tugas kuliah ke 2

26
TUGAS KULIAH KE 2 BAHAN BAKU UTAMA INDUSTRI PETROKIMIA DAN CARA MEMPEROLEHNYA TUGAS UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN MATA KULIAH TEKNOLGI PETROKIMIA DAN GAS NAMA : MUHAMMAD HERMANTO NIM : 3081003008 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2013 1

Upload: exel-dua-cincin

Post on 12-Aug-2015

71 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Kuliah Ke 2

TUGAS KULIAH KE 2

BAHAN BAKU UTAMA INDUSTRI PETROKIMIA

DAN CARA MEMPEROLEHNYA

TUGAS UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN MATA KULIAH

TEKNOLGI PETROKIMIA DAN GAS

NAMA : MUHAMMAD HERMANTO

NIM : 3081003008

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2013

1

Page 2: Tugas Kuliah Ke 2

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Segala puji syukur kita haturkkan kepada Allah S.W.T yang telah memberi anugrah

berupa ilmu pengetahuan yang sangat luas bagi umat manusia. Serta rahmat-Nya berupa

penciptaan alam semesta yang penuh dengan manfaat bagi kehidupan manusia.

Salah satu anugrah Tuhan adalah betapa melimpahnya sumber daya alam didunia ini

untuk digunakan sebagaimana mestinya untuk kesejahteraan umat manusia. Manusia diberi

akal dan ilmu uneuk mengolah sumber daya alam tersebut. Industri kimia yang merupakan

indutri yang bergerak dalam mengolah sumber daya alam. Jadi hampir semua bahan baku

untuk pembuatan produk-produk petrokimia adalah berasal dari alam seperti minyak bumi.

Kali ini penulis akan membahas tentang industri petrokimia khususnya tentang

penyediaan bahan baku dan asalnya untuk industri petrokimia terutama diindonesia. Semoga

makalah ini bisa menjadi rujukan dan referensi tentang petrokimia. Kritik dan saran yang

membagun sangat diperlukan untuk kemajuan tulisan ini.

Palembang, Februari 2013

Penyusun

2

Page 3: Tugas Kuliah Ke 2

DAFTAR ISI

Halaman judul…………………………………………………………………………1

Kata pengantar…………………….…………………………………………………..2

Daftar isi………………………………………………………………………………3

Bab I. PENDAHULUAN……………………………………………………………4

I.I. LATAR BELAKANG………………………………………………………4

I.II. TUJUAN …………………………………………………………………..5

I.III. RUANG LINGKUP………………………………………………………5

Bab II. PEMBAHASAN……………………………………………………………6

I.I. PENGERTIAN BAHAN BAKU UTAMA INDUSTRI PETROKIMIA…6

I.II KLASIFIKASI BAHAN BAKU UTAMA INDUSTRI PETROKIMIA...7

I.III. CARA MEMPEROLEH BEBERAPA BAHAN BAKU PETROKIMIA

Bab.III. KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………….17

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...18

3

Page 4: Tugas Kuliah Ke 2

BAB I

PENDAHULUAN

I.I. LATAR BELAKANG

Industri petrokimia adalah industri yang bergerak dalam proses pembuatan produk

kimia yang berasal dari minyak bumi sebagai bahan utamanya. Secara umum memang bahan

baku industri petrokimia merupakan hasil dari fraksi-fraksi minyak bumi. Hal ini

menandakan bahwa industrI petrokimia tidak bisa lepas kaitannya dengan proses eksplorasi

dan pengolahan minyak bumi.

Industri petrokimia di Indonesia sudah sangat pesat perkembangannya. Hal ini

didukung oleh tersedianya sumber daya alam sebagai bahan baku industri petrokimia.

Indonesia dikarunia sumber alam berupa minyak dan gas bumi. Tidak seluruh negara di muka

bumi ini mendapatkan karunia tersebut. Meskipun tidak dapat dikatakan melimpah, sumber

daya migas yang ada di bumi Indonesia sebenarnya cukup untuk menjadi tulang punggung

pertumbuhan perekonomian nasional. Sebenarnya sayang sekali jika migas hanya dibakar

begitu saja. Kekayaan dari dalam bumi ini dapat ditingkatkan nilainya menjadi berbagai

produk yang terus meningkat kebutuhannya, baik secara nasional, regional maupun

internasional. Hal inilah yang mendukung akan perkembangan industri petrokimia di

Indonesia.

