makalah pantai berpasir
DESCRIPTION
mkhTRANSCRIPT
Pantai : Pengertian dan Tipe
Wilayah pantai adalah:
“ Daerah pertemuan antara darat dan laut; ke arah darat wilayah pantai meliputi
bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi oleh sifat-sifat
fisik laut seperti pasang surut, angin laut serta perembesan air asin; sedangkan ke arah laut
wilayah pantai mencakup bagian laut yang masih dipengaruhi oleh proses alami yang
terjadi di daratan seperti sedimentasi dan aliran air tawar, maupun kegiatan yang
disebabkan oleh kegiatan manusia di daratan seperti penggundulan hutan dan
pencemaran”.
Tipe-tipe pantai:
Pantai merupakan kawasan yang selalu berubah. Perubahan ini disebabkan oleh
proses pengendapan dari padatan-padatan yang berada dalam badan air, proses pengikisan
(abrasi), dan transportasi sedimen dari suatu tempat ke tempat yang lain. Perilaku pantai
tersebut sangat erat kaitannya dengan parameter lingkungan yang bekerja di wilayah itu,
seperti gelombang, arus pantai, pasang surut, maupun angin.
Tipe-tipe pantai yang ditemui adalah:
1. Pantai Berbatu . Pantai ini terbentuk dari batu granit dari berbagai ukuran tempat
ombak pecah. Umumnya pantai berbatu terdapat bersama-sama atau berseling
dengan pantai berdinding batu. Kawasan ini paling padat makroorganismenya, dan
mempunyai keragaman fauna meupun flora yang paling besar. Tipe pantai ini banyak
ditemui di selatan jawa, Nusa tenggara dan Maluku.
2. Pantai Berpasir . Pantai ini dapat ditemui di daerah yang jauh dari pengaruh sungai
besar, atau dipulau kecil yang terpencil. Makroorganisme yang hidup disini tidak
sepadat dikawasan pantai berbatu, dan karena kondisi lingkungannya organisme yang
ada cenderung menguburkan dirinya ke dalam substrat. Kawasan ini lebih banyak
dimanfaatkan manusia untuk berbagai aktivitas rekreasi. terdapat di sepanjang garis
pantai yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia dan bentangan pantai
Sulawesi dan Maluku di Laut Banda, dominan dengan kondisi daerah
pantai(foreshore) lebih terjal dan lebih dalam. Banyak terdapat pinggiran pantai
berkarang.
3. Pantai Berlumpur . Perbedaan antara tipe pantai ini dengan tipe pantai sebelumnya
teretak pada ukuran butiran sedimen (substrat). Tipe pantai berlumpur mempunyai
ukuran butiran yang paling halus. Pantai berlumpur terbentuk disekitar muara-muara
sungai, dan umumnya berasosiasi dengan estuaria. Tebal endapan lumpurnya dapat
mencapai 1 meter atau lebih. Pada pantai berlumpur yang amat lembek sedikit fauna
maupun flora yang hidup disana. Perbedaan yang lain adalah gelombang yang tiba di
pantai, dimana aktivitas gelombangnya sangat kecil, sedangkan untuk pantai yang lain
kebalikannya. terdapat di sepanjang garis pantai yang berbatasan dengan lautan
dangkal padabeting Sunda dan beting Sahul dari serangan gelombang besar
dankarenanya didominasi oleh pasut dan sungai, kondisi pantai (foreshore) sangat
landai dan datar danterdapat delta-delta di beberapa kawasan pantai.
4. Pantai Berkarang . Pantai jenis ini terbentuk dari rumah/cangkang yang dibangun
oleh hewan laut yang disebut Acropora, Fungia dan Porites (dalam Filum
Coelenterata). Ataupun oleh tumbuhan laut yang disebut dengan Halimeda dan
Lithohamnion. Koloni terumbu karang ini merupakan ekosistim yang khas di daerah
tropis. Untuk selanjutnya akan dibahan dalam bagian berikut tentang Ekosistim
Terumbu Karang atau Coral Reef.
