modul 8 revisi monitoring evaluasi mdr tb
DESCRIPTION
mivct-12TRANSCRIPT
BAB IPENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Monitoring dan Evaluasi (Monev) mempunyai peranan penting dalam setiap manajemen program untuk memastikan bahwa sumber daya yang dialokasikan digunakan dengan sebaik-baiknya dan kegiatannya dilaksanakan seperti yang direncanakan, sehingga dengan demikian tujuan program dapat tercapai. Jadi monev ini bermaksud untuk membantu penggunaan dari sumber daya manusia dan pendanaan secara efektif dan efisien demi untuk pencapaian tujuan program.
Pada prinsipnya semua kegiatan harus dimonitor dan dievaluasi, untuk program PMDT kegiatan- kegiatan yang harus di monitor dan di evaluasi antara lain penatalaksanaan pasien TB MDR (penemuan dan pengobatan), pelayanan laboratorium, manajemen obat dan logistik lainnya, pelatihan petugas, penyuluhan, advokasi, dan supervisi. Kegiatan-kegiatan tersebut harus dimonitor baik dari aspek keluaran (output) maupun mutu (kualitas) pelaksanaannya (proses).
Diperlukan indikator untuk mengukur keberhasilan yang telah dicapai. Modul ini membahas indikator secara rinci. Hasil pemantauan dan evaluasi diperlukan untuk perencanaan program PMDT selanjutnya.
Masing-masing jenjang pelaksana program PMDT di Sarana Pelayanan Kesehatan (SPK), Kabupaten/Kota, Propinsi, dan Pusat, berkewajiban melaksanakan monitoring/pemantauan dan evaluasi sesuai dengan Tupoksi dan kebutuhan masing-masing tingkat.
Untuk menilai kemajuan dan keberhasilan penanggulangan TB MDR di rumah sakit rujukan TB MDR maupun di sarana pendukung yang terlibat, indikator yang digunakan adalah:
1. Indikator Penemuan : a. Proporsi suspek TB MDR yang diperiksa biakan. (Sputum Collection)b. Proporsi suspek TB MDR dengan biakan positif. (Culture Positivity)c. Proporsi suspek TB MDR dengan hasil uji kepekaan positif MDR diantara
pasien dengan biakan positif, (DST Confirm)d. Proporsi Pasien TB MDR diobati diantara pasien TB MDR ditemukan
(Enrollment Rate)2. Indikator Pengobatan :
a. Angka hasil pengobatan sementara bulan ke-enam Pasien TB MDR (6th Months Intermediate result)
b. Angka kesembuhan TB MDR (Cure Rate)
1
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU).Setelah mempelajari materi, peserta latih mampu melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan PMDT.
2. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK).Setelah mempelajari materi, peserta latih mampu:a. Menjelaskan monitoring dan evaluasi pelaksanaan PMDT.b. Melakukan pencatatan dan pelaporan TB MDRc. Menganalisis dan menginterpretasi hasil kegiatan berdasarkan indikator.d. Memberikan umpan balik hasil e. Menyusun rencana tindak lanjut.
2
BAB IIMATERI PEMBELAJARAN
A. MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring dan evaluasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk menilai keberhasilan pelaksanaan program.
Monitoring merupakan pengamatan rutin terhadap layanan dan kinerja program dengan cara menganalisis informasi baik dari masukan (input), proses (process) dan luaran (output) yang dikumpulkan secara berkala dan terus menerus. Maksud dari monitoring adalah untuk dapat segera mendeteksi bila ada masalah dalam pelaksanaan kegiatan supaya dapat dilakukan tindakan perbaikan segera (immediate corrective-action). Monitoring dapat dilakukan dengan cara: o Menelaah data dari pencatatan pelaporan dan sistem surveilans,o Pengamatan langsung (misalnya observasi pada waktu supervisi), serta o Wawancara dengan petugas pelaksana maupun dengan masyarakat
sasaran. Hasil monitoring ini juga dapat berguna untuk bahan evaluasi.
Evaluasi adalah penilaian secara berkala dari kegiatan program dengan menggunakan informasi dari data rutin, hasil monitoring dan indikator lainnya yang tidak/belum tercakup pada sistem informasi rutin.
Biasanya evaluasi ini dilakukan pada akhir periode kegiatan/program. Di dalam program PMDT, evaluasi dilakukan sesuai dengan jenjang dari unit yang bersangkutan. Untuk sarana pelayanan, minimal dilakukan setiap tiga bulan. Dinas kesehatan kabupaten/kota dan propinsi melakukan evaluasi pelaksanaan program minimal setiap 6 bulan. Dengan evaluasi dapat dinilai sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dapat berhasil dicapai, dan kalau belum berhasil dicapai, apa penyebabnya. Hasil evaluasi sangat berguna untuk kepentingan perencanaan program ke depan. Dalam mengukur keberhasilan tersebut diperlukan indikator. Hasil evaluasi sangat berguna untuk kepentingan perencanaan kegiatan berikutnya.
Masing-masing tingkat pelaksana program PMDT (Rumah Sakit rujukan TB MDR, Kabupaten/Kota, Propinsi, dan Pusat) bertanggung jawab melaksanakan pemantauan kegiatan pada wilayahnya masing-masing.
Seluruh kegiatan tersebut harus dimonitor baik dari aspek masukan (input), proses, maupun luaran (output). Dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi, diperlukan suatu sistem pencatatan dan pelaporan baku yang dilaksanakan dengan baik dan benar.
3
LATIHAN 1
Pilihlah jawaban yang tepat pada soal di bawah ini :
1. Maksud dari pelaksanaan monitoring adalah :a. Segera melaksanakan perencanaan supaya target dapat tercapai.b. Segera mendeteksi bila ada masalah dalam pelaksanaan kegiatan supaya
dapat dilakukan tindakan perbaikan segerac. Segera melaksanakan pertemuan monitoring dan evaluasi.d. Segera melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya.
2. Pelaksanaan monitoring dapat dilakukan dengan cara di bawah ini kecuali: a. Wawancara dengan pengelola program/ pasien.b. Menelaah data dari pencatatan pelaporan dan sistem surveilans,c. Menelaah penelitian.d. Observasi langsung pada saat supervisi.
