makalah manajemen agribisnis 2.docx

29
MAKALAH MANAJEMEN AGRIBISNIS SISTEM PEMASARAN PERTANIAN DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4 – AGB 2C 1. NOER A. HASNI (H0812129) 2. NUR HANIFAH (H0812134) 3. RATNA WIDI ASTUTI (H0812151) 4. RISKY SETYAWAN (H0812158) 5. ROSELINA DIAN PUTRI (H0812163) FAKULTAS PERTANIAN

Upload: risky-setiawan

Post on 02-Jan-2016

190 views

Category:

Documents


42 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH MANAJEMEN AGRIBISNIS 2.docx

MAKALAH MANAJEMEN AGRIBISNIS

SISTEM PEMASARAN PERTANIAN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4 – AGB 2C

1. NOER A. HASNI (H0812129)2. NUR HANIFAH (H0812134)3. RATNA WIDI ASTUTI (H0812151)4. RISKY SETYAWAN (H0812158)5. ROSELINA DIAN PUTRI (H0812163)

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2013

Page 2: MAKALAH MANAJEMEN AGRIBISNIS 2.docx

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem pemasaran produk pertanian yang dilakukan saat ini cenderung

menggunakan sistem dengan pola yang monoton, menganut dari pola-pola

yang sudah ada sebelumnya. Hal ini bisa terjadi dikarenakan kurangnya

pemahaman dan informasi bagi petani terkait harga jual, sistem pemasaran,

dan lain sebagainya. Petani dalam skala usaha keluarga, terkadang cendrung

tidak benar-benar memperhitungkan “untung-rugi” yang mereka keluarkan

dari kegiatan usahatani mereka.

Tenaga kerja yang diambil dari tenaga kerja keluarga rata-rata tidak

dimasukkan dalam biaya produksi. Itulah kenapa apabila ditelusur, petani

sebenarnya cenderung mengalami kerugian dalam usahataninya. Ditambah

dalam berusahatani mereka menggunakan modal yang diperolah dari

berhutang, misalnya dengan sistem “ijon”. Selain kekurangan dalam hal

hitung menghitung terkait masalah biaya produksi yang dikeluarkan. Petani

juga sering mengalami kerugian akibat alur rantai pemasaran yang sedikit

banyak menyebabkan rendahnya harga di tingkat petani, namun ketika barang

tersebut kembali lagi ke petani sudah dengan harga yang jauh melambung

tinggi. Untuk itu diperlukan adanya sistem yang mampu mengatur harga dan

pemasaran produk pertanian sehingga tercipta keseimbangan.

B. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain :

1. Melukiskan aliran produk pertanian melalui sistem pasar ke konsumen

2. Menjelaskan konsep kegunaan bentuk, waktu, tempat, dan pemilikan

3. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi operasional dan

kebijakan harga dan berbagai fungsi dalam proses pemasaran

4. Mengukur biaya pemasaran dan mengidentifikasi faktor-faktor yang

mempengaruhi besarnya barang konsumsi yang disediakan pengusaha tani

5. Mengikhtisarkan berbagai program pemerintah yang mempengaruhi proses

pemasaran pertanian.

Page 3: MAKALAH MANAJEMEN AGRIBISNIS 2.docx

II. PEMBAHASAN

A. SISTEM PEMASARAN

Pemasaran merupakan proses yang mengakibatkan aliran produk

melalui suatu sistem dari produsen ke konsumen.secara khusus, pemasaran

dapat didefinisikan sebagai telaah pada aliran produk secara fisis dan

ekonomik, dari produsen melalui pedagang perantara ke konsumen.

Pemasaran melibatkan banyak kegiatan yang berbeda,yang menambah nilai

produk pada saat produk bergerak melalui sistem tersebut.

Saluran pemasaran merupakan jejak penyaluran barang dari produsen

ke konsumen akhir. Jenis dan kerumitan saluran pemasaran berbeda-beda

sesuai dengan komoditinya. Pasar kaki lima merupakan saluran pemasaran

yang paling sederhana, yaitu dari produsen langsung ke konsumen. Tetapi

kebanyakan produk diproses lebih lanjut pada tingkat saluran pemasaran yang

berbeda dan melalui banyak perusahaan sebelum mencapai konsumen akhir

Di dalam industri-industri pemasok usaha, sering terjadi tipe

pemasaran yang sama. Pengusaha tani merupakan konsumen, dan manufaktur

dasar perbekalan tani merupakan produsen. Prosedur pemasaran untuk usaha

tani dalam banyak hal sama dengan prosedur pemasaran untuk produk

pertanian yang dijual kepada konsumen.