Migas tidak hanya dapat dibakar untuk menghasilkan energi. Namun dari migas dapat

dihasilkan berbagai produk melalui industri pertrokimia.  Secara garis besar, industri

petrokimia dapat dibagi menjadi 3 kelompok dari bahan dasarnya, yaitu petrokimia berbahan

dasar C1 (metana), petrokimia berbahan dasar Olefin dan petrokimia berbahan dasar

aromatic.  Dari Petrokimia C1 dihasilkan urea, ammonia, methanol dan sebagainya. Produk

terbesar dari petrokimia jenis ini adalah urea yang sangat dibutuhkan dalam pertanian dan

industri. Dari petrokimia olefin dihasilkan berbagai jenis material polimer seperti polietilena,

polipropilena, PVC, PET dan sebagainya. Berbagai jenis bahan polimer ini sangat diperlukan

dalam kebutuhan kita sehari hari dan juga di industri. Sedang petrokimia berbasis aromatic

menghasilkan benzene, toluene, paraxylena dan sebagainya. Dalam kehidupan kita sehari

hari, produk akhirnya diantaranya dalam bentuk obat obatan, pestisida, lem/perekat dan

sebagainya.

4

Page 5: Tugas Kuliah Ke 2

Secara global permintaan dunia terhadap produk industri petrokimia terus meningkat

karena luasnya jenis dan kegunaannya. Untuk kawasan Asia saja, pada tahun 2009, total

permintaan etilena dan turunannya mencapai 52,8 juta ton. Sedang total produksi asia pada

tahun 2009 baru sebesar 40,8 juta ton. Jadi masih ada selisih mencapai 12 juta ton. Jumlah

permintaan kawasan asia tersebut melonjak tajam dari 35,8 juta ton pada tahun 2003. Sedang

permintaah etilena dan turunannya secara global mencapai 132,8 juta ton. Jumah ini naik dari

sebesar 97,6 juta ton pada tahun 2003.

I.II. TUJUAN

Makalah ini disusun berdasarkan studi literature di internet. Adapun tujuannya adalah

untuk mencari tahu apakah bahan dasar yang digunakan di industri petrokimia. Selain itu

juga untuk mengetahui bagaimana kondisi industri petrokimia di Indonesia terutama dalam

hal asal usul bahan baku yang digunakan di industri petrokimia.

I.III. RUANG LINGKUP

Penyusunan makalah ini dengan metode pengumpulan data dan informasi yang

diperoleh dari dunia internet. Pembahasan tentang dunia industri petrokimia sangat luas,

sehingga dalam makalah ini hanya dibahas tentang bahan-bahan utama dan bagaimana cara

memperoleh banhan utama tersebut.

5

Page 6: Tugas Kuliah Ke 2

BAB II

PEMBAHASAN

II.I. PENGERTIAN BAHAN BAKU

Dalam proses reaksi kimia dikenal istilah reaktan dan produk. Reaktan merupakan

bahan baku kimia yang ingin direaksikan sehingga bahan baku tersebut berubah semuanya

ataupun sebagian menjadi produk. Reaktan atau bahan baku dalam reaksi kimia sangat

penting. Biasanya dalam satu reaksi , bahan baku terdiri dari satu, dua dan lebih .

Secara umum petrokimia meupakan industri kimia yang mengolah bahan baku yang

berasal dari minyak bumi dan gas untuk menjadi produk jadi ataupun setengah jadi. Ada

berbagai cara untuk memperoleh bahan baku tersebut. Jika bahan baku tersebuat adalah jenis

minyak bumi, artinya bahan baku di dapat dari kilang minyak bumi. Jika bahan bakunya

berupa gas alam, artinya didapat dari eksplorasi sumur-sumur gas. Namun jika bahan baku

utama adalah produk turunan artinya didapat dari proses pembuatan produk tersebut untuk di

ubah menjadi bahan/produk yang lebih bernilai ekonomis.

