makalah_epidemiologi_(ikgm)

32
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak pernah datang tanpa sebab. Penyakit bukanlah nasib dan bukan merupakan keseluruhan yang berada dalam tubuh kita dan mengendalikan kita. Kebanyakan dari penyakit-penyakit disebabkan oleh kesalahan sederhana terhadap hukum-hukum dari sebab dan akibat. Terjadinya penyakit terutama adalah akibat dari pelanggaran terhadap hukum-hukum kesehatan yaitu hukum-hukum aktivitas dan istirahat, hukum-hukum nutrisi, dan hukum-hukum pikiran dan jiwa. Kemiskinan dan kurangnya makanan menurunkan daya tahan tubuh masyarakat, dan terbatasnya pengertian akan hal medis, sehingga perawatan-perawatan sangat kurang efektif. Semua dari faktor- faktor ini menghasilkan akibat dari penyakit-penyakit infeksi dan kematian dini, sebagaimana yang masih sering terjadi di Negara- negara berkembang. Sekarang gambarannya berbeda di Negara-negara berkembang, tetapi tidak selalu menjadi lebih baik. Diet dan gaya hidup ala Barat menjadi semakin dan semakin populer bagi setiap orang yang membayar. Pekerjaan kantor yang dilakukan sambil duduk dan memiliki kenderaan-kenderaan menjadi tuntutan, para penjual IKGM | 1

Upload: ayu-rahmadhani

Post on 22-Oct-2015

30 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

epidemiologi

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH_EPIDEMIOLOGI_(IKGM)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit tidak pernah datang tanpa sebab. Penyakit bukanlah nasib dan bukan merupakan

keseluruhan yang berada dalam tubuh kita dan mengendalikan kita. Kebanyakan dari penyakit-

penyakit disebabkan oleh kesalahan sederhana terhadap hukum-hukum dari sebab dan akibat.

Terjadinya penyakit terutama adalah akibat dari pelanggaran terhadap hukum-hukum kesehatan

yaitu hukum-hukum aktivitas dan istirahat, hukum-hukum nutrisi, dan hukum-hukum pikiran dan

jiwa.

Kemiskinan dan kurangnya makanan menurunkan daya tahan tubuh masyarakat, dan

terbatasnya pengertian akan hal medis, sehingga perawatan-perawatan sangat kurang efektif.

Semua dari faktor-faktor ini menghasilkan akibat dari penyakit-penyakit infeksi dan kematian

dini, sebagaimana yang masih sering terjadi di Negara-negara berkembang. Sekarang

gambarannya berbeda di Negara-negara berkembang, tetapi tidak selalu menjadi lebih baik. Diet

dan gaya hidup ala Barat menjadi semakin dan semakin populer bagi setiap orang yang

membayar. Pekerjaan kantor yang dilakukan sambil duduk dan memiliki kenderaan-kenderaan

menjadi tuntutan, para penjual makanan siap saji gaya Barat yang menjual makanan-makanan

dengan kadar lemak tinggi semakin menjamur, penggunaan tembakau dan alkohol juga

meningkat, dan dengan adanya perubahan-perubahan semacam ini, demikianlah terjadi penyakit-

penyakit yang disebabkan oleh infeksi, juga penyakit-penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup

yang semakin buruk.

Hukum kesehatan sebenarnya sangat sederhana sehingga anak-anak pun dapat mempelajari

dan mengetahuinya, namun untuk melakukannya adalah jauh lebih sulit. Untuk itu dibutuhkan

kemauan dan ketetapan hati, khususnya menghadapi tekanan-tekanan sosial dan komersial yang

IKGM | 1

Page 2: MAKALAH_EPIDEMIOLOGI_(IKGM)

membentuk budaya yang tidak menyehatkan. Memelihara hukum-hukum kesehatan adalah

merupakan jalan untuk mendapatkan kesehatan yang lebih baik. Mengabaikan atau meniadakan

hukum-hukum tersebut, cepat atau lambat akan enyebabkan terjadinya masalah.

Ada satu peraturan yang bagi kita tidak ada pilihan lain, yaitu hokum keturunan. Kita semua

mewarisi tubuh secara mendasar dari para moyang kita. Kita memiliki kekuatan dan kelemahan

tubuh secara tertentu yang sangat berpengaruh terhadap daya tahan dan rentan terhadap penyakit.

Bagaimanapun juga baik atau buruknya tubuh yang kita warisi, pemilihan-pemilihan untuk

kesehatan yang baik dan menyanggupkan kita untuk membuat apa yang sudah kita warisi

menjadi yang terbaik. Pilihan-pilihan yang buruk akan menimbulkan efek yang berlawanan.

1.2 Rumusan Masalah

a. Defenisi penyakit ?

b. Penyebab terjadinya penyakit?

c. Proses timbulnya penyakit?

d. Pencegahan penyakit?

1.3 Tujuan

Umumnya untuk memahami penyakit serta bagaimana proses timbulnya penyakit di

lingkungan umum.

