makalah cagar biosfer
DESCRIPTION
menjelaskan tentang cagar biosfer di IndonesiaTRANSCRIPT
MAKALAH BIODIVERSITAS
CAGAR BIOSFER
Disusun Oleh :
Novita Dyah Bintari ( 142590083 )
Top Member Only ( 142590084 )
Nina Novianty ( 142590022 )
Fauziah Radita Tricahyani ( 142590071 )
Abdul Qodir Jailani ( 122500013 )
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI S1 BIOLOGI
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
2015
A. Pengertian
Cagar biosfer merupakan suatu kawasan kawasan yang terdiri dari ekosistem asli,
ekosistem unik, dan atau ekosistem yang telah mengalami degradasi yang keseluruhan unsur
alamnya dilindungi dan dilestarikan bagi kepentingan penelitian dan pendidikan. Dimana
keberadaannya diakui dunia internasional sebagai bagian dari program Man and
Biosphere yang digagas oleh Badan Pendidikan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-bangsa
(UNESCO).
B. Tujuan Didirikan Cagar Biosfer
Keberadaan cagar biosfer bertujuan untuk mencapai keseimbangan antara melestarikan
keanekaragaman hayati, pembangunan ekonomi dan kebudayaan.
Tujuan dibentuknya cagar biosfer, antara lain :
a. Melestarikan keanekaragaman hayati dalam ekosistem alam untuk menjaga
keanekaraganan genetika agar proses evolusinya dapat berjalan terus.
b. Menyediakan daerah penelitian ekologi dan lingkungan, baik di dalam maupun di luar
cagar biosfer.
c. Menyediakan sarana dan prasarana untuk pendidikan dan latihan.
C. Fungsi Cagar Biosfer
Cagar biosfer sebagai suatu kawasan konservasi ekosistem daratan atau pesisir yang diakui
oleh Program MAB – UNESCO untuk mempromosikan keseimbangan hubungan antara
manusia dan alam. Cagar biosfer melayani perpaduan tiga fungsi yaitu :
1. Kontribusi konservasi lansekap, ekosistem, jenis, dan plasma nutfah.
2. Menyuburkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan baik secara ekologi maupun
budaya.
3. Mendukung logistik untuk penelitian, pemantauan, pendidikan dan pelatihan yang terkait
dengan masalah konservasi dan pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal, regional,
nasional, maupun global. Kumpulan cagar biosfer di dunia membentuk Jaringan Cagar
Biosfer Dunia, yang didalamnya dipromosikan program pertukaran informasi, pengalaman,
dan personel terutama di antara cagar biosfer dengan tipe ekosisten yang sama dan atau
dengan pengalaman yang sama dalam memecahkan masalah konservasi dan pembangunan.
D. Cagar Biosfer di Indonesia
Karakteristik utama cagar biosfer dijelaskan oleh UNESCO (2003) yaitu sebagai
berikut :
1. Mempunyai pola zonasi untuk konservasi dan pembangunan.
2. Memfokuskan pada arah pendekatan berbagai pemangku kepentingan yang secara khusus
menekankan partisipasi masyarakat lokal dalam pengelolaan kawasan.
3. Membentuk suatu metode untuk penyelesaian konflik pemanfaatan sumber daya alam
melalui dialog.
4. Mengintegrasikan keanekaragaman budaya dengan keanekaragaman hayati, terutama
mengenai peran pengetahuan tradisional dalam pengelolaan ekosistem.
5. Mendemonstrasikan kebijakan – kebijakan yang sesuai dengan hasil penelitian dan diikuti
oleh kegiatan pemantauan.
6. Merupakan lokasi untuk pendidikan dan pelatihan.
7. Berpartisipasi dalam jaringan dunia.
Peta Lokasi Cagar Biosfer di Indonesia
Peta kawasan konservasi indonesia : 1.Cagar Biosfer (CB) Siberut; 2.CB Gunung Leuser; 3.CB Tanjung
Putting; 4.CB Cibodas; 5.CB Lorelindu; 6.CB Komodo; 7.CB Giam Siak Kecil-Bukit Batu
Keberadaan cagar biosfer di Indonesia dapat meningkatkan upaya konservasi tidak
hanya di daerah – daerah yang sebelumnya telah ditetapkan sebagai kawasan konservasi,
tetapi juga di daerah – daerah lainnya di sekitar kawasan konservasi yang juga merupakan
kawasan pembangunan.
