makalah obesitas

15
KATA PENGANTAR Makalah ini dibuat dalam rangka untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia. Penulis memilih judul makalah ini dikarenakan obesitas telah menjadi masalah yang serius di Indonesia dan tidak sedikit seseorang meninggal akibat obesitas. Obesitas atau kegemukan merupakan suatu keadaan fisiologis dimana lemak disimpan secara berlebihan didalam jaringan tubuh. Seseorang dikatakan mengalami obesitas bila berat badan melebihi 20% dari berat badan ideal. Obesitas didefinisikan sebagai suatu kelebihan lemak dalam tubuh. Obesitas disebabkan oleh ketidakseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan energi, dimana energi terlalu banyak dibanding kebutuhan atau pemakaian energi. Pada proses pengerjaan makalah ini kami mengalami kesulitan atau kendala untuk memperoleh data. Penulis mengucapkan terima kasih pada Tuhan YME atas rahmat dan karunia-Nya serta pada para pihak yang telah membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan baik. Dalam penyusunan makalah ini penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun 1

Upload: bwin-net-peureulak

Post on 11-Aug-2015

91 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

Page 1: makalah obesitas

KATA PENGANTAR

Makalah ini dibuat dalam rangka untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia.

Penulis memilih judul makalah ini dikarenakan obesitas telah menjadi masalah

yang serius di Indonesia dan tidak sedikit seseorang meninggal akibat obesitas.

Obesitas atau kegemukan merupakan suatu keadaan fisiologis dimana lemak

disimpan secara berlebihan didalam jaringan tubuh. Seseorang dikatakan

mengalami obesitas bila berat badan melebihi 20% dari berat badan ideal.

Obesitas didefinisikan sebagai suatu kelebihan lemak dalam tubuh. Obesitas

disebabkan oleh ketidakseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan energi,

dimana energi terlalu banyak dibanding kebutuhan atau pemakaian energi.

Pada proses pengerjaan makalah ini kami mengalami kesulitan atau kendala

untuk memperoleh data.

Penulis mengucapkan terima kasih pada Tuhan YME atas rahmat dan

karunia-Nya serta pada para pihak yang telah membantu sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan baik.

Dalam penyusunan makalah ini penulis berharap semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi penulis maupun pembaca. Tidak lupa penulis mengharapkan

kritik dan saran dari para pembaca.

Malang, November 2010

Tim Penyusun

1

Page 2: makalah obesitas

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Obesitas atau kegemukan merupakan suatu keadaan fisiologis dimana lemak

disimpan secara berlebihan didalam jaringan tubuh. Seseorang dikatakan

mengalami obesitas bila berat badan melebihi 10% dari berat badan ideal.

Obesitas adalah merupakan permasalahan sejak zaman dahulu kala. Keadaan ini

merupakan salah satu kelainan metabolisme yang paling lama tercatat dalam suatu

sejarah seperti terlihat pada sebuah patung tanah liat yang berasal dari zaman

lebih kurang 22.000 SM. Patung tersebut menggambarkan seorang wanita

setengah baya yang obes. Obesitas kemudian masih selalu tercatat sepanjang

sejarah, sejak zaman Mesir dan Yunani purba, bahkan sampai sekarangpun tetap

menjadi persoalan, terutama dalam hal pengobatannya.

Obesitas menimbulkan berbagai dampak, baik dari segi psikososial maupun

masalah medis. Orang yang obes mempunyai banyak kesulitan dalam melakukan

aktivitas fisik sehari-hari dan orang yang obes pun mengeluarkan biaya sehari-hari

untuk pakaian dan makanan yang lebih besar dan dapat pula mempunyai masalah

dalam hubungan suami istri dan pada anak kecil sering ditemukan persoalan

identifikasi diri. Dari sudut medis penderita lebih sering untuk sakit. Penderita

obesitaspun mempunyai angka harapan hidup yang lebih rendah dari populasi

berat badan normal. Data New York Metropolitan life Insurance menunjukkan

bahwa pada kelompok umur 40-69 tahun yang obes ditemukan angka kematian

42% lebih besar daripada rata-rata pada laki-laki dan 36% lebih besar daripada

rata-rata pada wanita. Bagi si penderita obesitas sendiri dapat pula timbul rasa

rendah diri, rasa tertekan, serta keputusasaan dan menimbulkan keinginan yang

besar untuk menjadi lebih ramping, yang terlihat dengan keinginan untuk

menjalani berbagai macam program diet.

