proses dan produksi

112
Proses dan Produksi A. Pengertian Proses Produksi Kegiatan utama yang bersangkutan dengan manajemen produksi adalah proses produksi. Proses produksi adalah metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber antara lain tenaga kerja, bahan- bahan, dana dan sumberdaya lain yang dibutuhkan. Produksi merupakan suatu sistem dan di dalamnya terkandung tiga unsur, yaitu input, proses, dan output. Input dalam proses produksi terdiri atas bahan baku/ bahan mentah, energi yang digunakan dan informasi yang diperlukan. Proses merupakan kegiatan yang mengolah bahan, energi dan informasi perubahan sehingga menjadi barang jadi. Output merupakan barang jadi sebagai hasil yang dikehendaki B. Jenis-jenis Proses Produksi Proses produksi pada umumnya dapat dipisahkan menurut berbagai segi. Pemilihan sudut pandang yang akan digunakan untuk pemisahan proses produksi dalam perusahaan ini akan tergantung untuk apa pemisahan tersebut dilaksanakan serta penentuan tipe produksi didasarkan faktor seperti volume atau jumlah produk yang akan dihasilkan, kualitas produk yang diisyaratkan dan peralatan yang tersedia untuk melaksanakan proses. 1. Jenis proses produksi ditinjau dari segi wujud proses produksi a. Proses produksi kimiawi Proses produksi kimiawi merupakan suatu proses produksi yang menitikberatkan kepada adanya proses analisa atau sintesa serta

Upload: yoan-adetya

Post on 27-Oct-2015

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proses Dan Produksi

Proses dan Produksi

A.    Pengertian Proses Produksi

Kegiatan utama yang bersangkutan dengan manajemen produksi adalah proses produksi.

Proses produksi adalah metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu

barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber antara lain tenaga kerja, bahan-bahan,

dana dan sumberdaya lain yang dibutuhkan.

Produksi merupakan suatu sistem dan di dalamnya terkandung tiga unsur, yaitu input, proses,

dan output. Input dalam proses produksi terdiri atas bahan baku/ bahan mentah, energi yang

digunakan dan informasi yang diperlukan. Proses merupakan kegiatan yang mengolah bahan,

energi dan informasi perubahan sehingga menjadi barang jadi. Output merupakan barang jadi

sebagai hasil yang dikehendaki

B.     Jenis-jenis Proses Produksi

Proses produksi pada umumnya dapat dipisahkan menurut berbagai segi. Pemilihan sudut

pandang yang akan digunakan untuk pemisahan proses produksi dalam perusahaan ini akan

tergantung untuk apa pemisahan tersebut dilaksanakan serta penentuan tipe produksi didasarkan

faktor seperti volume atau jumlah produk yang akan dihasilkan, kualitas produk yang

diisyaratkan dan peralatan yang tersedia untuk melaksanakan proses.

1.      Jenis proses produksi ditinjau dari segi wujud proses produksi

a.       Proses produksi kimiawi

Proses produksi kimiawi merupakan suatu proses produksi yang menitikberatkan kepada adanya

proses analisa atau sintesa serta senyawa kimia. Contoh perusahaan obat-obatan, perusahaan

tambang minyak dan lain-lain.

b.      Proses produksi perubahan bentuk

Proses perubahan bentuk adalah proses produksi dimana dalam pelaksanaannya menitikberatkan

pada perubahan masukan (input) menjadi keluaran (output) sehingga didapatkan penambahan

manfaat atau faedah dari barang tersebut. Contohnya perusahaan mebel, perusahaan garmen dan

lain-lain.

c.       Proses produksi assembling

Proses produksi assembling merupakan suatu proses produksi yang dalam pelaksanaan

produksinya lebih mengutamakan pada proses penggabungan dari komponen-komponen produk

Page 2: Proses Dan Produksi

dalam perusahaan yang bersangkutan atau membeli komponen produk yang dibeli dari

perusahaan lain. Contohnya perusahaan yang memproduksi peralatan elektronika, perakitan

mobil dan lain sebagainya.

d.      Proses produksi transportasi

Proses produksi transportasi merupakan suatu proses produksi dengan jalan menciptakan jasa

pemindahan tempat dari barang ataupun manusia. Dengan adanya pemindahan tempat tersebut

maka barang atau manusia yang bersangkutan ini akan mempunyai kegunaan atau merasakan

adanya tambahan manfaat. Contohnya perusahaan kereta api, perusahaan angkutan dan lain-lain.

e.       Proses produksi penciptaan jasa administrasi

Proses produksi penciptaan jasa administrasi adalah suatu proses produksi yang memberikan jasa

administrasi kepada perusahaan-perusahaan yang lain atau lembaga-lembaga yang

memerlukannya. Pemberian metode penyusunan, penyimpanan dan penyajian data serta

informasi yang diperlukan oleh masing-masing perusahaan yang memerlukannya merupakan

jasa yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan semacam ini. Contohnya lembaga konsultan

manajemen dan akuntansi, biro konsultan manajemen, dan lain-lain.

2.      Jenis proses produksi ditinjau dari segi arus proses produksi

a.       Proses produksi terus-menerus (continuous processes)

Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi yang mempunyai pola atau urutan yang

selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan.

Ciri-ciri :

1)      Produksi dalam jumlah besar, variasi produk sangat kecil dan sudah distandarisir.

2)      Menggunakan product lay out atau departmentation by product.

3)      Mesin bersifat khusus.

4)      Operator tidak mempunyai keahlian yang tinggi.

5)      Salah satu mesin/ peralatan rusak atau terhenti, seluruh proses produksi terhenti.

6)      Tenaga kerja sedikit.

7)      Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses kecil.

8)      Dibutuhkan maintenance specialist yang berpengetahuan dan pengalaman yang banyak.

Kebaikan:

1)      Biaya per unit rendah bila produk dalam volume yang besar dan distandardisir.

2)      Pemborosan dapat diperkecil karena menggunakan tenaga mesin.

Page 3: Proses Dan Produksi

3)      Biaya tenaga kerja rendah.

4)      Biaya pemindahan bahan di pabrik rendah karena jaraknya lebih pendek.

Kekurangan:

1)      Terdapat kesulitan dalam perubahan produk.

2)      Proses produksi mudah terhenti yang menyebabkan kemacetan seluruh proses produksi.

3)      Terdapat kesulitan menghadapi perubahan tingkat permintaan.

b.      Proses produksi terputus-putus (intermitten processes)

Proses produksi terputus-putus adalah suatu proses produksi dimana arus proses yang ada dalam

perusahaan tidak selalu sama.

Ciri-ciri:

1)      Produk yang dihasilkan dalam jumlah kecil, variasi sangat besar.

2)      Menggunakan mesin-mesin bersifat umum dan kurang otomatis.

3)      Operator mempunyai keahlian yang tinggi.

4)      Proses produksi tidak mudah terhenti walaupun terjadi kerusakan di salah satu mesin.

5)      Menimbulkan pengawasan yang lebih sukar.

6)      Persediaan bahan mentah tinggi.

7)      Membutuhkan tempat yang besar.

Kelebihan:

Fleksibilitas yang tinggi dalam menghadapi perubahan produk yang berhubungan dengan mesin

bersifat umum yaitu system pemindahan menggunakan tenaga manusia, diperoleh penghematan

uang dalam investasi mesin yang bersifat umum dan proses produksi tidak mudah terhenti,

walaupun ada kerusakan di salah satu mesin.

Kekurangan:

1)      Dibutuhkan scheduling dan routing yang banyak karena produk berbeda tergantung pemesanan.

2)      Pengawasan produksi sangat sukar dilakukan.

3)      Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses cukup besar.

4)      Biaya tenaga kerja dan pemindahan bahan sangat tinggi, karena menggunakan banyak tenaga

kerja dan mempunyai tenaga ahli.

c.       Proses produksi campuran

Page 4: Proses Dan Produksi

Proses produksi ini merupakan penggabungan dari proses produksi terus-menerus dan terputus-

putus. Penggabungan ini digunakan berdasarkan kenyataan bahwa setiap perusahaan berusaha

untuk memanfaatkan kapasitas secara penuh.

3.      Jenis proses produksi ditinjau dari segi keutamaan proses produksi

Pada umumnya manajemen perusahaan akan mengadakan pemisahan jenis proses produksi

dalam perusahaan atas dasar keutamaan proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan

yaitu proses produksi utama dan proses produksi bukan utama.

Adapun proses produksi utama meliputi:

a)      Proses produksi terus-menerus

b)      Proses produksi terputus-putus

c)      Proses produksi proses

d)     Proses produksi proses yang sama

e)      Proses produksi proyek khusus

f)       Proses produksi industri berat

Proses produksi bukan utama meliputi:

a)      Penelitian

b)      Model

c)      Prototipe

d)     Percobaan

e)      Demonstrasi

4.      Jenis proses produksi ditinjau dari segi penyelesaian proses produksi

Tujuan pemisahan proses produksi menurut segi penyelesaian proses ini pada umumnya untuk

mengadakan pengendalian kualitas dari proses produksi di dalam perusahaan yang bersangkutan.

Pada umumnya dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

a)      Proses produksi tipe A

Proses produksi ini merupakan suatu tipe dari proses produksi dimana dalam setiap tahap proses

produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan dapat diperiksa secara mudah. Dengan demikian

pengendalian proses dapat dilaksanakan pada setiap tahap proses, sesuai dengan yang

dikehendaki oleh manajemen perusahaan yang bersangkutan.

b)      Proses produksi tipe B

Page 5: Proses Dan Produksi

Proses produksi tipe ini merupakan suatu proses produksi dimana di dalam penyelesaian proses

produksi dalam perusahaan yang bersangkutan akan terdapat beberapa ketergantungan dari

masing-masing tahap proses produksi, pemeriksaan hanya dapat dilaksanakan pada beberapa

tahap tertentu saja. Dengan demikian pengendalian proses produksi yang dilaksanakan dalam

perusahaan akan terbatas kepada beberapa tahap proses yang dapat diperiksa secara mudah.

c)      Proses produksi tipe C

Perusahaan yang penyelesaian produksinya termasuk di dalam kategori proses produksi tipe C

ini adalah perusahaan yang melaksanakan proses penggabungan atau pemasangan (assembling).

Pelaksana proses produksi dalam perusahaan tersebut dilakukan dengan pemasangan atau

penggabungan komponen-komponen produk.

d)     Proses produksi tipe D

Proses produksi tipe ini merupakan proses produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan dengan

menggunakan mesin dan peralatan produksi otomatis. Mesin dan peralatan produksi yang

dipergunakan dalam perusahaan tersebut dilengkapi dengan beberapa peralatan khusus untuk

melaksanakan pengendalian proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan.

e)      Proses produksi tipe E

Proses produksi ini merupakan proses produksi dari perusahaan-perusahaan dagang dan jasa.

Pelaksanaan proses produksi yang agak berbeda dengan perusahaan-perusahaan semacam ini

menjadi agak berbeda dengan beberapa perusahaan yang melaksanakan processing dalam proses

produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan yang bersangkutan.

Page 6: Proses Dan Produksi

Manajemen Proyek Perangkat Lunak

19 Mar

Manajemen Proyek adalah  Suatu kegiatan yang meliputi antara lain:

Pengorganisasian Menggerakan Kontroling, Pengawasan

Poyek adalah Suatu Kegiatan Non rtin, di batasai atau ditentukan

1. Hasil yang di inginkan2. Biaya yang telah di tetapkan3. Waktu yang telah di putuskan

Rangkuman Materi Manajemen Proyek

1. 1. Manajemen 1. Pengertian Manajemen

Istilah manajemen, terjemahanya dalam bahasa indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman. Selanjutnya, bila kita mempelajari literatur manajemen, maka kaan di temukan bahwa istilah manajemen mengandung 3 pengertian, yaitu :

1. Manajemen sebagai proses;2. Manajemen sebagai kolektivitas orang – orang yang melakukan aktivitas manajemen;3. Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science).

Menurut pengertian yang pertama, yakni manajemen sebagai suatu proses, berbeda – beda definisi yang diberikan oleh para ahli. Untuk memperlihatkan tata warna definisi manajemen menurut pengertian yang pertama itu, dikemukakan tiga buah definisi.

Dalam Encylcopedia of teh Sosial Science dikatakan bahwa manajmen adalah suatu proses dengan manan pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan di awasi.

Selanjutnya Hilman mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.

Menurut pengertian yang kedua, Manajemen sebagai kolektivitas orang – orang yang melakukan aktivitas manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap orang – orang yang melakukan aktifitas manajemen dalam suatu badan tertentu disebut manajemen.

Menurut pengertian yang ketiga, Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science). Mengenai inipun sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat,

Page 7: Proses Dan Produksi

segolongan mengatakan bahwa manajemen adalah seni dan segolongan lagi mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu pengetahuan. Sesungguhnya kedua pendapat itu sama mengandung kebenaran.

Menurut G.R. terry manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang – orang kearah tujuan – tujuan organisasional atau maksud – maksud yang nyata.

Manajemen juga adalah suatu ilmu pengetahuan maupun seni. Seni adalah suatu pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang diinginkan atau dalam kata lain seni adalah kecakapan yang diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan pengetahuan manajemen.

Menurut Marry Parker Follet manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Definisi dari Marry ini mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang – orang lain untuk melaksanakan apa saja yang perluu dalam pekerjaan itu., bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri.

Itulah manajemen, tetapi menurut Stoner bukan hanya itu  saja, Masih banyak lagi sehingga tak ada satu definisi saja yang dapat diterima secara universal.menurut James A.F.Stoner, manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mrncaapai tujuan yang telah ditetapkan.

1. Fungsi – Fungsi Manajemen

Sampai saat ini, masih belum ada consensus baik di antara praktisi maupun di antara teoritis mengenai apa yang menjadifungsi – fungsi manajemen, sering pula disebut unsur – unsur manajemen. Fungsi – fungsi manajemen adalah sebagai berikut :

1. Planning

Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat rumit. Misalnya yang sederhana saja merumuskan bahwa perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang di inginkan. Pembatasan yang terakhir merumuskan perencanaan merupakan penetapan jawaban kepada enam pertanyaan berikut :

-       Tindakan apa yang harus dikerjakan ?

-       Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan ?

-       Dimanakah tindakan itu harus dikerjakan ?

-       Kapankah tindakan itu harus dikerjakan ?

Page 8: Proses Dan Produksi

-       Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu?

-       Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu ?

Menurut stoner, Planning adalah proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untuk mencapai sasaran tadi.

1. Organizing

Organizing adalah dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.

1. Leading

Pekerja Leading meliputi 3 kegiatan yaitu:

-       Mengambil keputusan

-       Mengadakan komunikasiada saling pengertian antara manajer dan bawahan

-       Memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak.

Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang di tetapkan

1. Direction / Commanding

Direction / commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingann, saran, perintah – perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melkasanakan tugas masing – masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah di tetapkan semula.

1. Motivating

Motivating atau pemorivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa pembarian inspirasi, semangat, dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara suka rela sesuai apa yang diinginkan oleh atasan.

1. Coordinating

Coordinating atau pengkoordinasian merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarah dalam upaya mencapai tujuan organisasi.

1. Controlling

Page 9: Proses Dan Produksi

Controlling atau pengawasan sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dan tujuan yang telah digariskan semula.

1. Reporting

Adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegitan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi – fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi.

1. Staffing

Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga memberi daya guna maksimal kepada organisasi.

1. Forecasting

Forecasting adalah meramalkan, memproyeksikan, atau mengadakan taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rencana yang lebih pasti dapat dilakukan.

1. Tingkatan Manajemen

Tingkatan manajemen dalam organisasi akan membagi tingkatan manajer menjadi 3 tingkatan, yaitu :

1. Manajer lini garis pertama (first line) adalah tingkatan manajemen paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga – tenaga operasional. Dan mereka tidak membawahi manajer yang lain.

2. Manajer menegah (Middle Manager) adalah manajer menengah dapat meliputi beberapa tingkatan dalam suatu organisasi. Para manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan – kegiatan para manajer lainnya kadang – kadang juga karyawan operasional.

3. Manajer Puncak (Top Manager) terdiri dari kelompok yang relatif kecil, manager puncak bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari organisasi.

1. 1. Proyek 1. Pengertian Proyek

1. Proyek merupakan suatu tugas yang perlu dirumuskan untuk mencaoau sasaran yang dinyatakan secara kongkrit serta harus diselesaikan dalam suatu periode tertentu dengan menggunakan tenaga manusia dan alat – alat yang terbatas dan begitu kompleks sehingga dibutuhkan pengelolaan dan kerja yang berbeda dari yang biasanya digunkan.

2. Menurut Dr Cleland dan Wr. King (1987), Proyek merupakan gabungan dari sumber daya yang di himpun dalam organisasi sementara untukmencapai suatu tujuan tertentu.

Page 10: Proses Dan Produksi

3. “A project is a temporary Endeavor undertaken to accomplish a unique purpose”. Proyek adalah suatu usaha temporer yang dilaksanakan untk mencapai tujuan tertentu.

2. Komponen Proyek 1. Kemampuan

Berhubungan dengan pengetahuan tentang proyek yang akan dikerjakan, kemampuan dalam mengerjakan proyek tersebut, dan pengalaman yang dibutuhkan yang bertujuan untuk mengurangi faktor resiko yang terjadi dari suatu proyek yang akan dikerjakan.

