mengelola perubahan untuk membangun fondasi pertumbuhan ... · pertumbuhan berkelanjutan mengelola...
TRANSCRIPT
Laporan Tahunan2014 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan Berkelanjutan
Mengelola Perubahan
Tahun 2014 bagi Inalum merupakan tahun transformasi dari sebelumnya berbasis PMA menjadi BUMN. Tahun 2014 juga merupakan tahun dimana Insan Inalum kembali
melihat dirinya untuk lebih bersiap dalam menghadapi tantangan masa depan yang lebih kompetitif. Sebagai institusi yang bertransformasi dan berkembang, Inalum kembali meredefinisi VISI, MISI, NILAI nya, meningkatkan budaya audit, merubah struktur
organisasi untuk lebih menjawab tantangan ke depan yang lebih kompleks dan hal-hal fundamental lainnya.
Prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dilaksanakan melalui pengesahan dan penerapan Charter Komisaris, Charter Direksi, Charter Komite Audit, Charter Internal
Audit, standar Etika, pedoman gratifikasi dan whistleblowing system.
Kepedulian terhadap lingkungan sekitar diwujudkan dalam pengelolaan Bina Lingkungan dan CSR yang dilakukan secara mandiri dengan cakupan yang lebih luas.
Dari sisi keuangan, dilakukan perubahan periode pelaporan Laporan Keuangan dari tahun fiskal (April sampai dengan Maret) menjadi tahun kalender (Januari sampai dengan
Desember), sehingga untuk tahun 2014 kinerja keuangan Inalum hanya 9 bulan (April sampai dengan Desember), dan selanjutnya Januari sampai dengan Desember,
mulai tahun 2015.
Tahun 2014 ini juga merupakan tahun dimana Inalum merancang pertumbuhan dan pengembangan usaha yang berkelanjutan dengan mempertahankan tingkat efisiensi dan melakukan optimalisasi maupun ekspansi, pabrik peleburan guna lebih dapat
memenuhi kebutuhan Alumunium nasional, dan ekspansi dalam rangka integrasi bisnis ke hulu maupun ke hilir.
Akhirnya dipenghujung tahun 2014, Inalum meluncurkan logo baru, seragam baru dan Mars Inalum yang baru, yang dilakukan guna lebih memberikan motivasi dan semangat
bekerja Insan Inalum.
Demikianlah Tahun 2014 yang merupakan tahun peletakan fondasi bagi Inalum sebagai Champion Industri Nasional Berbasis Aluminium yang senantiasa berkontribusi aktif bagi perekonomian Negara maupun Daerah.
untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan Berkelanjutan
Mengelola Perubahan
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
88 Kebijakan Strategis 2014
90 Tinjauan Operasi
98 Aspek Pemasaran
102 Tinjauan Keuangan
102 Standar Penyajian Informasi
102 Analisa Laba Rugi
103 Posisi Keuangan
104 Arus Kas
105 Rasio-rasio Keuangan
106 Likuiditas
106 Tingkat Kolektabilitas Piutang
107 Struktur Modal dan Kebijakan Manajemen Atas Permodalan
107 Kebijakan dan Pembagian Dividen
107 Realisasi Investasi Barang Modal
107 Kebijakan Manajemen Terkait Struktur Modal
108 Perbandingan Proyeksi 2014 dan Pencapaian
110 Kebijakan dan Pembagian Dividen
110 Dampak Perubahan Harga
110 Dampak Nilai Tukar Mata Uang Asing
111
Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Penggabungan Usaha, Akuisisi, dan/atau Restrukturisasi Utang/Modal
111Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan
KILAS KINERJA 2014
8 Ringkasan Manajemen
14 Ikhtisar Operasional
15 Ikhtisar Keuangan
16 Peristiwa Penting 2014
LAPORAN MANAJEMEN
24 Laporan Dewan Komisaris
34 Profil Dewan Komisaris
40 Laporan Direksi
46 Profil Direksi
52
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2014
TENTANG INALUM
56 Tentang Aluminium
70 Ruang Lingkup Usaha
72 Sejarah Singkat
74 Jejak Langkah
76 Visi, Misi dan Nilai Perusahaan
78 Logo Inalum
79 Struktur Organisasi
80 Komposisi Kepemilikan dan Modal Saham
81Kronologis Pencatatan Saham dan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
82 Penghargaan dan Sertifikasi
Daftar Isi
Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan Berkelanjutan
130Penyusunan dan PengesahanPedoman Tata KelolaPerusahaan yang Baik
130 Keterlibatan Unsur Pengawasandan Penegakan dari Luar
132 Struktur Tata KelolaPerusahaan
132 Rapat Umum Pemegang Saham
133 Dewan Komisaris
136 Hubungan Kerja dengan Direksi
137 Pelaksanaan Tugas DewanKomisaris
138 Pengawasan atas AspekStrategis
142 Program Pengenalan KomisarisBaru
142 Laporan Penelaahan Tahun 2014
143 Rapat Dewan Komisaris
145 Remunerasi
145 Program PeningkatanKompetensi
145 Direksi
154 Organ Pendukung DewanKomisaris dan Direksi
154 Sekretariat Dewan Komisaris
156 Komite Audit
184 Sekretaris Perusahaan
169 Audit Internal
169 Piagam Audit Internal
172 Fungsi dan Peran Audit Internal
174 Kegiatan Selama 2014
176 Manajemen Risiko
177 Profil Risiko Perusahaan
177 Langkah Penanggulangan Risiko
111 Informasi Transaksi dengan Pihak Berelasi
111
Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi dengan Pihak Afiliasi
111
Informasi Keuangan yang Mengandung Kejadian yang Bersifat Luar Biasa dan Jarang Terjadi
112Perubahan Peraturan Perundang-Undangan yang Berpengaruh Signifikan Terhadap Perusahaan
112 Pelaporan Mata Uang Perpajakan
112 Depresiasi Pajak
113 Pajak-pajak Daerah
114 Tingkat Kesehatan Perusahaan
115 Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur
115 Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Kompetensi
115 Komposisi dan Jumlah Karyawan
118 Pengembangan Kompetensi
120 Kesetaraan Kesempatan dan Kesejahteraan Karyawan
121 Hubungan Industrial dan Kebebasan Berorganisasi
123 Prospek Dan Strategi 2015
TATA KELOLA PERUSAHAAN
128 Fondasi dan Pengembangan Tata Kelola Perusahaan
128
Tata Kelola Perusahaanyang Baik Sebagai BentukPertumbuhan yangBerkelanjutan
129 Pedoman Dasar Penerapan TataKelola Perusahaan yang Baik
179 Laporan Kepatuhan
179 Etika Dan Norma Perilaku
180 Pedoman Etika Perusahaan(Code of Conduct)
181 Etika Usaha dan Etika Kerja
186 Sosialisasi dan Internalisasi
186 Penegakan dan Sanksi
187 Benturan Kepentingan
187 Pengendalian Gratifikasi
188 Pedoman Prosedur PengadaanBarang dan Jasa
188 Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
188 Pembelian Bahan Baku Utama
189Improvement dan PencapaianDepartemen Pengadaan tahun2014
190 Rencana Perbaikan Ke Depan
191 Laporan Harta KekayaanPenyelenggara Negara
191 Sistem Pengendalian Internal
192 Evaluasi atas Efektivitas SistemPengendalian Intern Perusahaan
193 Whistleblowing System
194 Sanksi Administratif
194Laporan atas AktivitasPerusahaan yang MencemariLingkungan
194 Perkara Penting danPermasalahan Hukum
195 Pemenuhan Kewajiban Pajak
196 Ketidaksesuaian dengan PSAK
196Program Kepemilikan Sahamoleh Manajemen dan/atauKaryawan serta Opsi Saham
Daftar Isi
197 Tata KelolaKeterbukaan Informasi
197Media Komunikasi PemegangSaham dan PemangkuKepentingan
198Transparansi Kondisi Keuangandan Non Keuangan yang BelumDiungkap dalam Laporan Lainnya
199 Rangkap Jabatan di Luar Perusahaan
200Kepemilikan Saham AnggotaDewan Komisaris, Direksi danKaryawan
201
Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Antar Sesama Anggota Direksi dan Dewan Komisaris, atau Pemegang Saham Pengendali Perusahaan
201 Assessment GCG Perusahaan
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
204 Fondasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
204 Pertumbuhan yang Berkelanjutan
205 Komitmen Terhadap PemangkuKepentingan
205 Landasan Hukum
206 Pengembangan Sosial DanKemasyarakatan
208Komitmen Terhadap Ketenagakerjaan,Kesehatan dan Keselamatan Kerja
211 Tanggung Jawab TerhadapLingkungan Hidup
214 Tanggung jawab terhadapKonsumen/Produk/Layanan
216Peristiwa Penting SetelahBerakhirnya Laporan Tahunan 2014 Hingga Pelaksanaan RUPS
219 Laporan Keuangan
Integritas untuk Ekspansi Bisnis
Integritas untuk Ekspansi Bisnis
8PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganKilas Kinerja 2014
Ringkasan Manajemen
Potensi internal dan proyeksi eksternal telah memberikan indikasi akan pertumbuhan bisnis di masa depan. Dengan visi yang baru, Inalum mengupayakan sebuah organisasi perusahaan yang efisien, efektif, tumbuh berkembang dan akuntabel; yang akan menjadi modal kuat untuk dapat menjalankan ekspansi usaha dengan optimal.
Membangun Organisasi Berbasis Visi
Tahun 2014 menjadi lembaran baru
bagi PT Indonesia Asahan Aluminium
(Persero). Setelah di akhir tahun 2013
Pemerintah Republik Indonesia dan
Nippon Asahan Aluminium Co. Ltd.
menandatangani perjanjian pemutusan
kontrak dan pengalihan 58,88% saham
Nippon Asahan Alumunium Co. Ltd.
kepada Pemerintah Indonesia. Tahun
2014 merupakan tahun awal Inalum
membangun korporasi sebagai Badan
Usaha Milik Negara (BUMN). Pada tanggal
21 April 2014, melalui diterbitkannya
Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2014,
PT Indonesia Asahan Aluminium resmi
menjadi BUMN bernama Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Indonesia Asahan
Aluminium; dengan nilai penyertaan modal
Negara Republik Indonesia sebesar 100%.
Langkah ini merupakan bentuk nyata
Pemerintah dalam upayanya membangun
kantong industri strategis nasional
berskala internasional. Betapa tidak,
Inalum menjadi satu-satunya produsen
Aluminium Ingot di Indonesia, dan menjadi
salah satu pelaku usaha penting dan
tertua di Asia Tenggara. Produk Ingot
dari Inalum telah terpasarkan ke seluruh
dunia, dengan grade product yang dapat
disandingkan pada tingkat pelaku usaha
taraf dunia. Sudah sewajarnya negara
melalui pemerintah memiliki kepentingan
untuk mendorong industri strategis untuk
sebesar-besarnya kepentingan bangsa
dan negara.
Di samping kepentingan nasional, Inalum
sendiri merupakan perusahaan yang
memiliki profil operasional dan keuangan
yang sangat baik. Infrastruktur produksi
seperti Pabrik Karbon untuk proses
pembuatan elemen Anoda; Pabrik Reduksi
untuk memproduksi Aluminium Cair;
9PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Ringkasan Manajemen
10PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganKilas Kinerja 2014
dan Pabrik Pencetakan sebagai proses
akhir untuk memproduksi Aluminium
Batangan yang siap dipasarkan telah
dimiliki Perusahaan dengan pengelolaan
sesuai Standard Operational Procedure
(SOP) dan Keselamatan Kerja. Pelabuhan
mandiri untuk memenuhi transportasi
pengangkutan bahan baku dan bahan jadi
juga telah dimiliki Perusahaan; sementara
dua sumber Pembangkit Listrik Tenaga Air
(PLTA) Siguragura dan Tangga yang juga
dimiliki Perusahaan mampu menyuplai
energi listrik dengan kapasitas terpasang
mencapai 603 MW.
Visi, Logo dan Identitas Baru Inalum
Mengawali statusnya sebagai BUMN,
Perusahaan merubah visi dan identitas yang
dapat menjadi landasan bagi perjalanan ke
depan. Visi “Menjadi Perusahaan Global
Terkemuka Berbasis Aluminium Terpadu
Ramah Lingkungan” telah direfleksikan
dalam logo Inalum, dimana tersirat
pemaknaan secara simbolik atas karakter
progresif Perusahaan sebagai pelopor dan
leader market industri berbasis Aluminium
di Indonesia yang siap bersaing di kancah
Ringkasan Manajemen
11PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Produksi Aluminium Ingot Perusahaan di sepanjang April hingga Desember 2014 mencapai 199.692 ton, meningkat 1,55% atau 3,054 ton dari RKAP 2014.
global. Komposisi warna pada logo baru
juga memberikan makna tentang sifat
sophisticated, yaitu Perusahaan sebagai
industri berteknologi canggih, ramah
lingkungan, dan menjadi kebanggaan
bangsa Indonesia.
Strategi dan Pencapaian 2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
merupakan produsen Aluminium Ingot,
produk Aluminium batangan yang menjadi
material bagi segala bentuk kebutuhan
Aluminium. Di sektor hilir, Aluminium
merambah hingga ke sektor industri
otomotif, penerbangan, konstruksi sipil
dan pembangunan perumahan, hingga
industri makanan seperti kemasan untuk
berbagai jenis produk. Aluminium telah
menjadi kelengkapan yang tak terpisahkan
sejalan dengan perkembangan teknologi
dan pemanfaatannya untuk kemajuan
peradaban manusia.
Dengan kelengkapan infrastruktur serta
teknologi produksi yang dimilikinya, saat
ini Perusahaan mampu memproduksi
Aluminium Ingot hingga 260 ribu ton
per tahun. Hasil produksi ini kemudian
dipasarkan melalui ekspor ke berbagai
negara; serta pengupayaan pemenuhan
kebutuhan domestik dalam negeri, dimana
pada tiga tahun terakhir, 2012 hingga
2014, distribusi produksi Perusahaan
diutamakan kepada pasar domestik.
Strategi ekspansi juga telah mulai
disiapkan di sektor hulu. Hal ini dilakukan
sebagai upaya pemenuhan kebutuhan
bahan baku pabrik Peleburan Aluminium
yang sebagian masih didatangkan dari
impor. Bahan baku impor seperti Alumina,
Calcined Petroleum Coke dan Coal Tar
Pitch menjadi prioritas utama Perusahaan
untuk dapat mengolah dan memenuhi
kebutuhan bahan bakunya sendiri.
Perusahaan kemudian menyusun rencana
besar terkait pengembangan bisnis
Calcined Petroleum Coke dan Smelter
Grade Alumina, dimana kedua proyek ini
akan dioperasikan oleh entitas anak usaha
kerjasama dengan BUMN lainnya yang
telah memiliki embrio di tahun 2014.
Di sektor hilir, Perusahaan melihat celah
besar pengembangan bisnis produk
turunan Aluminium. Strategi ini dilakukan
mengingat potensi keuntungan yang
besar atas hilirisasi industri Aluminium,
khususnya bagi pemenuhan kebutuhan
pasar domestik dalam negeri. Beberapa
rencana kemudian disusun dengan
tahapan-tahapan yang dapat menjadi
pilar kuat bagi perambahan wilayah usaha
baru ini. Pemanfaatan aset PT Asahan
Aluminium Alloys, dan penjajakan dengan
pelaku usaha di bidang otomotif menjadi
modal baru bagi Perusahaan untuk dapat
memanfaatkan potensi yang ada.
Untuk dapat menopang seluruh strategi
dan perencanaan tersebut, faktor
pemenuhan energi dan logistik menjadi
hal yang sangat mendasar. Perusahaan
telah merencanakan untuk menambah
kapasitas sumber energi dan memperkuat
sektor logistik dengan membangun
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan
pelabuhan baru. Dengan target ekspansi
usaha di seluruh aspek lini, pembangunan
PLTU dan pelabuhan baru akan mampu
menambah kapasitas daya energi untuk
peningkatan produksi; dan peningkatan
kemampuan distribusi bahan baku dan
hasil produksi.
Ringkasan Manajemen
12PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganKilas Kinerja 2014
Ringkasan Manajemen
Seluruh strategi dan perencanaan tersebut
berjalan beriringan dengan pencapaian
kinerja operasional dan usaha yang
dibukukan Perusahaan di sepanjang tahun
2014. Dengan kondisi perekonomian
yang kurang menggembirakan, dimana
tren nilai tukar Rupiah terhadap Dolar
Amerika Serikat mengalami penurunan
yang signifikan, produksi Aluminium Ingot
Perusahaan di sepanjang April hingga
Desember 2014 mencapai 199.692 ton,
justru meningkat 4,1% atau 7.871 ton dari
pencapaian di periode yang sama pada
tahun fiskal 2013 yang mencapai 191.821
ton. Volume penjualan April hingga
Desember 2014 sebesar 199.925 MT,
naik 5% atau 9.562 MT dari pencapaian di
periode yang sama pada tahun fiskal 2013
yang mencapai 190.363 MT.
Dari volume penjualan tersebut, penjualan
ke pasar dalam negeri pada April hingga
Desember 2014 meningkat 71,45%,
atau 59.563 MT dari pencapaian di
periode yang sama pada tahun 2013
sebesar 83.362 MT menjadi 142.925
MT di tahun 2014. Sementara penjualan
ekspor sebesar 57.000 MT, menurun
46,73% atau 50.001 MT dari pencapaian
di periode yang sama pada tahun 2013
sebesar 107.001 MT sehubungan
dengan kebijakan Perusahaan untuk
mengutamakan penjualan domestik
demi mendukung pertumbuhan industri
Aluminium dalam negeri.
Demikian pula dengan kinerja keuangan.
Dengan peningkatan produksi dan
penjualan, revenue atau pendapatan
neto di sepanjang April hingga Desember
2014 meningkat 101%, dari USD64,0 juta
untuk periode April 2013-Maret 2014 (12
bulan) pada tahun fiskal 2013 menjadi
USDD128,7 juta pada tahun 2014 untuk
periode April-Desember 2014 (9 bulan).
Potensi Pertumbuhan
Proyeksi pengembangan bisnis
Perusahaan dicanangkan akan tumbuh
secara optimal. Pada aspek produksi,
Perusahaan akan meningkatkan kapasitas
produksi Aluminium Ingot dari existing
plant mencapai 300.000 ton per tahun.
Tahun 2020 akan menjadi target jangka
panjang, dimana kapasitas produksi
ditargetkan mencapai dua kali lipat dari
kapasitas saat ini, yang berarti mencapai
Perusahaan untuk terus berupaya meraih Visi yang dicanangkan sehingga keberadaan Inalum sebagai BUMN akan menjadi aset strategis bangsa yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
13PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Ringkasan Manajemen
500.000 ton per tahun. Revenue atau
pendapatan Perusahaan juga ditargetkan
tumbuh hingga tiga kali lipat dari
pencapaian saat ini, sejalan dengan target
peningkatan kapasitas produksi dan
pengelolaan organisasi yang efektif, efisien
dan akuntabel.
Target ini disusun dengan
mempertimbangkan daya serap pasar
domestik atas produk Aluminium yang
terus bertumbuh. Potensi yang demikian
besar ini menjadi pemicu bagi Perusahaan
untuk dapat meningkatkan kemampuan
produksi dan menjaga ekspektasi pasar
agar tetap dapat bersaing di pasar.
Khususnya ketika Indonesia telah
memasuki fase Asean Free Trade Area
(AFTA) dan Masyarakat Ekonomi Asean
(MEA) di tahun 2015.
Dengan prospek profitabilitas dan tingkat
profitabilitas yang dapat dipertahan, akan
membuat PT Indonesia Asahan Aluminium
(Persero) dapat menjadi lokomotif baru
bagi pengembangan perekonomian
Indonesia ke depan. Dukungan
pemegang saham dan seluruh pemangku
kepentingan akan menjadi modal utama
bagi Perusahaan untuk terus berupaya
meraih Visi yang dicanangkan sehingga
keberadaan Inalum sebagai BUMN akan
menjadi aset strategis bangsa yang
memiliki nilai ekonomis tinggi.
14PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganKilas Kinerja 2014
Ikhtisar Operasional
Pembangkit Listrik Tenaga Air TanggaJumlah Turbin Terpasang : 4 UnitKapasitas Produksi : 317 MWTipe : Beton masa busur, tinggi 82 m dan panjang 125 mKeunggulan : Bendungan busur pertama di Indonesia
Pabrik Peleburan AluminiumTahun Pembangunan : 6 Juli 1979 Luas Area : 200 ha di Kuala TanjungProduk Keluaran : Aluminium ingotKapasitas Produksi : 225.000 ton aluminium per tahun (kapasitas terpasang)Pangsa Pasar : Ekspor ke Jepang (sebelum November 2013) dan dalam negeri
Pembangkit Listrik Tenaga Air SiguraguraTahun Pembangunan : 7 April 1980Sumber Daya : Aliran sungai Asahan yang berasal dari Danau TobaJumlah Turbin Terpasang : 4 UnitKapasitas Terpasang : 286 MWTipe : Beton massa, tinggi 46 m dan panjang 173 mKeunggulan : Stasiun pembangkit listrik bawah tanah pertama di Indonesia
15PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Ikhtisar Keuangan
(Angka-angka disajikan dalam USD Ribu, kecuali dinyatakan
lain)2014* 2013 2012 2011 2010
Penjualan Bersih 480.459 521.111 511.828 579.677 577,650
Beban Pokok Penjualan (306.945) (418.247) (474.224) (486.284) (421.026)
Laba Kotor 173.514 102.864 37.603 93.393 156.624
Beban Operasional (12.918) (30.379) (37.182) (29.147) (28.401)
Penjualan (Beban) Lainnya 9.033 15.085 24.929 15.528 (4.386)
Keuntungan/(Kerugian) Kurs Mata Uang Asing (449) (1.984) (2.197) (3.320) 357
Laba Sebelum Pajak 169.179 85.586 23.153 76.454 124.194
Pajak (40.495) (21.544) (5.690) (18.543) (32.270)
Laba Bersih 128.684 64.042 17.463 57.911 91.924
Penjualan (Kerugian) Komprehensif Lain 0 0 (8.871) 37.226 (14.065)
Laba Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas 128.684 64.042 8.592 95.137 77.859
EBITDA 189.128 112.558 93.183 146.450 196.211
* Periode April – Desember 2014 (9 bulan)
(Angka-angka disajikan dalam USD Ribu, kecuali dinyatakan
lain)2014* 2013 2012 2011 2010
Aset Lancar 718.779 663.562 594.242 591.831 467.124
Aset Tidak Lancar 371.364 384.047 409.477 463.587 524.510
Jumlah Aset 1.090.143 1.047.609 1.003.718 1.055.419 991.634
Jumlah Liabilitas 106.540 59.380 28.055 35.271 66.622
Jumlah Ekuitas 983.603 988.229 962.529 1.020.148 925.012
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 1.090.143 1.047.609 1.003.718 1.055.419 991.634
* Periode April – Desember 2014 (9 bulan)
Rasio-rasio Keuangan 2014* 2013 2012 2011 2010
Rasio Profitabilitas
Rasio Laba Bersih Terhadap Jumlah Aset, ROA
% 11,80 6,11 1,74 5,49 9,27
Rasio Laba Bersih Terhadap Ekuitas, ROE % 13,08 6,40 1,81 5,68 9,94
Rasio Laba Kotor % 36,11 19,74 7,35 16,11 27,11
Rasio Laba Bersih % 26,78 12,29 3,41 9,99 15,91
Marjin EBITDA % 39,36 21,60 18,21 25,26 33,97
Rasio Likuiditas
Rasio Lancar % 804,09 1.585,95 2.118 1.998,59 950,72
Rasio Solvabilitas
Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas % 10,83 5,94 4,28 3,46 7,20
Rasio Liabilitas Terhadap Aset % 9,77 5,66 4,10 3,34 6,72
Liabilitas/EBITDA % 0,56 0,53 0,44 0,24 0,34
* Periode April – Desember 2014 (9 bulan)
16PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganKilas Kinerja 2014
Peristiwa Penting Tahun 2014
April
Peningkatan Arus Listrik di Gedung 1 Menjadi 205 kASebagai tindak lanjut untuk mengoptimalisasikan
kinerja pot operasi, pada tanggal 16 April 2014,
arus listrik di Gedung-1 telah dinaikkan secara
bertahap mencapai 205 kA yang berdampak pada
peningkatan kapasitas produksi.
Peraturan Pemerintah Mengenai Status Perusahaan dan Pengesahan Anggaran Dasar PerusahaanKementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menetapkan
dan mengesahkan Anggaran Dasar Perusahaan Inalum,
21 April 2014. Tepat di tanggal ini pula, pemerintah melalui
Kementerian Hukum dan HAM mengesahkan Peraturan
Pemerintah (PP) No. 26 Tahun 2014 tentang Penetapan PT
Indonesia Asahan Aluminium sebagai Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Indonesia Asahan Aluminium. Dengan disahkannya
PP tersebut, Inalum telah mengalami perubahan status hukum
menjadi BUMN.
Mei
Penunjukan Inalum Sebagai Wajib Pungut PajakPerubahan status BUMN dari Inalum berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2014
mewajibkan Inalum untuk melaksanakan Wajib
Pungut (WAPU) PPN/PPnBM dan PPh Pasal 22 dan
menyerahkan ke Kas Negara. Untuk dapat memulai
WAPU, Seksi Akuntansi Inalum telah melaksanakan
sosialisasi internal dan dengan rekanan Inalum.
Pelaksanaan WAPU telah dimulai tanggal 13 Mei
2014.
Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RUPS) Tahun 2014Pada tanggal 2 Mei 2014, RUPS yang telah
diselenggarakan di kantor Kementerian BUMN
telah mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan Tahun 2014.
17PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Juni
Penghargaan Bhakti Inalum untuk PendidikanProgram tanggung jawab sosial melalui
Bhakti Inalum untuk pendidikan mendapatkan
penghargaan Silver pada GKPM Awards
2014 Kategori MDGs Tujuan 2 atas Program
Pendidikan Dasar 9 (Sembilan) Tahun di 28 Desa
dari 5 Kecamatan Kabupaten Batu Bara yang
diselenggarakan pada 21-24 Agustus 2014 di
Jakarta.
Persetujuan Laporan Tahunan Tahun Fiskal 2013Pada tanggal 18 Juni 2014, RUPS yang telah
diselenggarakan di kantor Kementerian BUMN telah
menyetujui Laporan Tahunan Tahun Fiskal 2013.
Juni
Redefinisi Visi, Misi dan Nilai PerusahaanRedefinisi Visi, Misi dan Nilai Perusahaan dari Inalum
telah ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan
Direksi Nomor SK005/Dir/2014 tanggal 6 Juni 2014,
serta telah disosialisasikan ke seluruh departemen/
seksi pada 10 Juni 2014.
Audiensi ke Gubernur Sumatera UtaraPada tanggal 12 Juni 2014, Direksi Inalum melakukan
kunjungan ke Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
yang diterima oleh Gubernur Sumatera Utara,
H. Gatot Pujonugroho. Dalam kunjungan tersebut
Direksi menyampaikan kembali komitmennya
mengenai kewajiban Pembayaran Pajak Daerah
Pengganti Annual Fee.
Peristiwa Penting Tahun 2014
18PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganKilas Kinerja 2014
Juni Agustus
Piagam Audit Disetujui Direksi dan Dewan KomisarisPiagam Audit (Audit Charter) telah mendapatkan
persetujuan Direksi tertanggal 14 Mei 2014
dan Dewan Komisaris tertanggal 17 Juni 2014.
Selanjutnya Departemen Auditor Internal dengan
Departemen Legal dan Kepatuhan akan melakukan
sosialisasi kepada semua auditee di kedua lokasi
kerja Inalum; Pabrik Peleburan Aluminium dan
Pembangkit Listrik dengan penjadwalan awal pada
Agustus tahun 2014.
Nota Kesepahaman Inalum dan BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan)Inalum dan BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera
Utara telah menandatangani Nota kesepahaman
(MOU) tentang Kerjasama Pengembangan,
Penerapan dan Penguatan Tata Kelola dan Kinerja
Perusahaan tertanggal 7 Agustus 2014 di Kuala
Tanjung. Momen Penandatangan dilakukan oleh
Direktur Utama Inalum, Bapak Winardi dan Kepala
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara, Bapak
Mulyana. Kerjasama ini akan ditindaklanjuti dengan
prioritas tujuh ruang lingkup asistensi oleh BPKP
kepada Inalum, yaitu: reviu Sistem Pengendalian
Internal, sosialisasi Sistem Pengendalian Internal,
reviu dan penyempurnaan pedoman pengadaan
barang dan jasa, penyusunan pedoman
Manajemen Resiko, penyusunan Pedoman CSR/
PKBL, pelatihan Sistem Pengendalian Internal, dan
penyusunan Pedoman Fraud Control Plan.
September
Izin Pemanfaatan Air PermukaanIzin pemanfaatan air permukaan dari Sungai Tanjung
dan Sungai Sipare-pare telah diterbitkan oleh BPPT
(Badan Pelayanan Perizinan Terpadu) Provinsi
Sumut dan diserahkan ke Inalum pada tanggal 8
September 2014.
Peristiwa Penting Tahun 2014
19PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Peristiwa Penting Tahun 2014
November
Penerimaan Penghargaan Indonesia CSR Award 2014Inalum menerima penghargaan Indonesian CSR
Award (ICA) 2014, terdiri dari dua kategori Gold
untuk Pemberdayaan Posyandu dan Beasiswa
berbasis Desa, dan satu kategori Silver untuk
Pembangunan Warung Nelayan, serta satu kategori
Apresiasi untuk pengadaan air bersih/sumur bor
dari Menko Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan, 28 November 2014 di Balai Kartini
Jakarta.
Penetapan Nilai Penyertaan Modal Negara Republik IndonesiaMenteri Keuangan Republik Indonesia mengeluarkan
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
No.547/KMK.06/2014 tanggal 18 November 2014
tentang Penetapan Nilai Penyertaan Modal Negara
Republik Indonesia pada Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Indonesia Asahan Aluminium.
Oktober
Pengesahan Pedoman GCG dan Pedoman Etika PerusahaanPedoman Good Corporate Governance (GCG)
dan Pedoman Etika Perusahaan (Code of
Conduct) telah ditandatangani oleh jajaran
Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal
6 Oktober 2014. Agenda selanjutnya adalah
sosialisasi dan internalisasi kepada seluruh
Insan Inalum dan pihak yang berkepentingan,
bersamaan dengan sosialisasi SK Direksi
tentang Pengendalian Gratifikasi, mengingat
pelaksanaan Pengendalian Gratifikasi
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Pedoman Etika Perusahaan.
Nota Kesepahaman Dengan JAMDATUN dan KAJATISUPenandatanganan Nota Kesepakatan (MoU) antara
Inalum dengan JAMDATUN dan Kajati Sumatera
Utara dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2014
di Hotel Gran Mahakam Jakarta. Acara yang dihadiri
oleh pihak Kejagung, pihak Kajatisu dan pihak
Inalum ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas
penanganan dan/atau penyelesaian masalah hukum
dalam Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara,
baik di dalam maupun di luar pengadilan yang
dihadapi oleh Inalum. Sebagai tindak lanjut dari
penandatanganan Nota Kesepakatan (MoU) ini telah
diadakan Workshop Penanganan Masalah Hukum
dalam Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara pada
tanggal 15 Desember 2014 di Kuala Tanjung.
20PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganKilas Kinerja 2014
Peristiwa Penting Tahun 2014
November
Peringkat Juara Untuk Perpustakaan InalumPerpustakaan Inalum berhasil menjadi juara I
kategori Perpustakaan Khusus tingkat Kabupaten
Batu Bara dan Juara II tingkat Provinsi Sumatera
Utara. Perpustakaan yang merupakan salah satu
media untuk pengembangan SDM Inalum, selain
menyediakan buku-buku yang berhubungan
dengan peningkatan motivasi dan pengetahuan bagi
karyawan, tapi juga diperuntukkan bagi keluarga
karyawan dan masyarakat sekitar. Program-
program kreatif dan inovatif terus dilakukan untuk
peningkatan minat baca karyawan, diantaranya
adalah perpustakaan keliling, perpustakaan online,
menyediakan buku di tempat-tempat istirahat
karyawan, memberikan penghargaan bagi pembaca
dan pengunjung paling aktif, mengadakan lomba
resensi, memindahkan gedung perpustakaan di
tengah pemukiman karyawan dan lain sebagainya.
Reakreditasi Laboratorium Penguji Oleh KANBerdasarkan hasil rapat Dewan Komite Akreditasi
Nasional (KAN), pada tanggal 26 November
2014, KAN telah memutuskan untuk memberikan
REAKREDITASI kepada Inalum sebagai Laboratorium
Penguji dengan nomor akreditasi LP-489-IDN. Masa
akreditasi ini berlaku selama 4 (empat) tahun sejak
tanggal keputusan akreditasi (10 Desember 2014)
ditetapkan.
21PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Peristiwa Penting Tahun 2014
Desember
Peluncuran Logo, Mars dan Seragam Baru InalumBersamaan dengan perayaan hari ulang tahun
Inalum yang ke-39, manajemen meluncurkan
Logo, Mars dan Seragam Kerja Inalum yang baru,
di JW Marriott Hotel Medan, 19 Desember 2014.
Ini merupakan langkah perubahan yang dilakukan
untuk mendukung Visi baru Inalum menjadi
Perusahaan Global Terkemuka Berbasis Aluminium
Terpadu Ramah Lingkungan.
Untuk mempercepat proses transformasi dari
PMA menjadi BUMN dan memenuhi keinginan
pemegang saham untuk meningkatkan
kapasitas produksi Aluminium Ingot, maka Direksi dengan
arahan dari Dewan Komisaris telah melakukan pembekalan
para Pejabat PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
tentang BUMN.
LaporanManajemen
Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan Berkelanjutan
24PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganLaporan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Komitmen Seluruh Pihak Dalam Pengelolaan Industri Strategis
Kunci keberhasilan transformasi adalah komitmen untuk melanjutkan nilai-nilai positif yang telah ada, yang dikombinasikan dengan sentuhan nilai baru. Percepatan bukanlah hal yang tak mungkin dalam proses transformasi, khususnya ketika seluruh pihak terkait memainkan perannya dengan kesungguhan hati.
Pemangku Kepentingan dan Pemegang Saham yang kami hormati,
Tahun 2014 menjadi lembaran baru bagi
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero).
Setelah di akhir tahun 2013 Pemerintah
Republik Indonesia dan Nippon Asahan
Aluminium Co. Ltd. menandatangani
perjanjian pengalihan 58,88% saham
Nippon Asahan Alumunium Co. Ltd.
kepada Pemerintah Indonesia, tahun
2014 merupakan tahun awal Inalum
membangun korporasi sebagai Badan
Usaha Milik Negara (BUMN). Pada 21
April 2014, melalui Peraturan Pemerintah
No. 26 Tahun 2014, PT Indonesia
Asahan Aluminium resmi menjadi BUMN
bernama Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Indonesia Asahan Aluminium, dengan
Laporan Dewan Komisaris
25PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Laporan Dewan Komisaris
nilai penyertaan modal Negara Republik
Indonesia sebesar 100%.
Langkah ini merupakan bentuk nyata
pemerintah dalam upayanya membangun
kantong industri strategis nasional
berskala internasional. Inalum menjadi
satu-satunya produsen Aluminium Ingot
di Indonesia, dan menjadi salah satu
pelaku usaha Aluminium yang penting
dan tertua di Asia Tenggara. Produk Ingot
dari Inalum telah terpasarkan ke seluruh
dunia, dengan grade product yang
dapat disandingkan pada tingkat pelaku
usaha taraf dunia. Pemerintah memiliki
kepentingan untuk mendorong industri
strategis untuk sebesar-besarnya demi
kepentingan pengembangan kawasan,
bangsa dan negara.
Di samping kepentingan nasional, Inalum
sendiri merupakan perusahaan yang
memiliki profil operasional dan keuangan
yang sangat baik. Infrastruktur produksi
seperti Pabrik Karbon untuk proses
pembuatan elemen Anoda, Pabrik Reduksi
untuk memproduksi Aluminium cair, dan
Pabrik Pencetakan sebagai proses akhir
untuk memproduksi Aluminium batangan,
atau Aluminium Ingot, yang siap dipasarkan
telah dimiliki dengan pengelolaan sesuai
Standard Operational Procedure (SOP)
dan Keselamatan Kerja. Pelabuhan mandiri
untuk memenuhi transportasi penerimaan
bahan baku dan pengangkutan bahan jadi
juga telah dimiliki Perusahaan, sementara
dua sumber Pembangkit Listrik Tenaga Air
(PLTA) Siguragura dan Tangga yang juga
dimiliki Perusahaan mampu menyuplai
energi listrik dengan kapasitas terpasang
mencapai 603 MW. Selain menyuplai untuk
kebutuhan pabrik peleburan Aluminium
Inalum, kedua PLTA ini bahkan mampu
memberikan kontribusi penyediaan
kebutuhan listrik bagi Perusahaan Listrik
Negara (PLN) di Sumatera Utara.
Atas dasar pengalaman, kemampuan
yang telah dimiliki serta besarnya
peluang berkembang lebih lanjut ke
depan, perusahaan mencanangkan Visi
baru yaitu “Menjadi Perusahaan Global
Terkemuka Berbasis Aluminium Terpadu
Ramah Lingkungan.” Di bawah dukungan
penuh pemerintah sebagai pemegang
saham, Inalum diarahkan untuk mampu
meningkatkan kompetensinya dalam
industri Aluminium, dan melakukan
serangkaian pengembangan usaha
yang dapat menunjang peningkatan
kemampuannya.
Aluminium sebagai Industri Strategis dan Gagasan Percepatan Pembangunan oleh Pemerintahan Baru
Tahun 2014 menjadi tahun yang
cukup berat bagi pertumbuhan
perekonomian Indonesia. Bank Indonesia
(BI) memproyeksikan pertumbuhan
perekonomian Indonesia tahun 2014
di angka 5,4% - 5,8%, sedikit di
bawah pencapaian tahun 2013 yang
sebesar 5,8%. Angka ini mencerminkan
perlambatan yang cukup signifikan,
dibandingkan pada tahun 2011
Indonesia yang mampu mencapai
tingkat pertumbuhan 6,5%. Selain
kebijakan pemerintah untuk menahan
26PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganLaporan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
inflasi yang secara otomatis menekan
angka pertumbuhan perekonomian,
faktor geliat perekonomian Eropa dan
Amerika Serikat pasca krisis 2008 dan
perlambatan perekonomian Tiongkok dan
Rusia dianggap menjadi sebab penurunan
neraca perdagangan dan nilai tukar mata
uang Indonesia terhadap negara-negara
tersebut.
Sebagian kalangan berpendapat, tahun
2014 sebagai tahun politik bagi pelaku
usaha untuk melihat dan menunggu
perkembangan yang terjadi. Pemilihan
Umum (Pemilu) legislatif dan Pemilihan
Presiden (Pilpres) yang sukses merupakan
potret keberhasilan Indonesia dalam
mengelola demokrasi yang sehat.
Pesta demokrasi yang berjalan lancar
menempatkan Presiden dan Wakil
Presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf
Kalla untuk memimpin selama lima tahun
ke depan. Atas terpilihnya beliau berdua,
Dewan Komisaris bersama manajemen
dan seluruh insan Inalum mengucapkan
selamat bekerja.
Proses transformasi dari perusahaan
berstatus Penyertaan Modal Asing
(PMA) menjadi BUMN membutuhkan
manajemen yang kuat, pengawasan yang
menyeluruh, pengelolaan organisasi yang
sehat, dan komitmen dari pemegang
saham untuk terus memberikan dorongan
bagi pertumbuhan usaha Inalum. Gagasan
pemerintahan baru melalui percepatan
pertumbuhan ekonomi akan memberikan
angin segar bagi Inalum untuk dapat
menyelesaikan seluruh tahapan
transformasi dengan baik dan menyambut
potensi meningkatnya kebutuhan produk
Aluminium di masa depan.
Pentingnya komitmen seluruh pihak
merupakan modal utama bagi
pengembangan industri, khususnya
industri logam Aluminium yang memiliki
memiliki peran strategis di berbagai
sektor industri. Keunggulan sifat logam
Aluminium yang ringan, kuat, konduktif
dan tahan korosi menjadi faktor utama
terhadap meningkatnya penggunaan
logam ini. Penyerapan logam Aluminium
dapat dilihat dari penggunaan di sektor
industri transportasi sebesar 27%,
konstruksi 27%, elektrikal 14%, kemasan
dan produk foil 18%, machinery &
equipment 10%, consumer durable 5%,
dan industri lainnya sebesar 6%.
Pasar dunia juga tumbuh begitu pesat,
yang ditunjukkan dengan pertumbuhan
produksi logam Aluminium dunia yang
meningkat pesat, dari 31,9 juta ton di tahun
2005 menjadi 53 juta ton di tahun 2014,
atau meningkat sebesar 66% selama satu
dekade terakhir. Angka tersebut diprediksi
akan terus meningkat, dengan proyeksi
kebutuhan Aluminium dunia tumbuh
dengan rata-rata 5,5% pada tahun-
tahun ke depan. Adanya kemungkinan
penggunaan logam Aluminium yang lebih
dominan dibandingkan logam besi baja
pada sektor transportasi dan konstruksi
akan turut mendorong potensi pasar di
masa depan.
Laporan Dewan Komisaris
27PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Persaingan Pasar, Strategi dan Pencapaian 2014
Waktu di tengah kondisi perekonomian
tahun 2014 yang sedikit menurun,
Perusahaan mencatat pertumbuhan
kinerja yang cukup menggembirakan.
Arahan pemegang saham melalui
mekanisme Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) secara jelas menekankan
untuk lebih memenuhi kebutuhan pasar
dalam negeri, khususnya terkait gagasan
percepatan pembangunan infrastruktur
dan kemaritiman. Hingga akhir tahun
2014, kebutuhan pasar Aluminium dalam
negeri diprediksi mencapai 850 ribu ton
per tahun, dimana kapasitas produksi
Perusahaan sebesar 260 ribu MT per
tahun hanya mampu memenuhi lebih
kurang 30%-nya. Tujuh puluh persen
kebutuhan pasar Aluminium dalam
negeri dipenuhi melalui impor dari negara
lain, antara lain berasal dari Tiongkok,
Australia, dan sebagainya.
Bauksit merupakan sumber bahan dasar
penghasil Alumina, yang kemudian akan
diproses untuk menjadi produk Aluminium
Ingot, dimana Indonesia sendiri adalah
salah satu penghasil Bauksit terbesar
yang menyuplai 19% dari produksi
Bauksit dunia. Semenjak Undang-Undang
Minerba berlaku efektif pada tahun 2014,
pelarangan ekspor Bauksit dari Indonesia
diperkirakan akan memberikan pengaruh
terhadap meningkatnya harga Alumina di
dunia, hal mana diharapkan mendorong
minat investor asing untuk segera
membangun pabrik Alumina di Indonesia.
Pemegang saham dan manajemen
memahami kondisi tersebut. Dalam 30
tahun beroperasinya Inalum, pasokan
Alumina diperoleh dari impor, khususnya
dari Australia. Proses bisnis kemudian
mengalami ketergantungan pengelolaan
stok Alumina dengan model impor,
selain tentunya inefficiency cost yang
ditimbulkan. Manajemen kemudian
menerjemahkan optimalisasi bisnis
dengan membuka kemungkinan-
kemungkinan ekspansi bisnis di sektor
penunjang bisnis inti. Pada sektor hulu,
Pabrik Calcined Petroleum Cokes (CPC),
Smelter Grade Alumina (SGA) dan
sumber pembangkit listrik baru telah mulai
diinisiasi dengan serangkaian feasibility
study. Manajemen memiliki harapan
besar akan ekspansi di sektor hulu ini,
khususnya terkait aliansi bisnis dengan
BUMN lain yang dapat memberikan nilai
tambah bagi perkembangan industri dan
perekonomian nasional.
Di samping itu, hilirasi produk Aluminium
juga menjadi bagian dari strategi
besar pengembangan bisnis Inalum.
Hilirisasi produk Aluminium dilakukan
untuk meningkatkan nilai jual dengan
memproduksi Aluminium Alloy dan Billet
untuk memenuhi pasar dalam negeri.
Seperti halnya di hulu, persiapan ekspansi
di hilir telah dijalankan dengan feasibility
study dan pemanfaatan potensi yang
telah ada.
Meningkatkan kapasitas produksi dari 260 ribu ton per tahun menjadi 300 ribu ton
per tahun.
Laporan Dewan Komisaris
28PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganLaporan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Di samping ekspansi di hulu dan hilir,
optimalisasi existing plant sebagai
bisnis inti peleburan Aluminium menjadi
bagian dari transformasi Perusahaan. Di
sepanjang tahun 2014, manajemen telah
mempersiapkan seluruh proses yang
dibutuhkan, termasuk mempersiapkan
pembangunan pembangkit listrik baru
sebagai penyuplai tambahan sumber
energi dan modernisasi existing plant
yang telah beroperasi selama 30 tahun.
Diharapkan, optimalisasi ini akan
meningkatkan kapasitas produksi dari
260 ribu ton per tahun menjadi 300 ribu
ton per tahun.
Volume penjualan produk Aluminium Ingot
pada periode April hingga Desember
2014 tercatat mencapai 199.925 MT,
naik 5% atau 9.562 MT dari pencapaian
di periode yang sama pada tahun fiskal
2013 mencapai 190.363 MT. Dari volume
penjualan tersebut, penjualan ke pasar
domestik pada April hingga Desember
2014 meningkat 71%, atau 59.563 MT dari
pencapaian di periode yang sama pada
tahun 2013 sebesar 83.362 MT menjadi
142.925 MT di tahun 2014. Sementara
penjualan ekspor menyumbang 57.000
MT, menurun 49% atau 55.001 MT
dari pencapaian di periode yang sama
pada tahun 2013 sebesar 112.001 MT
sehubungan dengan arahan pemegang
saham untuk mengutamakan penjualan
domestik demi mendukung pertumbuhan
industri Aluminium dalam negeri.
Dengan pencapaian penjualan tersebut,
Perusahaan mampu membukukan
Penjualan Neto di sepanjang April hingga
Desember 2014 sebesar USD459.983
meningkat 28%, atau USD99.255ribu
pada periode yang sama pada tahun 2013
sebesar USD360.728ribu. Laba Bersih
yang dibukukan sebesar USD128.684ribu,
meningkat 239% atau USD90.746 dari
pencapaian di April hingga Desember
2013 yang sebesar USD37.938ribu.
Tata Kelola Organisasi yang Baik dan Pertumbuhan yang Berkelanjutan, Sebuah Budaya Baru
Selain proses bisnis, perubahan status
BUMN dari Inalum berpengaruh besar
terhadap model pengelolaan organisasi
Perusahaan. Penerapan Tata Kelola
Organisasi yang Baik (GCG), menjadi
sebuah keharusan untuk dapat melakukan
pengelolaan organisasi yang sehat,
memiliki kepatuhan terhadap peraturan
dan perundang-undangan yang berlaku
dan menciptakan pertumbuhan yang
berkelanjutan.
Manajemen menyadari, sejak berdirinya
Perusahaan lebih dari 30 tahun yang lalu,
GCG kini harus lebih dieksplorasi dan
diimplementasikan pada seluruh aspek
pengelolaan korporasi. Penerapan asas
dan prinsip kepatuhan, budaya audit dan
pengawasan melalui penguatan organ-
Laporan Dewan Komisaris
Perusahaan mampu membukukan Penjualan Neto di sepanjang April hingga Desember 2014 sebesar USD459.983 meningkat 28%, atau USD99.255ribu pada periode yang sama pada tahun 2013 sebesar USD360.728ribu.
29PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
organ GCG, peningkatan kompetensi
karyawan sebagai salah satu pemangku
kepentingan, pelaporan harta kekayaan
penyelenggara negara, transparansi
pengadaan dan gratifikasi, merupakan
hal-hal baru yang harus dipahami
dan dijalankan secara terintegrasi
dalam aktivitas usaha, sehingga dapat
bertumbuh bersama masyarakat sekitar.
Tahun 2014 menjadi tonggak bagi
Perusahaan untuk menyusun dan
memberlakukan peraturan sesuai prinsip
GCG pada BUMN. Pedoman GCG
dan Etika Perusahaan, atau Code of
Conduct, telah ditandatangani oleh jajaran
Dewan Komisaris dan Direksi. Sejalan
dengan itu, piagam dan tata laksana
kerja untuk Dewan Komisaris, Direksi,
Komite Audit dan unit Audit Internal
atau Satuan Pengawasan Intern (SPI)
juga telah disahkan dan diberlakukan
sebagai pedoman bagi pelaksanaan
fungsi masing-masing organ. Demikian
pula dengan Pedoman Pengendalian
Gratifikasi, Pedoman Pengadaan Barang
dan Jasa, Pedoman Fraud Control Plan
dan Internal Control, serta pelaksanaan
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara
Negara (LHKPN) juga telah menjadi
bagian dari pemberlakuan definitif akan
komitmen Perusahaan pada pelaksanaan
pengelolaan organisasi yang sehat
dan patuh terhadap peraturan dan
perundangan yang berlaku.
Titik awal dari seluruh proses transformasi
adalah perumusan Visi yang baru
sebagaimana disebutkan di atas,
dilanjutkan dengan penentuan positioning
Perusahaan untuk tampil di tingkat
global, integrasi menyeluruh dari hulu
hingga ke hilir, dan aspek pembangunan
berkelanjutan yang menempatkan
harmonisasi dengan lingkungan sekitar.
Identitas organisasi kemudian dibentuk
dan diturunkan hingga ke tingkat yang
paling artifisial, yaitu seragam dan
mars. Perubahan ini diharapkan dapat
memberikan pencitraan yang baru
bagi Perusahaan, khususnya kepada
karyawan sebagai salah satu pemangku
kepentingan.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
sebagai organ pengambil keputusan
tertinggi telah memfasilitasi proses
pencapaian visi dengan memberikan
arahan dan dukungan untuk mendorong
pengembangan Perusahaan ke depan.
Dewan Komisaris bersama Komite
Audit juga telah melaksanakan fungsi
pengawasan dan kemitraan strategis
bagi Direksi dan organ pendukung Direksi
untuk dapat mengimplementasikan
strategi bisnis yang efektif, efisien dan
tepat sasaran. Keseluruhan tata laksana
dan hubungan antar organ ini telah
meletakkan pondasi bagi pelaksanaan
asas-asas GCG dalam Perusahaan.
Laporan Dewan Komisaris
30PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganLaporan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Di sepanjang tahun buku 2014, Komite
Audit telah melaksanakan fungsi
pengawasan dan kemitraan bagi organ
pendukung Direksi seperti SPI. Review
atas informasi keuangan dan laporan
manajemen, Rencana Jangka Panjang
Perusahaan (RJPP) dan Rencana Kerja
dan Anggaran Perusahaan (RKAP),
melakukan review atas TOR penunjukan
Kantor Akuntan Publik, serta penyusunan
piagam perangkat GCG dan sosialisasi
telah dilakukan oleh Komite Audit. Hasil
rekomendasi Komite Audit menunjukkan
kinerja yang baik di seluruh aspek
pengelolaan Perusahaan oleh Direksi,
baik pada kinerja produksi, keuangan,
pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM)
maupun realisasi Capex atas rencana
investasi Perusahaan pada RKAP Tahun
Buku 2014.
Komitmen terhadap pemangku
kepentingan juga menjadi bagian dari
visi baru Perusahaan. Pertumbuhan
yang berkelanjutan mempersyaratkan
harmonisasi antara people, profit dan
planet. Aspek profit telah dirancang
sedemikian rupa seperti yang telah
dijelaskan di atas, yang dapat memberikan
sumbangsih kepada pertumbuhan
ekonomi daerah dan nasional melalui
kegiatan operasional dan pengembangan
usaha berkesinambungan. Pada aspek
peningkatan kemampuan kapasitas
karyawan, Perusahaan mengupayakan
peningkatan kompetensi SDM yang dapat
mendorong kapasitas dan kapabilitas dari
setiap insan Inalum. Selain mendukung
upaya pengembangan bisnis, building
capacity akan melahirkan potensi-potensi
insan Inalum yang memiliki dedikasi yang
tinggi, yang diharapkan dapat menjadi
inspirasi dan role model dalam komunitas
dimana masing-masing insan Inalum
berada.
Aspek people lainnya yang bertautan
dengan aspek planet adalah
pemberdayaan masyarakat dan
lingkungan sekitar. Melalui implementasi
Program Bina Lingkungan yang digagas
Kementerian BUMN selaku pemegang
saham, Perusahaan mendorong
pemberdayaan masyarakat melalui Tim
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
yang dikelola oleh Direksi dengan
pengawasan pelaksanaan oleh Dewan
Komisaris. Dewan Komisaris mengakui,
pelaksanaan program ini terbilang
belum optimal, sejalan dengan proses
transformasi Perusahaan. Ke depan,
program ini akan dikembangkan sesuai
dengan karakteristik lingkungan sekitar,
baik lingkungan di lokasi Kuala Tanjung
maupun di Paritohan.
Dengan budaya yang baru ini, Dewan
Komisaris berharap, Tata Kelola
Perusahaan yang Baik dan pertumbuhan
yang berkelanjutan akan memberikan
pondasi bagi Perusahaan untuk dapat
terus tumbuh dan memberikan nilai
tambah bagi pemegang saham dan
seluruh pemangku kepentingan.
Laporan Dewan Komisaris
31PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Penambahan Anggota Dewan Komisaris
Pada Tahun Buku 2014, Perusahaan
menambah anggota Dewan Komisaris,
dari yang sebelumnya berjumlah 4 (empat)
orang menjadi 5 (lima) orang. Dengan
demikian, susunan Dewan Komisaris
menjadi: Komisaris Utama, Agus Tjahajana
W; Komisaris sekaligus Ketua Komite
Audit, Emmy Yuhassarie; Komisaris,
Ahmad Fuad Rahmany; Komisaris, Ferry
SP Sinamo; dan Komisaris, Chairuman
Harahap yang baru bergabung pada
bulan Oktober 2014.
Potensi dan Proyeksi ke Depan
Dengan ditetapkannya seluruh strategi
dan inisiasi yang telah dilakukan di tahun
2014, Perusahaan memiliki potensi
besar untuk dapat berkembang dan
mewujudkan cita-citanya untuk menjadi
pelaku usaha di industri Aluminium
bertaraf global. Pengembangan di sektor
hilir diharapkan dapat beroperasi di akhir
tahun 2016, dengan tahap awal produksi
Billet mencapai 30 ribu ton per tahun dan
Aluminium Alloy mencapai 90 ribu ton per
tahun.
Di sektor hulu, pengembangan Pabrik
Calcined Petroleum Cokes (CPC)
direncanakan beroperasi pada tahun
2017, untuk mencapai kapasitas produksi
2 x 100 ribu ton per tahun. Sementara
Pabrik Smelter Grade Alumina (SGA)
diharapkan dapat mengolah sumber
daya alam Bauksit, direncanakan mampu
memiliki kapasitas produksi bahan baku
Alumina mencapai 2 kali 1 juta ton per
tahun dan beroperasi di akhir tahun 2019.
Demikian pula dengan Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU) yang akan beroperasi
pada tahun 2020, direncanakan memiliki
kapasitas produksi listrik sekitar 1.000
MWe dan mampu memenuhi kebutuhan
listrik untuk pengembangan pabrik
peleburan sekaligus memasok kebutuhan
kawasan industri yang akan dibangun di
Kuala Tanjung dan Sei Mangkei.