2

Page 3: makalah obesitas

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah yang kami tulis ini adalah :

1. Faktor-faktor apa yang menyebabkan obesitas pada seseorang ?

2. Apa bahaya yang ditimbulkan dari obesitas?

3. Apa solusi dari obesitas?

1.3 Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui penyebab dan faktor-faktor obesitas.

2. Mengetahui bahaya yang ditimbulkan akibat obesitas.

3. Mengetahui solusi agar tidak mengalami obesitas.

1.4 Manfaat Hasil Penulisan

Hasil penulisan ini diharapkan bermanfaat bagi para pembaca agar para

pembaca dapat mengetahui tentang penyebab dan faktor-faktor yang

menyebabkan obesitas. Selain itu makalah ini juga menjelaskan tentang bahaya

yang ditimbulkan akibat obesitas pada kesehatan seseorang. Serta memberikan

solusi agar obesitas dapat ditanggulangi.

3

Page 4: makalah obesitas

BAB II

PEMBAHASAN MASALAH

3.1 Penyebab Obesitas

Overweight dan obesitas terjadi karena banyak faktor. Faktor utama adalah

ketidakseimbangan asupan energi dengan keluaran energi. Asupan energi tinggi

bila konsumsi makanan berlebihan, sedangkan keluaran energi jadi rendah bila

metabolisme tubuh dan aktivitas fisik rendah. Kemajuan dibidang ilmu

pengetahuan, teknologi dan ekonomi telah menciptakan suatu lingkungan dengan

gaya hidup cenderung sedentary atau kurang gerak dan pola makan dengan

makanan enak yang tinggi kalori dan lemak. Kelebihan asupan energi disimpan

dalan jaringan lemak. Ada beberapa aspek yang mempengaruhi terjadinya

kegemukan (obesitas) terhadap seseorang, yaitu :

1. Aspek Gizi

Ditinjau dari segi seseorang yang menderita obesitas mengalami kelebihan energi,

zat gizi yang diperlukan oleh tubuh sudah terpengaruh seperti karbohidrat, protein

dan lemak. Kelebihan energi didalam tubuh diatas menjadi lemak dan ditimbun

pada tempat-tempat tertentu. Jaringan lemak ini merupakan jaringan yang relatif

inaktif.

2. Aspek Ekonomi

Obesitas tidak hanya terjadi akibat kelebihan karbohidrat tetapi juga lemak.

Akhir-akhir ini banyak makanan siap saji (fast food). Makanan siap saji itu relatif

mahal dan kebanyakan yang mengkonsumsi adalah masyarakat golongan ekonomi

tinggi.

3. Aspek Sosial dan Budaya

4

Page 5: makalah obesitas

Dalam masyarakat indonesia mempunyai pola makanan yang berbeda dengan

orang barat. Dimana masyarakat kita cenderung lebih banyak mengkonsumsi

makanan yang banyak mengandung karbohidrat dan lemak. Kebiasaan lain masih

melekat dari masyarakat indonesia adalah kebiasaan ngemil, hal itu bukanlah

jelek, tetapi akan mempengaruhi berat badannya.

4. Genetis

Obesitas cenderung diturunkan, sehingga diduga memiliki penyebab genetik.

Tetapi anggota keluarga tidak hanya berbagi gen, tetapi juga makanan dan

kebiasaan gaya hidup, yang bisa mendorong terjadinya obesitas. Seringkali sulit

untuk memisahkan faktor gaya hidup dengan faktor genetik. Penelitian terbaru

menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 33%

terhadap berat badan seseorang. Apabila orang tuanya menderita obesitas

kemungkinan besar keturunan juga mengalami obesitas.

Selain itu pola makan juga dapat memicu adanya obesitas. Ada dua pola

makan abnormal yaitu makan dalam jumlah sangat banyak (binge) dan makan di

malam hari (sindroma makan pada malam hari). Kedua pola makan ini biasanya

dipicu oleh stres dan kekecewaan. Binge mirip dengan bulimia nervosa, dimana

seseorang makan dalam jumlah sangat banyak, bedanya pada binge hal ini tidak

diikuti dengan memuntahkan kembali apa yang telah dimakan. Sebagai akibatnya

kalori yang dikonsumsi sangat banyak. Pada sindroma makan pada malam hari,

adalah berkurangnya nafsu makan di pagi hari dan diikuti dengan makan yang

berlebihan, agitasi dan insomnia pada malam hari.