1. Perangkat bantu

Alat bantu yang dibutuhkan oleh seorang manajer proyek untuk meningkatkan kemampuan menangani suatu proyek dalam bentuk perangkat lunak maupun perangkat keras, seperti dalam hal dokumentasi, perencanaan, permodelan, audit maupun pengevaluasian proyek.

1. Proses

Adalah suatu teknisi dan urutan kebutuhan yang dapat di monitor dan di kontrol dalam waktu tertentu meliputi waktu, dana, kualitas, resiko maupun bidang garapan proyek.

1. Syarat Dasar Proyek 1. Pemberian kekuasaan dari yang berwenang untuk membuat batasan proyek;2. Mengajukan usulan untuk menggunakan waktu, waktu dan faktor produksi;3. Mendapatkan persertujuann dari yang berwenang (yang menawarkan proyek);4. Memperoleh kesediaan untuk bekerja sama;5. Adanya keterlibatan dari orang – orang yang berwenang dalam pelaksanaan

proyek;6. Pemberian informasi, terhadap pihak – pihak lain dan pihak – pihak yang terlibat

secara langsung pada proyek.7. Pimpinan proyek diserahi dengan tugas yang terbatas dan wewenang yang sah;8. Adanya pandangan antar departemen dan kemungkinan untuk menggunakan

karyawan baru;9. Adanya alat pengawas dan ruangan;10. Adanya rekan kerja proyek yang memberikann saham (sumbangan) pada

perumusan dan perencanaan proyek.

1. Ciri – Ciri Proyek 1. Sasarannya jelas2. Sasaran diarahkan pada suatu perubahan dan pembaharuan3. Sasaran terjadi hanya satu kali4. Adanya batasan awal dan akhir pelaksanaan proyek5. Proyek bersifat antar disiplin6. Penentuan tanggung jawab yang dibatasi untuk merealisasikan proyek7. Adanya batasan tenaga kerja yang tesedia8. Adanya anggaran dan batasan terhadap biaya – biaya

Page 11: Proses Dan Produksi

9. Pertanggungjawaban yang dibatasi untuk merealisasikan proyek

1. Timbulnya Proyek 1. Berasal dari pemerintah, contohnya dalah proyek bendungan, jalan raya, irigasi,

jembatan untuk kepentingan umum dan lain – lain.2. Berasal dari permintaan pasar, hal ini terjadi bila pasar membutuhkan kenaikan

jumlah produk cukup besar sehingga perlu dibangun perluasan fasilitas produksi (pabrik baru).

3. Barsal dari penelitian dan pengembangan mengenhasilkan produk yang sangat besar minatnya sehingga perlu dibangun produksi baru.

4. Berasal dari dalam perusahaan itu sendiri untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas fasilitas produksi agar dapat melayani permintaan pasar maupun mempertinggi daya saing.

1. 2. Kegiatan Rutin Vs kegiatan Non Rutin 1. Kegiatan Rutin

1. Pekerjaan dilakukan berulang – ulang2. Siklus berlangsung dalam jangka panjang3. Intensitas kegiatan relatif sama4. Batasan anggaran dan jadwal tidak setajam di proyek, hanya di atur dalam

anggaran tahunan.5. Tidak telalu banyak macam kegiatan6. Macam dan Volume sumber daya relatif konstan atau tetap.

1. Kegiatan Non Rutin 1. Kegiatan Non Rutin bersifat Dinamis2. Siklus relatif pendek3. Intensitas kegiatan di dalam periode siklus proyek berubah – ubah4. Kegiatan harus diselesaikan berdasarkan anggaran dan jadwal yang sudah di

tentukan5. Terdiri dari bermacam – macam kegiatan yang membutuhkan baerbagai disiplin

ilmu6. Kebutuhan sumber daya berubah, baik macam maupun Volume-nya

1. 3. Triple Constraint

Setiap Proyek memiliki tujuan khusus, didalam proses pencapaian tujuan tersebut ada 3 constraint yang harus dipenuhi, yang dikenal dengan Trade-off Triangle atau Triple Constraint :

-         Besarnya Biaya (Anggaran) yang dialokasikan

-         Jadwal yang harus dipenuhi

-         Mutu yang harus dipenuhi

Page 12: Proses Dan Produksi

MANAJEMEN RESIKO

Definisi Resiko

Dapat di tafsirkan sebagai bentukketidak pastian tentang suatu keadaan yang akan terjadi

nantinya dengan keputusan yang di ambil berdasarkan keadaan saat ini. Menurut Ricky W.

Grifin dan Ronald J. Ebert resiko adalah uncertainty about future events. Adapun Joel G. Siegel

dan Jae K. Shim mndifinisikan resiko pada tiga hal :

         Keadaan yang mengarah pada sekumpulan hasil khusus, di mana hasilnya dapat di peroleh

dengan kemungkinan yang telah di ketahui oleh pengambil keputusan

         Variasi dalam keuntungan, penjualan, atau variable keuangan lainnya dan

         Kemungkinan dari sebuah masalah keuangan yang mempengaruhi kinerja peusahaan atau

posisi keungan, seperti resiko ekonomi, ketidak pastian politik, dan masalh industry.

Definisi Manajemen Resiko

Manajemen resiko adalah suatu bidang ilmu yang membahas tentang bagaimana sebuah

organisasai menerapkan ukuran dalam memetakan berbagai permasalahan yang ada dengan

menempatkan berbagai pendekatan manajemen secara komprehensif dan sistematis.

Tahap – Tahap Melaksanakan Manajemen Risiko

         Identifikasi risiko

         Mengidentifikasi bentuk – bentuk resiko

         Menempatkan ukuran – ukuan resiko

         Menempatkan altenatif – alternative

         Menganalisis setiap alternative

         Memutuskan satu alternative

         Melaksanakan alternative yang di pilih

Page 13: Proses Dan Produksi

         Mengontol alternative yang di pilih

         Mengevaluasi alternatife yang di pilih

Tipe Risiko

         Risiko murni terdiri dari :

  Risiko asset atau fisik

  Risiko kariawan

  Risiko legal

         Risiko spekulatif etrdiri dari :

  Risiko pasar

  Risiko kredit

  Risiko likuiditas

  Risiko operasional

Cara menyelesaikan resiko

         Saling bekerja sama untuk memetakan Risiko

         Saling bekerja sama untuk member solusi dan memilih satu alternative solusi yang terbaik

untuk di jadikan rekomendasi

         Dan saling bertangung jawab untuk menyelesaikan hinga selesai

Target deviden yang maksimal dan manajemen resiko

Pihak manajemen perusahaan harus melakukan berbagai tindakan dengan adanya untuk

pencapaian laba perusahaan yaitu :

         Meningkatkan angka penjualan dengan membuka dan memperluas pasar

         Mencari bahan baku dengan harga yang rendah

         Menciptakan produk dengan kualitas yang baik

Page 14: Proses Dan Produksi

         Memberikan hadiah atau bonus kepada distributor

         Menaikkan harga produk

         Melakukan efisiensi dan efektifitas dari segi biaya

Hedging

Hedging adalah menukar valuta asing di masa depan dengan mata uang local atau melindungi

uang tersebut dari perubahan nilai tukar.

RISIKO KREDIT

Risiko kredit akan terjadi pada saat pihak kreditur dan debitur melakukan tindakan yang

tidak hati – hati dalam melakukakan keputusan kredit.

Definisi Risiko kredit

Risiko kredit merupakan bentuk ketidakmampuan suatu perusahaan, institusi, lembaga maupun

pribadi dalam menyelesaiakan kewajiban – kewajiban secara tepat waktu baik pada saat jatuh

tempo maupun sudah jatuh tempo.

Risiko Kredit Jangka Pendek Dan Jangka Panjang

Adapun kedua pengertian di atas adalah

         Risiko yang bersifat jangka pendek dimana di sebabkan karena ketidakmampuan suatu

perusahaan memenuhi dan menyelesaikan kewajibannya yang bersifat jangka pendek terutama

kewajiban likiuditas

         Risiko yang bersifat jangka panjang dimana disebabkan karena ketidak mampuan sbuah

perusahaan memenuhi dan menyelesaikan kewajibannya yang bersifat panjang.seperti

penyelesaian proyek hinga tuntas.

Peranan Kredit Risk Management (CRM) Dan Relationship Management (Rm)

Page 15: Proses Dan Produksi

Dari kedua hal diatas memeliki tangung jawab masing – masing yaitu :

a.       Kredit Risk Management (CRM)

         memeliki tangung jawab utama dalam bidang mengendalikan risiko kredit

         memeliki tangung jawab mengelola dan menyelesaikan kredit yang bermasalah

         memeliki tangung jawab dalam manajemen portofolio kredit

         berfungsi dalam menetapkan suatu sistem ukuran penilaian serta alat analisis yang bisa atau

layak di gunakan

b.      Relationship Management (RM)

         Pada saat menemukan adanya kredit bermasalah memindahkan pengelolaannya ke bagian CRM

untuk di selesaikan

         Pihak RM berfungsi dalam mempertangungjawabkan kelanjutan bisnis / usaha perbankan

         Pihak RM saling berkoodinasi dengan pihak CRM dalam memutuskan berbagai persoalan

penting.

Tugas Komite Kredit

Menurut Dahlan Siamet adapun tugas dari komite kredit adalah

         Meneliti dan menilai permohonan kredit baru yang berjumlah besar

         Meneliti dan menilai permohonan perpanjangan kredit dan alasan – alasan atas permintaan

tersebut

         Meneliti apakah semua pemberian kredit tersebut sesuai dengan sesuai dengan kebijakan

prekeditan bank yang bersangkuatn

         Memeriksa kelengkapan – kelengkapan dokumen kredit

         Memeiksa konsitensi perlakuan terhadap permohonan kredit

Page 16: Proses Dan Produksi

Risiko Kredit Bagi Investor

Mereka yang memeliki surplus financial akan kecendrungan menempatkan dana di

tempat – tempat dalam tempat yang mampu memberi kenyamanan dalam bentuk keuntungan dan

keamanan,seperti tabungan, deposito, dan obligasi.

Pada saat risk kredit timbul ada beberapa permasalahn yang akan di hadapi oleh beberapa

para investor yaitu antara lain ;

         Investor akan mengalami keterlambatan penerimaan keuntungan dalam bentuk bunga atau

capital

         Bagi para pemegang obligasi permasalahan terjadi pada saat perusahaan penjual obligasi

sedang berada dalam keadaan bangrut

         keterlambatan penerimaan keuntungan dari setiap bunga menyebabkan permasalahan dengan

pihak exstenal.

Definisi Risiko Suku Bunga

Risiko suku bunga adalah risiko yang di alami akibat perubahan suku bunga yang tejadi

di pasaran yang dapat mempengaruhi bagi pendapatan perusahanaan. Sedangkan menurut

Mashud Ali adalah terjadi sebagai akibat dari terdapatnya mismatched atas maturities pada

interest rate related products di sis aktiva dan pasiva neraca bank.

Suku bunga dan jangka waktu oblgasi suku bunga dari jangka waktu obligasi memeliki

keterkaitan dalam memberikan ketetapan. Untuk ini ada dua bentuk keputusan yang biasa

berlaku atau di tetapkan oleh pemerintah dan perusahaan yaitu : obligasi dengan jangka waktu

pendek dan obligasi dengan jangka waktu panjang.

Page 17: Proses Dan Produksi

Risiko Pada Hubungan Obligasi Dan Saham

obligasi adalah suatu surat berharga yang di jual kepada public, di mana di san di

cantumkan beberapa ketentuan yang menjelaskan berbagai hal seperti nilai nominal, tingkat suku

bunga, jangka waktu, nama penerbit dan beberapa ketentuan lainnya.

Dampak Perubahan Suku Bunga Bagi Perusahaan

Menurut Mamduh M. Hanafi perubahan tingkat bunga yang menyebabkan perusahaan

menghadapi du tipe risiko yaitu :

         risiko perubahan pendapatan pendapatan bersih (hasil investasi di kurangi biaya) berubah yaitu

berkurang dari yang di harapkan

         risiko perubahan nilai pasar berubah karena perubahan tingkat bunga , yaitu berubah karena

lebih kecil (turun nilainya)

Risiko Carry Trade

Risiko carry trade adalah bentuk perilaku investor dalam melakukan investasi dengan

cara meminjam dana suatu Negara yang memeliki suku bunga yang rendah dan selanjutnya

membawa dana tersebut untuk di investasikan atau di tanamkan pada negara yang memeliki suku

bunga tinggi, dengan harapan akan memperoleh selisih keuntungan di sana. Kasus crry trade ini

hamper sama dengan hot money (arus dana asing jangka pendek).

Factor Yang Menyebabkan Perubahan Pada Suku Bunga Domestik

Ada tiga factor yang mampu member pengaruh suku bunga domestic pada suatu Negara yaitu :

         kondisi ekonomi global

         stabilitas ekonomi dalam negeri

         stabilitas social politik dalam dan luar negeri

Page 18: Proses Dan Produksi

Bila ketiga hal di atas terus tidak mendapat penanganan yang serius dari lembaga yang

berwenang khususnya bank sentral yaitu bank Indonesia maka di perkirakan secara jangka

panjang akan member efek pada stabilitas suku bunga.

Definisi Risiko Operasional

Merupakan sebuah masalah yang bersumber dari internal perusahaan, di mana Risiko ini terjadi

di sebabkan oleh lemahnya system control manajemen yang di lakukan oleh pihal internal

kampus.

Bentuk – Bentuk Risiko Operasinal

Ada beberapa factor yang mempengaruhi pada terbentuknya operational risk yaitu :

  Risiko pada computer

Hal ini terjadi di mana masuknya firus di sebabkan oleh proteksi software yang tidak memadai.

Oleh karena itu, ada beberapa Risiko yang di perkirakan akan timbul di bidang computer :

  Terhentinya aktivitas produksi salaam beberapa saat.

  Biaya service

  Biaya penggantian dalam bentuk pembelian baru beberapa peralatan pabrik.

Kecelakaan kerja

Kecelakaan kerja terjadi pada saat suatu perusahaan tidak menerapkan dan memberlakukan suatu

konsep keselamatan dan jaminan kerja sesuai dengan aturan dan kebutuhan yang berlaku

Kesalahan dalam pembukuan secara manual

resiko dalam bidang pembukuan secara manual sebenarnya terjadi karena bebepa sebab :

  Pembukuan secara manual ditulis atau dicatak pada umumnya dikertas.

Page 19: Proses Dan Produksi

  Jika kesalahan dalam catatan pembukuan terjadi maka pemecahan masalahnya dilakukan secara

manual.

  Proses penyusunan pembukuan akan dilakukan dengan waktu yang lama sehingga pembukuan

tidak efektif dan efisien.

  Setiap pengiriman informasi harus dilakukan melalui kantor pos

Kesalahan pembelian barang dan tidak ada kesepakatan bahwa barang yang dibeli dapat

ditukar kembali

Adapun kerugian perusahaan yang ditimbulkan dari hal ini adalah :

  Adanya bang yang sudah dibeli dengan harapan dapat terjual amun tidak laku terjual dan tidak

ada perjanjian barang tersebut barang tersebut dapat ditukar.

  Pada saat barang sudah terjual namun ternyata ada sisa dan itu tidak bisa ditukar dengan yang

baru.

  Perusahaan tidak bisa melakukan penghematan biaya

Pegawai outsourching

Penempatan pegawai menggunakan konsep ini member pengaruh besar bagi perusahaan baik

secara jangka pendek maupun jangka panjang. Pada saat ini banyak perusahaan menerapkan

sistem outsourching dengan berbagai alas an sebagai berikut :

  Biaya yang dikeluarkan lebih murah karena perusahaan tinggal menghubungi lembaga penyalur

kerja

  Pegawai yang berasal dari outsourching dianggap lebih memiliki kesiapan matang

  Perusahaan hanya memiliki dan pertanggung jawab pada lembaga penyalur tenaga kerja

  Tidak ada biaya fixed cost yang harus ditanggung dan dipersiapkan

  Perusahaan bisa dengan mudah mengganti karyawan tersebut setelah habis masa kontrak

Page 20: Proses Dan Produksi

Suatu perusahaan menerima pegawai bersifat outsourching maka ada beberapa resiko yang harus

ditanggung perusahaan yaitu :

  Pegawai tersebut bukan pegawai tetap

  Rahasia perusahaan selama dia bekerja memungkinkan sekali untuk diketahui oleh publik

 

 

  luar ketika dia tidak bekerja lagi diperusahan tersebut.

Globalisasi dalam konsep dan produk

Era globalisasi telah memberi perubahan konsep bisnis pada perusahaan dalam sector bisnis baik

financial maupun non financial karena itu perusahaan ditutuntut untuk menerapkan konsep

berbasis global. Untuk menerapkan konsep global tersebut perusahaan harus cepat melakukan

adaptasi dalam menyesuaikan setiap perubahan sekarang ini dengan kondisi realita di

perusahaan.

Oleh karena itu solusi penerapan yang harus diterapkan adalah berpikir,merencanakan,dan

merealisasikan semua aktivitas usaha dengan menerapkan standar-stabdar internasional terutama

yang berhubungan dengan aspek permodalan,regulasi,transparansi atau komunikasi,teknologi

serta kompetensi manajemen dan karyawan.

