modul antropometri sepeda
DESCRIPTION
Modul 4 AccTRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ergonomi merupakan suatu ilmu yang dapat memperbaiki cara kerja yang
dilakukan oleh setiap manusia. Suatu gerakan-gerakan dalam perancangan kerja
akan dikatakan baik apabila mencapai tujuan ENASE (Efisien, Nyaman, Aman,
Sehat dan Efektif). Pekerjaan yang dilakukan manusia biasanya menggunakan
gerakan tangan serta gerakan anggota tubuh lainnya. Mengetahui elemen-elemen
gerakan dasar tersebut maka dapat dilakukan analisa serta perbaikan proses cara
kerja. Salah satu metode untuk memperbaiki cara kerja agar mencapai tujuan
efisien dan efektif yaitu dengan Methods Time Measurement (MTM).
Methods Time Measurement (MTM) berfungsi untuk mengurangi gerakan-
gerakan yang tidak perlu dan melakukan analisa serta perbaikan pada setiap
gerakan sehingga lebih menghemat waktu, tenaga maupun biaya dalam perakitan
produk seperti perakitan sepeda. Hal ini dibutuhkan seorang operator untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan secara efektif.
Perakitan sepeda ini direkam dan dibuat bagan analisa video dan bagan
analisa perbaikan untuk menguraikan, menganalisa, dan memperbaiki gerakan-
gerakan untuk menghasilkan waktu penyelesaian yang lebih singkat. Hal ini
sangat dibutuhkan agar gerakan-gerakan yang tidak perlu dilakukan pada saat
perakitan sepeda dapat dihilangkan dengan tujuan mengefesiensikan waktu dalam
menyelesaikan pekerjaan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan
permasalahannya, yaitu:
1. Bagaimana upaya penerapan metode kerja yang benar, penempatan material,
layout dan prosedur kerja sehingga dapat memberikan hasil perbaikan untuk
sistem?
1
2
2. Bagaimana hasil perbandingan perancangan metode kerja yang telah
diterapkan?
1.3 Pembatasan Masalah
Adapun batasan masalah pada laporan ini yaitu
1. Kecepatan, usaha, tempo atau performance kerja semuanya akan
menunjukkan kecepatan gerak operator pada saat kerja. Aktivitas untuk
menilai atau mengevaluasi kecepatan kerja operator ini dikenal sebagai rating
performance.
2. Dilakukun perbandingan dari sistem kerja, yang belum dilakukukan
perbaikan kerja dan setelah dilakukan perbaikan kerja.
3. Guna melaksanakan pekerjaan secara normal maka dianggap operator
tersebut cukup berepengalaman pada saat bekerja melaksanakannya tanpa
usaha-usaha yang berlebihan sepanjang hari kerja, menguasai cara kerja yang
ditetapkan dan menunjukkan kesungguhan dalam menjalankan pekerjaannya.
1.4 Tujuan Praktikum
Dengan melaksanakan praktikum ini, praktikan diharapkan dapat:
1. Memotivasi praktikan untuk melakukan penelitian, khususnya tentang
perancangan dan pengukuran kerja.
2. Menunjukkan bahwa dengan menerapkan metode kerja yang berbeda-beda
akan memberikan hasil yang berbeda pula, hal yang sama berlaku pada
penempatan material, layout dan prosedur kerja.
3. Mengerti prinsip-prinsip ekonomi gerakan (motion economy) dan studi
tentang gerakan-gerakan (motion study) di dalam aplikasi praktis.
3
1.5 Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang permasalahan, perumusan
masalah, tujuan praktikum, pembatasan masalah, alat dan bahan yang
digunakan, prosedur praktikum, dan sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori
Bab ini berisi tentang teori-teori yang digunakan untuk kegiatan
praktikum.
Bab III Pengumpulan dan Pengolahan Data
Pada bab ini berisi tentang data pengamatan kerja operator pada waktu
praktikum, serta data diolah dan dihitung untuk pengukuran waktu kerja.
Bab IV Analisa
Pada bab ini berisi tentang analisa pengukuran waktu kerja.
Bab V Penutup
Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan dan saran.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam melaksanakan suatu kegiatan kerja terdapat berbagai macam metode
kerja yang dapat diterapkan untuk penyelesainnya. Namun demikian tidak semua
metode kerja memenuhi prinsip-prinsip ekonomi gerakan (motion economy) dan
kemanfaatannya untuk memberi hasil yang efisien dan efektif. Oleh sebab itu, hal
ini mendorong adanya suatu penelitian yang berkaitan dengan metode atau tata
cara kerja yang disebut penelitian tata cara kerja.
Studi mengenai tata cara kerja dimaksudkan untuk menelaah dan mengkaji
prinsip-prinsip serta teknik pengaturan kerja secara optimal dalam suatu sistem
kerja, yaitu sistem dimana komponen-komponen kerja seperti manusia,
mesin/peralatan kerja, material serta lingkungan fisik kerja akan berinteraksi
bersama-sama secara simultan dalam memberikan output kerja.
Berbagai cara pembagian suatu pekerjaan atas elemen-elemen gerakan telah
melahirkan beberapa metoda penentuan waktu baku secara sintesa.
Sistem ini didefinisikan sebagai suatu prosedur untuk menganalisa setiap
operasi kedalam gerakan-gerakan dasar yang diperlukan untuk melaksanakan
kerja tersebut, dan kemudian menetapkan standar waktu dari masing-masing
gerakan tersebut berdasarkan macam gerakan dan kondisi kerja masing-masing
yang ada.
Pengukuran waktu metoda membagi gerakan-gerakan kerja atas elemen-
elemen gerakan menjangkau (reach), mengangkut (move), memutar (turn),
memegang (grasp), mengarahkan (position), melepas (release), lepas-rakit (dis-
assemble), gerakan mata (eye movement), dan beberapa gerakan badan lainnya.
Kelas-kelas ini dapat menyangkut keadaan-keadaan perhentian, keadaan obyek
yang ditempuh atau dibawa, sulit mudahnya menagani obyek atau kondisi-kondisi
lainnya. Waktu-waktu gerak yang dicantumkan pada table-tabel pengukuran
waktu metoda bersatuan TMU (Time Measurement Unit) yang berarti satuan
pengukuran waktu.
4
5
Ada beberapa tolok ukur yang digunakan dalam memilih alternative kerja
yang terbaik, antara lain:
1. Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan kerja.
2. Besarnya energi yang dikeluarkan.
3. Biaya yang dikeluarkan.
4. Dampak-dampak psikologis yang ditimbulkan.
Dalam praktikum ini tolok ukur yang dipakai dalam pemilihan alternative
metode kerja atau tata cara kerja yang terbaik adalah waktu tersingkat dalam
penyelesaian pekerjaan tersebut.
2.1 Prinsip Ekonomi Gerakan Dihubungkan dengan Penggunaan
Badan/Anggota Tubuh Manusia
1. Manusia memiliki kondisi fisik dan struktur tubuh yang memberi
keterbatasan dalam melaksanakan gerakan kerja.
2. Kedua tangan harus memulai dan menyelesaikan pekerjaan dalam waktu
yang bersamaan.