Indonesia sangat kaya akan minyak bumi dan gas alam. Bahkan sangat berlimpah

akan batubara, karena akhir-akhir ini batubara juga merupakan bahan baku untuk industry

petrokimia. Namun walaupun demikian Indonesia tetap memasok bahan baku industri

petrokimia dari kegiatan impor dari luar negeri. Seperti yang dilansi di media elektronik

akhir-akhir ini. Pemerintah memproyeksikan industri petrokimia masih akan tergantung pada

bahan baku impor hingga 2016. Panggah Susanto, Direktur Jenderal Basis Industri

Manufaktur Kementerian Perindustrian, mengatakan belum terealisasi pembangunan kilang

minyak yang menjadi bahan baku utama petrokimia membuat industri masih akan tergantung

produk impor.“Kami berharap pembangunan tiga kilang terintegrasi yang masing-masing

berkapasitas 300 ribu barel per hari yang berlokasi di Balongan, Plaju dan Tuban bisa segera

terealisasi,” kata beliau.

6

Page 7: Tugas Kuliah Ke 2

II.II. KLASIFIKASI BAHAN BAKU INDUSTRI PETROKIMIA

Bahan baku utama dalam proses industri kimia sangat luas sekali cakupannya. Namun

kita harus mengklasifikasikannya berdasarkan jenisnya dan asal usulnya. Terdapat tiga bahan

dasar yang digunakan dalam industri petrokimia, yaitu olefin, aromatika, dan gas sintetis

(syn-gas). Untuk memperoleh produk petrokimia dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu:

a. Mengubah minyak dan gas bumi menjadi bahan dasar petrokimia.

b. Mengubah bahan dasar menjadi produk antara.

c. Mengubah

produk antara

menjadi produk

akhir.

Gambar 2.1 : proses untuk memperoleh bahan baku utama petrokimia

Diagram skematis yang berdekatan menggambarkan sumber hidrokarbon utama yang

digunakan dalam memproduksi petrokimia.

Metana, etana, propana dan butana: Meraih terutama dari pabrik pengolahan gas

alam.

Nafta diperoleh dari kilang minyak bumi.

7

Page 8: Tugas Kuliah Ke 2

Benzena, toluena dan xilena, secara keseluruhan disebut sebagai BTX dan

terutama diperoleh dari kilang minyak bumi dengan cara ekstraksi dari reformate

diproduksi di reformis katalitik.

Minyak gas yang diperoleh dari kilang minyak bumi.

Metana dan BTX digunakan secara langsung sebagai bahan baku untuk memproduksi

petrokimia. Namun, etana, propana, butana, nafta dan minyak gas menjadi bahan baku

opsional untuk uap dibantu pabrik perengkahan termal disebut sebagai perengkah uap yang

memproduksi bahan baku petrokimia menengah.

Petrokimia utama dibagi menjadi tiga kelompok tergantung pada struktur kimianya:

Olefin termasuk ethylene, propylene, dan butadiena. Ethylene dan propylene merupakan

sumber penting bahan kimia industri dan produk plastik. Butadiene digunakan dalam

pembuatan karet sintetis.

Aromatik meliputi benzena, toluena, dan silena. Benzene adalah bahan baku untuk

pewarna dan deterjen sintetik, dan benzena dan toluena untuk isosianat MDI dan TDI

digunakan dalam pembuatan poliuretan. Produsen menggunakan xilena untuk

memproduksi plastik dan serat sintetis.

Gas sintesis adalah campuran karbon monoksida dan hidrogen digunakan untuk membuat

amonia dan metanol. Amonia digunakan untuk membuat pupuk urea dan metanol

digunakan sebagai pelarut dan bahan kimia perantara.

Secara umum bahan baku untuk pembuatan produk-produk petrokimia adalah berasal

dari minyak bumi. Berikut ini jenis-jenis bahan baku petrokimia dan asalnya

1. Bahan baku yang berasal dari kilang minyak bumi

Minyak bumi merupakan senyawa kimia yang kompleks berupa cairan berwarna

coklat kehitaman dengan komposisi terbesar senyawa hidrokarbon dan senyawa lain dalam

jumlah relatif kecil seperti sulfur, logam-logam nikel, vanadium, arsenit, serta impuritis

lainnya. Baik senyawa hidrokarbon maupun bukan senyawa hidrokarbon keduanya akan

berpengaruh dalam menentukan cara-cara pengolahan yang dilakukan dalam kilang minyak.