Biaya untuk risiko operasional

Untuk mengatasi risiko operasional suatu perusahaan harus membuat analisa yang mencakup :

  Menghitung dan memetakan bentuk risiko yag sedang dan akan di hadapi.

  Memperhatikan berapa biaya yang akan dialokasikan.

  Memutuskan pembentukan mekanisme.

Page 21: Proses Dan Produksi

  Memutuskan dari mana sumber dana yang dapat dialokasikan untuk mendukung penyelesaian

operasional risk.

Risiko operasional dan modal kerja

Adapun Tujuan pembuatan pembukuan dengan metode pemahaman risiko operasional dan

modal kerja adalah :

  Dapat dijadikan laporan pertanggung jawaban terhadap pimpinan perusahaan.

  Dapat dijadikan sebagai alat prediksi dalam memperkirakan berbagai kebutuhan perusahaan

  Sebagai pedoman bagi berbagai pihak yang berkepentingan untuk melihat kondisi perusahaan.

Definisi Risiko Pasar

Merupakan kondisi yang di alami oleh suatu perusahaan yang disebabkan oleh perubahan

kondisi dan situasi pasar di luar dari kendali perusahaan. Resiko pasar sering di sebut juga

sebagai risiko menyeluruh karena sifat umumnya adalah sifat menyeluruh.

Bentuk - Bentuk Risiko Pasar

Risisko pasar secara umum ada 2 :

  General market risk (risiko pasar secara umum)

Hal ini di alami oleh semua perusahaan yang di sebabkan oleh suatu kebijakan yang di lakukan

oleh lembaga terkait yang mana kebijakan tersebut mampu memeberi pengaruh bagi semua

sector bisnis.

  Specific market risk (risiko pasar secara spesifik)

Suatu bentuk risiko yang hanya di alami secara khusus pada satu sector atau sebahagian bisnis

saja tampa bersifat menyeluruh.

Kategori Yang Masuk General Marketrisk

Page 22: Proses Dan Produksi

Ada beberapa sebab yang menimbulkan general market risk yaitu :

  Forgein exchange risk

  Interest rate risk

  Commodity position risk

  Equality position risk

  Politic risk

Hubungan Foreign Exchange Risk Dan Perbankan

Perbankan adalah lembaga mediasi yang menghubungkan mereka yang kelebihan dana dan

mereka yang kelebihan dana. Kondisi tejadinya market risk terjadi karena oleh beberapa factor

yang berada di luar kendali perusahaan atau perbankan. Factor tersebut antara lain adalah naik

turunnya suku bunga bank, inflasi, pertumbuhan ekonomi yang tidak stabil, perubahan nilai

tukar, dll.

Jika mengkaji sebenarnya ada beberapa factor yang menyebabkan pebankan mengalami foreign

exchange risk tersebut yaitu :

  Masih lemahnya independensi dalam mengatasi permasalahan foreign exchange risk

  Masih lemhnya perangkat dan peraturan perbankan

  Masih sering terjadi keputusan pemberian kredit dalam bentuk mata unag asing

  Penerimaan deposito mata uang asing ternyata memberatkan perusahaan

  Perbankan harus menghindari kebijakan dalam bentuk perlakuan khusus kepada debitor tertentu.

Factor – Factor Yang Mempengaruhi Terjadinya Gejolak Harga Di Pasar

Menurut Masyhud Ali ada enam factor yang mempengaruhi terjadinya gejolak harga di pasar

yaitu :

  Factor fundamental ekonomi

Page 23: Proses Dan Produksi

  Terjadinya peristiwa besar dalam ekono I dan politik

  Campur tangan financial authorities

  Perimbangan kekuatan permintaan dan penawaran

Definisi Risiko Valuta Asing

Risiko valuta asing merupakan risiko yang di sebabkan oleh perubahan kurs valuta asing

di pasaran yang tidak sesuai lagi dengan pengharapan, terutama pada saat dikonversikan dengan

mata uang domestic.

Menghindari risiko valuta asing

Ada tiga cara yang akan ditempuh oleh suatu perbankan guna menghindari risiko akan ketidak

pastian ini :

  Accounting / translation axposure

Melakukan kebijakan untuk mengkonversi aktiva dan pasiva dalam bentuk valas jangka panjang

ke dalam bentuk domestic Negara yang bersangkutan

  Transaction expose

Melakukan kebijakan berupa perlakuan pendapatan dan biaya dalam valas dalam pembukuan

yang akan datang

  Ekonomik exsposure

Melakukan research dan analisis secara mendalam terhadap ternd kurs vals yang terjadi pada

masa yang akan datang.

Antisipasi perusahaan dalam menghadapi flukuatif valuta asing

Page 24: Proses Dan Produksi

Jika suatu perusahaan keterlibatan bisnisnya lebih banyak bersifat domestic maka tentu

maksimalitas cadangannya adalah dalam bentuk mata uang domestic namun kalau bnyak terlibat

dalam bisnis internasional tentu cadangannya dalam bentuk mata uang asing.

Kondisi ini menyebabkan peusahaan mengambil beberapa keputusan guna melindungi

keputusan bisnisnya dari kondisi flukuatif yang dapat member dampak kerugian bagi perusahaan

yaitu :

  Menghindari pembelian barang dalam bentuk mata uang asing

  Menghindari pembelian barang baru walaupun harganya rendah

  Jika ada barang di gudang yang memeliki nilai jual tinggi di pasaran dan jumlah barang tersebut

di anggap tidak efektif

Keuntungan dan kerugian pergerakan valas

Secara umum keuntungan dan kerugian dari pergerakan nilai tukar mata uang asing di perlukan

sebagai berikut :

  Transaksi yang melibatkan laba atau rugi

  Aktivia dan kewajiban dalam neraca penutupan

  Aktiva bersih pada neraca awal

  Perbedaan nilai atas pinjaman dalam bentuk mata uang asing

  Semua keuntungan dan kerugian telah di masukkan ke laporan laba rugi

Risiko Investasi Yang Berasal Dari Hot Money

Dikatakan oleh M. Fajar Marta bahwa tingginya kandungan hot money menyimpan

potensi bahaya besar berupa kejatuhan nilai tukar yang amat dalam jika terjadi perbalikan arus

dana secara tiba – tiba dalam jumlah besar.

Page 25: Proses Dan Produksi

Alasan Mempergunakan Mata Uang Dolar Amerika Sebagai Kesepakatan Dalam

Transaksi Bisnis

Ada beberapa alasan yang menyebabkan dollar amerika di pergunakan sebagai alat ukur dalam

pembayaran berdasarkan pada berbagai analisa seperti :

  Factor kestabilan dollar

  Seingnya mata uang dollar di pergunakan sebagai transaksi perdagangan internasional

  Factor stabilitas ekonomi Amerika

Akibat Dan Risiko Yang Timbul Pada Saat Dollar Amerika Dipakai Sebagai Media

Transaksi Bisnis

Pada saat berbagai Negara di dunia ini terlibat dalam transsaksi perdagangan internasional

dan kesepakatan internasional dan kesepakatan pembayaran yang di terapkan dalam bentuk dolar

Amerika Serikat ini akan menimbulkan beberapa askes sebagai berikut :

  Terjadi peningkatan lalu lintas

  Kebutuhan dollar amerika menjadi sesuatu yang dominan

  Terjadi fluktuasi dollar amerika

  Perbankan harus memeliki cadangan dollar

  Kebijakan federal reserve atau bank sentral amerika menjadi sangat penting untuk diamati.

Definisi Risiko Perbankan

Risiko perbankan adalah risiko yang di alami oleh sector bisnis perbankan sebagai bentuk dari

berbagai keputusan yang di lakukan dalam berbagai bidang seperti keputusan penyaluran kredit,

penerbitan kartu kredit,valuta asing, inkaso dan berbagai bentuk keputusan financial lainnya,

dimana itu telah menimbulkan kerugian bagi perbankan tersebut.

Page 26: Proses Dan Produksi

Bank devisa dan non devisa

  Bank devisa adalah bank yang dapat mengadakan transaksi nasional seperti ekspor dan impor, jual

beli valas, dan segala aktifitas lainnya yang sejenis.

  Bank non devisa adalah bank yang di dalam aktifitasnya tidak dapat melakukan transaksi

internasional, namun bank tersebut mampu mengubah bank tersebut menjadi bank devisa asalkan

dapat memenuhi semua syarat yang di tentukan.

Tindakan pemerintah dalam mengatasi perbankan bermasalah

Ada tiga tindakan yang akan di ambil adalah :

  Pembinaan

  Tindak lanjut pengawasan bank

  Likiudasi bank

Kebijakan Bank Dalam Menghindari Risiko

Dalam hal ini ada empat risiko yang perbankan yang di tetapkan atau di syaratkan oleh Bank

Indonesia untuk di kelola yaitu :

  Risiko kredit

  Risiko pasar

Risiko pasar terbagi menjadi dua yaitu risiko nilai tukar dan risiko tingkat bunga

  Risiko operasional

  Risiko likuiditas

Pengawasan Perbankan Sebagai Bagian Menghindari Risiko

Dalam menciptakan kondisi perbankan yang baik dan tegas serta meneapkan prinsip – prinsip

GCG (good corporate govermance / tata kelola perusahaan yang baik)

Secara umum pengawasan pada lembaga perbankan ada dua yaitu :

Page 27: Proses Dan Produksi

  Pengawasan yang di lakukan oleh internal perbankan

  Pengawasan yang di lakukan oleh eksternal perbankan

Kemudian ada dua bentuk pemeriksaan secara umum yaitu :

  Pemeriksaan umum dan

  Periksaan khusus

Antisipasi Perbankan Dalam Menghadapi Tindak Pidana Perbankan

Ada beberapa tindakan strategis yang di lakukan oleh dalam upaya mengatasi terjadi tindak

pidana di bidang perbankan antara lain ;

  General awareness

Seluruh pegawai bank harus mempunyai kendaraan tentang kemungkinan terjadinya kejahatan

berikut implikasinya serta bagaiman hal tersebut bias terjadi

  Good understanding

Pemahaman tentang perlunya pedoman standar pengawasan dan pengamanan terhadap kejadian

kejahatan perbankan

  Risk assessment

Terjadinya kejahatan pada penilaian resiko bisnis.

  Dynamic prevention

Pengawasan yang berfungsi sebagai alat utama mengatasi hambatan dalam pencapaian tujuan

  Proactive detection

Organisasi perlu memahami kejahatan yang timbul secara proaktif dalam hal terjadi kejahatan

dan cara menanganinya

  Investigation

Page 28: Proses Dan Produksi

Setiap bank harus memeliki tim investigasi yang mampu melakukan investigasi atas suatu kasus

yang terjadi.

Memperhitungkan Biaya Risiko

Ada dua cara yang di pergunakan yaitu ;

  Dengan cara mengkaji berapa angka kredit macet dengan fakta yang terjadi

  Melihat beberapa angka pinjaman yang menghapusbukukan berapa rata – rata angka residunya.

RISIKO LIKUIDITAS

Risiko likuiditas adalah bentuk risiko yang di alami oleh suatu perusahaan karna

ketidakmampunnaya membayar kewajiban dan memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Untuk menganalisis secara lebih dalam tentang risiko likuiditas dapat di lakukan dengan

menganalisis kondisi kemampuan suatu perusahaan yang dapat di lihat dari segi yaitu :

  Analisis arus kas

  Analisis kewajiban jangka pendek

  Melakukan analisis terhadap arus dana jangka pendek

Sebab – sebab tejadinya risiko likuiditas

Ada beberapa sebab yang melatar belakanginya :

  Uang perusahaan yang berada posisi extreme leverage

  Jumlah utang dan berbagai tagiahn yang dating di saat jatuh tempo sudah sangat besar

  Perusahaan telah melakukan kebijakan strategi yang salah sehinga mengakibatkan kerugian

jangka pendek dan panjang

  Kepemilikan asset peusahaan tidak lagi mencukupi untuk menstabilkan perusahaan yaitu banyak

asset yang di jual dan tidak dapat mengembalikan asset perusahaan

Page 29: Proses Dan Produksi

Hubungan Likuiditas Dan Solvabilitas

Likuditas adalah Kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara

tepat waktu.

Solvabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam membayar utang – utang yang jatuh

tempo secaa tepat waktu atau tidak tepat.

Dalam permasalahan likuiditas dan solvabilitas ini, dalam prespektif investor ada hubungan

antara likuiditas dan solvabilitas yang dapat di jadikan ukuran untuk melihat risiko suatu

perusahaan yaitu ;

  Liquid dan solvable

Di mana suatu perusahaan dinyatakan sehat dan dalam keadaan baik, karena ia mampu melunasi

kewajiban – kewajibannya.

  Liquid dan insolvabl

Suatu kondisi dimana suatu perusahaan tidak memeliki keseimbangan financial secara

baik,likuiditas dianggap sehat dan solvabilitas kemampuan perusahaan membayar utang –

utangnya

  Liquid dan solvable

Suatu kondisi dimana suatu perusahaan tidak mampu lagi keseimbangan financial baik,terjadi

karena likuiditas sudah tidak sehat lagi atau pihak manajemen

Keunggulan Analisa Rasio Keuangan

Menurut Sofyan Syafri Harahap analisa rasio mempunyai keunggulan sebagai berikut ;

  Rasio merupakan angka – angka ikhtiar statistic yang mudah di tafsirkan

  Merupakan penganti yang lebih sederhana dari semua informasi

Page 30: Proses Dan Produksi

  Mengetahui posisi perusahaan di tengah industry lain

  Sangat bermamfaat untuk bahan dalam mengisi model – model pengabilan keputusan dan model

pediksi

  Menstandarisir size perusahaan

  Mudah membedakan perusahaan yang satu dengan yang lain

Kelemahan Analisa Rasio Keungan

Kelamhan dengan dipergunakannya analisa rasio keuangan yaitu

  Memberikan pengukuran yang relative terhadap kondisi suatu perusahaan

  Analisa rasio di jadikan sebagai peringatan awal bukan kesimpulan akhir

  Setiap data yang di peroleh dan dipergunakan dalam menganalisa besumber dai laporan keuangan

perusahaan

  Pengukuran rasio keuangan banyak yang bersifat artificial

Solusi Mengatasi Rasio Keuangan

Yaitu dengan mengadakan reconcilitation atas berbagai bentuk keadaan pokok. Arti yang

digunakan disini adalah menyelesaikan perbedaan antara dua pos dan apa yang akan

menyebabkan perbedaan itu terjadi

Solusi untuk mengatasi risiko likuiditas

Ada beberapa yang dapat diberikan agar suatu perusahaan terhindar dari risiko likuiditas yaitu ;

  Melakukan pinsip keuangan dengan kehati – hatian

  Menepatkan setiap keputusan sesuai dengan situasi dan kondisi

  Menghindari keputusan tang berhubungan dengan keuntungan yang bersifat jangka pendek

  Memperhatikan dan mengamati setiap kebijakan moneter

  Pihak menajemn perusahaan sebaiknya memahami kondisi mikro dan makro ekonomi secara baik

Page 31: Proses Dan Produksi

  Menurunkan harga pada barang yang susah di jualmelakukan pernaikan dan pengendalian

produksi

  Menghindari operasi luar negri di Negara beresiko tinggi

RISIKO FRAUD

Risiko fraud adalh risiko yang di alami oleh suatu perusahaan atau intuisi karena fakto

terjadinya tindakan kecurangan yang di sengaja. Baik keugian materi maupun non materi.

Bentuk – Bentuk Fraud

Perkembangan fraud adalah sejaln dengan semakin banyaknya aktifitas kehidupan. Sukrisno

Agoes mengatakan bahwa kekeliruan dan kecurangan bisa terjadi dalam berbagai bentuk antara

lain :

  Intentainol error (sesuatu yang di sengaja )

  Untentional error (kecurangan kerja sama atau kelompok )

  Collusion ( kecurangan bersama yang merugikan orang ketiga)

  Intentional misrepresentation (saran yang benar)

  Negligent misrepresentation (pernyataan salah oleh seseorang)

  White coller crime (kejahatan oleh orang – orang yang berdasi )

Sebab – Sebab Suatu Fraud Bisa Terjadi

Sebab timbulnya fraud adalah terjadi dari individu itu sendiri seperti factor ketidak

stabilan emosional atau kurangnya kemampuan control yang mendalam dari pihak yang

bersangkutan.

Bentuk Fraud Pada Earnings Management

Page 32: Proses Dan Produksi

Merupakan suatu tndakan yang mengatur laba sesuai dengan kehendak oleh pihak tertentu

atau terutama oleh manajemen perusahaan. Secara akuntansi beberapa faktor yang menyebabkan

perusahaan melakukan earnings management adalah :

  Standar akuntansi keuangan memberikan fleksibilitas management untuk memeilih prosedur dan

metode akuntansi

  SAK memberikan fleksibilitas kepad pihak manjemen dapat mengunakan judgement dalam

menyusuri estimasi

  Pihak manajemen perusahaan memberikan kesempatan untuk merekayasa transaksi dengan car

mengeser pengukuran biaya dan pendapatan

Beberapa Solusi Untuk Mencegah Terjadinya Risiko Fraud

Ada beberapa saran untuk mencegah terjadinya kecurangan yaitu :

  Tingkatkan pengendalian interen yang terdapat pada perusahaan

  Lakukan seleksi pegawai secara tepat

  Tingkatkan keadaan internal audit department

  Imbalan memedai untuk seluruh pegawai

  Lakukan pembinaan rohani

  Buat kebijakan tertulis mengenai fair dealing

RISK AND RETURN

Return adalah keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan individu dan intuisi dari hasil

kebijakan investasi yang dilakukan.