B. PENINGKATAN KEGUNAAN

Pemasaan diawali dengan penyaluran perbekalan usaha kepada

pengusaha tani, dilanjutkan dengan produk bahan baku pada tingkat

pengusaha tani, dan mencapai puncak dengan produk akhir yang diinginkan

pada tingkat konsumen. Perubahan yang menjadikan produk lebih memiliki

nilai guna sesuai dengan keinginan konsumen disebut penambahan kegunaan

atau utilitas. Semua badan pemasaran mendapatkan keuntungan lebih karena

usahanya menambah kegunaan produk. Misalnya, ketela yang diolah menjadi

keripik akan memiliki nilai jual lebih tinggi dibandingkan dengan ketela yang

tidak diolah. Ada empat jenis kegunaan (utility), yaitu:

1. Guna karena bentuk (form utility)

Page 4: MAKALAH MANAJEMEN AGRIBISNIS 2.docx

Sesuatu benda akan berguna karena bentuknya sesuai dengan yang

dibutuhkan. Contoh yang mudah yaitu sapi yang kurus tidak dapat

disembelih. Dengan cara menggemukkan sapi maka sapi yang sudah

gemuk dapat disembelih dan daging yang dihasilkan lebih banyak.

2. Guna karena waktu (time utility)

Sesuatu benda atau barang akan lebih berguna jika memang disaat itu

sangat dibutuhkan dan barang tersebut langka. Contoh jika padi dijual saat

tidak waktu panen raya, pada saat panen raya padi ditampung dulu

dilumbung padi dan saat harga pai sudah naik maka baru dijual.

3. Guna karena tempat (place utility)

Sesuatu benda akan lebih berguna apabila ditempat tersebut lebih

dibutuhkan dan ditempat tersebut tidak menghasilkan benda tersebut

sendiri. Contohnya Indonesia penghasil kopi robusta dan kopi itu akan

lebih bernilai harganya jika dijual ke luar negeri yang tidak menghasilkan

kopi, karena jika dijual di Indonesia sendiri mungkin harganya tidah

setinggi jika dijual di luar negeri.

4. Guna karena hak milik (possesion utility)

Sesuatu benda atau barang akan lebih berguna jika benda tesebut tepat

pada orang yang mu menggunakannya. Contohnya cangkul akan lebih

berguna bahkan sangat berguna untuk para petani, jika cangkul tersebut

dimiliki oleh para pejabat maka cangkul tersebut tidak memiliki nilai guna

lagi. Semua bagian pemasaran mendapatkan nilai tambah karena usahanya

utuk menambah kegunaan. Dengan usahanya juga dapat meningkatkan

keuntungan.

C. EFISIENSI PEMASARAN

Pelaksanaan proses pemasaran harus berlangsung secara efisien.

Efisiensi pemasaran dapat meningkat apabila didukung dengan teknologi dan

prosedur baru yang mendukung. Efisiensi pemasaran didefinisikan sebagai

peningkatan rasio keluaran-masukan, yang umumnya dapat dicapai dengan

salah satu dari empat cara berikut :

Page 5: MAKALAH MANAJEMEN AGRIBISNIS 2.docx

1. Keluaran tetap sedangkan masukan menurun

2. Keluaran meningkat sedangkan masukan tetap

3. Keluaran meningkat lebih tinggi dibanding peningkatan masukan

4. Keluaran menurun lebih rendah dibanding penurunan masukan.

Ada dua dimensi berbeda dari efisiensi pemasaran yang dapat

meningkatkan rasio keluaran-masukan, yaitu :

1. Efisiensi operasional

Afisiensi operasional mengukur produktifitas pelaksanaan jasa

pemasaran di dalam perusahaan. Efisiensi operasioanl diukur dengan rasio

keluaran pemasaran terhadap masukan pemasaran.

Afisiensi operasional =

keluaran pemasaranmasukan pemasaran

Tolok ukur efisiensi ini berkaitan dengan kegiatan fisis pemasaran.

Dalam pemasaran, efisiensi operasional sama artinya dengan pengurangan

biaya. Biasanya, peningkatan efisiensi pemasaran dilakukan dengan

penggunaan mesin sebagai pengganti tenaga kerja.

2. Efisiensi Penetapan Harga

Efisiensi penetapan harga mengasumsikan bahwa hubungan

keluaan-masukan dala bentuk fisis tetap. Efisiensi ini berkaitan dengan

keefektifan harga dalam mencerminkan biaya keluaran yang bergerak

melalui sistem pemasaran. Harga yang dibayar konsumen untuk barang-

barang yang dikirimnya dari sistem pemasaran harus mencerminkan

secara tepat biaya pemasaran dan produksi. Harga harus benar-benar sama

dengan semua biaya. Permintaan konsumen tercermin dalam sistem

pemasaran melalui mekanisme harga yang mengakibatkan terjadinya

keuntungan atau kerugian.

