lpk hikmah 360585
DESCRIPTION
KKN UGMTRANSCRIPT
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN (Individu)
KULIAH KERJA NYATA
PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA
TAHUN 2015
SUB UNIT : B UNIT : KP-02 KECAMATAN : Pengasih KABUPATEN : Sleman PROVINSI : DI Yogyakarta
Disusun Oleh :
Nama Mahasiswa : Hikmah Nur Agustina Nomor Mahasiswa : 13/360585/KU/16781
BAGIAN PENGELOLAAN KKN-PPM
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015
I. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Pengayaan batin dan petualangan kemanusiaan
Ketika akan menjalani KKN, saya banyak mendengar dari
teman-teman yang sudah KKN sebelum saya bahwa KKN itu ada
bagian yang menyenangkan dan ada pula yang kurang
menyenangkan. Terbatasnya fasilitas, latar pendidikan warga
sekitar yang mungkin tidak terlalu tinggi, lokasi yang mungkin sulit
dijangkau, adalah hal yang awalnya membuat khawatir dalam masa
menjalankan KKN. Saya ditempatkan di Desa Sendangsari,
Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulonprogo. Saat penerimaan di
desa kekhawatiran saya mulai berkurang, karena perangkat Desa
kami sangat menerima kami. Beliau sangat ramah dan bersedia
mendukung kegiatan-kegiatan kami selamat itu positif dan berguna
bagi masyarakat. Kekhawatiran saya semakin menghilang ketika
kami sudah bertemu dengan warga sekitar, mereka terlihat senang
dengan adanya kami. Hal ini yang membuat saya ingin berguna
bagi mereka selama saya ditempatkan disini.
Beberapa hal yang sangat terasa berbeda dengan suasana
kota adalah rasa kekeluargaan, gotongroyong, dan saling
membantu yang sangat kental. Ketika ada warga yang punya
hajat, warga lainnya akan senantiasa membantu dengan senang
hati. Ketika dusunnya ditunjuk untuk mewakili lomba kecamatan,
seluruh warga ikut menyiapkan. Mulai dari “menyuguh” tim penilai
dengan senam yang membuat ibu-ibu latihan senam di waktu
malam hampir setiap hari, rapat persiapan segala sesuatunya,
hingga hari sebelum lomba semuanya lembur hingga dini hari untuk
menyiapkan acara keesokan harinya. Padahal warga mayoritas
bermatapencaharian sebagai petani, sehingga mereka bertani
hingga pagi hingga sore, dan kemudian malam harinya mereka
menyiapkan segala sesuatu untuk lomba tersebut. Semua itu
mereka lakukan tanpa ada upah dalam bentuk materi. Mereka
melakukannya dengan senang hati dan justru bisa menjadi ajang
silaturahmi antar warga ketika mereka sedang bertemu melakukan
persiapan-persiapan itu. Begitu pula ketika ada hajat pernikahan
maupun ada orang yang meninggal, mereka begitu ringan
tangannya membantu satu sama lain. Hal itulah yang paling
membuat saya tersentuh sehingga menutupi kekhawatiran dan
kesulitan yang ada selama KKN serta ingin bisa melakukan hal
tersebut juga di lingkungan tempat tinggal saya sendiri.
2. Keterlibatan dalam masyarakat
Pada masa KKN ini saya melakukan beberapa kegiatan,
untuk program pokok saya sendiri lebih banyak masuk ke
pertemuan-pertemuan warga yang sudah ada seperti arisan-arisan
RT maupun RW, PKK, Kelompok Tani, serta dasawisma. Saya juga
mengikuti pengajian, rapat takmir, serta tahlilan. Kegiatan PAUD
dan posyandu juga saya ikuti di beberapa dusun di Desa
Sendangsari. Ketika persiapan lomba dusun mewakili kecamatan
saya juga mengikuti persiapan mulai dari latihan senam sampai
menyiapkan konsumsi sebelum dan saat hari-H. Tim KKN UGM
juga ikut membantu persiapan ketika ada lomba desa, lomba
posyandu, lomba Gerakan Sayang Ibu (GSI), serta gelar budaya
karena Desa Sendangsari termasuk Desa Budaya. Bersama anak-
anak di lingkungan tempat tinggal kami, kami juga mengikuti
kegiatan TPA dan terkadang berolahraga bersama. Silaturahmi
dengan warga di sekitar rumah juga saya lakukan ketika ada waktu
senggang.