Definisi dari return and risk adalah kondisi yang dialami oleh perusahaan, intuisi, dan individu

dalam keputusan intuisi baik kerugian maupun dan keuntungan dalam suatu periode akutansi.

Sumber – sumber risiko yang mempengaruhi besarnya risiko suatu intuisi

Page 33: Proses Dan Produksi

Menurut Eduardus tandellilin ada beberapa sumber risiko yang mempengaruhi besarnya risiko

investasi. Sumber – sumber tersebut antara lain :

  Risiko suku bunga Risiko Bisnis

  Risiko pasar Risiko Inflasi

  Risiko inflasi Risiko Nilai Tukar

Systematic Risk, Unsystematic Risk, Dan Total Risk

  Systematic risk, Merupakan risiko yang tidak dapat diveresifikasikan atau mempengaruhi secara

menyeluruh

  unsystematic risk yaitu risiko yang tidak sistematis yaitu yang hanya membawa dampak bagi

perusahaan yang terkait saja

  total risk merupakan gabungan dari Systematic risk dan unsystematic risk. Adapun rumus untuk

menghitungnya adalah

Total Risk = Unsystematic Risk + Systematic Risk

Alternative – Alternative Menghindari Risiko

Alternative yang di ambil adalah yang dianggap realistis dan tidak akan menimbulkan masalah

nantinya.

Mengelola Risiko

Pada dasarnya risiko itu sendiri dapat dilakukan dengan empat cara :

  memperkecil risiko

  mengalihkan risiko

  mengontrol risiko

  pendanaan risiko

Page 34: Proses Dan Produksi

Hubungan Karakteristik Dengan Risk And Return

Karateristik dapat di bagi menjadi tiga yaitu :

  takut pada risiko atau risk avoider

  hati – hati pada risiko atau risk indifference

  suka pada risiko atau risk seeker atau risk lover

Pengambilan Keputusan Dalam Ebagai Sisi

Ada berbagai kondisi yang sering muncul dalam pengambilan keputusan namun secara umum

dapat di bagi menjadi tiga :

  kondisi pasti

  kondisi tidak pasti

  kondisi konflik

PERAN ASURANSI SEBAGAI PENGALIH RISIKO

asuransi merupakan sebuah lembaga yang didirikan atas dasar untuk menstabilkan kondisi

bisnis dari berbagai risiko yang mungkin terjadi. Bedasarkan pengertian tersebut asuransi

mengandung empat unsure yaitu :

  pihak tertanggung

  pihak penangung

  sesuatu peristiwa yang tak tantu

  kepentingan yang mungkin akan mengalami kerugian karena peristiwa yang tak tentu

Mamfaat Asuransi

ada beberapa mamfaat yang dapat diterima pada saat seseorang atau intuisi masuk ke asuransi

yaitu :

Page 35: Proses Dan Produksi

  asuransi mampu berperan sebagai penetralisir risiko

  sebagai pihak penganti kerugian

  mengurangi siksaan mental dan fisik bagi pihak tertanggung

  menghasilkan tingkat produksi

  memperbaiki posisi persaingan perusahaan kecil

Syarat – Syarat Suatu Risiko Dapat Di Asuransikan

menurut Harman Darmawi ada enam syarat yang harus di tempuh yaitu

  kerugian potensial cukup besar

  probabilitas potensial cukup besar

  keugian bersifat kebetulan

  kerugian tertentu

  terdapat sejumlah unit yang terbuka terhadap risiko yang sama

peran asuransi swasta dan pemerintah dalam perspektif manajemen risiko

asuransi milik swasta memeliki tanggung jawab yang kecil, dan asuransi milik pemerintah

memeliki tanggung jawab yang lebih besar

kondisi yang memungkinkan berkembangnya usaha asuransi

menurut Soeisno Djojosoedarso ada beberapa kondisi yang memungkinkan berkembangnya

usaha asuransi, kondisi tersebut antara lain :

  sistem ekonomi masyarakat terbentuk perekonomian bebas

  masyarakatnya sudah sangat maju dan merupakan masyarakat industry

  peraturan perundang – undangan sudah terorganisasi denagn baik.

Page 36: Proses Dan Produksi

BENTUK RISIKO PADA BERBAGAI SECTOR BISNIS

Sector Bisnis Pertanian Dan Perikanan

Adapun bentuk risiko yang akan di alami pada sector bisnis ini adalah

  produk yang dimiliki dapat mengalami pembusukan

  harus memeliki tempat penyimpanan yang aman

  pada produk perikanan harus mampu menghindari masuknya bakteri

  membutuhkan pengulangan dalam penyediaan parstisida

  membutuhkan perawatan yang insentif

  naik turunnya harga pupuk akan berpengaruh pada nilai harga jual

  pada sector pertanian sangat berhubungan erat dengan kondisi dan situasi cuaca

  risiko perubahan iklim global

Sektor Bisnis Peternakan

Meliputi :

BPS dalam melakukan perhitungan produksi pada sektor ini didasarkan pada :

  Data pemotongan.

  Selisih stok atau perubahan populasi.

  Ekspor netto.

Karakteristik peternakan rakyat :

  Skala usaha kecil dan modal terbatas.

  Tekonologi sederhana dan pengelolaan tradisional.

  Padat karya dan berbasis keluarga serumah.

Page 37: Proses Dan Produksi

  Produktivitas dan mutu produk rendah serta tidak baku.

Usaha peningkatan produksi dilakukan dengan :

  Intensifikasi.

  Ekstensifikasi

  Diversifikasi

  Perbaikan mutu

Sektor Bisnis Minyak Dan Gas (Oil And Gas)

Adapun bentuk risiko yang di rasakan dalam sector ini adalah :

  Sangat mengutungkan factor utama adalah energy

  Factor bahan tegantung kondisi alam

  harus menemukan sumur migas yang baru apabila habis

Sektor Bisnis Konstruksi

Adapun bentuk risiko yang di rasakan dalam sector ini adalah :

  Naik turun harga barang kontruksi

  Mengamati kebijakan ekonomi

  Pengurusan izin membutuhkan waktu lama

  Memahami kondisi cuaca

Sektor Bisnis Makanan Dana Minuman (Food And Beverage)

Adapun bentuk risiko yang di rasakan dalam sector ini adalah :

  Produk memeliki masa kadaluarsa

  Produk dihasilkan tergantung alam

Page 38: Proses Dan Produksi

  Harus memeliki cadangan cukup

Sektor Bisnis Tobacco Manufacturess (Pabrik Rokok)

Adapun bentuk risiko yang di rasakan dalam sector ini adalah :

  Keluarnya undang – undang baru

  Kampanye anti rokok

  Rokok yang di tawarkan harus memeliki cita rasa

Sektor Bisnis Asuyransi Dan Perbankan (Insurance And Banking)

Adapun bentuk risiko yang di rasakan dalam sector ini adalah :

  Sering terjadi klaim

  Factor ketidak jujuran

  Keputusan pengalokasian dana

Sektor Bisnis Real Estate Dan Property

Adapun bentuk risiko yang di rasakan dalam sector ini adalah :

  Naik turun harga material

  Kredit macet perumahan

  Demonstrasi buruh tentang gaji

Sektor Bisnis Perhotelan

Adapun bentuk risiko yang di rasakan dalam sector ini adalah :

  Pajak di tanggung bersifat hidup

  Naik turun pengunjung

Sektor Bisnis Travel Agency (Agen Perjalanan)

Adapun bentuk risiko yang di rasakan dalam sector ini adalah :

  Pemilik angkutan tariff harga yang di tentukan

Page 39: Proses Dan Produksi

  Pembeli tiket mengalami lonjakan

Sektor Bisnis Angkutan Darat, Laut Dan Udara (Transportation Business)

Adapun bentuk risiko yang di rasakan dalam sector ini adalah :

  Naik turun harga bahan bakar

  Biaya bagi ijin trayek

Sektor Bisnis Tekstil

Adapun bentuk risiko yang di rasakan dalam sector ini adalah :

  Mengikuti trend dan mode

  Produk ketinggalan jaman di anggap tidak laku

Sektor Bisnis Retail, Supermarket, Toserba Dan Mini Market

Adapun bentuk risiko yang di rasakan dalam sector ini adalah :

  Produk yang di pakai hingga konsumen akhir

  Bisnis retail berkembang dengan cepat

  Terjadinya kebakaran dan bencana lainnya.

ANALISIS SWOT DALAM PERSPEKTIF MANAJEMEN RISIKO

Definisi Swot

Swot adalah singkatan dari strenghts (kekuatan), weakness (kelemahan), oppurtunities

(peluang), threats(ancaman). Analisa swot di event organizer dan event organizer ultah adalah

alat yang digunakan untuk mengidentifikasi isu-isu internal dan eksternal yang mempengaruhi

kemampuan kita dalam memasarkan event kita.

Kekuatan Dan Kelemahan

Untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan event, kita harus mencermati isu-isu dalam

organisasi yang mempengaruhi kemampuan kita menjual event ke pasar dan sponsor. Wilayah

Page 40: Proses Dan Produksi

penting yang perlu digali adalah persepsi dari si event organizer dan event organizer ultah itu

sendiri terhadap suatu event. Jika event organizer anak atau organizer anak kita memandang

event tersebut sebagai perioritas dan peluang untuk meningkatkan profil eo, maka event tersebut

menjadi sebuah kekuatan. Namun jika kita memandang event tersebut sebagai pemborosan

sumber daya, maka event tersebut menjadi kelemahan.

Peluang Dan Ancaman

Langkah selanjutnya adalah menganalisa semua faktor di luar organisasi yang mungkin

mempengarhi event organizer anak atau organizer anak kita. Analisa eksternal ini akan

membantu kita mengidentifikasi peluang dan ancaman yang terkait dengan event.

Model Analisis Swot

Adapun cara yang akan di lakukan adalah :

o   Menyiapkan sesi SWOT.

o   Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan.

o   Mengidentifikasi kesempatan dan ancaman.

o   Melakukan ranking terhadap kekuatan dan kelemahan.

o   Menganalisis kekuatan dan kelemahan.

Analisis SWOT bukanlah akhir dari proses. Untuk memanfaatkan sepenuhnya alat ini,

anda perlu menentukan rencana tindak lanjut. Juga alat ini cenderung berdasarkan pada pendapat

dan indikator-indikator kualitatif dan belum tentu pada kenyataan.

Page 41: Proses Dan Produksi

KONSEP DASAR

Pengiriman PL terlambat dikirimkan disebabkan :

1. Batas waktu yg tdk realistis karena dibuat oleh orang diluar kelompok RPL

2. Perubahan kebutuhan pelanggan yg tdk tercemin dlm perubahan jadwal

3. Memandang rendah jumlah usaha & / sumber –sumber daya yg dibutuhkan dlm

melakukan pekerjaan

4. Resiko yg dapat diramalkan & / tidak dpt diramalkan yg tidak dipertimbangkan

pada proyek tersebut

5. Kesulitan teknis & manusia yg tidak dapat dilihat sebelumnya

6. Kesalahan komunikasi di antara staff proyek yg mengakibatkan penundaan

proyek

7. Kegagalan manajer proyek untuk mengetahui bahwa proyek sudah ketinggalan

dari jadwal yg ada & kurang tindakan dlm memecahkan masalah tersebut

Tindakan yg dilakukan dlm menghadapi keterlambatan jadwal proyek yaitu :

I. Lakukan perkiraan lengkap berdasarkan data dari proyek yg lalu . Tentukan

usaha yg diperkirakan & durasi untuk proyek tersebut

II. Dgn metode Inkremental, kembangkan suatu strategi pengembangan yg akan

menyampaikan fungsionalitas kritis dgn batas waktu ditentukan tetapi

tundalah fungsionalitas & dokumentasikan rencana tersebut.

III. Komunikasikan dengan pelanggan, jelaskan mengapa jadwal tidak realistis.

Lakukan pencatatan bahwa semua perkiraan yg ada pada kinerja proyek &

tunjukan % peningkatan yg dibutuhkan untuk mencapai batas waktu yg ada

IV. Menawarkan strategi pengembangan incremental sebagai alternatif

Page 42: Proses Dan Produksi

Penjadwalan proyek pengembangan PL dapat dilihat dari :

A. Tanggal akhir pelepasan sistem berbasis komputer yg telah dibuat &

organisasi PL dibatasi dlm mendistribusikan kerja di dlm batas waktu yg telah

ditentukan

B. Penjadwalan PL mengasumsikan bahwa batasan kronologis secara umum

telah dibicarakan tetapi batas akhir ditentukan oleh organisasi PL

Prinsip dasar menentukan jadwal proyek PL :

1. Pembagian 1. Batasan tanggungjawab

2. Saling ketergantungan 2. Batasan keluaran

3. Alokasi waktu 3. Kejadian penting yg

4. Validasi kerja ditentukan

7.2 HUBUNGAN ANTARA MANUSIA & KERJA

Bila suatu proyek mengalami keterlambatan jadwal yg ditetapkan maka akan

menambah programmer untuk mengejar ketinggalan tersebut. Saygnya,

penambahan orang pada akhir proyek sering menjadi bencana menyebabkan

jadwal menjadi lebih terlambat lagi. Karena orang ditambah akan mempelajari

sistem yg telah ada & orang yg mengajari mereka adalah orang yg se&g bekerja

pada proyek tersebut sehinnga tidak bisa mengerjakan pekerjaannya. Waktu untuk

mempelajari sistem mengakibatkan meningkatnya jalur komunikasi sehingga

membutuhkan kerja tambahan & tambahan waktu proyek.

7.3 MENENTUKAN SERANGKAIAN TUGAS UNTUK PROYEK PL

Page 43: Proses Dan Produksi

Rangkaian tugas adalah sekumpulan tugas kerja RPL, pondasi, &

kemampuan penyampaian yg harus diselesaikan untuk menyelesaikan sebuah

proyek tertentu serta memberikan disiplin yg cukup untuk mencapai kualitas PL yg

tinggi.

Tipe proyek PL adalah

1. Consept Development Project, untuk mencari konsep bisnis yg baru / aplikasi

dgn teknologi baru

2. New Aplication Development Project, dilakukan sbg konsekunsi permintaan

pelanggan khusus

3. Aplication Enhancement Project, PL yg ada mengalami modifikasi utama

dari fungsi, kinerja / interface yg dapat diamati oleh pemakai akhir

4. Aplication Maintenance Projects, dilakukan untuk membetulkan,

menyesuaikan / memperluas PL yg ada dgn cara tidak begitu jelas

5. Reengineering Projects, membagun sistem yg ada (warisan) secara

keseluruhan / sebagian

4 Tingkat kekakuan proyek didefinisikan :

I. Casual

Semua aktivitas kerangka kerja diaplikasikan tetapi hanya kumpulan tugas minimum yg dibutuhkan. Secara umum, tugas pelindung diminimalkan & kebutuhan dokumentasi dikurangi

II. Structured

Kerangka kerja proses akan diaplikasikan untuk proyek ini. Aktivitas kerja dan

tugas-tugas yg berhubungan disesuaikan dengan tipe proyek yg akan

Page 44: Proses Dan Produksi

diaplikasikan & diperlukan aktivitas pendukung untuk memastikan kualitas

tinggi

III.Strict

Proses sepenuhnya akan diaplikasikan pd proyek ini dgn tingkat displin yg akan

menjamin kualitas tinggi. Semua aktivitas pelindung akan diaplikasikan &

didokumentasikan yg baik akan dihasilkan

IV. Quick Reaction

Kerangka kerja proses akan diaplikasikan untuk proyek ini, tetapi karena situasi

darurat, hanya tugas-tugas penting untuk memelihara kualitas baik yg akan

diaplikasikan. Back filling (mengembangkan serangkaian dokumentasi

kengkap, melakukan kajian tambahan) akan diselesaikan setelah aplikasi

disampaikan pd pelanggan

7.4 Menentukan Kriteria Adaptasi

Untuk menentukan derajat kekakuan yg direkomendasikan di mana proses PL

akan diaplikasikan. Kriterianya adalah:

1. Ukuran proyek

2. Jumlah pemakaian potensial

3. Misi kekritisan

4. Umur Aplikasi

5. Stabilitas kebutuhan

6. Mudahnya komunikasi pelanggan/pengembang

7. Kematangan teknologi yg dapat diaplikasikan

8. Batasan unjuk kerja

9. Karakteristik embedded / non embedded

Page 45: Proses Dan Produksi

10.Staffing Proyek

11.Interoperabilitas

12.Faktor Perekayasaan kembali

Kreteria diatas diberi kisaran dari 1 sampai 5.

1 = mewakili sebuah proyek yg dibutuhkan sub-kumpulan kecil dari tugas proses

& metodologi keseluruhan serta dokumentasi minimal

5 = mewakili sebuah proyek dimana serangkaian tugas proses lengkap harus

diaplikasikan & metodologi keseluruhan serta dokumentasi substansial

7.5 PERHITUNGAN NILAI TASK SET SELECTOR (TSS)

Langkah-langkah menghitung nilai TSS :

1. Kajilah masing-masing kriteria adaptasi dlm sub bab 7.5 & tetapkan angka

yg sesuai (1 s/d 5) berdasarkan karakteristik proyek

2. Kajilah factor pembobotan yg ditetapkan (0,8 s/d 1,2) & bila diperlukan

dapat diubah sesuai dengan keperluan proyek

3. Hasil produk = angka x factor pembobot x entry point multiplier

4. Entry point multiplier berharga 0 & 1 berarti relevansi kreteria adaptasi

dengan tipe proyek

5. Hitunglah rata-rata dari semua entri pada kolom produk & tempatkan pada

ruang yg ditandai TSS. Harga ini digunakan untuk memilih kumpulan tugas

yg paling sesuai bagi proyek anda.

