management trainee

10
Management Trainee, sebuah program idealis ataukah sebuah kebutuhan? Latar Belakang penulisan Kalau mendengar kata Program Management Trainee, maka secara cepat kita akan berpikir tentang sebuah program karir jalan tol. Bukan jalan tol yang dapat diasuransikan, tapi maksudnya adalah, orang- orang yang ikut dalam program ini adalah orang - orang pilihan yang sengaja dipersiapkan untuk cepat mencapai posisi pimpinan di perusahaan yang bersangkutan. Apakah memang demikian? dan bagaimana pengaruh program ini terhadap hasil yang diharapkan oleh perusahan? Memang benar, Program Management Trainee adalah program pengembangan pegawai dengan pola rekrutmen dan jalur yang khusus. Khusus karena kriteria rekrutmen yang dipakai biasanya lebih tinggi, dan kadang kala sangat tinggi bila dibandingkan dengan kriteria rekrutmen untuk pegawai dengan pola biasa. Mulai dari syarat Indeks Prestasi yang tinggi (dlm. banyak persyaratan angka yang dipakai rata – rata IP > 3.0), IQ yang tinggi, pengalaman organisasi yang memadai sampai penguasaan bahasa Inggris yang baik. Dibandingkan dengan industri yang lain, Industri asuransi harus kita akui terlambat dalam memakai pola Management Trainee (MT) dalam hal rekrutmen pegawai – pegawai barunya. Sebagai contoh, dalam dunia perbankan hampir dapat dipastikan bagaimana peranan para lulusan MANAGEMENT Associate Citi Bank dalam memainkan peranan dalam indutri perbankan nasional. Unutk industri ini saat ini hampir semua bank memiliki sistem rekrutmen serupa dengan Management Trainee. Bagaimana dengan industri asuransi? Sejarah Management Trainee di Dunia Asuransi PT. Asuransi Bintang dan PT. ReINDO dan PT. Asuransi Ramayana dapat dikatakan sebagai perusanaan asuransi pertama yang memakai pola ini. Khusus untuk Ramayana, pola ini baru dipakai untuk satu angkatan. Di tahun 1995 Ramayana merekrut 16 MT yang pada saat ini 2 orang dari antara mereka sudah mencapai posisi Ka. Div. dan sebagian besar dari mereka sudah mencapai posisi Manager. Berbeda dengan Ramayana, Bintang sudah mencapai XX angkatan atau ReINDO yang sudah memiliki tiga angkatan MT. PT. Asuransi Central Asia juga sudah mulai menggunakan pola ini. Kenapa dibutuhkan Management Trainee? Berbeda dengan pegawai lain para Management Trainee biasanya harus mengalami masa rotasi. Lamanya bervariasi, ada yang enam bulan dan ada yang satu tahun. Selama masa ini para trainee akan dirotasi ke

Upload: hendricop

Post on 27-Jun-2015

239 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: Management Trainee

Management Trainee,

sebuah program idealis ataukah sebuah kebutuhan?   

Latar Belakang penulisan

Kalau mendengar kata Program Management Trainee, maka secara cepat kita akan berpikir tentang sebuah program karir jalan tol.  Bukan jalan tol yang dapat diasuransikan, tapi maksudnya adalah, orang-orang yang ikut dalam program ini adalah orang - orang pilihan yang sengaja dipersiapkan untuk cepat mencapai posisi pimpinan di perusahaan yang bersangkutan. Apakah memang demikian? dan bagaimana pengaruh program ini terhadap hasil yang diharapkan oleh perusahan?

Memang benar, Program Management Trainee adalah program pengembangan pegawai dengan pola rekrutmen dan jalur yang khusus.  Khusus karena kriteria rekrutmen yang dipakai biasanya lebih tinggi, dan kadang kala sangat tinggi bila dibandingkan dengan kriteria rekrutmen untuk pegawai dengan pola biasa. Mulai dari syarat Indeks Prestasi yang tinggi (dlm. banyak persyaratan angka yang dipakai rata – rata IP > 3.0), IQ yang tinggi, pengalaman organisasi yang memadai sampai penguasaan bahasa Inggris yang baik.