3. Hambatan/Tantangan
Desa Sendangsari terdiri dari 10 dusun dan areanya cukup
luas. Keterbatasan waktu serta jumlah mahasiswa yang ada kurang
sebanding dengan luasnya daerah yang harus kami cakup selama
masa KKN. Hal ini menjadi hambatan dalam kami menjalankan
program, sehingga kemungkinan kami tidak bisa menyentuh semua
lapisan warga di setiap dusun dan hanya di beberapa lapisan
warga saja semisal ibu-ibu saja atau bapak-bapak saja atau anak-
anak saja pada pertemuan-pertemuan tertentu. Sedangkan apabila
kami ingin mengadakan program langsung untuk satu desa dengan
mengumpulkan seluruh warga yang menjadi sasaran di satu titik
misalnya di balai desa, targetnya pun akan lebih sulit terpenuhi
karena jarak antar dusun yang cukup jauh sehingga warga yang
bertempat tinggal di dusun yang paling jauh akan kesulitan akses
untuk mencapai tempat dilaksanakannya program.
Adanya masa panen dan masa tanam ketika kami KKN juga
merupakan hambatan tersendiri karena warga menjadi sangat
sibuk dengan pekerjaannya di sawah dari pagi hingga sore hari
sehingga waktu kami sangat terbatas untuk menjalankan program.
Selain itu, adanya berbagai macam lomba seperti lomba desa,
lomba posyandu, dan lomba GSI, serta adanya gelar budaya di
daerah kami juga mengakibatkan semakin terbatasnya waktu kami
untuk persiapan dan pelaksanaan program kami sendiri. Hal ini
menyebabkan kami berpikir untuk memasukkan beberapa program
misalnya program penyuluhan ke pertemuan-pertemuan yang
sudah ada seperti pertemuan RT/RW/dasawisma/PKK, tidak perlu
mengundang warga di waktu yang lain karena hal itu akan
membuat warga perlu menyediakan waktu lagi untuk kami padahal
waktu mereka sudah banyak terambil untuk bekerja. Sedangkan
untuk persiapan program kami sendiri kami sempatkan waktu di
antara kegiatan-kegiatan yang sudah ada sehingga persiapan dan
pelaksanaan program kami dapat terlaksana sesuai rencana.
4. Jejaring kemitraan dan peran serta masyarakat
Program-program kami dapat terlaksana atas bantuan dari
berbagai pihak antara lain perangkat Desa Sendangsari dan
Kecamatan Pengasih, tokoh-tokoh masyarakat, kader kesehatan
dan kader PAUD, staf Puskesmas Pengasih I, serta warga
masyarakat itu sendiri. Penggalian informasi mengenai masalah
yang ada serta bagaimana cara mengatasi masalah tersebut dapat
dilakukan atas bantuan mereka semua. Antusiasme warga ketika
mengetahui dan menjalankan program juga menunjukkan bahwa
warga memang membutuhkan program tersebut, dan itu berarti
kami dapat memberikan manfaat bagi warga.
5. Hasil kegiatan
1. Nama : Pemberian Informasi Mengenai Diabetes
Mellitus di Dusun Pereng
Kode : 4.2.01
Kluster : Kesehatan Kedokteran
Tempat dan Waktu : Dusun Pereng, 14 Mei 2015
Sasaran : Warga Dusun Pereng
a. Latar Belakang
Diabetes mellitus/kencing manis/sakit gula adalah penyakit
dimana kadar gula dalam darah seseorang terlalu tinggi.
Terdapat 2 macam diabetes yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes
tipe 2. Mayoritas penderita diabetes mellitus di Desa
Sendangsari adalah orang dewasa yang berarti lebih mengarah
ke diabetes tipe 2 yang penyebab dan pengobatannya sangat
bergantung gaya hidup penderita. Maka dari itu kami ingin
memberikan informasi seputar diabetes mellitus dengan harapan
warga semakin mengerti tentang materi tersebut baik yang
sudah menderita diabetes maupun yang tidak/belum terkena
diabetes, dan bisa memanfaatkan info ini untuk diri sendiri
maupun orang lain.
b. Pelaksanaan
Kami memberikan penyuluhan ini dengan masuk ke
pertemuan salah satu RW di Dusun Pereng. Warga yang
mengikuti pertemuan itu kurang lebih ada 45 orang. Penyuluhan
dimulai dengan membagikan leaflet mengenai materi diabetes
mellitus sehingga warga bisa memperhatikan sambil menyimak
leaflet ketika kami sedang memberikan penyuluhan. Leaflet
berisi tentang definisi, tanda dan gejala, efek jangka panjang,
pencegahan, serta terapi diabetes mellitus. Teknis
penyuluhannya adalah dilakukannya pemberian infromasi
kepada warga kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab
sehingga terdapat diskusi dua arah. Warga nampak antusias
dengan menanyakan beberapa pertanyaan seputar diabetes.
