modul 2 analisis proses produksi

14
FM-UII-AA-FKU-01/R0 MATERI / BAHAN PRAKTIKUM Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 6 Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2 Kode Mata Praktikum : PTLF Jumlah Halaman : Nama Mata Praktikum` : Analisis Proses Produk Mulai Berlaku : 13/10/13 UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Upload: mustain-billah-ibn-hafidz

Post on 09-Feb-2016

420 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Modul 2 Analisis Proses Produksi

FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 6

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : PTLF Jumlah Halaman :

Nama Mata Praktikum` : Analisis Proses Produk Mulai Berlaku : 13/10/13

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Page 2: Modul 2 Analisis Proses Produksi

FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 6

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : PTLF Jumlah Halaman :

Nama Mata Praktikum` : Analisis Proses Produk Mulai Berlaku : 13/10/13

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

MODUL 2

ANALISIS PROSES PRODUK

2.1 Deskripsi

Jika perusahaan memutuskan bahwa suatu produk atau komponen akan dibuat sendiri,

maka diperlukan tahapan untuk menentukan bagaimana produk atau komponen

tersebut akan diproduksi. Produk atau komponen yang berbeda, biasanya

membutuhkan teknologi, mesin, peralatan dan proses kerja yang berbeda. Analisis

proses produk memberikan deskripsi secara detil tentang proses produksi dan

perakitan setiap komponen, waktu produksi, material serta peralatan yang dibutuhkan.

Dalam melakukan analisis proses, selain assembly chart dan route sheet,

diperlukan alat analisis lainnya seperti peta proses operasi (operation process

chart/OPC). Peta kerja ini merupakan salah satu alat yang digunakan untuk

memberikan informasi kegiatan kerja produksi secara sistematis. Melalui peta ini,

setiap langkah dan perlakuan terhadap suatu benda kerja dapat dianalisis

2.2 Tujuan

a. Memahami proses perakitan dan pembuatan sebuah produk

b. Mampu merancang Assembly Chart (AC) dari sebuah produk

c. Mampu merancang Route Sheet dari sebuah produk

d. Mampu merancang Operation Process Chart dari sebuah produk

2.3 Input dan Output

Input:

a. Data Bill of Material yang dibutuhkan untuk membuat produk

b. Data proses produksi tiap-tiap komponen produk

c. Data urutan perakitan produk

Page 3: Modul 2 Analisis Proses Produksi

FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 6

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : PTLF Jumlah Halaman :

Nama Mata Praktikum` : Analisis Proses Produk Mulai Berlaku : 13/10/13

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

d. Data jenis mesin/ departemen yang mengerjakan, waktu set up, waktu proses,

waktu pekerja yang dibutuhkan dalam setiap tahapan proses.

e. Data analisis buat-beli

Output:

a. Analisis Assembly chart (AC)

b. Analisis Route Sheet

c. Analisis OPC

2.4 Landasan Teori

Analisis proses produk merupakan suatu aktivitas untuk mengidentifikasi dan

mengevaluasi serangkaian tahapan proses produksi dari masing-masing produk atau

komponen yang dibuat. Umum diketahui perubahan dari input yang berupa bahan

baku menjadi output yang berupaproduk jadi atau jasa yang dikehendaki akan

memerlukan berbagai macam dan tahapan proses manufacturing. Teknologi, mesin

dan peralatan serta berbagai metoda kerja direncanakan dan digunakan untuk

keperluan ini. Menurut (Wignjosoebroto, 1996) dalam merencanakan tahapan proses

yang diperlukan untuk membuat suatu produk maka process engineer harus terlebih

dahulu mempelajari detail gambar kerja yang ada, baru kemudian melaksanakan

tindakan-tindakan sebagai berikut:

1. Merencanakan operasi yang diperlukan untuk proses pengerjaan benda kerja mulai

dari bahan baku sampai produk jadi.

2. Menetapkan langkah-langkah yang tepat dari masing-masing operasi yang

diperlukan.

3. Memilih alternatif yang terbaik ditinjau dari segi efektifitas dan efisiensi

pemakaian dari mesin dan peralatan produksi lainnya yang dibutuhkan untuk

melaksanakan operasi kerja.