Khusus

- Untuk mengetahui perkembangan teori terjadi penyakit

- Untuk mengetahui konsep penyebab dan proses awal terjadinya penyakit

IKGM | 2

Page 3: MAKALAH_EPIDEMIOLOGI_(IKGM)

- Untuk mengetahui riwayat alamiah suatu penyakit

- Untuk mengetahui penyebab majemuk

1.4 Manfaat

- Masyarakat dapat mengantisipasi terkenanya penyakit

- Masyarakat lebih mengetahui konsep dan proses terjadinya penyakit

- Pembaca atau masyarakat tidak hanya mengerti secara praktik tetapi juga mengerti secara

teoritis

1.5 Tinjauan Pustaka

Konsep penyebab dan proses terjadinya penyakit dalam epidemiologi dan rantai sebab akibat

kesuatu proses kejadian penyakit yakni proes interaksi antara manusia (penjamu) dengan

berbagai sifatnya (biologis, fisiologis, psikologis sosiologis dan antropologis) dengan penyebab

(agent) serta dengan lingkungan (enviroment) (Nur nasry noor.2000.Dasar

epidemiologi,Rinekacipta.Jakarta)

Menurut john bordon, model segitiga epidemiologi menggambarkan interaksi tiga komponen

penyakit yaitu Manusia (host), penyebab (agent) dan limgkungan (enviroment) . untuk

memprediksi penyakit , model ini menekankan perlunya analisis dan pemahaman masing-masing

kompenen. Penyakit terjadi karena adanya ketidak seimbangan antar ketiga kompenen tersebut.

Model in I lebih dikenal dengan triangle epidemiologi atau trtiad epidemiologi dan cocok untuk

menerangkan penyebab penyakit infeksi sebab peran agent (yakni mikroba) mudah diisolasikan

dengan jelas dari lingkungan.

Penjamu (Host) : hal-hal yang berkaitan dengan terjadinya penyakit pada manusia, antara lain:

IKGM | 3

Page 4: MAKALAH_EPIDEMIOLOGI_(IKGM)

1. Um ur, jenis kelamin, ras , kelompok etmik (suku) hubungan keluarga

2. Bentuk anatomis tubuh

3. Fungsi fisiologis atau faal tubuh

4. Status kesehatan, termasuk status gizi

5. Keadaan kuantitas dan respon monitors

6. Kebiasaan hidupdan kehidupan sosial

7. Pekerjaan, dll (Heru subari,dkk,2004.Manajemen epidemiologi, Media

presindo,Yogyakarta.hal.15-16)

IKGM | 4

Page 5: MAKALAH_EPIDEMIOLOGI_(IKGM)

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Penyakit

Penyakit dapat didefinisikan sebagai perubahan pada individu-individu yang

menyebabkan parameter kesehatan mereka berada dibawah kisaran normal. Tolok ukur biologik

yang paling berguna untuk kenormalan berkaitan dengan kemampuan individu untuk memenuhi

tuntutan-tuntutan dalam tubuh dan beradaptasi dengan tuntutan-tuntutan ini atau perubahan-

perubahan pada lingkungan eksternal dalam rangka mempertahankan konstanan yang layak pada

lingkungan internal. Semua sel dalam tubuh memerlukan sejumlah tertentu oksigen dan nutrient

untuk kelangsungan hidup dan fungsinya, dan sel juga memerlukan lingkungan yang

menyediakan kisaran suhu yang sempit, kandungan air, keasaman, dan konsentrasi garam.

Dengan demikian, pemeliharaan kondisi internal dalam batas yang cukup sempit merupakan

gambaran penting tubuh normal. Penyakit dikatakan ada, jika beberapa struktur dan fungsi tubuh

menyimpang dari ormal sampai pada suatu keadaan berupa rusak atau terancamnya kemampuan

untuk mempertahankan homeostasis normal atau individu tidak dapat lagi menghadapi tantangan

lingkungan. Pandangan subjektif seseorang terhadap penyakit berkaitan dengan gangguan

kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari dengan nyaman.

Diatas segalanya, penyakit merupakan “bagian dan bidang” pasien. Proses normal dan

abnormal mewakili segi-segi yang berbeda pada spectrum kontinu yang sama. Pada

kenyataannya, benih-benih penyakit sering terdapat didalam mekanisme adaptif tubuh itu sendiri,

mekanisme yang merupakan suatu pedang bermata dua yang potensial. Sebagai contoh, leukosit,

yang penting dalam merespons serbuan mikroba, dapat menjadi agen pada cedera jaringan.

Mekanisme yang memungkinkan seseorang menjadi kebal terhadap infeksi tertentu juga

IKGM | 5

Page 6: MAKALAH_EPIDEMIOLOGI_(IKGM)

membentuk dasar untuk reaksi alergik, seperti hay fever dan asma. Dengan cara yang sama,

mekanisme proliferasi sel yang memungkinkan individu untuk memperbaiki luka dan secara

konstan memperbarui populasi sel di dalam berbagai jaringan dapat menimbulkan sifat yang

tidak terkontrol, mencetuskan kanker

.

