor 3 : Cukup
Skor 2 : Kurang
Skor 1 : Sangat Kurang
No.
Indikator/Deskripsi
Skor
5 4 3 2 1
1. Siswa salam dan berdoa
✓
2. Siswa melakukan appersepsi
✓
3. Siswa menyanyikan lagu yel-
yel sebagai penyemangat
✓
127
4. Siswa mengamati pembelajaran dengan menghadirkan
permasalahan atau fakta yang dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa untuk menumbuhkan
motivasi siswa.
✓
5.
Siswa dibagi kedalam 4 kelompok secara Heterogen
✓
6.
Siswa mengerjakan LKS dan saling berkompetisi secara
sehat.
Pengetahuan yang telah diperoleh, didemonstrasikan oleh siswa dengan mempresentasikan hasil
temuannya di depan kelas
✓
7. Memberikan Penghargaan
✓
8. Melakukan kesimpulan secara bersama
✓
Nilai 26: 50 x 100%
Persentase Keberhasilan 52%
Kategori Kurang
Lassa-lassa , 16 Juli 2020
Observer ,
Nurmidayanti
128
Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelas V Siklus I
Pertemuan 2
Petunjuk:
1. Pengamatan ditunjukkan kepada guru saat proses pemberian perlakuan.
2. Mengisi kolom pengamatan sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan.
3. Berilah tanda (√) pada kolom skor yang tersedia sesuai dengan pengamatan
anda pada saat guru memberikan perlakuan.
Pedoman penskoran :
Skor 5 : Sangat Baik
Skor 4 : Baik
Skor 3 : Cukup
Skor 2 : Kurang
Skor 1 : Sangat Kurang
No.
Indikator/Deskripsi
Skor
5 4 3 2 1
1. Siswa salam dan berdoa ✓
2. Siswa melakukan appersepsi
✓
3. Siswa menyanyikan lagu yel-
yel sebagai penyemangat
✓
129
4. Siswa mengamati pembelajaran
dengan menghadirkan
permasalahan atau fakta yang
dekat dengan kehidupan sehari-
hari siswa untuk menumbuhkan
motivasi siswa.
✓
5. Siswa dibagi kedalam 4
Lassa-lassa , 23 Juli 2020
Observer ,
Nurmidayanti
kelompok secara Heterogen ✓
6. Siswa mengerjakan LKS dan
saling berkompetisi secara
sehat.
✓
7. Pengetahuan yang telah
diperoleh, didemonstrasikan oleh
siswa dengan Mempresentasikan
hasil temuannya di depan kelas
✓
8. Siswa melakukan kegiatan
umpan balik
✓
9. Memberikan Penghargaan
✓
10. Melakukan kesimpulan secara
bersama
✓
Nilai 32: 50 x 100%
Presentase keberhasilan 64%
Kategori Cukup
130
Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelas V Siklus II
Pertemuan 1
Petunjuk:
1. Pengamatan ditunjukkan kepada guru saat proses pemberian perlakuan.
2. Mengisi kolom pengamatan sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan.
3. Berilah tanda (√) pada kolom skor yang tersedia sesuai dengan pengamatan
anda pada saat guru memberikan perlakuan.
Pedoman penskoran :
Skor 5 : Sangat Baik
Skor 4 : Baik
Skor 3 : Cukup
Skor 2 : Kurang
Skor 1 : Sangat Kurang
No.
Indikator/Deskripsi
Skor
5 4 3 2 1
1. Siswa salam dan berdoa ✓
2. Siswa melakukan appersepsi ✓
3. Siswa menyanyikan lagu yel-
yel sebagai penyemangat
✓
4. Siswa mengamati pembelajaran
dengan menghadirkan
permasalahan atau fakta yang
dekat dengan kehidupan sehari-
hari siswa untuk menumbuhkan
motivasi siswa.
✓
131
5. Siswa dibagi kedalam 4
✓
kelompok secara Heterogen
6. Siswa mengerjakan LKS dan
saling berkompetisi secara
sehat.
✓
7. Pengetahuan yang telah
diperoleh, didemonstrasikan
oleh siswa dengan
mempresentasikan hasil
temuannya di depan kelas
✓
8. Siswa melakukan kegiatan
umpan balik
✓
9. Memberikan Penghargaan
✓
10. Melakukan kesimpulan secara
bersama
✓
Nilai 40: 50 x 100%
Presentase keberhasilan 80%
Kategori Baik
Lassa-lassa , 05 Agustus 2020
Observer ,
Nurmidayanti
132
Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelas V Siklus II
Pertemuan 2
Petunjuk:
1. Pengamatan ditunjukkan kepada guru saat proses pemberian perlakuan.
2. Mengisi kolom pengamatan sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan.
3. Berilah tanda (√) pada kolom skor yang tersedia sesuai dengan
pengamatan anda pada saat guru memberikan perlakuan.
