penelitian revisi final tb
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
1/54
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tuberkulosis (TB) paru adalah infeksi paru yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis (Palilingan, 2005). Tuberkulosis paru (TB paru)
adalah penyakit infeksius, yang terutama menyerang penyakit parenkim paru.
ama tuberkulosis berasal dari tuberkel yang berarti ton!olan ke"il dan keras
yang terbentuk #aktu sistem kekebalan membangun tembok mengelilingi
bakteri dalam paru. Berdasarkan laporan $orld %ealth &rgani'ation ($%&)
tahun 201, terdapat ,* !uta kasus TB paru pada tahun 2012 dimana 1,1 !uta
orang (1+) diantaranya adalah pasie2.n dengan %- positif. /ekitar 5+
dari pasien tersebut berada di #ilayah frika (Pedoman TB asional, 201).
i ka#asan sia Tenggara, data $%& menun!ukan bah#a TB paru
membunuh sekitar 2.000 !i#a setiap hari. an sekitar 0 persen dari kasus TB
paru di dunia berada di ka#asan sia Tenggara. ua di antara tiga negara
dengan !umlah penderita TB terbesar di dunia, yaitu -ndia dan -ndonesia,
berada di #ilayah ini. -ndonesia berada di ba#ah -ndia, dengan !umlah
penderita terbanyak di dunia, diikuti 3ina di peringkat kedua (/uronto,200).
4enurut 4enteri esehatan 6ndang 7./edyaningsih, di tahun 2010 !umlah
penderita TB paru di -ndonesia men"apai sekitar 00 ribu kasus. /ementara
!umlah kasus yang meninggal ber!umlah *1 ribu !i#a atau 1*8 orang
perharinya (oran Tempo, 2011).
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
2/54
2
i -ndonesia setiap tahunnya ter!adi 15.000 kematian akibat TB paru
dan terdapat 50.000 kasus TB paru. Tiga per empat dari kasus TB paru ini
terdiri dariusia produktif (15 9 8 tahun), separuhnya tidak terdiagnosis dan
baru sebagian yang ter"akup dalam program penanggulangan TB paru sesuai
dengan rekomendasi $%& (:klinis, 2005). Berdasarkan hasil 7iset
esehatan asar asional tahun 200 menun!ukkan pre;alensi TB paru
"enderung meningkat sesuai bertambahnya usia dan pre;alensi tertinggi pada
usia lebih dari *5 tahun. Pre;alensi TB paru 20+ lebih tinggi pada laki9laki
dibandingkan perempuan, tiga kali lebih tinggi di pedesaan dibandingkan
perkotaan dan empat kali lebih tinggi pada pendidikan rendah dibandingkan
pendidikan tinggi (epkes, 200).
Pasien kasus TB paru positif adalah pasien TB paru dengan ditemukan
Mycobacterium tuberculosis complex yang diidentifikasi dari spesimen klinik
(!aringan, "airan tubuh, usap tenggorok,dll) dan kultur. Pada negara dengan
keterbatasan kapasitas laboratorium dalam mengidentifikasi M. Tuberculosis
maka kasus TB paru dapat ditegakkan apabila ditemukan satu atau lebih dahak
BT positif (epkes, 200). /edangkan Pasien dapat dikatakan suspek TB
paru !ika terdapat ge!ala atau tanda TB yang meliputi batuk produktif lebih
dari 2 minggu dan disertai dengan ge!ala pernapasan (sesak napas, nyeri dada,
hemoptisis) dange!ala tambahan meliputi tidak nafsu makan, penurunan berat
badan, keringat malam, dan mudah lelah) (epkes, 200).
%asil sur;ei pre;alensi TB paru pada tahun 200 menun!ukkan bah#a
pengetahuan tentang ge!ala dan tanda utama TB paru masih tergolong rendah
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
3/54
(2*+). /edangkan 51+ telah memahami "ara penularan TB paru namun 18+
tidak mengetahui bah#a tersedia obat TB paru gratis. Berdasarkan penelitian
$ahyuni (200) yang ber!udul a#a Timur
memiliki kasus TB paru terbanyak kedua setelah pro;insi >a#a Barat yaitu
se!umlah 1.0 kasus. Puskesmas Taman merupakan salah satu Puskesmas di
>a#a Timur yang terletak di abupaten /idoar!o dengan !umlah penduduk
yang "ukup besar yaitu sebesar 12.5 !i#a dan terdiri dari 15 desa.
e"amatan Taman memiliki 12 orang suspek TB paru de#asa pada >anuari9
4aret 201*. ari 12 orang terdapat .2+ dengan hasil pemeriksaan BT
positif.ngka tertinggi pasien dengan suspek TB paru de#asa pada bulan
4aret 201* terdapat di esa Bebekan, yaitu se!umlah 0 orang pasien.
engan tingginya angka suspek TB paru tersebut, ditun!ang informasi
tentang rendahnya pengetahuan mengenai penyakit Tuberkulosis, maka
penulis terdorong untuk meneliti hubungan tingkat pengetahuan sebagai faktor
resiko dengan suspek TB Paru di esa Bebekan e"amatan Taman, /idoar!o
tahun 201*.
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
4/54
B. Rumusan Masalah
pakah ada hubungan tingkat pengetahuan sebagai faktor resiko dengan
suspek Tuberkulosis paru de#asa di esa Bebekan e"amatan Taman
abupaten /idoar!o pada tahun 201*?
C. Tujuan Penelitian
4enganalisis adanya tingkat pengetahuan sebagai faktor resiko dengan
suspek Tuberkulosis paru de#asa di esa Bebekan e"amatan Taman,
abupaten /idoar!o tahun 201*.
D. Manfaat Penelitian
. Manfaat !agi Puskesmas Taman
%asil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
tambahan kepada petugas kesehatan di puskesmas Taman untuk
menghadapi masalah tentang pengaruh tingkat pengetahuan sebagai faktor
resiko dengan /uspek Tuberkulosis Paru di esa Bebekan e"amatan
Taman abupaten /idoar!o.
". Manfaat !agi #eneliti
a. /arana peningkatan pengetahuan dalam melakukan penelitian ilmiah
bagi dokter muda. b. 4enambah #a#asan mengenai hubungan tingkat pengetahuan sebagai
faktor resiko dengan suspek tuberkulosis paru de#asa di esa
Bebekan e"amatan Taman, /idoar!o.
$. Manfaat !agi mas%arakat
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
5/54
5
a. 4emberikan informasi bagi masyarakat mengenai Tuberkulosis Paru
dan "ara penularannya.
b. 4eningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk
hidup sehat.
BAB II
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
6/54
*
TIN&AUAN PU'TA(A
A. Tu!erkul)sis
. Pengertian
Penyakit Tuberkulosis adalah penyakit infeksi menular yang
disebabkan oleh kuman 4y"oba"terium tuber"ulosis. /ebagian besar
kuman TBmenyerang paru tetapi !uga dapat mengenai organ tubuh lainnya
(epkes 7-, 200).
lasifikasi penyakit tuberkulosis berdasarkan organ tubuh yang
diserang kuman Mycobacterium tuberculosis terdiri dari tuberkulosis paru
dan tuberkulosis ekstra paru. Tuberkulosis paru adalah tuberkulosis yang
menyerang !aringan paru, tidak termasuk pleura (selaput paru). /edangkan
tuberkulosis ekstra paru adalah tuberkulosis yang menyerang organ tubuh
lain selain paru misalnya, pleura, selaput otak, selaput !antung
(perikardium), kelen!ar limfe, tulang, persendian, kulit, usus, gin!al,
saluran ken"ing, alat kelamin, dan lain9lain (epkes 7-, 200*).