Efisiensi harga sering digunakan untuk menilai prestasi kerja pasar.

Apabila pasar didominasi oleh beberapa perusahaan yang bekerjasama

untuk mematok harga tinggi, maka dari segi penetapan harga hal itu

dinilai kurang efisien. Ketidak efektifan harga disebabkan oleh beberapa

Page 6: MAKALAH MANAJEMEN AGRIBISNIS 2.docx

hal, yaitu konsumen yang kurang mendapat informasi mengenai alternatif,

perusahaan yang mendominasi pasar karena lokasi atau orang-orangnya

sangat cerdas. Dalam hal ini tidak akan mencerminkan biaya yang

selayaknya.

Efisiensi operasi dapat berbenturan dengan efisiensi harga. Ketika

efisiensi operasional meningkat, efisiensi harga menurun, begitu pula

sebaliknya. Pertentangan tersebut dapat diselesaikan dengan pengujian secara

hati-hati atas nilai tukar-timbal (trade-off) abtara keduanya. Pemerintah dan

profesional pemasaran harus menguji secara objektif alternatif yang

menghasilkan manfaat bersih yang maksimum bagi masyarakat.

D. FUNGSI PEMASARAN

Dalam proses pengaliran barang dari produsen ke konsumen

diperlukan aktivitas, tindakan atau perlakuan-perlakuan untuk memperlancar

perpindahan hak milik barang yang diistilahkan sebagai fungsi

pemasaran.Fungsi pemasaran adalah serangkaian kegiatan fungsional yang

dilakukan oleh lembaga-lembaga pemasaran, baik aktivitas proses fisik

maupun aktivitas jasa, yang ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada

konsumen sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya melalui

penciptaan/penambahan kegunaan bentuk, waktu, tempat dan kepemilikan

terhadap suatu produk. Fungsi-fungsi pemasaran sangat penting untuk

mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi oleh produsen  dalam upaya

memuaskan konsumen secara lebih efektif dan efisien. Hambatan-hambatan

tersebut terkait dengan kendala waktu, jarak tempat, kekurangan informasi

pasar, serta adanya perbedaan penilaian dan hak milik terhadap suatu produk.

Secara umum, fungsi pemasaran diklasifikasikan menjadi 3 yaitu

fungsi pertukaran (exchange function), fungsi fisik dan fungsi penyediaan

sarana (facilitating function).

1. Fungsi Pertukaran

Fungsi pertukaran melibatkan kegiatan yang menyangkut

pengalihan hak pemilikan dalam sistem pemasaran. Fungsi pertukaran

Page 7: MAKALAH MANAJEMEN AGRIBISNIS 2.docx

yaitu, produk harus dijual dan dibeli sekurang-kurangnya sekali selama

proses pemasaran. Misal :

a. Produsen – Konsumen

b. Produsen – Tengkulak

c. Tengkulak – Pedagang Besar

d. Tengkulak – Pengecer

Didalam proses jual beli terbentuklah harga. Harga terbentuk dari

bertemunya antara penawaran dengan permintaan dalam pasar persaingan.

Pihak yang terlibat bisa banyak, yaitu produsen, tengkulak, pedagang

besar, agen/distributor, pedagang antar kota, pedagang pengecer,

konsumen, dan sebagianya. Pihak-pihak tersebut ada yang mempunyai hak

milik, ada yang tidak tetapi masing-masing mendapat imbalan sesuai

dengan jasanya. Kebanyakan produk Agribisnis dijual/dibeli beberapa kali

selama proses pemasaran tergantung panjang pendeknya saluran

pemasaran.

Fungsi Pertukaran terdiri dari 2 bagian :

a. Penjualan

Sasaran Penjualan adalah menngalihkan barang-barang kepada

pihak pembeli dengan harga yang memuaskan.Pada dasarnya kegiatan

penjualan dapat dilaksanakan sebagai berikut :

1) Penjualan melalui inspeksi (pengawasan, pemeriksaan)

Penjualan melalui pengawasan atau pemeriksaan

dimaksudkan adanya pemberian izin oleh para penjual kepada

pembeli untuk memeriksa adan meneliti semua persediaan dari

pejual sebelum pembeli memilih apa yang kan dibelinya atau untuk

memeriksa semua barang-barang yang dipergunakan di dalam

ruangan penjualan tertentu.