Page 4: Modul 2 Analisis Proses Produksi

FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 6

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : PTLF Jumlah Halaman :

Nama Mata Praktikum` : Analisis Proses Produk Mulai Berlaku : 13/10/13

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

4. Merencanakan secara lebih spesifik peralatan pembantu yang diperlukan guna

kelancaran operasi kerja seperti tools, jigs dan fixtures.

5. Menetapkan standard-standar produksi, biasanya dalam tolok ukur jam per satuan

produk yang dihasilkan. Ketentuan mengenai ini diperoleh dari studi pencatatan

waktu kerja.

Dari hasil analisa proses tersebut di atas, maka kesimpulan yang bisa diambil

selanjutnya dapat dinyatakan dalam berbagai bentuk seperti assembly chart, routing

sheet, dan operation process chart.

2.4.1 Peta Perakitan

Assembly Chart adalah grafik urutan-urutan aliran komponen dan rakitan bagian ke

dalam rakitan suatu produk yang menunjukkan keterkaitan antar komponen, yang

dapat pula digambarkan dengan gambar terurai (Hadiguna & Setiawan, 2008).

Peta rakitan memberikan informasi tentang:

1. Komponen- komponen pembentuk produk

2. Bagaimana komponen-komponen ini bergabung bersama

3. Komponen yang menjadi bagian suatu rakitan bagian/ sub assembly

4. Aliran komponen ke dalam sebuah rakitan

5. Keterkaitan antara komponen dengan rakitan bagian/ sub assembly

6. Gambaran menyeluruh dari proses rakitan

7. Urutan waktu komponen bergabung bersama

8. Suatu gambaran awal dari pola aliran bahan

Pembuatan assembly chart dimulai dengan melakukan penyusunan terbalik

proses disassembly produk jadi. Terdapat beberapa langkah yang dilakukan dalam

membuat assembly chart yaitu:

1. Operasi terakhir yang menunjukkan rakitan suatu produk digambarkan dengan

lingkaran berdiameter 12 mm.

Page 5: Modul 2 Analisis Proses Produksi

FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 6

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : PTLF Jumlah Halaman :

Nama Mata Praktikum` : Analisis Proses Produk Mulai Berlaku : 13/10/13

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

2. Gambarkan garis mendatar dari lingkaran kearah kiri, tempatkan lingkaran

berdiameter 6 mm pada bagian ujungnya, tunjukkan setiap komponen (nama

dan nomor komponen) yang dirakit pada proses tersebut.

3. Jika yang dihadapi adalah rakitan-bagian, maka buat garis tadi sebagian dan

akhiri dengan lingkaran berdiameter 9 mm, garis yang menunjukkan komponen

mandiri harus ditarik ke sebelah kiri dan diakhiri dengan diameter 6 mm.

4. Jika operasi rakitan terakhir dan komponen-komponennya selesai dicatat,

gambarkan garis tegak pendek dari garis lingkaran 9 mm ke atas, memasuki

lingkaran 12 mm yang menunjukkan operasi rakitan sebelum operasi rakitan

yang telah digambarkan pada langkah 2 dan langlah 3.

5. Periksa kembali peta tersebut untuk meyakinkan bahwa seluruh komponen

telah tercantum, masukkan nomer-nomor operasi rakitan bagian ke dalam

lingkaran (jika perlu), komponen yang terdaftar di sebelah kiri diberi nomor

urut dari atas ke bawah bagian sub assembly.

Nama

Komponen

Nama

Komponen

Nama

Komponen

Kode

Gambar 1. Assembly Chart

Page 6: Modul 2 Analisis Proses Produksi

FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 6

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : PTLF Jumlah Halaman :

Nama Mata Praktikum` : Analisis Proses Produk Mulai Berlaku : 13/10/13

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

112

132

122

SSA1

Strccher

Kaki

Pasak

212

Daun Meja

A1

I

Meja

SA1

A2

Gambar 2. Assembly Chart Meja 2 Kaki

2.4.2 Route Sheet

Lembar pengurutan produksi (Route Sheet) memuat informasi mengenai

beberapa langkah operasi yang dibutuhkan dalam memproduksi

komponen-komponen tertentu yang telah diputuskan untuk dibuat dalam

analisis buat-beli (Wignjosoebroto, 1996). Beberapa langkah tersebut secara

spesifik diatur dalam proses "routing" yang biasanya hal ini akan dibuat oleh

Departemen Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Proses routing ini akan

menyimpulkan langkah-langkah operasi yang diperlukan untuk merubah bahan baku

menjadi komponen yang dikehendaki. Untuk itu, beberapa informasi yang harus

dimasukkan dalam proses ini adalah:

Nama dan nomor komponen yang akan dibuat.

