makalah supply maksimal new (1)

41
TUGAS EKONOMI KESEHATAN SUPPLY PADA PELAYANAN KESEHATAN OLEH : Qurrotu Aini 101414453001 Dessya putri ayu 101414453043 Dian damayanti 101414453016 UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM MAGISTER

Upload: meuthia

Post on 05-Nov-2015

246 views

Category:

Documents


51 download

DESCRIPTION

ww

TRANSCRIPT

TUGAS EKONOMI KESEHATAN

SUPPLY PADA PELAYANAN KESEHATAN

OLEH :Qurrotu Aini 101414453001Dessya putri ayu101414453043

Dian damayanti101414453016

UNIVERSITAS AIRLANGGA

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN

SURABAYA2015

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

iDAFTAR ISI

iiBAB 1 PENDAHULUAN

11.1 Latar Belakang

1

1.2 Rumusan Masalah

2

1.3 Tujuan

2

1.4 Manfaat

3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

42.1 Supply dalam Pelayanan Kesehatan

4

2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Supply Pelayanan Kesehatan

5

2.3 Elastisitas Supply Dalam Pelayanan Kesehatan

13

2.4 Cara Menghitung Supply Maksimal pada Industri Pelayanan Kesehatan16

BAB 3 PEMBAHASANBAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ekonomi kesehatan adalah ilmu yang mempelajari supply dan demand sumber daya pelayanan kesehatan dan dampak sumber daya pelayanan kesehatan terhadap populasi. Ekonomi kesehatan perlu dipelajari, karena terdapat hubungan antara kesehatan dan ekonomi. Kesehatan mempengaruhi kondisi ekonomi, dan sebaliknya ekonomi mempengaruhi kesehatan. Dalam pemikiran rasional, semua orang ingin menjadi sehat. Kesehatan merupakan modal untuk bekerja dan hidup untuk mengembangkan keturunan, sehingga timbul keinginan yang bersumber dari kebutuhan hidup manusia.

Pelayanan kesehatan berbeda dengan barang dan pelayanan ekonomi lainnya. Pelayanan kesehatan atau pelayanan medis sangat heterogen, terdiri atas banyak sekali barang dan pelayanan yang bertujuan memelihara, memperbaiki, memulihkan kesehatan fisik dan jiwa seorang. Supply pada pelayanan kesehatan berbeda dengan supply produk secara umum. Adanya consumer ignorence menyebabkan provider kesehatan memiliki peran yang lebih. Service yang diberikan oleh provider bukan karena permintaan pasien tetapi provider sendiri yang menentukan pelayanan atau tindakan apa yang diberikan sesuai dengan penyakitnya. Besarnya service yang dapat diberikan pelayanan kesehatan sangat

tergantung pada besarnya resources yang dimilikinya, seperti kemampuan tenaga medis dan non-medis, besarnya cost atau biaya yang dikeluarkan oleh industri kesehatan untuk gaji pegawai, pembelian peralatan, dan pemeliharaan lainnya.Oleh karena itu kami ingin memperdalam informasi dan pengetahuan mengenai supply pelayanan kesehatan. Supply pelayanan kesehatan merupakan derivate (turunan) dari supply pada umumnya. Dengan demikian supply pelayanan kesehatan juga merupakan fungsi produksi dimana yang mempengaruhi supply adalah faktor internal organisasi. Fungsi produksi menjelaskan hubungan antara hasil/output dari pelayanan yang diberikan dengan input atau sumber daya yang dimiliki. Dalam ilmu ekonomi, faktor yang mempengaruhi fungsi produksi adalah sumber daya yang digunakan saat memproduksi barang dan jasa.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apakah yang dimaksud dengan Supply Pelayanan Kesehatan ?

b. Bagaimana bentuk kurva Supply Pelayanan Kesehatan?

c. Faktor apa saja yang dapat memengaruhi Supply Pelayanan Keehatan?

