makalah pengantin palembang

13

Click here to load reader

Upload: aini-rizqina

Post on 21-Jun-2015

770 views

Category:

Education


3 download

DESCRIPTION

MAKUL SEJARAH MODE KECANTIKAN BVERSI PENGANTIN NUSATANTARA yang PAKEM

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH PENGANTIN PALEMBANG

`

MAKALAH

SEJARAH MODE TATA RIAS

“PENGANTIN ADAT PALEMBANG”

Dosen Pengampu :

Marwiyah

Childa Kumala A.

Di Susun Oleh :

Kartika Noer A.M. 5402413001

Tentrem Kurnia R. 5402413004

Ajeng Gayatri 5402413008

PENDIDIKAN TATA KECANTIKAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN 2014

Page 2: MAKALAH PENGANTIN PALEMBANG

KATA PENGANTAR

Segala puji kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat

dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.

Makalah ini memuat tentang “PENGANTIN ADAT PALEMBANG”. Oleh karena

itu makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang pengantin adat

palembang.

Kami juga mengucapkan terima kasih kapada Ibu Marwiyah dan Ibu Childa Kumala

A. yang telah membimbing kami, agar kami dapat segera menyelesaikan makalah ini

dengan baik dan benar.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.

Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami mohon untuk saran

dan kritiknya.

Semarang, 17 September 2014

Penulis,

Page 3: MAKALAH PENGANTIN PALEMBANG

DAFTAR ISI

Halaman Judul .............................................................................................. i

Kata Pengantar ............................................................................................. ii

Daftar Isi ............... .............................................................................. iii

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..................................................................... 4

1.2 Tujuan Masalah .................................................................... 5

1.3 RumusanMasalah ................................................................. 5

BAB II : PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Tata Rias .................................................................. 6

2.2 Tata Rias Wajah dan Sanggul Pengantin Palembang .......... 7

2.3 Busana Pengantin Palembang .............................................. 8

2.4 Aksesoris Pengantin Palembang .......................................... 9

BAB III : PENUTUP

3.1 Kesimpulan .......................................................................... 10

3.2 Saran ..................................................................................... 10

Daftar Pustaka..............................................................................................................11

Page 4: MAKALAH PENGANTIN PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Upacara pernikahan adat merupakan salah satu kegiatan yang umumya menggunakan

banyak simbol dan kental suasana budaya. Tak kecuali pada pernikahan adat Palembang,

dan yang paling terlihat adalah melalui pakaian kedua mempelai.

Ada dua jenis buasan pengantin Palembang; Aesan pasangkong dan Aesan Gedhe. Tetapi

dalam makalah ini akan di jelaskan salah satu busana yaitu Aesan Gedhe.

1.2 Tujuan

Penulis ingin membahas tentang budaya pengantin daerah Palembang.

1.3 Rumusan Masalah

a. Bagaimana sejarah tata rias pengantin Palembang?

b. Bagaimana tata rias wajah dan sanggul pada pengantin Palembang?

c. Seperti apa busana pengantin Palembang Aesan Gedhe?

d. Seperti apa aksesoris yang digunakan?

Page 5: MAKALAH PENGANTIN PALEMBANG

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Tata Rias

Adat perkawinan Palembang adalah suatu pranata yang dilaksanakan berdasarkan

budaya aturan Palembang. Melihat adat perkawinan Palembang, jelas terlihat bahwa

busana dan ritual adat nyamewariskan keagungan serta kejayaan raja-raja

dinastiSriwijaya yang mengalami keemasan berpengaruh di Semenanjung Melayu

berabad silam. Pada zaman kesultanan Palembang berdiri sekitar abad 16 lama berselang

setelah runtuhnya dinasti Sriwijaya, dan pasca Kesultanan pada dasarnya perkawinan

ditentukan oleh keluarga besar dengan pertimbangan bobot, bibit dan bebet. Pada masa

sekarang ini perkawinan banyak ditentukan oleh kedua pasang calon mempelai pengantin

itu sendiri. Berikut ini adat tata cara pernikahan pengantin Palembang :

1. Madik. Merupakan sebuah kegiatan pendekatan dari keluarga calon lelaki kepada

calon perempuan. Dilakukan oleh anggota keluarga calon lelaki untuk mengetahui

apakah sang perempuan sudah ada yang meminang atau belum. Dilakukan jauh-jauh

hari.

2. Senggung. Diartikan sebagai pagar, sebuah simbol supaya sang calon mempelai

perempuan tidak diganggu lelaki lain. Prosesi berupa hantaran tenong (keranjang) atau

sangkek (anyamanan bambu) berisi makanan, atau apa pun sesuai keadaan keluarga

perempuan, ditutupi kain batik sulam emas.

