7. model pembelajaran inovatif
TRANSCRIPT
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
1/67
MODEL-MODEL
PEMBELAJARAN INOVATIF
DI TK
Dr. RACHMA HASIBUAN, M.Kes
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
2/67
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF
A. Tujuan:
Mendeskripsikan model-model pembelajaran yang dapat diterapkan
pada pembelajaran di kelas.
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan langkah-
langkah pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran tertentu.
Menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan model
pembelajaran tertentu pada pembelajaran nyata di kelas (real teaching)
B. Pendahuluan
Diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut para
guru untuk menyelenggarakan pembelajaran yang bervariasi di kelas. Hal ini dapat
tercipta jika para guru memahami dan menguasai beberapa model pembelajaran baik
secara teoritis maupun dari segi praktis. Adanya pembelajaran yang bervariasi
diharapkan dapat lebih membangkitkan semangat dan aktivitas siswa dalam belajar,
supaya kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum dapat dicapai oleh siswa.
Pada modul ini akan diberikan uraian singkat tentang beberapa model-model
pembelajaran yang dapat diterapkan pada pembelajaran di kelas. Model-model
pembelajaran tersebut meliputi Pengajaran Langsung (DI= Direct Instruction),
Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning) dan Pengajaran Berdasarkan Masalah
(PBI=Problem Base Instruction) serta inkuiri atau belajar melalui penemuan.
Pada modul ini juga diberikan contoh-contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) yang menerapkan keempat model pembelajaran tersebut di atas. Hal ini
dimaksudkan untuk memberi contoh kepada para guru dalam mengembangkan RPP di
sekolah masing-masing dengan menerapkan model pembelajaran tertentu.
C. Pengajaran Langsung
Pengajaran langsung banyak diilhami oleh teori belajar sosial yang juga sering
disebut belajar melalui observasi. Arends (1997) menyebutnya sebagai teoripemodelan tingkah laku. Tokoh lain yang menyumbang dasar pengembangan model
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
3/67
pengajaran langsung John Dolard dan Neal Miller serta Albert Bandura yang
mempercayai bahwa sebagian besar manusia belajar melalui pengamatan secara
selektif dan mengingat tingkah laku orang lain.
Pemikiran mendasar dari model pengajaran langsung adalah bahwa siswa belajar
dengan mengamati secara selektif, mengingat dan menirukan tingkah laku gurunya.
Atas dasar pemikirian tersebut hal penting yang harus diingat dalam menerapkan
model pengajaran langsung adalah menghindari menyampaikan pengetahuan yang
terlalu kompleks.
Para pakar pada umumnya membedakan pengetahuan menjadi dua yaitu,
pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural. Pengetahuan deklaratif adalah
pengetahuan tentang sesuatu. Sedangkan pengetahuan prosedural adalah pengetahuan
tentang bagaimana melakukan sesuatu. Supaya ungkapan tentang pengetahuan
deklaratif dan prosedural lebih jelas marilah kita amati sebuah neraca. Neraca apapun
pasti tersusun atas bagian-bagian yang menyusunnya. Bagian-bagian tersebut meliputi
dasar atau kaki neraca, lengan neraca, piring neraca dan bagian-bagian lain. Masing-
masing bagian tersebut mempunyiai fungsi tertentu, yang pada akhirnya mendukung
fungsi neraca tersebut. Pengetahuan tentang bagian-bagian neraca dan fungsi masing-
masing bagian tersebut merupakan pengetahuan deklaratif.
Neraca digunakan dengan prosedur atau langkah-langkah yang tepat, supaya
memberikan hasil yang akurat. Pada langkah awal menggunakan neraca kita harus
mengenolkan neraca tersebut, atau menyeimbangkan lengan neraca secara tepat.
Langkah selanjutnya adalah meletakkan anak timbangan yang massanya kita prediksi
hampir sama dengan massa benda yang kita timbang. Selanjutnya kita meletakkan
benda dan menemukan massa benda yang kita timbang tersebut. Langka-langkah
dalam menggunakan neraca tersebut merupakan pengetahuan prosedural. Dalam
menerapkan model pengajaran langsung hendaknya kita menyederhanakan baikpengetahuan deklaratif maupun pengetahuan prosedural yang akan kita sampaikan
kepada siswa.
Pengajaran langsung dicirikan oleh sintaks tertentu. Pada Tabel 1 berikut ini dapat
dicermati sintaks model pengajaran langsung dan peran guru pada tiap-tiap sintaks
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
4/67
Tabel 1. Sintaks Model Pengajaran Langsung
Fase Peran Guru1. Menyampaikan tujuan dan
mempersiapkan siswa.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
informasi latar belakang pelajaran,pentingnya pelajaran, mempersiapkansiswa untuk belajar.
2. Mendemonstrasikan keterampilan(pengetahuan prosedural) ataumempresentasikan pengetahuan(deklaratif)
Guru mendemonstrasikan keterampilandengan benar, atau menyajikan informasitahap demi tahap.
3. Membimbing pelatihan Guru merencanakan dan memberibimbingan pelatihan
4. Mengecek pemahaman danmemberikan umpan balik Guru mengecek apakah siswa telahberhasil melakukan tugas dengan baik,memberi umpan balik.
5. memberikan kesempatan untukpelatihan lanjutan dan penerapan
Guru mempersiapkan kesempatanmelakukan pelatihan lanjutan, dengan
perhatian khusus pada penerapan kepadasituasi lebih kompleks dan kehidupansehari-hari.
Uraian singkat tentang pengajaran langsung diharapkan dapat diterapkan dalammengajarkan prosedur kerja tertentu, langkah-langkah penggunaan alat tertentu atau
materi-materi pelajaran yang sederhana dan tidak terlalu kompleks.
D. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah suatu pilihan dalam melaksanakan pembelajaran.
Banyak model pembelajaran kooperatif yang dapat dipilih oleh guru dalam berinteraksi
dengan siswa untuk membahas sesuatu konsep/pengetahuan. Untuk memahami tentangkonsep dan langkah-langkah pembelajaran kooperatif, dapat dicermati dalam bahasan
berikut ini.
Penggunaan pendekatan konstruktivistik dalam pembelajaran menerapkan
pembelajaran kooperatif secara luas. Berdasarkan teori ini bahwa siswa diharapkan
menemukan kemudahan dalam memahami konsep-konsep yang sulit dengan cara saling
mendiskusikan masalah tersebut dengan teman belajarnya. Pembelajaran kooperatif
(cooperative learning) mengacu pada metode pembelajaran yang menempatkan siswa
bekerja sama dalam kelompok kecil yang saling membantu dalam belajar (Slavin, 1995).
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
5/67
Lebih lanjut dikatakan bahwa banyak terdapat pembelajaran kooperatif yang berbeda satu
dengan yang lainnya. Kebanyakan melibatkan siswa dalam 1 kelompok yang terdiri atas 4
siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda. Pembelajaran kooperatif yang
dikemukakan oleh Slavin ini berdasar pada teori Vygotsky, yaitu bahwa anak usia
setingkat melakukan kolaborasi dengan tingkat kesulitan berkisar dalam Zona of
Proximal Development (ZPD) hasilnya lebih baik dari pada bekerja sendiri-sendiri karena
dengan kolaborasi menghasilkan perkembangan kognitif (Moll, 1994). Kolaborasi ini
dapat dilakukan dengan teman sebaya (peer colaboration), dan dampak dialog dengan
teman sebaya ini adalah terjadinya pertukaran gagasan dengan penuh kerja sama, saling
memperoleh kesempatan dan tidak otoriter.
Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif
Guru perlu memperhatikan langkah-langkah, agar dapat memperoleh hasil yang
optimal. Arends (1997) mengemukakan langkah-langkah pembelajaran kooperatif seperti
tersaji pada tabel 2.
Tabel 2. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif
Fase Tingkah laku GuruFase 1Menyampaikan tujuan dan memotivasi
siswa
Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yangingin dicapai pada pelajaran tersebut dan
memotivasi siswa belajar.
Fase 2Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa denganjalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
Fase 3Mengorganisasi siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caramembentuk kelompok belajar dan membantusetiap kelompok agar melakukan transisi secaraefisien.
Fase 4
Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar
pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.Fase 5Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materiyang telah dipelajari atau masing-masingkelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Fase 6Memberikan penghargaan
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baikupaya maupun hasil belajar individu dankelompok.
Sumber: Arends (1997)
Berbagai macam pembelajaran kooperatif telah dikembangkan dan diteliti yang
sangat berbeda antara satu dengan yang lainnya. Model pembelajaran kooperatif yangpaling luas dievaluasi (Slavin, 1995), seperti berikut ini.
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
6/67
1. Student Teams-Achievement Divisions (STAD)
Student Teams-Achievement Divisions (STAD) atau Tim Siswa-Kelompok
Prestasi. Dalam STAD (Slavin, 1995), siswa ditempatkan dalam tim belajar
beranggotakan 4 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis
kelamin, dan suku. Guru menyajikan pembelajaran, dan kemudian siswa bekerja di dalam
tim mereka untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran
tersebut. Akhirnya seluruh siswa dikenai kuis tentang materi tesebut, pada waktu kuis ini
mereka tidak dapat saling membantu.
Skor siswa dibandingkan dengan rata-rata skor yang lalu mereka sendiri, dan poin
diberikan berdasarkan pada seberapa jauh siswa dapat menyamai atau melampaui prestasi
yang pernah dicapai sebelumnya. Poin tiap anggota tim ini dijumlah untuk mendapatkan
skor tim, dan tim yang mencapai kriteria tertentu dapat diberi sertifikat atau ganjaran yang
lain.
2. Team-Assisted Individualization (TAI)
Team-Assisted Individualization (TAI) atau Pengajaran individual Dibantu-Tim
(Slavin, Leavy, dan Madden, 1985) sama dengan STAD dalam penggunaan tim belajar 4-
anggota-berkemampuan-campur dan diberi sertifikat untuk tim yang berkinerja tinggi.
Perbedaannya adalah bila STAD menggunakan 1 langkah pengajaran di kelas, TAI
menggabungkan pembelajaran kooperatif dengan pengajaran individual.
3. Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)
Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) atau Pengajaran
Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis CIRC (Steven dan Slavin, 1995a) adalah
suatu program komprehensif atau luas dan lengkap untuk pengajaran membaca danmenulis untuk kelas-kelas tinggi sekolah dasar. Siswa bekerja dalam 1 tim belajar
kooperatif beranggotakan 4 orang. Mereka telibat dalam serangkaian kegiatan bersama,
termasuk saling membacakan satu dengan yang lain, membuat prediksi tentang
bagaimana cerita naratif akan muncul, mereka saling membuat ikhtisar satu dengan yang
lain, menulis tanggapan terhadap cerita, dan berlatih pengejaan serta perbendaharaan
kata. Mereka juga bekerja sama untuk memahami ide pokok dan ketrampilan pemahaman
yang lain.