". E#i*emi)l)gi
i ka#asan sia Tenggara, data $%& menun!ukan bah#a TB paru
membunuh sekitar 2.000 !i#a setiap hari. an sekitar 0 persen dari kasus
TB paru di dunia berada di ka#asan sia Tenggara. ua di antara tiga
negara dengan !umlah penderita TBterbesar di dunia, yaitu -ndia dan
-ndonesia, berada di #ilayah ini. -ndonesia berada di ba#ah -ndia, dengan
!umlah penderita terbanyak di dunia, diikuti 3ina di peringkat kedua
(/uronto,200). 4enurut 4enteri esehatan 6ndang 7./edyaningsih, di
tahun 2010 !umlah penderita TB paru di -ndonesia men"apai sekitar 00
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
7/54
ribu kasus. /ementara !umlah kasus yang meninggal ber!umlah *1 ribu
!i#a atau 1*8 orang perharinya (oran Tempo, 2011).
i -ndonesia setiap tahunnya ter!adi 15.000 kematian akibat TB
paru dan terdapat 50.000 kasus TB paru. Tiga per empat dari kasus TB
paru ini terdiri dari usia produktif (15 9 8 tahun), separuhnya tidak
terdiagnosis dan baru sebagian yang ter"akup dalam program
penanggulangan TB paru sesuai dengan rekomendasi $%& (:klinis,
2005). Berdasarkan hasil 7iset esehatan asar asional tahun 200
menun!ukkan pre;alensi TB paru "enderung meningkat sesuai
bertambahnya usia dan pre;alensi tertinggi pada usia lebih dari *5 tahun.
Pre;alensi TB paru 20+ lebih tinggi pada laki9laki dibandingkan
perempuan, tiga kali lebih tinggi di pedesaan dibandingkan perkotaan dan
empat kali lebih tinggi pada pendidikan rendah dibandingkan pendidikan
tinggi (epkes, 200).
$. +ejala klinis TB #aru
:e!ala utama pasien TB3 adalah batuk berdahak selama 29 minggu
atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan ge!ala tambahan yaitu dahak
ber"ampur darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat
badan menurun, malaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik,
demam meriang lebih satu bulan. :e!ala9ge!ala tersebut diatas dapat
di!umpai pula pada penyakit paru selain TB, seperti bronkiektasis,
bron"hitis kronis, asma, kanker paru dan lain9lain. 4engingat pre;alensi
TBdi -ndonesia saat ini masih tinggi, maka setiap orang yang datang ke
pelayanan kesehatan dengan ge!ala tersebut diatas, dianggap sebagai
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
8/54
tersangka (suspek) TBdan perlu dilakukan pemeriksaan dahak se"ara
mikroskopis langsung (epkes 7-, 200).
,. Resik) #enularan
7esiko penularan tergantung dari tingkat pa!anan dengan per"ikan
dahak. Pasien TBparu dengan BT positif memberikan kemungkinan
resiko penularan lebih besar daripada BT negatif. 7esiko penularan
setiap tahunnya ditun!ukkan dengan Annual Risk of Tuberculosis Infection
(7T-) yaitu proporsi penduduk yang beresiko terinfeksi TB selama satu
tahun. 7T- sebesar 1+, berarti sepuluh orang diantara 1000 penduduk
terinfeksi setiap tahun. 7T- di -ndonesia ber;ariasi antara 19+. (epkes
7-, 200). @aktor yang mempengaruhi kemungkinan seseorang men!adi
pasien TBadalah daya tahan tubuh yang rendah, diantaranya adalah infeksi
%-A-/ dan gi'i buruk (epkes 7-, 200).
-. Cara #enularan
/umber penularan adalah pasien TBparu dengan BT positif, yaitu
pada #aktu pasien batuk atau bersin dapat menyebarkan kuman ke udara
dalam bentuk per"ikan ludah (droplet). roplet yang mengandung kuman
dapat bertahan di udara pada suhu kamar selama beberapa !am. &rang
dapat terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup ke dalam saluran
pernafasan dan daya tahan tubuh seseorang dalam keadaan lemah pula
(:uyton, 200).
aya penularan dari seorang pasien ditentukan oleh banyaknya
kuman yang dikeluarkan dari dalam paru9parunya. 4akin tinggi dera!at
positif dari hasil pemeriksaan dahak se"ara mikroskopis makin mudah
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
9/54
8
untuk menularkan. Bila hasil pemeriksaan dahak negatif maka pasien
tersebut tidak menular, dari seseorang yang terinfeksi ditentukan oleh
konsentrasi droplet dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut
(4ans!oer, 2001).
. Pat)genesis
a. -nfeksi primer
-nfeksi primer ter!adi saat seseorang terpapar pertama kali
dengan kuman tuberkulosis. Droplet yang terhirup sangat ke"il
ukurannya, sehingga dapat mele#ati sistem pertahanan mukosilier
bronkus dan terus ber!alan sampai ke al;eolus dan menetap di sana.
-nfeksi dimulai saat kuman tuberkulosis berhasil berkembang biak
dengan "ara membelah diri di paru yang mengakibatkan radang dalam
paru. /aluran limfe akan memba#a kuman ke kelen!ar limfe di sekitar
hilus paru, dan ini disebut kompleks primer. $aktu ter!adinya infeksi
sampai pembentukan kompleks primer adalah 9* minggu. danya
infeksi dapat dibuktikan dengan ter!adi perubahan reaksi tuberkulin
dari negatif men!adi positif. elan!utan setelah infeksi primer
tergantung kuman yang masuk dan besarnya respon daya tahan tubuh
(imunitas seluler). Pada umumnya respon daya tahan tubuh tersebut
dapat menghentikan perkembangan kuman tuberkulosis. 4eskipun
demikian, ada beberapa kuman menetap sebagai kuman persisten atau
dormant (tidur). adang9kadang daya tahan tubuh tidak mampu
menghentikan perkembangan kuman. kibatnya dalam beberapa bulan
yang bersangkutan akan men!adi pasien tuberkulosis. 4asa inkubasi
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
10/54
10
mulai dari seseorang terinfeksi sampai men!adi sakit, membutuhkan
#aktu sekitar * bulan (epkes 7-, 200*).
b. Tuberkulosis pas"a primer ( post primary tuberculosis)
Tuberkulosis pas"a primer biasanya ter!adi setelah beberapa
bulan atau tahun sesudah infeksi primer, misalnya karena daya tahan
tubuh menurun akibat terinfeksi %- atau status gi'i yang buruk. 3iri
khas dari tuberkulosis pas"a primer adalah kerusakan paru yang luas
dengan ter!adinya ka;itas atau efusi pleura (epkes 7-, 200*).
/. Diagn)sis TB #aru
/emua suspek TBdiperiksa spesimen dahak dalam #aktu 2 hari,
yaitu se#aktu9pagi9se#aktu (/P/). iagnosis TB Paru pada orang de#asa
ditegakkan dengan ditemukannya kuman TB (BT positif). Pada program
TB nasional, penemuan BT melalui pemeriksaan dahak mikroskopis
merupakan diagnosis utama. Pemeriksaan dahak dilakukan dengan
mengumpulkan spesimen dahak yang dikumpulkan dalam dua hari
kun!ungan yang berurutan berupa /e#aktu9Pagi9/e#aktu (/P/)
a. / (/e#aktu) ahak dikumpulkan pada saat suspek TB datang
berkun!ung pertama kali. Pada saat pulang, suspek memba#a sebuah
potdahak untuk mengumpulkan dahak pagi pada hari kedua.
b. ahak (Pagi) ahak dikumpulkan di rumah pada hari kedua, segera
setelah bangun tidur. Pot diba#a dan diserahkan sendiri kepada
petugas di CnitPelayanan esehatan (CP)
c. / (/e#aktu) ahak dikumpulkan di CP pada hari kedua,
saatmenyerahkan dahak pagi. Pemeriksaan lain seperti foto thoraks,
biakan dan u!i kepekaan dapat digunakan sebagai penun!ang diagnosis
sepan!ang sesuai dengan indikasinya (epkes 7-, 200).