Optimalisasi atas kapasitas produksi
peleburan Aluminium yang telah dijalankan
Perusahaan selama ini juga akan
dilakukan secara bertahap. Di tahun 2019,
optimalisasi menargetkan peningkatan
kapasitas produksi mencapai 300 ribu ton
per tahun, kemudian meningkat menjadi
500 ribu ton pada tahun 2020, dan
diharapkan akan mampu mencapai 1 juta
ton pada tahun 2025.
Seluruh proyeksi pengembangan bisnis
tersebut tentu tak lepas dari faktor
pembiayaan. Walaupun kinerja keuangan
Perusahaan saat ini terhitung cukup
sehat, risiko likuiditas menjadi sebuah
variabel yang harus diperhitungkan.
Pemegang saham bersama manajemen
dan seluruh pemangku kepentingan telah
memperhitungkan berbagai skenario
pembiayaan, termasuk diantaranya
kemungkinan melalui Initial Public Offering
Initial Public Offering (IPO) akan mendorong
Perusahaan menjadi Go Public, yang akan
berdampak positif pada pengelolaan Perusahaan yang
modern, “higher profile”, dan memberikan
manfaat komersial tersendiri melalui peningkatan citra
Perusahaan.
Laporan Dewan Komisaris
32PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganLaporan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
(IPO) yang diharapkan akan menambah
modal kerja melalui pasar modal. Di
samping itu, IPO akan mendorong
Perusahaan menjadi Go Public, yang
akan berdampak positif pada pengelolaan
Perusahaan yang modern, “higher profile”,
dan memberikan manfaat komersial
tersendiri melalui peningkatan citra
Perusahaan.
Dengan seluruh proyeksi pengembangan
dan potensi pertumbuhan di atas,
Perusahaan optimis untuk mampu
meningkatkan kinerja keuangan
yang akan memberikan nilai tambah
kepada pemegang saham, sekaligus
menciptakan nilai ekonomi langsung,
baik bagi lingkungan sekitar maupun
bagi perkembangan industri nasional
Indonesia.
Atas nama seluruh jajaran PT Indonesia
Asahan Aluminium (Persero), Dewan
Komisaris menyampaikan ucapan
terima kasih atas arahan, dukungan
dan kepercayaan Pemerintah Pusat
dan Kementerian BUMN selaku
pemegang saham. Dewan Komisaris
juga menyampaikan rasa terima kasih
kepada Pemerintah Daerah dan Lembaga
Publik sebagai pemangku kepentingan
yang memiliki komitmen bersama untuk
mengembangkan Inalum sebagai pelaku
industri strategis di Indonesia.
Atas segala pencapaian yang telah
dibukukan Perusahaan, Dewan Komisaris
memberikan apresiasi setinggi-tinggihnya
kepada Direksi yang telah berhasil
menjaga stabilitas Perusahaan di masa
transformasi peralihan status PMA
Laporan Dewan Komisaris
33PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
kepada BUMN. Direksi telah membuktikan
pengambil-alihan Inalum oleh pemerintah
merupakan keputusan yang tepat, yang
dibuktikan dengan langkah cepat Direksi
dalam meningkatkan kinerja Perusahaan
setelah menjadi BUMN.
Kepada karyawan insan Inalum, Dewan
Komisaris menghaturkan rasa bangga
dan ucapan terima kasih atas dedikasi
yang telah ditunjukkan. Semoga, seluruh
proses transformasi akan berjalan sesuai
yang diharapkan, yang akan memberikan
pondasi bagi Perusahaan untuk terus
tumbuh dan memberikan nilai tambah
baik kepada pemegang saham maupun
kepada seluruh pemangku kepentingan.
Laporan Dewan Komisaris
Agus Tjahajana W.
Komisaris Utama
Jakarta, 13 Maret 2015
34PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganLaporan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Profil Dewan Komisaris
35PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
01. 02.03.04. 05.
01.
02.
03.
04.
05.
Agus Tjahajana W.
Komisaris Utama
Emmy Yuhassarie
Komisaris
Chairuman Harahap
Komisaris
Ferry SP Sinamo
Komisaris
Ahmad Fuad Rahmany
Komisaris
Profil Dewan Komisaris
36PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganLaporan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Ir. Agus Tjahajana W., SE, M.Sc. (warga
negara Indonesia, kelahiran Bandung,
18 Januari 1955) merupakan pemegang
gelar Sarjana Teknik Mesin dari Institut
Teknologi Bandung (1979), Sarjana
Ekonomi dari Universitas Indonesia
(1988), dan M.Sc di bidang Industrial
System Engineering dari University of
Florida, Amerika Serikat (1991). Beliau
mendedikasikan karirnya sebagai birokrat,
dengan bergabung di Kementerian
Perindustrian pada tahun 1983. Pernah
memegang berbagai jabatan Eselon I di
Kementerian Perindustrian sejak tahun
1998, diantaranya Sekretaris Jenderal
(2005-2010), dan kini menjabat sebagai
Direktur Jenderal Kerjasama Industri
Internasional.
Selain birokrat, beliau juga aktif di dunia
usaha dan berpengalaman sebagai
Komisaris di beberapa Badan Usaha Milik
Negara. Jabatan Komisaris Utama pernah
dipegangnya di PT Semen Gresik (Persero)
Tbk. dan PT Rekayasa Industri (Persero),
jabatan Komisaris di PT Pupuk Kujang
(Persero) dan PT Krakatau Steel (Persero)
Tbk. Beliau merupakan salah satu tokoh
yang terlibat dalam pengalihan kepemilikan
Perusahaan sebagai BUMN, dimana
ia ditugaskan sebagai Wakil Ketua Tim
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor
27 Tahun 2010 tentang Tim Perundingan
Pengakhiran Master Agreement Proyek
Asahan. Agus Tjahajana diangkat menjadi
Komisaris Utama Perusahaan pada 10
Maret 2014.
Agus Tjahajana W.
Komisaris Utama
Profil Dewan Komisaris
37PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Emmy Yuhassarie
Komisaris
Emmy Yuhassarie, SH, LLM (warga
negara Indonesia, kelahiran Mojokerto, 25
November 1950) bergelar Sarjana Hukum
dari Universitas Airlangga dan gelar
Master of Law dari UC Berkeley, Amerika
Serikat. Beliau pernah menjabat sebagai
konsultan untuk Asian Development Bank
on Company Registration (2001), Ketua
Tim Domestik untuk Assesment Report on
Observance of Standard of Code untuk
Good Corporate Governance wilayah
Indonesia untuk Bank Dunia (2004), Staf
Khusus Menteri Komunikasi dan Teknologi
Informasi (2005-2007), Staf Khusus
Menteri Negara BUMN (2007-2011), dan
Komite Etik Eksternal dari Otoritas Jasa
Keuangan sejak 2013 hingga saat ini.
Di samping berkarir, Emmy aktif sebagai
akademisi dengan menjabat Direktur
Pusat Kajian Hukum, Dosen Fakultas
Hukum Universitas Indonesia hingga
sekarang. Ia menjadi salah satu anggota
Dewan Komisaris PT Indonesia Asahan
Aluminium (Persero) sejak diangkat pada
bulan Agustus 2007.
Profil Dewan Komisaris
38PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganLaporan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Ahmad Fuad Rahmany
Komisaris
Ferry SP Sinamo
Komisaris
DR. Ahmad Fuad Rahmany, SE, MA (warga negara
Indonesia, kelahiran Singapura, 11 November 1954)
merupakan sosok yang cukup melekat dalam industri
keuangan dan pasar modal Indonesia. Beliau menerima
gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia
(tahun 1981), gelar Master of Arts in Economics dari
Duke University, Durham, North Carolina, Amerika
Serikat (1987) dan Doctor of Philosophy in Economics
dari Vanderblit University, Amerika Serikat (1997).
Sejak tahun 1981 Fuad bergabung dengan Departemen
Keuangan, dimana kemudian beliau menjabat sebagai
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (Bapepam-LK) di tahun 2006, sebelum
kemudian dilantik sebagai Direktur Jenderal Pajak
Kementerian Keuangan pada awal tahun 2011.
Fuad Rahmany diangkat menjadi Komisaris pada
tanggal 10 Maret 2014
Ferry SP Sinamo, SH (warga negara Indonesia, kelahiran
Biskang, 27 November 1969) memiliki pengalaman
yang cukup panjang di dunia kewartawanan. Penerima
gelar Sarjana Hukum dari Universitas Simalungun ini
merupakan anggota Persatuan Wartawan Indonesia
(PWI) sejak tahun 1989. Beliau pernah menerima
pendidikan Lemhannas RI angkatan V Tahun 2014
dan memiliki pengalaman menjabat sebagai Kepala
Biro Harian Surat Kabar Bersama Siantar - Simalungun
Tahun 2004-2013 serta Ketua Pengawas Pemilihan
Umum Kabupaten Simalungun Tahun 2003-2005.
Sejak tahun 2013, beliau menjabat sebagai Wakil
Pimpinan Umum Surat Kabar Harian Simantab dan
pada tahun 2010 menjabat sebagai sekretaris Dewan
Pengawas PDAM Kota Pematangsiantar. Ferry
diangkat menjadi Komisaris pada tanggal 17 April
2014.
Profil Dewan Komisaris
39PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Dr. Chairuman Harahap, SH, MH (warga
negara Indonesia, kelahiran Gunung Tua,
10 Oktober 1947), meraih gelar Sarjana
Hukum, Magister Hukum dan gelar Doktor
Ilmu Hukum dari Universitas Padjajaran
Bandung.
Pernah berada lebih dari 30 tahun di
profesi yang berkaitan dengan hukum,
yaitu sebagai jaksa, dengan jabatan antara
lain, Kepala Kejaksaan Negeri Bengkalis
Riau, Kepala Pusat Operasi Intelijen
Kejaksaan Agung, Direktur Tindak Pidana
Ekonomi Pidana Khusus Kejaksaan Agung,
Direktur Upaya Hukum dan Eksekusi
Tindak Pidana Khusus, Staf Ahli Jaksa
Agung, Anggota Steering Committee RUU
Pembentukan Komisi Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi Kementerian
Kehakiman, Kepala Kejaksaan Tinggi
Sumatera Utara, Sekretaris Jaksa Agung
Muda Tindak Pidana Khusus, dan Deputi
III Menteri Koordinator Politik Hukum dan
Keamanan Bidang Hukum dan HAM.
Selama menjadi Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) Republik
Indonesia untuk masa bakti 2009-2014,
pernah bertugas sebagai Wakil Ketua
Badan Kehormatan pada tahun 2009-
2010 dan Ketua Komisi II pada tahun
2010-2012 dan anggota Komisi VI /
Perindustrian, Perdagangan, Koperasi
dan BUMN. Chairuman diangkat menjadi
Komisaris pada tanggal 13 Oktober 2014.
Profil Dewan Komisaris
Chairuman Harahap
Komisaris
40PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganLaporan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Para Pemangku Kepentingan yang saya hormati,
Segala puji syukur kita panjatkan ke
hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat Rahmat-Nya, PT Indonesia Asahan
Aluminium (Persero) (Inalum) sebagai
Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
sudah memasuki usia 1 (satu) tahun sejak
Pemerintah Republik Indonesia resmi
menguasai 100% kepemilikan saham
Perusahaan. Setelah berubah statusnya
menjadi BUMN, Pemegang Saham
meminta Inalum supaya dapat tumbuh
dan berkembang serta masuk ke dalam
bisnis Aluminium yang terintegrasi dari
hulu ke hilir. Untuk itu, Inalum menetapkan
ulang Visi yang baru untuk mewujudkan
keinginan Pemegang Saham tersebut
yaitu:
“Visi Inalum 2025 Ingin Menjadi
Perusahaan Global Terkemuka
Berbasis Aluminium Terpadu Dan
Ramah Lingkungan.”
Untuk mewujudkan Visi tersebut, Inalum
melakukan perubahan internal yang
signifikan dengan memperkenalkan
logo baru perusahaan yang disesuaikan
dengan Visi, Misi dan Nilai Perusahaan
dan mendesain ulang seragam karyawan.
Inalum juga mengganti lagu Perusahaan
yang dulunya menggambarkan Inalum
sebagai Perusahaan Modal Asing (PMA)
dengan mars baru yang menggambarkan
kondisi saat ini sebagai perusahaan
nasional. Seluruh perubahan tersebut
bukanlah bentuk eforia melainkan sebuah
langkah memperkenalkan jiwa baru
Inalum kepada masyarakat dan seluruh
Membangun Organisasi Berbasis Visi
“Visi Inalum 2025 ingin menjadi PERUSAHAAN GLOBAL TERKEMUKA BERBASIS ALUMINIUM TERPADU DAN RAMAH LINGKUNGAN.”
Laporan Direksi
41PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
pihak yang terkait dengan operasional
Perusahaan.
Periode satu tahun memang bukan suatu
periode yang cukup untuk melakukan
perubahan di semua aspek perusahaan
dengan hasil tanpa ada kekurangan.
Namun demikian perubahan dan kemajuan
yang dilakukan dalam satu tahun sangat
memberikan harapan khususnya dalam
rangka perusahaan menancapkan
pondasi penting yang nantinya
akan mendukung pengembangan
Perusahaan ke depan.
Kinerja Perusahaan Tahun 2014
Dengan didukung oleh kondisi operasi
yang aman dan terkendali dengan tinggi
muka air Danau Toba pada level 904,36 m
pada akhir Desember 2014 dan beroperasi
rata-rata 501 tungku peleburan Aluminium
(rata-rata dari bulan April-Desember
2014), capaian produksi Aluminium
batangan pada tahun 2014 mengalami
peningkatan menjadi sebesar 199.692 ton
atau naik sebesar 4,1% dari 191.821 ton
pada periode yang sama pada tahun fiskal
2013.
Sedangkan untuk penjualan, pada
tahun 2014 mencapai 199.925 ton atau
meningkat sebesar 5% dari 190.363
ton pada periode yang sama pada
tahun fiskal 2013. Penjualan ke pasar
Domestik mencapai sebanyak 142.925
ton atau mengalami kenaikan sebesar
71,45% dibandingkan dengan 83.362
ton pada periode yang sama pada
tahun sebelumnya. Sedangkan ekspor
Aluminium mencapai sebanyak 57.000
ton atau berkurang sebesar 46,73%
dibandingkan dengan 107.001 ton
pada tahun sebelumnya. Dari sisi harga,
LME Cash Aluminium rata-rata bulanan
cenderung menguat di sepanjang tahun
2014. Dimana LME Cash Aluminium pada
bulan April sebesar USD1.809,65 per
ton, menuju USD2.030,23 per ton pada
bulan Agustus 2014 dan akhir tahun 2014
ditutup dengan harga LME Cash sebesar
USD1.913,24 per ton. Sedangkan untuk
nilai tukar Rupiah melemah dari Rp
11.404 per dollar Amerika pada akhir
bulan Maret 2014 menjadi Rp 12.440 per
dollar Amerika pada akhir bulan Desember
2014. Sedangkan dari sisi biaya usaha
yang terdiri dari harga pokok penjualan
dan beban usaha pada tahun 2014 untuk
periode April-Desember 2014 (9 bulan)
adalah sebesar USD319.864 ribu atau
71,33% dari periode April 2013-Maret
2014 (12 bulan) pada tahun fiskal 2013
sebesar USD448.626 ribu.
Dari kondisi diatas, kinerja Perusahaan
pada pada tahun 2014 lebih baik
dari tahun 2013. Peningkatan kinerja
Perusahaan tahun 2014 untuk periode
April - Desember 2014 (9 bulan) ini ditandai
dengan perolehan laba bersih sebesar
USD128,7 juta atau meningkat secara
siginifikan sebesar 101% dari USD64,0
juta untuk periode April 2013 - Maret 2014
(12 bulan) pada tahun fiskal 2013.
Aset perusahaan pada tahun 2014
mencapai sebesar USD 1.090.143 ribu
mengalami kenaikan sebesar USD42.534
(104,06%) dari tahun fiskal 2013 sebesar
USD1.047.609 ribu. Hal utama yang
mempengaruhi kenaikan aset adalah
peningkatan kas operasi dan persediaan.
Laporan Direksi
42PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganLaporan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Pada tahun 2014, sesuai keputusan
Pemegang Saham dan persetujuan Dewan
Komisaris, pada bulan Desember, Inalum
telah melakukan penyetoran tambahan
atas dividen tahun fiskal 2013 sebesar
ekuivalen USD10 juta dan dividen interim
untuk tahun buku 2014 sebesar USD90
juta kepada Pemerintah RI.
Program Bina Lingkungan (BL) dan Corporate Social Responsibility (CSR)
Sebagai wujud kepedulian sosial, Inalum
meningkatkan pelaksanaan program
Bina Lingkungan (BL) sejalan dengan
berubahnya status perusahaan menjadi
BUMN. Biaya BL yang telah disalurkan
kepada masyarakat periode April-
Desember 2014 sebanyak Rp9 miliar.
Sedangkan untuk CSR selama tahun
buku 2014 telah disalurkan sebesar Rp5
miliar sehingga total biaya BL dan CSR
yang telah disalurkan pada tahun 2014
mencapai sebesar Rp14 miliar.
Sumber Daya Manusia (SDM)
Dari sisi sumber daya manusia, Perusahaan
memahami akan pentingnya peran dan
kedudukan Sumber Daya Manusia (SDM)
dalam menunjang keberhasilan dan
keberlanjutan bisnis jangka panjang serta
meyakini bahwa kinerja dan produktifitas
perusahaan dipengaruhi oleh kompetensi
karyawan dan kondisi lingkungan kerja.
Untuk dapat membentuk SDM
yang memiliki kompetensi tinggi,
Perusahaan membuat dan menyusun
program pelatihan, serta melakukan
upaya peningkatan fasilitas kerja dan
kesejahteraan SDM. Dengan adanya
program pengembangan sumber daya
manusia secara konsisten dan terpadu,
Perusahaan berharap dapat meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan sikap
karyawan secara berkelanjutan dan
berjenjang sehingga mampu mendorong
pertumbuhan Perusahaan ke depan. Oleh
karena itu, biaya pengembangan SDM
untuk tahun 2014 mengalami peningkatan
yang cukup signifikan, yaitu sebesar 50%
dari Rp2,8 miliar pada tahun 2013 menjadi
Rp5,6 miliar pada tahun 2014.
Jumlah karyawan Perusahaan, pada tahun
2014 adalah 1.954 orang, naik 5,96% dari
tahun 2013 yang berjumlah 1.844 orang.
Kenaikan jumlah karyawan disebabkan
adanya rencana pengembangan bisnis ke
depan, dimana hingga 2025, Perusahaan
akan meningkatkan kapasitas produksi
Aluminium Ingot menjadi 1 (satu) juta ton
dari kapasitas produksi saat ini sekitar
260.000 ton Aluminium Ingot per tahun.
Proyek Pengembangan
Sejalan dengan misi Perusahaan
untuk menjalankan industri Aluminium
terpadu yang menguntungkan
serta pengembangan usaha yang
berkesinambungan, Perusahaan aktif
untuk dapat melakukan integrasi vertikal
melalui penanaman modal ataupun
strategic partner yang bertujuan untuk
menjamin stabilitas suplai bahan baku
serta mendukung peningkatan kapasitas
produksi Aluminium, yaitu dengan
membangun pabrik Calcined Petroleum
Laporan Direksi
43PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Cokes (CPC) dan pabrik Smelter
Grade Alumina (SGA). Kedua proyek
ini akan dioperasikan oleh entitas anak
perusahaan bekerjasama dengan BUMN
dan perusahaan lain. Hal ini dilakukan
sebagai upaya pemenuhan kebutuhan
bahan baku peleburan Aluminium yang
sebagian masih didatangkan dari impor.
Di sektor hilir, Perusahaan melihat celah
besar pengembangan bisnis produk
turunan Aluminium. Strategi ini dilakukan
mengingat potensi keuntungan yang besar
atas hilirisasi industri Aluminium, khususnya
bagi pemenuhan kebutuhan pasar
domestik dalam negeri. Beberapa rencana
disusun dengan tahapan yang dapat
menjadi pilar kuat bagi pengembangan
usaha baru ini. Pemanfaatan aset
PT Asahan Aluminium Alloys, dan
penjajakan kerjasama dengan pelaku
usaha lain di bidang otomotif menjadi
strategi baru Perusahaan untuk dapat
memanfaatkan potensi yang ada.
Perusahaan melakukan Pengembangan
Bisnis Produk Turunan Aluminium
bertujuan untuk meningkatkan nilai
tambah, dimana direncanakan sebesar ±
75% dari Aluminium Ingot yang dihasilkan
akan diolah menjadi produk turunan yaitu
billet, alloy, otopart dan kabel.
Terkait dengan peningkatan kapasitas
produksi Aluminium dari saat ini
sebesar 260.000 ton per tahun menjadi
300.000 ton per tahun pada 2019 yang
kemudian ditingkatkan sampai 500.000
ton per tahun pada 2020, Perusahaan
akan membutuhkan energi listrik
tambahan sehingga diperlukan untuk
membangun PLTU serta tungku reduksi
baru yang modern dilengkapi dengan
fasilitas pendukung. Pembangunan
PLTU dimaksudkan tidak hanya untuk
memenuhi pasokan kebutuhan listrik
pabrik peleburan Aluminium yang baru
tetapi juga akan dapat dimanfaatkan
untuk memasok listrik ke kawasan
industri dan masyarakat Sumatera Utara
melalui PT PLN (Persero). Strategi ini akan
diwujudkan melalui penandatanganan
nota kesepahaman dengan PT Batubara
Bukit Asam (Persero) Tbk. untuk
pembuatan studi kelayakan PLTU Kuala
Tanjung dan dilanjutkan dengan pendirian
anak perusahaan. Pembangunan PLTU
dan ekspansi pelabuhan akan mampu
menambah kapasitas daya energi untuk
peningkatan produksi dan peningkatan
kemampuan distribusi bahan baku dan
hasil produksi.
Peningkatan kapasitas produksi smelter
yang ada ditempuh melalui pemanfaatan
dan optimalisasi teknologi peleburan
dengan modernisasi operasional tungku
dan sistim pengendalian operasi. Di
samping itu, peningkatan kapasitas
produksi juga dilakukan dengan rencana
pembangunan pabrik peleburan
Aluminium baru yang saat ini masih dalam
tahap persiapan untuk pembuatan studi
kelayakan.
Dalam rangka penerapan Good Corporate
Governance (GCG), Perusahaan telah
menyusun perangkat GCG yaitu Pedoman
GCG dan Pedoman Etika Perusahaan
Laporan Direksi
Peningkatan kapasitas produksi smelter yang ada ditempuh melalui
pemanfaatan dan optimalisasi teknologi
peleburan dengan modernisasi operasional
tungku dan sistim pengendalian operasi.
44PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganLaporan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
yang ditandatangani oleh Direksi dan
Dewan Komisaris pada tanggal 6 Oktober
2014 di Jakarta dan SK Direksi tentang
Pengendalian Gratifikasi dan Sistem
Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing
System). Selain pedoman tersebut,
Perusahaan juga telah membuat Piagam
(Charter) Dewan Komisaris, Komite
Audit, Direksi dan Satuan Pengawasan
Intern (SPI). Sebagai tindaklanjut dari
penandatangan tersebut, Perusahaan
telah melakukan program sosialisasi pada
tanggal 6 Februari 2015 untuk seluruh
staf pimpinan di Kuala Tanjung dan pada
tanggal 20 Februari 2015 untuk seluruh
staf pimpinan di Paritohan. Program
sosialisasi ini juga akan diselenggarakan
untuk seluruh karyawan di seluruh wilayah
kerja perusahaan yang dijadwalkan pada
bulan Maret 2015.
Untuk dapat menerapkan GCG yang
berkualitas, Perusahaan telah melakukan
kerjasama dan menandatangani nota
kesepahaman dengan berbagai pihak
yang memiliki kewenangan terhadap
fungsi pengawasan dan penegakan
hukum berupa penandatanganan nota
kesepahaman dengan BPKP Perwakilan
Provinsi Sumatera Utara berupa
Kerjasama Pengembangan, Penerapan
dan Penguatan Tata Kelola dan Kinerja
Perusahaan yang akan ditindaklanjuti
dengan asistensi BPKP terhadap Sistem
Pengendalian Internal Perusahaan,
Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa,
Pedoman Manajemen Risiko, Pedoman
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
(PKBL) dan Pedoman Fraud Control Plan.
Kerjasama juga telah dilakukan dengan
dengan Jaksa Agung Muda Perdata
dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) dan
Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kajatisu)
terkait penanganan masalah hukum dalam
bidang perdata dan tata usaha Negara
dimana untuk memberikan pemahaman
kepada Perusahaan, workshop mengenai
Penanganan Masalah Hukum dalam
bidang Perdata dan Tata Usaha Negara
juga telah dilakukan di Kuala Tanjung pada
15 Desember 2014 dengan narasumber
Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan
Tata Usaha Negara.
Perusahaan saat ini sedang dalam
tahap akhir menyusun Rencana Jangka
Panjang (RJP) untuk periode 2015-2019
merujuk kepada Keputusan Menteri
Badan Usaha Milik Negara Nomor Kep-
102/M-BUMN/2002 tentang Penyusunan
Rencana Jangka Panjang Badan Usaha
Milik Negara, sekaligus tindak lanjut dari
Undang-Undang No. 19 Tahun 2003
tentang Badan Usaha Milik Negara.
RJP Perusahaan 2015-2019 merupakan
rumusan orientasi usaha/kegiatan
terencana dalam upaya membangun
dan mengembangkan bisnis inti (core
business) dalam bidang industri Aluminium
terpadu untuk mencapai Visi Inalum
2025. Melalui pengembangan bisnis
inti tersebut, Perusahaan diharapkan
dapat meningkatkan kinerja usaha
serta mewujudkan visi untuk menjadi
Perusahaan Global Terkemuka Berbasis
Aluminium Terpadu Ramah Lingkungan
pada 2025. Untuk mencapai target-target
tersebut, Perusahaan telah menetapkan
strategi sebagai berikut:
Untuk dapat menerapkan GCG yang berkualitas, Perusahaan telah melakukan kerjasama dan menandatangani nota kesepahaman dengan berbagai pihak yang memiliki kewenangan terhadap fungsi pengawasan dan penegakan hukum.
Laporan Direksi
45PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
1. Mengoptimalkan dan mengefisienkan
penggunaan sumber daya dan aset
yang dimiliki dalam setiap rangkaian
bisnis.
2. Melakukan penanaman modal/
kemitraan strategis untuk diversifikasi
dan pengembangan bisnis terkait
produk turunan Aluminium.
3. Melakukan pembangunan pabrik
peleburan dan pembangkit listrik baru
serta perluasan dermaga dan sarana
penunjang lainnya.
4. Melakukan penanaman modal/
kemitraan strategis untuk
pengembangan bisnis Calcined
Petroleum Cokes.
5. Melakukan penanaman modal/
kemitraan strategis untuk
pengembangan bisnis Smelter Grade
Alumina.
6. Melakukan penanaman modal/
kemitraan strategis untuk
pengembangan bisnis Kawasan
Industri Terpadu Kuala Tanjung-Sei
Mangkei.
7. Melakukan kajian bisnis strategis
dalam rangka optimalisasi
pemanfaatan sumber daya
Perusahaan.
Akhir kata, Direksi menyampaikan
terima kasih kepada seluruh pemangku
kepentingan, pemegang saham,
pelanggan, masyarakat sekitar wilayah
operasional perusahaan, kontraktor dan
rekanan, serta pemerintah atas seluruh
dukungan yang telah diberikan kepada
Inalum sehingga dapat mencapai kinerja
yang baik pada tahun 2014. Kami juga
secara khusus berterima kasih kepada
seluruh karyawan yang telah memberikan
dedikasi dan kesetiaan yang luar biasa
kepada Perusahaan, sehingga berhasil
mengatasi berbagai hambatan yang ada.
Kami yakin dengan semangat pantang
menyerah dan pola fikir positif serta
karakter yang kuat, Inalum akan mampu
menghadapi tantangan di masa yang akan
datang. PT Indonesia Asahan Aluminium
(Persero) akan terus berkembang dan
berkarya, membawa manfaat yang tidak
hanya dirasakan oleh pihak-pihak yang
terkait didalamnya namun juga dirasakan
oleh seluruh bangsa Indonesia.
Laporan Direksi
Winardi
Direktur Utama
Kuala Tanjung, 13 Maret 2015
46PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganLaporan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Profil Direksi
47PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
01.
02.
03.
04.
05.
Winardi
Direktur Utama
Harmon Yunaz
Direktur Pengembangan & Bisnis
Carry Mumbunan
Direktur Umum dan SDM
Sahala Hasoloan Sijabat
Direktur Operasi
Oggy Achmad Kosasih
Direktur Keuangan
01.02.03.
04. 05.
Profil Direksi
48PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganLaporan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Winardi (warga negara Indonesia,
kelahiran Boyolali, 22 Oktober 1964)
memiliki pengalaman yang panjang dalam
industri manufaktur dan eksplorasi sumber
daya alam. Pemegang gelar Sarjana
Teknik Tambang Metalurgi dari Institut
Teknologi Bandung (1988) melengkapi
aspek pendidikannya dengan meraih
gelar Magister Manajemen di bidang
Manajemen Internasional dari Sekolah
Bisnis Prasetya Mulya, Jakarta (1999).
Beberapa posisi penting pernah
dijabatnya, diantaranya Vice President Unit
Bisnis Pengelolaan dan Pemurnian Logam
Mulia, PT Antam (Persero) Tbk; Senior Vice
President Unit Bisnis Pertambangan Emas
PT Antam (Persero) Tbk; Direktur Operasi
PT Antam (Persero) Tbk; Komisaris Utama
PT Feni Haltim; serta Komisaris Utama PT
Cibaliung Sumber Daya, anak perusahaan
PT Antam (Persero) Tbk. Tahun 2007,
beliau memperoleh Satya Lencana Wira
Karya dari Presiden Republik Indonesia.
Winardi bergabung di Perusahaan
pada awal tahun 2014, dimana beliau
dipercaya memegang posisi rangkap
Direktur Pengembangan dan Direktur
Keuangan Perusahaan. Sejak 7 April
2014, Perusahaan mempercayakan
kepemimpinan nahkoda di tangannya.
Winardi
Direktur Utama
Profil Direksi
49PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Sahala Hasoloan Sijabat dengan nickname S S Sijabat (warga negara Indonesia dan anak desa kelahiran
Sipanganbolon, Parapat, 4 November 1955) termasuk sebagai SDM organik Perusahaan yang mampu
menunjukkan kompetensinya. Lulusan Sarjana Teknik Kimia dari IKIP Negeri Medan ini bergabung dengan
Perusahaan sejak 24 Maret 1980 dan telah mendapat penugasan di berbagai sektor, mulai dari Produksi,
Umum, Humas hingga Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Beliau telah masuk dalam jajaran Direksi sejak Keputusan RUPS 2009 tanggal 12 Agustus 2009, yang saat
itu dipercayakan untuk mengembangkan bisnis Perusahaan melalui penghunjukannya sebagai Direktur
Bisnis. Melalui RUPS 9 Desember Sijabat dihunjuk sebagai Direktur Utama Perusahaan hingga kemudian
di April 2014 dipercaya untuk menjabat Direktur Operasi hingga sekarang.
Harmon Yunaz (warga negara Indonesia, kelahiran Pekanbaru, 30 Mei 1957) merupakan produk asli Perusahaan.
Beliau bergabung di Perusahaan sejak 15 November 1977 dan meniti karir dari bawah hingga mendapat penugasan
di berbagai bagian. Harmon pernah menjabat sebagai Senior Manager Departemen Reduksi dan Casting (2005-
2008); Deputi General Manager Divisi Produksi (2008-2009), dan Direktur Produksi sejak Keputusan RUPS
2009 tanggal 12 Agustus 2009. Sejak 7 April 2014, beliau kemudian dipercaya untuk mengembangkan bisnis
Perusahaan agar dapat terus tumbuh dan mencapai visi yang dicita-citakan.
Sahala Hasoloan Sijabat
Direktur Operasi
Harmon Yunaz
Direktur Pengembangan & Bisnis
Profil Direksi
50PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganLaporan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Oggy Achmad Kosasih (warga negara
Indonesia, kelahiran Bandung, 10
Juli 1966) berpengalaman selama 24
tahun dalam lingkup keuangan yang
meliputi perbankan, modal ventura,
internal auditor, financial advisory dan
securities. Beliau menerima gelar Sarjana
Ekonomi Manajemen dari Universitas
Krisnadwipayana (1989) dan gelar
Magister Manajemen di bidang Investment
Banking dari Institut Pengembangan
Manajemen Indonesia yang berafiliasi
dengan Securities Institute of Australia
(2003).
Beberapa jabatan yang pernah
dipercayakan kepadanya antara
lain adalah Team Leader Investment
PT Bahana Artha Ventura, Direktur PT
Sarana Lampung Ventura dan terakhir
sebagai Vice President Investment
Banking PT Bahana Securities, sebelum
ditunjuk sebagai Direktur Keuangan PT
Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
dalam RUPS pada tanggal 7 April 2014.
Oggy Achmad Kosasih
Direktur Keuangan
Profil Direksi
51PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Carry Mumbunan (warga negara Indonesia,
kelahiran Manado, 9 Desember 1967)
menerima gelar Sarjana Sosial Ekonomi
Peternakan dari Universitas Sam Ratulangi,
Magister Manajemen pendalaman bidang
Strategi dari Institut Pertanian Bogor, dan
mengikuti program Doktor Manajemen
Bisnis IPB. Ia juga mendapatkan sejumlah
training peningkatan kompetensi bidang
SDM antara lain program pengembangan
kepemimpinan dari SBM-ITB, Manajemen
SDM Allen Management System, dan
Employee Engagement Teneo- Barcelona,
dan pernah menduduki beberapa jabatan
senior bidang SDM dan Umum sebagai
Vice President Human Resources
and CSR Unit Bisnis Pertambangan
Emas Pongkor, Vice president Human
Resources Management di kantor Pusat
PT Antam (Persero) Tbk , dan Senior Vice
President Shanghai Representative tahun
2013 sebelum bergabung dengan PT
Indonesia Asahan Aluminium (Persero).
Sejak Keputusan RUPS 2014 Perusahaan
tanggal 7 April 2014, Carry dipercaya
untuk mengelola strategi SDM Perusahaan
dengan memegang jabatan Direktur
Umum dan SDM.
Carry Mumbunan
Direktur Umum dan SDM
Profil Direksi
52PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganLaporan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Agus Tjahajana W.
Komisaris Utama
Emmy Yuhassarie
Komisaris
Ahmad Fuad Rahmany
Komisaris
Ferry SP Sinamo
Komisaris
Chairuman Harahap
Komisaris
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan kami
bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan perusahaan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Kuala Tanjung, 13 Maret 2015
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris Atas Laporan Tahunan 2014
53PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Winardi
Direktur Utama
Sahala Hasoloan Sijabat
Direktur Operasi
Harmon Yunaz
Direktur Pengembangan & Bisnis
Oggy Achmad Kosasih
Direktur Keuangan
Carry Mumbunan
Direktur Umum dan SDM
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan kami
bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan perusahaan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Kuala Tanjung, 13 Maret 2015
Surat Pernyataan Anggota Direksi Atas Laporan Tahunan 2014
Untuk mempercepat proses transformasi dari PMA menjadi BUMN dan memenuhi keinginan pemegang saham untuk men-ingkatkan kapasitas produksi Aluminium Ingot, maka Direksi dengan arahan dari Dewan Komisaris telah melakukan pem-bekalan para Pejabat PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) tentang BUMN yang diberikan oleh Instruktur Pejabat Senior di Kementerian BUMN.
Aluminium memiliki kira-kira 1/3 berat dibanding baja, ringan namun cukup kuat
untuk berbagai macam kegunaan, merupakan
konduktor yang baik untuk panas dan listrik, tahan
terhadap korosi dan tidak beracun sehingga Aluminium
cocok untuk berbagai industri. Pasar utama
Aluminium meliputi berbagai pasar industri dan konsumen
akhir komersial seperti transportasi, konstruksi/
bangunan dan kemasan.
Tentang Inalum
Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan Berkelanjutan
56PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Tentang Inalum
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Tentang Aluminium
Aluminium adalah logam yang memiliki
masa depan yang cerah karena kuat,
ringan dan dapat didaur ulang berulang
kali. Walaupun Aluminium jauh lebih
mahal, dengan berbagai keunggulan yang
dimiliki terutama saat dipadu dengan
logam lain, Aluminium merupakan material
yang kompetitif dibandingkan dengan baja
dalam banyak kegunaan, juga dengan
material lain seperti pelat timah, plastik
dan kaca dalam industri kemasan, serta
dengan tembaga di dalam kabel, kawat
dan heat transfer.
Kunci dari produksi Aluminium adalah
tersedianya sumber daya listrik yang
murah. Listrik merupakan komponen
penting dalam proses produksi Aluminium
karena untuk memproduksi satu ton
Aluminium membutuhkan 13.000 - 14.000
kWh daya listrik.
Aluminium diperdagangkan sebagai salah
satu komoditi utama logam non-ferrous
(bukan besi) dunia. Harga patokan
Aluminium dunia tercatat di London
Metal Exchange (LME) yang berlokasi di
London, Inggris. LME adalah pusat dunia
untuk perdagangan logam industri dan
manajemen risiko. Lebih dari 80% bisnis
non-ferrous global dilakukan di LME, dan
harga komoditi logam yang ditentukannya
digunakan sebagai patokan global. LME
memberikan harga Aluminium dalam USD
per 1 ton.
Harga di LME ditentukan tidak hanya
berdasarkan pasokan dan permintaan
tetapi juga ekspektasi dan sentimen
pada sektor keuangan. Harga
tersebut terpengaruh oleh berbagai
kekuatan eksternal serta kondisi
pasar lain. Perubahan pada industri
yang menggunakan Aluminium dalam
produknya dapat memiliki dampak yang
signifikan terhadap industri Aluminium
itu sendiri. Selain itu, sifatnya sebagai
barang tahan lama pada produk akhir,
harganya cenderung berfluktuasi yang
merupakan dampak dari perubahan
kondisi makroekonomi secara umum.
Proses Produksi Aluminium: Dari Hulu Ke Hilir
Secara umum untuk menghasilkan
Aluminium, hasil tambang bijih Bauksit
dimurnikan menjadi Alumina, lalu
dielektrolisis menjadi logam Aluminium,
kemudian dicetak atau dicampur dengan
bahan lain untuk menghasilkan logam
alloy dengan jenis dan sifat yang berbeda.
Dua ton Bauksit dibutuhkan untuk
menghasilkan satu ton Alumina, dan
selanjutnya dua ton Alumina dibutuhkan
untuk menghasilkan satu ton logam
Aluminium.
• Pertambangan Bauksit
Aluminium adalah logam yang paling
berlimpah di dalam kerak bumi, dan
merupakan unsur ketiga terbanyak
setelah oksigen dan silikon (sekitar
8% dari permukaan padat bumi).
Karena sifatnya yang sangat reaktif,
Aluminium tidak ditemukan sebagai
logam bebas tetapi berikatan dengan
lebih dari 270 mineral yang berbeda
(Bassam Z. Shakhashiri, 2007).
Sumber utama Aluminium adalah
hasil tambang bijih Bauksit yang
banyak ditemukan di daerah tropis
dan sub tropis.
57PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Tentang Aluminium
2 ton Alumina (SGA)4 ton Bauksit 1 ton Aluminium
Nilai Tambah Proses Produksi Aluminium Dari Bauksit Sampai Pencetakan
• Proses Pemurnian Alumina
Metode yang ekonomis untuk
memproduksi Alumina adalah
Proses Bayer. Proses ini ditemukan
oleh Karl Joseph Bayer, ahli kimia
berkebangsaan Austria, pada tahun
1888. Proses utama dalam pemurnian
Alumina adalah sebagai berikut:
1. Penyerapan – Pelarutan
kandungan Alumina dalam
Bauksit.
Bauksit digiling sampai halus
kemudian dicampur dengan
larutan daur ulang kaustik
soda dan uap di dalam bejana
penyerap (digester) yang
beroperasi pada suhu dan
tekanan tinggi. Kandungan
Alumina dalam Bauksit akan
larut dan larutannya kemudian
didinginkan didalam rangkaian
tangki pemisah (flash tanks).
2. Penjernihan (Klarifikasi) –
Pengolahan unsur pengotor
yang tidak larut.
Unsur pengotor, sebagai sisa-
sisa yang tidak larut, dapat
Proses Produksi Aluminium Secara Umum
dari Bauksit Sampai Pencetakan
58PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Tentang Inalum
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Tentang Aluminium
diolah sebagai lumpur halus
di tangki pengental. Setelah
beberapa tahap pencucian
untuk memulihkan kaustik soda,
residunya dipompa ke wadah
penampung. Selanjutnya larutan
Alumina dalam kaustik soda
dijernihkan dengan penyaringan
(filtrasi).
3. Pengendapan (Precipitation) –
Pembentukan kristal Alumina.
Tahapan selanjutnya meliputi
pemulihan kristal Alumina dari
larutan kaustik. Dalam tangki
terbuka, larutan diaduk secara
mekanis dan ditaburi dengan
Alumina yang telah diendapkan
sebelumnya untuk mendukung
perkembangan kristal.
4. Kalsinasi – Pengeringan Alumina
pada suhu tinggi.
Bahan yang terendap (disebut
hidrat) dicuci dan dikalsinasi
pada suhu lebih dari 1000oC.
Dari proses ini terbentuk tepung
Alumina kering berwarna putih
(anhydrous Aluminium oxide),
yang kemudian didinginkan dan
dibawa ke tempat penyimpanan.
• Proses Elektrolisis Aluminium
Pada seluruh pabrik peleburan
Aluminium modern saat ini metoda
yang digunakan Proses Hall-Heroult
yang ditemukan secara terpisah oleh
Charles Martin Hall di Amerika Serikat
dan Paul L.T. Heroult di Perancis
pada tahun 1886.
Pada proses ini, Alumina dilarutkan
ke dalam larutan elektrolit yaitu kriolit
(sodium Aluminium fluoride, Na3AlF6)
pada suhu 960OC di dalam suatu
tungku reduksi. Kemudian arus listrik
searah yang sangat tinggi dialirkan
melalui larutan elektrolit tadi pada
tegangan rendah dan selanjutnya
mengalir dari anoda karbon ke katoda
karbon. Tungku reduksi Aluminium
adalah suatu kotak baja yang terdiri
atas batu insulasi dan karbon sebagai
bahan penyusun pada dinding
samping dan dasar. Di atas dinding
dasar, diletakkan katoda karbon yang
dirangkai dengan batang pengumpul
yang terbuat dari baja ringan (mild
steel) yang berfungsi sebagai
penghantar listrik. Secara sederhana
reaksinya adalah sebagai berikut:
2Al2O3 (solution) + 3C (s) → 4 Al (liq) + 3 CO2(g)
Pabrik untuk membuat Aluminium primer
banyak dibangun di tempat yang memiliki
ketersediaan energi berlimpah, seperti
pembangkit listrik tenaga air.
Fasilitas Produksi Inalum
A. Pabrik Karbon
Pabrik Karbon adalah pabrik yang
berfungsi memproduksi Anoda yang
diperlukan dalam proses elektrolisa
peleburan Aluminium. Pabrik Karbon
terbagi atas tiga pabrik dengan
proses bertahap, yaitu: Green Plant
atau Pabrik Anoda Mentah, Baking
Plant atau Pabrik Pemanggangan
Anoda, dan Rodding Plant atau
Pabrik Penangkaian Anoda.
1. Green Plant atau Pabrik Anoda
Mentah
Green Plant merupakan pabrik
pembuatan blok anoda mentah/
59PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Tentang Aluminium
GB (Green Anode Block). Green Anode Block terbuat dari material yaitu kokas,
CTP (Coal Tar Pitch) dan material daur-ulang (recycled materials) butt (puntung
anoda) dan GS (Green Scrap). Material-material tersebut dicampur dalam
mesin adonan yang disebut Kneader untuk menjadi produk yang disebut pasta.
Selanjutnya pasta masuk ke dalam mesin pencetak anoda yang disebut Shaking
Machine dengan keluaran Green Anode Block atau Balok Anoda Mentah.
Gambar 1.1 Balok Anoda Mentah/Green Anode Block
Anoda Mentah/Green Anode Block akan dikirim ke Baking Plant untuk diproses.
2. Baking Plant atau Pabrik Pemanggangan Anoda
Baking Plant merupakan pabrik pemanggangan anoda. Anoda Mentah/GB
dipanggang di dalam tungku pemanggangan yang disebut ABF (Anode Baking
Furnace) selama ± 18 hari dengan produk keluaran berupa Anoda Panggang/
BB (Baked Anode Block). Pemanggangan Anoda bertujuan untuk meningkatkan
kualitas dan kekuatannya, baik secara fisika maupun secara kimia yang nantinya
akan digunakan pada tungku reduksi.
Baking Plant secara umum mempunyai beberapa gedung yang berfungsi
menunjang kegiatan produksi utama Perusahaan. Beberapa gedung yang
tedapat di Baking Plant diantaranya adalah GB (Green Anode Block) storage
yard, anode block storage house, boiler room, pump unit room dan anode
baking building. Gedung-gedung ini merupakan bagian utama yang mempunyai
fungsi spesifik dalam proses produksi Anoda Panggang/BB.
GB storage yard merupakan lapangan penyimpanan GB yang menunggu
proses baking. Di lapangan ini, GB hasil produksi green plant diletakkan. GB
yang diletakkan di lapangan merupakan GB yang masih lama menunggu proses
pemanggangan dan umumnya digunakan sebagai stok GB.
Anode block storage house merupakan gudang penyimpanan blok anoda, baik
anoda yang dipersiapkan untuk dipanggang (requested GB) maupun Anoda
Panggang (BB). Boiler room merupakan ruangan dimana boiler berada. Boiler
60PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Tentang Inalum
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
adalah alat yang digunakan
untuk menghasilkan uap/
steam, yang digunakan untuk
memanaskan tar di ESP/detarer.
Terdapat dua buah boiler sejenis
di ruangan ini yang digunakan
secara bergantian.
Pump unit room merupakan
ruangan pompa yang digunakan
sebagai pompa suplai bahan
bakar solar ke gedung Baking.
Sementara Anode Baking
Building merupakan gedung
pemanggangan anoda. Terdapat
dua gedung pemanggangan
anoda yakni gedung A dan
gedung B. Pada tiap gedung
(A dan B) terbagi menjadi dua,
yakni gedung A1 dan A2 (untuk
gedung A) dan gedung B1
dan B2 (untuk gedung B). Tiap
gedung tersebut mempunyai
jumlah rantai bakar (fire), tungku
dan jumlah anoda tiap tungku
sebagai berikut:
Gedung Σ tungku
ΣFire
Σ anoda/tungku
Fire progression
A1 30 2 90 30-36 jam
A2 30 2 90 30-36 jam
B1 30 1 (2) 75 36-70 jam
B2 16 1 90 34-40 jam
Anode Baking Furnace (ABF)
Anode baking furnace adalah
tungku yang digunakan dalam
proses pemanggangan anoda.
Jenis tungku yang digunakan
adalah closed type furnace yang
dibuat oleh Riedhammer dengan
jumlah total 106 section (biasa
disebut furnace).
Gambar 1.2 Tungku Pemanggangan di gedung Baking Plant
Tiap ABF mempunyai 5 pit/sagger, dimana
pada tiap pit dapat diisi oleh 18 blok anoda
untuk ABF di gedung A1,A2,B2 dan dan
15 blok untuk ABF di gedung B1. Pada
dinding pit tersebut, terdapat lubang-
lubang (sagger hole) yang berfungsi
sebagai tempat masuknya flue gas untuk
bersirkulasi ke tungku berikutnya. Aliran
flue gas dari tungku sebelumnya akan
masuk dari lubang fire shaft kemudian
menyebarkan aliran udara panas ini ke
bagian atas tungku. Pada tungku pertama
akan terdapat transfer bend (smoke hood)
yang akan mengalirkan udara panas dari
tungku sebelumnya ke galeri (tunnel to
smoke hood) kemudian menyalurkannya
ke ringmain.
Tentang Aluminium
61PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Gambar 1.3 Tampak atas tungku pemanggangan
Setelah Anoda dipanggang ± 18 hari proses selanjutnya adalah Anoda dikirim ke Rodding
Plant (Pabrik Penangkaian) untuk diberi tangkai.
Gas dari proses pemanggangan yang mengandung debu, gas HF, SOx, dan lainnya
dialirkan ke proses pembersihan gas sehingga tidak melewati nilai ambang batas yang
diijinkan pemerintah. Pengukuran emisi gas buang dilakukan secara berkala.
Proses pemasukan dan pengeluaran blok anoda menggunakan 5 unit Anode Baking
Crane (ABC), 3 unit di gedung A dan 2 unit di gedung B. ABC juga berfungsi sebagai alat
angkat untuk memindahkan tutup tungku dan proses packing kokas di dalam tungku.
3. Rodding Plant atau Pabrik Penangkaian Anoda
Rodding plant merupakan pabrik penangkaian Anoda, dimana anoda diberi
sebuah tangkai yang kemudian menjadi sebuah produk yang disebut Anoda
Tangkai/AA (Anode Assembly). Untuk mencegah oksidasi di Tungku Peleburan,
Anoda Tangkai/AA kemudian disemprot dengan Aluminium cair sesuai
kebutuhan. Kemudian, Anoda Tangkai/AA ini dikirim ke Pabrik Reduksi untuk
selanjutnya digunakan.
B. Pabrik Reduksi
Pabrik Reduksi beroperasi untuk memproduksi Aluminium cair. Proses produksi
Aluminium yang digunakan saat ini ditemukan secara bersamaan oleh Charles Hall
di USA dan Paul Heroult di Prancis pada tahun 1886. Prosesnya adalah elektrolisa
larutan Alumina (Al2O3) di dalam lelehan Kriolit (Na3AlF6) pada temperatur 980oC,
sehingga menghasilkan Aluminium cair. Pot atau tungku reduksi berbentuk kotak
baja persegi yang dindingnya berlapiskan batu isolasi atau batu tahan api (Brick) dan
Tentang Aluminium
62PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Tentang Inalum
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
pasta yang disebut Castable. Di dasar pot terdapat katoda karbon yang dihubungkan
dengan collector bar, yang berfungsi sebagai penghantar listrik. Di bawah katoda
dilapisi brick. Perusahaan memiliki 510 unit pot reduksi yang terbagi menjadi 3
gedung, di masing-masing gedung terdapat 170 pot. Arus listrik yang digunakan
sebesar 190 KA- 208 KA, dengan tegangan rata-rata di setiap pot 4,3 Volt.
1. Operasi Pot Reduksi
Alur Proses Reduksi dan Fasilitas Pendukungnya
Parameter Unit Design ActualCurrent Intensity kA 175 188-200
Number of Cell Pot 510 510
Production Capacity TPY 225,000 250,000
Current Efficiency % 87 92.30
DC Consumption kWH/T - AI 14,500 13,960
UTILITY MAINTENANCEPLN KUALA TANJUNG
PLN PORSEA
SUBSTATION
POWER PLANT
CASTING PLANTCARBON PLANT
Trestle : 2.5 km LenghtBerth : 1. Inalum A : 25,000 DWT B : 16,000 DWT 2. Transffered to Government C : 3,000 DWT
ALF3 Alumina Al. IngotSMELTING PLANT : 200 ha Coke
150 Km
Asahan River
RGD
Toba Lake : 1.100 km2
Coal Tar Pitch
R e d u c t i o n P l a n t : A l 2O 3 + C A l + C O 2
Diagram Sebuah Pot Reduksi
Tentang Aluminium
63PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Bahan baku yang digunakan dalam proses peleburan Aluminium ini adalah Alumina
yang diperoleh dari Bauksit (Al2O3.xH2O) melalui proses Bayer. Bahan baku diimpor dari
Australia.
Rumus Kimia Proses Elektrolisa : 2Al2O3 + 3C → 4Al + 3CO2
2. Operasi Normal
Operasi normal adalah keadaan dimana pot sudah berada dalam keadaan stabil
dan dapat dioperasikan untuk proses elektrolisa. Selama pot dalam keadaan
normal, pekerjaan utama yang biasa dilakukan antara lain:
i. Penggantian anoda (anode changing) dan penaikan busbar anoda
Di setiap unit pot terdapat 18 buah anoda yang masa pakainya rata-rata 28
hari. Supaya tegangan tetap stabil dan proses elektrolisa berjalan dengan
baik, penggantian anoda dilakukan secara berkala dan teratur. Setiap hari
biasanya dilakukan penggantian satu anoda untuk tiap pot. Penggantian
anoda ini dilakukan dengan menggunakan Anode Changing Crane (ACC).
Busbar anoda adalah Aluminium penghantar listrik, untuk menjepit tangkai
anoda. Busbar ini dapat naik turun menggerakkan seluruh anoda, karena
anoda terkonsumsi oleh proses elektrolisa maka busbar akan turun. Secara
berkala busbar akan dinaikkan ke posisi semula. Pekerjaan penggantian
anoda dan penaikkan busbar dilakukan dengan bantuan Anode Changing
Crane (ACC).
Tentang Aluminium
64PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Tentang Inalum
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
ii. Pengambilan Aluminium cair
(Metal Tapping)
Setiap hari Aluminium cair
di-tapping atau diambil atau
dihisap dengan cara vakum
dengan menggunakan
vacuum ladle. Pengambilan
Aluminium cair dilakukan
setiap 32 jam sekali.
Banyaknya metal cair
yang diambil dari setiap
pot berkisar antara 1,5
ton. Aluminium cair yang
diambil dari pot dibawa
langsung ke casting shop
dengan menggunakan Metal
Transport Car (MTC).
iii. Pemasukan material
Material yang dimaksud
adalah AlF3, merupakan
adiktif (reacted Alumina)
untuk mengimbangi
penguapan gas fluorida
dan menjaga kondisi bath
agar tetap stabil. Bath cair
perlu dimasukkan atau
dikeluarkan dari dalam pot
bila tidak sesuai dengan
standar tinggi bath, antara
20-24 cm. Pemasukan
dan pengeluarannya
dilakukan secara manual
menggunakan bath car
setiap harinya.
iv. Pemecahan kerak dan
pemasukan Alumina
Pemecahan kerak
tengah dilakukan dengan
teeth blade, sedangkan
pemasukan Alumina ke
dalam bath sebanyak 4 kg
dilakukan melalui hopper
Alumina di bagian tengah pot.
Pekerjaan ini dikontrol secara
kontinyu oleh komputer dan
dilakukan secara berkala.
v. Pengontrolan Voltase dan
penanggulangan Noise
Agar temperatur tetap
terjaga, maka volume pot
sebanding dengan energi
input perlu dikontrol terus
menerus dan gangguan
(noise) voltage dihilangkan
secepatnya. Pekerjaan ini
dilakukan dengan bantuan
komputer.
vi. Penghentian Anode Effect
Anode Effect merupakan
peristiwa naiknya pot
voltage secara tiba-tiba,
karena konsentrasi Alumina
dalam bath terlalu rendah
(≤ 1%). Voltage naik dari
4,3 volt menjadi 30-50 volt,
yang dapat mengakibatkan
kebocoran pot. Anode
Effect dapat dihentikan
dengan cara memasukkan
Alumina ke dalam bath
sambil menarik turunkan
anoda, sehingga gas-gas
dibawah anoda dapat keluar.
