marketing strategy untuk mempertahankan ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7545/1/nidya...
TRANSCRIPT
MARKETING STRATEGY UNTUK
MEMPERTAHANKAN LOYALITAS ANGGOTA
SIMPANAN DI BMT RAMADANA SALATIGA
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A. Md. E. Sy)
Disusun Oleh :
Nidya Ayu Kusmaningrum
NIM 64010160058
PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
i
MARKETING STRATEGY UNTUK
MEMPERTAHANKAN LOYALITAS ANGGOTA
SIMPANAN DI BMT RAMADANA SALATIGA
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A. Md. E. Sy)
Disusun Oleh :
Nidya Ayu Kusmaningrum
NIM 64010160058
PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
iii
PENGESAHAN
iv
v
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Ngluruk Tanpa Bala, Menang Tanpa Ngasorake, Sekti Tanpa Aji-aji, Sugih
Tanpa Bandha”
(Berjuang tanpa perlu membawa massa, Menang tanpa merendahkan, Sakti tanpa
senjata, Kaya tanpa didasari kebendaan)
PERSEMBAHAN
Terimakasihku ku ucapkan kepada Orang tuaku, para dosenku, teman-teman
seperjuangan, tak lupa pembimbingku, pengelola BMT RAMAdana Salatiga dan
sahabatku yang senantiasa menyemangatiku baik secara langsung maupun tak
langsung.
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan karunia
nikmat dan kesehatan sehingga penyusunan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan
tepat waktu. Tidak lupa pula kami haturkan shalawat serta salam kepada
junjungan Nabi Muhammad SAW, berserta keluarganya, para sahabatnya dan
semua umatnya yang selalu istiqomah sampai akhir zamannya.
Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk meraih
gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah pada Program Studi Diploma III (D-III)
Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga dengan judul “MARKETING STRATEGY UNTUK
MEMPERTAHANKAN LOYALITAS ANGGOTA SIMPANAN DI BMT
RAMADANA SALATIGA”. Dalam penulisan ini penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada beberapa pihak yang secara langsung maupun tidak langsung
membantu penyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini. Ucapan terima kasih penulis
sampaikan kepada:
1. Kepada yang terhormat Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag. selaku
Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
2. Yang kami hormati Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.
3. Yang kami hormati Ari Setiawan, M.M. selaku ketua Program Studi DIII
Perbankan Syariah yang telah senantiasa membimbimbing kami dalam
kegiatan magang.
vi
4. Yang kami hormati Dr. Mochlasin Sofyan, M. Ag selaku Dosen
Pembimbing Tugas Akhir penulis yang senantiasa sabar dalam
membimbing dan mempermudah penulisan Tugas Akhir ini.
5. Yang kami hormati Nur Huri Mustofa, M.SI. selaku Dosen Pembimbing
Akademik.
6. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Salatiga yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang
tentunya sangat bermanfaat bagi penulis.
7. Yang kami hormati Faqih Nabhan, SE., MM selaku Manager BMT
RAMAdana Salatiga yang telah memberikan kepercayaan kepada penulis
untuk menjalankan kegiatan magang dan penelitian dengan terbuka dan
selalu memberikan pengarahan serta motivasi.
8. Yang kami hormati Ade Nur Setyanto, A. Md., E. Sy. selaku Ketua
Pengurus BMT RAMAdana yang telah berkenan memberikan ilmunya dan
motivasi kepada penulis.
9. Yang kami hormati Hanantya Aryana W, SE., E. Sy dan segenap karyawan
BMT RAMAdana Salatiga yang telah membantu dan membimbing penulis
dalam kegiatan penelitian.
10. Kedua orang tua ibuk Martini dan Bapak Kusno Wasito yang sangat saya
cintai dan tak pernah berhenti mendoakan yang terbaik untuk putrinya.
11. Teman-teman Mahasiswa DIII Perbankan Syariah seangkatan 2016.
vii
12. Tak lupa penulis mengucapkan kepada semua pihak yang telah membantu
kelancaran dalam penyusunan Tugas Akhir yang tidak dapat disebutkan
satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Tugas Akhir ini masih memiliki
banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat
dibutuhkan bagi penulis sehingga menjadi lebih baik. Terakhir, penulis berharap
agar hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan
para membaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Salatiga, 29 Mei 2019
Penulis,
Nidya Ayu Kusmaningrum
NIM. 64010160058
viii
ABSTRAK
Kusmaningrum, Nidya Ayu. 2019. Marketing Strategy untuk Mempertahankan
Loyalitas Anggota Simpanan di BMT RAMAdana Salatiga. Tugas Akhir,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D III Perbankan Syariah
IAIN Salatiga. Pembimbing: Dr. Mochlasin Sofyan, M. Ag.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana marketing strategy
yang diterapkan BMT RAMAdana Salatiga dalam mempertahankan loyalitas
anggota khususnya pada produk simpanan. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu metode kualitatif deskriptif yang menggunakan data primer
dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil observasi dan wawancara kepada
karyawan dan 20 anggota BMT, sedangkan pengambilan data sekunder dilakukan
dengan pengumpulan dokumen-dokumen BMT RAMAdana Salatiga dan studi
pustaka.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa marketing strategy
yang digunakan BMT RAMAdana Salatiga dalam mempertahankan loyalitas
anggota diantaranya : a) Keramahan Karyawan; b) Sikap Responsif (layanan antar
jemput bola dan penggunaan mobile printer); c) Tidak membebankan administrasi
pada segala jenis simpanan; d) Pemberian bonus pada simpanan; d) Memberikan
kemudahan dalam pengajuan pembiayaan. Indikator loyalitas anggota di BMT
RAMAdana diadopsi dari teori Griffin. Sesuai dengan hasil wawancara dan
kuesioner, setia menabung sampai sekarang menjadi indikator yang mayoritas
dipilih oleh anggota simpanan di BMT RAMAdana Salatiga. Selain itu, faktor
penunjang yang menjadi pemicu munculnya loyalitas di BMT RAMAdana
Salatiga, hasil tertinggi dari kuesioner menunjukkan keramahan karyawan dan
sikap responsif yang diberikan karyawan kepada anggota simpanan. Selain itu,
dalam mengimplementasikan merketing strategy, masing-masing strategi yang
diterapkan pastilah terdapat kelebihan dan kekurangan dalam praktiknya.
Kata Kunci: Marketing Strategy, Loyalitas, Simpanan
ix
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... ii
PENGESAHAN ..................................................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................. iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI .................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................ v
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii
DAFTAR GRAFIK .............................................................................................. xiii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 6
1) Bagi Peneliti ............................................................................................. 6
2) Bagi IAIN Salatiga ................................................................................... 6
3) Bagi BMT ................................................................................................. 7
E. Metode Penelitian......................................................................................... 7
F. Sistematika Penulisan ................................................................................ 10
BAB II ................................................................................................................... 12
LANDASAN TEORI ............................................................................................ 12
x
A. Kajian Pustaka ............................................................................................ 12
B. Kerangka Teori........................................................................................... 18
1. Loyalitas ................................................................................................. 18
2. Strategi Pemasaran ................................................................................. 21
3. Kepuasan Anggota ................................................................................. 23
4. Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) ............................................................ 25
BAB III ................................................................................................................. 28
LAPORAN OBJEK PENELITIAN ...................................................................... 28
A. Sejarah BMT RAMAdana Salatiga ............................................................ 28
B. Visi, Misi dan Tujuan BMT RAMAdana Salatiga .................................... 30
C. Lokasi BMT RAMAdana Salatiga ............................................................. 31
D. Struktur Organisasi Ruang Lingkup dan Wewenang ................................. 32
E. Produk BMT RAMAdana Salatiga ............................................................ 40
BAB IV ................................................................................................................. 51
ANALISIS DATA ................................................................................................ 51
A. Indikator Loyalitas Anggota di BMT RAMAdana Salatiga. ..................... 51
B. Marketing Strategy untuk Mempertahankan Loyalitas Anggota Simpanan
di BMT RAMAdana Salatiga ............................................................................ 56
C. Kelebihan dan Kekurangan Marketing Strategy untuk Mempertahankan
Loyalitas Anggota Simpanan di BMT RAMAdana .......................................... 62
BAB V ................................................................................................................... 68
PENUTUP ............................................................................................................. 68
A. Kesimpulan ................................................................................................ 68
B. Saran ........................................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 70
LAMPIRAN – LAMPIRAN ................................................................................. 70
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Struktur Organisasi BMT RAMAdana Salatiga................................... 32
Gambar 2 Brosur BMT RAMAdana ..................................................................... 71
Gambar 3 Slip manual setoran, penarikan, angguran ........................................... 72
Gambar 4 Tampilan Mobile AO ........................................................................... 73
Gambar 5 Wawancara dengan anggota ................................................................. 73
Gambar 6 Lembar Konsultasi TA ......................................................................... 75
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Beda Penelitian ........................................................................................ 12
Tabel 2 Kuesioner loyalitas anggota simpanan ..................................................... 74
xiii
DAFTAR GRAFIK
grafik 1 indikator anggota yang memiliki loyalitas menabung ............................. 54
grafik 2 faktor pemicu munculnya loyalitas anggota ............................................ 56
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lahirnya lembaga keuangan syariah termasuk “Baitul Maal Wat
Tamwil” yang biasa disebut dengan BMT, pada dasarnya dilatarbelakangi
oleh pelarangan riba secara tegas dalam Al-Quran. Karena sebagian besar
umat Islam yang hati-hati dalam menjalankan perintah dan ajaran agamanya
menolak menjalin hubungan bisnis dengan perbankan konvensional yang
beroperasi dengan sistem bunga (Ilmi, 2002 : 1-2).
Pada saat ini, tidaklah sulit untuk menemukan Baitul Maal Wat
Tamwil (BMT) baik di pedesaan maupun perkotaan, ditengah lingkungan
masyarakat maupun dilingkungan pasar. Bahkan tidak jarang, dalam satu
lingkungan terdapat beberapa Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) yang
berdampingan. Sebagai sebuah lembaga keuangan syariah yang tengah
berkembang, BMT tentunya tidak terlepas dari ketatnya persaingan antar
lembaga keuangan yang lainnya. Tidaklah hanya persaingan antar sesama
BMT saja, melainkan dengan lembaga keuangan mikro lainnya seperti Bank
Umum Syariah dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) yang pada
saat ini juga mulai tumbuh pesat diberbagai daerah.
Disamping itu, kemajuan teknologi juga menjadi perhatian khusus
bagi Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), dimana belum banyak BMT yang
menggunakan kemajuan teknologi untuk meningkatkan pelayanan seperti
halnya yang dimiliki Bank Umum Syariah maupun Bank Pembiayaan
2
Rakyat Syariah (BPRS). Menanggapi persaingan antar lembaga keuangan
yang cukup ketat, Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) memerlukan strategi
yang matang serta memperhatikan kemajuan teknologi agar unggul dalam
persaingan.
Pada dasarnya ujung tombak sebuah Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)
adalah pada kinerja Account Officer (AO) atau marketing, karena transaksi
di BMT masih banyak mengandalkan interaksi antara Account Officer dan
anggota. Terutama pada anggota simpanan, yang notabenya setiap BMT
menggunakan layanan antar jemput simpanan dalam transaksinya. Maka
dari itu, setiap Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) harus selalu memperhatikan
kinerja dari para Account Officer dan merencanakan strategi yang tepat
untuk mempertahankan loyalitas dari anggota.
Setiap Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) memiliki strategi yang
berbeda-beda dalam memenangkan pesaingan di pasar. Menumbuhkan
sikap loyalitas anggota merupakan tuntutan yang harus dilakukan BMT,
karena dengan terpeliharanya loyalitas dari anggota BMT maka eksistensi
BMT akan tetap terjaga. Menciptakan dan mempertahankan anggota yang
loyal merupakan jantung dari setiap organisasi. Terutama pada Baitul Maal
Wat Tamwil (BMT) khususnya loyalitas anggota simpanan, yang dimana
dalam menghimpun dananya BMT harus memiliki kepercayaan (trust) yang
baik dimata anggota. Jika diamati masyarakat lebih pintar dan selektif untuk
mempercayakan lembaga keuangan yang tepat untuk menghimpun dananya.
