makalah motor-bakar die$el

18
KATA PENGANTAR Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan PKLI ini masih terdapat kekurangan dalam penulisan, baik itu dari segi isi materi maupun tata letak bahasa yang di pergunakan yang merupakan keterbatasan penulis. Dengan demikian penulis meminta maaf, demi kelengkapan dan kesempurnaan laporan ini penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga laporan Praktek Kerja Lapangan Industri (PKLI) dapat bermanfaat bagi penulis dan juga para pembaca. Medan, Mai 2014 Kelompok 1

Upload: putrairawan1818

Post on 11-Nov-2015

278 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

motor bakar diesel

TRANSCRIPT

MOTOR BAKAR

KATA PENGANTAR

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan PKLI ini masih terdapatkekurangan dalam penulisan, baik itu dari segi isi materi maupun tata letak bahasa yangdi pergunakan yang merupakan keterbatasan penulis. Dengan demikian penulis memintamaaf, demi kelengkapan dan kesempurnaan laporan ini penulis mengharapkan kritik dansaran yang membangun. Semoga laporan Praktek Kerja Lapangan Industri (PKLI) dapat bermanfaat bagi penulisdan juga para pembaca.

Medan, Mai 2014

Kelompok

DAFTAR ISI

Kata Pengantar . iDaftar Isi... iii

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang . 1B. Tujuan Makalah Motor Diesel 1

BAB II SEJARAH UMUM MOTOR DIESELA. Sejarah Motor Diesel .. 2

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTEK INDUSTRIA. Pengertian Motor Diesel ... 3-10 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 11DAFTAR PUSTAKA 12

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Makalah Tujuan Pendidikan Nasional ialah mencerdaskan kehidupan bangsa dan bertaqwakepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berbudi pekerti yang luhur, serta berkepribadian yangbaik, mandiri, disiplin, bekerja secara professional, produktif dan yang paling utamabertanggung jawab kapada masyarakat, bangsa dan negara.Pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri memiliki peranan penting dalam upayameningkatkan harkat, martabat, dan juga kualitas sumber daya manusia (SDM) yangmengarah pada peningkatan daya intelektual dan profesionalismeB. Tujuan Makalah Motor Diesel1.Ingin mengembangkan ilmu, teori, dan pengalaman yang belum kami dapatkandi bangku perkuliahan sebagaiupaya pengembangan diri.

2.Untuk melengkapi tugasBAB I Sejarah Motor DieselPada tahun 1893 Dr. Rudolf Diesel memulai karier mengadakan eksperimen sebuah motor percobaan. Setelah banyak mengalami kegagalan dan kesukaran, maka akhirnya pada tahun 1897 berhasil menemukan sebuah motor yang bekerja berdasarkan bahan bakar yang disemprotkan ataupun dihamburkan ke dalam ruang bakar dari motor dengan memakai tekanan udara. Tekanan udara itu didapati dari sebuah kompresor udara yang terdapat pada sisi motor tersebut. Motor tersebut sudah dapat menghasilkan putaran tetapi masih belum sempurna.

Pada tahun 1902 Dr. Rudolf Diesel bekerja sama dengan pabrik mesin Ausgburg Nurnberg Jerman. Dari sini mereka terus mengadakan percobaan dan penyempurnaan terhadap motor tersebut, sehingga terbentuklah sebuah motor dianggap sempurna dan mempunyai jaminan yang cukup untuk digunakan dalam dunia usaha. Atas jasanya maka motor itu dikenal dengan nama MOTOR DIESEL.Motor diesel banyak mempunyai kesamaan dengan Motor Bensin terutama mengenai susunan konstruksi dari blok motor, silinder, piston, kepala silinder, karter, poros engkol, bantalan dari poros engkol, batang pemutar, kelengkapan dari katup katup, susunan poros bubungan, bentuk dari manifold masuk dan manifold buang, sistem pendinginan dan sistem pelumasan.

Perbedaannya adalah bahwa motor diesel tidak terdapat karburator, maka dengan demikian bahan bakar yang digunakan bukan bensin melainkan minyak solar. Tidak terdapat kelengkapan listrik untuk pengapian antara lain, busi platina alat pembagi coil dan accu. Dan sebagai ganti kelengkapan itu adalah sebuha pompa bahan bakar yang dilengkapi dengan pengabut ( Injection nozzle). Seperti halnya pada motor bensin, di mana motor diesel juga terdapat jenis motor 4 tak dan 2 tak, di mana motor 4 tak jenis yang paling banyak digunakan.