Nomor gambar kerja dari komponen tersebut.

Macam operasi kerja dan nomor operasinya.

Mesin dan/atau peralatan produksi yang dipakai.

Waktu standard yang ditetapkan untuk masing masing operasi kerja.

Page 7: Modul 2 Analisis Proses Produksi

FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 6

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : PTLF Jumlah Halaman :

Nama Mata Praktikum` : Analisis Proses Produk Mulai Berlaku : 13/10/13

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Mesin dan peralatan pembantu seperti jigs & fixture harus

dicantumkan secara spesifik didalam proses routing ini karena akan

berpengaruh terhadap pengaturan rata letak semua fasilitas produksi. Waktu

operasi yang dibutuhkan akan membantu dalam proses penentuan jumlah

mesin dan peralatan produksi lainnya. Dimana hal tersebut akan

memberikan pengaruh terhadap jumlah stasiun kerja dan luas area dari

masing-masing stasiun kerja yang dibutuhkan.

Tabel 1. Route Sheet Kaki Meja

Route Sheet yang telah dibuat dapat digunakan untuk:

a. Menghitung jumlah part atau bahan (volume produksi) yang harus dipersiapkan

dalam usaha memperoleh sejumlah produk jadi yang diinginkan. Jumlah material

yang dipersiapkan dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Scrap %1

i-ke produksi prosesan atau tahap kerjastasiun padaakhir produk permintaan

iP

b. Menghitung jumlah mesin yang diperlukan dengan menggunakan rumus:

F =Ti . Pi

D. Ei

Dengan,

i = Stasiun kerja ke-i/ tahapan proses produksi ke-i

F = Jumlah mesin yg dibutuhkan

T = Waktu operasi per tahapan proses produksi

Page 8: Modul 2 Analisis Proses Produksi

FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 6

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : PTLF Jumlah Halaman :

Nama Mata Praktikum` : Analisis Proses Produk Mulai Berlaku : 13/10/13

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

P = Volume produksi yg direncanakan per satuan waktu produksi

D = Waktu operasi yg tersedia per tahapan proses produksi

E = Efisiensi kerja per tahapan proses produksi yang didapatkan dengan rumus

harimesin/ kerja jam

harimesin/ upset mesin/hari down time1

IE

2.4.3 Operation Process Chart

Pendekatan tradisional yang sering digunakan untuk menganalisis metode kerja adalah

peta proses operasi (OPC). OPC merupakan suatu alat yang menggambarkan kegiatan

kerja secara sistematis dan jelas. Dengan peta ini kita bisa melihat semua langkah atau

kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja dari mulai masuk proses sampai menjadi

produk, kemudian menggambarkan semua langkah yang dialaminya yakni operasi,

inspeksi, dan urutan kerja untuk memproduksi produk. Menurut (Sutalaksana, 1979)

kegunaan dari peta proses operasi adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kebutuhan mesin dan penganggarannya.

2. Untuk memperkirakan kebutuhan akan bahan baku.

3. Sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik.

4. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang sedang dipakai.

5. Sebagai alat untuk latihan kerja.

Sedangkan informasi yang didapat dalam OPC adalah:

1. Deskripsi setiap tahapan proses

2. Waktu penyelesaian setiap tahapan proses

3. Peralatan/mesin yang digunakan

4. Persentase scrap (waste produksi, contoh: tatal logam dalam permesinan

CNC) dari setiap tahapan proses

Terdapat beberapa faktor yang dipertimbangkan untuk mendapatkan suatu

proses kerja yang baik melalui analisis OPC, yaitu:

Page 9: Modul 2 Analisis Proses Produksi

FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 6

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : PTLF Jumlah Halaman :