3. Penilaian secara berkala dari kegiatan program dengan menggunakan data monitoring dan indikator lainnya yang tidak/belum tercakup pada sistem informasi rutin disebut :a. Perencanaanb. Supervisic. Monitoringd. Evaluasi
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat :
a. Disebut apa pengamatan rutin terhadap layanan dan kinerja program dengan cara menganalisis informasi baik dari masukan (input), proses (process) dan luaran (output) yang dikumpulkan secara berkala dan terus menerus disebut?
b. Penilaian secara berkala dari kegiatan program dengan menggunakan data monitoring dan indikator lainnya yang tidak/belum tercakup pada sistem informasi rutin disebut, sebutkan!
c. Sebutkan cara-cara yang dapat dilakukan untuk monitoring!
4
B. PENCATATAN DAN PELAPORAN
Langkah awal untuk melakukan monitoring dan evaluasi adalah menyiapkan/ mengumpulkan data yang bisa diperoleh dari catatan-catatan kerja, laporan triwulan atau laporan hasil supervisi.
Salah satu komponen penting dari surveilans yaitu pencatatan dan pelaporan dengan maksud mendapatkan data untuk diolah, dianalisis, diinterpretasi, disajikan dan disebarluaskan untuk dimanfaatkan.
Data yang dikumpulkan pada kegiatan surveilans harus valid (akurat, lengkap dan tepat waktu) sehingga memudahkan dalam pengolahan dan analisis.
Dalam pelaksanaan pematauan dan evaluasi, diperlukan suatu sistem pencatatan dan pelaporan baku yang dilaksanakan dengan baik dan benar. Kegiatan ini diperlukan dalam pelaksanaan surveilans pasien TB MDR. Pencatatan yang baik dan benar merupakan sumber data penting pasien TB MDR untuk dilaporkan. Dengan demikian surveilans untuk pasien TB MDR dapat dilaksanakan dengan baik dan benar.Sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan penatalaksanaan TB MDR mengacu kepada sistem yang sudah ada sesuai dengan pencatatan dan pelaporan strategi DOTS.
Sarana pelayanan TB MDR (UPK Satelit 1 dan 2, Rumah Sakit rujukan TB MDR, Laboratorium) dan Pemegang program di Dinas Kesehatan dalam melaksanakan pencatatan menggunakan formulir :
1. Jenis Pencatatan dan Pelaporan 1.1.Pencatatan di Sarana Pelayanan Kesehatan (SPK) 1.1.1. Pencatatan di UPK Satelit MDR 1
Unit Pelayanan Kesehatan (UPK) satelit MDR 1 menggunakan formulir pencatatan dan pelaporan sebagai berikut :
Buku rujukan suspek Formulir rujukan suspek
1.1.2. Pencatatan di UPK Satelit MDR 2Unit Pelayanan Kesehatan (UPK) satelit MDR 2 menggunakan formulir pencatatan dan pelaporan sebagai berikut :
Buku rujukan suspek Formulir rujukan suspek TB 01 MDR : Kartu pengobatan pasien TB MDR (salinan TB 01
dari RS Rujukan MDR) TB 02 MDR : Kartu identitas pasien TB MDR TB 13.A MDR : Lembar Permintaan dan Pemakaian OAT TB
MDR dari UPK Satelit 2 ke RS Rujukan TB MDR.
5
1.1.3. Pencatatan di RS Rujukan TB MDRRumah Sakit Rujukan TB MDR menggunakan formulir pencatatan dan pelaporan sebagai berikut:
TB 06 MDR : Register suspek TB MDR yang diperiksa. Formulir data dasar TB 05 MDR : Formulir permintaan pemeriksaan BTA, biakan dan
DST pasien TB MDR TB 01 MDR : Kartu pengobatan pasien TB MDR TB 02 MDR : Kartu identitas pasien TB MDR TB 03 MDR UPK : Register pasien TB MDR di UPK Formulir rujukan/pindah pasien TB MDR Formulir Tim Ahli Klinis (TAK) TB 13.B MDR : Lembar Permintaan dan Pemakaian OAT TB
MDR dari RS ke Dinkes Kabupaten/ Kota.
1.2.Pencatatan dan Pelaporan di Dinas Kesehatan Kabupaten/kota Dinas kesehatan kabupaten/kota menggunakan pencatatan dan pelaporan sebagai berikut:
TB 03 MDR : Register pasien TB MDR Kab/ Kota TB 07 MDR : Laporan penemuan pasien TB MDR TB 08 MDR : Laporan hasil akhir pengobatan TB 11 MDR : Laporan hasil konversi TB 13.C MDR : Laporan OAT TB MDR dari Kab/ Kota ke Propinsi
1.3.Pencatatan Pencatatan dan Pelaporan di Dinas Kesehatan PropinsiDinas kesehatan propinsi menggunakan pencatatan dan pelaporan sebagai berikut:
TB 03 MDR : Register pasien TB MDR TB 07 MDR : Rekap penemuan pasien TB MDR TB 08 MDR : Rekap hasil akhir pengobatan TB 11 MDR : Rekap hasil konversi TB 13.D MDR : Laporan OAT TB MDR dari Propinsi ke Pusat
1.4.Untuk Laboratorium yang melaksanakan perwarnaan dan pembacaan sediaan dahak, biakan dan uji kepekaan menggunakan formulir pencatatan sebagai berikut :
TB 04 MDR : Register Pemeriksaan Laboratorium TB MDR TB 05 MDR: Formulir permintaan pemeriksaan BTA, biakan dan Uji
kepekaan pasien TB MDR
Catatan : Contoh formulir dan cara pengisian silahkan lihat di modul-modul sebelumnya.