Untuk mendapatkan minyak bumi dilakukan proses sebagai berikut ;

a. Penyulingan Minyak Bumi

Minyak mentah merupakan campuran yang sangat kompleks maka perlu diolah lebih

lanjut untuk dapat dimanfaatkan. Gambar 2.2 merupakan tempat pengolahan minyak mentah

menjadi fraksi-fraksi minyak bumi, seperti yang ada di SPBU dilakukan melalui penyulingan

(distillation) bertingkat.

8

Page 9: Tugas Kuliah Ke 2

Gambar 2.2 salah satu kilang minyak bumi

Hidrokarbon yang memiliki titik didih paling rendah akan terpisah lebih dulu, disusul

dengan hidrokarbon yang memiliki titik didih lebih tinggi. Jadi, secara bertahap, senyawa

hidrokarbon dapat dipisahkan dari campuran minyak mentah.

Tabel 2.1 Proses Penyulingan Minyak Mentah Menjadi Fraksi-Fraksi Minyak Bumi

Distilat Hasil Jumlah

Atom CAplikasi

Gas

Gasolin

Kerosin

Diesel

Pelumas

Residu

1 – 45 –

1011 – 1516

– 2021 – 40

> 50

Bahan bakar gas, plastik,bahan kimiaBahan bakar

cair (bensin), Bahan kimiaBahan bakar pesawat,

bahan bakar kompor, bahan kimiaBahan bakar

diesel, bahan kimiaPelumas, lilin, malam (wax)

Aspal, zat anti bocor(waterproof)

Fraksi minyak mentah yang pertama keluar dari penyulingan adalah senyawa

hidrokarbon dengan massa molekul rendah, kurang dari 70 sma. Fraksi ini dikemas dalam

tabung bertekanan sampai mencair. Hasil pengolahan pada fraksi ini dikenal dengan LPG

(liquid petroleum gas). Setelah semua fraksi teruapkan, fraksi berikutnya yang keluar adalah

fraksi gasolin. Suhu yang diterapkan untuk mengeluarkan fraksi ini berkisar antara 40 –

200°C. Pada suhu tersebut, hidrokarbon mulai dari pentana sampai oktana dikeluarkan dari

penyulingan (lihat titik didih pentana sampai oktana). Pada suhu kamar, wujud dari fraksi ini

adalah cairan tak berwarna hingga agak kuning dan mudah menguap. Demikian seterusnya

9

Page 10: Tugas Kuliah Ke 2

hingga semua fraksi dapat dipisahkan secara bertahap berdasarkan perbedaan titik didihnya.

Hasil fraksionasi itu menyisakan residu yang disebut aspal berwarna hitam pekat.

b. Perengkahan Minyak Bumi

Untuk memenuhi kebutuhan produk tertentu, hidrokarbon yang berantai panjang

dapat dipecah menjadi lebih pendek melalui proses perengkahan (cracking). Sebaliknya,

hidrokarbon rantai pendek dapat digabungkan menjadi rantai yang lebih panjang (reforming).

Untuk meningkatkan fraksi bensin dapat dilakukan dengan cara memecah hidrokarbon rantai

panjang menjadi fraksi (C5–C9) melalui perengkahan termal. Proses perengkahan ini

dilakukan pada suhu 500°C dan tekanan 25 atm. Hidrokarbon jenuh rantai lurus seperti

kerosin (C12H26) dapat direngkahkan ke dalam dua buah fragmen yang lebih pendek menjadi

senyawa heksana (C6H14) dan heksena (C6H12).