Penjualan dengan cara ini terjadi karena adanya sifat-sifat

tertentu dari barang tadi situasi tataniaganya, di mana :

a) Tidak adanya standarisasi terhadap barang

b) Adanya sifat cepat rusak yang tinggi dari barang

Page 8: MAKALAH MANAJEMEN AGRIBISNIS 2.docx

c) Tingkat pembelian yang sangat cepat sehingga lalu-lintas

langganan dan tingkat penjualan akan terganggu

d) Suatu cara memamerkan barang-barang yang akan mendorong

sejumlah pembelian yang terjadi saat bersamaan

e) Adanya tekana kepada tingkat pelayanan sendiri yang tinggi

oleh pembeli-pembelinya atau wakil-wakilnya.

2) Penjualan melalui sampel (selling by sample)

Penjualan melalui sampel berdasarkan kepada prinsip-prinsip

standarisasi , sehingga sampel dari barang yang diperdagangkan

akan merupakan wakil untuk semua unit barang yang akan dijual.

3) Penjualan melalui penggambaran (description)

Penjualan dengan penggambaran terjadi karena ada anggapan

bahwa barang-barang akan bisa digunakan sedemikaian rupa di

daalm katalog-katalog, sehingga dengan demikian tidak satu unit

barang pun perlu ada pada waktu penjualan diselesaikan. Contohnya

adalah penjualan barang yang dilakukan melalui pos dan penjualan

yang dilakukan untuk masa yang akan datang.

4) Penjualan melalui kombinasi

Penjualan kombinasi antara selling by sample, selling by

inspection dan selling by description telah menjadi biasa di dalam

perdagangan yang modern. Penjualan modern biasanya meliputi

kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

a) Penelitian pasar dan perencanaan

Penelitian pasar dipusatkan kepada barang-barang yang

akan dijual, dengan maksud untuk menemukan barang apa yang

diinginkan oleh konsumen.Penelitian akan dihubungkan dengan

persoalan tentang rencana produksi , antara lain harga dari

macam-macam barang, kaulitas barang, kebiasaan dan motif

pembelian dari konsumen.

b) Memperkirakan kesanggupan penjualan (estimating potential of

sales)

Page 9: MAKALAH MANAJEMEN AGRIBISNIS 2.docx

Dalam hal ini harus diperhitungkan pendapatan konsumen

serta cara-cara bagaimana pendapatan konsumen tersebut

dibelanjakannya, bagaimana pengaruh harga terhadap permintaan,

pengaruh persaingan dan lain-lain.

c) Pemilihan saluran distribusi

Pemilihan saluran distribusii merupakan sebagian daripada

perencanaan fungsi-fungsi penjualna yang juga mencakup

pengambilan keputusan dengan memperhatikan macam distribusi

mana yang paling efektif.

d) Penentuan syarat-syarat penjualan

Kegiatan ini meliputi penetapan syarat-syarat dan kondisi-

kondisi penjualan di dalam mana tercakup :

i. Syarat-syarat pengiriman misalnya waktu penyerahan dan

pembayaran ongkos angkutan

ii. Cara-cara pembayaran misalnya potongan harga dan kredit

iii. Kualitas serta kuantitas barang yang dijualn

iv. Hal-hal lain yang ada hubungannya dengan penjualan.

e) Membuat kontak dengan pembeli

Kegiatan membuat kontak dengan pembeli meliputi

berbagai kegiatan, diantaranya :

i. Menetapkan pasar. Apakah barangnya akan dijual di daerah

geografis luas atau sempit.

ii. Setelah menetapkan pasar, pihak penjualan harus mencari

pembeli di pasar tersebut , dimana pembeli berada dan

bagaimana kebutuhannya.

iii. Membuat kontak dengan pembeli potensial tersebut dan

mengenbangkannya serta memelihara hubungannya.

f) Pemindahan hak milik atas barang

Kegiatan penjualan dikatakan sudah selesai apabila pihak

pembeli sudah menerima barang dari pihak penjual dan

memilikinya.

Page 10: MAKALAH MANAJEMEN AGRIBISNIS 2.docx

b. Pembelian

Pembelian terdiri dari sejumlah kegiatan, antara lain :

1) Penentuan macam, jumlah dan kualitas dari barang-barang yang

akan dibeli.

2) Mencari sumber pebawaran dan pengumpulan barang.

3) Penentuan tempat daripada sumber-sumber penawaran.

4) Mengetahui keadaan pasar baik menginai persedian barang, harga,

macam barang serta barang subsitusinya.

5) Merundingakan syarat-syarat pembelian mencakup keterangan

mengenai macam, jumlah dan kualitas barang yang dikehendaki dan

tanggal penyerahan.

