media informasi tentang hemodialisa ( cuci darah...

13
MEDIA INFORMASI TENTANG HEMODIALISA ( CUCI DARAH ) BERBASIS MULTIMEDIA (STUDI KASUS : RUMAH SAKIT PANTI RAPIH) Naskah Publikasi diajukan oleh Pusvita Silvianingrum 08.02.7324 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011

Upload: duongnguyet

Post on 02-Mar-2019

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MEDIA INFORMASI TENTANG HEMODIALISA ( CUCI DARAH )

BERBASIS MULTIMEDIA (STUDI KASUS :

RUMAH SAKIT PANTI RAPIH)

Naskah Publikasi

diajukan oleh

Pusvita Silvianingrum

08.02.7324

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM

YOGYAKARTA

2011

VIRTUAL GALLERY MERAPI VOLCANO MUSEUM SLEMAN

VIRTUAL GALERI MUSEUM GUNUNGAPI MERAPI SLEMAN

Nofitasari

Fajar Nugroho

Jurusan Manajemen Informatika

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Development of science and technology information has been covering the world community today. As part of the world community, we certainly do not want to miss and information technology is growing. There are many ways that can be taken to determine the development of technology is going. One way is to utilize the computer as a means for processing data and information. So it is with education and tourism at this time, the use of information technology considered very effective as a medium of information delivery.

Hemodialisa (Cuci Darah) is a newly healthy education, its existence is of course not many people know, but it is also the Hemodialisa that has educational value that will require an information system or application that can add value to the benefit and promotion of Hemodialisa (Cuci Darah).

Hemodialisa (Cuci Darah) Information Media With Multimedia Basic is an interactive multimedia information system that aims for media campaign as well as providing educational value. The system gives a lot of things and insights for users of the information.

With that in accordance with the panoramic view in the Hemodialisa (Cuci Darah) the user will be confronted directly as though being in the actual of hemodialisa. The system is designed user friendly and attractive to use. The system is expected to be used as a medium of information visitors to the hospital or as souvenirs for certain visits. It also expected the system is able to attract many visitors.

1. Pendahuluan

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi telah meliputi masyarakat dunia saat ini. Sebagai bagian dari masyarakat dunia, kita tentunya tidak ingin ketinggalan teknologi dan informasi yang sedang berkembang. Ada banyak cara yang dapat ditempuh untuk mengetahui perkembangan teknologi yang sedang terjadi. Salah satu cara adalah dengan memanfaatkan komputer sebagai sarana untuk pengolahan data dan informasi. Demikian halnya dengan dunia pendidikan dan kesehtan saat ini, penggunaan teknologi informasi dirasa sangat efektif sebagai media penyampaian sebuah informasi. Masyarakat tidak akan merasa bosan saat mencari informasi, karena perkembangan teknologi informasi pada saat ini juga memberikan berbagai macam cara baru dalam penyampaian informasi sehingga informasi yang disampaikan lebih menarik dan sesuai dengan kebutuhan, penyampaian informasi juga dapat dikemas dan disampaikan dengan media penyampaian informasi digital yang user friendly dan sangat menyenangkan saat digunakan.

Hemodialisa (Cuci Darah) Hemodialisa (cuci darah) merupakan proses dialis dalam ilmu kesehatan, keberadaannya tentu saja belum banyak yang mengetahuinya, selain itu juga proses dialisis sebagai terapi pengganti ginjal yang memiliki nilai informasi kesehatan yang tentunya dibutuhkan sebuah media penyampaian informasi atau aplikasi yang bisa menambah nilai manfaat bagi masyarakat luas. Sejauh ini Hemodialisa ( cuci darah ) tidak begitu banyak dikenal di kalangan masyarakat luas, oleh karena itu kesimpulan tentang pengertian Hemodialisa (cuci darah ) sering kali banyak orang yang menyalah artikan.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengambil topik sebagai laporan Tugas Akhir dengan judul “MEDIA INFORMASI TENTANG HEMODILISA ( CUCI DARAH ) BERBASIS MULTIMEDIA (STUDI KASUS : RUMAH SAKIT PANTI RAPIH” 2. Landasan Teori

2.1 Sejarah Multimedia

Istilah multimedia berawal dari teater, bukan komputer. Pertunjukan yang memanfaatkan lebih

dari satu medium seringkali disebut pertunjukan multimedia. Pertunjukan multimedia mencakup monitor video, synthensized band, dan karya seni manusia sebagai bagian dari pertunjukan. Sistem multimedia dimulai pada akhir 1980-an dengan diperkenalkannya Hypercard oleh Apple pad tahun 1987, dan pengumuman oleh IBM pada tahun 1989 mengenai perangkat lunak Audio Visual Connection (AVC) dan video adhapter card bagi PS/2. Sejak permulaan tersebut, hampir setiap pemasok perangkat keras dan lunak melompat ke multimedia. Pada 1994, diperkirakan ada lebih dari 700 produk dan sistem multimedia di pasaran.