Pekerjaan ini dibantu dengan
komputer.
vii. Pengukuran parameter-
parameter
Pada operasi normal,
paremeter-perameter yang
perlu diukur adalah :
• Pengukuran tinggi bath
dan tinggi metal.
Tentang Aluminium
65PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
• Pengukuran keasaman.
• Pengukuran kemurnian
metal.
• Pengukuran distribusi
tegangan pot, tinggi
lumpur dan jumlah metal.
• Pengukuran temperatur
bath.
3. Cut Out Pot
Cut out pot dilakukan bila terjadi
kondisi sudah memburuk dan
tidak memungkinkan untuk
operasi lagi. Tanda-tanda pot
mulai memburuk diantaranya:
• Kadar Fe dan Si di dalam
metal cair meningkat dan tidak
bisa diturunkan lagi. Hal ini
biasanya terjadi apabila blok
katoda retak atau berlubang,
sehingga baja kolektor yang
terletak di bawah blok katoda
dapat tererosi dan larut
dalam metal cair, hal ini akan
mengakibatkan kandungan
Fe naik. Sedangkan
kenaikan kadar Si terjadi
apabila dinding pot samping
tererosi, sehingga silika yang
terkandung dalam isolasi akan
larut dan menaikkan kadar Si
dalam metal cair.
• Operasi pot yang sulit. Bila
gangguan (noise) voltage
sulit dikendalikan, suhu
dan tegangan sering naik
dan sulit diturunkan. Hal
ini mengakibatkan Anode
Effect yang timbul sulit
dihentikan. Keadaan seperti
ini membuat banyak operasi
manual dilakukan, sehingga
memberatkan operator. Pot
biasanya dimatikan untuk
dilakukan perbaikan, sehingga
akan dapat digunakan
kembali jika kerusakannya
telah diperbaiki.
C. Pabrik Penuangan
Pabrik Penuangan, atau Casting
Shop adalah pabrik yang berfungsi
mencetak Aluminium cair menjadi
Aluminium batangan (Ingot).
Aluminium cair yang dikirim dari
pabrik reduksi ke pabrik pencetakan
dibawa dengan Metal Transport Car
ke pabrik penuangan.
Di pabrik Penuangan, temperatur
Aluminium cair tetap dijaga dan
ditaburi flux untuk memurnikannya.
Dross yang terbentuk di permukaan
Aluminium cair diambil, lalu
didinginkan di tempat pendinginan
dross.
Terdapat 10 unit dapur di pabrik
pencetakan, yang terdiri dari 1 unit
dapur pelebur (Melting Furnace) dan
9 unit dapur penampung (Holding
Furnace) dengan masing-masing
kapasitas 30 ton Aluminium cair.
Sebelum dituang ke dalam Holding
Furnace, Metal Transport Car beserta
laddle dan isinya ditimbang pada 40
ton scale.
Aluminium yang sudah murni diatur
temperaturnya, kemudian dituangkan
ke casting machine melalui suatu
pengalir, dimana Aluminium ini akan
Tentang Aluminium
66PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Tentang Inalum
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
membeku membentuk Aluminium batangan (ingot). Ingot yang keluar dari casting
machine masuk ke conveyor pendingin, lalu dipindahkan ke conveyor penumpuk
dengan mengggunakan servo arm.
Setelah tumpukan ingot ditimbang, selanjutnya dipindahkan ke lapangan pendingin
dengan menggunakan Forklift, sedangkan ingot yang sudah dingin dilakukan proses
bundling, kemudian disimpan ke lapangan penyimpanan ingot. Perusahaan memiliki
7 unit casting machine untuk pencetakan ingot 50 pon (22,7 Kg) dengan kapasitas
12 ton/jam untuk masing-masing unit casting.
Aluminium yang sudah dicetak, akan disusun (bundle) sebanyak 44 batang Aluminium
dengan proporsi 1 bundle ± 1 ton. Selanjutnya Aluminium akan didinginkan secara
alami dan disusun di tempat penyimpanan Aluminium.
GRADE/CLASS CHEMICAL COMPOSITION (%)
COLOURING (Based on
Inalum)Inalum JIS H2102:2009
Elements Analyzed Controlled Element Total Sum Of
Element Analyzed and Controlled
Element
Al
Si Fe Cu Each of Ti and Mn
S1-A - 0.04 Max 0.04 Max 0.01 Max 0.01 Max 0.08 Max 99.92 MIn Sky Blue
S1-B - 0.04 Max 0.06 Max 0.01 Max 0.01 Max 0.10 Max 99.90 Min Sky Blue
S1 Special Class 1 0.05 Max 0.07 Max 0.01 Max 0.01 Max 0.10 Max 99.90 Min Sky Blue
S2 Special Class 2 0.08 Max 0.12 Max 0.01 Max 0.01 Max 0.15 Max 99.85 Min Green
G1 Class 1 0.15 Max 0.20 Max 0.01 Max 0.02 Max 0.30 Max 99.70 Min -
G2 Class 2 0.25 Max 0.40 Max 0.02 Max 0.02 Max 0.50 Max 99.50 Min -
G3 Class 3 0.50 Max 0.80 Max 0.02 Max 0.03 Max 1.00 Max 99.00 Min -
• Pengolahan Aluminium
Aluminium primer dapat dicampur dengan bahan lain untuk menghasilkan
logam alloy dengan jenis dan sifat yang berbeda. Komposisi utama dalam
Aluminium alloy adalah besi, silikon, tembaga dan magnesium. Ada beberapa
cara pengolahan Aluminium primer menjadi produk-produk yang dapat
dimanfaatkan, umumnya adalah:
1. Pencetakan (casting), menjadi bentuk yang beragam hingga tak terbatas.
2. Penipisan (rolling), menjadi bentuk piringan (plate), lembaran (sheets) atau
lapisan wafer yang sangat tipis. Proses rolling mengubah karakteristik logam
menjadi lebih liat.
3. Ekstrusi (extrusion) dalam berbagai bentuk.
Tentang Aluminium
67PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Produk yang terbuat dari
Aluminium dapat didaur
ulang berkali-kali. Energi yang
dibutuhkan untuk mendaur
ulang Aluminium dan emisi
gas rumah kaca yang timbul
hanya 5% dari produksi
Aluminium primer.
Kegunaan dan Aplikasi Aluminium
Karena sifat dan karakteristiknya seperti:
ringan, kuat, mudah dibentuk, tahan
korosi, mempunyai konduktivitas listrik
tinggi, menahan panas dan dingin dan
lain-lain, Aluminium memiliki kegunaan
dan aplikasi meliputi area konstruksi,
transportasi, alat-alat listrik dan bahan
untuk kemasan.
Aluminium murni bersifat cukup lunak
namun dengan mencampurkannya
dengan sejumlah kecil logam lain, alloy
yang dihasilkan dapat memiliki kekuatan
seperti baja dengan massa yang hanya
setengahnya. Laju korosi Aluminium
1/25 kali baja bertahanan tinggi, massa
Aluminium setara dengan 1/3 dari massa
tembaga sedangkan konduktivitas
listrik Aluminium dua kali lebih tinggi dari
tembaga. Sifat-sifat tersebut sangat
menguntungkan untuk aplikasi Aluminium
dalam bidang konstruksi bangunan
sebagai pengganti kayu, otomotif dan
transmisi listrik.
Semua jenis produk Aluminium dapat
digunakan pada konstruksi dan renovasi
bangunan, seperti rangka, siku, jendela,
kaca atap, pintu, layar, penadah hujan,
kanopi, dan lain-lain. Mesin otomotif yang
ringan memberi manfaat dalam upaya
menghemat bahan bakar dan juga ramah
lingkungan selama masa pakai kendaraan
tersebut. Kabel transmisi yang lebih ringan
membutuhkan struktur pendukung yang
lebih sedikit dan ringan juga.
Produk Aluminium juga digunakan
secara luas untuk proteksi, kemasan,
dan penyajian makanan dan minuman.
Aluminium dapat dibentuk menjadi
lembaran yang sangat tipis dengan sifat
yang ringan, kuat dan kualitas insulasi
yang baik dalam mempertahankan
makanan, kosmetik, produk farmasi dan
melindunginya dari ultraviolet, bau dan
bakteri. Kemasan Aluminium aman, tahan
rusak, higienis, mudah dibuka dan dapat
didaur ulang. Aluminium meneruskan kalor
konduksi dan memantulkan kalor radiasi.
Sekitar separuh dari alat-alat masak yang
ada di pasaran terbuat dari Aluminium.
Alat-alat masak dari Aluminium hanya
membutuhkan seperempat dari energi
yang dibutuhkan untuk memanaskan
baja atau besi tuang. Aluminium hanya
kehilangan panas sekitar 7 % dari yang
diterimanya dan memanfaatkan 93%-nya
untuk memasak.
Prospek Bisnis Aluminium
Aluminium merupakan komoditas yang
penting di masa depan. Sebagai bahan
pengganti terhadap baja, tembaga dan
kayu, kebutuhan akan Aluminium akan
meningkat dari waktu ke waktu, sementara
efisiensi dalam memproduksinya akan
meningkat secara berkesinambungan.
Tentunya peningkatan kebutuhan ini akan
sebanding dengan kebutuhan bahan
baku, terutama Alumina.
Tentang Aluminium
68PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Tentang Inalum
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Neraca Aluminium Primer Dunia
Q3.2012 Q1.2013 Q1.2014Q3.2013Q4.2012 Q2.2013 Q2.2014Q4.20130
2.000
10.000
6.000
14.000
4.000
12.000
8.000
16.00018.000
Kilo Ton
Produksi Konsumsi
Neraca Pasar (sumber: UC Rusal, 2014)
Kapasitas
Long term Smelter Capacity Requirement
35
55
75
45
65
85
252000 2010 2020 20302005 2015 2025
Proyeksi Kebutuhan (sumber: CRU Group, 2006)
Project Capacity Additional Invesment Required Required Capacity
Dari grafik di atas terlihat kebutuhan Aluminium dunia saat ini sekitar 12,5 juta ton per
kuartal atau 50 juta ton per tahun. Kebutuhan Aluminium dunia akan meningkat dan
akan mencapai sekitar 70 juta ton per tahun pada tahun 2025. Diharapkan suplai dapat
mengikuti kebutuhan pasar tersebut.
Tentang Aluminium
69PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Sementara grafik menjelaskan kebutuhan Aluminium dalam negeri saat ini sekitar 800
ribu ton per tahun, kebutuhan ini masih belum terpenuhi dengan kapasitas produksi
Perusahaan saat ini yang sekitar 260 ribu ton per tahun atau hanya mencukupi 31% dari
kebutuhan tersebut. Terlihat bahwa pertumbuhan Aluminium dalam negeri dalam 5 (lima)
tahun terakhir mencapai 24% per tahun. Dengan demikian, maka peluang untuk industri
Aluminium dalam negeri masih akan sangat terbuka. Hal ini mendorong Inalum untuk
meningkatkan kapasitas dan melakukan diversifikasi produk dan ekspansi usaha dalam
industri Aluminium dalam negeri.
Kap. Produksi Inalum Permintaan Domestik
Grafik Forecast Supply-Demand Aluminium Domestik (2014 - 2025)
500
1.000
2.000
1.500
2.500
02014 2015 2017 2020 20242016 2019 20232018 20222021 2025
200
804 859 923 9971082
11811296
14321591
1780
2002
2265
200 267 255 218316
500 500 500 500
750
1000
Sumber: Roadmap Industri Berbasis Mineral Logam (Kementerian Perindustrian - 2014) diolah.
Tentang Aluminium
Gap
70PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Tentang Inalum
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Ruang Lingkup Usaha
Sesuai dengan Anggaran Dasar
Perusahaan, PT Indonesia Asahan
Aluminium (Persero) selanjutnya disebut
sebagai “Perusahaan” adalah perusahaan
yang melakukan usaha di bidang industri
Aluminium terpadu. Untuk mencapai
maksud dan tujuan tersebut, Perusahaan
dapat melaksanakan kegiatan usaha
utama sebagai berikut:
1. Membangun dan menyelenggarakan
usaha di bidang produksi dan
pengolahan Alumina, Pabrik Kalsinasi
Kokas termasuk produk turunannya,
Pabrik Peleburan Aluminium termasuk
produk turunannya.
2. Membangun dan mengoperasikan
pembangkit listrik untuk menunjang
kegiatan usaha tersebut di atas.
3. Melaksanakan kegiatan pemasaran,
penjualan dan distribusi hasil produksi
sesuai dengan kegiatan usaha
tersebut di atas dan produk sejenis
lainnya.
4. Membangun dan mengoperasikan
sarana dan prasarana untuk
menunjang kegiatan usaha utama.
Selain kegiatan usaha utama di atas,
Perusahaan dapat melakukan kegiatan
usaha lain dalam rangka optimalisasi
pemanfaatan sumber daya Perusahaan
untuk:
1. Melaksanakan kegiatan usaha di
bidang jasa, meliputi jasa konsultasi,
rancang bangun/desain dan
rekayasa/engineering pada kegiatan
usaha tersebut di atas.
2. Menjual tenaga listrik sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan.
3. Melaksanakan kegiatan usaha
di bidang perdagangan meliputi
pemasaran dan penjualan produk
sejenis yang dihasilkan oleh pihak lain
baik di dalam maupun luar negeri.
4. Menyewakan atau mengkerjasamakan
sarana dan prasarana yang dimiliki
oleh Perusahaan.
Sebagai unit usaha utama, Perusahaan
memiliki pabrik peleburan Aluminium
sekaligus kantor pusat, Pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA) sebagai pendukung
aktivitas operasional, dan kantor
perwakilan serta kantor penghubung di
dua kota besar, Jakarta dan Medan.
PT Indonesia Asahan
Aluminium (Persero)
selanjutnya disebut sebagai
“Perusahaan” adalah
perusahaan yang melakukan
usaha di bidang industri Aluminium terpadu.
71PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Ruang Lingkup Usaha
72PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Tentang Inalum
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Sejarah Singkat
Usaha untuk mendayagunakan Sungai Asahan, sungai yang mengalir dari Danau Toba, dan bermuara ke Selat
Malaka sudah dilakukan berulang-ulang sejak era pendudukan Hindia Belanda. Studi kelayakan paling awal
dilakukan tahun 1919 oleh Pemerintah Hindia Belanda, dan pada tahun 1939 Maat-schappij Tot Exploitatie Va de
Waterkracht in de Asahan Rivier (MEWA) berencana merintis pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Siguragura.
Pada tahun 1962, rencana pemanfaatan air Danau Toba untuk keperluan pembangkit listrik kembali berjalan melalui
penandatanganan perjanjian kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan Rusia untuk mengadakan studi kelayakan
pembangunan Proyek Asahan. Namun, hal ini kembali gagal akibat kondisi sosial politik ekonomi tahun 1965 yang
tidak menguntungkan. Hingga tahun 1968, Nippon Koei perusahaan konsultan asal Jepang menyerahkan laporan
kelayakan sementara tentang Proyek Aluminium Asahan yang kemudian disusul dengan laporan mengenai Power
Development Project. Pada tahun 1970 dilakukan penandatanganan perjanjian antara Departemen Pekerjaan
Umum dan Tenaga Listrik dengan Nippon Koei untuk engineering service mengenai perencanaan dan penyelidikan
secara rinci Proyek PLTA No. 2 dari pengembangan pembangunan Asahan. Tahun 1972 laporan ini diserahkan
kepada Pemerintah Indonesia, yang menyatakan bahwa PLTA layak untuk dibangun dengan sebuah peleburan
Aluminium sebagai pengguna utama dari listrik yang dihasilkannya.
Setelah melalui perundingan yang panjang dan tersedianya bantuan ekonomi dari Pemerintah Jepang untuk Proyek
Asahan, pada tanggal 7 Juli 1975 di Tokyo, Pemerintah Republik Indonesia dan 12 penanam modal asal Jepang
menandatangani Perjanjian Induk untuk PLTA dan Pabrik Peleburan Aluminium Asahan. Kedua belas Penanam
Modal Jepang tersebut adalah: Sumitomo Chemical Company Ltd., Sumitomo Shoji Kaisha Ltd., Nippon Light
Metal Company Ltd., C. Itoh & Co., Ltd., Nisso Iwai Co., Ltd., Nichimen Co., Ltd., Showa Denko K.K., Marubeni
Corporation, Mitsubishi Chemical Industries Ltd., Mitsubishi Corporation, Mitsui Aluminium Co., Ltd., dan Mitsui &
Co., Ltd. Ke-12 penanam modal ini, bersama Pemerintah Jepang pada tanggal 25 November 1975 membentuk
sebuah perusahaan penanam modal dengan nama Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd. (NAA) yang berkedudukan
di Tokyo.
Pada 6 Januari 1976, NAA bersama Pemerintah Indonesia mendirikan sebuah perusahaan patungan di Jakarta,
dengan nama PT Indonesia Asahan Aluminium (“Inalum”). Ini merupakan bagian dari Perjanjian Induk, dimana
Inalum akan menjadi perusahaan yang membangun dan mengoperasikan Proyek Asahan. Saat Inalum didirikan,
NAA menguasai 90% kepemilikan saham, sementara Pemerintah Indonesia hanya memiliki 10% saham.
73PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Sejarah Singkat
September 1979, kepemilikan saham
berubah, dimana NAA memiliki 75% dan
Pemerintah Indonesia memiliki 25%.
Kepemilikan saham kemudian kembali
berubah di Juni 1987, menjadi 58,87%
milik NAA dan 41,13% dimiliki Pemerintah
Indonesia, dan mengalami perubahan
kembali pada 10 Februari 1998 menjadi
41,12% untuk NAA dan 58,88% untuk
Pemerintah Indonesia.
Untuk melaksanakan Perjanjian Induk,
Pemerintah Indonesia kemudian
mengeluarkan SK Presiden No. 5
Tahun 1976 sebagai landasan hukum
terbentuknya Otorita Pengembangan
Proyek Asahan yang kemudian berganti
nama menjadi Otorita Asahan. Otorita
ini menjadi wakil pemerintah yang
bertanggung jawab atas lancarnya
pembangunan dan pengembangan
Proyek Asahan. Inalum tercatat sebagai
pelopor dan perusahaan pertama di
Indonesia yang bergerak di bidang industri
peleburan Aluminium dengan investasi
sebesar 411 miliar Yen.
Perjanjian Induk tersebut berakhir 30
tahun sejak produksi komersial atau
pada tanggal 31 Oktober 2013. Pada
tanggal 9 Desember 2013, dilaksanakan
penandatanganan “Agreement in relation
to the expiry of the Master Agreement
in respect of and the transfer of share
in PT Indonesia Asahan Aluminium”
sebagai pengakhiran Perjanjian Induk
dan penyerahan saham Perusahaan yang
dimiliki Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd.
kepada Pemerintah Republik Indonesia
(pemegang saham). Pada tanggal 19
Desember 2013, berdasarkan Akta
Pernyataan Pengalihan Saham No. 86 oleh
Notaris Aryanti Artisari, SH., M.Kn, Nippon
Asahan Aluminium Co., Ltd. mengalihkan
investasinya atas 541.946 lembar saham
Perusahaan kepada Pemerintah Republik
Indonesia (pemegang saham) dan
Pemerintah Republik Indonesia membayar
kepada Nippon Asahan Aluminium
Co.,Ltd. sebesar USD556.700.000 untuk
pengalihan saham tersebut. Dengan
adanya pengalihan tersebut, maka
pemegang tunggal saham Perusahaan
adalah Negara Republik Indonesia
dengan jumlah kepemilikan 100% atas
920.476 lembar saham Perusahaan
yang diterbitkan. Perubahan Anggaran
Dasar yang berisi tentang perubahan
pemegang saham ini sudah mendapatkan
persetujuan dari Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dalam Surat Keputusan No. AHU-
AH.01.1056092 tanggal 24 Desember
2013. Pada tanggal 21 April 2014, status
Perusahaan resmi berubah menjadi Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) sesuai dengan
Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2014
tentang Penetapan PT Indonesia Asahan
Aluminium sebagai Perusahaan Perseroan
(Persero).
Inalum tercatat sebagai pelopor dan perusahaan pertama di Indonesia yang bergerak di bidang industri peleburan Aluminium dengan investasi sebesar 411 milyar Yen.
Negara Republik Indonesia dengan jumlah kepemilikan
100% atas 920.476 lembar saham
Perusahaan yang diterbitkan.
74PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Tentang Inalum
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Jejak Langkah
Laporan kelayakan
sementara Proyek
Aluminium Asahan dan
laporan mengenai Power
Development Project oleh
Nippon Koei.
Studi kelayakan
optimalisasi Sungai
Asahan oleh Pemerintah
Hindia Belanda.
Studi kelayakan Sungai
Asahan kembali
dilakukan Perusahaaan
asal Belanda, Maat-
schappij Tot Exploitatie
Va de Waterkracht in de
Asahan Rivier (MEWA).
1919-1939 1968
Penandatanganan
Perjanjian Induk antara
Pemerintah Republik
Indonesia dan 12 penanam
modal asal Jepang.
Pemerintah Jepang dan
ke-12 penanam modal
Proyek Asahan mendirikan
perusahaan penanam
modal, Nippon Asahan
Aluminium Co., Ltd.
1975
Rekomendasi hasil
laporan kelayakan
pembangunan
Pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA)
dan pabrik peleburan
Asahan, hasil kerjasama
Departemen Pekerjaan
Umum dan Tenaga Listrik
dan Nippon Koei.
1970-1972
74PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014
75PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
6 Januari, Pemerintah
Republik Indonesia
dan Nippon Asahan
Aluminium Co., Ltd.
menandatangani
perjanjian perusahaan
patungan PT Indonesia
Asahan Aluminium.
Pemerintah Indonesia
mendirikan Otorita
Asahan.
1976
Kesepakatan pemutusan
kontrak antara Pemerintah
Republik Indonesia dan
Nippon Asahan Aluminium
Co., Ltd. yang menandai
PT Indonesia Asahan
Aluminium (Persero)
sebagai Badan Usaha
Milik Negara Republik
Indonesia.
2013
21 April, Presiden Republik Indonesia melalui
Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2014
telah menetapkan status Perusahaan menjadi
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Indonesia
Asahan Aluminium terhitung sejak tanggal 19
Desember 2013.
21 April, Menteri Negara BUMN selaku
Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Indonesia Asahan
Aluminium telah menandatangani dan
mengesahkan Anggaran Dasar Perusahaan
melalui Surat Keputusan No. S-267/MBU/2014
tentang Perubahan Anggaran Dasar
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
30 Mei, Dewan Komisaris menyetujui usulan
mengenai Redefinisi Visi, Misi dan Nilai
Perusahaan yang diajukan oleh Direksi Inalum
pada saat Rapat Gabungan Dewan Komisaris
dan Direksi.
19 Desember, peluncuran logo dan mars
Inalum yang baru sebagai bagian dari
transformasi perubahan status Inalum
menjadi BUMN.
2014
Jejak Langkah
75PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Laporan Tahunan2014
76PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Tentang Inalum
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Visi, Misi dan Nilai Perusahaan
Redefinisi terhadap Visi, Misi dan Nilai Perusahaan
telah dilakukan dengan melibatkan unsur staf pimpinan
Perusahaan. Selanjutnya, setelah mendapatkan
persetujuan dari Dewan Komisaris pada tanggal 30
Mei 2014, yang selajutnya disahkan melalui Surat
Keputusan Direksi No: SK-005/DIR/2014 tertanggal
6 Juni 2014 tentang Penetapan Visi, Misi dan Nilai
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero).
» Menjalankan operasi peleburan Aluminium terpadu yang menguntungkan, aman dan ramah lingkungan untuk meningkatkan nilai bagi Pemangku Kepentingan.
» Memberikan sumbangsih kepada pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional melalui kegiatan operasional dan pengembangan usaha berkesinambungan.
» Berpartisipasi dalam memberdayakan masyarakat dan lingkungan sekitar melalui program Corporate Social Responsibility dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang tepat sasaran.
» Meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia secara terencana dan berkesinambungan untuk kelancaran operasional dan pengembangan industri Aluminium.
Visi “Menjadi Perusahaan Global Terkemuka Berbasis Aluminium Terpadu Ramah
Lingkungan”
Misi
77PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Nilai-Nilai PerusahaanPerusahaan memiliki Nilai-nilai Perusahaan yang
disebut PROSPEKTIF, dengan penjabaran sebagai berikut:
ProfesionalKami bekerja secara profesional dengan
menerapkan praktik bisnis terbaik.
PengembanganKami tumbuh menjadi besar melalui pengembangan berkesinambungan.
KerjasamaKami tangguh melampaui harapan
melalui kerjasama yang sinergi.
Tanggung jawabKami bertanggung jawab untuk memberikan kontribusi terbaik.
IntegritasKami menjalankan bisnis dengan
integritas.
FaedahKami berusaha menjalankan bisnis yang
menguntungkan untuk kesejahteraan.
78PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Tentang Inalum
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Logo Inalum
Sesuai dengan perkembangan, logo Inalum juga mengalami perubahan yang
diluncurkan pada tanggal 19 Desember 2014 dengan penjelasan sebagai berikut:
79PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Legal & KepatuhanSatyawarman Tarigan
PengadaanSuryadi Munir
Auditor InternalYohanes Sigit Subandriawan
Komisaris Penunjang Komisaris:
Komite Audit
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
DEWAN KOMISARIS
DIREKTUR UTAMAWinardi
DIREKSI
Direktur KeuanganOggy Achmad Kosasih
Direktur OperasiSahala Hasoloan Sijabat
Direktur Umum & Sumber Daya Manusia
Carry Mumbunan
Direktur Pengembangan & Bisnis
Harmon Yunaz
Wakil Manajemen*Sahala Hasoloan Sijabat
AdministrasiEddy Kristanto
Umum & CSRWijayanto Djoko L
Administrasi SDM & WelfareNugraha M. Toyib
Pengembangan SDMMoh. Rozak H.
Reduksi & PenuanganAji Rustanto
KarbonKusnandar D. Sartono
PemeliharaanDwi Yantho Soetimin
EngineeringIvan Ermisyam
Operasi PLTA & DistribusiMuhammad Aris Tahir
Pemeliharaan PLTABenny Iskandar
Pengawasan InternalRainaldy Harahap
Sekretaris PerusahaanRicky Gunawan
TreasuryRobinsong Girsang
Budgeting & AccountingAfrizal Noorbey
LogistikUntung Baritno
Proyek PengembanganDante Sinaga
Perencanaan StrategisIsmadi YS Jenal
Marketing & SalesSalman Farisi
Struktur Organisasi
Struktur Organisasi per 31 Desember
*) Jabatan Wakil Manajemen secara ex-officio dirangkap oleh Direktur Operasi
80PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Tentang Inalum
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Daftar Pemegang Saham dan Kepemilikan Saham
Pada tanggal 19 Desember 2013
berdasarkan akta notaris No. 86 oleh
Aryanti Artisari, SH., MKn, disebutkan
bahwa Nippon Asahan Aluminium
Co., Ltd. mengalihkan 541.946 lembar
sahamnya kepada Pemerintah Indonesia
(pemegang saham), dan Pemerintah
Republik Indonesia membayar kepada
Nippon Asahan Aluminium, Co. Ltd.,
sebesar USD556.700.000 untuk
pengalihan saham tersebut. Dengan
demikian, pemegang saham Perusahaan
tunggal adalah Negara Republik Indonesia
dengan jumlah kepemilikan saham
sebesar 920.476 lembar seperti yang
tersebut dalam tabel di atas.
Komposisi Kepemilikan dan modal Saham
100%
Jumlah Saham, Ditempatkan dan Disetor Penuh(lembar saham)
Persentase Kepemilikan(%)
Jumlah(USD)
920.476
100
920.476.000
Pemerintah Republik Indonesia
Pemegang Saham
Jumlah Saham, Ditempatkan dan
Disetor Penuh(lembar saham)
Persentase Kepemilikan
(%)
Jumlah(USD)
Pemerintah Republik Indonesia
920.476 100 920.476.000
Jumlah 920.476 100 920.476.000
81PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kronologis Pencatatan Saham dan Realisasi Penggunaan Dana Hasil
Penawaran Umum
Perusahaan belum melakukan
perdagangan saham melalui Initial Public
Offering (IPO) atau Penawaran Umum
Perdana. Seluruh kepemilikan lembar
saham Perusahaan di bawah Negara
Republik Indonesia dan dikelola oleh
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian
Badan Usaha Milik Negara. Oleh sebab
itu, kronologis pencatatan saham dan
efek lainnya, serta pelaporan realisasi
penggunaan dana hasil Penawaran Umum
tidak dilaporkan dalam tahun buku 2014.
82PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Tentang Inalum
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Penghargaan dan Sertifikasi
1998 Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dari SGS International No. AU98/1054 untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air.
1998 Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dari SGS International No. ID03/0239 untuk Pabrik Peleburan.
2002 Sertifikat ISO 14001 tentang Sistem Manajemen Lingkungan No. GB02/55087 dari SGS International.
2004 Peringkat BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup RI.
1992 Penghargaan Sahwali Awards tentang Environmentally Friendly Businessman dari Indonesian Environmental Management and Information Center (IEMIC).
83PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
2008 Predikat Bendera Emas (Gold Flag) penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.
2009 Peringkat BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup RI.
2005 Predikat Bendera Emas (Gold Flag) penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.
2005 Peringkat BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup RI.
2005 Sertifikat International Ship & Port Facility Security (ISPS) Code No. 02/0151-DN dari Pemerintah RI.
2007 Peringkat BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup RI.
Penghargaan dan Sertifikasi
84PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Tentang Inalum
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
2013 Certificate of Emission Reduction (CER) pertama di dunia dalam jajaran perusahaan peleburan aluminium dari United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) dalam upaya mengurangi emisi gas perfluorocarbon (PFC) atau emisi gas rumah kaca sebesar 71.342 ton CO2 ekuivalen per tahun.
2013 Peringkat BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup RI.
2010 Peringkat BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup RI.
2011 Predikat Bendera Emas (Gold Flag) penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.
2011 Peringkat BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup RI.
2012 Peringkat BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup RI.
Penghargaan dan Sertifikasi
85PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
2014 Predikat Bendera Emas (Gold Flag) penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.
2014 Penghargaan GKPM Awards: CSR Best Practice for MDGs dari Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan CFCD atas bentuk wujud nyata kontribusi dan komitmen Perusahaan di bidang pendidikan dasar.
2014Pelapor Devisa Hasil Ekspor (DHE) eksportir ke-3 terbaik untuk tahun buku 2014 dari Bank Indonesia.
2014 Peringkat GOLD untuk Program CSR bidang Pendidikan dan Budaya (Program Beasiswa Sarjana dan SMA berbasis Desa) dan Kesehatan (Pemberdayaan Posyandu), SILVER di bidang penciptaan lapangan kerja dan peningkatan keterampilan (Program Warung Nelayan : Usaha Ekonomi Alternatif), serta peringkat APRESIASI di bidang Investasi Sosial untuk infrastruktur (Program Air Bersih bagi Masyarakat Pesisir) oleh Corporate Forum for Community Development (CFCD), Kementerian Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI dan BSN (Badan Standarisasi Nasional)
Penghargaan dan Sertifikasi
Analisa dan Pembahasan
Manajemen
Sejalan dengan misi Perusahaan untuk
menjalankan industri Aluminium terpadu yang
menguntungkan.Perusahaan merencanakan
pengembangan usaha melalui peningkatan kapasitas peleburan
aluminium dan melakukan integrasi bisnis
Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan Berkelanjutan
88PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kebijakan Strategis 2014
Kebijakan Strategis 2014
Integrasi bisnis ini secara vertikal baik ke
arah upstream (dengan membangun
pabrik Calcined Petroleum Cokes (CPC)
dan pabrik Smelter Grade Alumina
(SGA)) maupun ke arah downstream
(Pengembangan Bisnis Produk Turunan
Aluminium berupa billet, alloy, otopart
dan kabel), yang dilakukan dalam
bentuk penanaman modal sendiri, anak
Perusahaan maupun strategic partnership
yang bertujuan untuk menjamin stabilitas
suplai bahan baku serta mendukung
peningkatan kapasitas produksi
Aluminium.
Terkait dengan peningkatan kapasitas
produksi Aluminium dari saat ini sebesar
260 ribu ton per tahun menjadi 300 ribu
ton per tahun pada 2019, yang kemudian
ditingkatkan menjadi 500 ribu ton per
tahun pada 2020 akan dibutuhkan energi
listrik yang saat ini direncanakan berasal
dari PLTU sebagai sumber energi listrik
bagi tungku reduksi baru dengan teknologi
yang lebih modern. Pembangunan
PLTU dimaksudkan tidak hanya untuk
memenuhi suplai kebutuhan listrik pabrik
peleburan Aluminium yang baru tetapi
juga dapat dimanfaatkan untuk Kawasan
Industri Terpadu Kuala Tanjung dan Sei
Mangkei maupun Sumatera Utara.
Sebagai konsekuensi dari program
pengembangan yang dijalankan
Perusahaan, diperlukan perluasan
lahan, khususnya untuk proyek PLTU,
CPC dan Produk Turunan. Perusahaan
juga merencanakan untuk melakukan
reklamasi wilayah pesisir di sisi Utara
Pabrik Peleburan saat ini.
89PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
No. Nama Proyek Progress di Tahun 2014
1. Pabrik Calcined Petroleum Cokes (CPC)
1. Izin prinsip pendirian Anak Perusahaan disetujui oleh RUPS pada 2 Mei 2014.2. NDA (Non-Disclosure Agreement) dengan calon mitra bisnis (PT Pertamina) terkait join pre-
Feasibility Study (pre-FS) pembangunan pabrik CPC telah ditandatangani pada 6 November 2014. Sementara, proses join pre-FS dilaksanakan pada 21 Oktober 2014 s/d 15 Desember 2014.
3. Feasibility study oleh konsultan telah dilakukan sejak November 2014 dan ditargetkan selesai pada Maret 2015.
2. Pabrik Bisnis Smelter Grade Alumina (SGA)
1. NDA dengan calon mitra bisnis, PT Antam Tbk (SGA-Mempawah) dan PT Alakasa Industrindo Tbk (Gesit Group), dilakukan sejak 19 September 2014 s/d 19 Desember 2014.
2. Penilaian (evaluasi) terhadap calon mitra bisnis di atas melalui akses data room, hasil Feasibility Study serta site visit telah dilaksanakan sejak 19 November 2014 s/d 19 Desember 2014 bersama dengan Konsultan Perusahaan. Rekomendasi terkait alternatif kemitraan serta tindak lanjut yang harus dilakukan telah disampaikan di dalam Laporan Evaluasi.
3. PLTU dan Pelabuhan 1. Pencarian calon konsultan melalui diskusi, presentasi dan studi banding telah dilakukan selama kurun Maret 2014 hingga Oktober 2014.
2. Penandatanganan MoU dengan PT Bukit Asam Tbk untuk kerjasama PLTU Kuala Tanjung melalui Join Feasibility Study telah dilakukan pada 14 Oktober 2014.
3. Penetapan Konsultan untuk melakukan Feasibility Study pada Desember 2014 masih dalam tahap negosiasi.
4. Ekspansi Pabrik Peleburan Aluminium
1. Pencarian calon konsultan melalui diskusi dan presentasi telah dilakukan sejak Maret 2014 hingga Oktober 2014.
2. Penetapan Konsultan untuk melakukan Feasibility Study pada Desember 2014 masih dalam tahap finalisasi hasil evaluasi.
5. Produk Turunan Aluminium 1. Penandatanganan NDA dengan calon mitra pabrik kabel telah dilaksanakan pada Oktober 2014, sementara rapat pendahuluan untuk mendiskusikan langkah selanjutnya telah dilaksanakan pada 13 November 2014.
2. Diskusi dengan Kementerian BUMN terkait hilirisasi industri Aluminium Perusahaan telah dilaksanakan pada 15 Desember 2014, dimana Kementerian BUMN secara prinsip menerima apa yang disampaikan Perusahaan dan meminta Perusahaan untuk melakukan hilirisasi melalui antara lain: Pembentukan Joint Venture Company (Perusahaan Patungan) dengan investor yang memberikan nilai tambah produk paling tinggi, Pembangunan pabrik semi produk secara mandiri, serta Pemanfaatan aset PT Asahan Aluminium Alloys.
3. Diskusi dengan PT Astra terkait bahan baku berupa produk alloy dari Perusahaan telah dilaksanakan pada Desember 2014.
6. Persiapan Lahan 1. Pembentukan Tim Persiapan Lahan melalui SK Direktur pada 14 Agustus 2014 dan Kick-off Meeting dilaksanakan pada 25 Agustus 2014.
2. Izin reklamasi lahan dari Pemerintah Daerah setempat diterima pada 19 September 2014.3. Proses pengadaan konsultan untuk melakukan FS, AMDAL, Detail Enginering Design (DED)
dan pengawasan proyek sedang dilakukan pada Desember 2014. 7. Pendirian Anak Perusahaan Pada 2014, program ini difokuskan pada Tahap Persiapan untuk mendapatkan rekomendasi
tertulis dari Dewan Komisaris untuk kemudian mendapatkan persetujuan dari Kementerian BUMN. Terdapat 5 (lima) anak perusahaan yang akan dibentuk, yaitu CPC Plant, SGA Plant, PLTU, Pabrik Produk Turunan Aluminium dan Pengelolaan Limbah.
Kebijakan Strategis 2014
90PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Produksi Aluminium
Proses ProduksiPeleburan Aluminium merupakan aktivitas usaha utama Perusahaan. Tahapan proses
peleburan dan produksi Aluminium dari Perusahaan dapat dilihat pada diagram di bawah
ini.
Diagram Proses Peleburan dan Produksi Aluminium
Proses produksi dimulai dari penerimaan
bahan baku yaitu Alumina, Kokas (CPC)
dan Coal Tar Pitch (CTP) melalui pelabuhan
sendiri, yang dibongkar dan dimasukkan
ke dalam silo masing-masing melalui belt
conveyor. Alumina di dalam silo kemudian
dialirkan ke Dry Scrubber System untuk
direaksikan dengan gas HF dari tungku
reduksi. Reacted Alumina tersebut
kemudian dibawa ke Hopper Pot dengan
Anode Changing Crane (ACC) dan
dimasukkkan ke dalam tungku reduksi.
Kokas yang ada di dalam silo kemudian
dicampur dengan butt atau puntung anoda
dan dipanaskan terlebih dahulu. Material-
material tersebut dicampur dengan pitch
sebagai perekatnya. Kemudian, material
tersebut dicetak dalam shaking machine
menjadi blok karbon mentah. Blok inilah
yang kemudian dipanggang di Baking
Furnace. Anoda yang sudah dipanggang
kemudian dibawa ke pabrik penangkaian
untuk diberikan tangkai, yang disebut
Anode Assembly. Selanjutnya Anode
Tinjauan Operasi
Menteri BUMN, Rini M Soemarno
dalam kunjungannya ke Inalum sebagai
kunjungan pertama ke BUMN di luar
Pulau Jawa
91PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Assembly dibawa ke Pabrik Reduksi
dengan kendaraan khusus, Anode
Transport Car (ATC) untuk digunakan
sebagai elektroda dalam proses elektrolisa.
Setelah anoda tersebut dipakai selama
kurang lebih 28 hari di dalam pot, puntung
Anoda tersebut diganti dengan yang baru.
Puntung tersebut kemudian dipecah
di pabrik penangkaian untuk dipakai
lagi. Di dalam tungku reduksi, Alumina
akan dielektrolisa menjadi Aluminium
cair dengan jumlah produksi setiap pot
1,8 sampai 2 ton Aluminium/32 jam.
Aluminium cair tersebut dibawa ke pabrik
Penuangan dengan Metal Transport Car
(MTC) dan dituangkan ke dalam Holding
Furnace. Setelah mendapat proses
lanjutan, Aluminium cair ini dicetak di
Casting Machine menjadi Ingot dengan
beratnya 22,7 kg per batang. Inilah produk
akhir Perusahaan, Aluminium batangan
(ingot) yang di bundling dan siap untuk
dipasarkan.
Bahan baku yang disediakan didapat
melalui pembelian secara impor maupun
lokal. Penyediaan bahan baku dilakukan
setiap tahun yang dihitung berdasarkan
kebutuhan operasi yang telah ditetapkan.
Sumber penyediaan bahan baku utama
Perusahaan adalah sebagai berikut:
Bahan Baku Sumber Penyedia
Bahan Baku Impor
Alumina : AustraliaCalcined Petroleum Cokes (CPC)- High Sulfur : Kuwait, Jepang, India- Low Sulfur : ArgentinaCoal Tar Pitch (CTP) : India, Tiongkok
Bahan Baku Lokal
Aluminium Fluoride (ALF3). : SurabayaCalcined Petroleum Cokes (CPC)- High Sulfur : Surabaya- Low Sulfur : Surabaya
Produktifitas ProduksiProduksi Aluminium dari perusahaan
mengalami pertumbuhan yang signifikan.
Selama sembilan bulan terakhir, periode
tahun buku April-Desember 2014,
produksi Aluminium ingot mencapai
199.692 ton, meningkat 4,1 % atau 7.871
ton dari pencapaian di periode yang
sama pada tahun fiskal 2013 yang
mencapai 191.821 ton.
Tabel di bawah menunjukkan kinerja
operasi pabrik peleburan Aluminium
antara tahun 2010 hingga 2014 yang
cukup memuaskan dengan pencapaian
sebagai berikut:
Tinjauan Operasi
92PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
ITEM UNIT 2014* 2013 2012 2011 2010 TOTAL/RATA-RATA
1. JUMLAH TUNGKU REDUKSI (pot)
Startup(MC Base) Pot 50 70 76 117 84 397
Cut-out Pot 67 70 69 104 105 415
Operasi Tungku Akhir Bulan Pot 486 503 503 496 483 486
Tungku. Hari Pot.Hari 138.488 181.443 182.375 177.375 181.928 861.609
2. PRODUKSI ALUMINIUM
Produksi Aluminium Ingot Ton 199.692 256.602 254.150 246.086 253.803 1.210.333
3. BASIS DATA
Arus kA 197,9 193,14 190,16 190,55 190,024 192,354
Current Efficiency (CE) % 91,68 91,81 91,86 91,31 91,55 91,64
Produksi Aluminium Ton/Pot 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4
Tegangan Pot V 4,364 4,373 4,359 4,372 4,347 4,363
DC Power kWH/T-Al 14.193 14.201 14.150 14.279 14.162 14.197
DC Power Gross kWH/T-Al 14.194 14.205 14.151 14.279 14.174 14.201
AC Power Nett kWH/T-Al 14.652 14.658 14.591 14.701 14.628 14.646
AC Power Gross kWH/T-Al 14.653 14.662 14.592 14.701 14.640 14.650
4. KEMURNIAN METAL
Al % 99,78 99,81 99,81 99,8 99,78 99,8
Fe % 0,176 0,148 0,141 0,158 0,174 0,16
Si % 0,041 0,041 0,046 0,043 0,044 0,043
5. UNIT KONSUMSI
Alumina kg/T-Al 1.904 1.900 1.900 1.900 1.900 1.901
Aluminium Fluoride kg/T-Al 18,2 18,7 19,3 18,8 14,5 17,9
Soda Ash Ton 12,9 0,6 0,6 1 0,6 15,8
Petroleum Cokes Ton 9,19 22,95 0,9 55,02 88,1
LPG Ton 141,33 149,02 236,18 368,42 99,18 994,1
Siklus Penggantian Anoda hari 26,9 27,17 27,15 25,82 26,09 26,63
Tinjauan Operasi
93PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
ITEM UNIT 2014* 2013 2012 2011 2010 TOTAL/RATA-RATA
Early AC Ratio % 2,23 3,06 1,69 4,55 6,52 3,6
Anode (Gross) kg/T-Al 611 611 613 616 612 612,6
Anode (Nett) kg/T-Al 443 444 445 446 444 444,3
6. BATH BEKU
Product Cut-Out Ton 201 210 207 429 432 1.479
Normal Ton 9.507 9.260 10.237 9.070 7.423 45.497
Total Ton 9.708 9.651 10.444 9.499 7.855 47.157
Using Start-Up Ton 1.035 1.633 1.725 3.611 2.783 10.787
Abnormal Ton 5.295 4.015 2.579 4.164 3.982 20.035
To S-52 Ton 2.435 1.854 2.703 1.000 2.012 10.004
Total Ton 8.764 7.964 7.550 23.302 21.467 69.047
Penjualan Ton 2.260 2.000 - 500 1.500 1.252
Balance Ton 2.698 3.636 2.444 1.970 1.844 2.518
*Periode April – Desember 2014
Rincian volume penyediaan bahan baku utama Perusahaan untuk 5 tahun terakhir
(periode Tahun Fiskal 2010-2013 & Tahun Buku 2014) adalah sebagai berikut:
Unit : Ton
No Bahan BakuTahun
2014* 2013 2012 2011 2010
1 Alumina 430.078 445.420 471.240 441.389 514.930
2 Calcined Petroleum Cokes
- High Sulfur 57.110 66.301 55.725 40.840 69.081
- Low Sulfur 33.655 57.907 36.514 60.879 35.691
3 Coal Tar Pitch 19.422 22.045 23.528 21.400 28.241
4 Aluminium Floride 3.500 4.449 4.300 4.500 4.000
*Periode April – Desember 2014
PemeliharaanTercapainya target produksi, didukung oleh peralatan dan fasillitas yang memadai.
Perusahaan memiliki kebijakan ketat terhadap pemeliharaan terhadap peralatan dan
Tinjauan Operasi
94PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
fasilitas pendukung guna menunjang proses produksi. Upaya-upaya pemeliharaan
terhadap peralatan dan fasilitas pendukung dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:
Tabel Kinerja Pemeliharaan
No I t e m2014
2013 2012 2011 2010Apr. Mei Jun. Jul. Agu. Sep. Okt. Nop. Des. Total/
Rata2
1 Availability % 98 96 92 97 97 93 95 95 95 95 95 94 92 91
2 Frekuensi peralatan bermasalah kali 8 10 10 11 8 5 10 11 12 85 189 778 1.047 1.482
Catatan: - Available hours (%) = (24 Jam - Down Time)/24 Jam
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
100
200
400
600
800
300
500
700
900
1000
DanauToba
D.T.H 3.450 KM2
0 KM 14.5 KM 14.5 KM 8.8 KM 23.3 KM 4.9 KM 28.2 KM 1.8 KM 30.0 KMEL 905,00
EL 735,40
Bendungan
Bendungan
2 Jalur
Pipa Tekan
2 Jalur Pipa Tekan
Tangki Peredam
Tangki Peredam
D.T.H 3.674 KM2 D.T.H 3.370 KM2 D.T.H 3.820 KM2
BendunganPengatur
Stasiun Tenaga Siguragura
Stasiun Tenaga Tangga
Untuk memenuhi kebutuhan sumber energi listrik dalam proses produksi, Perusahaan
mengoperasikan dua Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan total kapasitas
terpasang mencapai 603 MW. Energi listrik yang diproduksi baik oleh PLTA Siguragura
maupun PLTA Tangga berkapasitas terpakai sebesar 553 MW. Energi listrik ini digunakan
untuk kebutuhan pabrik dan fasilitas pendukungnya.
Tinjauan Operasi
95PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Selama tahun 2014, Perusahaan juga mendistribusikan listrik kepada jaringan kelistrikan
Sumatera Utara sesuai dengan permohonan Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam
membantu mengatasi masalah kelistrikan di Sumatera Utara.
Danau Toba Sebagai Daerah Tangkapan Air Bendungan dan Pembangkit Listrik Tenaga Air
Tinggi Muka Air (TMA) Danau Toba merupakan kondisi operasional yang terus dipantau
untuk menjaga ketinggiannya sesuai dengan Protokol Tinggi Muka Air Danau Toba, yaitu
pada level 902,4 m sampai dengan 905,0 m di atas permukaan laut
Sepanjang tahun 2014 kondisi TMA Danau Toba sangat baik untuk memenuhi target
produksi Perusahaan. Pada awal April 2014, TMA Danau Toba berada pada 904,354
m dan akhir Desember 2014 berada pada 904,360 m. TMA tertinggi terjadi pada 5 Juni
2014 (904,619 m) dan terendah pada 18 Oktober 2014 (903,766 m). Kondisi yang baik
tersebut didukung oleh besarnya rata-rata jumlah debit air yang masuk ke Danau Toba
adalah 125,4 m3/s, sementara debit air total yang keluar dari Bendungan Pengatur dan
Asahan-1 untuk kebutuhan produksi Perusahaan adalah sebesar 125,16 m3/s.
Tinjauan Operasi
96PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Tren Tinggi Muka Air sebagai Pilar Sumber Energi
901.500
Met
er
902.000
903.000
904.000
905.000
902.500
903.500
904.500
905.500
Tahun
Tinggi Muka Air Danau Toba
2014
(Apr
il-D
esem
ber)
akhi
r bu
lan
2013
2012
2011
2010
2009
2005
2007
2003
2001
2008
2004
2006
2002
2000
Sedangkan pembangkitan dan distribusi energi listrik adalah seperti yang tercantum
dalam tabel di bawah ini :
(Unit MWH)
Bulan Pembangkit
Konsumsi Daya Hilang Dalam
Transmisi
Terima Pabrik
Peleburan
Konsusi Supplai Dari/Ke PLN**)IPP Supplai
ke PLN*) Peleburan Lainnya Perumahan
Apr 2014 398.190 1.341 692 11.637 384.520 324.335 15.309 1.019 43.857
Mei 406.862 1.382 411 11.563 393.506 336.720 15.831 1.038 39.918
Juni 367.483 1.350 515 8.813 356.805 326.050 15.068 1.088 14.599
Juli 389.241 1.379 329 10.113 377.421 336.184 16.253 1.091 23.893
Agustus 401.194 1.372 - 11.572 388.250 333.619 16.235 977 37.419
September 390.827 1.317 - 12.071 377.439 321.831 15.693 936 38.980
Oktober 405.556 1.368 - 12.405 391.783 332.700 16.988 982 41.114
November 397.971 1.335 - 11.319 385.317 324.644 15.958 936 43.780
Desember 414.166 1.376 - 12.075 400.716 329.260 16.169 988 54.300
Total 3.571.490 12.218 1.947 101.568 3.455.757 2.965.342 143.501 9.054 337.860
*)PLN Balige
**)PLN Medan
Tinjauan Operasi
97PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Tabel Pembangkitan Energi dan Produksi
Tahun(April - Maret)
Tinggi Air Danau Toba(m)
ArusLine(kA)
Pot Operasi (PIO)(Pot)
ProduksiIngot
(Ribu Ton)
PenjualanIngot
(Ribu Ton)
2000 904,053 181 453 205.002 196.514
2001 903,662 183 331 192.331 172.696
2002 904,677 181 379 163.225 196.514
2003 905,019 180 499 206.952 210.623
2004 904,867 183 503 246.935 240.140
2005 903,791 187 500 252.329 247.915
2006 903,732 189 470 247.842 246.213
2007 904,581 190 475 241.451 247.811
2008 905,100 189 504 245.526 249.133
2009 904,412 190 504 255.994 254.740
2010 903,924 190 483 253.803 254.007
2011 904,087 191 496 246.086 247.947
2012 904,993 190 503 254.150 250.954
2013 904,355 193,14 503 256.602 260.561
2014 (Apr-Des) 904,360 197,90 486 199.692 199.925
* Sebelum 2014, tahun fiskal dimulai bulan April hingga Maret tahun berikutnya.
Kapasitas PLTA dan Utilisasi Energi
Dari kapasitas terpasang sebesar 603 MW baik oleh PLTA Siguragura maupun PLTA
Tangga, energi listrik yang diproduksi oleh PLTA memiliki kapasitas optimum sebesar
570 MW. Kapasitas terpasang pabrik peleburan Aluminium saat ini membutuhkan daya
sebesar 433 MW.
PLTA Siguragura mampu memberikan kapasitas optimum 286 MW, sementara PLTA
Tangga memberikan 316,8 MW. Kedua PLTA ini dapat beroperasi dengan baik dalam
memenuhi kebutuhan energi listrik Perusahaan.
Pada tahun 2014 Perusahaan berhasil mengoptimalkan kapasitas produksi pabrik
peleburan Aluminium. Prestasi ini diraih melalui optimalisasi semua sumber daya yang
ada, termasuk dengan meningkatkan arus listrik kapasitas rancangan pot reduksi dari
175 kA menjadi 198 kA.
Tinjauan Operasi
98PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Perusahaan menggunakan strategi menerapkan kontrak jangka panjang yang berlaku
tahunan untuk mengikat para Pembeli potensial demi tercapainya target penjualan. Untuk
pembeli yang jumlah pembeliannya kurang signifikan dan cenderung fluktuatif, kontrak
dilakukan melalui spot contract.
Dari sisi bauran pemasaran, strategi yang dipergunakan sebagai berikut:
Produk : terdapat dua grade, yaitu 99,7% dan 99,9%.
Harga :mengacu pada formula harga yang berlaku secara internasional, London Metal Exchange (LME).
Promosi :
dilakukan dengan berbagai program seperti kunjungan ke Pembeli untuk berdiskusi dan sharing informasi, kunjungan Pembeli ke pabrik peleburan Perusahaan untuk lebih memahami proses produksi, proses pencetakan/penimbangan hingga quality assurance. Di samping itu, dukungan kepada Pembeli diberikan dengan berpartisipasi atas kegiatan yang dilakukan Pembeli.
Pengiriman :
memanfaatkan keunggulan geografis untuk mendapatkan keunggulan waktu pengiriman dan penempatan stok di gudang di Jakarta dan Surabaya. Selain itu sebagai pelayanan kepada Pembeli, pengiriman dilakukan hingga ke gudang Pembeli.
Sesuai SK Direksi No. SK-028/DIR/2014
tentang Penjualan Produk Utama dan
Produk Sampingan PT Indonesia Asahan
Aluminium (Persero), penjualan harus
memprioritaskan kebutuhan perusahaan
pengolahan di dalam negeri. Sedangkan
ekspor dilakukan dalam jumlah tertentu
untuk menjaga brand “INAL” di luar
negeri dengan mempertimbangkan target
penjualan, situasi pasar, perkembangan
industri Aluminium dalam negeri, tingkat
keuntungan dan kelanjutan perusahaan
serta dapat dipertanggung jawabkan.
Sejauh ini, Perusahaan memperkirakan
mampu menyuplai 30% dari kebutuhan
produk Aluminium dalam negeri yang
diperkirakan sebesar 800.000 MT.
Pemenuhan kebutuhan produk Aluminium
dalam negeri dilakukan melalui impor
luar negeri. Hal ini menjadi potensi besar
bagi Perusahaan untuk dapat menggarap
pasar produk Aluminium dalam negeri
yang memiliki proyeksi pertumbuhan
cukup tinggi.