Diharapkan masyarakat yang tidak/belum terkena diabetes bisa
melakukan pencegahan supaya tidak terkena diabetes
sedangkan untuk masyarakat yang sudah terkena diabetes
supaya semakin mengerti tentang informasi mengenai diabetes
mellitus sehingga mengerti apa yang harus dilakukan agar
diabetesnya bisa terkontrol dan tidak sampai ke jenjang
komplikasi.
2. Nama : Pembinaan Ibu Hamil atau Menyusui
Mengenai Cara Memberikan ASI di Dusun
Genunung
Kode : 4.2.01
Kluster : Kesehatan Kedokteran
Tempat dan Waktu : Dusun Gegunung, 8 Mei 2015
Sasaran : Ibu-ibu di Dusun Gegunung
a. Latar Belakang
Masa balita merupakan periode emas bagi pertumbuhan dan
perkembangan seorang individu. ASI adalah makanan terbaik
bagi bayi terutama untuk bayi sampai usia 6 bulan. ASI eksklusif
adalah pemberian ASI saja untuk bayi sampai bayi berumur 6
bulan. Selama itu kebutuhan nutrisi bayi harus tercukupi maka
dari itu bayi harus mendapatkan ASI dengan efektif sehingga
penting bagi ibu-ibu untuk mengetahui cara menyusui dengan
benar. Di Dusun Gegunung ini masih ada ibu-ibu yang tidak
melakukan ASI eksklusif dan masih ada anak dengan gizi
kurang. Pemberian ASI dengan efektif diharapkan bisa
memenuhi gizi anak.
b. Pelaksanaan
Penyuluhan kali ini dilakukan bersamaan dengan
pelaksanaan posyandu di Dusun Gegunung. Awalnya kami
membagikan leaflet mengenai ASI ini, kemudian menjelaskan
materi tentang pentingnya ASI dan cara-cara memberikan ASI.
Selanjutnya kami memberikan kesempatan kepada ibu-ibu
untuk bertanya atau apabila ingin berbagi pengalaman. Ibu-ibu
di Dusun Gegunung cukup antusias dan menanyakan beberapa
pertanyaan. Peserta posyandu yang datang di Dusun Gegunung
ada sekitar 40 anak dan ibunya. Setelah pemberian penyuluhan
acara dilanjutkan dengan posyandu. Hal yang menjadi
hambatan adalah karena acara penyuluhan bersamaan dengan
posyandu sehingga terdapat beberapa anak yang akan
berjalan-jalan atau bermain dan ibu dari anak-anak tersebut
akan mengikuti anak mereka sehingga perhatiannya jadi terbagi
antara anaknya dan memperhatikan penyuluhan dari kami.
3. Nama : Pembinaan Kader Kesehatan Mengenai
Cara Mengukur Status Gizi Anak dan Balita
di Dusun Pereng
Kode : 4.2.15
Kluster : Kesehatan Kedokteran
Tempat dan Waktu : Balai Desa Sendangsari, 27 April 2015
Sasaran : Kader Kesehatan Dusun Pereng
a. Latar Belakang
Status gizi anak menggambarkan pertumbuhan anak
tersebut apakah sesuai dengan yang seharusnya ataupun tidak.
Status gizi dapat dilihat saat posyandu. Di Dusun Gegunung masih
ada kader yang cara melakukan pengukurannya belum benar
sehingga anak bisa menjadi gizinya dikatakan kurang. Maka dari itu
kami melakukan pembinaan kader tentang cara mengukur status
gizi anak.
b. Pelaksanaan
Program ini dilakukan dengan cara memberikan penyuluhan
lewat slide power point tentang pentingnya mengetahui status gizi
anak, cara-cara melakukan pengukuran status gizi, dan diakhiri
dengan adanya soal untuk dijawab ibu-ibu kader kesehatan untuk
menilai pemahaman ibu-ibu kader. Terdapat pula video tentang
contoh cara pengukuran panjang/tinggi badan, berat badan, serta
lingkar kepala, sehingga diharapkan ibu-ibu menjadi lebih paham.
Dari soal yang ada di slide tersebut ibu-ibu ada yang belum paham
namun lalu setelah dijelaskan lebih lanjut ibu-ibu kader sudah bisa
menjawab soal dengan benar sehingga diharapkan ibu-ibu kader
sudah mengerti cara mengukur status gizi dengan benar.