2.2 Objek-objek Multimedia

2.2.1 Teks

Teks merupakan yang paling dekat dengan kita dan yang paling banyak kita lihat . teks dapat berbentuk kata, surat atau narasi dalam multimedia yang menyampaikan bahasa kita. Kebutuhan teks bergantung pada kegunaan aplikasi multimedia yang akan dibuat. Secara umum teks terdiri dari teks cetak, teks hasil scan, teks elektronik, dan hyperteks.

2.2.2 Grafik atau gambar Grafik atau gambar merupakan salah satu bentuk penyajian data yang tidak kalah pentingnya

dalam mendukung alur dalam sebuah penyajian informasi. Pada dasarnya sebuah format grafik dapat dipresentasikan dalam dua tipe, yaitu bitmap dan vektor.

2.2.3 Audio / Suara

Suara merupakan elemen multimedia yang paling inderawi. Suara dapat memberikan kenikmatan

saat mendengarkan musik, aksen yang mengejutkan dari efek-efek khusus (Vaughan, 2006:92).

Unsur audio dalam multimedia dapat berupa dialog, monolog, narasi, sound/special effect, dan ilustrasi musik. Dialog merupakan target inferensi yang menyampaikan penggalan-penggalan komunikasi dua arah antara pemeran yang ditampilkan dalam multimedia. Monolog adalah ungkapan cerbal yang dilontarkan secara searah oleh salah satu pemeran. Narasi adalah ungkapan verbal yang disampaikan oleh narator (bukan pemeran) berfungsi sebagai penyampaian informasi penting yang terkait dengan pesan dalam multimedia.

.

2.2.4 Animasi

Animasi merupakan penggunaan komputer untuk menciptakan gerak pada layar (Suyanto, 2003:287). Animasi dikenal masyarakat sejak ditemukannya perangkat lunak yang dapat digunakan untuk melakukan ilustrasi perubahan dari gambar satu ke gambar yang berikutnya sehingga terbentuk suatu gerakan tertentu.

2.2.5 Interaktif

Media interaktif adalah integrasi media digital termasuk kombinasi teks elektronik, grafik, gambar bergerak dan suara kedalam lingkungan komputer digital tersetruktur yang memungkinkan orang untuk berinteraksi dengan data untuk tujuan yang sesuai.

3 GAMBARAN UMUM 3.1 Sejarah Hemodialisa (Cuci Darah)

Hemodialisa (Cuci Darah) bersal dari kata Hemo & Dialisis Hemo artinya Darah Dialisis artinya Proses pemisaahan jadi Hemodialisa adalah proses pemisahan zat-zat tertentu dari darah melalui membran semipermiabel. Hemodialisa (Cuci Darah) merupakan tindakan kedokteran yang memungkinkan seseorang dapat hidup meskipun kedua ginjalnya yang sudah tidak dapat berfungsi lagi karena satu penyakit. Hemodialisa (Cuci darah) proses dialisis ditemukan oleh seorang ahli kimia skotlandia Prof.Thomas Graham pada tahun 1854. Graham menemukan prinsip pemisahan zat melalui membran semipermibel. Ginjal buatan pertama pada tanggal 10 november 1912 oleh John J.Abel,L.G.Rowntre dan B.B.Turner dari lab.farmakologi. Medical School di Baltimore mendemontrasikan hemodialisis pertama pada hewan, Mereka membuat suatau alat yang diberi nama Artificial Kidney (Ginjal Buatan). Ginjal buatan tersebut yang mernyerupai dialiser tipe Hollow Fiber terapi dalam ukuran yang besar terdiri dari pipa-pipa yang terbuat dari Cellodin yang ditempatkan dalam suatu tabung gelas diisi cairan garam NACL atau serum buatan. Dialisis pertama pada manusia dilakukan oleh George Haas dari Universitas Giesen German.Haas, Mulai percobaan Hemodialisa (Cuci Darah) pada hewan pada tahun 1914 sampai 1915 dengan menggunakan ginjal buatan, Mirip dengan yang dibuat Abel berbagai membran dicobanya tetapi dari hasil percobaannya yang paling memuaskan adalah membran Celloid namun masih saja memberikan komplikasi.