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
11/54
11
0. ()m#likasi TB #aru
rdiansyah (2012) membagi komplikasi TB Paru ke dalam dua
kategori, yaitu
a. omplikasi ini9 Pleuritis
9 6fusi Pleura
9 6mpiema
9 Daringitis
9 TB usus
b. omplikasi Dan!ut
9 &bstruksi >alan apas
9 or Pulmonale
9 miloidosis
9 arsinoma Paru
9 /indrom :agal apas
1. Peng)!atan TB #aru
Pengobatan bertu!uan untuk menyembuhkan pasien, men"egah
kematian, men"egah kekambuhan, memutuskan rantai penularan dan
men"egah ter!adinya resistensi kuman terhadap &T. Pengobatan TB
diberikan dalam 2 tahap, yaitu tahap intensif dan lan!utan.
Tahap a#al (intensif), pada tahap ini pasien mendapat obat setiap
hari dan perlu dia#asi se"ara langsung untuk men"egah ter!adinya
resistensi obat. Bila pengobatan tahap intensif tersebut diberikan se"ara
tepat, biasanya pasien menular men!adi tidak menular dalam kurun #aktu
2 minggu. /ebagian besar pasien TB BT positif men!adi BT negatif
(kon;ersi) dalam 2 bulan.
Tahap lan!utan, pada tahap ini pasien mendapat !enis obat lebih
sedikit, namun dalam !angka #aktu yang lebih lama. Tahap lan!utan
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
12/54
12
penting untuk membunuh kuman persisten sehingga men"egah ter!adinya
kekambuhan ($%&, 200*).
2. Pan*uan )!at anti tu!erkul)sis 34AT5
Panduan &T yang digunakan oleh Program asional
Penanggulangan Tuberkulosis di -ndonesia (epkes, 200), yaitu ategori
- 2%7E6A(%7). Tahap intensif ini terdiri dari isonia'id (%), 7ifampisin
(7), Pira'inamid (E) dan 6thambutol (6), obat tersebut diberikan setiap
hari selama 2 bulan, kemudian diteruskan tahap selan!utnya yang terdiri
dari -sonia'id dan 7ifampisin diberikan kali dalam seminggu selama
bulan. &bat ini diberikan untuk (1) Penderita baru TBparu BT positif,
(2) Penderita TBparu BT negatif rontgen positif yang sakit berat, ()
Penderita TB ekstra paru berat. ategori 2 2%7E(/)A%7E6A5(%7)6,
tahap intensif ini diberikan selama bulan yang terdiri dari 2 bulan dengan
isonia'id, rifampisin, pira'inamid, ethambutol dan suntikan streptomisin
setiap hari. ilan!utkan dengan 1 bulan dengan isonia'id, rifampisin,
pira'inamid dan etambutol setiap hari. /etelah itu dilan!utkan tahap
berikutnya selama 5 bulan dengan 7%6 yang diberikan kali dalam
seminggu. Perlu diperhatikan bah#a suntikan streptomisin diberikan
setelah penderita minum obat. &bat ini diberikan untuk (1) penderita
kambuhF (2) penderita gagalF () penderita dengan pengobatan setelah
lalai. &T sisipan (%7E6), bila pada akhir tahap intensif pengobatan
penderita baru BT positif dengan kategori 1 atau penderita BT positif
pengobatan ulang dengan kategori 2, hasil pemeriksaan dahak masih BT
positif, diberikan obat (%7E6) setiap hari selama sebulan (epkes, 200).
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
13/54
1
. 'us#ek TB #aru *an #enemuan #en*erita TB #aru
Tersangka penderita TB Paru adalah seorang penderita batuk
berdahak selama 29 minggu atau lebih dan dapat diikuti ge!ala tambahan
seperti batuk ber"ampur darah, sesak nafas, nafsu makan menurun,
penurunan berat badan, malaise, berkeringat di malam hari #alaupun
tanpa melakukan kegiatan fisik, demam meriang lebih dari satu bulan.
:e!ala9ge!ala tersebut sesak nafas diatas dapat di!umpai pula pada
penyakit paru selain TB, seperti bronkiektasis, bron"hitis kronis, asma,
kanker paru dan lain9lain. 4engingat pre;alensi TB di -ndonesia saat ini
masih tinggi, maka setiap orang yang datang ke CP dengan ge!ala
tersebut diatas, dianggap sebagai seorang tersangka (suspek) pasien TB
dan perlu dilakukan pemeriksaan dahak se"ara mikroskopis langsung
(epkes, 200).
egiatan penemuan pasien terdiri dari pen!aringan suspek, diagnosis,
penentuan klasifikasi penyakit dan tipe pasien. Penemuan pasien merupakan
langkah pertama dalam kegiatan program penanggulangan TB3. Penemuan
dan penyembuhan pasien TB menular, se"ara bermakna akan dapat
menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TB, penularan TB di
masyarakat dan sekaligus merupakan kegiatan pen"egahan penularan
TByang paling efektif di masyarakat (4athauer, -, -mhoff -, 200*).
Penemuan pasien TB dilakukan se"ara pasif dengan promosi aktif.
Pen!aringan tersangka pasien dilakukan di unit pelayanan kesehatan,
didukung dengan penyuluhan se"ara aktif, baik oleh petugas kesehatan
maupun masyarakat, untuk meningkatkan "akupan penemuantersangka
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
14/54
1
pasien TB. Pemeriksaan terhadap kontak pasien TB, terutama mereka yang
BT positif dan pada keluarga, anak yang menderita TByang menun!ukkan
ge!ala sama, harus diperiksa sputumnya (/uhar!ana, 2005).
B. Pengetahuan
. Pengertian
Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ter!adi setelah seseorang
melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu (otoatmo!o,
200). Penginderaan ter!adi melalui pan"a indera manusia, yakni indera
penglihatan, pendengaran, pen"iuman, rasa dan raba. /ebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
". Be!era#a fakt)r %ang mem#engaruhi #engetahuan
". @aktor -nternal menurut otoatmod!o (200), antara lain
1) Pendidikan
Tokoh pendidikan abad 20 4, >. Darge;elt yang dikutip oleh
otoatmo!o (200) mendefinisikan bah#a pendidikan adalah
setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan
kepada anak yang tertu!u kepada kede#asaan.
2) 4inat
4inat diartikan sebagai suatu ke"enderungan atau keinginan
yang tinggi terhadap sesuatu dengan adanya pengetahuan yang
tinggi didukung minat yang "ukup dari seseorang sangatlah
mungkin seseorang tersebut akan berperilaku sesuai dengan apa
yang diharapkan.
) Pengalaman
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
15/54
15
Pengalaman adalah suatu peristi#a yang dialami seseorang.
(4iddle Brook, 18) yang dikutip oleh '#ar (2008),
mengatakan bah#a tidak adanya suatu pengalaman sama sekali
terhadap suatu ob!ek psikologis seseorang "enderung akan bersikap
negatif terhadap ob!ek tersebut. Cntuk men!adi dasar pembentukan
sikap, pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat.
arena itu sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman
pribadi tersebut dalam situasi yang melibatkan emosi, penghayatan
sehingga pengalaman akan lebih mendalam dan lama membekas.
) Csia
Csia indi;idu terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat
berulang tahun. /emakin "ukup umur tingkat kematangan dan
kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan beker!a.
ari segi keper"ayaan masyarakat seseorang yang lebih de#asa
akan lebih diper"aya daripada orang yang belum "ukup tinggi
kede#asaannya. %al ini sebagai akibat dari pengalaman dan
kematangan !i#anya, makin tua seseorang maka makin kondusif
dalam menggunakan koping terhadap masalah yang dihadapi
('#ar, 2008).
d. @aktor eGternal menurut otoatmod!o (200), antara lain
1) 6konomi
alam memenuhi kebutuhan primer ataupun sekunder,
keluarga dengan status ekonomi baik lebih mudah ter"ukupi
dibanding dengan keluarga dengan status ekonomi rendah %al ini
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
16/54
1*
akan mempengaruhi kebutuhan akan informasi yang termasuk
kebutuhan sekunder. >adi dapat disimpulkan bah#a ekonomi dapat
mempengaruhi pengetahuan seseorang tentang berbagai hal.