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
7/67
4. Jigsaw
Pada Jigsaw (Aronson, Blaney, Stephen, Sikes, dan Snapp, 1978), siswa
dikelompokkan ke dalam tim yang beranggotakan 6 orang yang mempelajari materi
akademik yang telah dibagi-bagi menjadi beberapa sub-bab. Sebagai misal, membahas
tentang geografis negara Indonesia dapat dibagi menjadi pengelompokan pulau dan
kepulauan di Indonesia, gunung berapi yang masih aktif dan non aktif, sungai terpanjang
atau terlebar pada setiap propinsi, laut dan lautan, selat, teluk dan semenanjung yang ada
pada setiap pulau. Setiap anggota tim membaca sub-bab yang ditugaskan. Kemudian
anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari sub-bab yang sama bertemu dalam
kelompok-kelompok ahli untuk mendiskusikan sub-bab mereka. Kemudian para siswa itu
kembali ke tim asal mereka dan bergantian mengajar teman 1 tim mereka tentang sub-
bab mereka. Karena satu-satunya cara siswa dapat belajar sub-bab lain selain dari sub-bab
yang mereka pelajari adalah dengan mendengarkan dengan sungguh-sungguh teman 1 tim
mereka, mereka termotivasi untuk mendukung dan menunjukkan minat terhadap apa yang
telah dipelajari teman 1 timnya. Modifikasi dari pendekatan ini disebutJigsaw II(Slavin,
1994), siswa bekerja sama dalam satu tim beranggotakan 4 atau 5 orang seperti pada
STAD. Sebagai gantinya setiap siswa ditugasi mempelajari satu sub bab dari sebuah buku,
cerita singkat, atau sebuah riwayat hidup. Sementara itu, setiap siswa ditugasi
mempelajari suatu topik agar menjadi pakar dalam topik itu. Siswa dengan topik yang
sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk mendiskusikan topik tersebut.
Setelah itu mereka kembali ke tim mereka masing-masing untuk secara bergantian
mengajarkan apa yang mereka pelajari kepada teman dalam 1 tim mereka. Siswa itu
diberi kuis secara individual, yang menghasilkan skor tim seperti pada STAD.
5. Belajar Bersama atauLearning Together.
Belajar bersama atau Learning Together adalah suatu model pembelajarankooperatif yang dikembangkan oleh David Johnson dan Roger Johnson (1994). Model ini
melibatkan siswa yang bekerja dalam kelompok-kelompok beranggota 4 atau 5 orang
yang heterogen menangani tugas tertentu. Kelompok-kelompok tersebut menyerahkan 1
hasil kelompok. Mereka menerima pujian dan ganjaran berdasarkan pada hasil kelompok
tersebut.
6. Penelitian Kelompok atau Group Investigation.
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
8/67
Penelitian Kelompok atau Group Investigation (Sharan dan Sharan, 1992)
merupakan suatu rencana organisasi kelas umum. Di dalam tatanan ini siswa bekerja
dalam kelompok-kelompok kecil menggunakan inkuiri kooperatif (pembelajaran
kooperatif bercirikan penemuan), diskusi kelompok, dan perencanaan serta proyek
kooperatif. Setiap kelompok terdiri dari 2 sampai 6 anggota yang dibentuknya sendiri.
Setelah memilih beberapa sub topik dari sebuah bab yang sedang dipelajari seluruh kelas,
kelompok-kelompok itu memecahkan sub topik mereka menjadi tugas-tugas individual
dan melaksanakan kegiatan yang diperlukan untuk mempersiapkan laporan kelompok.
Setiap kelompok kemudian membuat presentasi atau peragaan untuk mengkomunikasikan
temuannya kepada seluruh kelas.
7. Student Teams-Achiement Divisions (STAD)
Model STAD, dapat dipilih dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif.
Metode STAD telah dikembangkan oleh Slavin (1995), siswa ditempatkan dalam tim
belajar beranggotakan 4 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis
kelamin, dan suku (etnis). Selanjutnya dikatakan guru menyajikan pelajaran, dan
kemudian siswa bekerja di dalam tim mereka untuk memastikan bahwa seluruh anggota
tim telah menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya, seluruh siswa dikenai kuis tentang
materi itu, pada waktu kuis ini mereka tidak dapat saling membantu.
Di bawah ini (Slavin, 1995; Nur dan Wikandari, 2000) mengemukakan langkah-
kangkah melaksanakan model STAD dalam pembelajaran.
a. Membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok
Dalam 1 kelompok, masing-masing terdiri atas 4 anggota dan jika jumlah siswa
tidak habis dibagi 4, dapat pula 1 kelompok 5 anggota. Mengurutkan mereka dari atas ke
bawah berdasarkan kinerja akademik tertentu (misalnya skor tes atau Indeks Prestasi) danmembagi daftar siswa yang telah urut itu menjadi 4. Kemudian 1 siswa dari tiap
perempatan itu sebagai anggota tiap tim, perlu dipastikan bahwa tim-tim yang terbentuk
itu berimbang menurut jenis kelamin dan asal suku.
Guru membuat Lembar Kegiatan siswa (LKS) dan Kuis Pendek
Untuk kepentingan diskusi kelompok pada mata pelajaran yang telah direncanakan
diajarkan, guru membuat LKS dan kuis pendek. Selama belajar kelompok (1 atau 2
periode kelas) tugas anggota tim adalah menguasai secara tuntas materi yangdipresentasikan guru dan membantu anggota tim mereka mengusai secara tuntas materi
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
9/67
tersebut. Siswa mendapat LKS atau bahan ajar lain yang dapat mereka gunakan untuk
latihan ketrampilan yang sedang diajarkan dan menilai diri mereka sendiri dan anggota
tim mereka.
Pada saat guru menjelaskan STAD kepada kelas, guru membacakan tugas-tugas
yang harus dikerjakan tim seperti di bawah ini.
1) Meminta anggota tim bekerja sama mengatur tempat duduk, dan memberi
kesempatan 10 menit kepada siswa untuk memilih nama tim mereka.
2) Guru membagi LKS atau bahan ajar lain (dua set untuk tiap tim). Dalam
penelitian ini yang akan dibagikan oleh guru untuk dibahas oleh siswa dalam
diskusi kelompok adalah modul pembelajaran geografi beserta LKS kelompok.
3) Menganjurkan pada tiap-tiap tim bekerja dalam duaan (berpasangan) atau tigaan.
Apabila mereka sedang mengerjakan tugas, setiap siswa dalam satu pasangan atau
tigaan hendaknya mengerjakan tugas itu dan kemudian saling mengecek
pekerjaannya di antara teman dalam pasangan atau tigaan itu. Apabila ada siswa
yang tidak dapat mengerjakan tugas itu, teman 1 tim siswa memiliki tanggung
jawab untuk menjelaskan tugas itu.
4) Guru menekankan pada siswa bahwa mereka tidak boleh mengakhiri kegiatan
belajar sampai mereka yakin bahwa seluruh anggota tim mereka dapat
menjawab/mengerjakan tugas 100% benar tugas kuis tersebut.
5) Guru memastikan siswa memahami bahwa LKS itu untuk belajar bukan untuk
diisi dan dikumpulkan. Oleh karena itu penting bagi siswa pada akhirnya
diberikan umpan balik atas tugas yang telah diselesaikan oleh kelompok.
6) Guru memberi kesempatan pada siswa untuk saling menjelaskan
jawaban/pekerjaan mereka.
7) Apabila siswa memiliki pertanyaan, mintalah mereka mengajukan pertanyaan itu
kepada 1 timnya, sebelum mengajukan kepada guru.8) Pada saat siswa sedang bekerja dalam tim, sebaiknya guru berkeliling untuk
mengamati dari dekat pada tiap tim secara bergantian.
9) Bila tiba saatnya memberikan kuis, guru membagikan kuis atau bentuk evaluasi lain
dan memberikan cukup waktu untuk dilesaikan oleh setiap individu.
10) Skor tim pada STAD didasarkan pada peningkatan skor anggota tim dibandingkan
skor yang lalu mereka sendiri.
11) Setelah guru menghitung skor untuk tiap siswa dan skor tim, maka guru berkewajibanmemberikan pengakuan prestasi tim. Tim yang berprestasi dalam suatu topik atau
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
10/67
pokok bahasan yang telah dibelajarkan diberi penghargaan oleh guru. Penghargaan itu
dapat berupa pujian atau bentuk yang lain.
E. Pengajaran Berdasarkan Masalah
Model pengajaran berdasarkan masalah lebih kompleks dibandingkan dua model
yang telah diuraikan sebelumnya. Model pengajaran berdasarkan masalah mempunyai
ciri umum yaitu menyajikan kepada siswa tentang masalah yang autentik dan
bermakna yang akan memberi kemudahan kepada para siswa untuk melakukan
penyelidikan dan inkuiri. Model ini juga mempunyai beberapa ciri khusus yaitu
adanya pengajuan pertanyaan atau masalah, berfokus pada keterkaitan antar disiplin
ilmu, penyelidikan autentik, menghasilkan produk/karya dan memamerkan produk
tersebut serta adanya kerja sama. Masalah autentik adalah masalah yang terdapat
dalam kehidupan sehari-hari dan bermanfaat langsung jika ditemukan
penyelesaiannya. Sebagai contoh masalah autentik adalah bagaimanakah kita dapat
memperbanyak bibit bunga mawar dalam waktu yang singkat supaya dapat memenuhi
permintaan pasar Apabila pemecahan terhadap masalah ini ditemukan, maka akan
memberikan keuntungan secara ekonomis. Masalah seperti bagaimanakah
kandungan klorofil daun pada tumbuhan-tumbuhan yang tumbuh pada tempat yang
tingkat intensitas cahanyanya berbeda merupakan masalah akademis yang apabila
ditemukan jawabannya belum dapat memberi manfaat praktis secara langsung.
Apabila anda melihat seekor ikan yang berenang di akuarium, maka apakah
masalah autentik dan masalah akademik yang dapat dirumuskan dari pengamatan ikan
tersebut. Masalah autentik yang muncul dapat meliputi, bagaimanakah komposisi
ransum pakan ikan supaya menghasilkan pertumbuhan badan ikan yang maksimal,
atau bagaimanakah ransum pakan yang menghasilkan warna tubuh ikan yang lebih
cerah sehingga ikan tersebut lebih mahal jika dijual. Adapun masalah akademik yangmuncul meliputi bagaimanakah pengaruh suhu air terhadap kecepatan membuka dan
menutupnya insang pada ikan, bagaimanakah pengaruh adanya zat polutan terhadap
kecepatan motilitas ikan dan masalah-masalah lain yang tidak langsung bermanfaat
dalam kehidupan sehari-hari.
Masalah autentik sangat menarik minat siswa sebagai subyek belajar, karena
terkait dengan kehidupan mereka dan bermanfaat bagi dirinya. Dengan mengangkat
masalah-masalah autentik ke dalam kelas, maka pembelajaran akan lebih bermakna.
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
11/67
Adapun landasan teoritik dan empirik model pengajaran berdasarkan masalah
adalah gagasan dan ide-ide para ahli seperti Dewey dengan kelas demokratisnya,
Piaget yang berpendapat bahwa adanya rasa ingin tahu pada anak akan memotivasi
anak untuk secara aktif membangun tampilan dala otak mereka tentang lingkungan
yang mereka hayati, Vygotsky yang merupakan tokoh dalam pengembangan konsep
konstruktivisme yang merupakan konsep yang dianut dalam model pengajaran
berdasarkan masalah.
Model pengajaran berdasarkan masalah juga mempunyai sintaks yang dapat
dicermati dalam Tabel 3 berikut ini.
Tabel 3. Sintaks Model Pengajaran Berdasarkan Masalah
Tahap Tingkah Laku Guru
Tahap 1Orientasi siswa kepada masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,menjelaskan logistik yang dibutuhkan,memotivasi siswa untuk terlibat pada aktivitas
pemecahan masalah yang dipilihnya.
Tahap 2Mengorganisasi siswa untuk belajar
Guru membantu siswa mendefinisikan danmengorganisasi tugas belajar yang berhubungandengan masalah tersebut.
Tahap 3Membimbing penyelidikan individualmaupun kelompok
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkaninformasi yang sesuai, melaksanakaneksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalah.