Nama Mata Praktikum` : Analisis Proses Produk Mulai Berlaku : 13/10/13

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

a. Bahan baku dan bahan penunjang

Semua alternatif bahan baku maupun bahan penunjang yang akan digunakan

dalam produksi harus dipertimbangkan, termasuk proses penyelesaian dan

toleransi yang ditetapkan sehingga dapat sesuai dengan fungsi, reliabilitas,

pelayanan dan waktunya.

b. Operasi

Semua alternatif proses pengolahan, pembuatan, pengerjaan dengan mesin

atau metode perakitannya, beserta alat-alat dan perlengkapan yang digunakan

perlu dipertimbangkan. Perbaikan proses dapat dilakukan melalui beberapa

tindakan seperti menghilangkan, menggabungkan, merubah atau

menyederhanakan tahapan proses yang dibutuhkan.

c. Pemeriksaan (inspeksi)

Proses ini diperlukan untuk menjaga kualitas produk akhir maupun komponen

dapat sesuai dengan standar kualitas yang telah ditentukan. Teknik sampling

dapat digunakan dalam faktor ini.

d. Waktu

Setiap alternatif metode produksi, peralatan dan perlengkapan khusus perlu

dipertimbangkan untuk dapat mereduksi waktu proses. Hal ini penting karena

waktu proses akan berpengaruh terhadap jumlah produk yang dihasilkan per

satuan waktu.

Untuk keperluan analisis proses produk, diperlukan pembuatan

beberapa peta yang menggunakan simbol standar dari American Society of

Mechanical Engineers (ASME) yang menggambarkan macam/jenis aktivitas

yang umum dijumpai dalam proses produksi, yaitu:

Page 10: Modul 2 Analisis Proses Produksi

FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 6

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : PTLF Jumlah Halaman :

Nama Mata Praktikum` : Analisis Proses Produk Mulai Berlaku : 13/10/13

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Tabel 2. Simbol Standar Jenis Aktivitas Produksi

Simbol Nama

kegiatan Definisi kegiatan

Operasi

Kegiatan operasi yang terjadi bilamana sebuah objek (benda

kerja/bahan baku) mengalami perubahan bentuk baik secara

fisik maupun kimiawi, perakitan dengan objek lainya atau

diurai rakit dan lain-lain

Inspeksi

Kegiatan inspeksi terjadi bilamana sebuah objek mengalami

pengujian ataupun pengecekan ditinjau ari segi kuantitas

ataupun kualitas.

Transportasi

Kegiatan transportasi terjadi bilamana sebuah objek

dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain. Bilamana gerakan

perpindahan itu merupakan bagian dari operasi/inspeksi

seperti halnya dengan loading/unloading material maka hal

tersebut bukan termasuk kegiatan transportasi.

Menunggu

Proses menunggu terjadi bila material, benda kerja, operator

atau fasilitas kerja dalam keadaan berhenti atau tidak

mengalami kegiatan apapun. Biasanya obyek terpaksa

menunggu atau ditinggalkan sementara sampai suatu saat

dikerjakan/diperlukan kembali.

Menyimpan

Proses penyimpanan terjadi bilamana obyek disimpan dalam

jangka waktu yang cukup lama. Disini obyek akan disimpan

secara permanen dan dilindungi terhadap pengeluaran /

pemindahan tanpa ijin khusus.

Aktivitas

ganda

Bilamana dikehendaki untuk menunjukan kegiatan-kegiatan

yang secara bersama dilakukan oleh operator pada stasiun

kerja yang sama pula, seperti kegiatan operasi yang yang

harus dilakukan bersama dengan kegiatan inspeksi.

Page 11: Modul 2 Analisis Proses Produksi

FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 6

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : PTLF Jumlah Halaman :

Nama Mata Praktikum` : Analisis Proses Produk Mulai Berlaku : 13/10/13

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

10

112- Kaki Meja

11

i9

08

212- Stretcher

09

i7

06

312- Pasak

07

i5

A2

i8

A1

01

141- Daun Meja

02

A

i1

01

i6

i2

03

04

i3

05

i4

12

Pemotongan Kayu

(gergaji Mesin)

45 menit

Penghalusan Kayu

(Mesin ketan)

35 menit

Pengeleman dua

daun meja (lem)

15 menit

Pemotongan Kayu

(Tatah/Pahat)

10 menit

Penghalusan

(Amplas)

5 menit

Pemotongan Kayu

(gergaji Mesin)

20 menit

Penghalusan kayu

(Mesin ketam)

10 menit

Pemotongan Kayu

(gergaji Mesin)

30 menit

Penghalusan kayu

(Mesin ketam)

15 menit

Pembuatan lobang

stretcher ( mesin freis)

10 menit

Inspeksi

Inspeksi Inspeksi

Inspeksi

Inspeksi

Inspeksi

Inspeksi

Inspeksi

Inspeksi

Memasukkan strercher

ke lobang kaki meja

Memberi pasak diantara

stretcher dan kaki meja.

