model-model pembelajaran inovatif
DESCRIPTION
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF. Disampaikan dalam Diklat Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa Indonesia SMA tanggal 14 Mei 2013 oleh: Lanjar Pramudi. PROSES PEMBELAJARAN K 13. - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
INOVATIFDisampaikan dalam Diklat
Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa Indonesia SMA
tanggal 14 Mei 2013
oleh:Lanjar Pramudi
PROSES PEMBELAJARAN K 13
Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta.
Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat
Guru bukan satu-satunya sumber belajar. Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi
melalui contoh dan teladan
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF
1. MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
2. MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
3. MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING
4. MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING
5. MODEL PEMBELAJARAN PAIKEM6. MODEL PEMBELAJARAN
COLABORATIVE
Pembelajaran pembelajaran yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa.
Pembelajaran yang mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL)
A. CTL mencerminkan konsep saling bergantungan.
B. CTL mencerminkan prinsip deferensiasi
C. CTL mencerminkan prinsip pengorganisasian diri
LANDASAN FILOSOFISMODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL:
Landasan filosofi CTL adalah konstruktivisme artinya filosofi belajar
yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal. Siswa harus mengkonstruksi pengetahuan di benak mereka sendiri. Pengetahuan tidak bisa dipisah-pisahkan harus utuh.
Konstruktivisme berakar pada filsafat pragmatisme yang digagas oleh JohnDewey pada awal abad ke 20 yaitu filosofi belajar yang menekankan kepada pengembangan minat dan pengalaman siswa
1. Konstruktivisme 2. Inkuiri3. Bertanya4. Masyarakat belajar5. Pemodelan6. Refleksi7. Penilaian
KOMPONEN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Pembelajaran kontekstual dapat dilaksanakan dari TK SD SMTP SMTA dan PT.
Contoh-contoh pengkaitan dalam CTL di kelas : Di kelas yang sudah tinggi para guru
mendorong siswa untuk membaca, menulis dan berpikir dengan cara kritis dengan meminta mereka untuk fokus pada persoalan-persoalan kontroversial di lingkungan atau masyarakat (misalnya melakukan penelitian di perpustakaan, melakukan survey lapangan dan mewawancarai pejabat).
POLA /SKENARIO PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Lanjutan
1. Di suatu kelas yang membahas tentang pariwisata siswa diminta untuk membahas potensi pariwisata di wilayahnya dari berbagai sudut pandang dan ide-idenya.
2. Menyuruh anak mengadakan simulasi mengenai kejadian-kejadian yang memicu seorang siswa berbuat nekat (bunuh diri, tawuran, dll)
1. Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri dan mengkonstruksikan sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.
2. Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik.
3. Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.
4. Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok-kelompok)
5. Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran.6. Lakukan refleksi di akhir penemuan.7. Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan
berbagai cara.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
1. Pengalaman nyata2. Kerjasama saling menunjang3. Gembira belajar dengan bergairah4. Pembelajaran terintegrasi5. Menggunakan berbagai sumber6. Siswa aktif dan kritis7. Menyenangkan tidak membosankan8. Sharing dengan teman9. Guru kreatif
CIRI KELAS YANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL
1.Memilih tema2.Menentukan konsep-konsep yang dipelajari3.Menentukan kegiatan –kegiatan untuk investigasi
konsep-konsep terdaftar4.Menentukan mata pelajaran terkait(dalam bentuk
diagram)5.Mereviu kegiatan-kegiatan & mata pelajaran yang
terkait6.Menentukan urutan kegiatan7.Menyiapkan tindak lanjut
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
COLLABORATIVE LEARNING MODEL
Kerja Sama Dua orang atau lebih
Memecahkan masalah Bersama
Mencapai Tujuan Tertentu
COLLABORATIVE LEARNING
Dua unsur penting Ada tujuan yang sama diskusi menentukan strategi,keputusan bersama,persoalan milik bersama
Ketergantungan yang positif anggota berhasil bila seluruh anggota bekerja sama
COLABORATIVE LEARNING
Memberi tugas peran khusus anggota sbb :PengamatPengklarifikasiPerekamPendorongPecah tugas menjadi sub-sub tugas yang
diperlukan untuk melengkapi keberhasilan tugas
KETERGANTUNGAN DIBANTU DENGAN CARA
Langkah-langkah pembelajaran: Presentasi guru,perhatian cermat siswa,
mengerjakan quis Tim (kelompok):
Fungsi utama :membantu anggota mengerjakan quis dengan baik
Anggota mengerjakan SST yang terbaik untuk tim Siswa mempresentasikan hasil kerjanya Siswa tidak presentasi memberikan
pertanyaan
STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVISION (STAD)
MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF
Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Konsep Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif menciptakan interaksi yang
asah, asih dan asuh, sehingga tercipta masyarakat belajar.
Siswa tidak hanya belajar dari guru tetapi juga dari sesama siswa.