Selain kepercayaan dari anggota, kepuasan anggota juga menjadi penentu
3
loyalitas anggota. Kepuasan merupakan faktor penting dalam
mempertahankan loyalitas anggota, maka dalam mewujudkan kepuasan
anggota Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) harus memiliki pelayanan yang
prima (Assauri, 2013:11).
Kiat pelayanan prima (service of excellence) berkaitan dengan jasa
pelayanan yang dilaksanakan oleh organisasi dalam upaya untuk
memberikan rasa kepuasan dan menumbuhkan kepercayaan pihak
pelanggannya (anggota). Didalam konsep service of exellence ini terdapat 4
(empat) unsur pokok, yaitu 1) Kecepatan, 2) Ketepatan, 3) Keramahan, 4)
Kenyamanan. Untuk mencapai tingkat pelayanan yang prima, maka seluruh
anggota Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) harus memiliki tingkat
keterampilan tertentu, keandalan, berpenampilan baik dan rapi, bersikap
ramah serta mampu berkomunikasi dan menciptakan hubungan yang baik
dengan anggota (Ruslan, 2011:279).
Atas pelayanan prima yang diberikan oleh masing-masing Baitul Maal
Wat Tamwil (BMT) anggota dapat memberikan penilaian. Baik-buruknya
kualitas jasa tergantung pada kemampuan penyedia layanan dalam upaya
untuk memenuhi harapan anggotanya secara konsisten, tepat dan
memuaskan. Dalam pelayanan dapat dikatakakan unggul atau prima apabila
mampu atau jeli untuk mengenali dengan baik keinginan-keinginan anggota.
Selain itu, penanganan keluhan anggota juga menjadi aspek yang penting.
Berusaha untuk menghadapi keluhan dengan sikap yang penuh hormat
4
(respect), jangan terbawa emosi, dan berusaha untuk mencari sebuah solusi
demi kebaikan bersama (Ruslan, 2011:281).
Dalam hal ini penulis ingin mengetahui marketing strategy yang
digunakan BMT RAMAdana dalam mempertahankan loyalitas anggotanya.
BMT RAMAdana merupakan lembaga keuangan syariah yang tidak terlepas
dari ketatnya persaingan antar lembaga keuangan penyedia modal usaha di
daerah Salatiga. BMT RAMAdana memiliki beberapa produk simpanan
yang ditawarkan, diantaranya Sirela (Simpanan Sukarela), Sahara
(Simpanan Hari Raya), Sisuka (Simpanan Sukarela Berjangka), Siqurban
(Simpanan Untuk Qurban), Simprestasi (Simpanan Pelajar Ajar
Berprestasi), Simapan (Simpanan Masa Depan), Siasat (Simpanan Aset
Manfaat), Siserta (Simpanan Penyertaan) dan sebagainya. Banyaknya
produk simpanan yang ditawarkan oleh BMT RAMAdana ini, memberikan
pilihan bagi anggota yang hendak menghimpun dananya sesuai dengan
kebutuhan, sehingga timbul rasa nyaman dari diri anggota.
Pertumbuhan jumlah anggota simpanan pada 3 (tiga) tahun terakhir di
BMT RAMAdana Salatiga cukup signifikan, dengan anggota pada tahun
2016 sebanyak 850 anggota, tahun 2017 sebanyak 980 anggota, dan pada
tahun 2018 sebanyak 1.275 anggota. Dengan banyaknya anggota simpanan
yang dimiliki BMT RAMAdana merupakan suatu bukti bahwa BMT
tersebut memiliki marketing strategy yang baik dalam mendapatkan
maupun mempertahankan loyalitas anggotanya. Terlebih, di daerah Salatiga
5
dan sekitarnya juga banyak terdapat BMT yang serupa, dan juga
memerlukan anggota.
Maka dari itu, loyalitas anggota terutama pada anggota simpanan
perlulah dijaga agar kinerja dari BMT dapat berjalan dengan lancar. Banyak
BMT yang gulung tikar dikarenakan pelayanan yang kurang baik dan
kurang memuaskan keinginan anggota. Tidak sedikit anggota yang
berpindah ke BMT lain, yang dianggap memiliki pelayanan yang lebih
unggul atau prima. Dengan alasan tersebut, dalam menjaga kepuasan
anggota dan tercapainya anggota yang loyal, BMT RAMAdana selalu
mengedepankan pelayanan yang prima, berbasis teknologi, serta melayani
anggota sehangat keluarga.
Berdasarkan latar belakang tersebut, mendorong penulis untuk
menyusun Tugas Akhir dengan judul “Marketing Strategy untuk
Mempertahankan Loyalitas Anggota Simpanan di BMT RAMAdana
Salatiga”.
B. Rumusan Masalah
1. Apa indikator loyalitas di BMT RAMAdana Salatiga?
2. Bagaimana marketing strategy untuk mempertahankan loyalitas
anggota simpanan di BMT RAMAdana Salatiga?
3. Apa kelebihan dan kekurangan marketing strategy untuk
mempertahankan loyalitas anggota simpanan di BMT RAMAdana
Salatiga?
6
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui indikator loyalitas anggota di BMT RAMAdana
Salatiga.
2. Untuk mengetahui bagaimana marketing strategy yang digunakan
untuk mempertahankan loyalitas anggota simpanan BMT RAMAdana
Salatiga.
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan marketing strategy yang
digunakan untuk mempertahankan loyalitas anggota simpanan di
BMT RAMAdana Salatiga
D. Manfaat Penelitian
1) Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan khususnya
marketing strategy untuk mempertahankan loyalitas anggota simpanan
di BMT serta menjadi bekal dimasa yang akan datang untuk dapat
menerapkan dalam suatu keadaan baik dalam teknis maupun teknisi.
2) Bagi IAIN Salatiga
Untuk menambah refrensi dan informasi khusunya bagi
mahasiswa Perbankan Syariah dan bagi Mahasiswa IAIN Salatiga
pada umumnya mengenai marketing strategy untuk mempertahankan
anggota simpanan di BMT dan dapat dijadikan masukan untuk
penelitian selanjutnya.
7
3) Bagi BMT
Laporan penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi
dan pedoman untuk terus memajukan lembaga keuangan syariah
terutama dalam marketing strategy untuk mempertahankan loyalitas
anggota simpanan.
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field reaserch)
dengan pendekatan analisis kualitatif, yaitu mendeskripsikan data
yang terkumpul ke dalam kelimat-kalimat yang memiliki arti lebih
mendalam, karena menggambarkan secara tepat individu, keadaan,
gejala, atau kelompok tertentu, guna menentukan frekuensi adanya
hubungan antara satu gejala dengan gejala lainnya. Ditinjau dari aspek
yang diteliti penelitian ini merupakan studi kasus. Studi kasus
merupakan bentuk penelitian yang mendalam tentang suatu aspek
lingkungan sosial termasuk manusia didalamnya. Sumber data
merupakan sumber dimana data dapat diperoleh. Pengumpulan data
dalam penelitian kualitatif dilakukan ada natural setting (kondisi yang
alami), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih
banyak pada observasi, wawancara mendalam (in depth interview) dan
dokumentasi (Moleong, 2008:6).
8
2. Metode Pengumpulan Data
Data pendukung yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh
dengan pengumpulan data yang relevan. Metode yang digunakan
yaitu:
a. Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan dua orang atau lebih
untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga
dapat dikontruksi makna dalam suatu topik tertentu. Dalam
penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada karyawan
dan 30 anggota simpanan yang dipilih secara acak sebagai
responden BMT RAMAdana Salatiga mengenai Markeing
Strategy untuk mempertahankan loyalitas anggota simpanan di
BMT RAMAdana Salatiga.
b. Observasi
Metode observasi merupakan suatu proses yang kompleks,
suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan
psikologis. Metode observasi ini dilakukan dengan cara
mengamati pelaku, kejadian atau kegiatan yang terjadi di BMT
RAMAdana Salatiga selama peneitian. Kemudian mencatat hasil
pengamatan tersebut untuk mengetahui apa yang sebenarnya
terjadi.
9
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal
atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, majalah,
notulen rapat, agenda, dan sebagainya. Dengan metode ini
penulis mendapatkan data yang mencatat diantaranya meliputi
letak geografis, sejarah awal mula berdirinya, visi dan misi,
tujuan, struktur organisasi, produk-produk BMT RAMAdana
Salatiga dari buku SOP (Standard Operating Procedure).
3. Jenis Data
Adapun jenis data menurut sumbernya dalam penelitian ini adalah:
a. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung melalui
wawancara kepada :
1) Accounting Officer dari BMT yang merupakan seorang
yang aktif dalam pemasaran.
2) Para anggota simpanan BMT yang merupakan anggota
tetap dari BMT.
b. Data Sekunder
Pengertian Data sekunder merupakan data yang diperoleh
melalui media perantara atau secara tidak langsung yang berupa
buku, catatan, bukti yang telah ada, atau arsip baik yang
dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan secara umum
yang berkaitan dengan perusahaan.
10
4. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di lingkungan sekitar BMT RAMAdana
Salatiga, tepatnya di Jalan Lingkar Salatiga (JLS) KM 1.8 Pulutan,
Sidorejo, Salatiga dan rumah atau tempat bisnis dari anggota
simpanan aktif BMT RAMAdana Salatiga.
5. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif, yang dimana analisis deskriptif mengacu pada transformasi
dari data-data mentah ke dalam suatu bentuk yang mudah dimengerti
dan diterjemahkan. Pendiskripsian respons atau hasil observasi
merupakan ciri khas dari bentuk pertama analisis. Perhitungan rata-
rata, distribusi frekuensi dan distribusi persentase adalah bentuk yang
paling umum dari peringkas data (Wibisono, 2003:134). Dalam
penelitian ini dilihat dari data yang sering muncul dari beberapa
indikator yang sudah ada, dan disampaikan melalui ranking urutan.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan memberikan gambaran kepada pembaca tentang
penulisan yang diuraikan dari BAB I hingga BAB V dan merupakan
informasi mengenai materi yang penulis dan tiap tiap bab. Sistematika
penulisan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
11
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan dan kegunaan penelitian, metode penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pembahasan teori dalam bab ini dimaksudkan sebagai bab
untuk mengantarkan pada pembahasan-pembahasan teori
dan penelitian sebelumnya tentang strategi marketing untuk
mempertahankan loyalitas nasabah simpanan.
BAB III LAPORAN OBYEK PENELITIAN
Bab ini memaparkan mengenai gambaran umum
perusahaan yang sedang di teliti yaitu BMT RAMAdana
Salatiga.
BAB IV ANALISIS DATA
Analisis data merupakan bagian inti dari penelitian,
didalamnya memberikan suatu analisis data dari data-data
yang telah diteliti.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakhir dalam penelitian ini dan
berisi tentang kesimpulan dari penelitian serta saran.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
Tabel 1 Beda Penelitian
N
o Nama
Objek
Penelitian
Metode
Penelitian Hasil Penelitian
1 Sari
Damayanti
(2018)
BMT El-Mu
Lampung
Selatan
Deskriptif Menggunakan penelitian
field reaserch. Berfokus
pada peran BMT EL-MU
dalam menjaga loyalitas
anggota dilakukan dengan
cara : Pertama,
mensosialisasikan tentang
prinsip-prinsip syari’ah.
Kedua, mensosialisasikan
pendampingan,
penyuluhan dan
pengawasan. Ketiga,
menghindarkan anggota
dari ketergantungan
rentenir, membangun
birokrasi yang sederhana
dan penyediaan dana
setiap saat. Dan Keempat,
melakukan evaluasi
pemetaan dan skala
prioritas serta menilai
kelayakan nasabah. Maka
dengan peran yang
13
dijalankan serta pelayanan
yang diberikan oleh BMT
EL-MU dalam menjaga
loyalitas anggota tersebut
diharapkan dapat menjadi
sebuah harapan terpenting
bagi anggotanya untuk
melakukan pembiayaan
kembali di koperasi BMT
EL-MU Purwodadi
Simpang.