(lem dan paku)

Assembly Rakitan kaki

meja dengan daun meja

(Lem, Paku, dan Palu)

Pengecetan Dasar

(Kuas)

Pendempulan dan

Pengamplasan

Pengecetan Akhir

(Mesin Cat Semprot)

Masuk

Showroom

OPERATION PROCESS CHART

Nama Produk : MejA 2 Kaki

Dipetakan Oleh : Taichi Ohno

No Peta : 1

Tanggal dipetakan : 04/11/2012

Gambar 3. OPC Meja 2 Kaki

Page 12: Modul 2 Analisis Proses Produksi

FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 6

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : PTLF Jumlah Halaman :

Nama Mata Praktikum` : Analisis Proses Produk Mulai Berlaku : 13/10/13

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

2.5 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam mata kuliah ini adalah :

a. Data Bill of Material dari produk

b. Data proses produksi tiap-tiap komponen produk

c. Data urutan perakitan produk

d. Data jenis mesin/ departemen yang mengerjakan, waktu set up, waktu proses,

waktu pekerja yang dibutuhkan dalam setiap tahapan proses.

e. Microsoft Excel.

f. Microsoft Visio.

2.6 Prosedur Pelaksanaan Praktikum

Urutan yang akan dilakukan dalam praktikum analisis proses produk adalah sebagai

berikut:

a. Menentukan proses produksi dari tiap-tiap komponen produk yang telah di

tentukan

b. Menentukan urutan perakitan dari tiap-tiap komponen produk yang telah di

tentukan

c. Membuat peta perakitan dari produk yang telah di tentukan

d. Membuat route sheet dari produk yang telah di tentukan dengan penomoran

operasi menggunakan 2 digit angka untuk setiap operasi. Contoh: 10 untuk proses

pemotongan, 20 untuk proses drill.

e. Menghitung jumlah mesin teoritis yang dibutuhkan

2.7 Tugas Praktikum

1. Membuat assembly chart dari produk yang telah di tentukan

2. Membuat route sheet dari produk yang telah di tentukan. Pembuatan route sheet

dapat disesuaikan dengan lembar kerja mahasiswa berikut.

3. Membuat OPC

Page 13: Modul 2 Analisis Proses Produksi

FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 6

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : PTLF Jumlah Halaman :

Nama Mata Praktikum` : Analisis Proses Produk Mulai Berlaku : 13/10/13

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Lembar Kerja Mahasiswa

Analisis Proses Produk ________________________

Nama Anggota kelompok :

1. ___________________________

2. ___________________________

3. ___________________________

4. ___________________________

No

Operasi Deskripsi

Mesin

yg

dipakai

Waktu

Operasi

(menit/Unit)

Ti

Jam

kerja/hari

(menit)

%scrap

(defect)

Demand

produk

akhir

(kg)

Bahan

dipersiapkan

atau volume

produksi Pi

(Kg)

Down time

mesin/hari(menit)

Set Up

Time

Mesin/hari

(menit)

Efisiensi

Mesin Ei

Kebutuhan

Mesin

Teori

F Aktual

1

Page 14: Modul 2 Analisis Proses Produksi

FM-UII-AA-FKU-01/R0

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 6

Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

Kode Mata Praktikum : PTLF Jumlah Halaman :

Nama Mata Praktikum` : Analisis Proses Produk Mulai Berlaku : 13/10/13

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

DAFTAR PUSTAKA

Hadiguna, R. A., & Setiawan, H. (2008). Tata Letak Pabrik. Yogyakarta: Andi.

Sutalaksana. (1979). Teknik Tata Cara Kerja. Bandung: ITB.

Wignjosoebroto, S. (1996). Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Jakarta: PT.

Guna Widya.