3.2 Visi dan Misi Hemodialisa Rumah Sakit Panti Rapih 3.2.1 Visi

Rumah sakit Panti Rapih sebagai rumah sakit rujukan yang memandang pasien sebagai sumber inspirasi dan motivasi kerja dengan memberikan pelayanan kepada siapa saja secara profesional dan penuh kasih dalam suasana syukur kepada Tuhan.

3.2.2 Misi

a. Rumah Sakit Panti Rapih menyelenggarakan pelayanan kesehatan menyeluruh secara ramah, adil, profesional, ikhlas dan hormat dalam naungan iman Katolik yang gigih membela hak hidup insani dan berpihak kepada yang kekurangan.

b. Rumah Sakit Panti Rapih memandang karyawan sebagai mitra karya dengan memperdayakan mereka untuk mendukung kuatitas kerja demi kepuasan pasien dan keluarga, dan dengan mewajipkan diri dengan menyelenggarakan kesejahteraan karyawan secara terbuka, proporsional adil dan merata sesuai denan perkembanagn dan kemampuan.

3.1.1 Disajikan Hemodialisa ( Cuci Darah ) Seperti kebanyakan Rumah Sakit pada umumnya, Rumah Sakit Panti Rapih memiliki beberapa

informasi yang disajikan dan bisa diperoleh oleh para pengunjung sebagai sebuah sarana kesehatan terutama informasi tentang Hemodialisa (Cuci Darah). Informasi tersebut antara lain :

a. Hemodialisa (Cuci Darah) Rumah Sakit Panti Rapih melayani pasien 24 jam. b. Optimalisasi kualitas hidup dan memperpanjang usia produktif para pengguna Hemodialisa (Cuci

Darah). c. Unit Hemodialisa (Cuci Darah) didukung dengan 10 unit mesin, 9 unit untuk pasien umum, 1 unit

untuk pasien khusus. d. Sumber daya manusia, yang ada di unit ini terdiri dari 1 orang konsulen ginjal hipertensi, 1 orang

inernis penanggung jawab ruang, 1 orang dokter umum sebagai penanggung jawab harian, dan 12 orang perawat bersertifikasi.

e. Pasien yang cuci darah mendapatkan fasilitas snack dan dapat menonton TV atau membaca surat kabar yang tersedia

f. Hemodialisa (Cuci Darah) juga menawarkan paket hemat yaitu dengan reuse hallow fiber dimana pasien hanya dibebani biaya reuse saja jadi meringankan beban biaya pasien.

3.3.4 Media Publikasi Hemodialisa ( Cuci Darah )

Sampai sekarang informasi Hemodialisa (Cuci Darah) Sampai sekarang pada masyarakat khususnya penderita penyakit ginjal kronik pada umumnya masih sangat langka. Oleh sebab itu saat ini diperlukan sebuah media yang mampu memberikan informasi kepada masyarakat tentang pengertian proses Hemodialisa (Cuci Darah).

Selama ini informasi Hemodialisa (Cuci Darah) di Rumah Sakit menggunakan brosur sebagai media publikasi. Media brosur ini dari segi ekonomis mempunyai kelebihan lebih hemat biaya, profil perusahaan dapat terangkum menggunakan media ini. Namun disisi lain media brosur juga mempunyai kekurangan yaitu dari segi keefektifan. Kekurangan media ini adalah kebanyakan orang tidak terlalu memperhatikan brosur. Selain itu informasi yang bisa tersampaikan melalui brosur sangat terbatas.

4 PEMBAHASAN 4.1 Mendefinisikan Masalah

Penulis melakukan beberapa kegiatan diantaranya yaitu analis sistem, mengidentifikasikan kebutuhan pihak Rumah Sakit dan mecari penyelesaian tentang bagaimana memperkenalkan Hemodialisa ( Cuci Darah ) kepada masyarakat dengan memberikan informasi yang terdapat didalam aplikasi multimedia berupa aplikasi interaktif. Permasalahan yang muncul pada Hemodialisa ( Cuci Darah ) adalah bagaimana memperkanalkan Hemodialisa (Cuci Darah) kepada masyarakat luas agar masyarakat dapat mendapatkan informasi baru yang belum banyak diketahui keberadaannya. Kemudian informasi yang dapat digali didalam Hemodialisa ( Cuci Darah ) ini juga dapat diperoleh masyarakat secara mudah terutama untuk kebutuhan pendidikan yaitu tentang ilmu kesehatan.

4.2 Merancang Konsep

Dalam merancang konsep aplikasi ini perlu dilakukan juga untuk merancang struktur aplikasi. Struktur aplikasi dibuat untuk menyusun interaksi antar halaman yang nantinya sangat dibutuhkan saat mulai merancang isi aplikasi maupun saat memproduksi sistem.