2.2 Penyebab Terjadinya Penyakit

Penyakit ialah hilangnya kesehatan. Kesehatan ialah berfungsinya secara efisien seluruh

system tubuh, dukungan yang memadai dari semua, yang dibutuhkan untuk beroperasinya tubuh

secara mulus, dan setiap proses dengan tepat diarahkan untuk melaksanakan kegiatan yang sudah

ditetapkan. Masalah akan timbul bila sesuatu mengganggu salah satu dari tiga aspek fungsi ini.

Tubuh akan melakukan segala usaha untuk menjaga semua sistem ini melakukan fungsinya

sebaik-baiknya. Bila ada suatu gangguan, apapun alasannya, efeknya ialah perubahan fungsional

—pertama-tama hilangnya kuantitas hasil kerja, diikuti oleh hilangnya kualitas produk jika

gangguan itu terus berlanjut. Jika gangguan itu tidak dihilangkan, perubahan struktural akan

terjadi pada sistem, sehingga gangguan fungsi ini akan menjadi penyakit.

Setiap penyakit mempunyai penyebab. Sementara ilmu kedokteran semakin maju dan

fungsi tubuh manusia makin diketahui dengan lebih baik, penyebab penyakit yang bermacam-

macam semakin jelas. Untuk suatu proses penyakit terjadi dalam tubuh, maka pertahanan tubuh

itu harus dikalahkan, dan ini bukan perkara yang mudah. Itu adalah tugas yang sukar.

1. Faktor udara dan kuman

Udara membawa kuman-kuman penyebab penyakit. Sebagian menumpang pada partikel-

partikel air yang dikeluarkan pada waktu anda batuk atau bersin. Yang lain terbawa bersama

IKGM | 6

Page 7: MAKALAH_EPIDEMIOLOGI_(IKGM)

partikel-partikel debu yang berasal dari rumah, dari jalan raya dan dari tempat-tempat lain di

lingkungan anda.

Lalat bisa memindahkan kuman-kuman ke makanan dan kotoran di sekeliling rumah.

Kuman-kuman yang menyebabkan penyakit pada manusia berkembang subur pada suhu yang

sama dengan suhu tubuh manusia (37 derajat celcius). Sangat sedikit bertumbuh pada suhu 10

derajat Celsius. Itulah sebabnya pendinginan makanan adalah cara efektif untuk mencegah

penyakit.

Sebagaimana telah dilihat, penyakit bisa terjadi sebagai akibat dari berbagai faktor.

Tetapi pada kebanyakan kasus, penyakit tidak begitu saja mengejar seseorang, turun “dari langit

cerah” untuk menimbulkan penyakit di sini dan kematian mendadak di sana. Kebiasaan makan,

berpikir dan hidup yang tidak sehat, menurunkan mekanisme kekebalan dan melemahkan

pertahanan. Sementara sebagian orang menderita penyakit yang diwarisinya, semakin banyak

orang menderita karena cara hidup mereka.

Untungnya, banyak dari penyakit-penyakit yang aling umum bisa dicegah. Karena itu,

mengapa masing-masing kita tidak menganut kebiasaan dan pola hidup yang akan mencegah

penyakit dan menanda penuaan. Inilah jaminan yang paling baik untuk memperoleh hidup

bahagia, sehat dan panjang umur.

Namun, setiap orang mempunyai mata rantai yang lemah, dan walaupun kita

menghidupkan pola hidup yang paling sehat, waktunya akan dating bila fungsi-fungsi mulai

gagal dan penyakit memunculkan wajahnya yang buruk. Itulah sebabnya pemeriksaan kesehatan

secara berkala oleh dokter/perawat adalah tindakan pencegahan yang bijaksana. Banyak masalah

yang menyebabkan kerusakan yang tidak bisa diperbaiki jika dibiarkan berkembang dapat

dengan mudah diobati jika diketahui dengan cepat.

IKGM | 7

Page 8: MAKALAH_EPIDEMIOLOGI_(IKGM)

2.3 Proses Timbulnya Penyakit

Gejala penyakit yang timbul merupakan suatu tanda bahwa ada sesuatu yang tidak beres

pada badan kita. Gejala itu ada yang dapat dilihat, dirasa, dicium, atau diukur. Ada gejala yang

dapat dirasakan oleh pasien, ada pula gejala yang baru dapat diketahui oleh seorang

dokter/perawat sewaktu diadakan pemeriksaan.

Apabila tingkat kesakitan dalam suatu populasi penduduk diketahui, maka kita perlu

membedakan antara populasi yang mempunyai dan tidak mempunyai penyakit yang spesifik.

