penelitian revisi final tb

Upload: radityaaryadana

Post on 06-Jul-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    1/54

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Tuberkulosis (TB) paru adalah infeksi paru yang disebabkan oleh

     Mycobacterium tuberculosis  (Palilingan, 2005). Tuberkulosis paru (TB paru)

    adalah penyakit infeksius, yang terutama menyerang penyakit parenkim paru.

     ama tuberkulosis berasal dari tuberkel yang berarti ton!olan ke"il dan keras

    yang terbentuk #aktu sistem kekebalan membangun tembok mengelilingi

     bakteri dalam paru. Berdasarkan laporan $orld %ealth &rgani'ation ($%&)

    tahun 201, terdapat ,* !uta kasus TB paru pada tahun 2012 dimana 1,1 !uta

    orang (1+) diantaranya adalah pasie2.n dengan %- positif. /ekitar 5+

    dari pasien tersebut berada di #ilayah frika (Pedoman TB asional, 201).

    i ka#asan sia Tenggara, data $%& menun!ukan bah#a TB paru

    membunuh sekitar 2.000 !i#a setiap hari. an sekitar 0 persen dari kasus TB

     paru di dunia berada di ka#asan sia Tenggara. ua di antara tiga negara

    dengan !umlah penderita TB terbesar di dunia, yaitu -ndia dan -ndonesia,

     berada di #ilayah ini. -ndonesia berada di ba#ah -ndia, dengan !umlah

     penderita terbanyak di dunia, diikuti 3ina di peringkat kedua (/uronto,200).

    4enurut 4enteri esehatan 6ndang 7./edyaningsih, di tahun 2010 !umlah

     penderita TB paru di -ndonesia men"apai sekitar 00 ribu kasus. /ementara

     !umlah kasus yang meninggal ber!umlah *1 ribu !i#a atau 1*8 orang

     perharinya (oran Tempo, 2011).

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    2/54

    2

    i -ndonesia setiap tahunnya ter!adi 15.000 kematian akibat TB paru

    dan terdapat 50.000 kasus TB paru. Tiga per empat dari kasus TB paru ini

    terdiri dariusia produktif (15 9 8 tahun), separuhnya tidak terdiagnosis dan

     baru sebagian yang ter"akup dalam program penanggulangan TB paru sesuai

    dengan rekomendasi $%& (:klinis, 2005). Berdasarkan hasil 7iset

    esehatan asar asional tahun 200 menun!ukkan pre;alensi TB paru

    "enderung meningkat sesuai bertambahnya usia dan pre;alensi tertinggi pada

    usia lebih dari *5 tahun. Pre;alensi TB paru 20+ lebih tinggi pada laki9laki

    dibandingkan perempuan, tiga kali lebih tinggi di pedesaan dibandingkan

     perkotaan dan empat kali lebih tinggi pada pendidikan rendah dibandingkan

     pendidikan tinggi (epkes, 200).

    Pasien kasus TB paru positif adalah pasien TB paru dengan ditemukan

     Mycobacterium tuberculosis complex yang diidentifikasi dari spesimen klinik 

    (!aringan, "airan tubuh, usap tenggorok,dll) dan kultur. Pada negara dengan

    keterbatasan kapasitas laboratorium dalam mengidentifikasi  M. Tuberculosis

    maka kasus TB paru dapat ditegakkan apabila ditemukan satu atau lebih dahak 

    BT positif (epkes, 200). /edangkan Pasien dapat dikatakan suspek TB

     paru !ika terdapat ge!ala atau tanda TB yang meliputi batuk produktif lebih

    dari 2 minggu dan disertai dengan ge!ala pernapasan (sesak napas, nyeri dada,

    hemoptisis) dange!ala tambahan meliputi tidak nafsu makan, penurunan berat

     badan, keringat malam, dan mudah lelah) (epkes, 200).

    %asil sur;ei pre;alensi TB paru pada tahun 200 menun!ukkan bah#a

     pengetahuan tentang ge!ala dan tanda utama TB paru masih tergolong rendah

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    3/54

    (2*+). /edangkan 51+ telah memahami "ara penularan TB paru namun 18+

    tidak mengetahui bah#a tersedia obat TB paru gratis. Berdasarkan penelitian

    $ahyuni (200) yang ber!udul a#a Timur 

    memiliki kasus TB paru terbanyak kedua setelah pro;insi >a#a Barat yaitu

    se!umlah 1.0 kasus. Puskesmas Taman merupakan salah satu Puskesmas di

    >a#a Timur yang terletak di abupaten /idoar!o dengan !umlah penduduk 

    yang "ukup besar yaitu sebesar 12.5 !i#a dan terdiri dari 15 desa.

    e"amatan Taman memiliki 12 orang suspek TB paru de#asa pada >anuari9

    4aret 201*. ari 12 orang terdapat .2+ dengan hasil pemeriksaan BT

     positif.ngka tertinggi pasien dengan suspek TB paru de#asa pada bulan

    4aret 201* terdapat di esa Bebekan, yaitu se!umlah 0 orang pasien.

    engan tingginya angka suspek TB paru tersebut, ditun!ang informasi

    tentang rendahnya pengetahuan mengenai penyakit Tuberkulosis, maka

     penulis terdorong untuk meneliti hubungan tingkat pengetahuan sebagai faktor 

    resiko dengan suspek TB Paru di esa Bebekan e"amatan Taman, /idoar!o

    tahun 201*.

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    4/54

    B. Rumusan Masalah

    pakah ada hubungan tingkat pengetahuan sebagai faktor resiko dengan

    suspek Tuberkulosis paru de#asa di esa Bebekan e"amatan Taman

    abupaten /idoar!o pada tahun 201*?

    C. Tujuan Penelitian

    4enganalisis adanya tingkat pengetahuan sebagai faktor resiko dengan

    suspek Tuberkulosis paru de#asa di esa Bebekan e"amatan Taman,

    abupaten /idoar!o tahun 201*.

    D. Manfaat Penelitian

    . Manfaat !agi Puskesmas Taman

    %asil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

    tambahan kepada petugas kesehatan di puskesmas Taman untuk 

    menghadapi masalah tentang pengaruh tingkat pengetahuan sebagai faktor 

    resiko dengan /uspek Tuberkulosis Paru di esa Bebekan e"amatan

    Taman abupaten /idoar!o.

    ". Manfaat !agi #eneliti

    a. /arana peningkatan pengetahuan dalam melakukan penelitian ilmiah

     bagi dokter muda. b. 4enambah #a#asan mengenai hubungan tingkat pengetahuan sebagai

    faktor resiko dengan suspek tuberkulosis paru de#asa di esa

    Bebekan e"amatan Taman, /idoar!o.

    $. Manfaat !agi mas%arakat

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    5/54

    5

    a. 4emberikan informasi bagi masyarakat mengenai Tuberkulosis Paru

    dan "ara penularannya.

     b. 4eningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk 

    hidup sehat.

    BAB II

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    6/54

    *

    TIN&AUAN PU'TA(A

    A. Tu!erkul)sis

    . Pengertian

    Penyakit Tuberkulosis adalah penyakit infeksi menular yang

    disebabkan oleh kuman 4y"oba"terium tuber"ulosis. /ebagian besar 

    kuman TBmenyerang paru tetapi !uga dapat mengenai organ tubuh lainnya

    (epkes 7-, 200).

    lasifikasi penyakit tuberkulosis berdasarkan organ tubuh yang

    diserang kuman Mycobacterium tuberculosis terdiri dari tuberkulosis paru

    dan tuberkulosis ekstra paru. Tuberkulosis paru adalah tuberkulosis yang

    menyerang !aringan paru, tidak termasuk pleura (selaput paru). /edangkan

    tuberkulosis ekstra paru adalah tuberkulosis yang menyerang organ tubuh

    lain selain paru misalnya, pleura, selaput otak, selaput !antung

    (perikardium), kelen!ar limfe, tulang, persendian, kulit, usus, gin!al,

    saluran ken"ing, alat kelamin, dan lain9lain (epkes 7-, 200*).