3. Ngebet. Merupakan proses sepakat atau disebut nemuke kato. Dalam proses ini, pihak

lelaki membawa tenong 3 buah, isi terigu, gula pasir, dan telur itik. Artinya, merupakan

kesepakatan keduanya akan melangsungkan pernikahan, dan pihak lelaki umumnya

membawa bingkisan lain berupa benda berharga, seperti perhiasan atau kain.

4. Berasan. Artinya, kedua keluarga bermusyawarah menentukan hari pernikahan, dan

pertemuan keluarga. Serta menentukan apa yang diinginkan sebagai antaran.

5. Mutuske Kato. Memutuskan tanggal pelaksanaan prosesi ritual-ritual:

* Hari Nganterke Belanjo (lelaki memberi sejumlah uang kepada perempuan dalam

nampan serta membawa permintaan keluarga perempuan, mirip seserahan), Hari

Pernikahan, Munggah (puncak acara), Nyemputi, Nganter Pengantin, Ngalie Turon,

Bercacap (suap-suapan), dan Mandi Simburan.

Page 6: MAKALAH PENGANTIN PALEMBANG

6. Akad Nikah/Kawin Numpang. Dilaksanakan di kediaman lelaki, biasanya berupa

akad nikah. Jika dilakukan di rumah perempuan, disebut kawin numpang. Jika dilakukan

sebelum Munggah, pihak perempuan harus mengantarkan keris ke kediaman lelaki.

7. Munggah. Biasanya dilakukan di kediaman perempuan, dengan kegiatan-kegiatan

serupa resepsi, dan suguhan tarian rebana dan atraksi palang pintu. Pihak lelaki biasanya

membawa bunga langsih supaya bisa masuk ke rumah perempuan, dan dibalas pihak

perempuan dengan memberikan kain dan kemeja.

2.2 Tata Rias Wajah dan Sanggul Pengantin Palembang

A. Tata Rias Pengantin Palembang

TATA RIAS WAJAH PENGANTIN WANITA

Langkah-langkah merias wajah mempelai wanita :

a. Pembersihan Wajah Pembersihan wajah dilakukan dengan menggunakan kosmetik

wajah (milk cleanser),

b. Pemberian face tonic / penyegar yang sesuai dengan jenis kulit masing-masing

model,

c. Pengompresan wajah dengan air es, maksud dari pengompresan ini bertujuan

supaya hasil riasan dapat bertahan lama / tidak mudah luntur / tidak mudah pecah,

d. Pemberian Pelembab/Mouiturizer Pemberian kosmetik ini bertujuan untuk

melembabkan kulit sehingga nyaman,

e. Pengolesan alas bedak pada wajah maupun leher Pengolesan alas bedak ini harus

rata dan tingkat ketebalan alas bedak tersebut harus sama rata pula,

f. Pemberian shading (bayangan gelap) dan tinting (bayangan terang) pada daerah-

daerah wajah tertentu. Pemberian shading (bayangan gelap) biasanya diberikan pada

daerah rahang, dan tepi hidung atau cuping hidung. Maksud dari pemberian shading

(bayangan gelap) ini adalah untuk menutupi bagian-bagian bentuk wajah yang kurang

sempurna. Sedangkan pemberian tinting (bayangan terang) diberikan pada daerah

dagu, batang hidung atau tengah hidung. Maksud dari pemberian tinting (bayangan

terang) ini adalah untuk menonjolkan bagian-bagian bentuk wajah yang sempurna,

Page 7: MAKALAH PENGANTIN PALEMBANG

g. Pemberian Bedak Tabur (powder) Pemberian bedak tabur ini diberikan pada

seluruh bagian wajah, leher, bahu, dan lengan, hingga jari jemari. Maksud dari

pemberian bedak tabur ini bertujuan untuk memberikan kesan kering dan halus pada

wajah. Cara pemberian bedak tabur ini dengan menggunakan kuas,

h. Pemberian Bedak Padat (compact) Pemberian bedak padat (compact) bertujuan

untuk memperhalus keadaan kulit. Berikan warna yang sesuai dengan warna kulit ke

seluruh bagian wajah, leher, dada atas dan lengan hingga jari-jari tangan,

i. Membentuk Alis Membentuk alis bertujuan untuk membingkai wajah, serta

membentuk alis yang ideal sesuai dengan proporsi bentuk wajah. Bentuklah alis

dengan bentuk melengkung indah (ujungnya tidak turun). Beberapa daerah di

indonesia mengkiaskan alis yang baik itu seperti daun lantaran (azadirachta indica),

