pembesaran bandeng ( ) untuk umpan pancing · pdf fileuntuk efisiensi penggunaan air. ......

19
Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta, 2016 Page 1 PEMBESARAN BANDENG (Chanos chanos) UNTUK UMPAN PANCING IKAN LAUT DENGAN SISTEM RESIRKULASI Ferry Dwi Jatmiko 1 , Agistia Deamanti 2 , Zulfiani 3 , Angki Eka Setiawan 4 , Fauzi Islahul Haq 5 , Arum Nisfi Laeli 6 , Dela Putri Akmalia 7 , Edi Putra Kusuma 8 dan Cirilus Pajo Sina 9 . Bagian Administrasi dan Pelatihan Perikanan Lapangan (BAPPL) STP SERANG Jurusan Teknologi Akuakultur, Sekolah Tinggi Perikanan ABSTRAK Pembesaran bandeng dilakukan di bak fiber berbentuk bulat dengan memanipulasi seperti pembesaran bandeng di tambak. Pembesaran bandeng umumnya dilakukan untuk kebutuhan pangan manusia, namun belakangan ini berkembangnya pembesaran bandeng yang digunakan sebagai umpan pancing ikan besar seperti tuna, cakalang, dan ikan-ikan besar lainnya. Pembesaran bandeng yang digunakan sebagai umpan ikan tuna dilakukan pada tahun 2016 di BAPPL-STP Serang. Perlakuan resirkulasi pada pembesaran bandeng dimaksudkan supaya air selalu berputar sehingga bandeng merasa seperti hidup di alam, selain itu juga untuk efisiensi penggunaan air. Pada resirkulasi terjadi penyaringan secara fisik yang menggunakan batu split dan pasir kuarsa, ini bertujuan untuk menahan kotoran yang berukuran besar sehingga air yang berada di bak pemeliharaan selalu bersih. Penggunaan bak bulat yang ditambah dengan air masuk dari resirkulasi, akan menghasilkan putaran air pada bak pemeliharaan seperti di alam aslinya dan ikan merasa hidup pada tempat yang luas. Ukuran bandeng yang di tebar adalah ukuran nener sepanjang 2-3 cm dan diberikan pakan buatan berupa pakan udang dan pakan lele. Untuk mengetahui teknologi ini baik digunakan maka di lakukan monitoring pertumbuhan, kesehatan, kualitas air, kelangsungan hidup, pakan yang sesuai, hama dan penyakit. Kata Kunci : Pembesaran Bandeng, Bandeng Umpan, sistem resirkulasi, PENDAHULUAN Ikan bandeng merupakan salah satu jenis ikan yang banyak dikenal dan digemari untuk dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan ikan bandeng mempunyai rasa daging yang enak dan harga yang terjangkau. Oleh karena itu ikan bandeng mempunyai andil yang cukup besar bagi peningkatan gizi masyarakat. Khusus di daerah Jawa dan Sulawesi Selatan, ikan bandeng menjadi komoditas yang memiliki tingkat konsumsi yang tinggi. Kebiasaan masyarakat mengkonsumsi ikan bandeng berbeda penyajiannya antar daerah di Indonesia, sehingga masing-masing menjadi produk makanan unggulan bagi daerah tertentu hingga saat ini. Seperti halnya di Serang (Banten) dikenal dengan sate ikan bandengnya, Jawa Timur dikenal dengan ikan bandeng asapnya, Semarang cukup ternama dengan ikan bandeng

Upload: truongkiet

Post on 06-Feb-2018

233 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBESARAN BANDENG ( ) UNTUK UMPAN PANCING · PDF fileuntuk efisiensi penggunaan air. ... untuk meningkatkan produksi dibatasi oleh beberapa faktor diantaranya adalah ... budidaya

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta, 2016 Page 1

PEMBESARAN BANDENG (Chanos chanos) UNTUK UMPAN PANCING IKAN

LAUT DENGAN SISTEM RESIRKULASI

Ferry Dwi Jatmiko1, Agistia Deamanti

2, Zulfiani

3, Angki Eka Setiawan

4, Fauzi Islahul Haq

5,

Arum Nisfi Laeli6, Dela Putri Akmalia

7, Edi Putra Kusuma

8 dan Cirilus Pajo Sina

9.

Bagian Administrasi dan Pelatihan Perikanan Lapangan (BAPPL) – STP SERANG

Jurusan Teknologi Akuakultur, Sekolah Tinggi Perikanan

ABSTRAK

Pembesaran bandeng dilakukan di bak fiber berbentuk bulat dengan memanipulasi seperti

pembesaran bandeng di tambak. Pembesaran bandeng umumnya dilakukan untuk kebutuhan

pangan manusia, namun belakangan ini berkembangnya pembesaran bandeng yang

digunakan sebagai umpan pancing ikan besar seperti tuna, cakalang, dan ikan-ikan besar

lainnya. Pembesaran bandeng yang digunakan sebagai umpan ikan tuna dilakukan pada tahun

2016 di BAPPL-STP Serang. Perlakuan resirkulasi pada pembesaran bandeng dimaksudkan

supaya air selalu berputar sehingga bandeng merasa seperti hidup di alam, selain itu juga

untuk efisiensi penggunaan air. Pada resirkulasi terjadi penyaringan secara fisik yang

menggunakan batu split dan pasir kuarsa, ini bertujuan untuk menahan kotoran yang

berukuran besar sehingga air yang berada di bak pemeliharaan selalu bersih. Penggunaan bak

bulat yang ditambah dengan air masuk dari resirkulasi, akan menghasilkan putaran air pada

bak pemeliharaan seperti di alam aslinya dan ikan merasa hidup pada tempat yang luas.

Ukuran bandeng yang di tebar adalah ukuran nener sepanjang 2-3 cm dan diberikan pakan

buatan berupa pakan udang dan pakan lele. Untuk mengetahui teknologi ini baik digunakan

maka di lakukan monitoring pertumbuhan, kesehatan, kualitas air, kelangsungan hidup, pakan

yang sesuai, hama dan penyakit.

Kata Kunci : Pembesaran Bandeng, Bandeng Umpan, sistem resirkulasi,

PENDAHULUAN

Ikan bandeng merupakan salah satu

jenis ikan yang banyak dikenal dan

digemari untuk dikonsumsi oleh

masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan

ikan bandeng mempunyai rasa daging

yang enak dan harga yang terjangkau.

Oleh karena itu ikan bandeng mempunyai

andil yang cukup besar bagi peningkatan

gizi masyarakat. Khusus di daerah Jawa

dan Sulawesi Selatan, ikan bandeng

menjadi komoditas yang memiliki tingkat

konsumsi yang tinggi. Kebiasaan

masyarakat mengkonsumsi ikan bandeng

berbeda penyajiannya antar daerah di

Indonesia, sehingga masing-masing

menjadi produk makanan unggulan bagi

daerah tertentu hingga saat ini. Seperti

halnya di Serang (Banten) dikenal dengan

sate ikan bandengnya, Jawa Timur dikenal

dengan ikan bandeng asapnya, Semarang

cukup ternama dengan ikan bandeng

Page 2: PEMBESARAN BANDENG ( ) UNTUK UMPAN PANCING · PDF fileuntuk efisiensi penggunaan air. ... untuk meningkatkan produksi dibatasi oleh beberapa faktor diantaranya adalah ... budidaya

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta, 2016 Page 2

prestonya, Sulawesi Selatan dikenal

dengan ikan bandeng bakarnya, dan lain

sebagainya (Sudrajat, dkk, 2011).

Selain sebagai ikan konsumsi, ikan

bandeng pada tahun-tahun terakhir ini

banyak diminta sebagai umpan hidup bagi

usaha penangkapan ikan tuna (Thunnus sp)

dan cakalang (Katsuwonus pelamis)

(Sudrajat, dkk, 2011).

Dewasa ini ikan bandeng dipasarkan

sebagai umpan hidup atau umpan mati

dalam penangkapan ikan cakalang atau

tuna maupun sebagai ikan konsumsi

langsung. Ikan bandeng ukuran 10-15 cm

atau 50-150 g per ekor merupakan umpan

yang baik untuk penangkapan cakalang

menggunakan long line (rawai) telah

terbukti berhasil baik bila umpan yang

digunakan adalah ikan bandeng segar

ukuran 15-20 cm atau 150-200 g per ekor

atau 5-8 ekor per kg (Sudrajat, 2000).