    ". E#i*emi)l)gi

    i ka#asan sia Tenggara, data $%& menun!ukan bah#a TB paru

    membunuh sekitar 2.000 !i#a setiap hari. an sekitar 0 persen dari kasus

    TB paru di dunia berada di ka#asan sia Tenggara. ua di antara tiga

    negara dengan !umlah penderita TBterbesar di dunia, yaitu -ndia dan

    -ndonesia, berada di #ilayah ini. -ndonesia berada di ba#ah -ndia, dengan

     !umlah penderita terbanyak di dunia, diikuti 3ina di peringkat kedua

    (/uronto,200). 4enurut 4enteri esehatan 6ndang 7./edyaningsih, di

    tahun 2010 !umlah penderita TB paru di -ndonesia men"apai sekitar 00

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    7/54

    ribu kasus. /ementara !umlah kasus yang meninggal ber!umlah *1 ribu

     !i#a atau 1*8 orang perharinya (oran Tempo, 2011).

    i -ndonesia setiap tahunnya ter!adi 15.000 kematian akibat TB

     paru dan terdapat 50.000 kasus TB paru. Tiga per empat dari kasus TB

     paru ini terdiri dari usia produktif (15 9 8 tahun), separuhnya tidak 

    terdiagnosis dan baru sebagian yang ter"akup dalam program

     penanggulangan TB paru sesuai dengan rekomendasi $%& (:klinis,

    2005). Berdasarkan hasil 7iset esehatan asar asional tahun 200

    menun!ukkan pre;alensi TB paru "enderung meningkat sesuai

     bertambahnya usia dan pre;alensi tertinggi pada usia lebih dari *5 tahun.

    Pre;alensi TB paru 20+ lebih tinggi pada laki9laki dibandingkan

     perempuan, tiga kali lebih tinggi di pedesaan dibandingkan perkotaan dan

    empat kali lebih tinggi pada pendidikan rendah dibandingkan pendidikan

    tinggi (epkes, 200).

    $. +ejala klinis TB #aru

    :e!ala utama pasien TB3 adalah batuk berdahak selama 29 minggu

    atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan ge!ala tambahan yaitu dahak 

     ber"ampur darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat

     badan menurun, malaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik,

    demam meriang lebih satu bulan. :e!ala9ge!ala tersebut diatas dapat

    di!umpai pula pada penyakit paru selain TB, seperti bronkiektasis,

     bron"hitis kronis, asma, kanker paru dan lain9lain. 4engingat pre;alensi

    TBdi -ndonesia saat ini masih tinggi, maka setiap orang yang datang ke

     pelayanan kesehatan dengan ge!ala tersebut diatas, dianggap sebagai

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    8/54

    tersangka (suspek) TBdan perlu dilakukan pemeriksaan dahak se"ara

    mikroskopis langsung (epkes 7-, 200).

    ,. Resik) #enularan

    7esiko penularan tergantung dari tingkat pa!anan dengan per"ikan

    dahak. Pasien TBparu dengan BT positif memberikan kemungkinan

    resiko penularan lebih besar daripada BT negatif. 7esiko penularan

    setiap tahunnya ditun!ukkan dengan Annual Risk of Tuberculosis Infection

    (7T-) yaitu proporsi penduduk yang beresiko terinfeksi TB selama satu

    tahun. 7T- sebesar 1+, berarti sepuluh orang diantara 1000 penduduk 

    terinfeksi setiap tahun. 7T- di -ndonesia ber;ariasi antara 19+. (epkes

    7-, 200). @aktor yang mempengaruhi kemungkinan seseorang men!adi

     pasien TBadalah daya tahan tubuh yang rendah, diantaranya adalah infeksi

    %-A-/ dan gi'i buruk (epkes 7-, 200).

    -. Cara #enularan

    /umber penularan adalah pasien TBparu dengan BT positif, yaitu

     pada #aktu pasien batuk atau bersin dapat menyebarkan kuman ke udara

    dalam bentuk per"ikan ludah (droplet). roplet yang mengandung kuman

    dapat bertahan di udara pada suhu kamar selama beberapa !am. &rang

    dapat terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup ke dalam saluran

     pernafasan dan daya tahan tubuh seseorang dalam keadaan lemah pula

    (:uyton, 200).

    aya penularan dari seorang pasien ditentukan oleh banyaknya

    kuman yang dikeluarkan dari dalam paru9parunya. 4akin tinggi dera!at

     positif dari hasil pemeriksaan dahak se"ara mikroskopis makin mudah

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    9/54

    8

    untuk menularkan. Bila hasil pemeriksaan dahak negatif maka pasien

    tersebut tidak menular, dari seseorang yang terinfeksi ditentukan oleh

    konsentrasi droplet dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut

    (4ans!oer, 2001).

    . Pat)genesis

    a. -nfeksi primer 

    -nfeksi primer ter!adi saat seseorang terpapar pertama kali

    dengan kuman tuberkulosis.  Droplet yang terhirup sangat ke"il

    ukurannya, sehingga dapat mele#ati sistem pertahanan mukosilier 

     bronkus dan terus ber!alan sampai ke al;eolus dan menetap di sana.

    -nfeksi dimulai saat kuman tuberkulosis berhasil berkembang biak 

    dengan "ara membelah diri di paru yang mengakibatkan radang dalam

     paru. /aluran limfe akan memba#a kuman ke kelen!ar limfe di sekitar 

    hilus paru, dan ini disebut kompleks primer. $aktu ter!adinya infeksi

    sampai pembentukan kompleks primer adalah 9* minggu. danya

    infeksi dapat dibuktikan dengan ter!adi perubahan reaksi tuberkulin

    dari negatif men!adi positif. elan!utan setelah infeksi primer 

    tergantung kuman yang masuk dan besarnya respon daya tahan tubuh

    (imunitas seluler). Pada umumnya respon daya tahan tubuh tersebut

    dapat menghentikan perkembangan kuman tuberkulosis. 4eskipun

    demikian, ada beberapa kuman menetap sebagai kuman persisten atau

    dormant (tidur). adang9kadang daya tahan tubuh tidak mampu

    menghentikan perkembangan kuman. kibatnya dalam beberapa bulan

    yang bersangkutan akan men!adi pasien tuberkulosis. 4asa inkubasi

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    10/54

    10

    mulai dari seseorang terinfeksi sampai men!adi sakit, membutuhkan

    #aktu sekitar * bulan (epkes 7-, 200*).

    b. Tuberkulosis pas"a primer ( post primary tuberculosis)

    Tuberkulosis pas"a primer biasanya ter!adi setelah beberapa

     bulan atau tahun sesudah infeksi primer, misalnya karena daya tahan

    tubuh menurun akibat terinfeksi %- atau status gi'i yang buruk. 3iri

    khas dari tuberkulosis pas"a primer adalah kerusakan paru yang luas

    dengan ter!adinya ka;itas atau efusi pleura (epkes 7-, 200*).

    /. Diagn)sis TB #aru

    /emua suspek TBdiperiksa spesimen dahak dalam #aktu 2 hari,

    yaitu se#aktu9pagi9se#aktu (/P/). iagnosis TB Paru pada orang de#asa

    ditegakkan dengan ditemukannya kuman TB (BT positif). Pada program

    TB nasional, penemuan BT melalui pemeriksaan dahak mikroskopis

    merupakan diagnosis utama. Pemeriksaan dahak dilakukan dengan

    mengumpulkan spesimen dahak yang dikumpulkan dalam dua hari

    kun!ungan yang berurutan berupa /e#aktu9Pagi9/e#aktu (/P/)

    a. / (/e#aktu) ahak dikumpulkan pada saat suspek TB datang

     berkun!ung pertama kali. Pada saat pulang, suspek memba#a sebuah

     potdahak untuk mengumpulkan dahak pagi pada hari kedua.

     b. ahak (Pagi) ahak dikumpulkan di rumah pada hari kedua, segera

    setelah bangun tidur. Pot diba#a dan diserahkan sendiri kepada

     petugas di CnitPelayanan esehatan (CP)

    c. / (/e#aktu) ahak dikumpulkan di CP pada hari kedua,

    saatmenyerahkan dahak pagi. Pemeriksaan lain seperti foto thoraks,

     biakan dan u!i kepekaan dapat digunakan sebagai penun!ang diagnosis

    sepan!ang sesuai dengan indikasinya (epkes 7-, 200).

