modul 7 uang dan bank

32
 Modul 17: Ekonomi Uang dan Bank  Ace Partadired ja Halaman 17-1  EKONOMI UANG DAN BANK  TIK: Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa memahami konsep uang beredar dan proses penciptaan uang beredar serta implikasinya pada perekonomian. TIU: Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu mengidentifikasi penyebab dan dampak penciptaan uang beredar serta mekanisme kebijakan moneter dalam perekonomian. Sub Pembahasan:  Fungsi Uang  Perputaran uang  Uang beredar dan likuiditas perekonomian  permintaan uang  teori kuantitas uang  Penciptaan uang  Sistem perbankan modern Pada saat kita membahas perhitungan Pendapatan Nasional pernah disinggung bahwa tidak mungkin kita dapat menjumlahkan semua produk yang dihasilkan suatu negara dalam waktu satu tahun tanpa penyebut yang sama, dan penyebut itu adalah harga. Harga merupakan sejumlah uang tertentu. Uang merupakan penemuan manusia yang amat berguna. Tak dapat dibayangkan bagaimana mesin perekonomian dapat berjalan tanpa uang. Dalam sejarah yang namanya mata uang telah mengalami berbagai bentuk. Sebelum ada uang pertukaran antar manusia yang saling membutuhkan dan sesudah ada pembagian kerja itu dilangsungkan dengan barang dan barang atau barter. Orang yang mempunyai makanan dan membutuhkan pakaian saling tukar menukar barang-barang yang mereka miliki masing-masing. Tentu saja lama kelamaan dirasakan kesulitannya sehingga pada suatu saat diketemukan alat atau tarang yang diterima bersama sehingga hampir mendekati fungsi uang sekarang. Demikianlah dalam sejarah kita kenal ternak, tembakau, kulit, bulu, minyak, alkohol, besi tembaga, emas, perak, intan berlian, mutiara, kerang

Upload: hamzah-sidik

Post on 12-Jul-2015

61 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Modul 7 Uang Dan Bank

5/12/2018 Modul 7 Uang Dan Bank - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-uang-dan-bank 1/32

Modul 17: Ekonomi Uang dan Bank

 Ace Partadiredja Halaman 17-1

 EKONOMI UANG DAN BANK 

TIK:Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa memahami konsep uangberedar dan proses penciptaan uang beredar serta implikasinya pada

perekonomian.

TIU:Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mampumengidentifikasi penyebab dan dampak penciptaan uang beredar sertamekanisme kebijakan moneter dalam perekonomian.

Sub Pembahasan:  Fungsi Uang  Perputaran uang

  Uang beredar dan likuiditas perekonomian  permintaan uang  teori kuantitas uang  Penciptaan uang  Sistem perbankan modern

Pada saat kita membahas perhitungan Pendapatan Nasional pernahdisinggung bahwa tidak mungkin kita dapat menjumlahkan semua produkyang dihasilkan suatu negara dalam waktu satu tahun tanpa penyebutyang sama, dan penyebut itu adalah harga. Harga merupakan sejumlahuang tertentu. Uang merupakan penemuan manusia yang amat berguna.

Tak dapat dibayangkan bagaimana mesin perekonomian dapat berjalantanpa uang.

Dalam sejarah yang namanya mata uang telah mengalami berbagaibentuk. Sebelum ada uang pertukaran antar manusia yang salingmembutuhkan dan sesudah ada pembagian kerja itu dilangsungkandengan barang dan barang atau barter. Orang yang mempunyai makanandan membutuhkan pakaian saling tukar menukar barang-barang yangmereka miliki masing-masing. Tentu saja lama kelamaan dirasakankesulitannya sehingga pada suatu saat diketemukan alat atau tarang yangditerima bersama sehingga hampir mendekati fungsi uang sekarang.

Demikianlah dalam sejarah kita kenal ternak, tembakau, kulit, bulu,minyak, alkohol, besi tembaga, emas, perak, intan berlian, mutiara, kerang

Page 2: Modul 7 Uang Dan Bank

5/12/2018 Modul 7 Uang Dan Bank - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-uang-dan-bank 2/32

Modul 17: Ekonomi Uang dan Bank

 Ace Partadiredja Halaman 17-2

dan lain-lain dijadikan alat penukar. Dalam musium kita lihat logam-logam itu dibentuk seperti harimau, kerbau, kambing dan binatang laindengan berat dan ukuran yang berbeda-beda melambangkan nilai yangberbeda pula. Sampai sekarang logam masih tetap dipergunakan sebagaiuang dengan bentuk bulat atau persegi. Masing-masing benda itumempunyai kebaikan dan keburukanya sendiri-sendiri apabiladiperlakukan sebagai alat tukar (medium of exchange). Barang-barangyang besar dan hidup tentu tidak dapat dibagi-bagikan untukmencerminkan nilai yang lebih kecil. Lalu belum tentu semua barang-barang itu dapat disimpan lama tanpa mengurangi nilai. Selanjutnya susahdibawa-bawa karena tidak dapat diringkaskan atau dilipat. Tapi sebaliknyanilainya akan segera dikenal dengan mudah. Terutama emas dan perakpernah memegang peranan yang lama sebagai alat pembayaran danpelunasan utang baik dalam negeri maupun internasional sedemikian rupasehingga banyak ahli yang ingin kernbali ke zaman keemasan emas danperak. Salah satu keunggulan emas adalah nilai nominalya (nilai yangtertulis pada uang itu) sama dengan nilai intrinsiknya (nilai bahan yangdijadikan uang).

Setelah pemerintah negara-negara di dunia makin bertambah kuatdan mampu secara hukum memaksakan sesuatu benda untuk dijadikanalat tukar, maka berkembanglah uang kertas. Nilai nominal uang kertasadalah lebih tinggi daripada nilai intrinsiknya. Sampai sekarang uangkertas ini masih berlaku. Namun makin lama makin terasa juga bahwauang kertas inipun mempunyai kekurangannya juga. Dengan inflasi

barang yang murah saja memerlukan sejumlah uang yang banyak. Untukmembeli barang yang mahal seseorang harus membawa kopor wadahuang. Belum lagi kalau tercuri uangnya ini, habislah riwayatnya uang yangsatu kopor itu. Untuk mengatasi masalah itu berkembanglah apa yangdinamakan uangj giral. Uang giral dapat berasal dari simpanan giro dibank atau lembaga keuangan lain, Bila penyimpannya ingin bayarmembayar, ia dapat menggunakan sehelai cek yang di atasnya ditulissejumlah pembayaran yang tepat. Jadi dengan cek ini sebenarnya hanyamemindahkan angka-angka saja. Tentu saja pembayaran ini harusdidukung oleh simpanan giro yang lebih besar atau sekurang-kurangnya

sama dengan yang dibayarkan. Kalau tidak, namanya adalah cek kosong.Dengan menggunakan cek ini bayar membayar dapat lebih mudahdijalankan, tidak takut hilang atau dicuri, dan tidak perlu membawa-bawauang dalam jumlah yang besar. Di negara-negara yang sudah maju pegawaimenerima gajinya dalam bentuk cek di kotak suratnya, yang lalu dapat diasimpan di bank, atau langsung dikirimkan oleh bendaharawan ke rekeningpegawai itu, sehingga tidak perlu lagi antri atau berduyun-duyun ambilgaji. Sesudah punya simpanan di bank pegawai itu dapat membayarbelanjanya, air dan listrik, membayar pakaian dan keperluan lain-laindengan menggunakan cek. Jadi orang hampir tidak menggunakan uang

tunai lagi kecuali untuk keperluan-keperluan kecil. Di Indonesiapenggunaan cek sudah mulai meluas. Sayang sering diganggu oleh penarikan

Page 3: Modul 7 Uang Dan Bank

5/12/2018 Modul 7 Uang Dan Bank - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-uang-dan-bank 3/32

Modul 17: Ekonomi Uang dan Bank

 Ace Partadiredja Halaman 17-3

cek kosong.Pada masa yang akan datang mungkin uang tunai ini tidak akan

diperlukan lagi sehingga akan lenyap dari peredaran. Bahkan penggunaancek juga akan jadi usang. Pada abad komputer dan pekerjaan serbadimekanisasi seseorang cukup membawa credit card, yaitu sebuah kartuidentifikasi yang dapat dipakai untuk membayar. Penerimaan dari gaji dankeuntungan dan pengeluaran akan dikerjakan oleh suatu lembaga clearing,segalanya dibereskan dengan komputer. Mogok komputer ini kacaulahsegala proses penerimaan dan pengeluaran. Di Indonesia credit card inisudah juga digunakan dengan amat terbatas.

Penggunaan cek dan credit card ini memerlukan persyaratan yangmungkin belum dapat dipenuhi oleh negara-negara berkembang. Kejujuranadalah syarat mutlak. Kalau masih banyak terjadi penarikan cek kosongorang tidak akan mau lagi menerima cek, sehingga kembali pembayaran itudengan uang tunai bagaimanapun banyaknya.

Dari sejarah pengalaman penggunaan uang kita dapat menarikdefinisinya sebagai berikut; Uang adalah suatu alat tukar dan alat penyebutyang sama untuk menyatakan harga dan utang.

Di Indonesia uang terdiri atas uang logam, uang kertas, dan uanggiral. Pada saat ini uang logam yang beredar terdiri dari 50, 100, 200, 500dan 1.000 rupiahan. Dahulu beredar juga satu rupiahan, tapi denganmakin tingginya harga-harga pecahan ini tidak terpakai lagi. Demikian

 juga pecahan 50 rupiahan pada waktunya nanti akan lenyap juga, takakan ada lagi barang-barang yang seharga 50 rupiahan. Uang kertas

yang beredar terdiri dari 1.000, 2.000, 5.000, 10.000, 20.000, 50.000,100.000 rupiahan. Mungkin yang 5.000 rupiahan akan diganti denganlogam, karena dengan kertas akan cepat rusak. Uang giral berasal darisimpanan giro atau kredit yang dapat sewaktu-waktu digunakan untukmembayar atau melunasi utang; atau ditukarkan dengan uang tunai.Ketiganya merupakan jumlah uang yang beredar atau supply uang diluar bank.