Pada prakteknya cara membedakannya sangat sulit. Umumnya penyakit-penyakit menahun

mempunyai sejarah alamiah penyakit (Natural history of disease) yang menarik. Adanya sejarah

alamiah dari suatu penyakit dapat dipakai sebagai cara dalam usaha pencegahan attaupun

pengontrolan dari penyakit tersebut.

Tingkatan dari sejarah alamiah suatu penyakit (Natural history of disease) adalah sebagai

berikut.

1. Tingkat kepekaan (stage of susceptibility)

Pada tingkat ini penyakit belum nampak, tetapi telah ada suatu hubungan antara host

(induk semang), agent (penyebab penyakit), dan environment(lingkungan). Adanya hubungan

yang saling mempengaruhi antara ketiga faktor tersebut di atas, akan menimbulkan suatu hal

yang disebut faktor risiko (risk factor).

Sebagai contoh ialah sebagai berikut.

1) . Seseorang (host) yang sangat capai disertai dengan konsumsi alkohol yang berlebihan

(agent), maka akan memudahkan menderita (risk factor) penyakit infeksi saluran nafas

(pneumonia).

IKGM | 8

Page 9: MAKALAH_EPIDEMIOLOGI_(IKGM)

2). Seseorang yang berbadan gemuk dengan kadar kolesterol dan tekanan darah yang

tinggi disertai perokok berat, maka orang tersebut akan mempunyai risisko mendapat serangan

jantung koroner.

Faktor risiko pada tingkat kepekaan ini dapat dipengaruhi oleh berbagai hal, yaitu sebagai

berikut.

a. Umur seseorang

b. Jenis kelamin

c. Gaya hidup seseorang (life style)

d. Keadaan budaya

e. Dan lain-lain

2. Tingkat sebelum sakit (stage of presymtomatic disease)

Pada tingkat ini penyakit belum tampak. Adanya faktor kepekaan dan interaksi antara

Host, Agent, dan Environment, akan timbul dan mulai tampak adanya perubahan-perubahan

secara patologis. Walaupun demikian, perubahan-perubahan ini masih tetap berada di bawah

garis yang disebut linical horizon, yaitu garis perbatasan antara keadaan penyakit yang sudah

jelas tanda-tandanya (secara klinis) dan terjadiya perubahan secara patologis.

Perubahan atherosklerotik pada pembuluh darah koroner, sebelum ada tanda-tanda stroke (mati

mendadak).

3. Tingkat sakit secara klinis (stage of clinical disease)

Pada tingkat ini terjadi perubahan secara anatomis dan fungsional. Adanya perubahan

tersebut akan menimbulkan gejala dan tanda-tanda dari suatu penyakit.

IKGM | 9

Page 10: MAKALAH_EPIDEMIOLOGI_(IKGM)

Pada tingkat sakit secara klinis ini suatu penyakit dapat diklasifikasikan, misalnya berdasarkan

lokasi, gambaran histologis serta fungsionalnya (psychososial).

4. Tingkat kecacatan (stage of disability)

Ada penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya tanpa diberikan suatu pengobatan.

Ada pula penyakit yang tetap berlangsung sampai lama walaupun sudah mengalami pengobatan

dan dalam hal ini dapat menimbulkan kerusakan pada bagian tubuh dan akan memberikan

kecacatan. Risiko dari keadaan tersebut adalah makin lamanya proses penyakit tersebut yang

bisa menimbulkan cacat pada bagian tubuh tertentu.

Sebagai contoh adalah:Penykit virus tertentu (campak) dapat sembuh dengan

sendirinya.akan tetapi jika kondisi penderita amat jelek dan tanpa pengobatan, dapat

menimbulkan komplikasi radang otak.

Tingkat kecacatan sebenarnya dapat diartikan dalam beberapa pengertian. Pengertian

cacat dalam masyarakat dapat berarti terbatasnya aktivitas seseorang, misalnya terbatasnya

komunikasi seseorang karena ia tuli.

2.4 Pencegahan Penyakit

Pada dasarnya pencegahan suatu penyakit lebih murah dari pengobatan penyakit tersebut.

Proses pencegahan tersebut tidak lepas dari melakukan gaya hidup sehat dan melakukan

pemariksaan kesehatan berkala.

1. Gaya hidup sehat

IKGM | 10

Page 11: MAKALAH_EPIDEMIOLOGI_(IKGM)

Mengamalkan hidup sehat tidak berarti meninggalkan berbagai kenikmatan, namun kita

harus memahami resiko kebiasaan yang kita lakukan terhadap kesehatan. Ada tujuh hal yang

perlu diperhatikan dalam melaksanakan gaya hidup sehat.

(1) . Makanlah makanan yang bervariasi. Jumlah kalori serta komposisinya sesuai dengan

kebutuhan tubuh anda. Makanan hendaklah mengandung serat, buah, dan sayur. Kurangi

makanan yang tinngi lemak. Jangan mengkonsumsi garam berlebihan. Hindari makanan yang

tidak bersih. Kebiasaan makan diluar rumah berisiko terinfeksi penyakit yang ditularkan melalui

makanan. Karena itu bila jajan pilihlah makanan yang bersih.