Konsumsi Produk Aluminium Dalam Negeri
Inalum30%
IMPOR70%
Total Estimasi800.000 MT
Aspek Pemasaran
99PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Evaluasi Kinerja Pemasaran Tahun 2014April - Desember 2014
No Uraian RKAP(MT)
Realisasi(MT)
Kenaikan (Penurunan)
(MT)
Pencapaian(%) Keterangan
1. Total Penjualan Aluminium 196.638 199.923 3.285 101.7- Domestik 176.974 142.923 (34.051) 80,8- Eksport 19.664 57.000 37.336 289,9
2. Stok Akhir Tahun 2014 11.800 11.139 661 105,93. Harga LME Aluminium USD1.783,33 USD1.918,71 USD135,38 107,64. Premium Aluminium Ingot USD205,53 USD397,17 USD191,64 193,25. Pembeli Baru Domestik --- 11 11 100,06. Pembeli Baru Eksport --- 9 9 100,0
7. Penjualan Aluminium Anoda 6.000 0 (6.000) 0Menunggu
longitudinal slot machine
8. Buyer Gathering & Buyer Visit 3 kali 3 kali 0 100,0
Terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen atas produk yang dijual, Material Safety
Data Sheet disediakan untuk setiap kategori produk yang dijual. Pengukuran kepuasan
pelanggan dilakukan setiap periode 6 (enam) bulan dengan metode survey kepada seluruh
pembeli untuk mengukur sejauh mana kepuasan Pembeli terhadap kualitas produk,
kecepatan dan ketepatan pengiriman dan pelayanan yang diberikan. Dalam hal terdapat
ketidakpuasan, Seksi Penjualan akan memberikan tanggapan tertulis atas ketidakpuasan
yang diterima tersebut. Selain itu, saluran komunikasi untuk menyampaikan klaim keluhan
dapat dilakukan melalui sarana telepon, email atau facsimile yang ditujukan kepada Seksi
Penjualan.
Tindaklanjut atas keluhan akan segera dilakukan Seksi Penjualan dan Seksi terkait (Bagian
Logistik/Casting/Quality Assurance) segera setelah dokumentasi lengkap mencakup
jenis keluhan, waktu terjadinya dan dokumen pendukungnya. Di sepanjang tahun 2014,
Perusahaan tidak menerima klaim yang diajukan oleh Pembeli atas produk yang dijual.
Penjualan dan Pendapatan
Pada tahun buku 2014, volume penjualan Aluminium Ingot meningkat 5,02% atau
sebesar 9.562 MT, menjadi sebesar 199.925 MT, dari pencapaian di periode yang sama
pada tahun buku 2013 yang mencapai 190.363 MT. Sedangkan untuk tahun fiskal 2013
(selama 12 bulan) total penjualan mencapai 260.561 MT. Dari volume penjualan pada
periode tahun buku 2014 tersebut, penjualan domestik meningkat 71,45% atau 59.563
MT dari pencapaian di periode yang sama pada tahun 2013 sebesar 83.362 MT menjadi
sebesar 142.925 MT di tahun 2014. Di samping peningkatan penjualan domestik dari
para pembeli yang sudah terdaftar, peningkatan penjualan ini juga disebabkan oleh
penambahan 9 pembeli domestik baru. Adapun penjualan ekspor sebesar 57.000 MT, turun
Aspek Pemasaran
100PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
46,73% atau 50.001 MT dari pencapaian di periode yang sama pada tahun 2013 sebesar
107.001 MT, sehubungan dengan kebijakan Perusahaan mengutamakan penjualan di
domestik untuk mendukung industri Aluminium dalam negeri. Penjualan ekspor dilakukan
melalui mekanisme tender internasional. Pada umumnya negara tujuan ekspor adalah
Jepang, Korea, Turki, Thailand, Italia dan Tiongkok.
Penjualan Aluminium Ingot
Volume Penjualan (MT) 2014* 2013 2012 2011 2010
Domestik 142.925 130.559 101.451 99.343 102.001Ekspor 57.000 130.002 149.503 148.604 152.006Jumlah 199.925 260.561 250.954 247.947 254.007
* Periode April – Desember 2014 (9 bulan)
Dalam melakukan aktivitas penjualan, acuan harga yang digunakan adalah harga Cash
Settlement yang diterbitkan oleh London Metal Exchange (LME) sebagai bursa yang
memperdagangkan produk Aluminium. LME Cash Settlement untuk tahun buku 2014
rata- rata sebesar USD1.918,52 per MT, lebih tinggi USD146,00 dari tahun buku 2013,
yang rata-rata sebesar USD1.772,52 per MT.
Tabel di bawah ini menunjukkan alokasi dari penjualan Aluminium Ingot dan harga di
tahun buku 2014.
BulanJumlah Penjualan (Ribu MT) Referensi (USD/MT)
Domestik Eksport Total Harga Penjualan LME Cash
April 16.387 - 16.387 2.163,93 1.809,65
Mei 18.783 - 18.783 2.106,10 1.749,10
Juni 19.392 11.000 30.392 2.188,62 1.834,40
Juli 13.653 - 13.653 2.319,87 1.945,41
Agustus 15.316 6.000 21.316 2.398,58 2.030,23
September 14.416 11.000 25.416 2.384,43 1.992,48
Oktober 14.637 15.000 29.637 2.334,99 1.938,20
November 15.148 7.000 22.148 2.452,61 2.053,93
Desember 15.193 7.000 22.193 2.321,53 1.913,24
Pertumbuhan penjualan Aluminium Ingot selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada
Aspek Pemasaran
101PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
tabel di bawah ini:
2014* 2013 2012 2011 2010
Pendapatan dari Penjualan(USD ribu) 459.983 497.792 508.823 579.677 577.650
* Periode April – Desember 2014 (9 bulan)
Pada tahun 2014, penjualan Aluminium Ingot memberikan kontribusi sebesar
USD459.983 ribu yang merupakan kontribusi paling utama dari keseluruhan Penjualan
bersih Perusahaan sebesar USD480.459 ribu. Pendapatan dari penjualan produk
peleburan Aluminium tahun 2014 lebih besar 27,52 % atau USD99.255 ribu dari
pencapaian periode yang sama di tahun fiskal 2013. Penjualan produksi Aluminium Ingot
berkontribusi sebesar 95,74% dari total Penjualan bersih Perusahaan.
Penjualan listrik yang saat ini dijalankan Perusahaan merupakan kelanjutan penjualan
listrik secara swap yang sudah berlangsung selama ini dengan PT Perusahaan Listrik
Negara (Persero) (PLN). Kontribusi penjualan energi listrik yang dipasok PLTA Siguragura
dan Tangga kepada PLN dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Kontribusi Penjualan Listrik Terhadap Total Pendapatan NetoPerbandingan Periode 2009 - 2014
Item UnitTahun
2014* 2013 2012 2011 2010
Penjualan Listrik Ribu USD 20.475 23.320 3.005 - -
Total Penjualan Ribu USD 480.459 521.111 511.828 579.677 577.650
Persentase Kontribusi % 4,3 4,5 0,6 - -
* Periode April – Desember 2014 (9 bulan)
Per 31 Desember 2014, segmen usaha lainnya dari penjualan listrik memberikan kontribusi
sebesar USD20.475 ribu, atau 4,3% dari total Penjualan Neto Perusahaan yang sebesar
USD480.459 ribu.
Aspek Pemasaran
102PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Setelah secara resmi berubah status dari Perusahaan Modal Asing (PMA) menjadi Badan
Usaha Milik Negara (BUMN pada tanggal 19 Desember 2013, PT Indonesia Asahan
Aluminium mengajukan perubahan tahun buku periode akuntansi yaitu dari Tahun Fiskal
menjadi Tahun Kalender yang dimulai 1 Januari 2015. Perubahan periode pembukuan
telah disetujui oleh Direktur Jenderal Pajak melalui Surat Keputusan No. KEP-00002/
THBK/WPJ.19/KP.0203/2014 tanggal 26 September 2014. Berdasarkan persetujuan
tersebut Perusahaan menyiapkan Laporan Keuangan selama 9 (sembilan) bulan terhitung
mulai 1 April 2014 sampai dengan 31 Desember 2014.
Standar Penyajian Informasi
Informasi yang disampaikan dalam pembahasan ini mengacu kepada Laporan Keuangan
Perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 31
Maret 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman &
Surja (Ernst & Young) dan memperoleh opini wajar, dalam semua hal yang material, posisi
keuangan Perusahaan tanggal 31 Desember 2014, serta kinerja keuangan dan arus kas
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) di Indonesia dan telah memenuhi standar penyajian informasi.
Perusahaan menyajikan kembali laporan keuangan tahun 2013 untuk mencerminkan
interpretasi yang lebih tepat atas Standar Akuntansi Keuangan yang terkait dengan
kewajiban perpajakan sehubungan dengan berakhirnya Penjanjian Induk dan cadangan
remediasi tanah.
Analisa Laba Rugi
Laporan Laba Rugi Komprehensif
(Angka-angka disajikan dalam USD Ribu , kecuali dinyatakan lain) 2014*
2013 (Disajikan kembali)
Kenaikan (Penurunan)
Pencapaian(%)
Penjualan 480.459 521.111 (40.652) 92,20Beban 351.775 457.069 (105.294) 76,96
Laba rugi komprehensif 128.684 64.042 64.642 200,94
* Periode April – Desember 2014 (9 bulan)
PenjualanPenjualan tahun 2014 turun 7,8% atau sebesar USD40.652 ribu dibandingkan tahun
2013 mengingat Penjualan tahun 2014 dicatat untuk 9 bulan sedangkan tahun 2013
untuk 12 bulan. Penjualan tahun 2014 tersebut terdiri dari Penjualan Aluminium Ingot
sebesar USD459.983 ribu dan penjualan listrik sebesar USD20.475 ribu sedangkan
Penjualan tahun 2013 terdiri dari penjualan Aluminium Ingot sebesar USD497.792 ribu
dan penjualan listrik USD23.320 ribu.
Tinjauan Keuangan
103PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Beban-bebanBeban tahun 2014 turun 23,04% atau sebesar USD105.294 ribu dibandingkan tahun
2013 karena periode beban tahun 2014 hanya 9 bulan sedangkan tahun 2013 untuk
12 bulan. Beban tahun 2014 tersebut terdiri dari Beban Pokok Penjualan sebesar
USD306.945 ribu dan beban lainnya sebesar USD44.830 ribu, sedangkan beban tahun
2013 terdiri dari Beban Pokok Penjualan sebesar USD418.247 ribu, dan beban lainnya
sebesar USD38.822 ribu.
Laba KomprehensifLaba tahun 2014 naik 100,94% atau sebesar USD64.642 ribu dibandingkan tahun 2013
disebabkan oleh harga jual Aluminium Ingot di tahun 2014 lebih tinggi (yaitu sebesar USD
2.300,78/MT) dari harga jual Aluminium Ingot tahun 2013 sebesar USD 1.910,46/MT,
disamping beban Perusahaan turun cukup signifikan pada tahun 2014 karena Perusahaan
tidak lagi berkewajiban untuk membayar dana lingkungan sebesar USD13.224 ribu,
penggantian biaya Otorita Asahan (OA) sebesar USD1.797 ribu dan penggantian biaya
Nippon Asahan Aluminium (NAA) sebesar USD1.073 ribu.
Posisi Keuangan
Aset(Angka-angka disajikan
dalam USD Ribu, kecuali dinyatakan lain)
2014* 2013 (Disajikan kembali)
Kenaikan (Penurunan)
Pencapaian(%)
Aset Lancar 718.779 663.562 55.217 108,32Aset Tidak Lancar 371.364 384.047 (12.683) 96,70
Jumlah Aset 1.090.143 1.047.609 42.534 104,06
* Periode April – Desember 2014 (9 bulan)
Aset lancar naik 8,32% atau sebesar USD55.217 ribu dibandingkan tahun 2013 terutama
disebabkan oleh meningkatnya saldo kas tahun 2014 sebesar USD 492.457, yang
lebih tinggi USD 60.661 dari saldo kas tahun 2013 sebesar USD 431.796. Selain itu
saldo Piutang Usaha turun sebesar USD17.276 ribu, Persediaan bersih naik sebesar
USD23.501 ribu dan Aset Lancar lainnya turun sebesar USD11,669 ribu.
Aset Tidak Lancar turun 3,3% atau USD12.683 ribu dibandingkan dengan tahun 2013.
Penurunan ini disebabkan terutama oleh turunnya Aset Tetap dan Aset Pajak Tangguhan
masing-masing sebesar USD6.468 ribu dan USD5.906 ribu.
Laba tahun 2014
naik 100,94%
atau sebesar
USD64.642 ribu
dibandingkan tahun
2013.
Tinjauan Keuangan
104PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Liabilitas dan Ekuitas(Angka-angka disajikan
dalam USD Ribu, kecuali dinyatakan lain)
2014* 2013 (Disajikan kembali)
Kenaikan (Penurunan)
Pencapaian(%)
Jumlah Liabilitas 106.540 59.380 47.160 179,42Jumlah Ekuitas 983.603 988.229 (4.626) 99,53
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 1.090.143 1.047.609 42.534 104,06
* Periode April – Desember 2014 (9 bulan)
Jumlah liabilitas naik 79,42% atau USD47.160 ribu disebabkan oleh Utang Usaha naik
sebesar USD15.840 ribu yang berasal dari pembelian Bahan Baku dan material lainnya di
bulan Desember 2014, Utang Pajak naik sebesar USD25.692 ribu karena naiknya Laba
Sebelum Pajak di tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013, dan lainnya USD5,628
ribu.
Jumlah Ekuitas turun 0,47% atau USD4.626 ribu dibandingkan dengan tahun 2013
disebabkan adanya pembayaran dividen kepada Pemegang Saham sebesar USD 133,31
juta terdiri dari dividen interim tahun 2014 sebesar USD90 juta, tambahan dividen tahun
2013 sebesar Rp114,04 miliar dan dividen tahun 2013 sebesar Rp394.542.333 ribu.
Arus Kas
(Angka-angka disajikan dalam USD Ribu, kecuali dinyatakan lain) 2014*
2013(Disajikan kembali)
Kenaikan (Penurunan)
Pencapaian(%)
Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 57.451 261.558 (204.107) 21,96
Kas Bersih untuk Aktivitas Investasi (13.480) (8.374) (5.106) 160,97
Kas Bersih untuk Aktivitas Pendanaan (133.310) (24.053) (109.257) 554,23
* Periode April – Desember 2014 (9 bulan)
Kas Bersih dari aktivitas operasi turun 78,04% atau sebesar USD204.107 ribu
dibandingkan tahun 2013 karena penempatan deposito berjangka 6 bulan sebesar
USD150 juta, pembelian persediaan sebesar USD23.704 ribu, pembayaran kekurangan
Annual Fee ke pemerintah Indonesia sebesar USD5.067 ribu, pajak penghasilan sebesar
USD5.885 ribu, pembayaran hutang pajak USD8.341 ribu, pembayaran pajak daerah
sebesar USD2.672 ribu dan pembayaran lainnya sebesar USD8.438 ribu.
Pengeluaran Kas Bersih untuk aktivitas investasi mengalami kenaikan sebesar 60,97%
atau sebesar USD5.106 ribu dibandingkan tahun 2013 karena adanya pengeluaran kas
untuk pembelian Aset Tetap.
Tinjauan Keuangan
105PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Pengeluaran Kas Bersih untuk aktivitas pendanaan naik 454,23% atau sebesar
USD109.257 ribu dibandingkan tahun 2013 karena adanya pembayaran dividen kepada
Pemegang Saham sebesar USD133,31 juta terdiri dari dividen interim tahun 2014 sebesar
USD90 juta, tambahan dividen tahun 2013 sebesar Rp114.040.000 ribu.
Rasio-rasio Keuangan
Rasio-rasio Keuangan 2014* 2013 Kenaikan (Penurunan) Pencapaian
Rasio Profitabilitas
Rasio laba bersih terhadap jumlah aset, ROA
% 11,80 6,11 5,69 193,13
Rasio laba bersih terhadap ekuitas, ROE % 13,08 6,48 6,60 201,85
Rasio laba kotor % 36,11 19,74 16,37 182,93
Rasio laba bersih % 26,78 12,29 14,49 217,90
Marjin EBITDA % 39,36 21,60 17,76 182,22
Rasio Likuiditas
Rasio lancar % 804,09 1.585,95 (781,86) 50,70
Rasio Solvabilitas
Rasio liabilitas terhadap ekuitas % 10,83 6,01 4,82 180,20
Rasio liabilitas terhadap aset % 9,77 5,67 4,10 172,31
Liabilitas/EBITDA (kali) 0,56 0,53 0,03 105,66
* Periode April – Desember 2014 (9 bulan)
ProfitabilitasProfitabilitas Perusahaan menunjukkan peningkatan yang lebih baik pada tahun 2014,
masing-masing ditunjukkan oleh meningkatnya rasio-rasio: ROA, ROE, Rasio Laba Kotor,
Rasio Laba Bersih, maupun Marjin EBITDA.
ROA tahun 2014 naik 93,13% dari tahun 2013 karena laba bersih tahun 2014 naik
sebesar USD64.642 ribu. ROE tahun 2014 naik 101,85% dari tahun 2013 karena laba
bersih tahun 2014 naik sebesar USD64.642 ribu dan jumlah ekuitas tahun 2014 turun
sebesar USD4.625 ribu.
Rasio Laba kotor 2014 naik sebesar 82,93% dari tahun 2013 karena laba kotor tahun
2014 naik dibandingkan tahun 2013. Hal ini disebabkan karena harga rata-rata jual
Aluminium Ingot tahun 2014 naik sebesar USD390,32 per ton dibandingkan tahun 2013.
Tinjauan Keuangan
106PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Rasio Laba bersih 2014 naik sebesar
117,90% dari tahun 2013 karena harga
jual rata-rata Aluminium Ingot tahun
2014 naik sebesar USD390,32 per ton
dibandingkan tahun 2013, Pendapatan
bunga tahun 2014 naik sebesar
USD5.368 ribu disebabkan peningkatan
suku bunga deposito berjangka dengan
yang pernah mencapai 3,55% pertahun
untuk dolar Amerika Serikat sedangkan
tahun 2013 tingkat suku bunga
berkisar 2,25% - 2,50%. Pada tahun
2014, biaya operasional turun sebesar
USD17.461 ribu karena berakhirnya
kewajiban pembayaran dana lingkungan
sebagaimana diatur dalam Perjanjian
Induk.
Marjin EBITDA 2014 naik sebesar 82,22%
dari tahun 2013, karena naiknya harga
jual rata-rata Aluminium Ingot sebesar
USD390,32 per ton dibandingkan tahun
2013.
Likuiditas Pada akhir tahun 2014 Perusahaan
memiliki likuiditas yang cukup kuat
dengan nilai kas dan setara kas
USD342.457 ribu atau rasio kas sebesar
383,10% yang berarti Perusahaan
mempunyai kas dan setara kas lebih
besar dari jumlah kewajiban lancar. Rasio
lancar tahun 2014 turun 49,30% dari
tahun 2013 karena utang lancar tahun
2014 naik sebesar USD55.218 ribu. Hal
ini menunjukkan bahwa kemampuan
perusahaan membayar seluruh utang
jangka pendeknya adalah sangat baik.
SolvabilitasSolvabilitas Perusahaan pada tahun 2014
sangat solvable karena struktur keuangan
Perusahaan sepenuhnya berasal dari
Ekuitas (Debt Free)
• Rasio Liabilitas terhadap ekuitas
2014 naik sebesar 80,20% dari tahun
2013 karena liabilitas tahun 2014 naik
sebesar USD47.160 ribu sedangkan
ekuitas tahun 2014 turun sebesar
USD4.625 ribu.
• Rasio liabilitas terhadap aset 2014
naik sebesar 72,31% dari tahun
2013 karena liabilitas tahun 2014 naik
sebesar USD47.160 ribu dan aset naik
sebesar USD42.536 ribu.
• Liabilitas/EBITDA 2014 naik sebesar
5,66% karena liabilitas 2014 naik
sebesar USD47.160 ribu dibandingkan
tahun 2013. Naiknya liabilitas 2014
karena utang usaha naik sebesar
USD15.840 ribu, Utang Pajak naik
sebesar USD25.693 ribu akibat dari
kenaikan Laba sebelum pajak tahun
2014 dibandingkan tahun 2013, dan
lainnya sebesar USD5,627 ribu.
Tingkat Kolektabilitas Piutang Usaha
Tingkat Kolektabilitas Piutang UsahaTingkat kolektabilitas Piutang Usaha pada
tahun 2014 meningkat dari 52 hari pada
tahun 2013 menjadi 33 hari pada tahun
2014. Peningkatan kolektibilitas piutang
ini menunjukkan bahwa manajemen
Perusahaan dapat tetap efektif dalam
mengelola tagihan ke pelanggan.
Sebagai upaya mitigasi risiko piutang
Tinjauan Keuangan
107PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
tidak tertagih, Perusahaan menerapkan
sistem pembayaran dimuka, Surat Kredit
Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN), dan
Letter of Credit (L/C) dalam penjualan
produk utama berupa Aluminium Ingot.
Struktur Modal dan Kebijakan Manajemen Atas Permodalan
Struktur Modal PerusahaanPada akhir tahun 2014 struktur modal perusahaan adalah sebagai berikut:
(Angka-angka disajikan dalam
USD Ribu, kecuali dinyatakan lain)
2014*2013
(Disajikan Kembali)
Kenaikan (Penurunan) Pencapaian (%)
Modal Saham 920.476 920.476 0 0
Saldo Laba dicadangkan 17.662 10.800 6.862 163,54
Saldo Laba belum dicadangkan 45.465 56.952 (11.487) 79,83
Jumlah Modal 983.603 988.229 (4.626) 99,53
* Periode April – Desember 2014 (9 bulan)
Modal saham Perusahaan tidak
mengalami perubahan. Sedangkan
saldo laba dicadangkan tahun 2014
naik 63,54% atau USD6.862 ribu
dibandingkan tahun 2013 karena adanya
tambahan pencadangan saldo laba yang
diputuskan RUPS tahun 2013. Saldo
Laba belum dicadangkan tahun 2014
turun 20,17% atau USD11.487 ribu karena
adanya pembayaran Dividen 2013 dan
Dividen interim 2014 dengan total sebesar
USD133.310 ribu dengan laba bersih tahun
berjalan 2014 sebesar USD128.684 ribu.
Kebijakan Manajemen Terkait Struktur Modal
Perusahaan mempertahankan struktur
modal yang ada saat ini, mengingat
rencana pengembangan usaha yang
membutuhkan tambahan modal besar
akan dilaksanakan mulai tahun 2015
sampai dengan 2019 sesuai dengan
Rencana Jangka Panjang Perusahaan
(RJPP).
Realisasi Investasi Barang Modal
Investasi Barang ModalInvestasi barang modal yang bersifat rutin pada tahun 2014 difokuskan pada perawatan
atau peremajaan aset perusahaan yang sudah terjadwal di 2 lokasi kerja Perusahaan yaitu
di Pabrik Peleburan di Kuala Tanjung dan Pabrik Pembangkit Listrik di Paritohan.
Lokasi Jumlah(USD)
Pabrik Peleburan 9.789.334
Pabrik Pembangkit Listrik 3.690.481
Total 13.479.815
Tinjauan Keuangan
108PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Perbandingan Proyeksi 2014 dan PencapaianPejualan, Beban-beban serta Laba Rugi
(Angka-angka disajikan dalam USD Ribu, kecuali dinyatakan
lain)
RKAP 2014
Realisasi 2014
Kenaikan (Penurunan)
Pencapaian (%)
Penjualan bersih 416.568 480.459 63.891 115,34Beban Pokok Penjualan (315.269) (306.945) (8.324) 97,36Laba Kotor 101.299 173.514 72.215 171,29Beban operasional (16.738) (12.918) (3.820) 77,18Pendapatan (beban) lainnya 4.789 9.033 4.244 188,62Keuntungan/(kerugian) kurs mata uang asing 0 (449) (449) n.a.
Laba sebelum pajak 89.349 169.179 79.830 189,35Pajak (22.337) ( 40.495) 18.158 181,29Laba bersih 67.012 128.684 61.672 192,03Penjualan (kerugian) komprehensif lain 0 0 0 n.a.
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
67.012 128.684 61.672 192,03
EBITDA 108.845 189.128 80.283 173,76
Penjualan mencapai USD480.459 ribu
atau naik 15,34% sebesar USD63.891
ribu dari RKAP sebesar USD 416.568
ribu, yang disebabkan oleh kenaikan
harga jual dan kenaikan kuantitas
penjualan dibandingkan dengan RKAP.
Sedangkan Beban Pokok Penjualan
mencapai USD306.945 ribu atau turun
2,64% sebesar USD8.324 ribu dari
RKAP sebesar USD315.269 ribu, yang
utamanya disebabkan karena Perusahaan
melakukan usaha optimalisasi dan efisiensi
untuk meningkatkan produksi ingot melalui
percepatan instalasi sistem pengumpanan
Alumina, penyesuaian peningkatan arus
dengan optimalisasi Anoda, Katoda,
dan proses kendali. Beban Operasional
tercatat sebesar USD12.918 ribu atau
turun 22,82% sebesar USD3.820 ribu
dari RKAP sebesar USD16.738 ribu yang
utamanya disebabkan oleh turunnya
beban penjualan. Pendapatan (beban)
lainnya sebesar USD9.033 ribu naik
sebesar 88,62% atau sebesar USD4.244
ribu dari RKAP sebesar USD4.789
ribu terutama disebabkan RKAP 2014
mencatat beban remediasi tanah sebesar
USD4 juta sedangkan pada tahun 2014
dilakukan penyajian kembali Laporan
Keuangan atas beban remediasi tersebut
ke tahun Laporan Keuangan 2013 dan
2012 Laba Bersih tahun 2014 mencapai
USD128.684 ribu atau naik 92,03%
sebesar USD61.672 ribu dari RKAP
sebesar USD67.012 ribu.
Tinjauan Keuangan
109PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Posisi Keuangan(Angka-angka disajikan dalam Ribu Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
RKAP 2014 Realisasi 2014
Kenaikan (Penurunan)
Pencapaian (%)
AsetAset Lancar 628.732 718.779 90.047 114,32Aset Tidak Lancar 426.515 371.364 (55.151) 87,07Jumlah Aset 1.055.247 1.090.143 34.896 103,31
LiabilitasLiabilitas Jangka Pendek 17.499 89.391 71.892 510,83Liabilitas Jangka Panjang 5.151 17.149 11.998 332,93Jumlah Liabilitas 22.650 106.540 83.890 470,38
Ekuitas 1.032.596 983.603 (48.993) 95,26Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 1.055.247 1.090.143 34.896 103,31
Realisasi total aset 2014 sebesar
USD1.090.143 ribu atau naik 3,31% dari
RKAP sebesar USD1.055.247 ribu.
Hal yang mempengaruhi kenaikan aset
terutama disebabkan oleh peningkatan
kas operasi dari RKAP USD 439.007
menjadi USD 492.457 dan peningkatan
persediaan dari RKAP USD138.290
menjadi USD156.888.
Realisasi Liabilitas Jangka Pendek sebesar
USD89.391 ribu atau naik 410,83%
terutama disebabkan oleh kenaikan
Utang Usaha dari RKAP USD11.589 ribu
menjadi USD34.976 ribu, Utang Pajak
naik dari RKAP USD4.335 ribu menjadi
USD34.440 ribu. Untuk Ekuitas turun
dari RKAP USD1.032.596 ribu menjadi
USD983.603 ribu yang disebabkan oleh
pembayaran Dividen pada tahun buku
2014 dari RKAP USD34.308 menjadi USD
133.310.
Struktur Modal
(Angka-angka disajikan dalam USD Ribu, kecuali dinyatakan lain) RKAP 2014 Realisasi 2014 Kenaikan
(Penurunan)Pencapaian
(%)
Ekuitas 1.032.596 983.603 (48.993) 95,26
Modal Perusahaan tahun 2014 adalah 100% modal Pemerintah Indonesia.
Tinjauan Keuangan
110PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kebijakan dan Pembagian Dividen
Berdasarkan Surat Menteri Keuangan Nomor S-729/MK.06/2014 tanggal 30 Oktober
2014 kepada Kementerian BUMN dan Surat Menteri BUMN No. S-816/MBU/12/2014
tanggal 23 Desember 2014 perihal Setoran Dividen Perusahaan, Menteri BUMN selaku
RUPS mengusulkan pembayaran Dividen interim oleh Perusahaan ke Kas Negara sebesar
USD90 juta, pembayaran Dividen tambahan sebesar Rp114.040.000 ribu dari saldo laba
dicadangkan tahun fiskal 2013, dan saldo yang belum dicadangkan Perusahaan sebesar
Rp195.665.439 ribu.
Berikut adalah tabel pembagian dan pembayaran Dividen tahun 2010 hingga 2014:
TahunBuku
TanggalPengumuman
TanggalPembayaran
Dividen Kas yang Dibagikan Dividen per Share (USD)
Earning per Share
Dividen PayoutIDR USD
2010 3 Agustus 2012 31 Agustus 2012 - 9.300.529 10,10 99,87 10%2011 3 Agustus 2012 31 Agustus 2012 - 56.910.812 61,83 62,91 98%2012 1 Agustus 2013 30 Agustus 2013 - 24.052.704 26,13 26,67 98%
201318 Juni 2014 14 Juli 2014 394.542.333.500 34.162.467
47,05 69,57 68%23 Desember 2014 29 Desember 2014 114.040.000.000 9.147.349
2014* 23 Desember 2014 29 Desember 2014 90.000.000 97,78 97,78 70%
* merupakan Dividen Interim tahun 2014 yang ditetapkan oleh RUPS
Dampak Perubahan Harga
Perusahaan dipengaruhi oleh volatilitas harga komoditas yang disebabkan oleh beberapa
faktor, seperti kebijakan pemerintah, permintaan pasar dan pasokan dan lingkungan
ekonomi global. Salah satu cara mengatasi volatilitas harga diperlukan kebijakan lindung
nilai. Perusahaan belum menerapkan kebijakan lindung nilai pada tahun 2014. Adapun
dampak perubahan harga terhadap nilai penjualan selama kurun waktu 2 tahun seperti
tertera dalam tabel berikut.
Item 2014* 2013
Jumlah (USD) 459.983.337 497.791.806Kuantitas (MT) 199.925 260.561Harga Jual (USD/MT) 2.300,78 1.910,46* Periode April – Desember 2014 (9 bulan)
Dampak nilai tukar mata uang asing
Risiko mata uang adalah risiko di mana nilai wajar atau arus kas masa datang dari
instrument keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang. Risiko
dari fluktuasi nilai mata uang timbul terutama dari piutang atas penjualan dan liabilitas dari
pembelian dalam mata uang selain USD. Adapun dampak nilai mata uang selain dolar
AS terhadap kinerja keuangan menyebabkan Perusahaan mengalami kerugian akibat
perbedaan nilai tukar sebesar USD449 ribu pada tahun 2014 dan sebesar USD1.984
ribu pada tahun 2013.
Tinjauan Keuangan
111PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Penggabungan Usaha, Akuisisi, dan/atau Restrukturisasi Utang/Modal
Perusahaan berencana melakukan
ekspansi bisnis untuk melakukan langkah
strategis integrasi vertikal hulu ke hilir
yang akan menghubungkan mata rantai
industri Aluminium yang terputus, dengan
membentuk perusahaan patungan
maupun membentuk aliansi strategis.
a. Sektor hulu industri Aluminium berupa
pendirian pabrik pemurnian Bauksit
menjadi Alumina, serta Pabrik Kalsinasi
Kokas (Calcined Petroleum Cokes).
b. Sedangkan dari sektor hilir, molten
(Aluminium cair) tidak hanya menjadi
Ingot seperti selama ini, tetapi lebih
luas akan menjadi produk turunan
Aluminium lainnya.
Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan
Pada tanggal 12 Februari 2015, Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara mengirim surat
kepada Perusahaan yang menyatakan
bahwa keberatan Perusahaan terhadap
SKPD di dalam surat Perusahaan
tanggal 24 Desember 2014 masih belum
dapat disetujui. Perusahaan sedang
mengevaluasi langkah-langkah lanjutan
yang akan diambil dan terus melakukan
pembahasan dengan Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara.
Informasi Transaksi dengan Pihak Berelasi
Pada tahun buku 2014, Perusahaan tidak
memiliki transaksi dengan pihak berelasi.
Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi dengan Pihak Afiliasi
Perusahaan tidak memiliki transaksi
material yang mengandung benturan
kepentingan dan/atau transaksi dengan
pihak afiliasi di sepanjang tahun buku
2014.
Informasi Keuangan yang Mengandung Kejadian yang Bersifat Luar Biasa dan Jarang Terjadi
Perusahaan menyajikan kembali laporan
keuangan tanggal 31 Maret 2014 dan tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut untuk
mencerminkan interpretasi yang lebih
tepat atas Standar Akuntansi Keuangan
yang terkait dengan kewajiban perpajakan
sehubungan berakhirnya Perjanjian Induk
antara Pemerintah Republik Indonesia
dengan Nippon Asahan Aluminium dan
cadangan remediasi tanah.
Tinjauan Keuangan
112PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Perubahan Peraturan Perundang-Undangan yang Berpengaruh Signifikan Terhadap Perusahaan
Setelah berakhirnya Perjanjian Induk pada 31 Oktober 2013, maka Perusahaan wajib
memenuhi seluruh peraturan dan ketentuan yang berlaku sebagaimana Perseroan
Terbatas Badan Usaha Milik Negara lainnya. Beberapa peraturan yang wajib dipenuhi
Perusahaan adalah :
1. Pelaporan Mata Uang Perpajakan
2. Depresiasi Pajak
3. Pajak-pajak Daerah
Pelaporan Mata Uang Perpajakan
Manajemen Perusahaan memutuskan melanjutkan penggunaan Dolar AS sebagai mata
uang perpajakan untuk Surat Pemberitahuan Pajak (“SPT”) tahunan untuk sembilan
bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Perusahaan telah mengajukan
permohonan izin untuk menggunakan mata uang Dolar AS untuk pelaporan SPT tahunan
2014 kepada Direktorat Jenderal Pajak, Kantor Wilayah Wajib Pajak Besar sesuai dengan
Peraturan Menteri Keuangan No. 1/PMK.03/2015 tanggal 6 Januari 2015. Pada tanggal
2 Oktober 2014, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak,
Kantor Wilayah Wajib Pajak Besar untuk menggunakan mata uang Dolar AS untuk
pelaporan SPT tahunan 2015.
Depresiasi Pajak
Setelah berakhirnya Penjanjian Induk pada tanggal 31 Oktober 2013, Perusahaan harus
mengikuti peraturan dan ketentuan perpajakan yang berlaku umum, termasuk penerapan
metode depresiasi terhadap aset tetap perusahaan sesuai dengan Undang-undang
nomor 7 tahun 1983 sebagaimana telah beberapakali diubah terakhir dengan undang-
undang nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan. Selanjutnya, ketentuan lebih
lanjut mengenai penyusutan diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/
PMK.03/2009 tentang jenis-jenis harta yang termasuk kelompok harta berwujud bukan
bangunan untuk keperluan penyusutan, yaitu sebagai berikut:
Tinjauan Keuangan
113PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
KeteranganMasa
Manfaat (Tahun)
Contoh
Bukan BangunanKelompok 1 4 Sepeda motor, sepeda, mebel (meja, kursi, lemari), mesin-
mesin kantor (komputer, mesin tik, dll), alat-alat komunikasi
Kelompok 2 8Mobil, Bus, mesin-mesin pertanian (traktor, mesin bajak), kendaraan konstruksi (truck, dump truck, buldozer), kapal dengan berat < 100 DWT, pesawat telegraf
Kelompok 3 16Pesawat, mesin-mesin pertambangan, kapal dengan berat 100 DWT – 1000 DWT, perahu layar, perangkat radio navigasi, pesawat terbang, helikopter
Kelompok 4 20 Lokomotif, Kapal diatas 100 DWT, dok terapung
BangunanPermanenTidak Permanen
2010
Pajak-pajak Daerah
Sebagai pengganti pembayaran Annual Fee, Perusahaan membayar pajak-pajak daerah
dan retribusi daerah sesuai dengan Peraturan Daerah setempat, antara lain:
1. Peraturan Daerah Sumatera Utara No.1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah Provinsi
Sumatera Utara
2. Peraturan Gubernur Sumatera Utara No.24 Tahun 2011 tentang Tata Cara Perhitungan
Nilai Perolehan Air, Harga Air Baku dan Harga Dasar Air untuk Penetapan Pajak Air
Permukaan di Provinsi Sumatera Utara
3. Peraturan Daerah Kabupaten Batu Bara No.2 tahun 2012 Tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah Kabupaten Batu Bara No.2 tahun 2010 tentang Pajak Daerah
4. Peraturan Daerah Kabupaten Batu Bara No.1 Tentang Pajak Bumi dan Bangunan
5. Peraturan Daerah Kabupaten Toba Samosir No.1 Tahun 2012 tentang Pajak Daerah
6. Peraturan Daerah Kabupaten Toba Samosir No.1 Tahun 2013 tentang Pajak Bumi
dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
Adapun pajak-pajak daerah yang terkait dengan Perusahaan sesuai dengan peraturan
diatas adalah sebagai berikut:
1. Pajak Air Permukaan (PAP)
2. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
3. Pajak Penerangan Jalan (PPJ)
4. Retribusi Izin Gangguan (IG)
Tinjauan Keuangan
114PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Tingkat Kesehatan Perusahaan
Indikator BobotRKAP-P Tahun 2014 Realisasi 2014
Nilai Skor Nilai Skor
ASPEK KEUANGAN
Imbalan kepada pemegang saham (ROE)Imbalan investasi (ROI)Rasio kasRasio LancarPerputaran piutangPerputaran persediaanPerputaran total asetRasio ekuitas terhadap total asetJumlah Aspek Keuangan
2015555551070
6,50%33,10%
2.508,7%3.592,9%26,2 hari95,6 hari129,10%97,90%
8,51555545
6,554
15,3%17,5%551%
804,1%32,990,1
45,5%89,8%
2013,5
5554
2,5762
ASPEK OPERASIONAL
Volume produksi aluminiumVolume penjualan aluminiumKeselamatan KerjaProperJumlah Aspek Operasional
553215
196.638 Ton196.638 Ton
Bendera EmasPeringkat Biru
553
1,614,6
199.692 Ton199.925 Ton
Bendera EmasPeringkat Biru
553215
ASPEK ADMINISTRASI
Laporan Perhitungan TahunanRancangan RKAPLaporan PeriodikKinerja PKBLJumlah Aspek Administrasi
555
15
2 bulan2 bulan
0 hari
555
15
<2 bulan<2 bulan<30 hari
50
3,3
8,3TOTAL 100 83,6 85,3KATEGORI SEHAT (AA) SEHAT (AA)
115PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur
Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Kompetensi
Perusahaan memahami pentingnya
peran Sumber Daya Manusia (SDM)
dalam menunjang keberhasilan dan
keberlanjutan bisnis jangka panjang. SDM
yang memiliki kompetensi memadai akan
mendorong peningkatan produktivitas dan
berimbas pada kinerja secara keseluruhan.
Perusahaan juga meyakini bahwa kinerja
SDM dipengaruhi oleh kondisi lingkungan
kerja yang akan membentuk kenyamanan
bekerja dan hubungan kerja di antara
insan Inalum.
Dalam upaya mencapai maksud tersebut,
telah disusun program pelatihan hard skill
untuk peningkatan kemampuan teknis
karyawan, dan pelatihan mengasah
kemampuan soft skill terkait kerjasama
tim, pengambilan keputusan, strategic
planning, leadership skills, coaching
and mentoring, serta melakukan upaya
pembenahan dan pemenuhan fasilitas
kerja secara berkesinambungan.
Sebagai bagian dari penerapan Good
Corporate Governance, juga dilakukan
sosialisasi, pelatihan dan penerapan Kode
Etik dan Budaya Perusahaan sebagai
acuan bagi setiap insan Perusahaan untuk
dapat bersinergi, serta menjunjung tinggi
norma-norma yang berlaku di Perusahaan
sesuai dengan tata kelola perusahaan
yang baik.
Dengan adanya program pengembangan
kualitas sumber daya manusia secara
konsisten dan terpadu dan upaya
pemenuhan fasilitas kerja diharapkan
perusahaan dapat meningkatkan kualitas
tenaga kerja dan mampu memenuhi
kebutuhan operasi dan pertumbuhan
perusahaan.
Perusahaan berharap peningkatan
pengetahuan, keterampilan dan sikap
karyawan secara berkala dan berjenjang
akan mampu mendorong pertumbuhan
Perusahaan hingga di masa yang akan
datang.
Komposisi dan Jumlah Karyawan
Jumlah karyawan Perusahaan pada tahun
2014 adalah 1.954 orang, naik 5,96% dari
tahun 2013 yang berjumlah 1.844 orang.
Kenaikan jumlah karyawan ini merupakan
upaya mempertahankan kebutuhan
tenaga operasi yang banyak memasuki
masa pensiun dan penyediaan tenaga
kerja sesuai rencana pengembangan
bisnis ke depan melakukan peningkatan
kapasitas produksi menjadi 1.000.000 ton
Aluminium Ingot per tahun.
Perusahaan juga melaksanakan pemetaan
talent (talent mapping) pada level pimpinan
untuk memetakan talent masing-masing
pimpinan Sub-Seksi dan Seksi. Program
ini bertujuan untuk pengembangan
karyawan. Selain itu, untuk meningkatkan
produktivitas perusahaan dan mencapai
sasaran strategis perusahaan, jumlah
karyawan usia produktif pada tahun 2014
meningkat sebanyak 21% dibandingkan
dengan tahun 2013.
Jumlah karyawan
Perusahaan pada tahun
2014 adalah 1.954
orang, naik 5,96%
dari tahun 2013 yang
berjumlah 1.844 orang.
116PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Komposisi Karyawan Perusahaan Berdasarkan Usia2014 (orang) 2013 (orang)
<=30 tahun 616 40131-40 tahun 420 40241-50 tahun 376 364>50 tahun 542 677Jumlah 1.954 1.844
<-30th
31,5%
21,5%19,2%
27,7%
31-30th 41-50th >-50th
2014
<-30th
21,7% 21,8%19,7%
36,7%
31-30th 41-50th >-50th
2013
Komposisi Karyawan Perusahaan Berdasarkan Jabatan/Level Organisasi2014 (orang) 2013 (orang)
Manajerial 138 135Supervisor 402 364Pelaksana 1.414 1.345Jumlah 1.954 1.844
Supervisor20%
Pelaksana73%
Manajerial7%
Supervisor21%
Pelaksana72%
Manajerial7%
Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur
117PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Komposisi Karyawan Berdasarkan Pendidikan2014 (orang) 2013 (orang)
S2 17 15S1 140 103Diploma-3 208 181Sampai dengan SLTA sederajat 1.589 1.545Jumlah 1.954 1.844
S2
S1
Diploma-3
Sampai dengan SLTA sederajat
Jumlah
17
140
208
1.589
1.954
1 %
7 %
11 %
81 %
2014orang
S2
S1
Diploma-3
Sampai dengan SLTA sederajat
Jumlah
15
103
181
1.545
1.844
1 %
5 %
10 %
84 %
2013orang
Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian2014 (orang) 2013 (orang)
Karyawan tetap 1.942 1.838Karyawan kontrak 12 6Jumlah 1.954 1.844
2014
0.6 %
99.4 %
Karyawan kontrak
Karyawan tetap
1.942
12
1.954orang
2013
0.3 %
99.7 %
Karyawan kontrak
Karyawan tetap
1.838
6
1.844orang
Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur
118PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Walaupun Inalum berbasis pada industri, namun Inalum tidak membedakan karyawannya
dalam bidang gender, terutama untuk jenjang pendidikan Diploma-3 dan S1. Walaupun dari
jumlah keseluruhan jumlah karyawati meningkat 7% pada tahun buku 2014 dibandingkan
dengan tahun 2013, namun jumlah karyawati yang direkrut dari level Diploma-3 dan S1
meningkat 82% pada tahun buku 2014, yaitu 3 (tiga) orang pada tahun 2013 menjadi 17
orang pada tahun 2014.
Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin
2014 (orang) 2013 (orang)
Laki-laki 1.893 1.787Perempuan 61 57Jumlah 1.954 1.844
Karyawan1.8442013
Karyawan1.9542014
97.0 %
3.0 %
1.787
57
96.9 %
3.1 %
1.893
61
Pengembangan Kompetensi
Perusahaan memiliki program pengembangan kompetensi yang terencana, sistematis
dan disesuaikan dengan sasaran strategis Perusahaan. Usaha ini dilakukan melalui
program pendidikan dan pelatihan karyawan dan non-karyawan yang mendukung
operasional Perusahaan. Dengan demikian, kesenjangan kompetensi antara yang
dibutuhkan Perusahaan dengan kondisi kompetensi aktual para pemegang jabatan dapat
tertutupi secara efektif dan efisien.
Untuk mendukung pencapaian sasaran strategis perusahaan, wawasan dan daya saing
karyawan, saat ini ada 23 orang karyawan sedang menjalani program S2 dengan bantuan
biaya dari perusahaan untuk beberapa bidang ilmu sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur
119PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Selama tahun buku 2014, Perusahaan
mengalokasikan rata-rata 6 (enam)
mandays pelatihan per tahun untuk
semua level karyawan dengan pelatihan
pengembangan manajemen mencapai
63%.
Untuk meningkatkan kemampuan
perusahaan dalam bidang
ketenagalistrikan, perusahaan juga telah
memberangkatkan seorang karyawan
untuk melanjutkan pendidikannya ke
jenjang S2 di Taiwan bidang Electrical
Engineering. Program ini akan terus
berlanjut dengan jumlah karyawan yang
lebih banyak lagi pada tahun-tahun yang
akan datang.
Total biaya pengembangan SDM untuk
tahun 2014 mengalami peningkatan yang
signifikan, yaitu sebesar 100% yaitu dari
Rp 2,8 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp
5,6 milyar pada tahun 2014.
A. Pendidikan Dan Pelatihan
1. Pendidikan S2 Luar Negeri yang diikuti oleh 1 (satu) orang karyawan.
2. Sertifikasi Keahlian, diantaranya adalah:Ahli Las, Ahli K3 Umum, Ahli Kepelabuhanan, Ahli K3 Listrik, Teknisi Listrik, dan Operator Alat Angkat-Angkut.
3. In-House Training, diantaranya adalah:Risk Management, Project Management, Effective Leadership Skills, Leadership Development Program, Outbound for Manager, HR for Non-HR Manager, Behavior Based Safety, Distribusi Sistem Tenaga, Effective Supervisory Skills, Achievement Motivation Training, Strategic Planning for Executive, dan Management Development Program.
4. Intra Training, diantaranya adalah:Training untuk tenaga pelaksana, Risk Management, K3, SMK3, Total Quality Management, Pemadam Kebakaran, dan 5S Implementation.
5. Off-Company Training, diantaranya adalah:Problem Solving and Decision Making, Coaching and Mentoring, Corporate University, Manpower & Workload Analysis, Investigasi Kecelakaan Kerja, Transformasi Budaya Korporasi Melalui GCG, Teknik dan Metode Penyusunan HPS, Modernisasi Sistem Pengadaan Nasional, Professional Director Program, Interpretasi Kebijakan Penyusunan RKAP dan KPI BUMN dan Anak Perusahaan, Feasibility Study, Asset Management BUMN, dan Prosedur Impor.
6. Overseas Training, yaitu:International Aluminium Conference, dan Petcoke and TMS Conference.
7. On the Job Training yang dilakukan di unit-unit kerja.
B. Magang KerjaDalam rangka memperoleh calon tenaga
kerja yang berkualitas, Perusahaan mulai
tahun 2014 telah menyelenggarakan
program magang kerja kepada 70 (tujuh
puluh) orang dari seluruh Indonesia. Para
calon tenaga kerja ini akan mengikuti
proses seleksi lanjut untuk menjadi
karyawan tetap.
Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur
120PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
C. Assessment Center dan Talent MappingUntuk memetakan potensi dan kompetensi karyawan, Perusahaan pada tahun 2014 telah
melakukan assessment center kepada 1 (satu) level dan 2 (dua) level di bawah direksi
serta program Talent Mapping kepada 2 (dua) level dan 3 (tiga) level di bawah direksi.
Kesetaraan Kesempatan dan Kesejahteraan Karyawan
Usaha PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) untuk menciptakan lingkungan kerja
yang kondusif dan berkompetisi memberikan hasil nyata. Hal ini ditunjukkan dengan
rendahnya tingkat turnover karyawan, terutama untuk karyawan yang mengundurkan diri.
Angka turnover karyawan pada tahun buku 2014 mengalami peningkatan sebesar 17%
dari tahun 2013.
Jumlah Turnover Karyawan (orang)Alasan Turnover 2014 2013
Pensiun 155 126Mengundurkan Diri 10 9Habis Kontrak 4 7Meninggal Dunia 4 7Pensiun Dini 1 2PHK 1 2Jumlah 175 153
Pensiun Mengundurkan Diri
Habis Kontrak Meninggal Dunia
Pensiun Dini PHK
88,6% 82,0%
5,7% 2,3% 2,3% 0,6% 0,6%6,0% 4,7% 4,7% 1,3% 1,3%
2014 2013
Selama tahun 2014 telah dilakukan rotasi dan promosi untuk 538 Karyawan yang
dianggap layak dan memenuhi persyaratan yang ditentukan Perusahaan.
Perusahaan sadar bahwa Perusahaan tidak akan berjalan dengan baik tanpa dukungan
semua pihak yang berkepentingan, termasuk karyawannya. Untuk itu, kesejahteraan
karyawan menjadi salah satu hal yang sangat diperhatikan. Mulai dari berdirinya
Perusahaan hingga periode pelaporan ini, karyawan dan Perusahaan belum pernah
berselisih soal kesejahteraan karyawan.
Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur
121PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Untuk meningkatkan dan memberikan
kesempatan yang sama bagi setiap
karyawan dalam melakukan kegiatan
ekstrakurikuler perusahaan yang dapat
menambah kenyamanan bekerja,
Perusahaan menolak segala bentuk isu
SARA dan gender.
Hubungan Industrial dan Kebebasan Berorganisasi
Perusahaan menciptakan hubungan
yang baik antara karyawan, perusahaan
dan pemerintah. Hubungan baik yang
saling menguntungkan ini berakibat positif
terhadap suasana kerja di Perusahaan
dan lingkungannya.
Selain itu, Serikat Pekerja sangat
berperan sebagai mitra perusahaan
dalam menciptakan suasana kerja yang
nyaman dan meningkatkan motivasi kerja
anggotanya. Perusahaan memiliki 3 (tiga)
Pimpinan Unit Kerja (PUK) yang tersebar
di Pabrik Peleburan Kuala Tanjung, Kantor
PLTA, dan Kantor Jakarta. Serikat Pekerja
Perusahaan berada dibawah naungan
PUK SP LEM SPSI.
Selama tahun 2014, dilakukan 4 kali
pertemuan formal antara manajemen dan
serikat pekerja terkait dengan kenaikan
gaji, insentif kinerja dan perubahan umur
pensiun Karyawan.
Perusahaan juga mengakomodasi
benchmark oleh para pengurus serikat
untuk melihat beberapa praktek hubungan
industrial di BUMN, industri sejenis dan
juga di sekitar Sumatera Utara untuk
peningkatan wawasan dan referensi.
Teknologi Informasi
Pengembangan Infrastruktur JaringanSebagai respon atas pesatnya
perkembangan teknologi jaringan dan
kebutuhan Perusahaan yang tinggi untuk
mendukung mobilitas pekerjaan, Seksi
Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur
122PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Teknologi Informasi telah melakukan
upgrade serta menambah kapasitas
jaringan komputer sehingga dapat
terintegrasi satu sama lain disetiap lokasi
kerja. Tujuan dari pengembangan ini
untuk mempermudah akses setiap sistem
aplikasi, informasi dan komunikasi yang
berujung pada peningkatan efektifitas dan
efisiensi perusahaan.
1. Jaringan LAN (Local Area Network)
Dalam rangka pengembangan
infrastruktur IT, Perusahaan telah
melakukan ugrade jaringan LAN
dengan penggantian semua network
switch dengan sistem backbone
network menggunakan manageable
switch dengan speed 1 Gbps.
Untuk koneksi antara IPP dengan
ISP menggunakan kabel Fiber Optik
dengan jarak 120 km sedangkan
untuk koneksi antara ISP dengan
Perumahan Tanjung Gading dan antar
gedung di ISP mengunakan kabel
Fiber. Pengembangan yang dilakukan
ini telah bisa mendukung penggunaan
sistem telepon digital (IP-Telephone)
dimana sebagai media transmisinya
menggunakan jaringan komputer.
Disamping itu untuk mempermudah
akses jaringan telah dipasang wifi
di masing-masing lokasi kerja bagi
kebutuhan manajemen dalam
mengakses internet dan email.
2. Jaringan WAN (Wide Area Network)
Jaringan LAN Perusahaan saling
terhubung menjadi jaringan WAN
menggunakan link jaringan PT
Telkom dan terhubung dengan pihak
lain melalui jaringan Internet. Dalam
rangka mendukung komunikasi dan
akses yang lebih cepat telah dilakukan
pengembangan jaringan WAN dengan
peningkatan bandwidth internet dari
kapasitas 8.7 Mbps menjadi 16.9
Mbps. Peningkatan yang dilakukan
ini nantinya akan mendukung
pengembangan prasarana video
conference yang sebelumnya hanya
lokasi Pabrik Peleburan, PLTA, Kantor
Jakarta yang bisa menggunakannya
maka nantinya Kantor Medan juga
akan bisa terkoneksi.
Pengembangan Website Perusahaan dan Portal KBUMNTransformasi berikutnya Perusahaan
akan melakukan pembaharuan website
dengan design baru yang sinergi
dengan Logo Perusahaan yang baru.
Selain perubahan design juga dilakukan
penambahan item informasi yang lebih
variatif agar kemajuan Perusahaan
bisa disajikan lebih menyeluruh. Media
informasi lain adalah Portal KBUMN, situs
ini merupakan sarana bagi Perusahaan
di bawah naungan Kementrian BUMN
untuk mempublikasikan informasi mereka.
Upaya merealisasikan hal tersebut,
Perusahaan telah menetapkan kebijakan
mengenai penunjukan Admin Portal yang
bertanggungjawab atas isi sajian data yang
ditampilkan. Salah satu publikasi penting
yang telah dilakukan dalam penggunaan
website Perusahaan dan Portal KBUMN
adalah publikasi lelang permintaan
penawaran dari bagian pengadaan.
Pengembangan Layanan ICT (Information and Communication Technologies)Di bidang IT, Perusahaan telah melakukan
sejumlah pengembangan guna
Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur
123PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
mempercepat dan mempermudah proses
pekerjaan sepanjang tahun 2014 ini yang
tujuannya untuk menganti pekerjaan
manual ke sistem online, di antaranya
adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan Business Trip Online
System.
2. Pengembangan CA report based on
LME request at ASCS System.
3. Simplification of Monthly Operation
Report at WPS System.
4. Pengembangan Invoice Registration
System.
5. Pengembangan Sistem Modul Rumah
Sakit milik Perusahaan.
Pengembangan ERP (Enterprise Resource Planning)Dalam rangka mempercepat proses
pelaporan khususnya laporan keuangan
dan mempermudah dalam mendapatkan
informasi Perusahaan yang nantinya
bisa menjadi data dalam pengambilan
keputusan manajemen, maka sistem
ERP yang berjalan sekarang perlu
dilakukan penggantian dari sistem yang
terpisah-pisah menjadi sistem yang
terintergrasi secara keseluruhan. Studi
untuk penerapan sistem ERP yang
baru telah dilakukan di tahun 2014
dengan mengunjungi Principles ERP dan
perusahaan yang telah menggunakannya
seperti SAP, Oracle, Ms. Dynamic AX,
Epicor dan Agresso. Sebagai tindak lanjut
hasil yang didapatkan dari studi tadi akan
menjadi panduan untuk implementasi ERP
yang rencananya akan dilakukan di tahun
2015.
IT GovernanceSebagai upaya efisiensi dan efektivitas
Perusahaan, implementasi IT Governance
akan mulai berjalan di tahun 2015
ini. Serangkaian kebijakan, proses,
aktivitas dan prosedur ini diharapkan
dapat mendukung pengoperasian TI
Perusahaan agar sejalan dengan strategi
bisnis Management yang integratif dan
komprehensif.