d. Bagaimanakah cara menghitung Supply Maksimal pada pelayanan kesehatan?1.3 Tujuan

a. Mempelajari definisi dari Supply Pelayanan Kesehatan.b. Mempelajari bentuk kurva Supply Pelayanan Kesehatan.c. Dapat mempelajari faktor yang dapat mempengaruhi Supply Pelayanan Kesehatan.d. Mempelajari cara menghitung Supply Maksimal pada industri Pelayanan Kesehatan.1.4 Manfaat Manfaat dari Supply maksimal Pelayanan Kesehatan adalah:a. Mahasiswa memahami definisi Supply Pelayanan Kesehatanb. Mahasiswa memahami hukum Supply Pelayanan Kesehatanc. Mahasiswa memahami bentuk kurva dan faktor yang mempengaruhi Supply Pelayanan Kesehatand. Mahasiswa juga dapat memahami cara menghitung Supply Maksimal pada industri Pelayanan KesehatanBAB IITINJAUAN PUSTAKA2.5 Supply dalam Pelayanan Kesehatan

2.5.1 Pengertian supply secara umumSupply atau Penawaran adalah hubungan antara harga dan jumlah barang yang ditawarkan. Secara lebih spesifik, penawaran menunjukkan jumlah suatu barang atau jasa yang mau dan mampu ditawarkan oleh produsen setiap periode pada berbagai kemungkinan tingkat harga, dengan hal lain diasumsikan konstan. Hukum penawaran menyatakan bahwa jumlah barang atau jasa yang ditawarkan berhubungan secara langsung dengan harga barang atau jasa tersebut, dengan hal lain diasumsikan konstan. Jadi, semakin rendah harga, jumlah barang atau jasa yang ditawarkan semakin sedikit. Sedangkan semakin tinggi harga barang atau jasa, semakin tinggi pula jumlah barang atau jasa yang ditawarkan. Secara lebih spesifik, penawaran menunjukkan jumlah suatu barang atau jasa yang mau dan mampu ditawarkan oleh produsen setiap periode pada berbagai kemungkinan tingkat harga, dengan hal lain diasumsikan konstan.2.5.2 Definisi Supply Maksimum

Supply maksimum adalah jumlah maksimum atau kemampuan maksimum atau kapasitas maksimum barang atau jasa yang dapat dihasilkan dalam periode tertentu. Perhitungan terhadap banyaknya barang yang akan ditawarkan atau Supply didasarkan pada kemampuan organisasi dalam mengelola resources untuk melakukan proses produksi. Organisasi ataupun produsen harus dapat mengkaitkan resources dari suatu input, proses, dan menjadikannya sebuah produk (output). 2.5.3 Pengertian supply Pelayanan Kesehatan

Supply dalam pelayanan kesehatan adalah penyediaan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada individu oleh berbagai kombinasi tenaga pelayanan kesehatan (seperti dokter, perawat, teknisi, dan para asistennya) dan fasilitas (seperti rumah sakit, klinik rawat jalan, dan laboratorium klinis). Fungsi Supply (produksi) menggambarkan hubungan antara output yang berupa pelayanan kesehatan yang berkualitas dan sumber daya (resources) yang digunakan untuk memproduksinya.2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Supply Pelayanan Kesehatan2.2.1. Fungsi PenawaranBerdasarkan hukum penawaran, maka diperoleh fungsi penawaran, yaitu:

Keterangan :

Qs

= Jumlah barang yang ditawarkanPx

= Harga barang itu sendiriPy

= Harga barang lain

T, C, P... = Faktor- faktor selain harga yang dianggap konstan (cateris paribus)Berbagai faktor yang mempengaruhi tingkat Penawaran (Supply) adalah:

a. Biaya produksi dan teknologi yang digunakan

Jika biaya pembuatan atau produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena mengantisipasi ketidakmampuannya bersaing dengan produk sejenis yang mengakibatkan produk tidak laku terjual. Dengan adanya teknologi canggih maka suatu proses produksi bisa berjalan lebih efektif dan efisien. Proses produksi yang efektif dan efisien menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga bisa memicu penurunan harga.

b. Tujuan Perusahaan

Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual menjadi tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan akan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen.

c. Pajak

Harga yang ditetapkan oleh para produsen juga dipengaruhi oleh pajak yang ditetapkan oleh pemerintah. Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual menjadi lebih tinggi karena perusahaan juga dituntut untuk mempertahankan keuntungan sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.