(2). Jagalah berat badan anda. Obesitas merupakan risiko untuk penyakit jantung dan

kencing manis. Bila berat badan berlebih, usahakan menurunkan dengan mengubah pola makan

dan berolahraga.

(3). Melaksanakan olahraga secara teratur, sedikitnya lima kali dalam seminggu dan

usahakan berolahraga minimal 30 menit.

(4). Hindari rokok. Merokok dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner,

bronchitis, kanker paru, kanker mulut, kanker esofagus, kanker kandung kemih, dan kanker leher

rahim.

(5). Hindari alcohol. Bila anda mempunyai kebiasaan minum alcohol batasi jumlahnya.

Jangan minum alkohool selama hamil atau sewaktu akan mengenderai kenderaan.

(6). Hindari kecelakaan. Sebagian besar kecelakaan sebenarnya dapat dihindari atau

dikurangi dampaknya terhadap kesehatan. Gunakan sabuk pengaman bila mengendarai mobil

dengan kesadaran mencegah cedera, bukan karena takut pada polisi. Begitu pula menggunakan

helm bila naik motor. Keselamatan di tempat kerja juga perlu diperhatikan. Pakailah masker bila

bekerja di tempat yang berdebu.

IKGM | 11

Page 12: MAKALAH_EPIDEMIOLOGI_(IKGM)

(7). Cegalah polusi. Di Jakarta dan beberapa kota besar di Indonesia dinyatakan sebagai

kota yang mempunyai polusi udara tinggi. Pemeliharaan kebersihan udara dan air tidak hanya

menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga semua warga. Kurangi penggunaan kenderaan

bermotor, hindari penggunaan Freon pada kulkas, AC, asap rokok, asap dapur dapat

mengganggu saluran napas terutama saluran napas anak. Selain itu jangan menggunakan deterjen

secara berlebihan.

2. Pemeriksaan kesehatan berkala

Pemeriksaan kesehatan berkala bertujuan menemukan penyakit secara dini. Melalui

pemeriksaan berkala, faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi risiko timbulnya penyakit

dapat ditemukan dan kalau mungkin diperbaiki.

Seorang yang berumur 30 tahun dan kadar kolesterolnya normal tidak perlu

memeriksakan kolesterol setiap bulan, cukup setiap 3 tahun.

Sebagian pemeriksaan kesehatan dapat dilakukan sendiri, misalnya, pengukuran berat

badan, tekanan darah, pemeriksaan payudara, kulit, dan testis. Namun, untuk pemeriksaan yang

menyeluruh diperlukan pemeriksaan dokter serta pemeriksaan menunjang seperti laboratorium,

rontgen, rekaman jantung, dan sebagainya.

Jenis dan jangka pemeriksaan kesehatan berkala disesuaikan dengan umur, jenis kelamin

serta factor risiko.Semakin meningkat usia, pemeriksaan lebih kerap dilakukan. Pada orang yang

berusia diatas 50 tahun, pemeriksaan tekanan darah perlu dilakukan setahun sekali, karena risiko

menderita darah tinggi semakin meningkat. Pada anjuran ini sampai usia 65 tahun bila tak ada

keluhan, konsultasi dengan dokter/perawat cukup setiap satu samai dua tahun sekali.

IKGM | 12

Page 13: MAKALAH_EPIDEMIOLOGI_(IKGM)

2.5 Perkembangan Teori Terjadinya Penyakit

Penyakit merupakan salah satu gangguan kehidupan manusia yang telah dikenal orang

sejak dahulu. Pada mulanya, konsep terjadinya didasarkan pada adanya gangguan makhluk halus

atau karena kemurkaan dari yang maha pencipta hingga saat ini, masih banyak kelompok

masyarakat di negara berkembang yang menganut konsep tersebut. Di lain pihak masih ada

gangguan kesehatan/penyakit yang belum jelas penyebabnya, maupun proses kejadian.

Pada tahap berikutnya, Hipocrates telah mengembangkan teori bahwa timbulnya penyakit

disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang meliputi air, udara, tanah, cuaca, dan lain

sebagainya. Namun demikian dalam teori tidak dijelaskan bagaimana kedudukan manusia dalam

interaksi tersebut, serta tidak dijelaskan faktor lingkungan bagaimana yang dapat menimbulkan

penyakit.

Pada kehidupan masyarakat Cina dikenal pula teori terjadinya penyakit yang timbul

karena adanya gangguan keseimbangan cairan dalam tubuh manusia (teori humoral). Dalam teori

ini dikatakan bahwa dalam tubuh manusia ada empat macam cairan, yaitu cairan putih, kuning,

merah, dan hitam. Bila terjadi gangguan keseimbangan pada jenis cairan mana yang bersifat

dominan. Hingga saat ini, teori tersebut masih merupakan dasar dalam sistem pengobatan Cina

tradisional.