6
2. Jejaring Pelaporan TB MDR
Sistem pelaporan TB MDR dilakukan dengan mengacu pada sistem pelaporan yang baku sesuai dengan BPN. Terdapat beberapa penyesuaian dalam sistem pelaporan dikarenakan perubahan kapan dan dimana data tersebut bisa diperoleh. Disusun suatu pola jejaring pelaporan secara berjenjang mulai dari UPK Satelit sampai ke tingkat pusat, untuk jelasnya lihat diagram di bawah ini :
Gambar 8.1. Alur Jejaring Pelaporan TB MDR :
TB.07, TB.08, TB.11, TB.13, rekap TB 06 MDR01
SALINAN TB.01 MDR
• TB.07 MDR• TB.08 MDR• TB.11 MDR• TB.13 C MDR • REKAP TB.06 MDR
TB.13 MDR B
LAB. RUJUKAN MDR
TB.04 MDR
TB.05 MDR
JAWABAN TB.05 MDR
TB.13-A MDR A
DEPKES RICq. SUBDIT TB
• REKAP TB.07 MDR• REKAP TB.08 MDR• REKAP TB.11 MDR• TB.13 D MDR • REKAP TB.06 MDR
7
a. Formulir Laporan TB 07 MDR
8
b. Formulir Laporan TB 11 MDR
9
c. Formulir Laporan TB 08 MDR
10
LATIHAN 2
Pilihlah jawaban yang tepat pada soal di bawah ini :
1. Register yang digunakan untuk mencatat suspek TB-MDR yang diperiksa dahak, biakan dan uji kepekaan adalah :a. TB 05 MDRb. TB 06 MDRc. TB 09 MDRd. TB 10 MDR
2. Formulir yang tidak digunakan di UPK Satelit II TB MDR adalah :a. TB 01 MDR.b. TB 06 MDRc. Buku rujukan suspekd. Formulir rujukan suspek
3. Formulir yang digunakan untuk mencatat hasil akhir pengobatan dari pasien TB MDR adalah :a. TB 05 MDRb. TB 06 MDRc. TB 07 MDRd. TB 08 MDR
4. Laporan penemuan pasien TB MDR menggunakan format :a. TB 04 MDRb. TB 06 MDRc. TB 07 MDRd. TB 11 MDR
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat :
Sebutkan format dan register pencatatan dan pelaporan data TB di Rumah Sakit Rujukan TB MDR!
11
C. ANALISA DATA
1. Indikator Setelah data berhasil dikumpulkan maka dilanjutkan dengan kegiatan analisis data. Untuk mempermudah analisis data diperlukan indikator sebagai alat ukur kemajuan’ (marker of progress). Indikator yang baik harus memenuhi syarat-syarat tertentu seperti:
a. Sahih (valid)b. Sensitif dan Spesifik (sensitive and specific)c. Dapat dipercaya (realiable)d. Dapat diukur (measureable)e. Dapat dicapai (achievable)
Analisa dapat dilakukan dengan :a. Membandingkan data antara satu dengan yang lain untuk melihat
besarnya perbedaan.b. Melihat kecenderungan (trend) dari waktu ke waktu.
Analisis data dilakukan di semua tingkatan baik di UPK, Tingkat Kabupaten, Tingkat Propinsi maupun di Tingkat Pusat. Lakukan analisis data setelah indikator dihitung, misalnya :a. Adakah masalah (kesenjangan antara hasil dengan target)b. Kemungkinan penyebab masalahc. Apa tindakan perbaikan yang dapat dilakukan.
Contoh : Di RS rujukan TB MDR setelah dilakukan analisis, dapat dibuat rencana kegiatan yang langsung dapat dikerjakan sesuai kemampuan SDM dan sumber daya yang dimiliki. Misalnya bila angka penemuan penderita TB MDR rendah, carilah akar penyebab masalah dan upayakan pemecahan masalahnya, misalnya angka penemuan penderita rendah karena jumlah suspek yang diperiksa rendah. Secara internal di RS dilakukan upaya antara lain dengan menyusun kegiatan penyuluhan lebih aktif atau menjelaskan kriteria suspek kepada seluruh petugas di RS agar seluruh petugas dapat memahami dan membantu kegiatan penjaringan suspek. Secara eksternal hal ini dapat dibicarakan dengan wasor pada saat supervisi sehingga upaya yang sama bisa dilakukan di UPK Satelit TB MDR yang berperan dalam penjaringan suspek. Untuk masalah di atas Wasor Kabupaten/ Kota juga melakukan analisis untuk menilai kualitas jejaring rujukan suspek dari UPK satelit ke Rumah Sakit, bila ditemui masalah bahwa banyak suspek yang dikirim petugas UPK Satelit tidak sampai ke RS maka upaya untuk memperkuat jejaring dan sistem rujukan harus dilaksanakan, misalnya mengadakan pertemuan koordinasi untuk mencari solusi permasalahan tersebut.
12
Tabel 8.1. Indikator kegiatan penanggulangan TB MDR yang digunakan
No INDIKATOR SUMBER DATA WAKTU
1 Proporsi suspek TB MDR yang diperiksa biakanAtau Sputum Collection
Daftar suspek (TB 06 MDR) Triwulan
2 Proporsi suspek TB MDR dengan kultur positifAtau Culture Positivity
Daftar suspek (TB 06 MDR) Triwulan
3 Proporsi suspek TB MDR dengan uji kepekaan positif MDR diantara pasien dengan hasil biakan positif atau DST Confirmation
Daftar Suspek (TB.06 MDR) Triwulan
4 Proporsi pengobatan pasien TB MDR diobati diantara pasien TB MDR ditemukanatau Enrollment rate
Daftar Suspek (TB.06 MDR)Kartu pengobatan pasien (TB. 01 MDR)
Triwulan
5 Angka hasil pengobatan sementara bulan ke-enam pasien TB MDRatau 6th months Interim results
Register TB Kab/Kota (TB.03 MDR)Laporan Penemuan (TB.07 MDR)Laporan hasil pengobatan sementara bulan ke enam (TB 11 MDR)
TriwulanTahunan
6 Angka kesembuhan TB MDRatau Cure rate
Register TB Kab/Kota (TB.03 MDR)Laporan hasil akhir pengobatan (TB 08 MDR)
TriwulanTahunan
Indikator program PMDT terdiri dari dua indikator utama yaitu indikator penemuan dan indikator pengobatan.
1. Indikator Penemuan : a. Proporsi suspek TB MDR yang diperiksa biakan. (Sputum Collection)b. Proporsi suspek TB MDR dengan biakan positif. (Culture Positivity)c. Proporsi suspek TB MDR dengan hasil uji kepekaan positif MDR
diantara pasien dengan biakan positif, (DST Confirm)d. Proporsi Pasien TB MDR diobati diantara pasien TB MDR ditemukan
(Enrollment Rate)2. Indikator Pengobatan :
a. Angka hasil pengobatan sementara bulan ke-enam Pasien TB MDR (6th Months Intermediate result)
b. Angka kesembuhan TB MDR (Cure Rate)
Secara periodik indikator ini di analisa untuk mendapatkan gambaran mengenai pelaksanaan kegiatan PMDT, termasuk di dalamnya mengenai masalah-masalah yang dihadapi.