2) -nformasi
-nformasi adalah keseluruhan makna, dapat diartikan sebagai
pemberitahuan seseorang adanya informasi baru mengenai suatu
hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap
terhadap hal tersebut. Pesan9pesan sugestif diba#a oleh informasi
tersebut kearah sikap tertentu. Pendekatan ini biasanya digunakan
untuk memberi kesadaran masyarakat terhadap suatu ino;asi yang
berpengaruh terhadap perubahan perilaku, biasanya digunakan
melalui media massa.
) ebudayaanADingkungan
ebudayaanAlingkungan dimana kita hidup dan dibesarkan
mempunyai pengaruh besar terhadap pengetahuan kita. pabila
dalam suatu #ilayah mempunyai budaya untuk selalu men!aga
kebersihan lingkungan maka sangat mungkin berpengaruh dalam
pembentukan sikap pribadi atau sikap seseorang.
$. Tingkatan #engetahuan
Pengetahuan yang di"akup di dalam domain kognitif
menurut otoatmod!o (200) mempunyai * tingkat, yakni
a. Tahu ( Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang dipela!ari
sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
17/54
1
mengingat kembali (re"all) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh
bahan yang dipela!ari atau rangsangan yang telah diterima. 3ontoh,
dapat menyebutkan tanda9tanda kekurangan kalori dan protein pada
anak balita.
b. 4emahami (Compreension)
4emahami diartikan sebagai sesuatu kemampuan men!elaskan
se"ara benar tentang ob!ek yang diketahui, dan dapat menginterpretasi
materi tersebut se"ara benar. 3ontoh, menyimpulkan meramalkan, dan
sebagainya terhadap ob!ek yang dipela!ari. 4isalnya dapat
men!elaskan mengapa harus makan makanan yang bergi'i.
". plikasi ( Application)
plikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipela!ari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). plikasi
disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum9hukum, rumus,
metode, prinsip, dan menggunakan rumus statistik dalam menggunakan
prinsip9prinsip siklus peme"ahan masalah kesehatan dari kasus
peme"ahan masalah (problem sol;ing "y"le) di dalam peme"ahan
masalah kesehatan dari kasus yang diberikan.
d. nalisis ( Analysis)
nalisis adalah suatu kemampuan untuk men!abarkan materi atau
suatu ob!ek ke dalam komponen9komponen, tetapi masih di dalam
suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
18/54
1
lain. emampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata9kata
ker!a dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan,
memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.
e. /intesis (!yntesis)
/intesis menun!uk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan
atau menghubungkan bagian9bagian di dalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru. 4isalnya dapat menyusun, dapat
meren"anakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan, dan
sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan9rumusan yang telah ada.
f. 6;aluasi ( "#aluation)
6;aluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
!ustifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau ob!ek. 6;aluasi
dilakukan dengan menggunakan kriteria sendiri atau kriteria yang telah
ada.
C. Tingkat Pengetahuan *engan 'us#ek TB
Berdasarkan penelitian yang dilakukan $id!anarko tentang
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
19/54
18
responden dengan suspek TB paru menun!ukkan bah#a ada hubungan yang
signifikan antara pengetahuan responden dengan praktik penemuan suspek
TB paru, dengan tingkat kesalahan 5 + dengan nilai p ;alue J 0,001.D. 'trategi Pr)gram Penanggulangan TB *i In*)nesia
asus TB terutama ter!adi pada usia produktif ker!a, yaitu kelompok
umur 15 sampai 8 tahun yang berdampak pada sumber daya manusia,
sehingga bisa mengganggu perekonomian keluarga, masyarakat dan negara.
$%& menargetkan angka "apaian penemuan kasus baru TB (Case Detection
RateA37) sebesar 0+, sementara 37 TB di -ndonesia pada tahun 200*
telah men"apai +. ata ini menun!ukkan masih tingginya !umlah kasus TB
di -ndonesia. 4enurut data epartemen esehatan tahun 200* !umlah kasus
TB Basil Tahan sam (BT) positif yang ditemukan sebanyak 2*.1 kasus
per tahun dengan rata9rata angka ke!adian TB di -ndonesia sebesar 10 per
100.000 penduduk (epkes, 200).
/trategi program penanggulangan TB yang digunakan di -ndonesia
adalah strategi &T/ ( Directly $bser#ed Treatment !ortcourse).
Penemuanpenderita TB Paru dalam strategi ini dilakukan se"ara pasif ( passi#e
case findin% ) yaitu pen!aringan suspek TB dilaksanakan hanya pada penderita
yang berkun!ung ke sarana pelayanan kesehatan terutama Puskesmas,
sehingga penderita yang tidakdatang masih men!adi sumber penularan.
lternatif program pemberantasan TB Paru adalah dengan Acti#e Case
&indin% yaitu men!aring suspek TB Paru dengan melibatkan peran serta
masyarakat termasuk kader untuk meningkatkan angka "akupan (co#era%e),
penemuan, pemeriksaan dan pengobatan TB Paru. 4enurut epkes (2002)
kader merupakan kun"i keberhasilan program peningkatan pengetahuan dan
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
20/54
20
keterampilan bidang kesehatan dalam masyarakat. Penemuan penderita TB
Paru se"ara aktif di masyarakat sangat penting untuk men"egah penularan
lebih lan!ut tetapi kendala di lapangan adalah !umlah tenaga kesehatan yang
ada sangat terbatas. ngka "apaian 37 di Propinsi >a#a Timur tahun 2008
hanya 5+ dengan 2*.810 penderita suspek TB Paru dan 21.* penderita
diantaranya BT positif. %al ini menun!ukkan bah#a penemuan kasus TB
Paru masih di ba#ah target dan merupakan masalah dalam program
pengendalian TB Paru di Propinsi >a#a Timur.
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
21/54
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
22/54
22
(eterangan 6
+am!ar III.6 (erangka ()nse# Penelitian tentang Hu!ungan Tingkat
Pengetahuan *engan (eja*ian 'us#ek TB Paru *i Desa Be!ekan (e7amatan
Taman (a!u#aten 'i*)arj) Tahun "2.
Berdasarkan kerangka konsep di atas dapat di!elaskan bah#a
pengetahuan tentang TB Paru dapat berpengaruh terhadap angka ke!adian
suspek TB. Tingkat pengetahuan disini terdiri dari beberapa faktor yaitu
pengetahuan tentang TB, "ara penularan TB, "ara pen"egahan TB dan faktor
risiko lingkungan.
Pengetahuan tentang TB se"ara umum dapat berpengaruh terhadap
angka ke!adian suspek TB karena apabila seseorang memiliki pengetahuan
yang "ukup tentang TB, maka ia akan men"oba untuk mempunyai perilaku
hidup bersih dan sehat, sehingga dapat men"egah beberapa faktor resiko TB.
Pengetahuan tentang "ara penularan dapat berpengaruh terhadap angka
ke!adian suspek TB, karena apabila seseorang tidak mengetahui "ara
penularan TB, maka ia tidak tahu bagaimana "ara menghindari penularan TB
paru.
Pengetahuan tentang "ara pen"egahan dapat berpengaruh terhadap angka
ke!adian suspek TB, karena apabila seseorang tidak mengetahui "ara
men"egah ter!adinya TB, maka ia tidak mampu melakukan tindakan dalam
men"egah TB itu menular ke dirinya atau keluarganya.
itelitiTidak diteliti
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
23/54
2
Pengetahuan tentang faktor risiko lingkungan dapat berpengaruh
terhadap angka ke!adian suspek TB, karena dengan mengetahui faktor risiko
lingkungan yang mendukung ter!adinya TB paru maka ia akan berusaha untuk
men!aga kondisi lingkungannya sebaik mungkin (stuti, 201).