3. Kedua tangan jangan menganggur dalam waktu yang bersamaan kecuali
sewaktu istirahat.
4. Gerakan tangan simetris dan berlawanan arah.
5. Untuk menyelesaiakn pekerjaan, hanya bagian-bagian tubuh tertentu saja
yang diperlukan, agar tidak terjadi penghamburan tenaga.
6. Hindari gerakan patah-patah, untuk mencegah kelelahan.
7. Pekerjaan diatur sedemikian rupa sehingga gerakan mata terbatas pada
bidang yang menyenangkan tanpa perlu mengubah focus.
2.2 Prinsip Ekonomi Gerakan Dihubungkan dengan Tempat Kerja
Berlangsung
1. Disediakannya tempat yang tidak sering berpindah-pindah untuk
penyimpanan alat dan bahan, sehingga dapat menimbulkan kebiasaan.
2. Letakkan bahan dan peralatan pada tempat yang mudah dijangkau, sehingga
mengurangi usaha mencari-cari.
6
3. Tata letak bahan dan peralatan kerja diatur sedemikian rupa sehingga
memungkinkan urutan-urutan gerakan yang terbaik.
4. Tinggi tempat kerja harus sesuai dengan ukuran tubuh manusia/operator,
sehingga pekerja dapat melakukan pekerjaannya dengan mudah dan nyaman.
5. Kondisi ruangan kerja yang berkaitan dengan persyaratan ergonomis harus
diperhatikan, sehingga diperoleh area kerja yang lebih baik.
2.3 Prinsip Ekonomi Gerakan Dihubungkan dengan Desain Peralatan
Kerja yang Dipergunakan
1. Kurangi sebanyak mungkin kegiatan tubuh (manual) apabila pekerjaan dapat
dilaksanakan dengan peralatan kerja.
2. Usaha menggunakan peralatan kerja yang dapat melaksanakan berbagai
macam pekerjaan sekaligus, baik yang sejenis maupun yang berlainan.
3. Siapkan dan letakkan semua peralatan kerja pada posisi tepat dan cepat untuk
memudahkan pemakaian atau pengambilan pada saat diperlukan tanpa harus
bersusah payah mencari-cari. Desain peralatan juga dibuat sedemikian rupa
agar memberi kenyamanan genggaman tangan saat digunakan.
4. Jika tiap jari melakukan gerakan tertentu, maka beban untuk masing-masing
jari tersebut harus dibagi seimbang sesuai energi dan kekuatan yang dimiliki
oleh masing-masing jari.
Ada beberapa tolok ukur yang digunakan dalam pemilihan alternative kerja
yang terbaik, antara lain:
1. Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan
2. Besarnya energi yang dikeluarkan
3. Biaya yang dikeluarkan
4. Dampak-dampak psikologis yang ditimbulkan
7
Untuk mengetahui besarnya rata-rata waktu penyelesaian, kecukupan data
dan keseragaman data pada bagian pengolahan data digunakan rumus-rumus
sebagai berikut:
1. Rata-rata waktu penyelesaian
X Jumlah Waktu SiklusJumlah Siklus
2. Uji kecukupan data (N’)
α = 0,05
k = 2 (tingkat kepercayaan 95%)
N’ = [ k∂ √ N∑ x2−(∑ x )2
∑ x ]2
Jika N’ < N, maka data dikatakan cukup.
3. Uji keseragaman data
Standar Deviasi (σ ) = √∑ (xi−xbar )2
N
BKA = X + 3 σ
BKB = X - 3 σ
2.4 Motion Study
Studi gerakan atau lazimnya disebut dengan “motion study” adalah suatu
studi tentang gerakan-gerakan yang dilakukan pekerja untuk menyelesaikan
pekerjaanya. Dengan studi ini ingin diperoleh gerakan-gerakan standard untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan, yaitu rangkaian gerakan-gerakan yang efektif dan
efisien. Untuk memperoleh hal tersebut maka perlu diperhatikan terlebih dahulu
kondisi pekerjaan yang ada yaitu kondisi pekerjaan yang memungkinkan
dilakukan gerakan-gerakan kerja yang ekonomis.
Studi gerakan umumunya diklasifikasikan menjadi dua macam studi, yaitu
Visual Motion Study dan Micromotion Study umumnya lebih sering diaplikasikan
karena dianggap lebih ekonomis.
8
Visual Motion Study, disini hanya sekedar dilakukan pengamatan secara
visual terhadap operasi kerja yang berlangsung dan kemudian dibuat peta yang
dikenal sebagai Operation Process Chart dengan mengaplikasikan simbol-simbol
Therblig.
Langkah selanjutnya adalah melakukan analisa terhadap gerakan-gerakan
kerja yang ada dengan mendasarkan pada prinsip-prinsip ekonomi gerakan.
Secara terperinci elemen-elemen gerakan therblig ialah sebagai berikut:
1. Mencari: gerakan dasar pekerja untuk menemukan lokasi obyek atau benda
kerja.
2. Memilih: gerakan untuk menemukan suatu obyek yang tercampur dengan
obyek lain.
3. Memegang: gerakan menjangkau dan dilanjutkan dengan gerakan membawa.
4. Menjangkau: gerakan tangan berpindah tempat tanpa beban, baik gerakan
mendekati ataupun menjauhi obyek.
5. Membawa: gerakan perpindahan tangan di mana tangan dalam keadaan
terbebani.
6. Memegang untuk memakai: gerakan memegang tanpa menggerakkan obyek
yang dipegang.
7. Melepas: gerakan melepas yang terjadi bila pekerja melepaskan obyek yang
dipegangnya.
8. Mengarahkan: gerakan yang didahului dengan mengangkat dan diikuti
dengan merakit.
9. Mengarahkan sementara: gerakan mengarahkan pada suatu tempat sementara
dengan tujuan untuk memudahkan pemegangan bila obyek tersebut akan
dipakai kembali
10. Pemeriksaan: pekerjaan memeriksa obyek untuk mengetaui apakah obyek
telah memenuhi syarat tertentu.
11. Perakitan: gerakan untuk menggabungkan satu obyek dengan obyek lain
sehingga menjadi satu kesatuan.
12. Lepas Rakit: gerakan memisah dua obyek atau lebih dari satu kesatuan.
13. Memakai: gerakan memakai.
9
14. Keterlambatan yang tidak dapat dihindarkan: keterlambatan yang diakibatkan
oleh hal-hal yang terjadi diluar kemampuan manusia.
15. Keterlambatan yang dapat dihindarkan: keterlambatan yang diakibatkan
faktor pekerja baik disengaja maupun tidak.
16. Merencana: proses mental di mana operator berpikir untuk menentukan
tindakan yang akan diambil selanjutnya.
17. Istirahat untuk menghiangkan lelah: kegiatan istirahat yang dilaukan untuk
menghilangkan lelah.