C12H26(l)→C6H14(l) + C6H12(l)

Keberadaan heksena (alkena) dari hasil perengkahan termal dapat meningkatkan

bilangan oktan sebesar 10 satuan. Akan tetapi, produk dari proses perengkahan ini umumnya

kurang stabil jika disimpan dalam kurun waktu lama. Oleh karena produk perengkahan

termal umumnya kurang stabil maka teknik perengkahan termal diganti dengan perengkahan

katalitikmenggunakan katalis yang dilakukan pada suhu dan tekanan tinggi. Perengkahan

katalitik, misalnya alkana rantai panjang direaksikan dengan campuran silikon (SiO2) dan

alumina (Al2O3), ditambah gas hidrogen atau katalis tertentu. Dalam reforming, molekul-

molekul kecil digabungkan menjadi molekul-molekul yang lebih besar. Hal ini dilakukan

guna meningkatkan produk bensin. Misalnya, butana dan propana direaksikan membentuk

heptana. Persamaan reaksinya:

C4H10(g) + C3H8(g)→C7H16(l) + H2(g)

c. Bilangan Oktan Minyak Bumi

Fraksi terpenting dari minyak bumi adalah bensin. Bensin digunakan sebagai bahan bakar

kendaraan bermotor (perhatikan Gambar 2.2). Sekitar 10% produk distilasi minyak mentah

adalah fraksi bensin dengan rantai tidak bercabang. Dalam mesin bertekanan tinggi,

pembakaran bensin rantai lurus tidak merata dan menimbulkan gelombang kejut yang

menyebabkan terjadi ketukan pada mesin. Jika ketukan ini dibiarkan dapat mengakibatkan

10

Page 11: Tugas Kuliah Ke 2

mesin cepat panas dan mudah rusak. Ukuran pemerataan pembakaran bensin agar tidak

terjadi ketukan digunakan istilah bilangan oktan. Bilangan oktan adalah

bilanganperbandingan antara nilai ketukan bensin terhadap nilai ketukan dari

campuranhidrokarbon standar. Campuran hidrokarbon yang dipakai sebagai standar

bilangan oktan adalah n-heptana dan 2,2,4-trimetilpentana (isooktana). Bilangan oktan untuk

campuran 87% isooktana dan 13% n-heptana ditetapkan sebesar 87 satuan. Terdapat tiga

metode pengukuran bilangan oktan, yaitu:

a. pengukuran pada kecepatan dan suhu tinggi, hasilnya dinyatakan sebagai bilangan oktan

mesin

b. pengukuran pada kecepatan sedang, hasilnya dinamakan bilangan oktan penelitian;

c. pengukuran hidrokarbon murni, dinamakan bilangan oktan road index.

Beberapa hidrokarbon murni ditunjukkan pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Bilangan Oktan Hidrokarbon

Hidrokarbon Bilangan Oktan Road Indeks

n-heptana 0

2-metilheptana 23

n-heksana 25

2-metilheksana 44

1-heptena 60

n-pentana 62

1-pentena 84

1-butena 91

Sikloheksana 97

2,2,4-trimetil pentana 100

Makin tinggi nilai bilangan oktan, daya tahan terhadap ketukan makin kuat (tidak

terjadi ketukan). Ini dimiliki oleh 2,2,4-trimetilpentana (isooktana), sedangkan n-heptana

memiliki ketukan tertinggi. Oleh karena 2,2,4-trimetilpentana memiliki bilangan oktan

tertinggi (100) dan n-heptana terendah (0) maka campuran kedua senyawa tersebut dijadikan

standar untuk mengukur bilangan oktan. Untuk memperoleh bilangan oktan tertinggi, selain

berdasarkan komposisi campuran yang dioptimalkan juga ditambah zat aditif, seperti

tetraetillead (TEL) atau Pb(C2H5)4. Penambahan 6 mL TEL ke dalam satu galon bensin dapat

11

Page 12: Tugas Kuliah Ke 2

meningkatkan bilangan oktan 15–20 satuan. Bensin yang telah ditambah TEL dengan

bilangan oktan 80 disebut bensin premium. Metode lain untuk meningkatkan bilangan oktan

adalah termal reforming. Teknik ini dipakai untuk mengubah alkana rantai lurus menjadi

alkana bercabang dan sikloalkana. Teknik ini dilakukan pada suhu tinggi (500–600°C) dan

tekanan tinggi (25–50 atm).

d. Penggunaan Minyak Bumi Sebagai Bahan Bakar

Sebagian besar produk minyak bumi digunakan sebagai bahan bakar, baik bahan

bakar di rumah tangga, industri maupun bahan bakar kendaraan. Bahan bakar minyak yang

digunakan di rumah tangga adalah minyak tanah dan gas elpiji. Minyak tanah berasal dari

fraksi kerosin, sedangkan gas elpiji berasal dari fraksi gas. Selain digunakan sebagai bahan

bakar kompor, minyak bumi juga digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor.