Tahap 4Mengembangkan dan menyajikan hasilkarya
Guru membantu siswa dalam merencanakan danmenyiapkan karya yang sesuai seperti laporan,video, dan model dan membantu mereka untuk
berbagi tugas dengan temannya.
F. Inkuiri atau Belajar Melalui Penemuan
Para siswa dapat belajar menggunakan cara berpikir dan cara bekerja para
ilmuwan dalam menemukan sesuatu. Tokoh-tokoh dalam belajar melalui penemuan
ini antara lain adalah Bruner, yang merupakan pelopor pembelajaran penemuan.
Pembelajaran penemuan merupakan suatu model pengajaran yang menekankan
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
12/67
pentingnya membantu siswa memahami struktur atau ide kunci dari suatu disiplin
ilmu, perlunya siswa aktif terlibat dalam proses pembelajaran, dan suatu keyakinan
bahwa pembelajaran yang sebenarnya akan terjadi melalui penemuan pribadi. Tokoh
lain adalah Richard Suchman yang mengembangkan suatu pendekatan yang disebut
latihan inkuiri. Dengan pengajaran ini guru menyajikan kepada siswa suatu teka-teki
atau kejadian-kejadian yang menimbulkan konflik kognitifdan rasa ingin tahu siswa
sehingga merangsang mereka melakukan penyelidikan.
Tabel 4 berikut ini adalah sintaks dan tingkah laku guru dalam model belajar
melalui penemuan.
Tabel 4. Sintaks Model Belajar Melalui Penemuan
Tahap Tingkah Laku GuruTahap 1Observasi untuk menemukanmasalah
Guru menyajikan kejadian-kejadian atau fenomena yangmemungkinkan siswa menemukan masalah.
Tahap 2Merumuskan masalah
Guru membimbing siswa merumuskan masalahpenelitian berdasarkan kejadian dan fenomena yangdisajikannya.
Tahap 3Mengajukan hipotesis
Guru membimbing siswa untuk mengajukan hipotesisterhadap masalah yang telah dirumuskannya.
Tahap 4Merencanakan pemecahan masalah(melalui eksperimen atau cara lain)
Guru membimbing siswa untuk merencanakan peme-cahan masalah, membantu menyiapkan alat dan bahanyang diperlukan dan menyusun prosedur kerja yangtepat.
Tahap 5Melaksanakan eksperimen (ataucara pemecahan masalah yang lain)
Selama siswa bekerja guru membimbing danmemfasilitasi.
Tahap 6Melakukan pengamatan dan
pengumpulan data
Guru membantu siswa melakukan pengamatan tentanghal-hal yang penting dan membantu mengumpulkan danmengorganisasi data.
Tahap 7
Analisis data
Guru membantu siswa menganalisis data supaya
menemukan sesuatu konsep
Tahap 8Penarikan kesimpulan atau
penemuan
Guru membimbing siswa mengambil kesimpulanberdasarkan data dan menemukan sendiri konsep yangingin ditanamkan.
Demikianlah sekilas uraian tentang beberapa model pembelajaran yang dapat dipilih
oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran.
G. Kegiatan dan Contoh-Contoh Model Pembelajaran
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
13/67
Pada bagian ini akan diberikan beberapa contoh Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan keempat model pembelajaran seperti telah
diuraikan di atas. Dengan adanya contoh-contoh ini diharapkan anda dapat menyusun
RPP lain yang lebih baik sehingga dapat diselenggarakan pembelajaran di kelas yang
menarik dan berkualitas.
a. Contoh RPP Model Pengajaran Langsung
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran : Sistem Pernapasan Hewan
Sekolah : SD dan MI
Mata Pelajaran : Sains
Kelas/Semester : V/1
Standar Kompetensi : Siswa mampu memahami alat-alat tubuh bagian dalam
(organ) manusia dan hewan, cara tumbuhan hijau membuat
makanan dan dapat mengembangkan kemampuan
mengaitkan ciri-ciri makhluk hidup dengan lingkungan,
teknologi, dan masyarakat, serta menyadari pentingnya
pelestarian jenis makhluk hidup untuk mencegah
kepunahan.
A. Kompetensi Dasar
1.Mendeskripsikan alat-alat tubuh bagian dalam manusia (organ pernapasan,
pencernaan, dan peredaran darah)
Indikator Menjelaskan proses keluar masuknya udara pernapasan pada manusia
Mendeskripsikan fungsi masing-masing organ pada sistem pernapasan
Alokasi Waktu: 2 jam pelajaran (1 x pertemuan)
Model dan Metode Pembelajaran:
Model Pembelajaran
- Pengajaran Langsung dengan menerapkan strategi belajarmenggarisbawahi.
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
14/67
Metode Pembelajaran
- Diskusi
Langkah Kegiatan Pembelajaran
A. Pendahuluan (5 menit)
1. Memotivasi siswa dengan menunjukkan beberapa gambar hewan
( belalang, cacing tanah, ikan, katak, kadal dan burung). Guru bertanya kepada
siswa tentang beberapa aspek penting pada sistem pernapasan manusia yang
telah diketahui siswa. Selanjutnya guru berdiskusi dengan siswa tentang
bagaimana cara bernapas hewan-hewan pada gambar yang ditunjukkan itu.
(Fase 1)
2. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai hari ini, yaitu mengetahui sistem
pernapasan beberapa hewan dan melakukan kegiatan yang berkaitan dengan
pernapasan. (Fase 1)
B. Inti (60 menit)
1. Guru memodelkan cara menggarisbawahi bagian-bagian yang penting pada
Buku Siswa tentang pernapasan beberapa hewan. Pemodelan dilakukan per
halaman dan ditirukan siswa juga per halaman. (Fase 2)
2. Membimbing pelatihan awal dengan meminta satu atau
dua siswa untuk menirukan apa yang dilakukan guru, yaitu menggarisbawahi
bagian yang penting pada Buku Siswa tentang pernapasan beberapa
hewanpada halaman selanjutnya. (Fase 3)
3. Guru meminta semua siswa untuk menggarisbawahi
bagian-bagian penting pada Buku Siswa tentang pernapasan beberapa
hewan sampai halaman yang telah ditentukan dan mengamati kebenaran hasil
kerja para siswa. Apabila ada hal-hal yang kurang tepat, guru segeramembenarkan. Hal ini dilakukan untuk mengecek pemahaman dan memberi
umpan balik. (Fase 4)
4. Pelatihan lanjutan dan penerapan tentang apa yang telah
dipelajari para siswa, diberikan oleh guru dengan cara memberi tugas kepada
para siswa untuk menjawab pertanyaan yang relevan seperti apakah alat
pernapasan pada ikan, bagaimana proses keluar-masuknya udara pernapasan
pada burung dan sebagainya. (Fase 5)C. Penutup (15 menit)
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
15/67
Membimbing siswa merangkum butir-butir penting pembelajaran hari ini tentang
sistem pernapasan pada beberapa hewan. Pada bagian penutup dapat juga menugaskan
siswa untuk mengerjakan beberapa soal yang relevan yang telah dibuat oleh guru
secara tertulis.
Sumber Pembelajaran
Buku siswa Sains SD & MI tentang sistem pernapasan pada beberapa hewan
Lembar Penilaian yang berisi butir-butir soal yang relevan
Alat dan Bahan
Gambar cacing, balalang, ikan, katak, kadal dan burung (untuk
kegiatan motivasi)
Buku Kegiatan
Daftar Pustaka
Departemen Pendidikan Nasional, 2006, BSNP Panduan Penyusunan KurikulumTingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah,
Depertemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional, 2006,Kurikulum Sekolah Menengah Pertama (SMP)Panduan Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Mata Pelajaran Ilmu Pengentahuan Alam,
Depertemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional, 2006, Kurikulum 2006 Standar Kompetensi MataPelajaran Sain Sekolah Dasar & Madrasah Ibtidaiyah, Depertemen PendidikanNasional, Jakarta.
Mengetahui: Guru Mata Pelajaran IPAKepala SD ..........
__________________ ____________________
NIP.................. NIP......................
b.Contoh RPP Model Pembelajaran Kooperatif
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
16/67
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran: Sistem Pernapasan Manusia
Sekolah : SD dan MI
Mata Pelajaran : Sains
Kelas/Semester : V/1
Standar Kompetensi : Siswa mampu memahami alat-alat tubuh bagian dalam
(organ) manusia dan hewan, cara tumbuhan hijau membuat
makanan dan dapat mengembangkan kemampuan
mengaitkan ciri-ciri makhluk hidup dengan lingkungan,
teknologi, dan masyarakat, serta menyadari pentingnya
pelestarian jenis makhluk hidup untuk mencegah
kepunahan.
A. Kompetensi Dasar
2.Mendeskripsikan alat-alat tubuh bagian dalam manusia (organ pernapasan,
pencernaan, dan peredaran darah)
B. Indikator
Menjelaskan proses keluar masuknya udara pernapasan pada manusia
Mendeskripsikan fungsi masing-masing organ pada sistem pernapasan
Membuat prediksi/ramalan berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang
dimilikinya.
Merancang kegiatan untuk membuat model mesin pernapasan sederhana secara
mandiri atau dalam kelompok.
Membuat suatu karya atau alat untuk memvisualisasi proses keluar masuknya
udara pernapasan pada manusia.
Menguji coba hasil karya yang berupa model mesin pernapasan sederhana yang
telah dibuat.
Menyempurnakan hasil karya yang berupa model mesin pernapasan sederhana
berdasarkan hasil uji coba.
C. Alokasi Waktu: 2 jam pelajaran (1 x pertemuan)
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
17/67
D. Model dan Metode Pembelajaran:
1. Model Pembelajaran
- Pembelajaran Kooperatif
2. Metode Pembelajaran
Diskusi
Eksperimen
E. Langkah Kegiatan Pembelajaran
A. Pendahuluan ( 10 menit)
1. Memotivasi siswa dengan meminta para siswa duduk salingberhadapan dengan temannya. Masing-masing siswa memegang dadanya
sendiri sambil mengamati dada pasangannya. Pasangan siswa tersebut diminta
ambil napas dalam-dalam, merasakan apa yang terjadi pada tubuhnya dan
mengamati apa yang terjadi pada tubuh temannya. Selanjutnya guru
menanyakan beberapa pertanyaan yang berkaitan denga kegiatan yang baru
dilakukan seperti alat-alat tubuh apakah yang terlibat pada saat bernapas, zat
yang dihirup dan dihembuskan pada saat bernapas, perubahan pada dada dan
perut pada saat menghirup dan menghembuskan napas dan pertanyaan lain
yang berkaitan dengan pernapasan. (Fase 1)
2. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai hari
ini, yaitu mempelajari sistem pernapasan khususnya pada manusia. Dan
melakukan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pernapasan. (Fase 1)
B. Inti ( 60 menit)
1. Guru menyajikan informasi dengan cara menjelaskan beberapa konsep yang
penting tentang sistem pernapasan pada manusia seperti yang terdapat pada
Buku Siswa tentang pernapasan pada manusia. (Fase 2)
2. Selanjutnya guru menjelaskan hal-hal penting yang berkaitan dengan Model
Mesin Pernapasan seperti yang terdapat pada gambar di bawah ini. (Fase 2)
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
18/67
3. Guru mengelompokkan siswa. Satu kelompok terdiri dari 3-4 siswa. Kepada
wakil masing-masing kelompok diminta mempersiapkan alat dan bahan yang
diperlukan dan selanjutnya meminta kelompok-kelompok siswa untuk
membuat Model Mesin Pernapasan. (Fase 3)
4. Selama siswa bekerja, guru membimbing dan memfasilitasi. Bimbingan
tersebut untuk memperjelas petunjuk cara pembuatan model mesin pernapasan
secara tepat, cara mendemonstrasikan model mesin pernapasan yang telah
dibuat siswa untuk memvisualisasi proses keluar masuknya udara pernapasan
pada tubuh manusia, mengarahkan siswa dalam pengambilan data, analisis
data dan penarikan kesimpulan. (Fase 4)
5. Langkah evaluasi ditempuh guru dengan cara memberi kesempatan kepada
satu atau dua kelompok untuk mempresentasikan hasil kerjanya, yang berupa
model mesin pernapasan hasil kerja kelompok itu, demonstrasi penggunaan
model mesin pernapasan yang telah dibuat, data, analisis data dan kesimpulan
yang dibuat oleh kelompok itu. Selanjutnya guru memberi kesempatan kepada
kelompok lain untuk menanggapi presentasi tersebut. Guru juga memberi
umpan balik untuk menunjukkan model mesin pernapasan yang benar,
demonstrasi penggunaan model mesin pernapasan yang tepat, data, analisis
dan kesimpulan yang seharusnya diperoleh kelompok kerja siswa. Guru jugamemberi penguatan pada akhir langka evaluasi tersebut. (Fase 5)
6. Langkah memberi penghargaan ditempuh dengan cara memberi pujian kepada
kelompok yang hasil kerjanya baik dari aspek akademik maupun kerja sama
antar anggota kelompok. (Fase 6)
C. Penutup (10 menit)
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
19/67
Membimbing siswa merangkum butir-butir penting pembelajaran hari ini tentang
proses keluar masuknya udara pernapasan pada tubuh manusia. Pada bagian penutup
dapat juga menugaskan siswa untuk mengerjakan beberapa Lembar Penilaian yang
berisi butir-butir soal yang relevan.