6) Pemindahan hak milik, para pembeli menerima barang dari pihak

penual dan memelikinya

Menurut tujuannya, pembelian yang umum terjadi dapat

dibedakan :

1) Pembelian untuk konsumsi, adalah pembelian oleh lembaga

pemerintah, swasta dan nyonya rumah tangga untuk keperluan

konsumsinya.

2) Pembelian untuk bahan dasar adalah pembelian oleh pabrik untuk

dikadikan barang jadi.

3) Pembelian untuk dijual lagi, adalah pembelian oleh pedagang untuk

dijual lagi.

2. Fungsi-fungsi Fisis

Fungsi fisis tertentu harus dilaksanakan, seperti pengangkutan,

penggudagan dan pemrosesan produk. Mengingat sifat produk pertanian

yang musiman, mudah rusak dan tidak tahan lama, membuat fungsi fisis

sangat perlu diperhatikan. Mudah rusaknya komoditi pertanian membuat

perlua adanya penanganan khusus pada saat pendistribusian dan

pengangkutan, seperti pengemasan yang tepat untuk setiap jenis produk,

pengiriman dengan sarana transportasi dengan lemari pendingin, dan

sebagainya.

Page 11: MAKALAH MANAJEMEN AGRIBISNIS 2.docx

Beberapa komoditi pertanian yang bersifat musiman, tidak

mungkin memenuhi permintaan pasar setiap saat dalam bentuk segar.

Sehingga pada saat tidak musimnya, konsumen tidak dapat

mendapatkannya. Tetapi dalam bentuk olahan, memungkinkan produsen

dan pemasar memenuhi permintaan sepanjang tahun. Untuk itulah

diperlukan fungsi fisis berupa pemrosesan produk. Adanya kegiatan

pemrosesan, berarti juga sangat terkait dengan kebutuhan penyimpanan

dan penggudangan untuk mengatur stok.

a. Pengangkutan

Pengangkutan (transport) berarti bergeraknya atau perpindahan

barang-baramng dari tempat produksi atau rtempat penualan ke tempat-

tempat di mana barang-barang tersebut akan dipakai. Dengan demikian

fungsi pengangkutan menciptakan kegunaan tempat. Apabila fungsi

pengangkutan dilakukan tepat waktunya maka fungsi ini akan

menciptakan kegunaan waktu atas barang dagangan.

b. Penyimpanan

Penyimpanan berarti menahan barang-barang selama jangka

waktu antara dihasilkan atau diterima sampai dengan dijual. Dengan

demikian penyimpanan menciptakan kegunaan waktu, disamping

bertendensi meratakan harga.

Brunk and Darrah mengemukakan 4 alasan kenapa

dilakukannya penyimpanan :

1) Sifat musiman dari kebanyakan produksi

2) Permintan untuk berbagai produk berlangsung sepanjang tahun

3) Alasan-alasan yang terdapat dalam waktu yang diperlukan untuk

pelaksanaan berbagai pelayanan pemasaran misalnya dalam waktu

menunggu pengangkutan, pengolahan dan selama pembelian dan

penjualan.

4) Untuk mendapatkan harga yang lebih baik

Ada 3 macam biaya yang dikeluarkan oleh para penyimpan

barang, yaitu :

Page 12: MAKALAH MANAJEMEN AGRIBISNIS 2.docx

1) Sewa gudang, terrtmasuk ongkos handling dan ongkos perlengkapan

ruangan dengan temperatur dan “humidity” yang sesuai dengan

kondisi barang.

2) Bunga (interest) untuk kapital yang ditanam pada barang simpanan.

3) Ongkos-ongkos seerti pengeluran untuk menutupi penurunan nilai

barang dalam penyimpanan (kekeringan atau susut berat, kerusakan)

Penyimpanan memgandung 3 resiko penting, yaitu :

1) Resiko yang berhubungan dengan perubahan harga

2) Merosotnya kualitas

3) Berkurangnya jumlah barang

c. Pemrosesan

Dalam kegiatan pemrosesan ini, para pemroses mengambil

produk bahan baku utama dan mengubahnya dalam bentuk yang lebih

diinginkan konsumen. Di sinilah para pemroses memainkan peran

penting dalam memenuhi permintaan konsumen. Pemrosesan dapat

melibatkan hanya satu perusahaan dalam saluran pemasaran, tetapi

dapat juga melibatkan tiga atau empat perusahaan, yang masing-masing

secara bergantian menambah bentuk lain dari kegunaan bentuk.