Produk-produk minyak bumi yang digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor

adalah bensin dan minyak solar. Bensin mengandung sekitar ratusan jenis hidrokarbon

dengan jumlah rantai karbon antara 5 hingga 10. Minyak solar digunakan sebagai bahan

bakar untuk kendaraan bermesin diesel. Ada tiga jenis bensin yang beredar di pasaran, yaitu

premium, pertamax, dan pertamax plus. Apakah perbedaan antara premium dan pertamax?

Kedua jenis bahan bakar ini dibedakan dari bilangan oktannya. Bilangan oktan menyatakan

jumlah ketukan pada mesin yang dihasilkan bensin. Semakin besar nilai bilangan oktannya,

semakin sedikit jumlah ketukannya. Artinya, semakin besar bilangan oktan, semakin baik

kualitas bensin. Nilai bilangan oktan dapat dihitung menggunakan rumus berikut. Bilangan

Oktan = (% isooktana × 100) + (% n-heptana × 100) Pertamax memiliki bilangan oktan yang

lebih besar dari premium. Bilangan oktan pertamax adalah 94, sedangkan premium hanya 88.

Bilangan oktan dapat ditingkatkan melalui berbagai cara, di antaranya dengan menambahkan

TEL (tetra ethyl lead), MTBE (methyl tertier buthyl ether), dan HOMC (high octane mogas

component). Penambahan zat-zat ini dapat meningkatkan bilangan oktan antara 3–5 poin.

e. Penggunaan Minyak Bumi Sebagai Bahan Baku Industri Petrokimia

Selain sebagai bahan bakar, minyak bumi dapat juga dimanfaatkan sebagai bahan

dasar pembuatan produk-produk lainnya. Misalnya, plastik, bahan peledak, detergen, nilon,

urea, dan metanol. Produk-produk dari minyak bumi tersebut dinamakan petrokimia. Suatu

industri petrokimia dapat terbuat dari senyawa alkena (olefin), benzena dan turunannya

12

Page 13: Tugas Kuliah Ke 2

(aromatik), dan gas sintetis. Bahan baku untuk industri petrokimia ini dihasilkan dari fraksi-

fraksi hasil pengolahan minyak bumi. Untuk lebih jelasnya, amatilah tabel berikut.

Tabel 2.3 Bahan Baku dan Produk yang Dihasilkan Industri Petrokimia

BahanBaku

Petrokimia

Contoh AsalFraksi

Minyak Bumi

Produkyang

Dihasilkan

Senyawa alkena Etena Fraksi gas Polietena, etanol,

polivinilklorida

Propilena Fraksi gas Polipropilena

2-metil propilena Fraksi gas MTBE

Senyawa benzena

dan turunannya

(aromatik)

Benzena Fraksi nafta Detergen, bahan

peledak

Gas sintetis Metana Fraksi gas Metanol, urea

Kelompok senyawa hidrokarbon yang ada didalam minyak dan gas bumi, dibagi

dalam 3 kelompok :

1. Paraffin

Paraffin yang merupakan senyawa alkana (CnH2n+2), kelompok senyawa

paraffin dikarkteristik sebagai senyawa yang sangat stabil dan mempunyai rantai

lurus seperti: methane, ethane, propane, butane, pentane dan lain-lain.