2 Meytha
Pritandhari
(2015)
BMT
Amanah
Ummah
Sukoharjo
Deskriptif Penelitian ini berfokus
pada faktor yang
mempengaruhi loyalitas
pelanggan yaitu reputasi
merek, kepuasan
angggota, kualitas
pelayanan, kualitas
pelayanan berpengaruh
positif terhadap kepuasan
anggota, dan kualitas
pelayanan. Dari beberapa
faktor tersebut faktor
kualitas pelayanan yang
paling dominan dalam
mempengaruhi loyalitas
anggota. Dampak loyalitas
terhadap keunggulan
bersaing dapat dilihat dari
seberapa banyak anggota
14
BMT yang tidak pindah
ke lembaga keuangan lain.
Semakin bagus kualitas
pelayanan maka semakin
tinggi tingkat loyalitas dan
keunggulan bersaing antar
lembaga keuangan juga
semakin tinggi.
3 Suci
Wahyuni Arti
(2017)
BMT El
Amanah
Kendal
Deskriptif Fokus penelitian ini adalah
loyalitas anggota, dimana
untuk menghasilkan
loyalitas anggota, KSPPS
BMT El Amanah
menciptakan budaya kerja
yang baik kepada para
karyawannya. Dari hasil
pengamatan yang telah
dilakukan, strategi KSPPS
BMT El Amanah
menggunakan strategi
intensif dengan penawaran
atas produk simpanan
maupun pinjaman.
Dilakukan melalui strategi
penetrasi pasar dengan
mempromosikan dan
menyebar brosur-brosur.
Kemudian strategi
pengembangan pasar
dengan mengenalkan
15
produk- produk ke daerah
yang jauh dari lokasi
kantor dan strategi
pengembangan produk
dengan menciptakan
produk pilihan dan
menarik sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
4 Eka Rahma
Meida
Hapsari
(2018)
BMT Madani
Sepanjang
Sidoarjo
Deskriptif BMT Madani Sepanjang
Sidoarjo terdapat 2 (dua)
faktor yang
mempengaruhi loyalitas,
yakni kepuasan dan
hambatan pindah. Selain
itu terdapat 10 variabel
yang digunakan dalam
penelitian, dan sudah
dikelompokkan menjadi 4
(empat) faktor utama yang
mempengaruhi loyalitas
anggota di BMT Madani
Sepanjang Sidoarjo, yaitu
Faktor Kualitas SDM,
Faktor Kepuasan, Faktor
Keunggulan dari Pesaing,
dan Faktor Kerugian
Berpindah. Dari keempat
faktor tersebut, terdapat
faktor yang paling
dominan yakni faktor
16
kualitas SDM dengan nilai
loading factor tertinggi,
sebesar 3,549. Di mana
faktor kualitas SDM
dipengaruhi oleh 2
variabel yakni kepedulian
karyawan dan informasi
karyawan yang dapat
dipercaya.
5 Muhammad
Mustaghfirin
(2017)
BMT BUS
Lasem KCP
Banyumanik
Deskriptif Dilatar belakangi karena
pesatnya pertumbuhan
lembaga jasa keuangan
tidak terkecuali BMT. Hal
ini mengakibatkan
kompetisi dalam mencari
nasabah semakin tinggi.
BMT menginginkan
nasabahnya menjadi loyal.
Dalam penelitian ini
peneliti ingin mengetahui
sejauh mana peranan
Account Officer dalam
meningkatkan loyalitas
nasabah pengguna produk
atau jasa pada KSPPS
BMT BUS Lasem Kantor
Cabang Pembantu
Banyumanik. Hasil
penelitian yang dilakukan
di KSPPS BMT BUS
17
Lasem KCP Banyumanik
ini mengenai peranan
Account Officer dalam
meningkatkan loyalitas
nasabah menunjukkan arah
positif, hal ini ditunjukkan
dengan hasil wawancara
yang telah peneliti lakukan
yaitu sebagian besar
nasabah telah terpuaskan
dengan pelayanan yang
diberikan oleh Account
Officer. Pada umumnya
nasabah menjadi loyal
dikarenakan pelayanan
yang memudahkan
nasabah untuk
bertransaksi, dilain itu
Account Officer menjadi
pertimbangan oleh
nasabah karena dianggap
sopan dan jujur.
6 Solichah
(2017)
BPRS Artha
Amanah
Ummat
Ungaran
Kuantitatif Hasil uji aspek komunikasi
berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap
loyalitas nasabah,
komitmen berpengaruh
positif dan tidak signifikan
terhadap loyalitas nasabah,
kepercayaan berpengaruh
18
positif dan tidak signifikan
terhadap loyalitas nasaba,
penanganan konflik
berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap
loyalitas nasabah, brand
image berpengaruh positif
dan tidak signifikan
terhadap loyalitas nasabah,
sedangkan pendidikan
nasabah tidak berpengaruh
negatif dan tidak
signifikan terhadap
loyalitas nasabah.
Penelitian ini berbeda dengan penelitian diatas. Jadi, penelitian ini
berfokus pada bagaimana strategi BMT khususnya pelayanan yang
diberikan oleh setiap karyawan dengan dasar service of excelence, baik
pelayanan di kantor BMT maupun dari pihak Account Ofiicer yang bertatap
muka dengan anggota diluar lingkungan BMT. Selain itu, juga terdapat
analisis indikator loyalitas anggota serta kelebihan dan kekurangan setiap
strategi yang diterapkan.
B. Kerangka Teori
1. Loyalitas
a. Pengertian Loyalitas
Loyalitas diartikan sebagai kesetiaan, dengan maksud
kesetiaan seseorang terhadap suatu produk atau layanan jasa.
19
Mowen dan Minor mendefinisikan loyalitas sebagai kondisi
dimana pelanggan mempunyai sikap positif terhadap suatu
merek, mempunyai komitmen pada merek tersebut, dan
berkeinginan untuk meneruskan pembeliannya dimasa
mendatang. Loyalitas merupakan ukuran besarnya konsumsi dan
frekuensi pembelian barang atau pemakaian layanan jasa oleh
konsumen terhadap suatu perusahaan. Tingkat loyalitas
konsumen terdiri dari 4 (empat) tahap :
1) Kognitif
Kognitif merupakan tahap dimana pengetahuan
langsung maupun tidak langsung konsumen terhadap
merek, manfaat dan dilanjutkan pada proses pembelian
berdasarkan pada superioritas yang ditawarkan. Dasar
loyalitas adalah infomasi mengenai produk atau layanan
jasa yang tersedia bagi konsumen.
2) Afektif
Afektif merupakan sikap favorable konsumen
terhadap merek merupakan hasil dari konfirmasi yang
berulang dari harapannya selama tahap cognitively loyality
berlangsung. Dasar loyalitas konsumen sikap dan
komitmen terhadap produk dan layanan jasa, sehingga
telah terbentuk suatu hubungan yang lebih mendalam
20
antara konsumen dan penyedia produk atau layanan jasa
dibandingan pada tahap sebelumnya.
3) Konatif
Intensi membeli ulang barang atau memanfaatakan
layanan jasa sangat kuat dan memiliki keterlibatan tinggi
yang merupakan dorongan motivasi.
4) Tindakan
Menghubungkan penambahan yang baik untuk suatu
tindakan serta keinginan untuk mengatasi kesulitan seperti
pada tindakan kesetiaan (Hutabarat dan Martini Huseini,
2006:64).
Kebijakan secara umum yang diterapkan oleh Bank
Syariah mengenai loyalitas nasabah meliputi : pembelian ulang
produk perbankan lain dari Bank Syariah, tetap memilih Bank
Syariah tidak pernah berkeinginan untuk pindah meskipun
diberikan tawaran produk sejenis dengan bank lain, yakin bahwa
Bank Syariah memiliki produk tabungan rencana yang paling
baik, merekomendasikan Bank Syariah pada orang lain
menyarankan kepada orang disekitarnya untuk menggunakan
layanan jasa yang ditawarkan Bank Syariah (Junusi, 2012:31).
b. Indikator Pelanggan yang loyal
Menurut Griffin pelanggan yang loyal kepada perusahaan
merupakan aset penting dan memiliki indikator sebagai berikut:
21
1) Melakukan pembelian secara teratur (makes regular
repeat purchases).
2) Membeli diluar lini produk atau jasa (purchases across
product and service lines).
3) Mereferensikan produk perusahaan kepada orang lain
(Refers other).
4) Menunjukan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari
pesaing (Demonstrates an immunity to the full of the
competition) (Hurriyati, 2015:130).
2. Strategi Pemasaran
a. Strategi
Strategi merupakan kebijakan dan keputusan yang
digunakan oleh manajemen yang memiliki dampak besar pada
kinerja keuangan. Jadi, pada dasarnya perusahaan menetapkan
strategi melalui penyelarasan kemampuan perusahaan dengan
peluang yang ada dalam dunia industri. Dalam pengertian
umum, strategi merupakan proses pengevaluasian kekuatan dan
kelemahan perusahaan dibandingkan dengan peluang dan
ancaman yang ada dalam lingkungan yang dihadapi dan
memutuskan strategi pasar produk yang menyesuaikan
kemampuan perusahaan dengan peluang lingkungan (Anaroga,
2010:358).
22
b. Pemasaran (Marketing)
Banyak orang masih rancu dengan pengertian pemasaran
dan penjualan. Istilah pemasaran seringkali digunakan untuk
kegiatan periklanan dan penjualan. Pada dasarnya penjualan
merupakan salah satu bagian kegiatan pemasaran yaitu hanya
menyangkut kegiatan transaksi yang sesungguhnya dilakukan.
Periklanan merupakan salah satu metode kegiatan promosi yang
merupakan bagian lain dari kegiatan pemasaran, sedangkan
pemasaran menyangkut dengan aktivitas komunikasi.
Pemasaran meliputi masalah penetapan produk, harga, saluran
distribusi dan promosi oleh perusahaan selain pada kegiatan
penjualan (Anaroga, 2011:181).
c. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan wujud rencana yang
terarah dibidang pemasaran, yang ada untuk memperoleh suatu
hasil yang optimal (Anaroga, 201:188). Dalam pengertian
tersebut mengandung fungsi-fungsi dasar pemasaran, yaitu
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
implementasi (implementing), dan pengawasan (controlling)
(Prapti, 2011:2).
d. Ciri Strategi Pemasaran
Terdapat 3 (tiga) ciri strategi pemasaran, diantaranya :
23
a) Interdisiplinary, pada ciri ini strategi pemasaran tidak
hanya diterapkan oleh satu departemen saja, tetapi terkait
dan saling interaksi dengan berbagai departemen lain
dalam perusahaan.
b) Future direction, strategi pemasaran menjadi peta kemana
arah yang akan dituju perusahaan dimasa yang akan
datang dan bagaimana melakukannya. Semua ini harus
mempertimbangkan faktor internal dan eksternal
perusahaan.
c) On going process, never ending process, and not a start-
stop event. Strategu pemasaran merupakan suatu proses
yang terus berlangsung dan menunjukkan siklus yang
tidak akan pernah berakhir, karena meliputi elemen-
elemen pemasaran strategik seperti visi, misi, tujuan,
lingkungan, strategi, implementasi, evaluasi dan kontrol
serta untuk mempertahankan dan meningkatkan
keunggulan bersaing, manajer dituntut untuk selalu
mengevaluasi dan mengontrol secara terus menerus
(Prapti, 2011:3).
3. Kepuasan Anggota
a. Pengertian Kepuasan Anggota.
Kepuasan anggota merupakan pendorong utama bagi
loyalitas anggota. Kepuasan anggota dapat diukur dengan
24
berbagai cara diantaranya : umpan balik seperti komentar
tertentu yang tidak diminta, riset pasar, dan forum diskusi
pemantauan online. Peningkatan kepuasan anggota sangat
dibutuhkan dalam persaingan yang semakin ketat. Tingkat
kepuasan anggota tergantung pada kinerja yang diterima dari
jasa yang diberikan serta standar yang digunakan anggota untuk
mengevaluasi kinerja itu. Oleh karena itu, suatu organisasi akan
selalu berupaya untuk menjaga kinerja yang terbaik bagi
pemberian pelayanan yang dapat memuaskan para anggota.