Dari 17 gerakan dasar therblig di atas, pada dasarnya dapat diklasifikasikan
menjadi 2 macam:
1. Effective Therblig, ialah gerakan yang berkaitan langsung dengan aktivitas
kerja. Gerakan ini meliputi:
a. Phisical Basic
1. Menjangkau (RE)
2. Membawa (M)
3. Melepas (RL)
4. Memegang (G)
5. Mengarahkan awal (PP)
b. Objective Basic
1. Memakai (U)
2. Merakit (A)
3. Mengurai rakit (DA)
2. Ineffective Therblig, ialah gerakan therblig yang tidak berkaitan dengan
aktivitas penyelesaian pekerjaan secara langsung dan sebaiknya dieliminasi
atau dihilangkan dengan memperhatikan prinsip dasar dari analisa operasi
kerja dan ekonomi gerakan. Gerakan ini meliputi:
a. Mental or Semi-Mental Basic
1. Mencari (SH)
2. Memilih (ST)
3. Mengarahkan (P)
4. Memeriksa (I)
10
5. Merencanakan (Pn)
b. Delay
1. Keterlambatan yang tidak dapat dihindarkan (UD)
2. Keterlambatan yang dapat dihindarkan (AD)
3. Istirahat untuk menghilangkan lelah (R)
4. Memegang unuk memakai (H)
2.5 Micromotion study
Micromotion study yaitu perekaman atas gerakan-gerakan kerja dengan
menggunakan kamera film (video recorder) dan segala perlengkapannya dapat
mengatasi persoalan. Disini hasil rekaman dapat diputar ulang, kalau perlu dengan
kecepatan lambat (slow motion), sehingga analisa gerakan kerja bisa dilakukan
lebih teliti. Jadi, micromotion study mengharuskan untuk merekam setiap gerakan
kerja yang ada secara detail dan memberikan kemungkinan-kemungkinan analisa
setiap gerakan-gerakan kerja secara detail dan memberikan kemungkinan analisa
setiap gerakan yang ada secara lebih baik dibandingkan dengan visual motion
study.
Dengan demikian dari aktivitas micromotion study ini diharapkan mampu
membantu mencari alternatif metode kerja yang lebih baik untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan sekaligus megetahui waktu dari tiap-tiap gerakan tersebut.
Manfaat dari kegiatan ini ialah:
a. Mampu meneliti siklus operasi kerja yang pendek yang berlangsung secara
berulang-ulang dan dilaksanakan secara manual.
b. Meneliti aktivitas-aktivitas yang menghasilkan jumlah output yang besar.
c. Meneliti aktivitas-aktivitas yang pelaksanaannya dilaksanakan oleh seorang
operator.
11
Untuk micromotion study dalam pelaksanaannya akan membutuhkan biaya
yang lebih jauh tinggi (sekitar 4 kali lipat dibandingkan Visual Motion Study).
Biasanya dipergunakan untuk pekerjaan-pekerjaan yang berlangsung cepat dan
berulang-ulang. Disini analisa bisa dilakukan lebih detail karena dipergunakan
peralatan khusus (movie camera) untuk merekam gerakan-gerakan kerja yang
berlangsung.
12
Tabel 2.1 Move M
Tabel 2.2 Position-P, Release-RL, Travel and Eye Focus-ET and EF, Disengage-D
13
Tabel 2.2 Position-P, Release-RL, Travel and Eye Focus-ET and EF, Disengage-D
Tabel 2.4 Tabel Travel and Eye Focus – ET and EF
14
Tabel 2.3 Reach-R
15
Tabel 2.4 Body, Leg and Foot Motions
16
BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
3.1 Pengumpulan Data
3.1.1 Hasil Pengamatan Sebelum Dilakukan Perbaikan
Kelompok : 12
Tanggal Pengamatan : 14 Maret 2014
Aktivitas yang diamati : Perakitan Pedal Sepeda
Nama Operator 1 : M. Rijal Reskin
Nama Operator 2 : Guntur Suseno
Nama Rater : Irham Saputra
Nama Timer : Noor Muhammad Charis
Nama Writer : Sitti Nur Jumariah
Waktu Normal : 63,53 detik
Tabel 3.1 Hasil Pengamatan Sebelum Dilakukan Perbaikan
Pengamatan Ke-
Waktu ( detik )
Pengamatan Ke-
Waktu ( detik )
1 129,27 16 52,192 177,49 17 49,583 107,57 18 59,094 88,31 19 50,405 60,71 20 48,236 76,25 21 54,847 60,82 22 47,698 53,59 23 49,199 71,23 24 53,7110 62,77 25 44,4111 51,52 26 49,9612 53,62 27 45,3513 52,49 28 52,3314 57,31 29 49,6415 47,77 30 48,50
Total 1905,83Rata – rata 63,53
16
17
3.1.2 Hasil Pengamatan Setelah Dilakukan Perbaikan
Kelompok : 12
Tanggal Pengamatan : 27 Maret 2014
Aktivitas yang diamati : Perakitan Pedal Sepeda
Nama Operator 1 : M. Rijal Reskin
Nama Operator 2 : Guntur Suseno
Nama Rater : Irham Saputra
Nama Timer : Noor Muhammad Charis
Nama Writer : Sitti Nur Jumariah
Waktu Normal : 39,82 detik
Tabel 3.2 Hasil Pengamatan Setelah Dilakukan Perbaikan
Pengukuran Ke- Waktu (detik) Pengukuran
Ke- Waktu (detik)
1 51,31 16 34,972 47,57 17 35,153 48,04 18 36,024 44,46 19 43,265 45,16 20 35,236 37,10 21 32,107 44,19 22 40,018 48,89 23 31,329 36,28 24 32,8610 39,45 25 38,5311 49,07 26 36,3312 40,50 27 33,2213 41,96 28 44,5714 41,63 29 37,0215 34,63 30 33,82
Total 1194,65
Rata-Rata 39,82
3.2 Pengolahan Data
LAYOUT PROSES PEMASANGAN PEDAL
Kelompok: 12Tanggal pengamatan: 14 Maret 2014
Aktifitas yang diamati: Pemasangan Pedal SepedaNama Operator 1: M. Rijal Reskin Nama Operator 2:
Guntur SusenoNama Rater: Irham Saputra
Nama Timer: Noor Muhammad CharisNama Writer: Sitti Nur Jumariah
Waktu Normal: 63,53 detik
Timer
Operator 1
Operator 2
Writer/Rater
EBA C D F
Output
18
3.2.1 Percobaan Sebelum Perbaikan Proses Pemasangan Pedal Sepeda
3.2.1.1 Layout
Gambar 3.1 Layout sebelum perbaikan
Keterangan :
19
Jarak antara komponen dengan operator 1 :