4. Nama : Penyuluhan program KB Pria di Dusun
Klegen
Kode : 4.2.01
Kluster : Kesehatan Kedokteran
Tempat dan Waktu : Klegen, 20 April 2015
Sasaran : Warga Dusun Klegen
a. Latar Belakang
KB merupakan program dari pemerintah untuk menekan
lajunya pertumbuhan penduduk di Indonesia. Di Kabupaten
Kulonprogo sendiri sedang digalakkan metode KB pria yaitu
vasektomi/Metode Operatif Pria (MOP). Banyak warga yang belum
mendapatkan sosialisasi mengenai metode KB ini sehingga masih
banyak warga yang salah persepsi mengenai metode ini. Warga
perlu mendapatkan sosialisasi tentang metode ini.
b. Pelaksanaan
Program ini dilakukan dengan masuk ke pertemuan bapak-
bapak dan kami membagikan leaflet mengenai KB ini terlebih
dahulu, kemudian kami memberikan sosialisasi tentang pengertian,
cara operasi, efek samping, serta tanda-tanda infeksi yang
membuat pasien sebaiknya segera dibawa ke pelayanan
kesehatan. Di sini juga diberitahukan perbedaan antara vasektomi
dan kebiri karena ternyata masih ada yang beranggapan bahwa
vasektomi adalah kebiri. Warga antusias dalam menerima
sosialisasi ini dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan seputar
vasektomi terutama hal-hal yang mereka takutkan tentang
vasektomi. Terdapat pula warga yang sudah melakukan vasektomi
sehingga bisa memberikan testimoni tentang keadaan setelah
dilakukan operasi vasektomi.
5. Nama : Penyuluhan mengenai pentingnya
pemeriksaan kandungan secara rutin di
Dusun Girinyono
Kode : 4.2.01
Kluster : Kesehatan Kedokteran
Tempat dan Waktu : Girinyono, 11 Mei 2015
Sasaran : Ibu-ibu di Dusun Girinyono
a. Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan anak dimulai ketika anak
masih berada di dalam kandungan. Pemeriksaan kandungan
yang rutin dapat mendeteksi secara dini adanya gangguan
pertumbuhan bayi maupun ataupun kelainan-kelainan semasa
kehamilan. Selain itu juga penting bagi ibu untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan secara rutin untuk mengetahui kondisi
kesehatan ibu hamil sehingga apabila ada hal yang tidak sehat
bisa langsung dilakukan intervensi.
b. Pelaksanaan
Penyuluhan ini kami berikan tidak hanya kepada ibu hamil
saja namun kepada seluruh wanita, karena hal mungkin saja saat
ini sang ibu tidak hamil namun masih akan hamil lagi kedepannya,
atau bisa juga supaya informasi ini bisa disebarluaskan ke
kenalan-kenalan yang lain. Penyuluhan ini menggunakan leaflet
dan kami memberikan penyuluhan lalu dibuka sesi tanya jawab.
Penyuluhan yang kami berikan berisi tentang pentingnya
pemeriksaan kehamilan rutin, berapa kali minimal periksa, apa
yang harus dilakukan ketika hamil.
6. Nama : Pembinaan kader kesehatan tentang
penggunaan alat ukur untuk menilai tumbuh
kembang anak dan balita dengan tepat di
dusun Pereng
Kode : 4.2.15
Kluster : Kesehatan Kedokteran
Tempat dan Waktu : Balai Desa Sendangsari, 27 April 2015
Sasaran : Kader Kesehatan Dusun Pereng
a. Latar Belakang
Perkembangan anak merupakan salah satu hal yang harus
dinilai dalam masa kecil anak. Saat ini sedang digalakkan juga
mengenai Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang
(SDIDTK) anak, dengan harapan apabila kelainan dapat terdeteksi
secara dini, intervensi dapat dilakukan lebih dini juga dan hasilnya
juga akan lebih baik daripada ketika intervensi dilakukan ketika
kondisi perkembangan anaknya sudah terlalu tertinggal.
Seharusnya kader kesehatan sudah bisa melakukan deteksi dini
ini namun kebanyakan kader belum mengerti cara melakukan
deteksi dini perkembangan.
b. Pelaksanaan
Pelatihan ini dilakukan dengan memberikan informasi
dengan slide powerpoint yang berisi tentang pentingnya
melakukan pemeriksaan perkembangan anak, bagaimana cara
melakukannya, apa saja alat yang diperlukan, serta waktu-waktu
kapan saja kita harus melakukan pemeriksaan perkembangan
anak. Hambatan yang ada adalah belum lengkapnya alat-alat
serta panduan untuk melakukan deteksi dini perkembangan anak.