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    11/54

    11

    0. ()m#likasi TB #aru

    rdiansyah (2012) membagi komplikasi TB Paru ke dalam dua

    kategori, yaitu

    a. omplikasi ini9 Pleuritis

    9 6fusi Pleura

    9 6mpiema

    9 Daringitis

    9 TB usus

     b. omplikasi Dan!ut

    9 &bstruksi >alan apas

    9 or Pulmonale

    9 miloidosis

    9 arsinoma Paru

    9 /indrom :agal apas

    1. Peng)!atan TB #aru

    Pengobatan bertu!uan untuk menyembuhkan pasien, men"egah

    kematian, men"egah kekambuhan, memutuskan rantai penularan dan

    men"egah ter!adinya resistensi kuman terhadap &T. Pengobatan TB

    diberikan dalam 2 tahap, yaitu tahap intensif dan lan!utan.

    Tahap a#al (intensif), pada tahap ini pasien mendapat obat setiap

    hari dan perlu dia#asi se"ara langsung untuk men"egah ter!adinya

    resistensi obat. Bila pengobatan tahap intensif tersebut diberikan se"ara

    tepat, biasanya pasien menular men!adi tidak menular dalam kurun #aktu

    2 minggu. /ebagian besar pasien TB BT positif men!adi BT negatif 

    (kon;ersi) dalam 2 bulan.

    Tahap lan!utan, pada tahap ini pasien mendapat !enis obat lebih

    sedikit, namun dalam !angka #aktu yang lebih lama. Tahap lan!utan

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    12/54

    12

     penting untuk membunuh kuman persisten sehingga men"egah ter!adinya

    kekambuhan ($%&, 200*).

    2. Pan*uan )!at anti tu!erkul)sis 34AT5

    Panduan &T yang digunakan oleh Program asional

    Penanggulangan Tuberkulosis di -ndonesia (epkes, 200), yaitu ategori

    - 2%7E6A(%7). Tahap intensif ini terdiri dari isonia'id (%), 7ifampisin

    (7), Pira'inamid (E) dan 6thambutol (6), obat tersebut diberikan setiap

    hari selama 2 bulan, kemudian diteruskan tahap selan!utnya yang terdiri

    dari -sonia'id dan 7ifampisin diberikan kali dalam seminggu selama

     bulan. &bat ini diberikan untuk (1) Penderita baru TBparu BT positif,

    (2) Penderita TBparu BT negatif rontgen positif yang sakit berat, ()

    Penderita TB ekstra paru berat. ategori 2 2%7E(/)A%7E6A5(%7)6,

    tahap intensif ini diberikan selama bulan yang terdiri dari 2 bulan dengan

    isonia'id, rifampisin, pira'inamid, ethambutol dan suntikan streptomisin

    setiap hari. ilan!utkan dengan 1 bulan dengan isonia'id, rifampisin,

     pira'inamid dan etambutol setiap hari. /etelah itu dilan!utkan tahap

     berikutnya selama 5 bulan dengan 7%6 yang diberikan kali dalam

    seminggu. Perlu diperhatikan bah#a suntikan streptomisin diberikan

    setelah penderita minum obat. &bat ini diberikan untuk (1) penderita

    kambuhF (2) penderita gagalF () penderita dengan pengobatan setelah

    lalai. &T sisipan (%7E6), bila pada akhir tahap intensif pengobatan

     penderita baru BT positif dengan kategori 1 atau penderita BT positif 

     pengobatan ulang dengan kategori 2, hasil pemeriksaan dahak masih BT

     positif, diberikan obat (%7E6) setiap hari selama sebulan (epkes, 200).

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    13/54

    1

    . 'us#ek TB #aru *an #enemuan #en*erita TB #aru

    Tersangka penderita TB Paru adalah seorang penderita batuk 

     berdahak selama 29 minggu atau lebih dan dapat diikuti ge!ala tambahan

    seperti batuk ber"ampur darah, sesak nafas, nafsu makan menurun,

     penurunan berat badan, malaise, berkeringat di malam hari #alaupun

    tanpa melakukan kegiatan fisik, demam meriang lebih dari satu bulan.

    :e!ala9ge!ala tersebut sesak nafas diatas dapat di!umpai pula pada

     penyakit paru selain TB, seperti bronkiektasis, bron"hitis kronis, asma,

    kanker paru dan lain9lain. 4engingat pre;alensi TB di -ndonesia saat ini

    masih tinggi, maka setiap orang yang datang ke CP dengan ge!ala

    tersebut diatas, dianggap sebagai seorang tersangka (suspek) pasien TB

    dan perlu dilakukan pemeriksaan dahak se"ara mikroskopis langsung

    (epkes, 200).

    egiatan penemuan pasien terdiri dari pen!aringan suspek, diagnosis,

     penentuan klasifikasi penyakit dan tipe pasien. Penemuan pasien merupakan

    langkah pertama dalam kegiatan program penanggulangan TB3. Penemuan

    dan penyembuhan pasien TB menular, se"ara bermakna akan dapat

    menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TB, penularan TB di

    masyarakat dan sekaligus merupakan kegiatan pen"egahan penularan

    TByang paling efektif di masyarakat (4athauer, -, -mhoff -, 200*).

    Penemuan pasien TB dilakukan se"ara pasif dengan promosi aktif.

    Pen!aringan tersangka pasien dilakukan di unit pelayanan kesehatan,

    didukung dengan penyuluhan se"ara aktif, baik oleh petugas kesehatan

    maupun masyarakat, untuk meningkatkan "akupan penemuantersangka

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    14/54

    1

     pasien TB. Pemeriksaan terhadap kontak pasien TB, terutama mereka yang

    BT positif dan pada keluarga, anak yang menderita TByang menun!ukkan

    ge!ala sama, harus diperiksa sputumnya (/uhar!ana, 2005).

    B. Pengetahuan

    . Pengertian

    Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ter!adi setelah seseorang

    melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu (otoatmo!o,

    200). Penginderaan ter!adi melalui pan"a indera manusia, yakni indera

     penglihatan, pendengaran, pen"iuman, rasa dan raba. /ebagian besar 

     pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

    ". Be!era#a fakt)r %ang mem#engaruhi #engetahuan

    ". @aktor -nternal menurut otoatmod!o (200), antara lain

    1) Pendidikan

    Tokoh pendidikan abad 20 4, >. Darge;elt yang dikutip oleh

     otoatmo!o (200) mendefinisikan bah#a pendidikan adalah

    setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan

    kepada anak yang tertu!u kepada kede#asaan.

    2) 4inat

    4inat diartikan sebagai suatu ke"enderungan atau keinginan

    yang tinggi terhadap sesuatu dengan adanya pengetahuan yang

    tinggi didukung minat yang "ukup dari seseorang sangatlah

    mungkin seseorang tersebut akan berperilaku sesuai dengan apa

    yang diharapkan.

    ) Pengalaman

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    15/54

    15

    Pengalaman adalah suatu peristi#a yang dialami seseorang.

    (4iddle Brook, 18) yang dikutip oleh '#ar (2008),

    mengatakan bah#a tidak adanya suatu pengalaman sama sekali

    terhadap suatu ob!ek psikologis seseorang "enderung akan bersikap

    negatif terhadap ob!ek tersebut. Cntuk men!adi dasar pembentukan

    sikap, pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat.

    arena itu sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman

     pribadi tersebut dalam situasi yang melibatkan emosi, penghayatan

    sehingga pengalaman akan lebih mendalam dan lama membekas.

    ) Csia

    Csia indi;idu terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat

     berulang tahun. /emakin "ukup umur tingkat kematangan dan

    kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan beker!a.

    ari segi keper"ayaan masyarakat seseorang yang lebih de#asa

    akan lebih diper"aya daripada orang yang belum "ukup tinggi

    kede#asaannya. %al ini sebagai akibat dari pengalaman dan

    kematangan !i#anya, makin tua seseorang maka makin kondusif 

    dalam menggunakan koping terhadap masalah yang dihadapi

    ('#ar, 2008).

    d. @aktor eGternal menurut otoatmod!o (200), antara lain

    1) 6konomi

    alam memenuhi kebutuhan primer ataupun sekunder,

    keluarga dengan status ekonomi baik lebih mudah ter"ukupi

    dibanding dengan keluarga dengan status ekonomi rendah %al ini

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    16/54

    1*

    akan mempengaruhi kebutuhan akan informasi yang termasuk 

    kebutuhan sekunder. >adi dapat disimpulkan bah#a ekonomi dapat

    mempengaruhi pengetahuan seseorang tentang berbagai hal.