Secara biogeografi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi menjadi 7
biogeografi utama, yaitu :
1. Sumatera.
2. Jawa dan Bali.
3. Kalimantan.
4. Nusa Tenggara termasuk Pulau Wetar.
5. Sulawesi.
6. Maluku.
7. Papua termasuk Pulau Kai dan Aru
Di seluruh dunia terdapat 564 situs dari 109 negara yang ditetapkan oleh MAB-
UNESCO sebagai Cagar Biosfer. Indonesia sendiri memiliki 7 kawasan yang ditetapkan
sebagai Cagar Biosfer. Ketujuh kawasan Cagar Biosfer di Indonesia yaitu:
1. Cagar Biosfer Cibodas. Ditunjuk pada tahun 1977, Cagar Biosfer Cibodas terdapat di
kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (Jawa Barat) dengan kawasan inti
seluas seluas 15.196 ha yang ditetapkan pada tahun 1980.
2. Cagar Biosfer Komodo. Ditunjuk pada tahun 1977, Cagar Biosfer Komodo terdapat di
Taman Nasional Komodo (Nusa Tenggara Timur) dengan kawasan inti seluas 173.300 ha
yang ditetapkan pada tahun 1990.
3. Cagar Biosfer Lore Lindu. Ditunjuk pada tahun 1977, Cagar Biosfer Lore Lindu terdapat
di Taman Nasional Lore Lindu (Sulawesi Tengah) dengan kawasan inti seluas 229.000 ha
yang ditetapkan pada tahun 1993.
4. Cagar Biosfer Tanjung Puting. Ditunjuk pada tahun 1977, Cagar Biosfer Tanjung Puting
terdapat di Taman Nasional Tanjung Puting (Kalimantan Tengah) dengan kawasan inti
seluas 415.040 ha yang ditetapkan pada tahun 1982.
5. Cagar Biosfer Gunung Leuser. Ditunjuk tahun 1981, Cagar Biosfer Gunung Leuser
terdapat di Taman Nasional Gunung Leuser (Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera
Utara) dengan kawasan inti seluas 792.675 ha yang ditetapkan pada tahun 1980.
6. Cagar Biosfer Siberut. Ditunjuk tahun tahun 1981, Cagar Biosfer Siberut terdapat di
Taman Nasional Siberut (Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat) dengan kawasan inti
seluas 190.500 ha yang ditetapkan pada tahun 1993.
7. Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu. Ditunjuk dan ditetapkan pada tahun 2009,
Cagar Biosfer terdapat di Riau dengan kawasan inti seluas 174.500 ha yang terdiri atas
perpaduan antara kawasan konservasi (Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil dan Suaka
Margasatwa Bukit Batu) dan hutan produksi milik swasta yang tidak dikonversi.
Dalam pengelolaannya suatu Cagar Biosfer dibagi menjadi 3 zona yang saling berhubungan,
yaitu :
Area inti (Core Area) adalah kawasan konservasi atau kawasan lindung dengan luas yang
memadai, mempunyai perlindungan hukum jangka panjang, untuk melestarikan
keanekaragaman hayati beserta ekosistemnya.
Zona penyangga (Buffer Zone) adalah wilayah yang mengelilingi atau berdampingan
dengan area inti dan teridentifikasi, untuk melindungi area inti
dari dampak negatif kegiatan manusia.
Area transisi (Transition Zone) adalah wilayah terluar dan terluas yang mengelilingi atau
berdampingan dengan zona penyangga.
DAFTAR PUSTAKA
[UNESCO]. 2003. Biosphere Reserves. On Ground Testing For Sustainable Development.
Jakarta : Graha Info Kreasi.
Man and Biosphere Indonesia. 2011. Cagar Biosfer Indonesia. [terhubung
berkala]. http://www.mab-indonesia.org/tentang.php?i=biosfer. [10 Mei 2011].
Soedjito H. 2004. Pedoman Pengelolaan Cagar Biosfer Indonesia. Jakarta : Panitia Nasional
MAB Indonesia, LIPI.
Purwanto Y. 2008. Rencana Pengelolaan Cagar Biosfer Cibodas. Sarasehan Pengelolaan
Cagar Biosfer Cibodas Sebagai Daerah Tujuan Wisata Alam, Hotel Pangrango 2 Bogor, 23
Desember 2008.