Pengembangan industri akuakultur

untuk meningkatkan produksi dibatasi oleh

beberapa faktor diantaranya adalah

keterbatasan air, lahan dan polusi terhadap

lingkungan. Selain itu dengan semakin

tingginya harga pakan maka usaha

pembesaran ikan membutuhkan biaya

operasinal yang tinggi serta margin

keuntungan yang rendah. Intensifikasi

budidaya melalui padat tebar dan laju

pemberian pakan yang tinggi dapat

menimbulkan masalah kualitas air

(Wahyjuningrum, dkk, 2011). Usaha yang

dapat dilakukan untuk menanggulangi

masalah diatas yaitu dengan

mengaplikasikan sistem resirkulasi.

Pemberian probiotik sebagai agen

bioremediasi berguna untuk memperbaiki

kualitas lingkungan budidaya karena dapat

mendekomposisi materi organik, menekan

pertumbuhan patogen serta

menyeimbangkan komunitas mikroba

sehingga dapat menyediakan lingkungan

yang lebih baik bagi ikan.

Menurut Wahyjuningrum, dkk (2011)

sistem resirkulasi dalam prinsipnya adalah

penggunaan kembali air yang telah

dikeluarkan dari kegiatan budidaya.

Resirkulasi merupakan salah satu cara

untuk memperbaiki kualitas air sebagai

media pemeliharaan ikan dalam kegiatan

budidaya. Suantika dan Hernawati (2007),

menambahkan bahwa sistem resirkulasi ini

menggunakan teknik akuakultur dengan

kepadatan tinggi di dalam ruang tertutup

(indoor), serta kondisi lingkungan yang

terkontrol sehingga mampu meningkatkan

produksi ikan pada lahan dan air yang

terbatas, meningkatkan produksi ikan

sepanjang tahun, serta fleksibilitas lokasi

produksi.

Sistem resirkulasi tidak memerlukan

tempat yang luas, air mudah dikontrol,

sehingga dapat dijaga kelestarian air

(MUIR,1981 dalam Mayunar,1990).

Penggunaan sistem resirkulasi, secara

umum memiliki beberapa kelebihan yaitu

penggunaan air per satuan waktu relatif

rendah, fleksibilitas lokasi budidaya,

budidaya yang terkontrol dan lebih

higienis, kebutuhan akan ruang/lahan

relatif kecil, kemudahan dalam

mengendalikan, memelihara dan

mempertahankan suhu serta kualitas air

(Helfrichdan Libey, 2000 dalam Suantika

dan Hernawati, 2007).

METODE PERAKTEK

A. Waktu dan Tempat

Kegiatan Praktek Keahlian Teknologi

Akuakultur dilaksanakan selama 42 hari,

mulai tanggal 1 Februari sampai 12 Maret

2016 di Hatchery Bagian Administrasi

Pelatihan Perikanan Lapangan (BAPPL)

STP Serang, Karangantu Provinsi Banten.

Page 3: PEMBESARAN BANDENG ( ) UNTUK UMPAN PANCING · PDF fileuntuk efisiensi penggunaan air. ... untuk meningkatkan produksi dibatasi oleh beberapa faktor diantaranya adalah ... budidaya

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta, 2016 Page 3

B. Alat dan Bahan

Dalam pelaksanaan kegiatan keahlian

dibutuhkan beberapa alat dan bahan yang

digunakan sebagai penunjang kegiatan

baik yang digunakan pada pembesaran

ikan bandeng umpan resirkulasi. Adapun

beberapa alat dan bahan yang dibutuhkan

dapat dilihat pada Tabel 1 dan 2.

Alat

Peralatan yang gunakan selama kegiatan

praktek keahlian baik yang digunakan

pada pembesaran ikan bandeng umpan

resirkulasi dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Peralatan yang digunakan selama praktek keahlian untuk Pembesaran Ikan bandeng

Umpan

No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Bak Bulat Fiberglass, diameter

bak 3,95 meter

3 buah Bak pemeliharaan Ikan

bandeng

2 Bak Filter

Mekanik

Terbuat dari Drum

Diameter 59 cm

3 buah Digunakan untuk

wadah sand filter

3 Bak kontrol Terbuat dari drum

Diameter 25 cm

3 buah Bak control air

4 Pompa Tegangan 220 volt

Diameter 2 inch

Daya 200 watt

1 buah Digunakan untuk

pemasukan air

5 Pompa Tegangan 220 volt

Diameter 1 inch

Daya 125 watt

3 buah Memompa air

resirkulasi

6 Pasir Kuarsa Berwarna putih

bening, ukuran 3,2 – 0,8 mm

45 kg Material sand filter

7 Batu Split Pecahan Batu

bangunan,Jenis

Agregat A

30 kg Material sand filter

8 Dudukan

pompa

Terbuat dari Kayu 3 buah Dudukan pompa

sentrifugal dipinggir

bak

9 Seser Mesh size 0,2 2 buah Untuk memudahkan

dalam penangkapan

ikan

10 Ember Berbahan Plastik 2 buah Untuk treatment ikan

bandeng

11 Alat siphon Selang 1 inch (1,5 m) 2 buah Sebagai alat siphon

12 Selang Diameter 1,5 inch,

panjang 10 meter

1 buah Untuk pemasukan air

13 Timbangan Digital ketelitian 1 gr 1 Unit Untuk menimbang

pakan

14 Timbangan Digital dengan

ketelitian 0,1 gr

1 unit Untuk sampling berat

15 Penggaris Panjang 30 cm 1 buah Untuk sampling

Page 4: PEMBESARAN BANDENG ( ) UNTUK UMPAN PANCING · PDF fileuntuk efisiensi penggunaan air. ... untuk meningkatkan produksi dibatasi oleh beberapa faktor diantaranya adalah ... budidaya

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta, 2016 Page 4

panjang

16 Termomether Termometer alcohol 1 buah Untuk pengukuran suhu

17 Refraktometer Hand-held

Refractometer

Merek: ATAGO

Kisaran Salinitas: 0-

100%

1 unit Untuk pengukuran

salinitas

18 Kertas

indicator pH

Berupa lembaran

(strip) kertas

1 unit Untuk mengukur pH

Bahan

Pada kegiatan keahlian pembesaran ikan bandeng umpan, beberapa bahan yang

digunakan pada praktek keahlian ini dapat di lihat pada Tabel. 2

Tabel 2. Bahan yang Digunakan untuk pembesaran ikan bandeng umpan

No

(1)

Jenis Bahan

(2)

Keterangan

(3)

1 Nener ikan bandeng Nener 1 datang umur 22 hari panjang

2,34 cm dan berat 0,08 gram.

Nener 2 datang umur 15 hari panjang

2 cm dan berat 0,7 gram.

2 Pakan Udang 931 Sebagai pakan buatan crumble,pakan

tenggelam .

3 Pakan pF 800 Sebagai Pakan buatan crumble, pakan

terapung

4 Spirulina Tambahan pakan pada perlakuan bak 1

5 Klekap kering Tambahan pakan pada perlakuan bak 3

6 Vitamin C Suplemen pada pakan

7 Rekato Perekat vitamin dan pakan

8 Kaporit Untuk sterilisasi alat, wadah dan

media

9 Probiotik Untuk menguraikan bahan organik

dalam media pemeliharaan

C. Metode Kerja

Dalam pelaksanaan praktikum

kahlian terdapat beberapa kegiatan yang

dilakukan didalamnya terkait dengan judul

praktikum yang terkait, dan dijelaskan

sebagai berikut :

Persiapan Wadah

Sebelum dilakukan pemeliharaan

terlebih dahulu dilakukan persiapan

wadah. Adapun persiapan wadah yang

kami lakukan ialah:

1. Membersihkan bak yang akan

digunakan dengan menyikat dinding

dan dasar bak menggunakan

potongan waring.

2. Mensterilkan bak pemeliharaan

dengan menggunakan larutan clorin

dengan dosis 50 mg/l dan diamkan

selama 1-2 hari.

3. Bilas bak pemeliharaan dengan

menggunakan air tawar.

Pemasangan Filter

Filter yang digunakan untuk

pembesaran ikan bandeng umpan ialah

filter mekanik dengan menggunakan

material pasir kuarsa dan batu split.