F. Sumber Pembelajaran
Buku siswa Sains SD & MI tentang sistem pernapasan pada manusia
Lembar Penilaian yang berisi butir-butir soal yang relevan
G. Alat dan Bahan
Pertemuan Pertama
2 balon karet (1 besar, 1 kecil)
sedotan limun
selotip
gunting
botol plastik/kaca kecil, jernih (transparan) yang dasarnya terpotong
plastisin
Buku Kegiatan
Daftar Pustaka
Departemen Pendidikan Nasional, 2006, BSNP Panduan Penyusunan KurikulumTingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah,
Depertemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional, 2006,Kurikulum Sekolah Menengah Pertama (SMP)Panduan Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Mata Pelajaran Ilmu Pengentahuan Alam,
Depertemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional, 2006, Kurikulum 2006 Standar Kompetensi MataPelajaran Sain Sekolah Dasar & Madrasah Ibtidaiyah, Depertemen PendidikanNasional, Jakarta.
Mengetahui: Guru Mata Pelajaran IPA
Kepala SD ..........
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
20/67
__________________ ____________________
NIP.................. NIP......................
c. Contoh RPP Model Pengajaran Berdasarkan Masalah
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran : Fungsi Masker Hidung
Sekolah : SD dan MI
Mata Pelajaran : Sains
Kelas/Semester : V/1
Standar Kompetensi : Siswa mampu memahami alat-alat tubuh bagian dalam
(organ) manusia dan hewan, cara tumbuhan hijau membuat
makanan dan dapat mengembangkan kemampuan
mengaitkan ciri-ciri makhluk hidup dengan lingkungan,
teknologi, dan masyarakat, serta menyadari pentingnya
pelestarian jenis makhluk hidup untuk mencegah
kepunahan.
A. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan alat-alat tubuh bagian dalam manusia (organ pernapasan,
pencernaan, dan peredaran darah)
B. Indikator
Menjelaskan penyebab terjadinya gangguan pada alat pernapasan manusia,
misalnya menghirup udara tercemar, terinfeksi oleh kuman.
Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan sistem pernapasan.
Memelihara kesehatan alat pernapasan.
Menyajikan informasi menggunakan diagram/gambar tentang perbandingan sistem
pernapasan yang sehat dan kurang sehat.
C. Alokasi Waktu: 4 jam pelajaran (2 x pertemuan)
D. Model dan Metode Pembelajaran:
1. Model Pembelajaran
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
21/67
- Pembelajaran Berdasarkan Masalah.
2. Metode Pembelajaran
- Pengamatan
- Diskusi
- Eksperimen
E. Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
A. Pendahuluan ( 10 menit)
1. Memotivasi siswa dengan menunjukkan gambar polisi lalu lintas
menggunakan masker penutup hidung pada saat kerja di jalan raya. memintapara siswa untuk menemukan fungsi masker hidung. (Tahap 1)
2. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai hari
ini, yaitu mengetahui fungsi dan cara kerja masker hidung dalam menjaga
kesehatan pernapasan. (Tahap 1)
3. Selanjutnya guru mengorientasikan siswa pada masalah otentik
yang harus dipecahkan. Masalah tersebut adalah apakah fungsi dan bagaimana
kerja masker hidung dalam menjaga kesehatan sistem pernapasan. Gurumenugaskan siswa untuk membaca buku-buku yang mendukung pemecahan
masalah otentik tersebut. (Tahap 1)
B.Inti ( 60 menit)
1. Guru mengorganisasikan siswa dalam beberapa kelompok kerja untuk
melaksanakan penyelidikan tentang fungsi dan cara kerja masker hidung.
Guru dapat menjelaskan lebih rinci beberapa alternatif kegiatan yang dapat
digunakan untuk memecahkan masalah otentik tersebut. (Tahap 2)
2. Guru memberi bimbingan kepada siswa untuk melakukan penyelidikan.
Bimbingan tersebut meliputi pengumpulan informasi yang berkaitan dengan
sistem pernapasan pada manusia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
seperti yang telah dipelajari sebelumnya, kegiatan penyelidikan yang akan
dilakukan untuk memecahkan masalah otentik yang ditetapkan, alat dan bahan
yang diperlukan, prosedur kerja yang akan ditempuh, gambaran data, analisis
data, dan kesimpulan yang akan diperoleh. (Tahap 3)
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
22/67
3. Selanjutnya guru meminta siswa untuk melaksanakan tugas pemecahan
masalah tersebut di rumah dalam kurun waktu satu minggu. (Tahap 3)
C. Penutup (15 menit)
Membimbing siswa merangkum butir-butir penting pembelajaran hari ini
dan mengingatkan kembali akan tugas yang harus dikerjakan siswa di rumah.
Pertemuan Kedua
A. Pendahuluan (5 menit)
1. Guru mengingatkan tugas yang harus diselesaikan para siswa pada minggu
yang lalu, dan meminta siswa duduk dalam kelompoknya masing-masing.
2. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran hari ini, yaitu akan menindaklanjuti
hasil kerja kelompok dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
B. Inti (70 menit)
1. Selanjutnya guru meminta para siswa menyajikan hasil karyanya dengan cara
memajang laporan kegiatan yang telah disusunnya di dinding kelas atau di
papan tulis. Selain pajangan laporan, kepada tiap-tiap kelompok juga diminta
untuk mendemonstrasikan kegiatan yang telah dilakukan untuk memecahkan
masalah yang dipecahkan. Guru mengorganisasikan supaya pada saat satu
kelompok berdemonstrasi, kelompok lain dapat menyaksikan dengan
seksama. Diusahakan semaksimal mungkin kelompok dapat berdemonstrasi.
(Tahap 4)
2. Pada setiap demonstrasi dan penyajian laporan hasil kerja kelompok,
dilakukan analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah. Pada setiap
kelompok yang presentasi diberi komentar oleh kelompok lain dan umpan
balik oleh guru. Komentar dan umpan balik berupa refleksi dan evaluasi pada
penyelidikan yang dilakukan, langkah-langkah kerja yang ditempuh, data/hasilyang diperoleh, dan kesimpulan yang dihasilkan/jawaban masalah otentik
yang dipecahkan. Selanjutnya diberikan penguatan oleh guru tentang fungsi
masker penutup hidung, pentingnya penggunaan masker pada saat berada di
udara penuh debu, dan kaitannya dengan fungsi rambut-rambut hidung dalam
melindungi kesehatan alat pernapasan kita. (Tahap 5)
C. Penutup (5 menit)
Para siswa dibimbing untuk menyimpulkan butir-butir pentingpembelajaran hari ini tentang gangguan pernapasan pada manusia dan cara-
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
23/67
cara melindunginya. Pada penutup guru juga dapat memberi tugas kepada
siswa untuk mengerjakan Lembar penilaian yang berisi butir-butir soal
relevan.
F. Sumber Pembelajaran
Bukubuku penunjang pemecahan masalah
Lembar Penilaian yang berisi butir-butir soal terkait
G. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dikembangkan sendiri oleh kelompok untuk
memecahkan masalah otentik yang ditetapkan
Alat dan bahan yang disarankan meliputi arang, serbuk kayu,
kapur tulis, batu bata, palu penumbuk, sekop, berbagai jenis masker dari kain.
Daftar Pustaka
Departemen Pendidikan Nasional, 2006, BSNP Panduan Penyusunan KurikulumTingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah,
Depertemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional, 2006,Kurikulum Sekolah Menengah Pertama (SMP)Panduan Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Mata Pelajaran Ilmu Pengentahuan Alam,
Depertemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional, 2006, Kurikulum 2006 Standar Kompetensi MataPelajaran Sain Sekolah Dasar & Madrasah Ibtidaiyah, Depertemen PendidikanNasional, Jakarta.
Mengetahui: Guru Mata Pelajaran IPA
Kepala SD ..........__________________ ____________________
NIP.................. NIP......................
d.RPP Model Belajar Melalui Penemuan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran: Fungsi dan Struktur Daun
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
24/67
Sekolah : SD dan MI
Mata Pelajaran : Sains
Kelas/Semester : IV/1
A. Kompetensi Dasar
2.3 Menjelaskan hubungan antara struktur daun tumbuhan dengan fungsinya
B. Indikator
Menjelaskan struktur daun
Mendeskripsikan fungsi daun
C. Alokasi Waktu: 2 jam pelajaran (1 x pertemuan)
D. Model dan Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran
- Belajar Melalui Penemuan
2. Metode Pembelajaran
- Diskusi
- Eksperimen
E. Langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Awal
Guru menunjukkan daun bayam, dan menanyakan bagian tumbuhan apakah itu?
Apa manfaatnya bagi manusia? Apa pula manfaatnya bagi tumbuhan? (Tahap 1)
Kegiatan Inti
Guru mengawali kegiatan inti dengan membantu siswa merumuskan pertanyaan
sebagai berikut. (Tahap 2)
Guru meminta siswa untuk mengemukakan jawaban sementara atas pertanyaanyang telah dirumuskan tersebut. (Tahap 3).
Bagaimanakah struktur daun dan apa fungsi daun bagi tumbuhan?