13
2. Cara menghitung dan analisa indikator penemuan :
a. Proporsi suspek TB MDR yang diperiksa biakan (Sputum collection)Adalah prosentase suspek TB MDR yang diperiksa minimal 2 spesimen dahak untuk dilakukan pemeriksaan biakan diantara suspek yang ditemukan dalam 1 triwulanNumerator Jumlah suspek TB MDR yang diperiksa minimal 2 spesimen dahak
untuk biakanSumber Data :
Register Suspek TB MDR (TB 06 MDR)Contoh :Jumlah suspek TB MDR yang diperiksa minimal 2 spesimen dahak untuk diperiksa biakan (terdaftar pada April s/d Juni 2008) adalah 18 suspek.
Denominator Jumlah seluruh suspek TB MDR yang ditemukan pada kurun waktu yang sama.Sumber data :
Daftar suspek (TB 06 MDR)Contoh: Jumlah seluruh suspek TB MDR yang terdaftar pada April s/d Juni 2008) 20 suspek.
Rumus perhitungan indikator
Jumlah suspek TB MDR yang diperiksa minimal 2 spesimen dahak untuk biakan x 100%
Jumlah suspek yang ditemukan
Dari contoh diatas, hasil perhitungan indikator tersebut adalah = 18/20 x 100% = 90%
Frekuensi perhitungan
Setiap triwulan
Penanggung jawab
Petugas RS Rujukan TB MDR, Wasor Kabupaten/ Kota
Kegunaan dan penilaian
Angka ini menggambarkan seberapa besar proses penemuan suspek dilakukan dengan benar dan bisa digunakan untuk mengetahui upaya penemuan pasien TB MDR dalam suatu wilayah tertentu, dengan memperhatikan kecenderungannya dari waktu ke waktu (triwulan/tahunan).Angka indikator ini diharapkan mencapai 100%.Bila angka tersebut kurang dari 100%, maka perlu dicari penyebabnya. Faktor penyebab diantaranya adalah pasien yang tidak bisa mengeluarkan dahak, laboratorium tidak memberikan hasil tes atau petugas yang tidak mengisi register suspek dengan lengkap.
14
b. Proporsi suspek TB MDR dengan kultur positif (Culture positivity)Adalah prosentase suspek TB MDR yang minimal salah satu hasil biakannya positif diantara suspek TB MDR yang dilakukan biakan paling sedikit satu kali dan sudah ada hasil biakan yang keluar, dihitung dalam periode 1 triwulanNumerator Jumlah suspek TB MDR yang diperiksa biakan dengan hasil positif
Sumber Data : Register Suspek TB MDR (TB 06 MDR)
Contoh :Jumlah suspek TB MDR yang diperiksa biakan (terdaftar pada April s/d Juni 2008) dengan hasil positif adalah 15
Denominator Jumlah suspek TB MDR yang lakukan biakan minimal 1 kali dan sudah keluar hasil biakan. Sumber data :
Daftar suspek (TB 06 MDR)Contoh: Jumlah suspek TB MDR yang lakukan biakan minimal 1 kali pada April s/d Juni 2008 dan sudah ada hasil ada sebanyak 18
Rumus perhitungan indikator
Jumlah suspek TB MDR yang diperiksa biakan dengan hasil positif x 100%
Jumlah suspek TB MDR yang lakukan biakan minimal 1 kali
Dari contoh diatas, hasil perhitungan indikator tersebut adalah = 15/18 x 100% = 83%
Frekuensi perhitungan
Setiap triwulan
Penanggungjawab
Petugas RS Rujukan TB MDR, Wasor Kabupaten/ Kota
Kegunaan dan penilaian
Angka ini menggambarkan ketepatan penjaringan suspek TB MDR yang terbukti benar-benar disebabkan oleh MTB, angka ini juga dapat digunakan untuk mengetahui upaya penemuan pasien dalam suatu wilayah tertentu, dengan memperhatikan kecenderungannya dari waktu ke waktu (triwulan/tahunan)Angka indikator ini diharapkan sebesar 70%. Bila kurang dari angka yang diharapkan perlu dicek prosedur di laboratorium. Hasil yang rendah disebabkan juga suspek yang diperiksa banyak hasil biakan yang negatif (bukan TB atau kriteria yang kurang pas)
15
c. Proporsi suspek TB MDR dengan uji kepekaan positif MDR diantara pasien dengan hasil biakan positif (DST Confirmation)
Adalah prosentase suspek TB MDR yang terbukti positif MDR diantara seluruh suspek dengan hasil pemeriksaan biakan positif dalam 1 triwulanNumerator Jumlah pasien TB MDR yang ditemukan dalam 1 triwulan
Sumber Data : Register Suspek TB MDR (TB 06 MDR)
Contoh :Jumlah suspek yang terbukti TB MDR yang ditemukan dari suspek TB MDR yang terdaftar pada April s/d Juni 2008 adalah 8 orang.
Denominator Jumlah seluruh suspek dengan hasil pemeriksaan kultur positif pada kurun waktu yang samaSumber Data :
Register Suspek TB MDR (TB 06 MDR)Contoh: Jumlah seluruh suspek dengan hasil pemeriksaan kultur positif yang terdaftar pada April s/d Juni 2008 ada sebanyak 15 orang
Rumus perhitungan indikator
Jumlah suspek terbukti TB MDR yang ditemukanx 100%
Jumlah suspek TB MDR dengan hasil kultur positif
Dari contoh diatas, hasil perhitungan indikator tersebut adalah = 8/15 x 100% = 53%
Frekuensi perhitungan
Setiap triwulan
Penanggungjawab
Petugas RS Rujukan TB MDR, Wasor Kabupaten/ Kota
Kegunaan dan penilaian
Angka ini menggambarkan ketepatan penjaringan suspek TB MDR yang terbukti benar-benar disebabkan oleh MTB yang sudah kebal terhadap INH dan Rifampisin.Angka ini juga menggambarkan perubahan baik peningkatan maupun penurunan kasus TB MDR di masyarakat. Angka ini diharapkan sekitar 50%.