Gambar 4.1 Rancangan Struktur Aplikasi

4.1 Merancang Isi Aplikasi

Agar aplikasi interaktif ini terlihat menarik dan informasi yang ingin disampaikan dapat diterima dengan jelas dan mudah oleh pengguna aplikasi maka yang dibuat terdiri dari elemen-elemen teks, grafik, audio dan animasi. Elemen teks dimaksudkan untuk menjelaskan gambaran dan keterangan tentang objek dalam aplikasi virtual geleri. Grafik dimaksudkan untuk menambah nilai estetika sebagai bagian utama aplikasi sehingga kelihatan menarik. Audio dimaksudkan untuk memberikan suasana nyaman dan tidak membosankan bagi pengguna aplikasi ini. Unsur audio yang akan dilibatkan dalam aplikasi antara lain berupa backsound. Sedangkan animasi berguna agar tampilan aplikasi terlihat lebih hidup dan atraktif. Untuk mendukung hubungan antar halaman (interaktifitas) dalam aplikasi interaktif yang akan dibuat diperlukan tombol-tombol (button). Tombol yang akan dimaksukan dalam aplikasi ini berupa simbol, teks (hyperlink yang mepresentasikan sebuah objek.

4.4 Menulis Naskah

Dalam penggunaannya aplikasi interaktif ini akan dilengkapi dengan teks narasi yang bertujuan agar mempermudah pengguna dalam menjalakan aplikasi ini. Narasi yang di tampilkan berupa ucapan penjelasan tentang halaman yang ditayangkan dan panduan penggunaan tombol-tombol untuk menjalankan aplikasi.

4.4.1 Narasi Halaman Utama.

4.5 Merancang Grafik

Gambar-gambar grafik terdiri yaitu grafik 2D. Grafik 2 dimensi yang digunakan diperoleh dari

rancangan sendiri menggunakan Adobe photoshop CS3 yaitu berupa gambar latar belakang dan tombol-tombol dalam format .psd.

Gambar 4.2 Tampilan Halaman Utama

4.5.1 Membuat Latar Belakang Menggunakan Adobe Photoshop CS3

Tujuan menggunakan Adobe Photoshop adalah untuk mengedit gambar bitmap dan mendesain

grafik untuk dijadikan latar belakang dan tombol navigasi pada halaman aplikasi

Gambar 4.3 Hasil akhir background yang dibuat dengan Adobe Photoshop CS3

4.5.2. Membuat Gambar Tombol Menggunakan Adobe Photoshop CS3

Gambar 4.4 Hasil akhir Tombol Hemodialisa yang Dibuat Menggunakan

Adobe Photoshop CS3

4.6 Memproduksi Sistem

Memproduksi sistem dimaksudkan adalah proses authoring yaitu adalah pengitegrasian elemen-elemen yang terpisah dengan menggunakan perangkat lunak siap pakai yang khusus. Elemen-elemen tersebut adalah grafik 2 dimensi yang telah dibuat, animasi dan file sound. Dan software authoring yang dipakai untuk membuat aplikasi Media Informasi Tentang Hemodilisa (

Cuci Darah ) Berbasisi Multimedia ini adalah Macromedia Director MX.

Gambar 4.6 Rancangan Grafik Halaman Aplikasi 4.6.1 Menyusun Halaman Aplikasi Virtual Galeri Menggunakan Macromedia Director MX

Gambar 4.7 Pengaturan Layout Halaman Utama

4.6.2 Membuat Behaviour Tombol

a. Behaviour Tombol Menu Hemodialisa b. Behaviour Tombol Diet c. Behaviour Tombol Dasar Ginjal

Gambar 4.14 Tampilan Awal Halaman Utama

Gambar 4.15 Tampilan Ketika Tombol Hemodialisa diklik

4.6.2.1 Membuat File Excutable / Projector

Setelah semua selesai disusun dan dibuat di Macromedia Director MX maka langka terakhir

adalah membuat file projectornya. Hal ini dilakukan agar aplikasi dapat dipakai disemua komputer tanpa harus menggunakan software Macromedia Director.

4.7 Melakukan Pengujian Sistem

Setelah aplikasi selasai dibuat maka langkah terakhir dalam proses pembuatan sistem ini adalah

melakukan pengujian system. Proses pengujian system dilakukan untuk mengetahui apakah system dapat berjalan dengan baik atau tidak.

