asuhan keperawatan hemodialisa
DESCRIPTION
asuhan keperawatan gangguan sistem perkemihanTRANSCRIPT
KELOMPOK 7
EMIRA SAIDAH NURFILDZAH
ILMA FAUZIAH SILVA
RESTI RIZKIKA AFTORTIA
WILVA ULFA LATIFAH
TINGKAT 2B
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HEMODIALISIS
Penderita gagal ginjal di Indonesia saat inidiperkirakan ada sekitar 300.000.
Ginjal merupakan organ yang fungsi utamanyamembuang kelebihan cairan dan produk sisa daridarah. Ginjal juga berfungsi sebagai kelenjar endokrin,penghasil hormon yang penting bagi pembentukan seldarah merah, mengatur tekanan darah, danpembentukan tulang.
Jika fungsi ginjal hanya tinggal lima sampaisepuluh persen dari kapasitas normalnya, maka kondisiini disebut sebagai penyakit ginjal stadium akhir. Iniberarti fungsinya harus digantikan oleh mesin cucidarah (dialisis) atau cangkok ginjal.
HEMODIALISIS
Hemodialisis merupakan proses yang
digunakan pada pasien dalam keadaan sakit
akut dan memerlukan terapi dialisis jangka
pendek atau pasien dengan penyakit ginjal
stadium terminal yang membutuhkan terapi
jangka panjang atau terapi permanen.
Tujuan Hemodialisis
Adalah untuk mengambil zat-zat nitrogen
yang toksik dari dalam darah dan
mengeluarkan air yang berlebihan.
Pada hemodialisis, aliran darah yang penuh
dengan toksin dan limbah nitrogen dialihkan
dari tubuh pasien ke dialiser tempat darah
tersebut dibersihkan dan kemudian
dikembalikan lagi ke tubuh pasien.
INDIKASI
Hemodialisis dilakukan jika gagal
ginjal menyebabkan beberapa kondisi,
seperti ensefalopati uremik,
perikarditis, asidosis yang tidak
memberikan respon terhadap
pengobatan lainnya, gagal jantung,
dan hiperkalemia.
KONTRAINDIKASI TERAPI DIALISIS
1. Malignansi stadium lanjut (kecuali multiple
myeloma)
2. Penyakit Alzheimer’s
3. Multi-infarct dementia
4. Sindrom Hepatorenal
5. Sirosis hati tingkat lanjut dengan enselopati
6. Hipotensi
Untuk gagal ginjal kronis, hemodialisis
mencegah kematian, tetapi tidak
menyembuhkan penyakit ginjal
Pasien harus menjalani terapi dialisis
sepanjang hidupnya selama 2 x seminggu
selama 4-5 jam, atau sampai mendapat ginjal
baru melalui operasi pencangkokan yang
berhasil.
PRINSIP-PRINSIP HEMODIALISIS
Tiga prinsip yang mendasari kerja hemodialisis yaitu:
1. Proses difusi : Pengeluaran Toksin dan zat limbah dalamaliran darah dikeluarkan dengan cara bergerak daridarah, yang memiliki konsentrasi tinggi, ke cairandialisat dengan konsentrasi yang lebih rendah
2. Proses osmosis adalah proses Pengeluaran air karenatenaga kimiawi yaitu perbedaan osmolalitas dan dialisat.Air bergerak dari daerah dengan tekanan yang lebih tinggi(tubuh pasien) ke takanan yang lebih rendah(cairandialisat)
3. Proses ultrafiltrasi adalah proses berpindahnya zat dan airkarena perbedaan hidrostatik di dalam darah dan dialisat.
Perlengkapan hemodialisis
a. Akses untuk sirkulasi pasien.
b. Mesin dialysis dan dialiser dengan membrane
semipermeabel.
c. Persiapan dialisate bath.
d. Lakukan selama 4 jam tiga kali seminggu.