Salah satunya dengan mengutamakan kiat pelayanan yang
unggul atau prima (Assauri, 2013:11).
b. Kiat Pelayanan Prima
Pengertian kiat pelayanan prima (service of excelence)
berkaitan dengan jasa pelayanan yang dilaksanakan oleh
perusahaan dalam upaya untuk memberikan rasa kepuasan dan
menumbuhkan kepercayaan dari pihak anggotanya (konsumen).
Dalam konsep Service of Excelence terdapat 4 (empat) unsur
pokok, yaitu :
1) Kecepatan
2) Ketepatan
3) Keramahan
4) Kenyamanan (Ruslan, 2012:279)
25
Selain itu tujuan dari pelayanan unggul atau prima, yaitu :
1) Dapat memberikan rasa puas dan kepercayaan pada
anggotanya;
2) Tetap menjaga agar anggota merasa diperhatikan dan
dipentingkan segala kebutuhan atau keinginannya;
3) Upaya mempertahankan anggota agar tetap loyal untuk
menggunakan layanan jasa yang ditawarkan (Ruslan,
2012:282-284).
4. Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)
Baitul Maal Wat Tamwil atau biasa dikenal dengan sebutan
BMT jika diartikan secara terpisah yaitu Baitul Maal dan
Baituttamwil. Baitultamwil adalah pengembangan usaha-usaha
produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan
ekonomi pengusaha kecil dengan antara lain mendorong kegiatan
menabung dan menunjang kegiatan ekonominya sedangkan Baitul
Maal adalah menampung dan menyalurkan dana berupa zakat, infaq,
dan shadaqah (ZIS) dan menjalankannya sesuai dengan peraturan
amanahnya (Ilmi, 2002:65).
Adapun pengertian Baitul Maal yang dimaksud adalah lembaga
keuangan yang lebih berorientasi sosial keagamaan yang kegiatan
utamanya menampung serta menyalurkan harta berupa Zakat, Infaq,
dan Shadaqah (ZIS) berdasarkan ketentuan-ketentuan yang telah
ditetapkan Al-Quran dan Sunnah Rasul-Nya. Karena berorientasi
26
sosial keagamaan, maka Baitul Maal tidak dapat dimanipulasi untuk
kepentingan bisnis atau mencari laba (profit). Sedangkan yang
dimaksud Baituttamwil adalah lembaga keuangan yang kegiatan
utamanya menghimpun dana masyarakat dalam bentuk tabungan
(simpanan) maupun deposito dan menyalurkan kembali kepada
masyarakat dalam bentuk pembiayaan berdasarkan prinsip syariah
melalui mekanisme yang lazim dalam dunia perbankan (Ilmi,
2002:65-67).
Secara kelembagaan BMT didampingi atau didukung Pusat
Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK). Dimana PINBUK
mendapatkan pengakuan dari Bank Indonesia sebagai Lembaga
Pengembangan Swadaya Masyarakat. PINBUK sebagai lembaga
primer karena pengembangan misi yang sangat luas. Dalam
prakteknya BMT dapat didirikan dalam bentuk Kelompok Swadaya
Masyarakat (KSM) dan Koperasi. Sebelum menjalankan usahanya,
Kelompok Swadaya Masyarakat mesti mendapatkan sertifikat operasi
dari PINBUK. BMT membantu usaha-usaha kecil sehingga
keberadaan BMT merupakan representasi dari kehidupan masyarakat
dimana BMT itu berada, dengan jalan ini BMT mampu
mengakomodir kepentingan ekonomi masyarakat (Sudarsono,
2003:96).
Peran umum Baitul Maal Wat Tamwil adalah melakukan
pembinaan dan pendanaan yang berdasarkan sistem syariah yang
27
menegaskan arti penting prinsip-prinsip syariah dalam kehidupan
ekonomi masyarakat. Sebagai lembaga keuangan syariah yang
bersentuhan langsung dengan kehidupan masyarakat kecil maka BMT
mempunyai tugas penting dalam mengembangkan misi ke-Islaman
dalam segala aspek kehidupan masyarakat.
28
BAB III
LAPORAN OBJEK PENELITIAN
A. Sejarah BMT RAMAdana Salatiga
Salatiga merupakan kota kecil yang memiliki keragaman, baik dari
segi keagamaan maupun dari penduduk yang ada di Kota Salatiga. Dari
keadaan tersebut sektor ekonomi pun berjalan dengan kompetitif, hal ini
dapat dilihat dengan munculnya usaha-usaha, baik dari warga muslim
maupun non muslim. Dari sektor ekonomi, kaum nonmuslim di Kota
Salatiga sangat memegang peranan, terbukti dengan adanya minimarket
sampai supermarket yang mayoritas dipegang oleh kaum nonmuslim. Para
cendikiawan dan pengusaha muslim tergugah untuk mengembangkan usaha
kaum muslim. BMT RAMAdana didirikan dengan tujuan utama untuk
membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat, khususnya dalam
pemberdayaan umat. Dengan pembinaan sistem perekonomian yang baik
dan menggunaka sistem syariah, tidak hanya dapat meningkatkan
kesejahteraannya, namun juga dapat menciptakan kondisi masyarakat
ekonomi yang kuat diarahkan untuk ikut memikirkan anggota masyarakat
lain yang lemah.
Berdirinya BMT “RAMA” kira-kira pada akhir tahun 2001 yang
dipimpin oleh Bapak H. Zahroni di bawah naungan Yayasan Al-Muttaqin.
Dengan menindak lanjuti terbitnya Akta Notaris tanggal 31 Januari 2007
tentang pengesahan Badan Hukum, No. 518/03/BH/XVI.31/1/2007. Yang
sebelumnya dengan nama BMT “RAMA” menjadi Koperasi Simpan Pinjam
29
Syariah (KSPS) “RAMA”. Maka pada tanggal 1 Oktober 2007 dilakukan
serah terima pengelolaan BMT RAMA yang diwakili oleh Bapak H.Zahroni
kepada pengurus BMT RAMA oleh Drs. Sutrisna, M.Pd., selanjutnya pada
tanggal yang sama yaitu 1 Oktober 2007, dilakukan pengangkatan manajer
dengan surat keputusan pengangkatan manajer No. P.02/RAMA/X/2007.
Manajer yang diangkat untuk menjalankan operasional BMT RAMA
mewakili pengurus adalah Bapak Faqih Nabhan, M.M.
Perkembangan BMT RAMA sejak tahun 2001 sampai sekarang cukup
baik, hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya BMT yang berdiri di
berbagai wilayah Salatiga. Berdirinya BMT RAMA diawali dengan
kumpulnya kurang lebih 20 orang yang terdiri dari pengurus, calon
pengelola, dan masyarakat sekitar pada akhir tahun 2001. Dengan modal
awal sebasar Rp 10.000.000 berdirilah Baitul Maal Wa Tamwil (BMT)
“RAMA”, sebagai bentuk alternatif lembaga keuangan untuk masyarakat
pengusaha kecil dan mikro serta menengah untuk mengatasi kesulitannya
dalam pengembangan usaha melalui pemberian pinjaman yang tidak
menggunakan sistem bunga.
Baru kemudian pada tahun 2013 membuka cabang BMT RAMAdana.
Pada awalnya kantor BMT RAMAdana masih menjadi satu dengan BMT
RAMA di komplek masjid pasar raya, tetapi pada tanggal 4 Januari 2014
kemarin sudah menempati kantor barunya walaupun belum begitu sempurna
penyelesaian pembangunannya.
30
BMT dalam beroperasi menganut sistem bagi hasil sesuai dengan
syariah islam. Kegiatan BMT adalah untuk meningkatkan kualitas dan
pengembangan usaha kecil maupun menengah serta usaha-usaha lain yang
produktif, selain itu juga BMT berhak mengambil keuntungan sebagai
haknya sesuai dengan syariah dan amanah.
B. Visi, Misi dan Tujuan BMT RAMAdana Salatiga
1. Visi
Menjadi lembaga yang mandiri dalam rangka menghantarkan
masyarakat yang di ridhai oleh Allah SWT.
2. Misi
Membentuk lembaga yang profesional, amanah, jujur dan adil untuk
membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat luas, khususnya
dalam sumber daya ekonomi umat.
3. Tujuan
a. Menggapai mardhotillah
b. Menciptakan lembaga keuangan akyat berdasarkan syariah
Islam sebagai sarana peningkatan kehidupan sosial ekonomi
umat.
c. Membebaskan umat khususnya para pengusaha kecil dan mikro
dari kejeratan bunga dan rentenir.
d. Mengembangkan sikap hemat dan mendorong kegiatan
menabung.
31
C. Lokasi BMT RAMAdana Salatiga
Secara geografis BMT RAMAdana terletak di Kota Salatiga, tepatnya
di Jalan Lingkar Salatiga (JLS) KM 1.8 Pulutan, Sidorejo, Salatiga. Letak
BMT RAMAdana tergolong strategis karena berada di jantung Kota
Salatiga.Lokasi bangunan KSPS berada di pinggir jalan Lingkar Salatiga
menghadap ke barat. Di sebelah selatan KSPS ada sebuah rumah makan
yaitu BALE RAOS, di sebelah utara BMT RAMAdana akan dibangun
sebuah pasar ikan untuk wilayah Salatiga dan sekitarnya, yang memiliki
potensi luar biasa untuk dapat mengembangkan dan mengenalkan produk
keuangan syariah.
Tempat yang strategis tersebut menjadikan keuntungan tersendiri bagi
BMT RAMAdana, karena tanpa melakukan pemasaran untuk pembiayaan
telah banyak nasabah yang mengajukan pembiayaan untuk menambah
modal usaha mereka. Demikian gambaran singkat mengenai BMT
RAMAdana baik dari letak maupun lokasi bangunan.
32
D. Struktur Organisasi Ruang Lingkup dan Wewenang
Gambar 1 Struktur Organisasi BMT RAMAdana Salatiga
Kelembagaan BMT RAMAdana Salatiga berbadan hukum pra
koperasi simpan pinjam Syariah (KSPS) sebagai sebuah koperasi struktur
organisasi BMT RAMAdana terdiri dari pengurus dan pengelolah yang
mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Rapat Anggota Tahunan (RAT)
Hubungan organisasi: bertanggung jawab kepada rapat anggota
BMT, dan membawai pengelolah BMT.
Tugas dan Tanggung Jawab
a. Merumuskan dan mengusulkan kebijaksanaan umum untuk
mendapatkan persetujuan rapat anggota
b. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan BMT agar tercipta
kinerja yang sesuai dengan AD/ART
33
c. Ikut serta dalam mensosialisasikan BMT
d. Menyelenggarakan rapat pengurus pengelolah untuk
1) Mendiskusikan laporan kemajuan bulanan dan tingkat
keasetan BMT
2) Membicarakan segala masalah, terutama masalah-masalah
stategis dan pemecahannya
3) Mempersiapkan laporan kepada PINBUK
e. Menyelenggarakan rapat anggota tahunan
1) Mendengarkan, menerima atau menolak laporan
pertanggung jawaban pengurus
2) Membebas tugaskan penelolah lama dan mengangkat
pengelola baru jika tiba masa akhir tugasnya
3) Membahas rancangan anggaran BMT dan rencana kerja
tahunan yang akan dating
4) Mengusulkan pembagian keuntungan tahunan BMT pada
rapat anggota
5) Mempertimbangkan dan memutuskan permohonan
pembiyaan yang di ajukan kepada BMT yang jumlahnya
melebihi maksimum yang dapat di putuskan oleh
pengelola
f. Memberikan persetujuan berkala dari pengelolah mengenai
laporan, meliputi
1) Laporan keuangan
34
2) Laporan perkembanagan pembiyaan
3) Laporan kredit bermasalah
4) Laporan penggalangan dana
g. Memberikan persetujuan aatau penolakan mengenai:
1) Keanggotaan pendiri baru BMT
2) Kerja sama pinjaman dengan pihak ketiga
3) Pengusulan produk jenis simpanan atau pembiyaan
2. Dewan Pengurus
Bertanggung jawab rapat anggota tahunan dan Membawahi
pengelolah BMT
a. Tugas Pengurus
1) Menyusun dan Merumuskan kebijakan umum untuk
mendapatkan persetujuan rapat anggota
2) Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan BMT agar tercipta
kinerja yang sehat sesuai dengan AD/ADR
3) Menyelenggarakan rapat pengurus dan mengevaluasi
laporan bulanan an kinerja BMT
4) Menyelenggarakan rapat anggota tahunan BMT
5) Membina hubungan terhadap jaringan atau instansi terkait
dan pihak ketiga dalam hal penyelengaaraan
dana/pinjaman
35
b. Tanggung Jawab dan Wewenang
1) Pengurus bertanggung jawab atas terlaksananya tugas dan
wewenang yang di amanatkan
2) Mengangkat dan memperhentikan karyawan
3) Mengesahkan laporan bulanan yang di ajukan manager
3. Dewan Pengawas
Tugas dan Tanggung Jawab
a. Mengawasi dan mengevaluasi kerja BMT sesuai AD/ART
b. Ikut serta mensosialisasikan BMT
c. Mengusulkan dan merumuskan kebijaksanaan umum untuk
mendapatkan persetujuan rapat anggota
d. Menyelenggarakan rapat pengurus, pengelolah guna
mempersiapkan laporan kepada PINBUK, mempersiapkan
bahan RAT dan mendiskusikan laporan bulanan guna mencapai
kemajuan BMT.
e. Menyelenggarakan RAT guna laporan pertanggung jawaban
pengurus membahas anggaran dan rencana kerja yang akan
dating serta mengusulkan pembagian keuntungan
f. Memberi persetujuan mengenai kerja sama pinjaman usulan
produk dan keanggotaan pendiri baru BMT.