3.2 Dampak Obesitas

Pengaruh dari obesitas terhadap tubuh, dapat menjadi beberapa komplikasi

penyakit umum, seperti darah tinggi (hipertensi), kolesterol tinggi (dislipidemia),

kencing manis (diabetes militus). Lemak jahat yang terdapat pada setiap manusia,

akan memiliki kecenderungan untuk mengendap di pembuluh darah. Hal ini

5

Page 6: makalah obesitas

menyebabkan pembuluh darah menjadi menyempit sehingga penyempitan akan

mengakibatkan tekanan darah yang lebih besar dari normalnya. Apabila hal ini

berlangsung secara terus menerus, maka akan menyebabkan terjadinya hipertensi.

Selanjutnya tekanan darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah sehingga

apabila terjadi pada pembuluh darah (terutama yang kecil dan rapuh), akan

mengakibatkan pecahnya pembuluh darah. Bila terjadi di otak, akan

mengakibatkan stroke dan bila di jantung akan menyebabkan infark miokard

(jantung tidak mendapat suply darah), begitu pula pada organ lainya. Selain itu

bila pengendapan lemak terjadi (disebut trombus) dan terdapat tekanan kuat dari

pembuluh darah, maka dapat menyebabkan terkikisnya pengendapan tersebut dan

terbawa arus (embolus) sehingga akan menyumbat pembuluh darah yang lebih

kecil lagi. Hal ini menimbulkan adanya jantung koroner.

Hubungan antara obesitas dengan gejala psikopatologis merupakan suatu

lingkaran yang tidak terputus. Seseorang yang mengalami obesitas akan mudah

merasa tersisih atau tersinggung. Hal ini akan lebih parah bila ia mengalami

kegagalan dalam pergaulan. Seseorang yang obese akan cenderung dijuluki

sebagai orang yang susah bergaul dan mudah tersinggung. Orang yang obese akan

menilai sebagian dari temannya sebagai orang yang suka mengejek. Penelitian

Pesa, dkk di Jerman (2000) pada 47 remaja obesitas menunjukkan bahwa masalah

psikologis sangat umum dijumpai. Masalah psikopatologi yang paling umum

didapatkan adalah cemas, ganggguan makan, dan somatoform. Depresi pada

obesitas dapat muncul karena pertentangan batin antara keinginan untuk

memperoleh bentuk tubuh yang ideal dan kenyataan yang ada. Depresi terjadi

sebagai akibat gangguan citra tubuh.

Dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh obesitas juga sangat

berpengaruh. Beban ekonomi yang muncul akibat obesitas merupakan

penjumlahan biaya langsung (direct cost), biaya tidak langsung (indirect cost), dan

biaya akibat hilangnya kesempatan (oppourtunity cost). Penelitian di Amerika

Serikat menunjukkan bahwa ada 39,3 hari kerja yang hilang pertahunnya akibat

penyakit terkait dengan kegemukan. Sebanyak 16% dari perusahaan di Amerika

6

Page 7: makalah obesitas

Serikat menolak untuk mempekerjakan orang dengan obesitas. Di Indonesia, total

pembiayaan langsung untuk penyakit obesitas adalah 278 miliar rupiah atau

sebesar 2% dari total pengeluaran kesehatan nasional.

3.3 Solusi Obesitas

Pengobatan obesitas bertujuan untuk menurunkan berat badan atau

mempertahankan berat badan normal. Umumnya, target penurunan berat badan

yang dianjurkan pada tahap pertama adalah 10 persen dari berat badan dalam

kurun waktu enam bulan. Penurunan berat badan yang dianjurkan 0,5 -1 Kg setiap

minggu. Secara umum pengobatan obesitas dapat dilakukan melalui:

1. Diet khusus yaitu diet rendah kalori, dimana terdapat pada makanan yang

kaya akan serat dan rendah lemak, dimana makanan yang kaya serat akan

menyebabkan gastric emptlyng tinggi (tahan lama dalam lambung),

mengikat lemak atau kolesterol, transit time (waktu tinggal di usus) rendah

dan mengakibatkan rasa kenyang yang lama. Terapi diet yang dianjurkan

adalah diet rendah kalori. Besarnya energi yang diberikan 500-1.000 kalori

lebih rendah dibandingkan rata-rata asupan energi per hari. Penurunan

asupan energi sebesar 500-1.000 kalori per hari akan menurunkan berat

badan 0,5-1 kg per minggu.