Page 5: PEMBESARAN BANDENG ( ) UNTUK UMPAN PANCING · PDF fileuntuk efisiensi penggunaan air. ... untuk meningkatkan produksi dibatasi oleh beberapa faktor diantaranya adalah ... budidaya

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta, 2016 Page 5

Adapun wadah yang digunakan yaitu dua

drum, satu sebagai bak filter dan satunya

sebagai bak kontrol.

Adapun teknik pemasangan filter

pada pembesaran ikan bandeng umpan

yaitu sebagi berikut :

1. Lubangi bagian bawah drum

menggunakan mesin bor untuk

disambungkan ke drum kecil (bak

kontrol).

2. Pipa sambungan direkatkan

menggunakan resin dan katalis lalu

didiamkan hingga kering.

3. Setiap material dicuci bersih lalu

dikeringkan di bawah sinar matahari.

4. Setelah drum filter kering dilakukan

percobaan.

5. Selanjutnya material batu split

dimasukkan kedalam drum begitu

pula pada material pasir dimasukkan

ke dalam waring lalu disusun pada

filter.

Persiapan Media

Air yang digunakan untuk

pemeliharaan merupakan air yang

ditransfer dari kolam tanah yang berada di

modul 3, ditransfer langsung ke bak

pemeliharaan, dilanjutkan dengan

sterilisasi menggunakan chlorin 100 mg/l,

Diamkan beberapa hari hingga bak

pemeliharaan netral.

Penebaran

Ikan bandeng yang dibudidayakan

berasal dari pontang yang sebelumnya di

budidayakan pada tambak tradisional

maka sebelum ditebar terlebih dahulu

dilakukan aklimatisasi. Aklimatisasi

sangat berpengaruh untuk proses adaptasi

lingkungan. Dengan demikian proses

aklimatisasi harus dilakukan sesuai dengan

standar operasional yang berlaku. Adapun

proses penebaran nener yang dilakukan

adalah sebagai berikut :

1. Mengukur Parameter suhu dan

salinitas di dalam bak pembesaran

dan kantong nener. Hal ini bertujuan

untuk mengoptimalkan proses

aklimatisasi, yaitu menyamakan

parameter kimia air di dalam bak

dengan kantong nener.

2. Melakukan penghitungan jumlah

kantong nener, kemudian dibagi

kedalam 3 bak.

3. Aklimatisasi ± 27 menit sampai

kantong berembun.

4. Melakukan sampling panjang dan

berat awal sebelum di tebar pada10

sampel ikan untuk pembuatan

program pakan.

5. Melakukan perhitungan jumlah

populasi dalam satu kantong nener.

6. Setelah ± 27 menit, buka kantong

kemudian percikan air sedikit demi

sedikit sampai nener keluar dengan

sendirinya.

Pengelolaan Pakan

Pakan merupakan sumber energi

untuk pertumbuhan ikan bandeng.

Umumnya pakan utama ikan bandeng

terdiri dari organisme plankton, benthos,

detritus, dan epifit. Namun berdasarkan

hasil praktikum keahlian pakan

sepenuhnya mengandalkan pakan buatan.

Adapun pakan yang diberikan pada ikan

bandeng umpan ialah merupakan pakan

tenggelam crumble dengan merk Gold

Coin ukuran 930, dengan kandungan

protein 36 %.

Pakan diberikan sebanyak 5% dari

total bobot ikan/hari. Waktu pemberian

pakan dilakukan sebanyak 3 kali sehari

yaitu pagi pukul 07.00, siang pukul 12.00,

dan sore pukul 16.00. Pemberian pakan

Page 6: PEMBESARAN BANDENG ( ) UNTUK UMPAN PANCING · PDF fileuntuk efisiensi penggunaan air. ... untuk meningkatkan produksi dibatasi oleh beberapa faktor diantaranya adalah ... budidaya

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta, 2016 Page 6

dilakukan sedikit demi sedikit untuk

menghindari pakan tidak terbuang.

Pada minggu kedua diberi perlakuan

pada pakan untuk masing-masing bak

yaitu bak 1 pakan ditambahkan dengan

spirulina 2% dari total pakan, bak 2 tidak

diberi perlakuan, bak 3 pakan ditambahkan

dengan klekap kering sebanyak 2 % dari

total pakan.

Pada minggu ketiga pakan diganti

dengan menggunakan pakan terapung

pakan lele PF800 yang terlebih dahulu

digerus sebelum diberikan. Dosis 5 % dari

biomass dengan frekuensi 3 kali sehari,

tanpa diberikan perlakuan.

Monitoring Pertumbuhan dan

Kesehatan Ikan

Monitoring pertumbuhan yang

dilakukan yaitu dengan melakukan

sampling. Sampling dilakukan setiap 7

hari sekali. Adapun langkah-langkah

sampling yaitu sebagai berikut :

1. Menyiapkan peralatan dan bahan

berupa waring hijau, ember,

timbangan analitik, penggaris, alat

tulis dan air.

2. Ikan diambil secara acak

menggunakan waring.

3. timbang 10 ekor untuk mengetahui

berat rata-rata (ABW) dan ukur

panjang nener menggunakan

penggaris.

4. Catat hasil pengukuran panjang dan

berat rata-rata.

5. Dari data yang didapatkan hitung

populasi dengan mengurangi jumlah

ekor ikan yang mati.

Pengelolaan Kualitas Air

a. Pengukuran Parameter Suhu

Pengukuran suhu dilakukan

menggunakan thermometer alkohol pada

setiap pagi, siang dan sore hari. Adapun

teknik pengukuran yang dilakukan ialah

1. Siapkan termometer yang pada

bagian ujung atas diberi tali

pengikat.

2. Celupkan thermometer kedalam air

yang akan diukur.

3. Posisi thermometer tidak terkena

sinar matahari/membelakangi

matahari dan badan thermometer

tetap didalam air.

4. Baca hasil penukuran suhu dan catat

pada lembar monitoring kualitas air.

b. Pengukuran Salinitas

Salinitas air diukur dengan

menggunakan refraktometer dengan

tingkat ketelitian 1 ppt. Pengukuran

salinitas dilakukan setiap 3 kali sehari pada

waktu pagi, siang, sore hari. Adapun

prosedur pengukuran salinitas yaitu

sebagai berikut

1. Sebelum digunakan refraktometer

dikalibrasi dengan akuades terlebih

dahulu kemudian cek hingga

salinitas menunjukkan angka 0 ppt

atau netral.

2. Ambil 1-2 tetes air sampel kemudian

teteskan pada kaca prisma, kemudian

nilainya diamati pada lensa

okulernya. Penunjukan skala pada

lensa okulernya adalah nilai salinitas

air sampel.

3. Catat hasil pengukuran.

4. Kalibrasi kembali sebelum

dimasukkan kedalam box

refraktometer.

c. Pengukuran pH

Pengukuran pH dilakukan dengan

menggunakan pH indikator dengan teknik

pengukuran sebagai berikut :

1. Siapkan alat pengukur pH yaitu pH

indikator.

Page 7: PEMBESARAN BANDENG ( ) UNTUK UMPAN PANCING · PDF fileuntuk efisiensi penggunaan air. ... untuk meningkatkan produksi dibatasi oleh beberapa faktor diantaranya adalah ... budidaya

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta, 2016 Page 7

2. Pengukuran pH dilakukan dengan

cara mencelupkan pH indikator ke

dalam air sampel yang akan diukur.

3. Kemudian diamkan beberapa saat

dan lihat hasilnya dengan skala pada

kotak pH indikator, dan catat hasil

pengamatan.

d. Pengukuran DO

Pengukuran DO dilakukan dengan

metode titrasi. Pengukuran DO dilakukan

2 hari sekali, dengan frekuensi 3 kali

sehari yaitu pada dini hari, sore, dan

malam hari.

Cara pengukuran DO dengan titrasi

yaitu sebagai berikut :

1. Ambil sampel air menggunakan

botol winkler.

2. Kedalam sampel air ditambahkan 2

ml MnSO .

3. Kemudian ditambahkan 2 ml larutan

alkali iodida azida. Botol ditutup

hati-hati untuk mencegah

terperangkapnya udara dari luar.

4. Kemudian dikocok dengan

membolak balikan botol beberapa

kali.

5. Biarkan gumpalan mengendap

selama 10 menit. Bila proses

pengendapan telah sempurna,

ditambahkan H SO pekat.

6. Kocok kembali dengan membolak-

balikkan botol winkler.