Diharapkan ibu-ibu kader kesehatan dapat mengerti dan mampu
melakukan deteksi dini perkembangan sebagai lini pertama dari
hidup bermasyarakat walaupun dengan alat yang seadanya
karena alat-alat yang diperlukan biasanya sama dengan mainan-
mainan yang ada di PAUD sehingga adanya alat untuk deteksi
dini perkembangan sebenarnya bisa diusahakan.
7. Nama : Penyuluhan pemeriksaan kesehatan secara
rutin dalam upaya pencegahan penyakit di
Dusun Pereng
Kode : 4.2.01
Kluster : Kesehatan-Kedokteran
Tempat dan Waktu : Dusun Pereng, 29 April 2015
Sasaran : Warga dusun Pereng
a. Latar Belakang
Saat ini masyarakat kita masih banyak yang menggunakan
“paradigma sakit” yaitu baru berobat setelah sakit. Sedangkan
seharusnya saat ini masyarakat sudah berubah menjadi
“paradigma sehat” yaitu mencegah sebelum terjadinya sakit
karena pencegahan itu lebih baik daripada mengobati. Biaya
yang dikeluarkan untuk mengobati suatu penyakit bisa jadi lebih
besar daripada biaya yang dibutuhkan untuk mencegah, dan
biaya mengobati penyakit yang masih ringan akan lebih sedikit
daripada mengobati penyakit yang sudah berat (mencegah
penyakit menjadi lebih parah).
b. Pelaksanaan
Penyuluhan diawali dengan membagikan leaflet dan
bertanya kepada warga mana yang lebih baik antara mencegah
atau mengobati suatu penyakit. Kemudian kami memberikan
penyuluhan bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati dan
salah satu cara mencegah penyakit adalah dengan memeriksakan
kesehatannya secara rutin sehingga bila terdeteksi suatu penyakit
akan masih ringan dan pengobatannya menjadi lebih mudah dan
kesempatan untuk sembuh akan menjadi lebih besar. Warga juga
antusias dan menanyakan beberapa hal mengenai keluhan-
keluhan yang dialami warga tersebut dan juga berbagi
pengalaman.
8. Nama : Sosialisasi Perguruan Tinggi bidang
Kedokteran Program Reguler di SMA N 1
Pengasih
Kode : 3.4.10
Kluster : Sosio Humaniora
Tempat dan Waktu : SMA 1 Pengasih, 17 April 2015
Sasaran : Siswa – siswi kelas XII SMA 1 Pengasih
a. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk masa
depan anak. Di Kecamatan Pengasih ini banyak warga yang tidak
melanjutkan ke perguruan tinggi dan langsung bekerja setelah
selesai SMA/SMK dikarenakan berbagai hal mulai dari kondisi
ekonomi yang memaksa anak harus cepat bekerja, tidak ada dana
untuk kuliah, sampai pada tidak adanya keinginan anak untuk
melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
b. Pelaksanaan
Sosialisasi perguruan tinggi di SMA 1 Pengasih dimulai
dengan paparan mengenai pentingnya kuliah, dilanjutkan dengan
cara masuk, beasiswa, dan diakhiri dengan paparan masing-
masing jurusan yang ada di perguruan tinggi. Pemberian motivasi
dilakukan kepada siswa-siswi supaya mereka semakin ingin
masuk ke perguruan tinggi. Siswa-siswi SMA 1 Pengasih antusias
dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Diharapkan siswa-
siswi SMA 1 Pengasih dapat meningkat keingingannya untuk
masuk perguruan tinggi setelah mengetahui ada berbagai macam
cara masuk dan bisa menjadi orang yang lebih bermanfaat
dengan tambahan ilmu yang ada.
9. Nama : Pengadaan Leaflet untuk Kader Kesehatan
Mengenai Keluarga Berencana Secara
Umum dan Perawatan Anak Sakit
Kode : 4.2.15
Kluster : Kesehatan Kedokteran
Tempat dan Waktu : Dusun Girinyono, 27 April 2015-1 Mei 2015
Sasaran : Kader Kesehatan Dusun Girinyono
a. Latar Belakang
Kader kesehatan selain mengurus posyandu juga
mempunyai tugas tentang promosi kesehatan, yaitu memberikan
penyuluhan. Selama ini kader melakukan penyuluhan dengan
materi dari buku panduan kader kesehatan. Peserta yang diberi
penyuluhan hanya mendengarkan saja, tidak terdapat materi
hardcopy yang bisa dibawa pulang.
b. Pelaksanaan
Pembuatan leaflet dimulai dengan mencari materi apa yang
dibutuhkan oleh kader kesehatan dalam menyuluh. Kemudian
kami mencari bahan-bahan untuk dimasukkan ke dalam leaflet.