Pantai berpasir tebentuk dari bebatuan dan karang yang hancur karena hantaman air
laut lalu terseret oleh gelombang menuju tepi laut dan membentuk Pantai Berpasir, selain
itu, pasir juga dibawa oleh aliran sungai yang mengalir ke tepi laut.
Sekilas tidak banyak makhluk yang hidup di pantai berpasir. Akan tetapi, ketika kita
mengamatinya dengan lebih cermat, maka akan terlihat beberapa tanda kehidupan. Di
permukaan, akan terlihat lubang lubang kecil, liang, dan gundukan yang merupakan
tempat persembunyian cacing cacing, seperti yang kami temui ada cacing rambut, cacing
rag, cacing kipas, serta cacing tanah juga terdapat disana. Selain itu, terdapat kerang
kerangan, siput pasir, dan kepiting (uguy). Umang umang juga terlihat di daerah pantai
yang agak kering. Mereka bersembunyi di bawah permukaan pasir agar terlindung dari
panas matahari, pemangsa, dan air pasang. Disana juga ditemukan burung camar.
Tumbuhan yang hidup ditepi pantai tidaklah beragam, kita dapat melihat pohon kelapa
Di pantai berpasir terdapat strandline. Strandline adalah serpihan puing puing yang
membentuk garis panjang yang tertinggal saat pantai surut.
Ekosistem pantai pasir, merupakan zona litoral yang terkena deburan ombak terus-
menerus dan terpaan cahaya matahari selama 12 jam. Vegetasinya membentuk formasi
prescaprae dan formasi baringtonia, sebagai suatu unit vegetasi yang terbentuk karena
habitatnya dan diberi nama sesuai dengan nama vegetasi yang mendominasi. Pada formasi
prescaprae didominasi oleh vegetasi Ipomoea pescaprae, tumbuhan lain yang hidup disini
ialah Vigna, Spinifex littorius (rumput angin), Crinum asiaticum (bakung) dan Euphorbia
atoto.
Formasi baringtonia didominasi oleh vegetasi Borringtonia. Tumbuhan lain yang ada
antara lain adalah Callophyllum, Hernandia, Hibiscus tiliaceus, Terminalia dan Erythrina.
Hewan pada ekosistem pantai pasir kebanyakan hidup di dalam pasir, misalnya kepiting
kecil.
Ekosistem Pantai Pasir Dangkal. Komunitas ekosistem pantai pasir dangkal terletak di
sepanjang pantai pada saat air pasang. Luas wilayahnya mencakup pesisir terbuka yang
tidak terpengaruh sungai besar atau terletak di antara dinding batu yang terjal/ curam.
Komunitas di dalamnya umumnya didominasi oleh berbagai jenis tumbuhan ganggang dan
atau rerumputan. Jenis ekosistem pantai pasir dangkal ada tiga, yaitu sebagai berikut.
1) Ekosistem Terumbu Karang
Ekosistem ini dapat kita jumpai di perairan jernih. Terumbu karang terbentuk sebagai
hasil dari kegiatan berbagai hewan laut seperti kerang, siput, cacing, Coelenterata dan alga
kapur (Halimeda). Syarat hidup binatang kerang, yaitu airnya jernih, arus gelombang
kecil, dan lautnya dangkal. Ekosistem ini dapat kita temukan di pantai sebelah barat
Sumatra, pantai selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara, serta pantai utara Sulawesi dan
Maluku.
2) Ekosistem Pantai Batu
Jenis ekosistem ini terbentuk dari bongkahan-bongkahan batu granit yang besar atau
berupa batuan padas yang terbentuk dari proses konglomerasi (berkumpul dan
menyatunya) antara batu-batu kecil atau kerikil dengan tanah liat dan kapur. Ekosistem
tersebut biasanya didominasi vegetasi jenis Sargassum atau Eucheuma. Di mana
ekosistem pantai batu itu dapat kita jumpai? Ekosistem ini dapat kita jumpai di wilayah
pesisir berbukit yang berdinding batu mulai dari sepanjang pantai barat Sumatra, pantai
selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara, sampai pantai selatan Maluku.