PEMBELAJARAN KOOPERATIF
1. Saling ketergantungan positif2. Interaksi tatap muka3. Akuntabilitas individual4. Keterampilan menjalin hubungan
antar pribadi.
CIRI-CIRI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
1. Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial
2. Memungkinkan para siswa saling belajar mengenal sikap, ketrampilan, informasi, perilaku sosial, dan pandangan-pandangan
3. Memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial
4. Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri/egois
5. Meningkatkan rasa saling percaya kerpada sesama manusia
Keuntungan Penggunaan Pembelajaran Kooperatif
A. Metode STAD (Student Teams Achievement Division) untuk mengajarkan kepada siswa baik verbal maupun tertulis.
Langkah-Langkah :1. Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok.2. Tiap anggota menggunakan lembar kerja akademik
kemudian saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi antar anggota tim.
3. Tiap minggu atau 2 minggu guru mengevaluasi untuk mengetahui penguasaan materi yang telah diberikan.
4. Tiap siswa dan tiap tim diberi skor atas penguasaannya terhadap materi, yang meraih prestasi tinggi diberi penghargaan.
TEKNIK PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Dikembangkan oleh Slavin dkkLangkahnya : Kelas dibagi menjadi beberapa tim/kelompok
anggotanya 5-6 yang karakteristiknya heterogen.
Bahan yang disajikan bentuk teks, tiap siswa bertanggung jawab mempelajari.
Setiap kelompok mempunyai tugas dan tanggung jawab mengkaji bagiannya. Bila berkumpul disebut kelompok pakar.
B. Metode Jigsaw
LANJUTAN Para siswa yang ada dalam kelompok pakar
kembali ke kelompok semula untuk mengajar anggota baru mengenai materi yang dipelajari dalam kelompok pakar.
Setelah diadakan pertemuan dan diskusi para siswa dievaluasi secara individual mengenai bahan yang pernah di pelajari.
Pemberian skor diberikan / dilakukan seperti dalam metode STAD. Nilai tertinggi diberi penghargaan oleh guru.
Metode lain yang bisa digunakan dalam pembelajaran Kooperatif:1. Metode G (Group Investigation)2. Metode Struktural3. Dua Tinggal Dua Tamu4. Keliling Kelompok5. Kancing Gemerincing
PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING
PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING
Proses pembelajaran quantum teaching intinya pembelajaran yang menyenangkan, kreatif dan tidak membosankan.
Kalau semua itu tidak tercapai, guru harus ganti strategi dengan menggunakan multi media, sehingga membuat pembelajaran lebih efektif, proses belajar saat ini boleh dikatakan aktif, partisipatif, konstruktif, komunikatif dan berorientasi pada tujuan.
Pembelajaran yang kurang berhasil disebabkan tiga hal al :1. Perkembangan kebutuhan dan aktivitas
berbagai bidang kehidupan selalu meninggalkan hasil kerja lembaga pendidikan / kemajuan di luar lebih pesat.
2. Pandangan dan temuan-temuan baru dari berbagai bidang tentang pembelajaran dan pengajaran membuat paradigma, falsafah dan metodologi pembelajaran yang ada sekarang ini tidak cocok lagi.
3. Berbagai permasalahan dan kenyataan negatif tentang hasil pembelajaran menuntut diupayakannya pembaharuan paradigma, falsafah dan metodologi pengajaran.
DASAR TEORI QUANTUM TEACHING
Quantum Bermakna Pembelajaran quantum merupakan
ramuan atau rakitan dari berbagai teori atau pandangan psikologi kognitif dan pemrograman neorologi yang jauh sebelumnya sudah ada dikaitkan dengan penemuan empiris sehingga terjadi keseimbangan antara otak kiri dan otak kanan yang pada dasarnya anak itu mempunyai kecerdasan ganda.
Karakteristik Umum Pembelajaran Quantum Berpangkal pada psikologi kognitif Bersifat Humanistis bukan positivistis-empiris Siswa sebagai pebelajar menjadi pusat perhatian. Lebih bersifat pada konstruktivistis Memusatkan perhatian pada interaksi yang
bermutu dan bermakna. Sangat menekankan pada pencapaian
pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi. Sangat menekankan kealamiyahan dan kewajaran
proses pembelajaran.
PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN QUANTUM
1. Bawa dunia mereka ke dalam dunia kita dan antarkan dunia kita ke dalam dunia mereka
2. Berlaku prinsip permainan orkestra simponi.
3. Harus berdampak bagi terbentuknya keunggulan.
TEKNIK PEMBELAJARAN QUANTUM
Peta konsep menunjukkan penanganan ide-ide pikiran sebagai sasaran dalam bentuk grafis.Langkah peta konsep :Contoh :
Sebaran SumberDaya Air
Siklus Hidrologi
Sumber Daya AirKualitas Air
Perairan LautPerairan Darat
TEKNIK MEMORIa. Melatih imajinasib. Teknik rantaian katac. Teknik plesetan katad. Sistem pasak lokasie. Teknik Akrostik (jembatan
keledai)