16
d. Proporsi Pasien TB MDR diobati diantara Pasien TB MDR ditemukan (Enrollment rate)Adalah proporsi pasien TB MDR yang ditemukan dan diobati dengan OAT MDR dibandingkan dengan keseluruhan kasus TB MDR yang ditemukan dari suspek yang terdaftar dalam 1 triwulan.Numerator Jumlah pasien TB MDR yang ditemukan dan diobati dengan
OAT TB MDR selama 1 triwulanSumber Data :
Kartu pengobatan TB MDR (TB 01 MDR) Daftar Suspek TB MDR (TB.06 MDR)
Contoh :Jumlah pasien TB MDR diobati yang berasal dari pasien TB MDR ditemukan yang terdaftar sebegai suspek pada bulan April s/d Juni 2008) adalah 18 pasien
Denominator Jumlah pasien TB MDR yang ditemukan pada kurun waktu yang samaSumber data :
Daftar suspek TB MDR (TB 06 MDR) Register TB Kabupaten/ Kota (TB.03 MDR)
Contoh: Jumlah seluruh pasien TB MDR yang ditemukan dari suspek yang terdaftar pada bulan April s/d Juni 2008 sebanyak 21 pasien
Rumus perhitungan indikator
Jumlah pasien MDR yg diobati yang berasal dari suspek terdaftar dalam 1 triwulan x 100%
Jumlah pasien TB MDR yg ditemukan dari suspek terdaftar dalam 1 triwulan yang sama
Dari contoh diatas, hasil perhitungan indikator tersebut adalah = 18/21 x 100% = 86%
Frekuensi perhitungan
Setiap triwulan
Penanggungjawab Petugas RS Rujukan TB MDR, Wasor Kabupaten/ KotaKegunaan dan penilaian
Indikator ini menggambarkan kapasitas dan kapabilitas program untuk melakukan tata laksana pasien MDR yang memadai untuk pasien-pasien TB MDR yang berhasil ditemukan.Indikator ini juga menggambarkan beban pasien TB MDR di wilayah tertentu pada periode tertentu (triwulan atau tahunan). Jumlah pasien TB MDR dapat digunakan untuk perencanaan kebutuhan logistik dan pendanaan tahun-tahun berikutnya.Angka yang diharapkan : 100%
Tindak Lanjut Pelaporan
Wasor Kabupaten membuat rekapitulasi TB 06 MDR.Wasor Kabupaten melaporkan rekapitulasi TB 06 MDR untuk periode 3 Triwulan sebelumnya.
17
Timeline analisa kohort pelaporan penemuan kasus TB MDR
2009Triwulan 1Jan-Mar
Triwulan 2Apr-Jun
Triwulan 3Jul-Sept
Triwulan 4Okt-Des
Keterangan :Misalnya saat ini kita berada pada awal Triwulan 4 (Oktober sd Desember) tahun 2009, maka saat ini data yang harus kita laporkan adalah : a. Laporan rekapitulasi TB 06 MDR yang sudah lengkap terisi semua kolom-
kolomya. Laporan rekapitulasi TB 06 MDR akan lengkap setelah 3 Triwulan mengingat tenggat waktu untuk menunggu hasil pemeriksaan uji kepekaan keluar. Kolom terakhir yang harus diisi pada laporan rekapitulasi TB 06 MDR adalah kolom tanggal kapan pasien mulai pengobatan yang ditandai dengan tanggal kapan kartu TB 01 MDR dibuat.
Sedangkan indikator- indikator penemuan yang harus kita analisis adalah :a. Proporsi suspek TB MDR yang diperiksa biakan untuk Triwulan 3 (Juli sd
September) tahun 2009.- Lakukan penghitungan jumlah suspek selama Triwulan 3 tahun 2009
dengan melihat catatan di TB 06 MDR bulan Juli, Agustus dan September 2009.
- Hitung jumlah suspek yang dilakukan 2 (dua) kali pengambilan dahak dengan cara melihat kolom tanggal pegambilan dahak.
- Suspek yang hanya diambil dahaknya 1 (satu) kali dan suspek yang tidak diambil dahaknya tidak dihitung.
- Hitung proporsinya
b. Proporsi suspek TB MDR dengan biakan positif untuk Triwulan 2 (April sd Juni) tahun 2009- Lakukan penghitungan suspek tercatat di TB 06 MDR pada bulan
April, Mei, Juni 2009 yang sudah mempunyai hasil pemeriksaan biakan.
- Hitung dari jumlah tersebut di atas yang memiliki hasil biakan positif.
Indikator 1
Sputum CollectionDilihat data TB 06 MDR 1 Triwulan sebelumnya
Waktu pengumpulan data dan analisis
Indikator 3
DST ConfirmationDilihat data TB 06 MDR 3 Triwulan sebelumnya
Indikator 2
Culture PositivityDilihat data TB 06 MDR 2 Triwulan sebelumnya
Indikator 4
Enrollment rateDilihat data TB 06 MDR 3 Triwulan sebelumnya
18
- Untuk suspek yang dilakukan pemeriksaan biakan, tetapi hasil belum keluar sampai tanggal pelaporan sesuai kohort di atas maka tidak dihitung sebagai pembagi (denominator).
- Hitung proporsinya
c. Proporsi suspek TB MDR dengan hasil uji kepekaan positif MDR diantara pasien dengan kultur positif untuk Triwulan 1 (Januari sd Maret) tahun 2009.- Lakukan penghitungan suspek tercatat di TB 06 MDR pada bulan
Januari, Februari, Maret 2009 yang sudah mempunyai hasil pemeriksaan uji kepekaan.
- Hitung dari jumlah tersebut di atas yang memiliki hasil uji kepekaan konfirm TB MDR.
- Untuk suspek yang dilakukan pemeriksaan uji kepekaan, tetapi hasil belum keluar sampai tanggal pelaporan sesuai kohort di atas maka tidak dihitung sebagai pembagi (denominator).
- Hitung proporsinya
d. Proporsi penemuan pasien TB MDR yang diobati dari keseluruhan pasien TB MDR ditemukan yang berasal dari suspek Triwulan 1 (Januari sd Maret) tahun 2009.- Lakukan penghitungan jumlah suspek yang memiliki hasil uji kepekaan
konfirm TB MDR dari suspek tercatat di TB 06 MDR pada bulan Januari, Februari, Maret 2009.
- Hitung dari jumlah tersebut di atas yang diobati yaitu dengan cara melihat formulir TB.06 MDR pada kolom Tanggal pembuatan TB.01 MDR.