    2) -nformasi

    -nformasi adalah keseluruhan makna, dapat diartikan sebagai

     pemberitahuan seseorang adanya informasi baru mengenai suatu

    hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap

    terhadap hal tersebut. Pesan9pesan sugestif diba#a oleh informasi

    tersebut kearah sikap tertentu. Pendekatan ini biasanya digunakan

    untuk memberi kesadaran masyarakat terhadap suatu ino;asi yang

     berpengaruh terhadap perubahan perilaku, biasanya digunakan

    melalui media massa.

    ) ebudayaanADingkungan

    ebudayaanAlingkungan dimana kita hidup dan dibesarkan

    mempunyai pengaruh besar terhadap pengetahuan kita. pabila

    dalam suatu #ilayah mempunyai budaya untuk selalu men!aga

    kebersihan lingkungan maka sangat mungkin berpengaruh dalam

     pembentukan sikap pribadi atau sikap seseorang.

    $. Tingkatan #engetahuan

    Pengetahuan yang di"akup di dalam domain kognitif 

    menurut otoatmod!o (200) mempunyai * tingkat, yakni

    a. Tahu ( Know)

    Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang dipela!ari

    sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    17/54

    1

    mengingat kembali (re"all) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh

     bahan yang dipela!ari atau rangsangan yang telah diterima. 3ontoh,

    dapat menyebutkan tanda9tanda kekurangan kalori dan protein pada

    anak balita.

     b. 4emahami (Compreension)

    4emahami diartikan sebagai sesuatu kemampuan men!elaskan

    se"ara benar tentang ob!ek yang diketahui, dan dapat menginterpretasi

    materi tersebut se"ara benar. 3ontoh, menyimpulkan meramalkan, dan

    sebagainya terhadap ob!ek yang dipela!ari. 4isalnya dapat

    men!elaskan mengapa harus makan makanan yang bergi'i.

    ". plikasi ( Application)

    plikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

    yang telah dipela!ari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). plikasi

    disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum9hukum, rumus,

    metode, prinsip, dan menggunakan rumus statistik dalam menggunakan

     prinsip9prinsip siklus peme"ahan masalah kesehatan dari kasus

     peme"ahan masalah (problem sol;ing "y"le) di dalam peme"ahan

    masalah kesehatan dari kasus yang diberikan.

    d. nalisis ( Analysis)

    nalisis adalah suatu kemampuan untuk men!abarkan materi atau

    suatu ob!ek ke dalam komponen9komponen, tetapi masih di dalam

    suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    18/54

    1

    lain. emampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata9kata

    ker!a dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan,

    memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.

    e. /intesis (!yntesis)

    /intesis menun!uk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan

    atau menghubungkan bagian9bagian di dalam suatu bentuk 

    keseluruhan yang baru. 4isalnya dapat menyusun, dapat

    meren"anakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan, dan

    sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan9rumusan yang telah ada.

    f. 6;aluasi ( "#aluation)

    6;aluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

     !ustifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau ob!ek. 6;aluasi

    dilakukan dengan menggunakan kriteria sendiri atau kriteria yang telah

    ada.

    C. Tingkat Pengetahuan *engan 'us#ek TB

    Berdasarkan penelitian yang dilakukan $id!anarko tentang

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    19/54

    18

    responden dengan suspek TB paru menun!ukkan bah#a ada hubungan yang

    signifikan antara pengetahuan responden dengan praktik penemuan suspek 

    TB paru, dengan tingkat kesalahan 5 + dengan nilai p ;alue J 0,001.D. 'trategi Pr)gram Penanggulangan TB *i In*)nesia

    asus TB terutama ter!adi pada usia produktif ker!a, yaitu kelompok 

    umur 15 sampai 8 tahun yang berdampak pada sumber daya manusia,

    sehingga bisa mengganggu perekonomian keluarga, masyarakat dan negara.

    $%& menargetkan angka "apaian penemuan kasus baru TB (Case Detection

     RateA37) sebesar 0+, sementara 37 TB di -ndonesia pada tahun 200*

    telah men"apai +. ata ini menun!ukkan masih tingginya !umlah kasus TB

    di -ndonesia. 4enurut data epartemen esehatan tahun 200* !umlah kasus

    TB Basil Tahan sam (BT) positif yang ditemukan sebanyak 2*.1 kasus

     per tahun dengan rata9rata angka ke!adian TB di -ndonesia sebesar 10 per 

    100.000 penduduk (epkes, 200).

    /trategi program penanggulangan TB yang digunakan di -ndonesia

    adalah strategi &T/ ( Directly $bser#ed Treatment !ortcourse).

    Penemuanpenderita TB Paru dalam strategi ini dilakukan se"ara pasif ( passi#e

    case findin% ) yaitu pen!aringan suspek TB dilaksanakan hanya pada penderita

    yang berkun!ung ke sarana pelayanan kesehatan terutama Puskesmas,

    sehingga penderita yang tidakdatang masih men!adi sumber penularan.

    lternatif program pemberantasan TB Paru adalah dengan  Acti#e Case

     &indin%   yaitu men!aring suspek TB Paru dengan melibatkan peran serta

    masyarakat termasuk kader untuk meningkatkan angka "akupan (co#era%e),

     penemuan, pemeriksaan dan pengobatan TB Paru. 4enurut epkes (2002)

    kader merupakan kun"i keberhasilan program peningkatan pengetahuan dan

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    20/54

    20

    keterampilan bidang kesehatan dalam masyarakat. Penemuan penderita TB

    Paru se"ara aktif di masyarakat sangat penting untuk men"egah penularan

    lebih lan!ut tetapi kendala di lapangan adalah !umlah tenaga kesehatan yang

    ada sangat terbatas. ngka "apaian 37 di Propinsi >a#a Timur tahun 2008

    hanya 5+ dengan 2*.810 penderita suspek TB Paru dan 21.* penderita

    diantaranya BT positif. %al ini menun!ukkan bah#a penemuan kasus TB

    Paru masih di ba#ah target dan merupakan masalah dalam program

     pengendalian TB Paru di Propinsi >a#a Timur.

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    21/54

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    22/54

    22

    (eterangan 6

    +am!ar III.6 (erangka ()nse# Penelitian tentang Hu!ungan Tingkat

    Pengetahuan *engan (eja*ian 'us#ek TB Paru *i Desa Be!ekan (e7amatan

    Taman (a!u#aten 'i*)arj) Tahun "2.

    Berdasarkan kerangka konsep di atas dapat di!elaskan bah#a

     pengetahuan tentang TB Paru dapat berpengaruh terhadap angka ke!adian

    suspek TB. Tingkat pengetahuan disini terdiri dari beberapa faktor yaitu

     pengetahuan tentang TB, "ara penularan TB, "ara pen"egahan TB dan faktor 

    risiko lingkungan.

    Pengetahuan tentang TB se"ara umum dapat berpengaruh terhadap

    angka ke!adian suspek TB karena apabila seseorang memiliki pengetahuan

    yang "ukup tentang TB, maka ia akan men"oba untuk mempunyai perilaku

    hidup bersih dan sehat, sehingga dapat men"egah beberapa faktor resiko TB.

    Pengetahuan tentang "ara penularan dapat berpengaruh terhadap angka

    ke!adian suspek TB, karena apabila seseorang tidak mengetahui "ara

     penularan TB, maka ia tidak tahu bagaimana "ara menghindari penularan TB

     paru.

    Pengetahuan tentang "ara pen"egahan dapat berpengaruh terhadap angka

    ke!adian suspek TB, karena apabila seseorang tidak mengetahui "ara

    men"egah ter!adinya TB, maka ia tidak mampu melakukan tindakan dalam

    men"egah TB itu menular ke dirinya atau keluarganya.

    itelitiTidak diteliti

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    23/54

    2

    Pengetahuan tentang faktor risiko lingkungan dapat berpengaruh

    terhadap angka ke!adian suspek TB, karena dengan mengetahui faktor risiko

    lingkungan yang mendukung ter!adinya TB paru maka ia akan berusaha untuk 

    men!aga kondisi lingkungannya sebaik mungkin (stuti, 201).