Dibandingkan dengan industri yang lain, Industri asuransi harus kita akui terlambat dalam memakai pola Management Trainee (MT) dalam hal rekrutmen pegawai – pegawai barunya. Sebagai contoh, dalam dunia perbankan hampir dapat dipastikan bagaimana peranan para lulusan MANAGEMENT Associate Citi Bank dalam memainkan peranan dalam indutri perbankan nasional. Unutk industri ini saat ini hampir semua bank memiliki sistem rekrutmen serupa dengan Management Trainee. Bagaimana dengan industri asuransi?  

Sejarah Management Trainee di Dunia Asuransi

PT. Asuransi Bintang dan PT. ReINDO dan PT. Asuransi Ramayana dapat dikatakan sebagai perusanaan asuransi pertama yang memakai pola ini. Khusus untuk Ramayana, pola ini baru dipakai untuk satu angkatan. Di tahun 1995 Ramayana merekrut 16 MT yang pada saat ini 2 orang dari antara mereka sudah mencapai posisi Ka. Div. dan sebagian besar dari mereka sudah mencapai posisi Manager. Berbeda dengan Ramayana, Bintang sudah mencapai XX angkatan atau ReINDO yang sudah memiliki tiga angkatan MT. PT. Asuransi Central Asia juga sudah mulai menggunakan pola ini.

Kenapa dibutuhkan Management Trainee?

Berbeda dengan pegawai lain para Management Trainee biasanya harus mengalami masa rotasi.  Lamanya bervariasi, ada yang enam bulan dan ada yang satu tahun.  Selama masa ini para trainee akan dirotasi ke semua bagian yang ada. Di setiap bagian mereka belajar dan biasanya pada akhir periode mereka harus membuat laporan dan rekomendasi apa yang menurut mereka dapat diperbaiki di bagian tersebut. Pandangan para MT ini biasanya lebih objektif karena mereka belum lama telibat dan tidak memiliki kepentingan apa – apa terhadap apa yang mereka usulkan.

Tapi sebenarnya masalahnya atau kepentingannya jauh lebih besar dari itu. Seperti apa yang dikemukakan oleh Munir Sjamsoedin (mantan Dirut PT. ReINDO dan saat ini Dirut PT. TPI) keinginan merekrut pegawai dengan pola MT timbul karena keinginan akan adanya perubahan dalam pola kerja dan tingkat pengetahuan, ke arah yang lebih baik tentunya.

Lebih spesifiknya untuk mendapatkan pegawai yang market oriented, efisien, dan dengan pengetahuan asuransi yang luas dan pegawai dengan jenis ini harus diperoleh dalam waktu cepat.

Page 2: Management Trainee

Seperti yang telah dijelaskan di atas, para MT harus mengalami masa rotasi.  Program rotasi inilah yang memungkinkan para lulusan MT ini kemudian dipandang layak dipromosikan dengan cepat ke level yang tinggi.  Karena dengan rotasi maka para MT memiliki pandangan yang relatif lengkap tentang bagaimana perusahaan dijalankan. Mereka tahu bagaimana sebuah divisi bekerja dan bagaimana setiap bagian dan seksi – seksi dibawahnya saling berinteraksi. Pegawai dengan jalur karir biasa membutuhkan waktu bertahun – tahun untuk mendapatkan kesempatan rotasi semntara MT harus menyelesaikannya dalam waktu cepat (MT ReINDO harus menyelesaikan semua rotasi dalam waktu enam bulan).  Dengan bekal pengetahuan yang mereka peroleh pada saat rotasi maka MT diharapkan memiliki kemampuan memecahkan masalah yang tinggi.  Kalau saja ada satu masalah maka MT seharusnya tahu di bagian mana perbaikan harus dimulai, keterkaitan dengan bagian lain dan menentukan pada sisi - sisi mana tiap – tiap bagian dapat bekerja sama.