yaitu sebuah daun yang ujungnya sangat tajam (lanying),

j. Pemberian Perona Mata (Eye Shadow) Make up pada bagian mata dengan

menggunakan berbagai warna perona mata (eye shadow) sesuai dengan warna busana

pengantin yang dikenakan. Pemberian perona mata ini Bertujuan untuk memberikan

bayangan mata yang indah, mata dapat terbentuk dengan indah. Karena mata

merupakan pancaran jiwa. Dengan memberikan perona mata, maka diharapkan akan

menimbulkan kesan ceria dan lebih cantik.Pengolesan eye shadow harus membaur

dan halus, supaya tidak terlihat kaku / ada batasan-batasan antara warna satu dengan

warna lainnya. Lalu bubuhkan hight light dengan warna kontras, biasanya dipakai

warna kuning, cream atau putih pada bagian atas mata dekat alis bagian tengah

menuju luar. Baurkan hingga berkesan menyatu,

k. Pemasangan Bulu Mata Atas Pemasangan bulu mata bagian atas bertujuan untuk

menonjolkan mata dan mata akan terlihat lebih indah apabila bulu mata tersebut

menjadi lentik. Pemasangan bulu mata atas (paslu) harus menyatu dengan bulu mata

yang aslinya. Supaya terlihat bagus,

l. Pemasangan Bulu Mata Bawah Pemasangan Bulu mata bagian bawah bertujuan

untuk menyeimbangkan antara bulu mata yang atas dengan bulu mata bawah,

m. Pemberian Eye-Liner Pemberian eye liner atau garis mata dapat menggunakan

eye-liner cair atau pensil eye liner. Mulai dari pangkal mata menuju mata bagian luar.

Pemberian eye liner ini bertujuan untuk mempertegas garis mata atas dan bawah,

Page 8: MAKALAH PENGANTIN PALEMBANG

n. Pemberian Maskara Maskara dipakaikan untuk menegaskan, dan melentikkan bulu

mata bagian atas dan bawah. Cara menggunakan mascara yaitu lakukan pada bulu

mata bagian atas terlebih dahulu, kemudian bulu mata bawah,

o. Pemberian Perona Pipi/Blush On Pemberian Perona pipi (blush on) pada pipi

bertujuan untuk membuat kesan cerah dan menonjolkan tulang pipi atau

mnyempurnakan bentuk pipi yang kurang bagus, sehingga akan terlihat wajah yang

cerah dan cantik. Berikan warna lebih muda pada bagian atas tulang pipi dan warna

yang tua pada bagian bawah tulang pipi supaya warna pada perona pipi tersebut ada

gradasinya (akan tetapi gradasi tersebut harus halus dan membaur). Bentuk dari

perona pipi harus disesuaikan dengan bentuk wajah. Pemakaian perona pipi / blush on

ini sebaiknya disesuaikan dengan warna lipstick (pemerah bibir) dan warna asli kulit.

Misalnya warna merah muda natural,

p. Membentuk Bibir Didalam membentuk bibir dipergunakan lip liner (pensil bibir),

dengan maksud untuk menghasilkan bibir yang indah dan sekaligus mengoreksi bibir.

Sehingga dapat dibentuk sesuai dengan yang diinginkan,

q. Pemberian Perona Bibir / Lipstick Penggunaan daripada perona bibir / lipstick

dengan mempergunakan kuas lipstick, agar mendapatkan hasil yang baik dan bagus.

Bentuk bibir dan warna perona bibir / lipstick dapat dibuat sesuai dengan warna

busana dan kesempatan.

TATA RIAS WAJAH PENGANTIN PRIA

Pada umumnya merias pengantin laki-laki sama dengan merias pengantin perempuan.

Akan tetapi, merias wajah pengantin laki-laki tidak setebal merias pengantin

perempuan. Merias pengantin laki-laki lebih sederhana dan cukup tipis saja.

Langkah-langkah merias wajah pengantin pria :

a. Pemakaian bedak pada pengantin laki-laki tidak menggunakan dempul,hanya

menggunakan bedak padat yang puff nya dibasahi dengan air,

b. Pada pemakaian make up pun tidak terlalu tebal,pengantin pria hendaknya

memakai warna yang netral/tidak memilih warna yang mencolok,misalny coklat,

c. Pada pemakaian lipstick juga jangan terlalu tebal,perias hanya memakaikan

sedikit/samar-samar sehingga pengantin laki-laki tampak seolah-olah tidak

menggunakan lipstick.

