optik geometri...optik geometri i r 𝑖 360 𝛼 −1 𝑃 tan𝛼 +1 𝛼 𝛼 𝑃 l 2 nur aji...

13
1 Nur Aji WIbowo, S.Si, M.Si | www.aj2002.wordpress.com A. Pemantulan B. Cermin Datar 1) Sebuah benda diletakkan di depan cermin datar Sifat bayangan : a. (jarak benda didepan cermin = jarak bayangan dibelakang cermin) b. (tinggi/besar benda = tinggi/besar bayangan) c. maya, tegak, sama besar 2) Sebuah titik di letakkan diantara 2 cermin yang membentuk sudut Jumlah bayangan yang terjadi 3) Sinar Datang pada 2 Cermin Datar Sejajar Jumlah pantulan yang terjadi dihitung sejak pantulan pertama OPTIK GEOMETRI i r 360 −1 tan +1 L

Upload: others

Post on 04-Feb-2021

28 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 1

    Nur Aji WIbowo, S.Si, M.Si | www.aj2002.wordpress.com

    A. Pemantulan

    B. Cermin Datar

    1) Sebuah benda diletakkan di depan cermin datar

    Sifat bayangan :

    a. (jarak benda didepan cermin = jarak bayangan dibelakang cermin)

    b. (tinggi/besar benda = tinggi/besar bayangan)

    c. maya, tegak, sama besar

    2) Sebuah titik di letakkan diantara 2 cermin yang membentuk sudut

    Jumlah bayangan yang terjadi

    3) Sinar Datang pada 2 Cermin Datar Sejajar

    Jumlah pantulan yang terjadi dihitung

    sejak pantulan pertama

    OPTIK GEOMETRI

    i r 𝑖 𝑟

    𝑠 𝑠

    𝑁 360𝑜

    𝛼− 1

    𝑁 𝑃

    𝐿 tan𝛼 + 1

    𝛼

    𝛼

    𝑃

    L

  • 2

    Nur Aji WIbowo, S.Si, M.Si | www.aj2002.wordpress.com

    4) Pengamat hendak melihat benda di belakangnya melalui suatu Cermin

    Datar

    5) Lebar Cermin Minimum yang diperlukan agar Pengamat melihat seluruh

    tubuhnya

    C. Cermin Lengkung

    Rumus Dasar

    Maya tegak

    Nyata terbalik

    0 1 +𝑠0𝑠𝑝 ℓ𝑐

    ℓ𝑐 𝑚𝑖𝑛 02

    0 ℓ𝑐

    𝑓 𝑅

    2

    1

    𝑓 1

    𝑠+1

    𝑠

    𝑀 −𝑠′

    𝑠 ′

    0 : tinggi objek

    ℓ𝑐 : lebar cermin

    𝑠𝑝 : jarak pengamat

    𝑠0 : jarak objek

    Rumus cepat

    𝑀 𝑓

    𝑓 − 𝑠

    𝑀 𝑓 − 𝑠′

    𝑓

    0 ℓ𝑐

    𝑠𝑝

    𝑠0

  • 3

    Nur Aji WIbowo, S.Si, M.Si | www.aj2002.wordpress.com

    Tabel perjanjian tanda

    Besaran

    Cermin

    Cekung

    Cermin

    Cembung

    ( + ) ( - ) ( + ) ( - )

    Fokus

    M

    Letak ′

    Nyata

    Maya

    Depan

    -

    Maya

    Nyata

    Belakang

    -

    -

    Maya

    -

    Maya

    -

    Belakang

    D. Pembiasan

    panjang gelombang; cepat rambat; frrekuensi; sudut dating; sudut bias

    Prinsip Peristiwa Pembiasan

    1) konstan

    2) dan arah berubah

    Definisi indeks bias (n)

    𝑛 𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡 𝑟𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡 𝑐𝑎 𝑎𝑦𝑎 𝑑𝑖 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎

    𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡 𝑟𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡 𝑐𝑎 𝑎𝑦𝑎 𝑑𝑖 𝑚𝑒𝑑𝑖𝑢𝑚 𝑐

    𝑣

    𝑐 3 × 108 𝑚 𝑠

    𝑛 𝑛

    sin 𝑖

    sin 𝑟 𝑣 𝑣

    𝜆 𝜆

    𝑛

    𝑛

    𝑖

    𝑟

    𝜆 𝑣 𝑓

    𝜆 𝑣 𝑓

  • 4

    Nur Aji WIbowo, S.Si, M.Si | www.aj2002.wordpress.com

    Definisi indeks Bias Relatif (n21)

    E. Pembiasan Pada Prisma

    (pada bab tersendiri)

    F. Pembiasan pada bidang Sferis

    (+) jika bidang batas dilihat dari objek adalah cembung

    (-) jika bidang batas dilihat dari objek adalah cekung

    jika bidang batas datar

    G. Kedalaman Semu

    1. Pengamat melihat benda didalam zat cair

    𝑛 𝑛2

    𝑛1 (indek bias relative medium 2 terhadap 1)

    𝑛 𝑛1

    𝑛2 (indek bias relative medium 1 terhadap 2)

    𝑀 𝑛𝑜𝑏𝑗𝑒𝑘

    𝑛𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡∙𝑠 𝑜𝑏𝑗𝑒𝑘

    𝑠𝑜𝑏𝑗𝑒𝑘

    𝑛𝑜𝑏𝑗𝑒𝑘

    𝑠𝑜𝑏𝑗𝑒𝑘+𝑛𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡

    𝑛 𝑜𝑏𝑗𝑒𝑘 𝑛𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡−𝑛𝑜𝑏𝑗𝑒𝑘

    𝑅

    jarak bayangan

    jarak sebenarnya

    𝑛 indeks bias cairan

    𝑛

    𝑥 𝑦

    𝑛

    Indek bias (n)

    h

  • 5

    Nur Aji WIbowo, S.Si, M.Si | www.aj2002.wordpress.com

    2. Seorang penyelam melihat burung di udara

    H. Lensa Tipis

    Rumus Dasar

    (+) cembung (konvek / konvergen)

    (−) cekung (konkaf / divergen)

    ( ) datar (plan)

    Kekuatan lensa (P)

    f dalam cm

    Kekuatan Lensa Gabungan

    f dalam cm

    Tabel perjanjian tanda

    Besaran

    Lensa

    Cembung

    Lensa

    Cekung

    ( + ) ( - ) ( + ) ( - )

    Fokus (f)

    M

    Letak ′

    -

    -

    Maya

    -

    Maya

    -

    Depan

    Nyata

    Maya

    Belakang

    -

    Maya

    Nyata

    Depan

    𝑛 ∙

    jarak bayangan

    jarak sebenarnya

    𝑛 indeks bias cairan

    1

    𝑓

    𝑛𝑙𝑒𝑛𝑠𝑎𝑛𝑚𝑒𝑑𝑖𝑢𝑚

    − 1 1

    𝑅 +

    1

    𝑅

    𝑓 𝑅

    2

    1

    𝑓 1

    𝑠+1

    𝑠

    𝑀 −𝑠′

    𝑠 ′

    𝑃 100

    𝑓

    𝑃𝑔𝑎𝑏 𝑃 + 𝑃 + 𝑃3

    100

    𝑓𝑔𝑎𝑏 100

    𝑓 +100

    𝑓 +⋯

    𝑛

  • 6

    Nur Aji WIbowo, S.Si, M.Si | www.aj2002.wordpress.com

    3. Kaca Plan Paralel

    Pergeseran sinar yang terjadi (t)

    r dicari melalui Hukum Snelius dibawah

    ini

    𝑡 𝑑 sin(𝑖 − 𝑟)