Bahan-bahan yang kami cari diusahakan mudah untuk dipahami
dan sesuai dengan tingkat kepemahaman masyarakat awam.
Diharapkan dengan adanya leaflet ini masyarakat bisa semakin
mengerti apa yang disampaikan oleh kader kesehatan karena bisa
menyimak dari leaflet ketika sedang diberikan penyuluhan dan
ada materi yang dibawa pulang untuk bisa digunakan sendiri
ataupun mau disebarluaskan ke kenalan-kenalan.
10. Nama : Pengarsipan Data dalam Rangka
Pendampingan Desa Sendangsari Dalam
Lomba Gerakan Sayang Ibu di Kecamatan
Kode : 4.2.30
Kluster : Kesehatan Kedokteran
Tempat dan Waktu : Desa Sendangsari, 29 April 2015-5 Mei 2015
Sasaran : Kader Kesehatan, Staf Puskesmas,
Perangkat Desa dan Kecamatan
a. Latar Belakang
Kecamatan Pengasih mengikuti lomba Gerakan Sayang Ibu.
Desa Sendangsari merupakan salah satu desa di Kecamatan
Pengasih. Kelengkapan data administrasi tentang program-
program Gerakan Sayang Ibu perlu diarsipkan agar lebih mudah
dilihat untuk kemudian hari dan mendukung Gerakan Sayang Ibu
di Kecamatan Pengasih.
b. Pelaksanaan
Lomba Gerakan Sayang Ibu salah satunya adalah mengenai
kelengkapan administrasi data Gerakan Sayang Ibu. Data yang
sudah ada harus diarsipkan agar lebih mudah dilihat di kemudian
hari. Data-data yang dibutuhkan akan dirapikan kemudian
dimasukkan ke dalam buku/bendel arsip sehingga lebih tertata
rapi.
11. Nama : Mengisi Acara Siaran di Radio Binangun
Pengasih
Kode : 4.2.01
Kluster : Kesehatan Kedokteran
Tempat dan Waktu : Radio Binangun Pengasih, 6 Mei 2015
Sasaran : Warga Pengasih
a. Latar Belakang
Sangat beragamnya media informasi yang ada saat ini
memungkinkan semua orang untuk mendapatkan informasi dari
manapun. Promosi kesehatan pun salah satunya bisa diberikan
melalui radio. Diharapkan bagi orang-orang yang tidak bisa
mendatangi penyuluhan secara langsung bisa mendengarkan
penyuluhan dari radio.
c. Pelaksanaan
Siaran radio dilaksanakan setelah koordinasi dengan penyiar
radio terlebih dahulu untuk menentukan materi kemudian setelah
materi siap kami melakukan gladi bersih terlebih dahulu dengan
penyiar. Kami melakukan siaran dan melakukan sesi tanya jawab.
Kami berperan sebagai narasumber dari materi tentang
menstruasi. Pada sesi tanya jawab terdapat beberapa pertanyaan
yang ditanyakan via sms dari para pendengar. Diharapkan
penyuluhan lewat radio ini dapat berguna bagi masyarakat.
12. Nama : Screening Hipertensi dan Diabetes Melitus
dan Senam Sehat di Kecamatan Pengasih
(Program Pokok Unit)
Kode : 4.2.23
Kluster : Kesehatan Kedokteran
Tempat dan Waktu : Kantor Kecamatan Pengasih, 17 Mei 2015
Sasaran : Warga Kecamatan Pengasih
a. Latar Belakang
Hipertensi dan Diabetes Mellitus adalah penyakit yang bisa
menimbulkan komplikasi apabila tidak terkontrol dengan baik.
Komplikasi yang mungkin terjadi bisa ke ginjal, ke saraf, dan ke
pembuluh darah serta jantung yang tentunya tidak diinginkan oleh
masyarakat. Kedua penyakit ini juga memerlukan gaya hidup
sehat dalam tatalaksananya, salah satu gaya hidup sehat adalah
aktivitas fisik yang bisa diwujudkan dengan senam.
b. Pelaksanaan
Acara screening diabetes dan hipertensi ini dilakukan
dengan pemeriksaan gula darah dan tekanan darah terlebih
dahulu. Di sini kami akan memberitahukan rentang normal kadar
gula darah maupun tekanan darah. Apabila warga mempunyai
nilai yang lebih tinggi dari normal maka kami akan menyarankan
warga untuk periksa lebih lanjut ke pelayanan primer baik ke
puskesmas maupun dokter sehingga bisa diberikan
penatalaksanaan lebih lanjut. Selanjutnya kami melaksanakan
senam bersama warga sebagai wujud pelaksanaan gaya hidup
sehat berupa aktivitas fisik.