3. Fungsi Penyediaan Sarana

Fungsi penyediaan sarana adalah kegiatan-kegiatan yang menolong

system pasar untuk beroperasi lebiha lancar. Hal ini memungkinkan

pembeli, penjual, pengangkut, dan pemroses untuk menjalankan tugasnya

tanpa terlibat dengan resiko atau pembiayaan. Selain itu, untuk

mengembangkan rencana pemasaran yang tersusun dengan baik.

a. Informasi Pasar

Sistem pemasaran yang efisien menuntut agar pihak-pihak yang

berperan serta dalam pemasaran diberi informasi dengan baik. Pembeli

memerlukan informasi mengenai sumber-sumber penawaran, penjual

mencari informasi mengenai mutu, harga, dan sumber-sumber produksi.

Dalam hali ini pemerintah bertanggung jawab untuk melaporkan harga,

produksi, disposisi dan pemanfaatan statistika pada berbagai pasar

Page 13: MAKALAH MANAJEMEN AGRIBISNIS 2.docx

secara berkala agar para “peserta” pasar mngetahui lebih banyak

mengenai apa yang akan terjadi di masa mendatang.

b. Penanggung Risiko

Pemilik komiditi menghadapi risiko sepanjang saluran

pemasaran. Risiko ini dapat dibagi ke dalam dua golongan umum:

risiko fisis, seperti angin, kebakaran, hujan es, banjir, pencurian, dan

kerusakan, serta risiko pasar. Kebanyakan risiko fisis dapat mengetahui

kemungkinan terjadinya kerugian dan kerusakan, sehingga dapat

menutup/membeli asuransi untuk melindungnya terhadap hamper

semua kerugian. Pembeli asuransi mengalihkan risiko kepada pihak lain

yakni perusahaan asuransi. Sebaliknya, risiko pasar sulit untuk

ditanggani. Risiko pasar mencakup kemungkinan penyimpangan harga,

perubahan selera konsumen, atau perubahan sifat dasar persaiangan.

Umumnya, perusahaan asuransi tidak akan memberikan polis untuk

melindungi risiko pasar karena tidak mungkin untuk menghitung

kemungkinan kerugiannya secara cermat.

Perubahan harga merupakan salah satu risiko pasar yang sangat

penting bagi produsen dan agribisnis. Produsen seringkali berharap untuk

memperbaiki efisiensi pemasaran dengan memperoleh harga yang lebh

tinggi, tetapi hal in sulit dilaksanakan.

Ada empat teknik untuk membantu para produsen dan pemasar

dalam mengalihkan atau mengurangi risiko pasarnya: (1) diversifikasi (2)

integrasi vertical (3) pengadaan kontak terlebih dahulu, dan (4) hedging

serta pasar mendatang.

(1) Diversifikasi (penganekaragaman) adalah teknik penambahan

beberapa lini bisnis kepada lini bisnis yang telah ada dengan risiko

yang berbeda, sehingga kemungkinan kerugian dalam satu lini ditutup

oleh kemungkinan keuntungan dari lini lainnya.

(2) Integrasi vertikal terjadi apabila organisasi melaksanakan fungsi

pemasaran lain sebagai tambahan kepada fungsi utamanya, sehingga

Page 14: MAKALAH MANAJEMEN AGRIBISNIS 2.docx

menjadi kurang tergantung pada organisasi lain. Beberapa pengecer

bahan pangan sekarang memberi label atau bahkan membuat merk

makanan kalengan sendiri.

(3) Pengadaan kontrak di muka sebenarnya hanyalah merupakan proses

pembuatan kesepakatan persetujuan antara pembeli dan penjual guna

menetapkan harga untuk beberapa pengiriman produk pada masa

mendatang. Persetujuan ini sepenuhnya meniadakan risiko fluktuasi

harga baik bagi pembeli maupun penjual.

(4) Hedging dan pasar masa mendatang adalah system lain untuk

mengalihkan risiko perubahan harga dari satu pihak ke pihak lain.

Karena tidak seorang pun dapat secara tepat meramalkan

kemungkinan risiko pasar, maka estimasi mengenai permintaan dan

harga merupakan hal yang paling perlu dipertimbangkan. Estimasi

terbaik adalah dengan mendasarkannya pada terkaan atau dugaan

mengenai masa depan pasar.

Pasar masa mendatang tidak bersangkut-paut dengan produksi fisis,

tetapi dalam bentuk “janji”. Yaitu, para pedagang membeli atau menjual janji

untuk mengirimkan produk pada tanggal tertentu di masa mendatang.

Sepanjang pedagangan di masa mendatang menutupi setiap transaksi yang

berlawanan dengan jumlah yang sama, maka, mereka tidak akan pernah

menerima atau mengirim produk dalam bentuk nyata. Namun, pasar masa

mendatang bukan sekedar pemainan judi. Kegunaannya sangat besar.

Penggabungannya dengan pasar tunai (pasar dimana komoditi secara fisis

beralih tangan), akan sangat banyak mengurangi risiko pasar.