B. Sanggul Pengantin Palembang

Page 9: MAKALAH PENGANTIN PALEMBANG

Sanggul pengntin palembang menggunakan sanggul gelung malang. Gelung malang

adalah sanggul wanita yang mencerminkan pengaruh kebudayaan Sriwijaya dan

kebudayaan asing lainnya, antara lain dari Tiongkok dan India, yang sudah ada pada

waktu itu. Pada masa kerajaan sriwijaya, gelung malang ini umumnya hanya dipakai oleh

permaisuri, putri-putri keluarga raja serta kaum bangsawan dari lingkungan istana. Orang

awam tidak dapat begitu saja memakai tata rias rambut dengan gelung malang. Seorang

gadis yang baru melangsungkan akad nikah dan acara munggah bersama mempelai pria,

akan mendapat kehormatan atau penobatan sepasang warga negeri yang mempunyai

tanggung jawab. Pada waktu acara munggah berlangsung, kedua mempelai diberi dua

gelar, disamping namanya sendiri yang telah dimilikinya sejak kecil. Pada waktu itulah

mempelai wanita diberi kehormatan memakai sanggul yang dikenal gelung malang.

Jelaskan pada waktu itu gelung malang hanya dipakai pada waktu tertentu atau acara

resmi.

Sanggul ini dinamakan gelung malang, karena letaknya yang horizontal atau malang

dan letaknya tinggi, dipuncak kepala. Hiasan sanggul dapat berupa bunga-bunga segar

seperti bunga sedap malam. Jika hiasan itu berupa bunga rantai, boleh dipakai bunga

segar atau bunga kertas masing-masing 5 buah warna merah muda. Alat-alat yang

digunakan : Sisir sikat, Jepit rambut, Tali pengikat, Cemara 80cm, Harnal, Hairspray

Cara Membuat : Gelung malang bentuknya sangat sederhana, seperti membentuk

angka delapan atau mempunyai 2 buah bulatan yang bersambungan. Gelung dapat dibuat

dari rambut sendiri ataupun dengan menggunakan rambut tambahan berupa cemara.

Letak gelung malang agak tinggi, yaitu kira-kira diatas puncak kepala. Pada penggunaan

gelung malang sehari-hari, tidak memerlukan penjepit, harnal atau tusuk rambut,

melainkan hanya menggunakan sisir atau suri yang diselipkan pada sanggul itu.

Berikut langkah-langkah membuat sanggul gelung malang :

1) Untuk membentuk sanggul gelung malang diperlukan rambut yang panjang.

Rambut bagian depan dan kedua sisi disisir kearah puncak kepala demikian pula

rambut bagian belakang mulai dari bagian tengkuk kearah puncak kepala, sehingga

terkumpul menjadi satu (seperti ekor kuda).

2) Rambut dipilin dengan ketat agar tadak mudak terurai.

Page 10: MAKALAH PENGANTIN PALEMBANG

3) Pembuatan sanggul dilakukan satu persatu untuk kedua buah lingkaran, yang

dimulai dari sebelah kanan terlebih dahulu. Arahkan rambut kekanan membuat

bulatan yang sedikit kearah bentuk oval. Setelah terbentuk pada satu sisi lakukan hal

yang sama untuk bagian kirinya. Sisa ujung rambut berada dibagian tengah, dimana

ujung tersebut disimpulkan tepat pada bagian tengah, sehingga ikatan ini berfungsi

juga sebagai pengikat sanggul yang sudah dibuat, sekaligus bentuk sanggul akan lebih

kokoh. Lubang sanggul menghadap keatas.

Rias Rambut Pengantin Pria Merias rambut pengantin pria cukup hanya dengan

menyisirnya saja dengan rapi kemudian dapar disemprotkan hair spray pada rambut agar

tampak lebih rapi.

2.3 Busana Pengantin Palembang

Salah satu busana pengantin adat Palembang adalah Gaya Aesan Gede. Sebagaimana

namanya busana ini merupakan busana kebesaran Raja Sriwijaya yang kemudian

diterjemahkan sebagai busana pengantin Palembang. Warna merah jambu (pink) dipadu

dengan keemasan mencerminkan keagungan bangsawan. Gemerlap perhiasan dan

mahkota dipadukan baju dodot dan kain songket mempertegas keagungannya.