d. Ketersediaan dan harga barang pengganti atau pelengkap

Dalam dunia industri tidak dapat dipungkiri bahwa suatu saat pasti akan ada pesaing lain yang mempunyai produk sejenis dengan yang kita produksi. Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang lebih murah, maka konsumen akan beralih ke produk yang lebih murah sehingga mengakibatkan penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun terpaksa dikurangi.

e. Prediksi atau perkiraan harga di masa depan

Ketika harga jual diperkirakan akan mengalami kenaikan di masa mendatang maka perusahaan akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan / menjual lebih banyak barang ketika harga naik akibat berbagai faktor.

2.2.2. Fungsi Produksi

Supply pelayanan kesehatan merupakan derivate (turunan) dari supply pada umumnya. Dengan demikian supply pelayanan kesehatan juga merupakan fungsi produksi dimana yang mempengaruhi supply adalah faktor internal organisasi.Fungsi produksi menjelaskan hubungan antara hasil atau output dari pelayanan yang diberikan dengan input atau sumber daya yang dimiliki. Dalam ilmu ekonomi, faktor yang mempengaruhi fungsi produksi adalah sumber daya yang digunakan saat memproduksi barang dan jasa.Fungsi produksi dalam supply pelayanan kesehatan dapat dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan :

Qsmc= Supply pelayanan kesehatan

Resources= Sumber daya yang dimiliki

Px

= Harga barang itu sendiriPy

= Harga barang lain

Faktor produksi yang mempengaruhi Supply pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut:

1. Man

Man diartikan sebagai sumber daya manusia. Contoh sumber daya manusia dalam pelayanan kesehatan diantaranya adalah dokter, dokter spesialis, bidan, perawat, farmasis, SKM, tenaga administrasi, dan lain-lain.

2. Money

Money dapat diartikan sebagai modal yang dibutuhkan untuk melakukan produksi. Modal dalam pelayanan kesehatan adalah biaya operasional di rumah sakit, biaya investasi, dan biaya lain yang mendukung proses produksi.

3. Material

Material dapat diartikan sebagai bahan yang digunakan untuk proses produksi. Dalam pelayanan kesehatan, yang dimaksud dengan material berhubungan dengan logistik pelayanan kesehatan, misalnya obat-obatan, suntik, bahan makanan, dan lain sebagainya.

4. Method

Method diartikan sebagai prosedur kerja. Prosedur kerja dalam pelayanan kesehatan adalah berupa SOP (Standard Operating Procedure) rumah sakit, Standar Pelayanan Minimal (SPM), dan lain sebagainya.

5. Machine

Machine diartikan sebagai mesin untuk produksi. Mesin produksi dalam pelayanan kesehatan adalah segala peralatan medis yang menunjang pengoperasian pemberian layanan kesehatan. Di antaranya yaitu, peralatan laboratorium, peralatan pemeriksaan kesehatan, tempat tidur opname, dan lain-lain.

6. Market

Wilayah bertemunya produsen dan konsumen disebut sebagai market. Dalam hal pelayanan kesehatan, market dapat berupa wilayah kerja pelayanan kesehatan, segmentasi pasar, masyarakat sasaran yang dibidik berdasarkan proses STP (segmenting, targeting dan posisioning) dan lain-lain.

7. Technology

Dalam pelayanan kesehatan, kecanggihan dan kemutakhiran teknologi yang digunakan diantaranya finger print, peralatan operasi laser, dan lain-lain.

8. Time

Merupakan waktu yang digunakan untuk pemberian layanan kesehatan atau unit pelayanan pada rumah sakit dan tempat pelayanan kesehatan lainnya.

9. Information

Informasi untuk menunjang pemberian layanan kesehatan seperti lewat internet, pamphlet, leaflet, spanduk, dan lain-lain.