7. Setelah gumpalan pecah, ambil 100

ml sampel dengan menggunakan

pipet ke dalam erlenmeyer 500 ml

melalui dinding bagian dari leher

botol.

8. Setelah itu ditambahkan indikator

kanji 1-2 ml (akan timbul warna

biru).

9. Kemudian dititrasi dengan Na-

Thiosulfat sampai biru pertama kali

hilang.

Rumus perhitungan DO :

OT = a x N x 8000

V-4

Keterangan :

OT = Oksigen terlarut (mg O /liter)

a = Volume titran Na-thiosulfat (ml)

N = Normalitas Na-thiosulfat (0,025

N)

V = Volume botol winkler (ml)

8000= 8 (1/4 mol dari oksigen) x 1000

(setiap mg/liter)

e. Pengukuran Karbon Dioksida

Pengukuran CO dilakukan dengan

metode titrasi yang dilakukan 2 hari sekali

dengan frekuensi 2 kali yaitu pagi dan

malam hari.

Cara pengukuran CO dengan titrasi yaitu

sebagai berikut :

1. Ambil sampel air sebanyak 25 ml

dan masukkan kedalam erlenmeyer,

lakukan pekerjaan dengan hati-hati

agar CO tidak lepas ke udara.

2. Tambahkan 5 tetes larutan PP

kedalam contoh air.

3. Bila ternyata timbul warna merah

berarti CO bebas tidak ada (nol),

Bila bening (tidak timbul warna)

lakukan titrasi dengan Na CO .

Rumus Perhitungan CO :

CO2 = A x B x 22000

Vol (ml) contoh air

Keterangan :

A = Volume (ml) larutan pentiter yang

tertakar

B = Normalitas pentiter yaitu 0,0454

(Na CO )

f. Amonia

Pengukuran amonia dilakukan 1 kali

dalam 6 hari dengan frekuensi pengukuran

1 kali sehari. Cara pengukuran amonia

yaitu sebagai berikut :

1. Ambil sampel air 10 ml.

Page 8: PEMBESARAN BANDENG ( ) UNTUK UMPAN PANCING · PDF fileuntuk efisiensi penggunaan air. ... untuk meningkatkan produksi dibatasi oleh beberapa faktor diantaranya adalah ... budidaya

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta, 2016 Page 8

2. Tambahkan reagent I (5 tetes) dan

tutup sambil dikocok.

3. Masukkan reagent nessler (8 tetes)

dibiarkan ± 5 menit.

4. Masukkan air sampel ke dalam

komparator sampai penuh/tanda

batas pengisian (biarkan 5 menit).

5. Kemudian baca skala yang tertera

disebelah tabung komparator,

cocokan dengan warna skala yang

ada.

g. Nitrit

Pengukuran nitrit dilakukan

bersamaan dengan amoniak dan nitrat

yaitu 1 kali selama 6 hari dan frekuensinya

1 kali sehari. Cara pengukuran nitrit yaitu

sebagai berikut :

1. Masukkan air sampel sabanyak 10

ml.

2. Masukkan 1 saset nitrit ke dalam

sampel air, kocok ±15 detik.

3. Masukkan sampel air ke tub

komparator.

4. Baca skala yang tertera pada tub

komparator.

h. Nitrat

Pengukuran nitrat yang dilakukan

sama dengan nitrit perbedaannya hanya

terdapat pada saset yang digunakan.

Pengukuran nitrat yaitu 1 kali selama 6

hari. Cara pengukuran nitrit yaitu sebagai

berikut :

1. Masukkan air sampel sabanyak 10

ml.

2. Masukkan 1 saset nitrit ke dalam

sampel air, kocok ±15 detik.

3. Kemudian masukkan sampel air ke

tub komparator.

Baca skala yang tertera pada tub

komparator.

Metode PerhitunganAnalisa Usaha

a. Perhitungan Laba/Rugi

Penghitungan laba/rugi dapat

dihitung dengan cara pengurangan antara

total penjualan yang telah didapatkan

dengan total keseluruhan dari biaya

investasi yang telah dilakukan. Untuk

rumus penghitungan laba/rugi :

b. Perhitungan Break Even Point (BEP)

Penghitungan BEP harga didapatkan

dengan perbandingan antara jumlah dari

penghitungan biaya tetap dan

perbandingan antara jumlah dari

penghitungan biaya tidak tetap dan hasil

penjualan yang telah dihasilkan.

Sedangkan untuk penghitungan BEP

produksi dihitung dengan melakukan

Perbandingan antara penjumlahan nilai

dari biaya tetap dengan jumlah dari harga

jual yang telah didapatkan yang

sebelumnya telah dikurangi dengan biaya

tidak tetap dan dibagi dengan jumlah ekor

benih yang telah dijual selama 1 tahun (3

siklus).

c. Perhitungan Benefit Cost Ratio (B/C

ratio)

Penghitungan ini dilakukan dengan

cara perbandingan antara total dari hasil

penjualandengan biaya produksi yang

didapat dari hasil penjumlahan antara

biaya tetap dan tidak tetap.

Laba/ rugi (RP) =

Total penerimaan – Biaya total investasi

BEP Harga =B aya a− B y elH l pen l n

Biaya tetap Harga jual − biaya variabel/ekor

BEP Produksi =

B/C Ratio = a a aB aya

Page 9: PEMBESARAN BANDENG ( ) UNTUK UMPAN PANCING · PDF fileuntuk efisiensi penggunaan air. ... untuk meningkatkan produksi dibatasi oleh beberapa faktor diantaranya adalah ... budidaya

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta, 2016 Page 9

d. Perhitungan Payback Period (PP)

Penghitungan ini dilakukan dengan

cara penghitungan jumlah nilai investasi

yang dihitung dalam rupiah dan dibagi

dengan hasil pendapatan pertahuan lalu

dikali dengan 1 tahun. Karena

penghitungan ini dilakukan untuk

mengetahui waktu pengembalian yang

terjadi jika dalam 1 tahun pemeliharaan (3

siklus)

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Wadah

Dalam persiapan wadah dilakukan

persiapan bak yang akan digunakan untuk

pemeliharaan ikan bandeng umpan. Bak

yang digunakan berupa bak fiber

berbentuk bulat dengan ukuran diameter

2,35 m, tinggi bak 1,3 m, tinggi air 0,9 m.

Sehingga volume bak 4 m2.

Pemeliharaan ikan bandeng umpan

menggunakan sistem resirkulasi.

Resirkulasi merupakan sistem yang

menggunakan air secara terus-menerus

dengan cara diputar untuk dibersihkan di

dalam filter kemudian di alirkan kembali

ke wadah budidaya (Tanjung, 1994 dalam

Riski alfia, 2013). Air yang terdapat pada

bak pemeliharaan di hisap menggunakan

pompa sentrifugal 1 inch kemudian

dikeluarkan melalui sand filter yang

bertujuan untuk menyaring materi padat

terlarut dengan menggunakan material

pasir kuarsa dan batu split. Hal ini sesuai

dengan (Budi santoso,1987 dalam Rizky

alfia, 2013) yang menyatakan prinsip

filterisasi adalah untuk menyaring air yang

sudah banyak mengandung kotoran,

dengan menggunakan filter, air akan

kembali menjadi baik dan bersih sehingga

layak untuk digunakan. Kotoran – kotoran

dapat terikat oleh bahan – bahan filter

yang digunakan dan keluar ke bak kontrol

selanjutnya dialirkan ke bak pemeliharaan

kembali.

Persiapan dimulai dengan

melakukan pembersihan yang dilakukan

pada tanggal 3 Januari 2016 atau sebelum

pelaksanaan keahlian, selanjutnya

dilakukan setting pompa pada bak

pemeliharaan pada tanggal 6 Januari 2016.

Pompa tersebut bertujuan untuk

memudahkan berjalannya resirkulasi

dengan prinsip mengisap air untuk

dilakukan penyaringan pada sand filter

yang selanjutnya masuk ke bak kontrol dan

dialirkan kembali ke bak pemeliharaan.

Pada tanggal 3-12 februari 2016

dilakukan pembersihan material sand filter

yaitu pasir kuarsa yang didatangkan dari

lampung serta batu split dengan

melakukan pencucian dengan air mengalir

secara berulang-ulang hingga

mendapatkan air bilasan yang bersih.

Resirkulasi mulai berjalan setelah 5

hari pemeliharaan. Karena terdapat

beberapa kendala dalam penyambungan

drum filter dan drum kontrol, yaitu

seringnya terjadi kebocoran pada pipa

penghubung. Penyambungan pipa

penghubung menggunakan resin dan

katalis.

