mikropal kuliah ke 3

39
Pertemuan ke 3 MIKROPALEONTOLOGI MIKROPALEONTOLOGI (111151432) 1 Pertemuan ke 3 Bab 3. PENGENALAN FORAMINIFERA Ir.Mahap Maha,MT Ir.Siti Umiyatun ch, MT [email protected]

Upload: rosa-fahri-al-ghozali

Post on 08-Apr-2016

195 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Mikropal Kuliah Ke 3

TRANSCRIPT

Page 1: Mikropal Kuliah Ke 3

Pertemuan ke 3

MIKROPALEONTOLOGIMIKROPALEONTOLOGI

(111151432)

1

Pertemuan ke 3

Bab 3. PENGENALAN FORAMINIFERA

Ir.Mahap Maha,MT

Ir.Siti Umiyatun ch, MT

[email protected]

Page 2: Mikropal Kuliah Ke 3

Mengetahui klasifikasi, perkembangbiakan dan komposisi dinding tes.

DeskripsiDeskripsi

2

dinding tes.

Page 3: Mikropal Kuliah Ke 3

Mengetahui dan memahami:

1. Klasifikasi,

2. siklus perkembangbiakan

3. Perbedaan komposisi cangkang

Tujuan Instruksional Umum (TIU)Tujuan Instruksional Umum (TIU)

3

3. Perbedaan komposisi cangkang

4. Ciri-ciri foraminifera

5. Bentuk & kamar dp cangkang

6. Septa, suture dan apertur

7. Jenis-jenis ornamen

Page 4: Mikropal Kuliah Ke 3

Isi Materi

1. CIRI-CIRI FORAMINIFERA

2. SIKLUS DAN PERKEMBANGAN

3. MORFOLOGI CANGKANG ,

4

4. DINDING DAN KOMPOSISI ,

5. BENTUK TEST DAN SUSUNAN KAMAR

6. APERTUR

7. HIASAN

Page 5: Mikropal Kuliah Ke 3

1. CIRI-CIRI

� Termasuk Filum Protozoa, Klas Sarcodina

� Mikrofosil yg terpenting krn jumlahnya sangat melimpah pd baT.sedimen

� Dapat digunakan sebagai penentu unmur

5

� Dapat digunakan sebagai penentu unmur lapisan batuan/rekonstruksi lingkungan sedimen.

Page 6: Mikropal Kuliah Ke 3

Skema tubuh foraminifera resen

(dari Shrock & Twenhovel, 1953)

6

Page 7: Mikropal Kuliah Ke 3

� Foraminifera berukuran relatif besar dibanding golongan protozoa lainnya.

� Hidup di laut secara planktonik dan benthonik,

Dapat membentuk cangkang yang terbuat dari

2. SIKLUS DAN PERKEMBANGAN

FORAMINIFERA

7

� Dapat membentuk cangkang yang terbuat dari berbagai zat (gampingan, aglutin, porselin, mikrogranular dll)

� Kamar pertama yang terbentuk disebut proloculus.

Page 8: Mikropal Kuliah Ke 3

Satu spesies dapat menghasilkan 2 cangkang yg berbeda

Satu proloculum kecil (mikrosfir), yg terjadi krn perkembangbiakan seksuil,

1. Proloculum besar (megalosfir) yg dihasilkan secara aseksuil.

Perkembangbiakan “dimorfisme” (satu macam individu membentuk dua macam

bentuk yg berlainan).

8

Page 9: Mikropal Kuliah Ke 3

9

Siklus perkembangbiakan foraminifera

Page 10: Mikropal Kuliah Ke 3

3. MORFOLOGI CANGKANG

Semua bentuk foraminifera baik primitif/modern akan terawetkan dalam macam2

bentuk test yg berupa kamar (chamber) yg dikelilingi oleh dinding/wall.

Biasanya td sebuah / lebih kamar yg satu dengan yg lainnya dibatasi sekat2/septa.

�Dinding : Lap.luar utk melindungi bag.dalam. Terbuat dr zat2 organik yg

dihasilkan sendiri/material asing yg diambil dr sekelilingnya.

�Kamar : Bag.dalam foram dimana protoplasma berada

�Septa : Sekat-sekat pemisah antar kamar satu dg yg lain

�Proloculum : Kamar utama pd cangkang

�Suture : garis pertemuan anatar septa dgn dinding cangkang

�Aperture : Lubang utama pd cangkang, sbg mulut/untuk keluar masuknya

protoplasma, sbg pseudopodia (alat gerak,menangkap/mencerna

makanan).

10

Page 11: Mikropal Kuliah Ke 3

Jenis dinding utama foraminifera (Jones, 1956), dibagi 2 .