B. Hi#)tesis Penelitian
Tingkat pengetahuan men!adi faktor risiko terhadap ter!adinya suspek
tuberkulosis paru de#asa di esa Bebekan, e"amatan Taman, /idoar!o tahun
201*.
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
24/54
2
BAB I8
MET4DE PENELITIAN
A. Ran7angan Penelitian
7an"angan penelitian adalah suatu strategi untuk men"apai tu!uan
penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun
peneliti pada seluruh proses penelitian (ursalam, 200).
>enis penelitian yang di gunakan adalah analitik obser;asional dengan
ran"angan case control untuk mempela!ari se!auh mana faktor risiko tingkat
pengetahuan tentang Tuberklosis mempengaruhi ter!adinya suspek
tuberkulosis paru de#asa. @aktor resiko dipela!ari dengan menggunakan
pendekatan restrospektif' maksudnya efek yang teridentifikasi saat ini
(terdapatnya suspek TB) kemudian dila"ak faktor resiko (tingkat pengetahuan
tentang TB) yang telah ter!adi pada masa lalu.esain penelitian adalah sebagai
berikut
+am!ar I8.6 'kema Ran7angan Case Control Study tentang Hu!ungan
Tingkat Pengetahuan *enganTerja*in%a 'us#ek TB Paru *i Desa Be!ekan9
(e7amatan Taman9 'i*)arj) tahun "2.
suspek TB Paru
Tingkat pengetahuan yang
kurang
Tingkat pengetahuan tentang
TB Paru yang baik
on suspek TB Paru
Tingkat pengetahuan yang
kurang
Tingkat pengetahuan
tentang TB Paru yang baik
komparasi
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
25/54
25
Pada gambar -.1 dapat dilihat bah#a penelitian ini meneliti dan
membandingkan tingkat pengetahuan tentang TB Paru pada kelompok kasus
(penderita suspek tuberkulosis paru) dengan kelompok kontrol (bukan
penderita suspek tuberkulosis) di masa lalu yang diidentifikasi saat penelitian.
B. L)kasi *an :aktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di desa Bebekan di #ilayah Puskesmas Taman
e"amatan Taman abupaten /idoar!o.Penelitian dilakukan bulan pril 201*.
C. P)#ulasi *an 'am#el. P)#ulasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua penduduk de#asa yang
pada bulan 4aret 201* tinggal dan men!adi penduduk tetap di esa
Bebekan e"amatan Taman abupaten /idoar!o. Besar populasi sebanyak
*.12 orang.
". 'am#el
a. Besar 'am#el
/ampel kasus yang digunakan adalah seluruh pasien suspek TB
paru yang berasal dari esa Bebekan, e"amatan Taman yang sedang
men!alani pemeriksaan kesehatan pada bulan 4aret 201* sebanyak 0
orang. /edangkan untuk sampel kontrol adalah penduduk de#asa yang
bukan suspek TB paru sebanyak 0 orang berasal dari desa yang sama
dengan suspek.
!. Teknik #engam!ilan 'am#el
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan
teknik purposi#e samplin%.
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
26/54
2*
1) /ampel kasus
/ampel kasus diambil seluruh kasus (suspek TB paru) sebanyak 0
orang.
engan kriteria inklusi/emua pasien suspek TB paru dari desa Bebekan bulan 4aret 201*
di Puskesmas Taman yang bersedia men!adi subyekA responden.
riteria eksklusi
Pasien suspek TB paru dari desa Bebekan bulan 4aret 201* di
Puskesmas Taman yang karena suatu alasan tidak dapat ditemukan
pada saat penelitian atau mengganggu !alannya pemeriksaan
kesehatan maupun!alannya penelitian.2) /ampel kontrol
/ampel kontrol diambil dari penduduk de#asa yang bukan suspek
TB paru, se!umlah 0 orang, telah men!adi penduduk tetap esa
Bebekan setidak9tidaknya * bulan yang tinggal di sekitar suspek.
engan kriteria inklusi
/emua Penduduk de#asa yang bukan suspek TB paru yang telah
men!adi penduduk tetap esa Bebekan, yang bersedia men!adi
subyekA responden.riteria eksklusi
Penduduk de#asa yang bukan suspek TB paru yang telah men!adi
penduduk tetap esa Bebekan, yang karena suatu alasan tidak dapat di
#a#an"ara pada saat penelitian, atau mengganggu !alannya penelitian.
D. 8aria!el Penelitian
ariabel penelitian adalah ob!ek penelitian yang men!adi titik perhatian
suatu penelitian (/ugiyono, 200). ariabel pada penelitian ini
1. ariabel terikat (dependent #ariable) yaitu suspek TB paruF
2. ariabel bebas (independent #ariable) yaitu tingkat pengetahuan tentang
Tuberkulosis.
E. Definisi 4#erasi)nal
Ta!el I8.6 Definisi 4#erasi)nal 3;aria!el #enelitian9 (eteg)ri *an (riteria9
Alat Ukur *an 'kala Data5
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
27/54
2
N).
8aria!el
Penelitian Definisi 4#erasi)nal (ateg)ri *an
kriteria
Alat
ukur
'kala
Data
1 ariabel bebas
Pengetahuantentang penyakit, penularan, danfaktor resikoTB Paru
Pengetahuan tentang TB paruadalah pengetahuan tentang
penyakit, penularan, pen"egahandan lingkungan sebagai faktorrisiko TB Paru yang dinyatakandalam 15 pertanyaan dengankategori 1. Baik
2. urang baik
1. Baik bila !a#aban benar
*9100+2. urang baik,
bila !a#aban benar kurangdari *+
uisioner
&rdinal
2 ariabelterikat/uspek TBParu
/uspek TB Paru adalah orangde#asa yang memiliki ge!ala batuk lebih dari 1 hari,dengandahak ber"ampur darah, nafsumakan menurun, berat badan
menurun, malaise, berkeringatmalam hari yangoleh PuskesmasTaman telah ditetapkan sebagaisuspek TB paru dengan kategori1. /uspek TB paru2. on suspek TB paru
1. /uspek TBParu biladokterPuskesmastelah
menyatakansebagai suspek TB paru.
2. BukansuspekTB Paru biladokter
Puskesmasmenyatakanyang bersangkutan bukan suspekTB paru.
atahasilanamnesis dan pemeri
ksa9anfisikdariPuskesmasTaman.
omi9nal
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
28/54
2
+am!ar I8."6 Bagan Alur Penelitian tentang Hu!ungan antara Tinkat
Pengetahuan *engan (eja*ian 'us#ek TB Paru *i Desa Be!ekan
(e7amatan Taman9 'i*)arj) tahun "2.
(eterangan 6
a) 4elakukan persiapan penelitian berupa pen"arian kasusApermasalahan
di puskesmas taman, penentuan !udul penelitian, penentuan lokasi
penelitian, dan pembuatan proposal.
b) -dentifikasi subyek kasus dan kontrol yang memenuhi kriteria inklusi
dan eksklusi.
") 4eminta persetu!uan responden dengan menggunakan informed
"onsent.
d) 4elakukan pengumpulan data primer dan sekunder.
e) Pengolahan data dengan menggunakan !(!! *.+ for windows'
emudian data di analisis dengan odd ratio.
". (ualifikasi *an jumlah #etugas
a. orang okter 4udaF
!. 1 orang petugasABidan esaF.