6. Temuan baru dan atau unik dalam hal kekayaan alam, teknologi
lokal dan budaya
Desa Sendangsari merupakan desa budaya yang memiliki
berbagai macam budaya lokal seperti jathilan, incling, gedrug, dan
gejog lesung. Terdapat pula upacara adat Kutukan di Dusun
Blubuk. Gelar budaya juga dilakukan setiap beberapa waktu
tertentu di balaidesa, berupa guyon maton dan lomba macapatan
serta terkadang pagelaran wayang. Di kulonprogo pun sedang
marak adanya tempat wisata seperti Kalibiru, berbagai macam
embung, Watu Gembel, serta Goa Lawe.
7. Potensi pengembangan/keberlanjutan
Desa Sendangsari memiliki berbagai macam wisata alam,
sejauh ini baru wisata Kalibiru yang sudah terkenal luas, padahal
masih ada obyek wisata yang lain seperti embung, Watu Gembel,
dan Goa Lawe. Untuk wisata-wisata ini bisa dipromosikan dengan
lebih luas lagi sehingga lebih banyak masyarakat yang mengetahui
tentang obyek wisata ini. Selain wisata alamnya juga sejarah atau
cerita jaman dahulu dari obyek wisata tersebut bisa menjadi hal
yang menarik wisatawan untuk wisata Goa Lawe.
II. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas, beberapa hal yang saya dapat
disimpulkan yaitu :
1. Pelaksanaan program-program KKN periode genap tahun 2015
dapat berjalan dengan baik dengan segala hambatan yang ada.
2. Program-program pokok, bantu, dan non-program yang
dilaksanakan berdasarkan hasil pengamatan dan telah
disesuaikan sebelumnya dengan keadaan saat itu. Dilakukan
pula beberapa diskusi dengan pihak-pihak terkait sebelum
menjalankan program sehingga diharapkan program yang
dilakukan dapat tepat sasaran dan bermanfaat bagi warga.
3. KKN merupakan sarana dalam melatih mahasiswa untuk
menjadi mahasiswa yang terlatih dalam menghadapi berbagai
keadaan dalam hidup, menghargai sifat kekeluargaan dan
gotong royong.
III. SARAN
Berdasarkan pelaksanaan KKN UGM periode genap 2015, terdapat
beberapa saran untuk program selanjutnya yang dapat
dilaksanakan, antara lain
1. Cakupan area KKN disesuaikan antara luas area, jumlah waktu,
dan jumlah mahasiswa yang ada sehingga lebih optimal dalam
membangun daerah tersebut.
2. Adanya keterlibatan pemerintah dalam pengembangan tiap
padukuhan di pedesaan secara materi sehingga program
pengembangan di padukuhan dapat dilakukan dengan optimal.
IV. LAMPIRAN FOTO
1. Nama : Pemberian Informasi Mengenai Diabetes
Mellitus di Dusun Pereng
Kode : 4.2.01
Kluster : Kesehatan Kedokteran
Tempat dan Waktu : Dusun Pereng, 14 Mei 2015
Sasaran : Warga Dusun Pereng
.Gambar 1. Mahasiswa KKN sedang memberikan penyuluhan mengenai
diabetes mellitus
Gambar 2. Warga yang sedang menyimak leaflet ketika diberikan
penyuluhan
2. Nama : Pembinaan Ibu Hamil atau Menyusui
Mengenai Cara Memberikan ASI di Dusun
Genunung
Kode : 4.2.01
Kluster : Kesehatan Kedokteran
Tempat dan Waktu : Dusun Gegunung, 8 Mei 2015
Sasaran : Ibu-ibu di Dusun Gegunung
Gambar 1. Mahasiswa KKN sedang memberikan penyuluhan di
posyandu Gegunung mengenai cara memberikan ASI
Gambar 2. Mahasiswa KKN menjawab pertanyaan warga yang dengan
antusias bertanya
3. Nama : Pembinaan Kader Kesehatan Dusun Pereng
Mengenai Cara Mengukur Status Gizi Anak
dan Balita
Kode : 4.2.15
Kluster : Kesehatan Kedokteran
Tempat dan Waktu : Balai Desa Sendangsari, 27 April 2015
Sasaran : Kader Kesehatan Dusun Pereng
Gambar 1. Mahasiswa KKN sedang memberikan penyuluhan
Gambar 2. Mahasiswa KKN sedang menjawab pertanyaan dari kader
kesehatan.