(a) (b)

Gambar 2. (a) Batu Split, (b) Pasir

Kuarsa.

(b)

Payback period (PP) =

a aP a a a / a x 1 Tahun

Page 10: PEMBESARAN BANDENG ( ) UNTUK UMPAN PANCING · PDF fileuntuk efisiensi penggunaan air. ... untuk meningkatkan produksi dibatasi oleh beberapa faktor diantaranya adalah ... budidaya

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta, 2016 Page 10

Gambar 3. Penyambungan Pipa

Penghubung

Pengisian material sand filter pada

drum filter dilakukan setelah dilakukan uji

coba terlebih dahulu pada drum untuk

menghindari terjadinya kebocoran pada

saat berjalannya resirkulasi. Penyusunan

material diawali dengan bagian dasar bak

diisi dengan batu split setinggi 20 cm

selanjutnya di bagian atas batu split diisi

dengan pasir kuarsa yang telah dibungkus

dengan waring hijau. Bagian teratas dari

filter diisi dengan batu split.

B. Persiapan Media

Skema persiapan media Pemeliharaan Ikan bandeng Umpan :

Gambar 4. Skema Persiapan Media Ikan bandeng Umpan.

Persiapan media pemeliharaan ikan

bandeng menggunakan air payau yang

terdapat di kolam tanah di belakang bak

sedimentasi. Air laut diambil dengan

menggunakan pompa 2 inchi dengan debit

air 3,3 liter/detik, pengisian air dilakukan

pada tanggal 11 januari 2016. Kemudian di

lakukan sterilisasi air pada bak

pemeliharaan menggunakan klorin dengan

dosis 50 mg/l. Karena bak diisi air

sebanyak 4 m3. Sehingga kebutuhan klorin

dalam 1 bak adalah 200 gram. jadi untuk

mensterilkan 3 bak pemeliharaan

membutuhkan klorin 600 gram, pada saat

proses sterilisasi pompa dihidupkan 24 jam

agar mempercepat proses sterilisasi dari air

tersebut. Setelah 7 hari barulah bak siap

untuk digunakan pada tanggal 18 januari

2016.

C. Penebaran Nener

Penebaran nener dilakukan pada

tanggal 6 Februari 2016. Dengan umur

nener 21 hari setelah penetasan. Setiap bak

resirkulasi terdapat 8 kantong dengan

jumlah nener per kantong 250 ekor nener.

Sehingga jumlah per bak resirkulasi ada

2.000 nener dan total nener yang di tebar

pada 3 bak resirkulasi adalah 6.000 nener.

Ukuran nener yang ditebar berbeda-beda.

Sehingga harus dilakukan sampling 20

nener per bak untuk mengetahui berat dan

Air Laut

(belakang bak

sedimentasi)

Bak

Pemeliharaan

Proses Sterilisasi

(klorin 50 ppm)

Media Siap

Digunakan

Sebelum Benih di Tebar

Pompa Selalu Menyala

7

Hari

Page 11: PEMBESARAN BANDENG ( ) UNTUK UMPAN PANCING · PDF fileuntuk efisiensi penggunaan air. ... untuk meningkatkan produksi dibatasi oleh beberapa faktor diantaranya adalah ... budidaya

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta, 2016 Page 11

panjang rata-rata. Ini digunakan untuk

mengetahui biomassa per bak sehingga

untuk menentukan jumlah pakan yang

diberikan dalam satu hari. Di dapatkan

hasil sampling berat rata-rata 0.08 gram

panjang 2,34 cm pada saat awal penebaran.

(a) (b)

Gambar 5. (a) Pengukuran Panjang,

(b) Pengukuran Bobot.

Sebelum ditebar terlebih dahulu

dilakukan proses aklimatisasi yaitu proses

penyesuaian diri terhadap lingkungan yang

baru, berdasarkan hasil pengukuran

salinitas, salinitas dalam kantong 11 ppt

sedangkan salinitas didalam bak 29 ppt,

sedangkan hasil pengukuran suhu, suhu

kantong 29⁰c sedangkan suhu bak 30⁰c,

sehingga waktu aklimatisasi dilakukan

cukup lama yaitu selama 27 menit, lalu

dilakukan penebaran.

Gambar 6. Proses Aklimatisasi

D. Pengelolaan Pakan

Ikan bandeng memiliki sifat

herbivora. pakan yang diberikan pada ikan

bandeng umpan ialah merupakan pakan

tenggelam crumble dengan merk Gold

Coin ukuran 930, dengan kandungan

protein 36 %.

Pakan diberikan sebanyak 5% dari

total bobot ikan/hari. Waktu pemberian

pakan dilakukan sebanyak 3 kali sehari

yaitu pagi pukul 07.00, siang pukul 12.00,

dan sore pukul 16.00. Pemberian pakan

dilakukan sedikit demi sedikit untuk

menghindari pakan tidak terbuang.

Pada minggu kedua diberi perlakuan

pada pakan untuk masing-masing bak

yaitu bak 1 pakan ditambahkan dengan

spirulina 2% dari total pakan, bak 2 tidak

diberi perlakuan, bak 3 pakan ditambahkan

dengan klekap kering sebanyak 2 % dari

total pakan.Hal ini berjalan kurang lebih 2

minggu. Setelah 2 minggu terdapat

kematian secara mendadak pada bak 2. Hal

ini disebabkan karena nitrit dan nitrat

tinggi dan tidak teruraikan sisa pakan yang

tidak dimakan didasar bak oleh bakteri.

Pada minggu ketiga pakan diganti

dengan menggunakan pakan terapung

pakan lele PF800 yang terlebih dahulu

digerus sebelum diberikan. Dosis 5 % dari

biomass dengan frekuensi 3 kali sehari,

tanpa diberikan perlakuan.

E. Pengelolaan Kualitas Air

. Untuk tumbuh optimal, biota

budidaya membutuhkan lingkungan hidup

yang optimal. Kualitas air dan

pengaruhnya terhadap biota budidaya

sangat penting diketahui oleh

pembudidaya. Adapun pengelolaan

kualitas air yang dilakukan pada

pembesaran ikan bandeng umpan ialah

dengan melakukan penyiponan,

penambahan air, pemberian probiotik dan

pengukuran serta pengontrolan parameter

kualitas air.

Monitoring Kualitas Air

Kegiatan monitoring kualitas air

dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

perkembangan kondisi kualitas air pada

Page 12: PEMBESARAN BANDENG ( ) UNTUK UMPAN PANCING · PDF fileuntuk efisiensi penggunaan air. ... untuk meningkatkan produksi dibatasi oleh beberapa faktor diantaranya adalah ... budidaya

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta, 2016 Page 12

media budidaya ikan bandeng. Sehingga

apabila terjadi masalah kualitas air dapat

diketahui dari beberapa parameternya.

Berikut beberapa parameter kualitas air

yang digunakan pada praktek keahlian,

yaitu :

a. Oksigen Terlarut (DO)

Oksigen yang diperlukan biota air

untuk pernapasannya harus terlihat dalam

air. Oksigen merupakan salah satu faktor

pembatas, sehingga bila ketersediannya di

dalam air tidak mencukupi kebutuhan

biota budidaya, maka segala aktivitas biota

akan terhambat. Kebutuhan oksigen untuk

ikan mempunyai kepentingan untuk dua

aspek, yaitu kebutuhan lingkungan bagi

spesies tertentu dan kebutuhan konsumtif

yang tergantung pada metabolisme ikan.

Untuk itu, konsentrasi oksigen yang baik

dalam budidaya perairan adalah antara 5 – 7 mg/l.

Pengukuran DO dilakukan setiap 2

hari sekali yang dengan waktu pengukuran

pukul 05.30 dini hari, pukul 18.00 sore

hari dan pukul 22.00 malam hari atau

diukur berdasarkan perkiraan waktu krisis.

Pada waktu fajar, konsentrasi yang

disebabkan oleh fotosintesis, sampai

mencapai titik maksimal lewat tengah hari.

Pada malam hari, saat tidak terjadi

fotosintesis, pernapasan organisme di

dalam tambak memerlukan oksigen

terlarut. Oksigen terlarut yang baik untuk

budidaya yaitu 5 mg/l. Adapun Grafik

hasil pengukuran DO dapat dilihat pada

gambarA9.

Gambar.9 Grafik Pengukuran DO

Dari grafik diatas dapat dilihat kisaran DO

pada saat pemelihraan ikan bandeng yaitu

1,5 – 5,5 mg/ liter. Do terendah terjadi

pada bak 1 DOC 32 yaitu 1,5 mg/ liter

sedangkan DO tertinggi terjadi pada DOC

29 yaitu 5,5 mg/ liter. Kisaran ini masih

dalam kondisi optimal yang dapat di tolerir

dari pemeliharaan ikan bandeng umpan.

b. Suhu air

Suhu sangat berpengaruh terhadap

kehidupan dan pertumbuhan biota air.

Secara umum laju pertumbuhan meningkat

sejalan dengan kenaikan suhu, Dapat

menekan kehidupan hewan budidaya

bahkan menyebabkan kematian bila

peningkatan suhu sampai ekstrim (drastis).

Pengukuran suhu dilakukan setiap

hari yaitu pada pukul 06.00 pagi, pukul

12.00 siang, dan pukul 18.00 sore hari.

Adapun grafik pengukuran suhu dapat

dilihat pada gambar 10.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

DO

(m

g/l

ite

r )

bak 1

bak 2

bak 3

Waktu

Page 13: PEMBESARAN BANDENG ( ) UNTUK UMPAN PANCING · PDF fileuntuk efisiensi penggunaan air. ... untuk meningkatkan produksi dibatasi oleh beberapa faktor diantaranya adalah ... budidaya

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta, 2016 Page 13

Gambar 10. Hasil Pengukuran Suhu Pada

Pembesaran Ikan Bandeng Umpan

Berdasarkan grafk diatas kisaran

suhu bak pemeliharaan ikan bandeng

umpan yaitu 27-30 °C, suhu tertinggi

terjadi pada bak 2 DOC 4 sedangkan pada

bak 3 suhu tertinggi terjadi pada DOC 18.

Kisaran suhu tersebut dapat dikatakan

masih dalam kondisi optimal untuk

pemeliharaan ikan bandeng umpan.

c. Derajat Keasaman (pH)

Derajat keasaman lebih dikenal

dengan istilah pH. pH yaitu logaritma dari

kepekatan ion – ion H (hydrogen) yang

terlepas dalam suatu cairan. Derajat

keasaman atau pH air menunjukkan

aktivitas ion hidrogen dalam larutan

tersebut dan dinyatakan sebagai

konsentrasi ion hidrogen (dalam mol per

liter).

Pengukuran pH dilakukan setiap hari

menggunakan kertas indikator pH yaitu

pada pukul 06.00 pagi, pukul 12.00 siang,

dan pukul 18.00 sore hari. Adapun grafik

hasil pengukuran pH dapat dilihat pada

gambar 11.

Gambar.11 Grafik Hasil Pengukuran pH

Kisaran Optimum untuk pH ialah

6,5 – 8. Berdasarkan grafik pengukuran

diatas dapat dilihat bahwa tidak terjadi

perubahan optimum yang melewati batas

toleransi dari pemeliharaan ikan bandeng.

Untuk pH tertinggi yaitu 8 dan selebihnya

masih dalam kisaran pH 7 (netral).

d. Salinitas

Salinitas adalah konsentrasi seluruh

larutan garam yang diperoleh dalam air

laut. Selain itu, berpengaruh terhadap

tekanan osmotik air. Semakin tinggi

salinitas, akan semakin besar pula tekanan

osmotiknya. Biota yang hidup di air asin

harus mampu menyesuaikan dirinya

terhadap tekanan osmotik dari

lingkungannya. Penyesuaian ini

memerlukan banyak energi yang diperoleh

dari makanan dan digunakan untuk

keperluan tersebut.

Pengukuran salinitas dilakukan

setiap hari menggunakan refraktometer

yaitu pada pukul 06.00 pagi, pukul 12.00

siang, dan pukul 18.00 sore hari.

Adapun Grafik Salinitas pada ketiga bak

dapat dilihat pada gambar 12.

25

26

27

28

29

30

31

32S

uh

u

( o

C)

bak 1

bak 2

bak 3

Waktu Pengukuran

6.4

6.6

6.8

7

7.2

7.4

7.6

7.8

8

8.2

bak 1

bak 2

bak 3

pH

Waktu

Page 14: PEMBESARAN BANDENG ( ) UNTUK UMPAN PANCING · PDF fileuntuk efisiensi penggunaan air. ... untuk meningkatkan produksi dibatasi oleh beberapa faktor diantaranya adalah ... budidaya

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta, 2016 Page 14

Gambar.12 Grafik Pengukuran Salinitas

Dari grafik diatas bahwa perubahan

salinitas dari ke 3 bak sangat fluktuatif

yaitu dengan kisaran 14- 35 ppt,

Penurunan salinitas mulai dilakukan pada

DOC 16 yaitu setelah terjadinya kematian

massal pada bak pemeliharan yaitu dengan

melakukan penambahan air tawar pada bak

pemeliharaan, akan tetapi ikan bandeng

adalah ikan yang bersifat euryhaline

sehingga tidak terlalu berpengaruh

terhadap perubahan salinitas yang cukup

besar.

Pemberian Probiotik

Salah satu pengelolaan kualitas air

yang kami lakukan yaitu dengan

pemberian probiotik yang bertujuan untuk

mengurai bahan organik pada bak

pemeliharaan. Adapun probiotik yang

digunakan berjenis bakteri bacillus sp.

yang dapat memperbaiki kualitas air

karena dapat mendekomposisi materi

organik, menekan pertumbuhan pathogen

serta menyeimbangkan komunitas mikroba

sehingga dapat menyediakan lingkungan

yang baik bagi biota yang dibudidayakan

Pemberian probioik dilakukan

setiap 2 hari sekali yaitu dilakukan pada

pagi hari pukul 07.00, dengan dosis

probiotik yang diberikan ialah sebanyak 2

ppm ( 8 gr /bak ).

F. Monitoring Tingkat Kelangsungan

Hidup

Monitoring tingkat kelangsungan

hidup pada ikan bandeng umpan dengan

sistem resirkulasi dilakukan dengan cara

menghitung jumlah ikan yang mati setiap

harinya. Nener ikan bandeng yang mati

akan mengendap didasar bak, sehingga

untuk mengambil ikan yang mati didasar

perlu dilakukan penyiponan menggunakan

selang ¾ inch dengan ujung selang

pengeluaran air diberi waring untuk

memudahkan dalam perhitungan ikan yang

mati.

Keadaan nener ikan bandengdari

awal tebar sampai umur ke 9 masih dalam

keadaan baik. Pada umur ke 10 dari waktu

awal tebar nener ikan bandeng mengalami

kematian massal pada semua bak tetapi

yang paling banyak terjadi kematian pada

bak 2. Sampai pada umur ke 11 nener ikan

bandeng yang ada di bak 2 dilakukan

flashing atau dibuang karena terkena

penyakit Trichodinella sp. Selanjutnya bak

2 dibersihkan dan dilakukan sterilisasi

untuk membunuh sisa-sisa penyakit yang

masih menempel pada bak 2 kemudian

dilanjutkan dengan persiapan wadah

seperti awal persiapan wadah dan media

untuk tebar pada tanggal 22 Februari 2016.

Adapun grafik SR dari budidaya ikan

bandeng umpan ini adalah sebagai berikut.

0

5

10

15

20

25

30

35

40S

ali

nit

as

(pp

t)

bak 1

bak 2

bak 3

Waktu Pengukuran

Page 15: PEMBESARAN BANDENG ( ) UNTUK UMPAN PANCING · PDF fileuntuk efisiensi penggunaan air. ... untuk meningkatkan produksi dibatasi oleh beberapa faktor diantaranya adalah ... budidaya

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta, 2016 Page 15

Gambar 13. Grafik Tingkat Kelangsungan

Hidup Ikan Bandeng

Dari data penurunan populasi ini

banyak penyebab kematian pada nener

ikan bandeng yaitu dari pemberian pakan

awal yaitu pakan udang, sehingga tidak

dimakan karena sifat udang dan bendeng

berbeda. Ketinggian bak yang mencapai 90

cm berbeda dengan nener yang di alam

selalu menuju ke pantai atau muara yang

tingginya tidak lebih dari 50 cm dan padat

tebar yang terlalu tinggi.