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
25/67
Selanjutnya guru membimbing para siswa untuk melakukan penyelidikan supaya
menemukan jawaban dari pertanyaan yang telah dirumuskan. (Tahap 4)
KEGIATAN : Menyelidiki Struktur Daun
Mintalah siswa mengamati daun membaca buku pelajarannya untuk mempelajari
struktur daun. Untuk memandu diskusi, guru dapat juga menayangkan gambar struktur
(Tahap 5)
Guru membimbing siswa mengumpulkan data dengan cara meminta siswa untuk
menggambarkan struktur daun dan memberinya penjelasan yang diperlukan (Tahap 6)
Guru membimbing siswa untuk menganalisis data yang diperoleh untuk menemukan
struktur daun dan fungsinya bagi tumbuhan. (Tahap 7)
Di akhir diskusi bimbinglah siswa untuk menemukan struktur daun dan fungsinya
sebagai berikut. (Tahap 8)
GambarStruktur Daun, lapisan-lapisan daun dari atas ke bawah adalah sebagai
berikut:
- Epidermis merupakan lapisan terluar yang melindungi lapisan yang ada di
dalamnya
- Palisade merupakan tempat terjadinya fotosintesis karena mengandung klorofil
- Bunga karang/sponsa (pada beberapa tempat terdapat tulang daun) berfungsi untuk
menjebak gas-gas pernapasan di dalam rongganya, juga tempat daun mendapat
bahan dasar untuk fotosintesis dan hasil-hasil fotosintesis
- Epidermis bawah (pada beberapa tempat terdapat stomata) dapat digunakan untuk
pertukaran gas-gas pernapasan.
C. Penutup
Tutuplah kegiatan pembelajaran dengan pemberian pertanyaan-pertanyaan yangrelevan yang dapat dijawab secara lisan naupun tertulis.
F. Sumber Pembelajaran
Buku siswa Sains SD & MI tentang struktur dan fungsi daun
Lembar Penilaian yang berisi butir-butir soal yang relevan
G. Alat dan Bahan daun bayam
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
26/67
kantong plastik transparan
daun tumbuhan yang baru di petik/segar
air
karet gelang obat nyamuk
korek api
jarum pentul
gambar penampang melintang daun
Daftar Pustaka
Departemen Pendidikan Nasional, 2006,BSNP Panduan Penyusunan KurikulumTingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah,
Depertemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional, 2006,Kurikulum Sekolah Menengah Pertama (SMP)Panduan Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Mata Pelajaran Ilmu Pengentahuan Alam,
Depertemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional, 2006,Kurikulum 2006 Standar Kompetensi MataPelajaran Sain Sekolah Dasar & Madrasah Ibtidaiyah, Depertemen PendidikanNasional, Jakarta.
Mengetahui: Guru Mata Pelajaran IPA
Kepala SD ..........
__________________ ____________________
NIP.................. NIP......................
D. Latihan
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
27/67
1. Apabila anda mengajarkan cara penggunaan termometer pada
siswa anda model pembelajaran apakah yang sesuai untuk diterapkan? Berikan
penjelasan!
2. Bagaimanakah karakter materi pelajaran yang cocok untuk
diajarkan menggunakan model pengajaran langsung?
3. Deskripsikan teori-teori yang melatarbelakangi model
pembelajaran kooperatif.
4. Karakteristik materi ajar yang bagaimanakah yang cocok
diajarkan menggunakan model pengajaran berdasarkan masalah
5. Deskripsikan beberapa tipe model pembelajaran kooperatif.
6. Deskripsikan sintaks model belajar melalui penemuan!
7. Bagaimanakah karakter materi pelajaran yang cocok diajarkan
menggunakan model belajar melalui penemuan?
8. Deskripsikan teori-teori yang melatarbelakangi model belajar
melalui penemuan.
9. Manfaat-manfaat penting apa sajakah yang dapat diperoleh oleh
siswa anda bila anda mengajar mereka dengan model pembelajaran kooperatif?
10. Tuliskan perbedaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
dan tipe Jigsaw!
II. Latihan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
1. Buatlah skenario pembelajaran untuk materi perkembangbiakan vegetatif pada
tumbuhan dengan menerapkan model-model pembelajaran sebagai berikut.
a. Pengajaran Langsung
b. Pembelajaran Kooperatifc. Pengajaran Berdasarkan Masalah
d. Belajar Melalui Penemuan
2. Buatlah skenario dengan materi dan model pembelajaran sesuai dengan
karakteristik siswa anda!
Daftar Pustaka
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
28/67
Departemen Pendidikan Nasional, 2006,BSNP Panduan Penyusunan Kurikulum TingkatSatuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, DepertemenPendidikan Nasional, Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional, 2006,Kurikulum Sekolah Menengah Pertama (SMP)Panduan Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Mata Pelajaran Ilmu Pengentahuan Alam,
Depertemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional, 2006,Kurikulum 2006 Standar Kompetensi MataPelajaran Sain Sekolah Dasar & Madrasah Ibtidaiyah, Depertemen PendidikanNasional, Jakarta.
Ibrahim, M., Fida R., Mohamad Nur dan Ismono, 2005,Pembelajaran Kooperatif,
Surabaya: PSMS UNESA.Ibrahim, M., dan M..Nur, 2005,Pembelajaran Berdasarkan Masalah, Surabaya: PSMS
UNESA
Kardi, S., dan M.Nur, 2004,Pengajaran Langsung, Surabaya: PSMS UNESA
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
29/67
MODEL-MODEL
PEMBELAJARAN INOVATIFDI TK
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
30/67
MODEL PEMBELAJARAN DI PAUD
Model pembelajaran adalah suatu desain atau rancangan yang menggambarkan
proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan anak berinteraksi
dalam pembelajaran, sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri anak.
Adapun komponen model pembelajaran meliputi : konsep, tujuan pembelajaran,
materi/tema, langkah-langkah/prosedur, metode, alat/sumber belajar, dan teknik evaluasi.
Penyusunan model pembelajaran di PAUD didasarkan pada silabus yang dikembangkan
menjadi perencanaan semester, rencana kegiatan mingguan (RKM), dan Rencana
kegiatan harian (RKH). Dengan demikian model pembelajaran merupakan gambaran
konkrit yang dilakukan pendidik dan peserta didik sesuai dengan rencana kegiatan harian.
Ada beberapa model pembelajaran yang dilaksanakan di PAUD diantaranya adalah :
1. Model Pembelajaran Klasikal,
2. Model Pembelajaran Kelompok dengan Kegiatan Pengaman,
3. Model Pembelajaran Berdasarkan Sudut-Sudut Kegiatan,
4. Model Pembelajaran Area, dan
5. Model Pembelajaran Berdasarkan Sentra.
Model-model pembelajaran tersebut pada umumnya menggunakan langkah-
langkah yang relatif sama dalam sehari, yaitu kegiatan pendahuluan/awal, kegiatan inti,
istirahat/makan, dan kegiatan akhir/penutup.
Kegiatan pendahuluan : adalah kegiatan awal dalam pembelajaran yang ditujukanuntuk memfokuskan perhatian, membangkitkan motivasi sehingga peserta didik siap
untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Kegiatan inti : merupakan proses untuk
mencapai kompetensi dasar yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, dan partisipatif. Kegiatan inti dilakukan melalui proses eksplorasi,
eksperimen, elaborasi, dan konfirmasi. Kegiatan penutup adalah : kegiatan yang
dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran. Bentuk kegiatannya berupa
menyimpulkan, umpan balik, dan tindak lanjut.
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
31/67
Model pembelajaran klasikal adalah pola pembelajaran dimana dalam waktu yang
sama, kegiatan dilakukan oleh seluruh anak sama dalam satu kelas (secara klasikal).
Model pembelajaran ini merupakan model yang paling awal digunakan di PAUD, dengan
sarana pembelajaran yang pada umumnya sangat terbatas, serta kurang memperhatikan
minat individu anak. Seiring dengan perkembangan teori dan pengembangan model
pembelajaran, model ini sudah banyak ditinggalkan. Oleh karena itu dalam buku ini tidak
dibahas secara khusus model pembelajaran klasikal.
Model pembelajaran berdasarkan kelompok masih banyak digunakan PAUD di
Indonesia, namun perkembangan model pembelajaran selalu berkembang. Kini sudah
banyak PAUD yang menggunakan model pembelajaran yang lebih variatif.
Dalam model pembelajaran berdasarkan kelompok dengan kegiatan pengaman,
adalah pola pembelajaran dimana anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok, biasanya
anak dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok, dan masing-masing kelompok melakukan
kegiatan yang berbeda-beda. Dalam satu kali pertemuan, anak harus menyelesaikan 2 3
kegiatan dalam kelompok secara bergantian. Apabila dalam pergantian kelompok,
terdapat anak-anak yang sudah menyelesaikan tugasnya lebih cepat dari pada temannya,
maka anak tersebut dapat meneruskan kegiatan lain sejauh di kelompok lain tersedia
tempat. Namun apabila tidak tersedia tempat, maka anak tersebut dapat bermain pada
tempat tertentu di dalam kelas yang telah disediakan guru yang disebut dengan kegiatan
pengaman. Pada kegiatan pengaman sebaiknya disediakan alat-alat yang lebih bervariasi
dan sering diganti disesuaikan dengan tema atau sub tema yang dibahas.
Kegiatan belajar mengajar dengan model pembelajaran berdasarkan sudut-sudut
kegiatan, menggunakan langkah-langkah pembelajaran hampir sama dengan model
pembelajaran area, hanya sudut-sudut kegiatan selayaknya lebih bervariasi dan sering
diganti, disesuaikan dengan tema dan sub tema yang dibahas.
Model pembelajaran berdasarkan Area lebih memberikan kesempatan kepada anakdidik untuk memilih/melakukan kegiatan sendiri sesuai dengan minatnya.
Pembelajarannya dirancang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan spesifik anak dan
menghormati keberagaman budaya dan menekankan pada pengalaman belajar bagi setiap
anak, pilihan-pilihan kegiatan dan pusat-pusat kegiatan serta peran serta keluarga dalam
proses pembelajaran.
Perkembangan terakhir tentang model pembelajaran di PAUD adalah model
pembelajaran berdasarkan sentra yang mempunyai ciri utama yaitu pemberian pijakan(scaffolding) untuk membangun konsep aturan, ide, dan pengetahuan anak serta konsep
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
32/67
densitas dan intensitas bermain. Model pembelajaran ini adalah pendekatan pembelajaran
yang berfokus pada anak yang dalam proses pembelajarannya berpusat di sentra bermain
dan pada saat anak dalam lingkaran. Pada umumnya pijakan/dukungan dalam model ini
untuk mendukung perkembangan anak, yaitu pijakan setelah bermain. Pijakan ini
diberikan untuk mencapai perkembangan anak yang lebih tinggi. Sentra bermain
dilengkapi dengan seperangkat alat bermain yang berfungsi sebagai pijakan lingkungan
yang diperlukan untuk mendukung perkembangan anak dalam 3 jenis bermain yaitu
bermain sensorimotor atau fungsional, bermain peran, dan bermain pembangunan
(konstruktif, yaitu membangun pemikiran anak), sedangkan saat lingkaran dilakukan guru
untuk memberikan dukungan kepada anak yang dilakukan sebelum dan sesudah bermain.
Pelaksanaan model pembelajaran terakhir ini sekarang masih berada pada tahap rintisan
yang masih dilaksanakan oleh beberapa TK yang diperkirakan memungkinkan, karena
model ini membutuhkan persiapan yang cukup matang dengan sarana bermain yang lebih
lengkap. Masing-masing model pembelajaran
memiliki kekurangan dan kelebihan serta memerlukan kondisi yang berbeda-beda. Oleh
sebab itu guru dapat memilih model pembelajaran yang akan digunakan dengan
mempertimbangkan kemampuan yang dimiliki, sarana dan prasarana yang tersedia, serta
faktor pendukung lainnya.
Berikut ini akan dijelaskan secara lebih rinci, masing-masing model pembelajaran
diatas, mulai dari model pembelajaran kelompok dengan kegiatan pengaman, model
pembelajaran kelompok berdasarkan sudut kegiatan, model pembelajaran berdasarkan
area, dan model pembelajaran berdasarkan sentra.
A. MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK DENGAN KEGIATAN
PENGAMAN
Model pembelajaran kelompok dengan kegiatan pengaman merupakan polapembelajaran dimana anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok dengan kegiatan
yang berbeda-beda. Anak-anak yang sudah menyelesaikan tugasnya lebih cepat dari pada
temannya dapat meneruskan kegiatan di kelompok lain. Jika tidak tersedia tempat, anak
tersebut dapat melakukan kegiatan di kegiatan pengaman.
1. Pengelolaan kelas
Pengelolaan kelas yang meliputi penataan ruangan maupun pengorganisasian pesertadidik yang sesuai dengan kebutuhan dan program yang direncanakan akan membantu
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
33/67
pencapaian pembelajaran yang optimal. Untuk itu hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam pengelolaan kelas adalah :
- Penataan perabot di ruangan harus disesuaikan dengan kegiatan yang akan
dilaksanakan.
- Pengelompokkan meja dan kursi anak disesuaikan dengan kebutuhan sehingga
ruang gerak peserta didik leluasa. Susunan meja kursi dapat berubah-ubah. Pada
waktu mengikuti kegiatan, anak tidak selalu duduk di kursi, tetapi dapat juga duduk
di tikar/karpet.
- Dinding dapat digunakan untuk menempelkan sarana yang dipergunakan sebagai
sumber belajar dan hasil kegiatan anak, tetapi jangan terlalu banyak sehingga dapat
mengganggu perhatian anak.
- Peletakan dan penyimpanan alat bermain diatur sedemikian rupa sesuai dengan
fungsinya sehingga dapat melatih anak untuk pembiasaan yang ingin dicapai seperti
kemandirian, tanggung jawab, membuat keputusan, kebiasaan mengatur kembali
peralatan dan sebagainya.
Alat bermain untuk kegiatan pengaman diatur dalam ruangan, sehingga dapat
berfungsi apabila diperlukan oleh peserta didik.
2. Langkah-langkah Kegiatan
Kegiatan belajar mengajar dengan model pembelajaran kelompok dengan kegiatan
pengaman menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Kegiatan Pendahuluan/Awal
Kegiatan pendahuluan/awal dilaksanakan secara klasikal artinya kegiatan yang
dilakukan oleh seluruh anak dalam satu kelas, dalam satu satuan waktu dengan
kegiatan yang sama dan sifatnya pemanasan, misalnya berdiskusi dan tanya jawab
tentang teman dan sub teman atau pengalaman yang dialami anak. Jika pada waktudiskusi terjadi kejenuhan diharapkan guru membuat variasi kegiatan, misalnya
kegiatan fisik/motorik atau permainan yang melatih pendengaran anak.
b. Kegiatan Inti
Sifat dari kegiatan ini adalah kegiatan yang mengaktifkan perhatian, kemampuan
dan sosial emosi anak. Kegiatannya terdiri dari bermacam-macam kegiatan bermain
yang dipilih dan disukai anak agar dapat bereksplorasi, bereksperimen,
meningkatkan pengertian-pengertian, konsentrasi, memunculkan inisiatif,kemandirian dan kreativitasnya serta dapat membantu dan mengembangkan
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
34/67
kebiasaan bekerja yang baik. Pada kegiatan ini anak terbagi beberapa kegiatan
kelompok, artinya dalam satu satuan waktu tertentu terdapat beberapa kelompok
anak melakukan kegiatan yang berbeda-beda. Pengorganisasian anak saat kegiatan
pada umumnya dengan kegiatan kelompok, namun ada kalanya diperlukan
menggunakan kegiatan klasikal maupun individual.
Sebelum anak dibagi menjadi kelompok, guru menjelaskan kegiatan atau hal-
hal yang berkaitan dengan tugas masing-masing kelompok secara klasikal. Pada
kegiatan inti dalam satu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok. Guru bersama
anak dapat memberi nama masing-masing kelompok. Anak diberi kebebasan untuk
memilih kegiatan yang ada pada kelompok yang diminatinya dan tempat yang
disediakan. Semua anak hendaknya secara bergantian mengikuti kegiatan-kegiatan
yang direncanakan oleh guru. Setelah anak dapat mengikuti secara teratur, maka
anak boleh memilih kegiatan sendiri dengan tertib.
Anak-anak yang sudah menyelesaikan tugasnya lebih cepat dari pada
temannya dapat meneruskan kegiatan di kelompok lain. Jika tidak tersedia tempat,
anak tersebut dapat melakukan kegiatan di kegiatan pengaman. Fungsi kegiatan
pengaman adalah :
1. Sebagai tempat kegiatan anak yang telah menyelesaikan tugasnya lebih cepat
sehingga tidak mengganggu teman lain.
2. Untuk memotivasi anak agar cepat menyelesaikan tugasnya.
3. Untuk mengembangkan aspek emosional, sosial, kemandirian, kerja sama dan
kreativitas anak.
Sebaiknya alat-alat yang disediakan pada kegiatan pengaman lebih bervariasi
dan sering diganti disesuaikan dengan teman atau sub tema yang dibahas. Pada
waktu kegiatan kelompok berlangsung, guru tidak berada di satu kelompok saja
melainkan juga memberikan bimbingan kepada peserta didik yang mengalamikesulitan walaupun peserta didik tersebut berada di kelompok lain.
c. Istirahat/Makan
Kegiatan ini kadang-kadang dapat digunakan untuk mengisi
indikator/kemampuan yang hendak dicapai yang berkaitan dengan kegiatan makan,
misalnya tata tertib makan, jenis makanan bergizi, rasa sosial dan kerjasama.
Setelah kegiatan makan selesai, waktu yang tersisa dapat digunakan untuk bermain
dengan alat permainan di luar kelas yang bertujuan mengembangkan fisik/motorik.Apabila dianggap waktu untuk istirahat kurang, guru dapat menambah sendiri
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
35/67
waktu istirahat dengan tidak mengambil waktu kegiatan lainnya, misalnya bermain
sebelum kegiatan awal atau sesudah kegiatan penutup.
d. Penutup
Kegiatan yang dilaksanakan pada kegiatan penutup menenangkan anak dan
diberikan secara klasikal, misalnya membaca cerita dari buku, pantomime,
menyanyi, atau apresiasi musik dari berbagai daerah.
Kegiatan ini diakhiri dengan tanya jawab mengenai kegiatan yang
berlangsung, sehingga anak memaknai kegiatan yang dilaksanakan.
3. Penilaian
Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung guru hendaknya mencatat segala
hal yang terjadi baik terhadap program kegiatannya maupun terhadap perkembangan
peserta didik. Segala catatan guru digunakan sebagai bahan masukan bagi keperluan
penilaian.
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
36/67
4. Contoh Pelaksanaan Kegiatan Model Pembelajaran Kelompok dengan Kegiatan Pengaman
a. Rencana Kegiatan Mingguan (RKM)
TEMA : TANAH AIRKU
Kelompok : A3 Minggu
PEMBIASAN- Menyebutkan ciptaan
Tuhan yang berkaitandengan tema
SENI- Menggambar bebas
dengan cat air- Mewarnai bentuk
suasana kota
- Mencipta bentuk denganbalok
- Mencipta bentuk dengankorek api
- Mencocok bentukbendera
- Melukis dengan jari- Bertepuk tangan dengan
dua pola- Senam sehat ceria 1 dan
2- Senam tasya- Menyanyi lagu mandi,
api dan anak gembala- Mengucapkan sajak- Menyanyi lagu renang- Membatik dengan lil in- Mencocok bentuk burung
Garuda- Menggambar bebas
dengan krayon- Mewarnai bentuk monas- Mewarnai gambar
suasana desa- Menganyam tikar
FISIK/MOTORIK- Menarik garis lengkung kanan
dan kiri- Melipat perahu, bunga- Melipat kucing, cangkir- Menarik garis pada gambar
bendera- Menggunting bentuk bintang- Membuat segi empat- Berdiri atas satu kaki selama
10 detik- Berjalan berjinjit- Merayap dan merangkak- Menirukan gerakan tanaman
terkena angin- Membuat lingkaran- Membuat segitiga- Menarik garis lengkung- Permainan kucing dan tikus- Menjiplak bentuk kupu-kupu- Menjala ikan- Meloncat dari bangku- Melambungkan dan
KOGNITIF- Menyebut urutan bilangan 1 - 10- Melingkari gambar yang tidak sama- Menghubungkan lambang bilangan dengan
benda-benda- Percobaan benda-benda dimasukkan ke dalam
air- Demonstrasi mencoba dan membedakan rasa air
teh, kopi, susu, jeruk, sirup, permen, nano, sugus- Mengenal nama-nama hari dalam satu minggu
dan satu bulan
- Mengisi wadah dengan air- Mengerjakan maze dua jalan- Menyusun kepingan puzzle- Mengenal kumpulan benda yang sama
jumlahnya dan yang tidak sama- Demonstrasi mencoba dan membedakan bau
parfum, sabun, shampo, minyak urang-aring- Menyebutkan kembali benda yang baru
dilihatnya
BERBAHASA- Menyebutkan warna bendera- Bercakap-cakap tentang lambang
Negara- Bercakap-cakap tentang Bapak
Presiden- Bercakap-cakap tentang Wakil
Presiden- Menyebutkan macam-macam suku- Bercakap-cakap tentang makanan
betawi- Bercakap-cakap tentang ibukota
Negara- Bercakap-cakap tentang lagu
kebangsaan- Bercakap-cakap tentang lagu wajib
- Menyebutkan yang berawalan- Bercakap-cakap tentang kotatempat tinggal
- Menceritakan kembali cerita- Melakukan 3 perintah sederhana- Bercerita menggunakan kata ganti
aku, saya- Bercerita tentang gambar yang
disediakan- Menjawab pertanyaan dari
beberapa tema- Menceritakan pengalaman/kejadian
sederhana
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
37/67
b. Rencana Kegiatan Harian (RKH)
Kelompok : ASemester/Minggu : II/13Tema/Sub Tema : Tanah Airku
Hari/Tanggal : , 2011Waktu : 07.30 10.00 WIB
Indikator Kegiatan PembelajaranAlat/Sumber
Belajar
Penilaian Perkembangan
Anak
Alat/Teknik Hasil
Melaksanakan tata tertibyang ada di sekolah
Berbaris menyanyi laguanak-anak
Tamborin Observasi
A. Kegiatan Awal ( 30
menit)
Akhlak sikap danperilaku
- Bernyanyi, berdoa,salam
Lagu anak Observasi
Menceritakanpengalaman/kejadiansecara sederhana
- Berbagi pengalaman Observasi
Menjawab pertanyaantentang keterangan atauinformasi secarasederhana
- Tanya jawab tentangsuku bangsa yang dekatanak
Gambar macam-macam sukubangsa diIndonesia
Percakapan
Mengikuti berbagaimacam permainan
- Pemberian tugasbermain menjala ikan
Jala ikan Unjuk kerja
B. Kegiatan Inti ( 60
menit)
Mengenal kasar-halus,berat-ringan, panjang-pendek, jauh-dekat,banyak-sedikit, sama-tidak sama.
Pemberian tugas memberilingkaran pada gambar yanglebih banyak.