    cos 𝑟

    sin 𝑖

    sin 𝑟

    𝑛𝑘𝑛𝑚

    𝑖

    𝑟 𝑑

    𝑡

    𝑛𝑘

    𝑛𝑚

  • 7

    Nur Aji WIbowo, S.Si, M.Si | www.aj2002.wordpress.com

    A. CACAT MATA

    1. Rabun Jauh (Miopi)

    Titik jauh <

    Titik dekat < 25 cm

    Bayangan jatuh di belakang retina

    Ditolong dengan kaca mata lensa negatif

    PR = punctum remotum = titik jauh

    2. Rabun Dekat (Hiperneotropi)

    Titik jauh =

    Titik dekat > 25 cm

    Bayangan jatuh di depan retina

    Ditolong dengan kaca mata lensa positif

    PP = punctum proximum = titik dekat

    3. Mata tua (Presbiopi)

    Titik jauh <

    Titik dekat > 25 cm

    Ditolong dengan lensa Bifokal/rangkap

    𝑃 −100

    𝑃𝑅

    𝑃 −100

    𝑠𝑛−100

    𝑃𝑃

    ALAT OPTIK

  • 8

    Nur Aji WIbowo, S.Si, M.Si | www.aj2002.wordpress.com

    B. LUP

    Sumber Gambar : BSE, Fisika I, Setya Nurachmandani

    bayangan yang terbentuk : maya , terbalik terhadap objek sebenarnya dan diperbesar

    Rumus Dasar

    Perbesaran untuk berbagai kondisi mata

    Mata Tak Akomodasi

    Mata Akomodasi Maksimum

    Mata Akomodasi pada jarak x

    1

    𝑓 1

    𝑠+1

    𝑠

    𝑀 −𝑠′

    𝑠 ′

    𝑀 𝑠𝑛𝑓

    𝑀 𝑠𝑛𝑓+ 1

    𝑀 𝑠𝑛𝑓+𝑠𝑛𝑥

    𝑠

    𝑠 𝑓

    𝑠 𝑠𝑛 ∙ 𝑓

    𝑠𝑛 + 𝑓

    𝑠 𝑥 ∙ 𝑓

    𝑥 + 𝑓

    Definisi

    Mata Tak Akomodasi

    Mata Akomodasi Maksimum

    𝑠 −𝑠𝑛

    Mata Akomodasi ada jarak x

    𝑠 −𝑥

  • 9

    Nur Aji WIbowo, S.Si, M.Si | www.aj2002.wordpress.com

    C. MIKROSKOP

    Sumber Gambar : BSE, Fisika I, Setya Nurachmandani

    Prinsip Dasar

    Objektif : lensa cembung

    bayangan yang terbentuk oleh lensa objektif : nyata , terbalik dan diperbesar

    Okuler : lensa cembung

    bayangan yang terbentuk oleh lensa okuler : maya , terbalik terhadap objek

    sebenarnya, tegak terhadap bayangan objektif dan diperbesar

    Rumus Dasar

    Perbesaran Anguler

    1

    𝑓 1

    𝑠+1

    𝑠

    𝑀 ′

    𝑀 𝑀𝑜𝑏 ∙𝑀𝑜𝑘

    𝑀𝑜𝑏 𝑠′𝑜𝑏𝑠𝑜𝑏

    𝑠′𝑜𝑏 − 𝑓𝑜𝑏

    𝑓𝑜𝑏

    𝑓𝑜𝑏𝑠𝑜𝑏 − 𝑓𝑜𝑏

    𝑀𝑜𝑘 sama seperti LUP dengan: 𝑓 𝑓𝑜𝑘

    Lihat dibawah ini!