Agribisnis yang memasarkan produk usaha tani menggunakan pasar

mendatang dengan melindungi para pembelinya. Kebanyakan perusahaan

pemasaran pertanian, khususnya pergudangan gandum, lebih suka mencari

untung dari penyimpanan, penggolongan mutu, dan penanganan daripada dari

fluktuasi harga, selama mereka memiliki produk.untuk melakukan ini mereka

harus membuat transaksi pengimbang secepat mungkin baik di pasar tunai

maupun di pasar masa pendtang.

Page 15: MAKALAH MANAJEMEN AGRIBISNIS 2.docx

Standarisasi dan Penggolongan Mutu, Penggolongan mutu produk

pertanian ke dalam keas atau golongan standar sangat mempermudah proses

usaha pembelian dan penjualan serta membantu sistem pemasaran bekerja

secara lebih efisien. Ini merupakan sistem yang telah sangat ditingkatkan dan

mencakup hamper semua komiditi pertanian. Pembiayaan setiap produk pasti

ada pemiliknya. Pembiayaan disedikan oleh perusahaan pemasaran yang

secara benar-benar membeli dan memegang hak pemilikan atas produk yang

bersangkutan.

Tidak semua badan pemasaran benar-benar memegang hak pemilikan

atas produk yang mereka pasarkan. Para agen yang bertindak atas nama

perusahaan pemasaran lain dan bahkan ada kalanya atas nama produsen,

memberikan jasa mereka tanpa memiliki produk. Perantaraan dan komisioner

mempertemukan pembeli dan penjual, tetapi, dibandingkan dengan pemilik

mereka menanggung risiko yang lebih kecil.

Masing-masing fungsi ini harus dilaksanakan dalam pemasaran setiap

produk. Hak milik dan situasi nyata yang dihadapi oleh seseorang yang

melaksanakan fungsi tertentu, dapat berbeda-beda dari agribisnis yang satu ke

agribisnis lainnya, tetapi pada beberapa “titik” dalam saluran pemasaran

setiap kegiatan ini harus dilakukan.

E. BIAYA PEMASARAN

Biaya pemasaran merupakan biaya–biaya yang terjadi untuk

melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Contohnya adalah biaya iklan,

biaya promosi, biaya angkutan dari gudang perusahaan kegudang pembeli, gaji

karyawan bagian–bagian yang melaksanakan kegiatan pemasaran, biaya contoh

(sampel). Jasa pertanian yang kini semakin dituntut untuk meningkat (built-in

service) secara bertahap telah memperbesar biaya pemasaran secara dramatis.

Biaya pemasaran seringkali diukur dengan marjin pemasaran yang

menunjukkan bagian dari pembayaran konsumen untuk menutup biaya yang

dikeluarkan dalam proses pemasaran.

Page 16: MAKALAH MANAJEMEN AGRIBISNIS 2.docx

Kecenderungan biaya pemasaran serta bagian yang tersisa bagi

pengusaha tani ditinjau dari beberapa jenis bahan pangan. Semakin banyaknya

pertambahan jasa yang mahal kepada produk, maka presentase bagian

pengusaha tani dari harga produk akhir semakin menciut. Hal ini

menunjunkkan bahwa baik biaya pemasaran maupun harga produk pertanian

sudah semakin meningkat. Tetapi penciutan bagian para petani tidak perlu

khawatirkan bahwa permintaan produk pertanian akan jatuh. Secara absolut,

permintaan akan semakin meningkat sebab proses pemasaran dapat

menciptakan lebih banyak ragam dan jenis produk pada tingkat pengecer.

Tetapi persentase bagian pengusaha tani yang rendah ini telah mendapat kritik

dari berbagai pihak. Kadar pemrosesan tambahan untuk komoditi mentah

pertanian sangat berkaitan erat dengan bagian akhir pengusaha tani. Kadar

pemrosesan tersebut sangat beraneka ragam dan banyak sekali sebabnya. Akan

tetapi, pada dasarnya terdapat empat karakteristik utama:

1) Kadar kerusakan

2) Besarnya (bulkiness) produk

3) Sifat musiman

4) Perbedaan bentuk antara produk mentah dan produk akhir.

F. PEMERINTAH DAN PEMASARAN

Dampak pemerintah terhadap pasar khususnya terasa dalam bidang

pertanian, sebab program pemerintah mempengaruhi produksi dan pemasaran,

sehingga berkaitan erat dengan agribisnis yang menjual kepada pengusaha tani

atau ke pasar produk usaha tani. Dampak pemerintah terhadap produksi usaha

tani contohnya adalah program pertanian yang dirancang untuk melindungi

standar kehidupan para pengusaha tani, bersama dengan kebijakan

perdagangan internasional yang dapat menyebabkan harga produk pertanian

berfluktuasi secara dramatis. Perundang-undangan yang melindungi konsumen,

yang mengatur pemberian label dan iklan, dan undang-undang makanan serta

obat-obatan murni yang mengawasi penggunaan bahan pengawet pada

makanan, sangat berpengaruh terhadap cara pemasaran dan biaya pemasaran.