2.2.3. Faktor Dominan dalam Supply Pelayanan Kesehatan

Tidak semua faktor produksi memiliki peran dominan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas pada pasien. Dari 6M, 2T, dan 1I, hanya dua faktor yaitu Man dan Machine saja yang punya pengaruh dominan. Rumus fungsi faktor produksi yang mempengaruhi Supply dalam pelayanan kesehatan adalah:

Berikut ini adalah contoh Supply pada pelayanan keperawatan. Jika input adalah pelayanan keperawatan tiap pasien, maka yang termasuk dalam input dapat berupa jumlah dan tipe perawat dalam unit keperawatan.Hubungan antara pelayanan keperawatan pada tiap pasien dengan tipe perawat dapat ditampilkan dalam fungsi berikut ini:

Keterangan :

Qnpc = Quantity of nursing patient care (kuantitas pelayanan keperawatan pasien)

RNs = Registered Nurse (Perawat yang terdaftar)

LPNs = Licensed Practical Nurse (Perawat yang telah terlisensi/tersertifikasi)

Ads= Nursing Aides (pembantu perawat)

UN = The type of nursing unit (Unit atau tipe perawatan)

Dari persamaan di atas dapat diketahui bahwa dalam pelayanan keperawatan dipengaruhi oleh perawat yang mahir, sudah memiliki surat ijin praktek, sudah bisa mandiri sebagai perawat panggilan (RNs), pembantu perawat (AD), perawat praktek yang masih harus dinaungi oleh institusi (LPN), serta unit atau tipe perawatan (UN). RNs, AD, dan LPN terkategori dalam man, sedangkan UN terkategori dalam machine. Dari kesimpulan di atas dapat dirumuskan bahwa faktor dominan yang mempengaruhi Supply pelayanan kesehatan adalah man dan machine.Pelayanan kesehatan merupakan bisnis jasa, jadi man yang memberi pelayanan (man sebagai pemberi jasa). Man pada pelayanan kesehatan memiliki kompetensi secara khusus. Kompetensi ini meliputi keterampilan, kemampuan yang disertai kewenangan yang dilindungi undang-undang.Machine dalam pelayanan kesehatan dapat berupa fasilitas ataupun sarana khusus untuk pelaksanaan pemeriksaan oleh tenaga kesehatan, seperti dental chair, X-ray, tempat tidur rumah sakit, dan lain-lain.Dalam mencapai efisiensi dari Supply dalam pelayanan kesehatan, kombinasi input yang tepat sangat diperlukan. Contohnya pada pelayanan keperawatan di atas, satu orang LPNs tidak dapat menggantikan satu orang RNs. RNs mungkin memiliki keahlian yang lebih sebagai hasil dari pelatihan tambahan mereka. Oleh karena itu, LPNs mungkin dapat menggantikan sebagian pekerjaan dari RNs, namun tidak bisa semuanya. Kombinasi antara berbagai jenis tenaga kesehatan sangat penting untuk ditentukan dengan tepat oleh para pengambil keputusan, karena dapat meminimalkan biaya penyediaan keperawatan.Meskipun faktor dominan yang mempengaruhi Supply pelayanan kesehatan adalah Man dan Machine, faktor yang termasuk dalam 6M, 2T, 1I dan faktor lainnya tetap tidak boleh dihilangkan. Bila salah satu faktor produksi tidak ada, maka output juga akan menjadi produk atau pelayanan kesehatan yang tidak maksimal.2.3 Elastisitas Supply Dalam Pelayanan Kesehatan

Elastisitas adalah ukuran respons jumlah penawaran terhadap perubahan salah satu penentunya. Elastisitas penawaran/supply (Es) yaitu presentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan akibat terjadinya perubahan harga itu sendiri. Supply dalam pelayanan kesehatan bersifat relatif inelastis. Kondisi supply inelastis pada pelayanan kesehatan karena, peningkatan biaya yang harus dikeluarkan oleh penerima pelayanan kesehatan lebih besar sementara pelayanan kesehatan yang dapat diberikan lebih sedikit seperti yang terlihat pada kurva di bawah ini (Gambar 2.1) menggambarkan kondisi supply pelayanan kesehatan.

Penyebab supply pelayanan kesehatan relatif inelastis adalah penyedia pelayanan kesehatan tidak berusaha untuk meminimalkan biaya pengeluaran pemberian pelayanan kesehatan dan atau penyedia pelayanan kesehatan sulit mengubah / mencari sumberdaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan kesehatan.