• Aglutin : dinding dari fragmen-fragmen di sekitarnya yg kemudian

direkatkan dg semen oleh binatang itu sendiri.

• Gampingan, kalsit, aragonit : bdsr kedudukan kristalnya

dibedakan mjd gamping porselin & hyalin.

4. DINDING DAN KOMPOSISI

11

Secara umum : 4

1. Aglutin / Arenaceous

2. Chitin / Tektin

3. Silikaan / Siliceous

4. Gampingan (Kompleks, Granular, Hyalin, Porselen)

Page 12: Mikropal Kuliah Ke 3

Bignot (1982) : 4

A. Aglutin kompak (agg: aglutin; c: semen; cb: dasar chitin)

B. Aglutin berceruk (alv: alveoler, lekuk yg masuk kedalam cangkang)

C. Aglutin Porselen

D. Aglutin Berpori Halus

Aglutin Berpori Kasar (C-D-E: sumbu optik dari elemen kristal-kristalnya) 12

Page 13: Mikropal Kuliah Ke 3

a. Chitin / Tektin

�Primitif, bisa berubah menjadi aglutin/arenaceous.

�Dari material organik (zat tanduk, fleksibel,

bening/transparan, kekuningan, imperforate)

�Jarang sbg fosil (kecuali Allogrominidae)

�Beberapa gol foram (Miliolidae, Lituolidae, Asthorhizidae), sbgn

cangkangnya terbuat dari chitin,tetapi hanya melapisi bagian

13

cangkangnya terbuat dari chitin,tetapi hanya melapisi bagian

dalamnya saja.

Miliolidae Lituolidae Asthorhizidae

Page 14: Mikropal Kuliah Ke 3

b. Silikaan / Siliceous

�Jarang dijumpai,

�dihasilkan dari organisme itu sendiri / material sekunder,

14

/ material sekunder,

Contoh: Ammodiscus

Page 15: Mikropal Kuliah Ke 3

c. Aglutin/ Arenaceous

Kumpulan material asing (mika, Kuarsa, cangkang foram, min berat, sponge spikule) yg direkatkan shg membentuk cangkang. Contoh :

15

cangkang. Contoh : Textularia,Ammobaculites,Haplopragmoides.

Textularia Ammobaculites Haplopragmoides

Page 16: Mikropal Kuliah Ke 3

Berdasarkan kualitas & ukuran bentuk material yg digunakan : 2

� Aglutin : td.banyak material (mika, lumpur, sponge spikule, cangkang foram)

biasanya mempunyai lapisan tipis didalamnya.

� Arenaceous : td. satu material asing (butir-butir saja)

Perekatnya (tektin, chitin) bisa dihasilkan dari organisme itu sendiri /

semen yg mengandung senyawa besi (permukaan test berwarna merah).

16

Perekatnya (tektin, chitin) bisa dihasilkan dari organisme itu sendiri /

semen yg mengandung senyawa besi (permukaan test berwarna merah).

Contoh dinding arenaceous :

¬ Psammosphaera fusca : butir-butir pasir saja

¬ Psammosphaera parva : butiran pasir dg sponge spikule

¬ Psammosphaera testacea : pecahan cangkang foram lainnya.

¬ Psammosphaera bowmanii : kepingan mika

¬ Psammosphaera rustica : sponge spikule.

Page 17: Mikropal Kuliah Ke 3

17

Page 18: Mikropal Kuliah Ke 3

d. Gampingan

� Kompleks : dari beberapa lapis, (Fussulina)

� Granular : dari kristal granuler, tanpa semen, dihasilkan dari

organisme itu sendiri,(Endothyra)

� Hyalin : bening, transparan, berpori halus/kasar, banyak

membentuk fosil, (plankton lain).

� Porselen : dari kristal kalsit yg kriptikristalin, campuran gampingan

& khitin, warna amber, (Quinqueloculina, Pyrgo).

18

Gambar Dinding gampingan

yg kompleks

Page 19: Mikropal Kuliah Ke 3

Berdasarkan jumlah kamar, foraminifera : 2

1.Monothalamus test

Cangkang foram yg td.1 kamar (unilocular), biasanya bentuk tes sederhana.

1.Polythalamus test

Cangkang lebih dari 1 kamar (multilocular), bentuknya sangat kompleks.