2. Olefin

Olefin merupakan bahan dasar petrokimia yang paling utama. Produksi olefin

seluruh dunia mencapai milyaran kg per tahun. Di antara olefin yang paling

banyak diproduksi adalah etilena (etena), propilena (propena), dan

butadiena.olefin terdiri dari gugus alkena (CnH2n) dan siklo parapin, kelompok

senyawa olefin atau juga disebut etilen terdiri dari senyawa rantai lurus yang tak

jenuh yang mempunyai ikatan rangkap menghubungkan dua atom karbon.

kelompok senyawa olefin antara lain etena, propena, butena, pentena dan lain-lain.

Olefin tidak terdapat dalam minyak mentah, tetapi terbentuk dalam distilasi

minyak mentah atau dalam proses perengkahan, oleh karena itu dalam bensin

rengkahan banyak mengandung senyawa olefin. Olefin merupakan bahan dasar

utama dalam industri petrokimia, misalnya etilena (C2H4) dan propilena (C3H6).

Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar etilena adalah:

13

Page 14: Tugas Kuliah Ke 2

1) Polietilena, merupakan plastik yang paling banyak diproduksi, plastik ini

banyak digunakan sebagai kantong plastik dan plastik pembungkus (sampul). Di

samping polietilena sebagai bahan dasar, plastik dari polietilena ini juga

mengandung beberapa bahan tambahan, yaitu bahan pengisi, plasticer, dan

pewarna.

2) PVC atau polivinilklorida, juga merupakan plastik yang digunakan pada

pembuatan pipa pralon dan pelapis lantai.

3) Etanol, merupakan bahan yang sehari-hari dikenal dengan nama alkohol.

Digunakan sebagai bahan bakar atau bahan antara untuk pembuatan produk lain,

misalnya pembuatan asam asetat.

4) Etilena glikol atau glikol, digunakan sebagai bahan antibeku dalam radiator

mobil di daerah beriklim dingin.

Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar propilena adalah:

1) Polipropilena, digunakan sebagai karung plastik dan tali plastik. Bahan ini lebih

kuat dari polietilena.

2) Gliserol, digunakan sebagai bahan kosmetika (pelembab), industri makanan,

dan bahan untuk membuat peledak (nitrogliserin).

3) Isopropil alkohol, digunakan sebagai bahan-bahan produk petrokimia yang lain,

misalnya membuat aseton.

Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar butadiena adalah:

1) Karet sintetis

2) Nilon

3. aromatik

Pada industri petrokimia, bahan aromatika yang terpenting adalah benzena,

toluena, dan xilena. Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar

benzena adalah:

1) Stirena, digunakan untuk membuat karet sintetis.

2) Kumena, digunakan untuk membuat fenol.

3) Sikloheksana, digunakan untuk membuat nilon.

14

Page 15: Tugas Kuliah Ke 2

Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar toluena dan

xilena adalah ;

1) Bahan peledak, yaitu trinitrotoluena (TNT)

2) Asam tereftalat, merupakan bahan dasar pembuatan serat.

2. Bahan baku petrokimia yang berasa dari gas alam

Gas alam merupakan campuran gas hidrokarbon jenuh (CnH2n+2) yang ditemukan

dibawah permukaan bumi. Gas alam dapat ditemukan bersama-sama dengan minyak bumi

(non associated gas). Komponen-komponen gas alam yang dapat dipergunakan sebagai

bahan baku petrokimia yang berasal lapangan gas bumi adalah:

Metana (CH4) Gas ini sekitar 60%-80% volume gas bumi yang dihasilkan sesuatu

lapangan gas, dan dapat dipergunakan sebagai bahan baku gas sintetis CO dan H2,

yang selanjutnya dapat dipergunakan untuk pembuatan amonia/urea, metanol, “carbon

black”, dll.

Etana (C2H6), dapat dijadikan bahan baku untuk industri olefin untuk menghasilkan

bahan-bahan sintetik seperti plastik, sabun deterjen, bahan kosmetik, dll.

Propane (C3H8), yang dalam industri olefin dapat dijadikan bahan baku untuk

menghasilkan polipropilen, suatu bahan plastik sintetik.

Butane yang merupakan bahan baku untuk pembuatan karet sintetik butadiene.

Kondesat yang disebut juga sebagai “natural gasoline” yang mempunyai sifat-sifat

seperti minyak/nafta dan dapat dipergunakan untuk bahan baku dalam industri olefin

atau industri aromatik.