Satu  hal yang akan selalu terjadi pada perusahaan – perusahaan yang merekrut MT. Terjadi perubahan suasana kerja.  Seperti apa yang dikemukakan oleh Ade Achmad, Ka. Div. Underwriting di PT. Asuransi Ramayana, “Kehadiran anak – anak MT membawa angin segar dalam suasana kerja”. Salah satu yang menjadi keunggulan anak – anak MT adalah: mereka pernah dididik dalam kelompok secara idealis oleh perusahaan. Idealisme ini biasanya tertanam kuat di dalam hati dan pikiran lulusan MT. MT biasanya mendapatkan akses langsung tentang visi Direktur (biasanya Direktur Utama-nya) tentang bagaiamana perusahaan ini harus dijalankan dan ke arah mana akan dibawa. Baru masuk ke dunia kerja dan langsung terekspos pada hal – hal yang bersifat strategis yang disampaikan oleh orang nomor satu di perusahaan biasanya membuat peserta MT memiliki komitmen untuk selalu melakukan yang terbaik untuk perusahaan. Dengan masuknya MT ke semua bagian akan mendorong bagian – bagian tersebut tetap dinamis dan tidak terpuruk dalam kebiasaan yang sudah dijalankan selama bertahun – tahun.

Cuplikan Wawancara dengan Moenir Sjamsoeddin (saat ini Dirut TPI)

Reinfokus (R): 

Apa ekspektasi Bapak, sehingga Bapak menjalankan program MT (semasa di Bintang dan ReINDO)?

Munir (M):

Sekitar tahun 1985 pada saat saya menjabat sebagai Direktur di Bintang saya menyadari kebutuhan akan perubahan dalam pola kerja dan kualitas pengetahuan,  kebutuhan akan pegawai yang bersikap market oriented, efisien dan bepengtahuan luas. Saat itu kalau mau dicari keperusahaan lain maka yang ada adalah orang asing yang tentu saja mahal harganya. Terus terang saja saya meniru pola yang dipakai oleh IBM dan Citibank. Pertanyaannya adalah bagaimana memperoleh pegawai dengan kriteria tersebut dalam waktu cepat?

R:    Apakah saat ini Bapak merasa harapan Bapak itu tercapai?

M:    Tentu saja tidak dapat saya katakan tercapai sepenuhnya. Tapi peranan lulusan – lulusan MT Bintang terhadap pekembangan Bintang dapat dikatakan sangat besar. Bahkan saya juga dapat membanggakan bahwa lulusan MT Bintang ini sudah menduduki jabatan  - jabatan tinggi di perusahaan asuransi lain. Ada dua sikap yang saya harapkan tertanan di dalam diri seorang MT baik itu di Bintang maupun di ReINDO yaitu sikap profesionalisme dan kemampuan teknis yang selengkap – lengkapnya, keduanya ini adalah pasangan.

R:      Industri asuransi dikenal sebagai industri yang jabatan tingginya susah dimasuki oleh anak  - anak muda, bagaimana pandangan Bapak tetang hal ini bila dikaitkan dengan program MT?

Page 3: Management Trainee

M:      Senioritas jangan diukur dari umur, profesionalitas harusnya diukur dari kemampuan menjalankan fungsi – fungsi perusahaan . Kalau saja ada anak muda yang berusia 35 tahun yang berkemampuan untuk menjadi ketua Konsorsium Custom Bond kenapa harus saya yang sudah 55 tahun? Kalau kita berdua sama – sama memiliki kemampuan maka menurut saya yang 35 tahun yang harus jadi ketua.

Saya sarankan kepada anda yang muda – muda, rebut posisi tersebut, tapi dengan cara yang profesional.

R:    Apakah Bapak yakin value yang bapak bawa pada program MT yang Bapak sudah kerjakan akan membawa dampak positif kepada industri asuransi nasional?

M:    Mudah – mudahan, perusahaan nasional, orang Indonesia, hanya akan bisa bersaing di pasar terbuka bila membawa sikap ini, kalau tidak, saya nggak tahu apakah akan bisa survive.

R:      Kriteria yang Bapak pakai pada saat merekrut MT?

M:      Kecerdasan dan moralitas. Saya sering katakan bahwa mau gelar sampai Doktor pun buat saya nggak ada artinya. Artinya ada setelah terbukti bahwa yang bersangkutan bekerja dengan baik.  Sebab kalau dia dapat Dr. dari universitas yang baik maka itu adalah indikasi bahwa kecerdasannya baik.