BAB IIMOTOR BAKAR DIESEL1. Motor Bakar Diesel

Motor bakar diesel yang berbeda dengan motor bakar bensin proses penyalaannya bukan dengan loncatan bunga api listrik. Pada langkah isap hanyalah udara segar yang masuk kedalam silinder. Pada waktu torak hampir mencapai TMA bahan bakar disemprotkan kedalam silinder.Terjadilah penyalaanan untuk pembakaran, pada saat udara masuk kedalam silinder sudah bertemperatur tinggi.

1.1. Sistim Bahan Bakar

ada tiga sistem yang banyak dipakai dalam penyaluran bahan bakar dari tangki bahan bakar sampai masuk kedalam silinder pada motor diesel :

I. Sistem Pompa PribadiSetiap silinder di layani oleh satu pompa Tekanan tinggi. Pompa tekanan tinggi adalah pompa plunyer yang di lengkapi dengan pengatur kapasitas semprotan, sedangkan daya untuk menggerakan daya di ambil dari daya mesin itu sendiri pompa di hubungkan dari nozzle melalui pipa tekanan tinggi dan nozzle akan memberikan bentuk pengabutan ke dalam silinder sesuai bentuk lubang nozzle.

Sebagai pengembangan dari system pribadi di lakukan dengan system penyemprotan tunggal. Pada system ini pompa dan nozzle jadi satu kesatuan.II. Sistem Distribusi System distribusi menggunakan sebuah pompa tekanan tinggi untuk melayani semua penyemprotan pada setiap silinder. Pompa mengalirkan bahan bakar bertekanan tinggi masuk ke dalam distributor. Distributor membagi bahan bakar ke setiap pnyemprot sesuai dengan urutan yang telah ditentukan.III. Sistem AkumulatorSystem akumulator juga menggunakan sebuah pompa tekanan tinggi untuk melayani semua peyemprot yang ada pada setiap silinder tetapi tidak di lengkapi dengan alat pengatur kapasitas semprotan bahan bakar. Pada system ini pompa tekanan tinggi mengalirkan bahan bakar masuk ke dalam sebuah akumulator yang di lengkapi oleh katup pengatur tekanan sehingga tekanan bahan bakar dalam akumulator dapat konstan.2. Prinsip Dasar Motor Diesel Empat Langkah

Mesin empat langkah adalah mesin yang melengkapi satu siklusnya yang terdiri dari proses kompresi, ekspansi, buang dan hisap selama dua putaran poros engkol. Prinsip kerja motor diesel empat langkah di gambarkan pada gambar 2.1 dibawah ini.

Gambar 2.1 Prinsip Kerja Motor Diesel Empat Langkah

3. Tinjauan Energi Motor Diesel

Motor diesel dapat dipandang sebagai sistem yang menerima energi, mengubah sebagian energi menjadi kerja dan membuang sebagian energi lain. Aliran energi masuk berasal dari udara dan bahan bakar. Energi yang hilang berupa energi thermal yang terbawa oleh gas buang, energi hilang dari radiator dan rugi gesekan, sehingga volume atur dapat digambarkan seperti gambar 2.4.

Gambar 2.4. Volume Atur Untuk Menganalisa Kerja Maksimum Parameter-parameter mesin

Parameter-parameter mesin yang diukur untuk menentukan karakteristik pengoperasian pada motor bakar diesel

Gambar 2.1. Sistem Motor Bakar

Untuk sebuah mesin dengan diameter silinder B , crank offset a , panjang langkah S dan perputar dengan kecepatan N seperti pada gambar 2.1 maka kecepatan rata-rata piston adalah ;

dimana N biasanya diberi satuan RPM (revolution per minute), dalam m/detik (ft/sec), dan B,a dan S dalam m atau cm (ft atau in).

Jarak s antara crank axis dan wrist pin axis diberikan oleh persamaan

dimana :

a = crankshaft

r = connecting rod length

( = crank shaft offset Metoda PerhitunganDaya poros efektif, Ne Daya poros diperoleh dari pengukuran, dihitung dalam watt (Nm/s) atau dalam kW dan didefinisikan sebagai momen torsi dikalikan dengan kecepatan putar poros engkol.

dimana :

T = Momen torsi, Nm

M = Gaya berat, kgf

G = gaya gravitasi bumi, m/s2L = panjang lengan momnen torsi, m

maka :

Ne = Daya poros efektif, kW

N = putaran poros engkol, rpm

Tekanan efektif rata rata, PeTekanan efektif rata rata didefinisikan sebagai tekanan efektif dari fluida kerja terhadap torak sepanjang langkahnya untuk menghasilkan kerja persiklus.

dimana:

Pe = tekanan efektif rata rata, kPa

Z = Jumlah silinder

a = Jumlah siklus per putaran

= 1 untuk motor 2-langkah

= 2 untuk motor 4-langkah

Pemakaian bahan bakar, mfPemakaian bahan bakar dinyatakan dalam kg/h, maka jumlah bahan bakar yang terpakai sebanyak 10cc dalam detik adalah :

dimana :

t = waktu pemakaian bahan bakar sebanyak 10 cm3

(bb = massa jenis bahan bakar = 0,7329 gram/cm3 untuk bensin Pemakaian bahan-bakar spesifik, Be Pemakaian bahan bakar spesifik merupakan parameter penting untuk sebuah motor yang berhubungan erat dengan efisiensi termal motor. Pemakaian bahan bakar spesifik didefinisikan sebagai banyaknya bahan bakar yang terpakai per jam untuk menghasilkan

Setiap kW daya motor.

Laju aliran massa udara, maDaya yang dapat dihasilkan motor dibatasi opleh jumlah udara yang diisap ke dalam silinder. Pemakaian udara diukur dengan manometer tabung-U, dimana yang diukur adalah beda tekanan pada tabung pitot. Laju aliran udara karena pengaruh perbedaan tekanan pada tabung pitot.

Kecepatan aliran udara melewati pitot :

vu = C (m/s)

Laju aliran udara volumetrik yang melewati orifis :

mv = (m3/s)

maka laju aliran udara adalah:

ma = (kg/h)

Perbandingan bahan bakar-udara, F/A

Perbandingan bahan bakar-udara yang masuk ke karburator dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut :

F/A =

Laju air pendingin

Maka laju massa aliran air :

ma = (a . Qa (kg/s)

dimana :

ma = laju massa air

(a = massa jenis air, kg/m3Qa = debit aliran air, m3/s

Efisiensi volumetrik, (vEfisiensi volumetrik didefinisikan sebagai perbandingan antara laju aliran udara sebenarnya terhadap laju aliran aliran udara ideal diperoleh dari persamaan :

Persamaan laju aliran udara ideal :

mia = VL z n a kg/h

Efisiensi volumetrik adalah:

Efisiensi termal,

Efisiensi termal menyatakan perbandingan antara daya yang dihasilkan terhadap jumlah energi bahan bakar yang diperlukan untuk jangka waktu tertentu.

Neraca kalor

Panas yang dihasilkan dapat digunakan secara efektif. Sebagian panas yang hilang dapat dinyatakan dengan prinsip balance energi sebagai berikut :

a). Energi Masuk

Energi bahan bakar masuk (Hf)

Hf = mf . LHV (kW)

Energi udara masuk (Hu)

Hu = mu . cpu . T1 (kW)

b). Energi Keluar

Energi gas buang (Hgb)

Hgb = (mu + mf) . cpgb . Tgb (kW)

asumsi : cpgb = 950 + (0.25Tgb) (J/kg.)

Energi poros efektif dalam bentuk panas

HNe = Ne (kW)

Energi keluar air pendingin (Hap)

Hap = map . cpap . (Tk Tm) (kW)

c). Energi Yang Hilang (Qloss)

Qloss = (Hu + Hf) (HNe + Hap + Hgb) (kW)

Persentase keseimbangan energi menjadi :

1 =

BAB IV

Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

http://belajar-otomotif-1.blogspot.com/2013/08/sejarah-motor-diesel.htmlhttp://risemite.blogspot.com/2013/02/sejarah-penemuan-mesin-diesel_20.html

EMBED PBrush

Siklus Dari Mesin

Gas Buang

Po , To

Udara

Po , To

Bahan Bakar

Po , To

Permukaan Kontrol

Wcv

Qcv

EMBED Equation.3 = 2SN

s = a cos ( + EMBED Equation.3

T = m . g . l (N.m)

Ne = EMBED Equation.3 (kW)

Pe = EMBED Equation.3 (kPa)

mf = EMBED Equation.3 (kg/h)

Be = EMBED Equation.3 (kg/kWh)

PAGE 1

_1009529151.unknown

_1029415437.unknown

_1049225701.dwg

_1049226755.unknown

_1049696339.unknown

_1049226461.unknown

_1029415502.unknown

_1029415797.unknown

_1009530235.unknown

_1029413700.unknown

_1029414715.unknown

_1029415113.unknown

_1029414115.unknown

_1029413422.unknown

_1009530010.unknown

_1009527964.unknown

_1009528191.unknown

_1009528305.unknown

_1009528111.unknown

_1009527928.unknown

_1009527945.unknown

_1009527849.unknown