laporan tutorial blok 12

34

Click here to load reader

Upload: qorrie-furqan-al-annuri

Post on 23-Nov-2015

457 views

Category:

Documents


37 download

DESCRIPTION

Modul 1 (karies, preparasi dan restorasi)

TRANSCRIPT

LAPORAN TUTORIALBLOK XII MODUL 1

Kelompok 4 : Leliyanisari Z1210343(Ketua) Dina Wardaningsih1210342022(Sekretaris Papan) Qorrie Furqan Al Annuri1210341007(Sekretaris Meja) Agustian S.P121034(Anggota) Annisa Bifadillah12103420(Anggota) Azri Darma12103420(Anggota) Melani Puspita121034(Anggota) Mentari Puspita121034(Anggota) Monalisa12103420(Anggota) Natasya Lola Dwi Putri1210343007(Anggota)

Tutor : drg. Reni Nofika

Fakultas Kedokteran GigiUniversitan Andalas2014

Modul IPreparasi dan Restorasi KavitasSkenario 1 :Bagusnya tambalan apa ya?Resti (31 tahun) mengantar anaknya yang berusia 6 tahun ke praktek dokter gigi untuk menambal gigi geraham belakang kanan bawah anaknya yang berlubang dan terasa ngilu saat minum dingin. Selain itu, Resti juga ingin berkonsultasi apakah ia bisa membuat veneer seperti gigi beberapa artis di televisi.Dari pemeriksaan, dokter gigi menemukan karies klas II yang cukup besar pada gigi 46 anaknya. Dokter gigi menjelaskan pada Resti kalau sebelum ditambal gigi tersebut akan dibersihkan dahulu dan lubangnya dibentuk sebelum ditambal. Resti bigung, karena sebelumnya dia mengira gigi anaknya bisa langsung ditambal. Resti khawatir lubang gigi tersebut akan semakin besar jika dibur. Jika Resti ingin dibuatkan veneer apakah giginya juga akan dibur?Bagaimana saudara menjelaskan kasus yang dihadapi Resti dan anaknya?Pokok-pokok yang dielaborasi :1. Memahami dan menjelaskan prinsip preparasi dan restorasi gigi sulung

LANGKAH 1Terminologi1. VeneerBahan plastik tipis berupa bahan pelapis sewarna gigi yang diaplikasikan pada bagian / seluruh permukaan gigi yang mengalami kerusakan.

LANGKAH IIMengidentifikasi Masalah1. Apa saja klasifikasi klas karies menurut G.V Black?2. Apa tujuan dilakukan preparasi?3. Apa saja prinsip preparasi kavitas?4. Apa saja syarat dalam melakukan preparasi?5. Apa saja tahap dalam preparasi kavitas?6. a. Bahan apa saja yang digunakan untuk restorasi gigi?b. Apa saja syarat dalam bahan restorasi?7. Bagaimana preparasi dan restorasi pada gigi sulung?8. Apa saja sifat, kelebihan dan kekurangan dari amalgam, komposit dan GIC?9.Apa saja indikasi dan kontra indikasi penggunaan veneer?10.Apa saja fungsi veneer?11. Bagaimana prosedur pengaplikasian veneer? LANGKAH IIIMenganalisa Masalah1. Apa saja klasifikasi klas karies menurut G.V Black?Klas I :Pit dan fissure (gigi posterior)Foramen Caucum (gigi anterior)Klas II :Mesio-Oklusal (MO) / Disto-Oklusal (DO) / Mesio-Oklusal-Distal (gigi posterior, biasanya gigi Molar)Klas III:1/3 bagian permukaan gigi (aproksimal), biasanya gigi anterior denganperluasan karies belum mencapai insisal.Klas IV :Telah mencapai insisal atau 1/3 bagian permukaan gigi (aproksimal).Klas V:Bagian servikal pada gigi anterior atau posterior (labial, bukal, lingual, palatal)Klas VI:Gigi anterior (insisal edge) atau gigi posterior (cusp)

2. Apa tujuan dilakukan preparasi?a. Membentuk preparasi sehingga tekanan kunyahyang diterima gigi / restorasi tidak menyebabkan fraktur / lepas restorasinya.b. Memungkinkan penambalan dalam restorasic. Mempertahankan gigi sulung dan lingkungan gigi yang sehat

3. Apa saja prinsip preparasi kavitas?a. Outline form:memperluas kavitas dengan menghilangkan cusp sampai bagian selft cleansing.b. Resistensi form:kavitas dibentuk agar tahan terhadap tekanan penguyahan.c. Retention form:agar tumpatan mempunyai pegangan yang kuat dan tidak bergerak.d. Convience form:membentuk kavitas sehingga mempermudah pengerjaan dan memasukkan bahan tumpatan ke dalam kavitas.e. Finishing

4. Apa saja syarat dalam melakukan preparasi?a. Kavitas bersihb. Tepi kavitas halus dan terletak pada celasir yang sehatc. celasir harus disokong oleh dentin sesuai arah enameld. Bentuk kavitas harus menanggung tambalan yang kuat dan tidak pecahe. Bentuk harus mempunyai retensi yang cukupf. Tepi kavitas harus diambil agar tidak terjadi karies sekunder

5. Apa saja tahap dalam preparasi kavitas?Preparasi klas I : a. Membuat outlineb. Resistensic. Retensi d. Membuang jaringan kariese. Merapikanf. Menghaluskan dindingg. Membuat sudut

6. a. Bahan apa saja yang digunakan untuk restorasi gigi?Resin komposit, amalgam dan GICb.Apa saja syarat dalam bahan restorasi?-Mudah digunakan-Tahan lama-Kekuatan tensil cukup-Tidak larut dalam saliva-Tahan terhadap korosi-Daya penyerapan air rendah-Radiopak-Tidak toksik-Biokompatible-Estetik tinggi

7. Bagaimana preparasi dan restorasi pada gigi sulung?a. Pemeriksaan : 18 bulan, preparasi atau restorasi : 2-3 tahunb. Prinsip preparasi atau restorasi : sama saja dengan gigi permanenYang harus diperhatikan : bentuk anatomi gigi sulung : enamel, akar, dll.c. bahan restorasi yang cocok digunakan untuk anak8. Apa saja sifat, kelebihan dan kekurangan dari amalgam, komposit dan GIC?a. Amalgam Kelebihan :lebih kuat, mudah, simple, harga terjangkau, resistensi panjang terhadap korosi, comperehensive strength tinggi, kekerasan tinggi, perubahan dimensi kecil, dan tahan terhadap keausan.Kekurangan :apabila pencampuran merkuri dan amalgam tidak tepat : toksikb. KompositKelebihan :estetik bagus (gigi anterior) dan tahan lama dibanding amalgam.Kekurangan:kurang kuat (gigi posterior), tidak boleh terkena air (kering), mudah mengkerut dan berubah warna.c. GICKelebihan :retensi secara kimia, pelepasan flour secara alami, berikatan secara adesif dan cukup estetik.Kekurangan:sensitive terhadap kelembapan tinggi, larut dalam saliva, pada saat karies profunda dianjurkan menghindari pemakaian GIC (iritan).

9.Apa saja indikasi dan kontra indikasi penggunaan veneer?a. Indikasi veneerDiskolorisasi tetrasiklin, flouridasis, gigi yang gelap karena penuaan, posisi gigi yang tidak teratur pada lengkung rahang, diastem anterior, gigi malformasi disklorosis pasca endodontik, gigi yang superfacialnya agak terlepas dan demineralisasi.b.Kontra indikasi veneerOH pasien buruk, pasien dengan penyakit periodontal, bruxisme, gigi pada emailnya tidak memadai untuk retensi yang cukup, fraktur yang parah, celah interdental yang besar dan gigi dengan mahkota yang pendek.

10.Apa saja fungsi veneer?a. Memperbaiki gigi (kosmetik)b.Menutupi perubahan warna c. Mengubah bentuk dan ukuran gigi

11. Bagaimana prosedur pengaplikasian veneer?-Pada bagian permukaan facial dan aproksimal gig menggunakan Etil Asam dan Bonding Agent.-Direct (kunjungan ke drg hanya sekali) atau Indirect (Kunjungan lebih dari sekali)-Anastesi local -Lapisan tipis gigi digosok-Dilakukan pencetakan gigi-Proses pabrikasi (1 minggu)-Waktu pemasangan (uji veneer dalam hal sewarna dengan gigi, veneer disatukan dengan semen berkatalis tinggi)

LANGKAH IVSKEMAdrg

Anak (6 tahun)Resti (31 tahun)

Gigi belakang bawah kanan berlubang

Veneer

Karies Klas IIIndikasi & Kontra IndikasiTujuan dan FungsiProsedur

Klasifikasi Karies

PreparasiRestorasi

SyaratBahanSyarat

Prinsip dan Tahap

Kelebihan dan Kekurangan Indikasi dan Kontra Indikasi

LANGKAH VTUJUAN PEMBELAJARAN (LEARNING OBJECTIVE)1) M4 Klasifikasi Karies2) M4 Veneera. Prosedurb. Tujuan dan Fungsic. Indikasi dan Kontra Indikasi3) M4 Preparasia. Prinsip dan Tahapb. Syarat4) M4 Restorasia. Syaratb. Bahanc. Indikasi dan Kontra Indikasid. Kelebihan dan Kekurangan

LANGKAH VIISINTESA DAN UJI INFORMASI1) M4 Klasifikasi KariesKlasifikasi karies menurut G.J Mount and WR.Hume :a. Berdasarkan site (lokasi)Site 1 : karies terletak pada pit dan fissure.Site 2 : karies terletak di area kontak gigi (proksimal), baik anterior maupun posterior.Site 3 : karies terletak di daerah servikal, termasuk enamel/permukaan akar yang terbuka.

b. Berdasarkan size Size 0: lesi dini.Size 1: kavitas minimal, melibatkan dentin namun belum terjadi. Kavitas yang masih minim dapat dilakukan perawatan remineralisasi.Size 2: ukuran kavitas sedang, dimana masih terdapat struktur gigi yang cukup untuk dapat menyangga restorasi yang akan ditempatkan.Size 3: kavitas yang berukuran lebih besar, sehingga preparasi kavitas di perluas agar restorasi dapat digunakan untuk melindungi struktur gigi yang tersisa dari retak/patah.Size 4: sudah terjadi kehilangan sebagian besar struktur gigi seperti cups/sudut insisal. (ukuran) ; jika kavitas berkembang dari lesi bercak putih menjadi kavitas berlanjut sehingga menghancurkan mahkota gigi. Mahkota tersebut diklasifikasikan menjadi:

B. Klasifikasi karies menurut G.V Black :Kelas 1 : Kavitas pada semua pit dan fissure gigi, terutama pada premolar dan molar.Kelas 2 : Kavitas pada permukaan approksimal gigi posterior yaitu pada permukaan halus / lesi mesialdan atau distal biasanya berada di bawah titik kontak yang sulit dibersihkan. Dapat digolongkan sebagai kavitas MO (mesio-oklusal) , DO (disto-oklusal) dan MOD (mesio-oklusal-distal).Kelas 3: Kavitas pada permukaan approksimal gigi- gigi depan juga terjadi di bawah titik kontak, bentuknya bulat dan kecil.Kelas 4 : Kavitas sama dengan kelas 3 tetapi meluas sampai pada sudut insisal. Kelas 5 : Kavitas pada bagian sepertiga gingival permukaan bukal atau lingual,lesi lebih dominan timbul dipermukaan yang menghadap ke bibir/pipi dari pada lidah. Selain mengenai email,juga dapat mengenai sementum.Kelas 6 : Terjadi pada ujung gigi posterior dan ujung edge insisal incisive. Biasanya pembentukkan yang tidak sempurna pada ujung tonjol/edge incisal rentan terhadap karies.

C. Klasifikasi karies berdasarkan kedalamannyaa. Karies superficialis merupakan karies yang masih mengenai email, biasanya belum menimbulkan keluhan.b.Karies media merupakan karies yang sudah mengenai dentin, sudah menimbulkan keluhan berupa rasa ngilu.c.Karies profunda merupakan karies yang sudah sampai pada pulpa, menimbulkan keluhan rasa sakitKlasifikasi karies berdasarkan cepat atau lambatnya.a.Karies acute merupakan karies yang proses terjadinya secara cepat sehingga tubuh tidak dapat melakukan perlawanan.b.Karies kronis merupakan karies yang proses terjadinya lambat sehingga tubuh dapat mengalami perlawanan.c.Rampant karies metupakan karies yang terjadi pada anak-anakd.Snaile karies merupakan karies yang terjadi pada orang tua.

D. Klasifikasi karies berdasarkan bidang yang dikenai.a.Simple karies merupakan karies yang mengenai satu bidang gigi saja contohnyabidang mesial.b.Compound karies merupakan karies yang mengenai 2 bidang gigi contohnya pada bidang aproximal.c.Complek karies merupakan karies yang mengenai lebih dari 2 bidang gigi

2) M4 Veneera. Prosedur- Cleaninga. Permukaan gigi dibersihkan dengan rotary brush + bahan poles bebas oildan F, sehingga warna gigi asli tampak, tanpa terpengaruh faktor ekstrinsik lain b.Perkirakan jumlah pengasahan permukaan fasial gigi untuk tempat lapisanresin komposit sehingga dihasilkan warna sesuai harapan (ada berbagaimacam cara)c.Perlu persamaan persepsi antara operator dan penderita dengan bantuanshade guide.- Shade selection-Outline form and preparationDesain outline pada pemukaan gigi sampai seberapa banyak pengasahan bidangfasial dan sebatas mana preparasi akan dilakukan di daerah proksimal dan insisal.Preparasi tergantung tujuan pembuatan restorasi veneer :a.Untuk menutup diastema dan memperpanjang permukaan facial gigi maka preparasi permukaan enamel seminimal mungkin atau bahkan tanpa preparasi b.Pada area proksimal dibuat garis finish berupa feather-edgedc.Garis finish ini memanjang dari insisal edge ke area kontak setingi gingival papilad.Untuk mengatasi perubahan warna, diperlukan pengasahan permukaan fasial lebih banyak-Isolation-EtchingTotal etch-Etsa asam phosphat selama15 30 detik.Dicuci dan dikeringkan seperti tahapan etsa biasanya,Kecuali menggunakan tehnik total self-etch (etsa dan bonding menjadi 1). BondingPenggunaan bahan bonding mengikuti petunjuk pabrik. Pilih bonding yang sesuai. Restoration with layering techniqueAplikasi Restorasi Veneer (Direct) Digunakan light curing composite resin Perlu opaquer dibawah warna dentin, bila perubahan warna cukup gelap Pemilihan warna sesuai shade guide atas persetujuan penderita, modifikasi warna-warna yang jadi harapan Bila ada kavitas perlu ditumpat dulu sebelum veneering Penumpatan/aplikasi dengan tehnik layering Bila digunakan microhybrid, sebaiknya lapisan terluar ditambahkan resin komposit microfiller Permukaan terluar/facial dilakukan veneering dengan composite resin microfiller, nanofiller Operator perlu mengetahui permainan warna dan penggunaan bahan untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Lindungi gigi tetangga dengan matrix strip di daerah proksimal, kemudian ratakan dan bentuk bahan komposit resin pada permukaan facial gigi tersebut sehingga ketebalan bahan sesuai harapan dan warna homogen. Finishing and polishing

b. Tujuan dan FungsiTujuan : Untuk menutupi warna gigi yang kuning sehingga gigi jadi tampak putih bersinar. Untuk menutup renggang antara 2 gigi. Untuk memperbaiki gigi yang patah atau keropos. Untuk meratakan posisi gigi yang sedikit ngga rapi. Untuk memperbaiki bentuk gigi agar terlihat lebih baik.Fungsi : Kosmetik (lebih mengutamakan perubahan penampilan agar lebih baik,sedangkan reaksi jaringan dan fungsi dianggap faktor sekunder). Melindungi permukaan gigi yang rusak.

c. Indikasi dan Kontra IndikasiIndikasi : Mengoreksi diastema Memperbaiki diskolorisasi gigi yang mengalami perubahan warna karena fluorosis, tetrasiklin Menutupi cacat pada email Mengoreksi bentuk gigi seperti peg-shaped Memperbaiki kerusakan struktur gigi, seperti gigi yang mengalami fraktur.

Kontra Indikasi : Penderita dengan kebiasaan bruxism atau aktivitas fungsional yang menyebabkan chipping. Gigi dengan email yang tidak memadai untuk retensi yang cukup. Fraktur gigi yang parah. Celah interdental yang besar ( diastema yang besar). Gigi dengan mahkota yang pendek. Gigi dengan restorasi yang besar dan dalam Bila gigi yang mengalami pewarnaan yang berat , dalam hal ini gigi harus di bleaching dahulu, kemudian dilakukan venering3) M4 Preparasi

a. Prinsip dan TahapKeberhasilan suatu restorasi untuk dapat bertahan cukup lama di dalam rongga mulut sangat ditentukan oleh desain preparasi kavitas.Yang dimaksud prinsip preparasi adalah sebagai berikut :

OUTLINE FORMMerupakan bentuk daerah tepi marginal dari preparasiDaerah tepi marginal ini diletakkan pada struktur yang sehat (halus) serta harus mudah pembersihannyaDaerah cavosurface margin dari preparasi merupakan daerah yang harus benar-benar diperhatikanUntuk pemakaian bahan tumpatan tuang, cavofurvace margin dibuat bevel dengan maksud supaya batas tepi tumpatan dengan gigi dapat halus (tidak ada step)Sedangkan tepi preparasi untuk tumpatan amalgam dibuat sudut 900Yang termasuk didlm outline form ini ialah extension for prevention atau cutting for immunity, yang berarti dilakukan perluasan preparasi guna mencegah terjadinya sekunder karies.Daerah yang mudah terkena karies ialah pit dan fisura yang dalam, oleh karena itu pit dan fisura yang dalam sebaiknya dimasukkan ke dalam extention for prevention.

RESISTENSI FORMAdalah bentuk reparasi kavitas dimana sisa jaringan gigi yang ada tetap kuat menerima daya kunyah / tidak pecah oleh daya kunyah.Jadi pada waktu melakukan perluasan preparasi harus diperhatikan sisa jaringan gigi yang ada cukup tebal.Apabila sisa jaringan gigi telah tipis dan diperkirakan akan pecah pada saat pengunyahan, maka sebaiknya dimasukkan kedalam desain reparasi.Perlu diperhatikan bahwa enamel harus didukung oleh dentin yang sehat.

RETENTION FORMPembuatan retensi pada preparasi adalah mencegah terlepasnya tumpatan dari kavitas pada saat mengunyahMacam bentuk retensi : Frictional wall retention Undercut mekanis Groove Posthole DovetailRetensi frictional wall disebabkan karena adanya interlocking dari bahan tumpatan. Dari pemikiran ini dinding kavitas yang kasar akan mempunyai retensi yang lebih baik.Perhatikan untuk pemilihan bahan restorasinyaUndercut mekanis umumnya dibuat pada sudut preparasi Klas V.Restorasi amalgam pada kavitas yang luas dapat di tambahkan pin untuk meningkatkan retensinya.

CONVENIENCE FORMHal yang penting disini adalah untuk memperoleh jalan masuk yang mudah menuju preparasi kavitas, terutama untuk penempatan bahan tumpatan.Cara untuk menghasilkan convinience form adalahpemilihan alat-alat yang benarmemperluas preparasi kavitas cara mekanikal, contoh ; menurunkan jaringan. gusi untuk memudahkan preparasi

REMOVAL OF CARIESJaringan. Karies yang infeksius secara klinis umumnya terlihat seperti spon (spongy) dan lunak, dapat diambil dengan bur putaran rendah atau bila karies itu sudah dekat dengan pulpa maka harus diambil dengan eskavatorBila dinding kavitas dekat dengan pulpa dapat dilakukan pemberian Ca(OH)2, supaya jaringan pulpa tetap vital.

FINISHING OF THE ENAMEL WALLDinding kavitas dibuat lurus dan rataTepi cavosurface dibuat bevel atau sudut 900Untuk meratakan dinding kavitas dapat digunakan bur putaran rendah atau dikombinasi dengan hand cutting instrumen yang tajam contoh ; chiselPada tumpatan amalgam, dinding kavitas yang agak kasar dapat menambah retensi.Pada tumpatan tuang sebaiknya dinding kavitas dibuat halus

TOILET OF CAVITYTahapan yang penting setelah selesai preparasi kavitas, adalah pembersihan kavitas dari debris, cairan darah, saliva dan muchin yang akan meningkatkan adaptasi bahan restorasi pada dinding kavitas.Pada tahap ini dianjurkan pemakaian rubberdam untuk isolasi gigi.Daerah undercut dapat dibersihkan dengan ujung explorer yang tajam secara hati-hati.

b. Syarat Cavitas harus bersih Tepi cavitas halus dan terletak pada glasir yang sehat Glasir harus disokong oleh dentin sesuai arah enamel rods Bentuk cavitas harus menanggung tambalan yang kuat, tidak pecah (resisten) Bentuk tambalan member retensi yang cukup pada tambalan Tepi cavitas harus diambil di tempat dimana tidak akan terjadi caries sekunder.

4) M4 Restorasia. Syarat Harus mudah digunakan dan tahan lama Kekuatan tensil cukup Tidak larut ileh saliva dalam rongga mulut serta tidak korosi di salam rongga mulut Tidak toksik dan iritatif baik pada pulpa maupun pada gingival Mudah dipotong dan dipoles Derajat keausan sama dengan email Mampu melindungi jaringan gigi sekitar dari karies sekunder Koefisien muai termis sama dengan enamel / dentin Daya penyerapan airnya rendah Bersifat adhesive terhadap jaringan gigi Radiopaqb. Bahan Resin KompositResin komposit dapat digunakan pada sebagian besar aplikasi klinis. Secara umum, resin komposit digunakan untuk:-Restorasi kelas I, II, III, IV, V dan VI-Fondasi ataucorebuildups-Sealantdan restorasi komposit konservatif (restorasi resin preventif)-Prosedur estetis tambahan-Partial veneers-Full veneers-Modifikasi kontur gigi-Penutupan/perapatan diastema-Semen (untuk restorasi tidak langsung)-Restorasi sementara-Periodontal splinting-Aman untuk restorasi lesi kecil dan memiliki nilai estetik yang sangat bagus-Cukup untuk menerima tekanan oklusal yang sedang tapi lebih cepat-Lesi interproksimal (klas III) pada gigi anterior Lesi pada permukaan fasial gigi anterior (klas V)-Lesi pada permukaan gigi premolar-Hilangnya sudut incisal gigi-Fraktur gigi anterior-Membentuk kembali gigi untuk mendukung restorasi tuang-Lesi oklusal dan interproksimal gigi posterior ( klas I & II)-Ikatan jangka panjang dengan dentin diragukan, untuk mengembangkan adhesi dentin digunakan penghubung yaitu GIC

AmalgamAmalgam dapat diklasifikasikan atas beberapa jenis, yaitu:1. Berdasarkan kandungan tembaga, yaitu: a. Low Copper Alloys : mengandung kurang dari 6% tembaga. b. High Copper Alloys : mengandung lebih dari 6% tembaga.High copper alloys dapat diklasifikasikan lagi atas: Admixed alloy powder Single composition (unicompositional) alloy powder

2. Berdasarkan kandungan seng, yaitu:a. Zinc-containing alloy : mengandung lebih dari 0.01% zincb. Zinc-free alloy : mengandung kurang dari 0.01% zinc

3. Berdasarkan bentuk dan ukuran partikel alloy, yaitu: a. Lathe cut alloys b. Admixed alloys c. Spherical alloys

4.Berdasarkan jumlah alloy, yaitu : a. Binary alloys, terdiri dari logam silver dan tin. b. Ternary alloys, terdiri dari logam silver, tin dan copper. c. Quartenary alloys, terdiri dari logam silver, tin, copper dan indium.

5. Berdasarkan ukuran dari alloy, yaitu: a. Microcut , yaitu alloy dengan ukuran kecil b. Macrocut, yaitu alloy dengan ukuran besar.

GICGIC merupakan bahan tumpatan golongan keramik yang ditemukan pada tahun 1972 dan masih dikembangkan hingga sekarang. GIC sering dipakai untuk gigi anterior terutama untuk penambalan kavitas kelas III dan V (klasifikasi G.V. Black).Komposisi dari GIC adalah :1. GIC powder, yang terdiri dari Flourualumino Silicat Glass2. GIC liquid, yang terdiri dari Polyalcenoic Acid atau Itaconic acid copolymerdalam air3. Tartaric acid sebagai acceleratorc. Indikasi dan Kontra Indikasia. Resin Komposit IndikasiThe American Dental Association(ADA) mengindikasikan kelayakan resin komposit untuk digunakan sebagaipit and fissura sealant, resin preventif, lesi awal kelas I dan II yang menggunakan modifikasi preparasi gigi konservatif, restorasi kelas I dan II yang berukuran sedang, restorasi kelas V, restorasi pada tempat-tempat yang memerlukan estetika, dan restorasi pada pasien yang alergi atau sensitif terhadap logam.

ADA tidak mendukung penggunaan komposit pada gigi dengan tekanan oklusal yang besar, tempat atau area yang tidak dapat diisolasi, atau pasien yang alergi atau sensitif terhadap material komposit. Jika komposit digunakan seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ADA menyatakan bahwa "ketika digunakan dengan benar pada gigi-geligi desidui dan permanen, resin berbahan dasar komposit dapat bertahan seumur hidup sama seperti restorasi amalgam kelas I, II, dan V.

Kontra IndikasiKontraindikasi utama dari penggunaan resin komposit sebagai material restorasi adalah berhubungan dengan faktor-faktor yang muncul seperti isolasi, oklusi dan operator. Jika gigi tidak dapat diisolasi dari kontaminasi cairan mulut maka resin komposit atau bahan bonding lainnya tidak dapat digunakan. Hal ini terjadi karena resin komposit bersifat sangat sensitif dan memerlukan ketelitian.Bila terkontaminasi cairan mulut, kemungkinan restorasi akan lepas (Summitt dkk., 2006).

Jika semua kontak oklusi terletak pada bahan restorasi maka resin komposit sebaiknya tidak digunakan. Hal ini karena resin komposit kekuatan menahan tekanan oklusi lebih rendah dibandingkan amalgam. Diperlukan memperkuat sisa struktur gigi yang tidak dipreparasi dengan prosedur restorasi komposit. Adanya perluasan restorasi hingga mencapai permukaan akar, menyebabkan adanya celah pada pertemuan komposit dengan akar. Penggunaanlinerpada area permukaaan akar dapat mengurangi kebocoran, celah dan sekunder karies. Tumpatan menggunakan komposit pada gigi posterior akan cepat rusak pada pasien dengan tenaga pengunyahan yang besar ataubruxism, karena bahan komposit mudah aus.Pasien dengan insidensi karies tinggi serta kebersihan mulut tidak terjaga juga dianjurkan untuk tidak menggunakan tumpatan resin komposit (Baum,et al., 1995).-Faktor isolasiAgar restorasi komposit dapat berhasil (untuk memulihkan fungsi, tidak mengganggu jaringan, dan retensi pada gigi), komposit harus berikatan dengan struktur gigi, yaitu email dan dentin. Struktur gigi yang dibonding memerlukan lingkungan yang terisolasi dari kontaminasi cairan mulut atau kontaminan lainnya. Kontaminasi tersebut akan menghalangi pembentukan ikatan. Jika daerah operasi dapat diisolasi dengan baik, maka prosedur bonding yang dilakukan akan berhasil. Hal ini berlaku untuk penggunaan restorasi komposit,bonded amalgam, atau ionomer kaca, serta bonding restorasi tidak langsung dengan penggunaan agen penyemenan yang tepat. Jika daerah operasi tidak dapat sepenuhnya dilindungi dari kontaminasi, maka yang digunakan adalah sebuah restorasinonbondedamalgam, karena kehadiran cairan mulut tidak menyebabkan masalah klinis yang signifikan dengan amalgam.

-Faktor oklusalMaterial resin komposit kurang resisten dibandingkan dengan amalgam, namun penelitian menyatakan bahwa daya resistensi resin komposit tidak jauh berbeda dengan amalgam. Pada pasien dengan kekuatan oklusal yang besar,bruxismatau restorasi pada seluruh permukaan oklusal penggunaan amalgam lebih baik dibandingkan dengan resin komposit. Namun pada gigi dengan dengan tekanan oklusal yang normal dan kontak oklusal normal pada struktur gigi penggunaan resin komposit baik sebagai bahan restorasinya. Kemampuan operatorPreparasi gigi untuk restorasi dengan resin komposit relatif mudah dan tidak kompleks apabila dibandingkan dengan amalgam, namun dalam hal isolasi gigi, penempatan etsa, primer dan bahan adhesif pada struktur gigi, insersi,finishingdanpolishingdari resin komposit lebih sulit dari restorasi amalgam. Dan menurut Jordan (1988), restorasi dengan komposit lebih sulit digunakan pada gigi posterior, prosedurfinishingyang lama, serta proteksi pulpa menjadi lebih faktor kritis dibandingkan dengan amalgam karena komposit merupakan material yang bersifat toksik. Dan waktu yang dibutuhkan untuk penambalan lebih lama dan operator harus lebih berhati-hati (Baum, et al., 1995). Untuk itu operator harus memberikan perhatian yang besar dan detail pada penyelesaian restorasi komposit secara sempurna. Kemampuan dan pengetahuan dari penggunaan material dan keterbatasannya sangat dibutuhkan oleh operator dalam menggunakan resin komposit sebagi bahan restorasi.

b. Amalgam Indikasi Gigi posterior Karies pit dan fissure gigi posterior, karies proksimal gigi posterior, dan karies permukaan halus (sisi bukal atau lingual) Pasien dengan insidensi karies tinggi Kontra Indikasi Gigi yang memerlukan estetika baik (terutama gigi anterior)

c. GIC Indikasi- Lesi erosi servikalKemampuan semen glass ionomer untuk melekatkan secara kimiawidengan dentin, menyebabkan semen glass ionomer saat ini menjadi pilihan utama dalam merestorasi lesi erosi servikal. Bahan ini juga memiliki kekerasan yang cukuo untuk menahan abrasi akibat sikat gigi. Sebagai bahan perekat atau luting (luting agent)Karena semen glass ionomer inimemiliki beberapa keunggulan seperti ikatannya dengan dentin dan email. Aktivitas kariostatik,flowyang lebih baik, kelarutan yang lebih rendah dan kekuatan yang lebih besar maka sebagai luting agent semen ini diindikasikan untuk pasien dengan frekuensi karies tinggi atau pasien dengan resesi ginggiva yang mememrlukan kekuatan dan aktifitas kariostatik misalnya pada pemakai mahkota tiruan ataupun gigi tiruan jembatan.- Semen glass ionomer dapat digunakan sebagai base atau liner di bawah tambalan komposit resin pada kasus kelas I, kelas II, kelas III, kelas V dan MOD. Bahan ini berikatan secara mikromekanik dengan komposit resin melalui etsa asam dan member perlekatan tepi yang baik. Perkembangan dentin bonding agents yang dapat member perlekatan yang baik antara dentin dan resin hanya dapat digunakan pada lesi erosi servikal. Bila kavitasnya dalam atau luas, bonding sering kali gagal. Untuk memperbaiki mekanisme bonding dan melindungi pulpa dari irirtasi, semen glass ionomer digunakan sebagaibahan sub bonding-Sebagai base yang berikatan secara kimiawi di bawahrestorasi amalgam mempunyai kerapatan tepi yang kurang baik sehingga dengan adanya base glass ionomer dapat mencegah karies sekunder terutama pada pasien dengan insidens karies yang tinggi. Dalam keadaan sperti ini, proksimal box diisi dengan semen cermet sampai ke dalam 2 mm dan sisanya diisi amalgam.-Untuk meletakkan orthodontic brackets pada pasien muda yang cenderung mengalami karies melalui etsa asam pada email. Dengan adanya perlepasan fluor maka semen glass ionomer dapat mengurangiwhite spotyang umumnya nampak disekeliling orthondontic brackets.-Sebagaifissure sealantkarena adanya pelepasan fluor. Rosedur ini memerlukan perluasan fissure sebelum semen glass ionomer diaplikasikan.-Semen glass ionomer yang diperkuat dengan logam seperti semen cermet dapat digunakan untuk membangun inti mahkota pada gigi yang telah mengalami kerusakan mahota yang parah.-Restorasi gigi susu.Penggunaan semen glass ionomer pada gigi susu sangat berguna dalam mencegah terjadinya karies rekuren dan melindungi email gigi permanen. Untuk perawatan dengan segera pasien yang mengalami trauma fraktur. Dalam halini semen menyekat kembali dentin yang terbuk dalam waktu yang singkat

Kontra Indikasi Semen glass ionomer tidak dianjurkan digunakan pada kavitas yang dalam tanpa menggunakan pelapis kalsium hidroksida. Walaupun semen glass ionomer tidak berbahaya bagi pulpa, beberapa penelitian menunjukkan terjadinya patologi pulpa akibat aplikasi semen glass ionomer. Lesi erosi yang dangkal, karena duktilitas semen glass ionomer yang rendah sehingga tidak dapat bertahan lama. Semen glass ionomer tidak dapat digunakan bilamana control atas kekeringan daerah kerja tidak terjamin, misalnya pada pasien yang hipersalivasi, semen sangat peka terhadap hidrasi dan dehidrasi. Masuk atau keluarnya cairan ked an dari dalam semen yang sedang mengerasakansangat mempengaruhi kekuatannya. Restorasi kelas IV dimana sering mendapat tekanan yang cukup besar sehingga memerlukan bahan yang kuat.

d. Kelebihan dan Kekurangana. Resin Komposit Kekurangana. Bisa terjadi shrinkage apabila material di set, sehingga menyebabkan pembentukan ruang kecil antara gigi dan bahan tambalan.b. Tidak bisa digunakan untuk tambalan yang besar.c. Lebih cepat aus dibanding amalgam.d. Tehnik etsa asam bisa melemahkan material polimer komposit.e. Kontras bahan tambalan komposit dan karies yang kurang menyebabkan sukar untuk mendeteksi karies baru.f. Memerlukan ketrampilan serta biaya tinggi.g. Kekuatannya lebih rendah bila dibandingkan bahan tambal lain, sehingga tidak disarankan untuk digunakan pada gigi yang menerima beban kunyah besar seperti gigi molar (geraham).h. Warna tambalan ini lebih opaque, sehingga dapat dibedakan secara jelas antara tambalan dan permukaan gigi asli. Kelebihana. Warna dan tekstur material bisa disamakan dengan gigi pasien dengan menambah material pengisi.b. Bisa digunakan untuk merubah warna, ukuran dan bentuk gigi untuk memperbaiki senyuman.c. Tidak mengandung merkuri.d. Sangat bermanfaat untuk gigi anterior dan kavitas kecil pada gigi posterior dengan beban gigitan yang tidak terlalu besar dan mementingkan estetis.e. Hanya sedikit gigi yang perlu dipreparasi untuk pengisian bahan tambalan berbanding amalgam(Anusavice, 2003).f. Bahan tambal ini meraih popularitas karena sifatnya yang dapat melepas fluor yang sangat berperan sebagai antikaries. Dengan adanya bahan tambal ini, resiko kemungkinan untuk terjadinya karies sekunder di bawah tambalan jauh lebih kecil dibanding bila menggunakan bahan tambal lain.g. Biokompatibilitas bahan ini terhadap jaringan sangat baik (tidak menimbulkan reaksi merugikan terhadap tubuh).h. Material ini melekat dengan baik ke struktur gigi karena mekanisme perlekatannya adalah secara kimia yaitu dengan pertukaran ion antara tambalan dan gigi. Oleh karena itu pula, gigi tidak perlu diasah terlalu banyak seperti halnya bila menggunakan bahan tambal lain. Pengasahan perlu dilakukan untuk mendapatkan bentuk kavitas yang dapat memegang bahan tambal.

b. Amalgam Kekurangana. Secara estetis kurang baik karena warnanya yang kontras dengan warna gigi, sehingga tidak dapat diindikasikan untuk gigi depan atau di mana pertimbangan estetis sangat diutamakan.b. Dalam jangka waktu lama ada beberapa kasus di mana tepi-tepi tambalan yang berbatasan langsung dengan gigi dapat menyebabkan perubahan warna pada gigi sehingga tampak membayang kehitaman.c. Pada beberapa kasus ada sejumlah pasien yang ternyata alergi dengan logam yang terkandung dalam bahan tambal amalgam. Selain itu, beberapa waktu setelah penambalan pasien terkadang sering mengeluhkan adanya rasa sensitif terhadap rangsang panas atau dingin.Namun umumnya keluhan tersebut tidak berlangsung lama dan berangsur hilang setelah pasien dapat beradaptasi.d. Hingga kini issue tentang toksisitas amalgam yang dikaitkan dengan merkuri yang dikandungnya masih hangat dibicarakan. Pada negara-negara tertentu ada yang sudah memberlakukan larangan bagi penggunaan amalgam sebagai bahan tambal.e. Sering menyebabkan kebocoran mikro dan sekunder karies. Solusinyaenggunakan cavity varnish yang mengandung larutan resin alami atau sintetisdalam pelarut yang menguap misalkan eter dan harus tahan air.f. Mengakibatkan rasa nyeri bila menimbulkan arus galvanis bersama dengantumpatan logam lain. Solusinya denganmelepas tumpatan logam lain sebelum memakai tumpatan amalgam.

Kelebihana. Dapat dikatakan sejauh ini amalgam adalah bahan tambal yang paling kuat dibandingkan dengan bahan tambal lain dalam melawan tekanan kunyah, sehingga amalgam dapat bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama di dalam mulut (pada beberapa penelitian dilaporkan amalgam bertahan hingga lebih dari 15 tahun dengan kondisi yang baik) asalkan tahap-tahap penambalan sesuai dengan prosedur.b. Ketahanan terhadap keausan sangat tinggi, tidak seperti bahan lain yang pada umumnya lama kelamaan akan mengalami aus karena faktor-faktor dalam mulut yang saling berinteraksi seperti gaya kunyah dan cairan mulut.c. Penambalan dengan amalgam relatif lebih simpel dan mudah dan tidak terlalu technique sensitive bila dibandingkan dengan resin komposit, di mana sedikit kesalahan dalam salah satu tahapannya akan sangat mempengaruhi ketahanan dan kekuatan bahan tambal resin komposit.d. Biayanya relatif lebih rendah

c. GIC Kekurangana. Sensitivitas terhadap kelembaban tinggi. Kelembaban disini yang dimaksud adalah keadaan roga mulut yang lembab dan pH yang mendekati netral yaitu 6,8. Calsium dalam kandungan GIC mempunyai sensitivitas cukup tinggi namun akhir-akhir ini Calsium digantikan oleh Strontium (Sr).b. Kontaminasi kelembaban. Karena sensitivitas yang tinggi maka GIC mudah terkontaminasi oleh saliva dalam rongga mulut. Solusi untuk mencegahnya adalah dengan pengisolasian yang tepat menggunakan saliva ejector dan cotton roll yang diletakkan di sekitar daerah kerja. Namun jika kurang tepat makaGIC yang baru saja setting akan terkontaminasi, menyebabkan kandungan Ca yang baru saja bereaksi dengan ion H menjai terurai kembali dan mengakibatkan tumpatan kehilangan translusensinya. Warna tumpatan kemudian menjadi opak seperti kapur.c. Larut dalam saliva. Seperti yang telah dijelaskan di atas, saliva yang mengontaminasi GIC akan membuat Ca terurai dan larut dalam saliva. Solusi untuk kelemahan ini adalah pemberian varnish sebagai pelindung agar GIC tidak terkontaminasi dan GIC tidak dehidrasi (kehilangan kandungan air).d. Low Fracture& Brittle. Karena GIC merupakan golongan keramik maka dia masih membawa sifat brittle/rapuh. Perumpamaan ini seperti keramik yang sangat kuat namun akan pecah jika jatuh. Maka dari itu, GIC mempunyai kontraindikasi pada gigi dengan tekanan oklusal yang besar, contohnya pada gigi posterior.

Kelebihana. Retensi secara kimia dan melekat pada dentin dan berikatan adhesive.b. Pelepas flour secara alami / Flour releasec. Cukup estetikd. Reaksi pengerasan asam-basa. Kelebihan ini adalah salah satu ciri dari GIC dan GIC Modified. Sehingga jika suatu saat ada bahan tumpatan turunan GIC yang reaksi pengerasannya bukan asam basa (ex.: light cure) maka bahan tersebut tidak dapat digolongkan sebagai golongan GIC.

Kepustakaan :

Phillips, Ralph W. 2004. Phillips Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi. Edisi 10. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Torabinejad Walton. 2008. Prinsip & Praktik Ilmu Endodonsia 3rd. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.