Prospek Dan Strategi 2015
Perusahaan telah menyusun rancangan
Rencana Jangka Panjang (RJP) untuk
periode 2015-2019 merujuk kepada
Keputusan Menteri Badan Usaha Milik
Negara Nomor Kep-102/M-BUMN/2002
tentang Penyusunan Rencana Jangka
Panjang Badan Usaha Milik Negara,
sekaligus tindak lanjut dari Undang-
Undang No. 19 Tahun 2003 tentang
Badan Usaha Milik Negara.
RJP Perusahaan 2015-2019 merupakan
rumusan orientasi usaha/kegiatan
terencana dalam upaya membangun dan
mengembangkan bisnis inti (core business)
dalam bidang industri Aluminium terpadu.
Melalui bisnis inti tersebut, Perusahaan
diharapkan dapat meningkatkan kinerja
usaha serta mewujudkan visi untuk
menjadi Perusahaan Global Terkemuka
Berbasis Aluminium Terpadu Ramah
Lingkungan pada 2025.
Prospek 2015Perusahaan telah menetapkan
tujuan yang sejalan dengan visi dan
misinya. Tujuan tersebut adalah untuk
meningkatkan kapasitas produksi dan
pendapatan usaha, mengembangkan
bisnis strategis, serta meningkatkan
kinerja pengelolaan lingkungan.
Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur
124PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Perusahaan berencana melakukan
ekspansi bisnis dengan total nilai sekitar
USD 4,4 miliar termasuk di dalamnya
sekitar USD 532 juta dalam bentuk
Ekuitas Perusahaan, untuk melakukan
langkah strategis integrasi vertikal hulu
ke hilir yang akan menghubungkan mata
rantai industri Aluminium yang terputus,
dengan membentuk anak perusahaan,
membentuk aliansi strategis maupun
dengan menerbitkan obligasi.
a. Sektor hulu industri Aluminium berupa
pendirian pabrik pemurnian Bauksit
menjadi Alumina, serta Pabrik Kalsinasi
Kokas (Calcined Petroleum Cokes).
b. Sedangkan dari sektor hilir, molten
(Aluminium cair) tidak hanya menjadi
Ingot seperti selama ini, tetapi lebih
luas akan menjadi produk turunan
Aluminium lainnya.
Strategi Pengembangan Bisnis 20151. Pengembangan Bisnis Calcined
Petroleum Cokes (CPC)
Pada 2015, proyek ini difokuskan pada
Tahap Pendirian Anak Perusahaan dan
JV Agreement serta Tahap EPC.
2. Pengembangan Bisnis Smelter Grade
Alumina (SGA)
Pada 2015, proyek ini difokuskan pada
Tahap Pendirian Anak Perusahaan dan
JV Agreement serta Tahap Feasibility
Study.
3. Pembangunan PLTU dan Pelabuhan
Pada 2015, proyek ini difokuskan pada
Tahap Feasibility Study dan Tahap
Persiapan EPC.
4. Pembangunan Ekspansi Pabrik
Peleburan Aluminium
Pada 2015, proyek ini difokuskan pada
Tahap Feasibility Study dan Tahap
Persiapan EPC.
5. Pengembangan Bisnis Produk Turunan
Aluminium
Pada 2015, proyek ini difokuskan
pada percepatan proses produksi
melalui pemanfaatan aset PT Asahan
Aluminium Alloys (AAA) serta Tahap
Pendirian Anak Perusahaan dan JV
Agreement untuk pembangunan
pabrik penghasil Otoparts dan Wire
Rod cable.
6. Persiapan Lahan
Pada 2015, proyek ini difokuskan pada
Tahap Feasibility Study dan Tahap
EPC, persiapan relokasi bangunan
yang ada di lokasi rencana proyek, dan
inventarisasi lahan.
7. Pendirian Anak Perusahaan
Pada 2015, program ini difokuskan
pada Tahap Persetujuan dan Tahap JV
Agreement dengan mitra bisnis untuk
proyek pembangunan PLTU, pabrik
CPC, pabrik pemurnian Alumina
(SGA), akuisisi PT. AAA, Produk
Turunan, Kawasan Industri Terpadu Sei
Mangkei, serta Pengelolaan Limbah.
Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur
125PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganAnalisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur
Aspek kepatuhan terhadap peraturan
dan perundang-undangan yang berlaku menjadi
fondasi yang penting bagi pelaku usaha untuk menjalankan
aktivitas usaha berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Tata Kelola Perusahaan
Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan Berkelanjutan
128PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Fondasi dan Pengembangan Tata Kelola Perusahaan
Secara keseluruhan,
PeneraPan
GCG merupakan tindakan nyata dari komitmen pelaku usaha untuk mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Sebagai Bentuk Pertumbuhan yang Berkelanjutan
Kecurangan, baik yang dilakukan pelaku
usaha maupun kecurangan di tingkat
internal, merupakan preseden yang
buruk bagi perilaku dunia usaha pada
umumnya. Preseden ini akan berakibat
negatif terhadap citra dunia usaha, yang
kemudian berimbas langsung terhadap
stabilitas dan pertumbuhan ekonomi yang
dicita-citakan bersama.
Pentingnya penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik, atau Good
Corporate Governance (GCG) menjadi
sebuah tolak ukur komitmen dunia
usaha untuk dapat bersinergi dengan
kepentingan di luar dirinya. Pengupayaan
aktivitas operasional berbasis ramah
lingkungan, pengusahaan aktivitas bisnis
yang berpegang pada prinsip kewajaran,
serta pengelolaan organisasi yang sehat
dan aman akan berdampak positif, baik
terhadap pelaku usaha sendiri maupun
kepada kepentingan di luar dirinya.
Di luar itu, kewajiban penerapan GCG
bukan sekedar menempatkan kepatuhan
terhadap peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku. Secara
keseluruhan, penerapan GCG merupakan
tindakan nyata dari komitmen pelaku
usaha untuk mewujudkan pertumbuhan
yang berkelanjutan. Dengan menerapkan
asas-asas GCG dan kepatuhan,
129PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
pertumbuhan perusahaan akan berjalan
seimbang dengan pemangku kepentingan
dan pemegang saham, yang kemudian
akan memberikan kontribusi besar bagi
perjalanan Perusahaan di masa-masa
yang akan datang.
Pedoman Dasar Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Sejalan dengan perubahan status
Perusahaan dari PMA menjadi BUMN
terhitung sejak 19 Desember 2013,
Perusahaan berkewajiban untuk
menyesuaikan seluruh peraturan dan
kebijakan internalnya, baik yang belum
maupun yang telah diberlakukan agar
tunduk dan mengacu pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku,
khususnya yang terkait dengan penerapan
GCG.
Berdasarkan Peraturan Menteri Badan
Usaha Milik Negara Nomor Per-01/
MBU/2011 sebagaimana telah diubah
berdasarkan Peraturan Menteri Badan
Usaha Milik Negara Nomor Per-09/
MBU/2012 tentang Penerapan Tata Kelola
Perusahaan Yang Baik (Good Corporate
Governance) di lingkungan BUMN bahwa
Perusahaan BUMN wajib menerapkan
GCG secara konsisten dan berkelanjutan.
Guna mencapai keberhasilan dalam
jangka panjang, penerapan GCG perlu
dilandasi dengan integritas dan komitmen
yang tinggi. Dalam penerapannya, setiap
aktifitas dan perilaku bisnis Perusahaan
harus berlandaskan pada prinsip-prinsip
GCG yang selanjutnya disingkat TARIF,
sesuai dengan asas-asas prinsip dasar
GCG yang tertuang dalam Pedoman
Umum Good Corporate Governance
Indonesia. Asas-asas tersebut adalah:
1. Transparansi (Transparency)
Keterbukaan informasi material dan
relevan mengenai kinerja dan kondisi
Perusahaan secara jelas, memadai,
akurat serta mudah diakses oleh
pemangku kepentingan dengan tetap
memperhatikan asas kerahasiaan
informasi sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2. Akuntabilitas (Accountability)
Kejelasan fungsi, pelaksanaan dan
pertanggungjawaban setiap jajaran
Perusahaan dalam pengelolaan
Perusahaan sehingga pengelolaannya
dapat terlaksana dengan efisien.
3. Pertanggungjawaban (Responsibility)
Kepatuhan dan kesesuaian terhadap
peraturan perundang-undangan yang
berlaku dalam menjalankan setiap
kegiatan bisnisnya.
4. Kemandirian (Independency)
Pengelolaan Perusahaan secara
professional tanpa benturan
kepentingan (conflict of interest)
dan pengaruh/tekanan dari pihak
manapun dalam menjalankan aktifitas
bisnis Perusahaan.
5. Kewajaran (Fairness)
Memperhatikan kepentingan pemangku
kepentingan secara berimbang sesuai
dengan hak dan kewajibannya. Dalam
hal lain, Perusahaan melaksanakan
prinsip kesetaraan dengan
memberikan kesempatan yang sama
dalam rekrutmen karyawan dan
Fondasi dan Pengembangan Tata Kelola Perusahaan
Pedoman GCG dan
Pedoman Etika Perusahaan yang
ditandatangani oleh Dewan
Komisaris dan Direksi tertanggal
6 OKTOber 2014
130PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Fondasi dan Pengembangan Tata Kelola Perusahaan
pengembangan karir secara profesional
tanpa membedakan suku, agama, ras,
golongan, gender, dan kondisi fisik.
Penyusunan dan Pengesahan Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Dalam rangka penerapan GCG,
Perusahaan telah menyusun beberapa
perangkat GCG, diantaranya Pedoman
GCG dan Pedoman Etika Perusahaan
yang ditandatangani oleh Dewan
Komisaris dan Direksi tertanggal 6 Oktober
2014 di Jakarta. Selain kedua pedoman
tersebut, Perusahaan melalui manajemen
melakukan penyusunan Piagam (Charter)
Dewan Komisaris, Komite Audit, Direksi
dan Satuan Pengawasan Intern (SPI) serta
pengesahan kebijakan-kebijakan dan
prosedur yang mendukung penerapan
GCG di Perusahaan.
Dalam penerapannya, Pedoman GCG
bertujuan untuk,
1. Memaksimalkan nilai Perusahaan
melalui penerapan prinsip-prinsip
GCG antara lain Transparansi
(Transparency), Akuntabilitas
(Accountability), Pertanggungjawaban
(Responsibility), Independensi
(Independency), dan Kewajaran
(Fairness) sehingga Perusahaan
memiliki kemampuan daya saing
yang lebih baik,
2. Mendorong pengelolaan Perusahaan
secara profesional, efisien dan
efektif, serta memberdayakan fungsi
dan meningkatkan kemandirian
Perusahaan, dan
3. Mendorong agar pengambilan
keputusan dan pelaksanaan tindak
lanjutnya dilakukan oleh Organ
Perusahaan dengan didasarkan pada
nilai bisnis yang sehat, itikad baik,
azas-azas saling menguntungkan
berdasarkan kepatutan nilai-nilai
moral dan sosial serta kepatuhan
terhadap peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Keterlibatan Unsur Pengawasan dan Penegakan dari Luar
Untuk dapat menerapkan GCG yang
berkualitas, Perusahaan melalui
manajemen telah melakukan kerjasama
dan menandatangani nota kesepahaman
dengan berbagai pihak yang memiliki
kewenangan terhadap fungsi
pengawasan dan penegakan hukum.
Perusahaan telah menandatangani
nota kesepahaman dengan BPKP
Perwakilan Provinsi Sumatera Utara,
Perusahaan menandatangani Kerjasama
Pengembangan, Penerapan dan
Penguatan Tata Kelola dan Kinerja
Perusahaan yang akan ditindaklanjuti
dengan asistensi BPKP terhadap Sistem
Pengendalian Internal Perusahaan,
pedoman pengadaan barang dan jasa,
pedoman manajemen risiko, pedoman
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
(PKBL) dan pedoman fraud control plan.
Di samping itu, Perusahaan juga telah
menandatangani nota kesepahaman
dengan unit Jaksa Agung Muda Perdata
dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) dan
Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kajatisu)
terkait penanganan masalah hukum dalam
bidang perdata dan tata usaha negara.
Perusahaan juga mengadakan workshop
Perusahaan telah menandatangani nota kesepahaman dengan BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Utara
131PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
mengenai Penanganan Masalah Hukum
dalam bidang Perdata dan Tata Usaha
Negara di Kuala Tanjung pada 15
Desember 2014 yang dihadiri oleh Jaksa
Agung Muda Bidang Perdata dan Tata
Usaha Negara, Wakil Kepala Kejaksaan
Tinggi Sumatera Utara, dan Kepala
Kejaksaan Negeri Limapuluh.
Dengan keterlibatan pihak-pihak
berwenang, Perusahaan akan mampu
menjalankan pola organisasi yang
sehat dan jauh dari praktik-praktik
penyimpangan, korupsi serta memiliki
kemampuan dalam menangani
permasalahan-permasalahan hukum yang
dapat timbul di kemudian hari.
Fondasi dan Pengembangan Tata Kelola Perusahaan
132PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Struktur tata kelola Perusahaan terdiri dari
tiga unsur, yaitu Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) sebagai organ tertinggi
pengambilan keputusan, Dewan Komisaris
sebagai pengawas dan pemberi nasihat,
dan Direksi sebagai pengelola Perusahaan.
Setiap Organ Perusahaan menjalankan
fungsi dan tanggung jawab sesuai
kewenangannya dan berlandaskan prinsip
independensi yang dalam pelaksanaannya
semata-mata untuk kepentingan
Perusahaan. Untuk membantu kelancaran
tugas, Dewan Komisaris memiliki Komite
Audit sebagai Organ Pendukung yang
berfungsi membantu Dewan Komisaris
dalam menjalankan tugasnya.
Bagan Kebijakan Manajemen Perusahaan dalam GCG
Rapat Umum Pemegang Saham Sebagai organ tertinggi Perusahaan,
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
memegang kewenangan yang tidak
diberikan kepada Dewan Komisaris dan
Direksi yang dibatasi peraturan perundang-
undangan dan Anggaran Dasar termasuk
meminta pertanggungjawaban kepada
Direksi atas pengelolaan Perusahaan,
mengubah Anggaran Dasar serta
mengangkat dan memberhentikan Direksi.
Bentuk dan Fungsi RUPS PerusahaanBentuk RUPS Perusahaan terdiri dari RUPS
Tahunan dan RUPS Luar Biasa. RUPS
Tahunan dilakukan untuk mengesahkan
Laporan Tahunan yang diadakan paling
lambat enam bulan setelah tahun buku
berakhir, dan/atau mengesahkan Rencana
Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)
yang diadakan paling lambat 30 (tiga
puluh) hari setelah tahun anggaran RKAP
bersangkutan berjalan. Sementara RUPS
Luar Biasa dilaksanakan sewaktu-waktu
berdasarkan kebutuhan. RUPS Luar Biasa
dapat diselenggarakan atas permintaan
tertulis Pemegang Saham atau Dewan
Komisaris.
RUPS wajib diadakan di tempat kedudukan
Perusahaan atau di tempat Perusahaan
melakukan kegiatan usahanya.
Struktur Tata Kelola Perusahaan
133PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Struktur Tata Kelola Perusahaan
RUPS Tahunan 2013Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tahun 2013 mengenai Persetujuan
Laporan Tahunan Tahun Fiskal 2013
dilaksanakan pada 18 Juni 2014 di Kantor
Kementerian BUMN.
RUPS Tahunan 2014RUPS Tahunan pertama, yang
diselenggarakan pada 2 Mei 2014
mengesahkan Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan (RKAP), termasuk
RKAP Program Bina Lingkungan, Indikator
Aspek Operasional Perusahaan Tahun
2014, Indikator-Indikator Kinerja Kunci
(Key Performance Indicator) yang tertuang
dalam Kontrak Manajeman Tahun 2014,
dan beberapa keputusan lainnya.
Dewan Komisaris
Sesuai dengan ketentuan Undang-
Undang No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas dan Undang-Undang
No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha
Milik Negara, Dewan Komisaris melakukan
pengawasan atas kebijakan pengurusan,
jalannya pengurusan pada umumnya,
baik mengenai Perseroan maupun usaha
Perseroan, dan memberi nasihat kepada
Direksi, untuk kepentingan Perseroan
dan sesuai dengan maksud dan tujuan
Perseroan.
Pedoman Kerja Dewan KomisarisDalam melaksanakan fungsinya, Dewan
Komisaris diatur dalam Piagam Tata
Laksana Kerja Dewan Komisaris, atau
Board of Commissioners (BOC) Charter
yang telah disahkan pada 30 Mei 2014.
Piagam ini disusun berdasarkan prinsip-
prinsip hukum korporasi, perundang-
undangan yang berlaku, ketentuan
Anggaran Dasar, ketentuan-ketentuan
dari Rapat Umum Pemegang Saham
dan prinsip-prinsip Good Corporate
Governance yaitu transparansi,
akuntabilitas, responsibilitas, independensi
dan fairness.
Tata Laksana Kerja Dewan Komisaris yang
dimiliki Perusahaan berisi dasar-dasar
hukum yang digunakan; keanggotaan,
masa jabatan, ketentuan tentang rangkap
jabatan, pengisian anggota Dewan
Komisaris yang lowong, pemberhentian
oleh RUPS, pengunduran diri anggota,
program pengenalan anggota Dewan
Komisaris yang baru; tugas, wewenang,
kewajiban, kebijakan pembagian tugas
antar anggota, kebijakan pengambilan
keputusan Dewan Komisaris, tata tertib
rapat dan mekanisme pengambilan
keputusan, organ pendukung termasuk
Sekretariat Dewan Komisaris dan Komite
Audit, serta program pelatihan dan
pembelajaran Dewan Komisaris.
Kriteria Dewan KomisarisSesuai dengan Anggaran Dasar
Perusahaan Pasal 14 ayat 4 (empat)
sampai dengan 8 (delapan), anggota
Dewan Komisaris adalah orang
perseorangan yang cakap melakukan
perbuatan hukum, kecuali dalam waktu
5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya
pernah dinyatakan pailit, menjadi anggota
Direksi atau anggota Dewan Komisaris
atau anggota Dewan Pengawas yang
dinyatakan bersalah yang menyebabkan
suatu Perseroan atau Perum dinyatakan
Dalam melaksanakan fungsinya, Dewan
Komisaris diatur dalam Piagam Tata
Laksana Kerja Dewan Komisaris, atau Board
of Commissioners (BOC) Charter yang
telah disahkan pada 30 Mei 2014.
134PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
pailit, serta dihukum karena melakukan
tindak pidana yang merugikan keuangan
negara dan/atau yang berkaitan dengan
sektor keuangan.
Tugas, Wewenang dan Tanggung JawabDewan Komisaris bertugas melakukan
pengawasan terhadap kebijakan
pengurusan, jalannya pengurusan pada
umumnya baik mengenai Perusahaan
maupun usaha yang dilakukan oleh
Direksi serta memberikan nasihat
kepada Direksi termasuk pengawasan
terhadap pelaksanaan Rencana Jangka
Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan serta ketentuan
Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham, serta peraturan
perundang-undangan yang berlaku, untuk
kepentingan Perusahaan dan sesuai
dengan maksud dan tujuan Perusahaan.
Dalam melaksanakan tugas, Dewan
Komisaris berwenang untuk:
1. Melihat buku-buku, surat-surat,
serta dokumen-dokumen lainnya,
memeriksa kas untuk keperluan
verifikasi dan lain-lain surat
berharga dan memeriksa kekayaan
Perusahaan,
2. Memasuki pekarangan, gedung,
dan kantor yang dipergunakan oleh
Perusahaan,
3. Meminta penjelasan dari Direksi
dan/atau pejabat lainnya mengenai
segala persoalan yang menyangkut
pengelolaan Perusahaan,
4. Mengetahui segala kebijakan dan
tindakan yang telah dan akan
dijalankan oleh Direksi,
5. Meminta Direksi dan/atau pejabat
lainnya di bawah Direksi dengan
sepengetahuan Direksi untuk
menghadiri rapat Dewan Komisaris,
6. Mengangkat dan memberhentikan
sekretaris Dewan Komisaris, jika
dianggap perlu,
7. Memberhentikan sementara anggota
Direksi sesuai dengan ketentuan
anggaran dasar ini,
8. Membentuk Komite-komite lain selain
Komite Audit, jika dianggap perlu
dengan memperhatikan kemampuan
perusahaan,
9. Menggunakan tenaga ahli untuk hal
tertentu dan dalam jangka waktu
tertentu atas beban Perusahaan, jika
dianggap perlu,
10. Melakukan tindakan pengurusan
Perusahaan dalam keadaan tertentu
untuk jangka waktu tertentu sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar ini,
11. Menghadiri rapat Direksi dan
memberikan pandangan-pandangan
terhadap hal-hal yang dibicarakan,
12. Melaksanakan kewenangan
pengawasan lainnya sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan, anggaran
dasar, dan/atau keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham.
Dewan Komisaris berkewajiban :
1. Memberikan nasihat kepada Direksi
dalam melaksanakan pengurusan
Perusahaan,
2. Meneliti dan menelaah serta
menandatangani Rencana Jangka
Panjang Perusahaan dan Rencana
Kerja dan Anggaran Perusahaan yang
disiapkan Direksi, sesuai dengan
ketentuan Anggaran Dasar ini,
3. Memberikan pendapat dan saran
kepada Rapat Umum Pemegang
Struktur Tata Kelola Perusahaan
135PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Saham mengenai Rencana Jangka
Panjang Perusahaan dan Rencana
Kerja dan Anggaran Perusahaan,
4. Mengikuti perkembangan kegiatan
Perusahaan, memberikan pendapat
dan saran kepada Rapat Umum
Pemegang Saham mengenai setiap
masalah yang dianggap penting bagi
kepengurusan Perusahaan,
5. Melaporkan dengan segera kepada
Rapat Umum Pemegang Saham
apabila terjadi gejala menurunnnya
kinerja Perusahaan,
6. Meneliti dan menelaah laporan berkala
dan laporan tahunan yang disiapkan
Direksi serta menandatangani laporan
tahunan,
7. Memberikan penjelasan, pendapat
dan saran kepada Rapat Umum
Pemegang Saham mengenai Laporan
Tahunan, apabila diminta,
8. Menyusun program kerja tahunan
dan dimasukkan dalam RKAP,
9. Membentuk Komite Audit,
10. Mengusulkan Akuntan Publik kepada
Rapat Umum Pemegang Saham,
11. Membuat risalah rapat Dewan
Komisaris dan menyimpan salinannya,
12. Melaporkan kepada Perusahaan
mengenai kepemilikan sahamnya dan/
atau keluarganya pada Perusahaan
tersebut dan Perusahaan lain,
13. Memberikan laporan tentang tugas
pengawasan yang telah dilakukan
selama tahun buku yang baru lampau
kepada Rapat Umum Pemegang
Saham,
14. Melaksanakan kewajiban lainnya
dalam rangka tugas pengawasan
dan pemberian nasihat, sepanjang
tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan, anggaran
dasar, dan/atau keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham.
Susunan dan Komposisi Keanggotaan Dewan KomisarisPer 31 Desember 2014, susunan dan komposisi Dewan Komisaris Perusahaan sebagai
berikut:Jabatan Nama Dasar Pengangkatan Awal Menjabat
Komisaris Utama Agus Tjahajana W. SK-45/MBU/2014 10 Maret 2014
Komisaris Emmy Yuhassarie RUPS 9 Desember 2013 dan SK-45/MBU/2014 9 Desember 2013
Komisaris Ahmad Fuad Rahmany SK-45/MBU/2014 10 Maret 2014
Komisaris Ferry SP Sinamo SK-80/MBU/2014 17 April 2014
Komisaris Chairuman Harahap SK-206/MBU/10/2014 13 Oktober 2014
Pembagian Tugas Antar Dewan KomisarisPembagian lingkup tugas antar Dewan Komisaris Perusahaan seperti di bawah ini,
agus Tjahajana W. (Komisaris Utama)
Tugas Komisaris Utama Agus Tjahajana W. mengkoordinir tugas-tugas Komisaris. Selain itu, Komisaris Utama Agus Tjahajana W. Bertanggung jawab menangani bidang teknologi, operasi dan pengembangan industri aluminium; serta mengawasi dan memberikan arahan terkait kebijakan sistem teknologi informasi.
emmy Yuhassarie (Komisaris)
Komisaris Emmy Yuhassarie bertugas mengawasi dan memberikan arahan terkait kegiatan audit, sistem pengendalian internal, dan good corporate governance.
Struktur Tata Kelola Perusahaan
136PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
ahmad Fuad rahmany (Komisaris)
Komisaris Ahmad Fuad Rahmany memiliki tugas untuk mengawasi dan memberikan arahan terkait kebijakan keuangan dan pemasaran/marketing.
Ferry SP Sinamo (Komisaris)
Komisaris Ferry SP Sinamo bertugas mengawasi dan memberikan arahan terkait aspek manajemen resiko, umum dan SDM, hubungan dengan pemangku kepentingan lokal, serta kebijakan mutu dan pelayanan
Chairuman Harahap (Komisaris)
Komisaris Chairuman Harahap bertugas mengawasi dan memberikan arahan terkait aspek manajemen, legal & compliance dan hubungan dengan pemangku kepentingan nasional
Program Pengenalan Perusahaan
Kepada anggota Dewan Komisaris
yang diangkat untuk pertama kalinya
wajib diberikan program pengenalan
mengenai Perusahaan. Tanggung jawab
untuk mengadakan program pengenalan
tersebut berada pada Sekretaris
Perusahaan. Program pengenalan
meliputi: pelaksanaan prinsip-prinsip
GCG oleh BUMN, gambaran mengenai
BUMN berkaitan dengan tujuan, sifat,
dan lingkup kegiatan, kinerja keuangan
dan operasi, strategi, rencana usaha
jangka pendek dan jangka panjang, posisi
kompetitif, risiko dan masalah-masalah
strategis lainnya, keterangan berkaitan
dengan kewenangan yang didelegasikan,
audit internal dan eksternal, sistem dan
kebijakan pengendalian internal, termasuk
Komite Audit; keterangan mengenai tugas
dan tanggung jawab serta hal-hal yang
tidak diperbolehkan.
Program pengenalan BUMN dapat berupa
presentasi, pertemuan, kunjungan ke
perusahaan lain dan pengkajian dokumen
atau program lainnya yang dianggap
sesuai dengan BUMN dimana program
tersebut dilaksanakan.
Pada tahun buku 2014, Chairuman
Harahap diangkat menjadi anggota
Dewan Komisaris per tanggal 12 Okotober
2014. Program pengenalan Perusahaan
terhadap anggota Dewan Komisaris yang
baru dilakukan sebagai berikut:
1. Presentasi mengenai profil dan kinerja
Perusahaan, profil dan kinerja Direksi
dan Dewan Komisaris serta Tata
kelola Perusahaan yang Baik yang
dilakukan pada 17 Oktober 2014.
Presentasi dibawakan oleh Sekretaris
Perusahaan dan Sekretaris Dewan
Komisaris.
2. Rapat Gabungan Dewan Komisaris
dan Direksi dengan agenda
Perkenalan Anggota Komisaris baru,
yang diadakan pada 17 Oktober
2014.
3. Kunjungan ke Perusahaan, yang
diadakan pada tanggal 17 dan 18
Desember 2014, yaitu ke Kantor
Pusat dan Smelter Plant Kuala
Tanjung.
Hubungan Kerja dengan Direksi
Pola hubungan kerja Dewan Komisaris
dengan Direksi diatur dalam Anggaran
Dasar dan Board Manual Dewan
Komisaris dan Direksi. Dewan Komisaris
bertugas untuk melakukan pengawasan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
137PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
dan pemberian saran kepada Direksi atas
jalannya Perusahaan, yang dilakukan
dalam rapat maupun dilakukan tanpa
tatap muka secara langsung, antara lain
melalui surat menyurat, laporan, dan lain-
lain.
Selain itu, Dewan Komisaris bertugas
untuk memberikan persetujuan atau
rekomendasi atas beberapa hal yang diatur
dalam Anggaran Dasar, sebagaimana
Pasal 11 ayat (11) dan nomor (10).
Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris
Pelaksanaan tugas pengawasan dan
pemberian nasehat diwujudkan dalam
bentuk kegiatan rapat Dewan Komisaris
dan berbagai kegiatan lain, mengacu
kepada Tata Kelola Perusahaan yang baik
(Good Corporate Governance).
Pengawasan atas Kinerja dan Perkembangan Berkala PerusahaanDalam rapat, Dewan Komisaris membahas
jalannya Perusahaan yang dikelola oleh
Direksi beserta seluruh jajarannya, baik
secara internal Dewan Komisaris, dengan
mengundang Komite Audit maupun
dengan mengundang Direksi. Dewan
Komisaris mengevaluasi pencapaian
kinerja setiap bulan dengan berpedoman
kepada Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (RKAP) Tahun 2014, yaitu dari
aspek :
a. Kinerja Operasi,
b. Kinerja Keuangan,
c. Kinerja Aspek Umum dan SDM,
d. Kinerja Aspek Investasi dan Capex,
e. Aspek compliance dan administrasi
sesuai GCG,
f. Hal-hal lain yang penting dan
diperkirakan akan mempengaruhi
kinerja Perusahaan ke depan.
Secara internal, dalam pelaksanaan
pengawasan kinerja manajemen, Dewan
Komisaris menugaskan Komite Audit
untuk melakukan telah atas laporan
kinerja yang kemudian mengundang
Komite Audit untuk membahas bersama
berdasarkan hasil penelaahan yang
disampaikan oleh Komite Audit. Komite
Audit pada prinsipnya melakukan
evaluasi atas kinerja berkala, melakukan
analisis, serta menyampaikan beberapa
hal yang perlu mendapatkan perhatian
dan penjelasan dari Direksi. Berdasarkan
hasil diskusi, Dewan Komisaris kemudian
menyampaikan tanggapan dan pertanyaan
tertulis kepada Direksi.
Dalam rapat Direksi dan Dewan Komisaris
dilakukan pembahasan atas kinerja
berkala bulanan, berdasarkan laporan
kinerja bulanan serta surat tanggapan dan
pertanyaan tertulis dari Dewan Komisaris.
Direksi memaparkan presentasi kinerja
bulanan, beserta hal-hal yang perlu
mendapatkan perhatian dari Dewan
Komisaris, sebagai contoh komunikasi-
komunikasi yang telah dilakukan oleh
Direksi dengan pemerintahan daerah
guna mensosialisasikan perubahan Inalum
menjadi BUMN, updating perkembangan
status pengalihan hak pengelolaan atas
tanah Inalum, Draft Pedoman Tata Kelola
Perusahaan yang Baik (Code of Corporate
Governance), pedoman Kode Etik
Perusahaan (Code of Conduct), termasuk
hal-hal lain yang penting mendapat
perhatian untuk segera diselesaikan.
Struktur Tata Kelola Perusahaan
138PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Dalam rapat Dewan Komisaris
menyampaikan pertanyaan-pertanyaan,
saran dan masukan kepada Direksi. Direksi
menjawab langsung pertanyaan tersebut
dan menyajikan data pendukungnya.
Terhadap hal-hal yang memerlukan
persetujuan Komisaris, setelah dilakukan
pembahasan dalam rapat, ditindaklanjuti
dengan adanya surat persetujuan dari
Dewan Komisaris.
Pengawasan atas Aspek Strategis
Pada tahun 2014, terdapat berbagai
agenda khusus tentang tindakan Direksi
yang dalam pelaksanaannya memerlukan
persetujuan Dewan Komisaris atau RUPS.
Terhadap hal ini, Dewan Komisaris telah
melakukan pembahasan, baik secara
internal, mengundang komite audit,
maupun membahas bersama dengan
Direksi. Beberapa topik tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Rencana pengembangan Inalum ke
depan
Terkait dengan hal tersebut,
Dewan Komisaris telah melakukan
pembahasan dengan Direksi
mengenai rencana pengembangan
Perusahaan ke depan, antara
lain pembangunan Pabrik CPC,
Pembangkit Listrik Tenaga Uap
(PLTU), pembangunan Pabrik SGA,
ekspansi peningkatan kapasitas
Smelter existing, dan ekspansi ke
hilir. Pembahasan dilakukan untuk
mematangkan langkah Inalum dalam
rangka meraih target jangka panjang,
dengan sumber daya yang dimiliki
saat ini, meliputi antara lain pemilihan
teknologi, penyediaan teknologi,
ketersediaan cash, keterbatasan
SDM, pengembangan teknologi
smelter saat ini dalam rangka
meningkatkan kapasitas produksi
dari fasilitas yang telah ada, kapasitas
penyerapan produk oleh pasar, dan
lain-lain.
b. Pelaksanaan rekruitmen karyawan
baru dan pendayagunaan karyawan
yang telah pensiun untuk tetap
membantu Perusahaan.
Dewan Komisaris menyampaikan
pentingnya transfer keahlian dari
karyawan lama kepada karyawan
yang baru direkrut, mengingat
kompetensi karyawan Perusahaan
yang cukup langka di Indonesia.
Perlu dibentuk talent managemet
untuk mempersiapkan regenerasi
Manajemen di masa yang akan
datang.
c. Perkembangan penanganan
Limbah B3 terdahulu dan sistem
pengelolaan limbah ke depan.
Pengelolaan limbah B3 harus
dikoordinasikan dengan Kementerian
Lingkungan Hidup untuk mencari
metode yang paling tepat dan tidak
melanggar ketentuan yang berlaku.
d. Kebijakan Pemerintah terkait
penanganan krisis listrik Sumatera
utara dan peran Perusahaan dalam
memberikan bantuan pasokan listrik
dari PLTA.
Sesuai Good Corporate Governance
(GCG), Dewan Komisaris bertugas
untuk melakukan pengawasan
terhadap perubahan lingkungan
perusahaan yang berdampak
signifikan terhadap kinerja
perusahaan.
Struktur Tata Kelola Perusahaan
139PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Pengalihan penggunaan listrik
dari PLTA Perusahaan kepada PT
PLN (Persero) akan berdampak
pada tingkat operasi dari Smelter,
mengingat penggunaan listrik dari
PLTA yang sudah optimal.
Pada prinsipnya, Dewan Komisaris
mendukung kebijakan tersebut
sepanjang tidak merugikan
kepentingan Perusahaan untuk
tumbuh dan berekspansi ke depan.
Dewan Komisaris telah mendiskusikan
langkah Perusahaan yang terbaik,
bersama dengan Direksi. Dewan
Komisaris mendampingi Direksi pada
saat menerima kunjungan Menteri
BUMN di Kuala Tanjung, Sumatera
Utara, terkait dengan kebijakan
Pemerintah mengenai pasokan listrik
PLTA Perusahaan kepada PT PLN
(Persero). Kompensasi yang diterima
oleh Perusahaan harus memadai
untuk investasi pengembangan,
misalnya untuk upaya ekspansi ke
bisnis hilir (alloy, dll).
e. Pembagian Laba bersih Perusahaan
untuk tahun fiskal 2013 sebesar
USD68.616.058.
Berdasarkan pembahasan bersama
dengan Direksi, Dewan Komisaris
telah menyampaikan rekomendasi
dan usulan kepada Menteri BUMN
selaku RUPS melalui melalui surat
No. KOM-12/S/2014 tanggal 11 Juni
2014.
f. Penetapan Kantor Akuntan Publik
(KAP) KAP Auditor Laporan
Keuangan Perusahaan Tahun Buku
2014.
Struktur Tata Kelola Perusahaan
140PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Dalam RUPS Tahunan Tahun Fiskal
2013, Dewan Komisaris mengusulkan
agar KAP ditetapkan secara terpisah,
antara lain mengingat pelaksanaan
pengadaan jasa audit KAP masih
membutuhkan tambahan waktu.
Selanjutnya, Dewan Komisaris
meminta kepada Direksi (melalui surat
Nomor KOM-21/S/2014 tanggal 18
juli 2014) agar melakukan pengadaan
jasa KAP sesuai ketentuan yang
berlaku, serta menyampaikan Term
Of Reference (TOR) yang digunakan
dalam pengadaan Jasa KAP tersebut.
Setelah Direksi menyampaikan
hasil pengadaan jasa KAP, Dewan
Komisaris melalui surat nomor KOM-
44/S/2014 tanggal 27 Oktober 2014
menyampaikan Usulan KAP terpilih
kepada Menteri BUMN, yaitu KAP
Purwantono, Suherman & Surja, yang
berafiliasi dengan Ernst & Young,
untuk dapat ditetapkan oleh RUPS.
g. Penetapan Logo baru Perusahaan
Dalam penyusunan desain-desain
dari logo baru, Dewan Komisaris
telah diwawancarai oleh Tim
Penyusun Logo Inalum mengenai
aspirasi nilai-nilai yang akan
digambarkan dari logo baru. Dalam
rapat Direksi dan Dewan Komisaris,
telah dibahas mengenal alternatif
logo yang tersedia. Selanjutnya,
Direksi meminta rekomendasi tertulis
dari Dewan Komisaris mengenai
logo baru tersebut, dan Dewan
Komisaris melalui surat Nomor KOM-
39/S/2014 tanggal 23 Oktober 2014
telah memberikan rekomendasi
terhadap 2 (dua) alternatif logo baru
Inalum. Selanjutnya usulan logo
telah mendapatkan persetujuan
dari Menteri BUMN selaku RUPS
Perusahaan.
h. Pembagian Dividen Interim atas
Laba bersih Perusahaan Tahun
Buku 2014.
Merujuk pada surat Menteri BUMN
dalam surat Nomor : S-816/
MBU/12/2014 tanggal 23 Desember
2014 dan surat Direksi Nomor
139/L-Dirut/XII/2014 tanggal 24
Desember 2014, maka pada tanggal
26 Desember 2014, dalam rangka
mendukung ketahanan anggaran
negara, Menteri BUMN telah
mengusulkan kepada Perusahaan
agar melakukan penyetoran Dividen
Interim tahun 2014 sebesar USD 90
Juta.
Dewan Komisaris memberikan respon
cepat dengan menyelenggarakan
rapat internal untuk membahas
dan mengambil keputusan. Dewan
Komisaris menyadari pentingnya
peran Inalum dalam mendukung
ketahanan APBN. Merujuk pada
ketentuan Anggaran Dasar
Perusahaan pasal 26 ayat 11,
Dewan Komisaris menyetujui usulan
pembagian dividen interim tersebut
dan menyampaikan surat persetujuan
tertulis kepada Direksi melalui surat
Nomor : KOM-64/S/2014 tanggal 26
Desember 2014.
Memperhatikan berbagai rencana
pengembangan perusahaan
ke depan, seperti kerjasama
pembangunan pabrik CPC, rencana
pembangunan PLTU, ekspansi
perusahaan ke sektor hilir, dan lain-
lain, maka Dewan Komisaris juga
meminta kepada Direksi untuk segera
menetapkan proyeksi kebutuhan
capital expenditure dan operational
expenditure untuk jangka waktu
Struktur Tata Kelola Perusahaan
141PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
5 (lima) tahun ke depan, sehingga
kebutuhan kas dapat dipersiapkan
dengan baik.
i. Penelaahan Khusus terhadap
Sistem Manajemen Risiko dan
Sistem Pengendalian Internal.
Meskipun unit Manajemen Risiko
baru dibentuk pada 1 April 2014,
maka Dewan Komisaris mendorong
agar Direksi memiliki Kebijakan
Manajemen Risiko perusahaan.
Sebagaimana unit Manajemen Risiko,
unit Pengendalian Internal juga masih
fokus pada penyusunan prosedur-
prosedur dan SOP. Ke depannya,
fungsi SPI harus diperkuat, baik dari
sisi jumlah, kompetensi, maupun
posisinya dalam Perusahaan.
j. Peningkatan Teknologi Informasi.
Dalam rapat yang khusus membahas
hal tersebut, meskipun perusahaan
belum menggunakan sistem informasi
yang sepenuhnya terintegrasi, Dewan
Komisaris mendorong dibentuknya
sistem teknologi informasi yang
terintegrasi, guna meningkatkan
derajat kekinian serta akurasi
informasi /data yang diperlukan bagi
pengambilan keputusan yang mau
tidak mau akan berpengaruh pada
kinerja Perusahaan.
k. Penyempurnaan infrastruktur Good
Corporate Governance
Sebagai sebuah BUMN baru,
maka Dewan Komisaris fokus
pada infrastruktur yang diperlukan
perusahaan sebagai fondasi
pengelolaan yang perusahaan
mengacu kepada praktik tata
kelola perusahaan yang baik (Good
Corporate Governance).
Dewan Komisaris menyusun Board
of Commissioners (BOC) Manual
sebagai pedoman kerja Anggota
Dewan Komisaris dan organ Dewan
Komisaris, dilanjutkan dengan
pembahasan Board Manual bersama
Direksi. Selanjutnya, akan dilanjutkan
dengan sosialisasi kepada keseluruh
jajaran manajemen hingga level
karyawan terhadap GCG Manual,
Pedoman Etika Perusahaan dan
Sistem Pengaduan Pelanggaran
(Whistleblowing System). Pada
aspek pelaksanaan teknis, dilakukan
pembahasan atas beberapa Standard
Operation & Procedure (SOP) seperti
SOP Pengendalian Gratifikasi, SOP
Pengadaan Barang dan Jasa, dan
lain-lain.
Terkait dengan sistem pengadaan
barang dan jasa, Dewan Komisaris
menyarankan penyempurnaan
SOP tersebut. Komite Audit telah
memberikan masukan terkait SOP
tersebut, antara lain terkait rekam
jejak setiap vendor, terkait proses
pengambilan keputusan dalam
menentukan nominasi pemenang
tender, dan asas kesetaraan
perlakuan terhadap seluruh vendor.
Fungsi Satuan Pengendalian Internal
agar dilibatkan dalam perbaikan-
perbaikan sistem pengadaan barang
dan jasa.
Secara bertahap baik Manual maupun
SOP tersebut akan disosialisasi
hingga level paling bawah agar
terjadi suatu proses memiliki melalui
internalisasi maupun peresapan nilai
nilai yang sama di seluruh peringkat
manajemen.
Struktur Tata Kelola Perusahaan
142PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Program Pengenalan Komisaris Baru
Berkaitan dengan pengangkatan Bapak
Chairuman Harahap sebagai Komisaris
baru Inalum pada tanggal 13 Oktober
2014, telah diadakan serangkaian
program pengenalan Komisaris baru,
sebagai berikut ;
1. Presentasi mengenai Profil dan
Kinerja Perusahaan, Profil dan Kinerja
Direksi dan Dewan Komisaris serta
Tata kelola perusahaan yang baik
ada hari Jumat, 17 Oktober 2014.
Presentasi dibawakan oleh Sekretaris
Perusahaan dan Sekretaris Dewan
Komisaris.
2. Rapat Dewan Komisaris – Direksi
dengan agenda Perkenalan Anggota
Komisaris baru, yang diadakan pada
tanggal 17 Oktober 2014.
3. Kunjungan ke Pabrik, yang diadakan
pada tanggal 15-18 November 2014
dan 17-18 Desember 2014 yaitu ke
Kantor Pusat dan Smelter Plant Kuala
Tanjung.
Laporan Penelaahan Tahun 2014
Dalam rangka mendukung pelaksanaan
tugas pengawasan dan pemberian
nasehat Dewan Komisaris, telah disusun
penelaahan-penelaahan yang dilakukan
oleh Komite Audit Perusahaan, sebagai
berikut :
1. Penelaahan terhadap laporan kinerja
bulanan dilakukan oleh Komite Audit,
2. Penelahaan terhadap Laporan
Keuangan (Audited) Tahun fiskal 2013
oleh Komite Audit,
3. Penelaahan terhadap RKAP tahun
2015 oleh Komite Audit.
Struktur Tata Kelola Perusahaan
143PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Rapat Dewan Komisaris
Segala keputusan Dewan Komisaris
diambil dalam rapat Dewan Komisaris.
Keputusan dapat pula diambil di luar
rapat Dewan Komisaris sepanjang
seluruh anggota Dewan Komisaris setuju
tentang cara dan materi yang diputuskan.
Rapat Dewan Komisaris dianggap sah
apabila diadakan di tempat kedudukan
Perusahaan atau di tempat lain di
dalam wilayah Republik Indonesia. Rapat
Dewan Komisaris dapat diselenggarakan
melalui media telekonferensi, video
konferensi, atau sarana elektronik lainnya
yang memungkinkan semua peserta
Rapat Dewan Komisaris saling melihat
dan mendengar secara langsung serta
berpartisipasi dalam rapat. Dewan
Komisaris mengadakan rapat paling
sedikit setiap bulan sekali, dan dalam
rapat tersebut Dewan Komisaris dapat
mengundang Direksi.
Panggilan Rapat Dewan Komisaris
disampaikan secara tertulis oleh Komisaris
Utama atau oleh anggota Dewan Komisaris
yang ditunjuk oleh Komisaris Utama dan
disampaikan dalam jangka waktu paling
lambat 3 (tiga) hari sebelum rapat diadakan
atau dalam waktu yang lebih singkat jika
dalam keadaan mendesak, dengan tidak
memperhitungkan tanggal panggilan dan
tanggal rapat. Panggilan rapat ini harus
mencantumkan acara, tanggal, waktu dan
tempat rapat. Panggilan rapat tersebut
tidak disyaratkan apabila semua anggota
Dewan Komisaris hadir dalam rapat.
Rapat Dewan Komisaris adalah sah
dan berhak mengambil keputusan yang
mengikat apabila dihadiri atau diwakili
oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah
anggota Dewan Komisaris. Dalam mata
acara lain-lain, rapat Dewan Komisaris
tidak berhak mengambil keputusan kecuali
semua anggota Dewan Komisaris atau
wakilnya yang sah, hadir dan menyetujui
penambahan mata acara rapat.Seorang
anggota Dewan Komisaris dapat diwakili
dalam rapat hanya oleh anggota Dewan
Komisaris lainnya berdasarkan kuasa
tertulis.
Semua keputusan dalam rapat Dewan
Komisaris diambil dengan musyawarah
untuk mufakat. Apabila melalui
musyawarah tidak tercapai mufakat,
maka keputusan rapat Dewan Komisaris
diambil dengan suara terbanyak biasa.
Apabila jumlah suara yang setuju dan
tidak setuju sama banyaknya, maka
keputusan rapat adalah yang sama
dengan pendapat pimpinan rapat, dengan
tetap memperhatikan ketentuan mengenai
pertanggungjawaban, kecuali mengenai
diri orang, pengambilan keputusan rapat
dilakukan dengan pemilihan secara
tertutup.
Selama tahun 2014 telah diadakan rapat
Dewan Komisaris beserta Organ Dewan
Komisaris, sebagai berikut :
1. Rapat Internal Dewan Komisaris 7
(tujuh) kali,
2. Rapat Dewan Komisaris dan Komite
Audit 6 (enam) kali,
3. Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
13 (tiga belas) kali,
4. Rapat Internal Komite Audit 9
(sembilan) kali.
Struktur Tata Kelola Perusahaan
144PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Rekapitulasi Kehadiran RapatNama Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran % Kehadiran
Agus Tjahajana W. 26 24 92,3
Emmy Yuhassarie 26 23 88,5
Ahmad Fuad Rahmany 26 23 88,5
Ferry SP Sinamo 26 25 96,2
Chairuman Harahap 11 11 100,0
*Ketidakhadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat disebabkan cuti atau perjalanan
dinas.
Evaluasi Kinerja Dewan KomisarisPenilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan dengan Key Performance Indicator (KPI)
yang telah disahkan dalam RUPS RKAP Tahun 2014. Penilaian dilakukan sendiri oleh
Dewan Komisaris (self-review) dan dilaporkan kepada Menteri BUMN selaku pemegang
saham setiap triwulan.
Capaian terhadap KPI Tahun 2014 Dewan Komisaris tergambar pada tabel di bawah ini:
Key Performance Indicator (KPI) Dewan Komisaris Tahun Buku 2014
Indikator Kinerja Utama Satuan Realisasi Bobot (%)
Target 2014Skor
Base Stretch
I. Internal Dewan Komisaris
1 Rapat Dewan Komisaris Frekuensi 26 10 9 12 13,3
2 Pelatihan/Pembelajaran Anggota Dewan Komisaris Frekuensi 1 5 1 2 5
3 Kunjungan Anggota Dewan Komisaris ke Lapangan Frekuensi 2 10 2 4 10
II. Dewan Komisaris dengan Direksi
4 Jangka Waktu Pemberian Tanggapan dan Rekomendasi atas Rancangan RJPP
Hari 1 15 60 45 15
5 Jangka Waktu Pemberian Tanggapan dan Rekomendasi atas Rancangan RKAP
Hari 14 15 30 20 15
6 Jangka Waktu Pemberian Keputusan Atas Permintaan Persetujuan dari Direksi
Hari 14 20 14 15 20
III. Dewan Komisaris dengan RUPS
7 Kehadiran Dewan Komisaris dalam RUPS/LB Frekuensi 2 10 1 2 20
8 Pembuatan Laporan Tahunan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris
Frekuensi 1 10 1 1 10
9 Pengusulan Penunjukan Kantor Akuntan Publik kepada RUPS Frekuensi 1 5 1 1 5
reaLISaSI 100 113.3
Struktur Tata Kelola Perusahaan
145PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Remunerasi
Berdasarkan Peraturan Menteri
BUMN No. PER-07/MBU/2010 yang
diperbaharui dengan PER-04/MBU/2014
tentang pedoman penetapan penghasilan
Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan
Pengawas BUMN, maka penetapan
remunerasi Dewan Komisaris ditetapkan
oleh RUPS. Penghasilan Dewan Komisaris
terdiri dari honorarium, tunjangan (THR,
transportasi, asuransi purna jabatan),
fasilitas (kesehatan dan bantuan hukum)
dan tantiem/insentif kinerja.
Program Peningkatan Kompetensi
Di sepanjang tahun buku 2014, terdapat
2 (dua) anggota yang berkesempatan
mendapatkan program peningkatan
kompetensi berupa seminar, workshop,
dan agenda peningkatan kompetensi
lainnya. Komisaris Ferry SP Sinamo dan
Komisaris Chairuman Harahap mengikuti
“Workshop Interpretasi Kebijakan
Penyusunan RKAP dan KPI BUMN dan
Anak Perusahaan” yang diselenggarakan
oleh Kementerian BUMN.
Direksi
Pedoman Kerja DireksiPerusahaan memiliki Piagam Direksi atau
Board of Director Charter yang telah
disahkan pada 2014 dan disusun agar
tugas dan kewenangan serta mekanisme
kerja Direksi dapat berjalan dengan
efisien, efektif dan konsisten serta tetap
memperhatikan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance (transparansi,
akuntabilitas, responsibilitas,
independensi, dan kewajaran). Tujuan
Piagam ini adalah:
1. Semakin jelasnya tugas dan tanggung
jawab Direksi maupun hubungan
kerja di antara Direksi dan Dewan
Komisaris.
2. Mempermudah organ di bawah
Direksi dan organ di bawah Dewan
Komisaris untuk memahami tugas
dan tanggung jawab masing-masing
maupun hubungan antara organ-
organ tersebut.
Piagam Direksi Perusahaan berisi antara
lain: dasar hukum, prinsip dasar dan
tata laksana mekanisme/hubungan kerja
dengan Dewan Komisaris, ketentuan
jabatan anggota Direksi, tugas dan
wewenang Direksi, termasuk wewenang
Direksi dan Direktur Utama yang harus
mendapatkan persetujuan dari Dewan
Komisaris dan/atau RUPS, kewajiban,
ketentuan penyusunan dan penyampaian
Rencana Jangka Panjang Perusahaan
dan Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan, Manajemen Risiko dan
Sistem Pengendalian Internal, Rapat
Direksi dan pengambilan keputusan,
Organ pendukung Satuan Pengawasan
Intern (SPI) dan Sekretaris Perusahaan,
hubungan dengan anak usaha, program
pengenalan Perusahaan, dan ketentuan-
ketentuan lain yang mengatur Direksi
dalam menjalankan fungsinya.
Kriteria dan Independensi DireksiSesuai Anggaran Dasar Perusahaan Pasal
10 dan Piagam Direksi, yang dapat diangkat
sebagai anggota Direksi adalah orang
perseorangan yang cakap melakukan
perbuatan hukum, kecuali dalam waktu
5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya
pernah dinyatakan pailit, menjadi anggota
Struktur Tata Kelola Perusahaan
146PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Direksi atau anggota Dewan Komisaris
atau anggota Dewan Pengawas yang
dinyatakan bersalah menyebabkan suatu
Perusahaan atau Perum dinyatakan pailit,
atau dihukum karena melakukan tindak
pidana yang merugikan keuangan negara
dan/atau yang berkaitan dengan sektor
keuangan.
Independensi Direksi Perusahaan
mengatur larangan anggota Direksi dan
antara anggota Direksi dengan anggota
Dewan Komisaris tentang hubungan
keluarga sampai dengan derajat ketiga
baik menurut garis lurus maupun garis
kesamping, termasuk hubungan yang
timbul karena perkawinan. Independensi
jabatan Direksi Perusahaan juga
diwujudkan dengan ketentuan pelarangan
rangkap jabatan anggota Direksi pada
BUMN dan Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD), Badan Usaha Milik Swasta,
menjadi anggota Dewan Komisaris/
Dewan Pengawas pada BUMN, dan
menjabat baik secara struktural dan
fungsional lainnya pada instansi/lembaga
pemerintah pusat dan/atau daerah.
Anggota Direksi juga dilarang menjabat
jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan
dalam peraturan-perundang-undangan,
pengurus partai politik dan/atau calon/
anggota legislatif dan/atau calon Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah, dan atau
jabatan lain yang dapat menimbulkan
benturan kepentingan.
Tugas, Tanggung Jawab, Wewenang dan KewajibanDireksi bertugas menjalankan segala
tindakan yang berkaitan dengan pengurusan
Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan
dan sesuai dengan maksud dan tujuan
Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik
di dalam maupun di luar Pengadilan tentang
segala hal dan segala kejadian dengan
pembatasan-pembatasa sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang-
undangan, Anggaran Dasar dan/atau
Keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham.
Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi
wajib mencurahkan tenaga, pikiran,
perhatian dan pengabdiannya secara
penuh pada tugas, kewajiban dan
pencapaian tujuan Perusahaan. Dalam
melaksanakan tugasnya, anggota
Direksi harus mematuhi Anggaran Dasar
Perusahaan dan peraturan perundang-
undangan serta wajib melaksanakan
prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi,
transfaransi, kemandirian, akuntabilitas,
pertanggungjawaban serta kewajaran.
Setiap anggota Direksi wajib dengan
itikad baik dan penuh tanggung jawab
menjalankan tugas untuk kepentingan dan
usaha Perusahaan dengan mengindahkan
perundang-undangan yang berlaku.
Setiap anggota Direksi bertanggung
jawab penuh secara pribadi apabila
yang bersangkutan bersalah atau lalai
menjalankan tugasnya untuk kepentingan
dan usaha Perusahaan, kecuali apabila
anggota Direksi yang bersangkutan dapat
membuktikan bahwa:
1. Kerugian tersebut bukan karena
kesalahan atau kelalaiannya,
2. Telah melakukan pengurusan dengan
itikad baik dan kehati-hatian untuk
kepentingan dan sesuai dengan
maksud dan tujuan Perusahaan,
Struktur Tata Kelola Perusahaan
147PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
3. Tidak mempunyai benturan
kepentingan baik langsung maupun
tidak langsung atas tindakan
pengurusan yang mengakibatkan
kerugian, dan
4. Telah mengambil tindakan untuk
mencegah timbul atau berlanjutnya
kerugian tersebut.