Penulis menggunakan dua buah computer dengan spesifikasi yang berbeda untuk melakukan pengujian system. Spesifikasi computer yang digunakan antara lain :

1. Komputer pembuat sistem : - Sistem Operasi Microsoft Windows 7 ultimate - Prosesor AMD Turion (tm)x2 Dual-core mobile RM-75(2CPUs),2,26 Hz - Memory 1024Hz RAM - Display HD 32000 Grapiks 380 MB - Optiarc DVD RW AD-756 IS ATA Device

2. Komputer standard minimum pengguna sistem Prosesor Intel Pentium IV RAM 1GB VGA 128MB Hard Disk SATA 80 GB DVD Room RW Keyboard PS2

Setelah dilakukan pengujian dengan dua jenis computer tersbut ternyata system aplikasi ini dapat berjalan dengan baik.

4.8 Melakukan Pemakaian Sistem

Dalam hal ini penulis hanya bertugas merancang dan membuat system, dalam pemakaian

system penulis sepenuhnya memberikan kewenangan kepada pihak Rumah Sakit. 4.9 Memelihara Sistem

Dalam memelihara sistem penulis melakukan proteksi dalam aplikasi ini. Yaitu dengan merubah

file aplikasi dari format awal *.dir menjadi *.exe.

5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dengan selesainya penyusunan project dan laporan Media Informasi Tentang Hemodilisa ( Cuci Darah

)Berbasisi Multimedia(Studi Kasus : Rumah Sakit Panti Rapih, maka penulis dapat menyimpulkan

sebagai berikut : 1. Dengan menggunakan aplikasi interaktif ini, masyarakat mendapatkan nilai informasi yang lebih

dan memperoleh informasi sesuai kebutuhan seperti masalah yang telah diidentifikasikan penulis.

2. Dengan merancang konsep berupa aplikasi interaktif ini maka yang dibuat penulis dapat dinikmati secara jelas dan meninggalkan kesan yang baik bagi pengguna.

3. Setelah merancang isi aplikasi berupa elemen-elemen teks, grafik, audio dan animasi maka informasi yang ingin disampaikan dapat diterima dengan jelas dan mudah oleh masyarakat.

Memproduksi system dengan mengintegrasi elemen-elemen terpisah yang berupa grafik 2Dimensi, animasi dan file sound dengan perangkat lunak siap pakai yang khusus sehingga menghasilkan aplikasi berupa Media Informasi Tentang Hemodilisa ( Cuci Darah ) Berbasisi Multimedia.

1. Setelah pengujian system dilakukan maka hasilnya adalah system aplikasi dapat berjalan dengan baik pada Sistem Operasi Windows XP Profesional dengan standard minimum Prosesor Intel Pentium IV.

2. Dalam pemakaian system penulis menyerahkan sepenuhnya kewenangan pada pihak Rumah Sakit.

3. Dalam memelihara system, penulis melakukan proteksi dengan cara merubah format awal *.dir menjadi *.exe sehingga aplikasi tidak dapat dibongkar oleh orang lain.

5.2 Saran

Penulis menyadari dalam pembuatan Media Informasi Tentang Hemodilisa ( Cuci Darah ) Berbasisi Multimedia ini masih terdapat banyak kekurangan yang dapat diperbaiki, maupun dilengkapi oleh pengembang selanjutnya. Maka penulis menyarankan kepada pembaca dan seluruh pihak yang ingin membuat aplikasi interaktif yang mirip dengan ini agar dapat memperbaiki dan memperhatikan kekurangan yang ada sebagai berikut :

1. Keterbatasan kamera sehingga gambar yang dihasilkan kurang begitu bagus. 2. Desain bangunan 2D yang masih kurang detail.

Harapan penulis semoga aplikasi ini dapat berguna dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Penulis juga menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca atau seluruh pihak agar penulis dapat lebih baik untuk kedepannya.

Daftar Pustaka

Easter, Gayl and Sue moore. Educational Booklet for Dialysis Patient :diet and dialiysis : 1993. ABBOTT. Singapure. National Kidney Foundation’s kidney Disease Outcomes Quality Interaktif (NKF-K/DOQI) : Nutrition and hemodialysis. 2002. Minneapolis. Unted of America.. Suyanto, M, 2003, Multimedia Sebagai Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing,

Andi Offset, Yogyakarta.

Wahana Komputer, 2008, Menguasai adobe photoshop CS3, Penerbit Andi, Yogyakarta. Makromedia Director 7 Demystified, jason Robet & Phil Gross,Makromedia Press 1999 Linggo Hndbook , Rich Grace,Prentice Hll PTR , 1998 www.hemodialisa.com http.//cuci darah.com