A. Crank Seat : 60 cm
B. Pedal : 40 cm
C. Aksesoris : 65 cm
D. Mur baut : 50 cm
E. Alat Bantu : 15 cm
F. Penutup pedal : 60 cm
Jarak antara komponen dengan operator 2 :
A. Crank Seat : 110 cm
B. Pedal : 103 cm
C. Aksesoris : 85 cm
D. Mur baut : 75 cm
E. Alat Bantu : 75 cm
F. Penutup pedal : 80 cm
Jarak antara komponen dengan pusat Output :
A. Crank Seat : 60 cm
B. Pedal : 55 cm
C. aksesoris : 50 cm
D. Mur baut : 57 cm
E. Alat Bantu : 30 cm
F. Penutup pedal : 65 cm
3.2.1.2 Peta Tangan Kanan Tangan Kiri Sebelum Perbaikan
20
PETA TANGAN KANAN & TANGAN KIRI
Pekerjaan : Perakitan Pedal Sepeda
Nomor Peta : 1
Dipetakan oleh : Noor Muhammad Charis
Tanggal Dipetakan : 30 Maret 2014
Tangan KiriJarak
( cm)
Waktu
(detik)Simbol
Waktu
(detik)
Jarak
(cm)Tangan Kanan
Mengambil crank
pedal sepeda80 2
Re
GSH 0 0 Menganggur
Memegang crank
pedal sepeda0 1 G SH 0 0 Menganggur
Mengarahkan crank
pedal50 2 P SH 0 0 Menganggur
Memegang crank
sepeda0 1 G G 3 40
Memegang crank
sepeda
Mengambil baut
crank pedal75 2
Re
GG 3 0
Memegang crank
sepeda
Mengarahkan baut
pada crank60 2 P G 3 0
Memegang crank
sepeda
Mengencangkan baut
crank pedal0 7 A G 10 0
Memegang crank
sepeda
Memegang crank
sepeda15 2 G SH 0 0 Menganggur
Menganggur 0 0 SHRe
G 3 60 Mengambil Obeng
Menganggur 0 0 SH G 2 0 Memegang Obeng
Menganggur 12 0 SHRe
G 2 50 Mengarahkan Obeng
Mengambil baut
crank sepeda70 2
Re
GG 1 0 Memegang obeng
Memegang Baut
crank sepeda
02 G G 1 0 Memegang Obeng
Tabel 3.3 Peta Tangan Kanan Tangan Kiri Sebelum Perbaikan
Tabel 3.3 Lanjutan
21
Mengarahkan Baut
pada obeng10 2 P P 2 10
Mengarahkan obeng
pada baut
Memegang obeng 0 1 G G 1 0 Memegang obeng
Mengarahkan obeng
baut pada aksesoris12 1 P P 1 10
Mengarahkan obeng
dan baut pada
aksesoris
Memegang baut
aksesoris0 1 G A 12 0
Mengencangkan
baut aksesoris
Memegang obeng 0 1 G G 1 0 Memegang obeng
Mengambil baut
aksesoris0 2
Re
GG 2 70 Memegang obeng
Memegang baut
aksesoris0 1 G G 1 0 Memegang obeng
Mengarahkan baut
pada obeng 10 2 P P 2 10
Mengarahkan obeng
pada baut
Mengarahkan baut
pada aksesoris0 2
Re
G
Re
G 2 20Mengarahkan obeng
pada aksesoris
Memegang baut
aksesoris0 8 G A 10 0
Mengencangkan
baut aksesoris
Mengambil baut
aksesoris70 2
Re
GG 2 20 Memegang obeng
Memegang baut
aksesoris0 2 G G 2 0 Memegang obeng
Mengarahkan baut
pada obeng9 5 P P 5 9
Mengarahkan obeng
pada baut
Mengarahkan baut
pada aksesoris20 2 P P 2 20
Mengarahkan obeng
pada aksesoris
Memegang baut 0 10 G A 15 8Mengencangkan
baut pada aksesoris
Mengambil baut 0 3Re
GG 2 12 Memegang obeng
Memegang baut 0 1 G G 1 0 Memegang obeng
Tabel 3.3 Lanjutan
22
Mengarahkan baut
pada aksesoris15 2 P P 3 10
Mengarahkan obeng
pada aksesoris
Memutar baut 0 8 A A 10 0Mengencangkan
baut
Menganggur 8 0 SH R 2 8 Meletakkan obeng
Menganggur 0 0 SH P 2 8Memindahkan
obeng
Mengambil pedal 70 3 R SH 0 0 Menganggur
Memegang pedal 0 2 G SH 0 0 Menganggur
Mengarahkan pedal
pada crank50 3 P G 2 6
Memegang crank
sepeda
Memasang pedal 0 2 A G 2 8Memegang crank
sepeda
Memutar pedal 0 2 A G 2 20Memegang crank
sepeda
Memutar baut pedal 0 2 A G 2 0 Memegang pedal
Mengencangkan
pedal0 8 A G 2 0 Memegang crank
Menganggur 0 2 SH SH 2 0 Menganggur
Mengambil tutup
crank50 2
Re
GSH 0 0 Menganggur
Memegang tutup
crank0 1 G SH 0 0 Menganggur
Memasang tutup
crank12 4 A G 2 0 Memegang roda
Menganggur 0 2 SH SH 2 0 Menganggur
Memegang crank 0 2 G SH 0 0 Menganggur
Menganggur 0 1 SH SH 1 0 Menganggur
Mengangkat rangka 20 2Re
G
Re
G 2 20 Mengangkat rangka
23
Total 709 177,49 177,49 439
Ringkasan
Waktu siklus = 63,53
Jumlah produksi tiap siklus = 1 percobaan
Waktu untuk memasang roda depan = 63,53
3.2.1.3 Perhitungan MTM (Motion Time Measurement) Gerakan Kerja
Tabel 3.4 Perhitungan MTM Sebelum Perbaikan
No
Langkah Dalam Perakitan Nama Gerakan Simbol Jarak
(inchi)Analisa
GerakanWaktu(TMU)
1Mengambil crank pedal
sepeda Menjangkau ReG 32 Re32A
G 19,5
2 Menganggur Menganggur SH 0 SH0A 2,0
3Memegang crank pedal
sepeda Memegang G 0 G0A 2,0
4 Menganggur Menganggur SH 0 SH0A 2,0
5 Mengarahkan crank pedal Mengarahkan P 20 P20A 19,2
6 Menganggur Menganggur SH 0 SH0A 2,07 Memegang crank sepeda Memegang G 0 G0A 2,0
8 Memegang crank sepeda Memegang G 16 G16A 11,4
9Mengambil baut crank
pedal Menjangkau ReG 30 Re30A
G 17,5
10 Memegang crank sepeda Memegang G 0 G0A 2,0
11Mengarahkan baut pada
crank Mengarahkan P 24 P24A 22,4
12 Memegang crank sepeda Memegang G 0 G0A 2,0
13Mengencangkan baut crank
pedal Memegang G 0 G0A 2,0
14 Memegang crank sepeda Memegang G 6 GOA 2,0
15 Menganggur Menganggur SH 0 SH0A 2,016 Menganggur Menganggur SH 0 SH0A 2,0
17 Mengambil Obeng Menjangkau ReG 24 Re24A
G 14,9
18 Menganggur Menganggur SH 0 SH0A 2,0
19 Memegang Obeng Memegang G 0 G0A 2,0
Tabel 3.3 Lanjutan
Tabel 3.4 Lanjutan
24
20 Menganggur Menganggur SH 4,8 SH0A 2,0
21 Mengarahkan Obeng Mengarahkan P 20 P20A 19,2
22Mengambil Baut crank
sepeda Menjangkau ReG 28 Re28A
G 16,7
23 Memegang obeng Memegang G 0 G0A 2,0
24Memegang Baut crank
sepeda Memegang G 0 G0A 2,0