    B. Hi#)tesis Penelitian

    Tingkat pengetahuan men!adi faktor risiko terhadap ter!adinya suspek 

    tuberkulosis paru de#asa di esa Bebekan, e"amatan Taman, /idoar!o tahun

    201*.

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    24/54

    2

    BAB I8

    MET4DE PENELITIAN

    A. Ran7angan Penelitian

    7an"angan penelitian adalah suatu strategi untuk men"apai tu!uan

     penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun

     peneliti pada seluruh proses penelitian (ursalam, 200).

    >enis penelitian yang di gunakan adalah analitik obser;asional dengan

    ran"angan case control untuk mempela!ari se!auh mana faktor risiko tingkat

     pengetahuan tentang Tuberklosis mempengaruhi ter!adinya suspek 

    tuberkulosis paru de#asa. @aktor resiko dipela!ari dengan menggunakan

     pendekatan restrospektif' maksudnya efek yang teridentifikasi saat ini

    (terdapatnya suspek TB) kemudian dila"ak faktor resiko (tingkat pengetahuan

    tentang TB) yang telah ter!adi pada masa lalu.esain penelitian adalah sebagai

     berikut

    +am!ar I8.6 'kema Ran7angan Case Control Study tentang Hu!ungan

    Tingkat Pengetahuan *enganTerja*in%a 'us#ek TB Paru *i Desa Be!ekan9

    (e7amatan Taman9 'i*)arj) tahun "2.

    suspek TB Paru

    Tingkat pengetahuan yang

    kurang

    Tingkat pengetahuan tentang

    TB Paru yang baik 

     on suspek TB Paru

    Tingkat pengetahuan yang

    kurang

    Tingkat pengetahuan

    tentang TB Paru yang baik 

    komparasi

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    25/54

    25

    Pada gambar -.1 dapat dilihat bah#a penelitian ini meneliti dan

    membandingkan tingkat pengetahuan tentang TB Paru pada kelompok kasus

    (penderita suspek tuberkulosis paru) dengan kelompok kontrol (bukan

     penderita suspek tuberkulosis) di masa lalu yang diidentifikasi saat penelitian.

    B. L)kasi *an :aktu Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di desa Bebekan di #ilayah Puskesmas Taman

    e"amatan Taman abupaten /idoar!o.Penelitian dilakukan bulan pril 201*.

    C. P)#ulasi *an 'am#el. P)#ulasi

    Populasi dalam penelitian ini adalah semua penduduk de#asa yang

     pada bulan 4aret 201* tinggal dan men!adi penduduk tetap di esa

    Bebekan e"amatan Taman abupaten /idoar!o. Besar populasi sebanyak 

    *.12 orang.

    ". 'am#el

    a. Besar 'am#el

    /ampel kasus yang digunakan adalah seluruh pasien suspek TB

     paru yang berasal dari esa Bebekan, e"amatan Taman yang sedang

    men!alani pemeriksaan kesehatan pada bulan 4aret 201* sebanyak 0

    orang. /edangkan untuk sampel kontrol adalah penduduk de#asa yang

     bukan suspek TB paru sebanyak 0 orang berasal dari desa yang sama

    dengan suspek.

    !. Teknik #engam!ilan 'am#el

    Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan

    teknik purposi#e samplin%.

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    26/54

    2*

    1) /ampel kasus

    /ampel kasus diambil seluruh kasus (suspek TB paru) sebanyak 0

    orang.

    engan kriteria inklusi/emua pasien suspek TB paru dari desa Bebekan bulan 4aret 201*

    di Puskesmas Taman yang bersedia men!adi subyekA responden.

    riteria eksklusi

    Pasien suspek TB paru dari desa Bebekan bulan 4aret 201* di

    Puskesmas Taman yang karena suatu alasan tidak dapat ditemukan

     pada saat penelitian atau mengganggu !alannya pemeriksaan

    kesehatan maupun!alannya penelitian.2) /ampel kontrol

    /ampel kontrol diambil dari penduduk de#asa yang bukan suspek 

    TB paru, se!umlah 0 orang, telah men!adi penduduk tetap esa

    Bebekan setidak9tidaknya * bulan yang tinggal di sekitar suspek.

    engan kriteria inklusi

    /emua Penduduk de#asa yang bukan suspek TB paru yang telah

    men!adi penduduk tetap esa Bebekan, yang bersedia men!adi

    subyekA responden.riteria eksklusi

    Penduduk de#asa yang bukan suspek TB paru yang telah men!adi

     penduduk tetap esa Bebekan, yang karena suatu alasan tidak dapat di

    #a#an"ara pada saat penelitian, atau mengganggu !alannya penelitian.

    D. 8aria!el Penelitian

    ariabel penelitian adalah ob!ek penelitian yang men!adi titik perhatian

    suatu penelitian (/ugiyono, 200). ariabel pada penelitian ini

    1. ariabel terikat (dependent #ariable) yaitu suspek TB paruF

    2. ariabel bebas (independent #ariable) yaitu tingkat pengetahuan tentang

    Tuberkulosis.

    E. Definisi 4#erasi)nal

    Ta!el I8.6 Definisi 4#erasi)nal 3;aria!el #enelitian9 (eteg)ri *an (riteria9

    Alat Ukur *an 'kala Data5

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    27/54

    2

    N).

    8aria!el

    Penelitian Definisi 4#erasi)nal (ateg)ri *an

    kriteria

    Alat

    ukur

    'kala

    Data

    1 ariabel bebas

    Pengetahuantentang penyakit, penularan, danfaktor resikoTB Paru

    Pengetahuan tentang TB paruadalah pengetahuan tentang

     penyakit, penularan, pen"egahandan lingkungan sebagai faktorrisiko TB Paru yang dinyatakandalam 15 pertanyaan dengankategori 1. Baik  

    2. urang baik

    1. Baik bila !a#aban benar

    *9100+2. urang baik,

     bila !a#aban benar kurangdari *+

    uisioner 

    &rdinal

    2 ariabelterikat/uspek TBParu

    /uspek TB Paru adalah orangde#asa yang memiliki ge!ala batuk lebih dari 1 hari,dengandahak ber"ampur darah, nafsumakan menurun, berat badan

    menurun, malaise, berkeringatmalam hari yangoleh PuskesmasTaman telah ditetapkan sebagaisuspek TB paru dengan kategori1. /uspek TB paru2. on suspek TB paru

    1. /uspek TBParu biladokterPuskesmastelah

    menyatakansebagai suspek TB paru.

    2. BukansuspekTB Paru biladokter

    Puskesmasmenyatakanyang bersangkutan bukan suspekTB paru.

    atahasilanamnesis dan pemeri

    ksa9anfisikdariPuskesmasTaman.

     omi9nal

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    28/54

    2

    +am!ar I8."6 Bagan Alur Penelitian tentang Hu!ungan antara Tinkat

    Pengetahuan *engan (eja*ian 'us#ek TB Paru *i Desa Be!ekan

    (e7amatan Taman9 'i*)arj) tahun "2.

    (eterangan 6

    a) 4elakukan persiapan penelitian berupa pen"arian kasusApermasalahan

    di puskesmas taman, penentuan !udul penelitian, penentuan lokasi

     penelitian, dan pembuatan proposal.

     b) -dentifikasi subyek kasus dan kontrol yang memenuhi kriteria inklusi

    dan eksklusi.

    ") 4eminta persetu!uan responden dengan menggunakan informed

    "onsent.

    d) 4elakukan pengumpulan data primer dan sekunder.

    e) Pengolahan data dengan menggunakan !(!! *.+ for windows'

    emudian data di analisis dengan odd ratio.

    ". (ualifikasi *an jumlah #etugas

    a. orang okter 4udaF

    !. 1 orang petugasABidan esaF.