- Hitung proporsinya
19
LATIHAN 3
1. Dalam melakukan analisis data pogram TB diperlukan indikator yang baik harus memenuhi bebarapa syarat di bawah ini kecuali :a. Sahih.b. Sensitif dan Spesifikc. Dapat dipercayad. Dapat tindak lanjuti
2. Sumber data yang paling tepat untuk mengukur indikator-indikator penemuan kasus TB MDR adalah :a. TB 06 MDRb. TB 04 MDRc. TB 05 MDRd. TB 03 MDR
3. Indikator yang paling tepat untuk mengukur ketepatan menentukan tersangka TB MDR adalah:a. Proporsi suspek TB MDR yang diperiksa biakan.b. Proporsi suspek TB MDR dengan hasil BTA positif.c. Proporsi suspek TB MDR dengan hasil biakan positif d. Proporsi suspek TB MDR yang terbukti positif MDR diantara suspek dengan
hasil uji kepekaan positif
4. Angka indikator Proporsi suspek TB MDR yang diperiksa biakan diharapkan mencapai angka :a. 50%b. 70%c. 80%d. 100%
5. Indikator Proporsi suspek TB MDR dengan hasil biakan positif yang dilaporkan saat ini merupakan kasus pada:a. 1 Triwulan sebelumnya.b. 2 Triwulan sebelumnya.c. 3 Triwulan sebelumnyad. 4 Triwulan sebelumnya
20
Latihan menghitung indikator penemuan di tingkat UPK .
Anda adalah Wasor Kota Surabaya dimana RSU dr. Soetomo berada. RSU Dr. Soetomo telah melaksanakan strategi PMDT sejak Januari 2008. Staff Pelaksana di unit layanan PMDT (Dokter, Perawat, Petugas RR, Farmasi) telah dilatih. Hasil penemuan kasus baru TB MDR yang ada di TB 06 MDR adalah sebagai berikut : (Lihat Buku Kerja hal 1 sd 12)Gunakan data-data tersebut untuk menyelesaikan latihan dibawah ini :
Saat ini tanggal 1 Januari 2009
1. Indikator proporsi suspek TB MDR yang diperiksa biakan,
a. Data Triwulan berapa yang harus anda analisa saat ini?Jawaban:………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………….
b. Berapa capaian RSU dr. Soetomo pada triwulan tersebut?Jawaban:………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………….
c. Bagaimana penilaian anda tentang hasil capaian tersebut?Jawaban:………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………….
d. Apa yang harus anda sampaikan pada umpan balik kepada petugas di RS ?Jawaban:………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………….
2. Indikator proporsi suspek TB MDR dengan hasil biakan positif , a. Data triwulan berapa yang anda analisa saat ini?
Jawaban:………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………….
b. Berapa capaian RSU dr. Soetomo pada triwulan tersebut?Jawaban:………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………….
c. Bagaimana penilaian anda tentang hasil capaian tersebut?Jawaban:………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………….
21
d. Apa yang harus anda sampaikan pada umpan balik?Jawaban:………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………….
3. Indikator proporsi suspek TB MDR dengan hasil uji kepekaan positif MDR di antara suspek TB MDR dengan hasil kultur positif a. Data triwulan berapa yang anda lakukan analisa saat ini?
Jawaban:………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………….
b. Berapa capaian RSU dr. Soetomo pada triwulan tersebut?Jawaban:………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………….
c. Bagaimana penilaian anda tentang hasil capaian tersebut?Jawaban:………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………….
d. Apa yang harus anda sampaikan pada umpan balik?Jawaban:………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………….
4. Indikator Proporsi pasien TB MDR yang diobati diantara pasien TB MDR ditemukan a. Data triwulan berapa yang anda analisa saat ini?
Jawaban:………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………….
b. Berapa capaian RSU dr. Soetomo pada triwulan tersebut?Jawaban:………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………….
c. Bagaimana penilaian anda tentang hasil capaian tersebut?Jawaban:………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………….
d. Apa yang harus anda sampaikan pada umpan balik?Jawaban:………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………….
22
3. Cara menghitung dan analisa indikator pengobatan
e. Angka hasil pengobatan sementara bulan ke enamAngka hasil pengobatan sementara bulan ke enam pasien TB MDR adalah prosentase pasien TB MDR yang sudah mengalami perubahan biakan menjadi negatif pada akhir bulan ke enam pengobatan di antara keseluruhan pasien TB MDR yang diobati.Numerator Jumlah pasien TB MDR yang mengalami perubahan biakan
menjadi negatif pada akhir bulan ke enamSumber Data :
Laporan pengobatan pasien TB MDR (TB 07 MDR) Register TB MDR (TB.03 MDR UPK) Laporan hasil pengobatan sementara bulan ke enam
(TB-11 MDR)
Contoh :Jumlah pasien TB MDR yang tercatat memiliki hasil biakan negatif setelah enam bulan pengobatan (terdaftar pada April s/d Juni 2008) adalah 8 pasien
Denominator Jumlah pasien TB MDR yang diobati pada kurun waktu yang samaSumber data :
Laporan pengobatan pasien TB MDR (TB 07 MDR) Register TB Kabupaten/ Kota (TB.03 MDR)
Contoh: Jumlah seluruh pasien TB MDR yang diobati yang terdaftar dalam April s/d Juni 2008 sebanyak 10 pasien
Rumus perhitungan indikator
Jumlah pasien MDR yg biakan sudah negatif pada bulan keenam x 100%
Jumlah pasien TB MDR yg diobati
Dari contoh diatas, hasil perhitungan indikator tersebut adalah = 8/10 x 100% = 80%
Frekuensi perhitungan
Setiap triwulan Tahunan
Penanggungjawab Petugas RS Rujukan TB MDR, Wasor Kabupaten/ KotaKegunaan dan penilaian
Indikator ini berguna untuk memperkirakan prognosis dan hasil akhir pengobatan dan untuk mengetahui apakah pengawasan langsung menelan obat dilakukan dengan benar. Di UPK, indikator ini dapat dihitung dari kartu pasien TB 01 TB MDR, yaitu dengan cara mereview seluruh kartu pasien baru TB MDR yang mulai berobat dalam 9-12 bulan sebelumnya, kemudian dihitung berapa diantaranya yang hasil pemeriksaan biakan negatif, setelah pengobatan 6 bulan.