5. BENTUK TEST DAN SUSUNAN KAMAR

Test Monothalamus, bentuknya :

19

1. Bulat /spheric /globular [Saccammina, Pilulina, Psammosphaera]

2. Botol / flask shaped [Lagena]

3. Tabung / tubular [Bathysiphon, Hyperammina, Hyperamminoides]

4. Kombinasi botol-tabung [Entosolenia]

5. Terputar dlm 1 bidang (planispiral) [Cornuspira, Ammodiscus]

6. Planispiral pd awalnya, kemudian terputar tdk teratur [Psammaphis,

Orthovertella]

7. Planispiral kemudian lurus [Rectocornuspira]

Page 20: Mikropal Kuliah Ke 3

20Cangkang monothalamus ( Moore R.C., et al, 1952).

Page 21: Mikropal Kuliah Ke 3

Test Polythalamus, bentuknya :

1. Uniformed: dalam 1 bentuk test didptkan 1 macam susunan kamar.

Uniserial : dlm 1 macam susunan kamar td.1 baris kamar.

Biserial : dlm 1 macam susunan kamar td.2 baris kamar.

Triserial : dlm 1 macam susunan kamar td.3 baris kamar.

2. Biformed: dalam 1 bentuk test didptkan 2 macam susunan kamar.

Misal : pada awalnya mempunyai kamar triserial, kemudian biserial.

Contoh : Heterostomella, Cribrostomum.

21

Contoh : Heterostomella, Cribrostomum.

3. Triformed: dalam 1 bentuk test didptkan 3 macam susunan kamar.

Misalnya, awalnya biserial, kemudian terputar dn akhirnya

uniserial.

Contoh : Vulvulina, Semitextularia.

4. Multiformed: dalam 1 bentuk test didptkan >3 macam susunan

kamar (tipe ini jarang dijumpai)

Page 22: Mikropal Kuliah Ke 3

22Skema bentuk cangkang foraminifera polythalamus ( Jones, 1956)

Page 23: Mikropal Kuliah Ke 3

Tabular Bifurcating Radiate Arborescent Irregular Hemisperical

BENTUK-BENTUK TEST FORAMINIFERA

23

Zigzag Conical Spherical Discoidal Biumbilacate BiconvexCancellate

FlaringSpiroconvex

Trochospiral

Umbilicoconvex

Trochospiral

Deeply Umbilicus

LenticularBiumbilicate

Fusiform

Page 24: Mikropal Kuliah Ke 3

MACAM BENTUK KAMAR FORAMINIFERA

Spherical Pyriform Globular Oved Angular Truncate

24

Hemisperical Angular Romboid Angular Conical Radial Elongate Claved

Tubulospinate Cyclical Flatulose Tabular Semicirculer

Page 25: Mikropal Kuliah Ke 3

Uniformed (Uniserial ) :

1. Linear : a. Curvilinear [Dentalina]

b. Rectilinear dg leher [Nodogerina,Nodosaria]

2. Equitant : kamar tersusun saling menutupi sbgian / overlap,

[Glandulina, Frondicularia]

3. Terputar (Coiled Test)

Dentalina Nodogerina Nodosaria

Glandulina

Frondicularia

Page 26: Mikropal Kuliah Ke 3

• Lubang utama utk keluar masuknya protoplasma & biasanya tdpt pd kamar akhir.

• Foraminifera besar tidak mempunyai apertur.

• Beberapa genus mempunyai apertur > 1 apertur (Globigerinoides).

• Manfaat mempelajari apertur utk membedakan dlm klasifikasi.

6. APERTUR

Hubungan letak dan bentuk apertur :

1. Primer : lubang utama pd kamar akhir

2. Sekunder : lubang tambahan pd kamar utama

3. Asesori : lubang yg nampak tidak langsung pd kamar utama tetapi pd

struktur asesori (bulla, tegilla)

26

struktur asesori (bulla, tegilla)

MACAM APERTUR FORAM BENTOS

Bundar Cribate Phyaline Crescentric Slit Like Multiple Radiate

Page 27: Mikropal Kuliah Ke 3

Letak Apertur :1. Terminal : di ujung kamar akhir (Nodosaria, Uvigerina)

2. Apertural face : di permukaan kamar akhir (Cribrohantkenina)

3. Umbilical : di umbilicus (Globigerina)

4. Umbilical extra umbilical : di umbilicus & melebar ke peri-peri.

5. Pheri-pheri : di bagian tepi (Cibicides)

6. Sutural : di bagian sutur.

7. Interiomarginal equatorial : di dasar kamar akhir & planispiral.

8. Infralaminal : sepanjang tepi struktur asesori (bulla, tegilla).

9. Intralaminal : menembus struktur asesori.

27

Page 28: Mikropal Kuliah Ke 3

Bentuk apertur :

1. Bulat/sirkular: Lagena

2. Memancar

3. Phyaline

4. Celah / Slitlike

5. Bulan sabit / crescentic

6. Koma / virguline

7. Ectosolenian

28Jenis apertur pada Ordo foraminifera

7. Ectosolenian

8. Entosolenian :

- Cribrate

- Dendritik

- Bergigi

(mono/bifid tooth)

Page 29: Mikropal Kuliah Ke 3

Hiasan pd permukaan

8. HIASAN

� struktur mikro yg menghiasi bentuk fisik cangkang foraminifera.