(Inelastis sempurna) (Inelastis) Price

Q/T

Kuantitas pelayanan medis

Gambar 2.1. Kurva Inelastis sempurna dan Inelastis pada Supply

Pelayanan Kesehatan Sebagai contoh yaitu di poli gigi, penawaran pelayanan kesehatan gigi sangat ditentukan oleh faktor produksi seperti dokter gigi dan dental chair.

Suatu saat harga yang ditawarkan di pelayanan kesehatan di poli gigi naik, maka kenaikan harga tersebut tidak mempengaruhi kuantitas jumlah pasien yang dapat diperiksa di poli gigi. Hal ini dikarenakan jumlah man dan machine berupa dokter gigi dan dental chair terbatas, sehingga meskipun biaya periksa per pasien naik, maka dokter gigi tetap tidak bisa memaksakan untuk melayani lebih banyak pasien dari supply maksimumnya. Selain itu, provider pelayanan kesehatan tidak mungkin menambah jumlah dokter gigi dan dental chair dalam jangka waktu pendek.

Dari penjelasan contoh di atas, dapat disimpulkan bahwakurva elastisitas supply pelayanan kesehatan adalah inelastis. Sebab perubahan harga tidak mempengaruhi perubahan kuantitas pelayanan yang ditawarkan.2.3.1 Faktor Penentu Elastisitas Penawaran Dua faktor yang penting dalam menentukan elasisitas penawaran pada

pelayanan kesehatan, yaitu :a. Sifat Perubahan Biaya ProduksiPenawaran akan tidak bersifat elastis apabila kenaikan penawaran hanya dapat dilakukan dengan mengeluarkan biaya yang sangat tinggi. Bila biaya tambahan yang dikeluarkan tidak terlalu tinggi, penawaran akan bersifat elastis.

b. Jangka Waktu Analisis

Dalam menganalisis pengaruh waktu kepada elastisitas penawaran, dibedakan atas 3 jenis jangka waktu, yaitu :

1) Masa sangat singkat, yaitu : masa waktu dimana para provider kesehatan tidak dapat merubah penawarannya (penawaran bersifat tidak elastis sempurna). Contohnya: ketika harga di suatu poli mata di naikkan, namun pasien yang dapat di tangani tetap dikarenakan jumlah alat medis dan dokter yang menangani terbatas. Maka jumlah pasien yang mendapat pelayanan kesehatan tidak berubah sama sekali.2) Jangka Pendek, dimana kapasitas alat-alat produksi yang ada tidak dapat ditambah, kenaikan produksi dilakukan dengan cara menggunakan faktor - faktor produksi secara lebih intensif. (penawaran bersifat tidak elastis) contohnya: ketika harga di suatu poli mata di naikkan serta menambahkan waktu jam buka pasien sedikit lebih lama dari yang biasanya, namun jumlah alat medis dan dokter yang menangani tetap terbatas. Maka pelayanan kesehatan yang akan di tawarkan kepada pasien akan sedikit meningkat dari biasanya.3) Jangka Panjang, produksi dan jumlah barang yang ditawarkan dapat dengan mudah ditambah dalam jangka panjang (penawaran bersifat elastis) contohnya: setelah merekrut dokter umum, lalu menjadikan sebagai pegawai tetap selanjutnya sekolahkan dia, dengan begitu dokter yang sudah lama praktek di klinik tersebut sudah ada penggantinya selain itu, menjalin kerjasama antara ntar para dokter yang sudah tersertifikasi juga penting.2.4 Cara Menghitung Supply Maksimal pada Industri Pelayanan KesehatanDalam bidang kesehatan, cara menghitung Supply maksimum dapat diterapkan dalam 3 jenis pelayanan, antara lain rawat jalan, penunjang medis, dan rawat inap sebagai berikut :1. Rawat jalan Rumus menghitung supply maksimum di rawat jalan yaitu :

2. Pemeriksaan Penunjang Rumus menghitung supply maksimum Pemeriksaan Penunjang yaitu :

3. Rawat inapRumus Menghitung Supply maksimum di rawat inap bisa dilakukan dengan dua cara yaitu :

a. Berdasarkan jumlah hari yang disediakan : Supply maksimum = 365 X Jumlah TTx 24 Jam