Pedoman penskoran :
Skor 5 : Sangat Baik
Skor 4 : Baik
Skor 3 : Cukup
Skor 2 : Kurang
Skor 1 : Sangat Kurang
No.
Indikator/Deskripsi
Skor
5 4 3 2 1
1. Siswa salam dan berdoa ✓
2. Siswa melakukan appersepsi ✓
3. Siswa menyanyikan lagu yel- yel sebagai penyemangat
✓
4. Siswa mengamati pembelajaran
dengan menghadirkan
permasalahan atau fakta yang
dekat dengan kehidupan sehari-
hari siswa untuk menumbuhkan
motivasi
siswa.
✓
133
5. Siswa dibagi kedalam 4
✓
Lassa-lassa , 12 Agustus 2020
Observer ,
Nurmidayanti
kelompok secara Heterogen
6. Siswa mengerjakan LKS dan
saling berkompetisi secara
sehat.
✓
7. Pengetahuan yang telah
diperoleh, didemonstrasikan
oleh siswa dengan
mempresentasikan hasil
temuannya di depan kelas
✓
8. Siswa melakukan kegiatan
umpan balik
✓
9. Memberikan Penghargaan
✓
10. Melakukan kesimpulan secara
bersama
✓
Nilai 48: 50 x 100%
Presentase keberhasilan 96%
Kategori Sangat Baik
134
Lembar Observasi Aktivitas Mengajar Guru Kelas V Siklus I
Pertemuan 1
Petunjuk:
1. Pengamatan ditunjukkan kepada guru saat proses pemberian perlakuan.
2. Mengisi kolom pengamatan sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan.
3. Berilah tanda (√) pada kolom skor yang tersedia sesuai dengan
pengamatan anda pada saat guru memberikan perlakuan.
Pedoman penskoran :
Skor 5 : Sangat Baik
Skor 4 : Baik
Skor 3 : Cukup
Skor 2 : Kurang
Skor 1 : Sangat Kurang
No.
Indikator/Deskripsi
Skor
5 4 3 2 1
1. Peneliti mempersilahkan siswa
menyiapkan kelas dengan salam
dan berdoa
✓
2. Peneliti melakukan appersepsi
✓
3. Peneliti menyanyikan lagu yel-
yel sebagai penyemangat
✓
4. Peneliti memulai pembelajaran
dengan menghadirkan
permasalahan atau fakta yang
dekat dengan kehidupan
sehari-hari siswa untuk
menumbuhkan motivasi siswa
✓
135
5. Peneliti membagi siswa ke
dalam 4 kelompok secara
Heterogen
✓
6. Peneliti membimbing dan
mengontrol siswa mengerjakan
LKS dan saling berkompetisi
secara sehat.
✓
7. Peneliti meminta siswa
mendemonstrasikan hasil
temuannya di depan kelas
✓
8. Peneliti melakukan kegiatan
umpan balik
✓
9. Peneliti memberikan Penghargaan
✓
10. Melakukan kesimpulan secara
bersama
✓
Nilai 32: 50 x 100%
Presentase keberhasilan 64%
Kategori Baik
Lassa-lassa , 16 Juli 2020
Observer ,
Nursiah, S.Pd
136
Lembar Observasi Mengajar Guru Kelas V Siklus I
Pertemuan 2
Petunjuk:
1. Pengamatan ditunjukkan kepada guru saat proses pemberian perlakuan.
2. Mengisi kolom pengamatan sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan.
3. Berilah tanda (√) pada kolom skor yang tersedia sesuai dengan
pengamatan anda pada saat guru memberikan perlakuan.
Pedoman penskoran :
Skor 5 : Sangat Baik
Skor 4 : Baik
Skor 3 : Cukup
Skor 2 : Kurang
Skor 1 : Sangat Kurang
No.
Indikator/Deskripsi
Skor
5 4 3 2 1
1. Peneliti mempersilahkan
siswa menyiapkan kelas
dengan salam dan berdoa
✓
2. Peneliti melakukan appersepsi
✓
3. Peneliti menyanyikan lagu yel-
yel sebagai penyemangat
✓
137
4. Peneliti memulai pembelajaran
dengan menghadirkan
permasalahan atau fakta yang
dekat dengan kehidupan sehari-
hari siswa untuk menumbuhkan
motivasi siswa.
✓
138
Lassa-lassa , 23 Juli 2020
Observer ,
Nursiah, S.Pd
5. Peneliti membagi siswa ke
dalam 4 kelompok secara
Heterogen
✓
6. Peneliti membimbing dan
mengontrol siswa mengerjakan
LKS dan saling berkompetisi
secara sehat.