Kemudian berkembang teori terjadinya penyakit karena sisa-sisa makhluk hidup yang

mengalami pembusukan, sehingga meninggalkan pengotoran udara dan lingkungan sekitarnya.

IKGM | 13

Page 14: MAKALAH_EPIDEMIOLOGI_(IKGM)

Teori ini berkembang terutama pada abad pertengahan dan pada waktu itu lebih mengarah pada

kebersihan lingkungan terhadap sisa-sisa peninggalan makhluk hidup.

Contoh pengaruh teori tersebut adalah timbulnya penyakit malaria yang dikira karena

sisa-sisa pembusukan binatang dan tumbuhan yang ada di rawa-rawa (malaria artinya daerah

yang jelek) dan masih ada masyarakat yang tetap menganut teori ini. Akhirnya pada abad-abad

selanjutnya, terjadi perubahan yang cukup besar dalam konsep terjadinya penyakit, dengan

didapatkannya mikroskop, sehingga konsep penyebab penyakit beralih ke jasad renik.

Perkembangan selanjutnya mengantar para ahli ke arah hormonal yang semakin

berkembang. Pada saat itu, orang mulai optimis dalam menghadapi berbagai penyakit dengan

antibiotika, sistem imunitas, dan lain sebagainya. Ternyata setelah penyakit menular mulai dapat

diatasi pada negara-negara maju, muncullah masalah berbagai penyakit menahun/tidak menular

yang unsur dan faktor penyebabnya sangat berkaitan erat dengan faal/fungsi tubuh, mutasi dan

sifat resistensi tubuh, dan pada umumnya terdiri dari berbagai faktor yang saling kait mengait.

Keadaan ini sangat erat hubungannya dengan berbagai pengamatan epidemiologi

terhadap gangguan kesehatan. Dan pada saat ini, teori tentang faktor penyebab penyakit tidak

dapat dipisahkan dengan berbagai faktor yang berperan dalam proses kejadian penyakit yang

dikembangkan melalui teori ekologi ling-kungan yang didasarkan pada konsep bahwa manusia

berinteraksi dengan berbagai faktor penyebab dalam lingkungan tertentu dan pada keadaan

tertentu akan menimbulkan penyakit yang tertentu pula.

IKGM | 14

Page 15: MAKALAH_EPIDEMIOLOGI_(IKGM)

Konsep penyebab dan proses terjadinya penyakit

Pengertian penyebab penyakit dalam epidemiologi berkembang dari rantai sebab akibat

ke suatu proses kejadian penyakit, yakni proses interaksi antara manusia (pejamu) dengan

berbagai sifatnya,(biologis, filosofis, psikologis, sosiologis, antropologis) dengan penyebab,

(agent) serta dcngan lingkungan (environment).

Hubungan interaksi Host.

Keadaan keseimbangan interaksi Host, Agent, dan Environmen

Dalam teori keseimbangan, maka interaksi antara ketiga unsur tersebut harus

dipertahankan keadaan keseimbangannya. Dan bila terjadi gangguan keseimbangan antara

ketiganya, akan menyebabkan timbulnya penyakit tertentu. Pada keadaan normal, kondisi

keseimbangan proses interaksi tersebut dapat dipertahankan. Melalui intervensi alamiah terhadap

salah satu dari ketiga unsur tersebut di atas, maupun melalui usaha tertentu manusia dalam

bidang pencegahan maupun dalam bidang peningkatan derajat kesehatan.

IKGM | 15

Page 16: MAKALAH_EPIDEMIOLOGI_(IKGM)

1. Unsur penyebab Pada dasarnya, tidak satu pun penyakit yang dapat timbul hanya disebabkan

oleh satu faktor penyebab tunggal semata.

Pada umumnya, kejadian penyakit disebabkan oleh berbagai unsur yang secara bersama-sama

mendorong terjadinya penyakit. Namun demikian, secara dasar, unsur penyebab penyakit dapat

dibagi dalam dua bagian utama yakni:

penyebab kausal primer, dan

penyebab kausal sekunder.

a. Penyebab Kausal Primer

Unsur ini dianggap sebagai faktor kausal terjadinya penyakit, dengan ketentuan bahwa

walaupun unsur ini ada, belum tentu terjadi penyakit, tetapi sebaliknya. Pada penyakit tertentu,

unsur ini dijumpai sebagai unsur penyebab kausal. Unsur penyebab kausal ini dapat dibagi dalam

5 kelompok utama.

1. Unsur penyebab biologis yakni semua unsur penyebab yang tergolong makhluk hidup

termasuk kelompok mikro-organisme seperti virus, bakteri, protozoa, jamur, kelompok cacing,

dan insekta. Unsur penyebab ini pada umumnya dijumpai pada penyakit infeksi dan penyakit

menular.

2. Unsur penyebab nutrisi yakni semua unsur penyebab yang termasuk golongan zat nutrisi dan

dapat menimbulkan penyakit tertentu karena kekurangan maupun kelebihan zat nutrisi tertentu

seperti protein, lemak, hidrat arang, vitamin, mineral, dan air.