2. Latihan fisik, dimana sangat efektif untuk menurunkan berat badan,

apabila didampingi dengan pembatasan masukan kalori. Latihan fisik pada

penderita obesitas harus dilakukan bersama dengan diet rendah kalori

untuk meningkatkan pembakaran lemak. Latihan fisik sangat membantu

mempertahankan berat badan agar tidak mudah naik kembali. Yang

dianjurkan adalah olahraga dengan intensitas sedang selama minimal 30

menit dengan frekuensi 3-5 kali per minggu. Sebaiknya juga

memperbanyak aktivitas fisik seperti jalan, membersihkan rumah, serta

mengurangi pola hidup sedentary seperti menonton televisi dan bermain

video games.

7

Page 8: makalah obesitas

3. Perubahan perilaku keluarga merupakan komponen yang paling penting

dalam upaya penanggulanagan obesitas. Keluarga harus memiliki

keberanian dalam memilih gaya hidup dan menentukan jenis makanan

yang sehat. Salah satu gaya hidup sehat adalah tekad untuk menurunkan

berat badan sampai ke berat badan ideal untuk selanjutnya

mempertahankan agar dapat memberikan kualitas hidup yang optimal bagi

mereka yang kegemukan. Bagi mereka yang berat badannya normal ialah

dengan menjaga agar tidak kegemukan.

4. Farmakoterapi yaitu penanggulangan dengan obat-obatan. Hal ini

dilakukan jika lingkar pinggang meningkat dan timbul berbagai macam

penyakit. Penggunaan farmakoterapi tidak boleh dilakukan jika berat

badan masih ideal. Sementara itu, operasi dilakukan dengan mengecilkan

lambung yang biasanya merupakan alternatif terakhir jika tidak ada jalan

keluar lagi.

5. Mengenali metabolisme tubuh juga merupakan hal yang sangat perlu

dilakukan dalam upaya mengatasi kegemukan. Metabolisme tubuh setiap

orang tidaklah sama. Ada orang yang metabolisme tubuhnya tinggi,

namun ada pula yang rendah. Seseorang dengan metabolisme tubuh yang

tinggi boleh merasa lega karena tetap akan terhindar dari kegemukan

walaupun ia mengkonsumsi makanan melebihi porsi. Sebaliknya, mereka

dengan metabolisme tubuh yang rendah harus lebih berhati-hati dalam

memilih makanan, karena tubuhnya hanya membutuhkan sedikit energi

untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari.

8

Page 9: makalah obesitas

BAB III

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Obesitas didefinisikan sebagai suatu kelebihan lemak dalam tubuh,

sehingga berat badan seseorang jauh di atas normal dan dapat membahayakan

kesehatan. Obesitas disebabkan oleh ketidakseimbangan antara konsumsi dan

kebutuhan energi. Faktor-faktor yang mempengaruhi obesitas adalah faktor gizi,

ekonomi, genetis, sosial budaya, dan pola makan. Obesitas juga menimbulkan

berbagai penyakit, gejala psikopatologis dan dampak ekonomi. Obesitas dapat

ditanggulangi dengan cara melakukan diet rendah kalori, olahraga, farmakoterapi,

perubahan gaya hidup dan pengenalan metabolisme tubuh.

4.2 SARAN

Makalah ini

9

Page 10: makalah obesitas

DAFTAR PUSTAKA

LITERATUR:

Budiyanto.MAK. 2002. Gizi Dan Kesehatan.UMM Press: Malang.

Budiyanto. MAK. 2002. Dasar – dasar Ilmu Gizi. UMM Press: Malang.

SITUS:

http://obesitas.web.id/definisi%28med%29.html

http://zaifbio.wordpress.com/2009/02/03/diet-therapy-pada-obesitas/

http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/

http://sweetspearls.com/health/solusi-pengobatan-obesitas-jika-dilihat-dari-

penyebabnya/

http://www.strokebethesda.com

10

Page 11: makalah obesitas

11