✓
7. Peneliti meminta siswa
mendemonstrasikan hasil
temuannya di depan kelas
✓
8. Peneliti melakukan kegiatan
umpan balik
✓
9. Peneliti memberikan
Penghargaan
✓
10. Melakukan kesimpulan secara
bersama
✓
Nilai 38: 50 x 100%
Presentase keberhasilan 76%
Kategori Baik
139
Lembar Observasi Aktivitas Mengajar Guru Kelas V Siklus II
Pertemuan 1
Petunjuk:
1. Pengamatan ditunjukkan kepada guru saat proses pemberian perlakuan.
2. Mengisi kolom pengamatan sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan.
3. Berilah tanda (√) pada kolom skor yang tersedia sesuai dengan
pengamatan anda pada saat guru memberikan perlakuan.
Pedoman penskoran :
Skor 5 : Sangat Baik
Skor 4 : Baik
Skor 3 : Cukup
Skor 2 : Kurang
Skor 1 : Sangat Kurang
No.
Indikator/Deskripsi
Skor
5 4 3 2 1
1. Peneliti mempersilahkan
siswa menyiapkan kelas
dengan salam dan berdoa
✓
2. Peneliti melakukan appersepsi
✓
3. Peneliti menyanyikan lagu yel- yel sebagai penyemangat
✓
140
4. Peneliti memulai pembelajaran dengan menghadirkan permasalahan atau fakta yang dekat dengan kehidupan sehari- hari siswa untuk menumbuhkan motivasi siswa.
✓
141
Lassa-lassa , 05 Agustus 2020
Observer ,
Nursiah, S.Pd
5. Peneliti membagi siswa ke
dalam 4 kelompok secara
Heterogen
✓
6. Peneliti membimbing dan
mengontrol siswa mengerjakan
LKS dan saling berkompetisi
secara sehat.
✓
7. Peneliti meminta siswa
mendemonstrasikan hasil
temuannya di depan kelas
✓
8. Peneliti melakukan kegiatan
umpan balik
✓
9. Peneliti memberikan
Penghargaan
✓
10. Melakukan kesimpulan secara
bersama
✓
Nilai 44: 50 x 100%
Presentase keberhasilan 88%
Kategori Baik
142
Lembar Observasi Aktivitas Mengajar Guru Kelas V Siklus II
Pertemuan 2
Petunjuk:
1. Pengamatan ditunjukkan kepada guru saat proses pemberian perlakuan.
2. Mengisi kolom pengamatan sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan.
3. Berilah tanda (√) pada kolom skor yang tersedia sesuai dengan
pengamatan anda pada saat guru memberikan perlakuan.
Pedoman penskoran :
Skor 5 : Sangat Baik
Skor 4 : Baik
Skor 3 : Cukup
Skor 2 : Kurang
Skor 1 : Sangat Kurang
No.
Indikator/Deskripsi
Skor
5 4 3 2 1
1. Peneliti mempersilahkan
siswa menyiapkan kelas
dengan salam dan berdoa
✓
2. Peneliti melakukan appersepsi
✓
3. Peneliti menyanyikan lagu yel-
yel sebagai penyemangat
✓
143
4. Peneliti memulai pembelajaran dengan menghadirkan permasalahan atau fakta yang dekat dengan kehidupan sehari- hari siswa untuk menumbuhkan motivasi siswa.
✓
Lassa-lassa , 12 Agustus 2020
Observer ,
Nursiah, S.Pd
5. Peneliti membagi siswa ke
dalam 4 kelompok secara
Heterogen
✓
6. Peneliti membimbing dan
mengontrol siswa mengerjakan
LKS dan saling berkompetisi
secara sehat.
✓
7. Peneliti meminta siswa
mendemonstrasikan hasil
temuannya di depan kelas
✓
8. Peneliti melakukan kegiatan
umpan balik
✓
9. Peneliti memberikan
Penghargaan
✓
10. Melakukan kesimpulan secara
bersama
✓
Nilai 49: 50 x 100%
Presentase keberhasilan 98%
Kategori Sangat Baik
144
Lampiran 9
HASIL BELAJAR IPS SIKLUS I DAN II
No.
Nama
Nilai
Siklus I Ketuntasan Siklus II Ketuntasan
1 St. Nayla Febrianti 90 Tuntas 100 Tuntas
2 Nur. Afifah. B 80 Tuntas 100 Tuntas
3 Mita Rahma 75 Tuntas 90 Tuntas
4 Sri Wahyuni B 80 Tuntas 90 Tuntas
5 Khumairah Aulia 80 Tuntas 100 Tuntas
6 Selvita Dewani 80 Tuntas 100 Tuntas
7 Dwi Aulia 75 Tuntas 90 Tuntas
8 Azzarirah Azis 80 Tuntas 100 Tuntas
9 Ahmad Chandra 85 Tuntas 100 Tuntas
10 Azza Ramadhani 80 Tuntas 90 Tuntas
11 Muh Al Imran 75 Tuntas 100 Tuntas
12 Muh. Fikriansyah 80 Tuntas 90 Tuntas
13 Muh. Arga 80 Tuntas 100 Tuntas
14 Ina Wulandri 75 Tuntas 100 Tuntas
15 Nur Azizah 70 Tidak Tuntas 90 Tuntas
16 Aulia Tri Wardani 65 Tidak Tuntas 90 Tuntas
17 Sri Ramadhani 70 Tidak Tuntas 80 Tuntas
18 Muh Paujung 70 Tidak Tuntas 80 Tidak Tunta
145
19 Muh Firmansyah 60 Tidak Tuntas 80 Tuntas
20 Nurul Zafirah Ainun 85 Tuntas 100 Tuntas
21 Muh. Faiz 60 Tidak Tuntas 80 Tuntas
22 Muh. Ardiansyah 80 Tuntas 90 Tuntas
23 Muh. Rifki. A 65 Tidak Tuntas 80 Tuntas
24 Muh. Rifki. R 70 Tidak Tuntas 80 Tuntas
25 Muh. Rafli 80 Tuntas 80 Tuntas
26 Resky Ekawati 60 Tidak Tuntas 80 Tuntas
27 Jalali Wal Ikram 75 Tuntas 90 Tuntas
28 Revalia Faradiba 90 Tuntas 80 Tuntas
Tuntas 19 siswa 28 siswa
Tidak Tuntas 9 siswa 0
146
Lampiran 10
REKAPITULASI NILAI HASIL BELAJAR SISWA
KELAS V SD NEGERI LEMOA
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas V
KKM :75
No.
Nama
L/P
Data Awal
Nilai
Siklus 1
Nilai
Siklus 2
1 St. Nayla Febrianti P 90 90 100
2 Nur. Afifah. B P 79 80 100
3 Mita Rahma P 75 75 90
4 Sri Wahyuni B P 76 80 90
5 Khumairah Aulia P 79 80 100
6 Selvita Dewani P 76 80 100
7 Dwi Aulia P 75 75 90
8 Azzarirah Azis P 80 80 100
9 Ahmad Chandra L 85 85 100
10 Azza Ramadhani P 80 80 90
11 Muh Al Imran L 75 75 100
12 Muh. Fikriansyah L 77 80 90
13 Muh. Arga L 77 80 100
14 Ina Wulandri P 75 75 100
15 Nur Azizah P 70 70 90
147
16 Aulia Tri Wardani P 65 65 90
17 Sri Ramadhani P 69 70 80
18 Muh Paujung L 70 70 80
19 Muh Firmansyah L 60 60 80
20 Nurul Zafirah Ainun P 55 85 100
21 Muh. Faiz L 59 60 80
22 Muh. Ardiansyah L 70 80 90
23 Muh. Rifki. A L 65 65 80
24 Muh. Rifki. R L 69 70 80
25 Muh. Rafli L 60 80 80
26 Resky Ekawati P 57 60 80
27 Jalali Wal Ikram L 56 75 90
28 Revalia Faradiba P 60 90 80
Jumlah 1984 2115 2530
Nilai Rata-rata kelas 70,86 75,54 90,36
Ketuntasan 50 67,86 100
Nilai Tertinggi 90 90 100
Nilai Terendah 55 60 80
148
Lampiran 11
REKAPITULASI OBSERVASI AKTIVITAS MENGAJAR PENELITI
DAN BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI LEMOA
No. Aspek
yang
diamati
Persentase/Kategori
Ket.
Siklus 1 Siklus II
Pertemuan
1
Pertemuan
2
Pertemuan
1
Pertemuan
2
1 Peneliti 64%
(Cukup)
76%
(Baik)
88%
(Baik)
98%
(Sangat
Baik)
Meningkat
2 Siswa 52%
(Kurang)
64%
(Cukup)
80%
(Baik)
96%
(Sangat
Baik)
Meningkat
149
Lampiran 12 Dokumentasi
Gambar 1 : Guru memberikan Apersepsi Sebelum memulai
Pembelajaran
Gambar 2 : Guru mengawali pembelajaran dengan menghadirkan
permasalahan atau fakta yang dekat dengan kehidupan
sehari-hari siswa untuk menumbuhkan motivasi siswa
150
Gambar 4 : Guru Membimbing siswa mengerjakan Tugas
Gambar 5 : Siswa Mempresentasikan hasil Temuannya.
151
Gambar 6 : Guru meluruskan dan menguatkan konsep yang dipahami
siswa dengan tanya jawab.
Gambar 7 : Memberi dukungan dan pengakuan untuk setiap usaha
siswa memberikan penghargaan Kepada Kelompok.
152
153
154
155
156
157