IKGM | 16

Page 17: MAKALAH_EPIDEMIOLOGI_(IKGM)

3. Unsur penyebab kimiawi yakni semua unsur dalam bentuk senyawaan kimia yang dapat

menimbulkan gangguan kesehatan/penyakit tertentu. Unsur ini pada umumnya berasal dari luar

tubuh termasuk berbagai jenis zat racun, obat-obatan keras, berbagai senyawaan kimia tertentu,

dan lain sebagainya. Bentuk senyawaan kimia ini dapat berbentuk padat, cair, uap, maupun gas.

Ada pula senyawaan kimiawi sebagai hasil produk tubuh (dari dalam) yang dapat menimbulkan

penyakit tertentu seperti ureum, kolesterol, dan lain-lain.

4. Unsur penyebab fisika yakni semua unsur yang dapat menimbulkan penyakit melalui proses

fisika umpamanya panas (luka bakar), irisan, tikaman, pukulan (rudapaksa), radiasi, dan lain-

lain. Proses kejadian penyakit dalam hal ini terutama melalui proses fisika yang dapat

menimbulkan kelainan dan gangguan kesehatan.

5. Unsur penyebab psikis yakni semua unsur yang bertalian dengan kejadian penyakit gangguan

jiwa serta gangguan tingkah laku sosial. Unsur penyebab ini belum jelas proses dan mekanisme

kejadian dalam timbulnya penyakit, bahkan sekelompok ahli lebih menitikberatkan kejadian

penyakit pada unsur penyebab genetika. Dalam hal ini kita harus berhati-hati terhadap faktor

kehidupan sosial yang bersifat nonkausal serta lebih menampakkan diri dalam hubungannya

dengan proses kejadian penyakit maupun gangguan kejiwaan.

b. Penyebab Nonkausal (Sekunder)

Penyebab sekunder merupakan unsur pembantu/penambah dalam proses kejadian

penyakit dan ikut dalam hubungan sebab akibal terjadinya penyakit. Dengan demikian, maka

IKGM | 17

Page 18: MAKALAH_EPIDEMIOLOGI_(IKGM)

dalam setiap analisis penyebab penyakit dan hubungan sebab ikibat terjadinya penyakit, kita

tidak hanya terpusat pada penyebab kausal primer semata, tetapi harus memperhatikan semua

unsur lain di luar unsur penyebab kausal primer. Hal ini didasarkan pada ketentuan bahwa pada

umumnya kejadian setiap penyakit sangat dipengaruhi oleh berbagai unsur yang berinteraksi

dengan unsur penyebab dan ikut dalam proses sebab akibat. Sebagai contoh pada penyakit

kardiovaskuler, tuberkulosis, kecelakaan lalu lintas, dan lain sebagainya, kejadiannya tidak

dibatasi hanya pada penyebab kausal saja, tetapi harus dianalisis dalam bentuk suatu rantai sebab

akibat di mana peranan unsur penyebab sekunder sangat kuat dalam mendorong penyebab kausal

primer untuk dapat secara bersama-sama menimbulkan penyakit.

2. Unsur Pejamu (Host)

Unsur pejamu (host) terutama pejamu manusia dapat dibagi dalam dua kelompok sifat

umum yaitu : pertama, sifat yang erat hubungannya dengan manusia sebagai makhluk biologis

dan kedua, sifat manusia sebagai makhluk sosial.

a. Manusia sebagai makhluk biologis memiliki sifat biologis tertentu seperti:

umur, jenis kelamin, ras, dan keturunan;

bentuk anatomis tubuh;

fungsi fisiologis atau faal tubuh;

keadaan imunitas serta reaksi tubuh terhadap berbagai unsur dari luar maupun dari dalam tubuh

sendiri;

kemampuan interaksi antara pejamu dengan penyebab secara biologis; dan

status gizi dan status kesehatan secara umum

IKGM | 18

Page 19: MAKALAH_EPIDEMIOLOGI_(IKGM)

b. Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai berbagai sifat khusus seperti:

kelompok etnik termasuk adat, kebiasaan, agama, dan hubungan keluarga serta hubungan sosial

kemasyarakatan:

kebiasaan hidup dan kehidupan sosial sehari-hari termasuk kebiasaan hidup sehat.

Keseluruhan unsur tersebut di atas merupakan sifat karakteristik individu sebagai pejamu dan

ikut memegang peranan dalam proses kejadian penyakit.