Direksi berwenang untuk:
1. Menetapkan kebijakan kepengurusan
Perusahaan,
2. Mengatur penyerahan kekuasaan
Direksi kepada seorang atau
beberapa orang anggota Direksi untuk
mengambil keputusan atas nama
Direksi atau mewakili Perusahaan di
dalam dan di luar pengadilan,
3. Mengatur penyerahan kekuasaan
Direksi kepada seorang atau
beberapa orang pekerja Perusahaan
baik sendiri-sendiri maupun bersama-
sama atau kepada orang lain, untuk
mewakili Perusahaan di dalam dan di
luar pengadilan,
4. Mengatur ketentuan-ketentuan
tentang kepegawaian Perusahaan
termasuk penetapan gaji, pensiunan
atau jaminan hari tua dan penghasilan
lain bagi pekerja Perusahaan
berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, dengan
ketentuan penetapan gaji, pensiun
atau jaminan hari tua dan penghasilan
lain bagi pekerja yang melampaui
kewajiban yang ditetapkan peraturan
perundang-undangan, harus
mendapat persetujuan terlebih dahulu
dari RUPS.
5. Mengangkat dan memberhentikan
pekerja Perusahaan berdasarkan
peraturan kepegawaian Perusahaan
dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku,
6. Mengangkat dan memberhentikan
Sekretaris Perusahaan,
7. Melakukan segala tindakan dan
perbuatan lainnya mengenai
pengurusan maupun pemilikan
kekayaan Perusahaan, mengikat
Perusahaan dengan pihak lain dan/
atau pihak lain dengan Perusahaan,
serta mewakili Perusahaan di dalam
dan di luar pengadilan tentang
segala hal dan segala kejadian,
dengan pembatasan-pembatasan
sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan, Anggaran
Dasar dan/atau Keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham.
Perusahaan juga mengatur wewenang/
perbuatan Direksi yang harus mendapat
persetujuan, baik persetujuan tertulis
maupun tidak tertulis dari Dewan Komisaris
seperti menetapkan struktur organisasi
sampai dengan 1 (satu) tingkat di bawah
Direksi, kewenangan Direktur Utama untuk
mengangkat dan memberhentikan Kepala
Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan
Sekretaris Perusahaan, serta ketentuan-
ketentuan lainnya. Perusahaan juga
mengatur wewenang/perbuatan Direksi
yang harus mendapat tanggapan tertulis
dan tanggapan dari RUPS berdasarkan
penetapan RUPS.
Kewajiban Direksi Perusahaan adalah
sebagai berikut:
1. Mengusahakan dan menjamin
terlaksananya usaha dan kegiatan
Perusahaan sesuai dengan maksud
dan tujuan serta kegiatan usahanya,
2. Menyiapkan pada waktunya
Rencana Jangka Panjang
Perusahaan (RJPP), Rencana
Kerja dan Anggaran Perusahaan
(RKAP) dan perubahannya serta
Struktur Tata Kelola Perusahaan
148PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
menyampaikannya kepada Dewan
Komisaris dan Pemegang Saham
untuk mendapatkan pengesahan
RUPS,
3. Memberikan penjelasan kepada
RUPS mengenai RJPP dan RKAP,
4. Membuat Daftar Pemegang Saham.
Daftar Khusus, Risalah Rapat Umum
Pemegang Saham dan Risalah Rapat
Direksi,
5. Membuat Laporan Tahunan sebagai
wujud pertanggungiawaban
pengurusan Perusahaan, serta
dokumen keuangan Perusahaan
sebagaimana dimaksud dalam
Undang-undang tentang Dokumen
Perusahaan,
6. Menyusun Laporan Keuangan
berdasarkan Standar Akuntansi
Keuangan dan menyerahkan kepada
Akuntan Publik untuk diaudit,
7. Menyampaikan Laporan Tahunan
termasuk Laporan Keuangan kepada
RUPS untuk disetujui dan disahkan,
serta laporan mengenai hak-hak
Perusahaan yang tidak tercatat dalam
pembukuan antara lain sebagai akibat
penghapusan buku piutang,
8. Memberikan penjelasan kepada
RUPS mengenai Laporan Tahunan,
9. Menyampaikan Neraca dan Laporan
Laba Rugi yang telah disahkan
oleh RUPS kepada Menteri yang
membidangi Hukum dan HAM
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan,
10. Menyampaikan laporan perubahan
susunan Pemegang Saham, Direksi
dan Dewan Komisaris kepada Menteri
yang membidangi Hukum dan HAM,
11. Memelihara Daftar Pemegang Saham,
Daftar Khusus, Risalah RUPS, Risalah
Rapat Dewan Komisaris dan Risalah
Rapat Direksi, Laporan Tahunan dan
dokumen keuangan Perusahaan
sebagaimana dimaksud pada huruf c
butir 4) dan 5) ayat ini, dan dokumen
Perusahaan lainnya,
12. Menyimpan di tempat kedudukan
Perusahaan: Daftar Pemegang
Saham, Daftar Khusus, Risalah
RUPS, Risalah Rapat Dewan
Komisaris dan Risalah Rapat
Direksi, Laporan Tahunan dan
dokumen keuangan Perusahaan
serta dokumen Perusahaan lainnya
sebagaimana dimaksud pada butir
11) di atas,
13. Menyusun sistem akuntansi sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan
dan berdasarkan prinsip-prinsip
pengendalian intern, terutama
fungsi pengurusan, pencatatan,
penyimpanan dan pengawasan,
14. Memberikan laporan berkala menurut
cara dan waktu sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, serta laporan
lainnya setiap kali diminta oleh Dewan
Komisaris dan/atau P emegang
Saham,
15. Menyiapkan susunan organisasi
Perusahaan lengkap dengan
perincian dan tugasnya,
16. Memberikan penjelasan tentang
segala hal yang ditanyakan atau yang
diminta anggota Dewan Komisaris
dan para Pemegang Saham,
17. Menyusun dan menetapkan blue print
organisasi Perusahaan,
18. Menjalankan kewajiban-kewajiban
lainnya sesuai dengan ketentuan yang
diatur dalam Anggaran Dasar dan
yang ditetapkan oleh Rapat Umum
Pemegang Saham berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
Struktur Tata Kelola Perusahaan
149PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Pelaksanaan Tugas Pengurusan Perusahaan Oleh Direksi
Sesuai dengan Tugas, Tanggung Jawab,
Wewenang dan Kewajiban yang diemban
Direksi Perusahaan, pelaksanaan
tugas pengurusan Perusahaan oleh
Direksi mencakup hal-hal diantaranya:
Penyusunan dan Penyampaion Rencana
Jangka Panjang Perusahaan (RJPP),
Penyusunan dan Penyampaian Rencana
Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP),
Penyusunan dan Penyampaian Laporan
Berkala, Penyelenggaraan Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS), Pengelolaan
Dokumen Perusahaan, Manajemen
Risiko, Sistem Pengendalian Intern,
dan Hubungan dengan Pemangku
Kepentingan.
Susunan dan Komposisi DireksiSesuai dengan Anggaran Dasar
Perusahaan dan Piagam Direksi,
Perusahaan diurus dan dipimpin oleh
Direksi yang jumlahnya disesuaikan
dengan kebutuhan Perusahaan. Dalam hal
Direksi terdiri atas lebih dari 1 (satu) orang
Direksi, seorang diantaranya diangkat
sebagai Direktur Utama. Susunan,
persyaratan, nominasi dan pengangkatan
anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS
sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan
peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Per 31 Desember 2014, susunan dan keanggotaan Direksi sebagai berikut,Jabatan Nama Dasar Pengangkatan Awal Menjabat
Direktur Utama Winardi SK-68/MBU/2014 7 April 2014
Direktur Sahala Hasoloan Sijabat SK-68/MBU/2014 7 April 2014
Direktur Harmon Yunaz RUPS 9 Desember 2013 9 Desember 2013
Direktur Oggy Achmad Kosasih SK-68/MBU/2014 7 April 2014
Direktur Carry Mumbunan SK-68/MBU/2014 7 April 2014
Pembagian Lingkup Tugas Antar DireksiBerdasarkan Keputusan Pemegang
Saham No. SK-68/MBU/2014 tentang
untuk mengalihkan penugasan dan
mengangkat anggota Direksi Perusahaan,
antara lain diputuskan bahwa pembagian
tugas dan wewenang setiap anggota
Direksi ditetapkan oleh Direksi setelah
berkonsultasi dengan Dewan Komisaris.
Kemudian, Keputusan Direksi No. SK-
004/DIR/2014 tentang Pembagian Tugas
Anggota Direksi PT Indonesia Asahan
Aluminium (Persero) yang telah disahkan
dan ditandatangani Direktur Utama pada
8 Mei 2014 menguraikan pembagian
tugas antara Direksi Perusahaan sebagai
berikut:
Winardi Direktur UtamaSahala Hasoloan Sijabat Direktur OperasiHarmon Yunaz Direktur Pengembangan & BisnisOggy Achmad Kosasih Direktur KeuanganCarry Mumbunan Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia
Struktur Tata Kelola Perusahaan
150PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Program Pengenalan PerusahaanKepada anggota Direksi yang diangkat
untuk pertama kalinya wajib diberikan
program pengenalan mengenai
Perusahaan. Tanggung jawab untuk
mengadakan program pengenalan
tersebut berada pada Sekretaris
Perusahaan. Program pengenalan
meliputi: pelaksanaan prinsip-prinsip
GCG oleh BUMN, gambaran mengenai
BUMN berkaitan dengan tujuan, sifat,
dan lingkup kegiatan, kinerja keuangan
dan operasi, strategi, rencana usaha
jangka pendek dan jangka panjang,
posisi kompetitif, risiko dan masalah-
masalah strategis lainnya, keterangan
berkaitan dengan kewenangan yang
didelegasikan, audit internal dan eksternal,
sistem dan kebijakan pengendalian
internal, keterangan mengenai tugas dan
tanggung jawab serta hal-hal yang tidak
diperbolehkan.
Program pengenalan BUMN dapat berupa
presentasi, pertemuan, kunjungan ke
perusahaan lain dan pengkajian dokumen
atau program lainnya yang dianggap
sesuai dengan BUMN dimana program
tersebut dilaksanakan.
Hubungan Kerja Dengan Dewan KomisarisDalam membangun hubungan kerja
antara Direksi dengan Dewan Komisaris
Perusahaan, pertemuan dilakukan melalui
format formal dan informal. Pertemuan
formal dilakukan melalui rapat gabungan
yang digelar minimal satu kali setiap bulan.
Rapat gabungan tersebut hanya dihadiri
oleh anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris, Sekretaris Perusahaan dan
Sekretaris Dewan Komisaris.
Kehadiran Direksi Dalam Rapat Dewan
Komisaris dimungkinkan apabila Direksi
atau salah satu anggota Direksi diundang
oleh Dewan Komisaris untuk menjelaskan,
memberikan masukan atau melakukan
diskusi. Demikian pula sebaliknya, Direksi
dapat mengundang Dewan Komisaris
atau salah satu anggota Dewan Komisaris
untuk menjelaskan, memberikan masukan
atau melakukan diskusi terhadap suatu
permasalahan sebagai bahan bagi Direksi
untuk menjalankan fungsinya.
Pertemuan informal dilakukan oleh
anggota Dewan Komisaris dan anggota
Direksi di luar forum rapat-rapat formal.
Pertemuan ini dapat dihadiri pula anggota-
anggota dari organ lainnya, atau anggota
kedua organ secara Iengkap termasuk
anggota organ pendukung, untuk
membicarakan atau mendiskusikan suatu
permasalahan dalam suasana informal.
Sesuai sifatnya, pertemuan bukan untuk
menghasilkan keputusan, melainkan
untuk menyelaraskan pendapat melalui
pengungkapan pandangan secara
informal, serta mengupayakan kesamaan
pandangar dan pemahaman yang tidak
mempunyai kekuatan mengikat bagi
seluruh pihak.
Hubungan kerja Dewan Komisaris dan
Direksi juga muncul pada beberapa
kegiatan dan aspek pengelolaan
Perusahaan, yaitu:
Struktur Tata Kelola Perusahaan
151PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
1. Penyelenggaraan RUPS, dimana
Direksi dan Dewan Komisaris
melaksanakan komunikasi sejak
tahap persiapan, pelaksanaan hingga
tindak lanjut terhadap RUPS.
2. Penyampaian Laporan Keuangan
Bulanan Perusahaan oleh Direksi
kepada Dewan Komisaris.
3. Penyampaian Laporan Manajemen
Perusahaan Triwulanan, Laporan
Manajemen Perusahaan Tahunan
dan Laporan Tahunan kepada
pemegang saham, dengan
pengesahan penandatanganan oleh
Direksi/Direktur Utama dan Dewan
Komisaris/Komisaris Utama.
4. Laporan Restrukturisasi dan
Revitalisasi BUMN yang disampaikan
Direksi kepada Dewan Komisaris,
Menteri BUMN dan Menteri
Keuangan.
Rapat DireksiRapat Direksi harus diadakan secara
berkala, sekurang-kurangnya sekali dalam
setiap bulan, dan dalam rapat tersebut
Direksi dapat mengundang Dewan
Komisaris. Penyelenggaraan Rapat Direksi
dapat dilakukan setiap waktu apabila
dipandang perlu oleh seorang atau lebih
anggota Direksi, atas permintaan tertulis
dari seorang atau lebih anggota Dewan
Komisaris, atau atas permintaan tertulis
dari 1 (satu) orang atau lebih pemegang
saham yang bersama-sama mewakili
1/10 atau lebih dari jumlah seluruh saham
dengan hak suara.
Rapat Direksi adalah sah dan berhak
mengambil keputusan yang mengikat
apabila dihadiri oleh lebih dari 1/2 jumlah
anggota Direksi atau wakilnya yang
sah. Untuk memberikan suara dalam
pengambilan keputusan, seorang anggota
Direksi dapat diwakili dalam rapat hanya
oleh anggota Direksi lainnya berdasarkan
kuasa tertulis yang diberikan khusus untuk
keperluan itu. Seorang anggota Direksi
hanya dapat mewakili seorang anggota
Direksi lainnya. Semua keputusan dalam
Rapat Direksi diambil dengan musyawarah
untuk mufakat. Dalam hal keputusan
tidak dapat diambil dengan musyawarah
mufakat, maka keputusan diambil dengan
suara terbanyak.
Risalah Rapat Direksi harus dibuat untuk
setiap Rapat Direksi yang memuat
segala sesuatu yang dibicarakan dan
diputuskan dalam Rapat, termasuk tetapi
tidak terbatas pada pendapat-pendapat
yang berkembang dalam rapat, baik
pendapat yang mendukung maupun
yang tidak mendukung atau pendapat
berbeda (dissenting opinion), serta alasan
ketidakhadiran anggota Direksi, apablia
ada. Setiap anggota Direksi berhak
menerima salinan risalah Rapat Direksi,
baik yang bersangkutan hadir maupun
tidak hadir dalam Rapat Direksi tersebut.
Struktur Tata Kelola Perusahaan
152PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Pada tahun buku 2014, Direksi telah mengadakan rapat sebanyak 43 kali. Di bawah ini
adalah rekapitulasi kehadiran masing-masing anggota Direksi.
Rekapitulasi Kehadiran RapatNama Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran % Kehadiran
Winardi
43
43 100%
Sahala Hasoloan Sijabat 37 86%
Harmon Yunaz 36 84%
Oggy Achmad Kosasih 42 97%
Carry Mumbunan 41 95%
* Ketidakhadiran Direksi dalam rapat disebabkan cuti atau perjalanan dinas.
Evaluasi Kinerja Direksi Key Performance Indikator (KPI) Direksi
No Indikator Kinerja Kunci Satuan Bobot (%)RKAP
Tahun 2014RKAP-P
Tahun 2014Realisasi
Tahun 2014Skor
A KEPEMIMPINAN, TATA KELOLA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL KEMASYARAKATAN
17 14.89
1. Investasi modal rutin (Reguler)a. Progres program % 2 100 100 95% 1.9b. Penyerapan capex % 2 97 97 117.1% 2.02. Investasi modal pengembangana. Progres program % 2 100 100 96.7% 1.9b. Penyerapan capex % 2 75 75 1.6% 0.043. GCGa. Implementasi % 2 100 100 100% 2b. Penyusunan standar etika % 2 100 100 100% 2c. Penilaian GCG % 0 0 0 0 04. Pengisian portal % 2 100 100 100% 25. Proper Peringkat 3 Biru Biru Biru 3
B FOKUS PELANGGAN 22 221. Tingkat kepuasan pelanggan % 8 95 95 95.8% 82. Klaim pelanggan Jumlah klaim 6 1 1 0 63. Delivery time % 8 97 97 97.2% 8
C FOKUS TENAGA KERJA 17 171. Keselamatan kerja Bendera 10 Emas Emas Emas 102. Labor turn over ratio % 4 0.5 0.5 0.31% 43. Pelatihan kepemimpinan (GM dan M) Jam/org 3 8 8 15 3
D EFEKTIVITAS PRODUK DAN PROSES 20 19.981. Volume produksi aluminium Ton 8 196,638 196,638 199,692 82. Tingkat produktivitas Ton/org 6 100 100 102.2 63. Current efficiency % 6 92 92 91.68 5.98
E KEUANGAN DAN PASAR 24 241. Laba bersih Juta AS$ 8 67 67 129 82. Penjualan aluminium Ton 8 196,638 196,638 199,925 83. EBITDA Juta AS$ 8 97 109 189 8TOTAL 100 97.9
Struktur Tata Kelola Perusahaan
153PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
No Indikator Bobot RKAP-P Tahun 2014 Realisasi 2014
Nilai Skor Nilai Skor
A ASPEK KEUANGAN
1Imbalan kepada pemegang saham (ROE)
20 6,50% 8.5 15,3% 20
2 Imbalan investasi (ROI) 15 33.10% 15 17,5% 13,5
3 Rasio kas 5 2.508,70% 5 551% 5
4 Rasio Lancar 5 3.592,90% 5 804,1% 5
5 Perputaran piutang 5 26,2 hari 5 32,9 5
6 Perputaran persediaan 5 95,6 hari 4 90,1 4
7 Perputaran total aset 5 129,10% 5 45,5% 2,5
8Rasio modal sendiri terhadap total aktiva
10 97,90% 6,5 89,8% 7
Jumlah Aspek Keuangan 70 54 62
B ASPEK OPERASIONAL
1 Volume produksi (Ingot & Diversifikasi) 5 196,638 Ton 5 199,692 5
2 Volume penjualan (Ingot & Diversifikasi) 5 196,638 Ton 5 199,925 5
3 Keselamatan Kerja 3 Bendera Emas 3 Bendera Emas 3
4 Proper 2 Peringkat Biru 1,6 Peringkat Biru 2
Jumlah Aspek Operasional 15 14,6 15
C ASPEK ADMINISTRASI
1 Laporan Perhitungan Tahunan 5 2 bulan 5 < 2 bulan 5
2 Rancangan RKAP 5 2 bulan 5 < 2 bulan -
3 Laporan Periodik 5 0 hari 5 < 30 hari 3,3
Jumlah Aspek Administrasi 15 15 8,3
TOTAL 100 83,6 85,3
KATEGORI SEHAT (AA) SEHAT (AA)
Program Peningkatan KompetensiDireksi Kegiatan
Direksi Kegiatan
WinardiMenghadiri Metal Bulletin Aluminium Conference di Abu Dhabi (22-24 September 2014)
S.S. SijabatMengunjungi Pabrik CPC dan CTP di Tiongkok (5-9 November 2014)
Harmon Yunaz
Diskusi teknik teknologi pengolahan bauksit menjadi alumina di Puslitbang Kementerian ESDM (27 Juni 2014)
Diskusi tentang pabrik pemurnian Alumina (SGA Plant) dengan PT Antam (Persero) Tbk (24 Juli 2014)
Mengunjungi produsen Aluminium di Rusia dan Tiongkok (23-30 November 2014)
Oggy A. Kosasih
Diskusi tentang pabrik pemurnian Alumina (SGA Plant) dengan PT Antam (Persero) Tbk (24 Juli 2014)
Berpartisipasi dalam International Aluminium Institute di London (19-21 Oktober 2014)
Struktur Tata Kelola Perusahaan
154PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Organ Pendukung Dewan Komisaris dan Direksi
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya,
organ Dewan Komisaris dan Direksi
dibantu oleh beberapa organ pendukung.
Sekretariat Dewan Komisaris membantu
Dewan Komisaris dalam berhubungan
dengan pihak lain, sementara Komite
Audit memperkuat fungsi pengawasan
Dewan Komisaris secara obyektif. Direksi
Perusahaan dibantu oleh Sekretaris
Perusahaan sebagai penghubung, atau
liaison officer, dan Satuan Pengawasan
Intern (SPI) berperan sebagai auditor
internal Perusahaan. Fungsi dan tugas
Sekretariat Dewan Komisaris, Komite
Audit dan Sekretaris Perusahaan akan
diulas pada bagian ini, sementara fungsi
SPI akan dibahas tersendiri dalam bagian
Audit Internal.
Sekretariat Dewan Komisaris
Sekretariat Dewan Komisaris berperan
sebagai penghubung, atau liaison officer
Dewan Komisaris saat berhubungan
dengan pihak lain. Di samping itu,
kegiatan Dewan Komisaris seluruhnya
didokumentasikan oleh Sekretariat Dewan
Komisaris.
Sekretaris Dewan Komisaris berasal
dari luar Perusahaan. Masa jabatan
Sekretaris dan staf Sekretariat Dewan
Komisaris ditetapkan oleh Dewan
Komisaris maksimum 3 (tiga) tahun
dan dapat diangkat kembali untuk
paling lama (dua) tahun, dengan tidak
mengurangi hak Dewan Komisaris untuk
memberhentikanya sewaktu-waktu.
Peran organ Sekretariat Dewan Komisaris
tercantum dalam Piagam Dewan
Komisaris.
PersyaratanSekretaris Dewan Komisaris harus
memenuhi persyaratan memahami sistem
pengelolaan, pengawasan dan pembinaan
BUMN, memiliki integritas yang baik,
memahami fungsi kesekretariatan, dan
memiliki kemampuan untuk berkomunikasi
dan berkoordinasi dengan baik.
Tugas dan WewenangSekretariat Dewan Komisaris bertugas
melakukan kegiatan untuk membantu
Dewan Komisaris dalam melaksanakan
tugasnya berupa:
1. Mempersiapkan rapat, termasuk
bahan rapat ( ) Dewan
Komisaris,
2. Membuat risalah rapat Dewan
Komisaris sesuai ketentuan Anggaran
Dasar Perusahaan,
3. Mengadministrasikan dokumen
Dewan Komisaris, baik surat masuk,
surat keluar, risalah rapat maupun
dokumen lainnya,
4. Menyusun rancangan Rencana Kerja
dan Anggaran Dewan Komisaris,
5. Menyusun rancangan Laporan-
laporan Dewan Komisaris,
6. Melaksanakan tugas lain dari Dewan
Komisaris,
Selain melaksanakan tugas tersebut,
Sekretaris Dewan Komisaris selaku
pimpinan Sekretariat melaksanakan
tugas lain, yaitu memastikan bahwa
Dewan Komisaris mematuhi peraturan
perundang-undangan serta menerapkan
prinsip-prinsip GCG, memberikan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
155PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
informasi yang dibutuhkan oleh Dewan Komisaris secara berkala dan/atau sewaktu-
waktu apabila diminta, mengkoordinasikan anggota Komite, jika diperlukan dalam rangka
memperlancar tugas Dewan Komisaris, dan sebagai penghubung (liaison officer) Dewan
Komisaris dengan pihak lain.
Dalam rangka tertib adminstrasi dan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang baik,
Sekretariat Dewan Komisaris wajib memastikan dokumen penyelenggaraan kegiatannya
tersimpan dengan baik di Perusahaan.
Wewenang Sekretariat Dewan Komisaris Komisaris:
1. Berdasarkan surat penugasan tertulis dari Dewan Komisaris, Sekretariat Dewan
Komisaris dapat mengakses catatan atau informasi tentang karyawan, dana, aset,
serta sumber daya lainnya milik Perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan
tugasnya,
2. Sekretariat Dewan Komisaris wajib melaporkan secara tertulis hasil penugasan di
atas kepada Dewan Komisaris.
Pengangkatan Pejabat Sekretaris Dewan KomisarisUntuk kelancaran tugasnya, Dewan Komisaris dapat mengangkat Sekretariat Dewan
Komisaris yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Dewan Komisaris dan dibantu oleh staf
Sekretariat Dewan Komisaris. Berdasarkan Surat Keputusan No. PC-03/03/2014 tanggal
3 Maret 2014, Sekretaris Dewan Komisaris dijabat oleh Edi Eko Cahyono.
Edi Eko Cahyono (warga negara Indonesia, kelahiran Pati, 28 Mei
1982), menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Akuntansi
Negara (STAN) (2003), memegang gelar Sarjana Ekonomi
dari Universitas Indonesia (2008) dan Master of Accountancy
Universitas Gadjah Mada (2014). Setelah lulus dari STAN dan
ditugaskan di Kementerian BUMN, ia telah mengenyam berbagai
pengalaman terkait BUMN hingga memimpin riset di Kementerian BUMN
(2014) yang dijabatnya sampai saat ini.
Pengalamannya pada fungsi ke-Sekretariatan Dewan Komisaris cukup banyak, diantaranya: liaison
officer Dewan Komisaris PT Pertamina (Persero) (2003-2004); Sekretaris Dewan Komisaris untuk PT
BATAN Teknologi (Persero) (2009-2013) dan PT LEN Industri (Persero) (2013-2014).
Sejak 3 Maret 2014, ia dipercaya untuk memegang peran Sekretaris Dewan Komisaris Perusahaan.
Edi Eko CahyonoSekretaris Dewan Komisaris
Struktur Tata Kelola Perusahaan
156PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Komite Audit
Sesuai dengan amanat dari Pasal 70
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003
tentang Badan Usaha Milik Negara
(BUMN), maka dalam rangka membantu
Dewan Komisaris melaksanakan tugasnya
mewujudkan pengawasan yang efektif,
Dewan Komisaris membentuk Komite
Audit Perusahaan.
Pedoman Kerja Komite AuditDalam pelaksanaan tugasnya, Perusahaan
telah menyusun dan mensahkan Piagam
Komite Audit melalui Surat Keputusan
Dewan Komisaris No. PC-07/05/2014
tentang Piagam Komite Audit PT
Indonesia Asahan Aluminium (Persero).
Piagam ini bertujuan memastikan bahwa
dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya, Komite Audit memiliki standar
acuan kerja dan dapat bekerja secara
transparan, akuntabel, profesional,
objektif, independen dan berdaya guna
serta dapat dipertanggungjawabkan
sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Komite Audit diangkat dan dibentuk oleh
Dewan Komisaris yang bekerja secara
kolektif, independen, obyektif, profesional
dan transparan untuk membantu dan
memperkuat fungsi Dewan Komisaris
dalam menjalankan fungsi pengawasan
atas proses pelaporan keuangan,
pelaksanaan audit, pengendalian intern
dan implementasi GCG yang dijalankan
oleh Direksi dalam mengelola Perusahaan
dan mampu mengoptimalkan mekanisme
checks and balances yang pada akhirnya
ditujukan untuk memberikan perlindungan
yang optimal kepada pemegang saham
dan pemangku kepentingan lainnya.
Kriteria dan Independensi Komite AuditGuna memastikan bahwa dalam
melaksanakan tugasnya Komite Audit
dapat bekerja secara transparan,
akuntabel, profesional, objektif,
independen dan berdaya guna serta
dapat dipertanggungjawabkan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, maka ditetapkan kriteria
dan independensi Komite Audit, dimana
anggota Komite Audit bukan berasal dari
Kantor Akuntan Publik yang memberikan
jasa audit dan/atau non audit pada
Perusahaan dalam 1 (satu) tahun terakhir,
anggota Komite Audit bukan orang yang
mempunyai wewenang dan tanggung
jawab untuk merencanakan, memimpin,
atau mengendalikan kegiatan Perusahaan
dalam waktu 1 (satu) tahun terakhir
sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris,
anggota Komite Audit tidak memiliki
hubungan usaha baik langsung maupun
tidak langsung yang berkaitan dengan
kegiatan usaha Perusahaan, dan anggota
Komite Audit tidak boleh mempunyai
hubungan keluarga sedarah dan semenda
sampai derajat ketiga baik secara menurut
garis lurus maupun garis ke samping
dengan anggota Dewan Komisaris dan/
atau anggota Direksi.
Tugas, Wewenang dan Tanggung JawabDalam menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya, maka ruang lingkup tugas dan
wewenang serta tanggungjawab Komite
Audit adalah sebagai berikut:
1. Tugas Komite Audit
a. Terkait dengan Pengawasan atas
Laporan Keuangan
• Melakukan penelaahan
atas informasi keuangan
yang akan dikeluarkan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
157PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
perusahaan seperti
laporan keuangan
(bulanan, triwulan),
proyeksi, dan informasi
keuangan lainnya,
penelaahan atas informasi
mengenai Perusahaan,
Rencana Jangka Panjang
Perusahaan (RJPP),
Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan
(RKAP), Laporan
Manajemen dan informasi
lainnya,
• Melakukan pembahasan
dengan Manajemen
mengenai hal-hal yang
berhubungan dengan
penyusunan laporan
keuangan,
• Melakukan diskusi dengan
SPI untuk membahas
temuan dan isu-isu internal
control dalam proses
penyusunan pelaporan
keuangan maupun hasil
review SPI terhadap laporan
keuangan perusahaan,
• Melakukan evaluasi apakah
rekomendasi perbaikan
yang disampaikan oleh SPI
maupun Kantor Akuntan
Publik (KAP) telah ditindak-
lanjuti oleh Manajemen ,
b. Terkait dengan Pengawasan atas
Efektivitas Sistem Pengendalian
Intern (Internal Audit)
• Melakukan penelaahan
efektifitas sistem pengendalian
intern dan pelaksanaan tugas
SPI,
• Melakukan penelaahan atas
penyempurnaan sistem
pengendalian manajemen dan
pelaksanaannya,
• Melakukan penelaahan
atas Internal Audit Charter
untuk meyakinkan bahwa
tidak terdapat pembatasan
pembatasan oleh Manajemen
yang menghalangi SPI dalam
menjalankan fungsinya secara
optimal sesuai standar audit
yang berlaku,
• Melakukan penelaahan rencana
kerja tahunan SPI,
• Melakukan evaluasi atas
efektivitas pelaksanaan fungsi
SPI, termasuk pelaporan dan
komunikasi kepada Komite
Audit,
• Melakukan evaluasi atas tindak
lanjut yang diperlukan atas
rekomendasi yang disampaikan
SPI.
c. Terkait dengan Pengawasan atas
Kinerja Auditor Eksternal
• Menelaah dan memberikan
pendapat atas independensi,
kompetensi dan integritas
Akuntan Publik yang ditunjuk
(Auditor Eksternal),
• Memberikan rekomendasi
kepada Dewan Komisaris untuk
penetapan KAP yang akan
ditunjuk dalam RUPS untuk
melakukan pemeriksaan atas
Laporan Keuangan Perusahaan
dan Laporan Keuangan PKBL,
• Melakukan penelaahan atas
pengadaan KAP dilakukan
oleh Panitia Pengadaan yang
Struktur Tata Kelola Perusahaan
158PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
didasarkan atas TOR (term of
reference) yang ditetapkan oleh
Dewan Komisaris.
• Melakukan penelaahan atas
temuan-temuan KAP signifikan
yang disampaikan kepada
Komite Audit dan melakukan
diskusi dengan KAP untuk
membahas temuan-temuan
tersebut,
• Memberikan pendapat
independen dalam hal terjadi
perbedaan pendapat antara
Manajemen dan Akuntan atas
jasa yang diberikannya, dan
• Melakukan penelaahan bahwa
Manajemen melakukan tindak
lanjut yang diperlukan atas
rekomendasi yang disampaikan
KAP.
d. Terkait dengan Pelaksanaan
Managemen Risiko
• Melakukan penelaahan dan
memberikan pendapat atas
kebijakan resiko manajemen
yang dibuat Manajemen/Direksi,
• Melakukan penelaahan dan
memberikan pendapat atas
laporan hasil pemeriksaan yang
dikeluarkan unit audit internal
dan KAP, khususnya temuan
temuan yang berkaitan dengan
risiko signifikan yang mungkin
terjadi,
• Melakukan penelaahan semua
informasi yang diterima yang
berkaitan dengan potensi risiko
dan apabila diperlukan meminta
bantuan unit audit internal untuk
melakukan investigasi atas
informasi tersebut,
• Melaporkan secara berkala atas
hasil pemantauan Pelaksanaan
Managemen Risiko dan
memberi masukan atas hal-hal
yang perlu menjadi perhatian
Dewan Komisaris.
e. Terkait dengan Pelaksanaan Tata
Kelola (GCG) dan Pengaduan Pihak
Ketiga (whistleblowing system)
• Melakukan pemantauan/
evaluasi dan cross check atas
pengaduan pihak ketiga dan
meneruskan kepada pihak
yang berkepentingan dan
melakukan klarifikasi atas
pengaduan tersebut,
• Memantau tindak lanjut
pengaduan yang berkaitan
dengan perusahaan,
• Memantau laporan mengenai
penyimpangan standar
akuntansi, kelemahan
pengendalian internal, fraud
serta perilaku manajemen
yang tidak terpuji yang
dapat mengganggu operasi
perusahaan,
• Dalam menangani pengaduan
yang disampaikan pihak
ketiga, dengan persetujuan
dan atau melalui Dewan
Komisaris, Komite Audit (apabila
diperlukan) dapat meminta
dilakukan audit investigasi
dengan bekerjasama dengan
manajemen, audit internal atau
tenaga ahli dari luar perusahaan
yang independen menyangkut
hal-hal yang sangat khusus dan
teknis,
Struktur Tata Kelola Perusahaan
159PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
• Melaporkan secara berkala
atas hasil pemantauannya dan
member masukan atas hal-hal
yang perlu menjadi perhatian
Dewan Komisaris.
f. Terkait dengan Efektifitas Pelaksanaan
Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan Melakukan Pengawasan/
Oversight atas pelaksanaan dan
pengelolaan manajemen Program
Kemitraan & Bina Lingkungan (PKBL),
agar mengacu pada peraturan yang
berlaku.
g. Terkait dengan Kepatuhan terhadap
Peraturan Perundangan Yang Berlaku
Melakukan review/ penelaahan bahwa
kepatuhan perusahaan terhadap
peraturan perundang-undangan
Badan Usaha Milik Negara dan dan
peraturan perundangan yang terkait
dengan operasi perusahaan dan
manajemen telah melaksanakan tata
kelola perusahaan yang baik (GCG).
Komite Audit melaksanakan tugas-tugas
khusus, berdasarkan penugasan Dewan
Komisaris, yang tidak terbatas pada :
• Melaksanakan tugas-tugas
pengawasan lain sesuai dengan
permintaan Dewan Komisaris,
• Melalui Dewan Komisaris dapat
meminta Direksi menugaskan
SPI untuk melakukan pemeriksaan
khusus/tujuan tertentu/audit
investigasi apabila terdapat dugaan
terjadinya kecurangan maupun
penyimpangan terhadap hukum dan
peraturan yang berlaku,
• Melakukan penelaahan dan klarifikasi
terhadap pengaduan yang khusus
berkaitan dengan proses akuntansi
dan pelaporan keuangan Perusahaan,
dan pengaduan yang bersifat umum
dari pihak ketiga yang disampaikan
kepada Dewan Komisaris,
• Melakukan penelaahan dan
memberikan saran kepada Dewan
Komisaris terkait dengan adanya
potensi benturan kepentingan
Perusahaan,
• Melakukan identifikasi hal-hal yang
memerlukan perhatian Dewan
Komisaris serta tugas-tugas Dewan
Komisaris Lainnya,
• Melakukan review terhadap Piagam
Komite Audit sesuai kebutuhan dan
mengusulkan perubahannya kepada
Dewan Komisaris untuk mendapat
persetujuan.
Wewenang Komite Audit adalah,
a. Mengakses catatan atau informasi
secara penuh dan tidak terbatas
terhadap personil, dana, aset
sumber daya Perusahaan lainnya
yang berkaitan dengan pelaksanaan
tugasnya,
b. Apabila diperlukan, untuk masalah
tertentu dengan persetujuan tertulis
Dewan Komisaris, Komite Audit dapat
meminta bantuan atau meminta
masukan, penjelasan dan pendapat
profesional dari tenaga ahli dan atau
konsultan untuk membantu Komite
Audit atas biaya Perusahaan.
c. Mengikuti proses penentuan/
penetapan auditor eksternal,
menetapkan kompensasi auditor
Struktur Tata Kelola Perusahaan
160PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
eksternal, mengusulkan calon auditor
eksternal untuk ditetapkan oleh
Dewan Komisaris, dan mengusulkan
memberhentikan auditor eksternal
yang akan ditunjuk dalam RUPS,
d. Dengan sepengetahuan Dewan
Komisaris, Komite Audit dapat
meminta kehadiran Direksi, pejabat,
karyawan, maupun akuntan publik/
Auditor Eksternal dalam rapat Komite
Audit,
e. Melalui Dewan Komisaris dapat
meminta pihak eksternal maupun
internal untuk melakukan
pemeriksaan khusus/audit investigatif
jika diperlukan,
f. Melakukan kewenangan lain yang
diberikan oleh Dewan Komisaris.
Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya,
Komite Audit bertanggungjawab
kepada Dewan Komisaris. Bentuk
pertanggungjawaban Komite Audit
disampaikan dalam laporan tertulis
berbentuk hasil penelaahan atas laporan
keuangan bulanan dari Laporan Triwulanan
pelaksanaan tugas Komite Audit, Laporan
Tahunan pelaksanaan tugas Komite
Audit, dan Laporan setiap pelaksanaan
tugas baik tugas rutin maupun tugas-
tugas khusus Komite Audit. Laporan
untuk setiap pelaksanaan tugas meliputi
temuan atau fakta di lapangan, analisis,
kesimpulan dan rekomendasi serta
harus ditandatangani oleh Ketua Komite
Audit dan anggota Komite Audit.
Susunan dan Pembagian Tugas Antar Komite AuditBerdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. PC-05/04/2014 tentang
Pembentukan Komite Audit Dan Penetapan Keanggotaan Komite Audit PT Indonesia
Asahan Aluminium (Persero), susunan dan komposisi keanggotaan Komite Audit
Perusahaan sebagai berikut:Jabatan Nama
Ketua (Komisaris) Emmy Yuhassarie
Anggota Hary Noegroho Soelistianto
Anggota Togu Sihombing
* Profil Ketua Komite Audit, Emmy Yuhassarie dapat dilihat pada profil Dewan Komisaris.
Struktur Tata Kelola Perusahaan
161PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Hary Noegroho Soelistianto (warga negara Indonesia, kelahiran Cilacap, 14 November 1968) menyandang gelar Magister bidang Manajemen dari Magister Manajemen Institut Pertanian Bogor (MM IPB). Sebelum menjabat sebagai Anggota Komite Audit Perusahaan,
beliau memiliki pengalaman karir sebagai konsultan manajemen dan Good Corporate Governance sejak tahun 2001 hingga 2007. Kurun
waktu 2007 hingga 2011 menjabat sebagai Asisten Staf Khusus Menteri BUMN. Beliau juga berpengalaman menjadi anggota Komite Audit pada PT Berau Coal Energi Tbk periode September 2010 hingga Juli 2014. Sejak November 2012 hingga saat ini menjabat sebagai anggota Komite Kebijakan Risiko untuk PT Tugu Pratama Indonesia dengan sebelumnya menjadi anggota Komite SDM, Organisasi dan Remunerasi sejak Desember 2011 hingga November 2012. Beliau bergabung ke Perusahaan sebagai anggota Komite Audit Perusahaan pada 22 April 2014.
Hary Noegroho SoelistiantoAnggota Komite Audit
Togu Sihombing (warga negara Indonesia, kelahiran Pematang Siantar, 17 Juni 1979) merupakan lulusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro, Semarang. Penyandang Magister Akuntansi spesialisasi Pengawas Keuangan Negara beasiswa
dari Kementerian Keuangan (STAR-SDP) ini memiliki pengalaman bekerja di PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Jakarta (2002-
2006); kemudian menjadi Auditor pada Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustrian (2006-2010). Pada tahun 2010-2013, beliau menjabat sebagai Kepala Seksi Program Direktorat Industri Material Dasar Logam Kementerian Perindustrian. Dan sejak Agustus 2013 hingga saat ini, beliau aktif sebagai Kepala Sub Bidang Kebijakan Kewilayahan Industri pada Kementerian Perindustrian. Beliau bergabung sebagai anggota Komite Audit Perusahaan sejak 22 April 2014.
Togu SihombingAnggota Komite Audit
Struktur Tata Kelola Perusahaan
162PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Hubungan Kerja dengan Audit InternalFungsi Audit Internal yang dijalankan
unit Satuan Pengawasan Intern (SPI)
merupakan mitra kerja utama bagi Komite
Audit. Sehingga, dalam menjalankan
tugasnya terkait dengan pengawasan atas
efektivitas Sistem Pengendalian Intern,
SPI akan melakukan koordinasi dengan
Komite Audit atas persetujuan dari Dewan
Komisaris. Adapun Koordinasi dengan SPI
dimaksud sebagaimana tercantum dalam
tugas terkait pengawasan atas efektifitas
Sistem Pengendalian Intern (Audit Internal)
sebagaimana tercantum di atas.
Rapat Komite AuditPelaksanaan Rapat Komite Audit
diselenggarakan sekurang-kurangnya
sekali dalam 1 (satu) bulan. Rapat Komite
Audit dianggap sah apabila dihadiri
paling kurang 2/3 dari jumlah anggota.
Rapat dipimpin oleh Ketua Komite Audit
atau anggota yang ditunjuk, apabila
Ketua Komite Audit berhalangan hadir.
Rapat Komite Audit harus dituangkan
dalam risalah rapat yang ditanda tangani
oleh seluruh anggota yang hadir serta
didokumentasikan dengan baik.
Rekapitulasi kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat dapat dilihat sebagai berikut:
rekapitulasi Kehadiran rapat Komite audit
Nama Jumlah Rapat (* Jumlah Kehadiran % Kehadiran
Emmy Yuhassarie 11 11 100 %Hary Noegroho Soelistianto 11 11 100 %Togu Sihombing 11 11 100 %
*) termasuk dengan rapat khusus yang membahas topik dan tema tertentu.
Laporan Pelaksanaan Tugas Tahun 2014Sejak dibentuk 22 April 2014, Komite
Audit telah bekerja secara efektif dengan
melakukan rapat internal Komite Audit,
bersama-sama dengan Dewan Komisaris
maupun dengan Direksi, dimana
pelaksanaan Rapat Internal dilakukan
minimal 1 (satu) kali dalam sebulan guna
melakukan penelaahan atas informasi
keuangan yang akan dikeluarkan
Perusahaan, seperti laporan keuangan
(bulanan, triwulan), proyeksi, dan
informasi keuangan lainnya, penelaahan
atas informasi mengenai Perusahaan,
Rencana Jangka Panjang Perusahaan
(RJPP), Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (RKAP), Laporan Manajemen
dan informasi lainnya. Selain itu, Komite
Audit juga membantu dalam penunjukan
KAP, membantu penyusunan Piagam
dan Pedoman CGC, Audit Internal dan
Whistleblower, termasuk melakukan
sosialisasi GCG kepada jajaran manajemen
di Kuala Tanjung dan Paritohan.
Hasil Penelahaan Komite Audit atas
Kinerja Perusahaan tahun buku 2014,
periode bulan April – Desember 2014
sebagai berikut:
1. Terkait dengan Produksi yang terdiri
dari variabel Produksi Aluminium
Struktur Tata Kelola Perusahaan
163PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Ingot, operasi tungku reduksi, Line
Current, Current Efficiency selama
periode bulan April – Desember
2014 bergerak secara fluktuatif,
namun cenderung meningkat. Hal
ini mengindikasikan bahwa dari sisi
target, kinerja produksi secara umum
dalam periode tersebut telah tercapai
dan berjalan dengan baik serta sesuai
dengan RKAP Tahun 2014.
2. Terkait dengan Keuangan yang
terdiri dari Laba dan saldo kas,
penjualan dan persediaan selama
periode bulan April – Desember
2014 menunjukkan prestasi yang
belum konsisten walaupun telah
memenuhi sebagaimana ditargetkan
dalam RKAP Tahun 2014, khususnya
untuk kinerja penjualan domestik
dan persediaan diketahui bahwa
dari laporan kinerja di bawah target
RKAPnya, sehingga perlu dilakukan
strategi marketing baru agar target
penjualan domestik dapat tercapai dan
komitmen serta dedikasi Perusahaan
seyogyanya memprioritaskan
penjualan produknya bagi Industri
dalam negeri.
3. Terkait dengan karyawan, yaitu dalam
hal pengembangan dan regenerasi
SDM baik dari sisi kuantitas maupun
kualitas perlu mendapatkan perhatian
terkait dengan revitalisasi karyawan
existing, sistem pengembangan karir,
termasuk sistem insentif dengan basis
reward and punishment, termasuk
untuk penambahan kebutuhan SDM
dalam mengoperasikan rencana
pengembangan investasi serta anak
usaha, yang memerlukan SDM yang
kuat dan handal sesuai bidangnya
masing-masing, seperti untuk CPC
serta SGA.
4. Terkait Realisasi Capex, atas rencana
investasi Perusahaan pada RKAP
2014 dimana realisasi capaian hanya
sebesar 6,6%, dimana hal ini dapat
menimbulkan penafsiran dan memicu
munculnya kebutuhan penggunaan
lain oleh Pemegang Saham. Sehingga
guna mempercepat realisasi dari
pelaksanaan Capex tersebut,
Perusahaan perlu menyusun langkah-
langkah yang lebih rinci, jelas, dan
cepat termasuk menugaskan personil
khusus menangani persoalan/kendala
yang menjadi lambatnya penyerapan
investasi dan atau membentuk tim/
task force yang khusus menangani,
dengan pengukuran target kinerja
yang jelas terhadap capaiannya.
Kebijakan RemunerasiSesuai Ketentuan Peraturan Menteri
Negara BUMN Nomor PER-12/MBU/2012
tentang Organ Pendukung Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas BUMN,
dinyatakan bahwa penghasilan anggota
Komite ditetapkan oleh Dewan Komisaris
dengan memperhatikan kemampuan
Perusahaan, yaitu maksimal sebesar 20%
(dua puluh persen) dari gaji Direktur Utama
Perusahaan.
Selain honorarium yang telah ditetapkan,
maka untuk menunjang kegiatan Komite
Audit diperlukan anggaran yang memadai
berupa pembiayaan yang berhubungan
dengan pelaksanaan kegiatan Komite
Struktur Tata Kelola Perusahaan
164PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Audit yang dibebankan kepada Anggaran
Perusahaan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Pengaturan keadministrasian
diselenggarakan melalui Sekretaris Dewan
Komisaris dan merupakan bagian dari
anggaran Dewan Komisaris.
Program Peningkatan KompetensiPada tahun buku 2014, anggota Komite
Audit Togu Sihombing mengikuti Seminar
Penyusunan RKAP 31 Oktober 2014 di
Bandung. Komite Audit berencana untuk
terus meningkatkan kompetensi dengan
mengupayakan kesertaan anggota Komite
Audit dalam pelatihan, seminar dan
agenda lainnya.
Sekretaris Perusahaan
Keberadaan Sekretaris Perusahaan
merupakan bagian dari fungsi akuntabilitas
manajerial Direksi. Sekretaris Perusahaan
berfungsi sebagai penghubung, atau
liaison officer, dengan lembaga-lembaga
regulator, masyarakat luas, dan pemangku
kepentingan lainnya serta mengelola
informasi yang terkait dengan aktivitas
Perusahaan. Sekretaris Perusahaan
memiliki fungsi dan tanggung jawab dalam
merencanakan, menyusun kebijakan, dan
mengendalikan komunikasi Perusahaan
dengan memastikan ketersediaan dan
kelancaran komunikasi antara Perusahaan
dan pemangku kepentingan, serta
pengelolaan media yang dapat menunjang
kelancaran komunikasi, pemutakhiran
informasi tentang peraturan dan regulasi
yang harus dipatuhi Perusahaan
dalam menjalankan fungsi bisnis dan
administrasi. Sekretaris Perusahaan juga
bertugas memelihara, dan bila diperlukan
membentuk citra dan identitas Perusahaan
yang akan menunjang peningkatan nilai
Perusahaan serta melaksanakan fungsi-
fungsi protokoler, termasuk menyiapkan
dan mengelola agenda kegiatan
Perusahaan.
Selain itu, tugas utama Sekretaris
Perusahaan adalah menatausahakan
serta menyimpan dokumen perusahaan,
termasuk tetapi tidak terbatas pada
Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus
dan risalah rapat Direksi, rapat Direksi dan
Komisaris, rapat Dewan Komisaris dan
RUPS.
Pedoman KerjaKeberadaan fungsi Sekretaris Perusahaan
diatur dalam Peraturan Menteri BUMN
No. PER-01/2011, dimana Direksi wajib
menyelenggarakan fungsi Sekretaris
Perusahaan. Dalam menjalankan
fungsinya, garis-garis besar pelaksanaan
tugas Sekretaris Perusahaan tertuang
dalam Piagam Direksi Perusahaan yang
telah disahkan pada tahun 2014.
Tugas-Tugas
Tugas Sekretaris Perusahaan antara lain:
1. Membantu Direktur Utama
dalam menentukan kebijakan
yang berkaitan dengan Informasi
Teknologi, Manajemen Resiko dan
Hubungan Kemasyarakatan dengan
memberikan analisa, studi, opini dan
rekomendasi.
Struktur Tata Kelola Perusahaan
165PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
2. Mengatur kegiatan bisnis Direktur
Utama dan bertanggung jawab
dalam hal bantuan strategi ataupun
dukungan operasional kepada Direksi,
namun secara organisasi melaporkan
implementasi dari kebijakan tersebut
kepada Direktur Utama.
3. Berkerjasama dengan Departemen
terkait untuk menentukan kebijakan
keterbukaan (disclosure policy).
4. Membina dan menjalin hubungan
dengan instansi luar, seperti instansi
pemerintah, BUMN, swasta, media
massa dan masyarakat dalam rangka
mengumpulkan dan mempublikasikan
informasi.
5. Memberikan opini dalam membuat,
mengamandemen dan merevisi
Peraturan Perusahaan yang
mendapat persetujuan Direktur
Utama.
6. Menentukan kebijakan, pengembangan
dan evaluasi terhadap seluruh
kegiatan operasional di bawah
Sekretaris Perusahaan.
7. Melakukan pengawasan, koordinasi
dan pengontrolan terhadap seluruh
kegiatan operasional di bawah
Sekretaris Perusahaan.
8. Membuat, mengamandemen dan/
atau merevisi dan membatalkan
Peraturan Perusahaan terkait
kebijakan Perusahaan yang
berhubungan dengan Informasi
Teknologi, Manajemen Resiko, dan
Hubungan Kemasyarakatan.
9. Melakukan kegiatan administrasi
kesekretariatan untuk Direktur Utama
dan Direksi.
10. Mengelola informasi secara
profesional agar dapat menyediakan
informasi yang tepat waktu, akurat
dan objektif kepada stakeholders
termasuk administrasi laporan
tahunan Perusahaan.
11. Memelihara citra dan melindungi
kepentingan perusahaan melalui
terbentuknya komunikasi dan
hubungan yang baik dengan segenap
stakeholders.
12. Merencanakan pengembangan
sumber daya manusia pada unit kerja
di bawah Sekretaris Perusahaan.
13. Administrasi terkait dengan RUPS,
Rapat Dewan Komisaris dan Direksi,
Rapat Direksi, Rapat Manajemen
Eksekutif dan lain-lain.
Struktur Tata Kelola Perusahaan
166PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Struktur Organisasi dan Fungsi Sekretaris PerusahaanFungsi Sekretaris Perusahaan membawahi tiga fungsi, yaitu Hubungan Masyarakat,
Manajemen Risiko dan Teknologi Informasi. Struktur organisasi dan jalur komunikasi
Sekretaris Perusahaan dapat dilihat pada bagan di bawah ini.
Struktur Organisasi dan Fungsi Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan bersama Sekretaris Dewan Komisaris menjadi penghubung
administratif antara organ Dewan Komisaris dan Direksi. Direktur Utama berwenang
mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Perusahaan melalui mekanisme internal
setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris. Sejak 1 April 2014, Perusahaan melalui
Direktur Utama telah menetapkan Ricky Gunawan sebagai Sekretaris Perusahaan melalui
surat pengangkatan Nomor HRD-438/A/2014.
Ricky GunawanSekretaris Perusahaan
Ricky Gunawan (kelahiran Medan, 27 November 1973)
memulai karir di PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
sejak tahun 1998 sebagai staf Planning and Administration
Pabrik Peleburan. Pernah menjabat sebagai Junior Manager
bagian Keuangan Kantor Perwakilan Jakarta—saat itu
Kantor Pusat—dan Manajer Budgeting and Planning Pabrik
Peleburan pada 2010 sampai 2013. Beliau menjabat Senior
Manager di Departemen Perencanaan dan Keuangan
selama setahun sebelum kemudian dipercaya menjadi
Sekretaris Perusahaan.
Struktur Tata Kelola Perusahaan
167PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Program Kerja Sekretaris PerusahaanSekretaris Perusahaan memiliki program
kerja yang terkoordinasi dengan seksi-
seksi yang menjadi bagian Departemen
Sekretaris Perusahaan: Seksi Hubungan
Masyarakat Pabrik Peleburan dan PLTA,
Seksi Teknologi Informasi, dan Seksi
Manajemen Resiko. Program kerja ini
disusun sebagai landasan pelaksanaan
kegiatan kesekretariatan Perusahaan yang
kredibel. Sekretaris Perusahaan memiliki
beberapa program kerja sebagai berikut:
1. Memberikan dukungan data-data
yang dibutuhkan dalam Rapat Direksi,
2. Menyusun rencana kegiatan
kesekretariatan selama satu tahun
kerja,
3. Menyusun strategi tindakan
pencapaian dan melaksanakan
monitoring bulanan atas pencapaian
Key Performance Indicator (KPI),
4. Memberikan pelaksanaan reviu,
penilaian, serta penanganan resiko
yang disampaikan dalam Laporan
Pelaksanaan Manajemen Resiko per
triwulan/akhir tahun,
5. Berkoordinasi dengan pihak-pihak
terkait dalam memperbaharui data-
data operasi dan data-data E-Board
Perusahaan,
6. Melakukan counter terhadap isu-isu
yang dapat merugikan Perusahaan
dan memelihara citra Perusahaan
melalui program kehumasan yang
baik, dan,
7. Mengikuti benchmarking di beberapa
Perusahaan untuk mengembangkan
strategi kesekretariatan yang
mampu mengikuti perkembangan
Perusahaan.
Pelaksanaan Kinerja Tahun 2014Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretaris
Perusahaan bertanggung jawab langsung
kepada Direktur Utama, sementara dalam
penyelenggaraan komunikasi dengan
Dewan Komisaris, Sekretaris Perusahaan
melaksanakan koordinasi dengan
Sekretaris Dewan Komisaris seperti yang
tergambarkan dalam bagan struktur organ
di atas. Sebagai penghubung Perusahaan
dengan pemangku kepentingan dan
lembaga-lembaga regulasi, Sekretaris
Perusahaan dan seluruh seksi yang
mendukungnya bertanggung jawab
untuk memastikan berjalannya aspek
keterbukaan informasi sebagai salah satu
implementasi GCG dalam Perusahaan.