Dinas informasi pasar yang dibiayai pemerintah, laporan berkala mengenai

Page 17: MAKALAH MANAJEMEN AGRIBISNIS 2.docx

hasil panen dan hewan ternak, dan prakiraan cuaca pertanian merupakan

contoh yang baik dari program pemerintah yang dapat memperbaiki efisiensi

pemasaran.

Begitu banyak pengusaha tani mandiri, yang semuanya menghasilkan

produk-produk yang hampir sama, sehingga jumlah penawaran dengan mudah

dapat melebihi jumlah permintaan dan harga produk akan menurun. Oleh

karena itu pemerintah ikut campur tangan langsung dalam pertanian, contohnya

ialah pendirian Korperasi Kredit Komoditi (KKK) pada tahun 1933. KKK

memberikan kredit nonrecourse (tanpa ikut menanggung resiko akibat

terjadinya keadaan yang lebih buruk) kepada pengusaha tani. Program utama

lainnya dari pemerintah yang mempengaruhi pertanian adalah sistem

pembatasan garapan (set aside).

Perwujudan dari setiap rencana untuk melindungi usaha tani adalah

konsep dari apa yang disebut “harga yang wajar”. Konsep kesamaan atau

paritas harga ditentukan oleh “Akta Penyesuaian Pertanian” 1933. Persamaan

harga paritas yang dihitung untuk setiap komoditi pertanian merupakan harga

wajar yang akan memberi pengusaha tani derajat daya beli yang sama antara

periode berjalan dengan periode penetapan. Rasio paritas, sebagaimana

diperbaiki pada tahun 1948, dapat dihitung sebagai berikut:

Hargarata−rata yang diterima10 tahunterakhir

Indeks rata−rata dari semua hargayangditerima , 10 tahunterakhir

x Indeks saat iniuntuk hargayang dibayar=Harga paritas

Tujuan dari masing-masing program yang dilakukan pemerintah ini

adalah untuk menstabilkan harga dan tingkat pengembalian hasil produksi pada

pengusaha tani. Diharapkan bahwa dengan program pemerintah ini, dapat

menanggulangi pengaruhnya yang merugikan dari fluktuasi harga jangka

pendek dan harga pasar akan tetap mendekati tingkat keseimbangan jangka

panjang. Pemerintah berharap dapat meninglatkan pasar pertanian yang

bersaing melalui skema ini.

Page 18: MAKALAH MANAJEMEN AGRIBISNIS 2.docx

III. PENUTUP

B. Kesimpulan

Perpindahan perbekalan usaha tani dan jasa kepada pengusaha tani, dan

aliran produk pertanian dari usaha tani kepada konsumen akhir berlangsung di

dalam sistem pemasaran pertanian. Sistem pemasaran pertanian melibatkan

banyak komponen yang membentuk fungsi dasar pemasaran berupa pembelian,

penjualan, pengangkutan, penyimpanan, pemrosesan, penyediaan informasi,

penyediaan risiko, pembiayaan, dan penetapan standar produk-produk

pertanian. Masing-masing fungsi pasar memberi sumbangan terhadap nilai

akhir atau kegunaan produk, yaitu kegunaan bentuk, waktu, tempat, dan

kepemilikan.

Pemasaran merupakan kegiatan yang mahal. Biayanya diukur dengan

margin pemasaran, yaitu bagian dari harga beli konsumen yang diperlukan

untuk menutup biaya pemasaran. Konsumen menuntut agar produk tani yang

mereka beli semakin siap pakai, sehingga bagian pengusaha tani dari harga beli

konsumen sudah semakin kecil.

C. Saran

Untuk menciptakan keseimbangan sehingga pengusaha tani tidak

merugi diperlukan pembatasan terhadap sistem pasar agar lebih mudah

menyerap dan menjamin bahwa pasar mencerminkan keinginan konsumen.

Pemerintah juga berkewajiban mengatur dan mengendalikan produk usaha tani

melalui jatah produksi dan program pendukung harga pasar. Selain itu

diperlukan peraturan perundang-undangan dan badan-badan yang bertugas

memantau kegiatan bisnis secara berkesinambungan guna menjamin

perdagangan yang wajar dan menyediakan informasi pasar kepada produsen

dan konsumen.