Page 4: Management Trainee

Pengertian Perencanaan Sumber Daya ManusiaBerbagai pandangan mengenai definisi perencanaan sumber daya manusia seperti yang dikemukakan oleh Handoko (1997, p. 53) Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi permintaan-permintaan bisnis dan lingkungan pada organisasi di waktu yang akan datang dan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi tersebut. Di mana secara lebih sempit perencanaan sumber daya manusia berarti mengestimasi secara sistematik permintaan (kebutuhan) dan suplai tenaga kerja organisasi di waktu yang akan datang. Pandangan lain mengenai definisi perencanaan sumber daya manusia dikemukakan oleh Mangkunegara ( 2003, p. 6) Perencanaan tenaga kerja dapat diartikan sebagai suatu proses menentukan kebutuhan akan tenaga kerja berdasarkan peramalan pengembangan, pengimplementasian, dan pengendalian kebutuhan tersebut yang berintegrasi dengan perencanaan organisasi agar tercipta jumlah pegawai, penempatan pegawai yang tepat dan bermanfaat secara ekonomis.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Sumber Daya ManusiaProses perencanaan sumber daya manusia dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: (Handoko, 1997, p. 55-57)1. Lingkungan EksternalPerubahan-perubahan lingkungan sulit diprediksi dalam jangka pendek dan kadang-kadang tidak mungkin diperkirakan dalam jangka panjang.a. Perkembangan ekonomi mempunyai pengaruh yang besar tetapi sulit diestimasi. Sebagai contoh tingkat inflasi, pengangguran dan tingkat bunga sering merupakan faktor penentu kondisi bisnis yang dihadapi perusahaan.b. Kondisi sosial-politik-hukum mempunyai implikasi pada perencanaan sumber daya manusia melalui berbagai peraturan di bidang personalia, perubahan sikap dan tingkah laku, dan sebagainya.c. Sedangkan perubahan-perubahan teknologi sekarang ini tidak hanya sulit diramal tetapi juga sulit dinilai. Perkembangan komputer secara dasyat merupakan contoh jelas bagaimana perubahan teknologi menimbulkan gejolak sumber daya manusia.d. Para pesaing merupakan suatu tantangan eksternal lainnya yang akan mempengaruhi permintaan sumber daya manusia organisasi. Sebagai contoh, “pembajakan” manajer akan memaksa perusahaan untuk selalu menyiapkan penggantinya melalui antisipasi dalam perencanaan sumber daya manusia.

2. Keputusan-keputusan OrganisasionalBerbagai keputusan pokok organisasional mempengaruhi permintaan sumber daya manusia.a. Rencana stratejik perusahaan adalah keputusan yang paling berpengaruh.Ini mengikat perusahaan dalam jangka panjang untuk mencapai sasaran-sasaran seperti tingkat pertumbuhan, produk baru, atau segmen pasar baru. Sasaran-sasaran tersebut menentukan jumlah dan kualitas karyawan yang dibutuhkan di waktu yang akan datang.b. Dalam jangka pendek, para perencana menterjemahkan rencana-rencana stratejik menjadi operasional dalam bentuk anggaran. Besarnya anggaran adalah pengaruh jangka pendek yang paling berarti pada kebutuhan sumber daya manusia.c. Forecast penjualan dan produksi meskipun tidak setepat anggaran juga

Page 5: Management Trainee

menyebabkan perubahan kebutuhan personalia jangka pendek.d. Perluasan usaha berarti kebutuhan sumber daya manusia baru.e. Begitu juga, reorganisasi atau perancangan kembali pekerjaan-pekerjaan dapat secara radikal merubah kebutuhan dan memerlukan berbagai tingkat ketrampilan yang berbeda dari para karyawan di masa mendatang.

3. Faktor-faktor Persediaan KaryawanPermintaan sumber daya manusia dimodifakasi oleh kegiatan-kegiatan karyawan. Pensiun, permohonan berhenti, terminasi, dan kematian semuanya menaikkan kebutuhan personalia. Data masa lalu tentang faktor-faktor tersebut dan trend perkembangannya bisa berfungsi sebagai pedoman perencanaan yang akurat.