7. 1 orang ader esa
$. Pengum#ulan *ata
a. Pr)se*ur #engum#ulan *ata
ata primer dikumpulkan dengan "ara #a#an"ara langsung dan
obser;asi kepada responden dengan menggunakan kuesioner seperti
identitas, alamat, umur, !enis kelamin, pendidikan terakhir,
pengetahuan tentang penyakit TB Paru (Pengertian, penularan, dan
faktor resiko TB Paru) yang dilakukan di desa Bebekan ke"amatan
Taman.
(d)
(e)
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
29/54
28
ata sekunder didapatkan dari data hasil anamnesis dan
pemeriksaan fisik di puskesmas Taman ke"amatan Taman pada bulan
4aret tahun 201*.
!. &a*=al =aktu #engum#ulan *ata
) Tgl 0 pril 201* Pengurusan i'in
,) Tgl 0 pril 201* 4enghubungi petugas elurahanAesaF
-) Tgl 11 pril 201* Pen!elasan kepada responden dan pengisian
informed consent.
) Tgl 11 pril 201* pengumpulan data primerF
/) Tgl 11 pril 201*pengumpulan data sekunder.
,. Bahan9 alat *an instrumen %ang *igunakan
) uesionerF,) @ormulir informed consent0
-) lat tulis kantor
) lat ukur (meteran)
/) lat pengukur "ahaya (luGmeter)
*) lat pengukur kelembaban (higrometer)
-. Met)*e>teknik #eng)lahan *ata
ata primer dikumpulkan menggunakan instrument kuisoner yang
dikumpulkan menggunakan metode #a#an"ara dan obser;asiApengukuran.
ata sekunder di peroleh dari rekam medis pasien dan dari kantor
desa.ata diolah menggunakan !(!! *.+ for windows' berikut tahapan
pengolahan data yang akan dilakukan
1. ata "oding, yaitu mengklasifikasikan data dan member kode
terhadap semua ;ariabel yang diteliti. egiatan ini dilakukan
untuk mempermudah saat melakukan entry data.
2. ata editing, yaitu memeriksa data yang telah terkumpul untuk
dilihat kelengkapannya serta dilihat kembali apakah terdapat
kesalahan pada data yang didapat.
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
30/54
0
. ata struktur dan data file, struktur data dikembangkan sesuai
dengan analisis yang akan dilakukan dan !enis soft#are yang
akan digunakan.
. ata entry, langkah ini dimaksudkan untuk mengurangi
kesalahan dalam pengisian data dan yang diperiksa dalam data
entry adalah batas nilai maksimum dan nilai minimum serta
alur lompatan.
5. ata "leaning, langkah ini merupakan langkah terakhir yang
harus dilakukan dalam proses pengolahan data. egiatan ini
bertu!uan untuk melihat ter!adinya kesalahan pada saat entry
data. %al ini ditu!ukan dengan adanya data yang gan!il dan
mengganggu dalam proses analisis data nantinya
(otoatmod!o, 2010)
B. Analisis Data
ata dari hasil penelitian yang terkumpul dilakukan analisis
statistik se"ara uni;ariat dan bi;ariat. nalisis uni;ariat digunakan untuk
memperoleh gambaran distribusi frekuensi dari semua ;ariabel yang
diteliti. %asil analisis uni;ariat selan!utnya disa!ikan dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi. /edangkan analisis bi;ariat bertu!uan untuk men"ari
faktor resiko dengan melihat nilai odds ratio. emudian data yang
diperoleh dianalisis oleh program /P// 1*.0 for windows. Besaran
hubungan antara tingkat pengetahuan tentang TB Paru dengan suspek TB
Paru dinyatakan dalam 7asio &dds (&7). &dd ratio (&7) adalah ukuran
asosiasi paparan (faktor resiko) dengan ke!adian penyakitF dihitung dari
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
31/54
1
angka ke!adian penyakit pada kelompok beresiko (terpapar faktor resiko)
dibanding dengan angka ke!adian penyakit pada kelompok yang tidak
beresiko (tidak terpapar faktor resiko).Taksiran &7 lebih informatif !ika disa!ikan dalam bentuk inter;al
keyakinan ("onfiden"e inter;alJ -) dengan tingkat keyakinan tertentu.
alam penelitian ini tingkat keyakinan 85+ dan tingkat kesalahan K 0,05
dengan ketentuan
&7 L 1 dan rentang inter;al keper"ayaan tidak men"akup angka 1,
artinya exposure tersebut merupakan faktor resiko ter!adinya efek.
&7 J 1 artinya ;ariabel yang diduga sebagai faktor resiko tidak ada
pengaruhnya dalam ter!adi efek, atau dengan kata lain ini bersifat netral.
&7 M 1 dan rentang inter;al keper"ayaan tidak men"akup angka 1,
artinya exposure yang diteliti dapat mengurangi ter!adinya efek atau faktor
pen"egah (protektif)
BAB 8
HA'IL PENELITIAN DAN ANALI'I'
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
32/54
2
A. +am!aran Umum L)kasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di $ilayah ker!a Puskesmas Tamanyang
berada di ba#ah ke#enangan daerah administratif e"amatan Taman dengan
luas #ilayah 18,1 km2, yang terdiri dari tanah pekarangan (pemukiman) dan
tanah (tegalan). $ilayah ker!a Puskesmas Taman meliputi 15 (lima belas)
desa.
>umlah penduduk $ilayah ker!a Puskesmas Taman berdasarkan
proyeksi BP/ (/CP/) abupaten /idoar!o tahun 2015 adalah 12.5 >i#a
dengan 2.2 7umah tanggaA atau rata N rata ,* !i#a per rumah tangga,
dengan !umlah penduduk laki9laki sebanyak 1.*0 !i#a (50,2+), dan
!umlah penduduk perempuan 0.85 !i#a (8,*+).
esa bebekan merupakan lokasi dilakukan penelitian. Duas #ilayah
desa bebekan adalah * %a. /ebelah utara desa bebekan berbatasan
dengansungai kalisari, sebelah timur berbatasan dengan desa sepan!ang,
sebelah selatan berbatasan dengan desa sepan!ang, dan sebelah barat
berbatasan dengan desa sepan!ang. >umlah penduduk pada tahun 201* adalah
*.12, dengan !umlah penduduk laki9laki .512 dan !umlah penduduk
perempuan .00 orang.
B. (arakteristik Res#)n*en
Penelitian dilakukan pada se!umlah *0 responden, yang terdiri dari 0
kasus dan 0 kontrol.
. Umur
/ebaran distribusi frekuensi umur responden dapat dilihat pada tabel
berikut
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
33/54
Ta!el 8.6 Distri!usi
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
34/54
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
35/54
5
N).Rata@rata hasil
#enghasilan #er !ulan
(asus ()ntr)l ¨ah
frek ?
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
36/54
*
PuskesmasAesehatan2 Perangkat esaA7TA7$ 0 0 2 2 4ass mediaA7adioAT 2 1 5
Dain9lain sumber 2 0 0 2
¨ah $2 -, $2 "/ 2 $1
/umber %asil sur;ei, 201*.
ari tabel . menun!ukkan bah#a sebagian besar responden
memperoleh informasi tentang TB paru dari petugas kesehatan, yaitu
sebesar 0+ dari kelompok suspek TB paru, dan sebesar 1+ pada
kelompok bukan suspek TB paru.
0. Pengetahuan tentang tan*a@tan*a TB #aru
/ebaran distribusi frekuensi pengetahuan tentang TB paru responden
dapat dilihat pada tabel .. Tabel tersebut menun!ukkan bah#a sebagian
besar responden dari kelompok suspek TB paru dan pada kelompok bukan
suspek TB paru tidak mengetahui tanda9tanda TB paru, yaitu sebesar
,+ dan 0+.
Ta!el 8.06 Distri!usi
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
37/54
N).
Pengetahuan
tentang Pen%e!a!
TB Paru
(asus ()ntr)l ¨ah
frek ? frek ? frek ?
1 Tahu 1 *. 11 *. 25 1.2 Tidak tahu 1* 5. 18 *. 5 5.
¨ah $2 22 $2 22 2 22
/umber %asil sur;ei, 201*.