23
Angka minimal yang harus dicapai adalah 80%. Pelaporan Wasor Kabupaten membuat Laporan TB. 11 MDR dan
melaporkan data kohort 4 Triwulan sebelumnya.Di tingkat propinsi dan pusat, angka ini dengan mudah dapat dihitung secara kohort dari laporan TB.11 TB MDR.
f. Angka kesembuhan TB MDRAngka kesembuhan adalah angka yang menunjukkan prosentase pasien TB MDR yang sembuh setelah selesai masa pengobatan maksimal 24 bulan, diantara pasien TB MDR yang diobati dengan OAT TB MDR.Numerator Jumlah pasien TB MDR yang sembuh setelah mendapatkan
pengobatan maksimal 24 bulanSumber Data :
Kartu pengobatan TB MDR (TB 01 MDR) Register TB Kabupaten/ Kota (TB.03 MDR) Laporan hasil akhir pengobatan (TB-08 MDR)
Contoh :Jumlah pasien TB MDR yang sembuh (terdaftar pada April s/d Juni 2008) adalah 10 pasien
Denominator Jumlah pasien TB MDR yang diobati pada kurun waktu yang samaSumber data :
Kartu pengobatan TB MDR (TB 01 MDR) Register TB Kabupaten/ Kota (TB.03 MDR) Laporan hasil akhir pengobatan (TB-08 MDR)
Contoh: Jumlah seluruh pasien TB MDR yang diobati yang terdaftar dalam April s/d Juni 2008 ada sebanyak 12 pasien
Rumus perhitungan indikator
Jumlah pasien TB MDR yg sembuh setelah mendapatkan pengobatan maksimal 24 bulan x 100%
Jumlah pasien TB MDR yg diobati
Dari contoh diatas, hasil perhitungan indikator tersebut adalah = 10/12 x 100% = 84%
Frekuensi perhitungan
Setiap triwulan Tahunan
Penanggungjawab Petugas RS Rujukan TB MDR, Wasor Kabupaten/ KotaKegunaan dan penilaian
Indikator ini berguna untuk mengetahui secara tepat kualitas hasil pengobatan dan untuk mengetahui apakah pengawasan langsung menelan obat dilakukan dengan benarDi UPK, indikator ini dapat dihitung dari kartu pasien TB.01 TB MDR, yaitu dengan cara mereview seluruh kartu pasien TB MDR yang mulai berobat dalam 24-27 bulan sebelumnya, kemudian dihitung berapa diantaranya yang
24
Indikator 5:
Six-month interim outcome
Dilihat dari TB 03 MDR 4 triwulan sebelumnya
Indikator 6:
Treatment outcome (24-bulan)
Dilihat dari TB 03 MDR 8 triwulan sebelumnya
TB 07 MDRDilihat dari TB 03 MDR 1 triwulan
sebelumnya
TB 11 MDRDilihat dari TB 03 MDR 4 triwulan
sebelumnya
TB 08 MDRDilihat dari TB 03 MDR 8 triwulan
sebelumnya
sembuh setelah selesai pengobatan 24 bulan. Angka minimal yang harus dicapai adalah 85%.
Pelaporan Wasor Kabupaten membuat Laporan TB. 08 MDR dan melaporkan data kohort 8 Triwulan sebelumnya.Di tingkat propinsi dan pusat, angka ini dapat dihitung dari laporan TB 08 TB MDR.
Hasil pengobatan dari pasien TB MDR yang dapat di toleransi adalah sebagai berikut:
Angka pengobatan lengkap 3-5% Angka pengobatan gagal < 5% Angka default < 5% Angka kematian < 5% Angka perpanjangan pengobatan < 5%
Timeline pelaporan pengobatan kasus TB MDR
2008 2009 2010Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
Timeline analisa kohort pengobatan kasus TB MDR
2008 2009 2010Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
Keterangan :
25
Misalnya saat ini kita berada pada awal Triwulan 4 (Oktober sd Desember) tahun 2010, maka saat ini kita harus membuat laporana. Laporan Pengobatan pasien TB MDR (TB 07 MDR) untuk Triwulan 3
tahun 2010 b. Laporan hasil sementara pengobatan pasien TB MDR (TB 11 MDR) dari
pasien yang sudah dilaporkan diobati pada Triwulan 4 tahun 2009.c. Laporan hasil akhir pengobatan pasien TB MDR (TB 08 MDR) dari pasien
yang sudah dilaporkan diobati pada Triwulan 4 2008.
Sedangkan analisis data indikator pengobatan yang harus kita hitung adalah :a. Angka Konversi TB MDR (6th Months Intermediate result) untuk Triwulan 4
(Oktober sd Desember) tahun 2009, dihitung dengan menggunakan data dari TB 03 MDR tahun 2009 dan dari TB 07 MDR Triwulan 4 tahun 2009.
b. Angka Kesembuhan TB MDR (Cure Rate) untuk Triwulan 4 (Oktober sd Desember) tahun 2008, dihitung dengan menggunakan data dari TB 03 MDR tahun 2008 dan dari TB 07 MDR Triwulan 4 tahun 2008.
26
LATIHAN 4
Hasil pengobatan kasus TB MDR yang ada di TB 03 MDR adalah sebagai berikut :(Lihat Buku Kerja hal 10 sd 15)
Gunakan data-data tersebut untuk menyelesaikan latihan dibawah ini.
Saat ini tanggal 1 Januari 2009
1. Sebagai Wasor Kota Surabaya, Triwulan berapa yang akan saya laporkan penemuan dan pengobatannya saat ini?
Buatlah Laporan TB 07 MDR.
2. Data Triwulan berapa yang saat ini anda laporkan mengenai angka konversinya?…………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………….Berapa capaian RSU dr. Soetomo pada triwulan tersebut, bagaimana penilaian anda tentang hasil pencapaian tersebut? Apa yang harus anda sampaikan pada umpan balik kepada staf RS?Jawaban:…………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………….Buatlah Laporan TB 11 MDR untuk Triwulan ini.
Saat ini tanggal 1 Januari 2010
3. Data Triwulan berapa yang saat ini anda laporkan mengenai angka kesembuhannya, berapa capaian RS tersebut ?Jawaban:…………………………………………………………………………………….Bagaimana penilaian anda tentang hasil pencapaian tersebut?Apa yang harus anda sampaikan pada umpan balik kepada staf RS?Jawaban:…………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………….Buatlah Laporan TB 08 MDR untuk Triwulan yang dimaksud.