7.6 Interpretasi Harga TSS & Pemilihan Kumpulan Tugas

Tabel 7.2 Harga TSS

Page 46: Proses Dan Produksi

TASK SET SELECTOR (TSS) Tingkat Kekakuan

TSS < 1,2 Casual

1,0 < TSS <3,0 Structured

TSS > 2,4 Strict

Overlap antara harga TSS dari kumpulan tugas yg disetujui dengan

kumpulan tugas lain dimaksudkan untuk menggambarkan bahwa batasan yg tajam

tidak mungkin ditentukan pada saat memilih kumpulan tugas.

Dlm analisis akhir, harga TSS, pengalaman masa lalu, & aturan umum harus

difaktorkan ke dlm pilihan kumpulan sebuah proyek.

Contoh dapat dilihat pada tabel 7.3 dimana proyek tipe proyek adalah new

application development (Ndev).

Harga TSS produk adalah 2,6 maka manajer memilih pilihan pemakaian

terbaik dari test set structured maupun strict.

Keputusan akhir diambil setelah semua factor proyek dipertimbangkan.

7. 7 MEMILIH TUGAS TUGAS RPL

Proyek pengembangan konsep dididekati dengan menerapkan tugas-tugas

utama berikut ini :

1. Penentuan ruang lingkup konsep dilakukan scr menyeluruh

2. Perencanaan konsep pendahuluan membangun kemampuan organisasi untuk

melakukan kerja yg diimplentasi oleh ruang lingkup proyek

3. Perkiraan risiko teknologi mengevaluasi risiko yg berhubungan dgn teknologi

yg diimplementasikan sebagai bagian dari ruang lingkup proyek

4. Bukti dari konsep mendemontrasikan viabilitas sebuah teknologi baru dlm

konteks perangkat lunak

Page 47: Proses Dan Produksi

5. Implementasi konsep mengimplementasikan representasi konsep dengan cara yg

dapat dikaji oleh seorang pelanggan & digunakan sebagai pemasaran pd saat

konsep harus dijual ke pelanggan / manajemen lain

6. Reaksi pelanggan terhadap konsep mengumpulkan umpan balik tentang konsep

& target sebuah teknologi baru yg mengkhususkan pd aplikasi pelanggan

Tim perangkat lunak harus memahami apa yg harus dilakukan (ruang llingkup),

tim/manajer hrs menentukan apakah ada orang yg dapat mengerjakannya

(perencanaan), menentukan risiko sehubungan dengan kerja tersebut (estimasi

risiko), membuktikan teknologi dengan berbagai cara (pembuktian konsep),

mengimplementasian proyek dgn prototaping sehingga dpt dievaluasi oleh

pelanggan (konsep impelentasi & evaluasi pelanggan) , bila konsep dapat

dipercaya maka dihasilkan versi produksi.

7.8 PENYARINGAN TUGAS-TUGAS MAYOR

Jadual mikroskopik harus disaring untuk menghasilkan jadual proyek

lengkap, penyaringan dimulai dengan mengambil setiap tugas utama & melakukan

dekomposisi terhadap tugas tersebut kedlm serangkaian sub tugas .

7.9 MENENTUKAN JARINGAN TUGAS

Jaringan tugas merupakan representasi grafik dari aliran tugas sebuah proyek

& digunakan sebagai mekanisme untuk seluruh rangkaian & ketergantunagn tugas

merupakan input bagi suatu alat bantu penjadual proyek secara otomatis.

Manajer proyek harus tanggap terhadap jalur kritis. Dapat dilihat pada gambar 7.3.

7.10 PENJADUALAN

Page 48: Proses Dan Produksi

Teknik kajian & evaluasi program (PERT) & metode jalur kritis (CPM) adalah

dua metode penjadualan proyek yg dapat diaplikasikan pd pengembangan

perangkat lunak. Kedua teknik dikendalikan oleh informasi yg sudah dikembangan

pd aktifitas perencanaan proyek sebelumnya :

1. Estimasi kerja

2. Dekomposisi fungsi produk

3. Pemilihan tipe proyek & rangkaian tugas

Kesaling-ketergantungan antara tugas-tugas dpt ditentukan dgn menggunakan

sebuah jaringan tugas, kadang-kadang disebut Struktur Perincian Kerja (WBS)

ditentukan untuk produk sebagai satu kesatuan / untuk fungsi individual.

Baik PERT & CPM menyediakan piranti kuantitatif yg memperbolehkan

perencanan perangkat lunak untuk

1. Menentukan jalur kritis – rantai tugas yg menentukan durasi proyek

2. Membangun estimasi waktu yg paling mungkin bagi tugas-tugas individual dgn

menerapkan model statistik

3. Menghitung batas waktu yg membatasi suatu jendela waktu untuk suatu

tugas tertentu

Riggs menggambarkan waktu batas yg penting dimana

4. Suatu tugas dapat dimulai ketika semua tuags sebelumnya sudah diselesaikan

dalam waktu yg paling pendek yg mungkin

5. Waktu paling lambat untuk menginisiasi tugas sebelum waktu penyelesaian

proyek minimum ditunda

6. Penyelesaian paling awal – jumlah dari waktu mulai paling awal dari durasi

tugas

7. Selesai paling akhir – jumlah dari waktu mulai paling lambat ditambah ke

durasi tugas

Page 49: Proses Dan Produksi

8. Total float – jumlah waktu surplus / waktu ekstra yg diperbolehkan dalam

penjadual tugas sehingga jalur kritis jaringan terjada sesuai jadual

I. IAGRAM TIMELINE

Dalam membuat jadual proyek PL, perencana memulainya dgn serangkaian

tugas , bila piranti otomatis digunakan, rincian kerja dimasukkan sbg sebuah

jaringan tugas / outline tugas.

Kemudian kerja, durasi, & tanggal mulai dimasukkan bg setiap tugas dan tugas-

tugas dapat ditentukan bagi individu-individu tertentu.

Dengan input tersebut terbentu diagram timeline atau gantt. Contoh dapat

dilihat pada gambar 7.4

Batang horizontal adalah menunjukkan durasi dari masing-masing tugas

Bila ada batang ganda pada saat yg sama pd kalender, tugas-tugas konkuren

diimplikasikan.

Tanda diamond menunjukkan kejadian penting.

Hasilnya adalah tabel proyek mementukkan tanggal dimulai dan berakhirnya baik

yg direncanakan maupun yg sesungguhnya.

II. ENELUSURAN JADUAL

Penelusuran jadwal dapat dilakukan dengan berbagai cara :

1. Mengadakan pertemuan status proyek scr periodic di mna anggota tim

melaporkan masalah & kemajuannya

2. Mengevaluasi hasil kajian yg dilakukan pd keseluruhan proses RPL

3. Menentukan apakah kejadian penting proyek formal (tanda diamond) telah

dikerjakan sesuai tanggal yg dijadualkan

4. Membandingkan tanggal mulai actual dengan tanggal mulai yg direncanakan

bg setiap tugas proyek yg ditulis dlm tabel

Page 50: Proses Dan Produksi

5. Pertemuan scr informal dgn para pelaksana untuk mendapatkan perkiraan

kemajuan subjektif mereka tanggal dan masalah di masa mendatang

Teknik pelacakan , biasanya dilakukan oleh manajer proyek yg

berpengalaman.

Kontrol digunakan oleh manajer proyek PL untuk menjalankan sumber-sumber

daua proyek, menyelesaikan masalah, mengarahkan staf proyek.

Bila proyek berjalan baik kontrol menjadi langgor tetapi bila sebaliknya maka

kontrol diperketat dan focus ditekankan pd area masalah.

Pada tekanan batas waktu yg berat, manajer proyek menggunakan metode time

boxing yaitu setiap tugas disesuaikan dgn mengerjakan scr backward dari tanggal

penyampaian untuk pertambahan tsb yg dibatasi batas waktu yg ditambah 10 %

bila sudah sampai pd batas waktu maka pekerjaan berhenti dan dimulai dgn

pekerjaan baru.

7.13 RENCANA PROYEK

Rencana proyek PL diproduksi pada titik puncak tugas-tugas perencanaan

yang memberikan biaya dasar dan informasi penjadualan yg dipakai pd

keseluruhan proyek.

Rencana proyek digunakan kepentingan orang yg berbeda berupa dokumen singkat

yaitu :

1. Mengkomunikasikan ruang lingkup & sumber-sumber daya kpd manajer PL

2. Menentukan risiko & mengusulkan teknik manajemen risiko

3. Membatasi biaya & jadual untuk keperluan pengkajian

4. Memberikan pendekatan yg menyeluruh kpd pengembangan PL bagi orang-

orang yg berhubungan dg proyek tersebut

5. Menguraikan bagaimana kualitas akan dijamin & perubahan akan dilakukan

Page 51: Proses Dan Produksi

JAMINAN KUALITAS PERANGKAT LUNAK

Jaminan kualitas perangkat lunak (Software Quality Assurance / SQA) adalah aktivitas pelindung yang

diaplikasikan pada seluruh proses perangkat lunak.

SQA meliputi :

Pendekatan manajemen kualitas.

Teknologi rekayasa perangkat lunak yang efektif (metode dan piranti).

Kajian teknik formal yang diaplikasikan pada keseluruhan proses perangkat lunak.

Strategi pengujian multitiered (deret bertingkat).

Kontrol dokumentasi perangkat lunak dan perubahan yang dibuat untuknya.

Prosedur untuk menjamin kesesuaian dengan standar pengembangan perangkat lunak (bila dapat

diaplikasikan).

Mekanisme pengukuran dan pelaporan.

A. KONSEP KUALITAS

1. Kualitas

American Heritage Dictionary mendefinisikan kata kualitas sebagai “sebuah karakteristik atau atribut

dari sesuatu.” Sebagai atribut dari sesuatu, kualitas mengacu pada karakteristik yang dapat diukur,

sesuatu yang dapat kita bandingkan dengan standar yang sudah diketahui, seperti panjang, warna, sifat

kelistrikan, kelunakan, dsb. Tetapi perangkat lunak, yang sebagian besar merupakan entitas intelektual,

lebih menantang untuk dikarakterisasi daripada objek fisik.

Pengukuran karakteristik program benar-benar ada. Properti tersebut mencakup kompleksitas

siklomatik, kohesi, jumlah function point, baris kode, dll.

Page 52: Proses Dan Produksi

Bila kita mengamati sebuah item dengan didasarkan pada sifat pengukurannya, ada dua jenis kualitas

yang ada, yaitu kualitas desain dan kualitas konformansi.

Kualitas desain mengacu pada karakteristik yang ditentukan oleh desainer terhadap suatu item

tertentu. Nilai material, toleransi, dan spesifikasi kinerja, semua memberikan kontribusi terhadap

kualitas desain. Karena material dengan nilai yang lebih tinggi digunakan dan toleransi yang lebih ketat

serta tingkat kinerja yang lebih baik ditentukan, maka kualitas desain dari suatu produk bertambah, bila

produk dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.

Kualitas konformansi adalah tingkat dimana spesifikasi desain terus diikuti selama pembuatan. Semakin

tinggi tingkat konformansi, semakin tinggi tingkat kualitas konformansi.

2. Kontrol Kualitas

Kontrol kualitas merupakan serangkaian pemeriksaan, kajian, dan pengujian yang digunakan pada

keseluruhan siklus pengembangan untuk memastikan bahwa setiap produk memenuhi persyaratan yang

ditetapkan.

Kontrol kualitas mencakup loop (kalang) umpan balik pada proses yang menciptakan produk kerja.

Kombinasi pengukuran dan umpan balik memungkinkan kita memperbaiki proses bila produk kerja yang

diciptakan gagal memenuhi spesifikasi mereka. Pendekatan tersebuut memandang kontrol kualitas

sebagai bagian dari proses pemanufakturan.

3. Jaminan Kualitas

Jaminan kualitas terdiri atas fungsi auditing dan pelaporan manajemen.

Tujuan jaminan kualitas untuk memberikan data yang diperlukan oleh manajemen untuk

menginformasikan masalah kualitas produk, sehingga dapat memberikan kepastian dan konfidensi

bahwa kualitas produk dapat memenuhi sasaran.

4. Biaya Kualitas

Page 53: Proses Dan Produksi

Biaya kualitas menyangkut semua biaya yang diadakan untuk mengejar kualitas atau untuk

menampilkan kualitas yang berhubungan dengan aktivitas. Studi tentang biaya kualitas dilakukan untuk

memberikan garis dasar bagi biaya kualitas yang sedang digunakan, untuk mengidentifikasi

kemungkinan pengurangan biaya kualitas serta memberikan basis perbandingan yang ternormalisasi.

Biaya kualitas dapat dibagi ke dalam biaya-biaya yang dihubungkan dengan pencegahan, penilaian, dan

kegagalan.

Biaya pencegahan meliputi :

Perencanaan kualitas

Kajian teknis formal

Perlengkapan pengujian

Pelatihan

Biaya penilaian meliputi aktivitas untuk memperoleh wawasan mengenai kondisi produk “pertama kali”

pada masing-masing proses.

Contoh biaya penilaian meliputi :

Inspeksi in-proses dan interproses

Pemeliharaan dan kalibrasi peralatan

Pengujian

Biaya kegagalan adalah biaya yang akan hilang bila tidak ada cacat yang muncul sebelum produk

disampaikan kepada pelanggan. Biaya kegagalan dapat dibagi lagi ke dalam biaya kegagalan internal

dan eksternal.

Biaya kegagalan internal adalah biaya yang diadakan bila kita mendeteksi suatu kesalahan dalam

produk sebelum produk dipasarkan.

Page 54: Proses Dan Produksi

Biaya kegagalan internal meliputi :

Pengerjaan kembali

Perbaikan

Analisis mode kegagalan

Biaya kegagalan eksternal adalah biaya yang berhubungan dengan cacat yang ditemukan setelah

produk disampaikan kepada pelanggan.

Contoh biaya kegagalan eksternal meliputi :

Resolusi keluhan

Penggantian dan pengembalian produk

Dukungan help line

Kerja jaminan

B. JAMINAN KUALITAS PERANGKAT LUNAK

Kualitas perangkat lunak didefinisikan sebagai :

Konformansi terhadap kebutuhan fungsional dan kinerja yang dinyatakan secara eksplisit, standar

perkembangan yang didokumentasikan secara eksplisit, dan karakteristik implisit yang diharapkan

bagi semua perangkat lunak yang dikembangkan secara profesional.

Definisi tersebut berfungsi untuk menekankan tiga hal penting, yaitu :

Kebutuhan perangkat lunak merupakan fondasi yang melaluinya kualitas diukur. Kurangnya

penyesuaian terhadap kebutuhan juga menunjukkan rendahnya kualitas.

Standar yang telah ditentukan menetapkan serangkaian kriteria pengembangan yang menuntun cara

perangkat lunak direkayasa. Jika kriteria tersebut tidak diikuti, hampir pasti menimbulkan kualitas

yang kurang baik.

Page 55: Proses Dan Produksi

Ada serangkaian kebutuhan implisit yang sering tidak dicantumkan (misalnya kebutuhan akan

kemampuan pemeliharaan yang baik). Bila perangkat lunak dapat berhasil menyesuaikan dengan

kebutuhan eksplisitnya, tetapi gagal memenuhi kebutuhan implisitnya, maka kualitas perangkat

lunak tersebut perlu diragukan.

Aktivitas SQA

Jaminan kualitas perangkat lunak terdiri dari berbagai tugas yang berhubungan dengan dua konstituen

yang berbeda, perekayasa perangkat lunak yang mengerjakan kerja teknis dan kelompok SQA yang

bertanggung jawab terhadap perencanaan jaminan kualitas, kesalahan, penyimpanan rekaman, analisis,

dan pelaporan.

Tugas kelompok SQA adalah membantu tim rekayasa perangkat lunak dalam pencapaian produk akhir

yang berkualitas tinggi. The Software Engineering Institute merekomendasikan serangkaian aktivitas

SQA yang menekankan rencana jaminan kualitas, kesalahan, penyimpanan rekaman, analisis, dan

pelaporan.

Berikut ini aktivitas yang dilakukan (difasilitasi) oleh kelompok SQA yang independen :

1. Menyiapkan rencana SQA untuk suatu proyek.

Rencana itu dikembangkan selama perencanaan proyek dan dikaji oleh semua kelompok yang

tertarik. Aktivitas jaminan kualitas yang dilakukan oleh tim rekayasa perangkat lunak dan

kelompok SQA diatur oleh rencana.

Rencana tersebut mengidentifikasi hal-hal berikut :

Evaluasi yang dilakukan

Audit dan kajian yang dilakukan

Standar yang dapat diaplikasikan pada proyek

Prosedur untuk pelaporan dan penelusuran kesalahan

Dokumen yang dihasilkan oleh kelompok SQA

Jumlah umpan balik yang diberikan pada tim proyek perangkat lunak

Page 56: Proses Dan Produksi

2. Berpartisipasi dalam pengembangan deskripsi proses pengembangan proyek. Tim rekayasa

perangkat lunak memilih sebuah proses bagi kerja yang akan dilakukan.