4. Manajer Marketing
a. Atasan Langsung : Pengurus
b. Bawahan Langsung : Manajer Cabang
36
1) Tugas
a) Melaksanakan dan menjabarkan kebijakan umum
dibidang pemasaran yang ditetapkan oleh pengurus.
b) Memimpin dan mengarahkan teknis operasional
sesuai dengan kebijakan dari pengurus.
c) Membuat laporan secara periodik kepeda pengurus
d) Memeriksa dan mengawasi pengeluaran dan
pemasukan biaya harian
2) Wewenang
a) Berhak memberikan teguran, kritik terhadap
manager cabang dalam rangka memacu kreatifitas
dan memebntuk etos jerja yang baik dan
professional
b) Mengatur tatacara penyeleseian pembiayaan
bermasalah dengan manager cabang dengan
pendekatan ukhuwah islamiah
c) Mengusulkan pembukuan cabang baru kepada
pengurus dan manager operasional
3) Tanggung jawab
Bertanggung jawab atas terciptanya target budget
5. Bagian Administrasi dan Pembukuan
a. Atasan Langsung : Manajer Pemasaran
b. Bawahan Langsung : Teller Cabang
37
1) Tugas
a) Melaksanakan dan menjabarkan kebijakan umum
yang telah digariskan oleh pengurus
b) Mengelola dan mengawasi pengeluaran dan
pemasukan biaya harian BMT RAMAdana Salatiga
c) Membuat laporan secara rutin kepada pengurus
2) Wewenang
a) Mengatur distribusi kebutuhan inventarisasi dan
kebutuhan kantor.
b) Melakukan koordinasi terhadap teller yang berkaitan
dengan administrasi dan pembukuan
c) Mengusulkan pendanaan renofasi
d) Melakukan pengurusan dana administrasi dan
pembukuan kantor.
3) Tanggung Jawab
a) Bertanggung jawab atas terlaksananya mekanisme
pencatatan pelaporan dan kelancaran administrasi
dan pembukuan
b) Bertanggung jawab atas pengarsipan berkas, surat
dan dokumen administrasi dan pembukuan.
6. Bagian Pembiayaan
a. Memeriksa permohonan pembiayaan yang masuk.
b. Membuat rencana survei, melakukan survey dan analisa hasil
38
survey.
b. Mengkoordinasikan dan mengkomitkan dari hasil pemeriksaan
dilapangan.
c. Memproses data survey yang masuk untuk menemukan rasio
kesehatan usaha calon anggota.
d. Membina dan menangani pembiayaan yang bermasalah.
e. Memberikan infornasi kapan pembiayaan dicairkan.
f. Memberikan masukan ke general manager dalam hal data
survey, sebagai bahan penentuan layak dan tidaknya
permohonan dicairkan
7. Kepala Bagian Cabang
Atasan Langsung : Manajer Pemasaran
Bawahan Langsung : Staf Pemasaran Kantor cabang dan teller
cabang.
a. Tugas
1) Melaksanakan dan menjabarkan kebijakan umum yang
telah digariskan oleh pengurus.
2) Bersama staf pemasaran cabang menyusun strategi
operasional yang berhubungan dengan tabungan ,
pembiayaan dam konfirmasi
3) Mencari peluang untuk sumber-sumber dana murah yang
dapat dihimpun dari anggota atau calon anggota
4) Membuat laporan rutin kepada pengurus
39
5) Bertanggung jawab atas terciptanya target pertumbuhan
cabang
6) Bertanggung jawab atas kebenaran dan kelengkapan
administrasi laporan yang disusun oleh teller
7) Bertanggung jawab atas kelengkapan berkas data
pembiayaan
b. Wewenang
1) Melakukan pembinaan yang berstruktur terhadap
karyawan cabang demi peningkatan sumber daya insani.
2) Menyalidasi pembiayaan
3) Mendelegasikan tugas kepada staf pemasaran dan teller
sesuai dengan kebutuhan
8. Teller Pusat
a. Tugas
1) Melaksanakan dan menjabarkan kebijakan teknis yang
dijabarkan oleh pengurus
2) Berkoordinasi dengan teller cabang.
3) Menandatangani pengambilan dan penyetoran uang tunai
dari cabang.
b. Wewenang
1) Mengatur distribusi keuangan.
40
2) Berhak memberikan teguran, kritik saran terhadap teller
cabang dalam rangka memacu produktivitas dan
membentuk etos kerja profesional.
c. Tanggung Jawab
1) Bertanggung jawab atas kelancaran distribusi keuangan
dicabang- cabang.
2) Bertanggung jawab atas kecocokan saldo ahir laporan
harian kas dengan saldo ahir tunai.
9. Teller Cabang
a. Tugas
1) Mengatur dan menyiapkan pengeluaran uang tunai yang
telah disetujui oleh kepala cabang
2) Menandatangani formulir-formulir serta slip-slip dari
anggota serta memasukan data ke komputer.
3) Membuat mutasi harian atau laporan kas harian
b. Tanggung Jawab
Bertanggung jawab atas peralatan dan perlengkapan kerja teller.
E. Produk BMT RAMAdana Salatiga
BMT RAMAdana mempunyai beberapa produk yang terbagi menjadi
2 bagian antara lain: Produk Simpanan (funding), Produk Pembiayaan
(lending).
41
1. Produk Simpanan (Funding)
a. Simpanan Pokok
Simpanan yang diwajibkan kepada setiap anggota dan
dilakukan satu kali sebesar Rp. 20.000 sebagai bentuk
partisipasi keanggotaan Koperasi BMT RAMAdana. Dilakukan
dengan menggunakan akad Wadi’ah Yad Amanah. Dapat
diambil apabila ingin keluar dari keanggotaan koperasi.
b. Simpanan Wajib
Simpanan yang dilakukan setiap bulan sebesar Rp. 10.000
sebagai kontribusi keaktifan anggota. Dilakukan dengan
menggunakan akad Wadi’ah Yad Amanah. Anggota koperasi
BMT RAMAdana yang aktif akan mendapatkan layanan prima
da keuntungan SHU yang sesuai.
c. Sirela (Simpanan Sukarela)
Kemudahan bertransaksi merupakan prinsip kami dalam
melayani. Sirela berakad Wadi’ah Yad Dhamanah, BMT
RAMAdana akan menginvestasikan dana dan memberikan hasil
yang menguntungkan sesuai syariah. Penyetoran dan
pengambilannya dapat dilakukan setiap waktu (jam kerja)
dengan layanan. Dengan persyaratan fotocopy ktp serta dan
mengisi formulir pendaftaran peserta, serta setoran awal
minimal Rp.20.000 dengan setoran selanjutnya Rp.5000.
42
Ketentuan Tabungan Wadiah (Sirela)
1) Yang dapat menjadi penabung Tabungan Wadiah Sirela
adalah anggota maupun calon anggota.
2) Akad yang digunakan dalam produk Tabungan Wadiah
Sirela adalah Wadiah Yad Dhamanah atas pengelolaan
dana tersebut, pihak BMT RAMAdana dapat memberikan
bonus kepada pemilik dana yang besarnya ditentukan
berdasarkan kebijakan, tetapi tidak diperjanjikan di awal
kepada pemilik dana.
3) Bonus yang diberikan kepada pemilik dana adalah
mengambil porsi pendapatan yang diperoleh BMT
RAMAdana dan diperlakukan sebagai biaya operasional.
4) Setoran dan penarikan Tabungan Wadiah Sirela dapat
dilakukan setiap saat jam kerja.
5) Mitra usaha yang membuka rekening Tabungan Wadiah
Sirela akan memperoleh buku tabungan sebagai tanda
bukti transaksinya.
d. Sahara (Simpanan Hari Raya)
Simpanan hari raya ini merupakan investasi yang
dilakukan dengan akad Wadi’ah Yad Dhamanah bisa
dimanfaatkan untuk persiapan hari raya dimana waktu
pengambilan simpanan bisa dilakukan pada minggu ke-2 bulan
Ramadhan. Dengan setoran awal Rp.20.000.
43
Ketentuan Tabungan Wadiah (Sahara)
1) Yang dapat menjadi penabung Tabungan Wadiah Sahara
adalah anggota maupun calon anggota.
2) Akad yang digunakan dalam produk Tabungan Wadiah
Sahara adalah Wadiah Yad Dhamanah atas pengelolaan
dana tersebut, pihak BMT RAMAdana dapat memberikan
bonus kepada pemilik dana yang besarnya ditentukan
berdasarkan kebijakan, tetapi tidak diperjanjikan di awal
kepada pemilik dana.
3) Bonus yang diberikan kepada pemilik dana adalah
mengambil porsi pendapatan yang diperoleh BMT
RAMAdana dan diperlakukan sebagai biaya operasional.
4) Setoran dan penarikan Tabungan Wadiah Sahara dapat
dilakukan setiap saat jam kerja.
5) Mitra usaha yang membuka rekening Tabungan Wadiah
Sahara akan memperoleh buku tabungan sebagai tanda
bukti transaksinya.
e. Sisuka (Simpanan Sukarela Berjangka)
Investasi simpanan Sisuka berakad Mudharobah Mutlaqoh
memberikan kemudahan berinvestasi. Dana Sisuka akan
dikelola dengan penuh amanah dan profesional agar
menguntungkan dan berkah. Dengan ketentuan:
1) Hasil menguntungkan berdasarkan nisbah bagi hasil
44
2) Pilihan jangka waktu 3,6 dan 12 bulan
3) Pembukaan rekening minimal Rp. 1000.000
4) Bagi hasil diberikan setiap bulan tunai atau transfer
rekening
f. Siqurban (Simpanan Untuk Qurban)
Siqurban dilakukan dengan akad Wadi’ah Yad Dhamanah,
anggota dapat memperoleh hasil yang menguntungkan dan
sesuai syariah. Setoran pertama minimal 100.000, setoran
selanjutnya minimal Rp. 10.000, dan bisa diambil 2 minggu
sebelum hari raya Qurban.
g. Simprestasi (Simpanan Pelajaran Ajar Berprestasi)
Memberikan kemudahan dalam mempersiapkan dan
memantapkan rencana pendidikan dengan akad Wadi’ah Yad
Dhamanah. Simprestasi mempermudah mewujudkan putra-putri
dalam meraih prestasi. Setoran dapat dilakukan setiap saat,
pengambilan bisa dilakukan 2 minggu sebelum pendaftaran
sekolah. Dengan setoran awal Rp.20.000.
Ketentuan Investasi Mudharabah (Simprestasi)
1) Yang dapat menjadi penabung Investasi Mudharabah
Siasat adalah Anggota dan calon anggota.