Manfaat Perencanaan SDMDengan perencaaan tenaga kerja diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat baik bagi perusahaan maupun bagi karyawan. Manfaat-manfaat tersebut antara lain: (Rivai, 2004, p. 48)1. Perusahaan dapat memanfaatkan sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan secara lebih baik. Perencanaan sumber daya manusia pun perlu diawali dengan kegiatan inventarisasi tentang sumber daya manusia yang sudah terdapat dalam perusahaan. Inventarisasi tersebut antara lain meliputi:a. Jumlah karyawan yang adab. Berbagai kualifikasinyac. Masa kerja masing-masing karyawand. Pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, baik pendidikan formal maupun program pelatihan kerja yang pernah diikutie. Bakat yang masih perlu dikembangkanf. Minat karyawan, terutama yang berkaitan dengan kegiatan di luar tugas pekerjaanHasil inventarisasi tersebut sangat penting, bukan hanya dalam rangka pemanfaatan sumber daya manusia dalam melaksanakan tugas-tugas sekarang, akan tetapi setidaknya berhubungan dengan empat kepentingan di masa depan, yaitu:a. Promosi karyawan tertentu untuk mengisi lowongan jabatan yang lebih tinggi jika karena berbagai sebab terjadi kekosongan.b. Peningkatan kemampuan melaksanakan tugas yang sama.c. Dalam hal terjadinya alih wilayah kerja yang berarti seseorang ditugaskan ke lokasi baru tetapi sifat tugas jabatanya tidak mengalami perubahan.2. Melalui perencanaan sumber daya manusia yang matang, efektifitas kerja juga dapat lebih ditingkatkan apabila sumber daya manusia yang ada telah sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Standard Operating Prosedure (SOP) sebagai pedoman kerja yang telah dimiliki yang meliputi: suasana kerja kondusif, perangkat kerja sesuai dengan tugas masing-masing sumber daya manusia telah tersedia, adanya jaminan keselamatan kerja, semua sistem telah berjalan dengan baik, dapat diterapkan secara baik fungsi organisasi serta penempatan sumber daya manusia telah dihitung berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.3. Produktivitas dapat lebih ditingkatkan apabila memiliki data tentang pengetahuan, pekerjaan, pelatihan yang telah diikuti oleh sumber daya manusia. Dengan mengikutsertakan karyawan dalam berbgai pendidikan dan pelatihan, akan mendorong karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerjanya. Melalui pendidikan dan pelatihan dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan sumber daya manusia yang diikuti dengan peningkatan disiplin kerja yang akan menghasilkan sesuatu secara lebih professional dalam menangani pekerjaan yang berkaitan langsung

Page 6: Management Trainee

dengan kepentingan perusahaan.4. Perencanaan sumber daya manusia berkaitan dengan penentuan kebutuhan tenaga kerja di masa depan, baik dalam arti jumlah dan kualifikasinya untuk mengisi berbagai jabatan dan menyelengarakan berbagai aktivitas baru kelak.5. Salah satu segi manajemen sumber daya manusia yang dewasa ini dirasakan semakin penting ialah penaganan informasi ketenagakerjaan. Dengan tersedianya informasi yang cepat dan akurat semakin penting bagi perusahaan, terutama perusahaan yang memiliki sumber daya manusia yang banyak dengan cabang yang tersebar di berbagai tempat (baik dalam negeri maupun di luar negeri).Dengan adanya informasi ini akan memudahkan manajemen melakukan perencanaan sumber daya manusia (Human Resources Information) yang berbasis pada teknologi canggih merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dihindarkan di era perubahan yang serba cepat.6. Seperti telah dimaklumi salah satu kegiatan pendahuluan dalam melakukan perencanaan termasuk perencanaan sumber daya manusia adalah penelitian.Berdasarkan bahan yang diperoleh dan penelitian yang dilakukan untuk kepentingan perencanaan sumber daya manusia, akan timbul pemahaman yang tepat tentang situasi pasar kerja dalam arti:a. Permintaan pemakai tenaga kerja atas tenaga kerja dilihat dan segi jumlah, jenis, kualifikasi dan lokasinya.b. Jumlah pencari pekerjaan beserta bidang keahlian, keterampilan, latar belakang profesi, tingkat upah atau gaji dan sebagainya.Pemahaman demikian penting karena bentuk rencana yang disusun dapat disesuaikan dengan situasi pasaran kerja tersebut.7. Rencana sumber daya manusia merupakan dasar bagi penyusunan program kerja bagi satuan kerja yang menangani sumber daya manusuia dalam perusahaan. Salah satu aspek program kerja tersebut adalah pengadaan karyawan baru guna memperkuat tenaga kerja yang sudah ada demi peningkatan kemampuan perusahaan mencapai tujuan dan berbagai sasarannya. Tanpa perencanaan sumber daya manusia, sukar menyusun program kerja yang realistik.8. Mengetahui pasar tenaga kerja. Pasar kerja merupakan sumber untuk mencari calon-calon sumber daya manusia yang potensial untuk diterima (recruiting) dalam perusahaan. Dengan adanya data perencanaan sumber daya manusia di samping mempermudah mencari calon yang cocok dengan kebutuhan, dapat pula digunakan untuk membantu perusahaan lain yang memerlukan sumber daya manusia.9. Acuan dalam menyusun program pengembangan sumber daya manusia.Perencanaan sumber daya manusia dapat dijadikan sebagi salah satu sumbangan acuan, tetapi dapat pula berasal dari sumber lain. Dengan adanya data yang lengkap tentang potensi sumber daya manusia akan lebih mempermudah dalam menyusun program yang lebih matang dan lebih dapat dipertanggungjawabkan. Berdasarkan hal-hal tersebut, dapat diketahui manfaat dari perencanaan sumber daya manusia dalam suatu perusahaan sebagai sesuatu yang sangat penting, demi kelancaran dan tercapainya tujuan dari perusahaan. Diposkan oleh Triatmojo di 08.20 0 komentar Label: Definisi, Faktor Yang MempengaruhiManfaat Perencanaan SDM, Ilmu Pemerintahan, Perencanaan Sumber Daya Manusia, SDM FISIP UPS TEGAL