FUNGSI UANG 

Ada tiga fungsi utama: 1.  Sebagai alat tukar (medium of exchange). Kalau seseorangmembutuhkan barang, atau jasa sedang ia sendiri mempunyai tenagaatau otak, maka tenaganya ini tidak langsung ditukarkan denganbarang yang ia perlukan, melainkan ditukarkan dulu dengan sesuatuyang kemudian baru ditukarkan lagi dengan barang atau jasa yangdiinginkannya. Jadi seseorang yang bekerja dibayar dengan uang,yang dengan uang ini ia dapat memperoleh apa saja yang ia inginkansepanjang jumlah uangnya masih cukup. Demikian pula seorangpedagang yang mempunyai barang dagangan tidak langsung

menukarkannya dengan barang lain melainkan dengan uang dulu.Memang ada di desa-desa yang jauh seperti di Kalimantan yang

Page 4: Modul 7 Uang Dan Bank

5/12/2018 Modul 7 Uang Dan Bank - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-uang-dan-bank 4/32

Modul 17: Ekonomi Uang dan Bank

 Ace Partadiredja Halaman 17-4

pedagangnya menukar barang dengan barang, misalnyamenyerahkan alat-alat dapur yang ditukar dengan karet kering ataulada atau cengkeh. Tapi semua itu dihitung dulu dengan uang,dihargakan dulu sehingga jelas untung ruginya. 

Nampaknya proses yang tidak langsung atau lewat uang ini lebihberbelit-belit dan lebih sukar tinimbang yang langsung barangdengan barang. Sebenarnya dan nyatanya tidak demikian.Bayangkan andaikata harus langsung barter; seorang guru besaryang saban minggu memberi kuliah, kemudian pada akhir bulandibayar dengan 3 ekor kambing, 8 ekor ayam, 1 tandan pisang, danbeberapa butir kelapa. Atau seorang penjahit yang kelaparan harusmencari dulu seorang petani padi yang kebetulan telanjang daningin punya pakaian agar penjahit itu dapat makan. Jadi denganbarter setiap orang harus mencari dulu orang lain yang kebetulanmempunyai barang yang diperlukan dan kebetulan menginginkanbarang lain yang kebetulan dimiliki orang lain. 

2.  Sebagai satuan hitung (unit of account). Inilah fungsi yang dipakaidalam perhitungan Pendapatan Nasional. Kita tidak dapatmenjumlahkan berjuta-juta jenis barang tanpa penyebut yang sama.Dengan fungsi satuan hitung ini kita menyatakan harga, hargainilah yang dipakai sebagai penyebut yang sama. Dengan uang ini pulakita menyatakan harga barang-barang dan jasa-jasa yang dipertukarkan.

3.  Sebagai suatu cara untuk menyimpan kekayaan (store of value). Kitadapat menyimpan kekayaan dalam bentuk barang, tapi akan terkena

rusak dan memerlukan ruangan yang banyak. Dengan menyimpankekayaan dalam bentuk uang, tidak akan rusak untuk waktu yanglama dan tidak memerlukan ruang, di samping menghasilkan bunga.Tapi dalam keadaan inflasi uang yang disimpan akan berkurangnilainya yang mungkin tidak dapat dikompensasi dengan bunga,sehingga orang-orang akan lebih suka menyimpan dalam bentuk emas,atau tanah, atau rumah.

PERPUTARAN UANG

Uang dapat dipakai berkali-kali. Seseorang yang menerimapembayaran dengan uang akan dapat menggunakannya untuk maksudyang lain pada kesempatan yang lain. Demikian uang yang samaberpindah dari satu tangan ke tangan lain. Banyaknya pergantian tanganrata-rata sejumlah uang tertentu inilah yang memberi gagasan lajukecepatan perputaran atau pergantian tangan (turn-over) yang ikutmenentukan tingkat harga dibandingkan dengan jumlah barang-barangdan jasa-jasa yang tersedia. Kalau barang-barang dan jasa yang dihasilkandalam satu tahun dihitung dalam bentuk PNB (GNP) dan jumlah uangyang beredar pada suatu titik waktu tertentu sekian milyar rupiah, maka

kecepatan perputaran atau pergantian, atau perpindah tanganan uang, V,adalah GNP dibagi jumlah uang. GNP dengan harga yang berlaku tahun

Page 5: Modul 7 Uang Dan Bank

5/12/2018 Modul 7 Uang Dan Bank - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-uang-dan-bank 5/32

Modul 17: Ekonomi Uang dan Bank

 Ace Partadiredja Halaman 17-5

1977 adalah Rp 18.420 milyard, jumlah uang yang beredar pada bulanDesember 1977 adalah Rp 2.006 milyard, maka V adalah lebih dari 9,

berarti rata-rata uang itu telah berpindah tangan 9 kali.  Jadi kecepatan perpindah tanganan uang, V, adalah banyaknya

perpindah tanganan uang selama setahun untuk menutup transaksipendapatan (GNP). Kalau sejumlah uang itu lambat berpindah tangan,

sehingga laju pembelanjaan pendapatan itu per tahun rendah, maka Vakan kendor juga. Sebaliknya apabila orang-orang itu hanya sedikit sajamemegang uang dibandingkan dengan aliran GNP, maka V akan tinggi.Dengan cara lain di mana M adalah jumlah uang yang beredar (supply

uang), p adalah harga, t adalah barang atau jasa, PT adalahpenjumlahan dari perkalian semua barang dengan harganya masing-masing. PT ini akan bermanfaat sekali untuk memahami teori kuantitasuang (quantity theory of money).

 

UANG BEREDAR DAN LIKUIDITAS PEREKONOMIAN

Seperti juga barang-barang lain nampaknya uang ini jugamempunyai penawaran dan permintaan tersendiri. Mula-mula padaparagraf berikut ini akan disinggung apa yang dinamai likuiditasperekonomian sebagai supply uang, kemudian di bawah judul lain akandibahas permintaan akan uang. 

Penawaran uang dilambangkan dengan huruf M, dapat berarti luas,yang dinamai juga likuiditas perekonomian, atau uang beredar dalam arti luas,dilambangkan dengan M2; dapat juga berarti sempit, yang dinamai uangberedar dalam arti sempit, dilambangkan dengan M1 . Uang beredar dalamarti sempit, M1 terdiri dari uang logam, uang kertas dan simpanan giro.Uang logam dan uang kertas dinamai uang kartal, dan simpanan girodinamai uang giral.  Jadi M1 terdiri dari uang kartal dan uang giral.

 Jumlah uang kartal dan giral semenjak tahun 1969 sampai Maret 1979terpampang pada tabel 8.1. Perlu dikemukakan bahwa jumlah uangyang beredar ini adalah suatu konsep stock (persediaan), artinya jumlahitu menggambarkan posisi pada satu titik waktu. Konsep seperti inisama dengan neraca dalam suatu perusahaan, karena neraca jugamerupakan suatu konsep stock. Konsep ini dilawankan dengan konsep

 flow (aliran) yang menunjukkan suatu jumlah antara dua titik waktu,atau dalam jangka waktu tertentu, misalnya satu tahun, triwulan, ataubulan. Contohnya adalah Pendapatan Nasional, Produk Nasional, ataudalam perusahaan: laporan pendapatan. Itulah sebabnya dalamLaporan Bank Indonesia untuk jumlah uang ini disebut "posisi" padasuatu saat tertentu. Apabila disebutkan posisi pada bulan Maret atau tahun 1974 tidak berarti seluruh bulan Maret atau seluruh tahun 1974melainkan pada suatu titik waktu pada bulan Maret atau tahun 1974. 

Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas, M2,

Page 6: Modul 7 Uang Dan Bank

5/12/2018 Modul 7 Uang Dan Bank - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-uang-dan-bank 6/32

Modul 17: Ekonomi Uang dan Bank

 Ace Partadiredja Halaman 17-6

adalah M1 ditambah dengan uang kwasi. Sebenarnya uang kwasi inibukan uang betul-betulan, tapi hanya mendekati uang atau mempunyaibeberapa sifat uang. Pada bulan Maret 1978 jumlah uang kwasi iniadalah 35,6% dari seluruh jumlah likuiditas perekonomian, suatu

 jumlah yang besar sehingga tidak dapat diabaikan dan kita tidak bisamembatasi diri pada M1 saja. Uang kwasi terdiri atas depositoberjangka (time deposito), tabungan macam-macam (termasuk Tabanasdan Taska), dan rekening valuta asing milik swasta domestik. Tabunganberjangka ini mempunyai sifat mendekati uang, karena dapatditunaikan setiap saat dengan konsekuensi perubahan suku bunga.Demikian pula Tabanas dan Taska. Jumlah uang kwasi, uang beredar,dan likwiditas perekonomian semenjak 1969 hingga 1978/1979 terli-hatpada tabel 8.2. dan gambar 17.

Page 7: Modul 7 Uang Dan Bank

5/12/2018 Modul 7 Uang Dan Bank - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-uang-dan-bank 7/32

Modul 17: Ekonomi Uang dan Bank

 Ace Partadiredja Halaman 17-7

TABEL 8. 1. UANG BEREDAR(dalam jutaan rupiah)

 Jumlah uang Beredar

Pada akhir Tahun/Bulan

Posisi Perubahan (%) Uang Kartal Uang Giral

Ta- 

Triwu-hunan lanan Posisi % Posisi %

19691969/70

19701970/7119711971/7219721972/73

19731973/7419741974/751975/76 

 Juni 

183.439210.739250.284270.167320.759360.251474.611530.291669.003784.288937.524

1.027.092 

1.116.855 

61,161,136,428,228,233,348,047,241,047,940,131,0 

8,7

115.698126.295154.619166.787199.355210.275271.769291.131374.968421.071494.235538.495 

548.435 

63,159,961,862,262,258,457,354,956,053,752,752,4 

49,1 

67.74184.44495.666103.380121.404149.976202.842239.160294.038363.217443.289488.597 

568.420 

36,940,138,238,337,841,642,745,144,046,347,347,6 

50,9 

September 1.264.33 

13,2 653.896 51,7 610.435  48,3 Desember 1.250.094  33 3 -2 3 625.341 50 0  624.763  50 0 Maret 1.427.919  39,0  14,2 659.238  46,2  768.681  53,8 

1976 77uni  1.432.751 0,3 679.924  47,5  752.827  52,5 

Se tember 1.607.519  12 2 799.943  49 8  807.576  50 2 Desember 1.602.959 28,2 -0,3 781.013  48,7  821.946  51,3 Maret 1.815.439 27 1 13 3 853.450  47 0  961.989  53 0 

1977 78 uni  1.960.762 8,0 924.353  47,1  1.036.409  52,9 

Se tember 2.014.293 2,7 970.905  48,2  1.043.388 51,8Desember 2.006.389  25 2 -0 4 979.094  48 8  1.027.295  51 2 Maret 2.110.872  16,3 5,2 1.035.811 49,1  1.075.061  50,9 

1978 79 uni 2.240.540 6,1 1.110.105  49,5 1.130.435  50,5 

Se tember  2.370.736  5,8 1.228.323 52,2 1.132.318  47,8 15 No ember  2.411.811  1.163.891 1.247.920 Desember 2.488.342  24 0 5 0 1.239.928  49 8 1.248.414  50 2 Maret 2.799.942  32,6 12,5 1.368.720  48,9 1.431.222 51,1