3. Mengkaji aktivitas rekayasa perangkat lunak untuk memverifikasi pemenuhan proses perangkat

lunak yang sudah ditentukan. Kelompok SQA mengidentifikasi, mendokumentasi, dan menelusuri

deviasi proses dan membuktikan apakah koreksi sudah dilakukan.

4. Mengaudit produk kerja perangkat lunak yang ditentukan untuk membuktikan kesesuaian dengan

produk kerja yang ditentukan tersebut sebagai bagian dari proses perangkat lunak.

5. Memastikan bahwa deviasi pada kerja dan produk kerja perangkat lunak didokumentasi dan

ditangani sesuai prosedur pendokumentasian.

6. Mencatat ketidak-sesuaian dan melaporkannya kepada manajemen senior. Item-item yang tidak

sesuai ditelusuri sampai item itu diubah.

C. KAJIAN PERANGKAT LUNAK

Kajian perangkat lunak adalah suatu “filter” bagi proses rekayasa perangkat lunak, yaitu kajian yang

diterapkan pada berbagai titik selama pengembangan perangkat lunak dan berfungsi untuk mencari

kesalahan yang kemudian akan dihilangkan. Kajian perangkat lunak berfungsi untuk “memurnikan”

produk kerja perangkat lunak yang terjadi sebagai hasil dari analisis, desain, dan pengkodean.

D. KAJIAN TEKNIK FORMAL

Kajian Teknik Formal (Formal Technique Research) adalah aktivitas jaminan kualitas perangkat lunak

yang dilakukan oleh perekayasa perangkat lunak.

Tujuan FTR adalah :

Page 57: Proses Dan Produksi

Menemukan kesalahan dalam fungsi, logika, atau implementasinya dalam berbagai representasi

perangkat lunak.

Membuktikan bahwa perangkat lunak di bawah kajian memenuhi syarat.

Memastikan bahwa perangkat lunak disajikan sesuai dengan standar yang sudah ditentukan

sebelumnya.

Mencapai perangkat lunak yang dikembangkan dengan cara seragam.

Membuat proyek lebih dapat dikelola.

Sebagai tambahan, FTR berfungsi sebagai dasar pelatihan yang memungkinkan perekayasa yunior

mengamati berbagai pendekatan yang berbeda terhadap analisis perangkat lunak, desain dan

implementasi. FTR juga berfungsi untuk mengembangkan backup dan kontinuitas karena sejumlah orang

mengenal baik bagian-bagian perangkat lunak yang tidak mereka ketahui sebelumnya.

E. RELIABILITAS PERANGKAT LUNAK

Tidak diragukan lagi bahwa reliabilitas sebuah program komputer merupakan suatu elemen yang

penting. Bila sebuah program berkali-kali gagal untuk melakukan kinerja, maka sedikit meragukan

apakah faktor kualitas perangkat lunak yang lain dapat diterima.

Reliabilitas perangkat lunak, tidak seperti faktor kualitas yang lain, dapat diukur, diarahkan, dan

diestimasi dengan menggunakan data pengembangan historis. Reliabilitas perangkat lunak didefinisikan

dalam bentuk statistik sebagai “kemungkinan operasi program komputer bebas kegagalan di dalam

suatu lingkungan tertentu dan waktu tertentu.”

Contoh :

Program X diperkirakan memiliki reliabilitas 0,96 pada delapan jam pemrosesan yang dilalui. Dengan

kata lain, jika program X akan dieksekusi 100 kali dan membutuhkan delapan jam waktu pemrosesan

yang dilalui (waktu eksekusi), dia akan beroperasi dengan benar (tanpa kegagalan) 96 kali dari 100 kali

pelaksaan.

Page 58: Proses Dan Produksi

Keamanan Perangkat Lunak dan Analisis Risiko

Keamanan perangkat lunak dan analisis risiko adalah aktivitas jaminan kualitas perangkat lunak yang

berfokus pada identifikasi dan penilaian risiko potensial yang mungkin berpengaruh negatif terhadap

perangkat lunak dan menyebabkan seluruh sistem menjadi gagal. Jika risiko dapat diidentifikasi pada

awal proses rekayasa perangkat lunak, maka ciri-ciri desain perangkat lunak dapat ditetapkan sehingga

akan mengeliminasi atau mengontrol risiko potensial.

F. STANDAR KUALITAS ISO 9000

Sistem jaminan kualitas dapat didefinisikan sebagai struktur, tanggung jawab, prosedur, proses, dan

sumber-sumber daya organisasi untuk mengimplementasi manajemen kualitas.

ISO 9000 menjelaskan elemen jaminan kualitas dalam bentuk yang umum yang dapat diaplikasikan pada

berbagai bisnis tanpa memandang produk dan jasa yang ditawarkan. Elemen-elemen tersebut

mencakup struktur, prosedur, proses, organisasi, dan sumber daya yang dibutuhkan untuk

mengimplementasi rencana kualitas, kontrol kualitas, jaminan kualitas, dan pengembangan kualitas.

Agar terdaftar dalam satu model sistem jaminan kualitas yang ada pada ISO 9000, sistem kualitas dan

operasi perusahaan diperiksa oleh auditor untuk memeriksa kesesuaiannya dengan standar dan operasi

efektif. Bila registrasi itu berhasil, perusahaan diberi sertifikasi dari badan registrasi yang diwakili oleh

auditor. Audit pengawasan tengah tahunan terus dilakukan untuk memastikan kesesuaiannya dengan

standar yang sudah ditetapkan.

Standar ISO 9001

ISO 9001 adalah standar jaminan kualitas yang berlaku untuk rekayasa perangkat lunak.

Page 59: Proses Dan Produksi

Standar tersebut berisi 20 syarat yang harus ada untuk mencapai sistem jaminan kualitas yang efektif,

yaitu :

1. Tanggung jawab manajamen

2. Sistem kualitas

3. Kajian kontrak

4. Kontrol desain

5. Kontrol data dan dokumen

6. Pembelian

7. Kontrol terhadap produk yang disuplai oleh pelanggan

8. Identifikasi dan kemampuan penelusuran produk

9. Kontrol proses

10. Pemeriksaan dan pengujian

11. Kontrol pemeriksaan, pengukuran, dan perlengkapan pengujian

12. Pemeriksaan dan status pengujian

13. Kontrol ketisaksesuaian produk

14. Tindakan preventif dan korektif

15. Penanganan, penyimpanan, pengepakan, preservasi, dan penyampaian

16. Kontrol terhadap catatan kualitas

17. Audit kualitas internal

18. Pelatihan

19. Pelayanan

20. Teknik statistik

Untuk dapat didaftar dalam ISO 9001, organisasi perangkat lunak harus membuat kebijakan dan

prosedur yang memberi tekanan pada masing-masing syarat tersebut dan kemudian dapat

menunjukkan bahwa prosedur dan fungsi itu telah diikuti.

Page 60: Proses Dan Produksi

SOFTWARE CONFIGURATION MANAGEMENT

(SCM)

1. Definisi SCM

Sebuah sistem dapat didefinisikan sebagai sebuah organisasi dari komponen-komponennya

untuk mengerjakan sebuah atau kumpulan fungsi. Konfigurasi dari sebuah sistem adalah fungsi dan

atau karaterristik fisik dari hardware, firmware dan software atau kombinasinya dalam teknik

dokumentasi dari sebuah produk. Manajemen konfigurasi perangkat lunak(SCM) adalah sebuah

aktivitas untuk mengidentifikasi konfigurasi dari sebuah sistem dengan tujuan untuk mengontrol

perubahan secara sistematik terhadap konfigurasi, pemeliharaan integritas dan pengulangan dari

konfigurasi seluruhnya selama daur hidup sistem.

Konsep dari manajemen konfigurasi menggunakan semua item untuk di kontrol meskipun

ada beberapa perbedaan antara manajemen konfigurasi perangkat keras dan perangkat lunak. Pada

bagian ini kita akan menjelaskan sebuah perincian dari konsep-konsep manajemen konfigurasi

perangkat lunak, dengan deskripsi yang jelas dari setiap konsep.

Aktivitas dari menejemen konfigurasi perangkat lunak adalah : manajemen dari manajemen

proses konfigurasi perangkat lunak, identifikasi konfigurasi perangkat lunak, kontrol konfigurasi

perangkat lunak, status accounting konfigurasi perangkat lunak, auditing konfigurasi perangkat

lunak,dan manajemen release dan delivery.

Dapat digambarkan dengan :

Page 61: Proses Dan Produksi

2. Rincian dari Topik SCM

Rincian dari topik SCM ini dapat digambarkan pada figure 2.

I. Manajemen dari Proses Manajemen Konfigurasi Perangkat Lunak

SCM merupakan sebuah pendukung dari proses daur hidup perangkat lunak yang berguna

untuk manajemen proyek dan lainnya, aktivitas pengembangan dan pemeliharaan, aktivitas

jaminan, pelanggan dan pengguna akhir dari produk

Dari perspektif manajemen, SCM mengontrol evolusi dan integritas dari sebuah produk

dengan cara indetifikasi elemen-elemennya, mengatur dan mengontrol perubahan, verifikasi,

Page 62: Proses Dan Produksi

pencatatan dan pemberitahuan informasi konfigurasi. Dari perspektif developer, SCM memfasilitasi

aktivitas pengembangan dan implementasi perubahan.

Implementasi SCM yang sukses membutuhkan perencanaan dan manajemen yang teliti,

disamping itu diperlukan pemahaman tentang untuk apa konteks pengorganisasian, peletakan,

desain dan implementasi dari proses SCM.

I.A Pengorganisasian SCM

Untuk merencanakan proses SCM yang digunakan pada sebuah proyek, dibutuhkan pemahaman

struktur organisasi dan hubungan diatara elemen-elemen organisasi. SCM berinteraksi dengan

beberapa aktivitas atau elemen-elemen organisasi lainnya.

SCM layaknya pemprosesan lainnya seperti software quality ansurance dan software verification

and validation(V&V), dikategorikan sebagai pendukung daur hidup proses. Elemen organisasi yang

bertanggung jawab pada proses ini dapat dibentuk dalam beberapa cara. Meskipun tanggungjawab

untuk menampilkan tugas tertentu dari SCM dilimpahkan pada organisasi lain seperti development

organization, keseluruhan tanggung jawab untuk SCM dengan elemen organisasi yang berbeda atau

yang dibuat individu.

Perangkat lunak sering dikembangkan sebagai bagian dari sebuah system besar yang

mengandung elemen hardware dan firmware. Pada kasus ini, aktivitas SCM bekerja parallel dengan

Aktivitas hardware dan firmware manajemen konfigurasi dan harus konsisten dengan level system

manajemen konfigurasi. Catatan bahwa firmware mengandung hardware dan software dan oleh

karena itu kedua konsep hardware dan software konfigurasi perangkat lunak dapat dipakai.

SCM berhubungan dengan aktivitas jaminan kualitas perangkat lunak(SQA). Hasil dari SQA dapat

digolongkan sebagai monitoring software dan proses perkembangannya, menjamin pemenuhan

standard dan perosedur, dan menjamin produk, proses dan standar kerusakan yang kelihatan pada

pengelolaan. Aktivitas SCM membantu dalam menyelesaikan tujuan dari SQA ini. Dalam beberapa

keadaan pada proyek, kebutuhan spesifik SQA menentukan aktivitas utama SCM. SCM juga

merupakan interface dengan aktivitas jaminan kualitas pada persoalan seperti pengelolaan

dokumen dan ketidakcocokan item. Beberapa item dibawah control SCM juga merupakan bentuk

dokumen proyek pada ketentuan program jaminan kualitas organisasi. Pengaturan ketidakcocokan

Page 63: Proses Dan Produksi

item biasanya tanggung jawab dari aktivitas jaminan kualitas. Bagaimanapun SCM dibantu dengan

membawa dan melaporkan item dari software yang termasuk dalam kategori. Mungkin hubungan

ini dengan pengembangan software dan organisasi pemeliharaan.

Lingkungan untuk rekayasa perangkat lunak mengandung beberapa hal seperti :

Model daur hidup perangkat lunak dan perencanaan hasil dan jadwalnya

Strategi proyek seperti aktivitas pengembangan secara bersamaan atau terdistribusi.

Proses penggunaan ulang perangkat lunak

Pengembangan dan pembangunan target

Perangkat pengembangan perangkat lunak

Lingkungan ini juga merupakan lingkungan tugas control konfigurasi perangkat lunak yang

dilakukan. Seringkali perangkat-perangkat yang serupa mendukung pengembangan, pemeliharaan

dan tujuan SCM.

I.B Batasan dan Petunjuk untuk SCM

Pengaruh pedoman dan batasan untuk proses SCM datang dari nilai informasi. Kumpulan aturan

dan prosedur pada level hubungan atau organisasi lain mempengaruhi atau menentukan desain dan

implementasi dari proses SCM untuk sebuah proyek yang diberikan. Sebagai tambahan, kontrak

antara yang memperoleh dan yang menyuplai mempengaruhi kandungan ketentuan proses SCM.

Contohnya audit konfigurasi yang tepat membutuhkan atau memspesifikasikan item yang tepat

untuk ditempatkan pada manajemen konfigurasi. Ketika produk perangkat lunak dikembangkan

mempunyai potensi untuk mempengaruhi keamanan public, pilihan fakta model daur hidup

perangkat lunak untuk sebuah proyek perangkat lunak dan perangkat yang dipilih untuk perangkat

yang digunakan perangkat lunak desain dan implemantasi dari proses SCM.

Pedoman untuk mendesain dan mengimplementasikan proses SCM dapat juga diperoleh dari

“best practise” yang dipergunakan dalam standar pada persoalan perangkat lunak oleh bermacam

standar organisasi.

I.C Perencanaan SCM

Page 64: Proses Dan Produksi

Perencanaan proses SCM untuk sebuah proyek harus konsisten dengan konteks yang

terorganisasi, batasan yang bisa diterapkan, bisa menerima bimbingan, dan sifat dasar proyek itu

( contoh., kegentingan dan ukuran). Aktivitas utama mencakup Software Configuration

Identification, Software Configuration Control, Software Configuration Status Accounting, Software

Configuration Auditing, and Software Release Management and Delivery. Sebagai Tambahan, seperti

responsibilities dan organisasi, sumber daya dan penjadwalan, implementasi dan pemilihan alat,

pengendali subkontraktor dan penjual, dan pengendali interface dipertimbangkan secara khusus.

Hasil perencanaan disimpan di dalam Software Configuration Management Plan (SCMP). SCMP

adalah persoalan khusus pada SQA review dan audit.

I.C.1 Organisasi dan Responsibilitas SCM

Untuk mencegah kesalahan tentang siapa yang akan melaksanakan tugas atau aktivitas

SCM, organisasi dalam proses SCM diperlukan untuk mengidentifikasikannya. Tugas spesifik dari

SCM juga diserahkan kepada entitas organisasi, salah satunya oleh judul atau elemen organisasi.

Keseluruhan otoritas dan jalur pelaporan untuk SCM juga perlu dikenali, walaupun ini mungkin

sudah terpenuhi dalam manajemen proyek atau perencanaan jaminan kwalitas.

I.C.2 Sumber daya dan Schedule SCM

Perencanaan SCM mengidentifikasikan tools dan staff yang diperlukan dalam

menyelesaikan tugas dan aktivitas SCM. Hal ini menunjukkan beberapa rencana dengan

menetapkan urutan tugas SCM dan mengidentifikasi hubungannya dengan jadwal proyek dan

penetapan penting dalam perencanaan manajemen proyek. Pelatihan sangat dibutuhkan untuk

menjalankan rencana dan juga untuk melatih staf baru.

I.C.3 Pemilihan Alat dan Implementasi

Kemampuan alat yang berbeda , dan prosedur penggunaan, mendukung aktivitas SCM.

Tergantung pada situasi, kemampuan alat ini dapat dikombinasikan dengan alat-alat manual, tools

otomatis menyediakan kemampuan SCM tunggal, tools otomatis mengintegrasikan beberapa

kemampuan SCM ( dan, mungkin yang lainnya), atau mengintegrasikan alat-alat yang melayani

kebutuhan berbagai peserta dalam proses pengembangan software ( misal SCM, pengembangan,

V&V). Dukungan alat otomatis menjadi terus meningkat, dan terus meningkat sulit untuk ditetapkan

Page 65: Proses Dan Produksi

yaitu, ketika proyek berkembang ukurannya dan ketika perancangan lingkungan menjadi lebih

rumit. Kemampuan alat ini menyediakan dukungan untuk:

SCM Library,

Software Change Request (SCR) dan prosedur persetujuan,

kode ( dan berkaitan dengan produk kerja) dan mengubah tugas manajemen,

melaporkan status konfigurasi perangkat lunak dan mengumpulkan pengukuran SCM,

audit perangkat lunak,

mengatur dan mengikuti dokumentasi perangkat lunak,

membangun perangkat lunak, dan

mengatur dan mengikuti software release dan distribusi mereka.