Page 7: Management Trainee

7000 SDM Baru Dibutuhkan Perbankan Syariah pada 2010

Perbankan syariah masih membutuhkan sekitar 7.000 sumber daya manusia untuk memenuhi kebutuhan sekitar 15.000 SDM di tahun 2010. Hal ini diutarakan oleh wakil direktur SDM Bank Syariah Mandiri (BSM) , Eka B. Danuwirana, pada perhelatan Second (Shariah Economic Day) 2010 yang diadakan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tanggal 3 Februari 2010 lalu.

Bank Indonesia menargetkan aset Rp97 trilyun untuk perbankan syariah pada tahun 2010. Tercatat Rp63,4 trilyun telah dibukukan oleh perbankan syariah pada November 2009. Dengan jumlah aset saat ini, perbankan syariah mampu menyerap sekitar 15 ribu SDM, sehingga, untuk mencapai target Rp97 trilyun masih dibutuhkan sekitar 7.000 SDM.

Mencari kandidat SDM untuk perbankan syariah bukanlah hal yang mudah. Setidaknya, ada empat kompetensi yang harus mereka miliki. Pertama, kompetensi inti. Perbankan syariah membutuhkan SDM yang memiliki pandangan dan keyakinan yang sesuai dengan visi dan misi perbankan syariah. Kedua, kompetensi perilaku. Yang diutamakan dari kompetensi ini ialah kemampuan SDM untuk bertindak efektif, memiliki semangat Islami, fleksibel dan memiliki jiwa ingin tahu yang tinggi. Ketiga, kompetensi fungsional. Kompetensi ini berbicara tentang background dan keahlian. SDM yang dibutuhkan ialah SDM yang memiliki dasar ekonomi syariah, operasi perbankan, administrasi keuangan, dan analisis keuangan. Yang terakhir ialah kompetensi manajerial. Dibutuhkan SDM yang mampu menjadi team leader, cepat menangkap perubahan dan mampu membangun hubungan dengan yang lain.sumber :http://ib.eramuslim.com/?p=388

Fakta yang terjadi saat ini ialah banyaknya lulusan perguruan tinggi yang menganggur. Namun, di sisi lain, industri perbankan syariah juga sulit untuk mendapatkan pegawai. Hal ini terjadi karena kurangnya kompetensi yang dimiliki lulusan perguruan tinggi saat ini. Oleh karena itu, lulusan bermutu dan berkompetensi ialah sebuah keharusan untuk bergabung di perbankan syariah. Hal ini dapat diasah selama masih berada di perguruan tinggi.