G. Monitoring Pertumbuhan Benih

Nener ikan bandeng yang ditebar

berumur 15-21 hari setelah menetas.

Berdasarkan hasil sampling pada nener

yang ditebar dikatahui memliliki berat

awal 0,08 gram dengan panjang 2-3 cm.

Untuk ikan bandeng umpan yang

diinginkan adalah yang memiliki berat 80-

100 gram.

Monitoring pertumbuhan nener ikan

bandeng dapat dilakukan dengan metode

sampling setaip 1 kali dalam 7 hari.

Adapun perkembangan nener ikan

bandeng sampai siap dijual untuk ikan

bandeng umpan dapat dilihat pada

grafikyang terdapat pada gambar 14 :

Gambar 14. Grafik Pertumbuhan Benih

Ikan bandeng

Dari grafik diatas dapat dilihat

pertumbuhan ikan bandeng yang sangat

lama. Ini berbeda dengan ikan bandeng

yang di pelihara di tambak ataupun

keramba jaring apung. Jika ini terus di

lanjutkan maka untuk mencapai ukuran

ikan bandeng umpan bisa sampai 6 bulan

bahkan lebih. Penyebabnya adalah faktor

pakan yang kurang mendukung. Budidaya

ikan bandeng dengan sistem resirkulasi di

semi outdoor maka pakan yang diberikan

hanya pakan buatan. Berbeda dengan

budidaya ikan bandeng di tambak yang

banyak pakan alami.

H. Hama dan Penyakit

Pada saat pelaksanaan praktikum

keahlian ikan bandeng, tidak ditemukan

hama pada budidaya ikan bandeng umpan.

Sedangkan untuk penyakit, Pada saat

terjadinya kematian massal pada nener

ikan bandeng dilakukan pengamatan

parasit menggunakan mikroskop dan

ditemukan parasit trichodinella sp. yang

menyerang pada bagian ekor dari ikan

bandeng umpan tersebut.

Untuk kematian massal pada DOC

10 berdasarkan pengamatan hal tersebut

dikarenakan kualitas air yang kurang baik,

2000

1700 1527 1503 1423

2000

1141

2000 1804 1755 1712

1684

2000 1885 1732

0

500

1000

1500

2000

2500

7 14 21 28 34

BAK 1

BAK 2

BAK 3

Hari Ke-

Nen

er (e

ko

r)

0.08 0.049 0.45

0.9

1.3

1.8

0.08 0.047

0.4 0.08 0.026

0.43

1.05

1.66

2.2

0.07

0.42

0.9

0

0.5

1

1.5

2

2.5

1 7 14 21 28 34

BAK 1

BAK 2

BAK 3

BAK 2

(baru)

Bo

bo

t (g

ram

)

Hari ke-

Page 16: PEMBESARAN BANDENG ( ) UNTUK UMPAN PANCING · PDF fileuntuk efisiensi penggunaan air. ... untuk meningkatkan produksi dibatasi oleh beberapa faktor diantaranya adalah ... budidaya

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta, 2016 Page 16

pakan yang tidak dimakan karena tidak

sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan

oleh tubuh ikan bandeng. Pakan yang

diberikan adalah pakan karnivora

sedangkan kebiasaan makan ikan bandeng

adalah herbivora. Karena banyak pakan

yang mengendap didasar akan

menimbulkan Kandungan Amoniak tinggi,

walaupun diberikan probiotik untuk

mengurai sisa pakan tersebut. Tetapi tetap

tidak dapat mengatasi banyaknya pakan

yang tidak dimakan. Amoniak yang tinggi

itulah yang mengakibatkan kematian

massal pada umur ke 10.

Untuk bak 2 yang baru diisi pada

tanggal 22 Februari 2016. Juga terjadi

kematian massal pada umur ke 13. Untuk

kematian ini disebabkan dari beberapa hal

yaitu ketinggian air yang telalu tinggi,

padat tebar yang seiring pertumbuhan ikan

bandeng maka memerlukan wadah yang

cukup luas, dan kurangnya pakan alami

yang mana pada fase nener ikan bandeng

cenderung memakan pakan alami

dibandingkan pakan buatan.

Akan tetapi, Berbeda halnya dari

hasil pengamatan parasit yang dilakukan di

kampus STP Jakarta, berdasarkan sampel

yang diamati tidak ditemukannya adanya

parasit yang menyerang dari ikan tersebut,

begitu juga dengan hasil pengujian bakteri

dan pewarnaan gram yang dilakukan pada

hari rabu, 16 maret 2016 di laboratorium

kesehatan ikan Sekolah Tinggi Perikanan

Jakarta. Dan hasil pengamatan dalam

mikroskop didapat hasil pada sirip ikan

bandeng terlihat bakteri berwarna merah

dan berbentuk bulat. Bakteri ini disebut

atau digolongkan jenis coccus. Dan hasil

pengamatan bakteri, dapat disimpulkan

bahwa bakteri yang menyerang pada

sampel ikan bandeng pada bagian sirip

adalah bakteri gram negatif berwarna

merah dan termasuk kedalam jenis coccus

karena berbentuk bulat kecil.

I. Analisa Usaha

1) Biaya Investasi

Biaya investasi adalah modal awal yang

harus disediakan untuk pengadaan materi

atau yang sifatnya fisik, yang nantinya

modal tersebut akan terikat menjadi aset.

Uraian biaya investasi kegiatan

pemeliharaan nener ikan bandeng dapat

dilihat pada Lampiran 4. Biaya investasi

untuk kegiatan Pemeliharaan ikan bandeng

umpan dengan sistem resirkulasi mencapai

Rp. 17.153.000,- dengan biaya penyusutan

per tahun sebesar Rp. 1.922.200,-

sehingga untuk penyusutan per siklus

sebesar Rp. 640.733,33,-

2) Biaya Operasional

Biaya operasional ialah biaya yang

dikeluarkan pada saat pelaksanaan

kegiatan produksi. Biaya operasional

berdasarkan fungsinya dibedakan menjadi

biaya tetap dan biaya tidak tetap/variabel.

Untuk biaya operasional pada

Pemeliharaan ikan bandeng umpan dengan

sistem resirkulasi per tahunnya Rp.

24.471.541,- sehingga per siklusnya

sebesar Rp. 8.257.180,-

a. Biaya Tetap

Biaya tetap adalah biaya-biaya yang

jumlahnya tetap, tidak tergantung kepada

perubahan tingkat kegiatan dalam

menghasilkan keluaran atau produk di

dalam interval waktu tertentu. Adapun

uraian biaya tetap kegiatan Pemeliharaan

ikan bandeng umpan dengan sistem

resirkulasi dapat dilihat pada Lampiran 5.

Biaya Tetap pertahunnya mencapai Rp.

2.222.200,- sehingga untuk per siklusnya

sebesarRp.740.733,-

b. Biaya Tidak Tetap/Variabel

Page 17: PEMBESARAN BANDENG ( ) UNTUK UMPAN PANCING · PDF fileuntuk efisiensi penggunaan air. ... untuk meningkatkan produksi dibatasi oleh beberapa faktor diantaranya adalah ... budidaya

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta, 2016 Page 17

Biaya tidak tetap/variabel adalah biaya

yang penggunaannya habis dalam satu kali

produksi, besar kecilnya tergantung pada

besar kecilnya produksi yang dihasilkan.

Adapun uraian biaya tidak tetap/variabel

kegiatan Pemeliharaan ikan bandeng

umpan dengan sistem resirkulasi dapat

dilihat pada Lampiran 5. Biaya tidak tetap

pertahunnya mencapai Rp. 22.549.341,-

sehingga untuk per siklusnya sebesar Rp.

7.516.447,-

3) Analisa Laba – Rugi

Analisa laba rugi adalah besarnya

keuntungan dan kerugian yang dialami

oleh suatu perusahaan pada kurun waktu

per tahun dan per siklus produksi.

Pendapatan yang didapatkan per siklus

sebesar Rp. 3.344.640,-tetapi mengalami

kerugian sebesar Rp.-4.912.540,-

(Lampiran 6). Hasil yang didapat kurang

dari ½ pengeluaran yang dikeluarkan

untuk pemeliharaan ikan bandeng umpan

ini.