  • 10

    Nur Aji WIbowo, S.Si, M.Si | www.aj2002.wordpress.com

    Perbesaran lensa Okuler untuk berbagai kondisi mata

    Mata Tak Akomodasi

    Mata Akomodasi Maksimum

    Mata Akomodasi pada jarak x

    Panjang Mikroskop

    Perbesaran mikroskop untuk berbagai kondisi mata

    Mata Tak Akomodasi

    Mata Akomodasi Maksimum

    Mata Akomodasi pada jarak x

    𝑀 𝑠𝑛𝑓𝑜𝑘

    𝑀 𝑠𝑛𝑓𝑜𝑘

    + 1

    𝑀 𝑠𝑛𝑓𝑜𝑘

    +𝑠𝑛𝑥

    𝑑 𝑠′𝑜𝑏 + 𝑠𝑜𝑘

    𝑠𝑜𝑘 𝑓𝑜𝑘

    𝑠 𝑠n ∙ 𝑓 𝑠n + 𝑓

    𝑠𝑜𝑘 𝑥 ∙ 𝑓𝑜𝑘𝑥 + 𝑓𝑜𝑘

    𝑠 𝑜𝑘

    𝑠𝑜𝑏 𝑓𝑜𝑏

    𝑠𝑜𝑘 𝑠𝑛 ∙ 𝑓

    𝑠𝑛 + 𝑓

    𝑠𝑜𝑘 𝑥 ∙ 𝑓

    𝑥 + 𝑓

    Definisi

    Mata Tak Akomodasi

    Mata Akomodasi Maksimum

    𝑠 𝑜𝑘 −𝑠𝑛

    Mata Akomodasi ada jarak x

    𝑠 𝑜𝑘 −𝑥

  • 11

    Nur Aji WIbowo, S.Si, M.Si | www.aj2002.wordpress.com

    D. TEROPONG BINTANG

    Sumber Gambar : http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu

    Prinsip Dasar

    Objektif : lensa cembung

    bayangan yang terbentuk oleh lensa objektif : nyata , terbalik dan diperkecil

    Okuler : lensa cembung

    bayangan yang terbentuk oleh lensa okuler : maya , terbalik terhadap objek

    sebenarnya, tegak terhadap bayangan objektif dan diperkecil

    lihat di mikroskop.

    lensa pembalik.

    𝑀 𝑓𝑜𝑏𝑠𝑜𝑘

    𝑑 𝑓𝑜𝑏 + 𝑠𝑜𝑘

  • 12

    Nur Aji WIbowo, S.Si, M.Si | www.aj2002.wordpress.com

    E. TEROPONG BUMI (MEDAN/TERESTRIAL)

    Sumber Gambar : BSE, Fisika I, Setya Nurachmandani

    Prinsip Dasar

    2

    Objektif : lensa cembung

    bayangan yang terbentuk oleh lensa objektif : nyata , terbalik dan diperkecil

    Pembalik : lensa cembung

    bayangan yang terbentuk oleh lensa pembalik : nyata , terbalik dan sama besar

    terhadap bayangan lensa objektif

    Okuler : lensa cembung

    bayangan yang terbentuk oleh lensa okuler : maya , tegak terhadap objek sebenarnya,

    tegak terhadap bayangan lensa pembalik dan diperbesar terhadap bayangan lensa

    pembalik namun diperkecil terhadap objek sesungguhnya

    lihat di mikroskop.

    lensa pembalik.

    𝑀 𝑓𝑜𝑏𝑠𝑜𝑘

    𝑑 𝑓𝑜𝑏 + 4𝑓𝑝 + 𝑠𝑜𝑘

  • 13

    Nur Aji WIbowo, S.Si, M.Si | www.aj2002.wordpress.com

    F. TEROPONG PANGGUNG

    Sumber Gambar : BSE, Fisika I, Setya Nurachmandani

    Prinsip Dasar

    Objektif : lensa cembung

    bayangan yang terbentuk oleh lensa objektif : nyata , terbalik dan diperkecil

    Okuler : lensa cekung , dengan nilai negatif

    bayangan yang terbentuk oleh lensa okuler : maya , tegak terhadap objek sebenarnya

    lihat di mikroskop

    𝑀 𝑓𝑜𝑏𝑠𝑜𝑘

    𝑑 𝑓𝑜𝑏 + 𝑠𝑜𝑘