Dalam rangka membuka jalur komunikasi
yang lebih transparan dengan pihak
eksternal, Perusahaan mengkoordinasi
pertemuan-pertemuan dengan pemangku
kepentingan dan pihak-pihak terkait
lainnya, mendistribusikan rilis berita,
berpartisipasi dalam pameran-pameran
dan secara kontinyu melaporkan kinerja
aktual Perusahaan kepada instansi-instansi
regulator. Secara internal, Perusahaan
menjangkau seluruh karyawan melalui
media in-house journal bulanan.
Struktur Tata Kelola Perusahaan
168PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Sepanjang tahun buku 2014, Perusahaan
telah menyelenggarakan RUPS Tahunan,
melaporkan kinerja operasional dan
keuangan Perusahaan secara berkala
kepada Badan Pusat Statistik (BPS) dan
Bank Indonesia (BI). Laporan Tahunan
dan Laporan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan juga dirilis dan dapat diperoleh
di kantor pusat Perusahaan.
Di samping itu, seiring dengan perubahan
status Perusahaan menjadi BUMN,
Sekretaris Perusahaan telah membentuk
Satuan Kerja Risk Management (SKRM)
di seluruh unit kerja Perusahaan, dan juga
mengimplementasikan sistem E-Board
yang dapat diakses oleh seluruh pihak
internal Perusahaan.
Program Peningkatan KompetensiSebagai bagian dari program peningkatan
kompetensi, Sekretaris Perusahaan telah
bergabung dalam Forum Humas BUMN.
Struktur Tata Kelola Perusahaan
169PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Audit Internal merupakan salah satu fungsi
yang mengalami reposisi fundamental pada
masa perubahan setahun belakangan ini.
Perubahan strategis terjadi pada aspek
keorganisasian Perusahaan, dimana
posisi Departemen Audit Internal secara
langsung berada di bawah Direktur Utama,
dari sebelumnya di bawah Corporate
Secretary. Selain itu, keberadaan Audit
Internal, sesuai dengan mandat profesi
yang berlaku secara internasional
maupun amanat Peraturan Menteri BUMN
No. PER-01/MBU/2011 Tahun 2011,
diperkuat dengan diterbitkannya Piagam
Audit Internal (Internal Audit Charter) pada
bulan Juni 2014.
Pada tahun 2014, meskipun Audit Internal
secara usia masih sangat infant, namun
memiliki impian dan semangat yang
sangat besar untuk segera mematangkan
diri agar mampu berkontribusi secara
maksimal kepada pencapaian tujuan
Perusahaan.
Piagam Audit Internal
Piagam Audit Internal Perusahaan
digunakan Auditor Internal untuk
dapat melaksanakan kewenangan,
tugas dan tanggung jawabnya secara
kompeten, independen dan dapat
dipertanggungjawabkan. Piagam ini telah
ditetapkan oleh Direksi tanggal 14 Mei
2014 dan disetujui oleh Dewan Komisaris
tanggal 17 Juni 2014. Dalam Piagam
Audit Internal Perusahaan dibahas hal-
hal yang dapat menunjang kinerja fungsi
Audit Internal, diantaranya: maksud dan
tujuan Piagam Audit Internal, struktur dan
kedudukan Auditor Internal, persyaratan
dan kewajiban Auditor Internal, tugas
dan tanggung jawab Auditor Internal,
kewenangan, kode etik dan hubungan
dengan pihak lain, serta tindak lanjut atas
hasil audit.
Struktur dan Kedudukan Audit Internal
Audit Internal Perusahaan merupakan
salah satu organ Direktur Utama dalam
melaksanakan fungsi pengawasan atas
pelaksanaan tujuan perusahaan. Struktur
Audit Internal diatur dalam:
1. SK Direksi Nomor SK-001/DIR/2014
tanggal 1 April 2014 tentang Struktur
Organisasi PT. Indonesia Asahan
Aluminium (Persero), sebagaimana
diubah terakhir dengan SK Direksi
no : SK-018/DIR/2014 tanggal 1 Juli
2014,
2. Piagam Audit Internal yang ditetapkan
oleh Direksi tanggal 14 Mei 2014
dan disetujui oleh Dewan Komisaris
tanggal 17 Juni 2014.
audit Internal
Pedoman GCG dan Pedoman Etika
Perusahaan yang ditandatangani oleh
Dewan Komisaris dan Direksi tertanggal
6 OKTOber 2014
170PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Struktur Audit Internal Perusahaan
KOMISARIS
Komite Audit
DIREKUR UTAMA
AUDITOR INTERNAL
SEKSI AUDIT OPERASIONAL
TIM AUDIT - A TIM AUDIT - B TIM MONITORING & PENGEMBANGAN
Secara struktural, Audit Internal
Perusahaan berada langsung di bawah
Direktur Utama, yang hanya bertanggung
jawab langsung kepada Direktur Utama.
Namun, dalam pelaksanaan tugasnya
Audit Internal memiliki garis komunikasi
dengan Komite Audit selaku alat
kelengkapan Dewan Komisaris. Salah
satu bentuk komunikasi dengan Komite
Audit adalah koordinasi dalam pelaporan,
pembahasan temuan hasil audit yang
dianggap penting oleh Direksi dan/
atau Dewan Komisaris, atau penilaian
atas dampak dari kelemahan sistem
pengendalian intern yang ditemukan
Dewan Komisaris.
Audit Internal dipimpin oleh seorang
Deputi General Manager (DGM) yang
diangkat dan diberhentikan oleh Direktur
Utama setelah mendapat persetujuan
Dewan Komisaris. Walaupun secara
struktur Audit Internal berada langsung
di bawah Direktur Utama, namun secara
profesi dalam pelaksanaan tugasnya Audit
Internal bebas dari intervensi terhadap
kepentingan individu atau kelompok
tertentu atas kesimpulan hasil audit untuk
kepentingan Perusahaan.
Audit Internal
171PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Departemen Audit Internal dipimpin oleh Yohanes Sigit Subandriawan, yang diangkat
berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama Perusahaan No. SK-003/DIRUT/2014
tanggal 1 September 2014.
Yohanes Sigit SubandriawanKepala Departemen Audit Internal
Yohanes Sigit Subandriawan (warga negara Indonesia, kelahiran Yogyakarta, 13 Oktober 1964) memiliki pengalaman di bidang audit selama hampir 30 tahun di BPKP. Pengalaman profesionalnya dimulai sebagai auditor junior dengan bidang audit industri dan konstruksi dari 1986 hingga 1996. Pada periode tersebut ia mengikuti berbagai diklat, termasuk training The Value for Money Audit (VFM)
dan Computer Aided Audit Techniques di South Australia.
Tahun 1996 sampai 2002, ia bertugas sebagai ketua tim audit di deputi yang membidangi investigasi. Selain berbagai
diklat teknis fungsional, salah satu training yang diikutinya pada periode tersebut adalah diklat Penyidikan, kerjasama Kejaksaan Agung dan Pusdiklatwas BPKP. Ia juga menjadi salah satu anggota satgas yang bertugas mengembangkan fungsi evaluasi untuk program dan kebijakan. Fungsi ini digunakan untuk bidang dengan lingkup makro, strategis, dan dengan fokus kepada penilaian efektivitas atau keberhasilan dari kebijakan dan program. Berbagai diklat metodologi evaluasi berbasis riset telah diikutinya, termasuk training Policy Evaluation di Graduate School Of Public and International Affairs (GSPIA), University of Pittsburgh, Pennsylvania, USA, di bawah bimbingan Prof. William Dunn.
Latar belakang pendidikannya berfokus pada audit dan pajak. Ia merupakan alumnus STAN dan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, dengan pendidikan terakhir Pasca Sarjana konsentrasi Administrasi dan Kebijakan Perpajakan FISIP UI. Ia juga menyandang Certified Government Auditing Professional (CGAP), sertifikasi internasional dari The Institute of Internal Audit (IIA), Florida, USA. Hingga saat ini ia masih tercatat sebagai anggota aktif IIA dengan nomor 1762833.
Perannya di Perusahaan telah dimulai sebelum ia resmi bergabung pada Agustus 2014. Ia merupakan pengendali teknis tim audit Nilai Buku Aset Inalum, serta anggota tim pendukung untuk Tim Perunding Pengakhiran Proyek Asahan, Kementerian Perindustrian, dalam rangka pengambilalihan Inalum sejak 2011. Posisi terakhirnya sebelum bergabung ke Perusahaan adalah sebagai Quality Assurance pada Tim Optimalisasi Penerimaan Negara (TOPN), bidang PNBP Pertambangan, Menko Perekonomian-BPKP.
Audit Internal
172PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Ketersediaan tenaga auditor pada
Departemen Audit Internal per 31
Desember 2014 adalah sebanyak
sembilan personil dengan profil SDM
sebagai berikut
Administrasi & Monitoring3
Auditor3
Deputi GM1
Manager0
Junior Manager2
Jumlah SDM Auditor Internal,
2014
D31
S13
S22
SLTA3
SDM Auditor Internal menurut
Pendidikan, 2014
Fungsi dan Peran Audit Internal
Audit Internal memiliki fungsi pengawasan
guna memastikan bahwa: (i) sistem
pengendalian manajemen berbasis
risiko, serta; (ii) implementasi tata
kelola perusahaan yang baik (Good
Corporate Governance/GCG) pada
proses operasional dan kegiatan bisnis
Perusahaan telah sesuai dengan tujuan
Perusahaan dan peraturan perundangan
dan/atau ketentuan Perusahaan yang
berlaku.
Dalam melaksanakan fungsinya tersebut,
Audit Internal mengambil peran sebagai
organ pemberi jasa assurance dan jasa
konsultasi yang bersifat independen
dan obyektif, dengan tujuan untuk: (i)
memperbaiki operasional usaha, dan;
(ii) meningkatkan nilai perusahaan.
Pendekatan yang digunakan untuk
mencapai tujuan tersebut adalah melalui
peningkatan efektivitas manajemen
risiko, pengendalian internal, dan proses
tata kelola perusahaan yang baik,
yang dilakukan secara sistematis dan
metodologis.
Audit Internal
173PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Tugas, Tanggung Jawab dan WewenangTugas dan tanggung jawab Audit Internal
adalah:
1. Melakukan pemeriksaan guna
mendorong terciptanya kepatuhan
anggota organisasi dan manajemen
kepada peraturan perusahaan dan
peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
2. Melakukan pemeriksaan dan
penilaian atas efisiensi dan efektifitas
di bidang keuangan, operasional dan
manajemen perusahaan, sumber
daya manusia, teknologi informasi,
dan kegiatan lainnya.
3. Memastikan Sistem Pengendalian
Manajemen (SPM) Perusahaan
berfungsi efektif termasuk melakukan
kegiatan yang dapat mencegah
terjadinya penyimpangan.
4. Melakukan evaluasi, analisis dan
penilaian atas efektifitas pelaksanaan
manajemen risiko, kepatuhan dan
proses tata kelola perusahaan yang
baik (GCG), sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan kebijakan
perusahaan.
5. Melakukan audit khusus (investigasi)
untuk mengungkap kasus yang ada
indikasi terjadinya penyalahgunaan
wewenang, penggelapan,
penyelewengan, dan kecurangan
(fraud).
6. Memberikan rekomendasi perbaikan
dan/atau pencegahan yang diperlukan
dan informasi yang obyektif tentang
kegiatan yang diaudit kepada semua
tingkatan manajemen objek audit.
7. Memantau pelaksanaan tindak lanjut
atas temuan dan rekomendasi hasil
pemeriksaan.
8. Membantu dan merupakan mitra
pemeriksa eksternal (KAP, BPK/BPKP,
KPK) dalam bidang pemeriksaan dan
pengawasan dengan persetujuan
Direktur Utama
Sedangkan wewenang Audit Internal
meliputi :
1. Memiliki akses atas seluruh informasi,
data dan dokumen Perusahaan,
serta melakukan peninjauan fisik
atas seluruh aset perusahaan terkait
dengan tugas dan fungsinya.
2. mendapatkan hasil Manajemen
Risiko sebagai salah satu dasar
untuk menyusun Program Kerja Audit
Tahunan (PKAT).
3. Melakukan komunikasi secara
langsung dengan Direksi.
4. Dengan sepengetahuan Direksi
dan Komisaris, dapat melakukan
komunikasi langsung dengan Komite
Audit.
5. Melakukan koordinasi kegiatan
Audit Internal dengan kegiatan Audit
Eksternal.
6. Dalam hal pelaksanaan audit
atau tugas lain yang memerlukan
keahlian khusus, Audit Internal
dapat menggunakan tenaga ahli
dari luar Audit Internal baik dari
dalam Perusahaan maupun dari luar
perusahaan.
Audit Internal
174PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kegiatan Selama 2014
Tahun 2014 kegiatan Audit Internal masih
menitikberatkan pada audit, sedangkan kegiatan
konsultansi masih relatif terbatas karena bersifat
Non-PKAT atau berbasis permintaan. Di tahun
2015 kedua kegiatan tersebut akan dilaksanakan
secara berimbang sesuai dengan Kebijakan
Pengawasan Tahun 2015. Selain kegiatan
dalam rangka pelaksanaan fungsi assurance
dan consulting tersebut, juga dilakukan kegiatan
monitoring terhadap tindak lanjut atas laporan
hasil audit oleh auditee. Gambaran profil kegiatan
tahun 2014 adalah sebagai berikut:
Adapun secara pencapaian kinerja yang diukur
dengan realisasi penugasan audit dan monitoring
terhadap PKAT serta (ii) realisasi penggunaan hari
pemeriksa (HP) terhadap rencana menurut PKAT
2014 pada umumnya memenuhi dengan yang
diharapkan, dengan gambaran sebagai berikut:
Hasil Kegiatan Audit Temuan hasil audit dikelompokkan dalam empat
jenis, yakni:
1. Kelemahan sistem pengendalian intern,
2. Ketidakpatuhan terhadap ketentuan yang
berlaku,
3. Belum memenuhi unsur efisien, ekonomis,
dan efektif,
4. Kelemahan administrasi.
Pengelompokan tersebut menggunakan acuan
pengelompokan temuan yang digunakan oleh
pemeriksaan BPK. Profil temuan hasil audit
digambarkan sebagai berikut:
Audit41%
Monitoring42%
Konsultansi17%
Komposisi Utama Internal Auditor 2014
Realisasi Penugasan terhadap PKAT Tahun 2014
Audit105%
Monitoring105%
Realisasi Hari Pemeriksa (HP) terhadap PKAT
Tahun 2014
Audit93,2%
Monitoring100%
Profil Temuan Auditor Internal Tahun 2014
Kelemahan sistem pengendali intern50%
Kelemahan administrasi18%
Ketidakpatuhan terhadap
ketentuan yang berlaku
9%
Belum memenuhi
unsur efisien, ekonomis dan
efektif23%
Audit Internal
175PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Pada tahun 2014 Audit Internal telah
menjalin kemitraan dengan BPKP, dalam
hal ini Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera
Utara. Kemitraan tersebut dilakukan dalam
rangka menginisiasi penerapan GCG,
memperkuat Sistem Pengendalian Intern,
dan mengembangkan pengelolaan risiko
di Perusahaan sesuai amanat Peraturan
Menteri BUMN No. PER-01/MBU/2011
Tahun 2011. Beberapa kegiatan yang
telah dilakukan antara lain:
1. Penandatanganan Nota
Kesepahaman antara BPKP dengan
Perusahaan tentang kerjasama
pengembangan, penerapan dan
penguatan tata kelola dan kinerja
Perusahaan.
2. Workshop mengenai “Arti Penting
Satuan Pengawas Intern (SPI) bagi
BUMN” dengan peserta seluruh GM/
DGM dan Manajer.
3. Riviu dan pemetaan Sistem
Pengendalian Intern.
4. Pemaparan hasil evaluasi penerapan
SPI oleh tim BPKP Prov. Sumut.
5. Sosialisasi hasil evaluasi penerapan
SPI oleh tim BPKP Prov. Sumut
kepada jajaran JM s.d GM/DGM
Perusahaan.
Hasil riviu atas penerapan Sistem
Pengendalian Intern yang dilakukan
oleh Perwakilan BPKP Prov. Sumut
telah memberikan potret mengenai
tingkat penerapan SPI pada Perusahaan
serta informasi mengenai Area of
Improvement (AoI) yang perlu dilakukan
pembenahan oleh Perusahaan. Riviu
tersebut menggunakan pendekatan
model COSO (The Committee of
Sponsoring Organizations of the Treadway
Commission), dan sementara dilakukan
pada level entitas perusahaan. Pada tahun
2015 Audit Internal merencanakan untuk
melakukan riviu SPI pada level unit-unit
organisasi dan/atau level kegiatan.
Dalam tahun 2015 terdapat tujuh kegiatan
yang akan dilakukan oleh BPKP sebagai
rencana aksi dari MOU antara BPKP
dengan Perusahaan tersebut.
audit eksternal
176PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Pengelolaan Manajemen Risiko
merupakan hal yang penting untuk
dilaksanakan secara menyeluruh di entitas
Perusahaan agar mampu meminimalkan
potensi kerugian dan mengoptimalkan
profitabilitas, meningkatkan nilai
Perusahaan dan kepercayaan para
Pemangku Kepentingan (Stakeholders),
mendorong laju penerapan tata kelola
Perusahaan yang baik, serta menjadikan
budaya sadar risiko sebagai bagian dari
budaya Perusahaan.
Penerapan Manajemen Risiko secara
berkesinambungan dan terintegrasi telah
ditetapkan sebagai salah satu kebijakan
operasional Perusahaan yang merujuk
pada Peraturan Menteri Negara BUMN
No. Per-01/MBU/2011 sebagaimana telah
diubah berdasarkan Peraturan Menteri
Negara BUMN No. Per-09/MBU/2012
tentang Tata Kelola Perusahaan Yang
Baik (Good Corporate Governance) di
lingkungan BUMN.
Berdasarkan kebijakan tersebut, tata
kelola Manajemen Risiko dilakukan dengan
menggunakan prinsip, kerangka kerja, dan
proses pengelolaan yang mengacu pada
ISO 31000 Risk Management - Principles
& Guidelines untuk industri non keuangan.
Pada saat ini belum semua aspek langkah
tata kelola Manajemen Risiko dapat
dijalankan, upaya dan kerja keras lebih
lanjut perlu ditingkatkan. Gambar berikut
menunjukkan kegiatan yang sudah,
sedang dan akan dilakukan.
Gambaran Umum Sistem Manajemen Risiko
Jun–Agst ‘14April–Mei ‘14 Sep–Des ‘14 Jan~ ‘14 Jun~ ‘14
Inisiasi » Organisasi SRM » Studi Banding » Pra-sosialisasi
Keterangan warna : (a) sudah, (b) sedang, (c) belum* Pengembangan sistem IT oleh Seksi SIT
Membangun » Pelatihan » SKRM » Jobdesk/Juklak » Identifikasi
Standarisasi » SK Direksi » Frame Work » PM dan Wi » Sosialisasi all
Kelola » Profil Risiko » Mitigation Plan » Reviu, Report
Integrasi » Risk base audit » Mitigasi » Sistem IT » Evalusai berkelanjutan
Kebijakan dan strategi tata kelola
Manajemen Risiko Perusahaan
ditetapkan oleh Direksi dalam bentuk
Prosedur Penerapan Manajemen Risiko
Perusahaan, meliputi:
1. Prinsip pengelolaan Manajemen
Risiko
2. Kerangka kerja Manajemen Risiko
yang memuat mandat dan komitmen
pemangku tugas, serta siklus
implementasi PDCA (perencanaan
kerangka kerja, penerapan
manajemen risiko, langkah monitoring
dan review, serta perbaikan kerangka
kerja secara berkesinambungan)
3. Proses Manajemen Risiko meliputi
Manajemen risiko
177PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
komunikasi dan konsultasi internal
eksternal, menentukan konteks
strategi, asesmen risiko, perlakuan
risiko, monitoring dan reviu.
4. Mekanisme dokumentasi dan
pelaporan.
5. Integrasi risk base audit.
6. Penyiapan kompetensi SDM.
Fungsi pengeloaan Manajemen Risiko
Perusahaan dilaksanakan oleh Seksi
Risk Management di bawah Departemen
Corporate Secretary yang bertanggung
jawab langsung kepada Direktur Utama.
Dengan menerapkan prinsip keterbukaan,
akuntabilitas, pertanggungjawaban,
kemandirian, serta efektivitas dibentuk
Satuan Kerja Risk Management (SKRM)
pada seluruh Seksi dan Departemen yang
bertindak sebagai pelaksana manajemen
risiko/risk owner tingkat Seksi dan
Departemen.
Pelaksanaan asesmen risiko bersifat self
assessment, dilakukan oleh masing-
masing SKRM, selanjutnya dilakukan
verifikasi dan kompilasi oleh Seksi Risk
Management sehingga dapat diperoleh
gambaran kondisi risiko sebenarnya dan
menyeluruh. Hasil dari proses manajemen
risiko didokumentasikan dalam laporan
Profil Risiko Perusahaan dan disampaikan
secara berkala kepada Direksi dan Dewan
Komisaris untuk digunakan sebagai salah
satu dasar dalam pengambilan keputusan.
Profil Risiko Perusahaan
Faktor risiko yang ada dalam proses kerja
dan bisnis Perusahaan secara garis besar
antara lain meliputi:
1. Risiko Strategis
Meliputi risiko persaingan bisnis, risiko
kerugian kerjasama strategis, risiko
kegagalan marketing, serta risiko
yang timbul dari adanya kebijakan/
regulasi.
2. Risiko Operasional
Meliputi risiko kegagalan operasional
pabrik, risiko kehandalan
peralatan (pasokan dan teknologi),
risiko kesalahan proses, risiko
ketidakpatuhan pada prosedur dan
peraturan, risiko pemogokan kerja dan
SDM, risiko kegagalan penanganan
lingkungan, risiko perubahan situasi
sosial politik dan keamanan, risiko
persaingan pemasaran, serta risiko
akibat bencana alam.
3. Risiko Keuangan
Meliputi risiko transaksi mata uang
asing, risiko tidak tersedianya
dana untuk operasional, risiko
perubahan nilai suku bunga, risiko
tidak tertagihnya piutang dan risiko
dari adanya regulasi keuangan dari
Pemerintah.
Langkah Penanggulangan Risiko
Opsi untuk langkah penanggulangan risiko
secra umum meliputi:
1. Menghindari risiko (risk avoidance),
berarti tidak melaksanakan atau
meneruskan kegiatan yang
menimbulkan risiko tersebut.
2. Mengurangi risiko (risk reduction), yaitu
perlakuan risiko untuk mengurangi
kemungkinan terjadinya atau
mengurangi paparan dampaknya,
Manajemen Risiko
178PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
atau mengurangi keduanya.
3. Transfer risiko (risk sharing), yaitu
suatu tindakan untuk mengurangi
kemungkinan timbulnya risiko melalui
antara lain : asuransi, outsourcing,
subcontracting, hedging, transaksi
nilai mata uang asing, dan tindakan
lainnya.
4. Menerima risiko (risk acceptance),
yaitu tidak melakukan perlakuan
apapun terhadap risiko tersebut.
Tindak Lanjut
Beberapa langkah tindak lanjut yang
dilakukan Perusahaan adalah:
1. Mempercepat penyelesaian
pembuatan kebijakan, prosedur
manual, dan petunjuk kerja.
2. Menyiapkan program sosialisasi
kepada seluruh karyawan.
3. Koordinasi dengan SIT untuk aplikasi
software dan tampilan website.
4. Melanjutkan program pembekalan
ERM kepada MS.
5. Membuat usulan pembentukan
Komite Pemantau Risiko.
6. Membuat usulan asistensi dan
pendampingan penerapan
Manajemen Risiko dari luar
Perusahaan.
Manajemen Risiko
179PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Etika Dan Norma Perilaku
Visi, Misi dan Nilai Perusahaan sebagai Falsafah DasarVisi dan misi menjadi ideologi sebuah entitas. Untuk mencapai tujuan yang jelas,
Perusahaan telah melakukan redefinisi terhadap Visi, Misi dan Nilai Perusahaan yang
kemudian ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor SK-005/Dir/2014
pada 6 Juni 2014, dan disosialisasikan ke seluruh Departemen/Seksi pada 10 Juni 2014.
Pada saat yang sama, terkait dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan periode
2015-2019, juga telah ditetapkan Kebijakan, Sasaran dan Strategi Perusahaan.
Visi 2025 Menjadi perusahaan global terkemuka berbasis Aluminium terpadu ramah lingkungan.
Misi
1. Menjalankan operasi peleburan Aluminium terpadu yang menguntungkan, aman dan ramah lingkungan untuk meningkatkan nilai bagi pemangku kepentingan.
2. Memberikan sumbangsih kepada pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional melalui kegiatan operasional dan pengembangan usaha berkesinambungan.
3. Berpartisipasi dalam memberdayakan masyarakat dan lingkungan sekitar melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), serta Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang tepat sasaran.
4. Meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) secara terencana dan berkesinambungan untuk kelancaran operasional dan pengembangan industri Aluminium.
Nilai
Nilai-nilai Perusahaan dirangkum dalam kata “ProsPeKTIF”, yaitu:1. Profesional
Professional:Kami bekerja secara professional dengan menerapkan praktek bisnis terbaikWe work professionally by implementing the best business practice
2. PengembanganDevelopment:Kami tumbuh menjadi besar melalui pengembangan berkesinambunganWe grow up through sustainable development
3. KerjasamaCooperation:Kami tangguh melampaui harapan melalui kerjasama yang sinergiWe are stronger than expectation through synergistic cooperation
4. Tanggung JawabResponsibility:Kami bertanggung jawab untuk memberikan kontribusi terbaikWe have responsibility to give the best contribution
5. IntegritasIntegrity:Kami menjalankan bisnis dengan integritasWe run our business with integrity
6. FaedahProfitable:Kami berusaha menjalankan bisnis yang menguntungkan untuk kesejahteraanWe are making effort to run profitable business for prosperity
Laporan Kepatuhan
180PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Di samping itu, Perusahaan menciptakan
“Ikrar Karyawan dan Pedoman Supervisor”
sebagai derivasi dari visi, misi dan nilai
Perusahaan. 5 (Lima) Ikrar Karyawan
adalah:
1. Patuh pada Undang-Undang Negara
dan Peraturan Perusahaan.
2. Berlaku jujur dan setia pada
Perusahaan.
3. Melaksanakan tugas dengan penuh
tanggung jawab dan disiplin.
4. Memupuk rasa kebersamaan, saling
pengertian dan kerja sama yang
harmonis.
5. Meningkatkan pengembangan diri
untuk keberhasilan.
Sementara 5 (Lima) Pedoman Supervisor
adalah:
1. Memahami bawahan dengan
sepenuhnya melalui pendekatan
sehari-hari.
2. Membina setiap pribadi bawahan
dengan memberikan teladan yang
baik.
3. Meningkatkan keserasian dan
rasa kebersamaan anggota dalam
kelompok kerja.
4. Menjadikan kebijaksanaan atasan
sebagai kebijaksanaan sendiri dan
menanamkan pengertian pada
bawahan.
5. Menguasai situasi kerja dan
mengutarakan pendapat kepada
atasan pada waktu yang tepat.
Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct)
Pedoman Etika Perusahaan merupakan
standar perilaku bagi insan Inalum dalam
menerapkan nilai-nilai Perusahaan secara
berkelanjutan. Pengembangan nilai-
nilai korporasi juga menjadi salah satu
tolak ukur keberhasilan Perusahaan
dalam menjalankan proses bisnis dan
pengembangan korporasi ke arah yang lebih
baik. Nilai-nilai yang telah dimiliki tersebut
harus mampu ditumbuhkembangkan dan
dimanifestasikan agar menjadi budaya
Perusahaan (corporate culture).
Penyusunan Pedoman Etika Perusahaan
bertujuan untuk:
1. Mengidentifikasikan standar etika
usaha dan etika kerja selaras dengan
Visi dan Misi Perusahaan.
2. Menjadi acuan perilaku bagi Insan
Inalum dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawab masing-masing
dan berinteraksi dengan Pemangku
Kepentingan (Stakeholders).
3. Menjelaskan standar etika usaha
dan etika kerja agar Insan Inalum
dapat menilai bentuk kegiatan
yang diinginkan dan membantu
memberikan pertimbangan jika
menemui keragu-raguan dalam
bertindak.
Pedoman Etika Perusahaan menjabarkan
standar etika usaha dan standar etika
kerja serta pelaksanaan pedoman yaitu :
1. Standar Etika Usaha antara
Perusahaan dengan pelanggan,
pemasok, kreditur/investor, mitra
kerja, pesaing, Pemerintah dan
lembaga publik, masyarakat dan
media.
2. Standar Etika Kerja meliputi sesama
Insan Inalum, mengenai informasi
Perusahaan, aset Perusahaan,
Keamanan dan Keselamatan,
Laporan Kepatuhan
181PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kesehatan Kerja dan Lindungan
Lingkungan (K3LL), laporan keuangan,
benturan kepentingan (conflict
of interest) dan penyalahgunaan
wewenang, pemberian dan
penerimaan (gratifikasi) dan kegiatan
politik.
3. Pelaksanaan meliputi sosialisasi dan
internalisasi, pelaporan pelanggaran
(whistleblowing system) dan sanksi
atas pelanggaran.
Perusahaan telah mengesahkan
Code of Conduct bersamaan dengan
ditandatangani Lembar Pemberlakuan dan
Maklumat Komitmen Dewan Komisaris
dan Direksi pada 1 Oktober 2014.
Etika Usaha dan Etika Kerja
Etika Usaha adalah sistem nilai atau
norma yang dianut oleh Perusahaan
sebagai acuan bagi Insan Inalum dalam
berhubungan dengan lingkungannya, baik
internal maupun eksternal. Standar Etika
Usaha terbagi ke dalam beberapa aspek,
yaitu:
1. Etika Usaha Perusahaan dengan
Karyawan
Perusahaan memperlakukan
karyawan secara setara (fair) tanpa
membedakan agama, suku dan
ras. Perusahaan menyadari bahwa
karyawan mempunyai peranan dan
kedudukan yang sangat penting
sebagai aset Perusahaan. Oleh
karena itu setiap karyawan dituntut
untuk dapat berperan aktif dalam
memberikan kontribusi terbaik guna
mencapai Sasaran Perusahaan.
Dalam melaksanakan etika usaha
ini, Perusahaan menerapkan sistem
rekrutmen yang adil dan transparan,
promosi dan pengembangan
karir secara wajar sesuai dengan
kompetensi masing-masing karyawan
serta kebutuhan Perusahaan,
melaksanakan Perjanjian Kerja
Bersama (PKB) secara konsisten,
dan menempatkan Serikat Pekerja
yang diakui oleh Perusahaan
sebagai mitra Perusahaan dengan
mengikutsertakan dalam pengambilan
keputusan yang mengacu pada PKB.
2. Etika Usaha Perusahaan dengan
Pelanggan
Perusahaan mengutamakan
kepuasan pelanggan dengan cara
memberikan hasil produksi terbaik
sesuai dengan standar mutu yang
telah ditetapkan, mengedepankan
standar layanan yang profesional
demi memuaskan pelanggan
tanpa melakukan diskriminasi,
memperhatikan kebutuhan
pelanggan dan secara terus menerus
memantau, mengevaluasi serta
menyempurnakan produk dan
layanan bila tidak sesuai dengan
keinginan pelanggan, memperhatikan
aspek keselamatan dan inovasi pada
setiap tahap proses pengembangan,
produksi dan distribusi, serta saling
menghormati kepentingan masing-
masing pihak melalui persyaratan
kontrak yang jelas dan adil.
3. Etika Usaha Perusahaan dengan
Pemasok
Perusahaan menciptakan iklim
kompetisi yang adil (fair) dan
Laporan Kepatuhan
182PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
transparan dalam pengadaan barang
dan jasa dengan cara mengikuti
seluruh peraturan pengadaan barang
dan jasa yang ditetapkan Perusahaan;
memberikan kesempatan bagi
pemasok usaha kecil, terutama
pengusaha lokal dalam rangka
pengembangan masyarakat
sekitar, menetapkan pemasok yang
memenuhi kualifikasi berdasarkan
kemampuan, kesesuaian persyaratan
dan prestasi, melakukan hubungan
kerja hanya dengan pemasok yang
mematuhi peraturan perundang-
undangan dan ketentuan Perusahaan,
melaksanakan pembayaran kepada
pemasok dengan tepat waktu dan
tepat jumlah, menjatuhkan sanksi
yang tegas terhadap pemasok
yang melakukan pelanggaran,
dan memelihara komunikasi yang
baik dengan pemasok termasuk
menindaklanjuti keluhan dan
keberatan.
4. Etika Usaha Perusahaan dengan
Kreditur/Investor
Perusahaan menerima pinjaman/
penanaman modal hanya ditujukan
untuk kepentingan bisnis dan
peningkatan nilai tambah Perusahaan
dengan cara menyediakan informasi
yang aktual dan prospektif bagi
calon kreditur/investor, memilih
kreditur/investor berdasarkan aspek
kredibilitas dan bonafiditas yang dapat
dipertanggungjawabkan, menerima
pinjaman/penanaman modal yang
diikat melalui perjanjian yang sah
dengan klausul perjanjian yang
mengedepankan prinsip kewajaran
(fairness), dan memberikan informasi
secara terbuka tentang penggunaan
dana untuk meningkatkan
kepercayaan kreditur/investor.
5. Etika Usaha Perusahaan dengan
Mitra Kerja
Perusahaan meningkatkan iklim saling
percaya, menghargai dan memupuk
kebersamaan dengan mitra kerja
sesuai dengan kaidah-kaidah bisnis
yang berlaku dengan cara membuat
perjanjian kerja yang berimbang
dan saling menguntungkan,
mengutamakan pencapaian hasil
optimal sesuai standar yang berlaku
dan terbaik, serta membangun
komunikasi secara intensif dengan
mitra kerja untuk mencari solusi yang
terbaik dalam rangka peningkatan
kinerja.
6. Etika Usaha Perusahaan dengan
Pesaing
Perusahaan menempatkan pesaing
sebagai pemacu peningkatan diri
dan introspeksi dengan cara menjaga
hubungan baik dan menghormati
keberadaan pesaing dengan
melakukan persaingan yang sehat
dengan mengedepankan keunggulan
produk dan layanan yang bermutu,
menghindari hubungan bisnis dan
kerjasama yang menjurus tidak wajar,
memberikan keuntungan bagi pihak-
pihak tertentu serta mengorbankan
kepentingan pelanggan, dan
menjadikan perusahaan pesaing
sebagai pembanding (benchmark)
guna meningkatkan kinerja
Perusahaan.
Laporan Kepatuhan
183PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
7. Etika Usaha Perusahaan dengan
Pemerintah dan Lembaga Publik
Perusahaan berkomitmen untuk
mematuhi peraturan perundang-
undangan yang berlaku dalam rangka
melakukan hubungan dan kerjasama
atau usaha dengan Pemerintah
atau lembaga publik. Perusahaan
harus melakukan upaya yang terbaik
untuk tetap mengindahkan prinsip-
prinsip usaha yang sehat dengan
mengacu pada GCG dengan cara
melakukan kerjasama dengan
Pemerintah dan lembaga publik
sesuai prinsip kesetaraan dan
keterbukaan, melakukan hubungan
dengan Pemerintah dan lembaga
publik sesuai prinsip kepatutan dan
kewajaran, melaksanakan ketentuan-
ketentuan yang ditetapkan dalam
peraturan perundang-undangan, dan
mengharuskan mitra bisnis memiliki
perizinan yang dipersyaratkan dalam
peraturan perundang-undangan.
8. Etika Usaha Perusahaan dengan
Masyarakat
Perusahaan melaksanakan program
PKBL untuk memberdayakan
potensi masyarakat sekitar dan
meningkatkan kualitas hidup dengan
cara mensosialisasikan kepada
masyarakat tentang program PKBL
serta kebijakan-kebijakan yang
relevan, melaksanakan program
PKBL sesuai dengan kemampuan
Perusahaan secara tepat guna,
melarang Insan Inalum memberikan
janji-janji kepada masyarakat di
luar kewenangannya, dan tidak
melakukan tindakan-tindakan yang
mengarah kepada diskriminasi
masyarakat berdasarkan suku,
agama, ras dan antar golongan.
9. Etika Usaha Perusahaan dengan
Media
Perusahaan membina hubungan
baik dengan media dalam rangka
membangun citra positif dengan
cara menjaga hubungan yang
sehat dan bersih dengan media,
mengedepankan hubungan
berlandaskan keterbukaan dan
saling menghormati, memberikan
informasi yang relevan dan
berimbang kepada media, serta
menerima dan menindaklanjuti
kritik-kritik membangun yang
disampaikan melalui media dengan
tetap memperhatikan kepentingan
Perusahaan.
Sementara Etika Kerja adalah sistem nilai
atau norma yang digunakan oleh Insan
Inalum dalam pelaksanaan kerja sehari-
hari. Standar Etika Kerja Perusahaan
mengatur hal-hal sebagaimana berikut:
1. Sesama Insan Inalum
Dalam menjalankan tugasnya, Insan
Inalum harus menjunjung tinggi
etika dalam menjalin hubungan kerja
sehingga dapat menciptakan iklim
kerja yang kondusif dan mampu
meningkatkan produktifitas.
Insan Inalum memelihara etika
kerja dan hubungan antar sesama
dengan berlandaskan pada nilai-
nilai Perusahaan dan ikrar karyawan
dengan cara patuh pada peraturan
perundang-undangan dan peraturan
Laporan Kepatuhan
184PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Perusahaan, bekerja secara
profesional dan memiliki integritas
yang tinggi guna menghasilkan kinerja
yang optimal, bertanggung jawab dan
disiplin dalam tugas guna mencapai
hasil terbaik, saling menghargai,
terbuka menerima kritik dan saran
serta menyelesaikan masalah
dengan musyawarah mufakat, saling
membantu, memotivasi dan bekerja
sama dalam menyelesaikan tugas,
mengkomunikasikan setiap ide baru
dan saling mentransfer pengetahuan
dan kemampuan, mengambil inisiatif
dan mengembangkan kompetensi,
baik secara mandiri maupun melalui
program Perusahaan, memiliki sikap
terbuka dan saling menghargai
perbedaan pendapat (dissenting
opinion) di dalam merumuskan
suatu keputusan, dan tidak
melakukan tindakan atau ucapan
yang mengandung unsur pelecehan
terhadap agama, suku, ras, adat
istiadat, gender dan hal-hal lain yang
bertentangan dengan kesopanan dan
kesusilaan.
Etika kerja atasan terhadap bawahan
dan sebaliknya dimaksudkan
untuk menciptakan hubungan
yang harmonis dan mendorong
keberhasilan dalam pekerjaan.
Etika atasan terhadap bawahan
dirumuskan agar atasan memahami
bawahan melalui pendekatan
sehari-hari dan melakukan
pembinaan dengan memberikan
teladan yang baik, menghargai
ide-ide dan perbedaan pendapat
dari bawahan, meningkatkan rasa
kebersamaan dalam kelompok
kerja dan keberhasilan bawahan
melalui program pengembangan diri,
memperlakukan bawahan secara
setara (fair) tanpa membedakan
agama, suku dan ras, dan
menggunakan bahasa yang sopan
dan tidak mengandung unsur
pelecehan terhadap agama, suku,
ras, adat istiadat, gender dan hal-
hal lain yang bertentangan dengan
kesopanan dan kesusilaan.
Sementara etika bawahan terhadap
atasan diberikan agar bawahan
menghormati atasan dengan menjaga
kesopanan dalam ucapan dan
tindakan, menyelesaikan tugas yang
diberikan dengan penuh tanggung
jawab, mendiskusikan kebijakan
yang kurang tepat secara santun
demi memperoleh perbaikan yang
konstruktif, mengutarakan pendapat
kepada atasan pada waktu yang
tepat, dan menggunakan bahasa
yang sopan dan tidak mengandung
unsur pelecehan terhadap agama,
suku, ras, adat istiadat, gender
dan hal-hal lain yang bertentangan
dengan kesopanan dan kesusilaan.
2. Informasi Perusahaan
Insan Inalum harus memanfaatkan
dan menjaga informasi Perusahaan
dalam rangka meningkatkan nilai
tambah Perusahaan dan pengambilan
keputusan dengan cara menerapkan
sistem keamanan informasi
teknologi dengan sebaik-baiknya,
tidak menyebarluaskan informasi
Laporan Kepatuhan
185PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
di luar kewenangannya, tidak
menyebarluaskan informasi kepada
pihak yang tidak berkepentingan,
dan menyerahkan kembali semua
informasi yang berhubungan dengan
pekerjaannya pada saat berhenti
bekerja.
3. Aset Perusahaan
Insan Inalum mengoptimalkan aset
Perusahaan dengan cara mengelola
aset Perusahaan secara maksimal
untuk memberi nilai tambah bagi
Perusahaan, tidak menggunakan
aset Perusahaan di luar ketentuan
Perusahaan, dan mengamankan
aset Perusahaan dari kerusakan dan
kehilangan.
4. Keamanan dan Keselamatan,
Kesehatan Kerja dan Lindungan
Lingkungan (K3LL)
Insan Inalum menjadikan keamanan
dan K3LL sebagai bagian dari
budaya kerja untuk menciptakan
suasana kerja yang tertib, aman,
handal, nyaman dan berwawasan
lingkungan dengan cara menerapkan
sistem keamanan dan K3LL di
lingkungan kerja secara konsisten,
tanggap terhadap keadaan darurat
sebagaimana yang ditetapkan oleh
Perusahaan, serta memiliki kesadaran
terhadap kelestarian lingkungan
Perusahaan dan sekitarnya.
5. Laporan Keuangan
Insan Inalum yang terkait dengan
pengelolaan keuangan wajib
melaksanakan akuntabilitas keuangan
dengan cara menyajikan laporan
keuangan yang akurat, relevan dan
tepat waktu sesuai dengan standar
akuntansi keuangan dan ketentuan
lain yang berlaku secara umum di
Indonesia, mencatat setiap transaksi
secara akurat di dalam pembukuan
Perusahaan, mencegah terjadinya
kecurangan (fraud) dalam laporan
keuangan, dan tidak membuat
laporan keuangan ganda untuk tujuan
apapun.
6. Benturan Kepentingan dan
Penyalahgunaan Wewenang Insan
Inalum menghindari adanya benturan
kepentingan (conflict of interest)
maupun potensi adanya benturan
kepentingan (conflict of interest)
dan penyalahgunaan wewenang
dengan cara mematuhi peraturan
dan prosedur yang berlaku, tidak
memiliki saham pada badan
usaha yang menjadi mitra bisnis
Perusahaan atas nama sendiri atau
nominee (menggunakan nama
orang lain) atau atas nama keluarga
(sampai dengan derajat ketiga, baik
menurut garis lurus maupun garis ke
samping, termasuk hubungan yang
timbul karena perkawinan), tidak
merangkap jabatan dan pekerjaan
di perusahaan lain yang menjadi
mitra bisnis Perusahaan, dan tidak
menerima manfaat dalam bentuk
apapun dari calon maupun mitra
bisnis Perusahaan.
7. Pemberian dan Penerimaan Gratifikasi
Insan Inalum dilarang untuk menerima
atau memberikan gratifikasi yang
berhubungan dengan jabatannya
Laporan Kepatuhan
186PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
dan berlawanan dengan kewajiban
atau tugasnya sesuai pasal 12 B
ayat (1) Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2001 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 31 tahun
1999 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi. Apabila gratifikasi
terlanjur diterimakan melalui pihak
lain tanpa sepengetahuan Insan
Inalum, maka penerimaan gratifikasi
tersebut harus dilaporkan kepada
Tim Pengendalian Gratifikasi (TPG)
Perusahaan di mana ketentuan
mengenai hal ini diatur secara
terpisah.
8. Kegiatan Politik
Insan Inalum bersikap netral
terhadap semua partai politik dengan
cara tidak menggunakan fasilitas
Perusahaan untuk kepentingan
golongan/partai politik tertentu, tidak
menjadi pengurus partai politik dan/
atau calon/anggota legislatif, serta
tidak membawa, memperlihatkan,
memasang serta mengedarkan
simbol, gambar dan ornamen partai
politik di lingkungan Perusahaan.
Sosialisasi dan Internalisasi
Dalam rangka penyebarluasan informasi
mengenai penerapan standar etika
guna menumbuhkan pemahaman dan
kesadaran bagi seluruh Insan Inalum,
Perusahaan telah menyusun program
sosialisasi dan internalisasi berkelanjutan
dalam bentuk pelatihan atau workshop
di mana sosialisasi perdana diagendakan
pada awal tahun 2015 yang dihadiri oleh
Dewan Komisaris dan Direksi.
Selain itu, setiap Insan Inalum menerima
satu salinan buku Pedoman Etika
Perusahaan dan menandatangani formulir
pernyataan bahwa yang bersangkutan
telah menerima, memahami dan
bersedia untuk mematuhi Pedoman
Etika Perusahaan yang selanjutnya
didokumentasikan oleh Departemen
Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Penegakan dan Sanksi
Sebagai upaya penegakan dan kepatuhan
terhadap standar etika yang berlaku,
Perusahaan telah menetapkan sanksi atas
setiap pelanggaran yang terjadi dengan
merujuk pada Perjanjian Kerja Bersama
(PKB) dan/atau ketentuan lain yang
berlaku. Pengungkapan terhadap segala
sikap, tindakan atau perbuatan yang
melanggar Pedoman Etika Perusahaan
dan/atau PKB dapat dilakukan
berdasarkan penyampaian laporan dari
seluruh pihak.
Laporan Kepatuhan
187PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
benturan Kepentingan
Pengendalian Gratifikasi
Seperti yang telah tercantum dalam Pedoman GCG, Code of Conduct (CoC), Tata
Laksana Kerja Dewan Komisaris, Board Manual Direksi dan pedoman lainnya, Perusahaan
mewajibkan insan Inalum untuk menghindari benturan kepentingan, baik dengan sesama
insan Inalum maupun dengan pihak luar. Perusahaan juga mewajibkan manajemen dan
seluruh karyawan untuk tidak merangkap jabatan dan pekerjaan di perusahaan lain yang
menjadi mitra bisnis Perusahaan, serta tidak menerima manfaat dalam bentuk apapun
dari calon maupun mitra bisnis Perusahaan.
Berdasarkan Pasal 12B Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
bahwa setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap
pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan
kewajiban atau tugasnya. Praktik gratifikasi menjadi isu penting dalam Perusahaan
karena dapat menyebabkan munculnya benturan kepentingan (conflict of interest) dan
menghilangkan budaya korporasi yang bersih dan bebas KKN.
Sebagai cerminan implementasi GCG, Perusahaan telah menyusun kebijakan tentang
Pengendalian Gratifikasi dalam bentuk Surat Keputusan Direksi yang didalamnya
mengatur mengenai larangan penerimaan dan pemberian Gratifikasi serta mekanisme
pelaporan atas penerimaan Gratifikasi. Dalam pelaksanaan pengendalian gratifikasi,
Direksi membentuk Tim yang selanjutnya disebut Tim Pengendalian Gratifikasi (TPG)
Inalum sebagai perpanjangan tangan KPK dengan komposisi perwakilan dari Departemen
Sumber Daya Manusia dan Departemen Legal & Kepatuhan.
188PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Pedoman Prosedur Pengadaan barang dan Jasa
Salah satu upaya untuk mendukung
kelancaran operasional perusahaan
dalam menghadapi tantangan bisnis
global dan mendukung perkembangan
bisnis Perusahaan ke depan adalah
sistem pengadaan. Sistem pengadaan
yang efektif dan efisien memberikan nilai
tambah bagi Perusahaan. Hal tersebut
dapat berjalan dengan baik jika aturan
pengadaan cukup jelas serta didukung
oleh kompetensi sumber daya manusia
yang dimiliki dengan menerapkan prinsip
GCG dalam pelaksanaan pengadaan
barang/jasa.
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Departemen Pengadaan berupaya
terus meningkatkan sistem kualitas
pengadaan barang/jasa sehingga
menjadi bagian “profit center” bagi
operasional perusahaan. Profit center
tersebut diperoleh dari pemilihan metode
pengadaan yang tepat, sumber yang
tepat, pengadaan barang/jasa berkualitas,
kesesuaian waktu pengiriman serta harga
yang wajar. Sistem tersebut diatur secara
jelas dalam aturan pelaksanaan tentang
pengadaan dengan prinsip (GCG) yang
dituangkan dalam SK Direksi No. SK-002/
DIR/2014 tentang Pengadaan Barang/
Jasa.
Tujuan Pengadaan:
1. Mendukung kelancaran operasional
perusahaan
2. Peningkatan efisiensi dan efektifitas
pengadaan
3. Peningkatan kepuasan pelanggan
4. Pembinaan pemasok
5. Mendukung penggunaan produk
dalam negeri
Key Performance Indicator Pengadaan:
1. Ketepatan Waktu Pengiriman
2. Waktu Proses Pengadaan (Lead Time
Process)
Pembelian Bahan Baku Utama
Pembelian Bahan Baku Utama selama tahun 2014 sebagai berikut:Komoditi Jumlah (MT) Supplier
Alumina 430.078 Glencore AG, Alakasa Company, BHP Billiton, Vitol S.A & Karinya Trading
Petroleum Coke - HS 57.110
Yosomulyo Jajag, Rain CII & Alakasa Company
Petroleum Coke – LS 33.655
Coal Tar Pitch 19.422 Himadri, Sarlom Sakti & Well United Resources
Aluminium Fluoride 3.500 Petrokimia Gresik
189PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Rincian volume penyediaan bahan baku utama Perusahaan untuk 5 tahun terakhir
(periode 2010-2014) adalah sebagai berikut (jumlah dalam MT):
No Bahan Baku 2014 2013 2012 2011 2010
1 Alumina 430.078 445.420 471.240 441.389 514.9302 Calcined Petroleum
Coke- High Sulfur 57.110 66.301 55.725 40.840 69.081- Low Sulfur 33.655 57.907 36.514 60.879 35.691
3 Coal Tar Pitch 19.422 22.045 23.528 21.400 28.2414 Aluminium Fluoride 3.500 4.449 4.000 4.500 4.000
Improvement dan Pencapaian Departemen Pengadaan tahun 2014
1. Improvement dalam Proses
Pengadaan Bahan Baku Utama,
Material Pot Rekonstruksi, dan Bahan
Pendukung
a. Penghematan dalam pengadaan
CPC dan CTP tahun anggaran
2015 sebesar hampir Rp145
miliar dari pengadaan
sebelumnya (termasuk Rp12,3
miliar dari negosiasi harga)
b. Penghematan dalam pengadaan
Alumina jangka panjang tahun
anggaran 2015 - 2016 sebesar
hampir Rp 35 miliar dari negosiasi
harga
c. Penghematan dalam pengadaan
Material Pot Rekonstruksi tahun
anggaran 2015 sebesar lebih
dari Rp 9 miliar dari negosiasi
harga
2. Improvement dalam proses
Pengadaan Spare Parts dan Jasa
Dilakukan proses negosiasi pada
proses pengadaan
3. Meningkatkan proses Pengadaan
melalui program multi sumber (Produk
Lokal)
Program multi sumber (Produk
Lokal) dilakukan untuk menghindari
ketergantungan terhadap suatu
produk dan upaya penghematan
biaya pengadaan. Dari program ini
diperoleh penghematan sebesar USD
66.871 pada tahun anggaran 2014.
4. Improvement dalam Pengadaan
Impor dengan Skema Free Trade
Agreement (FTA)
Penerapan FTA telah diterapkan
dalam 2 (dua) proses importasi yaitu
importasi Raw Material jenis CTP ex
Tiongkok dan diperoleh penghematan
biaya pengadaan dalam bentuk
pembebasan bea masuk sebesar Rp
2.695.901.000,- atau USD 33/MT
5. Improvement dokumen Pelelangan
Terbatas yang bersifat Internasional
Improvement dilakukan dengan
membuat dokumen lelang non
teknikal (komersial, financial, pajak,
legal, dll) untuk mendukung project
pengembangan.
Pedoman Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa
190PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Rencana Perbaikan Ke Depan
1. Perbaikan Sistem Pengadaan
a. Membuat aturan khusus tentang
Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
dalam SK Direksi ”Penetapan
Harga Perkiraan Sendiri (HPS)”
dan menerapkan dalam
pengadaan.
b. Membuat pasal khusus ”Tatacara
pelelangan dan pra-kualifikasi”
dalam SK Direksi Pengadaan
barang/Jasa.
c. Membuat pasal khusus ”Metode
Pengadaan Swakelola” dalam
SK Direksi Pengadaan barang/
Jasa.
d. Penerapan kontrak payung
untuk barang-barang rutin dan
keagenan melalui sistem ”Vendor
Resources”.
Manfaat dari perbaikan sistem
pengadaan tersebut antara lain :
a. Memperjelas aturan-aturan
pengadaan
b. Menghindari multitafsir dalam
proses pengadaan
c. Memudahkan proses pengadaan
untuk lebih efektif dan efisien
2. Perbaikan Proses Pengadaan
a. Dilakukan simplifikasi proses
pengesahan RFP (Request For
Procurement) dalam pengadaan
barang/jasa rutin, RFP dapat
dikirimkan langsung dari
Requester ke Pengadaan.
b. Dilakukan simplifikasi proses
pengesahan RFA (Request
for Approval), RFA hanya
dibutuhkan dalam pekerjaan
project pengembangan saja.
Manfaat dari perbaikan proses
pengadaan tersebut antara lain:
a. Mempersingkat proses
pengesahan RFP
b. Waktu pengadaan lebih efektif
dan efisien
Pedoman Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa
191PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Sebagai komitmen dalam melaksanakan penyelenggaraan korporasi yang bersih,
Perusahaan telah menerbitkan kebijakan terkait Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara
Negara di lingkungan Perusahaan. Khusus untuk LHKPN, pejabat Perusahaan yang
meliputi Dewan Komisaris, Direksi dan pejabat 1 (satu) tingkat di bawah Direksi wajib
mengisi formulir LHKPN dan menyerahkannya kepada KPK melalui Perusahaan.
Kepatuhan atas pelaporan ini merupakan satu rangkaian dalam komitmen menjalankan
praktik bisnis yang sehat.
Rekapitulasi LHKPN yang telah dilakukan Perusahaan pada tahun buku 2014 sebagai
berikut:
Jabatan JumlahTelah
Menyampaikan LHKPN
Belum Menyampaikan
LHKPNDewan Komisaris 5 5 100% - -Direksi 5 5 100% - -Pejabat 1 (satu) Tingkat di Bawah Direksi 21 21 100% - -
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara negara
Sistem Pengendalian InternalBerdasarkan Pasal 12B Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor
31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi bahwa setiap
gratifikasi kepada pegawai negeri
atau penyelenggara negara dianggap
pemberian suap, apabila berhubungan
dengan jabatannya dan yang berlawanan
dengan kewajiban atau tugasnya. Praktik
gratifikasi menjadi isu penting dalam
Perusahaan karena dapat menyebabkan
munculnya benturan kepentingan (conflict
of interest) dan menghilangkan budaya
korporasi yang bersih dan bebas KKN.