e. Lakukan di pusat dialysis atau di rumah (jika
memungkinkan). (Nursalam, 2006: 31)
HEMODIALISIS
AKSES VASKULAR
1. Akses Vaskuler Eksternal (sementara)
a. Pirau arteriovenosa (AV) atau sistem
kanula diciptakan dengan menempatkan
ujung kanula dari teflon dalam arteri dan
sebuah vena yang berdekatan. Ujung kanula
dihubungkan dengan selang karet silikon
dan suatu sambungan teflon yang
melengkapi pirau.
b. Kateter Vena Femoralis
Sering dipakai pada kasus gagalginjal akut bila diperlukan aksesvaskular sementara, atau bilateknik akses vaskuler lain tidakdapat berfungsi. Tipe kateterfemoralis yang lebih barumemiliki lumen ganda, satulumen untuk mengeluarkan darahmenuju alat dialisis dan satu lagiuntuk mengembalikan darah ketubuh penderita.
c. Kateter vena subklavia
Kateter vena subklavia mempunyai lumenganda untuk aliran masuk dan keluar.Kateter vena subklavia dapat digunakansampai empat minggu setelah pemasangan.
2. Akses Vaskular Internal(permanen)
a. Fistula AV dibuatmelalui anastomosisarteri secara langsungke vena pada lenganyang tidak dominan(biasanya arteria radialisdan vena sefalikapergelangan tangan).
Umur fistula AV adalahempat tahun dankomplikasinya lebihsedikit dengan pirau AV
b. Tandur AV
Tandur dapat dibuatdengan cara menjahitsepotong pembuluharteri atau vena.biasanya tandur tersebutdibuat bila darah pasiensendiri tidak cocokuntuk dijadikan fistula.
Tandur biasanyadipasang pada lenganbawah, lengan atas ataupaha bagian atas.
PErawatan pasien HEMODIALISa
a. Perawatan sebelum hemodialisa
• Mempersiapkan perangkat HD
• Mempersiapkan mesin HD
• Mempersiapkan cara pemberian heparin
• Mempersiapkan pasien baru dengan memperhatikanfactor Bio Psiko Sosial, agar penderita dapat bekerjasama dalam hal program HD
• Mempersiapkan akses darah
• Menimbang berat bada, mengukur tekanan darah, nadi, pernapasan
• Mengambil pemeriksaan rutin san sewaktu
b.Perawatan Selama Hemodialisa
• Observasi terhadap pasien HD
• Tekanan darah, nadi diukur setiap 1 jam lalu
dalam statu
• Dosis pemberian heparin dicatat setiap 1 jam
dalam status
• Cairan yang masuk perparenteral maupun
peroral dicatat jumlahnya dalam status
• Akses darah dihentikan
c. Perawatan sesudah Hemodialisa
• Untuk tekanan darah nadi sebelum slang inlet dicabut
• Ambil darah untuk pemeriksaan laboratorium
• Kecilkan aliran darah menjadi 75 ml/menit
• Cabut AV fistula intel/ lalu bilas slang inlet memakai saline
normal sebanyak 50-100 cc, lalu memakai udara hingga
semua darah dalam sirkulasi ekstrakorporeal kembali ke
sirkulasi sistemik
• Tekan pada bekas tusukan inlet dan outlet selama 5-10
menit, hingga darah berhenti dari luka tusukan
• Tekanan darah, nadi, pernapasan ukur kembali lalu catat
• Timbang berat badan lalu dicatat
• Kirimkan darah ke laboratorium untuk mengetahui kadar
elektrolit serum dan zat sisa tubuh.
Penatalaksanaan Pasien yang Menjalani
Hemodialisis Jangka Panjang
- Diet dan masalah cairan
Pembatasan pada asupanprotein, natrium, kalium dan cairan.
- Pertimbangan medikasi
Semua jenis obat dan dosisnya harusdievaluasi dengan cermat. Pasien harusmengetahui kapan minum obat dan kapanmenundanya
KOMPLIKASI
1) Hipotensi
2) Emboli udara
3) Nyeri dada
4) Pruritus
5) Gangguan keseimbangan dialisis
6) Kram otot yang nyeri
7) Mual dan muntah.
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN HEMODIALISIS
TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA