lpk fauzia

28
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN (Individu) KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN : 2013 SUB UNIT : Pantai Selatan A UNIT : BBL-04 KECAMATAN : Sijuk KABUPATEN : Belitung PROVINSI : Bangka Belitung Disusun Oleh : Nama Mahasiswa : Fauzia Nomor Mahasiswa : 10/299084/SP/24051 BAGIAN PENGELOLAAN KKN-PPM LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2013 Kode : KKN PPM-UGM-

Upload: muhammad-zaenuddin

Post on 28-Dec-2015

72 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kkn tj binga belitung 2013

TRANSCRIPT

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN (Individu)

KULIAH KERJA NYATAPEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS GADJAH MADATAHUN : 2013

SUB UNIT : Pantai Selatan AUNIT : BBL-04KECAMATAN : SijukKABUPATEN : BelitungPROVINSI : Bangka Belitung

Disusun Oleh :

Nama Mahasiswa : FauziaNomor Mahasiswa : 10/299084/SP/24051

BAGIAN PENGELOLAAN KKN-PPM LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

2013

Kode : KKN PPM-UGM-16

I. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

KKN- PPM UGM merupakan kuliah kerja nyata di mana mahasiswa membuat program untuk membangun desa dan berbakti terhadap masyarakat. Dimana program yang dilaksanankan bersifat pemberdayaan masyarakat guna membangun desa. Adapun KKN-PPM UGM unit BBL-04 yang melakukan KKN di desa Tanjung Binga, Belitung dengan alasan banyaknya potensi desa wisata yang dimiliki oleh desa Tanjung Binga untuk menjadi desa wisata nelayan. Potensi tersebut ia lah kekayaan alam yang indah di desa Tanjung Binga, penduduknya yang ramah, fasilitasyang cukup memadai di desa dan makanan khas desa yang sangat beragam, akan tetapi potensi-potensi yang di miliki oleh desa Tanjung Binga belum bisa memanfaatkan potensi tersebut serta merawat kekayaan alam yang ada.

Melihat potensi yang sangat banyak di desa Tanjung Binga maka perlu banyak aspek yang di persiapkan dan dierbaiki untuk mendukung potensi desa untuk menjadi desa wisata nelayan, seperti kesehatan dan kebersihan, strategi pemasaran atau promosi dan pelestarian budaya yang ada di desa Tanjung Binga. Maka dari itu adapun program yang telah saya laksanakan guna mendukung desa Tanjung Binga menjadi desa wisata nelayan yaitu:

1. Nama kegiatan : Pengadaan Posyandu Lansia (Sosialisasi Hipertensi)No. Kegiatan : 4.2.13Sifat Program : Nontema

Hipertensi merupakan penyakit darah tinggi yang disebabkan karena pola makan yang tidak sehat, kurang istirahat, terlalu banyak fikiran dan kuragnya berolahraga. Biasanya penyakit darah tinggi sering kali dialami oleh orang lanjut usia. Pola makan yang tidak baik seperti kurangnya mengkonsumsi buah buahan dan sayur dan lebih cenderung memakan makanan yang mengandung banyak garam dan penyedap serta makanan jeroan atau isi perut. Pola makan yang tidak sehat ini lah yang membuat rentannya seseorang menderita hipertensi. Terkadang seseorang yang terkena hipertensi ini tidak menyadari drinya terkena darah tinggi, hal ini sangat berbahaya karena akan berdampak pada penyakit lain bahkan dapat berujung pada kematian.

Maka dari itu salah satu program KKN-PPM UGM BBL-04 adalah pembentukan Posyandu Lansia yang di dalamnya berisi sosialisasi mengenai hipertensi dan periksa kesehatan gratis, mengingat bahwa desa Tanjung Binga berada di pesisir pantai dan penduduk di desa ini mayoritas bekerja sebagai nelayan dan kaum wanita bekerja menjemur

ikan/membuat ikan asin, membuat rentannya masyarakat desa mengkonsumsi lebih banyak ikan asin dalam menu makanan hariannya. Program ini bekerja sama dengan Puskesmas Tanjung Binga.

Sebelum melaksanakan program pengadaan Posyandu Lansia adalah berkordinasi dengan Puskesmas Tanjung Binga mengenai Poslansia yang diadakan di RW 2 Desa Tanjung Binga yang lebih dikenal dengan Kampung Bugis. Memang sudah pernah diadakan pemeriksaan kesehatan geratis tapi tidak terfokus terhadap lansia dan sosialisasi hipertensi. Kemudia setelah kordinasi dengan Puskesmas Tanjung Binga, informasi mengenai poslansia tersebut disebarkan melalui ketua RT yang ada di RW 2 atau Kampung Bugis dan melalui pengumuman di masjid Al-Huda. Kegiatan pengadaan posyandu Lansia dilaksanakan pada tanggal 8 Juli 2013 di belakang Masjid Al-Huda pukul 09.00 sampai dengan selesai. Selama pelaksanaan Posyandu Lansia ini di bantu oleh tenaga medis dari Puskesmas Tanjung Binga yaitu Penanggung jawab Program Lansia yaitu bapak Yuli Supradinata dan dua orang dari Puskesmas sebagai pencatat data dan apoteker.

Program ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat khususnya lansia, serta membuat masyarakat sadar akan pola hidup sehat dan hipertensi. Pada pelaksanannya poslansia ini dihadiri oleh 22 orang lansia yang memeriksakan kesehatan merekan. Hasil dari pemeriksaan kesehatan di Posyandu Lansia adalah hampir sebagain dari masyarakat yang menghadiri Posyandu Lansia memiliki darah tinggi. Ketika sosialisasi pun para lansia tersebut mengaku kurang mengetahui mengenai hipertensi, penyebabnya dan makanan apa yang mereka harus kurangi. Dengan adanya pengadaan poslansia dan sosialisasi hypertensi diharapkan masyarakat dapat sadar akan kesehatan selain itu di harapkan pengadaan poslansia ini dapat terus berlangsung setiap bulannya sehingga kesehatan lansia di RW 2 dapat terkontrol. Sosialisasi penyakit-penyakit di umur-umur lansia pun harus di sosialisasikan mengingat masyarakat yang kurang mengerti mengenai penyakit-penyakit yang rentan terjadi pada diri mereka sendiri.

Selama pelaksanaan program tidak memiliki hambatan yang besar, adapun hambatan tersebut adalah banyaknya penduduk yang bekerja sebagai nelayan sehingga ada beberapa masyarakat yang masuk dalam katagori lansia tidak dapat menghadiri Posyandu Lansia, selain itu ibu-ibu yang sudah masuk umur lansia pun sebagian tidak dapat hadir karena adanya kesibukan menjemur ikan karena cuaca pada hari itu sangat terik dan hari sebelumnya hujan sehingga mereka lebih memilih untuk menjemur ikan.

Program ini terlaksana dengan lancar, pengadaan posyandu lansia ini di bantu oleh Puskesmas Tanjung Binga sebagai penyedia alat-alat medis dan obat-obatan serta tenaga medis, Masyarakat pun antosisas dalam mengikuti posyandu lansia. Masyarakat (Lansia) yang datang untuk memeriksakan kesehatannya sebanyak 22 orang.

Mengingat bahwa pengadaan posyandu lansia di RW 2 pertama kali dilaksanakan maka diharapkan posyandu lansia ini dapat berlangsung rutin setiap bulannya dan di bentuk kader seperti posyandu balita. Sehingga dapat memberikan pelayanan yang baik kepada lansia yang ada di RW 2.

2. Nama kegiatan : Pelatihan Puisi dan Berbalas Pantun MelayuNo. Kegiatan : 3.5.17Sifat Program : Tema

Masyarakat Desa Tanjung Binga terdiri dari dua suku utama yaitu Melayu dan Bugis, akan tetapi suku yang utama di Belitung adalah Melayu. Salah satu budaya dari Suku Melayu yaitu berbalas pantun menggunakan bahasa melayu dan puisi melayu, akan tetapi budaya ini mulai tersisihkan dan mulai dilupakan oleh generasi muda di desa ini. Muatan lokal di sekolah pun tidak ada pelatihan khusus untuk berbalas pantun. Seharusnya masyarakat sadar akan potensi wisata yang ada dan adanya hubungan antara potensi wisata dan budaya lokal yang dapat saling mendukung. Dengan kayanya budaya yang ada di suatu tempat wisata maka akan dapat mendorong sektor pariwisata. Budaya berbalas pantun mulai dilupakan dan dianggap kurang berpengaruh dalam sektor wisata.

Maka dari itu salah satu program dari KKN-PPM UGM BBL-04 sesuai dengan tema yang diusung mengenai pariwisata maka adanya program berbalas pantun dan puisi melayu guna melestarikan budaya lokal. Diharapkan dengan adanya program pelatihan ini dapat membuat para generasi muda dapat sadar akan budayanya dan dapat melestarikan budaya mereka.

Program ini bekerjasama dengan pemuda desa yang memang memiliki kemampuan berbalas pantun dan membaca puisi melayu, yang tentunya masih perduli dengan budaya lokal. Peserta program pelatihan ini adalah siswa/I SD di desa Tanjung Binga yang terdiri dari SD 17 Sijuk, SD 18 Sijuk dan SD 19 Sijuk. Program pelatihan ini pun berkordinasi dengan pihak sekolah untuk mengirimkan perwakilan satu pasang untuk berbalas pantun dan satu orang untuk membaca puisi. Maka peserta yang terkumpul sebanyak 6 orang berbalas pantun dan 3 orang peserta pembaca puisi. Pelatihan ini dilaksanakan 1 minggu 3 kali pelatihan selama 1 bulan, setiap hari Rabu, Sabtu dan Senin di Balai Desa pukul

15.00 sampai dengan selesai. Adapun pantun yang dibawakan adalah pantun mengenai pariwisata di desa Tanjung Binga, lagu-lagu daerah Belitung dan tentang HUT RI, sedangkan puisi yang dibawakan bertemakan perjuangan. Hasil dari pelatihan ini ditampilkan di acara Pekan Desa Tanjung Binga (11,12 dan 13 Agustus 2013) dan pada Malam Seni desa Tanjung Binga sebagai rangkaian acara HUT RI ke-68.

Pada Pekan Desa Tanjung Binga di Tanjung Kelayang, berbalas pantun tampil di acara pembukaan expo. Pada acara pembukaan tersebut yang di tampilkan adalah berbalas pantun tentang keindahan pantai di Belitung dan tentang lagu daerah yaitu lagu Satam dan lagu Berage kemudian di susul oleh paduan suara. Berbalas pantun di tampilkan oleh Debin, Asdina, Ogan dan Ridwan. Sedangkan pada malam seni puisi dan pantun tampil di malam tersebut. Malam seni dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus 2013 di desa Tanjung Binga.

Selama pelaksanaan program tidak memiliki hambatan yang besar, adapun hambatan tersebut adalah terbenturnya waktu latihan di sore hari dengan jadwal TPA selain itu seringnya anak didik tidak ada yang mengantar dari rumah ke tempat latihan sehingga terkadang anak didik tidak hadir dalam pelatihan. Di luar dari permasalahan tersebut, anak-anak dari peserta pelatihan ini sangan antosias dalam mengikuti pelatihan.

Program ini terlaksana dengan lancar dan mendapatkan respon positif dari masyarakat. Antosias anak-anak pun baik untuk mengikuti program pelatihan ini. Hasil dari pelatihan dapat dikatakan berhasil dan dapat tampil untuk mengisi acara di expo dan malam seni di desa. Adapun saran untuk keberlanjutan program ini diharapkan pemuda pemudi desa yang memiliki bakat dan mencintai budaya berbalas pantun dapat melanjutkan pelatihan ini. Selain itu anak-anak yang telah mengikuti pelatihan tersebut dapat ikut dalam melestarikan kebudayaan lokal mereka.

3. Nama kegiatan : Lomba Jingle Mencuci Tangan Antar SD Se-wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Binga

No. Kegiatan : 3.4.06Sifat Program : Tema

Kesehatan merupakan salah satu pilar penting dalam kehidupan, dengan terciptanya kehidupan yang bersih maka seseorang akan memiliki tubuh yang sehat. Namun walaupun penting, terkadang kebersihan menjadi hal yang dikesampingkan. Padahal menjaga kebersihan bisa dilakukan mulai dari kebiasaan-kebiasaan yang sederhana. Hal itulah yang melandasi kami selaku tim Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada untuk mengadakan

lomba jingle mencuci tangan antar SD se-wilayah kerja Puskesmas Tanjung Binga. Selain itu mencuci tangan merupakan salah satu indikator dari PHBS, di mana hal ini menyangkut dari tema tim KKM unit BBL-04.

Lomba jingle mencuci tangan antar SD se-wilayah kerja Puskesmas Tanjung Binga merupakan salah satu rangkaian program kerja dari Tim Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada 2013 di Desa Tanjung Binga. Lomba yang berskala wilayah kerja Puskesmas Tanjung Binga ini ditujukan untuk siswa-siswi Sekolah Dasar (SD)/Sederajat. Lomba ini bertemakan “Kebersihan Itu Dimulai Dari Kebiasaan”.

Lomba mencuci tangan memberikan motivasi untuk siswa/i untuk memulai kebersihan dari kebiasaan, yaitu mencuci tangan. Siswa/i juga di tuntut untuk melakukan tahapan-tahapan mencuci tangan yang benar sesuai dengan jingle yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan. Maka, dengan mengetahui tata cara yang benar dalam mencuci tangan melalui jingle, prilaku hidup bersih tersebut dapat menjadi kebiasaan sehari-hari.

Tujuan umum Lomba Jingle Mencuci Tangan antar SD se-wilayah kerja Puskesmas Tanjung Binga adalah untuk meningkatkan motivasi hidup bersih siswa/i SD, selain itu untuk menambah wawasan mengenai cara-cara untuk mencuci tangan yang benar. Hasil yang diharapkan dari kegiatan Lomba Jingle Mencuci Tangan antar SD se-wilayah kerja Puskesmas Tanjung Binga ini antara lain untuk meningkatnya motivasi siswa/i untuk hidup bersih dan sehat dan menanamkan bahwa hidup bersih itu berasal dari kebiasaan. Pada lomba jingle mencuci tangan peserta wajib mengikuti dan menghafal gerakan dari jingle mencuci tangan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan.

Perlombaan ini di bantu oleh Puskesmas Tanjung Binga, selain puskesmas menawarkan menjadi juri puskesmas pun memberikan saran dalam teknis pelaksanaan perlombaan. Selain itu perlombaan ini pun di bantu oleh Kepala sekolah dari SDN 19 Sijuk dan staf guru di SD tersebut.

Perlombaan Jingle mencuci tangan antar SD se-wilayah kerja Puskesmas Tanjung Binga ini dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus 2013 di SDN 19 Sijuk. Perlombaan ini diikuti oleh 9 SD yang masuk dalam lingkup kerja Puskesmas Tanjung Binga yaitu, SDN 14 Sijuk, SDN 15 Sijuk, SDN 16 Sijuk, SDN 17 Sijuk, SDN 18 Sijuk, SDN 19 Sijuk, SDN 20 Sijuk, SDN 21 Sijuk dan SDN 22 Sijuk.

Indikator penilaian pada lomba jingle mencuci tangan adalah kekompakan, ketepatan gerakan, harmonisasi dan tahapan mencuci tangan. Pada perlombaan ini mendatangkan juri dari Puskesmas Tanjung Binga yaitu Milda Perawati (Petugas UKS PKM Tanjung Binga) dan Ngesti Martdina Siwi, A.M.d (Sanitarian PKM Tanjung Binga).

Peserta yang berjumlah 27 anak dari sembilan SD tersebut sangat antusias dalam mengikuti perlombaan ini. Hal ini ditandai dengan penguasaan materi oleh peserta. Antusiasme juga ditunjukkan oleh penonton yang berasal dari siswa/i SDN 19 Sijuk sebagai tuan rumah yang jam belajar efektif ditiadakan. Adanya permainan untuk penonton setelah acara lomba sambil menunggu pengumuman lomba juga diikuti dengan semangat. Perlombaan jingle mecuci tangan dimenangkan oleh SDN 19 Sijuk diikuti oleh SDN 16 Sijuk dan SDN 15 Sijuk yang menjadi juara 2 dan juara 3. Perlombaan ini pun di liput oleh media masa yaitu koran Belitong Ekspres, 22 Agustus 2013.

Selama pelaksanaan program tidak memiliki hambatan yang besar, adapun hambatan tersebut adalah sulitnya bertemu kepala Puskesmas Tanjung Binga, Ibu Popy karena beliau sedang tugas ke luar kota. Ada pun saran yaitu diharapkan perlombaan Jingle mencuci tangan ini tidak hanya sekali dilaksanakan, akan tetapi rutin tiap tahunnya. Lomba jingle mencuci tangan menunjukkan bahwa belajar mencuci tangan yang baik dan benar itu dapat di lakukan dengan cara yang menyenangkan yaitu bernyanyi dan menari, sehingga anak-anak akan lebih mudah mengingat tahapan mencuci tangan.

4. Nama kegiatan : Perayaan HUT RI ke-68

No. Kegiatan : 3.4.06Sifat Program : Nontema

Desa Tanjung Binga merupakan desa yang mayoritas dari penduduknya bermatapencaharian sebagai nelayan. Kesibukan para kepala keluarga serta pemuda di desa tersebut membuat kurangnya silaturahmi antar masyarakat. Selain itu banyaknya kesibukan para ibu karena harus mengurus rumah dan menjemur ikan membuat jarangnya masyarakat untuk berkumpul dan bersilaturahmi. Maka dari itu program perayaan HUT RI menjadi salah satu dari program KKN-PPM UGM unit BBL-04. Dengan adanya perayaan HUT RI yang dilakukan dengan berbagai rangkaian acara dapat membuat masyarakat desa dapat berkumpul dan bersilaturahmi. Selain itu program ini di dilakukan guna untuk meramaikan hari kemerdekaan Indonesia yang ke-68.

Program perayaan HUT RI ini sebenarnya acara rutin desa Tanjung Binga akan tetapi karena beberapa tahun ini hari kemerdekaan Indonesia jatuh pada bulan Ramadhan maka pelaksanaan 17an pun tidak terlalu meriah dan ramai. Rangkaian acara pun singkat. Pada Tahun ini peringatan kemerdekaan Indonesia jatuh setelah bulan Ramadhan maka dari itu BBL-04 meramaikan perayaan HUT RI dengan berbagai perlombaan dan rangkaian acara yang menarik yaitu selahsatunya lomba menembak, tarik tambang untuk kategori perempuan, laki-laki dan anak-

anak dan gaplek. Ada pun perlombaa panjat pinang, perlombaan di SD yang diikuti oleh semua siswa/i SD dan lomba mencari koin dalam tepung. Untuk menambah ramai rangkaian acara ini pada perayaan HUT RI ini diadakan pertandingan Voli dan Sepak bola. Dan acara yang diikuti oleh banyak orang adalah jalan santai berkeliling desa dan sepeda santai. Rangkaian acara ini dilaksanakan dari tanggal 16 Agustus 2013 yang di awali dengan perlombaan di SD 18 Sijuk.

Rangkaian acara selanjutnya diadakan pada tanggal 18 Agustus 2013 adalah perlombaan mencari koin dalam tepung, menembak dan panjat pinang yang dilaksanakan di balai desa. Perlombaan tersebut di ramaikan oleh masyarakat desa. Perlombaan berlangsung sangat ramai dan masyarakat sangat antusias dalam meramaikan perlombaan ini. Antusias masyarakat terlihat dari kerumunan masyarakat menonton perlombaan dan ikut berpartisipasi dalam perlombaan. Adapun rangkainan acara lainnya yaitu jalan santai yang dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus 2013 pukul 7.00, sangat banyak masyarakat yang mengikuti jalan santai hal ini dapat dilihat dari terjualnya kupon jalan santai sebanyak 1000 kupon undian. Kupon undian ini di undi setelah jalan santai berakhir.

Pada tanggal 20 Agustus 2013 dilaksanankan pertandingan sepak bola di lapangan Garuda dan perlombaan voli. Pada malam hari dilaksanakan perlombaan gaplek di balai desa. Rangkaian acara yang terakhir adalah sepeda santai yang dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus 2013. Rute sepeda santai yaitu dari Balai Desa Tanjung Binga sampai Pantai Tanjung Kelayang kemudia kembali dan berkumpul di balai desa untuk mengumpulkan kupon undian. Hampir seluruh masyarakat desa berpartisipasi dalam acara sepeda santai tersebut, kupon yang terjual pun sangat banyak yaitu 2500 kupon. Pada pelaksanaan sepeda santai desa Tanjung Binga ini dihadiri oleh wakil Bupati Belitung yaitu bapak Sahani Saleh. Seluruh mahasiswa KKN unit BBL-04 ikut meramaikan rangkaian acara HUT RI di desa Tanjung Binga, hal ini dapat di lihat dari partisipasinya mahasiswa/i yang mengikuti perlombaan dan rangkaian acara lainnya, selain itu mahasiswa pun ikut serta menjadi panitia inti dari pelaksanan perayaan HUT RI seperti menjadi wakil sekretaris dan wakil ketua acara, sebagian besar dari panitia acara berasal dari masyarakat desa.

Program ini terlaksanan dengan lancar, diharapakan dengan adanya perayaan ini dapat mempererat tali silaturahmi antar masyarakat di desa Tanjung Binga. Adapun kesulitan yang dihadapi adalah jauhnya jarak antar desa dengan kota sehingga dalam membeli peralatan perlombaan masih sedikit kesulitan, akan tetapi masalah tersebut dapat teratasi karena adanya bantuan dari masyarakat desa. Akan lebih baik

jika perayaan HUT RI ini dapat diadakan rutin tiap tahunnya dengan rangkaian acara yang menarik sehingga masyarakat desa tertarik untuk berkumpul dan ikut meramaikan.

5. Nama kegiatan : Pengadaan posyandu di RW 02 (demo makanan

pendamping asi)

No. Kegiatan : 3.4.06Sifat Program : Nontema

Posyandu merupakan pospelayanan terpadu di mana fungsi dari posyandu sendiri merupakan untuk memberikan pelayanan kesehatan untuk anak dan untuk mengkontrol tumbuh kembang anak di suatu lokasi. Biasanya posyandu di adakan oleh puskesmas setempat dengan di bantu oleh kader posyandu. Kesehatan sangat lah penting bagi anak.

Pengadaan posyandu khususnya di RW 02 sudah rutin dilaksanakan, akan tetapi hanya berupa pemeriksaan kesehatan anak seperti biasa (menimbang, ukur berat badan dan imunisasi) sedangkan permasalahan yang timbul banyaknya balita yang diberikan susu kaleng atau susu formula yang membuat balita enggan untuk memakan buah dan memakan nasi karena indra perasanya sudah terbiasa dengan rasa yang manis dan enak sehingga balita tidak mau mencoba makanan lain. Selain itu banyak ibu yang memilih untuk memberikan makanan atau bubur instan pada anaknya, padahal sebaiknya anak diberikan makanan olahan yang segar seperti bubur saring atau nasi tim jika sudah memasuki umur 1 tahun. Maka dari itu pada pelaksanaan posyandu bulan Agustus yaitu tanggal 24 Agustus 2013 yang bertempatkan di posyandu mawar diadakan demo makanan pendamping asi, diaman ibu-ibu yang memiliki balita dibeikan penerangan dan cara mengolah makan pendamping asi. Makanan pendamping asi yang disarankan adalah bubur saring wortel yang di haluskan (blend) yang di campur dengan perasan jeruk untuk menambah rasa dan untuk makanan balita berumur 1 tahun ke atas adalah bubur kasar yang terbuat dari kentang skim yang di campur dengan cincangan worterl dan sayur sop.

Pada pengadaan posyandu kali ini bertepatan dengan pembagian vitamin A. Balita yang datang ke posyandu sebanyak 33 balita yang menimbang di posyandu. Program ini dibantu oleh kader posyandu mawar dan petugas gizi dan kesehatan dari puskesmas Tanjung Binga. Ibu-ibu yang mengantarkan anaknya untuk menimbang sangat antusias dalam mendengarkan penjelasan mengenai makanan pendamping asi.

Program ini berlangsung dengan lancar, walaupun ada sedikit hambatan karena terlambatnya kader dan petugas dari puskesmas, dan adanya kendala dari tempas pelaksanaan posyandu karena tidak ada

bangku dan meja yang cukup sehingga dalam menjelaskan cara membuat makanan pendamping asi menjadi kurang maksimal. Selain itu para ibu yang datang tidak dalam waktu yang bersamaan membuat saya sebagai penanggung jawab program harus menerangkan dan mendemokan makanan pendamping asi secara berulang kali kepada para ibu yang baru saja hadir, akan tetapi permasalahan tersebut dapat diatasi dengan baik sehingga program ini dapat diselesaikan dengan baik. Harapannya dengan adanya program ini adanya peningkatan kesehatan balita di RW 02 serta para ibu dapat lebih selektif dalam memberikan makan kepada anak-anaknya. Ada pun saran yaitu adanya pemberian materi tentang kesehatan anak di setiap pengadaan posyandu sehingga dapat menambah wawasan bagi para ibu.

6. Nama kegiatan : Pelatihan facebook sebagai media promosi hasil desa

No. Kegiatan : 3.4.05Sifat Program : Nontema

Desa Tanjung Binga merupakan desa yang kaya akan potensi desa wisata nelayan. Hasil ikan yang melimpah dan panorama yang indah membuat desa ini menjadi salah satu tempat yang dapat di rekomendasikan sebagai destinasi pilihan wisata. Akan tetapi kurangnya publikasi membuat desa Tnajung Binga belum terkenal, hanya beberapa wisatawan saja yang mengenal desa Tanjung Binga sehingga tingkat wisatawan yang datang ke desa tersebut tidak terlalu banyak. Selain itu hasil olahan ikan yang ada di desa Tanjung Binga sangat berfariasi yan memiliki citarasa yang enak akan tetapi lagi-lagi memiliki kendala publikasi, ada pun olah makanan yang menitipkan hasil olahan ikannya di Galeri UMKM akan tetapi harganya pun tentunya berbeda.

Melihat permasalahan yang ada, maka program pelatihan Facebook sebagai media promosi hasil desa dilaksanakan, di harapkan dari terlaksananya program ini para pemuda/i dapat mempromosikan desa Tanjung Binga sebagai desa wisata nelayan yang kaya akan potensinya. Pelatihan ini dilakukan untuk merubah cara pandang pemuda/i dalam menggunakan Facebook. Facebook yang sebelumnya digunakan hanya untuk jejaring sosial biasa kini dapat digunakan menjadi media untuk promosi hasil desa dan pariwisata di desa Tanjung Binga. Ada pun pemuda/i yang aktif dan berminat mempromosikan hasil desa dan tempat pariwisatanya sebanyak 6 orang. Penggunaan Facebook ini menggunakan page yang di beri nama Sobat Belitong. Page ini di adminkan oleh 6 orang pemuda pemudi yaitu Putri, Tira, Ayu, Ozi, Rizal dan Jufri. Melalui pege ini mereka bisa memposting berita mengenain pariwisata di Kecamatan Sijuk khususnya desa Tanjung Binga melalui

profile Facebooknya sendiri. Untuk selanjutnya page facebook ini akan di gunakan untuk media promosi dan akan di lihat kelanjutannya.

Kendala yang dihadapi selama menjalani pelatihan ini adalah sulitnya mencari pemuda/i yang berminat untuk mempromosikan hasil olahan desa dan pariwisata. Kesulitan ini karena karang taruna desa sudah beberapa lama fakum dan tidak ada yang melanjutkan sehingga saya selaku penanggung jawab program harus mencari pemuda/i yang benar-benar berminat secara acak. Diharapkan dengan adanya program ini pariwisata di desa Tanjung Binga dapat berkembang.

II. KESIMPULAN

Dari 6 program yang dilaksanakan di desa Tanjung Binga respon dari masyarakat sangat lah baik, masyarakat desa sangat mendukung program yang dilaksanakan. Keenam program yang dilaksanakan berjalan dengan lancar dan tidak menghadapi permasalahan yang berarti, ada pun permasalahan dapat diatasi baik dari bantuan masyarakat, instansi pemerintah atau pun mahasiswa.

III. SARAN

Saran untuk keberlangsungan program yang telah di jalankan adalah program yang telah dilaksanakan dapat berlangsung seperti facebook, pelatihan membaca puisi dan berbalas pantun melayu, posyandu lansia dan posyandu sehinga dapat dirasa hasil dan perkembangannya. Sedangkan untuk program lomba jingle mencuci tangan dan perayaan HUT RI diharapkan acara ini dapat rutin dilaksanakan setiap tahunnya kerena antusiasme dari masyarakat dan sekolah yang sangat baik sehingga program ini memiliki potensi yang baik untuk di lanjutkan di tahun-tahun berikutnya.

IV. LAMPIRAN1. Pengadaan posyandu lansia (sosialisasi hipertensi)

Peroses sosialisasi hipertensi terhadap ibu-ibu lansia di posyandu lansia. Karena tempat posyandu lansia yang tidak memiliki fasilitas yang memadai maka sosialisasi dilakukan di luar dengan posisi duduk di lantai namun tidak mengurangi antusias dari para lansia untuk mendengarkan materi.

Proses pelaksanaan posyandu lansia, dimana dalam prosesnya para lansia di periksa tensi dan di tannyakan keluhan dalam kesehatan kemudian diberikan obat jika petugas kesehatan membawa obat-obatan yang sesuai dengan keluahan peserta posyandu lansia.

2. Pelatihan membaca puisi dan berbalas pantun

Proses pelatihan berbalas pantun dan membaca puisi di lakukan tiap jam 3 sore di Balai desa. Pada foto di atas, Zahra sedang membacakan puisi tentang perjuangan. Anak-anak sedang diajarkan cara membaca dan nada dalam membaca puisi.

Ketika tampil di Pekan Desa Tanjung Binga, anak-anak peserta pelatihan berbalas pantun tampil sebagai pengisi acara di pembukaan pekan Desa Tanjung Binga. Ada dua pantun yang di bacakan yaitu pantun mengenai pariwisata dan pantun mengenai lagu Satam dan Berage.

3. Lomba Jingle Mencuci Tangan Antar SD Se-wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Binga

SDN 16 Sijuk tampil untuk menarikan jingle mencuci tangan dan mendapatkan posisi juara dua dalam perlombaan ini. Seswa/i tersebut menampilkan gerakan jingle dengan baik dan sesuai dengan tahapan mencuci tangan yang diberikan dari dinas kesehatan.

Peserta da guru pendamping sedang meonton dan menunggu guliran untuk tampil. Pada pelaksanaan lomba jingle mencuci tangan menggunakan lapangan SDN 19 Sijuk. Dapat di liahat pada pelaksanaan program lomba jingle mencuci tangan anak sangat antusias untuk menonton jingle mencuci tanan.

4. Perayaan HUT RI ke- 68

Pelaksanaan perlombaan untuk anak SD, jenis perlombaan di sesuaikan dengan kelas pesertanya. Untuk kelas 3 SD mengikuti lomba memancing.

Perlombaan mencari koin dalam tepung, perlombaan ini di peruntukkan untuk anak-anak. Perlombaan ini dilaksanakan bersamaan dengan lomba panjat pinang di halaman balai desa.

Perlombaan panjat pinang di ikuti oleh bapak-bapak/ dewasa, ibu-ibu dan anak-anak. Perlombaan ini berlangsung sangat meriah dan ramai. Banyak masyarakat yang berkumpul untuk menonton panjat pinang di balai desa.

Perlombaan balap karung yang diikuti oleh ibu-ibu dan anak-anak berlangsung di depan rumah dinas bidan yang letaknya tidak jauh dari balai desa. Dapat dilihat dari foto di atas warga desa berkumpul untuk meramaikan perlombaan ini.

Perlombaan tariktambang yang di ikuti oleh ibu-ibu desa Tanjung Binga. Banyak ibu-ibu yang ikut berpartisipasa dalam perlombaan ini, selain itu banyak masyarakat yang menonton untuk memberikan semangat untuk para peserta.

Perayaan HUT Ri juga di ramaikan dengan rangkaian acara jalan santai yang diikuti oleh hampir seluruh masyarakat di desa Tanjung Binga. Rute jalan santai yaitu mengelilingi desa Tanjung Binga. Acara jalan santai dilaksanakan di pagi hari.

Lomba menembak yang diperuntukkan untuk para pemuda dan bapak-bapak. Perlombaan ini dilaksanakan di balai desa. Poin di hitung dari ketepatan tembakan pada target.

Perlombaan voli yang diikuti oleh ibu-ibu desa Tanjung Binga. Pada perlombaan ini ibu-ibu malaksanakan perlombaan dengan sportif . banyak ibu-ibu yang berpartisipasi dalam perlombaan ini.

5. Pengadaan posyandu di RW 02 (demo makanan pendamping asi)

Pelaksanaan posyandu di RW 02, foto di atas merupakan proses demo makanan pendamping asi dimana ibu-ibu antusias dalam mendengarkan penjelasan mengenai makanan pendamping asi. Karena keterbatasan tempat dan fasilitas maka demo makanan pendamping asi dilakukan dengan cara berdiri.

Pelaksanaan posyandu di RW 02 berlangsung dengan lancar. Banyak orang tua yang berpartisipasi dan menimbang anaknya di posyandu. Beberapa petugas kader cposyandu sedang sibuk mendata dan menimbang anak-anak.

6. Pelatihan Facebook sebagai media promosi hasil desa

Proses pelatihan facebook sebagai media untuk promosi dilakukan di rumah salahsatu pemudi desa yaitu Ayu. Disana kami membuat konsep untuk page FB dan membicarakan kelanjutan dari page FB tersebut.

Pelaksanaan pelatihan Facebook dilaksanakan dengan santai, dalam penyampaian materi dengan cara diskusi dan bertukar fikiran. Hasil dari page facebook idesa merupakan hasil dari diskusi antara mahasiswa dan pemuda/i desa.

Page FB pemuda pemudi desa yang di beri nama Sobat Belitong. Di dalam page ini pemuda/i desa akan memposting foto tempat wisata di Desa Tanjung Binga dan memberikan informasi wisata di Belitong.

Posting di page facebook pertama berupa foto dan link dari wordpress mengenai perkenalan pulau Belitung sebagai pulau sejuta pantai yang membuat Pulau Belitung patut untuk di kunjungi sebagai destinasi wisata.