1. Tahun anggaran berakhir 31 Maret.Sumber : Bank Indonesia, Laporan Tahun Pembukuan 1978/79.

Page 8: Modul 7 Uang Dan Bank

5/12/2018 Modul 7 Uang Dan Bank - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-uang-dan-bank 8/32

Modul 17: Ekonomi Uang dan Bank

 Ace Partadiredja Halaman 17-8

TABEL 8.2. LIKUIDITAS PEREKONOMIAN(dalam jutaan Rupiah)

Likuiditas Perekonomian

Pada akhir Tahun

/bulan 

Posisi Perubahan (%)

Ta-

hunan

Triwu-

lanan Posisi % Posisi %

1969 233.291 85,0  183.439  79,6  49.852  21,4 

1969/70 265.851 67,8  210.739  79,3  55.112 20,71970 330.405  41,6 250.284 75,8 80.121 24,21970/71 365.075  37,3 270.167 74,0  94.908  26,0 1971 468.885  41,9  320.759  68,4  148.126  31,6 

1971/72 548.067 50,9  360.251 65,7 187.816  34,3 

1972  694.969  48,2 474.611 68,3 220.358 31,7

1972/73  768.935  40,2 530.291 69,0  238.044  31,0 

1973 987.438  42,1  669.003  67,8  318.435  32,2 

1973/74  1.203.381  56,4  784.288  65,2  419.043  34,8 

1974 1.452.242  47,1  937.524  64,6  514.718  35,4 1974/75  1.584.240  31,7  1.027.092  64,8  557.148  35,2 

1975/76 

 Juni 1.742.544  10,0  1.116.855  64,1  625.689  35,9 

September 1.933.724  11,0  1.264.331  65,4  669.393  34,6 

Desember 1.978.114  36,2 2,3 1.250.094  63,2  728.020  36,8 

Maret 2.262.292  42,8  14,4  1.427.919  63,1  834.373  39,9 

1976/77 

 Juni 2.314.236 2,3 1.432.751  61,9  881.485 38,1

September 2.566.199  10,9  1.607.519  62,6  958.680  37,4 

Desember 2.631.251  33,0 2,5 1.602.959  60,9  1.028.292 39,1

Maret 2.844.836 25,8 8,1 1.815.439  63,7  1.029.397  36,3 1977/78 

 Juni 3.025.873 6,4 1.960.762  64,8  1.065.111  35,2 

September 3.122.977 3,2 2.014.293  64,5  1.108.684 35,5

Desember 3.131.170 19,0 0,3 2.006.389 64,1 1.124.781  35,9 

Maret 3.275.311  15,1 4,6 2.110.872  64,4  1.164.439  35,6 1978/79-  Juni 3.481.635 6,3 2.240.540  64,4  1.241.095  35,6 

September 3.638.704 4,3 2.370.736  65,2  1.267.968  34,8 

15 Nopember 3.666.366  2.411.811  1.254.555 

Desember 3.808.767 21,6 4,7 2.488.342 65,3 1.320.425

 

34,7

Maret 4.155.221 26,9 9,1 2.799.942 67,4 1.355.279

 

32,6 

Sumber : Bank Indonesia, Laporan Tahun Pembukuan 1978/79.

Page 9: Modul 7 Uang Dan Bank

5/12/2018 Modul 7 Uang Dan Bank - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-uang-dan-bank 9/32

Modul 17: Ekonomi Uang dan Bank

 Ace Partadiredja Halaman 17-9

Singkatnya supply uang atau likuiditas perekonomian atau uangberedar dalam arti luas terdiri atas uang logam, uang kertas, simpanangiro, deposito berjangka, berbagai macam tabungan, dan rekening valutaasing milik swasta domestik. Banyaknya uang logam dan uang kertas,ditentukan oleh kebijaksanaan pemerintah sehubungan dengan kredit ke-pada perusahaan-perusahaan (pemerintah dan swasta), jumlah barang dan

 jasa yang diproduksikan, tingkat harga dan inflasi. Sedang deposito,tabungan dan valuta asing meskipun tidak ditentukan tapi dipengaruhioleh pemerintah lewat tingkat bunga. Jadi kesimpulannya adalah bahwasupply uang ditentukan oleh atau sekurang-kurangnya dipengaruhi olehpemerintah dengan berbagai kebijaksanaan fiskal dan moneter,perdagangan luar negeri, industri dan lain-lain. Ada suatu lembaga yangkhusus diserahi pengembangan likuiditas perekonomian. Di berbagainegara lembaga yang diserahi ini adalah bank sentral yang na-manyamacam-macam, di Indonesia Bank Indonesia, di A.S. the Federal ReserveSystem dengan bank-bank anggotanya yang dinamai the Federal ReserveBanks, dan juga di negara-negara lainnya lagi adalah the Bank of Japan, theBank of England, the Bank of Italy, Banque de France, Bundesbank dan lain-lain.

Dalam bacaan teori moneter sering kita jumpai analisa yangmenerangkan faktor-faktor yang menentukan besar kecilnya jumlah uangyang beredar. Dikatakan bahwa jumlah uang yang beredar ditentukan olehpemerintah. Pada akhirnya memang jumlah uang yang beredar iniditentukan oleh pemerintah, yang dirumuskan dalam suatu kebijaksanaan.

Namun dalam merumuskan kebijaksanaan itu pemerintahpunmempertimbangkan faktor-faktor lain, misalnya permintaan atas uangtunai atau kredit. Kalau suatu waktu perminta-an akan kredit bertambah,maka pemerintah lewat bank-bank tentu akan memberikan reaksinya. Disamping permintaan akan kredit ada banyak faktor-faktor lain lagi. Tabelberikut memperinci selengkapnya faktor-faktor yang mempengaruhibanyak sedikitnya jumlah uang yang beredar. Tabel 8.3. memperlihatkanbidang-bidang yang mempengaruhi jumlah uang beredar antara tahun1960-1966 dan tabel 8.4. tahun 1978/79. Yang diperlihatkan bukanlahseluruh uang yang beredar, melainkan hanya tambahannya saja. Tanda

plus (+) berarti pertambahan uang beredar, yang mempunyai efek inflatoratau cenderung untuk mendorong inflasi, tanda minus (—) berartipengurangan uang beredar, yang mempunyai efek deflator atau cenderunguntuk mendorong deflasi. Pertambahan atau pengurangan jumlah uangberedar tidak mempunyai konotasi baik atau buruk. Pertambahan cadang-an uang asing dapat dianggap baik meskipun mempunyai effek inflator,tapi pertambahan uang karena defisit anggaran pemerintah mungkin dapatdianggap buruk dan mempunyai efek inflator pula. Aktiva luar negeribersih (Net Foreign Assets) pada tabel 8.4 adalah pertambahan uang beredarkarena hubungan dengan luar negeri. Dalam laporan lama, 1960— 1966

bidang ini ditaruh pada C. Penciptaan uang karena perubahan-perubahandalam hubungan dengan negara-negara lain, yang sebenarnya lebih jelas

Page 10: Modul 7 Uang Dan Bank

5/12/2018 Modul 7 Uang Dan Bank - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-uang-dan-bank 10/32

Modul 17: Ekonomi Uang dan Bank

 Ace Partadiredja Halaman 17-10

perumusannya. Dalam laporan baru aktiva luar negeri bersih ini dibagidua: Cadangan devisa dan Aktiva luar negeri lainnya; sedang dalamlaporan Bank Indonesia lama dibagi ke dalam enarh sub bidang.

GAMBAR 17 UANG BEREDAR DAN LIKUIDITAS PEREKONOMIAN 

Sumber: Bank Indonesia, Laporan Tahun Pembukuan 1978/79 

Perubahan ke dalam bentuk baru ini terjadi pada laporan tahun1973/1974 untuk data mulai tahun 1968.Cadangan devisa yang padatabel 8.4 menunjukkan pertambahan sebanyak Rp 898,8 milyards untuktahun 1978/1979, adalah kekayaan mata uang asing; Dollar AmerikaSerikat, Yen, Jepang, Mark Jerman, Dollar Singapur atau Hongkong,Pound Sterling Inggris dan lain-lain yang ada pada bank-bank devisa baikdi dalam negeri maupun di luar negeri, yang dimiliki oleh pendudukIndonesia, baik perseorangan, perusahaan, (termasuk Bank Indonesia danbank-bank pemerintah lain dan swasta) asing ataupun warga negara,maupun pemerintah. Cadangan devisa ini belum tentu berbentuk

Page 11: Modul 7 Uang Dan Bank

5/12/2018 Modul 7 Uang Dan Bank - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-uang-dan-bank 11/32

Modul 17: Ekonomi Uang dan Bank

 Ace Partadiredja Halaman 17-11

lembaran uang asing, melainkan hampir seluruhnya berbentuk angka-angka dalam rekening-rekening bank. Dalam Cadangan devisa ini tidaktermasuk tambahan Dollar atau Mark yang ditaruh di bawah kasurseorang pegawai negeri yang baru menghadiri konperensi atau seminardi luar negeri, atau seorang pedagang yang baru pulang dari JermanBarat mengurus dagangannya Cadangan devisa berasal dari hasil eksporbarang dan jasa, transfer uang asing dari luar negeri ke Indonesia atausebaliknya, pajak dari perusahaan-perusahaan asing dan domestik,bantuan dan kredit-kredit luar negeri. Karena kekayaan ini adalah matauang asing, maka apabila dilaporkan dalam rupiah akan tergantungpada kurs. Ketika terjadi devaluasi rupiah tanggal 15 Nopember 1978dari Rp 415, jadi Rp 625, per satu Dollar Amerika Serikat melonjaklahpula nilai cadangan devisa ini. Karena itu dari kenaikan aktiva luarnegeri bersih (netto) sebanyak Rp 802 milyard, Rp 603 milyardmerupakan hasil penyesuaian nilai sehubungan dengan devaluasi iniLetak Cadangan devisa ini tersebar di berbagai bank devisa, yang padatiap akhir periode tertentu harus dilaporkan pada Bank Indonesia untukdikontrolidasi. 

Dengan demikian Cadangan devisa merupakan pencerminanprestasi perekonomian sesuatu negara terhadap negara lain. Makinbanyak ekspor barang dan jasa, makin tinggi pula cadangan devisanya.Tapi harus diingat pula bahwa makin banyak bantuan dan kredit luarnegeri akan makin besar pula cadangan devisanya. Mengapakahkenaikan Cadangan devisa (tanda + dalam laporan Bank Indonesia)

mempunyai efek inflator? Karena dengan mengekspor barang dan jasaakan bertambah pula uang asing di dalam negeri, yang apabila dirupiahkan akan menambah jumlah uang beredar. Sebaliknya apabilaBank Indonesia harus mengeluarkan uang asingnya seperti pada tahunpembukuan 1975/1976 dengan membayar utang Pertamina untuk danatas nama pemerintah sebanyak Rp 560 milyard, maka Cadangan devisaberkurang, dan berkurang pula jumlah uang beredar yang mempunyaiefek deflator. 