25 Memegang Obeng Memegang G 0 G0A 2,0
26Mengarahkan Baut pada
obeng Mengarahkan P 4 P4A 6,1
27Mengarahkan obeng pada
baut Mengarahkan P 4 P4A 6,1
28 Memegang obeng Memegang G 0 G0A 2,0
29 Memegang obeng Memegang G 0 G0A 2,0
30Mengarahkan obeng baut
pada accesoris Mengarahkan P 4,8 P4,8A 7,3
31Mengarahkan obeng dan
baut pada accesoris Mengarahkan P 4 P4A 6,1
32 Memegang baut acesoris Memegang G 0 G0A 2,0
33Mengencangkan baut
accesoris Memegang G 0 G0A 2,0
34 Memegang obeng Memegang G 0 G0A 2,0
35 Memegang obeng Memegang G 0 G0A 2,0
36 Mengambil baut accessoris Menjangkau ReG 28 Re0A
G 16,7
37 Memegang obeng Memegang G 0 G0A 2,0
38 Memegang baut accessoris Memegang G 0 G0A 039 Memegang obeng Memegang G 0 G0A 0
40Mengarahkan baut pada
obeng Mengarahkan P 4 P4A 6,1
41Mengarahkan obeng pada
baut Mengarahkan P 4 P4A 6,1
42Mengarahkan baut pada
accessoris Mengarahkan P 0 P0A 2,0
25
43Mengarahkan obeng pada
aksesoris
Mengarahkan
P 8 P8A 9,7
44 Memegang baut accesoris Memegang G 0 G0A 2,0
45Mengencangkan baut
accesoris Memegang G 0 G0A 2,0
46 Mengambil baut accesoris Menjangkau ReG 28 Re28A
G 16,7
47 Memegang obeng Memegang G 8 G8A 9,748 Memegang baut accesoris Memegang G 0 G0A 2,0
49 Memegang obeng Memegang G 0 G0A 2,0
50Mengarahkan baut pada
obeng Mengarahkan P 3,6 P3,6A 6,1
51Mengarahkan obeng pada
baut Mengarahkan P 3,6 P3,6A 6,1
52Mengarahkan baut pada
accesoris Mengarahkan P 8 P8A 7,9
53Mengarahkan obeng pada
baut Mengarahkan P 8 P8A 7,9
54 Memegang baut Memegang G 0 G0A 2,0
55Mengencangkan baut pada
Aksesoris Memegang G 3,2 G3,2A 3,6
56 Mengambil baut Menjangkau ReG 0 Re0A
G 2,0
57 Memegang obeng Memegang G 4,8 G4,8A 7,358 Memegang baut Memegang G 0 G0A 2,0
59 Memegang obeng Memegang G 0 G0A 2,0
60Mengarahkan baut pada
aksesoris Mengarahkan P 6 P6A 8,1
61Mengarahkan obeng pada
Aksesoris Mengarahkan P 4 P4A 6,1
62 Memutar baut Memegang G 0 G0A 2,063 Mengencangkan baut Memegang G 0 G0A 2,0
64 Menganggur Menganggur SH 0 SH0A 2,0
65 Meletakkan obeng Meletakkan Ri 3,2 Ri3,2A 2,066 Menganggur Menganggur SH 0 SH0A 2,0
Tabel 3.4 Lanjutan
26
67 Memindahkan obeng Mengarahkan P 3,2 P3,2A 3,6
68 Mengambil pedal Menjangkau ReG 28 Re28A
G 16,7
69 Menganggur Menganggur SH 0 SH0A 2,070 Memegang pedal Memegang G 0 G0A 2,0
71 Menganggur Menganggur SH 0 SH0A 2,0
72Mengarahkan pedal pada
crank Mengarahkan P 20 P20A 19,2
73 Memegang crank sepeda Memegang G 2,4 G2,4A 3,6
74 Memasang pedal Mengarahkan G 0 G0A 2,0
75 Memegang crank sepeda Memegang G 3,2 G3,2A 4,9
76 Memutar pedal Memegang G 0 G0A 2,0
77 Memegang crank sepeda Memegang G 8 G8A 9,7
78 Memutar baut pedal Memegang G 0 G0A 2,0
79 Memegang pedal Memegang G 0 G0A 2,0
80 Mengencangkan pedal Memegang G 0 G0A 2,0
81 Memegang crank Memegang G 0 G0A 2,0
82 Menganggur Menganggur SH 0 SH0A 2,0
83 Menganggur Menganggur SH 0 SH0A 2,0
84 Mengambil tutup crank Menjangkau ReG 20 Re20A
G 13,1
85 Menganggur Menganggur SH 0 SH0A 2,0
86 Memasang tutup crank Memegang G 4,8 G4,8A 7,3
87 Menganggur Menganggur G 0 G0A 2,0
88 Menganggur Menganggur G 0 G0A 2,0
89 Memegang crank Memegang G 0 G0A 2,0
90 Menganggur Menganggur SH 0 SH0A 2,0
91 Menganggur Menganggur SH 0 SH0A 2,0
92 Menganggur Menganggur SH 0 SH0A 2,0
93 Mengangkat Rangka Mengarahkan G 8 G8A 7,9
94 Mengangkat Rangka Mengarahkan G 8 G8A 7,9
Total 451,6 490,4
Dari perhitungan dengan mengguakan metode perhitungan MTM (Motion Time
Measurement) gerakan kerja didapatkan :
Tabel 3.4 Lanjutan
27
Total waktu untuk merakit sepeda adalah 490,4 TMU
1 TMU = 0,036 detik
Jadi total waktunya adalah 490,4 x 0,036 detik = 17,65 detik.Ringkasan :
Waktu Siklus : 63,53 detik
Jumlah produk tiap siklus : 1
Waktu untuk membuat 1 produk : 63,53 detik
3.2.1.4 Uji Kecukupan Data
Tabel 3.5 Pengolahan Uji Keseragaman dan Kecukupan Data Sebelum Perbaikan
No Xi Xi2 (Xi-Xbar) (Xi-Xbar)2
1 129,27 16710,73 65,74 4321,752 177,49 31502,70 113,96 12986,883 107,57 11571,30 44,04 1939,524 88,31 7798,66 24,78 614,055 60,71 3685,70 -2,82 7,956 76,25 5814,06 12,72 161,807 60,82 3699,07 -2,71 7,348 53,59 2871,89 -9,94 98,809 71,23 5073,71 7,7 59,2910 62,77 3940,07 -0,76 0,5811 51,52 2654,31 -12,01 144,2412 53,62 2875,10 -9,91 98,2113 52,49 2755,20 -11,04 121,8814 57,31 3284,44 -6,22 38,6915 47,77 2281,97 -15,76 248,3816 52,19 2723,80 -11,34 128,6017 49,58 2458,18 -13,95 194,6018 59,09 3491,63 -4,44 19,7119 50,4 2540,16 -13,13 172,4020 48,23 2326,13 -15,3 234,0921 54,84 3007,43 -8,69 75,5222 47,69 2274,34 -15,84 250,9123 49,19 2419,66 -14,34 205,6424 53,71 2884,76 -9,82 96,4325 44,41 1972,25 -19,12 365,5726 49,96 2496,00 -13,57 184,1427 45,35 2056,62 -18,18 330,5128 52,33 2738,43 -11,2 125,4429 49,64 2464,13 -13,89 192,93
28
30 48,5 2352,25 -15,03 225,90Jumlah 1905,83 144724,69 -0,07 23651,75
Perhitungan Uji Kecukupan Data:
1. Tingkat kepercayaan = 95%
2. Tingkat ketelitian (α) = 5%
K = 2
N’ = [ 2/α √N (∑ xi2 )−(∑ xi)2
∑ xi ]2
=
[ 2/0 . 05√30 (144724,69)−(3632188)1905,83 ]
2
N’ = 17,68
N = 30
(N’ > N maka data tidak cukup).