3. Unsur Lingkungan (Environment)

Unsur lingkungan memegang peranan yang cukup penting dalam menentukan terjadinya

proses interaksi antara pejamu dengan unsur penyebab dalam proses terjadinya penyakit. Secara

garis besamya, maka unsur lingkungan dapat dibagi dalam tiga bagian utama.

a. Lingkungan biologis

Segala flora dan fauna yang berada di sekitar manusia yang antara lain meliputi:

berbagai mikro organisme patogen dan yang tidak patogen;

berbagai binatang dan tumhuhan yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia, baik sebagai

sumber kehidupan (bahan makanan dan obat-obatan), maupun sebagai reservoar/sumber

penyakit atau pejamu antara (host intermedia); dan

fauna sekitar manusia yang berfungsi sebagai vektor penyakit tertentu terutama penyakit

menular.

Lingkungan biologis tersebut sangat berpengaruh dan memegang peranan yang penting dalam

interaksi antara manusia sebagai pejamu dengan unsur penyebab, baik sebagai unsur lingkungan

yang menguntungkan manusia (sebagai sumber kehidupan) maupun yang mengancam

kehidupan/kesehatan manusia.

IKGM | 19

Page 20: MAKALAH_EPIDEMIOLOGI_(IKGM)

b. Lingkungan fisik

Keadaan fisik sekitar manusia yang berpengaruh terhadap manusia baik secara langsung,

maupun terhadap lingkungan biologis dan lingkungan sosial manusia. Lingkungan fisik

(termasuK unsur kimiawi serta radiasi) meliputi:

Udara, keadaan cuaca, geografis dan geologis

Air, baik sebagai sumber kehidupan maupun sebagai bentuk pencemaran pada air; dan

Unsur kimiawi lainnya pencemaran udara, tanah dan air, radiasi dan lain sebagainya

Lingkungan fisik ini ada yang terbentuk secara alamiah tetapi banyak pula yang timbul akibat

manusia sendiri.

c. Lingkungan sosial

Semua bentuk kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik, sistem organisasi, serta

institusi/peraturan yang berlaku bagi setiap individu yang membentuk masyarakat tersebut.

Lingkungan sosial ini meliputi:

sistem hukum, administrasi dan kehidupan sosial politik, serta sistem ekonomi yang berlaku;

bentuk organisasi masyarakat yang berlaku setempat;

sistem pelayanan kesehatan serta kebiasaan hidup sehat masyarakat setempat; dan

kepadatan penduduk, kepadatan rumah tangga, serta berbagai sistem kehidupan sosial lainnya.

Dari keseluruhan unsur tersebut di atas, di mana hubungan interaksi antara satu dengan

yang lainnya akan menentukan proses dan arah dari proses kejadian penyakit, baik pada

perorangan, maupun dalam masyarakat. Dengan demikian maka terjadinya suatu penyakit tiduk

hanya ditentukan oleh unsur penyebab semata, tetapi yang utama adalah bagaimana rantai

penyebab dan hubungan sebab akibat dipengaruhi oleh berbagai faktor maupun unsur lainnya.

Oleh sebab itu, maka dalam setiap proses terjadinya penyakit, selalu kita memikirkan adanya

IKGM | 20

Page 21: MAKALAH_EPIDEMIOLOGI_(IKGM)

penyebab jamuk (multiple causation). Hal ini sangat berpengaruh dalam menetapkan program

pencegahan maupun penanggulangan penyakit tertentu, karena usaha tersebut hanya akan

memberikan hasil yang diharapkan bila dalam perencanaannya memperhitungkan berbagai unsur

tersebut di atas.

IKGM | 21

Page 22: MAKALAH_EPIDEMIOLOGI_(IKGM)

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa penyakit tidak muncul

dengan sendirinya tetapi penyakit muncul karena gaya hidup yang tidak sehat. Pencegahan

penyakit dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat dan melakukan pemeriksaan

kesehatan secara berkala.

3.2 Saran

Berdasarkan pembahasan diatas kita sudah dapat melihat bahwa penyakit muncul

dikarenakan gaya hidup yang tidak sehat, maka dari itu, agar tubuh kita tidak terserang penyakit

kita harus menerapkan pola hidup sehat serta melakukan pemeriksaan secara berkala.

IKGM | 22

Page 23: MAKALAH_EPIDEMIOLOGI_(IKGM)

DAFTAR PUSTAKA

Shryock, Harold dan Mervyn G. Hardinge. 2009. Kesehatan Keluarga dan Penyakit-Penyakit

Umum:Kiat Keluarga Sehat Mencapai Hidup Prima dan Bugar. Bandung:Indonesia Publishing

House.

Mitchell, Clemency. 2008. Sehat Prima di Abad Keduapuluh Satu. Bandung:Indonesia

Publishing House

Masjhur, Johan S. 1998. Manusia, Kesehatan dal Lingkungan: Kualitas Hidup Dalam Perspektif

Perubahan Lingkungan Global. Bandung:Alumni.

Oswari, E. 1991. Penyakit dan Penanggulangannya: Petunjuk Praktis Bagi Kaum Awam dan

Paramedis. Jakarta:Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Djauzi, samsuridjal. 2005. Pnduan Hidup Sehat: Dari Soal Pemeriksaan Kesehatan Sampai

Vertigo. Jakarta:Buku Kompas.

IKGM | 23