Aktiva luar negeri lainnya, yang pada tahun 1978/1979 mempunyaiefek mengurang sebanyak Rp 97 milyard, terdiri dari kekayaan emas dan

tagihan emas. Inipun dapat ber-wujud angka perhitungan dalam rekeningBank Indonesia dan bank-bank lain. Yang dimaksud dengan Rekening

Khusus (Block Account) ini adalah rekening khusus pemerintah pada BankIndonesia untuk menerima pinjaman sindikat berjangkamenengah/panjang dari bank-bank luar negeri sejak bulan Juni 1975dalam rangka mengatasi kesulitan likuiditas yang dihadapi Pertamina.

Bidang Pemerintah (Public Sector) dibagi ke dalam dua sub bidangPemerintah Pusat (Net Claims on Central Government) dan Tagihan padaLembaga dan Perusahaan Pemerintah (Claims on Official Entities and Public

Enterprises). Dalam laporan model lama, tertera pada tabel 8.3. Bidang ini

dimasukkan dalam A. Penciptaan uang untuk sektor resmi. Mungkinkarena dihapuskannya daerah swatantra, maka pos ini tidak ada lagi

Page 12: Modul 7 Uang Dan Bank

5/12/2018 Modul 7 Uang Dan Bank - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-uang-dan-bank 12/32

Modul 17: Ekonomi Uang dan Bank

 Ace Partadiredja Halaman 17-12

sekarang. Sub bidang Pemerintah Pusat ada hubungannya dengan APBN.Apabila APBN ini mengala-mi defisit seperti pada triwulan I tahun 1970,

maka untuk menutup kekurangan ini Bank Indonesia memberi pinjamanpada pemerintah. Dalam laporan pinjaman ini disebutkan sebagai"Tagihan Bank Indonesia pada pemerintah" yang bersifat menambah jumlah uang beredar, jadi plus. Apabila tagihan ini dibayar kembali oleh

pemerintah kepada Bank Indonesia, maka jumlah uang beredar berkurangsebanyak itu pula, dan dalam laporan ditandai dengan minus. Demikianpula pemberian subsidi oleh pemerintah, misalnya untuk pupuk sepertipada tahun 1974/1975, dibayar dulu oleh Bank Indonesia (BI) yang

kemudian men-jadi tagihan BI pada pemerintah, mengakibatkanpertambahan uang beredar dan ditandai plus, yang dimaksud denganlembaga dan perusahaan pemerintah adalah lembaga dan perusahaanmilik pemerintah seperti Bulog. Pertamina dan Krakatau Steel. Tanda plusberarti pinjaman pada lembaga-lembaga dan perusahaan-perusahaan itubertambah, berarti pula menambah jumlah uang beredar. Minus berartipelunasan kembali utang itu kepada bank-bank. Yang memberi pinjaman

pada lembaga dan perusahaan pemerintah ini tidak hanya BI saja tapi jugabank-bank lain. Dalam laporan tahun 1974/1975 dan sebelumnya jelasdipisahkan tidak hanya di antara BI dan bank-bank lainnya, tapi jugaantara kredit dan tagihan lainnya. Tendensinya pinjaman pada lembagadan perusahaan pemerintah ini netto bertambah terus kecuali tahun1977/1978. Ini tidak berarti bahwa mereka tidak pernah me-lunasi utang,tapi utang baru lebih besar dari pada pelunasannya. 

Tagihan pada perusahaan swasta dan perorangan (Claims on Businessand Individuals) yang dalam laporan lama, tabel 8.3, dimasukkan ke dalamB. Penciptaan uang untuk sektor partikelir, adalah pemberian danpelunasan kredit kepada dan dari perusahaan swasta dan perorangan olehbank-bank. Pemberian kredit berarti penambahan jumlah uang beredar,

plus; pengembalian kredit berarti pengurangan, minus. Dari tahun ketahun pemberian kredit ini bertambah terus. Perusahaan yang meminjammengembalikan utangnya, tapi perusahaan baru minta kredit yang

 jumlahnya lebih besar lagi. Pinjaman perusahaan, lembaga pemerintahbeserta perusahaan swasta dan perorangan ini merupakan bagian terbesar

yang menyumbang pada pertambahan jumlah uang beredar, tahun1978/1979 sekitar 66% dari seluruh pertambahan sebanyak Rp 24,8

milyard. Pertambahan uang ini berupa uang giral. 

Page 13: Modul 7 Uang Dan Bank

5/12/2018 Modul 7 Uang Dan Bank - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-uang-dan-bank 13/32

Modul 17: Ekonomi Uang dan Bank

 Ace Partadiredja Halaman 17-13

Page 14: Modul 7 Uang Dan Bank

5/12/2018 Modul 7 Uang Dan Bank - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-uang-dan-bank 14/32

Modul 17: Ekonomi Uang dan Bank

 Ace Partadiredja Halaman 17-14

Deposito berjangka dan tabungan-tabungan lain (Time and SavingDeposits) dalam laporan baru, tabel 8.4. merupakan bidang tersendiri,

dalam laporan lama, tabel 8.3 dimasukkan ke dalam B. Apabila seseorangmenyimpan uangnya di bank dalam bentuk deposito berjangka. Tabanasatau Taska, maka jumlah uang beredar berkurang karenanya, dalam la-poran tandanya minus. Semerijak tahun 1960 jumlah deposito dan

tabungan ini netto bertambah terus. Bidang "Lainnya" (Net Other Items) atau dalam laporan lama

dimasukkan ke dalam D. "Sebab-sebab lainnya" meliputi rekening-rekening modal baik pada Bank Indonesia maupun bank-bank umum.

Modal ini adalah yang berbentuk valuta asing, karena itu sebagiankenaikan jumlah disebabkan karena penyesuaian nilai. 

 Jumlah uang beredar adalah perubahan jumlah netto dari semuabidang-bidang di atas. Dalam laporan lama dinamai E. Perubahan bersihpada jumlah uang = A + B + C + D. Pada tahun 1978/1979 jumlah uangberedar telah bertambah netto sebanyak Rp 689 milyard, terdiri dari uangkartal Rp. 333 milyard, dan uang giral Rp 356 milyard. Angka-angka inilah

yang menjadi inceran para ahli moneter dalam menganalisaperkembangan harga, permintaan akan uang dan jumlah uang beredar. 

Pertambahan jumlah uang beredar cenderung untuk mempunyai efekiriflator, harga-harga terdorong untuk naik. Apakah harga-harga benar-benar akan naik tergantung pada kegiatan ekonomi lain seperti produksibarang dan jasa. Karena itu setiap tahun kenaikan jumlah uang-uangberedar ini selalu dibandingkan dengan kenaikan harga. Kalau kenaikan

 jumlah uang beredar ini mempunyai efek inflator, maka inflasi membuatpengusaha perlu alat likuid lebih banyak lagi, minta kredit lebih banyaklagi, dan berarti uang beredar bertambah lagi. Perubahan kurs uang asingpada tanggal 15 Nopember 1978 yang dikenal dengan Kenop 15, membuatharga barang-barang yang harus diimpor lebih mahal, sehingga untukmengimpor sejumlah barang yang sama diperlukan uang rupiah yang lebihbanyak. Itulah sebabnya sesudah Kenop 15 pemerintah menyediakan kreditlebih lagi bagi pengusaha. Sedang perusahaan-perusahaan yang sudahmempunyai simpanan juga akan menarik dana-dananya dari bank-bank,dengan akibat bank-bank itu kekurangan alat-alat likuid, yang pada

gilirannya mereka akan minta fasilitas pinjaman likuiditas pada BankIndonesia. Semua itu telah menaikkan jumlah uang beredar sebanyak Rp689 milyard atau 33 % pada tahun 1978/79, dibandingkan dengan Rp 295milyard atau 16 % pada tahun sebelumnya, dua kali lipat kenaikan.

Page 15: Modul 7 Uang Dan Bank

5/12/2018 Modul 7 Uang Dan Bank - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-uang-dan-bank 15/32

Modul 17: Ekonomi Uang dan Bank

 Ace Partadiredja Halaman 17-15

Page 16: Modul 7 Uang Dan Bank

5/12/2018 Modul 7 Uang Dan Bank - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-uang-dan-bank 16/32

Modul 17: Ekonomi Uang dan Bank

 Ace Partadiredja Halaman 17-16

Untuk mengurangi laju perkembangan harga, pemerintah bersama-sama dengan Bank Sentral mengambil tindakan di bidang moneter, fiskal,perdagangan dan lain-lain. Misalnya kebijaksanaan 9 April 1974 dalamrangka program stabilisasi terdiri dari : 1.  Menetapkan batas tertinggi (ceiling) pertambahan kredit dan aktiva

lainnya yang boleh diberikan bank-bank. 2.  Menaikkan suku bunga pinjaman rupiah bank-bank pemerintah

secara selektif, tapi tetap mempertahankan suku bunga pinjamanuntuk kegiatan-kegiatan berprioritas tinggi, seperti Bimas, KIK, KMKP. 

3.  Menaikkan persentase pemeliharaan minimum alat-alat likuid untukdeposito dan simpanan lain dalam rupiah. 

4.  Menaikkan suku bunga deposito berjangka, sehingga masyarakat akanlebih terangsang lagi untuk menyimpan dalam bentuk deposito. 

5.  Melarang bank-bank pemerintah untuk menerima deposito berjangkayang dananya berasal dari luar negeri, sebab dana yang berasal dariluar negeri ini mempunyai efek inflator. 