3.2.1.5 Uji Keseragaman Data
Xbar :
X=
Σ XiN
=
1905,8330
= 63,53
Standar deviasi :
(σ ) = √∑ ( xi−x )2
N−1
=√23651,7530−1
29
= 28,56
BKA = X + 3 .σ
= 63,53+( 3 x 28,56)
= 149,21
BKB = X – 3.σ
= 63,53- ( 3 x 28,56)
= -22,15
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29
-50
0
50
100
150
200
Series1Series2Series3Series4
Gambar 3.2 Grafik BKA-BKB Sebelum Perbaikan
BKA
BKB
30
3.2.2 Percobaan Setelah Perbaikan Proses Pemasangan Pedal
3.2.2.1 Layout
LAYOUT PROSES PEMASANGAN PEDAL
Kelompok : 12
Tanggal pengamatan : 14 Maret 2014
Aktifitas yang diamati : Pemasangan Pedal Sepeda
Nama Operator 1 : Guntur Suseno
Nama Operator 2 : M.Rizal Reskin
Nama Rater : Irham Saputra
Nama Timer : Noor Muhammad Charis
Nama Writer : Sitti Nur Jumariah
Waktu Normal : 39,82 detik
Tim
er
Operator 2
Operator 1Writer
E
B
A
CD
F
Output
G
H
I
J
K
31
Gambar 3.3 Layout setelah perbaikan
Keterangan :
Jarak antara komponen dengan operator 1 :
A. Crank Seat 1 : 20 cm
C. Mur 1 : 20 cm
D. Aksesoris 1 : 20 cm
G. Pedal 1 : 20 cm
I. Penutup Pedal 1 : 20 cm
K. Alat Bantu : 20 cm
Jarak antara komponen dengan operator 2 :
B. Crank Seat 2 : 23 cm
F. Aksesoris 2 : 23 cm
H. Pedal 2 : 23 cm
E. Mur 2 : 23 cm
J. Penutup pedal 2 : 23 cm
Jarak antara komponen dengan pusat Output :
Crank Seat 1 : 30 cm
Crank Seat 2 : 30 cm
Aksesoris 1 & Mur 1 : 30 cm
Aksesoris 2 & Mur 2 : 30 cm
Pedal & Penutup 1 : 30 cm
Pedal & Penutup 2 : 30 cm
Alat Bantu : 30 cm
32
3.2.2.2 Peta Tangan Kanan Tangan Kiri Setelah Perbaikan
PETA TANGAN KANAN & TANGAN KIRI
Pekerjaan : Perakitan Pedal Sepeda
Nomor Peta : 2
Dipetakan oleh : Noor Muhammad Charis
Tanggal Dipetakan : 1 April 2014
Tangan KiriJarak
( cm)
Waktu
(detik)Simbol
Waktu
(detik)
Jarak
(cm)Tangan Kanan
Menjangkau crank
sepeda20 2
Re
G
Re
G 2 20Menjangkau crank
sepeda
Memegang crank
sepeda0 0 G G 0 0
Memegang crank
sepeda
Mengarahkan crank
pedal15 3 P P 3 15
Mengarahkan crank
pedal
Menjangkau Mur 10 3Re
G
Re
G 3 10 Menjangkau Mur
Memegang Mur 0 0 G G 0 0 Memegang Mur
Mengarahkan Mur
pada crank10 4 P P 4 10
Mengarahkan Mur
pada crank
Menjangkau Baut (4) 8 3Re
G
Re
G 3 8 Menjangkau obeng
Memegang Baut (4) 0 0 G G 0 0 Memegang obeng
Mengarahkan baut
pada crank pedal9 10 P P 10 9
Mengarahkan obeng
pada crank pedal
Tabel 3.6 Peta Tanngan Kanan – Tangan Kiri Setelah Perbaikan
33
Menjangkau pedal 10 3Re
GR 3 10 Meletakkan obeng
Memegang pedal 0 0 G SH 0 0 Menganggur
Mengarahkan pedal
pada sepeda8 2 P P 2 8
Mengarahkan pedal
pada sepeda
Menjangkau tutup
pedal9 3
Re
GSH 3 0 Menganggur
Memegang tutup
pedal0 2 G SH 2 0 Menganggur
Mengarahkan tutup
pedal10 0 P P 0 10
Mengarahkan tutup
pedal
Mengangkat sepeda 5 3 P P 3 5 Mengangkat sepeda
Total 114 3,8 38 105
Ringkasan
Waktu siklus = 39,82
Jumlah produksi tiap siklus = 1 percobaan
Waktu untuk memasang roda depan = 39,82
3.2.2.3 Perhitungan MTM (Motion Time Measurement) Gerakan Kerja
Tabel 3.7 Perhitungan dengan MTM Setelah Perbaikan
No
Langkah Dalam Perakitan Nama Gerakan Simbol Jarak
(inchi)Analisa
GerakanWaktu(TMU)
1 Menjangkau crank sepeda Menjangkau ReG 8 Re8A
G 7,9
2 Menjangkau crank sepeda Menjangkau ReG 8 Re8A
G 7,9
3 Memegang crank sepeda Memegang G 0 G0A 2,0
4 Memegang crank sepeda Memegang G 0 G0A 2,0
5 Mengarahkan crank pedal Mengarahkan P 6 P6A 8,9
6 Mengarahkan crank pedal Mengarahkan P 6 P6A 8,9
7 Menjangkau Mur Menjangkau ReG 4 Re4A
G 6,1
8 Menjangkau Mur Menjangkau ReG 4 Re4A
G 6,1
9 Memegang Mur Memegang G 0 G0A 2,0
Tabel 3.6 Lanjutan
34
10 Memegang Mur Memegang G 0 G0A 2,0
11Mengarahkan Mur pada
crank Mengarahkan P 4 P4A 8,1
12Mengarahkan Mur pada
crank Mengarahkan P 4 P4A 8,1
13 Menjangkau Baut (4) Menjangkau ReG 3,2 Re3,2A
G 4
14 Menjangkau obeng Menjangkau ReG 0 Re0A
G 2,0
15 Memegang Baut (4)Memegang
G 0 GOA 2,0
16 Memegang obeng Memegang G 3,6 G3,6A 6,1
17Mengarahkan baut pada
crank pedal Mengarahkan P 3,6 P3,6A 6,1
18Mengarahkan obeng pada
crank pedal Mengarahkan P 4 P4A 6,1
19 Menjangkau pedal Menjangkau ReG 4 Re4A
G 6,1
20 Meletakkan obeng Mengarahkan P 3,2 P3,2A 4,9
21 Memegang pedal Memegang G 0 G0A 2,0
22 Menganggur Menganggur SH 0 SH0A 2,0
23Mengarahkan pedal pada
sepeda Mengarahkan P 4 P4A 6,1
24Mengarahkan pedal pada
sepeda Mengarahkan P 4 P4A 6,1
25 Menjangkau tutup pedal Menjangakau ReG 3,2 Re3,2
G 5,3
26 Menganggur Menganggur SH 0 SH0A 2,0
27 Memegang tutup pedal Memegang G 0 G0A 2,0
28 Menganggur Menganggur SH 0 SH0A 2,0
29 Mengarahan tutup pedal Mengarahkan P 4 P4A 6,1
30 Mengarahkan tutup pedal Mengarahkan P 4 P4A 6,1
31 Mengangkat sepeda Mengarahkan P 2 P2A 3,6
32 Mengangkat sepeda Mengarahkan P 2 P2A 3,6
Total 88,8 154,2
Tabel 3.7 Lanjutan
35
Dari perhitungan dengan mengguakan metode perhitungan MTM (Motion Time
Measurement) gerakan kerja didapatkan :
Total waktu untuk merakit sepeda adalah 154,2 TMU
1 TMU = 0,036 detik
Jadi total waktunya adalah 154,2 x 0,036 detik = 5,55 detik.