24 Jam

b. Berdasarkan Jumlah Pasien

Supply maksimum = 365 X Jumlah TTx 1 Hr

Alos

BAB 3

PEMBAHASAN

Dalam bidang kesehatan, cara menghitung Supply maksimum dapat diterapkan dalam pelayanan rawat jalan dan rawat inap di Puskesmas Sukorambi Jember sebagai berikut:A. RAWAT JALAN (POLI UMUM)

Hari Buka

: Senin S/D SabtuJam Pelayanan: 07.00 S/D 14.00Jam Istirahat

: 12.00 S/D 13.001. RESOURCES

KATEGORIRESOURCESKETERSEDIAAN

Man 1. Perawat

2. Dokter umum1

1

Machine1. Kipas angina1

Material1. Tensimeter

2. Respiratory rate time

3. Senter

4. Thermometer

5. Timbangan

6. TB

7. THT Set

8. Snellen mata

9. Tourniquet

10. Lamppu X-Ray foto

11. Buku isiharah

12. Bed

13. Meja tulis

14. Lemari arsip

15. Lemari alkes2

2

1

2

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

MarketSeluruh masyarakat di wilayah kerja puskesmas

Technology1. Computer

2. Internet speedy1

1

Time5-10 menit

InformationPoster Alur pelayanan poli

2. PERHITUNGAN SUPPLY MAKSIMAL

a. Sumber Daya

Sumber daya paling dominan pada rawat jalan adalah Man ( dokter) dengan material Tensimeter, senter, termometer,Timbangan BB, Bed pasien, stetosko. maka untuk 5M 2T 1i, diasumsikan sebagai faktor penunjang dan terpenuhi. Berikut contoh supply maksimal pada Puskesmas Sukorambi dengan satu dokter1) Dokter 1 ORANG

Pelayanan Kesehatan untuk 1 pasien berupa:

1. Anamnesa

2 menit

2. Pemeriksaan fisik

3 menit

3. Penentuan diagnosis

1 menit

4. Pemberian obat

2 menit

5. Pemberian KIE

2 menit

TOTAL

10 menit2) Jam Pelayanan 07.00-14.00

a) Waktu pelayanan

Jam Kerja pukul : 07.00 14.00, dan istirahat pukul 12.00 13.00

Jadi dalam 1 hari dokter memiliki jam pelayanan selama 6 jam = 360 menit

b) Hari pelayanan

Hari Pelayanan yaitu Senin Sabtu

Jadi dalam 1 minggu dokter memilki hari pelayanan selama 6 hari

b. Supply maksimal dalam satu bulan

1) Jumlah hari pelayanan dalam 1 bulan

30 hari 4 hari= 26 hari

2) Pasien yg dapat dilayani dalam 1 bulan = Jumlah waktu pelayanan x jumlah hari x jumlah man ( dokter)

Waktu pelayanan untuk 1 pasien= 360 x 26 x 1

10

= 936 pasien/bulanB. RAWAT INAP

Hari Buka

: Senin s/d MingguJam Pelayanan: 24 Jam1. RESOURCEKATEGORIRESOURCESKETERSEDIAAN

Man1. Dokter umum

2. Perawat

3. Administrasi2

11

2

MachineTempat Tidur15

Materialobat, infus, selimut, seprei, oksigen

MarketSeluruh masyarakat di wilayah kerja puskesmas

Technology

Time24 jam

InformationPoster mengenai tata cara dan waktu besuk, cara mencuci tangan WHO

BULAN APRIL 2015ALOS: 3 hrTT: 15

BOR: 38,2

TOI: 4,48

2. PERHITUNGAN SUPPLY MAKSIMAL RAWAT INAP

a. Sumber DayaSumber daya paling dominan pada rawat inap adalah material (tempat tidur), Material disini adalah sarana dan prasarana yang berhubungan dengan tempat tidur di rumah sakit. Material yang dimaksud adalah bantal, sarung bantal, guling, sarung guling dan seprei, untuk 5M 2T 1i, diasumsikan sebagai faktor penunjang dan terpenuhi. Berikut pelayanan rawat inap Puskesma Sukorambi dengan jumlah tempat tidur 15 buahb. Supply MaximalPerhitungan supply maximal untuk pelayanan rawat inap di PKM. Sukorambi dengan jumlah tempat tidur sebanyak 15 buah adalah sebagai berikut :

1.)( pasien yg dirawat= 365 hari x 1 hari x 15 TT

Rata-rata hari pasien yang dirawat

Apabila rata-rata hari pasien yang dirawat adalah 3 hari maka :

( pasien yg dirawat= 365 x 1 x 15

3

= 5.475/ 3

= 1.825Jadi jumlah pasien maksimal yang dirawat untuk 15 TT dalam waktu 1 tahun adalah 1085 pasien.2.)( hari rawat

= 365 hari x jumlah TT x 24 jam

24 jam

= 365 x 15 x 2424 jam

= 131.400 / 24

= 5.475 hari

Jumlah hari rawat maksimal untuk 15 TT dalam waktu 1 tahun adalah 5.475 hariC. penunjang (Radiologi)

a. Sumber DayaSumber daya paling dominan pada rawat penunjang adalah material (alat) maka untuk 5M 2T 1i, diasumsikan sebagai faktor penunjang dan terpenuhi. 1) Instalasi Radiologi RS. Citra Husada Jember 2) Jumlah Alat rontgen: 1 ( dua ) unit

3) Waktu Pelayanan

: Senin sampai Minggu, pukul 07.00 sampai 21.00 WIB. Istirahat selama 1 jam, pukul 12.00-13.00 dan 17.00 18.00 WIB

4) Total pelayanan

: 07.00 sampai 21.00, istirahat 2 jam

= 12jam

= 12 x 60 menit

= 720 menit5) Lama @ Pelayanan: Foto Rontgen ( 10 menit6) Supplay Maximal 1 hari,

=jumlah waktu pelayanan tersedia jumlah alat

Waktu rata2 pelayanan

= 720 1 10= 72 kali rongten/ hariBAB 4

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Supply atau Penawaran adalah hubungan antara harga dan jumlah barang yang ditawarkan.2. Hukum penawaran menyatakan bahwa jumlah barang atau jasa yang ditawarkan berhubungan secara langsung dengan harga barang atau jasa tersebut, dengan hal lain diasumsikan konstan.3. Supply maksimum adalah jumlah maksimum atau kemampuan maksimum atau kapasitas maksimum barang atau jasa yang dapat dihasilkan dalam periode tertentu.4. Supply dalam pelayanan kesehatan adalah penyediaan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada individu oleh berbagai kombinasi tenaga pelayanan kesehatan (seperti dokter, perawat, teknisi, dan para asistennya) dan fasilitas (seperti rumah sakit, klinik rawat jalan, dan laboratorium klinis).

5. Faktor yang mempengaruhi Supply dalam pelayanan kesehatan yaitu fungsi penawaran dan fungsi produksi yang melputi 6M, 2T, 1I.6. Faktor dominan yang mempengaruhi supply dalam pelayanan kesehatan adalah man dan machine.

7. Kurva Supply dalam pelayanan kesehatan cenderung bersifat inelastis.

8. Cara pengukuran supply maksimum dalam pelayanan kesehatan dapat diterapkan pada rawat jalan, penunjang medis, dan rawat inap.DAFTAR PUSTAKAMcMahon, Rosemary, Elizabeth Barton , Maurice Piot. 1999. Manajemen Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta: EGCMuninjaya, A.A.Gde. 2004. Manajemen Kesehatan.Jakarta: EGC

Novijan Janis. 2014. BPJS Kesehatan, Supply, dan Demand Terhadap Layanan Kesehatan.

Puskesmas Sukorambi. 2014.

Qs = f (Px | Py, T, C, P) dengan asumsi cateris paribus

Qsmc = f (resources {6M, 2T, 1I} | Px, Py,...)

Qsmc = f (Man, Machine | 4M, 2T, 1I, Px, Py, C,T, C, P, .)

Qnpc = f (RNs, LPNs, ADs, UN)

22