6. Menaikkan suku bunga Tabanas. 7. Menaikkan cadangan wajib valuta asing tanpa bunga pada Bank Sentral. 8.  Memperketat pelaksanaan pembatasan pemasukan dana dari luar

negeri untuk perbankan maupun untuk perusahaan-perusahaanpemerintah 

9.  Mengharuskan wajib lapor dan simpanan wajib tanpa bunga padaBank Sentral untuk setiap pinjaman luar negeri bagi perusahaan-perusahaan swasta dan lembaga-lembaga keuangan bukan bank

sepanjang tidak digunakan untuk impor dan bukan dalam rangkapinjaman IGGI 

PERMINTAAN UANG

Uang diingini orang bukan karena uang itu sendiri, melainkan karenadapat digunakan untuk berbagai maksud untuk menguasai harta bendayang dapat dibeli dengan uang itu. Makin rendah nilai uang, yangdinyatakan dengan membubungnya harga-harga makin enggan orang

memegang uang. Makin kuat kedudukan uang, makin tinggi nilainya,makin cinta orang akan uang. Jadi pertama-tama orang memegang uangkarena dapat dibelikan berbagai barang dan jasa. Dorongan atau motiforang-orang memegang uang dengan maksud untuk membeli barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukannya dinamai motif transaksi (transaction motive). Di atas keperluan sehari-hari orang masihmenginginkan uang dengan maksud untuk berjaga-jaga menghadapiperistiwa-peristiwa yang tidak diduga-duga seperti sakit, meninggal,keterlambatan penerimaan karena sesuatu alasan, ketidak pastian danrisiko macam-macam. Motif yang kedua ini dinamai motif penghati-hati

atau berjaga-jaga (precautionary motive). Hanya orang-orang kaya saja yangdapat menyisihkan uang untuk keperluan ini. Orang-orang miskin

Page 17: Modul 7 Uang Dan Bank

5/12/2018 Modul 7 Uang Dan Bank - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-uang-dan-bank 17/32

Modul 17: Ekonomi Uang dan Bank

 Ace Partadiredja Halaman 17-17

 jangankan untuk berjaga-jaga, untuk keperluan sehari-hari saja mungkintidak punya. Di atas keperluan transaksi sehari-hari dan berjaga-jaga yangsekali-kali datang orang-orang (biasanya yang lebih kaya lagi) memeganguang dengan maksud untuk spekulasi. Motif yang ketiga ini dinamai motifspekulasi (speculative motive). Misalnya pegang uang untuk beli tanahsekarang dengan maksud dijual lagi nanti, pegang uang untuk beliPeugeout sekarang karena diduga nilai uang akan turun (devaluasi).

 Jumlah uang untuk keperluan transaksi tergantung pada besarnyapendapatan, makin besar pendapatan makin besar jumlah yang dipegang.

 Jumlah uang untuk keperluan berjaga-jaga dan spekulasi ditentukan olehbesarnya kekayaan, keuntungan, optimisme dan pessimisme untuk waktuyang akan datang, perubahan tingkat harga, dan bunga yang diharapkandapat diterima. Permintaan akan uang untuk transaksi, berhati-hati, danspekulasi merupakan seluruh permintaan akan uang (liquidity preference), dilambangkan dengan L. Dengan demikian juga supply uang terdiri dariuang untuk transaksi, berhati-hati, dan spekulasi. 

Di antara ketiga komponen itu yang telah menarik hati para ahli dinegara-negara maju adalah uang untuk spekulasi. Kehidupan pasar uangdan modal di negara-negara maju sudah sedemikian berkembangnyasehingga pasar uang dan modal merupakan suatu saluran investasi bagisiapa saja yang mempunyai kelebihan pendapatan. Dengan kemahiranberspekulasi seseorang dapat memperoleh keuntungan besar denganberjual beli surat-surat berharga. Dan dengan kekeliruan berspekulasi pulaseseorang dapat menderita rugi yang tidak kepalang tanggung. Di antara

keduanya tentu akan didapat orang-orang yang hanya ikut-ikutan saja,sekedar untuk memperoleh untung sedikit, atau rugi tapi tidak terlalubanyak. Kuncinya terletak pada perhitungan atau gerakan harga surat-surat berharga seperti obligasi negara. Setiap obligasi mempunyai nilainominal yang tertera pada obligasi itu dan memberikan bunga padatanggal-tanggal tertentu yang jumlahnya tetap, dan karena itupersentasenya dari nilai nominal juga tetap. Misalnya selembar obligasibernilai nominal Rp 1.000.000,00 menghasilkan bunga Rp 150.000,00 pertahun atau 15%. Bunga yang Rp 150.000,00 ini diberikan oleh pelepasobligasi itu pada tanggal tertentu dengan jumlah tetap Rp 150.000,00.

Obligasi dapat diperjual belikan, jadi harganya juga dapat naik turunsesuai dengan permintaan dan penawaran. Kalau harganya naik di atas Rp1 juta, maka persentase bunga dari harga pasar akan turun. Naik turunnyaharga obligasi, demikian pula persentase bunga akan sesuai dengangerakan konjungtur. Tapi gerakan konjungtur ini tidak selalu dapat didugadengan tepat, karena itu ada kelompok orang-orang yang tepat per-hitungannya ada pula yang tidak. Sebagian besar orang-orang hanyalahikut-ikutan saja, yang dapat untung besar hanyalah beberapa gelintir orang-orang yang dugaannya tepat.

Pada waktu harga obligasi tinggi (mungkin dianggap harga tertinggi)

dan persentase bunga rendah, orang-orang cenderung untuk menganggapbahwa harga itu akan turun. Mereka segera menjual obligasinya dan

Page 18: Modul 7 Uang Dan Bank

5/12/2018 Modul 7 Uang Dan Bank - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-uang-dan-bank 18/32

Modul 17: Ekonomi Uang dan Bank

 Ace Partadiredja Halaman 17-18

memegang uang tunai. Kalau benar-benar harga turun, yang sebagiandisebabkan oleh penjualan obligasi ini, orang akan beramai-ramaimenjual obligasi sampai harganya jatuh merosot dan rendah sekali.Kalau harganya sudah terlalu amat rendah dan bunga terlalu tinggiorang-orang mulai menduga harga akan bangkit. Dan mumpung hargamasih rendah segeralah beberapa orang yang mempunyai perasaantajam membeli obligasi-obligasi. Mulailah harga naik dan persentasebunga turun. Jadi pada waktu harga obligasi tinggi dan persentase bungarendah orang banyak yang memegang uang tunai. Pada waktu hargaobligasi rendah dan bunga tinggi orang lebih suka melepaskan uang danmemegang obligasi. Kalau digambarkan terlihat seperti pada gambar 18,di mana r adalah persentase bunga dan Ls adalah jumlah uang yangdipegang untuk maksud spekulasi. 

GAMBAR 18. 

Page 19: Modul 7 Uang Dan Bank

5/12/2018 Modul 7 Uang Dan Bank - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-uang-dan-bank 19/32

Modul 17: Ekonomi Uang dan Bank

 Ace Partadiredja Halaman 17-19

Dalam psikologi pembelian dan penjualan obligasi, dugaan atauperhitungan (kalau me-mang dapat disebut perhitungan) memegangperanan penting. Pada waktu harga obligasi mulai membubung danpersentase bunga mulai turun, nampaknya banyak orang yangmempunyai dugaan yang sama. Tapi kalau sudah tinggi jumlah orangyang mempunyai dugaan yang sama ini berkurang, sebagian orangmulai ragu-ragu, apa benar harga akan naik terus tanpa batas. Jumlahyang ragu-ragu ini makin banyak sampai berhentilah kenaikan hargaitu, dan berhentilah penurunan persentase bunga. Bunga terendah iniyang tidak mungkin turun lagi ini dinamai perangkap likwiditas  atauliquidity trap seperti dalam gambar 19 pada tingkat bunga r' 

Berapapun banyaknya orang memegang uang, bunga sudah tidak dapatturun lagi. Juga susah untuk naik lagi hingga jumlah uang yang dipegangcukup sedikit untuk mengangkat bunga lagi.

Tingkat bunga terendah ini mempunyai peranan penting karenainvestasi diduga di-pengaruhi oleh tingkat bunga. Bila tingkat bungarendah dan diduga akan turun terus, orang-orang dan perusahaan akanlebih suka menginvestasikannya dalam kegiatan berusaha daripadamenyimpannya atau mengubah bentuknya dalam kegiatan yang

menghasilkan bunga, karena penghasilan dari investasi (dividen) didugaakan lebih tinggi daripada bunga. Jadi untuk mendorong investasi bungaharus diturunkan. Tapi kalau tingkat bunga sudah masuk perangkap, tidakmungkin lagi bagi persentase bunga ini untuk turun lebih lanjut sekedaruntuk mendorong investasi.

Kenaikan dan penurunan bunga yang terjadi secara periodik ini hanyaterdapat dalam sistem perekonomian pasar bebas di mana perusahaanswasta memegang peranan besar tanpa pengendalian. Expectationpengusaha swasta ini diumbar sehingga merupakan pe-nyakit menular. Dinegara-negara yang menganut sistem pasar bebas inipun sekarang ayunan

tingkat bunga, investasi, dan harga obligasi mulai dipengaruhi olehpemerintah melalui politik fiskal dan moneter.

Page 20: Modul 7 Uang Dan Bank

5/12/2018 Modul 7 Uang Dan Bank - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-uang-dan-bank 20/32

Modul 17: Ekonomi Uang dan Bank

 Ace Partadiredja Halaman 17-20

Di Indonesia pasar uang dan pasar modal belum berkembang, jual beliobligasi masih belum berarti. Pasar modal yang sekarang dihidupkankembali juga amat dikendalikan oleh pemerintah, itupun terbatas padapenjualan saham-saham. Tingkat bunga bank-bank pemerintah ditetapkanoleh pemerintah sendiri yang disertai dengan politik kredit yang longgaratau ketat; yang tidak mudah naik turun. Namun di sekitar Indonesia, diSingapura, Kuala-Lumpur dan lain-lain pasar uang dan modal sudah jauhlebih berkembang. Kalau kelak berkembang gambarannya sudah tentu laindari negara-negara sistem pasar bebas yang sudah maju. Namun begitupengembangan pasar uang dan modal ini patut diikuti.

TEORI KUANTITAS UANG

Pengetahuan kita mengenai kecepatan peredaran uang membawa paraahli untuk tertarik pada masalah: apa hubungan antara tingkat hargadengan jumlah uang yang beredar. Kita ketahui bahwa:  

di mana V adalah kecepatan perpindah tanganan sejumlah uang, P adalahharga rata-rata, T adalah jumlah barang-barang dan jasa yang dihasilkan,

 jadi PT adalah jumlah dari semua perkalian antara harga dengan barangatau jasa atau PNB, dan M adalah jumlah uang yang beredar. Denganmengatur kembali persamaan di atas kita memperoleh :  Dengan rumus ini dicoba untuk memperhitungkan perubahan harga

sebagai akibat perubahan uang beredar. Kesimpulannya adalah bahwaharga, P, akan naik sesuai dengan pertambahan jumlah uang yang beredar,M. Kalau uang beredar bertambah 10 kali, maka harga akan naik 10 kali

 juga. Teori semacam ini dinamai teori kuantitas uang (quantity theory of money). 