Penggunaan tools dalam masalah ini meningkatkan potensi untuk menghasilkan produk dan

pengukuran proses yang digunakan untuk manajemen proyek dan peningkatan proses yang

dimaksud. Royce [ 37] menjelaskan tujuh poin dalam mengukur harga dalam proses pengaturan

perangkat lunak. Informasi yang tersedia dari berbagai tools SCM terkait dengan Royce’s Work and

indikator kemajuan manajemen dan kualitas indicator dari Perubahan Lalu lintas dan Stabilitas,

Kerusakan dan Modularitas, kerja ulang dan Adaptabilitas, dan MTBF ( waktu rata-rata diantara

kegagalan) dan Maturity. Pelaporan indikator ini dapat diorganisasikan dalam berbagai cara,

misalnya dengan software configuration item atau dengan jenis perubahan yang diminta. Tujuan

spesifik dan software proses diuraikan di dalam [ Grady].

Page 66: Proses Dan Produksi

Dalam contoh ini, kode sistem manajemen mendukung operasi software library dengan

mengendalikan akses ke unsur-unsur library, mengkoordinasi aktivitas berbagai user, dan

membantu menguatkan prosedur operasi. Tools lain mendukung proses dalam membangun

software dan dokumentasi dari unsur-unsur software terdapat dalam library. Tools untuk mengatur

software mengubah dukungan permintaan mengubah control prosedur ke software item. Tools lain

dapat menyediakan database managemen dan kemampuan pelaporan bagi manajemen,

pengembangan, dan aktivitas jaminan yang berkwalitas. Sebagaimana yang tersebut di atas,

kemampuan beberapa tipe alat mungkin terintegrasi ke dalam system SCM, yang mana, pada

gilirannya, diterapkan untuk berbagai software yang lain.

Perencanaan mengenai SCM tools dibutuhkan untuk proyek yang ditentukan dalam konteks

lingkungan software engineering untuk digunakan dan memilih tools untuk digunakan dalam SCM.

Perencanaan mempertimbangkan isu yang mungkin terjadi dalam implementasi dari tools ini,

terutama sekali jika beberapa format pemeliharaan perlu diubah. Gambaran tentang system SCM

dan pertimbangan dalam pemilihan disampaikan dalam [ poin, ( 7)], suatu studi kasus terbaru pada

pemilihan suatu sistem SCM disampaikan di dalam [ Midha], dan [ Hoek] menyediakan suatu sumber

yang berbasis web yang terdidri dari beberapa web link untuk berbagai tools SCM.

I.C.4 Kontrol Vendor/Subkontraktor

Suatu perangkat lunak mungkin memperoleh atau menggunakan produk perangkat lunak

yang dibeli, seperti compiler. Perencanaan untuk SCM mempertimbangkan jika dan bagaimana

materi ini akan diambil di bawah kendali ( misal., yang terintegrasi ke dalam proyek library) dan

bagaimana mengubah atau pengupdetan akan dievaluasi dan diatur.

Pertimbangan serupa berlaku bagi software subkontraktor. Dalam Hal Ini, kebutuhan SCM

dibebankan kepada SCM sukontraktor memproses sebagai bagian dari kontrak tambahan dan

berarti kebutuhan memonitoring juga perlu dibentuk. Yang belakangan termasuk pertimbangan dari

informasi SCM apa yang harus tersedia untuk pemenuhan monitoring yang efektif.

I.C.5 Interface Kontrol

Page 67: Proses Dan Produksi

Ketika suatu item perangkat lunak akan terhubung dengan item perangkat keras atau

perangkat lunak yang lain, suatu perubahan untuk salah satu item dapat mempengaruhi yang

lainnya. Perencanaan proses SCM mempertimbangkan bagaimana antar muka items akan dikenali

dan bagaimana perubahan kepada items akan diatur dan dikomunikasikan. Peran SCM mungkin

adalah bagian dari suatu system-level proses yang lebih besar untuk kendali dan spesifikasi interface

dan mungkin melibatkan spesifikasi interface, interface control rencana, dan interface dokumen

kontrol. Dalam hal Ini, perencanaan SCM untuk kontrol interface berlangsung dalam konteks sistem

level proses. Suatu diskusi mengenai performansi interface kontrol disampaikan di dalam [ Berlack].

I.D SCMP (Software Configuration Management Plan)

Hasil perencanaan SCM untuk proyek disimpan di dalam suatu Rencana Manajemen

Konfigurasi Perangkat Lunak ( SCMP). SCMP adalah ‘dokumen hidup’ dimana bertindak sebagai

suatu acuan untuk proses SCM. Hal itu dirawat ( yaitu., disetujui dan yang diperbaharui)

sebagaimana diperlukan selama perangkat lunak berjalan. Di dalam menerapkan rencana yang

terdapat di SCMP, secara khusus dikembangkan dalam jumlah tertentu, prosedur subordinat

menggambarkan bagaimana kebutuhan spesifik akan dilaksanakan selama aktivitas sehari-hari.

Bimbingan untuk pembuatan dan pemeliharaan SCMP, berdasarkan pada informasi yang

diperoleh dari aktivitas perencanaan , terdapat dari sejumlah sumber, seperti [ IEEE 828 dan IEEE

1042]. Referensi ini menyediakan informasi yang terdapat di dalam SCMP. Ini juga menggambarkan

dan menguraikan enam kategori informasi SCM yang tercakup di suatu SCMP:

1. Pengenalan ( tujuan, lingkup, terminologi yang digunakan)

2. Manajemen SCM ( organisasi, tanggung-jawab, otoritas, kebijakan yang diterapkan, direktif,

dan prosedur)

3. Aktivitas SCM ( identifikasi konfigurasi, control konfigurasi, dll.)

4. Jadwal SCM ( koordinasi dengan aktivitas proyek yang lain)

5. Sumber daya SCM ( tools, phisik, dan sumber daya manusia)

6. Pemeliharaan SCMP

Page 68: Proses Dan Produksi

I.E Pengawasan SCM

Setelah proses SCM diterapkan, beberapa derajat tingkat pengawasan mungkin

diselenggarakan untuk memastikan bahwa perbekalan menyangkut SCMP berjalan dengan baik

( e.g., liahtlah [ Buckley]). Ada beberapa kebutuhan spesifik SQA untuk memastikan pemenuhan

spesifikasi proses SCM dan prosedur. Ini bisa melibatkan suatu otoritas SCM yang memastikan

bahwa tugas SCM dilakukan dengan tepat oleh mereka yang mempunyai tanggung jawab. Otoritas

jaminan kualitas Perangkat lunak, sebagai bagian dari suatu pemenuhan aktivitas auditing, mungkin

juga melaksanakan pengawasan ini.

Penggunaan tools yang terintegrasi dari SCM yang mempunyai kemampuan untuk

mengawasi proses dapat membuat tugas pengawasan lebih mudah. Beberapa tools memudahkan

proses selama fleksibilitas yang menyediakan untuk pengembangan menyesuaikan prosedur. Tools

lain yang menguatkan proses, meninggalkan pengembang sedikit lebih fleksibilitas. Kebutuhan

pengawasan dan tingkatan fleksibilitas pengembang untuk disajikan adalah pertimbangan penting di

dalam pemilihan alat.

I.E.1 Ukuran dan Pengukuran SCM

Ukuran SCM dapat dirancang untuk menyediakan informasi spesifik pada pengembangan

produk atau untuk memberikan pengertian yang mendalam ke dalam fungsi proses SCM. Suatu

tujuan yang terkait dalam monitoring proses SCM adalah untuk menemukan peluang untuk

meningkatkan proses. Pengukuran kuantitatif terhadap ukuran proses SCM memberikan arti yang

baik untuk monitoring efektivitas aktivitas SCM secara berkelanjutan. Pengukuran ini bermanfaat di

dalam memberikan ciri dengan status sekarang mengenai proses seperti halnya di dalam

menyediakan suatu basis untuk pembuatan perbandingan dari waktu ke waktu. Analisa pengukuran

mungkin menghasilkan pengertian yang mendalam untuk memproses perubahan dan penyesuaian

update SCMP.

Library perangkat lunak dan berbagai kemampuan alat SCM menyediakan sumber untuk

pengambilan informasi tentang karakteristik proses SCM ( seperti halnya menyediakan informasi

manajemen dan proyek). Sebagai Contoh, informasi tentang waktu proses, memerlukan berbagai

Page 69: Proses Dan Produksi

jenis perubahan yang akan bermanfaat dalam evaluasi kriteria untuk menentukan tingkatan otoritas

yang optimal untuk memberi hak jenis perubahan tertentu.

Kepedulian harus dijaga untuk memelihara fokus pengawasan yang mendalam yang dapat

diperoleh dari pengukuran, bukan pada pengukuran diri mereka sendiri..

I.E.2 Proses Audit SCM

Audit dapat diselesaikan selama proses pembangunan perangkat lunak untuk memeriksa

status elemen-elemen khusus dari konfigurasi perangkat lunak, atau untuk menilai implementasi

dari proses SCM itu sendiri. Proses audit SCM itu sendiri menyediakan suatu mekanisme formal

untuk memantau aspek terpilih dari proses dan mungkin dapat dikoordinasikan/dikombinasikan

dengan metode proses pengauditan SQA.

II. Pengidentifikasian Konfigurasi Perangkat Lunak

Aktivitas pengidentifikasian konfigurasi perangkat lunak adalah aktivitas yang

mengidentifikasi item-item perangkat lunak agar dapat dikontrol, menetapkan skema

pengidentifikasian untuk item-item dan versi-versi dari item-item tersebut, dan menetapkan

peralatan dan teknik agar dapat digunakan dalam pengaturan item-item yang ada. Aktivitas ini

dapat menjadi dasar untuk aktivitas SCM lainnya.

II.A Mengidentifikasi Item-item agar dapat dikontrol

Langkah pertama dalam pengontrolan perubahan adalah mengidentifikasikan item-item

perangkat lunak dengan tujuan agar item-item tersebut dapat terkontrol dengan baik. Hal ini

melibatkan pemahaman tentang konfigurasi perangkat lunak dalam konteks pengkonfigurasian

sistem, pemilihan item-item pada konfigurasi perangkat lunak, pembangunan sebuah strategi

penamaan item-item perangkat lunak dan penggambaran hubungannya, serta pengidentifikasian

acuan dasar ( baseline ) agar dapat dijadikan tolak ukur.

II.A.1 Konfigurasi Perangkat Lunak

Page 70: Proses Dan Produksi

Konfigurasi perangkat lunak adalah sekumpulan fungsi dan karakteristik fisik dari perangkat

lunak dalam suatu dokumentasi atau pencapaian teknis sebuah produk [IEEE 610 ]. Itu dapat

dipandang sebagai bagian dari keseluruhan konfigurasi system.

II.A.2 Item Konfigurasi Perangkat Lunak

Item Konfigurasi Perangakt Lunak (SCI) adalah sebuah kumpulan perangkat lunak yang

dipersiapkan untuk suatu manajemen konfigurasi dan disuguhkan sebagai entitas tunggal dalam

proses SCM. Variasi item-item secara khas terkontrol oleh SCM. Item-item yang memiliki suatu

potensi dapat menjadi SCI, termasuk rencana, dokumentasi desain dan spesifikasi, materi-materi

pengetesan, peralatan perangkat lunak, source code, code library, data dan kamus data,

dokumentasi untuk penginstalasian, pemeliharaan, serta penggunaan dan pengoperasian perangkat

lunak. Pemilihan SCI merupakan proses yang penting yang harus menghasilkan sebuah

keseimbangan antara penyediaan visibilitas yang cukup untuk mengontrol suatu tujuan yang telah

ditentukan dengan penyediaan sebuah kendali / aturan dari jumlah item-item yang terkontrol.

Sebuah daftar criteria untuk pemilihan SCI diberikan di dalam[Berlack].

II.A.3 Hubungan-hubungan Item Konfigurasi Perangkat Lunak

Hubungan-hubungan structural antar SCI terpilih, dan bagian-bagian unsurnya,

mempengaruhi aktivitas atau tugas dari SCM yang lain, seperti pembangunan ataupun

penganalisaan mengenai dampak dari perubahan yang diusulkan tersebut. Contoh-contoh yang

tepat dari hubungan-hubungan ini juga merupakan suatu hal yang penting sebagai pendukung untuk

verifikasi traceability. Desain dari skema identifikasi untuk SCI perlu mempertimbangkan kebutuhan,

untuk memetakan item-item yang teridentifikasi agar struktur dari perangkat lunak kita sesuai

dengan yang kita inginkan dalam mendukung evolusi dari item-item perangkat lunak maupun

hubungan antar item-item tersebut.

II.A.4 Versi-versi Perangkat Lunak

Item-item perangkat lunak berubah keadaannya sebagai sebuah proyek perangkat lunak

yang berkembang secara bertahap. Sebuah versi dari item perangkat lunak adalah suatu item

tertentu yang telah diidentifikasi dan telah ditetapkan tujuan dari pembuatannya. Ini dapat

dibayangkan sebagai suatu item dari perangkat lunak yang sedang diproses dengan tujuan untuk

meningkatkan kualitas sesuai dengan kebutuhan pasar. Revisi merupakan sebuah versi baru dari

Page 71: Proses Dan Produksi

suatu item yang diharapkan dapat menggantikan versi yang lama. Sebuah varian merupakan suatu

versi yang baru dari sebuah item yang akan ditambahkan pada konfigurasi tanpa menggantikan versi

yang lama. Manajemen dari versi-versi tersebut pada lingkungkan perancangan dan pembangunan

perangkat lunak merupakan suatu topic riset yang penting.

II..A.5 Baseline ( Acuan Dasar )

Baseline dari suatu perangkat lunak adalah sebuah kumpulan item-item perangkat lunak

yang secara formal ditunjuk dan ditetapkan pada satu waktu tertentu selama masa kehidupan

perangkat lunak itu sendiri. Terminologi ini juga ditujukan ke sebuah versi tertentu dari suatu item

perangkat lunak yang telah disetujui sebelumnya. Dalam kasus ini juga, suatu baseline hanya bisa

dirubah dengan melakukan serangkaian prosedur pengontrolan perubahan yang formal. Sebuah

baseline, dengan semua perubahannya , merepresentasikan suatu konfigurasi.

Baseline yang digunakan biasanya adalah baseline fungsional, baseline teralokasi, baseline

pengembangan, baseline produk. Baseline fungsional berhubungan dengan peninjauan ulang

tentang kebutuhan system. Baseline teralokasi berhubungan dengan peninjauan ulang tentang

spesifikasi kebutuhan perangkat lunak dan spesifikasi kebutuhan interface perangkat lunak. Baseline

pengembangan merepresentasikan peningkatan konfigurasi perangkat lunak pada waktu tertentu

selama kehidupan perangkat lunak itu sendiri. Baseline produk berhubungan dengan produk

perangkat lunak yang lengkap untuk proses penyatuan system. Baseline-baseline digunakan untuk

project yang telah diberi, selama level yang berhubungan dengan mereka atas otoritas yang

diperlukan untuk persetujuan perubahan, secara khas diidentifikasikan dalam SCMP.

II.A.6 Hasil SCI

SCIs berada dibawah control SCM pada waktu yang berbeda, mereka dimasukkan ke sebuah

baseline tertentu pada suatu point tertentu dalam masa daur hidup perangkat lunak. Gambar 4

menunjukkan pertumbuhan dari item-item baseline sebagai proses daur hidup. Gambar ini berdasar

pada model waterfall untuk tujuan ilustrasi saja; keterangan-keterangan yang digunakan pada

gambar mengindikasikan versi-versi dari item yang sedang dibangun.

Berdasarkan apa yang didapat dari sebuah SCI, perubahan menjadi sebuah item harus

secara formal disetujui sebagai penyesuaian untuk SCI dan baseline yang dilibatkan, seperti yang

Page 72: Proses Dan Produksi

didefinisikan dalam SCMP. Mengikuti persetujuan, item yang disertakan kedalam baseline perangkat

lunak harus berdasar pada prosedur penyesuaian.

II.B Software Library

Software Library adalah sebuah dokumentasi tentang perangkat lunak dan hubungannya yang

dibuat untuk membantu dalam pengembangan, penggunaan, dan pemeliharaan suatu perangkat

lunak. Ini juga membantu dalam proses pelepasan dan penyerahan perangkat lunak. Beberapa jenis

dari library yang mungkin digunakan, masing-masing berhubungan dengan suatu level tertentu dari

item perangkat lunak. Sebagai contoh adalah suatu pengerjaan library dapat mendukung peng-

coding-an dan suatu proyek pendukung library dapat mendukung pengetesan, sedangkan library

utamanya bisa digunakan dalam penyelesaian produk. Level penyesuaian dari kontrol SCM ( yang

dihubungkan dengan baseline dan level otoritas untuk perubahan ) dihubungkan dengan setiap

library. Keamanan, dalam terminologi pengontrolan akses dan fasilitas backup, merupakan aspek

kunci dari manajemen library.

The tool(s) yang digunakan dalam setiap library harus mendukung kebutuhan pengontrolan SCM

untuk library tersebut, baik dalam pengontrolan SCIs maupun pengontrolan akses ke library. Library-

library ini juga merupakan sumber penting informasi untuk pengukuran pengerjaan dan kemajuan.