Disamping gas hidrokarbon di gas alam, ditemukan juga senyawa senyawa lain, yang

disebut impurities (kotoran) berupa :

Unsur-unsur kimia seperti mercury (Hg), Helium (He), Argon (Ar), Nitrogen (N2).

Acid seperti : CO2, H2S

Persenyawaan-persenyawaan sulphur disebut mercaptans.

Moisture (H2O) Kotoran yang ada didalam gas ini umumnya tidak disenangi, oleh

karena sifatnya korosif (Hg, acid, mercaptans, air) atau dapat juga oleh karena kotoran

tersebut tidak memiliki nilai ekonomis, seperti gas CO2. Oleh karena itu kotoran

tersebut harus dipisahkan dari gas alam dengan mengunakan bermacam-macam

teknologi yang ada.

Campuran gas hidrokarbon yang sudah bersih ini kemudian dapat dipisahkan kedalam tiga

kelompok:

15

Page 16: Tugas Kuliah Ke 2

Campuran methane dan ethane

LPG (propane dan butane)

Condensate (pentane plus)

Kondensat ini kemudian dicampurkan kedalam minyak bumi

untuk kemudia dijual sebagai minyak bumi, sedangkan LPG dan

campuran methane dan ethane dapat dijual sebagai bahan bakar atau dijual sebagai

bahan baku industri petrokimia.

II.III. CARA MEMPEROLEH BAHAN BAKU PETROKIMIA

a. Gas Metana (CH4)diperoleh Dari pengeboran gas di lapangan. Gas metana dari kilang

BBM (off gases)dijadikan gas buangan.

b. Gas Etana (C2H6)diperoleh Dari lapangan gas bumi

c. Gas Etilena  (C2H4)diperolehdari Cracking gas etana, nafta dan kondensat.

d. Gas Propana (C3H8)diperolehdari Absorpsi dan ekstraksi.

e. Gas Propilena (C3H6)diperolehdari Cracking gas etana, propane, nafta dan kondensat

f. Gas Butana (n-C4H10)diperolehdari Ekstraksi dan absorpsi.

g. Kondensat (C5H12 – C11H24)diperolehdariEkstraksi dan absorpsi. Selain itu, juga

dapat diperoleh dari kilang BBM.

h. Benzena, Toluena dan Xilena (BTX Aromatik)diperolehdari catalytic reforming.

i. Nafta (C6H14 – C12H26)diperolehdari Proses distilasi.

j. Kerosin (C12H26)diperolehdariDistilasi atmosferik.

k. Short Residue/ waxy residue

16

Page 17: Tugas Kuliah Ke 2

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

III.I. KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas ada beberapa hal yang dapat di simpulkan yaitu sebagai

berikut ;

1. Industri petrokimia merupakan industri kimia yang memanfaatkan bahan baku utama

yang berasal dari minyak bumi dan gas alam.

2. Bahan baku petrokimia yang berasal dari minyak bumi seperti paraffin,olefin, dan

aromatic

3. Bahan baku dari gas alam seperti metana dan etanan yang akan di ubah menjadi syn-

gas.

4. Secara garis besar proses industri petrokimia adalah :

- Mengubah minyak dan gas bumi menjadi bahan dasar petrokimia.

- Mengubah bahan dasar menjadi produk antara.

- Mengubah produk antara menjadi produk akhir.

III.II SARAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi referensi kita yang ingin mendalami tentang

industri . masih banyak sekali kesalahan disana- sini. Jadi perlu di beri saran yang dapat

memperbaiki makalah ini.

17

Page 18: Tugas Kuliah Ke 2

DAFTAR PUSTAKA

http://www.indonesiafinancetoday.com/read/37895/Industri-Petrokimia-Masih-Tergantung-Bahan-Baku-Impor-hingga-2016

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-sma-ma/penggunaan-residu-dalam-industri-petrokimia/

http://coretanguesendiri.blogspot.com/2012/07/bahan-dasar-petrokimia.html

http://iswahyudi8962.blogspot.com/2011/12/petrokimia.html

http://en.wikipedia.org/wiki/Petrochemical

18