2) Investasi Mudharabah Simprestasi menggunakan akad
Mudharabah, sehingga atas dana Investasi Mudharabah
Simprestasi ini, Anggota selaku Shahibul maal (pemilik
45
dana) berhak mendapatkan bagi hasil dari BMT
RAMAdana (selaku Mudharib) di mana proporsi nisbah
bagi hasil ditentukan dari manajer BMT RAMAdana yang
nisbah/bagi hasilnya bisa berubah-ubah disesuaikan
dengan pendapatan BMT RAMAdana.
3) Pembayaran bagi hasil Investasi Mudharabah Simprestasi
diberikan setiap bulan, secara langsung menambah saldo
rekening tabungan tersebut akan diambil.
4) Jangka waktu Investasi Mudharabah Simprestasi dibatasi
sampai dana tersebut oleh akan digunakan oleh Anggota.
5) Investasi Mudharabah Simprestasi tidak bisa ditarik
kecuali pada jangka waktu sesuai perjanjian atau dalam
keadaan yang sangat mendesak (darurat).
6) Mitra usaha yang membuka rekening Investasi
Mudharabah Simprestasi akan memperoleh buku tabungan
sebagai tanda bukti transaksinya.
h. Simapan (Simpanan Masa Depan)
Merupakan produk simpanan dimana anggota penyimpan
menghendaki nisbah/bagi hasil yang diberikan BMT
RAMAdana kepada anggota penyimpanan. Dilakukan dengan
menggunakan akad Wadi’ah Yad Amanah dengan setoran awal
minimal Rp. 20.000, dengan jangka waktu sesuai yang
dikehendaki pemilik simpanan.
46
i. Siasat (Simpanan Aset Manfaat)
Merupakan simpanan yang memang diperuntukan tujuan
tertentu seperti investasi atau angsuran dimana hanya bisa
dilakukan pengambilan simpanan setelah ada persetujuan
Manajer Operasional dengan setoran awal Rp.20.000, dan
setoran selanjutnya Rp.5000, dilakukan dengan akad Wadi’ah
Yad Dhamanah.
Ketentuan Investasi Mudharabah (Siasat)
1) Yang dapat menjadi penabung Investasi Mudharabah
Siasat adalah Anggota dan calon anggota.
2) Investasi Mudharabah Siasat manggunakan akad
Mudharabah, sehingga atas dana Investasi Mudharabah
Siasat ini, Anggota selaku Shahibul maal (pemilik dana)
berhak mendapatkan bagi hasil dari BMT RAMAdana
(selaku Mudharib) di mana proporsi nisbah bagi hasil
ditentukan dari manajer BMT RAMAdana yang
nisbah/bagi hasilnya bisa berubah-ubah disesuaikan
dengan pendapatan BMT RAMAdana.
3) Pembayaran bagi hasil Investasi Mudharabah Siasat
diberikan setiap bulan, secara langsung menambah saldo
rekening tabungan tersebut akan diambil.
4) Jangka waktu Investasi Mudharabah Siasat dibatasi
sampai dana tersebut oleh akan digunakan oleh Anggota.
47
5) Investasi Mudharabah Siasat tidak bisa ditarik kecuali
pada jangka waktu sesuai perjanjian atau dalam keadaan
yang sangat mendesak (darurat)
6) Mitra usaha yang membuka rekening Investasi
Mudharabah Siasat akan memperoleh buku tabungan
sebagai tanda bukti transaksinya.
j. Siserta (Simpanan Penyertaan)
Merupakan produk simpanan penyertaan bagi para
pengurus.Pengawas maupun para anggota koperasi lainnya.
Dilakukan dengan akad Wadi’ah Yad Dhamanah. Besarnya
modal penyertaan minimal Rp.5.000.000, dan dengan jangka
waktu minimal 5 tahun dan selanjutnya sesuai kesepakatan
penanam modal dan BMT RAMAdana.
k. Simpanan Haji
Simpanan Haji dilakukan dengan akad Wadi’ah Yad
Dhamanah. Dengan setoran awal minimal Rp.1000.000, dan
bisa diambil jika dana sudah mencukupi sesuai porsi haji.
l. Simpanan Umroh
Simpanan yang disediakan bagi anggota untuk membantu
mewujudkan niat suci menunaikan ibadah umroh. Dilakukan
dengan akad Wadi’ah Yad Dhamanah. Dengan setoran awal
minimal Rp.1.000.000 dan bisa diambil jika dana sudah
menukupi sesuai porsi umroh.
48
2. Produk Pembiayaan (Lending)
a. Perdagangan
Anggota mendapatkan kemudahan fasilitas pembiayaan
yang dapat digunakan untuk perdaganagan dengan akad
Mudharabah, Istisnha airnya, yang akan semakin memudahkan
anggota dalam bertransaksi perdagangan guna menambah modal
usaha bagi anggota.
b. Pertanian
Bagi anggota dengan mata pencaharian sebagai petani
dapat difasilitasi dengan pembiayaan guna untuk pembelian
perlengkapan pertanian dengan akad Mudharabah, Muzara’ah,
dan lainnya guna memudahkan anggota dalam usaha
pertaniannya.
c. Pendidikan
BMT RAMAdana juga memberi fasilitas untuk
kemudahan pembayaran pendidikan keluarga anggota dengan
akad Ijarah.
d. Elektronik
Fasilitas pembiayaan yang diberikakn kepada anggota
yang ingin membeli barang-barang elektronik seperti
handphone, televisi, mesin cuci,dll. Dilakukan dengan
menggunakan akad yang berbasis jual beli seperti Murabahah
dan Bai’ Bitsaman Ajil.
49
e. Renovasi Rumah
Fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada anggota yang
ingin melakukan renovasi rumah dengan menerapkan akad
ijarah untuk jasa tukang bangunan dan Murabahah dan
Bai’Bitsaman Ajil untuk perlengkapan guna merenovasi rumah
seperti semen, pasir, genteng, keramik dll.
f. Gadai
Fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada anggota yang
membutuhkan dana incidental dengan cara menjaminkan barang
berharga miliknya seperti emas, sepeda motor, dan lainnya.
Dilakukan dengan menggunakan aad Rahn.
g. Leasing
Fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada anggota yang
ingin memiliki kendaraan bermotor dan pembayarannya
dilakukan secara berkala. Dilakukan dengan menggunakan akad
Ijarah Muntahiya Bit Tamlik/Bai’ Bitsaman Ajil.
h. Property
BMT RAMAdana juga memberikan fasilitas pengadaan
rumah guna memenuhi keinginan anggota atas hunian yang
diidamkan dengan sistem pesan bangun menggunakan akad
Istisna.
50
i. Kesehatan
Fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada anggota yang
memerlukan layanan kesehatan seperti biaya berobat ke rumah
sakit,menyewa jasa dokter,dan pembelian obat,dan lainnya.
Dilakukandengan menggunakan akad Ijarah untuk menyewa
jasa dokter dan Murabahah untuk pembelian obatnya.
j. Rumah Tangga
Fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada anggota yang
membutuhkan keperluan rumah tangga. Seperti pembelian
Springbed, kasur lipat dan lainnya. Dilakukan dengan
menggunakan akad Murabahah dan Bai’Bitsaman Ajil (Buku
SOP BMT RAMAdana).
51
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Indikator Loyalitas Anggota di BMT RAMAdana Salatiga.
Anggota BMT yang loyal merupakan suatu aset yang berharga, karena
anggota yang loyal akan selalu menggunakan produk atau jasa yang
ditawarkan. Selain itu, anggota yang loyal biasanya merekomendasikan
produk yang ditawarkan kepada keluarga, kerabat, dan teman, sehingga
promosi untuk meningkatkan jumlah anggota akan semakin ringan, terlebih
jika rekomendasi dari orang terdekat maka munculnya kepercayaan (trust)
akan lebih tinggi.
Dalam penelitian ini penulis mengadopsi terori loyalitas dari Griffin
yang menjelaskan bahwa pelanggan dapat dikatakan memiliki loyalitas
kepada prusahaan apabila telah memenuhi empat kategori yaitu Melakukan
pembelian secara tertatur (Makes regular repeat purchases); Membeli diluar
lini produk/jasa (Purchases across product and service lines);
Merekomendasikan produk lain (Refers other); Menunjukkan kekebalan
dari daya tarik produk sejenis dari pesaing (Demonstrates an immu nity to
the full of the competition) (Hurriyati, 2015:130). Dari hasil wawancara dan
kuesioner yang diberikan kepada 30 responden yang sudah menjadi anggota
selama lebih dari 1 tahun, BMT RAMAdana Salatiga memiliki anggota
yang loyal, namun hanya sebatas penggunakan produk yang ditawarkan
oleh BMT RAMAdana dengan jangka waktu yang cukup lama, namun
masih sebagian besar belum merekomendasikannya kepada orang lain.
52
Loyalitas anggota pada dasarnya dapat dilihat dari perilaku yang dilakukan.
Indikator adopsi yang digunakan untuk pengumpulan kuesioner dan
wawancara kepada anggota meliputi :
1. Setia menabung sampai sekarang
Anggota yang setia menabung sampai sekarang, dalam arti
menabung dalam jangka waktu yang lama. Responden yang diambil
sudah lebih dari 1 tahun menjadi anggota BMT RAMAdana. Hasil
kuesioner yang diberikan 18 dari 30 anggota memilih setia menabung
sampai sekarang. Anggota jenis ini telah memiliki loyalitas kepada
BMT karena telah menggunakan produk/jasa yang ditawarkan oleh
BMT dalam jangka waktu yang lama. Dari hasil wawancara dengan
ibu Marini mengatakan setia menabung di BMT RAMAdana karena
terpuaskan dengan pelayanan yang baik dari Account Officer “sudah
hampir 5 tahun saya menabung di BMT RAMAdana, dari dulu mas
hanan yang menarik simpanan, saya suka karena dia bisa beradaptasi
dari orang yang galak sampai yang cerewet seperti saya, makanya
sampai sekarang belum ada yang bisa menggantikan.”
2. Menggunakan 2 (dua) atau lebih produk simpanan yang
ditawarkan oleh BMT RAMAdana Salatiga
Anggota yang loyal akan mencoba dan menggunakan lebih dari
1 jenis tabungan yang ditawarkan oleh BMT RAMAdana. Dari hasil
kuesioner menunjukkan 2 dari 30 responden yang memiliki tabungan
lebih dari 1 jenis. Sebagian anggota dari BMT RAMAdana adalah
53
wirausaha/pedagang, mulai dari toko sampai dagang di pasar.
Sehingga penghasilan yang didapatkan tidak menentu, maka dari itu
banyak yang memilih salah satu simpanan yaitu simpanan sukarela,
sehingga sewaktu-waktu mereka butuh untuk menarik uang hanya
cukup menghubungi Account Officer. Namun tidak menutup
kemungkinan bagi para anggota memiliki simpanan lebih dari 1
misalnya simpanan sukarela dan simpanan untuk qurban.
3. Tidak tertarik dengan produk tabungan yang sejenis dari BMT
lain
Anggota dengan indikator loyalitas ini sudah memiliki ikatan
emosional yang kuat dengan BMT. Karena anggota setia
menggunakan produk/jasa BMT dan berani menolak produk/jasa yang
hampir sejenis dari BMT lain. Hasil kuesioner menunjukkan 4 dari 30
responden yang tidak tertarik dengan produk tabungan sejenis dari
BMT lain. Pada saat ini banyak BMT yang saling berlomba untuk
menawarkan banyak produk, yang rata-rata memiliki jenis dan fungsi
yang hampir sama antar BMT. Misalnya, simpanan sukarela,
walaupun dengan nama yang berbeda namun pada dasarnya tujuan
adanya produk tersebut sama, yaitu simpanan yang dapat disetor dan
ditarik sewaktu-waktu dengan batasan minimal yang cukup kecil.
54
4. Merekomendasikan kepada orang lain untuk menabung di BMT
RAMAdana
Indikator loyalitas ini anggota memiliki loyalitas kepada BMT
dengan bentuk memberikan rekomendari kepada kerabat terdekat
untuk menabung di BMT RAMAdana. Hasil kuesioner menunjukkan
6 dari 30 responden yang memberikan rekomendasi.