    7. 1 orang ader esa

    $. Pengum#ulan *ata

    a. Pr)se*ur #engum#ulan *ata

    ata primer dikumpulkan dengan "ara #a#an"ara langsung dan

    obser;asi kepada responden dengan menggunakan kuesioner seperti

    identitas, alamat, umur, !enis kelamin, pendidikan terakhir,

     pengetahuan tentang penyakit TB Paru (Pengertian, penularan, dan

    faktor resiko TB Paru) yang dilakukan di desa Bebekan ke"amatan

    Taman.

    (d)

    (e)

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    29/54

    28

    ata sekunder didapatkan dari data hasil anamnesis dan

     pemeriksaan fisik di puskesmas Taman ke"amatan Taman pada bulan

    4aret tahun 201*.

    !. &a*=al =aktu #engum#ulan *ata

    ) Tgl 0 pril 201* Pengurusan i'in

    ,) Tgl 0 pril 201* 4enghubungi petugas elurahanAesaF

    -) Tgl 11 pril 201* Pen!elasan kepada responden dan pengisian

    informed consent.

    ) Tgl 11 pril 201* pengumpulan data primerF

    /) Tgl 11 pril 201*pengumpulan data sekunder.

    ,. Bahan9 alat *an instrumen %ang *igunakan

    ) uesionerF,) @ormulir informed consent0

    -) lat tulis kantor 

    ) lat ukur (meteran)

    /) lat pengukur "ahaya (luGmeter)

    *) lat pengukur kelembaban (higrometer)

    -. Met)*e>teknik #eng)lahan *ata

    ata primer dikumpulkan menggunakan instrument kuisoner yang

    dikumpulkan menggunakan metode #a#an"ara dan obser;asiApengukuran.

    ata sekunder di peroleh dari rekam medis pasien dan dari kantor 

    desa.ata diolah menggunakan !(!! *.+ for windows'  berikut tahapan

     pengolahan data yang akan dilakukan

    1. ata "oding, yaitu mengklasifikasikan data dan member kode

    terhadap semua ;ariabel yang diteliti. egiatan ini dilakukan

    untuk mempermudah saat melakukan entry data.

    2. ata editing, yaitu memeriksa data yang telah terkumpul untuk 

    dilihat kelengkapannya serta dilihat kembali apakah terdapat

    kesalahan pada data yang didapat.

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    30/54

    0

    . ata struktur dan data file, struktur data dikembangkan sesuai

    dengan analisis yang akan dilakukan dan !enis soft#are yang

    akan digunakan.

    . ata entry, langkah ini dimaksudkan untuk mengurangi

    kesalahan dalam pengisian data dan yang diperiksa dalam data

    entry adalah batas nilai maksimum dan nilai minimum serta

    alur lompatan.

    5. ata "leaning, langkah ini merupakan langkah terakhir yang

    harus dilakukan dalam proses pengolahan data. egiatan ini

     bertu!uan untuk melihat ter!adinya kesalahan pada saat entry

    data. %al ini ditu!ukan dengan adanya data yang gan!il dan

    mengganggu dalam proses analisis data nantinya

    (otoatmod!o, 2010)

    B. Analisis Data

    ata dari hasil penelitian yang terkumpul dilakukan analisis

    statistik se"ara uni;ariat dan bi;ariat. nalisis uni;ariat digunakan untuk 

    memperoleh gambaran distribusi frekuensi dari semua ;ariabel yang

    diteliti. %asil analisis uni;ariat selan!utnya disa!ikan dalam bentuk tabel

    distribusi frekuensi. /edangkan analisis bi;ariat bertu!uan untuk men"ari

    faktor resiko dengan melihat nilai odds ratio. emudian data yang

    diperoleh dianalisis oleh program /P// 1*.0  for windows. Besaran

    hubungan antara tingkat pengetahuan tentang TB Paru dengan suspek TB

    Paru dinyatakan dalam 7asio &dds (&7). &dd ratio (&7) adalah ukuran

    asosiasi paparan (faktor resiko) dengan ke!adian penyakitF dihitung dari

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    31/54

    1

    angka ke!adian penyakit pada kelompok beresiko (terpapar faktor resiko)

    dibanding dengan angka ke!adian penyakit pada kelompok yang tidak 

     beresiko (tidak terpapar faktor resiko).Taksiran &7 lebih informatif !ika disa!ikan dalam bentuk inter;al

    keyakinan ("onfiden"e inter;alJ -) dengan tingkat keyakinan tertentu.

    alam penelitian ini tingkat keyakinan 85+ dan tingkat kesalahan K 0,05

    dengan ketentuan

    &7 L 1 dan rentang inter;al keper"ayaan tidak men"akup angka 1,

    artinya exposure tersebut merupakan faktor resiko ter!adinya efek.

    &7 J 1 artinya ;ariabel yang diduga sebagai faktor resiko tidak ada

     pengaruhnya dalam ter!adi efek, atau dengan kata lain ini bersifat netral.

    &7 M 1 dan rentang inter;al keper"ayaan tidak men"akup angka 1,

    artinya exposure yang diteliti dapat mengurangi ter!adinya efek atau faktor 

     pen"egah (protektif)

    BAB 8

    HA'IL PENELITIAN DAN ANALI'I'

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    32/54

    2

    A. +am!aran Umum L)kasi Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di $ilayah ker!a Puskesmas Tamanyang

     berada di ba#ah ke#enangan daerah administratif e"amatan Taman dengan

    luas #ilayah 18,1 km2, yang terdiri dari tanah pekarangan (pemukiman) dan

    tanah (tegalan). $ilayah ker!a Puskesmas Taman meliputi 15 (lima belas)

    desa.

    >umlah penduduk $ilayah ker!a Puskesmas Taman berdasarkan

     proyeksi BP/ (/CP/) abupaten /idoar!o tahun 2015 adalah 12.5 >i#a

    dengan 2.2 7umah tanggaA atau rata N rata ,* !i#a per rumah tangga,

    dengan !umlah penduduk laki9laki sebanyak 1.*0 !i#a (50,2+), dan

     !umlah penduduk perempuan 0.85 !i#a (8,*+).

    esa bebekan merupakan lokasi dilakukan penelitian. Duas #ilayah

    desa bebekan adalah * %a. /ebelah utara desa bebekan berbatasan

    dengansungai kalisari, sebelah timur berbatasan dengan desa sepan!ang,

    sebelah selatan berbatasan dengan desa sepan!ang, dan sebelah barat

     berbatasan dengan desa sepan!ang. >umlah penduduk pada tahun 201* adalah

    *.12, dengan !umlah penduduk laki9laki .512 dan !umlah penduduk 

     perempuan .00 orang.

    B. (arakteristik Res#)n*en

    Penelitian dilakukan pada se!umlah *0 responden, yang terdiri dari 0

    kasus dan 0 kontrol.

    . Umur

    /ebaran distribusi frekuensi umur responden dapat dilihat pada tabel

     berikut

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    33/54

    Ta!el 8.6 Distri!usi

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    34/54

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    35/54

    5

    N).Rata@rata hasil

    #enghasilan #er !ulan

    (asus ()ntr)l &umlah

    frek ?

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    36/54

    *

    PuskesmasAesehatan2 Perangkat esaA7TA7$ 0 0 2 2 4ass mediaA7adioAT 2 1 5

    Dain9lain sumber 2 0 0 2

    &umlah $2 -, $2 "/ 2 $1

    /umber %asil sur;ei, 201*.

    ari tabel . menun!ukkan bah#a sebagian besar responden

    memperoleh informasi tentang TB paru dari petugas kesehatan, yaitu

    sebesar 0+ dari kelompok suspek TB paru, dan sebesar 1+ pada

    kelompok bukan suspek TB paru.

    0. Pengetahuan tentang tan*a@tan*a TB #aru

    /ebaran distribusi frekuensi pengetahuan tentang TB paru responden

    dapat dilihat pada tabel .. Tabel tersebut menun!ukkan bah#a sebagian

     besar responden dari kelompok suspek TB paru dan pada kelompok bukan

    suspek TB paru tidak mengetahui tanda9tanda TB paru, yaitu sebesar 

    ,+ dan 0+.

    Ta!el 8.06 Distri!usi

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    37/54

    N).

    Pengetahuan

    tentang Pen%e!a!

    TB Paru

    (asus ()ntr)l &umlah

    frek ? frek ? frek ?

    1 Tahu 1 *. 11 *. 25 1.2 Tidak tahu 1* 5. 18 *. 5 5.

    &umlah $2 22 $2 22 2 22

    /umber %asil sur;ei, 201*.

    2. Pengetahuan tentang #enularan TB #aru

    /ebaran distribusi frekuensi pengetahuan tentang penulara TB paru

    responden dapat dilihat pada tabel .10. Tabel tersebut menun!ukkan

     bah#a, sebagian besar responden mengetahui tentang penularan TB paru,

    yaitu sebesar 8,+ dari kelompok suspek TB paru, dan 80+ dari

    kelompok bukan suspek TB paru.

    Ta!el 8.26 Distri!usi

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    38/54

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    39/54

    8

    ,. Pengetahuan tentang tem#at #eng)!atan TB #aru gratis

    /ebaran distribusi frekuensi pengetahuan tentang tempat pengobatan

    TB paru gratis responden dapat dilihat pada tabel .1. Tabel tersebut

    menun!ukkan bah#a hampir seluruh responden kelompok bukan suspek 

    TB paru mengetahui tentang tempat pengobatan TB paru gratis, yaitu

    sebesar 80+ sedangkan pada kelompok suspek TB paru hanya *0+ yang

    mengetahui tentang tempat pengobatan TB paru gratis.

    Ta!el 8.,6 Distri!usi

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    40/54

    0

    /ebaran distribusi frekuensi pengetahuan tentang "ara pen"egahan TB

     paru responden dapat dilihat pada tabel .1*. Tabel tersebut menun!ukkan

     bah#a, hampir seluruh responden kelompok suspek TB paru tidak 

    mengetahui "ara pen"egahan TB paru, yaitu sebesar 80+ ,sedangkan dari

    kelompok bukan suspek TB paru sebesar 0+.

    Ta!el 8.6 Distri!usi

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    41/54

    1

    /ebaran distribusi frekuensi pengetahuan tentang sumber informasi

     pen"egahan TB paru responden dapat dilihat pada tabel .1. ari tabel

    tersebut menun!ukkan bah#a, seluruh responden kelompok suspek TB

     paru dan sebagian besar kelompok bukan suspek TB paru (8*, +)

    mengetahui tempat sumber informasi tentang pen"egahan TB paru.

    Ta!el 8.06 Distri!usi

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    42/54

    2

     paru dan bukan suspek TB paru mengetahui tentang pen"ahayaan yang

     baik dalam kamar, yaitu masing9 masing sebesar 80+ dan 8,+.

    Ta!el 8."26 Distri!usi

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    43/54

    sebesar 8,+ dari kelompok suspek TB paru, dan 8*,+ dari kelompok 

     bukan suspek TB paru.

    Ta!el 8.""6 Distri!usi

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    44/54

    Ta!el 8.", 6 Tingkat Pengetahuan *engan keja*ian sus#ek TB #aru *i

    *esa Be!ekan (e7amatan Taman9 'i*)arj) Tahun "2

    N).

    Tingkat

    Pengetahuan

    tentang TB #aru

    (asus ()ntr)l &umlah  Hasil uji 

    statistic

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    45/54

    5

    abupaten /idoar!o tahun 201*. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi

     !umlah suspek TB paru yaitu usia diatas 50 tahun (*0+), rendahnya tingkat

     penghasilan (+) dan kurangnya perolehan sumber informasi tentang TB paru

    (+). Berdasarkan tabel .2 menun!ukkan terdapat hubungan antara tingkat

     pengetahuan dengan !umlah suspek Tuberkulosis di desa Bebekan e"amatan

    Taman abupaten /idoar!o. 4enurut u!i  odds ratio yang telah diolah dengan

     (ro%ram !atistical (roduct dan !er#ice !olution (/P//) ;ersi 1*.0 for windows

    didapatkan hasil 2,51 yang artinya tingkat pengetahuan merupakan faktor resiko

    suspek TB paru di desa Bebekan, ke"amatan Taman, /idoar!o tahun 201*.

    Pengetahuan yang baik mengenai upaya pen"egahan penyakit tuberkulosis

    akan sangat mempengaruhi perilaku masyarakat dalam melakukan upaya

     pen"egahan penyakit tuberkulosis. arena dengan pengetahuan yang baik 

    masyarakat akan memiliki kesadaran untuk melakukan upaya pen"egahan

     penyakit tuberkulosis (stuti, 201). 4enurut $ahyuni (200), pengetahuan baik 

    yang didapatkan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti media massa,

     pengalaman, usia dan lingkungan.

    ari hasil penelitian menun!ukkan bah#a sebagian besar responden pada

    kelompok suspek TB paru memiliki pengetahuan yang kurang (*,+), meliputi

     pengetahuan tentang tanda dan ge!ala TB paru serta "ara dan #aktu

     pen"egahannya. egiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan

    masyarakat terhadap penyakit adalah melalui upaya penyuluhan dari petugas

    kesehatan tentang ge!ala atau tanda TB paru, "ara penularan, upaya dan #aktu

     pen"egahan serta faktor resiko lingkungan. Penyuluhan dapat dilakukan terlebih

    dahulu kepada kader tiap desa atau melalui tokoh masyarakat yang selan!utnya

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    46/54

    *

    akan disosialisasikan ke masyarakat desa, khususnya yang memiliki anggota

    keluarga dengan usia diatas 50 tahun. arena menurut 7oebiono (2008) seiring

    dengan peningkatan usia maka status imunitas seseorang !uga akan menurun.

     otoatmod!o (200) men!elaskan bah#a sumber informasi yang diperoleh

    dari berbagai sumber akan menyebabkan seseorang "enderung mempunyai

     pengetahuan yang luas. Pengetahuan tentang penyakit tuberkulosis, "ara

     penularan, upaya pen"egahan dan faktor resiko lingkungan yang didapatkan oleh

    responden dapat berasal dari berbagai sumber, seperti petugas puskesmas,

     perangkat desa, media massa, pendidikan dan melalui kerabat. Berdasarkan hasil

     penelitian rendahnya sumber informasi men!adi salah satu faktor penyebab

    tingginya !umlah suspek TB paru. %al tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya

     promosi kesehatan dari puskesmas. &leh karena itu, dapat dilakukan penambahan

    tenaga kesehatan khususnya di bidang penyuluhan masyarakat.

    7endahnya tingkat penghasilan (+) !uga men!adi faktor resiko ke!adian

    suspek TB paru. %al tersebut dapat ter!adi karena dengan keadaan ekonomi lemah

    seseorang "enderung tidak dapat memenuhi kebutuhan primer yang akan

    menyebabkan ter!adinya gi'i buruk. /elain itu, kebutuhan sanitasi dasar !uga tidak 

    dapat terpenuhi. /ehingga dari segi lingkungan akan mendukung ter!adinya

     penyakit tuberkulosis. Cpaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan

     penghasilan rata9rata penduduk di esa Bebekan dapat dilakukan dengan

    mengadakan pelatihan kepada ibu rumah tangga yang dilan!utkan dengan

     pembentukan kelompok ker!a mandiri. -bu9ibu dipilih men!adi sasaran karena

    dengan pandangan bah#a kepala keluarga telah memiliki peker!aan tetap namun

     penghasilannya belum dapat memenuhi kebutuhan keluarga. Csaha yang dapat

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    47/54

    dilakukan oleh kelompok ker!a ibu rumah tangga yaitu seperti produksi kerupuk 

    udang mentah, kain batik tulis dan aneka kera!inan tangan.

    BAB 8II

    PENUTUP

    A. (esim#ulan

    1. ari hasil penelitian ini didapatkan *0 responden yang terdiri dari 0 kasus

    dan 0 kontrol, dari *0 responden didapatkan sebesar 0+ suspek TB paru

    di umur L50 tahun, dengan !enis kelamin responden kelompok suspek TB

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    48/54

     paru sebagian besar ber!enis kelamin laki9laki, yaitu sebesar 5+, dengan

    tingkat pendidikan di ba#ah /4A sedera!at sebesar 50+ responden suspek 

    TB paru, dan berpenghasilan rata9rata diba#ah 7p.2.500.000 perbulan

    sebesar +.