4) Analisa B/C Ratio

Berdasarkan hasil perhitungan (Lampiran

6 ), didapatkan nilai B/C Ratio sebesar

0,41. Hal ini berarti usaha Pemeliharaan

ikan bandeng umpan dengan sistem

resirkulasi ini tidak layak untuk diteruskan

karena nilainya kurang dari satu. Artinya,

setiap pengeluaran Rp 1 maka akan

menghasilkan Rp 0,41 sehingga jika

diteruskan tidak mendapat keuntungan.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil peraktek keahlian tentang

pembesaran ikan bandeng umpan dengan

sistem resirkulasi, dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Pembesaran ikan bandeng umpan

dengan sitem resirkulasi adalah

mengolah air dengan cara mengangkat

air yang terdapat didasar bak

menggunakan pompa kemudian masuk

ke drum filter (filter fisik : pasir kuarsa

dan batu split), kemudian keluar ke bak

kontrol lalu masuk lagi ke bak

pemeliharaan kembali. Namun sistem

ini kurang cocok untuk pemeliharaan

ikan bandeng umpan.

2. Dari perkembangan pertumbuhan ikan

bandeng umpan yang dilakukan dengan

sistem resirkulasi ini lebih lambat

dibandingkan dengan pemeliharaan

ikan bandeng umpan di tambak. Ini

disebabkan beberapa faktor yaitu : tidak

tersediannya pakan alami, ketinggian

air, pemberian pakan buatan tidak

sesuai dengan kebiasaan makan ikan

bandeng, padat tebar yang terlalu tinggi.

3. Dari hasil analisa usaha pembesaran

ikan bandeng umpan dengan system

resirkulasi ini tidak layak untuk

dilanjutkan karena hasil yang didapat

lebih kecil dibanding dengan biaya

operasional lebih dari 2 kali lipat.

B. Saran

Dari kesimpulan yang dipaparkan

diatas, menghasilkan beberapa saran untuk

kemajuan pembesaran ikan bandeng

umpan dengan sistem resirkulasi

kedepannya. adapun saran-saran yang

didapat, sebagai berikut:

1. Untuk pembesaran ikan bandeng umpan

sebaiknya ukuran benih yang di tebar

adalah ukuran gelondongan, karena jika

ukuran nener yang ditebar tidak sesuai

dengan kebiasaan hidup nener diair

dangkal dan kaya akan pakan alami.

2. Jika yang di tebar ukuran nener,

sebaiknya sebelum tebar dilakukan

pemupukan untuk menumbuhkan

phytoplankton yang merupakan

Page 18: PEMBESARAN BANDENG ( ) UNTUK UMPAN PANCING · PDF fileuntuk efisiensi penggunaan air. ... untuk meningkatkan produksi dibatasi oleh beberapa faktor diantaranya adalah ... budidaya

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta, 2016 Page 18

makanan pokok bagi nener ikan

bandeng.

3. Penggunaan filter sebaiknya bukan

filter fisik saja. Melainkan filter biologi

supaya membantu perombakan amoniak

menjadi nitrit, kemudian nitrit menjadi

nitrat. Dimana nitrat adalah bahan yang

dibutuhkan oleh phytoplankton.

REFERENSI

Achmad Sudrajat., Wedjatmiko.,T.

Setiadharma. 2011. Teknologi

Budidaya Ikan Bandeng. Badan

Penelitian dan Pengembangan

Kelautan dan Perikanan. Jakarta

Ahmad Romadon dan E, Subekti. 2013.

Teknik Budidaya Ikan Bandeng di

Kabupaten demak. Jurnal Ilmu – ilmu Pertanian. (diakses 27 Maret

2016 pukul 22.00 WIB).

Agriefishery. 2010. Kecerahan dan

Kekeruhan Air. https:// zonaikan.

wordpress.

com/2010/06/26/kecerahan-dan-

kekeruhan-air/. (di akses 12 April

2016 pukul 21.30 WIB).

Baim, Ibrahim .2013. Sistem Pencernaan.

(Online). (http:// ibrahimbaiim.

blogspot. co.id/2013/12/ sistem-

pencernaan. html, diakses 22 Maret

2016 pukul 10.11 WIB).

Desrita, Dera. 2011. Ikan Bandeng.

(Online), (http:// deradesrita.

blogspot. co.id/2011/11/ikan-

bandeng-chanos-chanos.html /,

diakses 14 Maret 2016 pukul 17.10

WIB).

Effendi, H. 2003. Telah Kualitas Air bagi

Pengelolaan Sumber Daya dan

Lingkungan Perairan. Cetakan

Kelima. Yogjakarta : Kanisius.

Kordi, K.M.G.H. 2000. Budidaya

Kepiting dan Ikan Bandeng di

Tambak..Penerbit Dahara Prize.

Semarang.

. 2011. Buku Pintar

Budidaya 32 Ikan Laut

Ekonomis. Lily Publisher.

Yogyakarta

Kordi, K.M.G.H. dan A. B. Tancung.

2010. Pengelolaan kualitas Air

Dalam Budi Daya Perairan. Rineka

Cipta. Jakarta.

Murtidjo, B. A,. 2002. Budidaya Ikan

Bandeng. Kanisius. Yogyakarta

Rangka, N.A., 2010. Teknologi Ikan

Bandeng. Balai Riset Perikanan

Budidaya Air Payau. Sulawesi

Selatan.

Razi, Fahrur. 2013. Kebutuhan Gizi

Pakan Ikan Bandeng. (Online),

(http://komunitaspenyuluhperikanan.

blogspot.co.id/2013/01/kebutuhanzat

gizipakan-ikan-bandeng.html) ,

diakses 22 Maret 2016 pukul 10.41)

Ridwanto, Widi. 2014. Hatcery (Online)

(http:// coretanridwanto. blogspot.

co.id/ 2014/11/ hatchery_15. html,

/diakses 27 Maret 2016 pukul 22.00

WIB)

Rustam., J, Wiyana., Robah., Ilham., N,

Nurul., L, Deswati., S, S, Latief., Y,

Karim., Saenong., Burhanuddin., M.,

Ruslan, Pabbola., S, Raharjo., G,

Gumilar., Khambali., I, Arief., E, A,

Hendrajat., A, Munandar., B,

Ayunda., I, Malkap., A. Kurniati.,

2014. Budidaya Ikan Bandeng

(Chanos-chanos) pada tambak

ramah lingkungan. Tim Perikanan

WWF – Indonesia

Ryan, 2015. Info Sehat Si Ikan Berbau

Tanah Ikan Bandeng. https://

komunitas.

bukalapak.com/s/lktykv/info_sehat_s

i_ikan_berbau_tanah_ikan_bandeng.

(diakses 27 Maret 2016 pukul 22.00

WIB).

Saputra,d.2007. Teknik Budidaya Intensif

Tambak Bandeng. Titian Ilmu.

Bandeng.

Sudrajat, Achmad. 2010. Panen Bandeng

50 Hari. Penebar Swadaya. Depok

Suantika, Gede dan Hernawati. 2007.

Penggunaan Sistem Resirkulasi

Dalam Pendederan Benih Ikan

Gurami (Osphronemus gouramy

Page 19: PEMBESARAN BANDENG ( ) UNTUK UMPAN PANCING · PDF fileuntuk efisiensi penggunaan air. ... untuk meningkatkan produksi dibatasi oleh beberapa faktor diantaranya adalah ... budidaya

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta, 2016 Page 19

Lac.). Disalin Tek Volume 01. No.

01.

Tetzlaff B. L. and Heidinger R. C. (1990).

Basic Principles of Biofiltration and

System Design. SIUC Fisheries

Bulletin No. 9. SIUC Fisheries and

Illinois Aquaculture Center.

Tim Karya Tani Mandiri. 2010. Pedoman

Budidaya Beternak Ikan Bandeng.

Nuansa Aulia. Bandung.

Tursinah. 2014. Makalah Ikan Bandeng

(Chanos-Chanos). http://

inahazzahra.

Blogspot.co.id/2014/01/makalah-

ikan-bandeng.html. (di akses 12

April 2016 pukul 21.30 WIB)

Wahyuningrum, Dinamella, Iskandar

Putra, D. Djoko Setiyanto. 2011.

Pertumbuhan dan Kelangsungan

Hidup Ikan Nila (Oreochromis

niloticus) Dalam Sistem

Resirkulasi. Jurnal Perikanan dan

Kelautan 16,1 (2011) : 56-63.

Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia

bebas. 2013. Oksigen Terlarut.

https:// id.

wikipedia.org/wiki/Oksigen_terlarut.

(di akses 12 April 2016 pukul 21.30

WIB).