Berdasarkan hasil wawancara singkat dan kuesioner penulis dapat
menyimpulkan bahwa dari 4 (empat) indikator yang disediakan mayoritas
dari responden memilih setia menabung sampai sekarang, sedangkan posisi
kedua merekomendasikan kepada orang lain untuk menabung dengan 6
responden, tidak tertarik dengan produk dari bmt lain yang sejenis dengan 4
responden, dan terakhir menggunakan 2 atau lebih produk bmt dengan 2
responden.
grafik 1 indikator anggota yang memiliki loyalitas menabung
55
Selain itu penulis juga melakukan penelitian tentang faktor pemicu
munculnya loyalitas. Terdapat 8 (delapan) faktor yang disediakan, yang
dimana dari 8 faktor tersebut diantaranya merupakan marketing strategy
yang digunakan oleh BMT RAMAdana dalam mempertahankan loyalitas
anggota simpanan, diantaranya :
1. Keramahan karyawan
2. Sikap responsif (menanggapi keluhan anggota, pelayanan antar jemput
tabungan)
3. Bonus tabungan yang ditawarkan
4. Tidak adanya potongan administrasi dalam tabungan
5. Jaminan amannya menabung di BMT RAMAdana
6. Kemudahan dalam pengajuan pembiayaan jika memiliki tabungan di
BMT RAMAdana
7. Kecepatan layanan dengan mobile printer
8. Hubungan kekerabatan dengan karyawan
Dari indikator loyalitas yang dimana mayoritas memilih setia
menabung sampai sekarang pastilah memiliki faktor pemicu munculnya
loyalitas tersebut.
56
grafik 2 faktor pemicu munculnya loyalitas anggota
Keramahan karyawan dan sikap responsif karyawan menduduki posisi
tertinggi dari 8 faktor pemicu munculnya loyalitas dengan 10 dari 30
responden yang memilih. Di posisi kedua yaitu jaminan amannya menabung
dan kecepatan pelayanan dengan mobile printer masing-masing 4 dari 30
responden yang memilih. Posisi ketiga yaitu tidak adanya potongan
administrasi dalam tabungan dengan 2 dari 30 responden yang memilih.
Dan diposisi terakhir yaitu bonus tabungan yang ditawarkan, kemudahan
dalam pengajuan pembiayaan, dan hubungan kekerabatan dengan karyawan
dengan tidak adanya responden yang memilih faktor tersebut.
B. Marketing Strategy untuk Mempertahankan Loyalitas Anggota
Simpanan di BMT RAMAdana Salatiga
Anggota Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) pada saat ini cenderung
lebih suka memilih, mengamati dengan baik produk yang ditawarkan, serta
memiliki loyalitas yang rendah. Mereka akan mengamati secara baik
57
kelebihan-kelebihan yang ditawarkan antar Baitul Maal Wat Tamwil
(BMT). Hal ini membuat usaha untuk mempertahankan loyalitas anggota
semakin sulit ditambah dengan semakin maraknya BMT yang memiliki
produk yang sejenis, maka dari itu setiap Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)
harus memiliki marketing strategy yang tepat agar mampu menumbuhkan
dan mempertahankan loyalitas anggota khususnya pada produk simpanan.
Karena pada dasarnya simpanan dari para anggota merupakan salah satu
modal bagi kelancaran aktivitas BMT dalam penyaluran dana atau
pemberian pembiayaan kepada anggota.
Anggota akan sangat senang jika diperlakukan dan dilayani dengan
baik. Pelayanan anggota yang baik adalah belajar untuk bekomunikasi
secara baik dengan anggota. Pendekatan emosional sangat penting
dilakukan agar nasabah merasakan nyaman dan menumbuhkan kepercayaan
(trust) kepada Baitul Maal Wat Tamwil (BMT). Sebisa mungkin menjalin
komunikasi yang baik sampai hubungannya bukan lagi antara BMT dan
anggota melainkan seperti halnya keluarga.
Dalam wawancara pada tanggal 6 Mei 2019, Bapak Hanantya
menjelaskan bahwa dalam pelayanan terhadap anggota, BMT RAMAdana
selalu mementingkan kepentingan anggota terlebih dahulu dengan
menerapkan pelayanan yang prima, hal ini dilakukan agar anggota menjadi
loyal dan tidak tertarik pada produk sejenis dari BMT lain. Untuk itu
beberapa marketing strategy yang digunakan diantaranya :
58
1. Keramahan Karyawan
Bentuk keramahan yang diberikan dari pihak BMT RAMAdana
berupa senyum, sapa, dan salam kepada anggota. Senyum sapa salam
tersebut merupakan marketing strategy yang paling utama dalam
mempertahankan loyalitas anggota simpanan, karena dengan
keramahan anggota dapat merasakan kenyamanan, terutama bagi
anggota simpanan. Keramahan ini wajib diterapkan oleh seluruh
karyawan BMT RAMAdana baik karyawan yang berada dikantor
maupun Account Officer (AO) yang berhadapan dengan anggota
diluar kantor. Dengan adanya rasa nyaman dari diri anggota, maka
kedekatan anggota dengan karyawan akan tercipta sehingga timbul
kepercayaan (trust) dari anggota dan tidak menutup kemungkinan
nasabah akan memakai produk simpanan yang lain maupun
merekomendasikan produk simpanan kepada orang-orang terdekatnya.
Sesuai dengan tagline dari BMT RAMAdana yaitu melayani sehangat
keluarga.
2. Sikap Responsif
Sikap responsif yang ditunjukkan oleh karyawan BMT
RAMAdana Salatiga yaitu menanggapi komplain dan juga masalah
yang dirasakan oleh para anggota selama menyimpan dananya.
Komplain sebagian besar karena kebijakan yang berubah, yang
dianggap tidak menguntungkan bagi anggota. Dari hasil wawancara
sebagian besar anggota BMT RAMAdana adalah seorang wiraswasta
59
yang sibuk dengan usahanya, sehingga tidak memiliki waktu yang
cukup untuk menyetor maupun mengambil simpanan di kantor BMT
RAMAdana. Maka solusi yang digunakan oleh BMT RAMAdana
Salatiga diantaranya :
a. Layanan Antar Jemput Simpanan
Layanan antar jemput simpanan merupakan marketing
strategy yang diunggulkan bagi anggota yang tidak memiliki
waktu yang lebih untuk melakukan transaksi ke kantor BMT
RAMAdana, yang kemungkinan harus mengelola usaha maupun
kegiatan lainnya. Sehingga dari pihak BMT RAMAdana
memudahkan anggota yang memiliki kriteria seperti diatas
dengan layanan antar jemput simpanan tersebut, dimana
Account Officer (AO) akan mendatangi tempat usaha maupun
rumah anggota baik untuk pendaftaran anggota, transaksi
penerimaan maupun penarikan simpanan sewaktu-waktu selama
jam kerja. Anggota hanya butuh mengirim pesan maupun
telepon kepada account officer ketika hendak melakukan
transaksi baik penyetoran simpanan maupun penarikan.
Layanan ini tidak dikenakan biasa jasa kepada anggota,
sehingga anggota merasa nyaman untuk menabung dan waktu
untuk mengelola usahanya tidak terpotong.
60
b. Penggunaan Mobile Printer
Mobile printer ini digunakan untuk mempercepat
pencatatan setoran simpanan maupun penarikan simpanan.
Mobile printer ini sudah tersambung dengan sistem yang
dimiliki BMT RAMAdana melalui perantara handphone
(mobile) dari Account Officer. Selain mempercepat pelayanan,
printer mobile ini juga menumbuhkan kepercayaan (trust) yang
lebih besar dari pada anggota, karena ketika Account Officer
menginput nominal simpanan maka akan langsung masuk ke
sistem dan keluar struk yang terdapat saldo akhir dari simpanan
nasabah. Sehingga nominal dengan koma (,) berapapun akan
diminimalisir kesalahan dalam perhitungannya. Selain itu buku
tabungan juga tidak perlu dibawa setiap saat cukup ketika
membutuhkan untuk print transaksi misalnya seminggu maupun
sebulan sekali sesuai dengan kebutuhan anggota.
3. Tidak memberikan administrasi pada segala jenis simpanan
BMT RAMAdana memiliki beberapa produk simpanan yang
ditawarkan, diantaranya Sirela (Simpanan Sukarela), Sahara
(Simpanan Hari Raya), Sisuka (Simpanan Sukarela Berjangka),
Siqurban (Simpanan Untuk Qurban), Simprestasi (Simpanan Pelajar
Ajar Berprestasi), Simapan (Simpanan Masa Depan), Siasat
(Simpanan Aset Manfaat), Siserta (Simpanan Penyertaan) dan
sebagainya. Dari semua jenis simpanan tersebut setiap anggota tidak
61
dibebankan biaya administrasi (potongan setiap bulan), baik nasabah
yang menyetorkan simpanannya di kantor BMT RAMAdana maupun
anggota dengan layanan antar jemput simpanan. Hal ini menjadi
sesuatu yang menguntungkan bagi anggota, karena simpanan mereka
miliki utuh, bahkan terdapat bonus yang diberikan dari pihak BMT
RAMAdana.
4. Pemberian bonus pada simpanan
Pemberian bonus pada simpanan ini juga merupakan
keuntungan yang bagi anggota. Pada BMT RAMAdana terdapat dua
tipe simpanan, yaitu simpanan wadi’ah dan simpanan mudharabah
(simpanan berjangka), yang dimana setiap simpanan memiliki porsi
bonus yang berbeda-beda. Pada simpanan wadi’ah bonus yang
diberikan tidak terlalu besar yaitu dengan porsi 35:65 sedangkan
simpanan mudharabah (simpanan berjangka) porsi yang didapatkan.
Untuk jangka waktu 6 bulan 40:60, sedangkan untuk jangka waktu 12
bulan 45:55.
5. Memberikan kemudahan dalam pengajuan pembiayaan
Pemberian kemudahan dalam pengajuan pembiayaan ini
ditujukan bagi nasabah yang sudah lama dan rutin menabung di BMT
RAMAdana Salatiga. Kemudahan ini diberikan karena pihak BMT
RAMAdana sudah mengetahui karakter dari anggota tersebut,
penilaian yang diberikan dilihat dari seberapa lama menjadi anggota,
rutinnya menabung, serta besar rata – rata simpanan setia setoran di
62
BMT RAMAdana, sehingga dapat memperkirakan berapa besarnya
pembiayaan yang dapat diberikan kepada anggota tersebut. Tidak
menutup kemungkinan anggota dapat diberikan kemudahan dengan
Pinjaman Tanpa Agunan, cukup dengan pembekuan simpanan yang
tidak dapat ditarik hingga pembiayaan yang diberikan lunas.
Dari paparan merketing strategy yang digunakan oleh BMT
RAMAdana diatas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan 5 (lima) strategi
tersebut sudah sesuai dengan dasar kiat pelayanan prima (service of
exelence) yang meliputi : kecepatan, ketepatan, keramahan, dan kenyaman.
Kecepatan dan ketepatan diwujudkan dengan penggunaan mobile printer,
keramahan digambarkan dengan sikap senyum, sapa, dan salam yang
diwajibkan bagi setiap karyawan sehingga menumbuhkan kenyamanan yang
menjadi point terakhir dari service of exelence.
C. Kelebihan dan Kekurangan Marketing Strategy untuk
Mempertahankan Loyalitas Anggota Simpanan di BMT RAMAdana
Dari hasil wawancara dengan salah satu karyawan BMT RAMAdana,
Bapak Hanantya menyebutkan bahwa dalam mengimplementasikan
merketing strategy, pastilah terdapat kelebihan dan kekurangan dalam
praktiknya. Berikut kelebihan dan kekurangan dari masing-masing
marketing strategy untuk mempertahankan loyalitas anggota simpanan di
BMT RAMAdana :
63
1. Keramahan karyawan
a. Kelebihan
1) Keramahan dalam wujud senyum, sapa, dan salam dapat
menimbulkan rasa nyaman dengan pelayanan.
2) Timbulnya rasa nyaman menjadikan anggota memberikan
kepercayaan kepada BMT dalam menghimpun dananya,
bahkan merekomendasikan kepada orang lain.