27
28
29
30
D. UMPAN BALIK
Setelah melakukan analisis Indikator maka perlu dibuat suatu umpan balik (feedback) hasil kegiatan tersebut ke unit yang bersangkutan untuk nantinya dilakukan tindak lanjut. Umpan balik perlu dilaksanakan sebagai bahan koreksi pelaksanaan kegiatan PMDT di wilayah masing-masing. Pelaksanaan umpan balik dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Umpan balik dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu :1. Melalui supervisi.2. Pada pertemuan monitoring dan evaluasi3. Melalui surat maupun elektronik
Sebagai wasor Kabupaten anda sudah membuat analisis dari indikator masing-masing UPK kemudian sudah pula dilakukan analisis penyebab masalah yang ditemukan (misalnya dengan metode fish bone). Tugas anda sebagai wasor selanjutnya adalah mencari pemecahan masalah sesuai akar masalah dan situasi setempat. Sistem pemantauan ini dikenal sebagai Pemantauan Wilayah Setempat (PWS). Hasil analisis harus anda umpan balikkan kepada penanggung jawab program setempat.
Contoh :Misalnya anda menemukan angka konversi pasien TB MDR yang di obati di RS Rujukan MDR ternyata sangat rendah. Setelah dianalisis dan dicari akar penyebab permasalahannya ditemukan bahwa penyebabnya adalah banyak pasien TB MDR yang sudah dirujuk ke UPK Satelit MDR tidak datang ke Laboratorium, meskipun sudah diberi pengantar TB. 05 MDR oleh petugas dari RS. Rujukan. Hasil analisis ini harus disampaikan kepada pimpinan unit pelayanan yang bersangkutan dan Kepala Dinas Kabupaten. Setelah itu buatlah Rencana Tindak Lanjut secara bersama-sama dengan semua unsur yang terkait sesuai dengan situasi setempat, misalnya untuk masalah ini perlu ada mekanisme kontrol agar pasien benar-benar sampai ke Laboratorium untuk di ambil spesimen dahaknya.Propinsi dapat membantu petugas Kabupaten dengan cara melakukan analisis per Kabupaten berdasarkan prosedur yang telah diuraikan di atas dan hasilnya di umpan balikkan ke Kabupaten.
E. RENCANA TINDAK LANJUT
Setelah melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi program PMDT, mungkin akan ditemukan permasalahan. Untuk memecahkan masalah tersebut perlu disusun suatu rencana tindak lanjut baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Penyusunan rencana tindak lanjut merupakan kegiatan yang terus-menerus sehingga merupakan suatu siklus meliputi:
31
1. Analisis situasi, 2. Identifikasi dan menetapkan masalah prioritas, 3. Menetapkan tujuan untuk mengatasi masalah, 4. Menetapkan alternatif pemecahan masalah, 5. Menyusun rencana kegiatan dan penganggaran (POA),6. Menyusun rencana pemantauan dan evaluasi.
Aktifitas tersebut di atas dirumuskan dalam format yang memuat informasi :1. Analisis situasi dan besarnya masalah2. Prioritas masalah3. Tujuan4. Sasaran dan target5. Kegiatan6. Waktu pelaksanaan7. Sumber dana dan Penanggung jawab.8. Monitoring dan Evaluasi
F. KOORDINASI
Koordinasi adalah upaya untuk menyelaraskan kegiatan dari berbagai unit dan tingkatan manajemen program. Koordinasi yang baik akan berdampak pada kelancaran pelaksanaan program. Koordinasi dapat dilakukan dengan beberapa cara. Cara yang terlembaga dalam melakukan koordinasi adalah dengan melakukan pertemuan yang teratur. Di dalam pertemuan tersebut dapat disampaikan umpan balik dari masing-masing tingkatan manajemen program. Pertemuan koordinasi minimal dilakukan setiap 1 bulan sekali untuk tingkat UPK. Untuk tingkat kabupaten/kota pertemuan koordinasi dilakukan 3 bulan sekali.
32
BAB IIIEVALUASI AKHIR MODUL
Pilihlah satu jawaban yang anda anggap benar dengan memberi tanda silang!
1. Penilaian secara berkala dari kegiatan program dengan menggunakan data monitoring dan indikator lainnya yang tidak/belum tercakup pada sistem informasi rutin disebut:a. Perencanaanb. Monitoringc. Pemantauand. Evaluasi
2. Formulir yang tidak digunakan di UPK Satelit II TB MDR adalah:a. TB 01 MDR.b. TB 02 MDRc. TB 06 MDRd. Buku rujukan suspek
3. Laporan penemuan pasien TB MDR menggunakan format:a. TB 07 MDRb. TB 06 MDRc. TB 09 MDRd. TB 11 MDR
4. Indikator yang paling penting untuk mengukur keberhasilan pengobatan pasien TB MDR adalah:a. Angka kesembuhanb. Angka konversic. Jumlah pasien TB MDRd. Proporsi pasien TB MDR diantara suspek dengan hasil kultur positif
5. Indikator yang paling tepat untuk mengukur ketepatan menentukan tersangka TB MDR adalah:a. Proporsi suspek TB MDR yang diperiksa biakan.b. Proporsi suspek TB MDR dengan hasil BTA positif.c. Proporsi suspek TB MDR dengan hasil biakan positif d. Proporsi suspek TB MDR yang terbukti positif MDR diantara suspek dengan
hasil uji kepekaan positif
33
6. Indikator keberhasilan pelaksanaan strategi PMDT di RS adalah dibawah ini, kecuali:a. Proporsi suspek TB MDR yang diperiksa kultur minimal 2 kali.b. Proporsi suspek TB MDR dengan hasil BTA positif.c. Proporsi suspek TB MDR dengan hasil biakan positif d. Proporsi suspek TB MDR diantara suspek dengan hasil uji kepekaan positif
7. Kapan waktu yang paling tepat untuk mengevaluasi angka konversi pengobatan kasus TB MDR:a. 2 bulanb. 6 bulanc. 9 buland. 12 bulan
8. Kapan waktu yang paling tepat untuk mengukur indikator keberhasilan pengobatan kasus TB MDR:a. 18 bulanb. 24 bulanc. 27 buland. 36 bulan
9. Pelaksanaan umpan balik dapat dilakukan melalui beberapa cara kecuali :a. Survaib. Supervisic. Pertemuan monitoring dan evaluasid. Surat elektronik
34
DAFTAR PUSTAKA
1. Compendium of Indicators for Monitoring and Evaluating National Tuberculosis Programs, WHO, 2004
2. Depkes RI, Petunjuk teknis Penanggulangan TB MDR, Jakarta, 2009.3. Depkes RI, Petunjuk Teknis Penatalaksanaan Pasien TB MDR, Jakarta, 2009.4. Depkes RI, Pedoman Penanggulangan TB Nasional, Jakarta , 2008.5. Tropical Disease Foundation, Module G: Monitoring of Treatment, Philippines, 2008.
35