    Berdasarkan u!i  odds ratio' hasil analisis yang telah diolah dengan

     (ro%ram !atistical (roduct dan !er#ice !olution (/P//) ;ersi 1*.0  for 

    windows didapatkan hasil 2,51. /ehingga %0 ditolak dan %1 diterima.

    imana hal tersebut berarti terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan

    tentang TB Paru dengan suspek TB Paru di esa Bebekan e"amatan

    Taman, /idoar!o tahun 201*.

    B. 'aran

    apat dilakukan penyuluhan tentang ge!ala dan tanda, penularan,

     pen"egahan dan faktor resiko penyakit tuberkulosis. Cntuk meningkatkan

    minat masyarakat dapat dilakukan sistem re#ard. /elain itu puskesmas

    dian!urkan agar lebih aktif dalam melakukan upaya pen!aringan pasien

    suspek TB paru se"ara berkala, dan berkesinambungan. /elain itu dapat

    dilakukan penambahan !umlah petugas kesehatan agar semua program dapat

    ter"apai dengan efektif dan baik.

    %endaknya selalu meningkatkan penyuluhan kepada seluruh

    masyarakat di#ilayah ker!a Puskesmas Taman pada umunya dan pasien

    suspek TB paru pada khususnya.

    gar lebih aktif dalam men"ari informasi mengenai penyakit TB paru

    melalui berbagai media massa, dan hendaknya mengikuti petun!uk dari

     petugas kesehatan. Cntuk meningkatkan penghasilan keluarga dapat

    dilakukan dengan unit9unit C4 (Csaha e"il dan 4enengah) yang terdiri

    dari ibu rumah tangga.

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    49/54

    8

    DAakarta.

    stuti, /umiyati. %ubungan Tingkat Pengetahuan dan /ikap 4asyarakat Terhadap CpayaPen"egahan Penyakit Tuberkulosis di 7$ 0 elurahan Dagoa >akarta Ctara tahun

    201. @akultas edokteran dan -lmu epera#atan. Cni;ersitas -slam egeri /yarif 

    %idayatullah >akarta.

    epkes 7-.  (edoman 3asional (enan%%ulan%an Tuberkulosis  6disi 2 3etakan

    edua.201. >akarta.

    epkes 7-. (edoman 3asional (enan%%ulan%an Tuberkulosis, 6disi ke92 3etakan

    Pertama. 2011. irektur >endral PPAPD. >akarta.

    epkes7-. 200*.  (edoman 3asional (enan%%ulan%an Tuberkulosis, 6disi ke923etakan Pertama, irektur >endral PPAPD. >akarta.

    epkes 7-. 200.  (edoman 3asional (enan%%ulan%an Tuberkulosis'  6disi 2

    3etakan edua. epkes 7-. >akarta.

    :klinis. (en%obatan Tuberkulosis (aru Masi Men4adi Masala.200. >akarta

     otoadmo!o /. 188*. Ilmu Keseatan Masyarakat . 7ineka 3ipta. >akarta

     otoadmo!o /. 2002.  (romosi Keseatan dan Ilmu (erilaku. 7ineka 3ipta.

    >akarta

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    50/54

    50

     otoatmod!o, /. 2010. Metodolo%i (enelitian Keseatan. 7ineka 3ipta. >akarta

    Palilingan, @rans >ustinus dkk. Tuberkulosis Patu. Pedoman iagnosis dan Terapi

    Bagian A/4@ -lmu Penyakit Paru.2005.Cni;ersitas irlangga /urabaya

    7oebiono P/. 2008. Tuberkulosis 4erupakan Penyakit -nfeksi Oang 4asih

    4erupakan 4asalah alam 4asyarakat. diakses melalui

    httpAAlibrary.usu.a".idAdo#nloadAfkmAfkm9his#ani*.pdf 

    /edyaningsih, 6ndang 7ahayu. Turun' (erin%kat Indonesia untuk 5umla (enderita T2.

    2011. Tempo.

    /etiani, /ri 4arisya dkk. %ubungan ntara Tingkat Pengetahuan, /tatus 6konomi dan

    ebiasaan 4erokok dengan e!adian Tuberkulosis Paru pada &rang e#asa di

    $ilayah er!a Puskesmas Tuan9Tuan abupaten etapang alimantan Barat. 6/4/ ;ol.5 o. /eptember 2011F 1*2922.

    /iliasi /uronto. Tuberkulosis. 200 diakses melalui httpAAmedi"astore."om

    tanggal 1 pril 201* pukul 1.10 $-B.

    http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-hiswani6.pdfhttp://medicastore.com/http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-hiswani6.pdfhttp://medicastore.com/

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    51/54

    51

    (uesi)ner Penelitian tentang Hu!ungan Tingkat Pengetahuan 'e!agai

    enis elamin. Daki9lakiB. Perempuan

    $. Pendidikan Terakhir . Tidak sekolahA/ sedera!atB. /4PAsedera!at

    3. /4Asedera!at. Perguruan Tingi

    ,. >enis Peker!aan. Pega#ai egeriAT-AP&D7-ApensiunanF

    B. Pega#aiAkarya#an di lembaga s#asta3. $iras#asta. Buruh taniATani6. Peker!a tidak tetap

    -. 7ata9rata penghasilan keluarga per bulan. 7p.M2.500.000

    B. 7p. 2.500.000 N .500.0003. 7p. L.500.000

    . Pernahkan -buABp memperoleh informasi tentang penyakit TB Paru ?. PernahB. Tidak pernah

    /. Bila pernah, dari siapa informasi tersebut di peroleh?. Petugas PuskesasAesehatanB. Perangkat esaA7TA7$

    3. 4ass mediaA7adioAT. Dain9lain sumber (sebutkan .......................................................)

    II. Data Pengetahuan tentang Pen%akit TB*an #enularann%a.

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    52/54

    52

    0. Tahukan BpA-bu tanda9tanda sebagai tersangkaAsuspek penderita TB Paru?. TahuB. Tidak tahu

    1. pakah penyebab penyakit Tuberkulosis Paru. sering keluar malamFB. sering tidur di lantaiF3. kuman.

    2. pakah penyakit TBitu menular?. OaFB. TidakF

    . Bila menular bagaimana "aranya?. De#at nyamuk, lalat dan serangga lainnyaFB. De#at batuk atau bersin dari penderitaF

    ". pakah TBbisa disembuhkan?. BisaF

    B. Tidak bisaF

    $. Tahukan BapakA-bu bah#a pengobatan TB paru itu gratis?. TahuFB. Tidak tahuF

    ,. Bila BapakA-bu atau anggota keluarga terkena TB paru, kemana BapakA-bu mendapatkan pengobatan gratis?

    . e 7umah /akit yang lengkapFB. e PuskesmasF

    III. Data tentang Pengetahuan Pen7egahan TB Paru

    -. pakah seseorang dapat terhindar dari penyakit TB paru?. BisaB. Tidak bisa

    . Tahukan BpA-bu "ara men"egah TB paru? Bagaimana "aranya?. TahuB. Tidak tahu

    /. apan (saat umur berapa) pen"egahan penyakit TB dilakukan?

    . /aat bayiFB. /aat usia sekolahF

    0. emana harus minta bantuan untuk mendapatkan pen"egahan terhadap penyakit TB paru?. ke PuskesmasArumah sakitAdokter praktik.B. e apotikAtoko obatF

    8. Data tentang

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    53/54

    5

    "2. Bagaimana BapakA-bu meyakini bila kamarAruangan sudah bebas dari bahaya penularanTBparu?. 7uangAkamar diupayakan terkena "ahaya matahari langsungFB. 7uangAkamar diupayakan tidak boleh gelapF

    ". pakah !endela kamar BapakA-bu "ukup memberi udara segar?. 3ukupB. urang

    "". 4enurut pendapat BapakA-bu adakah pengaruh merokok dalam rumah dengan ter!angkitnyaTBparu?. daF

    B. Tidak adaF

  • 8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB

    54/54

    5

    /C7T P67/6TC>C 46>- 76/P&6

    ( Informed consent )

    /etelah mendapat pen!elasan dengan baik tentang tu!uan dan manfaat

     penelitian yang ber!udul