Sebagai cerminan implementasi GCG,
Perusahaan telah menyusun kebijakan
tentang Pengendalian Gratifikasi
dalam bentuk Surat Keputusan Direksi
yang didalamnya mengatur mengenai
larangan penerimaan dan pemberian
Gratifikasi serta mekanisme pelaporan
atas penerimaan Gratifikasi. Dalam
pelaksanaan pengendalian gratifikasi,
Direksi membentuk Tim yang selanjutnya
disebut Tim Pengendalian Gratifikasi (TPG)
Perusahaan sebagai perpanjangan tangan
KPK dengan komposisi perwakilan dari
Departemen Sumber Daya Manusia dan
Departemen Legal & Kepatuhan.
Peraturan Menteri BUMN Nomor 1 tahun
2011 tentang Penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang baik (GCG), pada pasal
26 ayat 1 menyebutkan Direksi harus
menetapkan suatu sistem pengendalian
intern yang efektif untuk mengamankan
investasi dan aset perusahaan. Sistem
pengendalian intern (SPI) sebagaimana
192PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
dimaksud pada pasal 26 ayat 1 di atas,
antara lain mencakup hal-hal sebagai
berikut:
• Lingkungan pengendalian intern dalam
perusahaan
• Pengkajian terhadap pengelolaan
risiko usaha (risk assessment)
• Aktivitas pengendalian
• Sistem informasi dan komunikasi
• Monitoring
Komponen SPI di atas telah mengadopsi
kerangka kerja pengendalian intern
terintegrasi model COSO (The Committee
of Sponsoring Organizations of the
Treadway Commission) Internal Control –
Integrated Framework.
Meskipun selama berstatus PMA
Perusahaan tidak secara eksplisit
mendeklarasikan implementasi SPI
berbasis COSO, namun secara substantif
aspek-aspek dari ke-5 komponen SPI
pada dasarnya telah dipraktikkan. Bentuk
konkrit dari penerapan SPI tersebut
terlihat dari cukup lengkapnya struktur
pengendalian berupa :
1. Peraturan perusahaan hingga standar
prosedur operasi untuk setiap
departemen, seksi, hingga unit-unit
kerja terkecil,
2. Sertifikasi standar kualitas operasi
untuk manajemen, produk,
keselamatan kerja, dan pengelolaan
lingkungan oleh institusi independen
baik nasional maupun internasional,
3. Budaya kerja disiplin dan tertib ciri
khas manajemen Jepang
Dengan beralihnya status Perusahaan
menjadi BUMN maka Direksi bersama
Dewan Komisaris telah melakukan
penataan dan transformasi SPI, sebagai
salah satu pilar penyangga GCG, sesuai
dengan Permen BUMN No.1/2011.
Pada tahun 2014 Audit Internal telah
meminta bantuan BPKP untuk melakukan
evaluasi/riviu secara independen atas
penerapan SPI di Perusahaan pada
level entitas/perusahaan. Pelaksanaan
evaluasi/riviu oleh BPKP tersebut
sekaligus dijadikan sarana pembelajaran
bagi auditor di Departemen Audit Internal.
Selanjutnya, berdasarkan hasil evaluasi/
riviu oleh BPKP tersebut Audit Internal
dalam tahun 2015 merencanakan akan
melakukan evaluasi/riviu penerapan SPI
untuk level unit kerja (departemen/seksi)
dan/atau level kegiatan.
Evaluasi atas Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Perusahaan
Evaluasi atas efektivitas SPI dilakukan
oleh BPKP dengan menggunakan
kerangka kerja SPI berdasarkan model
COSO. Dalam evaluasi tersebut, BPKP
melakukan penilaian terhadap 28 aspek
dan 87 parameter.
Hasil evaluasi yang dilakukan oleh BPKP
Perwakilan Sumatera Utara, sesuai
Laporan Hasil Riviu Sistem Pengendalian
Internal Perusahaan Tahun 2014
No.LAP-1093/PW.02/4/2014 tanggal
4 Desember 2014, menyimpulkan
bahwa secara keseluruhan penerapan
SPI di Perusahaan telah memadai.
Namun demikian, evaluasi terhadap tiap
komponen SPI menyimpulkan masih
adanya kelemahan dalam komponen
Penilaian Risiko. Selain itu, meskipun ke-4
komponen SPI lainnya telah memadai,
namun BPKP menyajikan sejumlah
areas of improvement (AOI) yang perlu
mendapat perhatian manajemen untuk
dilakukan perbaikan.
Sistem Pengendalian Internal
193PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Whistleblowing System
Dalam rangka menciptakan iklim kerja
yang bersih dan menghapus praktik
bisnis yang melanggar hukum dan
peraturan, Perusahaan perlu membuka
diri guna mendapat informasi dan laporan
dari berbagai pihak mengenai indikasi
pelanggaran yang terjadi di Perusahaan.
Untuk itu, Perusahaan telah membangun
sistem guna mendeteksi adanya
pelanggaran tersebut dengan membuat
kebijakan mengenai Sistem Pelaporan
Pelanggaran (Whistleblowing System)
dan membentuk Tim Evaluasi Pelaporan
Pelanggaran yang selanjutnya disebut
Tim Whistleblowing yang bertugas untuk
mengevaluasi dan memberi rekomendasi
tindak lanjut atas pelaporan pelanggaran
yang diterima.
Melalui media whistleblowing ini, pelapor
dapat menyampaikan segala bentuk
praktik pelanggaran yang terjadi di
Perusahaan, baik dengan mencantumkan
maupun tidak mencantumkan identitas
dan disertai alat bukti. Pelaporan atas
pelanggaran dapat dilakukan secara
tertulis melalui e-mail dengan alamat
[email protected], atau surat
yang ditujukan kepada Tim Whistleblowing
Perusahaan, dengan alamat: Kantor Pusat
Perusahaan, P.O.BOX 1 Kuala Tanjung,
Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu
Bara, Provinsi Sumatera Utara.
Sistem Pelaporan Pelanggaran
(Whistleblowing System) ini bertujuan:
1. Sebagai acuan dalam penanganan
pelaporan pelanggaran agar
setiap pelaporan yang dikirimkan
terjaga kerahasiaannya serta
pelanggaran yang dilaporkan
dapat dipertanggungjawabkan dan
ditindaklanjuti,
2. Sebagai salah satu upaya untuk
mengungkap berbagai pelanggaran
terhadap ketentuan yang berlaku di
Perusahaan,
3. Menjaga citra dan nama baik
Perusahaan.
Penanganan Pelaporan adalah sebagai
berikut:
1. Tim Whistleblowing menerima setiap
laporan pengaduan yang selanjutnya
akan dilakukan analisis dan evaluasi.
2. Dalam hal terlapor adalah anggota
Tim Whistleblowing, pengaduan
dapat ditujukan kepada Direksi
untuk selanjutnya diteruskan kepada
anggota tim lain.
3. Tim Whistleblowing memberikan
usulan tindak lanjut atas laporan
pengaduan yang telah diterima sesuai
dengan kewenangannya. Selanjutnya
Tim Whistleblowing bertugas untuk
memantau tindak lanjut penyelesaian
pelaporan dan melaporkan hasil
pemantauannya kepada Direksi.
Guna memberi rasa aman dan nyaman
bagi pelapor dari segala bentuk
ancaman, intimidasi atau tindakan tidak
menyenangkan dari pihak manapun selama
pelapor menjaga kerahasiaan kasus yang
dilaporkan, Perusahaan memberikan
perlindungan dan menjamin kerahasiaan
identitas pelapor dan data pelaporan
pelanggaran. Selanjutnya, Perusahaan
dapat memberikan penghargaan kepada
pelapor atas pelanggaran yang dapat
dibuktikan serta menyelamatkan aset dan
keuangan Perusahaan.
Selama tahun buku 2014, Perusahaan
tidak menerima pelaporan pelanggaran
dan tidak memiliki penyimpangan internal
yang dilakukan oleh insan Inalum.
194PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Sanksi administratif
Selama tahun buku 2014, periode April – Desember 2014, Perusahaan tidak mendapatkan
sanksi administratif dari otoritas berwenang, baik yang bersifat operasional, administrasi
maupun keusahaan.
Selama tahun buku 2014, periode April – Desember 2014, Perusahaan tidak mendapatkan
laporan atas aktivitas Perusahaan yang dapat mencemari lingkungan.
Laporan atas aktivitas Perusahaan yang Mencemari Lingkungan
Per 31 Desember 2014, kasus hukum yang masih berjalan di pengadilan maupun yang
sudah memiliki keputusan hukum tetap adalah sebagai berikut:
Permasalahan HukumJumlah
Perdata PidanaTelah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap (inkracht van gewijde)) - -
Dalam proses penyelesaian 1 -Total 1 -
Pada tahun buku 2014, Perusahaan
menghadapi permasalahan hukum
mengenai Pengadaan Industrial Diesel Oil.
Berikut kronologisnya:
1. Badan Arbitrase Nasional Indonesia
(BANI) memberikan putusan atas
gugatan Perusahaan kepada
PT Petrobas dan PT Cosmic
berkaitan dengan pengadaan
Industrial Diesel Oil (IDO), pada
tanggal 4 Juli 2013, yang amar
putusannya antara lain berbunyi:
a. Mewajibkan Termohon II
(PT Cosmic Indonesia) untuk
mengembalikan uang sebesar
Rp 22.483.552.000,00 (dua
puluh dua milyar empat ratus
delapan puluh tiga juta lima
ratus lima puluh dua ribu rupiah)
kepada Pemohon (Perusahaan).
b. Mewajibkan Termohon II (PT
Cosmic Indonesia) untuk
melaksanakan putusan ini
selambat-lambatnya 45 (empat
puluh lima) hari sejak putusan
diucapkan.
c. Memerintahkan kepada Termohon
I (PT Petrobas) dan Termohon
II (PT Cosmic Indonesia) secara
Perkara Penting dan Permasalahan Hukum
195PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
tanggung renteng untuk
mengembalikan ½ (seperdua)
biaya administrasi biaya
pemeriksaan dan biaya arbiter,
yaitu sebesar Rp 301.854.000,00
(tiga ratus satu juta delapan ratus
lima puluh empat ribu rupiah)
kepada Pemohon (Perusahaan).
2. Perusahaan mengajukan permohonan
Peneguran/Aanmaning pada tanggal
13 Agustus 2014 di Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat, yang pada pokoknya
memohon kepada Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat untuk memberikan
teguran/aanmaning terhadap
PT Petrobas dan PT Cosmic
Indonesia (Para Termohon Eksekusi)
dikarenakan PT Petrobas dan PT
Cosmic tidak menjalankan isi putusan
BANI sebagaimana disebutkan
diatas.
3. Ketua Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat telah menerbitkan Penetapan
No. 68/2014.Eks jo. No. 488/XI/ARB-
BANI/2012 tanggal 9 September
2014, yang pada pokoknya
memerintahkan agar dilakukan
peneguran/aanmaning terhadap Para
Termohon Eksekusi.
4. Oleh karena PT Cosmic dan PT
Petrobas telah di-aanmaning dan
tidak melaksanakan kewajibannya
sampai dengan jangka waktu yang
telah ditentukan, maka Perusahaan
telah mendaftarkan permohonan Sita
Eksekusi di PN Jakarta Pusat pada
tanggal 3 November 2014.
5. Saat ini Perusahaan sedang
mengusahakan dikeluarkannya
penetapan sita eksekusi dari Ketua
PN Jakarta Pusat sesegera mungkin.
Perkara Penting dan Permasalahan Hukum
Seiring dengan diterbitkannya Peraturan
Pemerintah Nomor 26 Tahun 2014 yang
menjadi landasan perubahan status
Perusahaan dari Penanaman Modal
Asing menjadi Badan Usaha Milik Negara
(BUMN), maka sesuai dengan peraturan
dan ketentuan perpajakan yang berlaku,
Perusahaan mulai menerapkan sistem
Wajib Pungut (WAPU) dalam mekanisme
pembayaran dan pelaporan PPN/
PPnBM. Dengan menerapkan WAPU
maka Perusahaan menjadi perpanjangan
tangan dari Pemerintah yang diberikan
wewenang untuk menghimpun dana pajak
PPN/PPnBM yang akan digunakan dalam
membiayai roda pembangunan bangsa
Indonesia.
Sejak tahun 2002 hingga saat ini,
Perusahaan ditetapkan sebagai WP
Patuh oleh Direktorat Jenderal Pajak
Kementerian Keuangan Republik
Indonesia. Manfaat yang diperoleh oleh
Perusahaan dari penetapan predikat ini
adalah Perusahaan mampu memperoleh
pengembalian pendahuluan (restitusi)
atas kelebihan pembayaran pajak tanpa
dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu
dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan untuk
Pajak Penghasilan Badan dan 1 (satu)
bulan untuk Pajak Pertambahan Nilai.
Pengembalian Pendahuluan ini memiliki
kontribusi yang cukup besar dalam
pelaksanaan managemen arus kas
Perusahaan.
Pemenuhan Kewajiban Pajak
196PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Perusahaan juga mendapatkan
penghargaan “Pelapor Devisa Hasil
Ekspor (DHE)” eksportir ke-3 terbaik untuk
tahun buku 2014 dari Bank Indonesia. Hal
ini menunjukkan komitmen Perusahaan
untuk selalu mematuhi peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.
Selama tahun buku 2014, periode April – Desember 2014, tidak terdapat ketidaksesuaian
dalam audit KAP.
Perusahaan belum memiliki program kepemilikan saham oleh manajemen (MSOP) dan/
atau karyawan (ESOP). Terkait opsi saham, Perusahaan belum melakukan Penawaran
Saham Umum Perdana pada bursa saham.
Ketidaksesuaian dengan PSaK
Program Kepemilikan Saham oleh Manajemen dan/atau Karyawan serta Opsi Saham
Di samping itu, Perusahaan juga
telah melakukan kewajibannya dalam
pembayaran atas Pajak Penghasilan (PPh)
Badan, dimana dalam kurun waktu 5 (lima)
tahun terakhir Perusahaan melakukan
pembayaran atas Pajak Penghasilan
(PPh) Badan yang terutang sebesar Rp.
430.281.586.880,-. Historikal 5 (lima)
tahun pembayaran PPh Badan dari
Perusahaan tertera di bawah ini:
Pajak Penghasilan badan
Tahun 2010 – 2014
Tahun PPh 29(Rp)
2010 310.583.915.7502011 171.029.818.5002012 104.186.307.7502013 187.172.133.2502014* 430.281.586.880Jumlah 1.203.253.762.130
*Periode April – Desember 2014
Pemenuhan Kewajiban Pajak
197PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Sesuai asas utama transparansi dalam
penerapan GCG keterbukaan informasi
menjadi salah satu pilar bagi pelaku usaha
dalam mengelola organisasi secara sehat.
Selain bagian dari pedoman pelaksanaan
GCG, tata kelola transparansi dan
keterbukaan informasi akan mengirimkan
pesan atas data dan informasi yang
akurat atas progres aktivitas operasional
dan proses bisnis Perusahaan, yang
kemudian akan berimbas pada profil dan
citra Perusahaan di pemegang saham dan
pemangku kepentingan.
Sebagai bagian dari keluarga besar BUMN,
Perusahaan telah bergabung di Forum
Humas BUMN dan sekaligus menghadiri
RAT ke VII FH BUMN tanggal 23 - 24 Mei
2014 yang lalu di Batam. Forum tersebut
dibentuk sebagai media silaturahmi bagi
seluruh Perusahaan BUMN dalam rangka
berbagi informasi serta meningkatkan
hubungan dan sinerji yang lebih baik.
Media Komunikasi Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan
Perusahaan mengupayakan penyampaian
komunikasi kepada Kementerian BUMN
selaku pemegang saham berjalan secara
proporsional dan sistematis. Sesuai
Pedoman Code of Conduct (CoC),
Perusahaan mengategorikan pemangku
kepentingan sebagai Pemerintah dan
Lembaga Publik, karyawan sebagai insan
Inalum, pelanggan, pemasok, mitra kerja,
pesaing, media, dan masyarakat umum.
Di bawah ini tabel yang menggambarkan
lini media komunikasi yang digunakan
Perusahaan untuk menyampaikan data
dan informasi terkait aktivitas operasional,
proses bisnis dan capaian-capaian kinerja
yang telah diraih.
Sasaran Media Komunikasi Fungsi Media
Pemegang SahamPemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian BUMN
RUPS, Rapat Kementerian dengan BUMN, Laporan Berkala, Laporan Tahunan, Laporan CSR/PKBL
Informasi tentang kondisi aktual Perusahaan.
Pemangku Kepentingan
Pemerintah dan Lembaga Publik
Pertemuan dan rapat koordinasi dengan Lembaga Eksekutif Daerah (Gubernur, Bupati), Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Lembaga Legislatif Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), koordinasi dengan Lembaga Otoritas hukum setempat (Jamdatun dan Kajatisu) dan BPKP.
Mendiskusikan isu-isu yang terkait dengan Perusahaan, hubungan dengan pemangku kepentingan, asistensi penegakan hukum dan GCG Perusahaan.
Tata Kelola Keterbukaan Informasi
198PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Situs elektronik www.inalum.co.id
digunakan Perusahaan sebagai media
penyampaian yang dapat meraih sasaran
paling luas. Situs elektronik www.inalum.
co.id merupakan situs elektronik resmi
milik Perusahaan dengan menyediakan
konten seputar informasi Perusahaan,
baik dari profil dan kontak Perusahaan,
aktivitas organisasi, hubungan antar
pemangku kepentingan, berita dan
agenda acara, serta program Corporate
Social Responsibility yang dilakukan
Perusahaan.
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan yang Belum Diungkap dalam Laporan Lainnya
Informasi keuangan dan non keuangan dari
Perusahaan telah disusun dan dilaporkan
secara transparan kepada pemegang
saham, pemangku kepentingan dan
lembaga lain yang dipersyaratkan.
Informasi dilaporkan sesuai target
waktu, tersajikan dengan lengkap dan
akurat, terkini, utuh dan memadai sesuai
Tata Kelola Keterbukaan Informasi
Sasaran Media Komunikasi Fungsi Media
Insan Inalum Serikat Pekerja, Media Internal Warta Inalum
Serikat Pekerja yang diakui oleh Perusahaan berfungsi sebagai media komunikasi antara Perusahaan dan Karyawan sekaligus mitra Perusahaan dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kesejahteraan karyawan. Media Warta Inalum digunakan sebagai media informasi kegiatan-kegiatan Perusahaan, informasi karyawan, dan dilengkapi artikel-artikel yang bersifat motivasi.
Pelanggan Buyer's Visit, Corporate Event
Pelanggan diundang untuk mengunjungi lokasi kerja Perusahaan untuk melihat secara langsung proses reduksi Aluminium. Selain itu, pelanggan diundang dalam acara-acara Perusahaan seperti resepsi hari jadi Perusahaan, Turnamen Golf, dan acara-acara Perusahaan yang berhubungan dengan hari besar keagamaan.
PemasokCorporate Event, Website Perusahaan, Portal di Kementerian BUMN
Informasi mengenai pembukaan kesempatan menjadi pemasok dipublikasikan melalui situs Perusahaan dan Portal yang ada di Kementerian BUMN. Selain itu, pemasok diundang dalam acara-acara Perusahaan seperti resepsi hari jadi Perusahaan dan acara-acara yang berhubungan dengan hari besar keagamaan.
Mitra KerjaCorporate Event, Website Perusahaan, Portal di Kementerian BUMN
Informasi mengenai pembukaan kesempatan menjadi mitra kerja dipublikasikan melalui situs Perusahaan dan Portal yang ada di Kementerian BUMN. Selain itu, mitra kerja diundang dalam acara-acara Perusahaan seperti resepsi hari jadi Perusahaan, turnamen golf, dan acara-acara yang berhubungan dengan hari besar keagamaan.
Pesaing BenchmarkPerusahaan menjadikan pesaing sebagai media pembanding (benchmarking) kinerja Perusahaan yang dapat dipergunakan untuk membangun kinerja yang lebih efektif dan efisien.
Media Media Gathering, Press Tour
Perusahaan mengadakan temu ramah dengan media sebanyak 2 (dua) kali setahun untuk menjalin hubungan yang hangat dengan media sekaligus mengklarifikasi isu-isu yang berkaitan dengan Perusahaan. Selain itu, Perusahaan juga mengundang insan media dalam acara Press Tour tahunan dalam rangka memperkenalkan wilayah operasi dan jalur produksi Perusahaan.
Masyarakat/Umum
Laporan Tahunan, Laporan CSR, Website Perusahaan, Portal di Kementerian BUMN, Rilis Berita, Corporate Event, Resosialisasi Perusahaan
Perusahaan merilis informasi aktual tentang keadaan Perusahaan melalui situs resmi Perusahaan, portal di situs Kementerian BUMN, Laporan Tahunan dan Laporan CSR yang dapat diperoleh di Kantor Pusat, serta rilis-rilis berita. Masyarakat juga kerap diundang dalam event-event Perusahaan. Perusahaan juga melaksanakan agenda resosialisasi Perusahaan sebanyak 1 (satu) kali setahun untuk memperkenalkan lini operasional dan wilayah kerja Perusahaan kepada pemangku kepentingan yang ada di sekitar Perusahaan.
199PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Tata Kelola Keterbukaan Informasi
dengan tata cara, jenis dan cakupan
sebagaimana diatur dalam ketentuan
tentang Transparansi Kondisi Keuangan
Perusahaan. Informasi dipaparkan melalui
laporan berupa:
• Laporan Keuangan Bulanan.
• Laporan Keuangan Tahunan.
• Laporan Manajemen Triwulanan dan
Tahunan.
• Laporon Restrukturisasi dan
Revitalisasi BUMN.
• Laporan Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan (PKBL).
Hubungan kepengurusan anggota Dewan Komisaris dan Direksi pada perusahaan lain di
luar Perusahaan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan kepentingan Perusahaan periode tahun 2014 sebagai
berikut:
Nama
Kepengurusan pada Perusahaan LainSebagai Anggota Dewan
Komisaris Sebagai Anggota Direksi
Ya Tdk Ya TdkDewan KomisarisAgus Tjahajana W. x xEmmy Yuhassarie x xAhmad Fuad Rahmany x xFerry SP Sinamo x xChairuman Harahap x xDireksiWinardi x xSahala Hasoloan Sijabat x xHarmon Yunaz x xOggy Achmad Kosasih x xCarry Mumbunan x x
Seluruh jajaran Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki kepengurusan pada
perusahaan lain di luar Perusahaan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.
rangkap Jabatan di Luar Perusahaan
200PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kepemilikan saham yang mencapai 5% atau lebih
Inalum BUMN Lain Perusahaan Swasta
Nilai Persen Nilai Persen Nilai PersenDewan Komisaris
Agus Tjahajana W. x x xEmmy Yuhassarie x x xAhmad Fuad Rahmany x x xFerry SP Sinamo x x xChairuman Harahap x x x
DireksiWinardi x x xSahala Hasoloan Sijabat x x xHarmon Yunaz x x xOggy Achmad Kosasih x x xCarry Mumbunan x x x
Seluruh jajaran Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki memiliki saham yang
mencapai 5% atau lebih, baik saham dari Perusahaan, saham BUMN lainnya maupun
saham dari perusahaan swasta yang dapat menimbulkan benturan kepentingan dengan
aktivitas Perusahaan.
Kepemilikan Saham anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
201PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Hubungan Keluarga Dengan Hubungan Keuangan Dengan
Dewan Komisaris Direksi
Pemegang Saham
Pengendali
Dewan Komisaris Direksi Pemegang Saham
Pengendali
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya TdkDewan Komisaris
Agus Tjahajana W.
Emmy Yuhassarie
Ahmad Fuad Rahmany
Ferry SP Sinamo
Chairuman Harahap
Direksi
Winardi
Sahala Hasoloan Sijabat
Harmon Yunaz
Oggy Achmad Kosasih
Carry Mumbunan
Seluruh jajaran Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki hubungan keluarga dan hubungan keuangan, baik antar
Dewan Komisaris, antar Direksi, Dewan Komisaris dengan Direksi, maupun Dewan Komisaris dan Direksi dengan
Pemegang Saham Pengendali.
Nominasi dan kriteria pemilihan jajaran Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan telah melalui fit and proper test yang
dapat dipertanggungjawabkan, sehingga tidak akan menimbulkan benturan kepentingan di kemudian hari.
Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga antar Sesama anggota Direksi
dan Dewan Komisaris, atau Pemegang Saham Pengendali Perusahaan
assessment GCG PerusahaanSelaku Perusahaan BUMN baru yang telah menyiapkan perangkat GCG dan melaksanakan sosialisasi terhadap
seluruh karyawan Perusahaan dan pihak-pihak yang berkepentingan. Langkah berikutnya yang harus dilakukan adalah
melakukan pengukuran terhadap penerapan GCG pada Tahun Anggaran 2015 dalam bentuk penilaian (assessment)
dengan menggunakan indikator/parameter sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN
Nomor SK-16/S.MBU/2012.
Perusahaan akan mengadakan penilaian (assessment) di akhir 2015 yang bertujuan untuk mengetahui sejauhmana
penerapan GGC di Perusahaan dengan melibatkan asesor eksternal. Sebagai penilaian perdana, Perusahaan
diharapkan dapat mencapai target skoring 70 sebagaimana ditetapkan dalam KPI Direksi tahun 2015.
Pentingnya Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan, atau Corporate Social
Responsibility (CSR) telah menjadi perhatian
banyak pihak.
Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan
Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan Berkelanjutan
204PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Fondasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
204
Pertumbuhan yang Berkelanjutan
Dewasa ini, CSR selalu dikaitkan dengan
program bantuan berbasis filantropi,
dimana pelaku usaha memberikan sedikit
dari keuntungannya untuk berbagi dengan
masyarakat sekitar. Secara mendasar,
konsep ini diubah oleh Perusahaan,
dimana komitmen atas tanggung jawab
sosial Perusahaan ditujukan demi
pertumbuhan yang berkelanjutan.
Program CSR yang dilakukan Perusahaan
menitikberatkan pada hubungan yang
saling tumbuh-kembang dengan
pemangku kepentingan. Pada tingkatan
tertentu, pertumbuhan berkelanjutan
mempersyaratkan komitmen dan
kontribusi Perusahaan untuk dapat
berbagi kemajuan dengan pemangku
kepentingan, khususnya yang memiliki
ekses langsung terhadap operasional
usaha. Dengan berbagi kemajuan tersebut,
dimensi keberlanjutan berjangka panjang
akan tercipta, dimana hubungan antara
pelaku usaha, pemangku kepentingan dan
pemegang saham akan berjalan searah
menuju visi yang dicita-citakan.
Secara khusus, pertumbuhan
berkelanjutan dapat dicapai dengan
kondisi dimana Perusahaan memiliki kinerja
yang positif. Aspek kinerja positif akan
memberikan dampak yang nyata terhadap
nilai perolehan ekonomi langsung,
khususnya bagi pemangku kepentingan
dan pemegang saham. Selain itu, dividen
dan pajak pemasukan kepada negara
menjadi salah satu nilai tambah yang
menjadi dasar pandangan pertumbuhan
berkelanjutan, dimana Perusahaan
diyakini memiliki profil ekonomi yang dapat
mendorong terciptanya perubahan nyata
bagi masyarakat dan lingkungan di sekitar
lokasi operasional usaha.
205PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014205
Komitmen Terhadap Pemangku Kepentingan
Dalam melaksanakan kegiatan
operasional dan usaha, Perusahaan
menyadari pentingnya hubungan dengan
pemangku kepentingan. Hubungan ini
terbangun dengan pola pertumbuhan
yang berkelanjutan, dimana pertumbuhan
Perusahaan akan berdampak signifikan
dengan peningkatan kapasitas dari
pemangku kepentingan.
Perusahaan mendefinisikan karyawan
sebagai insan Inalum, konsumen dan
pengguna produk Aluminium ingot
dari Perusahaan, serta masyarakat
dan lingkungan sekitar lokasi operasi
usaha sebagai pemangku kepentingan
yang memiliki ekses langsung terhadap
kegiatan usaha yang dilakukan
Perusahaan. Dengan insan Inalum,
Perusahaan menerapkan kesejahteraan
dan kesetaraan kesempatan, serta
mewajibkan pemahaman akan Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (K3). Terhadap
konsumen, Perusahaan berkomitmen
untuk selalu memberikan produk dengan
kualitas terbaik melalui pemastian mutu. Di
samping itu, Perusahaan memberikan jalur
keluhan yang dapat ditempuh konsumen
jika diperlukan.
Kepada masyarakat dan lingkungan di
sekitar lokasi operasi usaha, Perusahaan
mewujudkan pertumbuhan berkelanjutan
melalui Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan (PKBL) serta program-
program yang dapat mendorong
perlindungan serta pelestarian lingkungan
hidup. Bersama-sama dengan Pemerintah
sebagai pemegang saham utama,
Perusahaan akan selalu berkomitmen
untuk mendorong pertumbuhan bersama
pemangku kepentingan, dimana ini
menjadi konsep dasar dari pertumbuhan
yang berkelanjutan seperti yang dicita-
citakan oleh seluruh pihak.
Landasan Hukum
Penerapan program CSR dari Perusahaan
mengacu pada Undang-Undang No.
19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) Pasal 2 yang
mengemukakan bahwa salah satu maksud
dan tujuan pendirian BUMN adalah turut
aktif memberikan bimbingan dan bantuan
kepada pengusaha golongan ekonomi
lemah, koperasi, dan masyarakat. Di
samping itu, bab V Undang-Undang
No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas menyebutkan kewajiban
setiap perusahaan untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Pemerintah melalui Kementerian Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) kemudian
menurunkan pasal 2 UU No. 19 Tahun
2003 tersebut ke dalam Peraturan Menteri
Negara BUMN No. Per-05/MBU/2007
tanggal 27 April 2007 tentang pelaksanaan
program pembinaan dan bimbingan yang
telah dinyatakan dalam wujud PKBL.
Sebagai entitas BUMN, maka Perusahaan
berkewajiban untuk menyalurkan dana
dari pemerintah dan menyelenggarakan
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
(PKBL) yang merupakan sebagian
kecil dari keseluruhan komitmen
Perusahaan terhadap pertumbuhan yang
keberlanjutan.
Fondasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
206PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Program CSR di bidang pengembangan
sosial kemasyarakatan menjadi komitmen
manajemen Perusahaan sejak masa
konstruksi dalam rangka berperan
serta aktif meningkatkan pembangunan
ekonomi regional dan nasional yang
berkelanjutan. Upaya ini dianggap penting
untuk meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat sekitar guna mendukung
kelangsungan operasional Perusahaan,
masyarakat itu sendiri dan generasi yang
akan datang. Perusahaan sadar dan yakin
bahwa dengan keberadaannya di tengah-
tengah masyarakat, program CSR akan
membuat Perusahaan dapat diterima
dengan baik sehinggan masyarakat dapat
mendukung pembangunan di sekitar lokasi
operasional usaha. Dengan demikian,
simbiosis mutualisme antara Perusahaan
dan masyarakat akan tercipta dengan
harapan dapat memberikan pembangunan
yang berkelanjutan bagi seluruh pihak.
Komitmen CSR Perusahaan dalam bidang
pengembangan sosial kemasyarakatan
difokuskan pada pembinaan masyarakat
sekitar agar dapat mandiri dan tidak memiliki
ketergantungan baik dengan Perusahaan
maupun pihak-pihak lain. Di samping itu,
program CSR ini mendorong terciptanya
lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.
Pengembangan Sosial Dan Kemasyarakatan
Program-program CSR
Perusahaan telah diakui
baik oleh masyarakat
sekitar maupun oleh
negara.
207PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Sejak resmi berpayung di bawah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), program
CSR Perusahaan diselaraskan melalui perwujudan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
(PKBL) dari Kementerian BUMN, sesuai Kepmen No. 05/MBU/2007 tentang Program
Kemitraan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. PKBL bertujuan untuk memberikan
manfaat pengembangan masyarakat secara nyata pada setiap wilayah usaha dari BUMN.
Secara khusus, pelaksanaan program PKBL diharapkan dapat membantu usaha pemerintah
dalam meningkatkan kemandirian masyarakat, mengurangi jumlah pengangguran dan juga
pengurangan jumlah penduduk miskin yang pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan
ekonomi.
Perusahaan secara serius melaksanakan program PKBL tersebut, dimana program-program
CSR Perusahaan telah diakui baik oleh masyarakat sekitar maupun oleh negara. Hal ini dapat
dibuktikan dengan diperolehnya penghargaan CSR Awards 2014 di Jakarta pada bulan
November 2014 yang lalu. Program-program PKBL yang dilaksanakan Perusahaan pada
tahun 2014 diantaranya adalah:Bidang Jenis Kegiatan
Pendidikan Penyaluran beasiswa kepada siswa/mahasiswa berprestasi yang berasal dari keluarga kurang mampu di sekitar perusahaan dan Danau Toba, pembangunan Westafel dan perbaikan kamar mandi di sekolah, bantuan mobiler, perbaikan sekolah, pemberian hadiah bagi juara kelas, program Praktek Kerja Lapangan bagi siswa dan mahasiswa, bantuan komputer, printer dan proyektor, bantuan peralatan Drum Band, dan pembangunan taman bacaan.
Agama Bantuan lembu menjelang hari raya keagamaan, perbaikan Mesjid dan Gereja, dan bantuan Idul Fitri, Idul Adha, Natal dan Paskah.
Sosial Budaya Bantuan untuk korban gunung Sinabung, sponsor utama Pekan Budaya Melayu, bantuan sembako bagi warga kurang mampu, sponsorship Festival Danau Toba 2014.
Olah Raga Turnamen Volley, Sepakbola, Inalum Cup, SUMMER (Suasana Memeriahkan Hari Kemerdekaan) Cup.
Pemberdayaan Masyarakat
Pelatihan dan bantuan bibit ikan tawar, pembangunan tangkahan ikan, pelatihan pembuatan papan bunga, pelatihan dan bantuan ternak bebek, Program Desa Wisata, pembangunan pompa air dan kincir air, pembangunan sumur bor, dan bantuan kepada pengrajin tenun tradisional dan pengrajin ukir Kabupaten Samosir.
Kesehatan Bantuan peralatan kesehatan bagi Posyandu sekitar Perusahaan, Pengobatan gratis bagi warga kurang mampu, donor darah.
Lainnya Press Gathering, dan jalan santai bersama KNPI.
Fasilitas Pembangunan jembatan, pemasangan listrik di daerah terpencil, perbaikan jalan, Toba Go Green.
Dalam melaksanakan program-program di atas, Perusahaan telah menyalurkan dana
CSR dan Bina Lingkungan tahun 2014 mencapai Rp14 miliar. Angka ini meningkat 411%
dari tahun 2013, dimana penyaluran dana CSR yang dilakukan Perusahaan pada tahun
2013 mencapai Rp3,4 miliar.
Pengembangan Sosial Dan Kemasyarakatan
208PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Komitmen Terhadap Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Kebijakan
Karyawan sebagai insan Inalum menjadi
salah satu fokus komitmen Perusahaan,
dimana komitmen ini dilaksanakan melalui
program-program kerja yang berhubungan
dengan ketenagakerjaan, kesehatan dan
keselamatan kerja. Program-progam ini
kemudian dikelola oleh Seksi Keselamatan
Kerja dan Lingkungan (SSE) dan Seksi
Kesehatan Kerja (SOH) yang dimiliki
Perusahaan.
Kebijakan perusahaan untuk
menumbuhkan kesadaran K3 kepada
seluruh insan Inalum yang berjumlah 1.954
karyawan ditunjukkan dengan adanya
Management Representatives (Wakil
Manajemen) dalam struktur organisasi dan
membentuk Panitia Pembina Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (P2K3) sebagai
perpanjangan tangan Perusahaan untuk
mengimpelementasikan K3.
Tanggung Jawab K3
Setiap unit kerja dari Perusahaan
mengangkat Safety Promotor yang
bertanggung jawab untuk memastikan
bahwa karyawan dapat bekerja dengan
selamat, tanpa kecelakaan. Perusahaan
tidak mentolerir segala bentuk pelanggaran
atas keselamatan kerja.
Dalam impelementasi Keselamatan
Kerja, Perusahaan telah menargetkan
Zero Accident. Keberhasilan Perusahaan
dalam menjaga kecelakaan nihil selama
19.106.891 jam telah mendapatkan
apresiasi sendiri dari Pemerintah pada
tanggal 26 Mei 2014 yang lalu.
Perusahaan
memperlakukan semua
gender untuk bersaing
pada posisi-posisi
tertentu, bahkan untuk
posisi calon pemimpin.
209PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Dalam bidang Kesehatan Kerja, PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) telah
mewajibkan seluruh seluruh insan Inalum untuk melakukan medical check-up dua kali
dalam setahun. Kegiatan ini dilakukan sendiri oleh Rumah Sakit milik Perusahaan.
Praktik Ketenagakerjaan
Perusahaan menyadari bahwa dirinya tidak akan dapat berjalan tanpa dukungan
lingkungan, termasuk di dalamnya adalah masyarakat sekitar. Selain upaya untuk
memberdayakan masyarakat sekitar agar tidak terlalu bergantung pada Perusahaan dan
pihak lain, Manajemen Perusahaan menginisiasi kebijakan untuk lebih memprioritaskan
putra daerah, yaitu orang-orang yang berasal dari daerah sekitar Perusahaan,
lintasan jaringan transmisi, dan jalur lintas kendaraan bus karyawan dengan tidak
mengenyampingkan kualitas SDM-nya. Program magang kerja dan Praktek Kerja
Lapangan bagi para siswa dan mahasiswa yang berada di sekitar Perusahaan merupakan
salah satu upaya Perusahaan untuk meningkatkan daya saing putra daerah saat melamar
pekerjaan di Perusahaan.
Hal yang tidak kalah penting dari semua itu adalah bahwa Perusahaan memperlakukan
semua gender untuk bersaing pada posisi-posisi tertentu, bahkan untuk posisi calon
pemimpin. Dengan menerapkan aspek non-diskriminasi, Perusahaan dapat menyatakan
dirinya bebas dari kepentingan diskriminatif, walaupun bidang usaha yang digeluti adalah
industri.
Tingkat Kecelakaan Kerja
Selama tahun 2014, tingkat kecelakaan kerja yang terjadi di Perusahaan cukup kecil,
dan cenderung meningkat 45% dari tahun 2013 sebanyak 30 kasus menjadi 55 kasus
di tahun 2014. Peningkatan tingkat kecelakaan kerja ini paling banyak disebabkan oleh
tindakan yang tidak aman.
No Penyebab Kecelakaan 2014 2013
1. Tindakan tidak aman 27 172. Kerusakan alat 25 113. Kondisi tidak aman 3 2
Jumlah 55 30
Program Kegiatan Yang Dilakukan
Sebagai bentuk kepedulian Perusahaan tentang K3, beberapa kegiatan telah dilakukan
selama tahun pelaporan 2014, diantaranya adalah sebagai berikut:
• Melaksanakan Lomba Pemadam Kebakaran setiap tahunnya.
209
Komitmen Terhadap Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
210PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
• Mengangkat seluruh level manajerial sebagai anggota P2K3 dengan tugas utama
memastikan seluruh insan Inalum dan kontraktor yang bekerja di lingkungan
Perusahaan sadar akan pentingnya K3.
• Melakukan patroli K3 secara rutin.
• Melakukan seminar K3
• Menjadikan pelatihan K3 sebagai pelatihan mandatory bagi insan Inalum dan
kontraktor.
• Memberikan program punish and reward bagi unit kerja yang melaksanakan program
K3.
• Menyosialisasikan K3 melalui media majalah bulanan Perusahaan.
• Membuat portal K3 yang dapat diakses oleh seluruh insan Inalum.
• Membuat pelaporan Nearmiss secara online.
• Melakukan Safety Briefing bagi siapa saja yang akan memasuki wilayah kerja, baik
kepada tamu perusahaan, supplier dan lain sebagainya.
• Mewajibkan kontraktor untuk membekali karyawannya dengan pemahaman K3.
• Menyertifikasi operator alat sesuai dengan perundangan yang berlaku.
• Membuat video K3 Perusahaan dalam mewujudkan Perusahaan berbudaya K3.
Alokasi Keuangan Atas Pelaksanaan Kegiatan
Sebagai bentuk komitmen Perusahaan terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja,
Perusahaan pada tahun 2014 telah menganggarkan dana sebesar sebesar Rp299 juta,
mencakup kegiatan pengelolaan K3, kampanye dan seminar K3, dan kegiatan lainnya
yang berhubungan dengan K3.
Sertifikasi dan Penghargaan Bidang K3
Sertifikasi dan penghargaan yang telah diperoleh Perusahaan sebagai bentuk tanggung
jawab sosial dalam bidang Ketenagakerjaan dan K3 adalah sebagai berikut:
1. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Perusahaan telah menerapkan Sistem Manajemen K3 dan mendapatkan predikat
Bendera Emas (Gold Flag) sebanyak 4 (empat) kali yaitu pada tahun 2005, 2008,
2011 dan 2014 dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.
2. Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident Award)
Atas prestasi Perusahaan dalam melaksanakan program K3 sehingga mencapai
19.106.891 jam kerja orang tanpa kecelakaan, Perusahaan berhasil memperoleh
penghargaan dari Kementerian Tenaga Kerja RI untuk program Pola Gerakan
Nasional Membudayakan K3 yang diterima pada tanggal 26 Mei 2014.
Komitmen Terhadap Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
211PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Hidup
Kebijakan
Komitmen Perusahaan untuk
bertanggungjawab terhadap lingkungan
hidup dilaksanakan melalui program-
program kerja yang dikelola secara
profesional oleh unit kerja tersendiri, yaitu
Seksi Keselamatan Kerja dan Lingkungan
(SSE). Di tahun 2014, Perusahaan
meredefinisikan visi, kebijakan dan
komitmennya dalam lingkup lingkungan
hidup secara khusus, yaitu “Menjadi
Perusahaan Global Terkemuka Berbasis
Aluminium Terpadu Ramah Lingkungan”,
dimana visi ini menunjukkan komitmen
tinggi Manajemen Perusahaan terhadap
lingkungan hidup. Selain itu, prestasi
pengurangan penggunaan konsumsi air
Danau Toba sebanyak 2% juga merupakan
prestasi sendiri bagi Perusahaan dalam
upaya pelestarian lingkungan.
Tanggung Jawab Lingkungan Hidup
Kebijakan lingkungan dan penghematan
energi telah ditetapkan dalam Lingkungan
Perusahaan, yang kemudian dinamakan
Kebijakan Sistem Manajemen Pengelolaan
Lingkungan dan Energi. Berdasarkan
komitmen yang tertuang dalam
kebijakan tersebut, Perusahaan berfokus
Kebijakan lingkungan
hidup yang diambil
Perusahaan di tahun
2014 mencakup
pelaksanaan usaha
yang menjamin
mutu produk yang
berwawasan lingkungan
serta mengutamakan
keselamatan serta
kesehatan kerja.
212PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
dalam pengelolaan energi dan sistem
manajemen lingkungan di tahun 2014.
Berbagai program terkait pengelolaan
energi dan lingkungan telah dan sedang
dalam tahap persiapan. Selain ISO
14001 yang telah diperoleh Perusahaan,
guna mengimpelementasikan kepedulian
Perusahaan tentang energi, Perusahaan
di tahun 2014 telah membentuk
dan membekali Tim Energi tentang
Implementasi ISO 50001, Sistem
Manajemen Energi. Diharapkan pada
tahun 2015, ISO 50001 ini akan dapat
diperoleh Perusahaan.
Di samping itu, kebijakan lingkungan
hidup yang diambil Perusahaan di tahun
2014 mencakup pelaksanaan usaha yang
menjamin mutu produk yang berwawasan
lingkungan serta mengutamakan
keselamatan serta kesehatan kerja.
Terhadap perubahan iklim, Perusahaan
menetapkan kebijakan yang ramah
lingkungan. Salah satunya adalah program
komputerisasi yang mampu mengurangi
pemakaian kertas, mematikan lampu
dalam ruangan bila tidak digunakan,
Program Mekanisme Pembangunan
Bersih (Clean Development Mechanism-
CDM), yang merupakan upaya Perusahaan
untuk mengurangi emisi Gas Rumah
Kaca. Program-program ini merupakan
contoh-contoh kebijakan Manajemen
dalam upaya kepedulian dalam bidang
lingkungan.
Penggunaan Material
Sejak awal berdirinya, Perusahaan
sangat memperhatikan lingkungan. Hal
ini diwujudkan dengan pemakaian bahan
baku yang didesain dengan menggunakan
konsep R3, Reduction, Recovery, dan
Recycling. Semua bahan dari dari bahan
baku hingga produk akhir dapat didaur
ulang (recycled).
Pengolahan Limbah
Dalam hal pengolahan limbah, Perusahaan
telah membangun instalasi Waste Water
Treatment Plant untuk pengolahan air
limbah, Gas Cleaning untuk pembersihan
gas buang ke udara dan Incinerator
untuk pengolahan limbah rumah sakit.
Bahkan, pada tahun 2014, telah dilakukan
pengkajian untuk mendaur ulang sampah
dan diharapkan dapat diimplementasikan
pada tahun 2015 ini. Sedangkan untuk
limbah-limbah tertentu seperti limbah
rumah sakit dan lainnya, Perusahaan
bekerjasama dengan pihak terkait
untuk mengelola limbah tersebut sesuai
dengan peraturan yang berlaku. Usaha ini
memberikan dampak yang positif untuk
menjaga kualitas lingkungan dengan
mentaati baku mutu lingkungan yang
ditetapkan oleh Pemerintah.
Program Kegiatan Yang Dilakukan
Sebagai bentuk kepedulian Perusahaan
tentang lingkungan, beberapa kegiatan
telah dilakukan selama tahun pelaporan
2014, diantaranya adalah sebagai berikut:
• Membentuk Tim Energi untuk
persiapan implementasi Sistem
Manajemen Energi ISO 50001.
• Membangun fasilitas pengelolaan
yang berhubungan dengan
lingkungan seperti Gas Cleaning
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Hidup
Perusahaan juga telah
mendapatkan delapan
kali peringkat BIRU
dalam Program Penilaian
Peringkat Kinerja
Perusahaan (PROPER)
yaitu pada tahun 2004,
2005, 2007, 2009, 2010,
2011, 2012, 2013 dari
Kementerian Lingkungan
Hidup RI.
213PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014213
System, Incinerator, dan Waste
Water Treatment Plant.
• Implementasi Sistem Manajemen
Lingkungan ISO 14001.
• Berpartisipasi aktif dalam program
Go Green.
• Implementasi Amdal atau UKL-UPL.
• Melakukan pemantauan rutin pada
tanah, daun tanaman, udara ambient
dan air di sekitar Perusahaan secara
rutin.
• Menyosialisasikan pentingnya
Konservasi Lingkungan melalui
pelaksanaan Seminar Lingkungan
kepada karyawan dan Pemangku
Kepentingan lainnya.
• Ikut serta dalam Program Penilaian
Peringkat Kinerja Perusahaan
(PROPER) dari Kementerian
Lingkungan Hidup RI.
Alokasi Keuangan Atas Pelaksanaan Kegiatan
Sebagai bentuk komitmen Perusahaan
terhadap perlindungan dan pelestarian
lingkungan, Perusahaan pada tahun 2014
telah mengalokasikan anggaran sebesar
Rp15,61 miliar, mencakup kegiatan
konservasi lingkungan, pengelolaan dan
pemantauan lingkungan, penyusunan
dokumen lingkungan, kampanye
lingkungan, pengelolaan limbah B3,
pengelolaan dan pelestarian lingkungan.
Sertifikasi dan Penghargaan Bidang Lingkungan Hidup
Sertifikasi dan penghargaan yang telah
diperoleh Perusahaan sebagai bentuk
tanggung jawab sosial dalam bidang
lingkungan hidup adalah sebagai berikut:
1. ISO Environmental Management
System (EMS)
Dalam rangka turut melestarikan
lingkungan, Perusahaan telah
mendapatkan Sertifikat ISO
14001 tentang Sistem Manajemen
Lingkungan No. GB02/55087 sejak
April 2002 dari SGS International.
2. PROPER
Perusahaan juga telah mendapatkan
delapan kali peringkat BIRU dalam
Program Penilaian Peringkat Kinerja
Perusahaan (PROPER) yaitu pada
tahun 2004, 2005, 2007, 2009, 2010,
2011, 2012, 2013 dari Kementerian
Lingkungan Hidup RI.
3. Sahwali Awards
Perusahaan juga menerima Sahwali
Awards tentang Environmentally
Friendly Businessman pada tanggal
13 November 1992 dari Indonesian
Environmental Management and
Information Center (IEMIC).
4. CER (Certificate of Emission
Reduction)
Perusahaan berhasil memperoleh
Certificate of Emission Reduction
(CER) yang pertama di dunia dalam
jajaran perusahaan peleburan
Aluminium dunia dari United Nations
Framework Convention on Climate
Change (UNFCCC) pada tanggal 19
Maret 2013 dalam upaya mengurangi
emisi gas perfluorocarbon (PFC)
atau emisi gas rumah kaca sebesar
71.342 ton CO2 ekuivalen per tahun.
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Hidup
214PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014214
Tanggung jawab terhadap Konsumen/Produk/Layanan
215PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Tanggung jawab terhadap Konsumen/Produk/Layanan
Sesuai SK Direksi No. SK-028/DIR/2014 tentang Penjualan Produk Utama dan Produk
Sampingan PT. Indonesia Asahan Aluminium (Persero), penjualan harus memprioritaskan
kebutuhan perusahaan pengolahan di dalam negeri. Sedangkan ekspor dilakukan dalam
jumlah tertentu untuk menjaga brand “INAL” di luar negeri dengan mempertimbangkan
target penjualan, situasi pasar, perkembangan industri aluminium dalam negeri, tingkat
keuntungan dan kelanjutan perusahaan serta dapat dipertanggung jawabkan.
Terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen atas produk yang dijual, Material
Safety Data Sheet disediakan untuk setiap kategori produk yang dijual.
Pengukuran kepuasan pelanggan dilakukan setiap periode 6 (enam) bulan dengan
metode survey kepada seluruh pembeli untuk mengukur sejauh mana kepuasan
Pembeli terhadap kualitas produk, kecepatan dan ketepatan pengiriman dan pelayanan
yang diberikan. Dalam hal terdapat ketidakpuasan, Seksi Penjualan akan memberikan
tanggapan tertulis atas ketidakpuasan yang diterima tersebut.
Selain dari itu, saluran komunikasi untuk menyampaikan klaim keluhan dapat dilakukan
melalui sarana telepon, email atau facsimile yang ditujukan kepada Seksi Penjualan.
Tindaklanjut atas keluhan akan segera dilakukan Seksi Penjualan dan Seksi terkait (Bagian
Logistik/Casting/Quality Assurance) segera setelah dokumentasi lengkap mencakup jenis
keluhan, waktu terjadinya dan dokumen pendukungnya. Namun demikian, untuk tahun
2014 ini tidak ada klaim yang diajukan oleh Pembeli atas produk yang dijual.
216PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Peristiwa Penting Setelah Berakhirnya Laporan Tahunan 2014 Hingga Pelaksanaan RUPSA. Perkara Pengadaan IDO oleh PT
Petrobas
Pada tanggal 2 Januari 2015, Ketua
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
telah menerbitkan Penetapan Sita
Eksekusi No.: 68/2014.Eks jo.
No.: 488/XI/ARB-BANI/2012, yang
menerangkan agar dilaksanakan Sita
Eksekusi terhadap :
i. Seluruh asset PT Petrobas yang
berada di :
- Wilayah hukum Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat
(untuk segala peralatan,
perlengkapan kantor dan
benda-benda bergerak
didalamnya di Jalan Kebon
Sirih dan Jalan Proklamasi),
dan di
- Wilayah hukum Pengadilan
Negeri Jakarta Utara (untuk
tangki penyimpanan dan road
tangker di Pelabuhan Tanjung
Priok).
ii. Seluruh asset PT Cosmic
Indonesia yang berada di wilayah
hukum Pengadilan Negeri
Batam (untuk segala peralatan,
perlengkapan kantor dan benda-
benda bergerak didalamnya
di Komplek Srijaya Abadi, dan
depot BBM dengan 9 tangki di
Jalan Kerapu).
B. Nota Kesepahaman Kawasan Industri
Terpadu Kuala Tanjung-Sei Mangkei
Pada tanggal 9 Januari 2015,
Nota Kesepahaman Kawasan
Industri Terpadu Kuala Tanjung-Sei
Mangkei telah ditandatangani oleh
Pelindo-1 , Inalum, PTP-N3 di Kantor
Kementerian BUMN, Jakarta.
C. Pengesahan Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan (RUPS) Tahun
2015
Pada tanggal 22 Januari 2015,
RUPS yang telah diselenggarakan
di kantor Kementerian BUMN telah
mengesahkan Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan Tahun 2015.
D. Pelaksanaan Groundbreaking
Kawasan Industri Terpadu Kuala
Tanjung- Sei Mangkei oleh Presiden
RI
Pada tanggal 27 Januari 2015,
Groundbreaking Kawasan Industri
Terpadu Kuala Tanjung-Sei Mangkei
telah dilakukan oleh Presiden RI,
Bapak H. Jokowi. Untuk Inalum,
groundbreaking berlokasi di pabrik
Diversifikasi Produk Aluminium.
E. Sosialisasi GCG (Good Corporate
Governance)
Pada bulan Februari-Maret 2015,
sebagai salah satu upaya internalisasi
dalam penerapan GCG setelah
diterbitkannya Pedoman GCG,
Pedoman Etika Perusahaan serta
SK Direksi tentang Pengendalian
Gratifikasi dan Sistem Pelaporan
Pelanggaran (Whistleblowing
System), Perusahaan mengadakan
program sosialisasi bagi seluruh
karyawan Perusahaan. Sosialisasi
perdana diselenggarakan dengan
melibatkan narasumber dari Komite
Audit PT Indonesia Asahan Aluminium
(Persero) dan sebagai pemateri
berasal dari Tim Sosialisasi GCG
Perusahaan.
F. Perubahan Struktur Organisasi
Pada Bulan Februari 2015, Surat
Keputusan Direksi mengenai
perubahan Struktur Organisasi per
Februari 2015 telah disahkan oleh
Direksi.
G. Penggunaan Mata Uang Dollar
Amerika Serikat dalam Pembukuan
Inalum Tahun 2014
Presiden RI, Joko Widodo
bersalaman dengan Direktur
Utama Inalum, Bapak Winardi
pada saat tiba di Inalum.
217PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan KeuanganTanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
H. Pada tanggal 10 Maret 2015, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak dengan surat
keputusan Nomor: KEP-468/WPJ.19/2015 menyetujui permohonan Inalum untuk
menyelenggarakan pembukuan dengan menggunakan Bahasa Inggris dan satuan
mata uang Dollar Amerika Serikat mulai tahun 2014.
298PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)Laporan Tahunan2014 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014 Tentang Inalum Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen
Laporan Tahunan2014
Kantor Pusat - Pabrik PeleburanKuala TanjungKecamatan Sei Suka 21257P.O. Box 1/Kuala TanjungKabupaten Batu Bara - Sumatera UtaraTel. : (62-622) 31311Fax. : (62-622) 31001E-mail : [email protected]
Kantor PLTAParitohanKecamatan Pintu Pohan MerantiKabupaten Toba Samosir 22384Sumatera UtaraTel. : (62-622) 31331Fax. : (62-622) 31332
Kantor JakartaGedung Summitmas I, lantai 15Jl. Jenderal Sudirman Kav.61-62P.O. Box 6917 / JKTSTJakarta 12069 - INDONESIATel. : (62-21) 252 0185Fax. : (62-21) 252 4278
Kantor Penghubung MedanJl. R.A. Kartini 21Medan 20152P.O. Box 1200Sumatera UtaraTel. : (62-61) 455 6946Fax. : (62-61) 453 7885