Ringkasan :
Waktu Siklus : 39,82
Jumlah produk tiap siklus : 1
Waktu untuk membuat 1 produk : 39,82
3.2.2.4 Uji Kecukupan Data
Tabel 3.8 Pengolahan Uji Keseragaman dan Kecukupan Data Setelah Perbaikan
No Xi xi² (xi-xbar) (xi-xbar)²1 51,31 2632,72 11,49 132,02
2 47,57 2262,90 7,75 60,06
3 48,04 2307,84 8,22 67,57
4 44,46 1976,69 4,64 21,53
5 45,16 2039,43 5,34 28,52
6 37,1 1376,41 -2,72 7,40
7 44,19 1952,76 4,37 19,10
8 48,89 2390,23 9,07 82,26
9 36,28 1316,24 -3,54 12,53
10 39,45 1556,30 -0,37 0,14
11 49,07 2407,86 9,25 85,56
12 40,5 1640,25 0,68 0,46
13 41,96 1760,64 2,14 4,58
14 41,63 1733,06 1,81 3,28
15 34,63 1199,24 -5,19 26,94
16 34,97 1222,90 -4,85 23,52
17 35,15 1235,52 -4,67 21,81
18 36,02 1297,44 -3,8 14,44
19 43,26 1871,43 3,44 11,83
20 35,23 1241,15 -4,59 21,07
21 32,1 1030,41 -7,72 59,60
36
22 40,01 1600,80 0,19 0,04
23 31,32 980,94 -8,5 72,25
24 32,86 1079,78 -6,96 48,44
25 38,53 1484,56 -1,29 1,66
26 36,33 1319,87 -3,49 12,18
27 33,22 1103,57 -6,6 43,56
28 44,57 1986,48 4,75 22,56
29 37,02 1370,48 -2,8 7,84
30 33,82 1143,79 -6 36,00Tota
l 1194,65 48521,70 0,05 948,75
Perhitungan Uji Kecukupan Data:
1. Tingkat kepercayaan = 95%
2. Tingkat ketelitian (α) = 5%
K = 2
N’ = [ 2/α √N (∑ xi2 )−(∑ xi)2
∑ xi ]2
= [ 2/0 .05√30 (48521,70 )−( 1427189)1194,65 ]
2
N’ = 31,96
N = 30
(N’ > N maka data tidak cukup).
3.2.2.5 Uji Keseragaman Data
X-bar =
Σ Xi30
=
1194,6530
= 39,82
Standar deviasi (σ ) = √∑ ( xi−x )2
N −1
37
= √948,7530−1
= 5,72
BKA = X + 3 . σ
= 39,82 + ( 3 x 5,72)
= 56,98
BKB = X – 3. σ
= 39,82 - ( 3 x 5,72)
= 34,10
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 290
10
20
30
40
50
60
Series1Series2Series3Series4
Gambar 3.4 Grafik BKA-BKB Setelah Perbaikan
BKA
BKB
38
BAB IV
ANALISA
4.1 Analisa Percobaan Sebelum Perbaikan
4.1.1 Layout
Pada tata letak (layout) awal jarak antar operator dengan kompen, jarak
komponen ke sepeda dan waktu penyelesaiannya berbeda dengan setelah
dilakukan perbaikan, dimana pada layout awal ini jarak tiap komponen lebih jauh
, begitu jugan demgam jarak komponen-komponen ke operator lebih jauh
daripada layout setelah perbaikan. Jarak crank seat dengan operator 1 dan 2
adalah 110 dan 60 cm, kemudian jarak mur dari operator 1 dan 2 adalah 75 cm
dan 50 cm. Kemudian aksesoris dengan operator 1 dan 2 adalah 85 dan 65 cm,
sedangkan pedal dan penutup pedal dengan operator 1 dan 2 adalah 103 dan 40
cm, jarak alat bantu dengan operator 1 adalah 75 cm. Sedangkan jarak operator 1
dan 2 sendiri dengan sepeda masing-masing 80 dan 70 cm
4.1.2 Peta Tangan Kanan Tangan Kiri
Pada stasiun kerja 5 yaitu proses pemasangan pedal sepeda, terdapat
beberapa gerakan seperti yang telah tersebut dalam elemen-elemen gerakan
therblig. Menjangkau crank sepeda dengan jarak 80 cm dan dengan waktu 2 detik,
Memegang crank sepeda dengan jarak 0 cm dan dengan waktu 1 detik,
39
Mengarahkan crank pedal dengan jarak 50 cm dan dengan waktu 2 detik.
Memegang crank sepeda dengan jarak 40 cm dan waktu 3detik. Kemudian
menganggur dengan jarak 0 cm dan dengan waktu 3 detik. Kemudian menjangkau
baut crank sepeda dengan jarak 70 cm dengan waktu 2 detik. Memegang obeng
dengan jarak 0 dan dengan waktu 1 detik. Kemudian Mengarahkan baut crank
pada sepeda dengan jarak 0 cm dan dengan waktu 2 detik. Memutar baut pedal
yang juga bisa disebut memegang (perakitan) dengan jarak 0 cm dengan waktu 2
detik. Menjangkau tutup crank dengan jarak 50 cm dan dengan waktu 2 detik.
Memasang tutup crank dengan jarak 12 cm dan dengan waktu 4 detik, sedangkan
memegang dengan jarak 0 cm dan dengan jarak 2 detik. Mengangkat rangka pada
transportasi dengan jarak 20 cm dengan waktu 2 detik. Waktu total pada peta
tangan kanan – kiri sebelum perbaikan 177,49 detik sedangkan jarak yang
ditempuh oleh tangan kiri perator lebih banyak 709 cm sedangkan untuk tangan
kanan 439 cm.