2. Pengetahuan tentang #enularan TB #aru
/ebaran distribusi frekuensi pengetahuan tentang penulara TB paru
responden dapat dilihat pada tabel .10. Tabel tersebut menun!ukkan
bah#a, sebagian besar responden mengetahui tentang penularan TB paru,
yaitu sebesar 8,+ dari kelompok suspek TB paru, dan 80+ dari
kelompok bukan suspek TB paru.
Ta!el 8.26 Distri!usi
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
38/54
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
39/54
8
,. Pengetahuan tentang tem#at #eng)!atan TB #aru gratis
/ebaran distribusi frekuensi pengetahuan tentang tempat pengobatan
TB paru gratis responden dapat dilihat pada tabel .1. Tabel tersebut
menun!ukkan bah#a hampir seluruh responden kelompok bukan suspek
TB paru mengetahui tentang tempat pengobatan TB paru gratis, yaitu
sebesar 80+ sedangkan pada kelompok suspek TB paru hanya *0+ yang
mengetahui tentang tempat pengobatan TB paru gratis.
Ta!el 8.,6 Distri!usi
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
40/54
0
/ebaran distribusi frekuensi pengetahuan tentang "ara pen"egahan TB
paru responden dapat dilihat pada tabel .1*. Tabel tersebut menun!ukkan
bah#a, hampir seluruh responden kelompok suspek TB paru tidak
mengetahui "ara pen"egahan TB paru, yaitu sebesar 80+ ,sedangkan dari
kelompok bukan suspek TB paru sebesar 0+.
Ta!el 8.6 Distri!usi
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
41/54
1
/ebaran distribusi frekuensi pengetahuan tentang sumber informasi
pen"egahan TB paru responden dapat dilihat pada tabel .1. ari tabel
tersebut menun!ukkan bah#a, seluruh responden kelompok suspek TB
paru dan sebagian besar kelompok bukan suspek TB paru (8*, +)
mengetahui tempat sumber informasi tentang pen"egahan TB paru.
Ta!el 8.06 Distri!usi
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
42/54
2
paru dan bukan suspek TB paru mengetahui tentang pen"ahayaan yang
baik dalam kamar, yaitu masing9 masing sebesar 80+ dan 8,+.
Ta!el 8."26 Distri!usi
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
43/54
sebesar 8,+ dari kelompok suspek TB paru, dan 8*,+ dari kelompok
bukan suspek TB paru.
Ta!el 8.""6 Distri!usi
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
44/54
Ta!el 8.", 6 Tingkat Pengetahuan *engan keja*ian sus#ek TB #aru *i
*esa Be!ekan (e7amatan Taman9 'i*)arj) Tahun "2
N).
Tingkat
Pengetahuan
tentang TB #aru
(asus ()ntr)l ¨ah Hasil uji
statistic
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
45/54
5
abupaten /idoar!o tahun 201*. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
!umlah suspek TB paru yaitu usia diatas 50 tahun (*0+), rendahnya tingkat
penghasilan (+) dan kurangnya perolehan sumber informasi tentang TB paru
(+). Berdasarkan tabel .2 menun!ukkan terdapat hubungan antara tingkat
pengetahuan dengan !umlah suspek Tuberkulosis di desa Bebekan e"amatan
Taman abupaten /idoar!o. 4enurut u!i odds ratio yang telah diolah dengan
(ro%ram !atistical (roduct dan !er#ice !olution (/P//) ;ersi 1*.0 for windows
didapatkan hasil 2,51 yang artinya tingkat pengetahuan merupakan faktor resiko
suspek TB paru di desa Bebekan, ke"amatan Taman, /idoar!o tahun 201*.
Pengetahuan yang baik mengenai upaya pen"egahan penyakit tuberkulosis
akan sangat mempengaruhi perilaku masyarakat dalam melakukan upaya
pen"egahan penyakit tuberkulosis. arena dengan pengetahuan yang baik
masyarakat akan memiliki kesadaran untuk melakukan upaya pen"egahan
penyakit tuberkulosis (stuti, 201). 4enurut $ahyuni (200), pengetahuan baik
yang didapatkan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti media massa,
pengalaman, usia dan lingkungan.
ari hasil penelitian menun!ukkan bah#a sebagian besar responden pada
kelompok suspek TB paru memiliki pengetahuan yang kurang (*,+), meliputi
pengetahuan tentang tanda dan ge!ala TB paru serta "ara dan #aktu
pen"egahannya. egiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat terhadap penyakit adalah melalui upaya penyuluhan dari petugas
kesehatan tentang ge!ala atau tanda TB paru, "ara penularan, upaya dan #aktu
pen"egahan serta faktor resiko lingkungan. Penyuluhan dapat dilakukan terlebih
dahulu kepada kader tiap desa atau melalui tokoh masyarakat yang selan!utnya
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
46/54
*
akan disosialisasikan ke masyarakat desa, khususnya yang memiliki anggota
keluarga dengan usia diatas 50 tahun. arena menurut 7oebiono (2008) seiring
dengan peningkatan usia maka status imunitas seseorang !uga akan menurun.
otoatmod!o (200) men!elaskan bah#a sumber informasi yang diperoleh
dari berbagai sumber akan menyebabkan seseorang "enderung mempunyai
pengetahuan yang luas. Pengetahuan tentang penyakit tuberkulosis, "ara
penularan, upaya pen"egahan dan faktor resiko lingkungan yang didapatkan oleh
responden dapat berasal dari berbagai sumber, seperti petugas puskesmas,
perangkat desa, media massa, pendidikan dan melalui kerabat. Berdasarkan hasil
penelitian rendahnya sumber informasi men!adi salah satu faktor penyebab
tingginya !umlah suspek TB paru. %al tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya
promosi kesehatan dari puskesmas. &leh karena itu, dapat dilakukan penambahan
tenaga kesehatan khususnya di bidang penyuluhan masyarakat.
7endahnya tingkat penghasilan (+) !uga men!adi faktor resiko ke!adian
suspek TB paru. %al tersebut dapat ter!adi karena dengan keadaan ekonomi lemah
seseorang "enderung tidak dapat memenuhi kebutuhan primer yang akan
menyebabkan ter!adinya gi'i buruk. /elain itu, kebutuhan sanitasi dasar !uga tidak
dapat terpenuhi. /ehingga dari segi lingkungan akan mendukung ter!adinya
penyakit tuberkulosis. Cpaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
penghasilan rata9rata penduduk di esa Bebekan dapat dilakukan dengan
mengadakan pelatihan kepada ibu rumah tangga yang dilan!utkan dengan
pembentukan kelompok ker!a mandiri. -bu9ibu dipilih men!adi sasaran karena
dengan pandangan bah#a kepala keluarga telah memiliki peker!aan tetap namun
penghasilannya belum dapat memenuhi kebutuhan keluarga. Csaha yang dapat
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
47/54
dilakukan oleh kelompok ker!a ibu rumah tangga yaitu seperti produksi kerupuk
udang mentah, kain batik tulis dan aneka kera!inan tangan.
BAB 8II
PENUTUP
A. (esim#ulan
1. ari hasil penelitian ini didapatkan *0 responden yang terdiri dari 0 kasus
dan 0 kontrol, dari *0 responden didapatkan sebesar 0+ suspek TB paru
di umur L50 tahun, dengan !enis kelamin responden kelompok suspek TB
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
48/54
paru sebagian besar ber!enis kelamin laki9laki, yaitu sebesar 5+, dengan
tingkat pendidikan di ba#ah /4A sedera!at sebesar 50+ responden suspek
TB paru, dan berpenghasilan rata9rata diba#ah 7p.2.500.000 perbulan
sebesar +.