Lembar kerja Penugasan
Menggambar bebasdengan berbagai media(pensil warna, crayon,arang dan lain-lain)
Pemberian tugasmenggambar bebas dengancat air
Buku/kertas, catair
Hasil karya
Menjiplak dan menirumembuat garis tegak,datar, miring, lengkung
dan lingkaran
Pemberian tugas menarikgaris tegak dan datar padagambar bendera
Buku/kertas,pensil warna
Hasil karya
C. Istirahat/Makan ( 30
menit)
Menyebutkan kata-katayang mempunyai suku
Pemberian tugasmenyebutkan suku
Kartu kata Percakapan
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
38/67
Indikator Kegiatan PembelajaranAlat/Sumber
Belajar
Penilaian Perkembangan
Anak
Alat/Teknik Hasil
Kata awal yang sama,misalnya : kaki, kali, atau
suku kata akhir yangsama, misalnya : nama,sama, dan lain-lain.
Kata yang berawalan ba.. Gambar
Akhlak sikap danperilaku
Bercerita tentang sukubangsa , bercakap-cakapttg kegiatan satu hari tsb,,bernyanyi, berdoa, salam,pulang.
Buku cerita Observasi
.., ..2011
Mengetahui, Guru Kelompok A,Kepala TK..
.. ..
Keterangan :- Penilaian :
=berkembang sangat baik (melebihi standar) = berkembang sesuai harapan (sesuai standar)o = masih perlu bimbingan (kurang dari standar)
- Penggunaan alat/sumber belajar disesuaikankebutuhan dan kondisi setempat.
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
39/67
c. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
Kelompok : ASemester/Minggu : II/13Tema/Sub Tema : Tanah Airku
Hari/Tanggal : , ..2011.Waktu : 07.30 10.00 WIB
Indikator :
- Melaksanakan tata tertib yang ada di sekolah (Pembiasaan)- Akhlak sikap dan perilaku (Pembiasaan)- Menceritakan pengalaman/kejadian secara sederhana (Bhs)- Menjawab pertanyaan tentang keterangan atau informasi secara sederhana (Bhs)- Mengikuti berbagai macam permainan (Fis/Mot)- Mengenal kasar-halus, berat-ringan, panjang-pendek, jauh-dekat, banyak-sedikit, sama-
tidak sama (Kog)- Menggambar bebas dengan berbagai media, misalnya pensil warna, crayon, arang dan
lain-lain (Seni)- Menjiplak dan meniru membuat garis tegak, datar, miring, lengkung, dan lingkaran
(Fis/Mot)- Menyebutkan kata-kata yang mempunyai suku kata awal yang sama, misalnya : kaki,
kali, atau suku kata akhir yang sama, misalnya : nama, sama, dan lain-lain (Bhs)
1. Kegiatan Sebelum Masuk Sekolah
Anak yang datang berjabatan tangan dengan guru-guru dan teman-temannyasambil mengucapkan salam, lalu anak menyimpan tas di tempat yang telah disediakandi depan kelas dengan tanda pengenal photo yang bertempel di loker masing-masing.
Sebelum masuk kelas, anak-anak berbaris dan menyanyikan lagu SelamatPagi, (lagu lain yang sesuai) kemudian diajak mengelilingi halaman dengan diiringitepuk tangan/perkusi di depan pintu kelas, kemudian dilanjutkan dengan nyanyian yangmenggembirakan anak.
2. Kegiatan Pendahuluan/Awal (30 menit)
Anak-anak diajak duduk di lantai dengan alas karpet/tikar/plastik sambilbernyanyi Aku anak Indonesia (lagu lain yang sesuai untuk pengkondisian)diteruskan dengan doa untuk memulai kegiatan, guru memberi salam. Anak-anakdiajak bercerita atau berbagi pengalaman yang ditanggapi oleh beberapa temannya.
Anak-anak diperkenalkan hari, tanggal, bulan dan tahun dengan caramemasukkan angka tanggal pada kantong-kantong bulan yang telah disediakan.Selanjutnya membicarakan tema/sub tema. Anak-anak melakukan permainan menjalaikan (kegiatan fisik/motorik) di luar kelas. Jika tidak dimungkinkan, dapat jugadilakukan di dalam kelas
Dalam permainan ini anak-anak diajak membuat lingkaran besar kemudianbergerak menjala ikan yang berada di lingkaran kecil dengan cara maju ke depan dansambil menyanyi :
Lingkaran besar lingkaran besar,
lingkaran besar.
Lingkaran kecil, lingkaran kecilLingkaran kecil
Selanjutnya anak-anak berlarian untuk mencari dan mendapatkan gandengantangan dengan teman-temannya. Anak yang tidak mendapatkan gandengan itu sebagaiikan yang dijala oleh teman lain, dan kemudian ikan tersebut diserahkan kepada guru.Demikian permainan tersebut diulang-ulang dan setiap anak yang tidak mendapatgandengan berperan sebagai ikan yang dijala. Setelah selesai bermain menjala ikan,lalu anak-anak disuruh minum dan masuk kelas kembali (kegiatan tersebutmengenalkan bermacam-macam permainan kepada anak dan mengembangkanfisik/motorik).
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
40/67
3. Kegiatan Inti (60 menit)
Pertama-tama guru menjelaskan pekerjaan yang akan dilakukan oleh anak-anak,kemudian anak-anak dibagi menjadi 3 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri atas 5 anak (sesuai kondisi kelas). Anak-anak diberi kebebasan untuk memilih
kelompoknya. Secara rinci, tugas yang harus dikerjakan anak-anak pada masing-masing kelompok adalah sebagai berikut.Kelompok I : Melingkari jumlah gambar bendera yang lebih banyak
Alat yang digunakan adalah pensil warna dengan kertas yangsudah ada gambar bendera yang terbagi menjadi tiga kolom.Kolom pertama jumlah bendera 3, kolom kedua 5, kolom 7. Anak-anak mewarnai bendera merah putih lalu melingkari jumlah yangpaling banyak (mengenalkan konsep banyak sedikit).
Kelompok II : Menggambar bebasAlat yang digunakan adalah cat cair dengan menggunakan cottonbud(kapas pembersih telinga). Anak-anak bebas mengekspresikanlukisannya di atas buku/kertas polos (mengembangkan kreativitasanak).
Kelompok III : Menarik garis tegak dan garis datarAlat yang digunakan adalah pensil berwarna dengan kertas yangsudah ada gambar bendera (melatih motorik halus anak).
Setelah selesai melakukan kegiatan pada kelompoknya, anak-anak bebasmeneruskan/berpindah ke kelompok lain untuk mengerjakan tugas yang ada dikelompok tersebut. Hasil kerja anak, dikumpulkan untuk dinilai guru. Hasil kerja anakdapat dipajang, dapat juga disimpan di dokumen portofolio masing-masing.
Anak-anak yang telah menyelesaikan kegiatan lebih awal di kelompoknya, dapatpindah ke kelompok yang lain, tetapi ada beberapa anak yang tidak mendapat tempat,maka anak tersebut masuk ke kegiatan pengaman. Di dalam kegiatan pengamanterdapat balok-balok kayu, boneka, tas, alat-alat dapur dari kayu, lego dan lain-lain.
4. Istirahat/Makan (30 menit)
Setelah kegiatan inti selesai anak-anak diajak duduk di lantai dan bernyanyisebelum makan. Sebelum makan, anak-anak mencuci tangan terlebih dahulu dengansabun. Setelah berkumpul di dalam kelas, anak-anak berdoa sebelum makan bersamayang disediakan sekolah atau makanan yang dibawa masing-masing.
Selesai makan, anak-anak bermain didalam atau diluar kelas denganmenggunakan fasilitas permainan yang tersedia.
5. Kegiatan Penutup ( 30 menit)
Setelah waktu istirahat selesai, anak-anak berkumpul di tempat pertemuan pagi.Guru mengajak anak-anak bernyanyi (untuk pengkondisian kegiatan penutup).
Kegiatan selanjutnya, anak-anak berkumpul di karpet/tikar/plastik untukmenyebutkan kata yang bersuku kata awal ba dengan cara guru menunjukkangambar, misalnya bapak, baju, dan sebagainya, kemudian anak mendengarkanguru bercerita tentang Suku bangsa. Dalam bercerita, guru menggunakan bukubergambar yang ditunjukkan kepada anak-anak (menambah kosa kata).
Terakhir guru menanyakan kembali kegiatan-kegiatan yang dilakukan anak-anakmulai dari kegiatan awal sampai kegiatan penutup, kemudian guru mengajak anak-anakbernyanyi, berdoa, dan mengucapkan salam. Setelah itu, anak-anak diajakberjalan/berbaris menuju ke luar ruangan dan bersalaman, kemudian pulang.
B. MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN SUDUT-SUDUT KEGIATAN
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
41/67
Kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran berdasarkan sudut-sudut kegiatan,
menggunakan langkah-langkah pembelajaran yang mirip dengan model pembelajaran area,
karena memperhatikan minat anak. Jumlah sudut yang digunakan dalam satu hari bersifat
luwes sesuai dengan program yang direncanakan dengan kisaran 2 sampai 5 sudut. Dalam
kondisi tertentu dimungkinkan 1 sudut lebih dari 1 kegiatan. Alat-alat yang disediakan pada
sudut-sudut kegiatan selayaknya lebih bervariasi dan sering diganti, disesuaikan dengan
teman atau sub tema yang dibahas.
Sudut-sudut kegiatan yang dimaksud adalah :
a. Sudut ke Tuhanan
Alat-alat yang ditempatkan adalah maket tempat ibadah, peralatan ibadah, gambar-
gambar, dan alat lainnya yang sesuai dengan keagamaan.
b. Sudut KeluargaAlat-alat pada sudut keluarga terdiri dari kursi tamu, meja makan, peralatan dapur,
peralatan ruang kamar tidur, boneka berbagai jenis, dan peralatan lain di ruang tamu.
c. Sudut Alam Sekitar dan Pengetahuan
Alat-alat pada sudut alam sekitar dan pengetahuan terdiri dari akuarium, meja/rak
untuk benda-benda obyek pengetahuan, kulit kerang biji-bijian, batu-batuan, kaca
pembesar, timbangan, magnet dan alat-alat untuk menyelidiki alam sekitar.
d. Sudut Pembangunan
Alat-alat yang ditempatkan pada sudut ini adalah alat-alat untuk permainan konstruksi,
seperti balok, keping geometri, alat pertukangan, dan miniature/model berbagai jenis
kendaraan.
e. Sudut Kebudayaan
Alat-alat yang ditempatkan pada sudut kebudayaan adalah peralatan musik/perkusi,
rak-rak buku, buku perpustakaan, alat untuk pengenalan bentuk, warna, konsep
bilangan, simbol-simbol, alat untuk kreativitas, dan lain-lainnya.
Keberadaan sudut-sudut kegiatan tersebut dapat ditempatkan di dalam kelas maupun di
ruang tersendiri sesuai keadaan dan kondisi TK masing-masing. Pada waktu kegiatan di
sudut berlangsung, guru tidak hanya berada di salah satu sudut saja, tetapi juga memberikan
bimbingan kepada peserta didik yang membutuhkan atau mengalami kesulitan.
1. Pengelolaan Kelas
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan kelas pada mode pembelajaranberdasarkan Sudut-sudut Kegiatan adalah :
a. Pengaturan alat bermain dan perabot di ruangan, termasuk meja, kursi, dan luasnya
ruangan, disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan, khususnya pada sudut-
sudut kegiatan.
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
42/67
b. Sumber belajar dan hasil kegiatan anak dapat dipajang di papan atau dinding ruangan.
Hasil karya anak, dapat juga disimpan di laci masing-masing anak sebagai portofolio.
c. Setelah digunakan untuk pembelajaran, alat bermain dirapikan dan disimpan
sedemikian rupa sehingga dapat melatih anak untuk pembiasaan yang ingin dicapai
seperti kemandirian, tanggungjawab, membuat keputusan, kebiasaan mengatur kembali
peralatan dan sebagainya.