III. Pengontrolan konfigurasi perangkat lunak

Pengontrolan konfigurasi perangkat lunak difokuskan pada pengaturan perubahan-perubahan

selama siklus hidup perangkat lunak. Ini mencakup proses untuk menentukan perubahan apa yang

akan dibuat, otoritas untuk menyetujui suatu perubahan, dukungan untuk implementasi perubahan

itu, serta konsep dari penyimpangan formal dan pelepasan dari kebutuhan proyek. Informasi yang

didapat dari aktivitas ini sangat berguna dalam mengukur perubahan, kerusakan, dan aspek dari

pengerjaan ulang.

III.A Permintaan, Evaluasi, dan Penyetujuan Perubahan-perubahan Perangkat Lunak

Page 73: Proses Dan Produksi

Langkah pertama dalam memanaje perubahan untuk mengawasi item adalah menentukan

perubahan apa yang akan dilakukan. Proses permintaan perubahan perangkat lunak ( pada gambar

5 ) menyediakan prosedur formal untuk penyampaian dan pencatatan permintaan-permintaan

perubahan, evaluasi harga dan dampak dari perubahan yang diusulkan, penerimaan, modifikasi atau

penolakan terhadap perubahan yang diusulkan. Permintaan-permintaan untuk perubahan ke SCI

mungkin dimulai oleh seseorang pada suatu saat dalam siklus hidup perangkat lunak. Salah satu

sumber dari permintaan perubahan adalah inisiasi pengkoreksian dalam tanggapan untuk laporan

masalah. Dengan tanpa melihat sumber, jenis perubahan jenis perubahan biasanya dicatat dalam

SCR.

III.A.1. Software Configuration Control Board

Hak untuk menerima atau menolak perubahan diusulkan terletak di tangan suatu

kesatuan secara khas mengenal sebagai suatu Configuration Control Board ( CCB). Dalam

project yang lebih kecil, otoritas ini benar-benar mungkin berada dengan pemimpin

bertanggung jawab atau suatu individu ditugaskan dibanding suatu multi-person board. Di

sana terdapat berbagai tingkatan otoritas perubahan yang tergantung pada berbagai ukuran-

ukuran, seperti kegentingan item dielibatkan, sifat alami perubahan itu ( e.g., berdampak

pada pada anggaran dan jadwal), atau titik sekarang dalam jalan kehidupan. Komposisi

CCBS menggunakan untuk sistem yang ditentukan bervariasi tergantung pada ukuran-ukuran

ini ( suatu SCM wakil akan selalu hadir. Semua stakeholders, sesuai kepada tingkatan) CCB,

jadilah diwakili. Kapan lingkup otoritas dari suatu CCB dengan keras perangkat lunak,

dikenal sebagai suatu papan kendali bentuk wujud perangkat lunak ( SCCB). CCB secara

khas tunduk kepada SQA audit atau meninjau ulang.

III.A.2 Software Change Request Process

SCR proses yang efektif memerlukan penggunaan dukungan tools dan procedure

berkisar dari kertas form dan suatu prosedur didokumentasikan untuk suatu alat elektronik

untuk permintaan perubahan, memaksa proses perubahan aliran, menangkap keputusan CCB,

dan laroran informasi perubahan proses. Suatu link antara kemampuan tool ini dan sistem

pelaporan masalah dapat mempermudah mencari solusi untuk permasalahan yang dilaporkan.

Perubahan dari deskripsi proses dan format pendukung informasi diberikan dalam berbagai

acuan, e.g. [ Berlack] dan [ IEEE 1042]. Secara Khas, perubahan tools manajemen

dikhususkan ke deretan alat dan proses lokal dan sering dikembangkan secara lokal. Trennya

Page 74: Proses Dan Produksi

adalah ke arah integrasi dari jenis tools ini di dalam suatu deretan yang dikenal sebagai suatu

likungan perangkat lunak..

III.B. Implementing Software Changes

Permintaan perubahan yang diimplementasikan menggunakan definisi dari procedure

perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan jadwal yang bisa diterapkan. Sejumlah

permintaan perubahan yang disetujui boleh jadi diterapkan secara simultan, adalah

diperlukan untuk menelusuri yang perubahan permintaan yang disatukan ke dalam versi

perangkat lunak tertentu dan baselines. Sebagai bagian dari penutup dari perubahan proses,

menyelesaikan perubahan mungkin mengalami konfigurasi audit dan verifikasi SQA. Ini

termasuk memastikan bahwa hanya menyetujui perubahan yang dibuat. Perubahan meminta

proses yang yang diuraikan di atas secara khas dokumen SCM ( dan lainnya) informasi

persetujuan untuk perubahan itu.

Implementasi nyata dari suatu perubahan didukung oleh kemampuan library tools

yang menyediakan versi manajemen dan dukungan penyimpanan kode. Saat minimum, tools

ini menyediakan check-in/out dan versi yang dihubungkan mengendalikan kemampuan.

Tools yang lebih kuat dapat mendukung pengembangan paralel dan lingkungan

pendistribusian secara geografis. Tools ini mungkin ditunjukkan sebagai terpisah aplikasi

khusus secara terpisah di bawah kendali dari suatu kelompok SCM yang mandiri. Mereka

mungkin juga nampak sebagai suatu bagian terintegrasi dari lingkungan pengembangan

software. Akhirnya, mereka mungkin sebagai dasar sistem kendali perubahan bersifat

elementer melengkapi dengan suatu sistem operasi.

III.C. Deviations and Waivers

Batasan pada suatu usaha pengembangan software atau spesifikasi yang yang

diproduksi selama aktivitas pengembangan yang mungkin berisi perlengkapan yang tidak

bisa dipenuhi pada tujuan dalam life cycle. Suatu penyimpangan adalah suatu hak untuk

meninggalkan suatu ketetapan sebelum pengembangan item itu. Suatu surat pelepasan

tuntutan adalah suatu hak untuk menggunakan suatu item, mengikuti pengembangan nya, itu

meninggalkan ketetapan dalam beberapa cara. Dalam kasus ini, suatu proses formal

Page 75: Proses Dan Produksi

digunakan untuk perolehan persetujuan untuk penyimpangan untuk, atau surat pelepasan

tuntutan, perbekalan itu.

IV. Software Configuration Status Accounting

Software configuration status accounting (SCSA) adalah pencatatan dan pelaporan

informasi yang diperlukan untuk manajemen yang efektif dari konfigurasi perangkat lunak.

Disain dari kemampuan SCSA dapat dipandang dari suatu perspektif sistim informasi,

memanfaatkan sistim informasi diterima teknik disain.

IV.A. Software Configuration Status Information

Aktivitas SCSA mendisain dan mengoperasikan suatu sistem untuk menangkap dan

melaporkan informasi yang diperlukan sebagai proses life cycle . Seperti di berbagai sistem

informasi, konfigurasi status informasi untuk pengembangan harus dikenali, dikumpulkan,

dan dirawat. Berbagai pengukuran dan informasi diperlukan untuk mendukung proses SCM

dan untuk menemui konfigurasi status laporan yang diperlukan oleh manajemen, perangkat

lunak, dan aktivitas lain yang berhubungan. Jenis informasi yang tersedia termasuk

identifikasi konfigurasi disetujui seperti halnya status implementasi arus dan identifikasi

perubahan, deviations and waivers. Suatu daftar parsial dari elemen data penting

disampaikan dalam [Berlack].

Beberapa format dari dukungan tools otomatis adalah diperlukan untuk memenuhi

SCSA pengumpulan data dan tugas pelaporan. Ini dapat menjadi suatu kemampuan database,

seperti suatu relational atau sistem manajemen basis data yang object-oriented. Ini dapat

tools yang berdiri sendiri atau suatu kemampuan dari suatu lingkungan tools yang lebih

besar, yang terintegrasi.

IV.B. Software Configuration Status Reporting

Laporan Informasi dapat digunakan oleh berbagai organisasi dan project elements,

termasuk team pengembangan, team maintenance, manajemen proyek, dan mutu aktivitas

jaminan. Pelaporan dapat mengambil format query khusus untuk menjawab pertanyaan

spesifik atau laporan produksi pre-designed berkala. Beberapa informasi yang diproduksi

oleh aktivitas pelaporan status sepanjang kursus dari life cycle mungkin menjadi arsip

jaminan yang berkwalitas.

Page 76: Proses Dan Produksi

Di samping melaporkan konfigurasi status sekarang, informasi yang diperoleh oleh

SCSA dapat bertindak sebagai suatu basis untuk berbagai pengukuran ke manajemen,

pengembangan, dan SCM. Contoh termasuk banyaknya p meminta erubahan meminta per

SCI dan rata-rata waktu yang diperlukan untuk suatu permintaan perubahan.

V. Software Configuration Auditing

Suatu audit perangkat lunak adalah suatu aktivitas yang dilakukan untuk

mengevaluasi performansi dari proses dan produk perangkat lunak menjadi peraturan,

standard, petunjuk, rencana, dan prosedur yang bisa diterapkan [ IEEE 1028]. Audit

diselenggarakan menurut suatu proses dirumuskan dengan baik terdiri dari berbagai

tanggung-jawab dan peran auditor. Sebagai Konsekwensi, masing-masing audit harus secara

hati-hati direncanakan. Suatu audit dapat memerlukan sejumlah individu untuk melaksanakan

berbagai tugas di atas wajar dalam waktu jangka pendek. tools untuk mendukung

perencanaan dan melakukan dari suatu audit dapat sangat memudahkan proses itu.

Bimbingan untuk pelaksanaan audit perangkat lunak tersedia dalam berbagai acuan, seperti [

Berlack], [ Buckley], dan [ IEEE 1028].

Aktivitas auditing konfigurasi perangkat lunak menentukan tingkat untuk mana suatu

item membuat puas fungsional diperlukan dan karakteristik phisik. Audit informal untuk

jenis ini dapat diselenggarakan pada titik kunci dalam life cycle. Dua jenis dari audit formal

boleh jadi diperlukan oleh pengaturan kontrak ( e.g., dalam kontrak yang mencakup

perangkat lunak yang kritis): the Functional Configuration Audit (FCA) and the Physical

Configuration Audit (PCA).. Penyelesaian sukses dari audit ini bisa merupakan suatu

prasyarat untuk penetapan produk baseline itu. Buckley [ 5] membandingkan tujuan FCA

dan PCA dalam perangkat keras vs konteks perangkat lunak dan merekomendasikan evaluasi

saksama menyangkut kebutuhan perangkat lunak FCA dan PCA.

V.A. Software Functional Configuration Audit

Tujuan dari software FCA adalah untuk memastikan bahwa item perangkat lunak

teraudit adalah konsisten dengan spesifikasi pengaturan nya . Keluaran aktivitas pengesahan

dan verifikasi perangkat lunak adalah suatu kunci masukan pada audit ini .

V.B. Software Physical Configuration Audit

Page 77: Proses Dan Produksi

Tujuan dari software PCA adalah untuk memastikan bahwa dokumentasi acuan dan

disain adalah konsisten dengan as-built produk perangkat lunak.

V.C. In-Process Audit dari suatu Software Baseline

Sebagai Tersebut Di Atas, audit dapat dilaksanakan sepanjang pengembangan proses

untuk memeriksa status sekarang dari unsur-unsur spesifik menyangkut konfigurasi. Dalam

Hal Ini, suatu audit bisa diberlakukan bagi sampled baseline materi untuk memastikan bahwa

performance telah konsisten dengan spesifikasi atau untuk memastikan bahwa dokumentasi

pengembangan sedang tinggal konsisten dengan mengembangkan baseline item.

VI. Software Release Management and Delivery

Istilah “release” digunakan dalam konteks ini untuk mengacu pada distribusi dari

suatu konfigurasi item perangkat lunak di luar aktivitas pengembangan itu . Ini termasuk

release internal seperti halnya distribusi ke pelanggan. Ketika versi berbeda dari suatu item

perangkat lunak ada tersedia untuk penyerahan, seperti versi untuk platform yang berbeda

atau versi dengan kemampuan yang bermacam-macam, itu sering diperlukan untuk membuat

ulang versi spesifik dan membungkus material benar untuk penyerahan versi itu. software

library adalah suatu unsur kunci dalam memenuhi tugas penyerahan dan release.

VI.A. Software Building

Software Building adalah aktivitas dalam mengkombinasikan versi materi perangkat

lunak yang benar, menggunakan konfigurasi data yang sesuai, ke dalam suatu program

executable untuk penyerahan untuk suatu pelanggan atau penerima lain, seperti aktivitas

pengujian. Untuk sistem dengan perangkat keras atau firmware, executable dikirimkan

kepada sistem yang membangun aktivitas. Membangun instruksi memastikan bahwa

langkah-langkah tepat membangun diambil dan dalam urutan yang benar. Di samping

membangun perangkat lunak untuk release yang baru, pada umumnya juga penting bagi

Page 78: Proses Dan Produksi

SCM untuk mempunyai kemampuan untuk mereproduksi release sebelumnya untuk

kesembuhan, menguji, atau release tambahan.

Perangkat lunak dibangun menggunakan versi tertentu dengan tools pendukung, seperti

compiler. Itu diperlukan untuk membangun kembali suatu salinan serupa sebelumnya dalam

membangun item perangkat lunak. Dalam Hal Ini, tools pendukung dan dihubungkan

membangun instruksi perlu untuk di bawah SCM mengendalikan untuk memastikan

ketersediaan versi yangbenar perkakas itu.

Suatu kemampuan alat bermanfaat untuk pemilihan versi materi perangkat lunak benar

untuk lingkungan target yang ditentukan dan untuk mengotomatiskan proses dalam

membangun perangkat lunak dari versi terpilih dan konfigurasi data yang sesuai. Karena

proyek yang besar dengan pengembangan paralel atau membagi-bagikan lingkungan

pengembangan, kemampuan alat ini perlu. Kebanyakan lingkungan pengembangan software

menyediakan kemampuan ini. Perkakas ini bertukar-tukar di (dalam) kompleksitas dari

keperluan insinyur untuk mempelajari suatu bahasa catatan khusus ke pendekatan graphics-

oriented yang menyembunyikan sebagian besar kompleksitas dari suatu “ cerdas”

membangun fasilitas. Membangun produk dan proses adalah harus tunduk kepada verifikasi

SQA. Keluaran membangun proses boleh jadi diperlukan untuk acuan masa depan dan

mungkin menjadi arsip jaminan yang berkwalitas.

VI.B Software Release Management

Software release manajemen meliputi identifikasi, packaging s dan penyerahan

elements dari suatu produk, sebagai contoh, yang executable, dokumentasi, catatan release,

dan konfigurasi data. Dengan produk itu berubah dapat terjadi pada suatu basis

yang]berkelanjutan, satu isu untuk manajemen release adalah menentukan manakala untuk

mengeluarkan suatu release. Kekejaman permasalahan yang ditujukan oleh release

pengukuran dan kepadatan kesalahan dari release lebih dulu mempengaruhi keputusan ini

[ Sommerville, ( 38)]. Tugas pengemasan harus mengidentifikasi materi produk yang

diharapkan untuk dikirimkan dan memilih varian benar materi itu semua , memberi aplikasi

diharapkan menyangkut produk itu. Satuan informasi yang dokumentasikan phisik dari suatu

release dikenal sebagai suatu dokumen uraian versi dan mungkin hadir dalam hardcopy atau

format elektronik. Release mencatat secara khas menguraikan kemampuan baru, mengetahui

permasalahan, dan platform memerlukan ments penting bagi operasi produk yang tepat.

Page 79: Proses Dan Produksi

Paket untuk dilepaskan juga berisi memuat atau meningkatkan mutu instruksi. belakangan

diperrumit oleh fakta bahwa beberapa para pemakai sekarang mungkin mempunyai versi

yang adalah beberapa release lama. Akhirnya, dalam beberapa hal, aktivitas manajemen

release boleh jadi diperlukan untuk menjejaki distribusi menyangkut produk untuk berbagai

sistem target atau pelanggan. Suatu contoh akankah suatu kasus di mana penyalur diperlukan

untuk memberitahu suatu pelanggan ttg permasalahan yang yang dilaporkan baru saja.

Suatu kemampuan tools diperlukan untuk pendukung fungsi manajemen release ini.

Adalah berguna untuk mempunyai suatu koneksi dengan kemampuan alat yang mendukung

perubahan meminta proses dalam rangka memetakan release kepada SCRS yang telah

diterima. Kemampuan alat ini mungkin juga memelihara informasi pada berbagai platform

target dan pada berbagai lingkungan pelanggan.

3 Penyebab Kerusakan

Salah satu dari target utama Guide kepada SWEBOK adalah untuk tiba di suatu

gangguan yang jadi ‘ berlaku umum’. Sebagai Konsekwensi, gangguan SCM topik

dikembangkan sebagian besar dengan mencoba untuk manyatukan topik yang yang dicakup

dalam literatur dan dalam standard yang dikenali, yang di tujukan untuk mencerminkan

pendapat konsensus. Topik pada Software Release Management and Delivery adalah suatu

perkecualian karena itu belum biasanya terjadi tiba-tiba secara terpisah di masa lalu. Sesuatu

yang dapat dijadikan teladan untuk ini disimpan ISO/IEC 12207 standard [ 23], yang

mengidentifikasi aktivitas ‘Release Management and Delivery’.

Ada persetujuan tersebar luas dalam literatur pada SCM area aktivitas dan konsep utama

mereka. Bagaimanapun, melanjutkan riset aktif pada aspek implementasi SCM. Contoh

ditemukan di dalam ICSE workshop pada SCM seperti [ Estublier] dan [ Sommerville, ( 39)].