4. Nama : Penyuluhan program KB Pria di Dusun
Klegen
Kode : 4.2.01
Kluster : Kesehatan Kedokteran
Tempat dan Waktu : Klegen, 20 April 2015
Sasaran : Warga Dusun Klegen
Gambar 1. Mahasiswa KKN sedang mememberikan penyuluhan
tentang program KB Pria
Gambar 2. Warga sedang bertanya mengenai materi KB Pria
Gambar 3. Mahasiswa KKN sedang menjawab pertanyaan warga
5. Nama : Penyuluhan mengenai pentingnya
pemeriksaan kandungan secara rutin di Dusun
Girinyono
Kode : 4.2.01
Kluster : Kesehatan Kedokteran
Tempat dan Waktu : Girinyono, 11 Mei 2015
Sasaran : Ibu-ibu di Dusun Girinyono
Gambar 1. Mahasiswa KKN memberikan penyuluhan
Gambar 2. Warga yang sedang memperhatikan penyuluhan.
6. Nama : Pembinaan kader kesehatan Dusun Pereng
penggunaan alat ukur untuk menilai tumbuh
kembang anak dan balita dengan tepat
Kode : 4.2.15
Kluster : Kesehatan Kedokteran
Tempat dan Waktu : Balai Desa Sendangsari, 27 April 2015
Sasaran : Kader Kesehatan Dusun Pereng
Gambar 1. Mahasiswa KKN memberikan pembinaan kepada
kader
Gambar 2. Mahasiswa KKN sedang menjawab pertanyaan
kader kesehatan
7. Nama : Penyuluhan pemeriksaan kesehatan secara
rutin dalam upaya pencegahan penyakit di
Dusun Pereng
Kode : 4.2.01
Kluster : Kesehatan-Kedokteran
Tempat dan Waktu : Dusun Pereng, 29 April 2015
Gambar 1. Mahasiswa sedang memberikan penyuluhan
Gambar 2. Warga yang antusias mendengarkan penyuluhan
Gambar 3. mahasiswa KKN menjawab pertanyaan warga
8. Nama : Sosialisasi Perguruan Tinggi bidang
Kedokteran Program Reguler di SMA N 1
Pengasih
Kode : 3.4.10
Kluster : Sosio Humaniora
Tempat dan Waktu : SMA 1 Pengasih, 17 April - selesai
Sasaran : Siswa – siswi kelas XII SMA 1 Pengasih
Gambar 1. Mahasiswa KKN sedang memberikan sosialisasi
Gambar 2. Siswa-siswi SMA terlihat antusias mengikuti sosialisasi.
Gambar 3. Foto bersama perwakilan siswa siswi SMA 1 Pengasih
9. Nama : Pengadaan Leaflet untuk Kader Kesehatan
Mengenai Keluarga Berencana Secara Umum
dan Perawatan Anak Sakit
Kode : 4.2.15
Kluster : Kesehatan Kedokteran
Tempat dan Waktu : Dusun Girinyono, 27 April 2015-1 Mei 2015
Sasaran : Kader Kesehatan Dusun Girinyono
Gambar 1. Leaflet tentang keluarga berencana
Gambar 2. Leaflet tentang perawatan anak sakit
10. Nama : Pengarsipan Data dalam Rangka
Pendampingan Desa Sendangsari Dalam
Lomba Gerakan Sayang Ibu di Kecamatan
Kode : 4.2.30
Kluster : Kesehatan Kedokteran
Tempat dan Waktu : Desa Sendangsari, 29 April 2015-5 Mei 2015
Sasaran : Kader Kesehatan, Staf Puskesmas,
Perangkat Desa dan Kecamatan
Gambar 1.Koordinasi dengan perangkat desa dan kader kesehatan
Gambar 2. Pembinaan Lomba Gerakan Sayang Ibu di Kantor Kecamatan.
11. Nama : Mengisi Acara Siaran di Radio Binangun
Pengasih
Kode : 4.2.01
Kluster : Kesehatan Kedokteran
Tempat dan Waktu : Radio Binangun Pengasih, 6 Mei 2015
Sasaran : Warga Pengasih
Gambar 1. Mahasiswa KKN sedang mencari materi untuk siaran.
Gambar 2. Mahasiswa KKN sedang melakukan siaran radio.
12. Nama : Screening Hipertensi dan Diabetes Melitus
dan Senam Sehat di Kecamatan Pengasih
(Program Pokok Unit)
Kode : 4.2.23
Kluster : Kesehatan Kedokteran
Tempat dan Waktu : Kantor Kecamatan Pengasih, 17 Mei 2015
Sasaran : Warga Kecamatan Pengasih