2. Langkah-Langkah Kegiatan
a. Kegiatan Awal ( 30 menit)
Kegiatan yang dilaksanakan adalah bernyanyi, berdoa, mengucapkan salam,
membicarakan tema/sub tema, diskusi kegiatan yang akan dilaksanakan, melakukan
kegiatan fisik/motorik.
b. Kegiatan Inti ( 60 menit) secara individual di sudut-sudut kegiatan
Sebelum melaksanakan kegiatan inti, guru bersama anak membicarakan tugas-tugas
yang diprogramkan di sudut-sudut kegiatan. Setelah itu guru menjelaskan kegiatan-
kegiatan yang akan dilaksanakan di setiap sudut kegiatan yang diprogramkan. Sudut
yang dibuka setiap hari disesuaikan dengan indikator yang dikembangkan dan
sarana/alat pembelajaran yang ada. Kemudian anak dibebaskan untuk memilih sudut
kegiatan yang disukai sesuai dengan minatnya. Anak dapat berpindah sudut kegiatansesuai dengan minatnya tanpa ditentukan oleh guru.
c. Istirahat/Makan ( 30 menit)
Kegiatan makan bersama menanamkan pembiasaan yang baik, misalnya mencuci
tangan, berdoa sebelum dan sesudah makan, tata tertib makan, mengenalkan jenis
makanan, menumbuhkan rasa sosial dan kerjasama, membereskan dan menerapkan
alat-alat makan dan sebagainya.
d. Kegiatan Akhir ( 30 menit)
Kegiatan akhir dilaksanakan secara klasikal, misalnya dengan bercerita, bernyanyi,
gotong royong membersihkan kelas, diskusi kegiatan sehari yang telah dilakukan,
informasi kegiatan esok hari, berdoa, dan mengucapkan salam.
3. Penilaian
Penilaian yang dilakukan pada model pembelajaran ini sama dengan penilaian model
pembelajaran Kelompok dengan Kegiatan Pengaman, yaitu selama kegiatan pembelajaran
berlangsung, guru mencatat segala hal yang terjadi baik terhadap perkembangan peserta didik
maupun program kegiatannya sebagai dasar bagi keperluan penilaian.
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
43/67
4. Contoh Pelaksanaan Kegiatan Model Pembelajaran Berdasarkan Sudut-Sudut Kegiatan
a. Rencana Kegiatan Mingguan (RKM)
TEMA : TANAH AIRKUKelompok : A
3 Minggu
SIKAP PERILAKU1. Berdoa masuk ruangan2. Menyanyi tangan dan
kaki2. Menyanyi Tuhanku7. Mewarnai gambar
makhluk ciptaan Tuhan26. Praktek menggosok gigi27. Makan bersama28. Memberi tanda V pada
gambar anak yang tertibketika bermain
30. Kerja baktimembersihkan kelas
SENI1. Menggambar bebas dengan
berbagai teknik2. Menggambar dari bentuk
dasar O3. Menggambar petani4. Stempel dengan wortel4. Mencetak getuk/makanan5. Mewarnai gambar kota, desa6. Mewarnai bentuk geometri7. Membuat rantai dari kertas
berwarna-warni9. Membentuk mobil dengan
kepingan geometri10. Membuat bentuk rumah adat
dengan lidi
12. Membatik13. Mencocokan dengan berbagai
pola yang disediakan guru14. Melukis dalam lipatan18. Tepuk tangan dengan dua pola19. Ritmik terpimpin21. Menari menurut irama lagu23. Menyanyi lagu Paman
Datang25. Mengucapkan syair Burung
Garuda
FISIK/MOTORIK2. Membentuk buah dengan
plastisin3. Menggambar tugu Monas,
mencontoh rumah adat Jawa4. Melipat bentuk topi, ikan, baju
adat6. Menggunting bentuk kapal,
bendera7. Kolase buah apel, kolase pola
caping9. Membuat lingkaran, segitiga,
segiempat, membentuk orang-orang di sawah
11. Menangkap dan melemparbola besar
12. Memantulkan bola15. Berjalan lurus pada garis16. Berjalan mundur dan
kesamping menurut garis lurus19. Berdiri diatas satu kaki20. Berlari sambil melompati parit21. Menendang bola kegawang22. Senam suruhan merayap24. Senam fantasi bentuk meniru
KOGNITIF1. Mengelompokkan bendera menurut warna,
bintang menurut ukurannya3. Mewarnai bendera dari yang paling tinggi sampai
dengan yang paling rendah6. Melakukan percobaan sederhana, memasukkan
benda-benda ke dalam air7. Menyebut urutan bilangan9. Mewarnai bintang dari 1 sampai dengan 510. Lomba memasang angka dan gambar11. Memberi tanda V pada kelompok benda yang
jumlahnya lebih banyak
12. Menyebut kembali benda yang dilihatnya14. Menghitung jumlah lingkaran, segitiga15. Menyebut benda yang berbentuk geometri (roda,
buku, jam, dsb)16. Maze mencari jalan ke Monas22. Membuat kalender anak
BERBAHASA1. Menirukan suara senapan, meriam,
orang berbaris2. Bermain menirukan urutan kata3. Bermain kartu kata mencari kata
yang bersuku kata awal sama (baju,batu, sapu, sagu, palu, paku)
3. Menghubungkan kata-kata yangmempunyai suku akhir sama (paku,buku, tali, bali, rusa, busa)
4. Melaksanakan dua atau tigaperintah sederhana
5. Menceritakan kembali cerita :Paman dari Kota
8. Bercakap-cakap tentang namanegara, bendera, lambang negara,suasana di desa, suasana di kota
11. Menyebut dan menunjuk berbagaiposisi
12. Menyebutkan suasana pagi, siang,dan sore
18. Membaca cerita sederhana20. Mencontoh gambar dan kata :
bendera Monas, dsb
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
44/67
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
45/67
c. Contoh Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
Kelompok : ASemester : II/XIIIHari / tanggal : ..,..2011.
Tema / Sub Tema : Tanah Airku / Kehidupan di PedesaanIndikator
1. Membantu membersihkan lingkungan (Pembiasaan)2. Menjawab pertanyaan tentang keterangan/informasi secara sederhana (Bhs)3. Mencoba dan menceritakan apa yang terjadi jika benda-benda dimasukkan air (Kog)4. Merobek bebas (Fis/Mot)5. Menirukan berbagai gerakan binatang (Fis/Mot)6. Mencetak dengan berbagai media (Seni)7. Menyanyi 15 lagu anak-anak (Seni)
Langkah-langkah Kegiatan :
a. Kegiatan Sebelum Masuk Kelas
Anak-anak datang, guru menyambut dengan ramah dan penuh kasih sayang. Merekaberjabat tangan dan mengucap salam. Anak-anak menuju tempat bermain.Setelah ada tanda masuk kelas, Anak-anak berbaris dengan rapi dan salah satu anakmemimpin di depan, kemudian dengan penuh semangat mereka menyanyi setelah itumereka memasuki kelas dengan tertib.
b. Kegiatan Awal ( 30 menit, klasikal)
Menyanyi, berdoa, dan mengucap salam
Membicarakan tema/sub tema Melakukan kegiatan fisik/motorik
Sebelum masuk kelas, anak-anak melepas sepatu dan menaruhnya di rak sepatu, selanjutnyaduduk di karpet. Sebelum melakukan kegiatan awal guru bersama anak-anak melakukandiskusi, misalnya dengan menanyakan tentang keadaan anak-anak, mengomentaripenampilan anak, menanggapi apa yang disampaikan anak. Kemudian setelah anak-anaksiap, barulah memasuki kegiatan awal.
Langkah-langkah kegiatan awal meliputi :1. Anak-anak menyanyi, kemudian berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah satu anak
yang kebetulan hari itu bertugas.2. Dilanjutkan dengan mengucap salam baik kepada guru maupun teman-teman, danbersama-sama menyanyikan lagu pembukaan, dilanjutkan dengan lagu-lagu lain yangsesuai dengan tema.
3. Selanjutnya guru menunjukkan gambar tentang suasana pedesaan kemudian melakukanpercakapan/tanya jawab.
4. Guru menunjukkan salah satu gambar binatang yang ada pada gambar suasanapedesaan tadi dan anak-anak pun sepontan menyebutkan bahwa binatang itu adalahkatak.
5. Guru mengajak anak-anak melakukan kegiatan fisik motorik yaitu melakukan senamfantasi menirukan katak melompat.
c. Kegiatan Inti ( 60 menit)
Sudut Alam Sekitar : percobaan memasukkan benda-benda ke dalam air (kog) Sudut Kebudayaan : membuat kolase menghias topi petani/caping (fis/mot) Sudut kebudayaan : mencetak getuk/makanan dengan berbagai pola (seni)
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
46/67
Catatan :
Bagi anak yang tidak berminat memasuki sudut yang dibuka, dimungkinkan untuk memasukisudut lain.
d. Istirahat ( 30 menit)Waktu menunjukkan saat istirahat, anak-anak diajak duduk di karpet, kemudianmelakukan kegiatan antara lain :a. Menyanyi, cuci tangan, berdoa sebelum dan sesudah makan, dipimpin oleh guru.b. Anak-anak makan dan kemudian membereskan bekas makan, baik alat atau sisa-
sisanya.c. Bermaind. Cuci tangan/kaki sebelum mengikuti kegiatan akhir
e. Kegiatan Akhir ( 30 menit)
Menyanyi lagu Paman Datang (seni)
Gotong royong membersihkan kelas (pembiasan) Bercakap-cakap kegiatan sehari Informasi kegiatan besok Doa, baris, pulang
-
7/31/2019 7. Model Pembelajaran Inovatif
47/67
b. Rencana Kegiatan Harian (RKH)
Kelompok : ASemester : II/XIIIHari / tanggal : ..,..2011.
Tema / Sub Tema : Tanah Airku / Kehidupan di Pedesaan
Indikator Kegiatan PembelajaranAlat/Sumber
Belajar
Penilaian Perkembangan
Anak
Alat/Teknik Hasil
A. Kegiatan Awal ( 30
menit)
Kegiatan berdoa, salammenjawab pertanyaantentangketerangan/informasisecara sederhana (Bhs)
- Menyanyi, berdoa, salam- Bercakap-cakap tentang
kehidupan di pedesaan
Gambar suasanapedesaan
Percakapan
Menirukan berbagaigerakan binatang(Fis/Mot) - Senam fantasi bentukmeniru Gambarbinatang Unjuk kerja
B. Kegiatan Inti ( 60 menit)
Mencoba dan menceritakanapa yang terjadi jika benda-benda dimasukkan air(Kog)
Sudut Alam Sekitar :Percobaan memasukkan benda-benda (daun, kapal kertas, lidi,sendok plastik, kerikil) kedalam air dan memberi tanda Tpada kotak benda yangtenggelam, dan A pada kotakbenda yang terapung
Air, daun, lidi,kertas kapal,sendok plastik,kerikil, lembarkerja
Penugasan
Merobek bebas (Fis/Mot) Sudut Kebudayaan :
Kolase caping petani
Pola caping Hasil karya
Mencetak dengan berbagaimedia (Seni)
Sudut Kebudayaan :Mencetak Getuk (makanan)dengan berbagai pola
Getuk(makanan)dengan berbagaicetakan
Hasil karya
C. Istirahat/Makan ( 30
menit)
Berdoa, cuci tangan, makan,dan bermain
Air, lap tangan,sabun, bekal
Observasi
D. Kegiatan lagu Paman
Datang
Menyanyi 15 lagu anak-
anak (Seni)
Menyanyi lagu Paman
Datang
Ga