Dalam bentuknya yang sederhana dan kasar, harga akan berubahsekian kali jumlah uang beredar, P = k  M1  di mana k adalah sebuahkonstan. Tapi menurut sejarah ternyata bahwa harga ini tidak berubahproporsional dengan uang beredar. Teori yang sederhana ini hanya benarapabila semua sumber produksi sudah terpakai penuh sehingga jumlah

barang dan jasa yang dihasilkan, T, tidak dapat bertambah lagi. Karenaitu perubahan harga tidak akan proporsional dengan pertambahan uangberedar. Dengan kata lain jumlah uang beredar tidak sepenuhnyamenentukan tingkat harga. V dapat juga berubah. Kalau V bertambah danM juga bertambah maka PT akan bertambah lebih cepat dari pertambahanM. Dengan mengendalikan tingkah laku M akan membantumengendalikan PNB; sekurang-kurangnya perubahan M akan searahdengan perubahan PNB. Inilah teori kuantitas uang yang sudahdiperbaiki.

Page 21: Modul 7 Uang Dan Bank

5/12/2018 Modul 7 Uang Dan Bank - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-uang-dan-bank 21/32

Modul 17: Ekonomi Uang dan Bank

 Ace Partadiredja Halaman 17-21

PENCIPTAAN UANG

Dalam Laporan Mingguan Bank Indonesia tanggal 17 Mei 1978yang merupakan laporan terakhir pada saat tulisan ini dibuat, uanggiral pada minggu ke-4 April, 1979 mempunyai proporsi sebanyak 51%dari seluruh uang beredar, pada hal pada tahun 1971 ha-nya 38%. Jadiselama 8 tahun terakhir ini uang giral telah bertambah lebih cepatdaripada uang kartal. Kalau uang kartal bertambah dari Rp 199.355 jutatahun 1971 jadi Rp 1.329.094 juta April tahun 1979 atau 567 %, makauang giral bertambah dari Rp 121.404 juta jadi Rp 1.399.660 juta atau1053 % dalam periode yang sama. Pertambahan uang beredar sebagianbesar terdiri dari uang giral. Siapakah yang telah menambah ataumenciptakan uang baru ini? Jawabnya adalah perbankan; tidak sendiri-sendiri melainkan seluruh sistem perbankan di Indonesia. Kuncinyaterletak pada perbandingan antara jumlah deposito para nasabah yangada di bank dengan jumlah uang tunai minimum yang harus tersedia dibank untuk sewaktu-waktu memenuhi penarikan kembali deposito ituoleh nasabah. Kalau seorang nasabah membuka rekening giro padasuatu bank dengan menyimpan uang tunai atau cek dari orang lainsebanyak Rp 1 juta, maka ia dapat sewaktu-waktu menarik kembaliuangnya itu, atau menggunakannya untuk membayar kepada pihaklain dengan menggunakan cek. Seharusnya bank itu siap setiap waktuandaikata nasabah itu menarik kembali uangnya seluruhnya atausebagian dari yang Rp 1 juta itu. Tapi ternyata dari pengalaman bahwanasabah itu jarang-jarang mengambil kembali uang dalam rekeningnyaitu sekaligus seluruhnya, atau menggunakannya untuk membayarsekaligus seluruhnya. Memang pada waktu-waktu depressi, ketikabanyak perusahaan yang bangkrut (termasuk perusahaan bank),nasabah-nasabah akan berjejal-jejal di bank untuk menarik kembalisimpanan gironya. Saat-saat depressi sudah jarang dialami, yang adahanya resessi ringan. Karena itu nasabah percaya pada bank, apalagikalau bank itu adalah bank peme-rintah yang dijamin seperti diIndonesia ini. Meskipun ada beberapa nasabah yang menarik seluruhsimpanan gironya, akan ada nasabah lain yang memasukkan uang atau

cek ke dalam rekeningnya. Secara keseluruhan akan ada suatuperbandingan rata-rata antara simpanan giro dengan penarikankembali, dus juga dengan uang tunai yang harus disediakan olehbank,'misalnya saja 20 %. Berarti bahwa bagi setiap simpanan giro olehnasabah sebanyak Rp 1 juta, harus disediakan persediaan minimum Rp200.000,00. Demikian pula untuk simpanan lain berbentuk simpanandeposito berjangka, tabungan-tabungan, sertifikat-sertifikat, dan lain-lain ada suatu jumlah minimum yang harus dipertahankan. Kalauseseorang memasukkan uang ke dalam rekening gironya sebanyak Rp 1

 juta, dan bank itu harus menyediakan minimum sebanyak 20 %, maka

bank itu boleh menggunakan sisanya sebanyak 80 % atau Rp 800.000,00untuk berbagai macam kegiatan yang memberikan hasil, misalnya

Page 22: Modul 7 Uang Dan Bank

5/12/2018 Modul 7 Uang Dan Bank - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-uang-dan-bank 22/32

Modul 17: Ekonomi Uang dan Bank

 Ace Partadiredja Halaman 17-22

meminjamkan kembali kepada nasabah lain dengan bunga tertentu,membeli saham atau sertifikat PT Danareksa untuk kemudian dijualnyakembali dengan untung, sekurang-kurangnya dapat dividen nanti padahari jatuhnya tanggal pembagian dividen, atau dapat juga dipinjamkankepada bank lain yang kekurangan likuiditas.

Sebagaimana kita ketahui uang tunai yang disimpan saja di lemari besitidak akan menghasilkan apa-apa. Sedang uang yang diputar akanmenghasilkan bunga atau dividen. Padahal bank itu harus menggajikaryawannya, harus memperoleh untung, dan harus memberi bunga padapenyimpannya; jadi bank-bank harus memutarkan uangnya. Kemahiranpara direksilah yang menetapkan berapa jumlah yang harus disimpan tapitidak menghasilkan apa-apa dan berapa yang harus diputar untukmendapat hasil, karena penyediaan sebanyak 20 % ini adalah minimummenurut hukum, lebih dari itu boleh saja. Lebih banyak uang tunai yangdisimpan di lemari besi, maka bank itu akan lebih likwid dan lebih siapdalam memenuhi penarikan kembali oleh nasabah, tapi akan lebih sedikit

 juga pendapatannya dalam bentuk bunga atau dividen. Makin banyakuang yang diputar makin banyak penghasilan bunga dan dividen yangdidapat, tapi mungkin makin sulit untuk memenuhi keinginan nasabah. Diantara kedua extrim inilah direksi bank harus menjaga keseimbangan. Disinilah pentingnya kemahiran, kecakapan, pengalaman, bahkan intuisidireksi bank, apalagi bank swasta.

Kita umpamakan bahwa seorang nasabah telah memasukkan uangtunai ke dalam rekening gironya sebanyak Rp 1 juta. Umpamakan pula

cadangan minimum dalam bentuk uang tunai yang harus disediakan olehbank adalah 20%. Maka bank ini boleh menahan 20% dari uang yangdisimpan ini atau Rp 200.000,00, sisanya Rp 800.000,00 bolehdipinjamkan kembali atau diinvestasikan dalam bentuk saham, sertifikat,atau obligasi. Dalam neraca bank itu (atau sebagian dari neraca bank itu)akan terlihat sebagai berikut :

Aktiva Pasiva

Cadangan tunai + Rp. 200.000,00 Simpanan giro + Rp. 1.000.000,00Pinjaman dan

investasi + Rp. 800.000,00 Jumlah + Rp. 1.000.000,00 Jumlah + Rp. 1.000.000,00

Kalau uang yang Rp 800.000,00 itu dipinjamkan berarti ada orang atauperusahaan yang meminjam, kalau yang Rp 800.000,00 dibelikan sahammesti ada yang menjual saham dan menerima uang hasil jualnya. Andaikatapenerima uang yang Rp 800.000,00 itu memasukkannya ke dalam rekeninggironya, baik pada bank yang sama atau bank yang lain maka padaneraca bank yang kedua ini akan terlihat sebagai berikut:

Page 23: Modul 7 Uang Dan Bank

5/12/2018 Modul 7 Uang Dan Bank - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-uang-dan-bank 23/32

Modul 17: Ekonomi Uang dan Bank

 Ace Partadiredja Halaman 17-23

Aktiva Pasiva

Cadangan tunai + Rp. 160.000,00 Simpanan giro + Rp. 800.000,00Pinjaman daninvestasi + Rp. 640.000,00

 Jumlah + Rp. 800.000,00 Jumlah + Rp. 800.000,00

Pada tahap kedua sudah tercipta lagi tambahan uang sebanyak Rp640.000,00. Dan proses ini dapat berjalan berantai terus menerus sehingga jumlah seluruh simpanan giro adalah:

Rp 1.000.000,00 + Rp 800.000,00 + Rp 640.000,00 + . . .

(

) (

)  

 

= Rp 5.000.000,00

yang sama dengan Rp 1.000.000,00 x kebalikan cadangan tunai minimum,yaitu kebalikan dari 20% atau 1/5. Jadi penciptaan uangnya adalah Rp4.000.000,00 karena yang Rp 1.000.000,00 adalah uang lama yang disimpan

oleh nasabah pertama. Perlu diingat bahwa penciptaan uang baru dalam bentuk uang giral

ini hanya mungkin terjadi apabila semua nasabah penerima uang itumemasukkan kembali penerimaan itu ke dalam rekening gironya. Apabila

tidak demikian maka rantai penciptaan uang akan terputus dan uang giralbaru tidak akan sebanyak itu. Di samping itu uang giral baru ini akantercipta apabila bank memang meminjamkan atau menginvestasikan sisa

uang yang disimpan nasabah di atas cadangan minimal yang ditetapkanundang-undang. Kalau yang dipinjamkan atau diinvestasikan ini kurangdari itu jumlah uang baru juga tidak akan bertambah sebanyak itu. Tidakada kewajiban bagi bank untuk mengeluarkan kembali sebanyak 80% dari

simpanan giro nasabahnya. Tambahan pula tidaklah mudah untuk

mencari peminjam uang yang betul-betul memenuhi syarat, dan tidaklahmudah untuk mencari saluran-saluran investasi. Apalagi kalau banyakpeminjam-peminjam yang menunggak atau melarikan diri tanpa melunasiutangnya. Penyaringan calon-calon peminjam tergantung padakemampuan pegawai bank untuk menilai. Apakah bank akanmeminjamkan uang kelebihan di atas cadangan minimum ini ataukah akanmenginvestasikannya dalam bentuk saham tergantung pada besarnyadividen, bunga dan hasil penilaian calon peminjam. Kalau bunga kreditinvestasi adalah 12% per tahun, sedang dividen ditaksir sekitar 20 % makabank cenderung untuk membeli saham. Baik membeli saham maupun

meminjamkan uang mengandung risiko sendiri-sendiri. Membeli sahammengandung risiko bahwa perusahaan yang mengeluarkan saham itu

Page 24: Modul 7 Uang Dan Bank

5/12/2018 Modul 7 Uang Dan Bank - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-uang-dan-bank 24/32

Modul 17: Ekonomi Uang dan Bank

 Ace Partadiredja Halaman 17-24

bangkrut, atau kalau menguntungkan untungnya kecil. Meminjamkanuang meskipun bunganya sudah ditetapkan ada kemungkinanpeminjamnya tidak melunasi utangnya karena gagal (bangkrut) ataukarena tidak jujur. Karena itulah bank menetapkan berbagai syarat dalammemberikan kreditnya, yang seringkali tidak da-pat dipenuhi olehpengusaha kecil.