Berdasarkan u!i odds ratio' hasil analisis yang telah diolah dengan
(ro%ram !atistical (roduct dan !er#ice !olution (/P//) ;ersi 1*.0 for
windows didapatkan hasil 2,51. /ehingga %0 ditolak dan %1 diterima.
imana hal tersebut berarti terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan
tentang TB Paru dengan suspek TB Paru di esa Bebekan e"amatan
Taman, /idoar!o tahun 201*.
B. 'aran
apat dilakukan penyuluhan tentang ge!ala dan tanda, penularan,
pen"egahan dan faktor resiko penyakit tuberkulosis. Cntuk meningkatkan
minat masyarakat dapat dilakukan sistem re#ard. /elain itu puskesmas
dian!urkan agar lebih aktif dalam melakukan upaya pen!aringan pasien
suspek TB paru se"ara berkala, dan berkesinambungan. /elain itu dapat
dilakukan penambahan !umlah petugas kesehatan agar semua program dapat
ter"apai dengan efektif dan baik.
%endaknya selalu meningkatkan penyuluhan kepada seluruh
masyarakat di#ilayah ker!a Puskesmas Taman pada umunya dan pasien
suspek TB paru pada khususnya.
gar lebih aktif dalam men"ari informasi mengenai penyakit TB paru
melalui berbagai media massa, dan hendaknya mengikuti petun!uk dari
petugas kesehatan. Cntuk meningkatkan penghasilan keluarga dapat
dilakukan dengan unit9unit C4 (Csaha e"il dan 4enengah) yang terdiri
dari ibu rumah tangga.
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
49/54
8
DAakarta.
stuti, /umiyati. %ubungan Tingkat Pengetahuan dan /ikap 4asyarakat Terhadap CpayaPen"egahan Penyakit Tuberkulosis di 7$ 0 elurahan Dagoa >akarta Ctara tahun
201. @akultas edokteran dan -lmu epera#atan. Cni;ersitas -slam egeri /yarif
%idayatullah >akarta.
epkes 7-. (edoman 3asional (enan%%ulan%an Tuberkulosis 6disi 2 3etakan
edua.201. >akarta.
epkes 7-. (edoman 3asional (enan%%ulan%an Tuberkulosis, 6disi ke92 3etakan
Pertama. 2011. irektur >endral PPAPD. >akarta.
epkes7-. 200*. (edoman 3asional (enan%%ulan%an Tuberkulosis, 6disi ke923etakan Pertama, irektur >endral PPAPD. >akarta.
epkes 7-. 200. (edoman 3asional (enan%%ulan%an Tuberkulosis' 6disi 2
3etakan edua. epkes 7-. >akarta.
:klinis. (en%obatan Tuberkulosis (aru Masi Men4adi Masala.200. >akarta
otoadmo!o /. 188*. Ilmu Keseatan Masyarakat . 7ineka 3ipta. >akarta
otoadmo!o /. 2002. (romosi Keseatan dan Ilmu (erilaku. 7ineka 3ipta.
>akarta
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
50/54
50
otoatmod!o, /. 2010. Metodolo%i (enelitian Keseatan. 7ineka 3ipta. >akarta
Palilingan, @rans >ustinus dkk. Tuberkulosis Patu. Pedoman iagnosis dan Terapi
Bagian A/4@ -lmu Penyakit Paru.2005.Cni;ersitas irlangga /urabaya
7oebiono P/. 2008. Tuberkulosis 4erupakan Penyakit -nfeksi Oang 4asih
4erupakan 4asalah alam 4asyarakat. diakses melalui
httpAAlibrary.usu.a".idAdo#nloadAfkmAfkm9his#ani*.pdf
/edyaningsih, 6ndang 7ahayu. Turun' (erin%kat Indonesia untuk 5umla (enderita T2.
2011. Tempo.
/etiani, /ri 4arisya dkk. %ubungan ntara Tingkat Pengetahuan, /tatus 6konomi dan
ebiasaan 4erokok dengan e!adian Tuberkulosis Paru pada &rang e#asa di
$ilayah er!a Puskesmas Tuan9Tuan abupaten etapang alimantan Barat. 6/4/ ;ol.5 o. /eptember 2011F 1*2922.
/iliasi /uronto. Tuberkulosis. 200 diakses melalui httpAAmedi"astore."om
tanggal 1 pril 201* pukul 1.10 $-B.
http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-hiswani6.pdfhttp://medicastore.com/http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-hiswani6.pdfhttp://medicastore.com/
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
51/54
51
(uesi)ner Penelitian tentang Hu!ungan Tingkat Pengetahuan 'e!agai
enis elamin. Daki9lakiB. Perempuan
$. Pendidikan Terakhir . Tidak sekolahA/ sedera!atB. /4PAsedera!at
3. /4Asedera!at. Perguruan Tingi
,. >enis Peker!aan. Pega#ai egeriAT-AP&D7-ApensiunanF
B. Pega#aiAkarya#an di lembaga s#asta3. $iras#asta. Buruh taniATani6. Peker!a tidak tetap
-. 7ata9rata penghasilan keluarga per bulan. 7p.M2.500.000
B. 7p. 2.500.000 N .500.0003. 7p. L.500.000
. Pernahkan -buABp memperoleh informasi tentang penyakit TB Paru ?. PernahB. Tidak pernah
/. Bila pernah, dari siapa informasi tersebut di peroleh?. Petugas PuskesasAesehatanB. Perangkat esaA7TA7$
3. 4ass mediaA7adioAT. Dain9lain sumber (sebutkan .......................................................)
II. Data Pengetahuan tentang Pen%akit TB*an #enularann%a.
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
52/54
52
0. Tahukan BpA-bu tanda9tanda sebagai tersangkaAsuspek penderita TB Paru?. TahuB. Tidak tahu
1. pakah penyebab penyakit Tuberkulosis Paru. sering keluar malamFB. sering tidur di lantaiF3. kuman.
2. pakah penyakit TBitu menular?. OaFB. TidakF
. Bila menular bagaimana "aranya?. De#at nyamuk, lalat dan serangga lainnyaFB. De#at batuk atau bersin dari penderitaF
". pakah TBbisa disembuhkan?. BisaF
B. Tidak bisaF
$. Tahukan BapakA-bu bah#a pengobatan TB paru itu gratis?. TahuFB. Tidak tahuF
,. Bila BapakA-bu atau anggota keluarga terkena TB paru, kemana BapakA-bu mendapatkan pengobatan gratis?
. e 7umah /akit yang lengkapFB. e PuskesmasF
III. Data tentang Pengetahuan Pen7egahan TB Paru
-. pakah seseorang dapat terhindar dari penyakit TB paru?. BisaB. Tidak bisa
. Tahukan BpA-bu "ara men"egah TB paru? Bagaimana "aranya?. TahuB. Tidak tahu
/. apan (saat umur berapa) pen"egahan penyakit TB dilakukan?
. /aat bayiFB. /aat usia sekolahF
0. emana harus minta bantuan untuk mendapatkan pen"egahan terhadap penyakit TB paru?. ke PuskesmasArumah sakitAdokter praktik.B. e apotikAtoko obatF
8. Data tentang
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
53/54
5
"2. Bagaimana BapakA-bu meyakini bila kamarAruangan sudah bebas dari bahaya penularanTBparu?. 7uangAkamar diupayakan terkena "ahaya matahari langsungFB. 7uangAkamar diupayakan tidak boleh gelapF
". pakah !endela kamar BapakA-bu "ukup memberi udara segar?. 3ukupB. urang
"". 4enurut pendapat BapakA-bu adakah pengaruh merokok dalam rumah dengan ter!angkitnyaTBparu?. daF
B. Tidak adaF
-
8/17/2019 Penelitian Revisi Final TB
54/54
5
/C7T P67/6TC>C 46>- 76/P&6
( Informed consent )
/etelah mendapat pen!elasan dengan baik tentang tu!uan dan manfaat
penelitian yang ber!udul