� Sangat khas pada spesies tertentu.

� Hiasan/ornamen dapat juga dipakai sbg penciri khas untuk genus/spesies

tertentu. Contoh: Globoquadrina memiliki hiasan pd aperture “flap”.

29

Punctate Smooth Reticulate Pustulose Cancellate Axial Costae Spiral

Costae

Hiasan pd apertur

Flape Tooth Lip/Rim Bulla Tegilla

Page 30: Mikropal Kuliah Ke 3

Bridge Limbate Retral Processes Raissed Bosses

Hiasan pd suture

Hiasan pd umbilicus

30

Deeply Umbilicus Open Umbilicu Umbilicus Ventral Umbo

Hiasan pd peri-peri

Keel Spine

Page 31: Mikropal Kuliah Ke 3

31

Page 32: Mikropal Kuliah Ke 3

32

Page 33: Mikropal Kuliah Ke 3

Soal latihan1. Gambar dan berikan penjelasan tentang morfologi foraminifera.

2. Sebutkan macam-macam komposisi dinding cangkang foraminifera secara umum, kalau perlu sertai dengan gambar.

3. Berdasarkan kualitas & ukuran bentuk material yang digunakan, apa perbedaan dinding cangkang aglutin dengan arenaceous ?.

4. Jelaskan dengan singkat ke 4 macam komposisi cangkang gampingan.

5. Sebutkan bentuk-bentuk cangkang dan kamar foraminifera, Penjelasan

33

5. Sebutkan bentuk-bentuk cangkang dan kamar foraminifera, Penjelasan disertai dengan contoh gambar.

6. Sebutkan contoh cangkang yg monothalamus dan polythalamus.

7. Sebutkan 4 bentuk test polythalamus dan sertai contoh gambarnya.

8. Apa yang disebut dengan apertur dan apa fungsinya.

9. Sebutkan 3 macam bentuk apertur

10. Sebutkan 5 macam hiasan berdasarkan tempatnya

Page 34: Mikropal Kuliah Ke 3
Page 35: Mikropal Kuliah Ke 3
Page 36: Mikropal Kuliah Ke 3

Sphaeroidinellopsis

TEKNIK GEOLOGI, FTM UPNVY 36

Page 37: Mikropal Kuliah Ke 3

TEKNIK GEOLOGI, FTM UPNVY 37

Page 38: Mikropal Kuliah Ke 3

DETERMINASI

• Tahap akhir pekerjaan mikropaleontologist di

laboratorium,selanjutnya yaitu sintesis.

• Tujuan determinasi :untuk menentukan nama genus - spesies

dr mikrofosil yg diamati, dg mengobservasi seluruh sifat2

fisik dan kenampakan optik mikrofosil tsb.

38

Alat yang digunakan:

1. Mikroskop binokuler & lampu

2. Kuas kecil / jarum besar.

3. Plate / slide berlubang sebagai tempat fosil.

4. Cawan (tempat menabur fosil).

5. Kertas lembar diskripsi & pinsil.

Page 39: Mikropal Kuliah Ke 3

ReferensiA.Textbook :

Hayes, J.R., 1981. Foraminifera. Macmillan publishers, LTD., 433 h.

B. Acuan / Referensi :

1. Blow, W.H., 1979. The Cainozoic Globigerinida : A study of Morphology, Taxonomy, Evolutionary relationships and the Stratigraphical Distribution of

39

Taxonomy, Evolutionary relationships and the Stratigraphical Distribution of some Globigerinida (Mainly Globigerinacea). E. J. Brill, Leiden, 1413 h., 264 pl.

2. Pringgoprawiro H., Kapid R., Barmawidjaja, 1994. Foraminifera : Panduan Kuliah Mikropaleontologi Umum. Lab. Mikropaleontologi Jurusan Teknik Geologi FTM-ITB, Bandung. (Unpublished), 137h.

3. Moore R.C; LalickerCG,Fisher AG.,1952.Invertebrater Fossils. MC Graw Hill Book Company, Inc;New York

4. Biggnot.,1982. Les Microfossiles, Dunod University; Paris5. Shrock & Twenhovel.,1953.Principles of Invertebrata paleontology, MC Graw

Hill Book Company, Inc;New York