3) Dengan keramahan dalam peyanan setiap anggota akan
meninggalkan kesan yang positif.
b. Kekurangan
1) Setiap karyawan memiliki karakter dan respon dalam
menanggapi anggota
2) Kesibukan anggota baik dalam manajemen waktu maupun
mengelola usahanya menjadikan keramahan karyawan
jarang diperhatikan
2. Sikap responsif karyawan
a. Layanan antar jemput simpanan
1) Kelebihan
a) Anggota yang sibuk mengelola usahanya tidak perlu
meluangkan waktu untuk datang ke kantor untuk
melakukan transaksi
64
b) Bukan hanya sebagai petugas funding, akan tetapi
dengan layanan antar jemput bola seorang account
officer yang dapat melayani berbagai pertanyaan
anggota mengenai funding, lending, maupun
mengenai produk baru yang ditawarkan.
c) Selain dapat mempertahankan loyalitas anggota
dengan pelayanan yang prima, layanan antar jemput
bola dapat menjadi alternatif cara untuk
meningkatkan jumlah nasabah.
d) Account Officer menjadi cerminan baik atau
buruknya pelayanan BMT, karena hampir sebagian
besar transaksi dilakukan oleh AO yang berhadapan
langsung dengan anggota.
2) Kekurangan
a) Terdapat beberapa anggota dengan layanan antar
jemput simpanan yang rumah/tempat usahanya
memiliki jarak tempuh yang cukup jauh.
b) Mobilitas anggota tidak dapat diprediksi secara pasti
c) Biaya yang dikeluarkan cukup besar bagi
Accounting
d) Lemahnya antisipasi terhadap adanya uang palsu,
karena tidak dibekali alat pengecek keaslian uang.
65
b. Penggunaan Mobile Printer
1) Kelebihan
a) Kecepatan dalam pelayanan, karena setoran dapat
tercatatlangsung ke sistem tanpa perlu menulis
manual di buku simpanan.
b) Mengurangi kesalahan pencatatan sisa saldo
tabungan, karena sisa saldo dan bonus dapat
langsung tercetak pada slip setoran.
2) Kekurangan
a) Mengandalkan sistem yang harus selalu online,
sehingga ketika sistem offline pekerjaan AO
maupun teller menjadi terhambat.
b) Mahalnya biaya pembelian program dan mesin
mobile printer.
3. Tidak membebankan biaya administrasi pada segala jenis
simpanan
a. Kelebihan
1) Ketertarikan dan munculnya sikap loyal anggota karena
simpanan mereka utuh, bahkan bertambah karena adanya
bonus.
2) Dapat menjadikan alasan bagi anggota agar tidak beralih
ke lembaga keuangan lain dengan bagi hasil yang lebih
kompetitif.
66
b. Kekurangan
1) Tidak adanya fee sehingga biaya yang dikeluarkan cukup
besar khusunya bagi anggota dengan layanan antar jemput
simpanan
2) Kecilnya imbal balik yang didapakan ketika anggota
hanya menyimpan dan menarik simpanannya dalam waktu
yang cukup singkat.
4. Pemberian bonus pada simpanan
a. Kelebihan
Ketertarikan dari anggota dengan adamya tawaran bonus
pada simpanan setiap bulannya, terlebih dalam produk simpanan
tidak dibebankan biaya administrasi kepada anggota.
b. Kekurangan
Jumlah nominal bonus yang diberikan cukup kecil
terutama dalam simpanan wadiah sirela.
5. Memberikan kemudahan dalam pengajuan pembiayaan
a. Kelebihan
1) Anggota yang memenuhi kriteria akan diberikan hak
untuk pengajuan pembiayaan tanpa jaminan, hanya
dengan pembekuan simpanan yang dimiliki
2) Kemudahan taksiran pemberian pembiayaan dari frekuensi
dan besar simpanan anggota
67
b. Kekurangan
Besarnya resiko anggota yang diberikan hak pengajuan
pembiayaan tanpa jaminan, karena pembekuan tabungan
biasanya lebih kecil nominalnya dibandingkan dengan
pembiayaan yang diajukan.
68
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan melihat hasil penelitian yang telah dibahas mengenai
marketing strategy untuk mempertahankan loyalitas anggota simpanan di
BMT RAMAdana Salatiga, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Setiap anggota yang loyal terhadap suatu BMT pastilah memiliki
indikator loyalitas. Dari 4 (empat) indikator adopsi dari teori Griffin
yang ada, diantaranya : setia menabung sampai sekarang;
menggunakan 2 (dua) atau lebih produk simpanan yang ditawarkan
oleh BMT RAMAdana Salatiga; tidak tertarik dengan produk
tabungan yang sejenis dari BMT lain; dan Merekomendasikan kepada
orang lain untuk menabung di BMT RAMAdana. Sesuai dengan hasil
wawancara dan kuesioner yang diberikan kepada 30 responden
dengan kriteria menjadi anggota lebih dari 1 tahun, setia menabung
sampai sekarang menjadi indikator yang mayoritas dipilih oleh
anggota simpanan di BMT RAMAdana Salatiga. Selain itu, faktor
penunjang yang menjadi pemicu munculnya loyalitas di BMT
RAMAdana Salatiga, hasil tertinggi dari kuesioner menunjukkan
keramahan karyawan dan sikap responsif yang diberikan karyawan
kepada anggota simpanan.
2. Dalam mempertahankan loyalitas anggota simpanan BMT
RAMAdana Salatiga menggunakan beberapa strategi, diantaranya :
69
Pertama, Menjaga keramahan karyawan BMT RAMAdana dengan
bentuk senyum, sapa, dan salam. Kedua, sikap responsif karyawan
yang ditunjukkan dengan menanggapi keluhan dan komplain dari
anggota, diantaranya dengan solusi layanan antar jemput simpanan
dan kecepatan pelayanan dengan mobile printer. Ketiga, tidak
memberikan administrasi pada segala jenis simpanan. Keempat,
pemberian bonus pada simpanan, baik simpanan wadiah maupun
mudharabah. Kelima, pemberian kemudahan dalam pengajuan
pembiayaan.
3. Dalam mengimplementasikan merketing strategy, masing-masing
strategi yang diterapkan pastilah terdapat kelebihan dan kekurangan
dalam praktiknya, mulai dari keramahan karyawan, sikap responsif,
tidak memberikan administrasi pada segala jenis simpanan, pemberian
bonus pada simpanan dan memberikan kemudahan dalam pengajuan
pembiayaan.
B. Saran
1. Lebih berinovasi dalam strategi yang digunakan, misalnya dalam
pemanfaatan media komunikasi sebagai sarana promosi.
2. Konsisten dan komitmen dalam memberikan pelayanan juga harus
dijaga oleh semua karyawan BMT RAMAdana Salatiga.
3. Pelayanan yang sudah ada diharapkan untuk lebih ditingkatkan
dengan melakukan pelatihan-pelatihan tentang prinsip-prinsip
koperasi syari’ah untuk para karyawan.
70
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Buku SOP (Standard Operating Procedure) BMT RAMAdana Salatiga.
Anoraga, Panji. 2011. Pengantar Bisnis. Rineka Cipta : Jakarta.
Arti, Suci Wahyuni. 2017. Strategi KSPPS BMT EL Amanah Kendal dalam
menjaga loyalitas anggota pada produk simpanan. Tugas Akhir.
Semarang : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Walisongo
Semarang
Assauri, Sofjan. 2013. Strategic Marketing, Sustaining Lifetime Custmer Value.
PT Raja Grafindo Persada : Jakarta.
Damayanti, Sari. 2018. Peran Koperasi Bmt El-Mu Dalam Menjaga Loyalitas
Anggota Di Desa Purwodadi Simpang Kecamatan Tanjung Bintang
Lampung Selatan. Skripsi. Lampung : Fakultas Dakwah Dan Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
Hapsari, Eka Rahma Meida. 2018. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi
loyalitas anggota di BMT Madani Sepanjang Sidoarjo. Skripsi.
Surabaya : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel
Surabaya.
Hascaryani. Tyas D, Asfi Man zilati, Nurman S. Fadjar. 2011. Metafora Risk And
Return Sebagai Dasar Pengembangan Baitul Maal Wa Tamwil (Bmt)
Yang Mandiri. Journal of Indonesian Applied Economics, (Online).
Vol. 5, No. 1, (diakses tanggal 11 April 2019).
Hurriyati, Ratih. 2015. Bauran Pemasaran & Loyalitas Konsumen. CV Alfabeta :
Bandung.
Hutabarat, Jemsly dan Martini Huseini. 2006. Operasionalisasi Strategi. PT Elex
Media Komputindo : Jakarta.
71
Ilmi, Makhalul. 2002. Teori & Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah. UII
Press : Yogyakarta.
Junusi, Rahman El. 2012. Membangun Kemitraan Antara Bank Syaraih Dan
Nasabah Dengan Pendekatan Customer Relationship Management
(Studi Pada Bank Umum Saraih Kota Semarang). Skripsi. Semarang :
IAIN Walisongo Semarang.
Moleong, Lexy J. 2008. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Mustaghfirin, Muhammad. 2017. Peranan Account Officer (AO) Dalam
Meningkatkan Loyalitas Nasabah Di Koperasi Simpan Pinjam Dan
Pembiayaan Syariah (Kspps) Bmt Bus Lasem Kcp Banyumanik.
Tugas Akhir. Semarang : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN
Walisongo Semarang.
Prapti, Lestari Endah. 2011. Pemasaran Strategik. Graha Ilmu : Yogyakarta.
Pritandhari, Meyta. 2015. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas
pelanggan dan dampakknya terhadap keunggulan bersaing (studi pada
BMT Amanah Ummah Sukoharjo). Jurnal Pendidikan UM Metro,
(Online), Vol. 3, No. 1. (diakses tanggal 10 April 2019)
Ruslan, Rosady. 2012. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi,
konsepsi dan aplikasi. PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta.
Solichah. 2017. Pengaruh Relationship Marketing, Brand Image, dan Pendidikan
Nasabah terhadap Loyalitas Nasabah BPRS Amanah Ummat Ungaran.
Skripsi. Salatiga : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.
Sudarsono, Heri. 2003. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan
Ilustrasi. Ekonisia Kps. Fakultas Ekonomi UII : Yogyakarta.
72
Wibisono, Dermawan. 2003. Riset Bisnis Panduan Bagi Praktisi & Akademisi.
PT. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Gambar 2 Brosur BMT RAMAdana
Gambar 3 Slip manual setoran, penarikan, angguran
Gambar 4 Tampilan Mobile AO
Gambar 5 Wawancara dengan anggota
KUESIONER LOYALITAS ANGGOTA BMT RAMADANA SALATIGA
Nama :
Lama Menabung :
Petunjuk pengisian kuesioner :
1. Baca pertanyaan secara teliti
2. Jawablah secara jujur dengan memberi tanda centang (V) pada jawaban
yang telah disediakan.
No Pertanyaan Pilihan Jawaban
1 Bagaimana bentuk loyalitas
menabung Anda di BMT
RAMAdana Salatiga
Setia menabung sampai
sekarang
Menggunakan 2 (dua) atau
lebih produk simpanan yang
ditawarkan oleh BMT
RAMAdana Salatiga
Tidak tertarik dengan produk
tabungan yang sejenis dari
BMT lain
Merekomendasikan kepada
orang lain untuk menabung di
BMT RAMAdana
2 Apa faktor pemicu
munculnya loyalitas
menabung di BMT
RAMAdana Salatiga
Keramahan Karyawan
Sikap Responsif Karyawan
(Menanggapi keluhan
anggota, pelayanan antar
jemput tabungan)
Bonus tabungan yang
ditawarkan
Tidak adanya potongan
administrasi dalam tabungan
Jaminan amannya menabung
di BMT Ramadana
Kemudahan dalam pengajuan
pembiayaan jika memiliki
tabungan di BMT Ramadana
Salatiga
Kecepatan layanan dengan
mobile printer
Hubungan kekerabatan
dengan karyawan
Tabel 2 Kuesioner loyalitas anggota simpanan
Gambar 6 Lembar Konsultasi TA