Busana Pengantin Wanita

a. Sarung Songket Merah Jambu Kain songket merah jambu dengan tumpal dibagian

muka serta pada kaki dikenakan sarung songket atau celana angkinan. Kain songket

terdiri dari 2,yaitu bagian bawah dan bagian atas berbentuk dodotan Setelah

menggunakan sarung songket bagian bawah,dapat menggunakan stagen,agar sarung

dapat terlihat apik dipandang.

b. Selendang Jumput Selendang jumput merupakan selendang yang dikenakan pada

pinggang yang melingkar pada pending.

c. Pending Pending digunakan pada pinggang perut,pending berwarna keemasan.

d. Selempang Sawit, Selempang Sawit digunakan setelah pemakaian songket,diletakkan

di bagian kanan dan kiri arahnya menyilang.

e. Teratai Teratai digunakan untuk menutupi bahu serta bagian depan dada,digunakan

dengan belahan diletakkan dimuka dada.

Busana Pengantin Pria

Page 11: MAKALAH PENGANTIN PALEMBANG

1) Pada pengantin pria mengenakan dodot 'belah dodot',diikat dengan ikat pinggang

yang disebut 'pending'.

2) Dibagian belakang dan kiri kanan pending dililitkan selendang jumput dengan ciri

laki-laki. Selendang menjuntai dibagian belakang,melilit pending.

3) Dibagian depan diselipkan Keris Palembang,sementara bagian bawah mengenakan

celana pucuk rebung angkinan atau celana songket.

4) Diatasnya dikenakan kain songket rumpak setengah tiang,sedikit disekitar lutut dan

mengenakan 'ceneleh' atau 'cenela songket'.

2.4 Aksesoris Pengantin Palembang

Aksesoris Pengantin Wanita

a. Sisir komering ilir di bagian mahkota,

b. Kemudian tusuk bunga yang menghadap belakang,

c. Kembang goyang beringin/ tanjung 5buah,

d. Tusuk cempako (tusuk kembang) biasanya berjumalah dua buah dan bentuknya

mirip bunga cempaka

e. Karsuhun dan mahkota untuk dikenakan. Dibagian sisi dari mahkota terdapat

juntaian bola-bola berwarna-warni yang disebut dengan sumping,

f. Anting bulan bintang,

g. Kalung Susun/Kalung Tapak Jojo (Munggah),

h. Kalung Bintang Kalung bintang digunakan setelah menggunakan Kalung Tapak

Jojo,

i. Kelat Bahu Pelat Bahu digunakan pada lengan sebelah kanan dan kiri, pelat bahu

bergambar Burung Merak,

j. Beberapa lapis gelang (gelang kano, gelang gepeng, gelang sempuru, gelang ulo

betapo),

k. Kuku Jari Tangan Kuku jari berjumlah 8,hanya bagian kedua ibu jari saja yang

tidak memakainya.

Aksesoris Pengantin Pria

Pada mempelai laki-laki ada juga perhiasan yang digunakan seperti:

a. koplah cupak,

b. sumping/hiasan bolu-bolu warna warni,

c. kalung kebo munggah.

Page 12: MAKALAH PENGANTIN PALEMBANG

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Adat perkawinan Palembang adalah suatu pranata yang dilaksanakan berdasarkan

budaya aturan Palembang. Melihat adat perkawinan Palembang, jelas terlihat bahwa busana

dan ritual adat nyamewariskan keagungan serta kejayaan raja-raja dinastiSriwijaya yang

mengalami keemasan berpengaruh di Semenanjung Melayu berabad silam.

Adat tata cara pernikahan pengantin Palembang meliputi madik, Senggung, ngebet,

berasan, mutuske kato, akad nikah/kawin numpang, munggah. Ada dua jenis buasan

pengantin Palembang; Aesan pasangkong dan Aesan Gedhe. Sanggul yang di gunakan adalah

gelung malang.

3.2 Saran

Indonesia memiliki beranekaragam kebudayaan yang harus kita lestarikan karena ini

merupakan asset bangsa Indonesia. Salah satunya adalah pengantin tradisional yang

seringkali dipandang sebelah mata karena dianggap tidak mengikuti trend saat ini,

kebanyakan masyarakat Indonesia mengikuti adat atau budaya luar negeri yang tidak sesuai

dengan budaya Indonesia. Maka tujuan kita sebagai generasi muda harus melestarikan

kebudayaan bangsa Indonesia

Page 13: MAKALAH PENGANTIN PALEMBANG

DAFTAR PUSTAKA

33 Sanggul Daerah Indonesia : cetakan keempat Jakarta, Meutia Cipta Sarana dan

DPP Persatuan Ahli Kecantikan & Pengusaha Salon Indonesia “Tiara Kusuma”, 2011

halaman 32-36.

Tata Rias dan Busana Pengantin Seluruh Indonesia Dra. Tien Santoso M,pd halaman

84