4.1.3 Perhitungan MTM
Dalam kondisi jarak yang demikian ini didapat waktu penyelesaian yaitu
490,4 TMU dengan total waktu 17,65 detik.
4.1.4 Uji Kecukupan Data
Dalam perhitungan kecukupan data perakitan sepeda dilakukan proses
pengukuran dengan jumlah 30 kali. Pengukuran memiliki tingkat kepercayaan
95% dan tingkat ketelitian 5%. Untuk uji kecukupan pengukuran mengahasilkan
nilai 17,68 (N’), dapat dianalisa bahwa hasil pengukuran yang dilaksanakan (N’)
lebih besar dari jumlah pengukuran (N), maka data tidak mencukupi.Sehingga
perlu dilakukan atau penambahan jumlah pengamatan sampai data mencukupi.
4.1.5 Uji Keseragaman Data
Nilai rata-rata perhitungan waktu pengerjaan adalah 63,53 detik, untuk uji
keseragaman data dapat diketahui standar deviasinya 28,56. Memiliki Batas
Kendali Atas (BKA) 149,21 dan Batas Kendali Bawah (BKB) -22,15.
40
Berdasarkan data pengukuran dapat terlihat bahwa ada data yang keluar dari batas
kendali atas (BKA) dan ada data yang keluar dari batas kendali bawah (BKB). Hal
ini berarti bahwa data waktu yang diamati tidak terkontrol. Hal ini desebabkan
karena kinerja dari operator yang tidak stabil.
4.2 Analisa Percobaan Setelah Perbaikan
4.2.1 Layout
Pada layout setelah perbaikan jarak dan waktu penyelesaiannya berbeda
dengan sebelum perbaikan, yang mana pada layout perbaikan ini jarak tiap
komponen lebih dekat dan jarak komponen-komponen ke operator juga lebih
dekat. Sehingga gerakan yang ditenpuh oleh operator lebih pendek dan
menciptakan gerakan-gerakan yang lebih efisien. Jarak crank seat dengan
operator 1 dan 2 adalah 20 dan 23 cm, kemudian jarak mur dan aksesoris dengan
operator 1 dan 2 adalah 20 dan 23 cm, sedangkan pedal dan penutup pedal dengan
operator 1 dan 2 adalah 10 dan 23 cm, jarak alat bantu dengan operator 1 adalah
20 cm. Sedangkan jarak operator 1 dan 2 sendiri dengan sepeda masing-masing
20 dan 23 cm
4.2.2 Peta Tangan Kanan Tangan Kiri
Pada stasiun kerja 5 yaitu proses pemasangan pedal sepeda, terdapat
beberapa gerakan seperti yang telah tersebut dalam elemen-elemen gerakan
therblig. Menjangkau crank sepeda dengan jarak 20 cm dan dengan waktu 2 detik,
Memegang crank sepeda dengan jarak 0 cm dan dengan waktu 0 detik,
Menjangkau crank sepeda dengan jarak 20 cm dan dengan waktu 2 detik, dengan
Mengarahkan crank pedal dengan jarak 15 cm dan dengan waktu 3 detik,
Menjangkau mur dengan jarak 10 cm dan dengan waktu 3 detik, memegang mur
dengan jarak 0 dan dengan waktu 0 detik. Mengarahkan baut pada crank sepeda
dengan jarak 9 cm dan dengan waktu 10 detik. Menjangkau pedal dengan jarak 10
dan dengan waktu 3 detik, Memegang pedal dengan jarak 0 cm dan dengan waktu
0 detik, Menjangkau tutup pidal dengan jarak 9 cm dan dengan waktu 3 detik,
sedangkan menganggur dengan jarak 0 dan dengan jarak 3 detik. Memegang tutup
41
pedal dengan jarak 0 dan dengan waktu 2 detik. Mengarahkan tutup pedal 10 cm
dan dengan waktu 0 detik. Mengangkat sepeda dengan jarak 5 cm dan dengan
waktu 3 detik. Waktu total pada peta tangan kanan – kiri 38 detik sedangkan jarak
yang ditempuh oleh tangan kiri perator lebih banyak 114cm sedangkan untuk
tangan kanan 105 cm
4.2.3 Perhitungan MTM
Dalam kondisi jarak yang demikian ini didapat waktu penyelesaian yaitu
154,2 TMU dengan total waktu 5,55 detik.
4.2.4 Uji Kecukupan Data
Dalam perhitungan kecukupan data perakitan sepeda dilakukan proses
pengukuran dengan jumlah 30 kali. Pengukuran memiliki tingkat kepercayaan
95% dan tingkat ketelitian 5%. Untuk uji kecukupan pengukuran mengahasilkan
nilai 31,96 (N’), dapat dianalisa bahwa hasil pengukuran yang dilaksanakan (N’)
lebih besar dari jumlah pengukuran (N), maka data tidak mencukupi.Sehingga
perlu dilakukan atau penambahan jumlah pengamatan sampai data mencukupi.
4.2.5 Uji Keseragaman Data
Nilai rata-rata perhitungan waktu pengerjaan adalah 39,82, untuk uji
keseragaman data dapat diketahui standar deviasinya 5,72. Memiliki Batas
Kendali Atas (BKA) 56,98 dan Batas Kendali Bawah (BKB) 34,10. Berdasarkan
data pengukuran dapat terlihat bahwa tidak ada data yang keluar dari batas kendali
atas (BKA) dan ada data yang keluar dari batas kendali bawah (BKB). Hal ini
berarti bahwa data waktu yang diamati tidak terkontrol. Hal ini desebabkan karena
kinerja dari operator yang tidak stabil.
42
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang kami lakukan, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa:
1. Pemilihan metode kerja yang paling efisien akan meningkatkan produktivitas
dari sebuah sistem produksi, misalnya perbaikan sistem kerja menggunakan
beberapa cara yaitu dengan memperpendek jarak antar komponen, antar
operator dengan ouput yang dihasilkan dan pengaturan layout (tata letak
fasilitas) agar mempermudah kerja dari operator.
2. Hasil perancangan metode kerja yang telah dirancang guna menentukan
posisi tata letak yang paling ideal akan memberikan dampak pada waktu
penyelesaian dari sebuah sistem produksi akan menjadi lebih pendek. Dengan
menggunakan perhitungan MTM (Motion Time Measurement) Gerakan Kerja
dapat dibandingkan waktu penyelesaian dengan sebelum perbaikan terlihat
jelas pada hasil perhitungan waktu yaitu yang awalnya 17,65 detik menjadi
5,55 detik.
5.2 Saran
43
Saran yang dapat diambil dari kegiatan praktikum pengukuran waktu kerja,
sebagai berikut:
1. Pengaturan atau penemtapatan antar komponen, alat bantu kerja, da operator
sebaiknya dilakukan dengan menggunakan prinsip efektif, nyaman, aman,
sehat, efesien (ENASE) agar penyelesaian waktu pengerjaan atau produksi
dari sebuah produk bisa diselesaikan dengan se efisien mungkin.
2. Dalam pemilihan operator juga harus dipertimbangkan kemampuan dari
operator itu sendiri tentang bagaimana dia memahami cara kerja.
37
42