Mengenai perbandingan antara cadangan tunai dengan simpanan giroseperti tersebut di atas, pasal 31 Undang-Undang tentang Pokok-PokokPerbankan 1967 menetapkan: "(1) Untuk kepentingan likuiditas dansolvabilitas setiap bank diwajibkan memelihara perbandingan tertentumenurut ketentuan-ketentuan umum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia."Selanjutnya dalam memori Penjelasan Undang-Undang tersebutditerangkan lebih lan jut: 

"Dalam rangka menjalankan kebijaksanaan moneter dan menjaga simpanan-simpanan masyarakat yang dipercayakan kepada bank-bank, maka BankIndonesia untuk kepentingan likuiditas dan solvabilitas dapat mewajibkanbank-bank menurut bentuk hukum bank itu masing-masing untukmemelihara suatu perbandingan tertentu antara alat-alat likuiditas yangdikuasainya dan kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhinya. Kewajibanbank untuk memelihara likuiditas sebagaimana dimaksud dalam pasal iniialah yang secara umum dikenal dengan nama "Cash ratio", "reserve require-ment" atau "prosentase likuiditas" yang merupakan suatu alat kebijaksanaandi bidang moneter guna mempengaruhi kemampuan bank untuk memberikankredit dan dana-dananya yang tersedia. Di samping itu dengan adanyakewajiban memelihara alat-alat likuiditas dimaksudkan juga untuk menjamin

bahwa bank mempunyai cukup dana-dana untuk memenuhi penarikan- penarikan yang dilakukan oleh para nasabahnya. Cash ratio tersebutditetapkan berdasarkan suatu perbandingan tertentu antara alat-alatlikuiditas yang dikuasai bank dan giro, deposito, tabungan serta kewajiban-kewajiban lainnya yang segera dapat ditagih. Kepada Bank Indonesia diberikanwewenang untuk menetapkan dan merubah cash ratio tersebut sesuai dengankebijaksanaan moneter yang ditetapkan oleh pemerintah.

Dengan cash ratio ini jumlah kredit yang dapat diberikan dan dengan

demikian jumlah uang beredar dapat dikendalikan; caranya adalah

dengan menaikkan dan menurunkan ratio ini. Makin tinggi persentasenyamakin kecil kredit yang dapat diberikan oleh bank kepada nasabahnya;sebaliknya makin rendah persentase ini makin banyak kredit yang dapat

diberikan. Di samping cash ratio ini ada lagi satu alat kebijaksanaanmoneter untuk mengendalikan kredit ini, ialah rencana kredit untuk suatu jangka waktu tertentu, penetapan tingkat dan struktur bunga danpenetapan pembatasan kualitatif dan kuantitatif atas pemberian kreditoleh perbankan; sebagaimana ditentukan dalam ayat (1), pasal 32 Undang-Undang ten tang Bank Sentral 1968. Cash ratio dan rencana kredit inidapat ber-ubah-ubah sesuai dengan perkembangan perekonomian dan

perkembangan lalu lintas giral. Mulai 1 Januari 1979 cash ratio ini adalah15%, suatu penurunan yang drastis, karena sebelumnya adalah 30%.

Page 25: Modul 7 Uang Dan Bank

5/12/2018 Modul 7 Uang Dan Bank - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-uang-dan-bank 25/32

Modul 17: Ekonomi Uang dan Bank

 Ace Partadiredja Halaman 17-25

Komponen cadangan tunai (alat-alat likuid) tersebut bagi bank-bankumum, bank-bank pembangunan, dan bank-bank tabungan adalah: 

a.  uang tunai dalam kasb.  saldo rekening giro pada Bank Indonesiac.  saldo jaminan clearing pada Bank Indonesia.

Dan komponen-komponen kewajiban yang dapat dibayar, tidak hanyaterdiri dari simpanan giro saja, melainkan :Bagi bank-bank umum pemerintah, bank-bank umum asing dan BankPembangunan Indonesia:

a.  saldo rekening girob.  wesel-wesel/transfer yang harus dibayarc.  call moneyd.  2/3 dari semua kewajiban bank berupa deposito berjangkae.  2/3 dari semua kewajiban bank berupa tabunganf.  kewajiban-kewajiban lain yang segera dapat dibayar.

Bagi bank-bank lainnya :a.  saldo rekening girob.  wesel-wesel/transfer yang harusc.  call moneyd.  2/3 dari semua kewajiban bank berupa deposito berjangkae.  2/3 dari semua kewajiban bank berupa tabungan.f.  Kewajiban- kewajiban lain yang segera dapat dibayar.

Ketentuan-ketentuan bagi bank-bank umum bank devisa hampir

sama juga, yaitu: Komponen alat likuid terdiri dari:a.  uang tunai dalam kas b.  simpanan pada Bank Indonesiac.  saldo rekening koran pada koresponden di luar negeri d.  deposits on call pada bank koresponden di luar negeri.

Dan komponen-komponen kewajiban yang dapat dibayar terdiri dari:a.  simpanan rekening koranb.  deposits on callc.  deposito berjangka

d. 

sertifikat depositoe.  tabunganf.   jaminan imporg.  pinjaman yang diterimah.  kewajiban-kewajiban lainnya. S.K. Direksi Bank Indonesia No.

10/108/Kep./EHr./UPPB tanggal 30 Desember 1977 dan SK DireksiBank Indonesia No. 10/109/Kep./Dir ./UPPB tanggal 30 Desember1977.

Dengan cash ratio yang rendah ini diduga bahwa uang giral karena

perluasan pinjaman (kredit) akan bertambah dengan cepat, dan persentaseuang giral dari seluruh uang beredar akan lebih besar dari 50%.

Page 26: Modul 7 Uang Dan Bank

5/12/2018 Modul 7 Uang Dan Bank - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-uang-dan-bank 26/32

Modul 17: Ekonomi Uang dan Bank

 Ace Partadiredja Halaman 17-26

Untuk lebih jelasnya kita ambil contoh neraca singkat PT. Bank BNI,per 31 Maret 1979 dalam dan luar negeri (dalam Rp 000) sebagai berikut :

Passiva

Rekening Koran Rp 294.133.927,00 Kewajiban yang segera dapat dibayar Rp 25.725.294,00 

Tabungan  Rp 71.796.170,00Deposito berjangka Rp 168.068.798,00Pinjaman yang diterima Rp 96.848.438,00Setoran jaminan Rp 6.126.076,00Passiva dalam valuta asing:a. segera dapat dibayar Rp 82.734.082,00b. lainnya Rp 90.141.505,00

Rp 835.574.290,00 

Besarnya alat-alat likuid yang harus tersedia adalah 15% dari jumlah itu atau Rp 125.336.143,50.Dan yang tersedia adalah:

 Aktiva: Kas Rp. 22.052.928,00Rekening koran pada B.I. Rp. 75.730.689,00Rekening koran pada bank lain Rp. 1.998.716,00Wesel-wesel, cek-cek, dan tagihan lain Rp. 14.689.440,00

Efek-efek Rp. 9.540.872,00Aktiva dalam valuta asing :a. Likuid Rp. 106.133.672,00b. Pinjaman yang diberikan Rp. 139.642,00c. Lainnya Rp. 121.160.059,00

Rp. 351.446.018,00

Menurut S.K. Direksi Bank Indonesia tersebut 5 % dari alat likuid ini harusdisimpan di Bank Indonesia dalam bentuk rekening giro. Maksudnyaadalah agar Bank Indonesia tetap dapat mengawasi bank-bank komersial.

Mungkin sekali bahwa pada suatu saat sedemikian banyaknya nasabahyang menarik simpanan giro sehingga cadangan tunai minimal yangtersedia tidak mencukupi. Tapi bagaimanapun juga bank tidak dapatmenyimpan uang tunai yang tidak menghasilkan apa-apa itu terlalubanyak. Maka untuk menghadapi keadaan darurat ini bank mempunyaicadangan kedua berbentuk surat-surat berharga yang dapat dijualsewaktu-waktu. Keuntungan dari surat berharga ini tidak banyak tapirisikonya juga sedikit. Akhirnya untuk menghadapi keadaan mendesakseperti ini bank-bank dapat juga meminjam likwiditas dari Bank Indonesiaatau bank lain, dengan bunga tentunya. Bilakah akan terjadi keadaan men-

desak, ketika banyak nasabah menarik simpanannya? Direksilah yangseharusnya mengeta-hui berdasar pengalaman dan pengetahuannya.

Page 27: Modul 7 Uang Dan Bank

5/12/2018 Modul 7 Uang Dan Bank - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-uang-dan-bank 27/32

Modul 17: Ekonomi Uang dan Bank

 Ace Partadiredja Halaman 17-27

SISTEM PERBANKAN MODERN

Penciptaan uang giral yang demikian besarnya itu tidak mungkindilakukan oleh suatu bank sendirian, melainkan oleh berbagai bankbersama-sama dalam suatu sistem. Pada permulaan tahun 1979 terdapat1.203 bank di Indonesia. 

Undang-Undang Pokok Perbankan 1967 membedakan bank-bank

berdasar fungsinya ke dalam :1)  Bank Sentral ialah Bank Indonesia 2)  Bank Umum baik milik negara, swasta, maupun koperasi, yang

dalam pengumpulan. dananya terutama menerima simpanan dalam

bentuk giro dan deposito dan dalam usahanya terutama

memberikan kredit jangka pendek. 

3)  Bank Tabungan baik milik negara, swasta, ataupun koperasi yangdalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanandalam bentuk tabungan dan dalam usahanya terutamamemperbungakan dananya dalam kertas berharga. 

4)  Bank Pembangunan baik milik negara, swasta, ataupun koperasi,baik pusat ataupun daerah, yang dalam pengumpulan dananyaterutama menerima simpanan dalam bentuk deposito dan ataumengeluarkan kertas berharga jangka menengah dan panjang dibidang pembangunan. 

Di samping bank-bank swasta nasional sekarang ini banyak juga bankswasta asing seperti American Express Bank, The Chase Manhattan Bank,Bank of Tokyo dan sebagainya. Tapi berdasarkan Undang-Undang tahun1967 bank-bank asing ini hanya boleh beroperasi sebagai bankpembangunan dan atau bank umum; dan didirikan dalam bentuk cabangdari bank yang sudah ada di luar negeri atau campuran antara bankasing dan bank nasional yang berbadan hukum Indonesia dan berbentukperseroan terbatas. 

Bank adalah suatu perusahaan sebagaimana lazimnya perusahaan-perusahaan lain dengan tujuan tertentu, apakah itu mencari keuntungan,

memberi pekerjaan, memperoleh pendapatan atau lain-lain. Untukmencapai tujuan ini bank-bank itu harus berusaha. Usaha ini terdiri dari:Untuk bank Umum:

1)  Memindahkan uang. 2)  Menerima dan membayarkan kembali uang dalam rekening

koran, menjalankan perin-tah untuk pemindahan uang,menerima pembayaran dari tagihan atas kertas berharga danmelakukan perhitungan dengan atau antara fihak ketiga. 

3)  Mendiskonto surat wesel, surat order, kertas dagang, kertasperbendaharaan atas be-ban negara, surat hutang, mandat, dan

surat perintah membayar atas kas negara untuk rendemenlelang. 

Page 28: Modul 7 Uang Dan Bank

5/12/2018 Modul 7 Uang Dan Bank - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-uang-dan-bank 28/32

Modul 17: Ekonomi Uang dan Bank

 Ace Partadiredja Halaman 17-28

4)  Membeli dan menjual wesel, kertas perbendaharaan atas bebannegara, dan surat hutang. 

5)  Memberikan kredit. 6)  Memberikan jaminan bank. 7)  Menyewakan tempat menyimpan barang-barang berharga. 

Untuk bank tabungan: 1)  Memperbungakan dalam kertas berharga. 2)  Memberikan kredit. 

Untuk bank pembangunan:1)  Memberikan kredit jangka menengah dan panjang. 2)  Memberikan kredit jangka pendek sampai suatu jumlah yang

ditetapkan Bank Indonesia. 3)  Mengadakan penyertaan modal dalam perusahaan. 

Segala istilah dan konsep itu dapat kita pelajari dalam Hukum Dagang danHukum Perdata. PT Bank BNI, Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, danBank Rakyat Indonesia adalah bank-bank umum yang masing-masingmengutamakan: sektor industri; sektor pertambangan; sektor perkebunandan kehutanan; dan sektor-sektor koperasi, tani, dan nelayan. Sebagiandari sekian banyaknya bank di Indonesia baik negara maupun swastaditunjuk sebagai bank devisa setelah memenuhi syarat-syaratnya. Bankdevisa adalah bank yang memperoleh surat penunjukan dari Bank

Indonesia untuk melakukan usaha perbankan dalam valuta asing. Dalam melaksanakan kebijaksanaan pemerintah di bidang moneterdan dalam operasinya sehari-hari semua bank di Indonesia dibina dandiawasi ojeh bank sentral. Yang bertindak sebagai bank sentral adalahBank Indonesia (B.I.). Tugas pokok B.I. sebagaimana tercantum dalamUndang-Undang Bank Indonesia 1968 adalah membantu pemerintahdalam : 

a.  Mengatur, menjaga dan memelihara kestabilan nilai rupiah:b.  Mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta

memperluas kesempatan kerja; guna meningkatkan taraf hidup

rakyat. Sedang perincian tugas tersebut adalah : (1)  Mengeluarkan, mengedarkan, dan menarik kembali dari peredaran

uang kertas dan uang logam. Karena tugas ini B.I. berfungsi jugasebagai bank sirkulasi. 

(2) Perbankan dan perkreditan: a.  Memajukan perkembangan yang sehat dan mengadakan

pengawasan terhadap urusan kredit. b.  Membina perbankan dengan jalan: 

  memperluas, memperlancar dan mengatur lalu lintas

pembayaran giral dan menyelenggarakan clearing antarbank. 

Page 29: Modul 7 Uang Dan Bank

5/12/2018 Modul 7 Uang Dan Bank - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-uang-dan-bank 29/32

Modul 17: Ekonomi Uang dan Bank

 Ace Partadiredja Halaman 17-29

  menetapkan ketentuan-ketentuan umum tentangsolvabilitas dan likuiditas bank-bank. 

  memberikan bimbingan kepada bank-bank guna penatalaksanaan bank secara sehat.. 

c.  Menyusun rencana kredit untuk suatu jangka waktu tertentu;menetapkan tingkat dan struktur bunga; dan menetapkan

pembatasan kualitatif dan kuantitatif atas pemberian kredit olehperbankan. 

d.  Memberikan kredit likuiditas kepada bank-bank dengan jalanmenerima penggadaian ulang, menerima surat-surat berharga,

dan menerima aksep. (3)  Di bidang hubungan keuangan dengan pemerintah: 

a.  Bertindak sebagai pemegang kas pemerintah. b.  Menyelenggarakan pemindahan uang untuk pemerintah di

antara kantor-kantornya di seluruh Indonesia,c.  Menempatkan surat-surat hutang negara, menata usaha danmembayar kupon-kupon dan melunasinya. 

d.  Memberi kredit kepada pemerintah dengan bunga tertentu. (4)  Mendorong pengerahan dana-dana masyarakat oleh perbankan untuk

tujuan usaha pembangunan yang produktif dan berencana. (5) Hubungan internasional: 

a.  Menyusun rencana devisa. b.  Menguasai, mengurus, dan menyelenggarakan tata usaha

cadangan emas dan devisa milik negara. 

c. 

Menata usahakan tagihan dan kewajiban tunai maupunberjangka terhadap luar negeri. d.  Mengusahakan pemeliharaan jumlah cadangan minimum emas

dan devisa milik negara terhadap kewajiban internasional. e.  Menjalankan pekerjaan-pekerjaan dalam bidang pembayaran

dengan luar negeri. 

Kalau bank-bank komersial dibina dan diawasi bank sentral pada

gilirannya bank sentral ini harus menjalankan tugas pokoknyaberdasarkan kebijaksanaan yang ditetapkan pemerintah. Dalam

merencanakan dan menetapkan kebijaksanaan moneter itu pemerintahdibantu oleh Dewan Moneter. Dewan Moneter ini terdiri atas 3 orang

anggota, yaitu menteri-menteri yang membidangi keuangan danperekonomian serta Gubernur bank sentral, dengan Menteri Keuangansebagai ketua. Dengan demikian maka para anggota Dewan Moneter inilahyang sebenarnya berkuasa atas satu aspek kehidupan perekonomian

negara yaitu penciptaan uang giral melalui pinjaman kredit. Karena itupula dapat disimpulkan bahwa bank sentral di Indonesia ini bertanggung jawab kepada pemerintah. Rupanya tanggung jawab bank sentral iniberbeda-beda untuk berbagai-bagai negara. The Federal Reserve System

yang merupakan kumpulan dari 12 bank sentral di A.S. bertanggung jawab terhadap Kongres. 

Page 30: Modul 7 Uang Dan Bank

5/12/2018 Modul 7 Uang Dan Bank - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-uang-dan-bank 30/32

Modul 17: Ekonomi Uang dan Bank

 Ace Partadiredja Halaman 17-30

Bank Indonesia sebagai bank sentral dipimpin oleh Direksi yangterdiri atas seorang Gubernur beserta 5 — 7 orang Deputi Direktur yang

diusulkan oleh Presiden dengan persetujuan DPR untuk masa jabatan 5tahun. Pengawasan bank sentral diserahkan kepada Komisaris Pemerintahyang diangkat dan diberhentikan oleh Presiden untuk masa jabatan 3 tahun.

Karena demikian pentingnya peranan Bank Indonesia dalam

menjalankan mesin perekonomian negara, maka sebaiknyalah kita selalumengikuti perkembangan kebijaksanaan dan perubahan-perubahanperaturan yang dibuatnya. Perkembangan kebijaksanaan dan perubahan-perubahan peraturan ini dapat diikuti dari berbagai publikasi Bank

Indonesia sendiri. Laporan tahunan dan laporan mingguan merupakandua sumber yang berharga. Laporan tahunan tidak hanya berisi angka-angka saja tapi juga uraian keterangan di bela-kang angka-angka itu.Sedang laporan mingguan hanya berisi angka-angka saja. Dalam laporan-laporan itu akan kita jumpai neraca singkat, jumlah uang beredar, uangkartal dan giral, jumlah bank-bank komersial termasuk swasta, jumlahkredit-kredit yang diberikan dan lain-lain. Contoh penyajian uang kartal

dan giral sudah diberikan terdahulu. Berikut ini, disajikan contoh neracasingkat B.I. selama 4 tahun: 1975, 1976, 1977 dan 1978. Dari neraca ini kitadapat memperoleh informasi banyak sekali. Masing-masing rekeningmempunyai ceritera tersendiri dan dapat menjadi bahan analisaperkembangan perekonomian. Perhatikan bahwa pada sebelah aktivatidak akan kita jumpai "uang kas" seperti pada bank-bank komersial atauperusahaan-perusahaan, karena uang tunai bukan merupakan bagian

kekayaan B.I. Tapi pada sebelah passiva terdapat "uang yangdiperedarkan" yang merupakan jumlah uang beredar pada suatu titikwaktu tertentu. Jumlah uang beredar merupakan suatu stock concept.

Page 31: Modul 7 Uang Dan Bank

5/12/2018 Modul 7 Uang Dan Bank - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-uang-dan-bank 31/32

Modul 17: Ekonomi Uang dan Bank

 Ace Partadiredja Halaman 17-31

Page 32: Modul 7 Uang Dan Bank

5/12/2018 Modul 7 Uang Dan Bank - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-7-uang-dan-bank 32/32

Modul 17: Ekonomi Uang dan Bank

 Ace Partadiredja Halaman 17-32

LATIHAN

1.  Terangkan apa sebabnya uang dianggap sebagai suatu penemuanmanusia yang penting.

2.  Terdiri dari apa sajakah supply uang M1 dan M2 itu.3.  Bagaimanakah perkembangan uang giral selama 8 tahun yang terakhir.

Lihat Laporan Mingguan Bank Indonesia!4.  Apa sebabnya orang memerlukan uang?5.  Uraikan motif-motif orang memegang uang tunai.6.  Bahaslah bagaimana mekanisme penciptaan uang. Apa syarat-

syaratnya dan apa sajakah faktor-faktor yang dapat membatasi jumlahuang baru.

7.  Bagaimanakah cara pemerintah mengendalikan jumlah uang beredar?8.  Apakah maksud "cash ratio "?9.  Bahaslah berbagai usaha bank-bank kommersial untuk mencari

keuntungan.10.  Apakah tugas Bank Indonesia?11.  Siapakah yang mengawasi kegiatan bank-bank kommersial dan Bank

Indonesia?